Anda di halaman 1dari 25

Sirilus Dwirawan

2016-11-210
TEORI TAMBAHAN

MESIN SINKRON

Motor arus bolak-balik (Motor AC) menggunakan arus listrik yang membalikkan
arahnya secara teratur pada rentang waktu tertentu. Motor listrik memiliki dua buah
bagian dasar listrik: “stator” dan “rotor” seperti ditunjukkan dalam gambar dibawah.
Stator merupakan komponen listrik statis. Rotor merupakan komponen listrik berputar
untuk memutar as motor. Salah satu jenis motor listrik AC adalah motor AC
sinkron yang dijelaskan sebagai berikut.

Konstruksi Motor Sinkron :

Motor sinkron adalah motor AC, bekerja pada kecepatan tetap pada sistim
frekwensi tertentu. Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk pembangkitan daya
dan memiliki torque awal yang rendah, dan oleh karena itu motor sinkron cocok untuk
penggunaan awal dengan beban rendah, seperti kompresor udara, perubahan frekwensi
dan generator motor. Motor sinkron mampu untuk memperbaiki faktor daya sistim,
sehingga sering digunakan pada sistim yang menggunakan banyak listrik.

Komponen utama motor sinkron adalah :

 Rotor : Perbedaan utama antara motor sinkron dengan motor induksi adalah
bahwa rotor mesin sinkron berjalan pada kecepatan yang sama dengan perputaran
medan magnet. Hal ini memungkinkan sebab medan magnit rotor tidak lagi
terinduksi. Rotor memiliki magnet permanen atau arus DC-excited, yang dipaksa
untuk mengunci pada posisi tertentu bila dihadapkan dengan medan magnet
lainnya.

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Sirilus Dwirawan
2016-11-210
 Stator : Stator menghasilkan medan magnet berputar yang sebanding dengan
frekwensi yang dipasok.

A. Prinsip Kerja Motor AC sinkron


Motor sinkron serupa dengan motor induksi pada mana keduanya mempunyai
belitan stator yang menghasilkan medan putar. Tidak seperti motor induksi, motor
sinkron dieksitasi oleh sebuah sumber tegangan dc di luar mesin dan karenanya
membutuhkan slip ring dan sikat (brush) untuk memberikan arus kepada rotor. Pada
motor sinkron, rotor terkunci dengan medan putar dan berputar dengan kecepatan
sinkron. Jika motor sinkron dibebani ke titik dimana rotor ditarik keluar dari
keserempakannya dengan medan putar, maka tidak ada torque yang dihasilkan, dan
motor akan berhenti. Motor sinkron bukanlah self-starting motor karena torque hanya
akan muncul ketika motor bekerja pada kecepatan sinkron; karenanya motor
memerlukan peralatan untuk membawanya kepada kecepatan sinkron.
Motor sinkron menggunakan rotor belitan. Jenis ini mempunyai kumparan yang
ditempatkan pada slot rotor. Slip ring dan sikat digunakan untuk mensuplai arus
kepada rotor.

Prinsip Motor Sinkron secara umum :


- Belitan medan terdapat pada rotor
- Belitan jangkar pada stator
- Pada motor sinkron, suplai listrik bolak-balik (AC ) membangkitkan fluksi medan
putar stator (Bs) dan suplai listrik searah (DC) membangkitkan medan rotor (Bs). Rotor
berputar karena terjadi interaksi tarik-menarik antara medan putar stator dan medan
rotor. Namun dikarenakan tidak adanya torka-start pada rotor, maka motor sinkron
membutuhkan prime-mover yang memutar rotor hingga kecepatan sinkron agar terjadi
coupling antara medan putar stator (Bs) dan medan rotor (Br).

Penyalaan Motor Sinkron


Sebuah motor sinkron dapat dinyalakan oleh sebuah motor dc pada satu sumbu.
Ketika motor mencapai kecepatan sinkron, arus AC diberikan kepada belitan stator.
Motor dc saat ini berfungsi sebagai generator dc dan memberikan eksitasi medan dc
kepada rotor. Beban sekarang boleh diberikan kepada motor sinkron. Motor sinkron
seringkali dinyalakan dengan menggunakan belitan sangkar tupai (squirrel-cage)
yang dipasang di hadapan kutub rotor. Motor kemudian dinyalakan seperti halnya
motor induksi hingga mencapai –95% kecepatan sinkron, saat mana arus searah
diberikan, dan motor mencapai sinkronisasi. Torque yang diperlukan untuk menarik
motor hingga mencapai sinkronisasi disebut pull-in torque. Seperti diketahui, rotor
Laboratorium Mesin Listrik
STT-PLN
Sirilus Dwirawan
2016-11-210
motor sinkron terkunci dengan medan putar dan harus terus beroperasi pada kecepatan
sinkron untuk semua keadaan beban. Selama kondisi tanpa beban (no-load), garis
tengah kutub medan putar dan kutub medan dc berada dalam satu garis (gambar
dibawah bagian a). Seiring dengan pembebanan, ada pergeseran kutub rotor ke
belakang, relative terhadap kutub stator (gambar bagian b). Tidak ada perubahan
kecepatan. Sudut antara kutub rotor dan stator disebut sudut torque .

