PENDAHULUAN
Dalam suatu pengerjaan barang atau hasil produk tidak semuanya akan
mendapatkan hasil yang baik dan sesuai dengan harapan. Beberapa diantaranya ada
yang cacat dari segi material, berat, suhu, dan lain-lain.Untuk mengklasifikasikan
hasil produk yang cacat atau tidak salah satunya adalah dengan cara pengukuran.
BAB III METODOLOGI, menjelaskan mengenai diagram alir percobaan, alat dan
bahan praktikum, prosedur praktikum, dan gambar sketch.
LANDASAN TEORI
Dalam suatu pengerjaan barang atau hasil produk tidak semuanya dikatakan
hasil yang baik dan sesuai dengan harapan. Beberapa diantaranya ada yang cacat
material, berat, suhu, dan lain-lain. Untuk mengklarifikasikan hasil produk yang cacat
atau tidak salah satunya adalah dengan cara pengukuran. Oleh karena itulah
pengukuran yang benar serta cara membaca skala yang ada pada alat ukur dan cara
menggunakan alat ukur. Beberapa parameter yang penting dalam menentukan
dimensi suatu hasil produksi antara lain ketinggian, kedalaman, kerataan, ketebalan,
diameter luar, dan diameter dalam sangatlah diperlukan dalam pembuatan produk
yang diinginkan sehingga hasil benda atau produk dapat sesuai. Dengan adanya latar
belakang tersebut, sangatlah penting pula diadakan praktikum pengukuran teknik.
B. Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat ukur yang mampu mengukur jarak, kedalaman,
diameter dalam dan diameter luar suatu benda dengan tingkat akurasi yang sangat
baik yaitu 0,05 mm. Jangka sorong digunakan pula untuk mengukur panjang benda
maksimum 20 cm sampai dengan 30 cm. Alat ini terdiri dari dua bagian yaitu, bagian
diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung dari
keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah
dilengkapi dengan display digital.
1. Rahang ukur
2. Rahang tetap
3. Lidah ukur
4. Ekor
6
5. Skala ukur
8. Pengencang
9. Batang
1. Menurut satuannya
2. Menurut ketelitiannya
4. Menurut fungsinya
C. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup terdiri atas rahang utama sebagai skala utama dan rahang
putar sebagai skala nonius. Skala nonius terdiri dari 50 skala. Setiap kali skala nonius
diputar 1 kali, maka skala nonius bergerak maju atau mundur sejauh 0,5 mm.
Ketelitian mikrometer sekrup adalah setengah dari skala terkecilnya. Adapun bagian-
bagian dari mikrometer sekrup adalah sebagai berikut :
1. Bingkai (Frame)
Bingkai ini berbentuk huruf C terbuat dari bahan logam yang tahan
panas serta dibuat agak tebal dan kuat. Tujuannya adalah untuk meminimalisir
peregangan dan pengerutan yang mengganggu pengukuran. Selain itu, bingkai
dilapisi plastik untuk meminimalkan transfer panas dari tangan ketika
pengukuran.
2. Landasan (Anvil)
Landasan ini berfungsi sebagai penahan ketika benda diletakan diantara anvil
dan spindle.
3. Spindle (gelendong)
4. Pengunci (lock)
9
Pengunci ini berfungsi sebagai penahan spindle agar tidak bergerak ketika
mengukur benda.
5. Sleeve
6. Thimble
7. Ratchet Knob
Untuk memajukan atau memundurkan spindel agar sisi benda yang akan
diukur tepat berada diantara spindle dan anvil.
D. Mal Ulir
Mal ulir ini adalah alat ukur untuk mengukur atau memeriksa ulir. Alat ini
terbuat dari bahan baja pelat.
10
Satu set mal ulir terdiri dari beberapa buah mal. Mal ulir dibagi atas dua
macam yaitu :
Sedangkan pada setiap mal ulir metrik terdapat hanya angka saja misalnya
1,25, 2,25 dan seterusnya.
11
A. Jangka Sorong
Cara membaca alat ukur dimensi mikrometer sekrup adalah jika skala nonius
menunjukkan angka yang berimpit dengan nol maka angka tersebut yang dilihat
sebagai contoh adalah 5 berarti nilainya 0,05 cm. Sedangkan, jika skala utama dilihat
dari angka yang berada sebelum angka nol skala nonius sebagai contoh adalah skala
utama menunjukkan 4 berarti nilainya 4 cm. Jadi benda yang ada mempunyai nilai
dimensi 4,15 cm dengan perhitungan (4,1 + 0,05) cm
B. Mikrometer Sekrup
Cara membaca alat ukur dimensi jangka sorong adalah misalkan skala utama
menunjukkan angka 3 mm dan skala nonius menunjukkan angka 10, berarti diameter
benda yang anda ukur punya nilai 3,1 mm dengan perhitungan 3 mm + 0,1 mm.
C. Mal Ulir
Untuk cara penggunaan mal ulir adalah apabila akan memeriksa ulir baut/mur,
maka rapatkan mal itu pada ulir tersebut. Bila mal itu masuk dengan baik pada ulir
tersebut berarti ukuran ulir tersebut sama dengan ukuran ulir yang terdapat pada mal
tersebut. Bila mal tidak cocok dengan ulir maka periksa dengan mal-mal lainnya yang
cocok.
