DISUSUN OLEH:
AINA NURUL RAHAYU
ALLWINNALDO
M.RIANANDA PRATAMA
RAYSA KHAERUNNISA
XI MIA 4
(03)
(05)
(18)
(25)
Tabung reaksi
Gelas kimia 100 mL
Gelas ukur 10 mL
Pipet tetes
Tisu
Bahan
4 buah
1 buah
4 buah
4 buah
secukupnya
- Pb(NO3)2 0,02 M
20 mL
- CaCl2 0,01 M
15 mL
- KI 0,02 M
10 mL
- H2SO4 0,02 M
20 mL
- Aquades
secukupnya
V. Langkah Kerja
1. Larutan dicampurkan dengan kombinasi sebagai berikut :
a. 5 mL larutan Pb(NO3)2 0,02 M + 5 mL larutan CaCl2 0,01 M
b. 5 mL larutan Pb(NO3)2 0,02 M + 5 mL larutan KI 0,02 M
Tidak
Jenis
Pereaksi
2
CaCl2
berwarna
Pb(NO3)2
Larutan
Tidak
KI
Larutan
berwarna
Pb(NO3)2
Larutan
Tidak
H2SO4
Larutan
berwarna
CaCl2
Larutan
Tidak
H2SO4
Larutan
berwarna
Hasil Pengamatan
Setelah dicampurkan
Warna
Endapan
larutan
(Ada/tidak)
Tidak
Tidak
Tidak
berwarna
berwarna
Tidak
Tidak
berwarna
berwarna
Tidak
Tidak
berwarna
berwarna
Tidak
Tidak
berwarna
berwarna
Ada
(kuning)
Ada
(kuning)
Tidak
VII.
Kesimpulan
Jadi, dari percobaan ini kita dapat menyimpulkan bahwa nilai Ksp suatu
larutan akan mempengaruhi tingkat kelarutannya saat dimasuki ke dalam zat
pelarutnya. Saat nilai Ksp nya masih lebih besar dari Qsp artinya larutan tersebut
belum jenuh dan jika dimasuki larutan lagi masih dapat melarutkan. Saat Qsp
larutan sudah sama dengan Ksp larutannya makan larutan tersebut sudah jenuh
dan jika ditambahkan larutan tidak dapat melarutkan larutan lagi. Dan saat Qsp
nya lebih besar dari Ksp larutan tersebut sudah jenuh dan menghasilkan endapan.