Anda di halaman 1dari 9

MOTOR AC

RESUME

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknik Tenaga Listrik pada Semester Genap
2019/2020 yang diampu oleh Chandra Gunawan, M.T.

OLEH:
ELANG PANGERAN KEVIN / 1841230002
FERNANDHO DWI PRASETYO / 1841230071

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN PRODUKSI DAN PERAWATAN


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI MALANG
MALANG

APRIL 2020
1. Pengertian Motor AC

Motor AC adalah jenis motor listrik yang bekerja menggunakan tegangan AC


(Alternating Current). Motor AC memiliki dua buah bagian utama yaitu “stator” dan
“rotor”. Stator merupakan komponen motor AC yang statis. Rotor merupakan
komponen motor AC yang berputar. Motor AC dapat dilengkapi dengan penggerak
frekuensi variabel untuk mengendalikan kecepatan sekaligus menurunkan konsumsi
dayanya.
Yang kurang umum, motor linier AC beroperasi dengan prinsip yang sama
dengan motor yang berputar tetapi bagiannya yang diam dan bergerak diatur dalam
konfigurasi garis lurus, menghasilkan gerakan linier alih-alih rotasi..

2. Bagian-Bagian Motor AC

Hukum Kirchoff sendiri terdiri dari dua hukum, yaitu Hukum Kirchoff I dan
Hukum Kirchoff II. Kedua hukum ini tergantung dari bentuk rangkaian yang ada pada
suatu rangkaian.

2.1 Stator

Stator merupakan bagian dari motor yang tidak bergerak (stasioner/statis).


Stator berupa kumparan yang dialiri dengan arus bolak-balik untuk menghasilkan
medan magnet yang berputar. Stator ini terbentuk atas lapisan plat-plat tipis
dengan sejumlah pole yang tersusun melingkar, seperti jari-jari pada roda. Seutas
kawat tembaga dililitkan sebanyak sekian lilitan/putaran di tiap-tiap pole.

Ilustrasi hukum Kirchhoff tentang titik percabangan. Arus I1 yang mengalir melalui
titik percabangan a akan sama dengan jumlah I2+I3 yang keluar dari tiik
percabangan

2.2 Rotor

2
Rotor merupakan bagian dari motor listrik yang mengalami perputaran.
Perputaran rotor disebabkan karena adanya medan magnet dan lilitan kawat pada
rotor. Sedangkan torsi dari perputaran rotor di tentukan oleh banyaknya lilitan
kawat dan juga diameternya.Pada rotor terdapat kutub-kutub magnet dengan
lilitan-lilitan kawatnya dialiri oleh arus searah. Kutub magnet rotor terdiri dua
jenis yaitu :

- Rotor kutub menonjol (salient), adalah tipe yang dipakai untuk generator-
generator kecepatan rendah dan menengah.

- Rotor kutub tidak menonjol atau rotor silinder digunakan untuk generator-
generator turbo atau generator kecepatan tinggi.

Terdapat dua jenis motor AC, tergantung pada tipe rotor yang digunakan:

- Tipe pertama adalah motor induksi atau motor asinkron. Medan magnet pada
rotor motor ini diciptakan oleh arus induksi.

- Tipe kedua adalah motor sinkron, yang tidak bergantung pada induksi. sebagai
hasilnya, dapat memutar tepat pada frekuensi supply atau kelipatan dari
frekuensi supply

3. Jenis-Jenis Motor AC

3.1 Tegangan
Motor sinkron adalah motor AC, bekerja pada kecepatan tetap pada sistim
frekuensi tertentu. Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk pembangkitan
daya dan memiliki torque awal yang rendah, dan oleh karena itu motor
sinkron cocok untuk penggunaan awal dengan beban rendah, seperti kompresor
udara, perubahan frekuensi dan generator motor. Motor sinkron mampu untuk
memperbaiki faktor daya sistim, sehingga sering digunakan pada sistim yang
menggunakan banyak listrik.

3
Komponen utama motor AC sinkron :
 Rotor, Perbedaan utama antara motor sinkron dengan motor
induksi adalah bahwa rotor mesin sinkron berjalan pada kecepatan yang
sama dengan perputaran medan magnet. Hal ini memungkinkan sebab
medan magnit rotor tidak lagi terinduksi. Rotor memiliki magnet
permanen atau arus DC-excited, yang dipaksa untuk mengunci pada
posisi tertentu bila dihadapkan dengan medan magnet lainnya.
 Stator, Stator menghasilkan medan magnet berputar yang sebanding
dengan frekuensi yang dipasok

Motor ini berputar pada kecepatan sinkron, yang diberikan oleh persamaan berikut
(Parekh, 2003):
 Ns = 120 f / P

Dimana:
 f = frekuensi dari pasokan frekuensi
 P = jumlah kutub

3.2 Motor AC Induksi (Motor Induksi


Motor induksi merupakan motor yang paling umum digunakan pada berbagai
peralatan industri. Popularitasnya karena rancangannya yang sederhana, murah
dan mudah didapat, dan dapat langsung disambungkan ke sumber daya AC.

