Anda di halaman 1dari 12

Makalah

Resonansi Magnet Inti Proton


(1H RMI)
Oleh :

Kelompok 6
Silvana Abdullah
Indriyani Rahman
Bunga Asri Ibrahim
Iksan Sahi
Sri Rahmatia

Program Studi Kimia


Fakultas Matematika dan IPA
Universitas Negeri Gorontalo
2019
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan
nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Elusidasi Struktur yang berjudul
“Resonansi Magnet Inti Proton (1H RMI) ” ini. Kemudian shalawat beserta salam
kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan
pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata Elusidasi Struktur di
program studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Gorontalo. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada “Prof.Dr. Weny J.A Musa M.Si” dosen
pembimbing mata kuliah Elusidasi Struktur dan kepada segenap pihak yang telah
memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
Kami menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam
penulisan makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.Terima kasih, dan
semoga makalah ini bisa memberikan manfaat positif bagi kita semua.

Gorontalo, 20 September 2019


Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ....................................................................................................................... 1
BAB II ISI........................................................................................................................... 2
2.1 Prinsip umum NMR Proton ...................................................................................... 2
2.2 Komponen-Komponen Spektroskopi NMR ............................................................. 3
2.3 Interpretasi Spektrum NMR Proton .......................................................................... 4
BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 8
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebelum era 1950 para ilmuwan khususnya yang berkecimpung dalam
bidang kimia organik mersakan kurang puas terhadap apa yang telah dicapai
dalam analisis instrumental. Kekurangpuasan mereka terutama dari segi analisis
kuantitatif, penentuan struktur dan gugus hidrokarbon yang dirasa banyak
memberikan informasi. Pada waktu itu dirasa perlu menambah anggota teknik
spektroskopi untuk tujuan lebih banyak memberikan informasi gugus hidrokarbon
dalam molekul. Dua orang ilmuwan dari USA pada tahun 1951 yaitu Felix Bloch
dan Edwardo M. Purcell (dari Harvard university) menemukan bahwa inti atom
terorientasi terhadap medan magnet. Selanjutnya menurut Bloch dan Purcell
setiap proton di dalam molekul yang sifat kimianya berbeda akan memberikan
garis-garis resonansi orientasi magnet yang diberikan berbeda. Bertolak dari
penemuan ini lahirlah metode baru sebagai anggota baru teknik spektroskopi yang
diberi nama “Nuclear Magnetic Resonance (NMR)”.
Para ilmuwan di Indonesia mempopulerkan metode ini dengan nama
spektrofotometer Resonansi Magnet Inti (RMI). Spektrofotometri RMI sangat
penting artinya dalam analisis kualitatif, khususnya dalam penentuan struktur
molekul zat organik. Hasil spektoskopi NMR seringkali merupakan penegasan
urutan gugus atau susunan atom dalam satu molekul yang menyeluruh.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana prinsip umum dari NMR Proton?
2. Bagaimana cara kerja dari NMR Proton?
3. Bagaimana interpretasi spectrum NMR Proton?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui prinsip umum NMR Proton
2. Mempelajari cara kerja dari NMR Proton
3. Mempelajari interpretasi spectrum NMR Proton

1
BAB II
ISI
2.1 Prinsip umum NMR Proton
Selama 50 tahun terakhir, NMR telah menjadi teknik yang paling
menonjol dalam menentukan struktur dari senyawa organik. Teknik ini berdasar
pada kemampuan inti atom untuk bereaksi seperti magnet kecil dan dipengaruh
medan magnet luar. Ketika diiradiasi dengan sinyal frekuensi radio, inti atom
dalam molekul akan berubah dari tarik menarik dengan medan magnet menjadi
tolak menolak. Peristiwa ini disebut „nuklir‟ pada instrumen yang bekerja pada
inti atom untuk menyerap gelombang radio. Energi frekuensi yang terjadi dapat
diukur dan ditampilkan sebagai spektra NMR.
Spektrometer resonansi magnet inti pada umumnya digunakan untuk :
1. Menentukan jumlah proton yang memiliki lingkungan kimia yang sama pada
suatu senyawa organik.
2. Mengetahui informasi mengenai struktur suatu senyawa organik.
Untuk menggunakan NMR diperlukan pemahaman tentang prinsip fisika
dan kimia yang tentunya merupakan dasar dari cara kerja alat ini :
1. Fisika
Untuk mendapatkan inti dari suatu molekul agar berpengaruh ke arah yang
sama, medan magnet yang sangat kuat dihasilkan oleh elektromagnet
superkonduksi yang memerlukan temperatur sangat rendah untuk bekerja.
Kumparan magnet dikelilingi oleh helium cair (4K, atau -269ºC) yang terlindungi
dari penguapan terlalu cepat oleh lapisan yang diselimuti nitrogen cair (-77ºC).
Pendingin ini keseluruhan diselimuti oleh baja dua lapis dengan ruang hampa di
antara lapisan untuk memberikan insulasi seperti halnya termos. Terdapat sebuah
lubang sempit pada bagian tengah magnet, di sanalah tabung sampel serta
kumparan frekuensi radio berada.
2. Kimia
Sebuah spektrum NMR memperlihatkan gambaran seri puncak
vertikal/sinyal terdistribusi sepanjang spektrum x-axis. Masing-masing sinyal
terhubung pada sebuah atom dalam molekul yang sedang diteliti. Posisi dari

