Anda di halaman 1dari 11

1.

PDTO
Pengetahuan:

KD 3.5 : Menerapkan alat ukur mekanik dan fungsinya

Materi : A. Satuan metric dan british


B. Jenis, spesifikasi dan fungsi alat ukur mekanik
Keterampilan

KD 4.5 : Menggunakan alat-alat ukur mekanik

Materi

Alat ukur mekanik adalah alat ukur yang pemakaiannya secara mekanik. Alat ukur mekanik
pada umumnya digunakan untuk mengukur panjang, lebar, kedalaman, diameter luar dan diameter
dalam sebuah benda. Skala pengukuran yang sering digunakan pada alat ukur mekanik adalah skala
metrik dan skala inchi.
Ada dua sistem satuan yang digunakan secara luas di dunia, yaitu Satuan Internasional (SI) dan
Satuan British/ Imperial. SI berasal dari Prancis, sedangkan satuan imperial berasal dari Inggris. Negara
yang menggunakan sistem satuan imperial adalah Amerika Serikat.
Sedangkan, negara-negara lain menggunakan sistem satuan metrik termasuk Inggris atau Britania Raya.
Contoh satuan internasional/ metrik adalah meter, liter, kilometer, sekon, dsb.
Contoh satuan british adalah inci (in), pon (lb), kaki (ft), knot (kn), mil, yard (yd), galon,
Fahrenheit, dsb.

Berikut Macam - Macam Alat Ukur Mekanik Dan Fungsinya


1. Mistar Baja
Mistar baja berfungsi untuk mengukur panjang, lebar,
ketinggian dan kedalaman suatu benda. Skala ukuran pada
mistar baja ini memiliki tingkat ketelitian 0,5 mm atau 1 mm.
Ukuran yang tersedia pada mistar / penggaris baja ini adalah
ukuran kombinasi yaitu ukuran metrik dan ukuran british
(ukuran inggris).

mistar baja

2. Siku (Penggaris Siku)


Penggari siku berfungsi untuk mengukur
bagian - bagian yang sangat berhubungan
dalam kesikuan bahan. Untuk menandai garis
persegi, untuk pemotongan dan juga dapat
digunakan untuk menandai sudut 45 derajat -
90 derajat.
Siku (Penggaris Siku)

3. Mistar Gulung (Measuring Tape)


Mistar gulung terbuat dari pita baja yang digulung. Mistar gulung
sering digunakan untuk mengukur benda yang ukurannya sangat
panjang seperti pipa, pelat dan lain-lain. Kemampuan ukur pada
pengaris gulumg / mistar gulung ini sampai 2000 mm (2
Meter). Jenis ukuran yang tersedia pada alat ukur ini ada 2 jenis :
yaitu ukuran metrik dan ukuran British.
Penggaris Gulung (Measuring Tape)

4. Busur Derajat
Busur derajat ini digunakan untuk mengukur sudut dari benda
hingga 180°. Busur derajat atau memiliki bentuk setengah
lingkaran dan dilengkapi dengan sepotong logam lurus dan
panjang yang dihubungkan pada bagian setengah lingkaran yang
dapat digerakkan disekeliling titik putarnya.
Busur Derajat
5. Outside Caliper
Outside caliper berfungsi untuk mengukur diameter luar suatu
benda, mengukur dimensi luar suatu benda dan memeriksa
apakah permukaan luar benda sejajar atau tidak sejajar
Outside Caliper

6. Inside Caliper
Inside calliper digunakan untuk mengukur diameter bagian
dalam (internal), Untuk mengukur dimensi / ukuran bagian
dalam dan, untuk memeriksa apakah permukaan bagian dalam
sejajar atau tidak.
Inside Caliper

7. Depth Gauge
Depth gauge digunakan untuk mengukur kedalaman
lubang, kedalaman ceruk (recess) dan slot, jarak dari
bagian - bagian pinggir bahan yang dikerjakan.
Depth Gauge

8. Valve Spring Tester


Valve spring tester digunakan untuk memeriksa karakteristik
elastis pegas. Skala daya pegas standar memiliki kapasitas
maksimum 158 kg (350 lb). Contohnya pemeriksaan pada
Steering clutch, flywheel clutch, dan pegas katup kontrol
hidrolik.
Valve Spring Tester