Gambar sudut torque (torque angle)

Jika beban mekanis pada motor dinaikkan ke titik dimana rotor ditarik keluar dari
sinkronisasi , maka motor akan berhenti. Harga maksimum torque sehingga motor
tetap bekerja tanpa kehilangan sinkronisasi disebut pull-out torque.
A. Kontruksi Motor AC Sinkron

Gambar Kontruksi Motor Sinkron

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Sirilus Dwirawan
2016-11-210
Seperti yang telah diulas diatas, bahwa komponen penting dari motor sinkron
adalah stator dan rotor, yang mana komponen ini adalah komponen umum atau dasar
pada sebuah motor.
Motor sinkron adalah motor ac yang memiliki kecepatan konstan,
namunkecepatan dapat diatur karena kecepatannya berbanding lurus dengan
frekuensi. Motor sinkron secara khusus sangat baik digunakan untuk kecepatan
rendah. Kelebihan dari motor sinkron ini antara lain, dapat dioperasikan pada faktor
daya lagging maupun leading, tidak ada slip yang dapat mengakibatkan adanya rugi-
rugi daya sehingga motor ini memiliki efisiensi tinggi. Sedangkan kelemahan dari
motor sinkron adalah tidak mempunyai torka mula, sehingga untuk starting diperlukan
cara-cara tertentu. Bila metode starting telah dapat dikembangkan kemudian hari,
maka motor ini akan lebih unggul dibandingkan motor listrik yang lain.
A. Rumusan matematis Motor AC sinkron
Motor ini berputar pada kecepatan sinkron, yang diberikan oleh persamaan berikut:
Ns = 120 f / P
di mana :
Ns = kecepatan serempak, dalam rpm

F = frekuensi daya AC

p = jumlah kutup per lilitan phase

Slip dari motor AC dihitung dengan :

Di mana :
Nr = kecepatan putar, dalam rpm
S = slip normal, 0 sampai 1.

Sebagai contoh, sebuah motor dengan empat kutub beroperasi pada 60 Hz bisa
memiliki plat nama 1725 RPM pada beban penuh, sedangkan bila dihitung
kecepatannya 1800 RPM.

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Sirilus Dwirawan
2016-11-210
D. Penggunaan Motor AC sinkron
Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk pembangkitan daya dan memiliki
torque awal yang rendah, dan oleh karena itu motor sinkron cocok untuk penggunaan
awal dengan beban rendah, seperti kompresor udara, perubahan frekwensi dan
generator motor.

E. Proteksi Motor AC sinkron


Motor dapat menjadi generator, apabila energi listrik dirubah menjadi energi
mekanik disebut motor, tapi apabila energi mekanik menjadi energi
listrikdisebut generator. Jadi "di atas kertas" motor itu bisa jadi generator, tapi bila
melihat fungsi dan konstruksinya akan berbeda, jadi dalam keadaan khusus motor
akan menjadi generator, atau generator menjadi motor. Namun untuk mencegah hal
tersebut dipasang proteksi khusus agar motor tidak menjadi menjadi generator atau
sebaliknya.

Ada banyak metode kendali motor AC (motor induksi, motor sinkron) dengan
kelebihan dan kekurangannya. Namun secara umum metode ini dapat dikelompokkan
sebagai berikut:
1. Kendali Skalar (v/f Konstan)
2. Kendali Berorientasi Medan (Field Oriented Control, FOC)
3. Kendali Torsi Langsung (Direct Torque Control, DTC)

REFERENSI :

 http://elektronika-dasar.web.id/definisi-dan-prinsip-kerja-motor-listrik-sinkron/
 https://ilmulistrikzar.blogspot.com/2015/07/motor-sinkron.html
 https://www.academia.edu/5504123/Mesin-sinkron

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Sirilus Dwirawan
2016-11-210
TEORI TAMBAHAN

GENERATOR AC

Generator AC atau biasa dikenal dengan alternator berfungsi untuk merubah


energi mekanis menjadi energi listrik AC. Generator arus bolak-balik berfungsi
mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik arus bolak-balik. Generator arus
bolak-balik berfungsi mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik arus bolak-balik.
Generator Arus Bolak-balik sering disebut juga seabagai alternator, generator AC
(alternating current), atau generator sinkron. Dikatakan generator sinkron karena jumlah
putaran rotornya sama dengan jumlah putaran medan magnet pada stator. Kecepatan
sinkron ini dihasilkan dari kecepatan putar rotor dengan kutub-kutub magnet yang
berputar dengan kecepatan yang sama dengan medan putar pada stator. Mesin ini tidak
dapat dijalankan sendiri karena kutub-kutub rotor tidak dapat tiba-tiba mengikuti
kecepatan medan putar pada waktu sakelar terhubung dengan jala-jala.

Rangkaian Ekivalen Generator AC

Berdasarkan sistem pembangkitannya generator AC dapat dibagi menjadi 2 yaitu

 Generator 1 fasa
Generator yang dimana dalam sistem melilitnya hanya terdiri dari satu kumpulan
kumparan yang hanya dilukiskan dengan satu garis dan dalam hal ini tidak
diperhatikan banyaknya lilitan. Ujung kumparan atau fasa yang satu dijelaskan
dengan huruf besar X dan ujung yang satu lagi dengan huruf U.

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Sirilus Dwirawan
2016-11-210
 Generator 3 fasa
Generator yang dimana dalam sistem melilitnya terdiri dari tiga kumpulan
kumparan yang mana kumparan tersebut masing-masing dinamakan lilitan fasa.
Jadi pada statornya ada lilitan fasa yang ke satu ujungnya diberi tanda U – X;
lilitan fasa yang ke dua ujungnya diberi tanda dengan huruf V – Y dan akhirnya
ujung lilitan fasa yang ke tiga diberi tanda dengan huruf W – Z.

