Anda di halaman 1dari 18

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Motor Listrik


Motor listrik adalah mesin listrik yang berfungsi untuk mengubah
energi listrik menjadi energi mekanik, dimana energi mekanik tersebut berupa
putaran dari motor. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya,
memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor,
mengangkat bahan, dll. Pada motor listrik tenaga listrik diubah menjadi
tenaga mekanik. Perubahan ini dilakukan dengan mengubah tenaga listrik
menjadi magnet yang disebut sebagai elektro magnet. Sebagaimana kita
ketahui bahwa kutub dari magnet yang senama akan tolak-menolak dan kutub
tidak senama, tarik-menarik. Maka dapat memperoleh gerakan jika kita
menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros yang dapat berputar, dan
magnet yang lain pada suatu kedudukan yang tetap.

2.1.1 Cara Kerja Motor Listrik

Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama.


Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya. Jika kawat
yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop,
maka kedua sisi loop yaitu, pada sudut kanan medan magnet, akan
mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan. Pasangan gaya
menghasilkan tenaga putar/torque untuk memutar kumparan . Motor-
motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan
tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan
oleh susunan elektromagnetik yang disebu kumparan medan.

4
Gambar 2.1.1. Prinsip Kerja Motor Listrik

Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa


yang dimaksud dengan beban motor listrik. Beban mengacu kepada
keluaran tenaga putar / torsi sesuai dengan kecepatan yang di butuhkan.
Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok, yaitu:

a. Beban torsi konstan


Beban torsi konstan adalah beban dimana permintaan keluaran
energinya bervariasi dengan kecepatan operasinya, namun
torsinya tidak bervariasi. Contoh beban dengan torsi konstan
adalah konveyor, rotary kilns, dan pompa displacement konstan.
b. Beban dengan torsi yang bervariabel
Beban dengan torsi yang bervariabel adalah beban dengan torsi
yang bervariasi dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan
torsi yang bervariabel adalah pompa sentrifugal dan kipas angin
(torsi bervariasi sebagai kuadrat kecepatan).
c. Beban dengan energi konstan
Beban dengan energi konstan adalah beban dengan permintaan
torsi yang berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan.
Contoh untuk beban dengan daya konstan adalah peralatan-
peralatan mesin.

5
2.2 Jenis Motor Listrik
Tipe atau jenis motor listrik yang ada saat ini beraneka ragam jenis dan
tipenya. Semua jenis motor listrik yang ada memiliki 2 bagian utama yaitu
stator dan rotor, stator adalah bagian motor listrik yang diam dan rotor adalah
bagian motor listrik yang bergerak (berputar). Pada dasarnya motor listrik
dibedakan dari jenis sumber tegangan kerja yang digunakan. Berdasarkan
sumber tegangan kerjanya motor listrik dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu

 Motor listrik arus bolak-balik AC (Alternating Current)


 Motor listrik arus searah DC (Direct Current)

Dari 2 jenis motor listrik diatas terdapat varian atau jenis-jenis motor
listrik berdasarkan prinsip kerja, konstruksi, operasinya dan karakternya. Dari
berbagai jenis motor listrik yang ada dapat dibuat suatu gambar klasifikasi
motor listrik sebagai berikut.

Gambar 2.2. Jenis-jenis motor listrik

2.2.1. Motor Listrik Arus Bolak-Balik AC

Motor listrik arus bolak-balik adalah jenis motor listrik yang


beroperasi dengan sumber tegangan arus listrik bolak balik (AC,
Alternating Current). Motor listrik arus bolak-balik AC ini dapat
dibedakan lagi berdasarkan sumber dayanya sebagai berikut.

