Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MAKALAH

APLIKASI MOTOR DIRECT CURRENT BRUSHLESS DI


BIDANG MEDIS PADA ALAT SLEEP APNEA
TREATMENT

Disusun Oleh :
Alif Isyhadu Basmalah
NIM : 2018.133.0105
Kelas : Karyawan ( P2K )

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan taufiq, rahmat serta ridho-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan proposal ini dengan judul “APLIKASI MOTOR DIRECT
CURRENT BRUSHLESS DI BIDANG MEDIS PADA ALAT SLEEP
APNEA TREATMENT” untuk melengkapi tugas mata kuliah semester 5 mata
kuliah motor listrik . Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang menjadi panutan seluruh umat islam. Dan tidak lupa
kami ucapkan terimakasih kepada Dosen Pengampu dan selutuh teman – teman
seperjuangan.
Dalam proposal ini akan membahas kajian mengenai definisi sistem
pengambilan keputusan, dasar-dasar yang perlu diperhatikan dalam
pengambilan keputusan dan contoh kasus dalam pengambilan keputusan .
Besar harapan kami setelah membuat rancangan proposal ini pembaca
mengambil kebaikan didalamnya dan memberi koreksi jika ada kekurangan.
Kami mohon maaf apabila materi dalam proposal ini memiliki banyak
kekurangan karena masih dalam proses pembelajaran. Untuk itu kami
membutuhkan saran dan kritik yang membangun dan bahan pembelajaran
kami.

Malang, 04
December 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................................. i


Kata Pengantar ............................................................................................................ ii
Daftar Isi ..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................. 2
1.3. Batasan Masalah .................................................................................................... 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................................ 3
2.1. Landasan Teori ...................................................................................................... 3
2.2. Pengertian Motor Listrik ........................................................................................ 4
2.3. Klasifikasi Motor Listrik ....................................................................................... 6
2.4. Jenis Motor DC ..................................................................................................... 7
2.5. Prinsip Kerja Motor DC......................................................................................... 9
BAB III PEMBAHASAN ............................................................................................ 10
3.1. Aplikasi Motor DC ................................................................................................ 10
3.2. Aplikasi Motor DC Brushless Pada Bidang Medis ................................................. 10
3.2.1. Sleep Apnea Treatment ............................................................................... 10
BAB IV KESIMPULAN .............................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dewasa ini, kita telah mengenal apa itu energi. Energi adalah kemampuan
untuk melakukan usaha (kerja) atau melakukan suatu perubahan. Sumber
energi adalah segala sesuatu yang menghasilkan energi, yang diklasifikasi
menjadi sumber energi yang terbarukan dan sumber energi tidak terbarukan.
Energi memiliki berbagai bentuk seperti energi potensial, energi kinetik,
energi mekanik, energi listrik, dan lain lain. Sesuai dengan hukum kekekalan
energi, energi tidak dapat dihilangkan, tetapi hanya dapat dipindahkan atau
diubah menjadi energi lain.
Pada makalah ini, akan dibahas tentang peralatan energi listrik, terutama
motor DC. Sebelum berlanjut ke masalah yang lebih substansial, ada satu
masalah yang kadang masih menimbulkan kebingungan dalam pemahaman
antara istilah listrik (electricity) dan elektronik (electronic). Dapatkan kalian
memperjelas masalah tersebut?
Electronic merupakan cabang dari ilmu fisika yang mencakupi perangai
dan dampak dari adanya pergerakan atau perpindahan elektron di dalam
tabung vakum (vacuum tube), perilaku gas, dan bahan semikonduktor. Sedang
listrik merupakan cabang ilmu fisika menyangkut fenomena alam. Listrik
dapat diketahui hanya melalui dampak atau efek yang ditimbulkan oleh
muatan listrik, arus listrik, medan listrik, dan magnet listrik. Listrik biasanya
mengacu kepada pembangkitan tenaga listrik, transmisi tenaga listrik, dan
pemanfaatan tenaga listrik. Sedang elektronik biasanya berhubungan dengan
penggunaan listrik daya rendah (arus lemah) untuk mengontrol rangkaian atau
sirkit berdaya besar (arus kuat).

