Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH MATEMATIKA TERAPAN I

“PENGUKURAN VOLUME DAN LUAS PERMUKAAN KIKIR BULAT”

Guna memenuhi tugas besar Matematika Terapan I oleh Dosen Ibu Intan
Fadhillah, S.Pd, M.Pd.

Disusun Oleh :

Kelompok 5
Adhi Prasojo (1841230022)
Ahmad Firdaus (1841230074)
Ahmad Nabil Hilmy YF (1841230010)
Febrianto Eka P (1841230093)
Fernandho Dwi P (1841230071)
Kelas 1A D-IV TMPP

PRODI D-IV TEKNIK MESIN PRODUKSI DAN PERAWATAN


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Matematika adalah ilmu yang mempelajari hal hal seperti besaran, struktur,
ruang dan perubahan sebagai komponen utama dalam perhitungan di sekitar kita.
Karena diperlukan ketelitian dalam perhitungan di kehidupan sehari hari guna
menghindari kesalahan dalam menjelaskan apa ang dipelajari. Pengukuran tidak
hanya terbatas padakuantitas fisik, tetapi juga dapat diperluas untuk mengukur
hampir semua benda yang bisa dibayangkan, seperti tingkat ketidakpastian. Dengan
kata lain, tidak ada teori, prinsip, maupun hukum dalam ilmu pengetahuan alam
yang dapat diterima kecuali jika disertai dengan hasil-hasil pengukuran yang akurat.

Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya


terhadap suatu standar atau satuan ukur. Pengukuran juga dapat diartikan sebagai
pemberian angka tehadap suatu atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh
seseorang, hal, atau objek tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas dan
disepakati. Pengukuran dapat dilakukan pada apapun yang dibayangkan, namun
dengan tingkat kompleksitas yang berbeda. Misalnya untuk mengukur tinggi, maka
seseorang dapat mengukur dengan mudah karena objek yang diukur merupakan objek
kasat mata dengan satuan yang sudah disepakati secara internasional. Namun hal ini
akan berbeda jika objek yang diukur lebih abstrak seperti kecerdasan, kematangan,
kejujuran, kepribadian, dan lain sebagainya sehingga untuk melakukan pengukuran
diperlukan keterampilan dan keahlian tertentu.

Mengukur adalah membandingkan sesuatu yang dapat diukur dengan sesuatu


yang dijadikan sebagai acuan. Sesuatu yang dapat diukur,kemudian hasilnya
dinyatakan dengan angka-angka, dinamakan besaran. Besaran dikelompokkan
menjadi Besaran Pokok dan Besaran Turunan. Besaran pokok adalah besaran yang
sudah ditetapkan terlebih dahulu dan merupakan besaran dasar. Sedangkan besaran
turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Panjang, massa, waktu,
suhu dan arus listrik merupakan contoh besaran pokok. Luas, volume, massa jenis,
kecepatan dan gaya merupakan contoh dari besaran turunan. Dalam Sistem
Internasional (SI) terdapat tujuh besaran pokok yang mempunyai satuan dan dua
besaran pokok yang tidak mempunyai satuan.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan yang akan dicapai adalah :

1. Mempelajari dasar-dasar dari mengukuran


2. Menerapkan ilmu pengukuran dan perhitungan dimensi benda
3. Menentukan panjang, lebar atau jari jari dan tinggi dari suatu benda
4. Menghitung volume berdasar pengukuran dan perhitungan yang ada
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mengukur Besaran Panjang

Di sekitar kita banyak kita jumpai alat pengukuran panjang, misalnya


penggaris dengan berbagai model baik dari bahan plastik, kayu maupun logam.
Sedangkan alat ukur panjang yang lebih teliti tetapi jarang kita jumpai adalah jangka
sorong dan mikrometer skrup. Jangka sorong dan mikrometer skrup digunakan oleh
orang-orang yang membutuhkan ketelitian dalam pengukuran panjang/tebal suatu
bahan. Setiap alat memiliki ktikngkat ketelitian yang berbeda. Contohnya jangka
sorong, memiliki ketelitian 0,1 mm. Penggunaan alat tersebut juga harus sesuai
dengan benda yang akan di ukur. Pada pengukuran benda ini mengimplementasikan
pengetahuan dari mata kuliah Teknologi Mekanik dan Teknik Kerja Bangku.