Konstruksi Generator Arus Bolak-balik

Konstruksi generator arus bolak-balik ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu 1) stator,
yakni bagian diam yang mengeluarkan tegangan bolakbalik, dan (2) rotor, yakni
bagian bergerak yang menghasilkan medan magnit yang menginduksikan ke stator.
Stator terdiri dari badangenerator yang terbuat dari baja yang berfungsi
melindungi bagian dalam generator, kotak terminal dan name plate pada generator. Inti
Stator yang terbuat dari bahan ferromagnetik yang berlapis-lapis dan terdapat alur-alur
tempat meletakkan lilitan stator. Lilitan stator yang merupakan tempat untuk
menghasilkan tegangan. Sedangkan, rotor berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub
dengan celah udara sama rata (rotor silinder).

Prinsip Kerja Generator AC

Prinsip dasar generator arus bolak-balik menggunakan hukum Faraday yang


menyatakan jika sebatang penghantar berada pada medan magnet yang berubah-ubah,
maka pada penghantar tersebut akan terbentuk gaya gerak listrik. Prinsip generator ini
secara sederhana dapat dijelaskan bahwa tegangan akan diinduksikan pada konduktor
apabila konduktor tersebut bergerak pada medan magnet sehingga memotong garis-
garis gaya. Hukum tangan kanan berlaku pada generator dimana menyebutkan bahwa
Laboratorium Mesin Listrik
STT-PLN
Sirilus Dwirawan
2016-11-210
terdapat hubungan antara penghantar bergerak, arah medan magnet, dan arah resultan
dari aliran arus yang terinduksi. Apabila ibu jari menunjukkan arah gerakan penghantar,
telunjuk menunjukkan arah fluks, jari tengah menunjukkan arah aliran elektron yang
terinduksi. Hukum ini juga berlaku apabila magnet sebagai pengganti penghantar yang
digerakkan.

Terdapat dua jenis konstruksi dari generator ac, jenis medan diam atau medan magnet
dibuat diam dan medan magnet berputar.
Besar tegangan generator bergantung pada :
1. Kecepatan putaran (N)
2. Jumlah kawat pada kumparan yang memotong fluk (Z)
3. Banyaknya fluk magnet yang dibangkitkan oleh medan magnet (f)
4. Konstruksi Generator

Eksitasi Generator ACSistem eksitasi secara konvensional dari sebuah generator


arus bolak-balik terdiri atas sumber arus searah yang dihubungkan ke medan generator ac
melalui cincin-slip dan sikat-sikat. Sumber dc biasanya diperoleh dari generator arus
searah yang digerakkan dengan motor atau penggerak mula yang sama dengan penggerak
mula generator bolak-balik. Setelah datangnya zat padat, beberapa sistem eksitasi yang
berbeda telah dikembangkan dan digunakan. Salah satunya adalah daya diambil dari
terminal generator ac, diubah ke daya dc oleh penyearah zat padat dan kemudian dicatu
ke medan generator ac dengan menggunakan cincin-slip konvensional dan sikat-
sikat. Dalam sistem serupa yang digunakan oleh generator dengan kapasitas daya yang
lebih besar, daya dicatukan ke penyearah zat padat dari lilitan tiga fase terpisah yang
terletak diatas alur stator generator. Satu-satunya fungsi dari lilitan ini adalah
menyediakan daya eksitasi untuk generator. Sistem pembangkitan lain yang masih
digunakan baik dengan generator sinkron tipe kutub-sepatu maupun tipe rotor-silinder
adalahsistem tanpa sikat-sikat, yang mana generator ac kecil dipasang pada poros yang
sama sebagaigenerator utama yang digunakan untuk pengeksitasi. Pengeksitasi ac
mempunyai jangkar yang berputar, keluarannya kemudian disearahkan oleh penyearah
dioda silikon yang juga dipasang pada poros utama. Keluaran yang telah disearahkan dari
pengeksitasi ac, diberikan langsung dengan hubungan yang diisolasi sepanjang poros ke
medan generator sinkron yang berputar. Medan dari pengeksitasi ac adalah stasioner dan
dicatu dari sumber dc terpisah. Berarti tegangan yang dibangkitkan
oleh generator sinkron dapat dikendalikan dengan mengubah kekuatan medan
pengeksitasi ac. Jadi sistem pengeksitasi tanpa sikat tidak menggunakan komutator yang
akan memperbaiki keandalan dan menyederhanakan pemeliharaan umum.

Karakteristik :

Medan magnet pada generator dapat dibangkitkan dengan dua cara yaitu :

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Sirilus Dwirawan
2016-11-210
 dengan magnet permanen
 dengan magnet remanen

Generator listrik dengan magnet permanen sering juga disebut magnetodynamo.


Karena banyak kekurangannya, maka sekarang jarang digunakan.

Sedangkan generator dengan magnet remanen menggunakan medan magnetlistrik,


mempunyai kelebihan-kelebihan yaitu :
 Medan magnet yang dibangkitkan dapat diatur

Karakteristik motor ac Harga lebih murah. Pemeliharaannya lebih mudah. Ada


berbagai bentuk displai untuk berbagai lingkungan pengoperasian. Kemampuan untuk
bertahan pada lingkungan pengoperasian yang keras. Secara fisik lebih kecil
dibandingkan dengan motor dc dari HP yang sama. Biaya perbaikan lebih murah.
Kemampuan untuk berputar pada kecepatan di atas ukuran kecepatan kerja yang tertera
di nameplate.

