Guna untuk memenuhi tugas besar Matematika Terapan I oleh Dosen Ibu Intan
Fadhillah, S.Pd, M.Pd.
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Elang Pangeran Kevin (1841230002)
Muhammad Aditya Alamsyah (1841230019)
Nazuar Putra Nur Aziz (1841230049)
David Aditya Sanjaya (1841230060)
M. Bagas Rivaldi (1841230099)
Kelas 1A D-IV TMPP
Matematika sebagai induk dari berbagai perhitungan di sekitar kita. Hal ini jelas
karena di kehidupak kita memerlukan pengukuran-pengukuran yang sangat teliti agar
gejala yang dipelajari dapat dijelaskan (dan bisa diramalkan) dengan akurat. Sebenarnya
pengukuran tidak hanya mutlak bagi matematika, tetapi juga bagi bidang-bidang ilmu
lain termasuk aplikasi dari ilmu tersebut. Dengan kata lain, tidak ada teori, prinsip,
maupun hukum dalam ilmu pengetahuan alam yang dapat diterima kecuali jika disertai
dengan hasil-hasil pengukuran yang akurat.
Kalkulasi adalah proses yang disengaja untuk mengubah satu masukan atau lebih
ke dalam hasil tertentu, dengan sejumlah peubah. Kalkulasi juga berarti sebagai
menghitung untuk mencari sebuah jumlah dari sesuatu. Penghitungan ini memiliki
prinsip dasar dan aturannya. Tujuan dari hal itu untuk memudahkan manusia dalam
menentukan sesuatu yang numerik dan kakulatif.
1.2 Tujuan
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam setiap pengukuran baik panjang, massa sebuah benda dan sebagainya
diperlukaan alat ukur. Untuk mengukur panjang benda kita mengenal alat ukur panjang,
seperti mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Alat pengukur massa yaitu neraca
Alat ukur yang paling umum adalah mistar, dimana mistar mempunyai skala terkecil 1
mm dengan batas ketelitian 0,5 mm atau setengah dari nilai skala terkecilnya.
Penggunaan alat ukur panjang sendiri harus disesuaikan dengan benda yang akan diukur.
Pada pengukuran benda ini mengimplementasikan pengetahuan dari mata kuliah
Teknologi Mekanik dan Teknik Kerja Bangku.
Mistar atau yang dikenal sebagai penggaris. adalah alat yang digunakan
untuk mengukur ketebalan benda, panjang benda, dan dimensi luar benda yang
kecil. Mistar memiliki dua bagian, yaitu skala metric yang mengunakan satuan
sentimeter (cm) dan satuan imperial yang mengunakan satuan inchi (inch).
Benda yang telah diukur praktis dapat ditentukan ukuran dan dihitung
dimensinya.. Dalam pengunaanya, ukuran tadi digunakan untuk variable dalam
perhitungan dimensi lain, seperti luas dan volume benda. Pada hal ini, penghitungan
ukuran telah memiliki dasar dan patokan yang telah ditentukan. Patotkan tersebut
bernama rumus. Pada penghitungan ukuran benda ini mengimplementasikan
pengetahuan dari mata kuliah Matematika Terapan.
2
BAB III
METODOLOGI PELAKSANAAN
3.2 Alat
Alat dan bahan yang dipergunakan dalam praktikum ini adalah :
1. Mistar Sorong
2. Mistar
3. Pahat
4. Buku tulis
5. Kalkulator Scientific
3
BAB IV
4
Dalam penghitungan ukuran dimensi volume dan luas permukaan, benda dibagi
menjadi berberapa bagian untuk memudahkan dalam penghitungan. Ketika tiap bagian
telah mendapatkan hasil penghitungan, hasil tersebut akan jumlahkan menjadi ukuran
total.
