Anda di halaman 1dari 55

MAKALAH

“DASAR MESIN LITRIK”

DI SUSUN OLEH

KELOMPOK 5 :

1. RAIS AHMADI
2. NAZRUL B. LUKUM
3. MOH. SYAFWAN POLOMODUYO
4. PRAMDYA H.M. SEMBIRING

UNIVERSITAS ICHSAN GORONTALO


FAKULTAS TEKNIK
PRODI S1 ELEKTRO
2021/2022

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT
yang telah memberikan rahmat dan nikmat sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Dasar Mesin Listrik”. Dalam kesempatan ini kami
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya pada
dosen mata kuliah dan juga pada semua pihak yang telah
mendukung penulisan makalah ini sehingga berjalan
dengan lancar semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak khusus bagi para pembaca dan penyusun.
Oleh karena itu, kritik dan saran kami harapkan, mohon
maaf bila masih banyak kekurangan dan kesalahan
dalam penyajian makalah ini. Semoga bermanfaat untuk
menambah pemahaman dan wawasan pembaca tentang
“Dasar Mesin Listrik”.

Gorontalo, 01 Desember 2021

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

Cover..................................................... ................................ i

Kata Pengantar.................................... ................................... ii

Daftar Isi........................ ....................................................... iii

BAB I Pendahuluan.............................................................. 1

1.1 . Latar belakang................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah............................................................ 5

1.3. Tujuan............................................................................. 5

1.4. Manfaat........................................................................... 6

BAB II Pembahasa............................................................... 7

2.1. Dasar Mesin Listrik......................................................... 7

2.2. Putaran Mesin dan Frekuensi Listrik............................. 13

2.3. Mesin Arus Searah dan Prinsip Kerja............................ 24

2.4. Pengertian dan Prinsip Kerja Motor Sinkron................. 34

2.5. Rangkaian Ekivalen Motor Induksi.............................. 36

2.6. Kopel Motor Induksi serta Diagram Lingkaran............. 43

BAB III PENUTUP............................................................. 50

3.1. Kesimpulan.................................................................... 50

3.2. Saran.............................................................................. 50

Daftar Pustaka

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 latar Belakang

Motor listrik termasuk dalam kategori mesin


listrik dinamis dan merupakan sebuah perangkat
elektromagnetik yang mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk,
misalnya, memutar impeller pompa, fan atau blower,
menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll di
industri dan digunakan juga pada peralatan listrik rumah
tangga (seperti : mixer, bor listrik, dan kipas angin).
mengenai induksi elektromagnetik yang menjadi prinsip
kerja motor listrik. Percobaan mengenai konsep mesin
listrik dilaboratorium-laboratorium terus dilakukan
sampai tahun 1870 saat Thomas Alfa Edison memulai
pengembangan generator arus searah secara komersial
untuk mendukung distribusi tenaga listrik yang berguna
bagi penerangan listrik dirumah-rumah.

Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja”


nya industri, sebab diperkirakan bahwa motor-motor

1
menggunakan sekitar 70% beban listrik total di
industri.Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor
listrik secara umum sama yaitu:

• Arus listrik dalam medan magnet akan


memberikan gaya.

• Jika kawat yang membawa arus


dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka
kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet,
akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.

• Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/


torsi untuk memutar kumparan.

• Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya


untuk memberikan tenaga putaran yang lebih seragam
dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan
elektromagnetik yang disebut kumparan medan.

Dalam memahami sebuah motor listrik, penting


untuk mengerti apa yang dimaksud dengan beban motor.
Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/torsi

2
sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Beban
umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok:

• Beban torsi konstan, adalah beban dimana


permintaan keluaran energinya bervariasi dengan
kecepatan operasinya, namun torsi nya tidak bervariasi.
Contoh beban dengan torsi konstan adalah conveyors,
rotary kilns, dan pompa displacement konstan.

• Beban dengan torsi variabel, adalah beban


dengan torsi yang bervariasi dengan kecepatan operasi.
Contoh beban dengan torsi variabel adalah pompa
sentrifugal dan fan (torsi bervariasi sebagai kwadrat
kecepatan).

• Beban dengan energi konstan, adalah beban


dengan permintaan torsi yang berubah dan berbanding
terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan
daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.

Kejadian yang penting dalam sejarah mesin


listrik adalah dengan dipantenkannya motor induksi tiga
fasa oleh Nikola Tesla pada tahun 1888. Konsep Tesla
mengenai arus bolak-balik selanjutnya dikembangkan

3
oleh Charles Steinmetz pada dekade berikutnya,
sehingga pada tahun 1890 transformator dapat
diwujudkan, sekaligus menjadi pembuka jalan untuk
melakukan transmisi dayalistrik jarak jauh. Meskipun
konsep mesin listrik yang digunakan saat ini tidak
berbeda dari sebelumnya, tetapi perbaikan dan proses
pengembangan tidak berhenti. Pengembangan bahan
feromagnetic dan isolasi terus dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan daya yang lebih
besardibandingkan dengan mesin listrik yang digunakan
sekarang ini. Mesin listrik memegang peranan yang
sangat penting dalam industri maupun dalam kehidupan
sehari-hari. Pada power plant digunakan untuk
membangkitkan tenaga listrik, di industri digunakan
sebagai penggerak peralatan mekanik, Seperti mesin
pembuat tekstil, pembuat baja, dan mesin pembuat
kertas. Dalam kehidupan sehari - hari mesin listrik
banyak dimanfaatkan pada peralatan rumah tangga
listrik, kendaraan bermotor, peralatankantor, peralatan
kesehatan, dan sebagainya.