1
Salah satu peralatan kelistrikan adalah motor listrik yaitu peralatan yang
berfungsi mengubah energi listrik menjadi energi kinetic ataupun energi
gerak, hal tersebut akan dibahas lebih lanjut dalam makalah ini.

1.2. Rumusan Masalah


Berkaitan dengan uraian latar belakang maka beberapa permasalahan
yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah pengertian motor listrik?
2. Apakah klasifikasi motor listrik yang diketahui?
3. Apakah jenis motor dc yang diketahui?
4. Bagaimanakah prinsip kerja motor dc?
5. Apa sajakah aplikasi Motor DC Brushless pada bidang medis?

1.3. Batasan Masalah


Berkaitan dengan uraian rumusan masalah diatas, maka penulis akan
berfokus kepada:
1. Aplikasi Motor DC Brushless pada bidang medis?

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori


Motor merupakan perangkat elektromagnetik yang dapat mengubah
energi listrik menjadi energi mekanik. Perubahan ini dilakukan dengan
merubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut sebagai elektromagnit.
Sebagaimana kita ketahui bahwa kutub-kutub dari magnet yang senama akan
tolak-menolak dan kutub-kutub tidak senama, tarik-menarik. Maka kita dapat
memperoleh gerakan jika kita menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros
yang dapat berputar, dan magnet yang lain pada suatu kedudukan yang tetap.
Dengan cara inilah energi listrik dapat diubah menjadi energi mekanik.

Motor listrik termasuk kedalam kategori mesin listrik dinamis dan


merupakan sebuah perangkat elektromagnetik yang mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya,
memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor,
mengangkat bahan, dll di industri dan digunakan juga pada peralatan listrik
rumah tangga (seperti: mixer, bor listrik, kipas angin). Motor listrik kadangkala
disebut “kuda kerja” nya industri, sebab diperkirakan bahwa motor-motor
menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri.

Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor listrik secara umum adalah
sama, yaitu:

A. Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.


B. Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah
lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan
magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan. –
C. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torsi untuk memutar
kumparan.

3
D. Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk
memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan
magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut
kumparan medan.

Motor listrik sudah menjadi kebutuhan kita sehari-hari untuk


menggerakkan peralatan dan mesin yang membantu perkerjaan. Untuk
memutar baling-baling pada kipas angin, digunakan motor listrik. Demikian
juga, motor listrik digunakan pada peralatan rumah tangga lainnya seperti: hair
dryer, blender, pompa air, mesin cuci, mesin jahit, bor listrik dll. Mesin-mesin
pertanian terutama mesin pengolahan hasil pertanian dan mesin-mesin di
industri pun banyak yang menggunakan tenaga putarnya dari motor listrik.
Secara umum motor listrik dapat dibagi menjadi motor ac dan motor dc,
pembagian ini berdasarkan pada arus listrik yang digunakan untuk
menggerakkanya.

2.2. Pengertian Motor Listrik


Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi
energi listrik disebut generator atau dinamo. Motor listrik dapat ditemukan
pada peralatan rumah tangga seperti kipas angin, mesin cuci, pompa air dan
penyedot debu.

Motor listrik yang umum digunakan di dunia Industri adalah motor listrik
asinkron, dengan dua standar global yakni IEC dan NEMA. Motor asinkron
IEC berbasis metrik (milimeter), sedangkan motor listrik NEMA berbasis
imperial (inch), dalam aplikasi ada satuan daya dalam horsepower (hp) maupun
kiloWatt (kW).

