MESIN LISTRIK
O eh
1
TUGAS MAKALAH
OLEH :
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Prinsip dasar dari sebuah mesin listrik adalah konversi energi
elektromekanik, yaitu konversi dari energi listrik ke energi mekanik atau
sebaliknya dari energi mekanik ke energi listrik. Alat yang dapat mengubah
(mengkonversi) energy mekanik ke energi listrik disebut generator, dan apabila
mesin melakukan proses konversi sebaliknya yaitu dari energy listrik ke energi
mekanik disebut motor. Selain generator dan motor, transformator juga termasuk
alat listrik yang menjadi bahasan pada saat mempelajari mesin, meskipun energi
yang masuk dan yang keluar dari transformator sama yaitu energi listrik. Pada
transformator energi listrik yang diberikan pada lilitan akan mengakibatkan
timbulnya medan magnet pada inti besi dan selanjutnya diubah kembali menjadi
energi listrik.
Mesin listrik mulai dikenal tahun 1831 dengan adanya penemuan oleh
Michael Faraday mengenai induksi elektromagnetik yang menjadi prinsip kerja
motor listrik. Percobaan mengenai konsep mesin listrik di laboratorium-
laboratorium terus dilakukan sampai tahun 1870 saat Thomas Alfa Edison
memulai pengembangan generator arus searah secara komersial untuk mendukung
distribusi tenaga listrik yang berguna bagi penerangan listrik di rumah-rumah.
Kejadian yang penting dalam sejarah mesin listrik adalah dengan
dipantenkannya motor induksi tiga fasa oleh Nikola Tesla pada tahun 1888.
Konsep Tesla mengenai arus bolak-balik selanjutnya dikembangkan oleh Charles
Steinmetz pada dekade berikutnya, sehingga pada tahun 1890 transformator dapat
diwujudkan, sekaligus menjadi pembuka jalan untuk melakukan transmisi daya
listrik jarak jauh.
Meskipun konsep mesin listrik yang digunakan saat ini tidak berbeda dari
sebelumnya, tetapi perbaikan dan proses pengembangan tidak berhenti.
Pengembangan bahan ferromagnetic dan isolasi terus dilakukan untuk
3
meningkatkan kemampuan daya yang lebih besar dibandingkan dengan mesin
listrik yang digunakan sekarang ini.
Mesin listrik memegang peranan yang sangat penting dalam industri
maupun dalam kehidupan sehari-hari. Pada power plant digunakan untuk
membangkitkan tenaga listrik, di industri digunakan sebagai penggerak peralatan
mekanik, seperti mesin pembuat tekstil, pembuat baja, dan mesin pembuat kertas.
Dalam kehidupan sehari-hari mesin listrik banyak dimanfaatkan pada peralatan
rumah tangga listrik, kendaraan bermotor, peralatan kantor, peralatan kesehatan,
dan sebagainya.
Ada tiga katagori utama untuk mesin putar (rotating machines) atau mesin
dinamis yaitu mesin arus searah, mesin induksi, dan mesin sinkron. Dari kategori
utama ini dikelompokkan lagi atas generator dan motor. Transformator termasuk
katagori mesin statis, dan berdasarkan fasanya dibagi atas transformator satu fasa
dan tiga fasa.
4
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Mengetahui tentang generator dan macam- macamnya
2. Mengetahui tentang motor dan macam- macamny
3. Mengetahui tentang transformator dan macam- macamnya
4. Mengetahui tentang tegangan jala- jala pada pembangkit
5. Mengetahui tentang alat- alat dalam peralatan listrik yang digunakan
dalam praktikum beserta cara kerjanya.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Motor-motor memiliki beberapaloop pada dinamonya untuk memberikan
tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh
susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan.
Dalam memahami sebuah motor listrik, penting untuk mengerti apa yang
dimaksud dengan beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga
putar/torsi sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya
dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok:
Beban dengan torsi variabel, adalah beban dengan torsi yang bervariasi
dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan torsi variabel adalah
pompa sentrifugal dan fan (torsi bervariasi sebagai kwadrat kecepatan).
Beban dengan energi konstan, adalah beban dengan permintaan torsi yang
berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban
dengan daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.
Bagian ini menjel askan t entang dua j enis utama motor li st rik: motor DC
dan motor AC. Motor t ersebut diklasi fikasi kan berdasarkan pasokan i nput,
konstruksi, dan mekanisme operasi, dan dij el askan l ebi h l anjut dal am bagan
dibawah ini.
7
Bagan Jenis – Jenis Motor Listrik
8
menggerakan bearing pada ruang diantara kutub medan. Motor DC
sederhana memiliki dua kutub medan: kutub utara dan kutub
selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi bukaan diantara
kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih besar
atau lebih komplek terdapat satu atau lebih elektromagnet.
Elektromagnet menerima listrik dari sumber daya dari luar sebagai
penyedia struktur medan.
Dinamo. Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan
menjadi elektromagnet. Dinamo yang berbentuk silinder,
dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakan beban. Untuk
kasus motor DC yang kecil, dinamo berputar dalam medan magnet
yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan
magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk
merubah kutub-kutub utara dan selatan dinamo.
9
Tegangan dinamo – meningkatkan tegangan dinamo akan
meningkatkan kecepatan.
F=B·I·L·z
Dimana :
F : Gaya pada kawat ( Newton )
B : Kerapatan medan magnet ( Tesla )
I : Arus mengalir di kawat ( Amper )
L : Panjang kawat efektif ( meter )
10
Konstruksi motor DC terdiri dari dua bagian, yaitu stator bagian motor
yang diam dan rotor bagian motor yang berputar. Belitan stator merupakan
elektromagnet, dengan penguat magnet terpisah F1-F2. Belitan jangkar ditopang
oleh poros dengan ujung-ujungnya terhubung ke komutator dan sikat arang A1-
A2. Arus listrik DC pada penguat magnet mengalir dari F1 menuju F2
menghasilkan medan magnet yang memotong belitan jangkar. Belitan jangkar
diberikan listrik DC dari A2 menuju ke A1. Sesuai kaidah tangan kiri jangkar akan
berputar berlawanan jarum jam.
Terjadinya gaya torsi pada jangkar disebabkan oleh hasil interaksi dua
garis medan magnet. Kutub magnet menghasilkan garis medan magnet dari
utaraselatan melewati jangkar. Belitan jangkar yang dialirkan arus listrik DC
mengasilkan magnet dengan arah kekiri ditunjukkan panah Gambar 8 . Interaksi
kedua magnet berasal dari stator dengan magnet yang dihasilkan jangkar
mengakibatkan jangkar mendapatkan gaya torsi putar berlawanan arah jarus jam.
Untuk mendapatkan medan magnet stator yang dapat diatur, maka dibuat belitan
electromagnet yang dapat diatur besarnya arus eksitasinya.
