METROLOGI INDUSTRI
MODUL IV
KEDATARAN DAN KELURUSAN
4.1 Tujuan
1. Mengetahui cara/teknik mengukur kelurusan dengan square level
2. Mampu melakukan leveling (mendatarkan)
3. Mampu melakukan pengukuran kelurusan suatu garis dengan square level
Kelemahan :
3. Kunci pas
1. Garis AC
−0,01 𝑚𝑚
a. 𝑆𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 (+) = 𝑥 0,02 𝑚𝑚 = −0,01 𝑚𝑚
0,02 𝑚𝑚
−0,04 𝑚𝑚
b. 𝑆𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 (−) = 𝑥 0,02 𝑚𝑚 = −0,04 𝑚𝑚
0,02 𝑚𝑚
0,013 𝑚𝑚
c. 𝑆𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 (𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎) = 𝑥 0,02 𝑚𝑚
0,02 𝑚𝑚
= 0,013 𝑚𝑚
2. Garis BD
−0,01 𝑚𝑚
a. 𝑆𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 (+) = 𝑥 0,02 𝑚𝑚 = −0,01 𝑚𝑚
0,02 𝑚𝑚
−0,02 𝑚𝑚
b. 𝑆𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 (−) = 𝑥 0,02 𝑚𝑚 = −0,02 𝑚𝑚
0,02 𝑚𝑚
0,013 𝑚𝑚
c. 𝑆𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 (𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎) = 𝑥 0,02 𝑚𝑚
0,02 𝑚𝑚
= 0,013 𝑚𝑚
4.6 Kesimpulan
1. Praktikan dapat mengetahui cara/ teknik mengukur dengan square level
yaitu dengan cara meletakan square level pada meja rata. Kemudian diatur
kerataan meja rata dengan manaikkan atau menurunkan dengan cara
memutar baut. Apabila gelembung tepat berada ditengah makan meja
tersebut sudah rata.
2. Praktikan mampu melakukan levelling (mendatarkan) yaitu dengan cara
menaikkan atau menurutkan meja dengan memutar baut yang ada dibawah
meja.
3. Praktikan mampu melakukan pengukuran kelurusan suatu garis dengan
square level. Pengukuran ini dilakukan pada garis AC dan garis BD, setelah
kedataran meja rata didapat. Pengukuran dilakukan setiap 3 cm pada garis
dan ditulis pada lembar kerja.
4.7 Daftar Pustaka
Ngenolz, T. (2012). Retrieved from Dasar-dasar Pengukuran dan Pengenalan
Alat Ukur Dasar: http://www.ngenolz.com diakses pada Kamis 07 November 2019
pukul 22.55