“ MOTOR LISTRIK “
DISUSUN OLEH :
DOSEN PEMBIMBING :
SUDIRMAN YAHYA, S.T.,M.T.
1
A. MOTOR LISTRIK AC
Motor listrik arus bolak-balik adalah jenis motor listrik yang beroperasi dengan sumber
tegangan arus listrik bolak balik (AC, Alternating Current). Motor listrik arus bolak-balik AC ini
dapat dibedakan lagi berdasarkan sumber dayanya sebagai berikut.
1. MOTOR SINKRON
Motor sinkron adalah motor AC bekerja pada kecepatan tetap pada sistem frekuensi tertentu.
Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk pembangkitan daya dan memiliki torque awal
yang rendah, dan oleh karena itu motor sinkron cocok untuk penggunaan awal dengan beban
rendah, seperti kompresor udara, perubahan frekuensi dan generator motor. Motor sinkron
mampu untuk memperbaiki faktor daya sistem, sehingga sering digunakan pada sistem yang
menggunakan banyak listrik.
Komponen utama motor sinkron adalah :
Rotor
Perbedaan utama antara motor sinkron dengan motor induksi adalah bahwa rotor mesin
sinkron berjalan pada kecepatan yang sama dengan perputaran medan magnet. Hal ini
memungkinkan sebab medan magnit rotor tidak lagi terinduksi. Rotor memiliki magnet
permanen atau arus DC-excited, yang dipaksa untuk mengunci pada posisi tertentu bila
dihadapkan dengan medan magnet lainnya.
Stator
Stator menghasilkan medan magnet berputar yang sebanding dengan frekwensi yang
dipasok. Motor sinkron ini berputar pada kecepatan sinkron, yang diberikan oleh
persamaan matematis berikut :
Dimana:
Synchronous motor ac digunakan untuk mengubah tenaga listrik menjadi tenaga mekanik.
Rotasi dari Synchronous motor dibentuk oleh rangkaian fase dari tiga fasa AC yang
diterapkan ke stator motor. Seperti dengan tiga fase motor induksi, rotasi synchronous motor
dapat berubah dengan membalik tiap dua stator penunjuk. Polaritas rotor tidak berpengaruh
pada rotasi.
Synchronous motor seringkali langsung digabungkan ke beban dan dapat berbagi sebuah
poros bersama dan bantalan dengan beban.
Synchronous motor yang besar biasanya dimulai sebagai yang besar biasanya dimulai sebagai
across the line across the line. Kadang-kadang, metode mengurangi tegangan, seperti
autotransformer atau bagian yang berliku dapat digunakan.Sebuah motor sinkron, seperti
namanya, berjalan pada kondisi stabil pada kecepatan tetap disebut kecepatan sinkron.
Kecepatan sinkron bergantung pada (a) frekuensi tegangan dan (b) jumlah kutub dalam mesin
Dengan kata lain kecepatan motor sinkron independen dari beban dalam mesin. Dengan kata
lain, kecepatan motor sinkron independen dari beban selama beban dalam kemampuan motor.
Jika beban melebihi torsi maksimum yang dapat dikembangkan oleh motor, motor berhenti
dan torsi rata-rata yang dikembangkan adalah nol.
Keban y ( p) akan motor sinkron memiliki nilai antara 150 kW (200 hp) dan 15 MW (20,000
hp) dan kecepatan berkisar 150-1.800 r / min. Akibatnya, mesin-mesin ini digunakan dalam
industri berat.
Motor sinkron dibangun di unit besar dibandingkan dengan motor induksi (motor induksi
lebih murah untuk peringkat yang lebih kecil) dan digunakan untuk industri kecepatan
konstan drive 9 kecepatan konstan drive.
Kutub yang ditampilkan di bagian kanan adalah tipe rotor brush yang menggunakan cincin
slip untuk aplikasi arus medan DC aplikasi arus medan DC.
Tegangan rendah DC digunakan untuk memutar bidang. Tipe tegangan yang tipikal
digunakan adalah 120 VDC d 250 VDC VDC dan 250 VDC.
Polaritas cincin slip tidaklah kritikal dan harus secara berkala dibalik untuk men y pp amakan
pada pemakaian cincin slip. Cincin polaritas negatif akan memperlama pemakaian
dibandingkan cincin positif karena faktor elektrolisis.
Cincin slip biasanya terbuat dari baja untuk umur pemakaian yang lama.
Kecepatan Motor
Kecepatan motor induksi sangat tergantung dari desain motor itu sendiri., kecepatan sinkron
tergantung pada Frewkensi dan besarnya tegangan input (AC) pada kutub di stator.