9. Feeler Gauge
Feeler gauge digunakan untuk menyesuaikan jarak ketebalan
(clearance) peralatan mesin, memeriksa keausan pada
komponen - komponen, dan mengukur alur-alur (groove)
berukuran kecil.
Feeler Gauge

Cara Menggunakan Feeler Gauge


1. Sebelum melakukan pengukuran menggunakan feeler gauge, terlebih dahulu bersihkan
feeler gauge, celah yang diukur dan tangan anda dari kemungkinan terdapat oli dan
kotoran. Karena oli dan kotoran dapat menyebabkan kesalahan dalam pengukuran
2. Pengukuran celah dilakukan dengan memasukkan salah satu feeler yang sesuai dengan
celah yang di ukur. Jangan memaksakan feeler gauge yang tidak sesuai atau terlalu sesak
karena dapat menyebabkan kaliper bengkok
3. Jika feeler gauge terlalu tebal dapat dipilih feeler gauge lain dengan ukuran dibawahnya.
Ketelitian pengukuran dapat didapatkan dengan menggabungkan beberapa lepengan. Jika
sebuah kaliper dapat masuk dengan longgar, coba tambahkan dengan kaliper dengan
ukuran terkecil.
4. Ukur celah komponen dengan feeler gauge dengan posisi lurus, jangan sampai
melengkung karena akan membuat hasil pengukuran yang tidak tepat.

Menggukur Celah Menggunakan Feeler Gauge

Cara Membaca Hasil Pengukuran Feeler Gauge


Cara membaca hasil pengukuran feeler gauge sangatlah mudah yaitu dengan cara
memasukkan Feeler Gauge pada celah tersebut, jika Feeler Gauge dapat masuk secara
presisi maka itulah ukuran dari celah tersebut.

Perawatan Feeler Gauge


Agar feeler gauge awet dan tidak mudah rusak, hendaknya dilakukan pemeliharaan
atau perawatan. Perawatannya yaitu :

1. Bersihkan Feeler Gauge dengan kain yang bersih sebelum dan sesudah
pemakaian
2. Setiap bagian-bagian feeler gauge harus dilumasi secukupnya dengan oli yang
berkualitas tinggi agar tidak mudah terkorosi/ berkarat.

10. Jangka Sorong / Vernier Caliper


Jangka sorong adalah alat ukur yang sering digunakan
di bengkel mesin. Jangka sorong atau Vernier caliper
berfungsi untuk mengukur diameter luar, diameter dalam
dan mengukur kedalaman, jangka sorong sorong
memilik panjang 150 mm - 200 mm dengan ketelitian
0,05 mm - 0,02mm
.Jangka sorong analog memiliki ketelitian sampai seperseratus
millimeter (0,01 mm).

Vernier Caliper / Jangka Sorong

Pada setiap jangka sorong mempunyai skala tetap dan skala nonius :

• Skala tetap/utama tertulis pada kerangka tetap berbentuk ” T ” yang mempunyai skala
dalam ukuran sistem metrik dan ukuran sistem inchi.
• Skala nonius atau skala verniler tertulis pada rangka yang digerakkan,sekala ini menentukan
ketelitian dari jangka sorong yang digunakan.
Jangka sorong memilik beberapa tingkat ketelitian, yaitu :
• Jangka sorong ketelitian skala ukur metrik : 1/20 mm atau 0.05 mm & 1/50 mm atau 0.02
mm.
• Jangka sorong ketelitian skala ukur inchi : 1/128 inchi atau 0.001 inchi
• Jangkauan pengukuran : 160 mm atau 6,25 inchi.

Fungsi Jangka Sorong (Vernier Caliper)
Berikut 3 fungsi utama jangka sorong atau vernier caliper :
• Mengukur tinggi / kedalaman suatu benda
• Mengukur ketebalan suatu benda / Diameter luar benda
• Mengukur outer ring / Diameter dalam suatu benda.
Bagian - Bagian Jangka Sorong (Vernier Caliper)

