ABSTRAK
PENGARUH VARIASI pH PADA SINTESIS NANOPARTIKEL ZnO DENGAN METODE
SOL-GEL. Metode untuk men-sintesa nanopartikel ZnO telah banyak dikembangkan oleh para peneliti.
Namun hingga kini belum ditemukan metode sintesa yang cukup murah untuk dapat mensintesa nanopartikel
ZnO dalam bentuk kristal tunggal. Pada penelitian ini, nanopartikel ZnO disintesa melalui metode sol-gel
dengan harapan untuk dapat membentuk kristal tunggal dan kemurnian yang tinggi. Larutan
(CH3COOH)2Zn.2H2O dilakukan titrasi dengan NaOH pada variasi pH 7-12. Sebelumnya dilakukan optimasi
parameter titrasi dengan variasi suhu titrasi, kecepatan pengadukan dan waktu penetesan larutan NaOH.
Selanjutnya larutan didiamkan dan dilakukan karakterisasi dengan Particle Size Analyzer (PSA) dan X-Ray
Diffraction (XRD). Dari sintesis ini, diketahui bahwa pH mempengaruhi ukuran partikel dan kemurnian yang
terbentuk. Pada pH 7, ukuran partikel yang terbentuk adalah 1,3 0,3 nm sedangkan pada pH 12 adalah
73,8 nm 149,3 nm. Fasa ZnO murni didapat pada pH 12. Hal ini menunjukkan bahwa meningkatnya pH
akan meningkatkan kemurnian ZnO yang terbentuk. Karena ukuran partikel ZnO hampir sama dengan ukuran
kristal partikel ZnO maka dapat diduga bahwa partikel nano ZnO yang diperoleh merupakan kristal tunggal.
Kata kunci : Nano ZnO, Ukuran partikel, Ukuran kristal, Sol-gel
ABSTRACT
EFFECT OF pH VARIATION ON ZnO NANOPARTICLES SYNTHESIS BY SOL-GEL
METHOD. Method for the synthesis of ZnO nanoparticles has been developed by researchers. But no one has
found a fairly inexpensive synthesis method to synthesize ZnO nanoparticles in the form of single crystals. In
this study, ZnO nanoparticles were synthesized through sol-gel method with the hope to be able to form a
single crystal and high purity. Solution (CH3COOH) 2Zn.2H2O was titrated with NaOH at pH variation of
7-12. Optimization of NaOH titration parameter including temperature, stirring speed and time were previously
performed. The solution were aging for sometimes before further characterized using Particle Size Analyzer
(PSA) and X-Ray Diffraction (XRD). As a result, it is notified that the pH affects the size and purity of the
particle. At pH 7, the size of particles was 1.3 0.3 nm, while at pH 12 was 149.3 73.8 nm nm. Pure phase
ZnO was obtained at pH 12. This suggests that increasing in pH will increase the purity of ZnO. Because the
size of the ZnO particles is almost equal to the size of the ZnO crystal, it can be expected that the nano-ZnO
particles obtained is a single crystal.
Keywords: Nano ZnO, Partickle size, Crystal size, Sol-gel
63
PENDAHULUAN
Saat ini nano partikel menjadi kajian yang menarik,
material dalam skala nanometer memiliki sifat yang tidak
dijumpai pada material ukuran besar sehingga member
peluang aplikasi yang lebih kaya [1]. Penggunaan
nanomaterial tersebut memiliki banyak keuntungan dan
antara lain memberikan nilai tambah suatu bahan material,
untuk mencapai kemajuan teknologi yang efisien, hemat
dan ramah lingkungan.
Terdapat dua metode sintesis nano partikel yaitu
top down dan bottom up. Proses sintesi top down tidak
melibatkan reaksi kimia. Proses yang terjadi hanya
pemecahan material besar menjadi material berukuran
kecil sedangkan pada metode bottom up, melibatkan
reaksi kimia dari sejumlah material awal sehingga
dihasilkan material lain berukuran nanometer [1].
Metode yang termasuk dalam top down diantaranya
yaitu mechanical milling, repeated quenching dan
lithography. Metode yang termasuk dalam bottom up
diantaranya yaitu sol gel process, aerosol based
process, Chemical Vapour Deposition (CVD), atomic
condensation, gas phase condensation, supercritial
fluid synthesis [2].