6
a. Motor sinkron, adalah motor AC bekerja pada kecepatan tetap pada
sistim frekwensi tertentu. Motor ini memerlukan arus searah (DC)
untuk pembangkitan daya dan memiliki torque awal yang rendah,
dan oleh karena itu motor sinkron cocok untuk penggunaan awal
dengan beban rendah, seperti kompresor udara, perubahan frekuensi
dan generator motor. Motor sinkron mampu untuk memperbaiki
faktor daya sistim, sehingga sering digunakan pada sistim yang
menggunakan banyak listrik.
Prinsip kerja motor AC Sinkron:
Motor sinkron serupa dengan motor induksi pada mana
keduanya mempunyai belitan stator yang menghasilkan medan putar.
Tidak seperti motor induksi, motor sinkron dieksitasi oleh sebuah
sumber tegangan dc di luar mesin dan karenanya membutuhkan slip
ring dan sikat (brush) untuk memberikan arus kepada rotor. Pada
motor sinkron, rotor terkunci dengan medan putar dan berputar
dengan kecepatan sinkron. Jika motor sinkron dibebani ke titik
dimana rotor ditarik keluar dari keserempakannya dengan medan
putar, maka tidak ada torque yang dihasilkan, dan motor akan
berhenti.
Motor sinkron bukanlah self-starting motor karena torque
hanya akan muncul ketika motor bekerja pada kecepatan sinkron;
karenanya motor memerlukan peralatan untuk membawanya kepada
kecepatan sinkron. Motor sinkron menggunakan rotor belitan. Jenis
ini mempunyai kumparan ditempatkan pada slot rotor. Slipring dan
sikat digunakan mensuplai arus kepada rotor.
Prinsip kerja motor AC sinkron secara umum:
 Belitan medan terdapat pada rotor
 Belitan jangkar pada stator
 Pada motor sinkron, suplai listrik bolak-balik (AC)
membangkitkan fluksi medan putar stator (Bs) dan suplai listrik
searah (DC) membangkitkan medan rotor (Bs). Rotor berputar

7
karena terjadi interaksi tarik-menarik antara medan putar stator
dan medan rotor. Namun dikarenakan tidak adanya torka-start
pada rotor, maka motor sinkron membutuhkan prime-mover yang
memutar rotor hingga kecepatan sinkron agar terjadi coupling
antara medan putar stator (Bs) dan medan rotor (Br).
Komponen utama motor sinkron adalah:
1. Rotor
Perbedaan utama antara motor sinkron dengan motor induksi
adalah bahwa rotor mesin sinkron berjalan pada kecepatan yang
sama dengan perputaran medan magnet. Hal ini memungkinkan
sebab medan magnit rotor tidak lagi terinduksi. Rotor memiliki
magnet permanen atau arus DC-excited, yang dipaksa untuk
mengunci pada posisi tertentu bila dihadapkan dengan medan
magnet lainnya Perbedaan utama antara motor sinkron dengan
motor induksi adalah bahwa rotor mesin sinkron berjalan pada
kecepatan yang sama dengan perputaran medan magnet. Hal ini
memungkinkan sebab medan magnit rotor tidak lagi terinduksi.
Rotor memiliki magnet permanen atau arus DC-excited, yang
dipaksa untuk mengunci pada posisi tertentu bila dihadapkan
dengan medan magnet lainnya
2. Stator
Stator menghasilkan medan magnet berputar yang sebanding
dengan frekwensi yang dipasok.
b. Motor induksi, Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak
balik (AC) yang paling luas digunakan Penamaannya berasal dari
kenyataan bahwa motor ini bekerja berdasarkaninduksi medan
magnet stator ke statornya, dimana arus rotor motor ini
bukandiperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang
terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran
rotor dengan medan putar (rotating magneticfield) yang dihasilkan
oleh arus stator.Motor induksi sangat banyak digunakan di dalam