2
masing-masing sinyal pada spektrum memberikan informasi tentang lingkungan
struktural lokal dari atom yang memproduksi sinyal.
2.2 Komponen-Komponen Spektroskopi NMR
Komponen spektrofotometer NMR terdiri dari, tempat, sampel, celah
magnet, ossilator radio frekuensi, detektor radio frekuensi, audio amplifier,
pencatat (recorder).
1. Tempat sampel
Tempat sampel berupa tabung gelas yang berbentuk silindris, diletakkan
diantara dua kutub magnet. Sampel dilarutkan dalam pelarut tak mengandung
proton seperti CCl4, CDCl3, D2O atau acetonitril dan sejumlah kecil TMS
ditambahkan sebagai standar internal, kemudian dimasukkan kedalam tempat
sampel. Sampel kemudian diputar sekitar sumbunya untuk mengusahakan agar
semua bagian dari larutan terkena medan magnet yang sama.
2. Celah magnet
Magnet terdiri dari dua bagian, magnet pokok mempunyai kekuatan
sekitar 14.100 Gauss, dan ia ditutup oleh potongan-potongan kecil kutub
elektromagnet. Pada celah magnet terdapat kumparan yang dihubungkan dengan
ossilator frekuensi radio (RF) 60 MHz.
3. Ossilator frekuensi radio
Ossilator frekuensi radio akan memberikan tenaga elektromagnetik
sebesar 60 MHz melalui kumparan yang dihubungkan pada celah sampel.
Kumparan selanjutnya memberikan tenaga elektromagnetik yang digunakan untuk
mengubah orientasi perputaran proton. Kebanyakan spektrofotometer NMR
menggunakan sinyal frekuensi RF tetap dan mengubah-ubah kekuatan medan
magnet untuk membawa setiap proton mengalami resonansi.
4. Detektor radio frekuensi
Kumparan detektor berada tegak lurus dengan kumparan ossilator RF. Bila
ada tenaga yang diserap, kumparan detektor tidak menangkap tenaga yang
diberikan oleh kumparan ossilator RF. Bila sampel menyerap tenaga, maka
putaran inti akan menghasilkan sinyal frekuensi rasio pada bidang kumparan

3
detektor, dan alat memberikan respon ke pencatat sebagai sinyal resonansi atau
puncak.
5. Pencatat
Pencatat berfungsi untuk menangkap sinyal resonansi atau puncak.
Sebelum sinyal sampai ke pencatat biasanya dilewatkan terlebih dahulu ke audio
amplifier untuk menggandakan sinyal, sehingga menjadi lebih nampak.
Cara pengambilan data :
1. Sampel dilarutkan dalam pelarut yang cocok (seperti CDCl3 atau D2O) dan
diletakkan pada kontainer kaca atau tube yang kecil.
2. Sampel diletakkan diantara dua buah kutub elektromagnetik yang besar.
3. Sampel diirradiasi dengan gelombang radio pada frekuensi radiasi
elektromagnetik (Rf) (seperti 60 MHz untuk 1H atau 15 MHz untuk 13C).
4. Selama sampel diirradiasi, kekuatan medan magnet divariasikan dari rendah
ke tinggi dengan cara mengatur arus pada elektromagnet.
5. Ketika inti berinteraksi dengan gelombang radio pada Rf tertentu di dalam
medan magnet yang diberikan, inti akan berputar karena adanya energi yang
diserap dari gelombang radio tersebut. Besarnya energi yang dibutuhkan untuk
perputaran ini tergantung pada tipe inti dan kekuatan medan magnet.
6. Detektor akan mencatat jumlah energi dari gelombang radio yang diserap
karena interaksinya dengan sampel.
7. Hasil detektor akan dikirim ke rekorder.
2.3 Interpretasi Spektrum NMR Proton
 Bentuk Spektrum
1. Sinyal
Dalam menginterpretasi spektrum NMR, ada empat langkah yang perlu
diperhatikan, yaitu :
(1) Jumlah sinyal, yang menerangkan kepada kita ada berapa macam perbedaan
dari proton-proton yang terdapat dalam molekul.
(2) Kedudukan sinyal, yang menerangkan kepada kita sesuatu tentang lingkungan
elektronik dari setiap macam proton.