Dengan kata lain bahwa jumlah kutubsangat memepengaruhi kecepatan sinkron karena adanya
kerjasama antara Kutub, Frekwensi dan kecepatan sinkron sebagaimana persamaan berikut ini:
Contoh:
Sebuah motorsinkron memiliki 4 buah kutub dan bekerja pada frekwensi 60 Hz dan kecepatan
sinkronnya adalah:
Ns = 120 x f /p
Ns = 120 x 60 / 4
Ns = 1800 rpm
Contoh :
Sebuah motor listrik 1 Fasa dengan tegangan input (PLN) sebesar 240 volt,20 Amper dengan
Effisiensi sebesar85%. Hitunglah besar Total Daya Output yang dihasilkan?
HP = I x V x Eff / 746
HP = 20 x 240 x 85% / 746
HP = 5.5
A. MOTOR LISTRIK DC
Motor listrik arus searah adalah jenis motor listrik yang beroperasi dengan sumber tegangan
arus listrik searah (DC, Direct Current). Motor listrik arus searah DC ini dapat dibedakan lagi
berdasarkan sumber dayanya sebagai berikut.
Pada motor DC sumber daya arus terpisah, arus jangkar dan arus medan tidak saling mengganggu
karena sumbernya berbeda, tetapi daya inputnya adalah sama dengan total daya input . Jika Vf dan
If adalah tegangan dan arus yang sesuai dengan sirkuit medan magnet dan Vt dan Ia adalah tegangan
dan arus yang sesuai dengan sirkuit jangkar, maka total daya inputnya:
Vf * If + Vt * Ia.
A. Motor DC Shunt
Pada jenis motor DC shunt, lilitan medan dan lilitan angker (armature) terhubung secara paralel di
catu daya yang sama sehingga mengakibatkan lilitan medan terpapar ke seluruh tegangan
terminal. Meskipun jenis daya-nya sama, tetapi arus medan dan arus jangkar akan berbeda,
disamping itu kecepatan motor DC shunt konstan dan tidak bervariasi dengan beban mekanik
pada output.
Vt = Eb + Ia * Ra
Eb = Ka * ω * Φ
Vt = Ka * ω * Φ + Ia * Ra
Pada jenis motor DC seri, belitan medan dan belitan angker (armature) terhubung secara seri dengan
catu daya, hasilnya arus yang sama mengalir di belitan medan dan belitan dinamo.
Motor DC seri disebut juga sebagai Motor Universal hal ini karena motor DC seri dapat bekerja
dengan catu daya AC atau catu daya DC.
Motor DC seri akan terus berputar ke arah yang sama berdasarkan polaritas sumber tegangan, hal ini
karena jika kita mengubah polaritasnya, maka polaritas lilitan jangkar dan arah medan magnet dibalik
secara bersamaan, dimana kecepatan motor seri DC bervariasi dengan beban mekanisnya.
C. Motor DC Coumpound/Gabungan
Motor DC coumpound/gabungan menggunakan kombinasi gulungan seri dan gulungan medan shunt,
dimana belitan seri terhubung secara seri dengan jangkar motor sementara belitan shunt terhubung
secara paralel.
Pada motor DC coumpound terdapat dua sirkuit medan yang menghasilkan medan magnet, sehingga
motor DC coumpound terbagi lagi menjadi dua jenis berdasarkan orientasi fluks-nya, yaitu motor DC
Compound Kumulatif dan motor DC Compound Diferensial.
Dalam motor DC coumpound fluks bidang shunt akan membantu fluks bidang seri contohnya bila
keduanya dalam arah yang sama, maka ini yag disebut motor DC coumpound kumulaitf, dimana
jumlah fluks adalah fluks magnet total.
Dalam kasus motor DC coumpound kumulatif, apabila fluks yang dihasilkan oleh medan seri dan
medan shunt berada pada arah yang berlawanan maka fluks total sama dengan selisih di antara
keduanya.
Berdasarkan rumus diatas maka fluks yang dihasilkan kurang dari fluks asli-nya, oleh karena itulah
jenis motor DC coumpound kumulatif jarang dipakai.
Motor DC coumpund kumulatif dan diferensial dapat dibagi lagi berdasarkan shunting dari belitan
medan shun menjadi perangkat shunt panjang (Long Shunt) dan shunt pendek (Short Shunt).
Pada motor shunt panjang, lilitan medan shunt sejajar dengan lilitan armatur dan seri.
Jenis Motor DC Compound berdasarkan kombinasi letak kumparan seri-paralel:
Compound pendek
Rumusan :
Is = Ish + Ia
Vsh = Eb
V = Is*Rs + Ish*Rsh
Eb = Ish*Rsh
Pin = V * Is
Pa = Eb * Ia
Compound panjang
Rumusan :
Itotal = Is + Ish
Is = Ia
V = Ish*Rsh = Is*(Rs+Ra)
Eb = V-Is*Rs
Pin = V * Itotal
Pa = Eb * Ia
Ia = arus jangkar
V = tegangan sumber
Pa = daya jangkar
Motor DC brush tipe magnet permanen memiliki ukuran lebih kecil dan lebih murah jika
dibandingkan dengan jenis motor DC stator eksitasi. Umumnya magnet langka yang ada di bumi
seperti samarium, kobalt atau neodimium serta boron digunakan sebagai magnet pada motor DC
magnet permanen karena magnet tersebut sangat kuat dan mempunyai medan magnet tinggi,
disamping itu karakteristik kecepatan / torsi pada motor DC magnet permanen lebih linier daripada
motor DC stator eksitasi
Adapun kelemahan dari motor DC brush adalah apabila terjadi percikan antara komutator dan sikat
dalam kondisi beban berat (heavy load) maka dapat menghasilkan panas dalam jumlah besar sehingga
mengurangi masa pakai motor.