11
DC melalui komutator, dekatkan sebuah kompas dengan jangkar, lakukan
pengamatan jarum kompas akan berputar ke arah jangkar.
Jika arus medan dipasok dari sumber terpisah maka disebut motor DC
sumber daya terpisah/separately excited. Motor DC penguat terpisah dikenal pada
terminal box dimana belitan jangkarnya A1-A2 dan belitan penguat terpisah F1-
F2 (Gambar 10). Aliran listrik dari sumber DC positif (+) melewati tahanan geser
untuk starting awal, menuju terminal A1, ke belitan jangkar ke terminal A2
menuju negatif (-). Penguat terpisah dari sumber DC positif (+), menuju F2
belitan terpisah terminal F1 melewati tahanan geser pengatur arus eksitasi menuju
negatif (-). Tahanan depan digunakan saat starting agar arus jangkar terkendali dan
tidak merusak belitan jangkar atau merusak komutatornya. Tahanan geser
pengatur arus eksitasi penguat terpisah F1-F2 mengatur putaran dalam range yang
sempit, misalnya dari putaran maksimum 1.500 rpm sampai 1.400 rpm saja.
Karakteristik putaran terhadap pembebanan momen, saat beban nol putaran motor
pada posisi n0, motor diberikan beban maksimum putaran motor menjadi nn.
12
Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt) disambungkan
secara paralel dengan gulungan dinamo (A) seperti diperlihatkan dalam gambar 4.
Oleh karena itu total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan
arus dinamo.
13
Motor DC belitan Shunt dilihat dari terminal box terdapat rangkaian jangkar
A1-A2 dan belitan Shunt E1-E2. Pengendali motor DC Shunt terdiri dua tahanan
geser yang memiliki fungsi berbeda. Satu tahanan geser difungsikan untuk
starting motor DC, disambungkan seri dengan jangkar A1- A2 tujuannya agar arus
starting terkendali. Satu tahanan geser dihubungkan dengan belitan Shunt E1-E2,
untuk mengatur arus eksitasi Shunt. Aliran dari sumber DC positif (+) melewati
tahanan geser ke terminal A1, melewati rangkaian jangkar dengan belitan bantu,
ke terminal A2, menuju sumber DC negatif (-). Dari positif sumber DC setelah
melewati tahanan geser, menuju terminal E1, ke belitan Shunt, ke terminal E2
selanjutnya kembali ke sumber DC negatif (-).
Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor
akan mempercepat tanpa terkendali.
14
Motor-motor seri cocok untuk penggunaan yang memerlukan torque
penyalaan awal yang tinggi, seperti derek dan alat pengangkat hoist (lihat Gambar
13).
Motor DC Seri mudah dikenali dari terminal box memiliki belitan jangkar
notasi A1-A2 dan elitan seri notasi D1-D2. Dalam rangkaian jangkar A1-A2
terdapat dua belitan penguat yaitu kutub bantu dan kutub kompensasi keduanya
berfungsi untuk memperbaiki efek reaksi jangkar. Aliran sumber DC positif (+),
melewati tahanan depan RV yang fungsinya untuk starting awal motor seri,
selanjutnya ke terminal A1, melewati jangkar ke terminal A2, dikopel dengan D1,
melewati belitan menuju ke terminal negatif (-). Belitan seri D1-D2 memiliki
penampang besar dan jumlah belitannya sedikit. Karena dihubungkan seri dengan
belitan jangkar, maka arus eksitasi belitan sebanding dengan arus beban. Ketika
beban dinaikkan, arus beban meningkat, dan justru putaran akan menurun.
Motor DC Kompon/Gabungan.
15
gulungan medan yang dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torque
penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini. Contoh, penggabungan 40-
50% menjadikan motor ini cocok untuk alat pengangkat hoist dan derek,
sedangkan motor kompon yang standar (12%) tidak cocok (myElectrical, 2005).
16
Gambar 15 Rangkaian motor Gambar 16 Karakteristik
DC belitan compound putaran motor DC compound
Motor sinkron
Motor sinkron adalah motor AC yang bekerja pada kecepatan tetap pada
sistim frekwensi tertentu. Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk
17
pembangkitan daya dan memiliki torque awal yang rendah, dan oleh karena itu
motor sinkron cocok untuk penggunaan awal dengan beban rendah, seperti
kompresor udara, perubahan frekwensi dan generator motor. Arus searah (DC)
untuk menghasilkan fluks pada kumparan medan dialirkan ke rotor melalui cincin
dan sikat . Motor sinkron mampu untuk memperbaiki faktor daya sistim, sehingga
sering digunakan pada sistim yang menggunakan banyak listrik. Mesin sinkron
mempunyai kumparan jangkar pada stator dan kumparan medan pada rotor.
Kumparan jangkarnya berbentuk sama dengan mesin induksi, sedangkan
kumparan medan mesin sinkron dapat berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub
dengan celah udara sama rata (rotor silinder).
Rotor. Perbedaan utama antara motor sinkron dengan motor induksi adalah
bahwa rotor mesin sinkron berjalan pada kecepatan yang sama dengan
perputaran medan magnet. Hal ini memungkinkan sebab medan magnet
rotor tidak lagi terinduksi. Rotor memiliki magnet permanen atau arus DC-
excited, yang dipaksa untuk mengunci pada posisi tertentu bila dihadapkan
dengan medan magnet lainnya.
18
Gambarb18 Terjadinya torsi pada motor sinkron (a) tanpa beban (b) kondisi berbeban
(c) kurva karakteristik torsi.
Motor induksi
19
Komponen Motor induksi memiliki dua komponen listrik utama :
Rotor
b. Lingkaran rotor yang memiliki gulungan tiga fase, lapisan ganda dan
terdistribusi. Dibuat melingkar sebanyak kutub stator. Tiga fase
digulungi kawat pada bagian dalamnya dan ujung yang lainnya
dihubungkan ke cincin kecil yang dipasang pada batang as dengan
sikat yang menempel padanya.
Stator
20
Generator shunt
Generator kompon
Konstruksi Generator DC
Pada umumnya generator DC dibuat dengan menggunakan magnet
permanent dengan 4-kutub rotor, regulator tegangan digital, proteksi terhadap
beban lebih, starter eksitasi, penyearah, bearing dan rumah generator atau casis,
serta bagian rotor. Gambar 22 menunjukkan gambar potongan melintang
Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian mesin DC yang
diam, dan bagian rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri
dari: rangka motor, belitan stator, sikat arang, bearing dan terminal box.
Sedangkan bagian rotor terdiri dari komutator, belitan rotor, kipas rotor dan poros
rotor. Bagian yang harus menjadi perhatian untuk perawatan secara rutin adalah
sikat arang yang akan memendek dan harus diganti secara berkala.