4
(3) Intensitas sinyal, yang menerangkan kepada kita berapa banyak proton dari
setiap macam proton yang ada.
(4) Pemecahan (splitting) dari sebuah sinyal menjadi beberapa puncak, yang
menerangkan kepada kita tenang lingkungan dari sebuah proton dengan
lainnya yaitu proton-proton yang berdekatan.

Aturan n+1
Banyaknya pecahan sinyal memberikan informasi tentang jumlah atom
hidrogen yang melekat pada atom karbon tetangga dari proton tersebut. Jumlah
pecahan sinyal dalam satu kelompok sinyal adalah satu buah lebih banyak dari
atom hidrogen tetangga. Dengan menggunakan Segitiga Pascal, kita bisa
meramalkan jenis pecahan sinyal dari suatu proton:

Contoh :

5
Disini terlihat adanya 3 kelompok sinyal yang menggambarkan adanya
tiga lingkungan kimia yang berbeda dari masing-masing proton. Sinyal-sinyal ini
berbeda letaknya di dalam spektrum karena masing-masingnya membutuhkan
medan magnet eksternal yang berbeda untuk membawanya ke kondisi resonansi
pada frekuensi radio tertentu.
Kebanyakan spectrometer NMR dilengkapi dengan intergrator, yang
memberikan isyarat bahwa menunjukkan luas relatif dibawah peak-peak dalam
spectrum itu. Integrasi muncul sebagai deretan anak tangga yang digambar
bertumpu dengan spectrum NMRnya, tinggi anak tangga pada (setelah) tiap peak
berbanding lurus dengan luas dibwah peak itu. Integrasi dari garis integral
merupakan hasil kalkulasi computer terhadap sinyal spektrum RMI proton.
Perbandingan ukuran ketiga sinyal ini memberikan informasi yang penting
tentang jumlah atom hidrogen pada masing-masing kondisi. Yang dilihat bukan
tinggi sinyal tetapi rasio luas daerah di bawah sinyal. Jika luas daerah dibawah
sinyal ini diukur, dapat ditemukan rasionya 2:3:3 sehingga didapatkan adanya 8
buah atom hidrogen yang menggambarkan adanya satu gugus CH2 dan gugus dua
CH3.
Sinyal gugus CH2 pada pergeseran kimia 4.1 ppm adalah quartet. Ini
memberikan informasi bahwa atom karbon yang berada di sebelahnya mempunyai
tiga buah atom hidrogen yang berasal dari gugus CH3. Sinyal dari gugus CH3 pada
1.3 ppm adalah triplet. Sinyal ini pasti berada di sebelah gugus CH2. Dengan
menggabungkan data dari kedua kelompok sinyal ini, yaitu satu quartet dan yang
lain triplet, dapat diketahui bahwa sinyal ini merupakan sinyal yang khas untuk
suatu gugus etil, CH3CH2. Sedangkan sinyal gugus CH3 pada 2.0 ppm adalah
singlet. Ini berarti bahwa dia tidak mempunyai proton tetangga atau dengan kata
lain, atom karbon di sebelahnya tidak mengandung hidrogen. Dengan
menggunakan data pergeseran kimia, dapat membantu melihat lingkungan kimia
masing-masing gugus sehingga terlihat bahwa:

6
Contoh lainnya :
1.

2.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. NMR proton digunakan untuk menentukan jumlah proton yang memiliki
lingkungan kimia yang sama pada suatu senyawa organik dan Mengetahui
informasi mengenai struktur suatu senyawa organik.
2. Komponen spektrofotometer NMR terdiri dari, tempat, sampel, celah magnet,
ossilator radio frekuensi, detektor radio frekuensi, audio amplifier, pencatat.

8
DAFTAR PUSTAKA
Crews, P., J. Rodriguez, and M. Jaspars, Organic Structure Analysis, Oxford
University Press, Oxford, 1998
Field, L.D., S. Sternhell, and J.R. Kalman, Organic Structures from Spectra, 2nd
Ed., John Wiley and Sons, England, 1995.
Silverstein, R.M., G.C. Bassler, and T.C. Morrill, Spectrometric Identification of
Organic Compounds, 4th Ed., John Wiley and Sons, Singapore, 1981
Williams, D.H. and I. Fleming, Spectroscopis Methods in Organic Chemistry, 5th
Ed., McGraw-Hill Book Company, London, 1990

Anda mungkin juga menyukai