8
kehidupan sehari-hari baik diindustri maupun di rumah tangga.
Motor induksi yang umum dipakai adalah motorinduksi 3-fase dan
motor induksi 1-fase. Motor induksi 3- fase dioperasikan padasistem
tenaga 3-fase dan banyak digunakan di dalam berbagai bidang
industri dengan kapasitas yang besar. Motor induksi 1-fasa
dioperasikan pada sistem tenaga1-fasa dan banyak digunakan
terutama untuk peralatan rumah tangga seperti kipasangin, lemari es,
pompa air, mesin cuci dan sebagainya karena motor induksi 1-fase
mempunyai daya keluaran yang rendah.
Prinsip kerja motor AC induksi:
Motor induksi bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik
dari kumparan stator kepada kumparan rotornya. Bila kumparan
stator motor induksi 3-fasa yang dihubungkan dengan suatu sumber
tegangan 3-fasa, maka kumparan stator akan menghasilkan medan
magnet yang berputar. Garis-garis gaya fluks yang diinduksikan dari
kumparan stator akan memotong kumparan rotornya sehinggat imbul
emf (ggl) atau tegangan induksi. Karena penghantar (kumparan)
rotor merupakan rangkaian yang tertutup, maka akan mengalir arus
pada kumparan rotor. Penghantar (kumparan) rotor yang dialiri arus
ini berada dalam garis gaya fluks yangberasal dari kumparan stator
sehingga kumparan rotor akan mengalami gaya Lorentz yang
menimbulkan torsi yang cenderung menggerakkan rotor sesuai
dengan arah pergerakan medan induksi stator. Medan putar pada
stator tersebut akan memotong konduktor-konduktor padarotor,
sehingga terinduksi arus; dan sesuai dengan Hukum Lentz, rotor pun
akan turut berputar mengikuti medan putar stator. Perbedaan putaran
relatif antara stator danrotor disebut slip. Bertambahnya beban, akan
memperbesar kopel motor yang oleh karenanya akan memperbesar
pula arus induksi pada rotor, sehingga slip antaramedan putar stator
dan putaran rotor pun akan bertambah besar. Jadi, bila beban motor
bertambah, putaran rotor cenderung menurun.Pada rangka stator

9
terdapat kumparan stator yang ditempatkan pada slotslotnyayang
dililitkan pada sejumlah kutup tertentu. Jumlah kutup ini
menentukan kecepatan berputarnya medan stator yang terjadi yang
diinduksikan ke rotornya. Makin besar jumlah kutup akan
mengakibatkan makin kecilnya kecepatan putarmedan stator dan
sebaliknya. Kecepatan berputarnya medan putar ini disebut
kecepatan sinkron. Besarnya kecepatan sinkron ini adalah sebagai
berikut:
Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama
sebagai berikut:

ωsink = 2πf (listrik, rad/dt) …(15)


= 2πf / P (mekanik, rad/dt)
atau

Ns = 60. f / P (putaran/menit, rpm) …( 6)

yang mana :
f = Frekuensi sumber AC (Hz)
P = jumlah pasang kutup
Ns dan ωsink = kecepatan putaran sinkron medan magnet stator

 Motor induksi satu fase. Motor ini hanya memiliki satu gulungan
stator, beroperasi dengan pasokan daya satu fase, memiliki sebuah
rotor kandang tupai, dan memerlukan sebuah alat untuk
menghidupkan motornya. Sejauh ini motor ini merupakan jenis
motor yang paling umum digunakan dalam peralatan rumah
tangga, seperti fan angin, mesin cuci dan pengering pakaian, dan
untuk penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp.
 Motor induksi tiga fase. Medan magnet yang berputar dihasilkan
oleh pasokan tiga fase yang seimbang. Motor tersebut memiliki
kemampuan daya yang tinggi, dapat memiliki kandang tupai atau
gulungan rotor (walaupun 90% memiliki rotor kandang tupai);

10
dan penyalaan sendiri. Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di
industri menggunakan jenis ini, sebagai contoh, pompa,
kompresor, belt conveyor, jaringan listrik , dan grinder. Tersedia
dalam ukuran 1/3 hingga ratusan Hp.

Konstruksi motor induksi:


Motor induksi pada dasarnya mempunyai 3 bagian penting yaitu
sebagai berikut:
1. Stator : Merupakan bagian yang diam dan mempunyai kumparan
yang dapat menginduksikan medan elektromagnetik kepada
kumparan rotornya
2. Celah : Merupakan celah udara: Tempat berpindahnya energi dari
startor kerotor.
3. Rotor : Merupakan bagian yang bergerak akibat adanya induksi
magnet darikumparan stator yang diinduksikan kepada kumparan
rotor.