Motor induksi memiliki dua komponen listrik utama :


- Rotor, Motor induksi menggunakan dua jenis rotor :

4
o Rotor kandang tupai terdiri dari batang penghantar tebal yang
dilekatkan dalam petak-petak slots paralel. Batang-batang tersebut
diberi hubungan pendek pada kedua ujungnya dengan alat cincin
hubungan pendek.
o Lingkaran rotor yang memiliki gulungan tiga fase, lapisan ganda dan
terdistribusi. Dibuat melingkar sebanyak kutub stator. Tiga fase
digulungi kawat pada bagian dalamnya dan ujung yang lainnya
dihubungkan ke cincin kecil yang dipasang pada batang as dengan sikat
yang menempel padanya.
- Stator, Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots untuk membawa
gulungan tiga fase. Gulungan ini dilingkarkan untuk sejumlah kutub yang
tertentu. Gulungan diberi spasi geometri sebesar 120 derajat.

Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama (Parekh, 2003)

- Motor induksi satu fase. Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator,
beroperasi dengan pasokan daya satu fase, memiliki sebuah rotor kandang
tupai, dan memerlukan sebuah alat untuk menghidupkan motornya. Sejauh ini
motor ini merupakan jenis motor yang paling umum digunakan dalam
peralatan rumah tangga, seperti fan angin, mesin cuci dan pengering pakaian,
dan untuk penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp.
- Motor induksi tiga fase. Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh pasokan
tiga fase yang seimbang. Motor tersebut memiliki kemampuan daya yang
tinggi, dapat memiliki kandang tupai atau gulungan rotor (walaupun 90%
memiliki rotor kandang tupai); dan penyalaan sendiri. Diperkirakan bahwa
sekitar 70% motor di industri menggunakan jenis ini, sebagai contoh, pompa,
kompresor, belt conveyor, jaringan listrik , dan grinder. Tersedia dalam ukuran
1/3 hingga ratusan Hp.

Motor induksi bekerja sebagai berikut. Listrik dipasok ke stator yang akan
menghasilkan medan magnet. Medan magnet ini bergerak dengan kecepatan
sinkron disekitar rotor. Arus rotor menghasilkan medan magnet kedua, yang
berusaha untuk melawan medan magnet stator, yang menyebabkan rotor berputar.

Walaupun begitu, didalam prakteknya motor tidak pernah bekerja pada kecepatan
sinkron namun pada “kecepatan dasar” yang lebih rendah. Terjadinya perbedaan
antara dua kecepatan tersebut disebabkan adanya “slip/geseran” yang meningkat
dengan meningkatnya beban. Slip hanya terjadi pada motor induksi. Untuk
menghindari slip dapat dipasang sebuah cincin geser/ slip ring, dan motor tersebut
dinamakan “motor cincin geser/ slip ring motor”.

Persamaan berikut dapat digunakan untuk menghitung persentase slip/geseran


(Parekh, 2003):

5
Dimana :

Ns = kecepatan sinkron dalam RPM

Nb = kecepatan dasar dalam RPM

Hubungan Antara Beban, Kecepatan dan Torque Pada Motor AC Induksi

Gambar dibawah menunjukan grafik perbandingan torque-kecepatan motor


induksi AC tiga fase dengan arus yang sudah ditetapkan. Bila motor (Parekh,
2003) sebagai berikut :

- Mulai menyala ternyata terdapat arus nyala awal yang tinggi dan torque
yang rendah (“pull-up torque”).
- Mencapai 80% kecepatan penuh, torque berada pada tingkat tertinggi (“pull-
out torque”) dan arus mulai turun.
- Pada kecepatan penuh, atau kecepatan sinkron, arus torque dan stator turun
ke nol.

4. Sistem Pemeliharaan Pada Motor Listrik AC

4.1 Pengretian Pemeliharaan


Pemeliharaan atau sering disebut maintenanceadalah suatu tindakan teknis,
adminstrasi dan finansial yang ditujukan untuk mempertahankan dan atau
mengembalikan agar sesuatu (misal generator pembangkit) kembali pada unjuk
kerja seperti pada saat performancetest.