1. Volume
¿2 ( c +d2 × b2 )× ( a−g )
¿2 ( 8+15,8
2
13
× ) × ( 139−51,6 )
2
= 13520,78 mm3
( b−i )
×g
e+ f f +d 2
¿ ((
2
×h + )(
2 ))
× g−h × b−2 ×
2
×d
(13−2,5)
¿
17+20,5
((
2
× 21 +
20,5+15,8
2)( ×51,6−21 ×13− 2×)) 2
(
2
×51,6
× 15,8 )
= (393,75 + 555,39) × 13 −¿ 4360,2
= 7978,62 mm3
5
Volume Setengah Lingkaran (Ujung)
1
¿ Luas Permukaan×tinggi Tabung
2
1 d 2
¿ π×
2 2 ()
×e
1 2,5 2
¿ π×
2 2 ( )×17
1 1
= Luas Lingkaran 1 - Luas Lingkaran 2 × Tinggi Tabung × Jumlah Sisi
2 2
1 k 2 1 l 2
¿ π×
2 2 ()
− π×
2 2 ()
×c×6
9,5 2 1 2
1 2,5
¿
( ( )
2
π×
2
− π×
2 2( ) ) ×8 ×6
= (5,593 – 2,453) × 8× 6
= 150,72 mm3
Total Volume
= Vol. Bagian Badan + Vol. Bagian Miring + Vol. Ujung + Vol. Pangkal
= 21619,82 mm3
2. Luas Permukaan
6
¿ a × ( a−g ) ×6
¿ 8 × ( 139−51,6 ) ×6
= 4195,2 mm2
= 2 × (Luas Trapesium + Luas Trapesium) + ½ Luas Permukaan Tabung tanpa alas
e+ f f +d π×d
¿2× (( 2 )(
×h +
2
× g−h +))2
×e
= 1965,005 mm2
¿2× ( p ×q
2
+
q+ i
2
×r +
π ×i
2 )
¿2× ( 8 ×5
2
+
5+2,5
2
× 14,5+
π ×2,5
2 )
= 156,6 mm2
¿4 × ( m+n
2
×o+
p ×m
2 )
¿4 × ( 5+2 8 ×13+ 8 ×5
2 )
= 4 × (20 + 84,5)
7
= 418 mm2
k 2 1 2
j 2 1 1 1 l
¿ π× () (
2
+¿
2 2 )(
π ×k + π ×l+( k−l)× c × 6 + π ×
2 2 ()
− π×
2 2 ( ) )×(2 ×6)
18 2
¿ π× ( )
2
+¿
9,5 2 1 2
1 1 1 2,5
( 2 2 )(
π ×9,5+ π ×2,5+(9,5−2,5) ×8 × 6 + π ×
2 2 ( )
− π×
2 2 ( ) ) ×(2 ×6)
= 254,34 + ((14,915 + 5,495 + 6) × 8× 6) + ((5,593 – 2,453) ×(2 ×6) ¿
= 1559,46 mm2
= L. Bagian Badan + L. Ujung samping + L. Ujung Atas + Sambungan antara Badan dan
Ujung + L. Pangkal
= 8294,265 mm2
Jadi Volume dan Luas dari Pahat ini adalah 21619,82 mm3 dan 8294,265 mm2
8
9
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan, pengamatan, dan perhitungan yang telah dilakukan dapat diambil
kesimpulan bahwa benda yang ada disekitar kita memiliki dimensi ukuran yang beragam
yang dapat dihitung. Penghitungan ini dapat dilakukan dengan melakukan pengukuran
terlebih dahulu. Pengukuran harus dilakukan dengan detail dan berulang untuk mendapat
hasil yang presisi.
5.2 Saran
Selain itu, untuk mendapat perhitungan maksimal, lakukan pencatatan hasil angka
dengan detail. Untuk mempermudah penghitungan, gunakan rumus-rumus yang ada dan
bila memungkinkan mengunakan rumus yang sederhana dan cara yang memudahkan,
semisal dengan membagi objek menjadi berberapa bagian agar mudah dihitung.
10
DAFTAR PUSTAKA
Pengajar Matematika Terapan. 2012. Modul Ajar Matematika Terapan I. Politeknik Negeri
Malang .
Pengajar Teknik Kerja Bangku. 2012. Modul Teknik Kerja Bangku. Politeknik Negeri Malang.
Pengajar Teknologi Mekanik. 2018. Modul Teknologi Mekanika. Politeknik Negeri Malang.
11