21
Jika rotor diputar dalam pengaruh medan magnet, maka akan terjadi
perpotongan medan magnet oleh lilitan kawat pada rotor. Hal ini akan
menimbulkan tegangan induksi. Tegangan induksi terbesar terjadi saat rotor
menempati posisi seperti Gambar 2 (a) dan (c). Pada posisi ini terjadi perpotongan
medan magnet secara maksimum oleh penghantar. Sedangkan posisi jangkar pada
Gambar 2.(b), akan menghasilkan tegangan induksi nol. Hal ini karena tidak
adanya perpotongan medan magnet dengan penghantar pada jangkar atau rotor.
Daerah medan ini disebut daerah netral.
Jangkar Generator DC
Jangkar adalah tempat lilitan pada rotor yang berbentuk silinder
beralur. Belitan tersebut merupakan tempat terbentuknya tegangan induksi. Pada
umumnya jangkar terbuat dari bahan yang kuat mempunyai sifat feromagnetik
dengan permiabilitas yang cukup besar.
22
Gambar 25 Jangkar Generator DC.
Reaksi Jangkar
Fluks magnet yang ditimbulkan oleh kutub-kutub utama dari sebuah
generator saat tanpa beban disebut Fluks Medan Utama (Gambar 26). Fluks ini
memotong lilitan jangkar sehingga timbul tegangan induksi.
Gambar 27 Medan Jangkar dari Generator DC (a) dan Reaksi Jangkar (b).
Munculnya medan jangkar akan memperlemah medan utama yang terletak
disebelah kiri kutub utara, dan akan memperkuat medan utama yang terletak di
sebelah kanan kutub utara. Pengaruh adanya interaksi antara medan utama dan
medan jangkar ini disebut reaksi jangkar. Reaksi jangkar ini mengakibatkan
medan utama tidak tegak lurus pada garis netral n, tetapi bergeser sebesar sudut α.
Dengan kata lain, garis netral akan bergeser. Pergeseran garis netral akan
melemahkan tegangan nominal generator. Reaksi jangkar ini dapat juga diatasi
23
dengan kompensasi yang dipasangkan pada kaki kutub utama baik pada lilitan
kutub utara maupun kutub selatan, seperti ditunjukkan pada gambar 28 (a) dan 28
(b), generator dengan komutator dan lilitan kompensasinya.
Kini dalam rangkaian generator DC memiliki tiga lilitan magnet, yaitu:
Lilitan magnet utama
Lilitan magnet bantu (interpole)
Lilitan magnet kompensasi
Jenis-Jenis Generator DC
Seperti telah disebutkan diawal, bahwa generator DC berdasarkan dari
rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker) dibagi
menjadi 3 jenis, yaitu:
Generator penguat terpisah
Generator shunt
Generator kompon
Generator Penguat
Terpisah
Pada generator penguat terpisah, belitan eksitasi (penguat eksitasi) tidak
terhubung menjadi satu dengan rotor. Terdapat dua jenis generator penguat
terpisah, yaitu: - Penguat elektromagnetik (Gambar 29.a)
Magnet permanent / magnet tetap (Gambar 29.b)
Generator Shunt
Pada generator shunt, penguat eksitasi E1-E2 terhubung paralel
dengan rotor (A1-A2). Tegangan awal generator diperoleh dari magnet sisa yang
terdapat pada medan magnet stator. Rotor berputar dalam medan magnet yang
lemah, dihasilkan tegangan yang akan memperkuat medan magnet stator, sampai
dicapai tegangan nominalnya. Pengaturan arus eksitasi yang melewati belitan
shunt E1-E2 diatur oleh tahanan geser. Makin besar arus eksitasi shunt, makin
besar medan penguat shunt yang dihasilkan, dan tegangan terminal meningkat
sampai mencapai tegangan nominalnya. Diagram rangkaian generator shunt dapat
dilihat pada Gambar 31
Gambar 31 Diagram Rangkaian Generator Shunt
Jika generator shunt tidak mendapatkan arus eksitasi, maka sisa
megnetisasi tidak akan ada, atau jika belitan eksitasi salah sambung atau jika arah
putaran terbalik, atau rotor terhubung-singkat, maka tidak akan ada tegangan atau
energi listrik yang dihasilkan oleh generator tersebut.
Tegangan output akan turun lebih banyak untuk kenaikan arus beban yang
sama, dibandingkan dengan tegangan output pada generator penguat terpisah.
Generator Kompon
Generator kompon mempunyai dua penguat eksitasi pada inti kutub utama
yang sama. Satu penguat eksitasi merupakan penguat shunt, dan lainnya
merupakan penguat seri. Pengatur medan magnet (D1-D2) terletak di depan
belitan shunt.
Gambar 12. Diagram Rangkaian Generator Kompon
Karakteristik Generator Kompon
2.2.2 Generator AC
Generator arus bolak-balik berfungsi mengubah tenaga mekanis menjadi
tenaga listrik arus bolak-balik. Generator Arus Bolak-balik sering disebut juga
seabagai alternator, generator AC (alternating current), atau generator sinkron.
Dikatakan generator sinkron karena jumlah putaran rotornya sama dengan jumlah
putaran medan magnet pada stator. Kecepatan sinkron ini dihasilkan dari
kecepatan putar rotor dengan kutub-kutub magnet yang berputar dengan
kecepatan yang sama dengan medan putar pada stator. Mesin ini tidak dapat
dijalankan sendiri karena kutub-kutub rotor tidak dapat tiba-tiba mengikuti
kecepatan medan putar pada waktu sakelar terhubung dengan jala-jala. Generator
arus bolak-balik dibagi menjadi dua jenis, yaitu
a. Generator arus bolak-balik 1 fasa
b. Generator arus bolak-balik 3 fasa
Konstruksi Generator Arus Bolak-balik
Konstruksi generator arus bolak-balik ini terdiri dari dua bagian utama,
yaitu : (1) stator, yakni bagian diam yang mengeluarkan tegangan bolakbalik, dan
(2) rotor, yakni bagian bergerak yang menghasilkan medan magnit yang
menginduksikan ke stator. Stator terdiri dari badan generator yang terbuat dari
baja yang berfungsi melindungi bagian dalam generator, kotak terminal dan name
plate pada generator. Inti Stator yang terbuat dari bahan ferromagnetik yang
berlapis-lapis dan terdapat alur-alur tempat meletakkan lilitan stator. Lilitan stator
yang merupakan tempat untuk menghasilkan tegangan. Sedangkan, rotor
berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub dengan celah udara sama rata (rotor
silinder). Konstruksi dari generator sinkron ini dapat dilihat pada Gambar 1.