4
1.2. Rumusan Masalah

1. Dasar mesin listrik


2. Putaran mesin dan frekuensi listrik
3. Mesin arus searah dan prinsip kerjanya
4. Mesin sinkron dan prinsip kerjanya
5. Rangakaian ekivalen motor
6. Kopel motor induksi serta diagram lingkaran

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui Dasar Mesin Listrik


2. Untuk mengetahui putaran mesin dan frekuensi
listrik
3. Untuk mengetahui mesin arus searah dan prinsip
kejanya
4. Untuk mengetahui mesin sinkron dan prinsip
kerjanya
5. Untuk mengetahui rangkaian motor dan
rangkaian ekivalen
6. Untuk mengetahui kopel motor induksi serta
diagram lingkaran

5
1.4. Manfaat

1. Mahasiswa dapat mengetahui materi Dasar


Mesin Listrik
2. Mahasiswa dapat mengetahui masalah yang ada
dalam Dasar Mesin Listrik

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Dasar Mesin Listrik


Dalam dunia kelistrikan, Mesin listrik adalah
suatu istilah umum untuk suatu peralatan/mesin yang
menggunakan energi listrik seperti Motor listrik,
Generator listrik, Transformator dan juga peralatan
lainnya. Masing masing dari komponen tersebut
mengkonversi energi yang berhubungan dengan listrik.
Dalam pembagian berdasarkan mekanisme kerjanya,
mesin listrik dibagi menjadi 2 jenis, yaitu mesin listrik
statis dan dinamis. Mesin listrik statis merupakan suatu
mesin yang tidak mempunyai komponen yang bergerak,
misalnya: Transformator. Sedangkan mesin listrik
dinamis merupakan mesin listrik yang mempunyai
komponen yang bergerak, misalnya motor listrik dan
generator. Motor listrik merupakan mesin yang
mengkonversi energi listrik menjadi energi
mekanik(gerak) untuk melakukan suatu aktifitas
misalnya: Menggerakkan pompa dan juga Menggerakan
komressor. Sedangkan Generator listrik merupakan suatu

7
mesin yang mengkonversi energi menjadi energi listrik
misalnya: Generator di PLTA akan menghasilkan energi
listrik jika turbin di PLTA dapat digerakkan oleh air. Hal
ini menunjukkan bahwa suatu energi mekanik dari air
dapat diubah menjadi energi listrik. Contoh selanjutnya
adalah Transformator, Transformator merupakan mesin
listrik yang berfungsi sebagai converter suatu energi
listrik (AC), baik itu dalam arus atau tegangan. Berbeda
seperti motor dan generator, transformator tidak
mempunyai komponen yang bergerak (moving parts).
1. Motor Listrik
Merupakan suatu alat yang mengubah
energi listrik menjadi energi mekanik. Hal ini
berkebalikan dengan generator listrik. Dalam
klasifikasinya berdasarkan sumber energinya,
motor listrik dibagi menjadi 2 jenis, yaitu motor
AC dan juga motor DC. Motor AC adalah motor
yang menggunakan arus bolak-balik (Alternating
Current) sebagai sumber energinya. Sedangkan
motor DC adalah motor yang menggunakan arus
searah (Direct Current). Kedua motor ini
mempunyai prinsip kerja yang berbeda. Motor

8
AC tidak dapat digunakan pada sumber tegangan
DC. Begitupun sebaliknya.

Komponen umum pada motor listrik


Masing masing jenis motor mempunya
komponen yang berbeda, misalnya commutator
pada motor DC sehingga pembahasan mengenai
komponen motor listrik akan dibahas di halaman
yang lain. Akan tetapi motor listrik juga
mempunyai komponen yang umum. Komponen
umum pada motor listrik antara lain :

• Frame/Housing

Frame merupakan casing/penutup pada


motor listrik. Frame ini dibuat standart untuk
memudahkan pemasangan pada komponen

9
komponen motor lainnya. Baik dalam segi
dimensinya maupun peletakannya.

• Rotor

Rotor merupakan komponen yang


bergerak pada motor listrik. Rotor ini dapat
berupa rangkaian shaft dan lilitan konduktor yang
akan menghasilkan medan magnet sehingga
dapat menimbulkan gaya yang dapat memutar
shaft.

• Stator

Stator merupakan komponen statis pada


motor yang terdiri lilitan konduktor ataupun
permanen magnet. Rangkaian stator biasanya
mempunyai laminasi yang bertujuan untung
mengurangi losses pada motor listrik. Sehingga
dapat meningkatkan effisiensi motor listrik.

• Bearing

Bearing merupakan komponen yang biasa


digunakan pada mesin yang berputar. Bearing ini

10
bertujuan untuk mengurangi gaya gesek akibat
perputaran rotor. Jika rotor bergesekan dengan
komponen lainnya, maka hal ini dapat
menimbulkan panas pada motor sehingga
komponen pada motor bisa saja terbakar/meleleh.
2. Generator
Generator merupakan mesin listrik
yang bertujuan untuk mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik. Biasanya
generator dihubungkan dengan turbin.
Padahal ini, generator berfungsi sebagai
driven komponen dan turbin sebagai driver
komponen. Dalam klasifikasinya, generator
dapat dibedakan menjadi bermacam
“klasifikasi berdasarkan putaran medan putar,
berdasarkan fasa, berdasarkan jenis arus
yang dibangkitkan, dll. Untuk klasifikasi ini
sendiri akan di bahas pada artikel lainnya.