Frekuensi Listrik AC
Frekuensi menjadi salah satu karakter arus listrik AC, tentu saja hal ini dikarenakan
bentuk grafik arus listrik yang berupa gelombang sinusoidal. Frekuensi adalah jumlah
gelombang yang terjadi di setiap satu detik, dengan satuan frekuensi yaitu Hertz. Pada
gambar di atas satu gelombang voltase listrik AC dihasilkan oleh satu putaran penuh
kawat angker rotor lilitan single, di dalam medan magnet kutub utara-selatan. Putaran
rotor yang konstan akan menghasilkan frekuensi listrik AC yang konstan pula. Sehingga
jika putaran rotor semakin cepat, maka frekuensi listrik juga akan semakin besar. Oleh
karena itulah nilai frekuensi listrik AC adalah berbanding lurus dengan kecepatan rotasi
rotor ( ƒ ∝ Ν), dengan N = rpm.
Pada gambar sederhana di atas kita juga hanya menggunakan kutub tunggal untuk
masing-masing kutub utara dan selatan, sehingga hanya terdapat satu arah garis gaya
magnet. Misalkan saja kita menambah satu pasang lagi kutub magnet sehingga terdapat
dua kutub utara dan dua kutub selatan, maka untuk satu saja putaran kumparan rotor
akan menghasilkan dua gelombang sinusoidal listrik AC. Dapat disimpulkan disini
bahwa nilai frekuensi listrik AC juga berbanding lurus dengan jumlah pasangan kutub
magnet ( ƒ ∝ P ), dimana P = jumlah pasangan kutub magnet stator generator.
Dengan ini dapat kita simpulkan bahwa nilai frekuensi listrik AC sebuah generator AC
dapat kita hitung menggunakan rumus sederhana berikut :
f=N×Pf=N×P dengan f = gelombang / menit
atau,

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Sirilus Dwirawan
2016-11-210
f=N×P60Hzf=N×P60Hz
Dimana N adalah kecepatan rotor dalam rpm, P adalah jumlah pasang kutub magnet
rotor, sedangkan 60 adalah konversi ke detik.

Besar Tegangan Generator Bergantung Pada :


1. Kecepatan putaran (N)
2. Jumlah kawat pada kumparan yang memotong fluk (Z)
3. Banyaknya fluk magnet yang dibangkitkan oleh medan magnet (f)
4. Konstruksi Generator

Penggunaan Generator :

1. PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)


2. Pada pembangkit listrik tenaga angin, kincir
3. Dinamo

REFERENSI :

 https://www.academia.edu/9583618/Generator_AC
 https://blogs.itb.ac.id/el2244k0112211029ardinathasanjayaputra/2013/04/28/gene
rator-ac-and-dc-miscellaneous-subjects-preparing-equipments-specifications/
 http://artikel-teknologi.com/prinsip-kerja-generator-ac/

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Sirilus Dwirawan
2016-11-210
TEORI TAMBAHAN

EFEK KECEPATAN ALTERNATOR

Kecepatan Putar Generator Sinkron

Frekuensi elektris yang dihasilkan generator sinkron adalah sinkron dengan


kecepatan putar generator. Rotor generator sinkron terdiri atas rangkaian elektromagnet
dengan suplai arus DC. Medan magnet rotor bergerak pada arah putaran rotor.
Hubungan antara kecepatan putar medan magnet pada mesin dengan frekuensi elektrik
pada stator adalah:

f = frekuensi listrik (Hz)

nr = kecepatan putar rotor = kecepatan medan magnet (rpm)

p = jumlah kutub magnet

Oleh karena rotor berputar pada kecepatan yang sama dengan medan magnet,
persamaan diatas juga menunjukkan hubungan antara kecepatan putar rotor dengan
frekuensi listrik yang dihasilkan. Agar daya listrik dibangkitkan tetap pada frekuensi
50Hz atau 60 Hz, maka generator harus berputar pada kecepatan tetapdengan jumlah
kutub mesin yang telah ditentukan. Sebagai contoh untuk membangkitkan 60 Hz pada
mesin dua kutub, rotor arus berputar dengan kecepatan 3600 rpm. Untuk
membangkitkan daya 50 Hz pada mesin empat kutub, rotor harus berputar pada 1500
rpm.

Alternator tanpa beban

Dengan memutar alternator pada kecepatan sinkron dan rotor diberi arus medan
(If), maka tegangan (Ea ) akan terinduksi pada kumparan jangkar stator. Bentuk
hubungannya diperlihatkan pada persamaan berikut.

Ea = c.n.fluks

yang mana:

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Sirilus Dwirawan
2016-11-210
c = konstanta mesin

n = putaran sinkron

f = fluks yang dihasilkan oleh If

Dalam keadaan tanpa beban arus jangkar tidak mengalir pada stator, karenanya tidak
terdapat pengaruh reaksi jangkar. Fluks hanya dihasilkan oleh arus medan (If).

Alternator Berbeban

Dalam keadaan berbeban arus jangkar akan mengalir dan mengakibatkan


terjadinya reaksi jangkar. Reaksi jangkar besifat reaktif karena itu dinyatakan sebagai
reaktansi, dan disebut reaktansi magnetisasi (Xm ). Reaktansi pemagnet (Xm ) ini
bersama-sama dengan reaktansi fluks bocor (Xa ) dikenal sebagai reaktansi sinkron
(Xs).