6
Prinsip dasar pemeliharaan didasarkan pada:
 Time basedmaintenance(pemeliharaan berdasarkan waktu)
 Conditionbasemaintenance(pemeliharaan berdasarkan kondisi atau
keadaan)
Pada pelaksanaannya, kedua prinsip tersebut kebanyakan digabungkan dan
selalu dikaitkan dengan efisiensi dan efektivitas, terutama jika menyangkut
masalah biaya.Yang menjadi pertimbangan lain pada pemeliharaan adalah
masalah prediksi maintenancedan pemeliharaan ke tiga.

4.2 Meningkatkan Perawatan

Hampir semua inti motor dibuat dari baja silikon atau baja gulung dingin yang
dihilangkan karbonnya, sifat-sifat listriknya tidak berubah dengan usia. Walau
begitu, perawatan yang buruk dapat memperburuk efisiensi motor karena umur
motor dan operasi yang tidak handal. Sebagai contoh,pelumasan yang tidak benar
dapat menyebabkan meningkatnya gesekan pada motor dan penggerak transmisi
peralatan. Kehilangan resistansi pada motor, yang meningkat dengan kenaikan
suhu.

Kondisi ambien dapat juga memiliki pengaruh yang merusak pada kinerja
motor.Sebagai contoh,suhu ekstrim,kadar debu yang tinggi, atmosfir yang
korosif,dan kelembaban dapat merusak sifat-sifat bahan isolasi; tekanan mekanis
karena siklus pembebanan dapat mengakibatkan kesalahan penggabungan.

Perawatan yang tepat diperlukan untuk menjaga kinerja motor. Sebuah daftar
periksa praktek perawatan yang baik akan meliputi:

 Pemeriksaan motor secara teratur untuk pemakaian bearingsdan rumahnya


(untuk mengurangi kehilangan karena gesekan) danuntuk kotoran/debu
pada saluran ventilasi motor(untukmenjaminpendinginanmotor)
 Pemeriksaan kondisi beban untuk meyakinkan bahwa motor tidak
kelebihan atau kekurangan beban. Perubahan pada beban motor dari
pengujian terakhir mengindikasikan suatu perubahan pada beban yang
digerakkan, penyebabnya yang harus diketahui.
 Pemberian pelumas secara teratur. pihak pembuat biasanya memberi
rekomendasi untuk cara dan waktu pelumasan motor. Pelumasan yang
tidak cukup dapat menimbulkan masalah, seperti yang telah diterangkan
diatas. Pelumasan yang berlebihan dapat juga menimbulkan
masalah,misalnya minyak atau gemuk yang berlebihan dari bearingmotor
dapat masuk kemotor dan menjenuhkan bahan isolasi motor,menyebabkan
kegagalan dini atau mengakibatkan resiko kebakaran.

7
 Pemeriksaan secara berkala untuk sambungan motor yang benar dan
peralatan yang digerakkan. Sambungan yang tidak benar
dapatmengakibatkansumbuasdan bearingslebih cepat aus, mengakibatkan
kerusakan terhadap motor dan peralatan yang digerakkan.
 Dipastikan bahwa kawat pemasok dan ukuran kotak terminal dan
pemasangannya benar. Sambungan-sambungan pada motor
dan starterharus diperiksa untuk meyakinkan kebersihan dan
kekencangnya.
 Penyediaan ventilasi yang cukup dan menjaga agar saluran pendingin
motor bersih untuk membantu penghilangan panas untuk mengurangi
kehilangan yang berlebihan umur

Isolasi pada motor akan lebih lama:untuk setiap kenaikan suhu operasi motor 10ºC
diatas suhu puncak yang direkomendasikan, waktu pegulungan ulang akan lebih cepat,

8
SUMBER RUJUKAN

https://wandasaputra93.wordpress.com/2015/01/10/motor-ac/ diakses pada hari


Selasa, 14 April 2020 pukul 18.00
http://zonaelektro.net/motor-ac/diakses pada hari Selasa, 14 April 2020 pukul 18.00
http://blog.unnes.ac.id/antosupri/motor-ac-teori-motor-ac-dan-jenis-motor-ac/ diakses
pada hari Selasa, 14 April 2020 pukul 18.00
https://blogs.itb.ac.id/el2244k0112211077alpinarief/2013/05/02/motor-ac/ diakses
pada hari Selasa, 14 April 2020 pukul 18.00
https://en.wikipedia.org/wiki/AC_motor diakses pada hari Selasa, 14 April 2020
pukul 18.00
http://repository.dinamika.ac.id/id/eprint/2272/4/BAB_II.pdf diakses pada hari
Selasa, 14 April 2020 pukul 18.00

Anda mungkin juga menyukai