Motor listrik IEC dibagi menjadi beberapa kelas sesuai dengan efisiensi
yang dimilikinya, sebagai standar di EU, pembagian kelas ini menjadi EFF1,
EFF2 dan EFF3. EFF1 adalah motor listrik yang paling efisien, paling sedikit

4
memboroskan tenaga, sedangkan EFF3 sudah tidak boleh dipergunakan dalam
lingkungan EU, sebab memboroskan bahan bakar di pembangkit listrik dan
secara otomatis akan menimbulkan buangan karbon yang terbanyak, sehingga
lebih mencemari lingkungan.

Standar IEC yang berlaku adalah IEC 34-1, ini adalah sebuah standar
yang mengatur rotating equipment bertenaga listrik. Ada banyak pabrik
elektrik motor, tetapi hanya sebagian saja yang benar-benar mengikuti arahan
IEC 34-1 dan juga mengikuti arahan level efisiensi dari EU.

Banyak produsen elektrik motor yang tidak mengikuti standar IEC dan
EU supaya produknya menjadi murah dan lebih banyak terjual, banyak negara
berkembang manjdi pasar untuk produk ini, yang dalam jangka panjang
memboroskan keuangan pemakai, sebab tagihan listrik yang semakin tinggi
setiap tahunnya.

Lembaga yang mengatur dan menjamin level efisiensi ini adalah CEMEP,
sebuah konsorsium di Eropa yang didirikan oleh pabrik-pabrik elektrik motor
yang ternama, dengan tujuan untuk menyelamatkan lingkungan dengan
mengurangi pencemaran karbon secara global, karena banyak daya diboroskan
dalam pemakaian beban listrik.

Sebagai contoh, dalam sebuah industri rata-rata konsumsi listrik untuk


motor listrik adalah sekitar 65-70% dari total biaya listrik, jadi memakai
elektrik motor yang efisien akan mengurangi biaya overhead produksi,
sehingga menaikkan daya saing produk, apalagi dengan kenaikan tarif listrik
setiap tahun, maka pemakaian motor listrik EFF1 sudah waktunya menjadi
keharusan.

5
2.3. Klasifikasi Motor Listrik
Berdasarkan jenis sumber tegangannya, motor listrik dapat dibedakan
menjadi 2. Yaitu Motor AC ( Alternating Current / Arus Bolak Balik ) dan
Motor DC ( Direct Current / Arus Searah ).
Motor AC adalah jenis motor listrik yang bekerja menggunakan
tegangan AC (Alternating Current). Motor AC memiliki dua buah bagian
utama yaitu “stator” dan “rotor”. Stator merupakan komponen motor AC yang
statis. Rotor merupakan komponen motor AC yang berputar. Motor AC dapat
dilengkapi dengan penggerak frekuensi variabel untuk mengendalikan
kecepatan sekaligus menurunkan konsumsi dayanya.
Motor Listrik DC atau DC Motor ini menghasilkan sejumlah putaran per
menit atau biasanya dikenal dengan istilah RPM (Revolutions per minute) dan
dapat dibuat berputar searah jarum jam maupun berlawanan arah jarum jam
apabila polaritas listrik yang diberikan pada Motor DC tersebut dibalikkan.
Motor Listrik DC tersedia dalam berbagai ukuran rpm dan bentuk. Kebanyakan
Motor Listrik DC memberikan kecepatan rotasi sekitar 3000 rpm hingga 8000
rpm dengan tegangan operasional dari 1,5V hingga 24V. Apabila tegangan
yang diberikan ke Motor Listrik DC lebih rendah dari tegangan operasionalnya
maka akan dapat memperlambat rotasi motor DC tersebut sedangkan tegangan
yang lebih tinggi dari tegangan operasional akan membuat rotasi motor DC
menjadi lebih cepat. Namun ketika tegangan yang diberikan ke Motor DC
tersebut turun menjadi dibawah 50% dari tegangan operasional yang ditentukan
maka Motor DC tersebut tidak dapat berputar atau terhenti. Sebaliknya, jika
tegangan yang diberikan ke Motor DC tersebut lebih tinggi sekitar 30% dari
tegangan operasional yang ditentukan, maka motor DC tersebut akan menjadi
sangat panas dan akhirnya akan menjadi rusak.

