LANDASAN TEORI
4
Gambar 2.1.1. Prinsip Kerja Motor Listrik
5
2.2 Jenis Motor Listrik
Tipe atau jenis motor listrik yang ada saat ini beraneka ragam jenis dan
tipenya. Semua jenis motor listrik yang ada memiliki 2 bagian utama yaitu
stator dan rotor, stator adalah bagian motor listrik yang diam dan rotor adalah
bagian motor listrik yang bergerak (berputar). Pada dasarnya motor listrik
dibedakan dari jenis sumber tegangan kerja yang digunakan. Berdasarkan
sumber tegangan kerjanya motor listrik dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu
Dari 2 jenis motor listrik diatas terdapat varian atau jenis-jenis motor
listrik berdasarkan prinsip kerja, konstruksi, operasinya dan karakternya. Dari
berbagai jenis motor listrik yang ada dapat dibuat suatu gambar klasifikasi
motor listrik sebagai berikut.
6
a. Motor sinkron, adalah motor AC bekerja pada kecepatan tetap pada
sistim frekwensi tertentu. Motor ini memerlukan arus searah (DC)
untuk pembangkitan daya dan memiliki torque awal yang rendah,
dan oleh karena itu motor sinkron cocok untuk penggunaan awal
dengan beban rendah, seperti kompresor udara, perubahan frekuensi
dan generator motor. Motor sinkron mampu untuk memperbaiki
faktor daya sistim, sehingga sering digunakan pada sistim yang
menggunakan banyak listrik.
Prinsip kerja motor AC Sinkron:
Motor sinkron serupa dengan motor induksi pada mana
keduanya mempunyai belitan stator yang menghasilkan medan putar.
Tidak seperti motor induksi, motor sinkron dieksitasi oleh sebuah
sumber tegangan dc di luar mesin dan karenanya membutuhkan slip
ring dan sikat (brush) untuk memberikan arus kepada rotor. Pada
motor sinkron, rotor terkunci dengan medan putar dan berputar
dengan kecepatan sinkron. Jika motor sinkron dibebani ke titik
dimana rotor ditarik keluar dari keserempakannya dengan medan
putar, maka tidak ada torque yang dihasilkan, dan motor akan
berhenti.
Motor sinkron bukanlah self-starting motor karena torque
hanya akan muncul ketika motor bekerja pada kecepatan sinkron;
karenanya motor memerlukan peralatan untuk membawanya kepada
kecepatan sinkron. Motor sinkron menggunakan rotor belitan. Jenis
ini mempunyai kumparan ditempatkan pada slot rotor. Slipring dan
sikat digunakan mensuplai arus kepada rotor.
Prinsip kerja motor AC sinkron secara umum:
Belitan medan terdapat pada rotor
Belitan jangkar pada stator
Pada motor sinkron, suplai listrik bolak-balik (AC)
membangkitkan fluksi medan putar stator (Bs) dan suplai listrik
searah (DC) membangkitkan medan rotor (Bs). Rotor berputar
7
karena terjadi interaksi tarik-menarik antara medan putar stator
dan medan rotor. Namun dikarenakan tidak adanya torka-start
pada rotor, maka motor sinkron membutuhkan prime-mover yang
memutar rotor hingga kecepatan sinkron agar terjadi coupling
antara medan putar stator (Bs) dan medan rotor (Br).
Komponen utama motor sinkron adalah:
1. Rotor
Perbedaan utama antara motor sinkron dengan motor induksi
adalah bahwa rotor mesin sinkron berjalan pada kecepatan yang
sama dengan perputaran medan magnet. Hal ini memungkinkan
sebab medan magnit rotor tidak lagi terinduksi. Rotor memiliki
magnet permanen atau arus DC-excited, yang dipaksa untuk
mengunci pada posisi tertentu bila dihadapkan dengan medan
magnet lainnya Perbedaan utama antara motor sinkron dengan
motor induksi adalah bahwa rotor mesin sinkron berjalan pada
kecepatan yang sama dengan perputaran medan magnet. Hal ini
memungkinkan sebab medan magnit rotor tidak lagi terinduksi.
Rotor memiliki magnet permanen atau arus DC-excited, yang
dipaksa untuk mengunci pada posisi tertentu bila dihadapkan
dengan medan magnet lainnya
2. Stator
Stator menghasilkan medan magnet berputar yang sebanding
dengan frekwensi yang dipasok.
b. Motor induksi, Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak
balik (AC) yang paling luas digunakan Penamaannya berasal dari
kenyataan bahwa motor ini bekerja berdasarkaninduksi medan
magnet stator ke statornya, dimana arus rotor motor ini
bukandiperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang
terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran
rotor dengan medan putar (rotating magneticfield) yang dihasilkan
oleh arus stator.Motor induksi sangat banyak digunakan di dalam
8
kehidupan sehari-hari baik diindustri maupun di rumah tangga.