Bila generator diberi beban yang berubah-ubah maka besarnya tegangan terminal V
akan berubah-ubah pula, hal ini disebabkan adanya kerugian tegangan pada:

 Resistansi jangkar Ra
 Reaktansi bocor jangkar X
 Reaksi Jangkar Xa

a) Resistansi Jangkar

Resistansi jangkar/fasa Ra menyebabkan terjadinya kerugian tegang/fasa (tegangan


jatuh/fasa) dan I.Ra yang sefasa dengan arus jangkar.

b) Reaktansi Bocor Jangkar

Saat arus mengalir melalui penghantar jangkar, sebagian fluks yang terjadi tidak
mengimbas pada jalur yang telah ditentukan, hal seperti ini disebut Fluks Bocor

c) Reaksi Jangkar

Adanya arus yang mengalir pada kumparan jangkar saat generator dibebani akan
menimbulkan fluksi jangkar (ΦA ) yang berintegrasi dengan fluksi yang dihasilkan
pada kumparan medan rotor(ΦF), sehingga akan dihasilkan suatu fluksi resultan
sebesar :
Laboratorium Mesin Listrik
STT-PLN
Sirilus Dwirawan
2016-11-210
Persamaan tegangan pada generator adalah:

Ea = V + I.Ra + j I.Xs

Xs = Xm + Xa

yang mana:

Ea = tegangan induksi pada jangkar

V = tegangan terminal output

Ra = resistansi jangkar

Xs = reaktansi sinkron

Tegangan induksi Ea dibangkitkan pada fasa generator sinkron. Tegangan ini


biasanya tidak sama dengan tegangan yang muncul pada terminal generator. Tegangan
induksi sama dengan tegangan output terminal hanya ketika tidak ada arus jangkar yang
mengalir pada mesin. Beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan antara tegangan
induksi dengan tegangan terminal adalah:

Distorsi medan magnet pada celah udara oleh mengalirnya arus pada stator, disebut
reaksi jangkar.

Induktansi sendiri kumparan jangkar.

Resistansi kumparan jangkar.

Efek permukaan rotor kutub sepatu.

Menentukan Parameter Generator Sinkron

Harga X diperoleh dari dua macam percobaan yaitu percobaan tanpa beban dan
percobaan hubungan singkat. Pada pengujian tanpa beban, generator diputar pada
kecepatan ratingnya dan terminal generator tidak dihubungkan ke beban. Arus eksitasi
medan mula adalah nol. Kemudian arus eksitasi medan dinaikan bertahap dan tegangan
terminal generator diukur pada tiap tahapan. Dari percobaan tanpa beban arus jangkar

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Sirilus Dwirawan
2016-11-210
adalah nol (Ia = 0) sehingga V sama dengan Ea. Sehingga dari pengujian ini diperoleh
kurva Ea sebagai fungsi arus medan (If). Dari kurva ini harga yang akan dipakai adalah
harga liniernya (unsaturated). Pemakaian harga linier yang merupakan garis lurus cukup
beralasan mengingat kelebihan arus medan pada keadaan jenuh sebenarnya
dikompensasi oleh adanya reaksi jangkar.

Pengujian yang kedua yaitu pengujian hubung singkat. Pada pengujian ini mula-mula
arus eksitasi medan dibuat nol, dan terminal generator dihubung singkat melalui ampere
meter. Kemudian arus jangkar Ia (= arus saluran) diukur dengan mengubah arus eksitasi
medan. Dari pengujian hubung singkat akan menghasilkan hubungan antara arus
jangkar (Ia ) sebagai fungsi arus medan (If), dan ini merupakan garis lurus.

Kerja Paralel Alternator

Untuk melayani beban yang berkembang, maka diperlukan tambahan sumber daya
listrik. Agar sumber daya listrik yang yang baru (alternator baru) bisa digunakan
bersama, maka dilakukan penggabungan alternator dengan cara mempararelkan dua
atau lebih alternator pada sistem tenaga dengan maksud memperbesar kapasitas daya
yang dibangkitkan pada sistem. Selain untuk tujuan di atas, kerja pararel juga sering
dibutuhkan untuk menjaga kontinuitas pelayanan apabila ada mesin (alternator) yang
harus dihentikan, misalnya untuk istirahat atau reparasi, maka alternator lain masih bisa
bekerja untuk mensuplai beban yang lain. Untuk maksud mempararelkan ini, ada
beberapa pesyaratan yang harus dipenuhi, yaitu:

Harga sesaat ggl kedua alternator harus sama dalam kebesarannya, dan bertentangan
dalam arah, atau harga sesaat ggl alternator harus sama dalam kebesarannya dan
bertentangan dalam arah dengan harga efektif tegangan jalajala.

Frekuensi kedua alternator atau frekuensi alternator dengan jala harus sama

Fasa kedua alternator harus sama

Urutan fasa kedua alternator harus sama

Bila sebuah generator ’G’ akan diparaelkan dengan jala-jala, maka mula-mula G diputar
oleh penggerak mula mendekati putaran sinkronnya, lalu penguatan IF diatur hingga
tegangan terminal generator tersebut sama denga jala-jala. Untuk mendekati frekuensi
Laboratorium Mesin Listrik
STT-PLN
Sirilus Dwirawan
2016-11-210
dan urutan fasa kedua tegangan (generator dan jala-jala) digunakan alat pendeteksi yang
dapat berupa lampu sinkronoskop hubungan terang. Benar tidaknya hubungan pararel
tadi, dapat dilihat dari lampu tersebut.

Menentukan Resistansi dan Reaktansi

Untuk bisa menentukan nilai reaktansi dan impedansi dari sebuah generator,
harus dilakukan percobaan (test). Ada tiga jenis test yang biasa dilakukan, yaitu:

 Test Tanpa beban ( Beban Nol )


 Test Hubung Singkat.
 Test Resistansi Jangkar.

a) Test Tanpa Beban

Test Tanpa Beban dilakukan pada kecepatan Sinkron dengan rangkaian jangkar
terbuka (tanpa beban) seperti diperlihatkan pada gambar di bawah ini. Percobaan
dilakukan dengan cara mengatur arus medan (If) dari nol sampai rating tegangan output
terminal tercapai.

b) Test Hubung Singkat

Untuk melakukan test ini terminal generator dihubung singkat, dan dengan
Ampermeter diletakkan diantara dua penghantar yang dihubung singkat tersebut. Arus
medan dinaikkan secara bertahap sampai diperoleh arus jangkar maksimum. Selama
proses test arus If dan arus hubung singkat Ihs dicatat.