11
Komponen Utama Pada Generator

• Casing

Casing pada generator terbuat dari baja


ringan yang bertujuan untuk menopang inti stator
pada generator. Sama seperti motor listrik, casing
ini juga berguna untuk mempermudah
pemasangan komponen komponen pada
generator. Misalnya sensor, bearing, dll.

• Stator

Stator pada generator terdiri dari inti besi


dan lilitan. Pada generator, stator juga berfungsi
sebagai rangkaian armature (rangkaian untuk
membangkitkan medan magnet). Jika kumparan

12
stator diberi jaringan listrik tertutup(closed
circuit), maka akan ada arus yang mengalir dari
generator menuju beban.

• Rotor

Rotor merupakan bagian yang berputar


pada generator. Rotor pada generator biasanya
dihubungkan dengan turbin sebagai
penggeraknya. Jika turbin berputar, maka rotor
juga akan berputar dan mulai mengbangkitkan
induksi elektromagnetik pada generator.
Kecepatan putar rotor ini akan mempengaruhi
frekuensi listrik keluaran dari generator.

2.2. Putaran mesin dan frekuensi listrik

Generator adalah tegangan tiga fasa seimbang


Tegangan yang dibangkitkan oleh. Magnitude pada
setiap fasa memiliki nilai yang sama dan masing-masing
berbeda fasa 120˚. Tetapi tegangan padajaringan dapat
menjadi tidak seimbang. Penyebab ketidakseimbangan
tegangan adalah pembagian beban yang berbeda antara
satu fasa dengan fasa lainnya pada sistem tiga fasa.

13
Penyebab lainnya adalah hubungan belitan trafo dan
saluran yang tidak ditransposisikan . Ketidak
seimbangan dapat merambat dari satu bagian kebagian
lainnya sehingga pada bagian tertentu dari jaringan
ketidakseimbangan akan semakin besar. Pada kondisi
seimbang, daya sesaat memiliki nilai yang tetap ,
sedangkan pada kondisi tak seimbang, daya sesaat tiga
fasa mengandung dua komponen, yaitu komponen yang
nilainya tetap dan komponen yang berosilasi dengan
frekuensi dua kali frekuensi sumber. Komponen daya
aktif merupakan daya aktif tiga fasa dan nilainya
dipengaruhi oleh arus urutanpositif sedangkankomponen
sinusiodaldipengaruhi oleh arus urutan negatif . Pada
kondisi takseimbang, arus urutan negatif menghasilkan
mmf (magnetomotive force) yang berputar berlawanan
dengan putaran rotor, sedangkan resultan mmf oleh arus
urutan nol adalah nol (P. Kundur, 1994) Jurnal ini
membahas tentang pengaruh komponen osilasi daya
terhadap kecepatan dan frekuensi generator. Untuk
mengetahui hal tersebut, daya sesaat generator harus
dinyatakan sebagai fungsi sudut daya. Kemudian
hubungan yang diperoleh diterapkan pada persamaan

14
ayunan sudut daya. Persamaan ayunan dianalisis untuk
memperoleh sudut daya, kecepatan putarandan frekuensi
pada kondisi steady state.

1. Daya Generator Sebagai Fungsi Sudut Daya

 Sudut Daya

Daya generator pada gambar 1 dapat dianalisis


dengan metode komponen simetris Tegangan internal
generator adalah tegangan seimbang, yaitu :

Tegangan bus 2 adalah :

Komponen simetris arus untuk fasa a adalah:

15
tegangan urutan positif bus 2, yaitu :

 Daya Oleh Komponen Urutan Positif

Daya pada fasa a yang dihasilkan oleh komponen arus


urutan positif adalah

Diperoleh:

Daya yang dihasilkan oleh komponen urutan


positif sama seperti kondisi sistem yang seimbang. Daya

16
pada setiap fasa memiliki nilai yang sama. Jadi daya
pada fasa b dan c adalah

 Daya oleh komponen urutan negatif

Daya fasa a yang dihasilkan oleh arus urutan negatif


adalah:

Daya fasa b yang dihasilkan oleh arus urutan negatif


adalah:

Daya fasa c yang dihasilkan oleh arus urutan negatif


adalah :

17
 Daya oleh komponen urutan nol
Dengan cara yang sama seperti padabagian C, daya fasa
a yang dihasilkan oleh arus urutan nol adalah :

Daya fasa b dan c yang dihasilkan oleh arus urutan nol


adalah :

18
2. Daya Sesaat Generator

Daya sesaat tiga fasa dapat dinyatakan sebagai


fungsi daya aktif dan daya reaktif (Saadat, 1999), yaitu :

Untuk memperoleh daya sesaat berdasarkan


komponen simetris, daya aktif dan daya reaktif pada
persamaan (24) diganti dengan daya aktif dan daya
reaktif dari masing-masing komponen urutan. Daya
sesaat oleh komponen urutan positif adalah :

 Daya oleh komponen urutan positif

Sama seperti daya pada kondisi sistem


seimbang. Fasor daya memiliki besar yang sama dan
masing-masing berbeda fasa 1200 sehingga jumlah daya

19
sesaat adalah daya aktif generator dan nilainya selalu
tetap.

