Anda di halaman 1dari 3

NAMA : M.

IRMAN BUDI P
NPM : 3334122168
STRAIN HARDENING DAN ANNEALING
1. STRAIN HARDENING
Strain Hardening (pengerasan regangan) adalah penguatan logam untuk deformasi
plastik (perubahan bentuk secara permanen atau tidak dapat kembali seperti semula).
Penguatan ini terjadi karena dislokasi gerakan dalam struktur kristal dari material. Deformasi
bahan disebabkan oleh slip (pergeseran) pada bidang kristal tertentu. Jika gaya yang
menyebabkan slip ditentukan dengan pengandaian bahwa seluruh atom pada bidang slip
kristal serempak bergeser, maka gaya tersebut akan besar sekali. Dalam kristal terdapat cacat
kisi yang dinamakan dislokasi. Dengan pergerakan dislokasi pada bidang slip yang
menyebabkan deformasi dengan memerlukan tegangan yang sangat kecil.
Kalau kristal dipotong menjadi pelat tipis dan dipoles secara elektrolisa, maka akan
terlihat di bawah mikroskop elektron, sejumlah cacat yang disebut dislokasi. Dislokasi
merupakan cacat kisi yang menentukan kekuatan bahan berkristal. Karena adanya tegangan
dari luar, dislokasi akan bergerak kepermukaan luar, sehingga terjadi deformasi. Selama
bergerak dislokasi bereaksi satu sama lain. Hasil reaksi ada yang mudah bergerak dan ada
yang sulit bergerak. Yang sulit bergerak berfungsi sebagai sumber dislokasi baru
(multiplikasi dislokasi). Sehingga kerapatan dislokasi semakin tinggi. Semakin tinggi
kerapatan dislokasi, maka semakin sulit dislokasi bergerak sehingga kekuatan logam akan
naik.
Strain hardening (pengerasan regangan) terjadi selama pengujian tarik. Pada proses uji
tarik regangan akan bertambah sehingga kekuatan tarik, kekuatan mulur dan kekerasannya
akan meningkat pula sedangkan massa jenis dan hantaran listriknya menurun. Hal ini juga
mengakibatkan menurunnya keuletan.
Kristal logam mempunyai kekhasan dalam keliatan yang lebih besar dan pengerasan
yang luar biasa. Sebagai contoh, kekuatan mulur baja lunak sekitar 180 MPa dan dapat
ditingkatkan sampai kira kira 900 MPa oleh pengerasan regangan (Surdia Tata : 1984).
Inilah yang melatarbelakangi mengapa mekanisme pengerasan logam merupakan sesuatu
yang berguna.
Tegangan di daerah elastis sampai sekitar titik mulur didapat dengan jalan membagi
beban oleh luas penampang asal batang uji, biasanya dipakai pada perencanaan mesin
mesin. Tegangan ini dinamakan tegangan teknis atau tegangan nominal. Ketika deformasi
bertambah, maka luas penampang batang uji menjadi lebih kecil sehingga tegangan dapat
dinyatakan dalam tegangan sebenarnya. Kekuatan tarik atau kekuatan maksimum yang
dinyatakan dalam tegangan teknis atau tegangan nominal sering dipakai dalam bidang
teknik,yaitu tegangan dalam ordinat fasa gambar 1.2 dinyatakan dalam tegangan nominal.
Kalau tegangan dinyatakan dalam tegangan sebenarnya dan regangan dalam regangan
sebenarnya
= ln ( l / lo )
dan dengan regangan teknik
= ln ( 1 + )
Hubungan antara tegangan sebenarnya dan regangan sebenarnya didekati oleh persamaan
= K
n

dengan n = eksponen pengerasan regangan (sebagai ukuran pengerasan)
1 = koefisien kekuatan
K = konstanta
n = konstanta



K dan n adalah konstanta yang ditentukan oleh jenis bahan dan keadaan deformasi tertentu.
Gambar diatas menyatakan perbandingan antara kurva tegangan regangan teknis dan kurva
tegangan regangan sebenarnya. Dan persamaannya dapat dirumuskan
log = log K + n
Jadi kalau tegangan sebenarnya dan tegangan sebenarnya diplot pada kertas grafik logaritma,
daerah deformasi plastis merupakan garis lurus, sedangkan gradiennya merupakan harga n.
Kalau keadaan deformasi tertentu diperhitungkan, regangan sebenarnya sama dengan
perubahan regangan memanjang dan melintang, atau regangan dari tarikan dan tekanan.
Selanjutnya regangan
neck
pada permulaan

pengecilan setempat dari pengujian tarik sama
dengan harga n.

2. ANNEALING
Anil adalah perlakuan panas yang umumnya diterapkan kepada paduan logam yang telah
mengalami pengerjaan dingin dengan tujuan untuk melunakkan kembali paduan logam dari
keadaan pengerasan regangan (strain hardening).
Pengerjaan Dingin Melibatkan deformasi plastis yang dilakukan dibawah temperatur
rekristalisasi. Misalnya pada pengerolan dingin pada baja, bila sebelum pengerolan butiran
baja adalah seragam kesegala arah (equiaxed), maka butiran hasil rol adalah pipih dengan
dimensi terpanjang searah arah pengerolan. Butiran pipih ini mengandung dislokasi dalam
kerapatan tinggi.
Pengerjaan Panas Melibatkan proses deformasi palstis yang dilakukan di atas
temperatur rekristalisasi. Misalnya dalam pengerolan panas bila sebelum pengerolan butiran
baja adalah seragam ke segala arah (equiaxed) maka butiran pipih hasil rol akan berganti
dengan kristal baru yang mirip dengan butiran asal yang relatif bebas dislokasi.
Temperatur Rekristalisasi adalah temperatur minimum yang memungkinkan terjadinya
pengintian kristal-kristal baru dari kristal-kristal yang telah mengalami deformasi plastis.
Harga Trek tergantung pada komposisi kimia paduan dan besarnya deformasi yang diberikan.
Proses rekristalisasi memerlukan aktivasi termal maka hal ini hanya akan terjadi pada
temperatur relatif tinggi dimana vakansi dapat berdifusi menghasilkan pengaturan dislokasi.
Anil memiliki tiga tahapan dalam prosesnya yaitu recovery, rekristalisasi, dan pertumbuhan
butir. Tahap pertama adalah pemulihan , dan itu menghasilkan pelunakan logam melalui
penghapusan kristal cacat (tipe utama yang merupakan cacat linear disebut dislokasi) dan
tekanan internal yang menyebabkan mereka. Tahap pemulihan mencakup semua fenomena
anil yang terjadi sebelum munculnya ketegangan baru bebas biji-bijian. Tahap kedua
adalah rekristalisasi, dimana ketegangan baru bebas butir nukleasi dan tumbuh untuk
menggantikan mereka cacat oleh tekanan internal. Jika anil ini dibiarkan berlanjut setelah
rekristalisasi telah selesai, maka gandum pertumbuhan (tahap ketiga) terjadi. Dalam
pertumbuhan butir, mikro mulai menjadi kasar dan dapat menyebabkan logam memiliki sifat
mekanik yang kurang dari memuaskan.

Anda mungkin juga menyukai