6
Gambar 1. Motor DC dan simbolnya

2.4. Jenis Motor DC


Jenis motor DC dibagi 2 yaitu :
1. Motor listrik DC sumber daya terpisah adalah salah satu jenis motor
DC yang sumber arus medan di suplai dari sumber yang terpisah,
sehingga motor listrik DC jenis ini disebut motor listrik DC sumber
daya terpisah.
2. Motor DC sumber daya sendiri dalah salah satujenis motor DC yang
sumber arus medannya disupply oleh sumber yang sama dengan
sumber kumparan motor listrik, sehingga motor listrik DC jenis ini
disebut motor DC sumber daya sendiri.
Motor DC sumber daya sendiri ini dibedakan menjadi 3 jenis
berdasarkan konfigurasi suplai medan dengan kumparan motornya
yaitu sebagai berikut:
A. Motor DC Shunt ( Parallel )
Pada motor listrik DC jenis shunt, gulungan medan disambungkan
secara paralel dengan gulungan pada motor listrik. Oleh karena itu
jumlah arus dalam jalur rangkaian merupakan penjumlahan antara
arus medan dan dinamo.
B. Motor DC Seri
Pada motor listrik DC jenis seri, gulungan medan dihubungkan
secara seri dengan gulungan pada kumparan motor. Oleh karena
itu, arus dinamo sama dengan arus medan.
C. Motor DC Compound ( Gabungan )

7
Motor listrik DC jenis kompon merupakan penggabugan antara
motor jenis seri dan shunt. Pada motor DC kompon, gulungan
medan dihubungkan secara seri dan paralel dengan gulungan
motor listrik. Sehingga, pada motor DC kompon memiliki torsi
awal yang cukup baik dengan kecepatan stabil.
D. Motor DC Brushless
Sebuah brushless DC motor listrik ( motor BLDC atau BL
bermotor ), juga dikenal sebagai commutated elektronik bermotor
( ECM atau motorik EC ) dan motor DC sinkron , yang motor
sinkron didukung oleh arus searah (DC) listrik melalui inverter
atau switching power supply yang menghasilkan listrik dalam
bentuk arus bolak - balik (AC) untuk menggerakkan setiap fasa
motor melalui pengontrol loop tertutup . Pengontrol memberikan
pulsa arus ke motorbelitan yang mengontrol kecepatan dan torsi
motor. Sistem kontrol ini menggantikan komutator (sikat) yang
digunakan di banyak motor listrik konvensional.
Konstruksi sistem motor tanpa sikat biasanya mirip dengan motor
sinkron magnet permanen (PMSM), tetapi juga dapat berupa
motor keengganan bersakelar , atau motor induksi (asinkron) .
Mereka juga dapat menggunakan magnet neodymium dan
menjadi pelari (stator dikelilingi oleh rotor), pelari (rotor
dikelilingi oleh stator), atau aksial (rotor dan stator datar dan
sejajar).
Keunggulan motor tanpa sikat dibandingkan motor yang disikat
adalah rasio daya terhadap bobot yang tinggi, kecepatan tinggi,
kontrol elektronik, dan perawatan yang rendah. Motor tanpa sikat
menemukan aplikasi di tempat-tempat seperti periferal komputer
(disk drive, printer), perkakas listrik genggam, dan kendaraan
mulai dari pesawat model hingga mobil. Pada mesin cuci modern,
motor DC tanpa sikat memungkinkan penggantian sabuk karet
dan kotak roda gigi dengan desain penggerak langsung.

8
2.5. Prinsip Kerja Motor DC
Terdapat dua bagian utama pada sebuah Motor Listrik DC, yaitu Stator
dan Rotor. Stator adalah bagian motor yang tidak berputar, bagian yang statis
ini terdiri dari rangka dan kumparan medan. Sedangkan Rotor adalah bagian
yang berputar, bagian Rotor ini terdiri dari kumparan Jangkar. Dua bagian
utama ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa komponen penting yaitu
diantaranya adalah Yoke (kerangka magnet), Poles (kutub motor), Field
winding (kumparan medan magnet), Armature Winding (Kumparan Jangkar),
Commutator (Komutator) dan Brushes (kuas/sikat arang).