Daya sesaat oleh komponen urutan negatif


memiliki besar dan beda fasa yang sama, tetapi fasornya
berlawanan dengan urutan fasa. Dengan mensubsitusi
daya aktif dan daya reaktif komponen urutan negatif
pada persamaan (24), diperoleh :

Daya oleh arus urutan nol memiliki besar dan beda fasa
yang sama. Daya sesaat yang diakibatkan oleh
komponen urutan nol sama dengan nol.

Daya sesaat generator terdiri dari dua


komponen, yaitu komponen yang memiliki nilai tetap
yang merupakan daya aktif generator dan komponen

20
sinusiodal. Daya aktif dipengaruhi oleh komponen
urutan positif sedangkan komponen sinusiodal
dipengaruhi oleh komponen urutan negatif.

3. Penyelesaian Steady State

 Persamaan Ayunan Sudut Daya

Persamaan ayunan sudut daya adalah :

Pada kondisi steady state, persamaan tersebut


dapat diselesaikan dengan menjumlahkan tanggapan
sudut daya yang diakibatkan oleh daya aktif generator
dan sudut daya yang diakibatkan oleh komponen
sinusiodal. Daya mekanik generator (Pᵐ) sama dengan
daya aktif generator (Pᶥ). Sudut daya yang diakibatkan
oleh daya aktif generatoradalah penyelesaian dari
persamaan :

21
Persamaan (27) adalah persamaan titik operasi
generator pada kurva daya. Titik operasi yang stabil
adalah sudut daya yang lebih kecil dari sudut φ1, yaitu :

Komponen sudut daya akibat osilasi daya adalah


penyelesaian kondisi steady state persamaan :

22
Sudut daya pada kondisi steady state :

Komponen osilasi pada sudut daya akan


mempengaruhi kecepatan dan frekuensi sistem.
Kecepatan dan frekuensi akan mengandung komponen
sinusiodal.

 Kecepatan putaran

Berdasarkan persamaan (35), kecepatan putaran


generator adalah

23
2.3Mesin Arus Searah Dan Prinsip Kerjanya

Mesin DC terbagi menjadi dua yaitu,motor


listrik DC dan generator DC

A. Motor Listrik Arus Searah (DC)

Motor arus searah (motor DC) adalah mesin


yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi
mekanis.

(1). Fungsi Motor Listrik (DC)

Sebuah motor listrik berfungsi untuk mngubah


daya listrik menjadi daya mekanik. Pada prinsip
pengoperasiannya, motor arus searah sangat identik
dengan generator arus searah. Kenyataannya mesin yang
bekerja sebagai generator arus searah akan dapat bekerja
sebagai motor arus searah. Oleh sebab itu, sebuah mesin
arus searah dapat digunakan baik sebagai motor arus
searah maupun generator arus searah.

Berdasarkan fisiknya motor arus searah secara


umum terdiri atas bagian yang diam dan bagian yang
berputar. Pada bagian yang diam (stator) merupakan

24
tempat diletakkannya kumparan medan yang berfungsi
untuk menghasilkan fluksi magnet sedangkan pada
bagian yang berputar (rotor) ditempati oleh rangkaian
jangkar seperti kumparan jangkar, komutator dan sikat.

Motor arus searah bekerja berdasarkan prinsip


interaksi antara dua fluksi magnetik. Dimana kumparan
medan akan menghasilkan fluksi magnet yang arahnya
dari kutub utara menuju kutub selatan dan kumparan
jangkar akan menghasilkan fluksi magnet yang
melingkar. Interaksi antara kedua fluksi magnet ini
menimbulkan suatu gaya sehingga akan menimbulkan
momen puntir atau torsi.

Motor listrik merupakan perangkat


elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk,
misalnya memutar impeller pompa, fan atau blower,
menggerakkan kompresor, mengangkat bahan , dan lain
lain. Motor listrik digunakan juga dirumah (mixer, bor
listrik, fan angin) dan industri. Motor listrik kadangkala
disebut “kuda kerja” nya industri sebabdiperkirakan
bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban

25
listrik total di industri. Motor DC terdapat dalam
berbagai ukuran dan kekuatan, masing- masing didisain
untuk keperluan yang berbeda-beda namun secara umum
memiliki berfungsi dasar yang sama yaitu mengubah
energi elektrik menjadi energi mekanik. Sebuah motor
DC sederhana dibangun dengan menempatkan kawat
yang dialiri arus di dalam medan magnet kawat yang
membentuk loop ditempatkan sedemikian rupa diantara
dua buah magnet permanen. Bila arus mengalir pada
kawat, arus akan menghasilkan medan magnet sendiri
yang arahnya berubah-ubah terhadap arah medan magnet
permanen sehingga menimbulkan putaran.

(2.)Keuntungan Memakai Motor DC

Keuntungan pemakaian motor dc terletak di


dalam berbagai karakteristik penampilan yang diberikan
oleh banyaknya kemungkinan dari peneralan shunt, seri
dan Kompon. Bebrapa karakteristik tersebut telah
disinggung secara singkat pada bagian ini. Masih banyak
lagi kemungkinan yang ada jika ditambahkan lagi
seperangkat sikat sehingga diperoleh tegangan lain dari
komutator. Jadi keluasan dari pemakaian dari system

26
mesin dc dan mudahnya dipasangkan system
pengaturannya, baik secara manual maupun automatis,
merupakan sifat-sifatnya yang menonjol. Karakteistik-
karakteristik tersebut akan dibahas pada bab ini
mengenai keadaan ejeknya dan kerja dinamikanya.

