Anda di halaman 1dari 14

CHAPTER MAP DAN OUTLINE

REDOKS DAN
ELEKTROKIMIA

Penyetaraan
Persamaan Reaksi Potensial elektroda Sel Volta dan Sel Elektrolisis dan
standar Potensial Sel Korosi
Redoks hukum Faraday

Pengukuran Potensial Potensial


Pengertian Cara Penyetaran Potensial elektrode Pengertian Pengertian Pengertian Reaksi Sel Hukum Aplikasi
Elektrode potensial elektrode Elektrode Komponen
Reaksi Redoks Reaksi Redoks standar(daya Faraday
Standar elektrode standar dan Standar dan Sel
standar reaksi spontan oksidasi dan
potensial sel daya reduksi) komponen Sel Eletrolisis
Hukum I
Volta Faktor-Faktor Faraday
Cara Bilangan Cara Setengah
Oksidasi Reaksi Definisi Definisi Definisi Definisi Definisi
Hukum II
Reaksi Sel Pencegahan Faraday
definisi Definisi

Aplikasi Sel Volta


Contoh Contoh
BAB: REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
Subbab Sub-subbab Sub- Sub- Keterangan Dimensi
subsubbab subsubsubbab Kognitif
1. 1.1 Reaksi redoks adalah reaksi serah terima elektron yang disertai Konseptual
Penyetaraan Pengertian dengan perubahan bilangan oksidasi atom-atom yang terlibat
Reaksi Reaksi reaksi.
Redoks Redoks Reaksi redoks ada yang dapat berlangsung dalam suasana asam dan
suasana basa.
 Dalam suasana asam, pihak yang kurang O ditambah H2O
sebanyak kekurangannya, kemudian pihak lain ditambah H+
sehingga jumlah atom-atom sebelah kiri dan kanan tanda
reaksi sama.
 Dalam suasana basa, pihak yang kelebihan O ditambah H2O
sebanyak kelebihannya, kemudian pihak yang lain ditambah
OH- sehingga jumlah atom-atom sebelah kiri dan kanan
tanda reaksi sama.

1.2 1.2.1 1.2.1.1 Prinsip penyetaraan reaksi redoks menggunakan cara bilangan Konseptual
Cara Cara Definisi oksidasi adalah dengan menyamakan jumlah elektron yang
Penyetaraan Bilangan dilepaskan oleh reduktor dan elektron yang diikatkan oleh oksidator
Reaksi Oksidasi
Redoks
1.2.1.2  Fe2+  + MnO4-   →     Fe3+  +  Mn2+                    ( suasana asam ) Prosedural
Contoh
Langkah 1 & 2 :  Tentukan bilangan oksidasi atom-atom yang
mengalami reaksi redoks
 

 Bilangan oksidasi (biloks) Mn berubah dari +7 menjadi +2


terjadi perubahan biloks 5 satuan
 Bilangan oksidasi (biloks) Fe berubah dari +2 menjadi +3
terjadi perubahan biloks 1 satuan

Langkah 3 :    Kalikan silang dengan selisih bilangan oksidasi pada


spesi yang mengalami perubahan bilangan oksidasi. Jadi Mn
dikalikan 1 dan Fe dikalikan 5, sehingga reaksi menjadi :
                                                  
                                         5Fe2+    +  MnO4-     →        5Fe3+  +  Mn2+
          Muatan :    +10             -1                      +15         +2
          

muatan kiri= +9
muatan kanan= +17

Karena muatan ruas kiri < muatan ruas kanan, maka ditambahkan
ion H+. Maka tambahkan 8H+   di ruas kiri (yang muatannya lebih
kecil)

Langkah 4 :          5Fe2+  +  MnO4-  + 8H+ →  5Fe3+  +  Mn2+ 


Setarakan H dengan menambah   H2O secukupnya 
Karena di ruas kiri terdapat  8H+ maka di ruas kanan ditambahkan
4H2O

Langkah 5 :          5Fe2+  +  MnO4-  + 8H+ → 5Fe3+  +  Mn2+ 


+  4H2O 

Hitung O di ruas kiri dan di ruas kanan.  pada contoh di atas jumlah
atom O di ruas kiri = 4 dan jumlah atom O di ruas kanan = 4. Jadi,
reaksi sudah setara