Motor induksi yang umum dipakai adalah motorinduksi 3-fase dan
motor induksi 1-fase. Motor induksi 3- fase dioperasikan padasistem
tenaga 3-fase dan banyak digunakan di dalam berbagai bidang
industri dengan kapasitas yang besar. Motor induksi 1-fasa
dioperasikan pada sistem tenaga1-fasa dan banyak digunakan
terutama untuk peralatan rumah tangga seperti kipasangin, lemari es,
pompa air, mesin cuci dan sebagainya karena motor induksi 1-fase
mempunyai daya keluaran yang rendah.
Prinsip kerja motor AC induksi:
Motor induksi bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik
dari kumparan stator kepada kumparan rotornya. Bila kumparan
stator motor induksi 3-fasa yang dihubungkan dengan suatu sumber
tegangan 3-fasa, maka kumparan stator akan menghasilkan medan
magnet yang berputar. Garis-garis gaya fluks yang diinduksikan dari
kumparan stator akan memotong kumparan rotornya sehinggat imbul
emf (ggl) atau tegangan induksi. Karena penghantar (kumparan)
rotor merupakan rangkaian yang tertutup, maka akan mengalir arus
pada kumparan rotor. Penghantar (kumparan) rotor yang dialiri arus
ini berada dalam garis gaya fluks yangberasal dari kumparan stator
sehingga kumparan rotor akan mengalami gaya Lorentz yang
menimbulkan torsi yang cenderung menggerakkan rotor sesuai
dengan arah pergerakan medan induksi stator. Medan putar pada
stator tersebut akan memotong konduktor-konduktor padarotor,
sehingga terinduksi arus; dan sesuai dengan Hukum Lentz, rotor pun
akan turut berputar mengikuti medan putar stator. Perbedaan putaran
relatif antara stator danrotor disebut slip. Bertambahnya beban, akan
memperbesar kopel motor yang oleh karenanya akan memperbesar
pula arus induksi pada rotor, sehingga slip antaramedan putar stator
dan putaran rotor pun akan bertambah besar. Jadi, bila beban motor
bertambah, putaran rotor cenderung menurun.Pada rangka stator
9
terdapat kumparan stator yang ditempatkan pada slotslotnyayang
dililitkan pada sejumlah kutup tertentu. Jumlah kutup ini
menentukan kecepatan berputarnya medan stator yang terjadi yang
diinduksikan ke rotornya. Makin besar jumlah kutup akan
mengakibatkan makin kecilnya kecepatan putarmedan stator dan
sebaliknya. Kecepatan berputarnya medan putar ini disebut
kecepatan sinkron. Besarnya kecepatan sinkron ini adalah sebagai
berikut:
Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama
sebagai berikut:
yang mana :
f = Frekuensi sumber AC (Hz)
P = jumlah pasang kutup
Ns dan ωsink = kecepatan putaran sinkron medan magnet stator
Motor induksi satu fase. Motor ini hanya memiliki satu gulungan
stator, beroperasi dengan pasokan daya satu fase, memiliki sebuah
rotor kandang tupai, dan memerlukan sebuah alat untuk
menghidupkan motornya. Sejauh ini motor ini merupakan jenis
motor yang paling umum digunakan dalam peralatan rumah
tangga, seperti fan angin, mesin cuci dan pengering pakaian, dan
untuk penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp.
Motor induksi tiga fase. Medan magnet yang berputar dihasilkan
oleh pasokan tiga fase yang seimbang. Motor tersebut memiliki
kemampuan daya yang tinggi, dapat memiliki kandang tupai atau
gulungan rotor (walaupun 90% memiliki rotor kandang tupai);
10
dan penyalaan sendiri. Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di
industri menggunakan jenis ini, sebagai contoh, pompa,
kompresor, belt conveyor, jaringan listrik , dan grinder. Tersedia
dalam ukuran 1/3 hingga ratusan Hp.
11
2.2.2. Motor Listrik Arus Searah DC
12
Kumparan jangkar
Inti jangkar
13
Gambar 2.2.3. Angker/Rotor Motor DC
14
pengunaan yang memerlukan torque penyalaan awal yang tinggi,
seperti derek dan alat pengangkat hoist.
Motor DC shunt, Pada motor DC shunt gulungan medan (medan
shunt) disambungkan secara paralel dengan gulungan motor listrik.
Oleh karena itu total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus
medan dan arus dinamo.