(3.) Prinsip Kerja Motor Arus Searah (DC)

Sebuah konduktor yang dialiri arus


mempunyai medan magnet disekelilingnya. Pada saat
konduktor yang dialiri arus listrik yang ditempatkan
pada suatu medan magnet maka konduktor akan
mengalami gaya mekanik, separti diperlihatkan pada
gambar.

2.5

Gambar 2.5 pengaruh penempatan konduktor


berarus dalam medan magnet .Gambar 2.5 (a)

27
menggambarkan sebuah konduktor yang dialiri arus
listrik menghasilkan medan magnet disekelilingnya.
Arah medan magnet menggunakan kaidah tangan kanan.
Kuat medan tergantung pada besarnya arus yang
mengalir pada konduktoryang dihasilkan oleh konduktor
dapat diperoleh dengan.

Sedangkan gambar 2.5 (b) menunjukkan


sebuah medan magnet yang arah medan magnetnya
adalah dari kutub utara menuju kutub selatan. Pada saat
konduktor dengan arah arus menjauhi pembaca
ditempatkan didalam medan magnet seragam,maka
medan gabungannya akan seperti yang ditunjukkan pada
gambar 2.5 (c)daerah di atas konduktor, medan yang
ditimbulkan konduktor adalah dari kiri ke kanan, atau
pada arah yang sama dengan medan utama. Hasilnya
adalah memperkuat medan atau menambah kerapatan
fluksi di atas konduktor dan melemahkan medan atau
mengurangi kerapatan fluksi di bawah konduktor.

Dalam keadaan ini, fluksi di daerah di atas


konduktor yang kerapatannya bertambah akan
mengusahakan gaya ke bawah kepada konduktor, untuk

28
mengurangi kerapatannya. Hal ini menyebabkan
konduktor mengalami gaya berupa dorongan ke arah
bawah. Begitu juga halnya jika arah arus dalam
konduktor dibalik. Kerapatan fluksi yang berada di
bawah konduktor akan bertambah sedangkan kerapatan
fluksi di atas konduktor berkurang. Sehingga konduktor
akan mendapatkan gaya tolak ke arah atas. Konduktor
yang mengalirkan arus dalam medan magnet cenderung
bergerak tegak lurus terhadap medan.Prinsip kerja
sebuah motor arus searah dapat dijelaskan dengan
gambar berikut ini.

Pada saat kumparan medan dihubungkan


dengan sumber tegangan, mengalir arus medan pada
kumparan medan karena rangkaian tertutup sehingga

29
menghasilkan fluksi magnet yang arahnya dari kutup
utara menuju kutup selatan. Selanjutnya ketika
kumparan jangkar dihubungkan kesumber tegangan,
pada kumparan jangkar mengalir arus jangkar . Arus
yang mengalir pada konduktorkonduktor kumparan
jangkar menimbulkan fluksi magnet yang melingkar.
Fluksi jangkar ini memotong fluksi dari kutub medan,
sehingga menyebabkan perubahan kerapatan fluksi dari
medan utama. Hal ini menyebabkan jangkar mengalami
gaya sehingga menimbulkan torsi.

Gaya yang dihasilkan pada setiap konduktor


dari sebuah jangkar, merupakan akibat aksi gabungan
medan utama dan medan disekeliling konduktor. Gaya
yang dihasilkan berbanding lurus dengan besar fluksi
medan utama dan kuat medan di sekeliling konduktor.
Medan di sekeliling masing-masing konduktor jangkar
tergantung pada besarnya arus jangkar yang mengalir
pada konduktor tersebut. Arah gaya ini dapat ditentukan
dengan kaidah tangan kiri.

30
B.Generator Arus Searah (DC)

(1).Pengertian generator arus searah (DC)

listrik dinamis yang Generator DC adalah


sebuah perangkat mesin-mesin berfungsi untuk merubah
energy mekanis menjadi ke energy listrik. Dimana
generator itu sendiri menghasilkan arus searah
(DC).generator itu sendiri di bedakan menjadi 3 macam
generator yaitu Generator penguat terpisah, Generator
shunt, Generator kompon.

(a). Generator penguat terpisah

(1) Penergtian generator penguat terpisah

Generator DC penguata terpisah adalah


generator yang lilitan medannya dihubungkan ke sumber
DC yang secara listrik tidak tergantung pada mesin.
Tegangan searah yang dipasangkan pada kumparan
medan yang mempunyai tahanan Rf akan menghasilkan
arus If dan menimbulkan fluks pada kedua kutub

(2). Prinsip kerja generator penguat terpisah

31
Energi listrik yang dihasilkan oleh penguat
elektromagnet dapat diatur melalui pengaturan tegangan
eksitasi.Pengaturan dapat dilakukan secara elektronik
atau magnetik. Generator ini bekerja dengan catu daya
DC dari luar yang dimasukkan melalui belitan F1-F2.

Penguatan dengan magnet permanen


menghasikanang tegangan output generator yang
konstan dari terminal rotor A1-A2. Karakteristik
tegangan V relatif konstan dan tegangan akan menurun
sedikit ketika arus beban I dinaikan mendekati harga
nominalnya.

