Untuk menggambarkan bagian benda yang tidak terlihat seperti
rongga dapat digunakan garis putus-putus. Tapi untuk bagian yang tersembunyi dan memiliki bentuk yang rumit maka digunakan suatu cara potongan atau penampang.
Apabila dibelakang bidang potongan masih terdapat bagian benda
yang terhalang, maka bagian tersebut tidak perlu digambar. Kecuali bila dianggap sangat perlu, dapat digambar dengan garis putus-putus. B. Prinsip Potongan Untuk menunjukkan bidang pemotongan digunakan garis gores titik tipis, dimana pada ujungnya dan pada perubahan bidang pemotongan (belokan) garis tersebut ditebalkan.
Arah pemotongan ditunjukkan dengan anak panah, pada sistem ISO
digunakan anak panah tebal dan lebih besar dari tanda panah pada penunjukkan ukuran. Pada anak panah garis potong diberi simbol dengan huruf besar. Pada sistem ISO diambil huruf yang sama A-A, B-B, C-C, dan seterusnya, dan dituliskan diluar tanda panah dengan posisi selalu tegak. C. Macam-macam Potongan Sederhana Ada tiga macam gambar potongan sederhana yaitu potongan penuh (seluruhnya), potongan sebagian (separuh), potongan setempat (sobekan) 1. Potongan Penuh Pada potongan penuh, seluruh badan benda dipotong kemudian separuh dari benda seolah-olah dihilangkan, Sebagai contoh kalau benda dipotong seluruhnya, maka gambar penampang seluruhnya sebagai berikut.. 2. Potongan Sebagian/Separuh
Potongan separuh digunakan pada penampang benda yang simetris,
potongan bisa dilakukan pada separuh bagian benda. Jadi separuh merupakan gambar proyeksi pandangan dan separuhnya lagi gambar potongan. 3. Potongan Setempat Potongan setempat merupakan potongan yang dilakukan pada sebagian bagian benda, sehingga tidak perlu seluruh benda ditampakkan potongannya. Potongan setempat sering dilakukan pada beberapa bentuk geometris benda yang tidak boleh dipotong seluruhnya.
Catatan: Untuk penggambaran potongan separuh dan potongan setempat, tidak dicantumkan simbol potongan