Disusun Oleh :
Alif Isyhadu Basmalah
NIM : 2018.133.0105
Kelas : Karyawan ( P2K )
i
KATA PENGANTAR
Malang, 04
December 2020
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dewasa ini, kita telah mengenal apa itu energi. Energi adalah kemampuan
untuk melakukan usaha (kerja) atau melakukan suatu perubahan. Sumber
energi adalah segala sesuatu yang menghasilkan energi, yang diklasifikasi
menjadi sumber energi yang terbarukan dan sumber energi tidak terbarukan.
Energi memiliki berbagai bentuk seperti energi potensial, energi kinetik,
energi mekanik, energi listrik, dan lain lain. Sesuai dengan hukum kekekalan
energi, energi tidak dapat dihilangkan, tetapi hanya dapat dipindahkan atau
diubah menjadi energi lain.
Pada makalah ini, akan dibahas tentang peralatan energi listrik, terutama
motor DC. Sebelum berlanjut ke masalah yang lebih substansial, ada satu
masalah yang kadang masih menimbulkan kebingungan dalam pemahaman
antara istilah listrik (electricity) dan elektronik (electronic). Dapatkan kalian
memperjelas masalah tersebut?
Electronic merupakan cabang dari ilmu fisika yang mencakupi perangai
dan dampak dari adanya pergerakan atau perpindahan elektron di dalam
tabung vakum (vacuum tube), perilaku gas, dan bahan semikonduktor. Sedang
listrik merupakan cabang ilmu fisika menyangkut fenomena alam. Listrik
dapat diketahui hanya melalui dampak atau efek yang ditimbulkan oleh
muatan listrik, arus listrik, medan listrik, dan magnet listrik. Listrik biasanya
mengacu kepada pembangkitan tenaga listrik, transmisi tenaga listrik, dan
pemanfaatan tenaga listrik. Sedang elektronik biasanya berhubungan dengan
penggunaan listrik daya rendah (arus lemah) untuk mengontrol rangkaian atau
sirkit berdaya besar (arus kuat).
1
Salah satu peralatan kelistrikan adalah motor listrik yaitu peralatan yang
berfungsi mengubah energi listrik menjadi energi kinetic ataupun energi
gerak, hal tersebut akan dibahas lebih lanjut dalam makalah ini.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor listrik secara umum adalah
sama, yaitu:
3
D. Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk
memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan
magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut
kumparan medan.
Motor listrik yang umum digunakan di dunia Industri adalah motor listrik
asinkron, dengan dua standar global yakni IEC dan NEMA. Motor asinkron
IEC berbasis metrik (milimeter), sedangkan motor listrik NEMA berbasis
imperial (inch), dalam aplikasi ada satuan daya dalam horsepower (hp) maupun
kiloWatt (kW).
Motor listrik IEC dibagi menjadi beberapa kelas sesuai dengan efisiensi
yang dimilikinya, sebagai standar di EU, pembagian kelas ini menjadi EFF1,
EFF2 dan EFF3. EFF1 adalah motor listrik yang paling efisien, paling sedikit
4
memboroskan tenaga, sedangkan EFF3 sudah tidak boleh dipergunakan dalam
lingkungan EU, sebab memboroskan bahan bakar di pembangkit listrik dan
secara otomatis akan menimbulkan buangan karbon yang terbanyak, sehingga
lebih mencemari lingkungan.
Standar IEC yang berlaku adalah IEC 34-1, ini adalah sebuah standar
yang mengatur rotating equipment bertenaga listrik. Ada banyak pabrik
elektrik motor, tetapi hanya sebagian saja yang benar-benar mengikuti arahan
IEC 34-1 dan juga mengikuti arahan level efisiensi dari EU.
Banyak produsen elektrik motor yang tidak mengikuti standar IEC dan
EU supaya produknya menjadi murah dan lebih banyak terjual, banyak negara
berkembang manjdi pasar untuk produk ini, yang dalam jangka panjang
memboroskan keuangan pemakai, sebab tagihan listrik yang semakin tinggi
setiap tahunnya.