Pada prinsipnya motor listrik DC menggunakan fenomena elektromagnet


untuk bergerak, ketika arus listrik diberikan ke kumparan, permukaan
kumparan yang bersifat utara akan bergerak menghadap ke magnet yang
berkutub selatan dan kumparan yang bersifat selatan akan bergerak menghadap
ke utara magnet. Saat ini, karena kutub utara kumparan bertemu dengan kutub
selatan magnet ataupun kutub selatan kumparan bertemu dengan kutub utara
magnet maka akan terjadi saling tarik menarik yang menyebabkan pergerakan
kumparan berhenti. Untuk menggerakannya lagi, tepat pada saat kutub
kumparan berhadapan dengan kutub magnet, arah arus pada kumparan dibalik.
Dengan demikian, kutub utara kumparan akan berubah menjadi kutub selatan
dan kutub selatannya akan berubah menjadi kutub utara. Pada saat perubahan
kutub tersebut terjadi, kutub selatan kumparan akan berhadap dengan kutub
selatan magnet dan kutub utara kumparan akan berhadapan dengan kutub utara
magnet. Karena kutubnya sama, maka akan terjadi tolak menolak sehingga
kumparan bergerak memutar hingga utara kumparan berhadapan dengan
selatan magnet dan selatan kumparan berhadapan dengan utara magnet. Pada
saat ini, arus yang mengalir ke kumparan dibalik lagi dan kumparan akan
berputar lagi karena adanya perubahan kutub. Siklus ini akan berulang-ulang
hingga arus listrik pada kumparan diputuskan.

9
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Aplikasi Motor DC


Penggunaan Motor DC sangat beragam, pengaplikasiannya dimulai dari
penggunaannya pada kehidupan sehari-hari sampai ke aplikasi penggunaanya
di pesawat angkasa, Motor DC digunakan di pesawat surya, pesawat listrik dan
sistem propulsi. Namun, pada kesempatan kali ini penulis akan memfokuskan
pada contoh penggunaan Motor DC Brushless pada bidang medis.

3.2. Penggunaan Motor DC Brushless Pada Bidang Medis


Motor DC Brussless rupanya sudah mulai digunakan dalam dunia
medis, Keutamaan Motor DC Brushless adalah harganya yang terjangkau dan
memiliki keakuratan serta presisi yang mumpuni. Pada kesempatan kali ini kita
kan membahas tentang penggunaan Motor DC Brushless pada bidang medis,
akan terdapat alat yang sangat massive penggunaannya, yaitu untuk Sleep
Apnea Treatment.

3.2.1. Sleep Apnea Treatment


Sleep Apnea adalah penyakit dimana pengidapnya akan kesulitan
bernafas selama tidur. Penggunaan PAP ( Positive Airway Pressure )
digunakan dalam mengatasi penyakit Sleep Apnea. Pada umumnya, di
penggunaan PAP respirator, Motor DC Brushless digunakan untuk
menggerakkan fan blower. Fan blower ini akan membantu pasien dalam
masalah pernafasannya selama pasien tersebut tidur, serta kecepatan dari
fan blower ini dapat menyesuaikan dengan tingat kebutuhan Airway
Pressure yang tentunya berbeda setiap pasien dan dalam kondisi tertentu
maka kecepatan fan blower akan menyesuaikan sendiri. Udara yang lebih
banyak akan dibutuhkan saat pasien menarik nafas dan akan berkurang

