Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

DISUSUN OLEH:
AINA NURUL RAHAYU
ALLWINNALDO
M.RIANANDA PRATAMA
RAYSA KHAERUNNISA
XI MIA 4

(03)
(05)
(18)
(25)

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 24 BANDUNG


Jl. A.H Nasution No. 27 Bandung No. Telp: 022-7800196
TAHUN 2015

Memperkirakan terjadinya endapan


I. Tanggal Percobaan
23 April 2015
II. Tujuan Percobaan
Memperkirakan terjadinya endapan secara teoritis dan eksperimen
III. Dasar Teori
Banyak proses alam yang disebabkan oleh peristiwa pengendapan.
Pengendapan terjadi bila suatu zat sukar larut dalam air atau larutan sudah lewat
jenuh. Pada larutan jenuh terjadi keseimbangan antara ion-ion zat yang tidak larut.
Zat padat yang sukar larut terus-menerus akan larut tetapi pada waktu yang
bersamaan ion-ion pada larutan akan bereaksi kembali membentuk zat padat.
Konstanta hasil kali berurutan adalah hasil kali konsentrasi ion-ion dalam
larutan jenuh, dipangkatkan masing-masing koefisien reaksinya. Ca(OH)2
merupakan larutan jenuh, ketika proses reaksi terjadi dengan laju reaksi yang
sama sehingga terjadi reaksi kesetimbangan. Reaksi kesetimbangan Ca(OH)2
dalam air, Ca(OH)2 yang larut dalam air sangat kecil maka konsentrasi Ca(OH)2
dianggap tetap. Ca(OH)2 lebih kecil kelarutannya dalam HCl, sebab di dalam
larutan ada ion-ion yang berasal dari HCl.
Berdasarkan azas Le Chateher, jika konsentrasi zat pada kesetimbangan
diubah maka akan terjadi pergeseran kesetimbangan. Dalam percobaan ini adanya
ion H+ dari HCl akan menyebabkan kesetimbangan bergeser ke arah Ca(OH)2,
maka kelarutan Ca(OH)2 berkurang.
Kelarutan yaitu kemampuan melarutkan suatu zat di dalam sejumlah pelarut
pada suhu dan tekanan tertentu dan harga konsentrasi maksimum yang dapat di
capai oleh suatu zat dalam larutan yang dilambangkan dengan huruf S.
Sedangkan hasil kali kelarutan yaitu hasil kali konsentrasi ion-ion dalam larutan
tepat jenuh dipangkatkan koefisien reaksi, yang bersimbol Ksp.
IV. Alat & Bahan
Alat
-

Tabung reaksi
Gelas kimia 100 mL
Gelas ukur 10 mL
Pipet tetes
Tisu

Bahan

4 buah
1 buah
4 buah
4 buah
secukupnya

- Pb(NO3)2 0,02 M
20 mL
- CaCl2 0,01 M
15 mL
- KI 0,02 M
10 mL
- H2SO4 0,02 M
20 mL
- Aquades
secukupnya
V. Langkah Kerja
1. Larutan dicampurkan dengan kombinasi sebagai berikut :
a. 5 mL larutan Pb(NO3)2 0,02 M + 5 mL larutan CaCl2 0,01 M
b. 5 mL larutan Pb(NO3)2 0,02 M + 5 mL larutan KI 0,02 M

c. 5 mL larutan Pb(NO3)2 0,02 M + 5 mL larutan H2SO4 0,02 M


d. 5 mL larutan CaCl2 0,01 M + 5 mL larutan H2SO4 0,02 M
2. Amati perubahan yang terjadi
Data Pengamatan
Jenis
Pereaksi 1
Pb(NO3)2

Keadaan awal Pereaksi 1


Wujud
Warna
Larutan

Tidak

Jenis
Pereaksi
2
CaCl2

Keadaan Awal Pereaksi 2


Wujud
Warna
Larutan

berwarna
Pb(NO3)2

Larutan

Tidak

KI

Larutan

berwarna
Pb(NO3)2

Larutan

Tidak

H2SO4

Larutan

berwarna
CaCl2

Larutan

Tidak

H2SO4

Larutan

berwarna

Hasil Pengamatan

Setelah dicampurkan
Warna
Endapan
larutan

(Ada/tidak)

Tidak

Tidak

Tidak

berwarna

berwarna

Tidak

Tidak

berwarna

berwarna

Tidak

Tidak

berwarna

berwarna

Tidak

Tidak

berwarna

berwarna

Ada
(kuning)
Ada
(kuning)
Tidak

VII.

Kesimpulan

Jadi, dari percobaan ini kita dapat menyimpulkan bahwa nilai Ksp suatu
larutan akan mempengaruhi tingkat kelarutannya saat dimasuki ke dalam zat
pelarutnya. Saat nilai Ksp nya masih lebih besar dari Qsp artinya larutan tersebut
belum jenuh dan jika dimasuki larutan lagi masih dapat melarutkan. Saat Qsp
larutan sudah sama dengan Ksp larutannya makan larutan tersebut sudah jenuh
dan jika ditambahkan larutan tidak dapat melarutkan larutan lagi. Dan saat Qsp
nya lebih besar dari Ksp larutan tersebut sudah jenuh dan menghasilkan endapan.

Anda mungkin juga menyukai