2.1.1 Mistar (Penggaris)

Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat
ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian
pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm. Pada saat
melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus
dengan dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus
maka akan menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar
atau lebih kecil dari ukuran aslinya.
2.1.2 Vernier caliper (mistar sorong)
Jangka sorong juga merupakan alat pengukur panjang dan biasa digunakan
untuk mengukur diameter suatu benda. Penemu jangka sorong adalah seorang
ahli teknik berkebangsaan Prancis, Pierre Vernier. Jangka sorong terdiri dari
dua bagian, yaitu rahang tetap dan geser (sorong). Skala panjang yang terdapat
pada rahang tetap adalah skala utama, sedangkan skala pendek pada rahang
geser adalah skala nonius atau vernier, diambil dari nama penemunya. Skala
utama memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius memiliki
panjang 9 mm dan dibagi 10 skala. Sehingga beda satu skala nonius dengan
satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil
pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.

2.2 Menghitung dimensi benda.

Menghitung dimensi benda bertujuan untuk memudahkan memperbandingkan


satu besaran yang diukur dengan alat ukur yang dipakai sebagai satuan. Suatu hal
yang bisa diukur serta bisa dinyatakan dengan angka dimaksud besaran, sedang
pembanding dalam satu pengukuran dimaksud satuan.
2.3 Menghitung Volume

Volume atau bisa juga disebut kapasitas adalah penghitungan seberapa banyak
ruang yang bisa ditempati dalam suatu objek. Objek itu bisa berupa benda yang
beraturan ataupun benda yang tidak beraturan. Benda yang beraturan misalnya kubus,
balok, silinder, limas, kerucut, dan bola. Contohnya dalam tabung, konsep dasarnya
adalah luas alas di kalikan tinggi dengan begitu, maka akan di dapatkan volume dari
benda tersebut

2.4 Pengertian luas permukaan

Besaran yang menyatakan ukuran 2 dimensi suatu bagian permukaan yang


dibatasi dengan jelas,biasanya suatu daerah yang dibatasi oleh kurva tertutup. Luas
permukaan menyatakan luasan permukaan suatu benda padat 3 dimensi dalam
aplikasi, yang dipakai dalam pengukuran suatu luasan permukaan
BAB III

METODOLOGI PELAKSANAAN

3.1 Waktu dan Tempat

Hari/Tanggal : Rabu, 12 Desember 2018

Waktu : Pukul 15.30 – 16.00 WIB

Tempat : Bengkel kerja bangku 2, basement 2 gedung tenik mesin

3.2 Alat

Alat dan bahan yang dipergunakan dalam praktikum ini adalah :

1. Mistar Sorong
2. Mistar
3. Kikir Bulat
4. Buku tulis
5. Kalkulator Scientific

3.3 Prosedur Kerja Praktikum

1. Siapkan peralatan pengukuran dan objek benda yang akan diukur.


2. Tentukan bagian-bagian mana saja yang akan diukur.
3. Lakukan pengukuran dengan mistar untuk mencari ukuran dari tiap sisi benda.
4. Lakukan pengukuran dengan mistar sorong untuk mendapatkan hasil pengukuran
yang lebih presisi
5. Catat angka yang didapat dari tiap pengukuran.
6. Lakukan ulang langkah ke empat hingga ke enam hingga tiap bagian dari objek
pengukuran sudah terukur.
7. Setelah pengukuran, tentukan metode penghitungan untuk mendapat hasil volume
dan luas permukaan.
8. Hitung Volume dan Luas Permukaan objek dengan cara membaginya dalam
berberapa bagian untuk mempermudah perhitungan.
9. Catat proses penghitungan dan hasil perhitungan.
10. Kegiatan pengukuran dan penghitungan telah selesai.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengukuran dimensi dari pahat menggunakan jangka sorong

Hasil Pengukuran dapat dilihat pada table berikut.

