MAKALAH
PENGUKURAN KETEGAKLURUSAN
DISUSUN OLEH
NIM: 1810912031
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
2020
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................3
PENDAHULUAN...............................................................................................3
1.1 Latar Belakang............................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................4
PEMBAHASAN..................................................................................................4
2.1 Pengertian ketegaklurusan..........................................................................4
2.2 Pengukuran Ketegaklurusan.......................................................................5
2.3 Metode pengukuran ketegaklurusan...........................................................5
BAB III..................................................................................................................13
PENUTUP.........................................................................................................13
3.1...................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13
SOAL.....................................................................................................................14
A. OBJEKTIF...............................................................................................14
B. ESSAY....................................................................................................14
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ketegaklurusan adalah sebuah kondisi dimana dua buah garis atau bidang yang
berpotongan sehingga membentuk sudut 90° dikatakan saling tegak lurus. Pada
desain mekanika, banyak komponen dengan geometri yang tegak lurus, misalnya
sumbu kompenen tegak lurus terhadap bidang dasarnya, bidang sisi tegak lurus
terhadap poros utama, dll. Oleh karenanya, pengukuran ketegaklurusan adalah hal
penting dalam proses pembuatan komponen mesin. Pemeriksaan ketegaklurusan
suatu permukaan terhadap permukaan lain dapat diperiksa dengan memakai
penyiku. Umumnya berupa batang persegi panjang dan bilah yang dipasang tegak
lurus sehingga terbentuk dua sudut siku, sebelah dalam dan sebelah luar. Jika
benda yang diukur relatif kecil, maka dapat dilakukan dengan memakai sudut siku
dalam, dengan latar belakang terang dimana antara permukaan yang berimpit
perlu diperiksa, apakah terlihat suatu celah atau tidak. Jika benda yang diukur
berukuran besar dapat diukur dengan meletakkan benda diatas meja rata dan
menggunakan batang penyiku kemudian digeser menuju permukaan yang akan
diperiksa. Secara mendasar dijelaskan dalam ISO 1101, bahwa prinsip
pengukuran geometri (elemen sebuah komponen) adalah memeriksa apakah
elemen tersebut dalam kondisi material minimum. Artinya penyimpangan dari
sebuah geometri akan dinyatakan besarnya setelah memeriksa geometrinya pada
volume yang paling kecil. Namun demikian, khusus pada pemeriksaan kesalahan
geometri ketegaklurusan metode yang dipakai sampai saat ini adalah memeriksa
perbedaan titik terjauh dan terdekat dalam rentang ukur tertentu.
A. Pengertian ketegaklurusan
B. Pengukuran ketegaklurusan
C. Metode pengukuran ketegaklurusan
D. Alat ukur ketegaklurusan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Kesikuan merupakan salah satu bagian dimensi bentuk dari suatu komponen
yang sangat penting artinya terutama sekali bagi komponen-komponen suatu
mesin produksi. Misalnya ketegak lurusan antara meja mesin dengan spindle
utama untuk mesin-mesin frais tegak (vertical milling machine) dan mesin-
mesin tusuk (slotting machine) serta mesin bor (drilling machine). Ketegak
lurusan (kesikuan) yang lain misalnya kesikuan antara meja mesin dengan sisi
tegak dari batang tempat lewatnya meja mesin (column guides) untuk mesin
frais, mesin skrap, mesin bor dan mesin gerinda permukaan.
Memeriksa kesikuan antara dua bidang permukaan benda kerja yang saling
berpotongan 90° dapat menggunakan siku-siku yaitu dengan cara merapatkan
siku-siku pada dua bidang permukaan yang diperiksa. Indikator kesikuan jika
sepanjang sisi siku-siku rapat pada permukaan benda kerja dan tanpa celah
cahaya.
Tingkat kesikuan dari mesin ini sangat mempengaruhi tingkat kesikuan dari
benda-benda yang diproduksi melalui mesin-mesin tersebut di atas. Oleh
karena itu, pemeriksaan terhadap kesikuan perlu diketahui baik oleh teknisi
laboratorium pengukuran maupun operator bengkel mesin.
4
2.2 Pengukuran Ketegaklurusan
5
Gambar 2. Penyiku
6
Gambar 3. Cara meletakkan penyiku pada muka ukur dalam memeriksa kesikuan.
Gambar 4a. Benda ukur tidak siku Gambar 4b. Benda ukur memiliki kesikuan yang baik.