(b). Generator shunt

 Pada generator shunt penguat eksintasi


𝐸1 − 𝐸2 terhubung paralel dengan rotor
(𝐴1 − 𝐴2 ) tegangan awal generator
diperoleh dari magnet sisa yang terdapat
pada medan magnestator.
 Rotor berputar dalam medan magnet yang
lemah, dihasilkan tegangan yang akan
memperkuat medan magnestator, sampai

32
dicapai tegangan nominalnya. Pengaturan
arus aksitasi yang melewati belitan shunt.
𝐸1 − 𝐸2 diatur oleh tegangan geser.
 Makin besar arus aksitasi shunt, makin
besar medan penguat shunt yang
dihasilkan, dan tegangan terminal
meningkat sampai mencapai tegangan
nominalnya.
(2). Prinsip kerja
 Persiapkan semua komponen pendukung dalam
percobaan ini
 Sebagai penggerak dari generator, siapkan
sebuah motor DC shunt
 Generator DC shunt di Koppel secara langsung
dengan motor DC shunt
 Rangkailah motor DC shunt sesuai prosedur
 Rangkailah juga generator DC shunt sesuai
prosedur
 Bila generator hendak dioperasikan periksakan
rangkaian anda pada instruktur

2.4. Pengertian dan Prinsip Kerja Motor Sinkron

33
Pengertian Motor Sinkron

Motor Sinkron adalah mesin yang digunakan


untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Mesin sinkron mempunyai kumparan jangkar pada stator
dan kumparan medan pada rotor. Kumparan jangkarnya
berbentuk sama dengan mesin induksi, sedangkan
kumparan medan mesin sinkron dapat berbentuk kutub
sepatu (salient) atau kutub dengan celah udara sama rata
(rotor silinder). Arus searah (DC) untuk menghasilkan
fluks pada kumparan medan dialirkan ke rotor melalui
cincin dan sikat.

Prinsip Kerja Motor Sinkron

Gambar 2.1 memperlihatkan keadaan


terjadinya torsi pada motor sinkron. Keadaan ini dapat
dijelaskan sebagai berikut: apabila kumparan jangkar

34
(pada stator) dihubungkan dengan sumber tegangan tiga
fasa maka akan mengalir arus tiga fasa pada kumparan.
Arus tiga fasa pada kumparan jangkar ini menghasilkan
medan putar homogen (BS). Berbeda dengan motor
induksi, motor sinkron mendapat eksitasi dari sumber
DC eksternal yang dihubungkan ke rangkaian rotor
melalui slip ring dan sikat. Arus DC pada rotor ini
menghasilkan medan magnet rotor (BR) yang tetap.
Kutub medan rotor mendapat tarikan dari kutub medan
putar stator hingga turut berputar dengan kecepatan yang
sama (sinkron). Torsi yang dihasilkan motor sinkron
merupakan fungsi sudut torsi (Ϩ). Semakin besar sudut
antara kedua medan magnet, maka torsi yang dihasilkan
akan semakin besar seperti persamaan di bawah ini.

T = k .BR .Bnet sin d

Pada beban nol, sumbu kutub medan putar


berimpit dengan sumbu kumparan medan ( δ □=0).
Setiap penambahan beban membuat medan motor
“tertinggal” dari medan stator, berbentuk sudut kopel
(δ); untuk kemudian berputar dengan kecepatan yang
sama lagi. Beban maksimum tercapai ketika δ = □90ₒ□.

35
Penambahan beban lebih lanjut mengakibatkan
hilangnya kekuatan torsi dan motor disebut kehilangan
sinkronisasi. Oleh karena pada motor sinkron terdapat
dua sumber pembangkit fluks yaitu arus bolak-balik
(AC) pada stator dan arus searah (DC) pada rotor, maka
ketika arus medan pada rotor cukup untuk
membangkitkan fluks (ggm) yang diperlukan motor,
maka stator tidak perlu memberikan arus magnetisasi
atau daya reaktif dan motor bekerja pada faktor daya =
1,0. Ketika arus medan pada rotor kurang (penguat
bekurang), stator akan menarik arus magnetisasi dari
jala-jala, sehingga motor bekerja pada faktor daya
terbelakang (lagging). Sebaliknya bila arus pada medan
rotor belebih (penguat berlebih), kelebihan fluks (ggm)
ini harus diimbangi, dan stator akan menarik arus yang
bersifat kapasitif dari jala-jala, dan karenanya motor
bekerja pada faktor daya mendahului (leading). Dengan
demikian, faktor daya motor sinkron dapat diatur dengan
mengubah-ubah harga arus medan (IF)

2.5 . Rangkaian Ekivalen Motor Induksi

36
Kerja motor induksi seperti juga kerja
transformator adalah berdasarkan prinsip induksi
elektromagnetik. Oleh karena itu, motor induksi dapat
dianggap transformator dengan rangkaian sekunder yang
berputar. Rangkaian pengganti motor induksi dapat
dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar: rangkaian pengganti motor induksi

Untuk menentukan rangkaian ekivalen dari


motor 3 phasa pertama-tama perhatikan keadaan pada
stator.Gelombang fluks pada celah udara yang berputar
sinkron membangkitkan GGL lawan 3 phasa yang
seimbang di dalam phasa-phasastator. Besarnya
tegangan terminal stator berbeda dengan GGL lawan
sebesar jatuh tegangan pada Impedansi ( Z ) bocor stator,
sehingga dapat dinyatakan dengan persamaan berikut :

