Anda di halaman 1dari 23

ANALISA

CAMPURAN By:
labkimiaanalitikusu
UJI ORGANOLEPTIK

Apakah larutan sampel


AROMA memiliki aroma tertentu
atau tidak.

Apakah larutan sampel


WARNA memiliki warna yang dapat
langsung dilihat.

Apakah larutan sampel bersifat


asam atau basa, diuji dengan kertas
lakmus. Apabila lakmus merah
menjadi biru, maka bersifat basa.
SUASANA
Apabila lakmus merah tetap
berwarna merah, maka bersifat
asam. Apabila lakmus biru menjadi
merah, maka bersifat asam. Apabila
lakmus biru tetap berwarna biru,
maka bersifat basa.
SISTEMATIS KATION
Sampel + HCl 6N, disaring
• Fungsi dari penambahan HCl untuk
membentuk endapan Kation Golongan I
• Mengapa konsentrasinya 6N?
Karena apabila konsentrasinya > 6N maka
semua kation golongan I larut, sedangkan
apabila konsentrasinya < 6N maka kation
golongan II ikut mengendap
KATION
GOLONGAN I
Fungsi dari reagen :

 aqua panas : untuk melarutkan endapan putih PbCl2

 NH4OH(p) : untuk melarutkan endapan putih AgCl

 Aquaregia : untuk melarutkan endapan abu-abu Hg.Hg(NH2)Cl


Pembuatan aquaregia :
HCl(p) : HNO3(p) = 3 : 1

 KI : untuk membentuk endapan hijau kekuningan Hg2I2 yang


kemudian teroksidasi menjadi endapan merah orange HgI2

 KI >> : untuk melarutkan endapan merah orange HgI2 menjadi


larutan bening K2[HgI4]

 HNO3 (p) : untuk membentuk endapan putih AgCl

 H2SO4(p) : untuk membentuk endapan putih PbSO4

 NH4CH3COO : untuk melarutkan endapan putih PbSO4


Filtrat: kation golongan II-IV dibuat dalam
suasana 0,3 N HCl + H2S, disaring
• Mengapa analisa kation golongan II-IV dibuat dalam suasana 0,3N
HCl? Karena apabila > 0,3N maka kation golongan III ikut
mengendap, sedangkan apabila < 0,3N maka kation golongan II
tidak mengendap semua
• Untuk mengetahui suasana 0,3N HCl dengan meneteskan filtrat ke
kertas saring yang sudah diberi metil violet. Kemudian apabila
warnanya kuning kehijauan (kuning di tengah hijau di pinggir) maka
suasananya 0,3N HCl.
Jika terlalu kuning maka ditambahkan NaOH (basa), apabila terlalu
hijau maka ditambahkan HCl (asam)

• Penambahan H2S untuk membentuk endapan kation golongan II


KATION
GOLONGAN II
• Fungsi Reagen

 HNO3 3N : untuk melarutkan endapan PbS, CdS, CuS, Bi 2S3

 Aquaregia : untuk melarutkan endapan hitam HgS

 HNO3 : untuk melarutkan Bi(OH) 3

 KI : untuk membentuk endapan hijau kekuningan Hg 2I2 yang kemudian


teroksidasi menjadi endapan merah orange HgI 2

 KI >> : untuk melarutkan endapan merah orange HgI2 menjadi larutan


bening K2[HgI4]

 NH4OH(p) : untuk membentuk endapan putih Bi(OH)3

 KCN : untuk membungkus Cu agar tidak bereaksi dengan (NH4) 2S menjadi CuS

 CH3CHOOH : untuk membuat suasana asam


 
• Penambahan NH4Cl(p) untuk sebagai
garam asam dan NH4OH (P) sebagai basa
lemah. Penambahan kedua reagen ini
sebagai larutan penyangga (buffer) pada
pH = 10 (suasana alkali)

• (NH4)2S : untuk membentuk endapan


kation golongan III
KATION
GOLONGAN III
 aquaregia : untuk melarutkan semua endapan kation golongan III

 NaOH (p) >> : untuk memisahkan senyawa yang bersifat amfoter (Al3+, Cr3+,
Zn2+) dan nonamfoter (Fe3+ , Co2+ , Ni2+ ,Mn2+). Senyawa amfoter larut dalam
NaOH berlebih