REFERENSI :

 Nagrath, I.J, Kothari, D.P., “Electric Machine”, Tata McGraw Hill Publishing
Company Limited, New Delhi
 Catatan Kuliah Mesin Arus Bolak Balik, Ir. Teguh Yuwono, Teknik Elektro ITS
 https://anggadewangga.wordpress.com/2011/03/28/generator-sinkron/

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Sirilus Dwirawan
2016-11-210
TEORI TAMBAHAN

MOTOR DC PERMANEN MAGNET

Salah satu jenis aktuator yang dapat digunakan sebagai penggerak sistem
mekanik robot adalah motor DC magnet permanent (selanjutnya disingkat dengan
DCMP). Motor DCMP adalah komponen elektro-magnet yang dapat memiliki energi
gerak apabila bagian kumparan listriknya diberi tegangan listrik. Gambar 1 adalah
gambar struktur motor DCMP.

Gambar 1. Struktur motor DCMP (tampak atas)

Dengan melihat gambar 1 di atas, dapat kita ketahui bahwa motor DCMP memiliki
bagian-bagian sebagai berikut:

Pertama, sebuah rotor yang berupa kumparan listrik yang digulung dalam suatu inti besi
yang dirangkai dengan As motor. Kemudian pada bagian ujung kumparan terdapat
sepasang sikat (brush) yang berfungsi mengalirkan tegangan listrik DC (+ dan -) dari
sumber tegangan menuju kumparan listrik untuk menghasilkan medan elektromagnet
pada kumparan listrik.

Kedua, dua buah stator yang berupa magnet permanen dengan kutub yang berbeda,
yaitu satu magnet berkutub selatan (S) dan satu magnet berkutub utara (N).

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Sirilus Dwirawan
2016-11-210

A. Prinsip Kerja Motor DCMP

Prinsip kerja motor DCMP adalah sebagai berikut:


Ketika kutub/sikat rotor diberi tegangan listrik DC, maka akan dihasilkan medan
elektromagnet (yaitu sifat magnet yang timbul karena adanya arus listrik yang
mengalir pada suatu kumparan listrik) pada kumparan listrik dan ujung inti besi
rotor.
Untuk tiap-tiap ujung inti besi akan menjadi kutub magnet yang berlainan, yaitu
ada unjung inti besi yang menjadi magnet berkutub selatan (S) dan ada ujung inti
besi yang menjadi magnet berkutub utara (N).
Seketika dengan bangkitnya medan elektromagnet pada kumparan rotor, maka
rotor akan berputar.
Perputaran rotor ini disebabkan oleh adanya gaya tolak-menolak antara kutub-
kutub magnet pada ujung inti besi rotor dengan kutub magnet permanen pada
bagian stator yang senama. Ini merupakan sifat-sifat magnet.

Sifat magnet:
Pertemuan antara kutub-kutub magnet yang senama, maka akan terjadi gaya
tolak-menolak.
Pertemuan antara kutub-kutub magnet yang tak senama, maka akan terjadi gaya
tarik-menarik.

B. Cara Aktivasi Motor DCMP

Motor DCMP memiliki 2 buah kutub, yaitu kutub positif (+) dan kutub
negatif (-). Untuk mengaktifkan putaran motor DCMP dengan arah putaran as
searah jarum jam (clockwise, CW) dapat dilakukan dengan memberi catu
tegangan positif (+) pada kutub posistif (+) dan catu tegangan negatif (-) pada
kutub negatif (-) motor DCMP. Sebaliknya apabila diinginkan putaran as motor
DCMP berputar berlawanan arah jarum jam (counter-clockwise, CCW), maka hal
tersebut dapat dilakukan dengan memberi catu tegangan negatif (-) pada kutub
posistif (+) dan catu tegangan positif (+) pada kutub negatif (-) motor DCMP.
Untuk lebih jelasnya, mari kita simak tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Cara aktivasi putaran as motor DCMP

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Sirilus Dwirawan
2016-11-210
Motor DC adalah piranti elektronik yang mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik berupa gerak rotasi. Pada motor DC terdapat jangkar dengan satu atau lebih
kumparan terpisah. Tiap kumparan berujung pada cincin belah (komutator). Dengan
adanya insulator antara komutator, cincin belah dapat berperan sebagai saklar kutub
ganda (double pole, double throw switch). Motor DC bekerja berdasarkan prinsip gaya
Lorentz, yang menyatakan ketika sebuah konduktor beraliran arus diletakkan dalam
medan magnet, maka sebuah gaya (yang dikenal dengan gaya Lorentz) akan tercipta
secara ortogonal diantara arah medan magnet dan arah aliran arus. Mekanisme ini
diperlihatkan pada Gambar berikut ini.

Bagan mekanisme kerja motor DC magnet permanen


Motor DC yang digunakan pada robot beroda umumnya adalah motor DC dengan magnet
permanen. Motor DC jenis ini memiliki dua buah magnet permanen sehingga timbul
medan magnet di antara kedua magnet tersebut. Di dalam medan magnet inilah
jangkar/rotor berputar. Jangkar yang terletak di tengah motor memiliki jumlah kutub yang
ganjil dan pada setiap kutubnya terdapat lilitan. Lilitan ini terhubung ke area kontak
yang disebut komutator. Sikat (brushes) yang terhubung ke kutub positif dan negatif
motor memberikan daya ke lilitan sedemikian rupa sehingga kutub yang satu akan ditolak
oleh magnet permanen yang berada di dekatnya, sedangkan lilitan lain akan ditarik ke
magnet permanen yang lain sehingga menyebabkan jangkar berputar. Ketika jangkar
berputar, komutator mengubah lilitan yang mendapat pengaruh polaritas medan magnet
sehingga jangkar akan terus berputar selama kutub positif dan negatif motor diberi daya.
Kecepatan putar motor DC (N) dirumuskan dengan Persamaan berikut.