Bagian - Bagian Jangka Sorong

1. Rahang Atas
Rahang atas digunakan untuk mengukur sisi luar dari suatu benda. Terdiri atas rahang
tetap dan rahang geser.
2. Rahang luar
Rahang luar digunakan untuk mengukur sisi dalam dari suatu benda. Terdiri atas rahang
tetap rahang geser.
3. Depth Probe
Depth probe digunakan untuk mengukur kedalaman dari suatu benda.
4. Skala utama (cm)
Skala Utama satuan cm ini berfungsi untuk menyatakan ukuran skala utama suatu benda
yang diukur dengan satuan centimeter (cm).
5. Skala utama (inchi)
Skala Utama dalam satuan inchi berfungsi untuk menyatakan ukuran utama benda yang
diukur dengan satuan inchi.
6. Skala nonius (mm)
Skala Nonius satuan satuan milimeter (mm) berfungsi sebagai skala hasil pengukuran
angka belakang koma (,) dengan satuan mm (milimeter).
7. Skala nonius (Inchi)
Skala Nonius satuan Inchi ini berfungsi sebagai skala hasil pengukuran angka belakang
koma (,) dengan satuan inchi.
8. Pengunci
Pengunci digunakan untuk menahan bagian-bagian yang bergerak seperti rahang atau
depth probe. Agar ketika pengukuran selesai dilakukan hasil pengukurannya tidak berubah.

Jenis - Jenis Jangka Sorong (Vernier Caliper)

1. Jangka sorong Mekanik

Cara pembacaan jangka sorong mekanik dilakukan secara


manual, sehingga memerlukan ketelitian yang lebih
ketika membaca hasil pengukuran benda.

Jangka sorong Mekanik

2. Jangka Sorong Analog (Dial Caliper)

Jangka sorong ini umumnya sama dengan jangka


sorong manual, hanya saja untuk skala nonius atau
vernier berbentuk Analog atau jarum jam sehingga
lebih mudah dalam membaca skala nonius.

Jangka Sorong Analog (Dial Caliper)

3. Jangka Sorong Digital


Jangka sorong digital merupakan perngembangan
dari jangka sorong analog. Display (layar) dengan
angka digitak diletakan untuk membaca skala
nonius saja, untuk pembacaan skala utama tetap
dilakukan secara manual.
Tetapi dengan menggunakan jangka sorong jenis
ini dapat mempermudah dan mempercepat ketika
membaca hasil pengukuran pada skala nonius.

Jangka Sorong Digital

Cara Menggunakan Jangka Sorong (Vernier Caliper)


1. Menggunakan jangka sorong untuk mengukur diameter luar benda
Mengukur Diameter Luar
• Putar pengunci berlawanan arah dengan arah jarum jam.
• Geser rahang kanan
• Masukan benda yang akan diukur ke antara kedua rahang bawah jangka sorong.
• Geser rahang sampai tepat pada tepi benda.
• Putar pengunci searah jarum jam agar rahang tidak bergeser.
• Baca skala utama dan skala noniusnya.
2. Menggunakan jangka sorong untuk mengukur diameter dalam benda

Mengukur Diameter Dalam


• Putar pengunci berlawanan arah dengan arah jarum jam
• Masukkan rahang bagian atas kedalam benda yang akan diukur.
• Geser rahang tepat pada benda dan putar pengunci searah jarum jam agar rahang tidak
bergeser.
• Bacalah skala utama dan skala noniusnya.

3. Menggunakan jangka sorong untuk mengukur kedalaman suatu benda

Mengukur Kedalaman
• Putar pengunci berlawanan arah dengan arah jarum jam.
• Buka rahang jangka sorong hingga ujung lancip menyentuh dasar benda
• Putar pengunci searah jarum jam agar rahang tidak bergeser.
• Bacalah skala utama dan skala noniusnya.

11. Outside Micrometer (Mikrometer Luar)


Mikrometer luar (Outside micrometer) / mokrometer
sekrup adalah alat ukur yang digunakan untuk
mengukur ketebalan benda kerja & mengukur jarak
atau celah suatu benda.

Outside Micrometer / Mikrometer Luar

Mikrometer merupakan salah satu alat ukur yang presisi melihat tingkat ketelitiannya yang dapat
mengukur hingga 0,01 mm dan 0.001 mm. Mikrometer lebih presisi dibandingkan dengan jangka
sorong. Mikrometer sendiri terbagi menjadi 2 macam, yaitu mikrometer dalam (inside micrometer) dan
mikrometer luar (outside micrometer). Pada kesempatan kali ini, kita bahas mengenai mikrometer luar
(outside micrometer).

