Modul ke 8
L/O/G/O
www.themegallery.com
POTONGAN (IRISAN)
8.1 Potongan 8.2 Penyajian Potongan 8.3 Cara-cara Membuat Potongan 8.4 Penampang-penampang Tipis 8.5 Bagian Benda atau Benda yang Tidak Boleh Dipotong 8.6 Arsir 8.7 Beberapa Catatan Tentang Potongan
Cara memotongnya
Gambar sisa ini diproyeksikan ke bidang potong, dan hasilnya disebut potongan
Peraturan-peraturan umum yang berlaku untuk gambar-gambar proyeksi, berlaku juga untuk gambar potongan
Dalam gambar di atas, garis-garis yang tersembunyi tidak perlu digambar dengan garis gores lagi, karena sudah jelas pada gambar potongan.
Pada gambar (b) dan (c) memperlihatkan gambar yang dipotong setempat dan penuh
Gambar di atas adalah gambar potongan berurutan yang terletak pada sumbu utama
8.6 Arsir
Arsir digunakan untuk membedakan gambar potongan dari gambar pandangan. Kemiringan garis arsir adalah 45 terhadap garis sumbu dan jaraknya disesuaikan dengan besarnya gambar. Arsiran dari bagian yang berdampingan harus dibedakan sudutnya. Penampang yang luas dapat diarsir pada kelilingnya saja. Garis-garis arsir dapat dihilangkan untuk menulis huruf atau angka, jika hal ini tidak dapat dilakukan di luar daerah arsir.
8.6 Arsir
Kemiringan garis arsir adalah 45 terhadap garis sumbu dan jaraknya disesuaikan dengan besarnya gambar
8.6 Arsir
8.6 Arsir
Jika bentuk dalam dari suatu benda dapat diperlihatkan dengan jelas tanpa pemotongan, maka gambar potongan tidak perlu dibuat. Elemen mesin yang tidak bileh dipotong dalam arah memanjang, dapat digambar dengan potongan setempat. Benda pada gambar di bawah ini diperlihatkan dalam gambar potongan. Gambar potongan yang hanya menunjukkan bagianbagian yang dipotong, gambar (c) adalah salah, karena seolaholah bendanya terdiri atas dua benda berbentuk huruf L. Cara yang benar dapat dilihat pada gambar (b).
benda
Contoh potongan
Terima
kasih