10
kebutuhan nya saat pasien menghembuskan nafas. Sehingga Motor DC
Brushless diharuskan untuk dapat menyesuaikan kebutuhan udara dengan
menyetel kecepatan fan blower saat pasien bernafas maupun saat
menghembuskan nafas. Penggunaan Motor DC Brushless yang tidak
memiliki sensor sangat direkomendasikan karena Motor DC Brushless
tidak akan dioperasikan dibawah batas ambang minimum. Oleh karena
itu, karena tidak ada resiko untuk bekerja dengan beban yang dapat
berubah sewaktu-waktu, maka Motor DC Brushless sangat cocok
diaplikasikan pada alat ini.
Disamping itu, dikarenakan alat ini akan digunakan pada
lingkungan rumah sakit, kita juga harus memikirkan tingkat kebisingan
minimum yang diproduksi oleh alat Sleep Apnea Treatment. Dan Motor
DC Brushless juga sangat cocok digunakan karena hanya mengisingkan
tingkat kebisingan yang sangat minimum. Maka dapat disimpulkan
penggunaan Motor DC Brushless digunakan dalam Sleep Apnea
Treatment dikarenakan oleh :
1. Dapat menghasilkan torsi dalam jumlah besar
2. Memiliki tingkat efisiensi transfer panas yang lebih besar
dibanding Motor DC jenis lain
3. Dan karena tidak menggunakan Brush pada Motor DC,
sehingga akan meningkatkan ketahanan pada motor itu sendiri
4. Tingkat lifetime dari Motor DC Brushless yang tinggi
5. Tingkat kebisingan yang minimum

Gambar 2. Alat Sleep Apnea Treatment

11
BAB IV
KESIMPULAN

Motor listrik adalah perangkat elektromagnetik yang dapat mengubah


energi listrik menjadi energi mekanikdengan merubah tenaga listrik menjadi
magnet yang disebut sebagai elektromagnit dan menghasilkan gerakan ( energi
mekanik ). Motor Listrik diklasifiskan menjadi Motor DC dan Motor AC.
Untuk tipe Motor DC sendir, terdiri dari Motor DC Seri, Motor DC Parallel,
Motor DC Compound, dan Motor DC Brushless.

Pada prinsipnya motor listrik DC menggunakan fenomena


elektromagnet untuk bergerak, ketika arus listrik diberikan ke kumparan,
permukaan kumparan yang bersifat utara akan bergerak menghadap ke magnet
yang berkutub selatan dan kumparan yang bersifat selatan akan bergerak
menghadap ke utara magnet. Saat ini, karena kutub utara kumparan bertemu
dengan kutub selatan magnet ataupun kutub selatan kumparan bertemu dengan
kutub utara magnet maka akan terjadi saling tarik menarik yang menyebabkan
pergerakan kumparan berhenti.

Pada bidang medis, penggunaan Motor DC yang dipakai secara umum


adalah Motor DC Brushless, penggunaan Motor DC Brushless salah satunya
pada alat pengobatan Sleep Apnea Treatment, dengan memperhatikan beberapa
keunggulan diantaranya tingkat kebisingan yang minimum untuk pasien di
Rumah Sakit, dan juga tingkat lifetime penggunaan yang panjang, serta tingkat
transfer efisiensi panas yang cukup baik dan menghasilkan torsi yang besar.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://teknikelektronika.com/pengertian-motor-dc-prinsip-kerja-dc-
motor/

https://staff.ui.ac.id/system/files/users/chairul.hudaya/material/dcmotorpa
perandqa.pdf

etsworlds.id/2018/05/pengertian-klasifikasi-dan-jenis-motor.html

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/35161/Chapter%2
0II.pdf?sequence=4&isAllowed=y

https://id.wikipedia.org/wiki/Motor_listrik

http://blog.unnes.ac.id/antosupri/motor-ac-teori-motor-ac-dan-jenis-
motor-ac/

https://www.webstudi.site/2019/08/Motor-DC.html

https://www.igiglobal.com/viewtitlesample.aspx?id=131311&ptid=12384
4&t=applications+of+dc+motors

https://translate.google.com/translate?u=https://en.wikipedia.org/wiki/Bru
shless_DC_electric_motor&hl=id&sl=en&tl=id&client=srp&prev=search

13

Anda mungkin juga menyukai