Mikrometer luar terdapat beberapa macam


ukuran yaitu dari ukuran 0 - 25 mm, ukuran 25
- 50 mm, ukuran 50 - 75 mm, dan ukuran 75 -
100 mm. Untuk ukuran mikrometer selain 0 -
25 mm, perlu dilakukan set “0” sebelum
menggunakannya dengan menggunakan
batang standar (standar gauge) untuk
memperoleh ukuran yang tepat.
Cara melakukan set “0”
Pemeriksaan :

Pasangkan standar gauge diantara anvil dan spindel pada mikrometer. Putarkan
thimble sampai spindel menyentuh standar gauge, setelah itu putarkan rachet stopper
sampai berbunyi 2 – 3 dan kunci dengan lock clamp kemudian bacalah titik standar
“0”. Untuk mikrometer yang ukurannya 0 - 25 mm tidak perlu menggunakan standar
gauge karena spindel dapat merapat dengan anvil untuk mengecek titik standar “0”.

Penyetelan :
Bila titik “0” tidak tepat
maka lakukan
penyetelan. Bila
perbedaan antara harga
standar “0” dengan hasil
pembacaan kurang dari
0,02 mm, maka lakukan
langkah penyetelan
dengan menggunakan
kunci penyetel dengan cara masukan ujung dari kunci penyetel pada lubang di bagian
outer sleeve kemudian tepatkan titik “0” pada thimble segaris dengan garis pada outer
sleeve. Bila perbedaan melebihi 0,02 mm, maka gunakan kunci penyetel untuk
mengendorkan rachet stopper,hal ini akan membuat thimble dapat bergerak bebas
kemudian tepatkan titik “0” pada thimbe agar segaris dengan garis pada outer sleeve.
Setelah itu, tahan thimble agar tidak berputar dan kencangkan kembali rachet stopper
dengan kunci penyetel.

Cara Pengukuran

Untuk mikrometer luar dengan tingkat


ketelitian 0,01 mm.

Pada skala thimble terdiri dari 50 buah strip.


Jika thimble berputar satu kali putaran maka
akan menunjukkan nilai 0,50 mm sehingga 1
strip thimble sama dengan 0,01 mm. Setiap
kali thimble berputar satu kali putaran maka
akan menunjukkan nilai 0,50 mm dan hal ini
ditunjukkan oleh strip bagian bawah garis
pada outer sleeve (pada skala utama). Ketika thimble berputar sebanyak 2 kali
putaran mak menunjukkan nilai 1 mm (pada skala utama), hal ini akan ditunjukkan
pada skala strip bagian atas garis pada outer sleeve. Jadi setiap strip pada bagian
atas outer sleeve nilainya 1 mm.
Pada skala thimble ada yang terdiri dari 25 buah strip dan ada yang terdiri dari 50
strip. Untuk skala thimble yang terdiri 25 strip, maka jika thimble berputar satu kali
putaran maka akan menunjukkan nilai 0,25 mm sehingga 1 strip thimble sama dengan
25 : 0,25 = 0,01 mm. Setiap kali thimble berputar satu kali putaran maka akan
menunjukkan nilai 0,25 mm. Pada skala utamanya terdapat 4 buah strip, 1 strip
nilainya 0,25 mm.
Sedangkan untuk skala thimble yang terdiri 50 strip, maka jika thimble berputar satu
kali putaran maka akan menunjukkan nilai 0,50 mm sehingga 1 strip thimble sama
dengan 50 : 0,50 = 0,01 mm. Setiap kali thimble berputar satu kali putaran maka akan
menunjukkan nilai 0,50 mm. Pada skala utamanya terdapat 2 buah strip, 1 strip
nilainya 0,50 mm.

Pada skala sleeve, ada yang memiliki 5 strip dan ada yang memiliki 10 strip. Yang
hanya terdapat 5 strip maka nilai 1 stripnya adalah 0,002 mm sedangkan untuk yang
terdapat 10 strip maka nilai 1 stripnya adalah 0,001 mm.

Untuk langkah pengukuran, letakkan benda yang akan diukur diantara thimble dan
anvil, putarkan thimble sampai spindel menyentuh benda yang akan diukur, setelah
putarkan rachet stopper 2 sampai 3 kali putaran untuk mencegah kerusakan spindel.
Setelah itu kunci spindel agar tidak bergerak menggunakan lock clamp. Kemudian
bacalah hasil pengukurannya.

