Anda di halaman 1dari 11

PERBEDAAN MOTOR SINKRON DAN ASINKRON

Oleh
1. AKBAR PUTRA
2. BRENDA YUNIEL
3. GALUH RAMADHAN A.S
4. MUHAMMAD MAROZI E.

POLITEKNIK NEGERI MALANG


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI D4 SISTEM KELISTRIKAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sebelum masuk pada penjelasan mengenai motor sinkron dan generator AC,
ada baiknya kita mengetahui dan mengenal dasar pengertian motor itu sendiri agar
dapat memahami konsep cara kerja motor.
Dalam ilmu fisika (physical science), teknologi rekayasa kelistrikan
(electrical engineering technology), dan teknologi rekayasa permesinan
(automotive engineering technology), yang dinamakan mesin listrik (electrical
machines) dibedakan atas 3 kelompok besar, yaitu:
 Motor listrik atau generator mesin, disebut motor (pemuntir).
 Generator listrik atau motor mesin, disebut generator (pembangkit).
 Transformator listrik atau transformer listrik, disingkat trafo (pengalih,
pemindah).

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan rincian yang terurai diatas maka penulis membuat rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Apa itu motor listrik
2. Bagaimana bentuk konstruksi motor listrik ?
3. Bagaimana prinsip kerja motor dinkron dan asinkron ?
4. Apa perbedaan motor sinkron dan asinkron ?

1.3. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui pengertian dari
motor listrik, bentruk konstruksi dari sinkron dan asinkron, prinsip kerja, dan
jenis-jenisnya serta perbedaaannya
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian
MOTOR LISTRIK
Motor listrik termasuk kedalam kategori mesin listrik dinamis dan merupakan
sebuah perangkat elektromagnetik yang mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller
pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll di
industri dan digunakan juga pada peralatan listrik rumah tangga (seperti: mixer,
bor listrik, kipas angin). Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya
industri, sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban
listrik total di industri.
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor listrik secara umum adalah sama,
yaitu:
- Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.
- Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop,
maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan
mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
- Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torsi untuk memutar kumparan.
- Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan
tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh
susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan.
Motor listrik sudah menjadi kebutuhan kita sehari-hari untuk menggerakkan
peralatan dan mesin yang membantu perkerjaan. Untuk memutar baling-baling
pada kipas angin, digunakan motor listrik. Demikian juga, motor listrik digunakan
pada peralatan rumah tangga lainnya seperti: hair dryer, blender, pompa air,
mesin cuci, mesin jahit, bor listrik dll. Mesin-mesin pertanian terutama mesin
pengolahan hasil pertanian dan mesin-mesin di industri pun banyak yang
menggunakan tenaga putarnya dari motor listrik.
Pada motor bakar, motor listrik digunakan sebagai motor starter. Pada traktor
pertanian, motor listrik dugunakan pada motor starter dan wiper. Penggunaan
motor listrik ini semakin berkembang karena memiliki keunggulan dibandingkan
motor bakar, misalnya:
a) kebisingan dan getaran lebih rendah,
b) kecepatan putaran motor bisa diatur,
c) lebih bersih,
d) lebih kompak, dan
e) hemat dalam pemeliharaan.

2.2. Jenis – jenis Motor Listrik


Dibawah ini adalah bagan mengenai macam – macam motor listrik
berdasarkan pasokan input, konstruksi, dan mekanisme operasi yang
terangkum dalam klasifikasi motor listrik.

2.3. Motor Arus Bolak – balik (AC)


Motor AC / arus bolak-balik menggunakan arus listrik yang
membalikkan arahnya secara teratur pada rentang waktu tertentu. Motor listrik
AC memiliki dua buah bagian dasar listrik: "stator" dan "rotor". Stator
merupakan komponen listrik statis. Rotor merupakan komponen listrik
berputar untuk memutar as motor. Keuntungan utama motor DC terhadap
motor AC adalah bahwa kecepatan motor AC lebih sulit dikendalikan. Untuk
mengatasi kerugian ini, motor AC dapat dilengkapi dengan penggerak
frekwensi variabel untuk meningkatkan kendali kecepatan sekaligus
menurunkan dayanya.

2.4. Teori Dasar Motor Sinkron


Motor sinkron adalah motor AC yang bekerja pada kecepatan tetap pada
sistim frekwensi tertentu. Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk
pembangkitan daya dan memiliki torque awal yang rendah, dan oleh karena itu
motor sinkron cocok untuk penggunaan awal dengan beban rendah, seperti
kompresor udara, perubahan frekwensi dan generator motor. Motor sinkron
mampu untuk memperbaiki faktor daya sistim, sehingga sering digunakan pada
sistim yang menggunakan banyak listrik.