Stator : Rotor :
1. Rumah Stator
2. Inti satator 1. Kutub magnet
3. Lilitan stator 2. Lilitan penguat magnet
4. Alur stator
5. Kontak hubung 3. Cincin seret (slip ring)
6. Sikat 4. Poros
28
Gambar 2 Skema Lilitan Stator Generator Tiga Fasa
Jumlah Kutub
Jumlah kutub generator arus bolak-balik tergantung dari kecepatan rotor
dan frekuensi dari ggl yang dibangkitkan. Hubungan tersebut dapat ditentukan
dengan persamaan :
f=
dimana :
f = frekuensi tegangan (Hz)
p = jumlah kutub pada rotor
n = kecepatan rotor (rpm)
Karakteristik Generator
Generator Tanpa Beban (Beban Nol)
Generator arus bolak-balik yang dioperasikan tanpa beban, arus
jangkarnya akan nol (Ia = 0) sehingga tegangan terminal Vt = Va = Vo. Karena
besar ggl induksi merupakan fungsi dari flux magnet, maka ggl induksi dapat
dirumuskan: Ea = f (�), yang berarti pengaturan arus medan sampai
kondisi tertentu akan mengakibatkan ggl induksi tanpa beban dalam keadaan
saturasi seperti ditunjukkan pada Gambar 3.
29
Gambar 3 Hubungan dan Karakteristik Generator Tanpa Beban
Generator Berbeban
Tiga macam sifat beban jika dihubungkan dengan generator, yaitu : beban
resistif, beban induktif, dan beban kapasitif. Akibat pembeban ini akan
berpengaruh terhadap tegangan beban dan faktor dayanya. Gambar menunjukkan
jika beban generator bersifat resistif mengakibatkan penurunan tegangan relatif
kecil dengan faktor daya sama dengan satu. Jika beban generator bersifat induktif
terjadi penurunan tegangan yang cukup besar dengan faktor daya terbelakang
(lagging). Sebaliknya, Jika beban generator bersifat kapasitif akan terjadi
kenaikan tegangan yang cukup besar dengan faktor daya mendahului (leading).
Eo . ∆ V
Regulasi tegangan = V x
Sistem Penguat (Exciter)
Saat generator dihubungkan dengan beban akan menyebabkan tegangan
keluaran generator akan turun, karena medan magnet yang dihasilkan dari arus
30
penguat relatif konstan. Agar tegangan generator konstan, maka harus ada
peningkatan arus penguatan sebanding dengan kenaikan beban. Gambar 5
menunjukkan sistem arus penguatan pada generator dan karakteristik tegangan
keluarannya.
2.3 Transformator
Transformator adalah peralatan pada tenaga listrik yang berfungsi untuk
memindahkan/menyalurkan tenaga listrik tegangan rendah ke tegangan menengah
atau sebaliknya, sedangkan prinsip kerjanya melalui kopling magnit atau induksi
magnit.
Bagian-Bagian Dari Transformator
Inti Besi
Inti besi tersebut berfungsi untuk membangkitkan fluksi yang timbul karena
arus listrik dalam belitan atau kumparan trafo, sedang bahan ini terbuat dari
lempengan-lempengan baja tipis, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi panas
yang diakibatkan oleh arus eddy (weddy current).
Kumparan Primer dan Kumparan Sekunder
31
Kawat email yang berisolasi t erbentuk kumparan serta t erisolasi bai k antar
kumparan maupun antara kumparan dan i nti besi. Terdapat dua kumparan pada
inti tersebut yaitu kumparan primai r dan kumparan skunder, bil a sal ah sat u
kumparan tersebut diberikan t egangan maka pada kumparan akan membangkit kan
fluksi pada inti serta menginduksi kumparan l ai nnya sehingga pada kumparan si si
lain akan timbul tegangan.
Persamaan tegangan induksi :
Transformator :
a). memindahkan daya listrik dari satu sisi ke sisi lainnya.
b). tidak ada perubahan frekuensi
c). bekerja berdasarkan induksi elektromagnetis
d). dua rangkaian terjadi mutual induksi saling mempengaruhi
32
Transformator i deal
adalah t rafo yang rugi-ruginya nol, arti nya daya pada belit an primer sama
dengan daya dibelit an sekunder. Dal am kondisi t rafo t anpa beban, hubungan
antara tegangan primer dan sekunder dengan j uml ah belit an primer dan sekunder
berlaku persamaan :
Garis gaya magnet pada inti t rafo t ampak pada Belit an primer N1 yang
dihubungkan dengan t egangan AC diali ri arus primer I1. Arus primer
menghasilkan fluk magnet yang mengali r sepanjang i nti besi yang meli ngkupi
juga be litan sekunder N2. Ke tika belitan sekunder dipasang kan beban,
mbularus
ti sekunder I2 yang menghas ilkan fluk magne t yang berlawanan arah
dengan fluk magnet arus primer
33
Inti transformator EI atau tipe Shell Trafo jenis ini paling banyak dipakai
untuk trafo daya kecil puluhan watt sampai daya besar orde kil owatt. Belit an
primer dan sekunder digulung pada i nti bagian t engah. Belit an primer
digulungkan t erl ebih dulu, seti ap l apisan gulungan dipisahkan dengan kertas yang
berfungsi sebagai i solasi. Bentuk i nti l ai nnya adal ah bentuk M- yang sebenarnya
akan membentuk ti pe yang sama dengan ti pe Shell Bentuk UI at au sering disebut
jenis int i banyak dipaka i untuk trafo dengan daya kec il untuk pera la tan
elektronika.
Belitan sekunder trafo jenis Shell diperlihatkan pada gambar dibawah ini.
1. Cara pertama belitan primer dibelitkan diat as tumpang ti ndih dengan
belitan sekunder.
2. Cara kedua belitan primer dibelitakan diatas, dibawahnya belit an sekunder.
3. Cara ketiga sama dengan cara kedua, ditambahkan i solasi untuk memi sahkan
dua belitan.
Jumlah belitan dan penampang kawat belit an primer dan sekunder berbeda
ukuran, disesuaikan dengan t egangan dan besarnya arus yang mengali r dimasi ng
belitan primer dan sekunder. Belitan primer
dan sekunder digulung dal am sat u kern.
Sedangkan i nti merupakan pit a berbentuk
memanjang yang dibelit kan di dua si si t rafo
sampai mengi si penuh belit an kawat nya.
Selanjutnya kedua gulungan i nti dii kat dengan
pelat sehingga inti tidak terlepas.
34
Macam – macam trafo
Autotransformator
termasuk t rafo yang dibuat dengan rancangan berbeda, karena belit an primer
dan belit an sekunder menggunakan satu belit an. Sehingga ada belit an yang
terhubung seri dan ada be litan yang terhubung secara paralel, Rumus untuk
Autotransformator tetap berlaku persamaan :
Autotrafo jumlah belit an primer N1 300 belit an, j uml ah belit an sekunder
N2 sebanyak 207 belitan. Jika tegangan sekunder U2 sebesar 270 Volt. Besarnya
tegangan s is iprimer .