Untuk lebih jelasnya lihat contoh soal dibawah ini :


Soal :

Perhatikan gambar disamping. Berapakah


nilai ukuran yang ditunjukkan pada
gambar mikrometer?
Jawaban :
Pada skala utama : 5,00 mm
Pada skala thimble : 0,20 mm
Jumlah :5,20mm

Soal :

Perhatikan gambar disamping. Berapakah


nilai ukuran yang ditunjukkan pada gambar
mikrometer disamping?
Jawaban :
Pada skala utama : 3,75 mm
Pada skala thimble : 0,00 mm
Pada skala sleeve : 0,008 mm
Jumlah : 3,758 mm

12. Inside Micrometer (Mikrometer Dalam)


Inside micrometer berfungsi untuk mengukur diameter dalam suatu benda dengan dengan tingkat
akurasi yang tinggi jika dibandingkan dengan jangka sorong. Inside micrometer memiliki tingkat
ketelitian sampai 0,01 mm.

Inside Micrometer / Mikrometer Dalam


14. Telescoping Gauge
Telescoping gauge berfungsi untuk mengukur diameter
dalam suatu benda yang memiliki ukuran yang kecil.
Telescopic Gauge biasanya digunakan untuk mengukur
lubang kecil yang tidak bisa digunakan micrometer.

Telescoping Gauge

15. Dial Indicator


Dial indicator atau yang sering disebut juga Dial Gauge
merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur
dan memeriksa kerataan atau kesejajaran pada
permukaan benda dengan skala pengukuran yang
sangat kecil.
Dial Indicator

Uraian

Dial gauge digunakan untuk meng-ukur kebengkokan poros, run out, dan backlash. Dengan
ketelitian : 0,01 mm
Apabila jarum panjang membuat satu putaran penuh (100 strip), maka jarum pendek
bergerak 1 strip (1 mm)

Metoda Pengukuran

Pengukuran run out

1. Bersihkan benda yang akan diukur


2. Letakkan V-block pada tempat yang rata dan letakkan poros (cam shaft) di atas V-
block
3. Sentuhkan spindle dial gauge pada permukaan poros dan pastikan spindle tegak
lurus dengan poros
4. Putar poros perlahan-lahan, dan bacalah jumlah gerakan pointer
5. Hasil pengukuran adalah 0,08 mm

Cara Membaca Hasil Pengukuran Run Out


Perhatikan gambar dibawah ini :

Keterangan :

• ( + ) merupakan hasil jarum panjang putaran dial gauge


tertinggi ke kiri
• ( - ) merupakan hasil putaran jarum panjang dial gauge
tertinggi ke kanan

Contoh : (+)+(-)
Hisal hasil pengukuran menggunakan Dial Indikator ke kiri
adalah 0,10 mm. Sedangkan yang ke kanan adalah 0,10 mm. Maka pengukuran Run Out
didapatkan hasil 0,10 mm + 0,10 mm = 0,20 mm.

Cara Mengukur Kebengkokan Poros Menggunakan Dial Indikator


Kebengkokan adalah pengukuran yang dilakukan untuk pada sebuah batang (poros) yang
mempunyai gaya gerak aksial, perbedaannya dengan run out hanya pada gerak aksialnya (gaya
keatas). Contoh pengukuran kebengkokan yaitu pada batang poros camshaft, batang poros
crankshaft dan sejenisnya.

1. Siapkan alat yang akan digunakan


2. Bersihkan bahan yang akan diukur
(Pastikan tidak ada karat ataupun kotoran
yang menempel)
3. Letakkan V - Block pada tempat yang rata
4. Letakkan poros pada V - Block dengan baik
dan benar (bila perlu coba diputar-putar
menggunakan tangan)
5. Sentuhkan bidang sentuk dial gauge pada
permukaan poros
6. Tekan sampai jarum panjang bergerak 1
atau 2 x putaran penuh) Meletakan Poros Pada V-Block
7. Setting angka nol (putar angka nol ke arah
jarum berhenti)
8. Beri tanda titik atau strip pada benda yang diukur
9. Putar perlahan poros menggunakan tangan
10. Perhatikan hasil pengukurannya pada dial gauge.

Cara Membaca Hasil Pengukuran Kebengkokan Poros


(+)+(-)
2

Keterangan:

• ( + ) merupakan hasil putaran jarum panjang dial gauge tertinggi ke kiri


• ( - ) merupakan hasil putaran jarum panjang dial gauge tertinggi ke kanan

Contoh :
Misal hasil pengukuran menggunakan Dial Indikator ke kiri adalah 0,10 mm. Sedangkan yang ke
kanan adalah 0,10 mm. Maka hasil pengukuran Run Out yaitu (0,10 mm + 0,10 mm) : 2 = 0,10
mm.