2.4.1. Prinsip Kerja


Motor sinkron serupa dengan motor induksi pada mana keduanya mempunyai
belitan stator yang menghasilkan medan putar. Tidak seperti motor induksi, motor
sinkron dieksitasi oleh sebuah sumber tegangan dc di luar mesin dan karenanya
membutuhkan slip ring dan sikat (brush) untuk memberikan arus kepada rotor.
Pada motor sinkron, rotor terkunci dengan medan putar dan berputar dengan
kecepatan sinkron. Jika motor sinkron dibebani ke titik dimana rotor ditarik keluar
dari keserempakannya dengan medan putar, maka tidak ada torque yang
dihasilkan, dan motor akan berhenti. Motor sinkron bukanlah self-starting motor
karena torque hanya akan muncul ketika motor bekerja pada kecepatan sinkron;
karenanya motor memerlukan peralatan untuk membawanya kepada kecepatan
sinkron.
Motor sinkron menggunakan rotor belitan. Jenis ini mempunyai kumparan
yang ditempatkan pada slot rotor. Slip ring dan sikat digunakan untuk mensuplai
arus kepada rotor.

Prinsip Motor Sinkron secara umum :


- Belitan medan terdapat pada rotor
- Belitan jangkar pada stator
- Pada motor sinkron, suplai listrik bolak-balik (AC ) membangkitkan fluksi
medan putar stator (Bs) dan suplai listrik searah (DC) membangkitkan medan
rotor (Bs). Rotor berputar karena terjadi interaksi tarik-menarik antara medan
putar stator dan medan rotor. Namun dikarenakan tidak adanya torka-start
pada rotor, maka motor sinkron membutuhkan prime-mover yang memutar
rotor hingga kecepatan sinkron agar terjadi coupling antara medan putar stator
(Bs) dan medan rotor (Br).

2.4.2. Penyalaan Motor Sinkron


Sebuah motor sinkron dapat dinyalakan oleh sebuah motor dc pada satu
sumbu. Ketika motor mencapai kecepatan sinkron, arus AC diberikan kepada
belitan stator. Motor dc saat ini berfungsi sebagai generator dc dan memberikan
eksitasi medan dc kepada rotor. Beban sekarang boleh diberikan kepada motor
sinkron. Motor sinkron seringkali dinyalakan dengan menggunakan belitan
sangkar tupai (squirrel-cage) yang dipasang di hadapan kutub rotor. Motor
kemudian dinyalakan seperti halnya motor induksi hingga mencapai –95%
kecepatan sinkron, saat mana arus searah diberikan, dan motor mencapai
sinkronisasi. Torque yang diperlukan untuk menarik motor hingga mencapai
sinkronisasi disebut pull-in torque.
Seperti diketahui, rotor motor sinkron terkunci dengan medan putar dan harus
terus beroperasi pada kecepatan sinkron untuk semua keadaan beban. Selama
kondisi tanpa beban (no-load), garis tengah kutub medan putar dan kutub medan
dc berada dalam satu garis (gambar dibawah bagian a). Seiring dengan
pembebanan, ada pergeseran kutub rotor ke belakang, relative terhadap kutub
stator (gambar bagian b). Tidak ada perubahan kecepatan. Sudut antara kutub
rotor dan stator disebut sudut torque .
Gambar sudut torque (torque angle)
Jika beban mekanis pada motor dinaikkan ke titik dimana rotor ditarik keluar
dari sinkronisasi , maka motor akan berhenti. Harga maksimum torque
sehingga motor tetap bekerja tanpa kehilangan sinkronisasi disebut pull-out
torque.

2.4.3. Penggunaan Motor Sinkron


Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk pembangkitan daya dan
memiliki torque awal yang rendah, dan oleh karena itu motor sinkron cocok untuk
penggunaan awal dengan beban rendah, seperti kompresor udara, perubahan
frekwensi dan generator motor.

2.5. Teori Dasar Motor Asinkron


Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (ac) yang
paling luas digunakan. Penamaannya berasal dari prinsip kerja motor ini yang
bekerja berdasarkan induksi medan magnet stator ke statornya, dimana arus
rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus
yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor
dengan medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator.
Pada umumnya motor induksi dikenal ada dua macam berdasarkan
jumlah fasa yang digunakan, yaitu: motor induksi satu fasa dan motor induksi
tiga fasa.
Motor induksi yang umum dipakai adalah motor induksi 3-fase dan
motor induksi 1-fase. Motor induksi 3-fase dioperasikan pada sistem tenaga
3-fase dan banyak digunakan di dalam berbagai bidang industri, sedangkan
motor induksi 1-fase dioperasikan pada sistem tenaga 1-fase yang banyak
digunakan terutama pada penggunaan untuk peralatan rumah tangga seperti
kipas angin, lemari es, pompa air, mesin cuci dan sebagainya karena motor
induksi 1-fase mempunyai daya keluaran yang rendah.