Gambar 2.2.1. Kompenen Motor Induksi AC

11
2.2.2. Motor Listrik Arus Searah DC

Motor listrik arus searah adalah jenis motor listrik yang


beroperasi dengan sumber tegangan arus listrik searah (DC, Direct
Current).

Kegunaan motor listrik DC.


Dalam kehidupan sehari-hari di gunakan pada:
 Motor Stator Mobil
 Tape Recorder
 Pada Mainan Anak-Anak

Dalam bidang industry dan pabrik, digunakan pada


 Traksi
 Elevator
 Conveyer
 Tram listrik
 Untuk menggerakan mesin-mesin produksi di pabrik.
Konstruksi motor DC.
Bagian yang terpenting dari motor DC adalah:
1. Bagian yang diam (stator):
 Badan (body) motor
 Magnit
 Sikat-sikat
 Kerangka generator
 Kutub-kutub utama beserta belitannya
 Bantalan-bantalan poros.
2. Bagian yang berputar (rotor)
 Rotor jangkar dan lilitannya
 Poros jangkar (armature)

12
 Kumparan jangkar
 Inti jangkar

Untuk membangkitkan medan magnet, biasanya dipakai magnet-


magnet listrik, walaupun ada juga yang menggunakan magnet
permanen (terutama untuk motor DC kecil). Strukturnya dapat dilihat
gambar dibawah, ada Stator, kutub-kutub magnet dan lilitan-lilitan
penguat atau lilitan-lilitan field (lapangan).Ujung kutub yang
berbatasan dengan celah udara di sebut sepatu kutub. Lilitan field-nya
berada disekeliling inti kutub.Arus yang melalui lilitan field /lapangan
disebut arus lapangan, arus magnet atau arus penguat.

Gambar 2.2.2. Komponen Motor DC

Hanya mesin-mesin arus searah yang sangat kecil dibekali dengan


dua kutub, biasanya menggunakan jumlah kutup Iebih besar. Rotornya
(angker) terdiri dari kaleng-kaleng bulat dalam jumlah besar setebal 0,5
mm plat. Diantara kaleng-kaleng tersebut diberi lapisan lak tipis sekali
sebagai isolasi, biasanya disebut melamelir.Melamelir ini dipakai untuk
membatasi arus eddy / pusaran. Angker tadi mengandung lilitan-lilitan
dan kommutator, lihat gambar

13
Gambar 2.2.3. Angker/Rotor Motor DC

Motor listrik arus searah DC ini dapat dibedakan lagi berdasarkan


sumber dayanya sebagai berikut:

a. Motor DC sumber daya terpisah/ Separately Excited. Adalah


jenis motor DC yang sumber arus medan disupply dari sumber
terpisah, sehingga motor listrik DC ini disebut motor DC sumber
daya terpisah (separately excited)
b. Motor DC sumber daya sendiri/ Self Excited. Adalah jenis motor
DC yang sumber arus medan disupply dari sumberyang sama dengan
kumparan motor listrik, sehingga motor listrik DC ini disebut motor
DC sumber dayasendiri (self excited).

Motor DC sumber daya sendiri / self exited ini dibedakan lagi


menjadi 3 jenis berdasarkan konfigurasi supply medan dengan
kumparan motornya sebagai berikut.

 Motor DC Seri, Pada motor DC seri, gulungan medan (medan


shunt) dihubungkan secara seri dengan gulungan kumparan motor
(A). Oleh karena itu, arus medan sama dengan arus dinamo. Harus
dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor
akan mempercepat tanpa terkendali. Motor-motor seri cocok untuk

14
pengunaan yang memerlukan torque penyalaan awal yang tinggi,
seperti derek dan alat pengangkat hoist.
 Motor DC shunt, Pada motor DC shunt gulungan medan (medan
shunt) disambungkan secara paralel dengan gulungan motor listrik.
Oleh karena itu total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus
medan dan arus dinamo.
 Motor DC Kompon/Gabungan, Motor Kompon DC merupakan
gabungan motor seri dan shunt. Pada motor kompon, gulungan
medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan
gulungan motor listrik. Sehingga, motor kompon memiliki torque
penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil.
Makin tinggi persentase penggabungan (yakni persentase kumparan
medan yang dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torque
penyalaan awal yang dapat ditangani motor ini.
Motor kompon digunakan ketika diperlukan kecepatan yang
cenderung konstan dengan beban tak beraturan, misalnya mesin
cetak, mesin potong dan mesin torak.