Pengendalian kecepatan putar motor DC dapat dilakukan dengan mengatur besar


tegangan terminal motor VTM. Metode lain yang biasa digunakan untuk mengendalikan

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Sirilus Dwirawan
2016-11-210
kecepatan motor DC adalah dengan teknik modulasi lebar pulsa atau Pulse Width
Modulation (PWM).

Teori H-Bridge MOSFET:


H-bridge adalah sebuah perangkat keras berupa rangkaian yang berfungsi untuk
menggerakkan motor. Rangkaian ini diberi nama H-bridge karena bentuk rangkaiannya
yang menyerupai huruf H seperti pada Gambar berikut.

Konfigurasi H-Bridge MOSFET

Rangkaian ini terdiri dari dua buah MOSFET kanal P dan dua buah MOSFET kanal
N. Prinsip kerja rangkaian ini adalah dengan mengatur mati-hidupnya ke empat MOSFET
tersebut. Huruf M pada gambar adalah motor DC yang akan dikendalikan. Bagian atas
rangkaian akan dihubungkan dengan sumber daya kutub positif, sedangkan bagian bawah
rangkaian akan dihubungkan dengan sumber daya kutub negatif. Pada saat MOSFET A
dan MOSFET D on sedangkan MOSFET B dan MOSFET C off, maka sisi kiri dari
gambar motor akan terhubung dengan kutub positif dari catu daya, sedangkan sisi sebelah
kanan motor akan terhubung dengan kutub negatif dari catu daya sehingga motor akan
bergerak searah jarum jam dijelaskan pada Gambar berikut.

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Sirilus Dwirawan
2016-11-210

H-bridgekonfigurasi MOSFET A&D on, B&C off

Sebaliknya, jika MOSFET B dan MOSFET C on sedangkan MOSFET A dan


MOSFET D off, maka sisi kanan motor akan terhubung dengan kutub positif dari catu
daya sedangkan sisi kiri motor akan terhubung dengan kutub negatif dari catu daya. Maka
motor akan bergerak berlawanan arah jarum jam dijelaskan pada Gambar berikut.

H-bridgekonfigurasi MOSFET A&D off, B&C on

Konfigurasi lainnya adalah apabila MOSFET A dan MOSFET B sedangkan


MOSFET C dan MOSFET D off. Konfigurasi ini akan menyebabkan sisi kiri dan kanan
motor terhubung pada kutub yang sama yaitu kutub positif sehingga tidak ada perbedaan
tegangan diantara dua buah polaritas motor, sehingga motor akan diam. Konfigurasi
seperti ini disebut dengan konfigurasi break. Begitu pula jika MOSFET C dan MOSFET
D saklar on, sedangkan MOSFET A dan MOSFET C off, kedua polaritas motor akan
terhubung pada kutub negatif dari catu daya.Maka tidak ada perbedaan tegangan pada
kedua polaritas motor, dan motor akan diam. Konfigurasi yang harus dihindari adalah
pada saat MOSFET A dan MOSFET C on secara bersamaan atau MOSFET B dan
MOSFET D on secara bersamaan. Pada konfigurasi ini akan terjadi hubungan arus
singkat antara kutub positif catu daya dengan kutub negatif catu daya.

REFERENSI :

 https://fahmizaleeits.wordpress.com/tag/motor-dc-magnet-permanen/
 http://www.robotics-university.com/2014/12/motor-dc-magnet-permanent-
dcmp.html

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Sirilus Dwirawan
2016-11-210
TEORI TAMBAHAN

MOTOR DC SERI

Motor arus searah (motor DC) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor
DC telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan motor induksi, atau terkadang
disebut AC Shunt Motor. Motor DC telah memunculkan kembali Silicon Controller
Rectifier yang digunakan untuk memfasilitasi kontrol kecepatan pada motor. Mesin
listrik dapat berfungsi sebagai motor listrik apabila didalam motor listrik tersebut terjadi
proses konversi dari energi listrik menjadi energi mekanik. Motor listrik merupakan
perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi
mekanik ini digunakan untuk, misalnya memutar impeller pompa, fan atau blower,
menggerakan kompresor dan mengangkat bahan. Motor listrik digunakan juga di rumah
(mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri. Motor listrik terkadang disebut “kuda kerja”
nya industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban
listrik total di industri.
Sedangkan untuk motor DC itu sendiri memerlukan suplai tegangan yang searah
pada kumparan jangkar dan kumparan medan untuk diubah menjadi energi mekanik. Pada
motor DC kumparan medan disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan
jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Motor DC sering dimanfaatkan sebagai
penggerak pintu geser otomatis dan dalam rangkaian robot sederhana.
Motor DC memiliki manfaat yang sangat banyak dalam kehidupan sehari-hari dan
dalam dunia industri. Motor DC memudahkan pekerjaan sehingga proses industri dapat
berjalan efisien. Semakin banyak industri yang berkembang, maka akan semakin banyak
mesin yang digunakan. Semakin banyak mesin yang digunakan, maka semakin banyak
penggunaan motor DC.
Bagian-bagian yang penting dari motor DC :
1. Badan Mesin
Badan mesin ini berfungsi sebagai tempat mengalirnya fluks magnet yang dihasilkan
kutub magnet, sehingga harus terbuat dari bahan ferromagnetik.Fungsi lainnnya
adalah untuk meletakkan alat-alat tertentu dan mengelilingi bagian-bagian dari
mesin, sehingga harus terbuat dari bahan yang benar-benar kuat, seperti dari besi
tuang dan plat campuran baja.
2. Inti kutub magnet dan belitan penguat magnet

