X TKRO
3.8 Menerapkan pembuatan ukuran sesuai fungsi dan pandangan utama gambar teknik
4.8 Menyajikan ukuran sesuai fungsi dan pandangan utama gambar teknik
Adanya Gambar Teknik tentunya tidak hanya sembarang ada melainkan ada fungsi dan
tujuannya yaitu dengan tujuan untuk menerjemahkan gambar desain menjadi gambar terukur
sehingga dapat dipahami orang lain, terutama oleh pelaksana, bagian produksi, menghitung
biaya, penggunaan material dan lain sebagainya.
Oleh karena itu pemberian ukuran atau dimensi pada gambar teknik sangatlah penting
untuk memenuhi tujuan dari gambar teknik itu sendiri.
Ukuran adalah nilai numerik yang dicantumkan dalam satuan pengukuran tertentu dan pada
gambar teknik dituliskan dengan garis, symbol dan angka. Ukuran dicantumkan pada gambar
kerja secara lengkap untuk mempermudah pengerjaan di bengkel dan pencapaian fungsi suatu
benda kerja. Ada cara dan aturan pemberian ukuran pada gambar teknik yang harus dilaksanakan
oleh setiap pembuat gambar agar gambar dapat dengan mudah dibaca oleh siapapun dan
dimanapun.
Cara dan aturan pemberian ukuran pada gambar teknik telah ditetapkan oleh standar
internasional dalam ISO Standards Handbook - Technical Drawing. Untuk membuat suatu benda
dengan berpedoman pada gambar kerja diperlukan ukuran dari benda yang akan dibuat. Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan pada waktu memberi ukuran suatu gambar.
1. Ukuran harus lengkap, untuk tempat yang sama cukup di berikan ukuran satu kali dan
diletakan pada posisi yang jelas (lihat gambar 1).
2. Ukuran harus bisa diperiksa kembali, setelah benda dibuat ukuran yang dicantumkan
pada gambar harus dapat diperiksa kebenarannya pada benda yang sebenarnya (gambar
2).
3. Pemberian ukuran harus sesuai dengan langkah pembuatannya ( gambar 3.1 dan 3.2 ).
Penunjukan Ukuran
Ketika pemberian ukuran pada gambar kerja penunjukan ukuran yang dicantumkan
adalah penunjukan ukuran gabungan yaitu penunjukan ukuran besaran dan posisi
1. Skala gambar
Skala gambar dapat dipilih dari skala yang telah distandarisasikan di bawah ini, yaitu
menggunakan kelipatan angka 1, 2, 5, dan 10;
Gambar sama dengan benda : Skala 1 : 1
Gambar diperbesar : Skala 2:1, 5:1, 10:1
Gambar diperkecil : Skala 1:2, 1:5, 1:10, 1:20, 1:50, 1:100.
W : L = 1 : 3
W
L
L
20
40
Gambar 7.1 Ukuran-ukuran normal
60o o
30
15
75 o
450 15
15
15
15
15 15
60 o
15
15
45 o
15
o
30
15o
Gambar 7.2a Ukuran sudut Gambar 7.2b Memberi ukuran pada
garis ukur sudut
4. Penulisan satuan
Harga satuan panjang yang dipakai umumnya mm, tidak perlu dicantumkan sedangkan
untuk sudut adalah derajat harus dicantumkan. Apabila ada satuan yang berbeda, maka
satuan tersebut harus dicantumkan (lihat gambar 8).
o
30
M10
40
Gambar 8 Harga satuan dalam ukuran
5. Penulisan Desimal
Tanda desimal adalah koma dan dicantumkan dengan jelas. Apabila angka lebih dari tiga
tidak perlu tanda-tanda lain (lihat gambar 9).
1325,6
Gambar 9 Tanda decimal
6. Penulisan lambang ukuran silinder, bujur sangkar, bola dan radius
Bentuk benda tertentu diberi lambang atau simbol yang kemudian diberi ukuran.
Lambang-lambang tersebut dapat dilihat pada table di bawah ini
Tabel 1 Lambang Bentuk Benda
Untuk radius yang titik pusatnya berada diruang gambar ditunjukkan seperti pada (lihat
gambar 7.1).
Gambar 7.1 Lambang ukuran, silinder, bujur sangkar, bola dan radius
7. Klasifikasi ukuran
Pemberian ukuran berdasarkan tingkat kepentingan ukuran pada suatu gambar dapat
dibagi menjadi 3 (gambar 8).
a. Ukuran Fungsional (F)
Ukuran fungsional adalah ukuran yang memiliki peranan sangat penting agar
komponen dapat berfungsi dengan benar. Ukuran fungsional ditentukan berdasarkan
fungsi kerja dari benda tersebut terhadaap konstruksi susunannya terutama bagian
yang berhubungan dengan bagian - bagian benda lainnya. Biasanya menggunakan
toleransi umum, khusus atau suaian.
b. Ukuran Non Fungsional (NF)
Ukuran non fungsional adalah ukuran yang tidak terlalu berpengaruh terhadap fungsi
komponen yang digambar. Ukuran non fungsional digunakan untuk membantu proses
pengerjaan, pengukuran atau pengecekan yang tidak ditinjau secara langsung dari
fungsi kerjana melainkan hanya untuk membantu pencapaian fungsi benda tersebut.
Biasanya hanya menggunakan toleransi umum.
c. Ukuran Pembantu / Ukuran Tambahan (A)
Ukuran pembantu adalah penunjukan ukuran tambahan yang diberikan agar operator
tidak perlu menghitung sisa atau jumlah ukuran yang ada. Pencantumannya dalam
tanda kurung.
5
0,
R.
Gambar 9.2 Pemberian ukuran detail
9. Pembubuhan petunjuk
Suatu garis petunjuk adalah suatu garis yang menunjuk suatu bagian (garis ukur, objek,
garis batas benda dan sebagianya). Garis petunjuk harus diakhiri dengan titik, apabila
berakhir didalam benda (lihat gambar 10.1 ), ujung panah apabila berakhir pada garis
batas benda radius (lihat gambar 10.2), dan tanpa titik atau ujung panah, apabila berakhir
pada garis ukur radius (lihat gambar 10.3).
90o
30o
(a) 2 x 45 o (b)
30o
(a) 2 (b)
y
X = 20
y = 10
45 37
Gambar 21.1 Ukuran yang digambar tidak sesuai skala, diberi garis bawah
45 37
Gambar 21.2 Ukuran yang digambar tidak sesuai skala, pada pandanga yang
terselang
21. Pembubuhan ukuran bagian simetri
Untuk bagian yang simetris pada gambar 22, ukuran bagian kanan tidak perlu
dicantumkan lagi, karena simetris dengan bagian kiri.
4x 8
12
6 x 12 = (72)
Gambar 23.2 Pemberian ukuran dengan jarak yang sama
4
X
(2
2,
0
5
)=
90
0
Gambar 23.3 Pemberian ukuran dengan pemberian sudut sama
Di bawah ini disajikan beberapa contoh pemberian ukuran kemiringan dan ketirusan.
Perhatikan gambar 26.1, 26.2, dan 26.3.
A B C D E
X 22 38 58 100 124
Y 86 24 56 80 35
18,5 15 29 19 15
CATATAN :
• Bacalah dan pelajari materi pada bahan ajar ini dengan cermat
• Kebangkan materi yang materi dengan mencari literasi dari sumber
lain baik buku atau internet
• Kerjakan tugas untuk meningkatkan pendalaman materi dan
meningkatakan keterampilan dalam gambar teknik