Transformator pengukuran
35
Transformator pengukukuran ini di gunakan untuk mengukur arus maupun
tegangan pada jala – jala. Dari Panel distribusi dengan tegangan menengah 20 KV
atau panel tegangan tinggi 150 KV menggunakan trafo pengukuran tegangan
(Potential Transformer = PT), dapat menurunkan tegangan 150KV atau 20KV
menjadi 100 V. Untuk arus beban yang lebih besar 50 A dipakai trafo arus
(Current Transformer = CT) .untuk menurunkan arus menjadi 1 A atau 5 A.
Transformator pengukur tegangan
36
Trafo arus dalam bentuk portabel untuk kebutuhan pemeriksaan atau
pemeliharaan dipakai jenis tang amper dengan sistem digital. Cara
penggunaannya sangat praktis, tekan tang amper masukkan kesalah satu kabel
phasa yang akan diukur, periksa batas ukurnya dan penunjukan amper terbaca
secara digital. Tang amper juga dapat mengukur daya listrik Kwmeter dengan
menghubungkan kabel clip-on tegangan ke phasa R, S, T dan N. Tang amper
sangat bermanfaat untuk mengukur arus beban tiap-tiap phasa untuk mengetahui
keseimbangan arus. Arus beban yang tidak seimbang berpotensi merusak alat
listrik. Dengan metode tertentu tang amper bisa digunakan untuk melacak jika
terjadi pencurian listrik yang disengaja.
Transformator 3 phasa
Transformator 3 phasa digunakan untuk sistem listrik berdaya besar, baik
pada sistem pembangkitan, transmisi maupun distribusi. Transformator 3 phasa
yang umum kita lihat pada gardu distribusi daya 250 KVA sampai 630 KVA
berbentuk persegi .
37
Konstruksi transformator 3 phasa untuk daya besar dalam bentuk potongan
lihat Inti trafo berbentuk E-I dengan belitan primer an sekunder pada ketiga kaki
inti tarfo. Terminal tegangan tinggi (primer) tampak dari
isolator yang panjang. Terminal tegangan rendah
(sekunder) dengan terminal lebih pendek. Trafo
ditempatkan dalam rumah trafo yang diisi dengan minyak
trafo yang berfungsi sebagai pendingin sekaligus isolasi.
Secara berkala minyak trafo diganti. Pendinginan rumah
trafo disempurnakan dengan dipasang sirip pendingin agar
panas mudah diserap oleh udara luar. Bagian terpenting
dari trafo 3 phasa. Trafo 3 phasa bisa dibangun dari dua
buah trafo satu phasa, atau tiga buah trafo satu phasa.
Untuk traffo 3 phasa berukuran berdaya besar, dibangun
dari tiga buah trafo satu phasa, tujuannya jika ada salah
satu phasa yang rusak/terbakar, maka trafo yg rusak tersebut dapat diganti dengan
cepat dan praktis. Trafo 3 phasa memiliki enam belitan. Tiga belitan primer dan
tiga belitan sekunder. Belitan primer diberikan nomor awal 1, belitan 1U1 – 1U2
artinya belitan primer phasa U .Belitan sekunder diberikan notasi nomor awal 2,
misalnya 2U2-2U1, artinya belitan sekunder phasa U. Belitan primer atau
sekunder dapat dihubungkan secara Bintang atau hubungan Segitiga. Magnetis
yang ditumpuk dengan ketebalan tertentu. Pelat tipis dimaksudkan untuk
menekan rugi-rugi histerisis dan arus edy pada batas minimal. Tipe U-I terdiri dari
tiga inti yang dipasangkan sudut menyudut 1200.
38
2.4 Sistem Distribusi Listrik dan Tegangan Jala-jala
Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem
distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik
besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen. Tenaga listrik yang dihasilkan
oleh pembangkit tenaga listrik besar dengan tegangan dari 11 kV sampai 24 kV
dinaikan tegangannya oleh gardu induk dengan transformator penaik tegangan
menjadi 70 kV ,154kV, 220kV atau 500kV kemudian disalurkan melalui saluran
transmisi. Tujuan menaikkan tegangan ialah untuk memperkecil kerugian daya
listrik pada saluran transmisi, dimana dalam hal ini kerugian daya adalah
sebanding dengan kuadrat arus yang mengalir (I2.R)..
Dari saluran transmisi, tegangan diturunkan lagi menjadi 20 kV dengan
transformator penurun tegangan pada gardu induk distribusi, kemudian dengan
sistem tegangan tersebut penyaluran tenaga listrik dilakukan oleh saluran
distribusi primer. Dari saluran distribusi primer inilah gardu-gardu distribusi
mengambil tegangan untuk diturunkan tegangannya dengan trafo distribusi
39
menjadi sistem tegangan rendah, yaitu 220/380Volt. Selanjutnya disalurkan
oleh saluran distribusi sekunder ke konsumen-konsumen.
40
Berdasarkan pembatasan-pembatasan tersebut, maka diketahui bahwa
porsi materi Sistem Distribusi adalah Daerah III dan IV, yang pada dasarnya dapat
dikelasifikasikan menurut beberapa cara, dengan ruang lingkup Jaringan
Distribusi adalah:
a. SUTM, terdiri dari : Tiang dan peralatan kelengkapannya, konduktor dan
peralatan per-lengkapannya, serta peralatan pengaman
dan pemutus.
b. SKTM, terdiri dari : Kabel tanah, indoor dan outdoor termination, batu
bata, pasir dan lain-lain.
c. Gardu trafo, terdiri dari : Transformator, tiang, pondasi tiang, rangka
tempat trafo, LV panel, pipa-pipa pelindung, Arrester,
kabel-kabel, transformer band, peralatan grounding,
dan lain-lain.
d. SUTR dan SKTR t erdiri dari: sama dengan perlengkapan/ mat eri al pada
SUTM dan SKTM . Yang membedakan hanya
dimensinya.
41
Menurut nilai tegangannya:
Saluran distribusi Primer. Terletak pada sisi primer trafo distribusi, yaitu
antara titik Sekunder trafo substation (G.I.) dengan titik primer trafo
distribusi. Saluran ini bertegangan menengah 20kV. Jaringan listrik 70 kV
atau 150 kV, jika langsung melayani pelanggan , bisa disebut jaringan
distribusi.
Saluran Distribusi Sekunder, Terletak pada sisi sekunder trafo
distribusi, yaitu antara titik sekunder dengan titik cabang menuju beban
(Lihat Gambar)
Menurut bentuk tegangannya:
a. Saluran Distribusi DC (Direct Current) menggunakan sistem tegangan
searah.
b. Saluran Distribusi AC (Alternating Current) menggunakan sistem
tegangan bolak-balik.
Menurut jenis/tipe konduktornya:
42
a. Saluran udara, dipasang pada udara terbuka dengan bantuan support
(tiang) dan perlengkapannya, dibedakan atas:
- Saluran kawat udara, bila konduktornya telanjang, tanpa isolasi
pembungkus.