16. Cylinder Bore Gauge


Cylinder bore gauge adalah alat ukur yang
menggunakan dial gauge. Cylinder bore gauge
digunakan untuk mengukur diameter silinder
dan komponen sejenisnya secara teliti, dan dari
hasil pengukuran mampu menyimpulakan
keovalan & ketirusan suatu silinder atau benda
kerja. Pada ujung cylinder bore gauge terdapat
dial gauge dan pada sisi lainnya terdapat
measuring point. Cylinder gauge adalah alat
ukur yang mempunyai ketelitian 0,01 mm.

Konversi Satuan Internasional - British

Pada dasarnya ada 2 sistem satuan , yaitu Satuan Internasional ( SI ) dan Satuan British. Satuan
Internasional banyak digunakan di negara asia salah satunya negara kita Indonesia . Contoh Satuan Metric : meter,
liter , km/jam , dll .
Amerika Serikat merupakan salah satu negara pengguna Satuan British , entah mengapa negara yang satu
ini selalu ingin tampil beda . Mungkin karena merasa negara besar dan tidak mau ikut2 an seperti negara lain maka
mereka menggunakan satuan yang berbeda.
Berikuti ini merupakan beberapa konversi Satuan Internasional – Satuan British :

PANJANG MASSA DAN DENSITAS

1 cm = 0,3937 in 1 kg = 2,2046 lb
1m = 3,2808 ft 1 g/cm3 = 103 kg/m3
1 in = 2,54 cm 1 g/cm3 = 62,428 lb/ft3
1 ft = 0,3048 m 1 lb = 0,4536 kg
1 lb/ft3 = 0,016018
g/cm3
1 lb/ft3 = 16,018 kg/m3

KECEPATAN VOLUME

1 km/h = 0,62137 mile/h 1 cm3 = 0,061024 in3


1 km/h = 0,27778 m/s 1 m3 = 35,315 ft3
1 km/h = 0,91134 ft/s 1L = 10-3 m3
1 km/h = 0,53996 knots 1L = 0,0353 ft3
1 mile/h = 1,6093 km/h 1 in3 = 16,387 cm3
1 m/s = 3,6 km/h 1 ft3 = 0,028317 m3
1 ft/s = 1,092728 km/h 1 galon = 0,13368 ft3
1 knots = 1,852 km/h 1 galon = 3,7854 x 10-3 m3

GAYA TEKANAN

1N = 1 kg.m/s2 1 Pa = 1 N/m2 =
1N = 0,22481 lbf 1,4504 x 10-4 lbf/in2
1 lbf = 32,174 lb.ft/s2 1 bar = 105 N/m2
1 lbf = 4,4482 N 1 atm = 1,01325 bar
1 lbf/in 2 = 6894,8 Pa
1 lbf/in2 = 144 lbf/ft2
1 atm = 14,696 lbf/in2

ENERGI DAN ENERGI SPESIFIK LAJU PERPINDAHAN ENERGI


1J = 1 N.m = 1W = 1 J/s = 3,413
0,73756 ft.lbf Btu/h
1 kJ = 737,56 ft.lbf 1 Kw = 1,341 hp
1 kJ = 0,9478 Btu 1 Btu/h = 0,293 W
1 kJ/kg = 0,42992 Btu/lb 1 hp = 2545 Btu/h
1 ft.lbf = 1,35582 J 1 hp = 550 ft.lbf/s
1 Btu = 778,17 ft.lbf 1 hp = 0,7457 Kw
1 Btu = 1,0551 kJ
1 Btu/lb = 2,326 kJ/kg
1 kcal = 4,1868 kJ

KALOR SPESIFIK PERCEPATAN STANDAR DARI GRAVITASI

1 Kj/kg.K = 0,238846 Btu/lb.°R g = 9,80665 m/s2


1 kcal/kg.K = 1 Btu/lb.°R g = 32,174 ft/s2
1 Btu/lb.ºR = 4,1868 Kj/kg.K

TEKANAN ATMOSFER STANDAR HUBUNGAN TEMPERATUR

1 atm = 1,01325 bar T (°R) = 1,8 T (K)


1 atm = 14,696 lbf/in2 T (°C) = T (K) – 273,15
T (°F) = T (°R – 459,67

Anda mungkin juga menyukai