Berikut adalah cara mengkalibrasi alat-alat ukur dimensi yang digunakan pada
praktikum pengukuran dimensi :
12
a. Jangka Sorong
3. Apabila rahang geser berada pada posisi yang tepat di angka nol, yaitu
angka nol pada skala utama dan angka nol pada skala nonius saling berhimpit
pada satu garis lurus, maka jangka sorong sudah terkalibrasi dan siap untuk
digunakan, seperti ditunjukkan pada gambar dibawah ini
b. Mikrometer Sekrup
Berikut ini adalah langkah-langkah mengkalibrasi mikrometer :
3. Jika kesalahan < dari 0,02 mm (2 kolom), putar outer sleeve sampai 0 lurus.
4. Jika kesalahan > dari 0,02 mm kunci lock clam & lepaskan racher stoper,
lepaskan thimble dan luruskan tanda 0 pada thimble dan sleeve.
c. Mal Ulir
Mal ulir telah dikalibrasi bersamaan dengan proses pembuatannya, sehingga
bisa langsung digunakan dan memudahkan bagi siapa saja yang menggunakannya.
Jadi, hanya tinggal merawatnya saja. Berikut cara perawatan mal ulir dapat dilakukan
melalui beberapa langkah berikut :
Bersihkan mal ulir sebelum maupun setelah digunakan, bersihkan bagian yang
sekiranya kotor.
Beri minyak atau pelumas tipis pada mal ulir jika sedang tidak digunakan.
13
METODOLOGI PRAKTIKUM
Mulai Praktikum
Studi Literatur
Pengambilan data
Data :
Sejarah
Laboratorium
Pengukuran Teknik
Teori Dasar Analisis
Perhitungan Data Data
Laporan
Kesimpulan
Selesai Praktikum
Alat dan bahan yang dibutuhkan pada praktikum pengukuran sudut ini adalah
sebagai berikut :
A. Alat
1. Jangka Sorong
15
2. Mikrometer Sekrup
3. Mal Ulir
B. Bahan
PEMBAHASAN
( 58H )
D Minor=D mayor −2
DMinor = 12,39 mm
5 (1,08254 mm)
DMinor = (12,39 mm) - 2( 8
)
= 11,036825 mm
DMayor = 12,39 mm
3 (1,08254 mm)
DPit = (12,39 mm) - 2( 8
)
= 11,578095 mm
18
Dik : SPTK
A. Diameter dalam
55,7
55,7
55,7 0,25 0,000448 0,0448
55,7
D. Kedalaman
E. Ketebalan
F. Pengukuran Ulir
h7 0,188
t1 6,41
Diameter Mayor 0,201
Diameter Minor 0,226
Diameter Pit 0,215
Pitch 2
Kedalaman Ulir 0,127
A. Diameter dalam
Dik : PK d1 = 0,178%
PK d2 = 0,111%
PK d3 = 0,301%
0,178 %+0,111 %+ 0,301 %
PK rata-rata = = 0,196%
3
B. Diameter luar
Dik : PK D1 = 0,0809%
PK D2 = 0,0929%
PK D3 = 0,068%
PK D4 = 0,0563%
PK D5 = 0,0228%
PK D6 = 0,0208%
PK D7 = 0,0237%
PK D8 = 0,0237%
PK D9 = 0,0201%
PK D10 = 0,319%
PK rata-rata =
0,0809 %+0,0929 % +0,068 %+ 0,0563 %+0,0228 % +0,0208 %+ 0,0237 %+ 0,0237 %+0,0201 % +0,319
10
= 0,0728 %
C. KETINGGIAN
Dik : PK h1 = 0,0448%
PK h2 = 0,11%
26
PK h3 = 0,0996%
PK h9 = 0,0172%
PK h10= 0,127%
PK h11= 0,354%
0,0448 %+0,11 %+0,0996+ 0,0172% +0,127 % +0,354 %
PK rata-rata =
6
= 0,125%
D. KEDALAMAN
Dik : PK h4 = 0,446 %
PK h5 = 0,757%
PK h6 = 0,129%
PK h7 = 0,188%
0,446 %+ 0,757 %+0,129 % +0,188 %
PK rata-rata =
4
= 0,38%
E. KETEBALAN
Dik : PK t1 = 6,41%
PK rata-rata = 6,41%
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Jangka sorong adalah alat ukur yang mampu mengukur jarak, kedalaman,
diameter dalam dan diameter luar suatu benda dengan tingkat akurasi yang
sangat baik yaitu 0,05 mm.
2. Mikrometer sekrup adalah alat ukur digunakan terutama dalam bidang
keteknikan untuk mengukur ketebalan dari blok-blok, batang-batang slot,
dan benda-benda lainnya.
3. Mal ulir adalah alat ukur untuk mengukur atau memeriksa ulir.
4. Nilai perhitungan ulir pada kedalaman ulir adalah 19,6 mm, pada diameter
minor adalah 11,036 mm, dan pada diameter pit adalah 11,578 mm.
5. Adapun persentase kesalahan dimensi Diameter Dalam sebesar 0,196%,
Diameter luar sebesar 0,0728%, Ketinggian sebesar 0,125%, Kedalaman
sebesar 0,38%, dan Ketebalan sebesar 6,41%.
5.2 Saran
1. Lebih memperhatikan mengenai tata letak meja, alat dan bahan praktikum
agar lebih efisien ketika praktikum berlangsung.