- Saluran kabel udara, bila konduktornya terbungkus isolasi.
b. Saluran Bawah Tanah, dipasang di dalam tanah, dengan menggunakan
kabel tanah (ground cable).
c. Saluran Bawah Laut, dipasang di dasar laut dengan menggunakan kabel
laut (submarine cable).
Menurut susunan (konfigurasi) salurannya:
a. Saluran Konfigurasi horisontal:
Bila saluran fasa terhadap fasa yang lain/terhadap netral, atau
saluran positip terhadap negatip (pada sistem DC) membentuk garis
horisontal.
b.Saluran Konfigurasi Verti kal:
Bila saluran-saluran tersebut membentuk garis verti kal
c. Saluran konfigurasi Delta:
Bila kedudukan saluran satu sama l ai n membentuk suat u segiti ga
(delta).
Gambar.a Gambar.b
Gambar.c
Menurut Susunan Rangkaiannya
43
Dari uraian diatas telah disinggung bahwa sistem distribusi di bedakan
menjadi dua yaitu sistem distribusi primer dan sistem distribusi sekunder.
Jaringan Sistem Distribusi Primer
Sistem distribusi primer diguna kan untuk menyalurkan tenaga listrik dari
gardu induk distribusi ke pusat-pusat beban. Sistem ini dapat mengguna kan
saluran udara, kabel udara, maupun kabel tanah sesuai dengan tingkat keandalan
yang diinginkan dan kondisi serta situasi lingkungan. Saluran distribusi ini
direntangkan sepanjang daerah yang akan di suplai tenaga listrik sampai ke pusat
beban. Terdapat bermacam-macam bentuk rangkaian jaringan distribusi primer.
1) Jaringan Distribusi Radial.
Bila antara titik sumber dan titik bebannya hanya terdapat satu saluran
(line), tidak ada alternatif saluran lainnya. Bentuk Jaringan ini merupakan bentuk
dasar, paling sederhana dan paling banyak digunakan. Dinamakan radial karena
saluran ini ditarik secara radial dari suatu titik yang merupakan sumber dari
jaringan itu,dan dicabang-cabang ke titik-titik beban yang dilayani. Catu daya
berasal dari satu titik sumber dan karena adanya pencabangan- pencabangan
tersebut, maka arus beban yang mengalir sepanjang saluran menjadi tidak sama
besar. Oleh karena kerapatan arus (beban) pada setiap titik sepanjang saluran tidak
sama besar, maka luas penampang konduktor pada jaringan bentuk radial ini
ukurannya tidak harus sama. Maksudnya, saluran utama (dekat sumber) yang
menanggung arus beban besar, ukuran penampangnya relatip besar, dan saluran
cabang cabangnya makin ke ujung dengan arus beban yang lebih kecil, ukurannya
lebih kecil pula. Spesifikasi dari jaringan bentuk radial ini adalah:
a). Bentuknya sederhana.(+)
b). Biaya investasinya relatip murah.(+)
c). Kualitas pelayanan dayanya relatip jelek, karena rugi tegangan dan rugi
daya yang terjadi pada saluran relatip besar.(-)
d). Kontinyuitas pelayanan daya tidak terjamin, sebab antara titik sumber
dan titik beban hanya ada satu alternatif saluran sehingga bila saluran
tersebut mengalami gangguan, maka seluruh rangkaian sesudah titik
gangguan akan mengalami "black out" secara total.(-).
44
Untuk melokalisir gangguan, pada bentuk radial ini biasanya
diperlengkapi dengan peralatan pengaman berupa fuse, sectionaliser, recloser,
atau alat pemutus beban lainnya, tetapi fungsinya hanya membatasi daerah yang
mengalami pemadaman total, yaitu daerah saluran sesudah/dibelakang titik
gangguan, selama gangguan belum teratasi. Jadi, misalkan gangguan terjadi di
titik F, maka daerah beban K, L dan M akan mengalami pemadaman total
(Gambar 2-10). Jaringan distribusi radial ini memiliki beberapa bentuk
modifikasi, antara lain:
(1). Radial tipe pohon.
(2). Radial dengan tie dan switch pemisah.
(3). Radial dengan pusat beban.
(4). Radial dengan pembagian phase area.
45
Bentuk ini merupakan modifikasi bentuk dasar dengan menambahkan tie
dan switch pemisah, yang diperlukan untuk mempercepat pemulihan pelayanan
bagi konsumen, dengan cara menghubungkan areaarea yang tidak terganggu pada
penyulang yang bersangkutan, dengan penyulang di sekitarnya. Dengan demikian
bagian penyulang yang t erganggu dil okali si r, dan bagian penyulang l ai nnya yang
"sehat" segera dapat dioperasi kan kembali, dengan cara mel epas swit ch yang
terhubung ke titik gangguan, dan menghubungkan bagian penyul ang yang sehat
ke penyulang di sekit arnya.
46
Pada bentuk ini masing-masing fasa dari jaringan bertugas melayani
daerah beban yang berlainan. Bentuk ini akan dapat menimbulkan akibat kondisi
is ts em 3 fasa yangti dak sei mbang (si met ir s), bil a digunakan pada daerah beban
yang baru dan belum mantap pembagi an bebannya. Karenanya hanya cocok untuk
daerah beban yang st abil dan penambahan maupun pembagian bebannya dapat
diatur merata dan simetris pada setiap fasanya
Instalasi tenaga listrik tidak bisa dipisahkan dari keberadaan panel dimana
di dalamnya berisi semua pengaman utama bagi beroperasinya tegangan listrik
yang digunakan seperti MCB, MCCB, fuse serta peralatan pengukuran dan
auxilary switches.
Panel yang digunakan harus memenuhi syarat antara lain :
Mudah pemasangannya
Menjaga kelangsungan operasi dan aman terhadap operator
Mudah dioperasikan dan sedikit pemeliharaan
Untuk setiap gedung panel – panel diletakkan di depan agar mudah dalam
pengoperasiannya dan bila terjadi gangguan cukup mudah untuk memperbaikinya.
Pada pemasangan setiap panel terdapat sistem tiga phasa agar tidak saling
megganggu dan mudah dalam pemeliharaannya. Ada jalur untuk penerangan dan
tenaga untuk alat – alat yang digunakan.
47
Saklar Dan Tombol
Berbagai macam saklar (sakelar, switch) listrik dan elektronik yang umum
digunakan berikut simbolnya ditampilkan dalam daftar berikut. Secara mendasar
semua saklar melakukan kontak nyala | padam (on | off) dalam berbagai cara
berbeda, tapi tiap saklar melakukan tugas sama, yakni membuka dan menutup
sirkuit listrik.
Tombol tekan (Push Button)
Adalah tombol yang jika dilepaskan tekanannya akan kembali keposisi
semula. Typenya ada dua: normal tertutup (Normally close (NC)) dan normal
terbuka (Normally Open (NO)).
Banyak dipakai pada start-stop semi otomatis dengan kontaktor dan otomatis.
