Guna memenuhi tugas besar Matematika Terapan I oleh Dosen Ibu Intan
Fadhillah, S.Pd, M.Pd.
Disusun Oleh :
Kelompok 5
Adhi Prasojo (1841230022)
Ahmad Firdaus (1841230074)
Ahmad Nabil Hilmy YF (1841230010)
Febrianto Eka P (1841230093)
Fernandho Dwi P (1841230071)
Kelas 1A D-IV TMPP
Matematika adalah ilmu yang mempelajari hal hal seperti besaran, struktur,
ruang dan perubahan sebagai komponen utama dalam perhitungan di sekitar kita.
Karena diperlukan ketelitian dalam perhitungan di kehidupan sehari hari guna
menghindari kesalahan dalam menjelaskan apa ang dipelajari. Pengukuran tidak
hanya terbatas padakuantitas fisik, tetapi juga dapat diperluas untuk mengukur
hampir semua benda yang bisa dibayangkan, seperti tingkat ketidakpastian. Dengan
kata lain, tidak ada teori, prinsip, maupun hukum dalam ilmu pengetahuan alam
yang dapat diterima kecuali jika disertai dengan hasil-hasil pengukuran yang akurat.
1.2 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat
ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian
pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm. Pada saat
melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus
dengan dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus
maka akan menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar
atau lebih kecil dari ukuran aslinya.
2.1.2 Vernier caliper (mistar sorong)
Jangka sorong juga merupakan alat pengukur panjang dan biasa digunakan
untuk mengukur diameter suatu benda. Penemu jangka sorong adalah seorang
ahli teknik berkebangsaan Prancis, Pierre Vernier. Jangka sorong terdiri dari
dua bagian, yaitu rahang tetap dan geser (sorong). Skala panjang yang terdapat
pada rahang tetap adalah skala utama, sedangkan skala pendek pada rahang
geser adalah skala nonius atau vernier, diambil dari nama penemunya. Skala
utama memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius memiliki
panjang 9 mm dan dibagi 10 skala. Sehingga beda satu skala nonius dengan
satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil
pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Volume atau bisa juga disebut kapasitas adalah penghitungan seberapa banyak
ruang yang bisa ditempati dalam suatu objek. Objek itu bisa berupa benda yang
beraturan ataupun benda yang tidak beraturan. Benda yang beraturan misalnya kubus,
balok, silinder, limas, kerucut, dan bola. Contohnya dalam tabung, konsep dasarnya
adalah luas alas di kalikan tinggi dengan begitu, maka akan di dapatkan volume dari
benda tersebut
METODOLOGI PELAKSANAAN
3.2 Alat
1. Mistar Sorong
2. Mistar
3. Kikir Bulat
4. Buku tulis
5. Kalkulator Scientific
4.2.1 Volume
Volume Kikir: 𝑉 = 𝜋𝑟 2 t
= 3,14. 0,452 .25,7
= 16,34 𝑐𝑚2
Volume Perekat V = 𝜋𝑟 2 t
= 3,14. 0,9152 .25,7
= 3,94 𝑐𝑚2
Volume Gagang V = 𝜋𝑟 2 t
= 3,14. 1,442 .25,7
= 52,45 𝑐𝑚2
Kikir bulat
Luas permukaan = luas selimut + luas lingkaran
= 2 𝜋 t + 𝜋𝑟 2
= 2. 3,14.0,45.0,45 + 3,14.0,45.0,45
= 72,63 𝑐𝑚2 + 0,64 𝑐𝑚2
= 73,27 𝑐𝑚2
Perekat
Luas permukaan = selimut + lingkaran 2 – lingkaran 1
= 2 𝜋. 𝑟22 t + 𝜋. 𝑟22 − 𝜋𝑟12
= 2. 3,14. 0,915. 1.5 + 3,14. 0.9152 - 3,14. 0,452
= 8,62 + 2,63 - 2
= 10, 62 𝑐𝑚2
Gagang
Luas permukaan = selimut + 2 lingkaran 3 + lingkaran 2
= 2 𝜋 𝑟1 t + 2 𝜋. 𝑟32 − 𝜋𝑟22
= 2. 3,14. 1,2. 11,6 + 2. 3,14. 1,22 – 2,63
= 87,42 + 9, 04 – 2,63
= 93, 83 𝑐𝑚2
= 177,72 𝑐𝑚2
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran