Anda di halaman 1dari 30

3.

7 Menganalisis gambar potongan


berdasarkan jenis potongan

4.7 Menyajikan jenis gambar


potongan berdasarkan jenis
potongan
Perhatikan gambar-gambar berikut ini!

Gambar-gambar tersebut
merupakan mesin yang sengaja
dipotong agar kita dapat melihat
semua komponen yang terdapat
dalam mesin yang mungkin
terhalang oleh penutup atau
komponen lainnya. Mari kita
pelajari lebih lanjut mengenai
gambar potongan !
Gambar Potongan
Berdasarkan contoh pada slide
sebelumnya dapat disimpulkan bahwa
gambar potongan adalah gambar yang
menampilkan bagian-bagian
tersembunyi atau membuang bagian
yang menghalangim(menutupi).
Fungsi Gambar Potongan

Memperlihatkan bagian-bagian dari benda


yang tertutupi tadi (bisa berbentuk rumit
dan berongga) untuk diperlihatkan dengan
jelas, sehingga bagian yang berbentuk
rumit/kompleks dan berongga atau bagian
yang tersembunyi dapat terlihat dengan
lebih jelas.
Bentuk Potongan atau Irisan

Gambar potongan dapat dibayangkan


dengan sebuah benda yang dipotong
dengan sebuah bidang potong dan
gambar potongannya dapat terlihat
setelah bagian yang dipotong
dihilangkan.
Bentuk Potongan / Irisan
Tanda Gambar Potongan
 Tanda pemotongan dengan garis sumbu yang
kedua ujungnya ditebalkan.
Tanda Gambar Potongan

 Tandapemotongan dangan garis tipis


bergelombang bebas

 Tanda pemotongan dengan garis tipis


berzigzag
Pandangan Pada Gambar Potongan
 Untuk membuat gambar potongan atau gambar
irisan, kita perlu memperlihatkan anak – anak
panah pada kedua ujung garis potongnya. Arah
anak panah ini menunjukkan arah pandangan
dari benda yang dipotong dengan batas garis
pemotongnya. Perhatikan contoh di bawah ini!
Menempatkan Gambar Penampang
atau Gambar Potongan
 Untuk menempatkan gambar penampang atau
gambar potongan, kita perlu memperhatikan
penempatan gambar potongan tersebut sesuai
dengan proyeksi yang akan kita gunakan,
apakah proyeksi di kuadran I (Eropa) atau
proyeksi di kuadran III (Amerika)?
 Jika proyeksi yang diguanakan adalah proyeksi
Amerika, maka gambar penampang potongnya
diletakkan atau berada dibelakang arah anak
panahnya.
 Jika proyeksi yang digunakan proyeksi Eropa
maka penempatan gambar potongannya
berada di depan arah anak panahnya
 Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut !
Penempatan gambar potongan dengan
proyeksi Amerika
Penempatan gambar potongan dengan
proyeksi Eropa
Penempatan Gambar Potongan
 Selain ditempatkan sesuai dengan proyeksi yang
digunakan, penampang potongan dapat juga diputar di
tempat (penampang putar) seperti tampak pada gambar
di bawah ini.
 Atau dengan dipotong dan diputar kemudian
dipindahkan ke tempat lain segaris dengan sumbunya
seperti tampak pada gambar
Benda-benda yang Tidak Boleh Dipotong

 Benda pejal, misal : poros pejal, jari –


jari pejal dan semacamnya.
Benda-benda yang Tidak Boleh Dipotong
 Benda – benda tipis, misalnya : pelat – pelat penguat
pada dudukan poros dan pelat penguat pada flens
juga tidak boleh dipotong.
 Bagian – bagian yang tidak boleh dipotong tersebut
yaitu bagian – bagian yang tidak diarsir.
Jenis-jenis Gambar Potongan
1. Gambar potongan penuh
Gambar potongan penuh diasumsikan benda
dipotong seluruhnya dengan bidang potong sehingga
sebagian benda seolah - olah dihilangkan. Gambar
potongan menampilkan seluruh bagian dalam secara
rinci.
Jenis-jenis Gambar Potongan
2. Potongan Setengah
Gambar potongan setengah, bidang potong hanya
menghilangkan seperempat dari objeknya. Untuk benda -
benda simetrik gambar potongan setengah digunakan
untuk menampilkan bagian dalam dan bagian luar pada
pandangan yang sama. Gambar potongan setengah
sangat bagus digunakan untuk menghilangkan garis yang
tidak terlihat.
Jenis-jenis Gambar Potongan
3. Gambar Potongan Sebagian (Sobekan)
Pada gambar potongan sebagian, digambarkan
benda hanya dipotong pada bagian tertentu saja yang
ingin diperlihatkan bagian dalamnya. Gambar
potongan sebagian digunakna untuk memperlihatkan
bagian - bagian tertentu saja.
Jenis-jenis Gambar Potongan
4. Gambar Potongan Benda Tipis
Gambar potongan benda tipis digunakan sebagai pandangan
tambahan dari pandangan utama yang digunakan
pada proyeksi ortograpik . Gambar potongan diproyeksikan
pada sebuah bidang potong tambahan.
Jenis-jenis Gambar Potongan
5. Gambar potongan bercabang atau meloncat
Jenis-jenis Gambar Potongan
6. Gambar potongan putar
Gambar potongan berurutan dapat ditempatkan
secara terpisah dengan ditunjukan oleh bidang
potong dan gambar potongannya atau dapat
diletakan di bawah bidang potongnya.
GARIS ARSIRAN
Untuk membedakan gambar proyeksi yang
dipotong dengan gambar pandangan, maka
gambar potongan atau gambar irisan perlu
diarsir. Arsir yaitu garis – garis miring tipis yang
dibatasi oleh garis – garis batas pemotongan.
Hal – hal yang yang perlu diperhatikan pada
gambar yang diarsir antara lain :

1. Sudut dan ketebalan garis arsiran.


2. Bidang atau pengarsiran pada bidang yang
luas.
3. Pengarsiran bidang yang berdampingan.
4. Pengarsiran benda – benda tipis.
5. Peletakan angka ukuran pada gambar
yang diarsir.
6. Macam – macam garis arsiran yang
disesuaikan dengan material logam yang
digunakan.
1. Sudut dan ketebalan garis arsiran
Sudut arsiran yang dibuat adalah 450 terhadap garis
sumbu utamanya, atau 450 terhadap garis batas
gambar, sedangkan ketebalan arsiran digunakan
garis tipis dengan perbandingan ketebalan sebagai
berikut.

Ketebalan garis
Macam garis
(dalam mm)

Garis gambar / tepi 1,0 0,7 0,5

Garis gores 0,7 0,5 0,35

Garis tipis (arsir) 0,5 0,35 0,25


Sudut dan ketebalan garis arsiran dapat dilihat
pada gambar di bawah ini
2. Pengarsiran bidang yang luas

Untuk pemotongan benda yang luas,


arsiran pada bidang potongnya
dilaksanakan pada garis tepi garis – garis
batasnya.
3. Pengarsiran bidang yang berdampingan
Untuk pemotongan meloncat atau pemotongan
bercabang, ada bidang – bidang potong yang
berdampingan, maka batas – batas bidang yang
berdampingan tersebut harus dibatasi oleh garis –
garis bertitik (sumbu) dan pengarsirannya harus
turun atau naik dari ujung arsiran yang lainnya.
4. Pengarsiran benda – benda tipis
Untuk gambar potongan benda – benda
tipis atau profil – profil tipis maka
pengarsirannya dibuat dengan cara
dilabur.
5. Angka ukuran dan arsiran
Jika angka ukuran terletak pada arsiran
(karena tidak dapat dihindari), maka
angka ukurannya jangan diarsir.
6. Arsiran disesuaikan dengan jenis material
logam yang digunakan.

Keterangan :
a. Besi tuang
b. Aluminium dan
paduannya
c. Baja dan baja
istimewa
d. Baja tuang yang
dapat ditempa
e. Baja cair
f. Logam putih
g. Paduan tembaga
tuang
h. Seng atau air raksa

Anda mungkin juga menyukai