Simbol :
Pemutar handle
48
Saklar batas (limit switch)
Adalah saklar yang bekerja jika mendapat tekanan sedikit/lembut.
Banyak digunakan dalam pengontrolan otomatis membalik putaran motor, garasi
otomatik, sensor roda berjalan dll. Dalam penggunaaanya dapat dipilih posisi NO
maupun NC. Berikut gambar simbolnya dan gambar aslinya :
Kabel NYA berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi
luar/kabel udara. Kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam.
Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif
murah. Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air
(NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus.
Agar aman memakai kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam
pipa/conduit jenis PVC atau saluran tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi
sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh
langsung oleh orang.
- Kabel NYM
Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-
abu), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis,
sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal
49
dari NYA). Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah,
namun tidak boleh ditanam.
- Kabel NYAF
Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada
yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel
tanah), dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya
lebih mahal dari NYM). Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan
yang tidak disukai tikus.
- Kabel NYFGbY
Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah, di dalam
ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana
perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan, atau untuk tekanan
rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan.
Lampu Indikator
50
Pada setiap mesin produksi, untuk memperlihatkan proses yang sedang
berlangsung pada mesin tersebut umumnya diperlihatkan oleh alat yang
dinamakan Lampu indikator (indicator lamp), lampu indikator tersebut memiliki
warna. cahaya/warna cover lampu yang bermacam-macam dan setiap warna
mempunyai fungsi dan arti yang berlainan.
Pada perusahaan, lampu indikator biasanya memiliki warna cahaya seperti
merah, hijau, kuning(orange), Putih, dan berikut adalah arti dari warna-warna
tersebut.
Alat pengaman arus lebih adalah pemutus sirkit dan pemutus mini yang
selanjutnya disebut sirkuit breaker dan MCB. MCB ini memproteksi arus lebih
yang disebabkan terjadinya beban lebih dan arus lebih karena adanya hubungan
pendek. Dengan demikian prinsip dasar bekerjanya yaitu untuk pemutusan
hubungan yang disebabkan beban lebih dengan relai arus lebih seketika digunakan
electromagnet. Bila bimetal ataupun electromagnet bekerja, maka ini akan
memutus hubungan kontak yang terlertak pada pemadam busur dan membuka
saklar. MCB untuk rumah seperti pada pengaman lebur diutamakan untuk proteksi
hubungan pendek, sehingga pemakaiannya lebih diutamakan untuk mengamankan
instalasi atau konduktornya.
51
Arus nominal yang digunakan pada APP dengan mengenal tegangan
230/400V ialah: 1.2.4.6.10.16.20.25.35 dan 50 A disesuaikan dengan tingkat VA
konsumen. Adapun kemampuan mebuka (breaking capacity) bila terjadi hubung
singkat 3 KA dan 6 KA (SPLN 108-1993). MCB yang khusus digunakan oleh
PLN mempunyai tombol biru.
MCCB (Molded Case Circuit Breaker)
Karakteristik system
1. Sistem tegangan
Tegangan operasional dari circuit breaker harus lebih besar atau minimum
sama dengan tegangan sistem.
2. Frekuensi system
52
Frekuensi pengenal dari circuit breaker harussesuai dengan frekuensi sistem.
Circuit breaker Merlin Gerin dapat beroperasi pada frekuensi 50 atau 60 Hz.
3. Arus pengenal
Arus pengenal dari circuit breaker harus disesuaikan dengan besarnya arus
beban yang dilewatkan oleh kabel, dan harus lebih kecil dari arus ambang yang
diijinkan lewat pada kabel.
4. Kapasitas pemutusan
Kapasitas pemutusan dari circuit breaker harus paling sedikit sama dengan arus
hubung singkat prospektif yang mungkin akan terjadi pada suatu titik instalasi
dimana circuit breaker tersebut dipasang.
Jumlah pole dari circuit breaker sangat tergantung kepada sistem pembumian
dari sistem.
Diskriminasi total dari dua circuit breakaer yang ditempatkan secara seri,
atau
53
Aturan-aturan instalasi listrik yang berlaku seperti PUIL harus
diperhatikan dan dituruti.
ELCB adalah sebuah alat pemutus ketika terjadi kontak antara arus positif,
arus negatif dan grounding pada instalasi listrik. Dan yang lebih penting lagi
ELCB bisa memutuskan arus listrik ketika terjadi kontak antara listrik dan tubuh
manusia. Telah banyak kasus yang terjadi di sekitar kita meninggalnya seseorang
karena tersengat arus listrik. Mungkin ELCB patut kita perhitungkan untuk
tingkat keamanan di rumah kita, baik untuk keamanan keluarga kita dari sengatan
listrik maupun untuk instalasi listrik di rumah kita. Cara kerja ELCB ketika terjadi
kontak antara listrik dan tubuh manusia, maka arus akan mengalir melalui tubuh
manusia ke grounding atau bumi maka akan terjadi perbedaan total arus yang
melewati ELCB sehingga akan memicu alat tersebut memutuskan arus listrik
seketika. Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam pemasangan ELCB :
Pastikan instalasi listrik dalam keadaan baik, artinya samua sambungan
harus tertutup rapat dengan menggunakan isolasi dan pastikan pengabelan
positif maupun negatip jangan bersetuhan dengan grounding atau tembok
54
dan apapun yang berhubungan dengan bumi atau grounding sebab
walaupun arus negatif/netral bersentuhan dengan tembok dan sejenisnya
yang berhubungan dengan bumi maka ELCB akan memutuskan arus
seketika.
Pastikan semua peralatan rumah tangga seperti pompa air, kulkas lampu
dan lain sebagai dalam kondisi yang baik atau normal, karena jika ada alat
yang dalam kondisi tidak baik/kurang normal juga bisa memicu ELCB
memutuskan arus.
Relay
Relay adalah suatu peranti yang menggunakan elektromagnet untuk
mengoperasikan seperangkat kontak sakelar. Susunan paling sederhana terdiri dari
kumparan kawat penghantar yang dililit pada inti besi. Bila kumparan ini
dienergikan, medan magnet yang terbentuk menarik armatur berporos yang
digunakan sebagai pengungkit mekanisme sakelar.
Berdasarkan konstruksi
1. Relai menggrendel. Jenis relai yang terus bekerja walaupun sumber tenaga
kumparan telah dihilangkan.
55
2. Relai lidi. Digunakan untuk pensakelaran cepat daya rendah. Terbuat dari
dua lidi feromagnetik yang dikapsulkan dalam sebuah tabung gelas.
Kumparan dililitkan pada tabung gelas.
Kontaktor
Kontaktor adalah jenis saklar yang bekerja secara magnetik yaitu kontak
bekerja apabila kumparan diberi energi. The National Manufacture Assosiation
(NEMA) mendefinisikan kontaktor magnetis sebagai alat yang digerakan secara
magnetis untuk menyambung dan membuka rangkaian daya listrik. Tidak seperti
relay, kontaktor dirancang untuk menyambung dan membuka rangkaian daya
listrik tanpa merusak. Beban-beban tersebut meliputi lampu, pemanas,
transformator, kapasitor, dan motor listrik.