Lembaga yang mengatur dan menjamin level efisiensi ini adalah CEMEP,
sebuah konsorsium di Eropa yang didirikan oleh pabrik-pabrik elektrik motor
yang ternama, dengan tujuan untuk menyelamatkan lingkungan dengan
mengurangi pencemaran karbon secara global, karena banyak daya diboroskan
dalam pemakaian beban listrik.
5
2.3. Klasifikasi Motor Listrik
Berdasarkan jenis sumber tegangannya, motor listrik dapat dibedakan
menjadi 2. Yaitu Motor AC ( Alternating Current / Arus Bolak Balik ) dan
Motor DC ( Direct Current / Arus Searah ).
Motor AC adalah jenis motor listrik yang bekerja menggunakan
tegangan AC (Alternating Current). Motor AC memiliki dua buah bagian
utama yaitu “stator” dan “rotor”. Stator merupakan komponen motor AC yang
statis. Rotor merupakan komponen motor AC yang berputar. Motor AC dapat
dilengkapi dengan penggerak frekuensi variabel untuk mengendalikan
kecepatan sekaligus menurunkan konsumsi dayanya.
Motor Listrik DC atau DC Motor ini menghasilkan sejumlah putaran per
menit atau biasanya dikenal dengan istilah RPM (Revolutions per minute) dan
dapat dibuat berputar searah jarum jam maupun berlawanan arah jarum jam
apabila polaritas listrik yang diberikan pada Motor DC tersebut dibalikkan.
Motor Listrik DC tersedia dalam berbagai ukuran rpm dan bentuk. Kebanyakan
Motor Listrik DC memberikan kecepatan rotasi sekitar 3000 rpm hingga 8000
rpm dengan tegangan operasional dari 1,5V hingga 24V. Apabila tegangan
yang diberikan ke Motor Listrik DC lebih rendah dari tegangan operasionalnya
maka akan dapat memperlambat rotasi motor DC tersebut sedangkan tegangan
yang lebih tinggi dari tegangan operasional akan membuat rotasi motor DC
menjadi lebih cepat. Namun ketika tegangan yang diberikan ke Motor DC
tersebut turun menjadi dibawah 50% dari tegangan operasional yang ditentukan
maka Motor DC tersebut tidak dapat berputar atau terhenti. Sebaliknya, jika
tegangan yang diberikan ke Motor DC tersebut lebih tinggi sekitar 30% dari
tegangan operasional yang ditentukan, maka motor DC tersebut akan menjadi
sangat panas dan akhirnya akan menjadi rusak.
6
Gambar 1. Motor DC dan simbolnya
7
Motor listrik DC jenis kompon merupakan penggabugan antara
motor jenis seri dan shunt. Pada motor DC kompon, gulungan
medan dihubungkan secara seri dan paralel dengan gulungan
motor listrik. Sehingga, pada motor DC kompon memiliki torsi
awal yang cukup baik dengan kecepatan stabil.
D. Motor DC Brushless
Sebuah brushless DC motor listrik ( motor BLDC atau BL
bermotor ), juga dikenal sebagai commutated elektronik bermotor
( ECM atau motorik EC ) dan motor DC sinkron , yang motor
sinkron didukung oleh arus searah (DC) listrik melalui inverter
atau switching power supply yang menghasilkan listrik dalam
bentuk arus bolak - balik (AC) untuk menggerakkan setiap fasa
motor melalui pengontrol loop tertutup . Pengontrol memberikan
pulsa arus ke motorbelitan yang mengontrol kecepatan dan torsi
motor. Sistem kontrol ini menggantikan komutator (sikat) yang
digunakan di banyak motor listrik konvensional.
Konstruksi sistem motor tanpa sikat biasanya mirip dengan motor
sinkron magnet permanen (PMSM), tetapi juga dapat berupa
motor keengganan bersakelar , atau motor induksi (asinkron) .
Mereka juga dapat menggunakan magnet neodymium dan
menjadi pelari (stator dikelilingi oleh rotor), pelari (rotor
dikelilingi oleh stator), atau aksial (rotor dan stator datar dan
sejajar).