1.2.2 1.2.2.1 Jumlah elektron yang dilepaskan pada reaksi oksidasi harus sama Konseptual
Cara Definisi dengan jumlah elektron yang ditangkap pada reaksi reduksi.
Setengah Langkah-langkah penyetaraan reaksi dalam metode ini, sebagai
Reaksi berikut:
1. Memisahkan setengah reaksi oksidasi dan setengah reaksi
reduksi
2. Menyetarakan jumlah atomnya, sementara abaikan H dan O
3. Menyetarakan jumlah atom O maupun atom H dengan
menambah H+ , OH- , atau H2O
4. Menyamakan muatan dengan menambahkan elektron pada
masing-masing setengah reaksi redoks sehingga muatan di
ruas kiri dan ruas kanan setara.
5. Menyamakan jumlah elektron disebelah kiri dan sebelah
kanan anak panah reaksi.
6. Menambah kedua reaksi

1.2.2.2 Fe2+  + MnO4-  →     Fe3+  +  Mn2+                    ( suasana asam ) Prosedural


Contoh Reaksi dipecah menjadi dua persamaan setengah reaksi , setarakan
atom selain H dan O
                                                      Fe2+ →      Fe3+
                                                 MnO4-  →      Mn2+
Setarakan jumlah O dengan menambah koefisien
                                                    Fe2+  →      Fe3+
                                                    MnO4-  →      Mn2+  +  4H2O

Setarakan jumlah H dengan menambah ion H+  pada yang


kekurangan H                         
   Fe2+  →      Fe3+
   MnO4-  +  8H+ →      Mn2+  +  4H2O

Hitung muatan, tambahkan electron pada yang kelebihan muatan


(seruas H+)
                                                    Fe2+  →      Fe3+  +  e
Muatan kiri : +2
Muatan kanan : +3, selisih muatan = 1, jadi tambahkan 1  electron
di ruas kanan

                                                   
                                                    MnO4-  +  8H+  →     Mn2+  + 
4H2O
 Muatan kiri : +7
 Muatan kanan : +2    , selisih muatan = 5, jadi tambahkan 5
elektron di ruas kiri

                           MnO4-  +  8H+ + 5 e →     Mn2+  +  4H2O

Setarakan jumlah electron pada kedua ruas dengan kali silang. Dan
jumlahkan

             Fe2+                           →      Fe3+ +e                        x5


                        MnO4-  +  8H+ +  5e →      Mn2+  +  4H2O            x 1
                                                                     
            Menjadi      5 Fe2+ + MnO4-  +  8H+  →   5  Fe3+ + Mn2+  + 
4H2O  

2. Potensial 2.1 2.1.1 Elektrode standar yang dipakai adalah elektrode Hidrogen- Konseptual
Elektrode Elektrode Definisi Platina. Elekrode tersebut batang platina yang dimasukkan ke
Standar Standar dalam larutanasam yang mengandung ion H+ (aq) 1 M pada suhu
25OC dan melalui pipa dialirkan gas hidrogen pada batang platina
dengan tekanan 1 atm, gas hidrogen diabsorbsi oleh batang platina
sehingga yang dianggap berinteraksi dengan larutan asam adalah
gas hirogen.

Potensial electrode dari elektode Hidrogen-Platina ini ditetapkan


sebesar 0,00volt.
Reaksinya dapat dituliskan :
2H+ (aq) + 2e-  H2 (g) EO = 0,00 volt

2.2 2.2.1 Untuk mengukur harga potensial suatu electrode, maka electrode Konseptual
Pengukuran Definisi tersebut disusun menjadi suatu sel elektrokimia dengan electrode
Potensial standar (hydrogen-platina) dan besarnya potensial dapat terbaca
Elektrode pada voltmeter yang dipasang pada rangkaian luar. Potensial
Standar electrode yang diukur dengan menggunakan electrode standar
disebut potensial electrode standar atau EO.