No. Keterangan Ukuran (mm)


1. Panjang Total 523
2. Tinggi kikir 257
3. Tinngi perekat 8
4. Tinggi pegangan kikir 116
5. Diameter kikir 9
6. Diameter perekat 183
7. Diameter pegangan 24

4.2 Hasil Penghitungan dimensi (volume dan luas permukaan)

4.2.1 Volume

 Volume Kikir: 𝑉 = 𝜋𝑟 2 t
= 3,14. 0,452 .25,7
= 16,34 𝑐𝑚2

 Volume Perekat V = 𝜋𝑟 2 t
= 3,14. 0,9152 .25,7
= 3,94 𝑐𝑚2

 Volume Gagang V = 𝜋𝑟 2 t
= 3,14. 1,442 .25,7
= 52,45 𝑐𝑚2

Jadi luas total volume kikir yaitu

 V total kikir = V gagang + V perekat + V kikir


= 52,45 𝑐𝑚2 + 3,94 𝑐𝑚2 + 16,34 𝑐𝑚2
= 72,73 𝑐𝑚2
4.2.2 Luas Permukaan

 Kikir bulat
Luas permukaan = luas selimut + luas lingkaran
= 2 𝜋 t + 𝜋𝑟 2
= 2. 3,14.0,45.0,45 + 3,14.0,45.0,45
= 72,63 𝑐𝑚2 + 0,64 𝑐𝑚2
= 73,27 𝑐𝑚2
 Perekat
Luas permukaan = selimut + lingkaran 2 – lingkaran 1
= 2 𝜋. 𝑟22 t + 𝜋. 𝑟22 − 𝜋𝑟12
= 2. 3,14. 0,915. 1.5 + 3,14. 0.9152 - 3,14. 0,452
= 8,62 + 2,63 - 2
= 10, 62 𝑐𝑚2
 Gagang
Luas permukaan = selimut + 2 lingkaran 3 + lingkaran 2
= 2 𝜋 𝑟1 t + 2 𝜋. 𝑟32 − 𝜋𝑟22
= 2. 3,14. 1,2. 11,6 + 2. 3,14. 1,22 – 2,63
= 87,42 + 9, 04 – 2,63
= 93, 83 𝑐𝑚2

 L total = L kikir + L perekat + L gagang

= 73,27 𝑐𝑚2 + 10,62 𝑐𝑚2 + 93,83 𝑐𝑚2

= 177,72 𝑐𝑚2
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari percobaan, pengamatan, dan perhitungan yang telah dilakukan dapat


diambil kesimpulan bahwa benda yang ada disekitar kita memiliki dimensi ukuran
yang beragam yang dapat dihitung. Penghitungan ini dapat dilakukan dengan
melakukan pengukuran terlebih dahulu. Pengukuran harus dilakukan dengan detail
dan berulang untuk mendapat hasil yang presisi.

Dalam menentukan cara penghitungan, diperlukan kreativitas dan cara sendiri


untuk mempermudah penghitungan. Dengan pengukuran yang tepat dan penghitungan
yang cermat, maka kita akan mendapatkan ukuran dimensi sebuah benda dengan
tepat.

5.2 Saran

Sebelum melakukan percobaan dan pengukuran disarankan untuk memahami


dahulu konsep pengukuran, alat ukur yang akan digunakan, besaran, dan satuan agar
praktikum berjalan dengan lancar dan mudah dipahami. Lakukan pengukuran
ketebalan dan diameter sebanyak 10 kali dan 5 kali untuk massa dari sudut yang
berbeda namun tepat agar mendapatkan hasil yang maksimal.

Selain itu, untuk mendapat perhitungan maksimal, lakukan pencatatan hasil


angka dengan detail. Untuk mempermudah penghitungan, gunakan rumus-rumus yang
ada dan bila memungkinkan mengunakan rumus yang sederhana dan cara yang
memudahkan, semisal dengan membagi objek menjadi berberapa bagian agar mudah
dihitung.
DAFTAR PUSTAKA

Azwar, S.1997. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya.Edisi Kedua.Penerbit Pustaka


Pelajar.Yogyakarta.

Halliday & Resnick.2010.Fisika.Edisi 7 Jilid 1.Erlangga.Jakarta.

http://kbs.jogjakota.go.id/upload/CARA BACA MIKROMETER SEKRUP.pdf. diakses tgl.


kamis, 29 Desember 2012.Pkl. 15.45 WIB

http://novanurfauziawati.files.wordpress.com/2012/01/modul-1-pengukuran.pdf. diakses tgl.


Sabtu, 1 Desember 2012. Pkl. 15.27 WIB

Anda mungkin juga menyukai