Salah satu material yang banyak disintesis menjadi
nano partikel adalah Zinc Oxide (ZnO). ZnO
memperlihatkan sifat optik, akustik dan kelistrikan yang
menarik sehingga memiliki sejumlah potensi aplikasi di
bidang elektronik, optoelektronik dan sensor. Di samping
itu, ZnO memiliki beberapa kelebihan diantaranya adalah
struktur kimia yang stabil, tidak beracun, dan dapat
digunakan sebagai aditif ke dalam berbagai bahan, serta
ketersediaan di alam yang sangat melimpah harganya
sehingga harganya murah [2].
Upaya untuk mensintesa nano ZnO telah banyak
dilakukan. Beberapa metode yang selama ini cukup
sering digunakan adalah mechanical alloying, CVD dan
juga spin coating [3]. Metode-metode tersebut
memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing.
Mechanical alloying dapat membuat nano ZnO dalam
jumlah masif dan cepat, namun sangat sulit untuk
membuat ukuran yang sangat kecil dan membentuk
kristal tunggal. CVD dan spin coating memiliki kelebihan
untuk dapat membentuk kristal tunggal, namun keduanya
membutuhkan perlakuan dengan suhu yang sangat
tinggi [4].
Salah satu metode lain yang telah dikembangkan
adalah metode sol gel. Metode sol gel merupakan metode
yang lebih sederhana dan bekerja pada suhu rendah jika
dibandingkan metode sintesis bottom up yang lain.
Di dalam metode sol gel banyak menggunakan
bahan kimia maka bekerja pada tingkat keasaman (pH)
larutan yang bermacam-macam. Pengaruh pH
berkontribusi atas efek hidrolisis dan kondensasi selama
proses pembentukan gel serta terhadap bentuk morfologi
Zinc Oxide yang dihasilkan [5]. Selain itu, pH dapat
mengubah nilai inti atom dan unit perkembangan [5].
64
ISSN 1411-2213
METODE PERCOBAAN
Serbuk (CH3COOH)2Zn.2H2O dilarutkan dalam
metanol diaduk dengan sonikator 750 Watt selama
30 menit sehingga diperoleh larutan homogen. Secara
terpisah dibuat 1,0 M NaOH yang dilarutkan dalam
500 mL aquabidest. Selanjutnya dilakukan optimasi
titrasi NaOH yaitu variasi waktu penetesan larutan NaOH
yaitu 0 detik, 1 detik, 20 detik dan 60 detik, variasi suhu
reaksi yaitu 0 oC, 25 oC dan 50 oC dan variasi kecepatan
magnetic stirrer yaitu 100 rpm, 300 rpm dan 600 rpm
untuk melihat lamanya waktu pengendapan ZnO hasil
sintesis dengan menggunakan metode sol-gel. Hasil
optimasi titrasi tersebut digunakan untuk titrasi NaOH
diteteskan ke dalam larutan (CH 3COOH) 2Zn.2H 2O
sehingga mengubah nilai pH yaitu dari pH 6 menjadi
pH 7. Guna mengetahui pengaruh pH terhadap hasil
sintesis, selanjutnya dibuat koloid dengan lima variasi
pH, yaitu pH 7, pH 8, pH 9, pH 10, pH 11 dan pH 12.
Setelah terbentuk larutan seperti susu putih
diaduk kembali dengan menggunakan sonikator selama
30 menit. Selanjutnya didiamkan selama beberapa hari
untuk pengamatan lama waktu pengendapan, diperoleh
pH 7 dan pH 12 yang mempunyai waktu yang paling
cepat dan yang paling lama koloid untuk mengendap,
kemudian dianalisis dengan Particle Size Analyzer
(PSA). Setelah itu sampel larutan susu putih tersebut
disentrifugasi untuk memisahkan endapannya pada
3000 rpm selama 30 menit, dan diambil endapannya.
Endapan tersebut dipanaskan agar H2O dan prekursor
senyawa lain dapat hilang dengan menggunakan oven
pemanas pada 80 oC selama 1 jam. Selanjutnya padatan
ZnO digerus menggunakan mortar dan diperoleh serbuk
ZnO nanopartikel. Kemudian sampel larutan ZnO
dianalisis dengan menggunakan X-Ray Diffraction (XRD)
untuk mengetahui komposisi dari sampel hasil sintesis.
pH
4320
1440
600
10
480
11
240
12
120
65
ISSN 1411-2213
DAFTAR ACUAN
Gambar 5. Karakterisasi PSA pada pH 12
KESIMPULAN
Sintesis Nanopartikel ZnO yang didapatkan dari
reaksi antara Zn(CH3COOH)2 dan NaOH dalam pelarut
CH3OH akan membentuk koloid ZnO kemudian proses
66