Besarnya beda potensial yang terbaca pada voltmeter adalah 0,76


volt. Berdasarkan perjanjian potensial electrode hidrogen adalah
nol dan dari fakta pengukuran menunjukkan potensial hydrogen
lebih tinggi (karena arus listrik mengalir dari electrode hydrogen ke
electrode zink) maka besarnya potensial electrode zink adalah -0,76
volt.
Persamaan reaksinya:
Zn2+ (aq) + 2e- Zn (s) E0= -0,76 volt

Atau notasi setengah sel electrode zink adalah:


Zn2+ Zn E0 = -0,76 volt

Harga potensial electrode standar E0 dari beberapa electrode dapat


dilihat pada tabel di bawah ini, potensial electrode standar sering
disebut juga potensial reduksi standar, sebab dituliskan dalam
bentuk reduksi.
2.3 2.3.1 Potensial sel (E0 sel) merupakan beda potensial antara dua electrode konseptual
Potensial Definisi pada sel elektrokimia. Berdasarkan konsep yang menyatakan
elektrode bahwa arus listrik bergerak dari kutub yang berpotensial tinggi ke
standar dan kutub yang berpotensial rendah, maka potensial sel merupakan
potensial sel selisih antara electrode dengan potensial electrode tinggi (katode)
dengan electrode yang mempunyai potensial electrode rendah
(anode).
E0 sel = E0 katode - E0 anode
Oleh karena pada katode terjadi reduksi dan anode terjadi oksidasi
maka potensial sel dapat ditentukan dengan cara
E0 sel = E0 reduksi - E0 oksidasi.

2.4 2.4.1 Harga potensial electrode dapat digunakan untuk meramalkan Konseptual
Potensial Definisi apakah suatu reaksi kimia dapat berlangsung spontan.
Elektrode  Bila harga E0 reaksi positif maka reaksi dapat berlangsung
Standar dan spontan.
Reaksi  Bila E0 reaksi negatif , reaksi tidak berlangsung spontan.
Spontan Artinya untuk berlangsungnya reaksi tersebut harus ada
tambahan energi dari luar.

2.5 2.5.1 Harga potensial electrode digunakan untuk mengetahui daya konseptual
Potensial Definisi oksidasi dan daya reduksi suatu zat.
Elektrode  Bila harga potensial reduksi suatu zat semakin positif maka
Standar zat tersebut semakin mudah mengalami reduksi dan berarti
(Daya zat tersebut merupakan oksidator kuat.
Oksidasi  Bila harga potensial reduksi suatu zat semakin negatif maka
dan Daya zat tersebut semakin mudah mengalami oksidasi dan berarti
Reduksi) zat tersebut merupakan reduktor kuat.

3. 3.1 Sel volta adalah sel elektrokimia yang menghasilkan arus listrik Konseptual
Sel Volta Pengertian dan berlangsung spontan.
dan
Potensial
Sel
3.2 Pada sel volta anoda adalah kutub negative dan katoda adalah kutub Konseptual
Komponen positif. Anoda dan katoda akan dicelupkan ke dalam larutan
Sel Volta elektrolit yang terhubung oleh jembatan garam. Jembatan garam
memiliki fungsi sebagai pemberi suasna netral dari kedua larutan
yang mengashilkan listrik.
Dikarenakan listrik yang dihasilkan harus melalui reaksi kimia
yang spontan maka pemilihan larutan elektrolit harus mengikuti
kaidah deret volta. Deret volta disusun berdasarkan daya oksidasi
dan reduksi dari masing masing logam.
Urutan deret volta adalah :
Li, K, Ba, Ca, Mg, Al, Mn, (H 2O), Zn, Cr, Fe, Cd, Co, Ni, Sn, Pb,
(H), Cu, Hg, Ag, Pt, Au

3.3 Reaksi Katoda: reduksi Konseptual


Sel Anoda: oksidasi

3.4 Beberapa sel volta komersial Faktual


Aplikasi 1. Sel aki
2. Baterai kering atau sel Leclanche
3. Baterai Alkalin
4. Baterai perak Oksida
5. Baterai Nikel-Cadmium

4. 4.1 Korosi adalah peristiwa perusakan logam oleh karena terjadinya Konseptual
Korosi Definisi reaksi kimia antara logam dengan zat-zat di lingkungannya
membentuk senyawa yang tak dikehendaki.

4.2 Faktor- Korosi terjadi karena adanya faktor-faktor yang memengaruhi Faktual
faktor seperti air, udara, oksigen, gas karbondioksida, gas SO2.