15
2.3 Karakteristik Motor

Motor mempunyai karakteristik seri karena berputar pada kecepatan


ratarata bila bebannya juga rata-rata, dan apabila bebannya dikurangi maka
kecepatannya akan naik. Motor ini mempunyai sifat sifat-sifat yang sama
seperti motor DC seri. Pada pembebanan ringan motor berputar dengan cepat
dan menghasilkan kopel yang kecil. Tetapi pada keadaan pembebanan yang
berat, maka motornya berputar secara perlahan-lahan dengan torsi yang besar.
Jadi, motor mengatur kecepatannya sesuai dengan beban yang dihubungkan
ke motor tersebut.

Motor jenis ini banyak ditemui antara lain pada: dinamo mesin jahit
rumah, mesin bor, mixer, dan lainnya.

Gambar 2.3. Karakteristik Kecepatan Motor Listrik

Untuk motor yang sama bila dihubungkan sumber tegangan AC


umumnya didapatkan putaran lebih tinggi. Putaran motor biasanya tinggi,
apalagi dalam keadaan tanpa beban Maka dari itu, biasanya motor
dihubungkan langsung dengan beban sehingga putaran motor yang tinggi bisa
berkurang dengan pembebanan tersebut. Bila motor dihubungkan dengan
sumber tegangan AC, pada saat ½ periode positif (gambar 4a), motor berputar
berlawanan dengan arah putaran jarum jam. Pada ½ periode negatif (gambar

16
4b), dan menurut “hokum tangan kiri” dinyatakan: apabila tangan kiri terbuka
diletakkan diantara kutub U dan S.

maka garis-garis gaya yang keluar dari kutub utara menembus telapak
tangan kiri dan arus didalam kawat mengalir searah dengan arah keempat jari,
sehingga kawat tersebut akan mendapat gaya yang arahnya sesuai dengan ibu
jari.

Motor tetap berputar berlawanan dengan arah putaran jarum jam,


karena perubahan arah arus pada kumparan penguat saatnya bersamaan
dengan perubahan arah arus pada rotor. Dalam hal ini arus jangkar menjadi
negatif (-Ia) dan fluks magnet menjadi (- ). Jadi T = k (-Ia) (- ) nilainya tetap
sama dengan keadaan pertama (positif). Dengan demikian, meskipun
dihubungkan dengan sumber tegangan AC, arah putaran tidak berubah.

Bila arus bolak balik diberikan pada motor, kuat medan stator dan rotor
akan berubah-ubah dalam fasa waktu yang tepat. Keduanya akan berubah
arah pada saat yang sama, akibatnya torsi akan selalu pada arah yang sama
meskipun terjadi pembentukan sinyal magnetis dua kali frekuensi jala-jala
listrik. Torsi rata-rata akan dihasilkan, dan penampilan motor AC umumnya
akan serupa dengan motor jenis DC. Karakteristik motor AC dan DC cukup
berbeda karena dua alasan:

a. Motor dengan sumber tegangan AC, tegangan reaktans jatuh didalam


medan dan gandar kumparan menyerap sebagian tegangan yang diberikan.
oleh sebab itu, torsi dan arus lawan perputaran yang dibangkitkan pada
kumparan lebih kecil dan kecepatannya cenderung menjadi lebih rendah
dibandingkan dengan sumber tegangan DC.
b. Dengan sumber teganga AC, rangkaian magnetis menjadi cukup jenuh
pada puncak gelombang arus, dan nilai rms fluks menjadi lebih kecil
dibandingkan dngan sumber tegangan DC. Pada nilai rms yang sama, torsi
cenderung lebih kecil dan kecepatannya lebih tinggi dengan sumber
tegangan AC dibandingkan dengan sumber tegangan DC.