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Sirilus Dwirawan
2016-11-210
Inti kutub magnet dan belitan penguat magnet ini berfungsi untuk mengalirkan arus
listrik agar dapat terjadi proses elektromagnetik. Adapun aliran fluks magnet dari
kutub utara melalui celah udara yang melewati badan mesin.
3. Sikat-sikat
Sikat - sikat ini berfungsi sebagai jembatan bagi aliran arus jangkar dengan bebas,
dan juga memegang peranan penting untuk terjadinya proses komutasi.
4. Komutator
Komutator ini berfungsi sebagai penyearah mekanik yang akan dipakai bersama-
sama dengan sikat. Sikat-sikat ditempatkan sedemikian rupa sehingga komutasi
terjadi pada saat sisi kumparan berbeda.
5. Jangkar
Jangkar dibuat dari bahan ferromagnetic dengan maksud agar kumparan jangkar
terletak dalam daerah yang induksi magnetiknya besar, agar ggl induksi yang
dihasilkan dapat bertambah besar.
6. Belitan jangkar
Belitan jangkar merupakan bagian yang terpenting pada mesin arus searah,
berfungsi untuk tempat timbulnya tenaga putar motor.

Prinsip Kerja Motor DC

Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor listrik secara umum :


1. Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.

2. Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran atau loop
maka kedua sisi loop yaitu pada sudut kanan medan magnet akan mendapatkan gaya
pada arah yang berlawanan.
Laboratorium Mesin Listrik
STT-PLN
Sirilus Dwirawan
2016-11-210

3. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar atau torque untuk memutar kumparan.

4. Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga


putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan
elektromagnetik yang disebut kumparan medan.

Sedangkan untuk prinsip kerja pada Motor DC adalah jika arus lewat pada
suatu konduktor, timbul medan magnet di sekitar konduktor. Medan magnet hanya terjadi
di sekitar sebuah konduktor jika ada arus mengalir pada konduktor tersebut. Arah medan
magnet ditentukan oleh arah aliran arus pada konduktor.
Dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Sirilus Dwirawan
2016-11-210
Pada motor dc, daerah kumparan medan yang dialiri arus listrik akan menghasilkan
medan magnet yang melingkupi kumparan jangkar dengan arah tertentu. Konversi dari
energi listrik menjadi energi mekanik (motor) maupun sebaliknya berlangsung melalui
medan magnet, dengan demikian medan magnet disini selain berfungsi sebagai tempat
untuk menyimpan energi, sekaligus sebagai tempat berlangsungnya proses perubahan
energi, daerah tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Agar proses perubahan energi mekanik dapat berlangsung secara sempurna, maka
tegangan sumber harus lebih besar daripada tegangan gerak yang disebabkan reaksi
lawan. Dengan memberi arus pada kumparan jangkar yang dilindungi oleh medan maka
menimbulkan perputaran pada motor.

Untuk menentukan arah putaran motor digunakan kaedah Flamming tangan kiri.
Kutub-kutub magnet akan menghasilkan medan magnet dengan arah dari kutub utara ke
kutub selatan. Jika medan magnet memotong sebuah kawat penghantar yang dialiri arus
searah dengan empat jari, maka akan timbul gerak searah ibu jari. Gaya ini disebut gaya
Lorentz, yang besarnya sama dengan F. Prinsip motor adalah aliran arus di dalam
penghantar yang berada di dalam pengaruh medan magnet akan menghasilkan gerakan.
Besarnya gaya pada penghantar akan bertambah besar jika arus yang melalui penghantar
bertambah besar.

Motor DC tipe Seri


Motor DC jenis ini mempunyai ciri kumparan penguat medan diseri
terhadap Kumparan armatur. Kelebihan dari Motor DC jenis ini yaitu daya output yang

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Sirilus Dwirawan
2016-11-210
dihasilkan besar. Sedangkan kelemahannya yaitu arus beban yang diminta sangatlah
besar, sesuai dengan beban yang dipikulnya, jika tegangan inputnya tidak stabil maka
flux magnet yang dihasilkan oleh kumparan seri tidak stabil pula, sehingga daya output
yang dihasilkan tidak stabil.
Dalam motor DC seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri dengan
gulungan Dinamo. Oleh karena itu, arus medan sama dengan arus dinamo.
Berikut tentang kecepatan Motor seri:

1. Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM


2. Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor akan
mempercepat tanpa terkendali.
Motor-motor seri cocok untuk penggunaan yang memerlukan torque penyalaan awal
yang tinggi, seperti derek dan alat pengangkat hoist.

Motor DC Tipe Seri Dalam, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri
dengan gulungan dinamo (A). Oleh karena itu, arus medan sama dengan arus dinamo.
Karakter kecepatan dari motor DC tipe seri adalah Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM
Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor akan
mempercepat tanpa terkendali.

Gambar Karateristik Motor DC Seri

REFERENSI :
 https://rdimas20.wordpress.com/2015/10/09/motor-dc-tipe-seri-dalam/
 https://www.academia.edu/29518859/Motor_DC_Series_Karakteristik_dan_Rank
_Ekuivalennya
 http://insauin.blogspot.com/2014/12/makalah-motor-dc.html

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN

Anda mungkin juga menyukai