4.3 1. Perlindungan mekanis Konseptual


Pencegahan Perlindungan mekanis dilakukan supaya permukaan logam tidak
berhubungan dengan oksigen dan air di udara. Perlindungan
mekanis dapat dilakukan dengan cara pengecatan logam, melapisi
logam dengan minyak, melapisi logam dengan logam lainyang
harga potensial reduksi standar (Eo)-nya lebih kecil (penyepuhan),
atau pembuatan paduan logam.
2. Perlindungan elektrokimia
Perlindungan elektrokimia bertujuan mencegah terjadinya korosi
elektrolitik. Perlindungan elektrokimia ini disebut juga dengan
perlindungan katode. Cara ini dilakukan dengan menghubungkan
logam dengan logam pelindung, yaitu logam yang lebih tidak mulia
(Eo-nya lebih kecil), logam pelindung ditanam di dalam tanah atau
air dekat logam yang akan dilindungi sehingga akan terbentuk sel
volta raksasa dengan logam pelindung bertindak sebagai anode.
Contoh:
Pipa-pipa air agar tidak berkarat, pada jarak tertentu dihubungkan
dengan logam Mg (berupa lempeng). Logam Mg ditanam di dalam
bak-bak pasir.

5. 5.1 Sel elektrolisis adalah sel eletrokimia di mana reaksi redoks terjadi Konseptual
Sel Pengertian karena adanya bantuan listrik.
Elektrolisis Sel
dan Hukum Elektrolisis
Faraday

5.2 Rangkaian sel elektrolisis hampir menyerupai sel volta. Yang konseptual
Komponen membedakan sel elektrolisis dari sel volta adalah pada sel
Sel elektrolisis komponen voltmeter diganti dengan sumber arus
Elektrolisis (umumnya baterai). Larutan atau lelehan yang ingin dielektrolisis,
ditempatkan dalam suatu wadah. Selanjutnya elektroda dicelupkan
ke dalam larutan maupun lelehan elektrolit yang akan dielektrolisis.
Elektroda yang digunakan umumnya merupakan elektroda inert
seperti grafit (C), Platina (Pt), dan Emas (Au). Reaksi reduksi
brlangsung di katoda, sedangkan reaksi oksidasi berlangsung di
anoda.

5.3 Reaksi Elektrolisis Konseptual


Sel Katode:
 Asam: 2H+ (aq) + 2e- H2 (g)
 Larutan dari ion golongan I, II, III:
2H2O(l) + 2e- 2OH- (aq) + H2(g)
 Lelehan dari ion golongan I, II, III, misalnya:
Na+ (aq) + e- Na (s)
 Larutan dari ion selain golongan I, II, III misalnya
Cu2+ (aq) + 2e- Cu (s)

Anode
Inert (Pt, Au,C)
 Larutan mengandung ion halida, misalnya:
2Cl- (aq) Cl2 (g) + 2e-
 Larutan bersifat basa:
4OH- (aq) 2H2O (l) + O2 (g) + 4e-
 Ion SO42-, NO3-, dan sejenisnya tidak dioksidasi , tetapi H2O
yang teroksidasi:
2H2O (l) 4H+ (aq) + O2 (g) + 4e-
Tidak inert (selain Pt, Au, C)
 Dioksidasi, misalnya:
Cu(s) Cu2+ (aq) + 2e-

5.4 5.2.1 Jumlah zat yang dihasilkan pada electrode berbanding lurus dengan Konseptual
Hukum Hukum jumlah arus listrik yang melalui sel elektrolisis.
Faraday Faraday I e .i .t
W=
96.500
i= kuat arus (ampere)
t= waktu (detik)
e= berat (massa) ekivalen dalam gram

5.2.2 Jika arus listrik yang sama dilewatkan pada beberapa sel Konseptual
Hukum elektrolisis, maka berat zat yang dihasilkan masing-masing sel
Faraday II berbanding lurus dengan berat ekivalen zat-zat tersebut.

w1 e1
=
w2 e2
5.5  Elektroplatting adalah aplikasi elektrolisis pada pelapisan Faktual
Aplikasi suatu logam atas logam yang lain. Teknik ini bisa dipakai
untuk memperbaiki penampakan dan daya tahan suatu
logam.
Contohnya : suatu lapisan tipis logam chromium pada
bemper baja mobil
untuk membuatnya menarik dan melindunginya dari karat.

 Proses elektrolisis juga dipakai pada pemurnian suatu


logam, misalnya untuk tembaga. Untuk membuat kabel-
kabel listrik diperlukan logam tembaga yang murni.

 Untuk analisis secara elektrokimia, seperti system


elektrogravimetri, potensiometri maupun voltametri

Anda mungkin juga menyukai