Motor DC Kompon/Gabungan, Motor Kompon DC merupakan
gabungan motor seri dan shunt. Pada motor kompon, gulungan
medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan
gulungan motor listrik. Sehingga, motor kompon memiliki torque
penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil.
Makin tinggi persentase penggabungan (yakni persentase kumparan
medan yang dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torque
penyalaan awal yang dapat ditangani motor ini.
Motor kompon digunakan ketika diperlukan kecepatan yang
cenderung konstan dengan beban tak beraturan, misalnya mesin
cetak, mesin potong dan mesin torak.
15
2.3 Karakteristik Motor
Motor jenis ini banyak ditemui antara lain pada: dinamo mesin jahit
rumah, mesin bor, mixer, dan lainnya.
16
4b), dan menurut “hokum tangan kiri” dinyatakan: apabila tangan kiri terbuka
diletakkan diantara kutub U dan S.
maka garis-garis gaya yang keluar dari kutub utara menembus telapak
tangan kiri dan arus didalam kawat mengalir searah dengan arah keempat jari,
sehingga kawat tersebut akan mendapat gaya yang arahnya sesuai dengan ibu
jari.
Bila arus bolak balik diberikan pada motor, kuat medan stator dan rotor
akan berubah-ubah dalam fasa waktu yang tepat. Keduanya akan berubah
arah pada saat yang sama, akibatnya torsi akan selalu pada arah yang sama
meskipun terjadi pembentukan sinyal magnetis dua kali frekuensi jala-jala
listrik. Torsi rata-rata akan dihasilkan, dan penampilan motor AC umumnya
akan serupa dengan motor jenis DC. Karakteristik motor AC dan DC cukup
berbeda karena dua alasan:
17
2.4. Pengatur Kecepatan
18
lilitan pada konfigurasi yang berbeda dan sangat konstan pada tiap-tiap
penyetelan. Motor kecepatan banyak ada dua jenis kecepatan yang utama,
yaitu: motor 11 lilitan terpisah dan motor berurutan. Sering ditemukan
pada kipas ventilasi dan pompa.
19
bertahan didalam spesifikasi penghambat. Pengontrol mampu
mengontrol rentang kecepatan yang lebih lebar dibandingkan dengan
motor sebab tidak ada pembatas termal (hanya listrik).
4. Pengaturan kecepatan. Pengaturan kecepatan adalah ukuran numerik,
dalam persen, mengenai seberapa akurat kecepatan motor dapat
dipertahankan. Ini adalah persentase perubahan pada kecepatan antara
beban penuh dan tanpa beban. Kemampuan penggerak mengoperasikan
motor pada kecepatan antara beban penuh konstan.
C. Pengendali Motor Induksi Rotor Lilit Rotor motor dikonstruksi dengan
lilitan yang dibawa keluar dari motor melalui slip ring pada poros motor.
Lilitan tersebut dihubungkan pada pengontrol yang menempatkan tahanan
variabel seri dengan lilitan. Dengan mengubah jumlah tahanan luar yang
dihubungkan pada rangkaian rotor, kecepatan motor lilit yang paling
umum dengan rentang 300 hp atau lebih.
D. Pengontrol motor DC Teknologi penggerak DC adalah bentuk tertua dari
pengaturan kecepatan listrik. Kecepatan motor DC adalah yang paling
sederhana untuk dapat diatur dan dapat diatur pada rentang yang sangat
luas. Karena kecepatan motor DC dapat diatur dengan mengubah tegangan
pada jangkar, medan atau keduanya. Pengatur tegangan jangkar dari motor
DC menggambarkan metode pengatur kecepatan elektronik dengan variasi
tegangan jangkar. Kecepatan motor berbanding langsung dengan tegangan
yang diberikan pada jangkar. SCR adalah elemen pengatur daya utama
rangkaian. Konduksi dari SCR dikontrol 13 dengan pengaturan
potensiometer referensi kecepetan, yang mengatur waktu1 ON dari SCR
tiap setengah siklus positif dan juga pengatur tegangan yang diberikan
pada jangkar.
20
2.5. Data Name Plate Motor
Nameplate pada motor mempunyai informasi seperti daya, tegangan,
arus nominal, frekuensi. Setiap pabrikan motor mempunyai informasi yang
variatif. Sehingga, name plate motor yang satu mempunyai informasi
effisiensi, sedangkan yang bias saja tidak.
Daya motor akan berubah (tidak sesuai yang ada di nameplate, walaupun
tidak terlalu signifikan) hal ini disebabkan:
Plat nama atau Nameplate memuat data-data spesifikasi mekanis dan elektris,
sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti
motor yang sudah ada, atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain.
Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas /
effisien / murah / power lebih kecil/besar dll, tetapi tidak merubah dan cocok
dengan fondasi yang ada.
21