A1. Pengaman Hubung Singkat Sirkit Cabang (Ps. 520 F), berfungsi sebagai pengaman arus lebih pada
suatu sirkit cabang yang mensuplai dua motor atau lebih.
A2. Sirkit Cabang (Ps. 520 C2), berfungsi sebagai penghantar rangkaian akhir yang mensuplai dua
motor atau lebih.
B. Pengaman Hubung Singkat Sirkit Motor (Ps. 520 E), berfungsi sebagai pengaman arus lebih sirkit
akhir yang mensuplai motor tunggal dari gangguan hubung singkat.
C. Sarana Pemutus (Ps. 520 H), berfungsi sebagai sarana pemutus (pengisolir) motor dari jaringan
apabila akan dilakukan perbaikan pada motor.
D. Kendali Motor (Ps. 520 G), berfungsi sebagai alat pengatur putaran motor, menjalankan motor,
membalik arah putaran motor, alat pengasutan motor, memberhentikan motor, dan laian-lain.
E. Pengaman Beban Lebih (Ps. 520 D), berfungsi sebagai pengaman/melindungi motor, peralatan
kontrol motor dan hantaran akhir terhadap pemanasan berlebihan akitan beban lebih dan atau motor
tidak dapat diasut.
F. Motor Listrik (Ps. 520 A&B), berfungsi sebagai alat yang merubah energi listrik menjadi energi
mekanis untuk menggerakkan mesin-mesin pemakai listrik.
G. Grounding System/Pembumian (Ps.520 L), berfungsi mengamankan peralatan instalasi dan motor
listrik dari adanya kejut listrik akbitat kebocoran arus.
IV. RANGKAIAN UTAMA MOTOR LISTRIK
Memahami Data Nameplate
Berikut Contoh namepalte motor listrik
Untuk menentukan besar MCB yang digunakan adalah dengan menggunakan ketentuan : Nilai
minimum = 1,25 x In (dimana In = 29 A)
= 1,25 x 29 A
= 36,25A (minimal 40 A)
Nilai maksimum = 2,5 x In (dimana In = 29 A)
= 2,5 x 29 A
= 75,5 A (minimal 80 A)
Dari tabel 7.3.1 kita baca data MCB 3 fasa berada direntang 35 A sampai 80 A. Dalam kasus
ini nilai maksimal MCB adalah 63 A, jika diyakini beban yang akan diberikan adalah maksimal.
Perhatikan tabel 7.3.1 PUIL 2000 hal 301
2. Kontaktor
Kapasitas kontaktor yang dipasang harus mampu dilewati sebesar arus beban
maksimum. Speikasi kontaktor yang akan dipasang lebih besar dari arus
nominal motor (I kontaktor > In) atau sama dengan arus nominal diatas
yaitu 63 A, atau sama dengan daya motor berdasarkan nameplate diatas 15
Kw, jadi kontaktor minimal 15 Kw. Kontaktor mempunyai kontak bantu NO
dan NC yang terbuat dari bahan perak yang sangat sensitif terhadap adanya
busur api dan batas temperature yang diizinkan (fungsi arus listrik)
3. Jenis dan penampang kabel
untuk menentukan jenis penampang kabel kita harus mempertimbangkan kabel tersebut akan
dipasang di lingkungan seperti apa, apakah ditanam, di udara atau di dalam pipa. Untuk
menentukan besar penampang kabel disesuaikan dengan PUIL 2000 tabel 7.3.1. berdasarkan besar
MCB yang digunakan yaitu sebesar 63 A, maka penampang kabel yang digunakan adalah 25 mm2
(dipasang di dalam pipa).
http://www.insinyoer.com/prinsip-kerja-motor-induksi-1-fasa/
http://www.insinyoer.com/prinsip-kerja-motor-induksi-3-fasa/
https://hendrosuryono1992.wordpress.com/2015/09/28/motor-dc-compound/
http://kuliahelektro.blogspot.com/2011/02/motor-ac-sinkron-jenis-1-fasa.html
http://gurulistrikkeren.blogspot.com/2017/05/menentukan-proteksipengaman-pada-
motor.html http://baguszlistrik.blogspot.com/2013/12/perbedaan-motor-sinkron-dan-
asinkron.html