 H2O2 (p) yang pertama : untuk mengoksidasi senyawa pada kation golongan III

 H2SO4 (p) : untuk membuat suasana asam

 H2O2 (p) yang kedua : untuk mereduksi kembali senyawa nonamfoter

 KCNS : untuk membentuk larutan merah darah Fe(CNS)3

 NH4CNS : untuk membentuk larutan [Co(CNS)4]2-

 aseton >> : untuk membentuk larutan biru jernih


 NH4OH : untuk membuat suasana basa

 DMG : untuk membentuk endapan merah stroberi Ni(DMG)2

 (NH4)2S : untuk membentuk endapan merah daging MnS

 HNO3 (p) : sebagai pereaksi asam pada senyawa amfoter

 NH4OH (p) : untuk membentuk gelatin putih Al(OH)3

 BaCl2 : untuk membentuk endapan kuning BaCrO4

 (NH4)2S : untuk membentuk endapan putih ZnS


KATION
GOLONGAN IV
Analisa Kation Golongan IV

Fungsi dari reagen :

 (NH4)2CO3 (j) : untuk membentuk endapan kation golongan IV

 NH4Cl(p) : sebagai garam asam

 NH4OH (P) : sebagai basa lemah

 CH3 COOH 6N : untuk melarutkan BaCO3

 K2CrO4 : untuk membentuk endapan kuning BaCrO4

 HCl(p) : untuk melarutkan endapat kuning BaCrO4 menjadi larutan BaCl2

 H2SO4 : untuk membentuk endapan putih BaSO4

 NH4OH (P) : untuk membuat suasana basa


 Alkohol : untuk memperkecil kelarutan

 K2CrO4 : untuk membentuk endapan kuning SrCrO4

 CH3 COOH : untuk melarutkan endapan kuning SrCrO4

 H2SO4 : untuk membentuk endapan putih SrSO4

 (NH4)2C2O4 : untuk membentuk endapan putih CaC2O4


KATION
GOLONGAN V
Fungsi dari reagen :

 NaOH : untuk membuat suasana basa

 K2[HgI4] (Reagen Nessler) : untuk membentuk endapan coklat HgO.Hg(NH2)I

 titan yellow : untuk membentuk endapan merah MgC28H18N5S4O6.


2NaOH

###
Pembuatan K2[HgI4] (reagen nessler) :
Hg2Cl2 + 2KI → Hg2I2 ↓hijau kekuningan → [o] → HgI2 ↓merah orange +
2KCl
Filtrat dibuang.
HgI2 ↓merah orange + KI>> → K2[HgI4] larutan bening
ANION
Fungsi dari :

 Na2CO3 (j) : untuk mengikat kation

 pemanasan : untuk memisahkan filtrat (anion) dan endapan (kation)

 HNO3(p) : untuk mengikat ion Cl-

 AgNO3 : untuk membentuk endapan putih AgCl

 NH4OH : untuk melarutkan endapan putih AgCl

 HCl(p) : untuk mengikat ion SO42-

 BaCl2 : untuk membentuk endapan putih BaSO4

 H2SO4(p) : untuk melarutkan endapan putih BaSO4

 HCl(p) : untuk mengikat ion CH3COO-

 FeCl3 : untuk membentuk larutan coklat Fe3(OH)2(CH3 COO)6

 HO : untuk membentuk endapan coklat Fe (OH) CH COO


 pemanasan : untuk mempercepat terbentuknya endapan

 H2SO4(p) : sebagai katalis

 alkohol : untuk membentuk larutan bening C2H5CH3COO

 pemanasan : untuk menguji ada atau tidaknya aroma balon tiup

 HCl(p) : untuk mengikat ion CNS-

 FeCl3 : untuk membentuk larutan merah darah Fe(CNS)3

 H2SO4(p) : untuk mengikat ion NO3-

 FeSO4 : untuk membentuk cincin coklat Fe2(SO4 )3.XNO

 DPA : untuk membentuk cincin biru karbazole C6H5NHC6H5


TERIMA KASIH

By:
labkimiaanalitikusu

Anda mungkin juga menyukai