Keunggulan motor tanpa sikat dibandingkan motor yang disikat
adalah rasio daya terhadap bobot yang tinggi, kecepatan tinggi,
kontrol elektronik, dan perawatan yang rendah. Motor tanpa sikat
menemukan aplikasi di tempat-tempat seperti periferal komputer
(disk drive, printer), perkakas listrik genggam, dan kendaraan
mulai dari pesawat model hingga mobil. Pada mesin cuci modern,
motor DC tanpa sikat memungkinkan penggantian sabuk karet
dan kotak roda gigi dengan desain penggerak langsung.
8
2.5. Prinsip Kerja Motor DC
Terdapat dua bagian utama pada sebuah Motor Listrik DC, yaitu Stator
dan Rotor. Stator adalah bagian motor yang tidak berputar, bagian yang statis
ini terdiri dari rangka dan kumparan medan. Sedangkan Rotor adalah bagian
yang berputar, bagian Rotor ini terdiri dari kumparan Jangkar. Dua bagian
utama ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa komponen penting yaitu
diantaranya adalah Yoke (kerangka magnet), Poles (kutub motor), Field
winding (kumparan medan magnet), Armature Winding (Kumparan Jangkar),
Commutator (Komutator) dan Brushes (kuas/sikat arang).
9
BAB III
PEMBAHASAN
10
kebutuhan nya saat pasien menghembuskan nafas. Sehingga Motor DC
Brushless diharuskan untuk dapat menyesuaikan kebutuhan udara dengan
menyetel kecepatan fan blower saat pasien bernafas maupun saat
menghembuskan nafas. Penggunaan Motor DC Brushless yang tidak
memiliki sensor sangat direkomendasikan karena Motor DC Brushless
tidak akan dioperasikan dibawah batas ambang minimum. Oleh karena
itu, karena tidak ada resiko untuk bekerja dengan beban yang dapat
berubah sewaktu-waktu, maka Motor DC Brushless sangat cocok
diaplikasikan pada alat ini.
Disamping itu, dikarenakan alat ini akan digunakan pada
lingkungan rumah sakit, kita juga harus memikirkan tingkat kebisingan
minimum yang diproduksi oleh alat Sleep Apnea Treatment. Dan Motor
DC Brushless juga sangat cocok digunakan karena hanya mengisingkan
tingkat kebisingan yang sangat minimum. Maka dapat disimpulkan
penggunaan Motor DC Brushless digunakan dalam Sleep Apnea
Treatment dikarenakan oleh :
1. Dapat menghasilkan torsi dalam jumlah besar
2. Memiliki tingkat efisiensi transfer panas yang lebih besar
dibanding Motor DC jenis lain
3. Dan karena tidak menggunakan Brush pada Motor DC,
sehingga akan meningkatkan ketahanan pada motor itu sendiri
4. Tingkat lifetime dari Motor DC Brushless yang tinggi
5. Tingkat kebisingan yang minimum
11
BAB IV
KESIMPULAN
12
DAFTAR PUSTAKA
https://teknikelektronika.com/pengertian-motor-dc-prinsip-kerja-dc-
motor/
https://staff.ui.ac.id/system/files/users/chairul.hudaya/material/dcmotorpa
perandqa.pdf
etsworlds.id/2018/05/pengertian-klasifikasi-dan-jenis-motor.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/35161/Chapter%2
0II.pdf?sequence=4&isAllowed=y
https://id.wikipedia.org/wiki/Motor_listrik
http://blog.unnes.ac.id/antosupri/motor-ac-teori-motor-ac-dan-jenis-
motor-ac/
https://www.webstudi.site/2019/08/Motor-DC.html
https://www.igiglobal.com/viewtitlesample.aspx?id=131311&ptid=12384
4&t=applications+of+dc+motors
https://translate.google.com/translate?u=https://en.wikipedia.org/wiki/Bru
shless_DC_electric_motor&hl=id&sl=en&tl=id&client=srp&prev=search
13