17
2.4. Pengatur Kecepatan

Pengatur kecepatan motor merupakan suatu alat yang berfungsi untuk


mengatur kecepatan putar motor. Kontrol kecepatan motor yang
dikembangkan 10 mampu memberikan beberapa kondisi operasi motor,
masing-masing memberikan harga maksimum yang berbeda-beda dari laju
output motor. Pengaturan kecepatan dengan cara memasang tahanan depan
(rheostat resistance) dihubungkan seri dengan motor. Tahanan dapat diatur
bervariasi pada motor yang akan memberikan tegangan masuk bervariasi
pada motor. Besar kecilnya arus dan tegangan dipengaruhi oleh hambatan (R)
penghantar, Semakin kecil hambatan (R) semakin besar arus yang mengalir
dan sebaliknya. Hal ini dapat ditunjukkan oleh persamaan hukum Ohm: = /De
ngan : I = arus (Ampere) V = tegangan (Volt) R = hambatan (Ohm)
Penggunaan pengatur kecepatan sangat berguna berguna dalam kehidupan
sehari-hari, seperti halnya pada perindustrian yang setiap alat yang berputar
selalu berhubungan dengan motor. Oleh karena itu setiap hal yang
berhubungan dengan karakteristik, efisiensi, dan perilaku motor yang
menguntungkan maupun merugikan perlu dipelajari.

Faktor utama yang menentukan besarnya pembangkitan tegangan yang


melawan arus pada motor adalah kecepatan. Karena itu semua moto
cenderung menarik arus yang lebih besar selama periode pengasutan (arus
awal) dibandingkan ketika motor berputar pada kecepatan kerja (arus jalan).
Sering kecepatan motor harus diubah untuk memenuhi permintaan beban.
Pada pokoknya pengendali kecepatan motor dapat diklasifikasikan menjadi
empat bagian, yaitu:

A. Motor Kecepatan Banyak Motor induksi dengan lilitan kecepatan banyak


cocok untuk pemakaian yang memerlukan kecepatan sampai dengan empat
kecepatan yang berbeda. Kecepatan ini dipilih dengan menghubungkan

18
lilitan pada konfigurasi yang berbeda dan sangat konstan pada tiap-tiap
penyetelan. Motor kecepatan banyak ada dua jenis kecepatan yang utama,
yaitu: motor 11 lilitan terpisah dan motor berurutan. Sering ditemukan
pada kipas ventilasi dan pompa.

B. Pengerak Kecepatan Variabel Penggerak kecepatan variabel digunakan


untuk menyeediakan control kecepatan dengan proses rentang. Penggerak
kecepatan variabel dapat ditunjuk dengan variasi nam, misalnya:
penggerak kecepatan yang dapat diatur, penggerak penggerak frekuensi
yang dapat diatur, dan inverter frekuensi variabel. Penggerak kecepatan
variabel dengan listrik adalah sistem listrik yang disusun dari motor,
pengontrol operator (manual atau otomatis). Alat ini mampu mengatur
kecepatan maupun torsi dari motor, pengontrol penggerak, dan pengontrol
operator (manual atau otomatis). Pengontrol penggerak adalah alat
elektronik yang dapat mengontrol kecepatan, torsi dan arah dari motor AC
atau DC. Fungsi kontrol umum yang berkaitan dengan penggerak
kecepatan yang dapat diatur meliputi
1. Kecepatan yang diatur sebelumnya. Kecepatan yang diatur sebelumnya
menunjuk pada satu atau lebih kecepatan yang pas dimana penggerak
harus bekerja.
2. Kecepatan kerja. Kecepatan kerja adalah ukuran kerja plat nama
pembuat dimana motor akan membangkitkan horsepower kerja pada
beban dan tegangan kerja. Pada penggerak DC, ini biasanya titik
dimana tegangan jangkar penuh diberikan dengan penguat medan
ukuran kerja. Pada sistem AC, biasanya titik dimana 50 Hz dipakai
pada motor induksi
3. Rentang kecepatan. Rentang kecepatan berkisar dari kecepatan
minimum sampai dengan kecepatan maksimum dimana motor harus
bekerja dibawah kondisi beban torsi konstan atau variabel. Rentang
kecepatan 50:1 untuk motor dengan kecepatan tertinggi 1800 rpm
berarti motor harus beroperasi 12 dengan kecepatan 36 rpm, dan masih