Dari Gambar 6.10 tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. Benda ukur
diletakkan di atas meja rata (surface table) karena pelaksanaan
pengukurannya harus di atas meja rata. Ambil pelat paralel (parallel strip)
dan pelat sudut (angle plate), kemudian pelat paralel kita pasangkan pada
pelat sudut dengan menggunakan pengunci (klem) sehingga posisi dari pelat
parallel berhadapan dengan muka ukur benda ukur. Antara pelat parallel
ukurannya sehingga terdapat titik kontak antara blok ukur dengan muka
ukur benda ukur.
7
Posisi benda ukur diputar 180° sehingga blok ukur A berada pada posisi
sebelah atas dan blok ukur B1 pada bagian bawah dari benda ukur. Sebagai
dasar perhitungan kemiringan atau ketidak sikuannya adalah besarnya
ukuran blok ukur B dan B1 untuk jarak ukur yang tetap yaitu L. Jadi,
1
besarnya kemiringan dari benda ukur tersebut adalah: (B-B1)/L
2
1
L, maka kemiringan benda ukur adalah: (X1-X2)/L
2
8
Gambar 6. Pemeriksaan kesikuan dengan jam ukur.
Semua peralatan ukur dan benda ukur diletakkan di atas meja rata. Jam
ukur diletakkan sedemikian rupa terhadap silinder siku dengan perantara
sebuah rol atau bola baja. Posisi jarum penunjuk sebaiknya pada posisi nol.
Kemudian silinder siku dipindahkan dan digantikan dengan benda ukur.
Dilihat perubahan yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk jam ukur,
misalnya menunjukkan harga X. Berarti selisih pembacaan jam ukur pada
waktu sensor menyentuh silinder siku dengan sensor menyentuh muka ukur
benda ukur adalah : (X – 0) = X mm. Untuk panjang pemeriksaan sejauh L,
X
maka kemiringan benda ukur adalah .
L
5. Pemeriksaan Kesikuan dengan Autokolimator
Pemeriksaan kesikuan di sini adalah berdasarkan prinsip optis. Secara
sederhana, cara pemeriksaan kesikuan dengan autokolimator ini dapat
dilihat pada Gambar 8. Pada gambar ini hanya ditunjukkan contoh
9
pemeriksaan alat ukur siku (penyiku).
10
Gambar 8. .Pemeriksaan kesikuan dengan autokolimator terhadap penyiku (square).
1
posisi kedua adalah X2, maka penyimpangan kesikuan penyiku tersebut:
2
x(X1-X2).
11
Gambar 9. Memeriksa kesikuan poros putar (spindle) terhadap meja dari mesin bor.
12
meja dengan sisi tegak (column) yang menggunakan autokolimator dan
cermin segi empat ditunjukkan oleh Gambar 10.
Gambar 10. Pemeriksaan kesikuan meja dengan sisi tegak (column) mesin frais.
b. Penyiku Kombinasi
13
Gambar 12. Penyiku Kombinasi
Penyiku di atas memiliki kegunaan yang sama namun, pada penyiku biasa
meupakan alat ukur ketegaklurusan yang sangat sederhana tanpa tambahan
indicator pengukuran lain selain skala dan batang tegak lurus. Sedangkan
pada penyiku kombinasi memiliki tambahan indicator pengukuran berupa
spirit level, sudut 45° dan batang tegak lurus yang dapat digeser sesuai
keperluan.
2.4.2 Pemeriksaan Kesikuan dengan Blok Ukur
14
BAB III
PENUTUP
3.1
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Haryanto, Dian. 2015. Laporan Akhir Praktikum Metrologi Industri – Modul 3
Pengukuran Kebulatan. Pekanbaru: UNRI
(https://www.slideshare.net/haryanto_dian/modul-3-dian-haryant-
1407123394)
[2]
Metrologi Industri dan Penjaminan Mutu. 2020. Kuliah (9) – Pengukuran
Kebulatan. Jurusan Teknik Mesin FT-UNAND, Padang
[3]
Parma, Indro. 2015. Studi Kecermatan Alat Ukur Kebulatan (Roundness Tester
Machine). Pekanbaru: Universiatas Riau
[4]
Rochim, Taufiq. 2006. Spesifikasi & Kontrol Kualits Geometrik. Bandung: ITB
[5]
https://dokumen.tips/documents/m4-pengukuran-kebulatan.html
[6]
http://faishal-mukhlish.blogspot.com/2014/06/alat-ukur-kebulatan.html
[7]
https://id.scribd.com/document/410089049/Makalah-Pengukuran-Kebulatan-
docx
https://www.pengelasan.net/alat-ukur/
https://www.bukalapak.com/p/rumah-tangga/perkakas-rumah-tangga/n8vmae-jual-
siku-tukang-siku-kombinasi-siku-waterpass-penggaris-siku-siku-penggaris (gb 12)
15
SOAL
A. OBJEKTIF
B. ESSAY
16