Adapun peralatan elektromekanis jenis kontaktor magnet dapat dilihat pada
gambar berikut :
Prinsip Kerja
56
Sebuah kontaktor terdiri dari koil, beberapa kontak Normally Open ( NO )
dan beberapa Normally Close ( NC ). Pada saat satu kontaktor normal, NO akan
membuka dan pada saat kontaktor bekerja, NO akan menutup. Sedangkan kontak
NC sebaliknya yaitu ketika dalam keadaan normal kontak NC akan menutup dan
dalam keadaan bekerja kontak NC akan membuka. Koil adalah lilitan yang
apabila diberi tegangan akan terjadi magnetisasi dan menarik kontak-kontaknya
sehingga terjadi perubahan atau bekerja. Kontaktor yang dioperasikan secara
elektromagnetis adalah salah satu mekanisme yang paling bermanfaat yang pernah
dirancang untuk penutupan dan pembukaan rangkaian listrik maka gambar prinsip
kerja kontaktor magnet dapat dilihat pada gambar berikut :
Karakteristik
Spesifikasi kontaktor magnet yang harus diperhatikan adalah kemampuan
daya kontaktor ditulis dalam ukuran Watt / KW, yang disesuaikan dengan beban
yang dipikul, kemampuan menghantarkan arus dari kontak – kontaknya, ditulis
dalam satuan ampere, kemampuan tegangan dari kumparan magnet, apakah untuk
tegangan 127 Volt atau 220 Volt, begitupun frekuensinya, kemampuan
melindungi terhadap tegangan rendah, misalnya ditulis ± 20 % dari tegangan
kerja. Dengan demikian dari
57
segi keamanan dan kepraktisan, penggunaan kontaktor magnet jauh lebih baik dari
pada saklar biasa.
Aplikasi
Keuntungan penggunaan kontaktor magnetis sebagai pengganti peralatan
kontrol yang dioperasikan secara manual meliputi hal :
Pada penangan arus besar atau tegangan tinggi, sulit untuk membangun
alat manual yang cocok. Lebih dari itu, alat seperti itu besar dan sulit
mengoperasikannya. Sebaliknya, akan relatif sederhana untuk membangun
kontaktor magnetis yang akan menangani arus yang besar atau tegangan
yang tinggi, dan alat manual harus mengontrol hanya kumparan dari
kontaktor.
Kontaktor memungkinkan operasi majemuk dilaksanakan dari satu
operator (satu lokasi) dan diinterlocked untuk mencegah kesalahan dan
bahaya operasi.
Pengoperasian yang harus diulang beberapa kali dalam satu jam, dapat
digunakan kontaktor untuk menghemat usaha. Operator secara sederhana
harus menekan tombol dan kontaktor akan memulai urutan event yang
benar secara otomatis.
Kontaktor dapat dikontrol secara otomatis dengan alat pilot atau sensor
yang sangat peka. Tegangan yang tinggi dapat diatasi oleh kontaktor dan
menjauhkan seluruhnya dari operator, sehingga meningkatkan keselamatan
/ keamanan instalasi.
Dengan menggunakan kontaktor peralatan kontrol dapat dipasangkan pada
titik-titik yang jauh. Satu-satunya ruang yang diperlukan dekat mesin
adalah ruangan untuk tombol tekan.
Dengan kontaktor, kontrol otomatis dan semi otomatis mungkin dilakukan
dengan peralatan seperti kontrol logika yang dapat diprogram seperti
Programmable Logic Controller (PLC).
Time Delay Relay
58
Time delay relay atau yang biasa dikenal dengan istilah timer, merupakan
salah satu komponen penting dalam dunia elektro industri. Komponen ini
berfungsi layaknya sebuah relay. Namun komponen ini memiliki kelebihan yaitu
sistem kontak dapat diatur waktu jedanya.
BAB III
59
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Dalam suatu penyaluran listrik dibutuhkan suatu mesin listrik yang pada
dasarnya mesin listrik adalah konversi energi elektromekanik, yaitu konversi dari
energi listrik ke energi mekanik atau sebaliknya dari energi mekanik ke energi
listrik. Mesin listrik terbagi dalam dua kategori yaitu mesin listrik dinamis dan
statis . Mesin listrik dinamis yaitu motor listrik dan generator, sedangkan mesin
listrik statis adalah transformator . Berdasar pasokan listrik motor listrik terbagi
atas motor listrik AC dan Motor DC . Begitu juga dengan generator listrik terbagi
atas generator AC dan generator DC. Prinsip kerja mesin listrik bias berdasarkan
dengan kaidah kanan dan kiri kecuali transformator.
Distribusi tenaga listrik dibagi atas pembatasan – pembatasan pada 4 daerah .
Daerah 1 bagian pembangkitan; daerah 2 bagian penyaluran ( transmission ) ,
bertegangan tinggi ( HV , UHV , EHV ); daerah 3 bagian distribusi primer , buat
tegangan menenngah ( 6 atau 20 KV; daerah 4 ( di dalam bangunan pada beban /
konsumen ) , instalasi , bertegangan rendah.
1.2 Saran
Dalam makalah ini terdapat beberapa saran sebagai berikut :
1. Perawatan mesin listrik sangat dianjurkan dilakukan secara berkala untuk
menjaga performanya tetap baik
2. Dalam setiap motor dan generator memiliki spasifikasi sendiri sendiri , maka
dari itu kita harus memperhatikan fungsi motor yang akan dioperasikan agar
dapat menentukan jenis motor yang dibutuhkan
3. Untuk memudahkan pengoprasian mesin listrik lebih baik menggunakan
sistem pengendaliannya juga dengan panel elektronika
DAFTAR PUSTAKA
60
ftp://124.81.236.221/E-Book/STM/teknologi dan industri/teknik listrik industri
2/03_bab_06_motor_listrik_dc.pdf
http://bos.fkip.uns.ac.id/pub/ono/pendidikan/materi-kejuruan/elektro/jaringan-
akses-pelanggan/teknik_dasar_generator.pdf
http://pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/files_modul/13020-13-
599349935825.pdf
http://bops.pln-jawa-bali.co.id/artikel/pemeliharaantrafo.pdf
http://www.eatonelectrical.com/unsecure/html/101basics/Module04/Output/How
DoesTransformerWork.html
Suahdi, dkk. 2008. Teknik Distribusi Tenaga Listrik Jilid 2. Jakarta : Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
http://masdodod.files.wordpress.com/2009/03/02-bab-05-motor-listrik-ac.pdf
http://masdodod.files.wordpress.com/2009/03/04-bab-07-pengendalian-motor-
listrik.pdf
PUIL 2000
61