37
Seperti halnya transformator, arus stator dapat dipecah
menjadi 2 komponen, yaitu komponen beban dan
komponen peneralan. Komponen beban I2 menghasilkan
suatu fluks yang akan melawan fluks yang diakibatkan
arus rotor

Komponen peneralan IΦ merupakan arus


stator tambahan yang diperlukan untuk menghasilkan
fluks celah udara resultan. Arus peneralan dapat dipecah
menjadi komponen rugi-rugi inti Ic yang se-phasa
dengan E1 dan komponen magnetisasi Im yang
tertinggal dari E1 sebesar 90˚. Sehingga dapat dibuat
rangkaian ekivalen pada stator seperti gambar dibawah
ini :

38
Gambar Rangkaian Ekivalen Stator

Pada rotor belitan, belitan yang dililit sama


banyaknya dengan jumlah kutub dan phasa stator.
Jumlah lilitan efektif tiap phasa pada liliitan stator
banyaknya a x jumlah lilitan rotor. Bandingkan efek
magnetis rotor ini dengan yang terdapat pada rotor
ekivalen magnetic yang mempunyai jumlah lilitan yang
sama seperti stator. Untuk kecepatan dan fluks yang
sama, hubungan antarategangan Erotor yang diimbaskan
pada rotor yang sebenarnya dan tegangan E2s yang
diimbaskan pada rotor ekivalen adalah sebagai berikut :

E2s=a Erotor.......................................................................(2.8)

Bila rotor-rotor akan diganti secara magnetis,


lilitan amper masing-masing harus sama dan hubungan
antara arus rotor sebenarnya Irotor dan arus I2s pada
rotor ekivalen haruslah :

39
....................................................(2.9)

Akibatnya hubungan antara Impedansi ( Z )


bocor frekuensi slip Z2s dari rotor ekivalen dan
impedansi bocor frekuensi slip Zrotor yang sebenarnya
haruslah sebagai berikut :

.........................(2.10)

Karena rotor terhubung singkat, hubungan


fasor antara GGL frekwensi slip E2s yang dibangkitkan
pada phasa patokan dari rotor patokan dan arus I2s pada
phasa tersebut adalah :

.................................(2.11)

Dimana :

Z2s = Impedansi bocor rotor frekuensi slip/phasa (ohm)

R2 = Tahanan rotor (ohm)

X2s = Reaktansi bocor patokan pada frekuensi slip


(ohm)

40
Reaktansi yang didapat pada persamaan (2.10)
dinyatakan dalam cara yang demikian karena sebanding
dengan frekuensi rotor dan slip. Jadi X2 didefinisikan
sebagai harga yang akan dimiliki oleh reaktansi bocor
pada rotor dengan patokan pada frekuensi stator. Pada
stator ada gelombang fluks yang berputar pada
kecepatan sinkron. Gelombang fluks ini akan
mengimbaskan tegangan pada rotor dengan frekuensi
slip sebesar E2s dan GGL lawan stator E1. Bila bukan
karena efek kecepatan, tegangan rotor akan sama dengan
tegangan stator karena lilitan rotor identik dengan lilitan
stator. Kecepatan relative gelombang fluks terhadap
rotor adalah s kali kecepatan stator, hubungan antara
GGl efektif pada stator dan rotor adalah :

..........................................(2.12)

Gelombang fluks magnetik pada rotor dilawan


oleh fluks magnetik yang dihasilkan komponen beban I2
dari arus stator dan karenanya untuk hargaefektifnya
adalah :

41
........................................(2.13)

Dengan membagi persamaan (2.12) dengan persamaan


(2.13) didapatkan :

........................................(2.14)

Didapat hubungan antara persamaan (2.13) dengan


persamaan (2.14), yaitu :

...................(2.15)

Dengan membagi persamaan (2.15) dengan S, maka di


dapat :

.......................................(2.16)

Dari persamaan (2.11), (2.12) dan (2.16) maka dapat


digambarkan rangkaianekivalen pada rotor seperti pada

42
gambar dibawah ini :

Gambar : Rangkaian ekivalen rotor

.......................................(2.17)

Dari penjelasan mengenai rangkaian ekivalen


pada stator dan rotor diatas, maka dapat dibuat rangkaian
ekivalen motor inuksi 3 phasa pada masing-masing
phasanya dan untuk mempermudah perhitungan maka
rangkaian ekivalen dilihat dari sisi stator. Seperti pada
gambar dibawah ini :

43
Gambar Rangkaian ekivalen motor induksi sisi stator

2.6. Kopel Motor Induksi Serta Diagram Lingkaran

Motor Induksi atau mesin juga disebut sebagai


Mesin Asinkron . Kata Asynchronous berarti bahwa
mesin tidak pernah berjalan dengan kecepatan sinkron.
Motor induksi terutama terdiri dari dua jenis. Itu bisa
berupa motor induksi satu fasa atau tiga fasa.

Motor induksi satu phase biasanya dibangun


dalam ukuran kecil (hingga 3 HP). Motor induksi tiga
phase adalah motor AC yang paling umum digunakan di
industri. Mereka sederhana dalam konstruksi, dapat

44
diandalkan. Ini memiliki biaya rendah, efisiensi tinggi,
faktor daya yang cukup baik, dapat diandalkan, torsi
mulai sendiri dan perawatan yang rendah. Hampir lebih
dari 90% energi mekanik yang digunakan dalam industri
ini disediakan oleh motor induksi tiga phase.