19
bertahan didalam spesifikasi penghambat. Pengontrol mampu
mengontrol rentang kecepatan yang lebih lebar dibandingkan dengan
motor sebab tidak ada pembatas termal (hanya listrik).
4. Pengaturan kecepatan. Pengaturan kecepatan adalah ukuran numerik,
dalam persen, mengenai seberapa akurat kecepatan motor dapat
dipertahankan. Ini adalah persentase perubahan pada kecepatan antara
beban penuh dan tanpa beban. Kemampuan penggerak mengoperasikan
motor pada kecepatan antara beban penuh konstan.
C. Pengendali Motor Induksi Rotor Lilit Rotor motor dikonstruksi dengan
lilitan yang dibawa keluar dari motor melalui slip ring pada poros motor.
Lilitan tersebut dihubungkan pada pengontrol yang menempatkan tahanan
variabel seri dengan lilitan. Dengan mengubah jumlah tahanan luar yang
dihubungkan pada rangkaian rotor, kecepatan motor lilit yang paling
umum dengan rentang 300 hp atau lebih.
D. Pengontrol motor DC Teknologi penggerak DC adalah bentuk tertua dari
pengaturan kecepatan listrik. Kecepatan motor DC adalah yang paling
sederhana untuk dapat diatur dan dapat diatur pada rentang yang sangat
luas. Karena kecepatan motor DC dapat diatur dengan mengubah tegangan
pada jangkar, medan atau keduanya. Pengatur tegangan jangkar dari motor
DC menggambarkan metode pengatur kecepatan elektronik dengan variasi
tegangan jangkar. Kecepatan motor berbanding langsung dengan tegangan
yang diberikan pada jangkar. SCR adalah elemen pengatur daya utama
rangkaian. Konduksi dari SCR dikontrol 13 dengan pengaturan
potensiometer referensi kecepetan, yang mengatur waktu1 ON dari SCR
tiap setengah siklus positif dan juga pengatur tegangan yang diberikan
pada jangkar.

20
2.5. Data Name Plate Motor
Nameplate pada motor mempunyai informasi seperti daya, tegangan,
arus nominal, frekuensi. Setiap pabrikan motor mempunyai informasi yang
variatif. Sehingga, name plate motor yang satu mempunyai informasi
effisiensi, sedangkan yang bias saja tidak.

Informasi data sebuah motor yang tertera di Nameplate sangat penting


sebagai acuan seorang teknisi untuk:

 Mengatur berapa besar proteksi yang harus dipasang\


 Melihat sumber tegangan dan maksimum ampere yang dapat dilewati
 Berapa power/kekuatan yang bias dilakukan oleh motor tersebut

Daya motor akan berubah (tidak sesuai yang ada di nameplate, walaupun
tidak terlalu signifikan) hal ini disebabkan:

 Motor di couple atau dipasang van belt


 Ketinggian motor dari tanah
 Pemasangan motor secara horizontal atau vertical
 Alignment pada motor

Agar semua informasi dapat diketahui , dibutuhkan datasheet motor tersebut.

Pabrikan yang baik akan menyediakan datasheet tersebut.

Plat nama atau Nameplate memuat data-data spesifikasi mekanis dan elektris,
sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti
motor yang sudah ada, atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain.
Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas /
effisien / murah / power lebih kecil/besar dll, tetapi tidak merubah dan cocok
dengan fondasi yang ada.

Standart sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan


fatal yang mengakibatkan kerugian besar.

21

Anda mungkin juga menyukai