2.5.1 Konstruksi Motor Asinkron/Motor Induksi


Sebuah motor induksi terdiri dari tiga komponen penting, yaitu:
a. Stator

Komponen Stator Motor Induksi Tiga Fasa :


(a) Lempengan Inti,
(b) Tumpukan Inti dengan Kertas Isolasi pada Beberapa Alurnya,
(c) Tumpukan Inti dan Kumparan dalam Cangkang Stator.
Stator merupakan bagian yang diam dan mempunyai kumparan yang
dapat menginduksikan medan elektromagnetik kepada kumparan
rotornya.
Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots untuk membawa
gulungan tiga fase. Gulungan ini dilingkarkan untuk sejumlah kutub yang
tertentu. Gulungan diberi spasi geometri sebesar 120 derajat.
b. Rotor

Gambar dari rotor


Rotor merupakan bagian yang bergerak akibat adanya induksi magnet
dari kumparan stator yang diinduksikan kepada kumparan rotor. Rotor
terdiri dari inti rotor dan kumparan rotor. Adapun jenis rotor dalam motor
induksi tiga fasa yaitu rotor belitan dan rotor sangkar.

Rotor Belitan

Rotor

Sangkar
c. Celah
Celah merupakan celah udara, tempat berpindahnya energi dari stator ke
rotor.

2.5.2 Prinsip Kerja Motor Asinkron/Motor Induksi


Motor induksi bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik dari
kumparan stator kepada kumparan rotornya. Garis-garis gaya fluks yang
diinduksikan dari kumparan stator akan memotong kumparan rotornya
sehingga timbul emf (ggl) atau tegangan induksi dan karena penghantar
(kumparan) rotor merupakan rangkaian yang tertutup, maka akan mengalir arus
pada kumparan rotor.
Penghantar (kumparan) rotor yang dialiri arus ini berada dalam garis
gaya fluks yang berasal dari kumparan stator sehingga kumparan rotor akan
mengalami gaya Lorentz yang menimbulkan torsi yang cenderung
menggerakkan rotor sesuai dengan arah pergerakan medan induksi stator. Pada
rangka stator terdapat kumparan stator yang ditempatkan pada slot-slotnya
yang dililitkan pada sejumlah kutup tertentu. Jumlah kutup ini menentukan
kecepatan berputarnya medan stator yang terjadi yang diinduksikan ke
rotornya. Makin besar jumlah kutup akan mengakibatkan makin kecilnya
kecepatan putar medan stator dan sebaliknya. Kecepatan berputarnya medan
putar ini disebut kecepatan sinkron.

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa Motor sinkron
merupakan motor yg memiliki output kecepatan putaran motornya yg
sinkron/sebanding dengan frekwensi listrik yg masuk ke statornya. karakteristik
dari motor ini adalah putarannya konstan meskipun beban motor beruba-ubah
dimana kecepatan motornya sesuai dengan persamaan Ns= (120*f)/pkonstruksi
seperti halnya motor listrik pada umumnya terdiri dari rotor dan stator pada stator
terdiri dari 3 kumparan yg ditempatkan dalam inti stator yg terpisah 120',
sedangkan rotor motor sinkron ada dua type yaitu salient pole, dan non salient
pole, rotor di input dengan sumber DC sehingga dibutuhkan karbon brush
pehubung antara belitan rotor dan termina box.aplikasi dari motor sinkron u/
memutar conveyor atau mesin yg membutuhkan putaran konstan meskipun beban
motor tidak konstan (bervariasi) juga sebelum ada kapasitor bank motor sinkron
biasa digunakan sebgai cos pi regulator karena motor sinkron bisa menyuply cos
pi laging atau leading tergantung dari besar arus exitasi yg di inputkan ke rotor.
Motor Asinkron lebih populer disebut dengan motor induksi karena arus di
rotor yg menghasilkan torsi nerupakan hasil ggl induksi dari stator ke rotor.
karakteristiknya kecepatan motor tergantungv dari beban dari motor tersebut,
motor induksi paling banyak digunakan karena konstruksi yg sederhana stator
sama halnya dengan motor sinkron dan rotornya tidak memerlukan sumber dari
luar sehingga tidk perlu ada karbon brush, rotor motor induksi ada duat ytpe
yaitu rotor sangkar dan rotor belitanaplikasi karena konstruksinya yg sedrhana
dan maintenance yg murah shngga paling bayak digunakan di industri untuk
memutar pompa, conveyor, compressor, fan dan sebgainya.

Anda mungkin juga menyukai