Motor induksi tiga phase terutama digunakan


dalam industri untuk konversi daya, yaitu konversi daya
listrik ke mekanik dalam jumlah besar atau besar. Tetapi
untuk konversi daya kecil motor induksi satu fasa
digunakan. Motor induksi melakukan berbagai layanan
di rumah, kantor, bisnis, pabrik, dll. Di semua peralatan
rumah tangga seperti lemari es, kipas angin, mesin cuci,
pengering rambut, penggiling mixer, dll., Motor induksi
satu phase digunakan. Perbedaan antara motor induksi
fasa tunggal dan fasa tiga diberikan dibawah ini dalam
bentuk table.

45
Prinsip kerja motor induksi adalah bahwa
medan magnet yang berputar mengarah ke arah
berlawanan arah jarum jam. Medan magnet yang
berputar memiliki polaritas yang bergerak. Polaritas
medan magnet bervariasi dengan memperhatikan
setengah siklus positif dan negatif dari suplai. Perubahan
polaritas membuat medan magnet berputar.

46
Konduktor rotor tidak bergerak. Konduktor
stasioner ini memotong medan magnet berputar dari
stator, dan karena induksi elektromagnetik, EMF
menginduksi dalam rotor. EMF ini dikenal sebagai EMF
yang diinduksi rotor, dan ini disebabkan oleh fenomena
induksi elektromagnetik.

Konduktor rotor dihubung pendek baik oleh


cincin akhir atau dengan bantuan resistansi eksternal.
Gerakan relatif antara medan magnet yang berputar dan
konduktor rotor menginduksi arus dalam konduktor
rotor. Ketika arus mengalir melalui konduktor, fluks
menginduksi padanya. Arah fluks rotor sama dengan
arah arus rotor.

Sekarang kita memiliki dua fluks satu karena


rotor dan yang lain karena stator. Aliran-aliran ini saling
berinteraksi. Di satu ujung konduktor fluks saling
membatalkan, dan di ujung lainnya, kerapatan fluks
sangat tinggi.

Dengan demikian, fluks densitas tinggi


mencoba untuk mendorong konduktor rotor menuju

47
daerah fluks densitas rendah. Fenomena ini menginduksi
torsi pada konduktor, dan torsi ini dikenal sebagai torsi
elektromagnetik.

Arah torsi elektromagnetik dan medan magnet


yang berputar adalah sama. Dengan demikian, rotor
mulai berputar ke arah yang sama dengan medan magnet
yang berputar.

 Diagram Lingkaran
Dari rangkaian ekivalen untuk motor induksi
seperti terlihat dalam gambar 3 (rangkaian ekivalen
sederhana) dapat dilhat bahwa rangkaian disebelah a, b
seri dengan tegangan konstan Vt dan reaktansi Xci tetapi
dengan tahanan variable (sesuai dengan harga slip s)
yang berubah-ubah.

48
Gambar 3

Rangakaian ekivalen motor induksi

Gambar 4

49
Diagram lingkaran rangkaian ekivalen motor induksi

Dengan demikian ujung factor arus 𝑙2 akan


terletak pada lingkaran dengan diameter V/X. Arus 𝑙2
adalah arus rotor dilihat dari stator, I0 adalah arus beban
nol atau arus magnetisasi dan arus li adalah arus stator
yang merupakan jumlah kedua arus tersebut. Kalau l2
ternyata lagging dan q>2=90 derajat maka posisi dari
vector arus l2 adalah sepanjang Oc yaitu tegak lurus
terhadap vector tegangan OE untuk harga q>2 yang lain,
titik akan bergerak mengikuti garis putus-putus arus
aksitasi lo di gambar terlambat terhadap tegangan V
dengan sudut q>0. Kalau konduktans Go dan suseptans
B0 dari rangkaian magnetisasi dianggap konstan maka lo
dan q>0 juga konstan besarnya. Maka ujung vector arus
li akan terletak juga pada lingkaran yang di geser dengan
jarak sebesar lo. Diameter lingkaran ini besarnya
masih tetap V/X dan ini paralel dengan sumbu horizontal
OC. Dapat disimpulkan kalau motor induksi di uji
dengan beban yang berbeda-beda maka ujung vector
arusnya akan berbentuk satu lingkaran.

50
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Motor listrik merupakan sebuah perangkat


elektromagnetis yang mengubah energy listrik menjadi
energy mekanik. Motor listrik pertama kali diciptakan
pada tahun 1889 oleh Thomas Alpha Edison, seorang
inventor Amerika. Energy mekanik yang dihasilkan oleh
motor listrik ini digunakan untuk misalnya, memutar
impeller pompa, fan, atau blower, menggerakan
kompresor, mengangkat bahan, dll. Motor listrik ini
digunakan juga di rumah (mixer, box, listrik, fan angin)
dan industry.

3.2. SARAN

Cukup sekian makalah dari kami semoga


memberi masukan yang positif terhadap pembaca.
Kami senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna penyempurnaan makalah kami
selanjutnya.

51
DAFTAR PUSTAKA

https://hasrulbakri.wordpress.com/2010/03/15/teori-
dasar-mesin-listrik/
https://id.scribd.com/document/369758563/Definisi-
Prinsip-Kerja-Dan-Karakteristik-Motor-Listrik-Induksi-
Dan-Motor-Sinkron

https://sisfo.itp.ac.id

52

Anda mungkin juga menyukai