Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR KERJA SISWA

REAKSI REDUKSI-OKSIDASI

(REDOKS)

UNTUK KELAS X SMA

SEMESTER GENAP

OLEH:

IRMAWATI

ACC 116 015

NAMA :

NO. ABSEN :

KELAS :
REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI 1

TUJUAN:
1. Siswa dapat menjelaskan konsep redoks ditinjau dari
pengikatan dan pelepasan oksigen.
2. Siswa dapat menjelaskan konsep redoks ditinjau dari
pengikatan dan pelepasan elektron.
3. Siswa dapat menjelaskan konsep redoks ditinjau dari
perubahan bilangan oksidasi.
4. Siswa dapat menentukan oksidator, reduktor, hasil
oksidasi dan hasil reduksi dari suatu reaksi oksidasi-
reduksi

Lembar Kerja Siswa Kelas X


REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI 2

Prasyarat Pengetahuan:
Sebelum kembali mempelajari bab ini, tinjaulah kembali
konsep-konsep tentang
? Ikatan Kimia
? Persamaan reaksi

IKATAN KIMIA

Ikatan kimia adalah sebuah proses fisika yang bertanggung jawab dalam interaksi gaya tarik menarik antara

dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu senyawa diatomik atau poliatomik menjadi stabil. Dengan kata

lain ikatan kimia adalah kemampuan suatu atom bergabung dengan atom lain membentuk suatu senyawa. Ikatan

kimia dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu ikatan ionik , ikatan kovalen dan ikatan kovalen koordinasi.

Dalam materi konsep redoks ini ikatan kimia yang harus kalian pahami dengan baik adalah ikatan ionik.

 Ikatan Ion

Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat adanya serah terima elektron sehingga

membentuk ion positif dan ion negatif yang konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia.

Salah satu contoh ikatan ion yang sering kita jumpai sehari-hari adalah garam dapur. Ya,

garam dapur rumus kimianya NaCl (Natrium klorida). Dalam NaCl padat terdapat ikatan antara ion Na +

dan ion Cl– dengan gaya elektrostatik sehingga disebut ikatan ion.

Persamaan reaksi.

Na (s) Na+(aq)+ e
Cl2(g)+ e  2Cl-(aq)

2Na (s)+ Cl2(g)2Na+(aq)+ 2Cl- 2NaCl

PERSAMAAN REAKSI

Persamaan reaksi menggambarkan reaksi kimia, yang terdiri atas rumus kimia zat-zat pereaksi dan

zat-zat hasil reaksi disertai koefisien dan fasa masing-masing. Hal-hal yang digambarkan dalam persamaan

reaksi adalah rumus kimia zat-zat pereaksi (reaktan) di sebelah kiri anak panah dan zat-zat hasil reaksi

(produk) di sebelah kanan anak panah. Bilangan yang mendahului rumus kimia zat-zat dalam persamaan reaksi

disebut koefisien reaksi. Koefisien reaksi diberikan untuk menyetarakan atom-atom sebelum dan sesudah

reaksi. Selain untuk menyetarakan persamaan reaksi, koefisien reaksi menyatakan perbandingan paling

sederhana dari partikel zat yang terlibat dalam reaksi. Misalnya, reaksi antara gas hidrogen dengan gas

oksigen membentuk air sebagai berikut.

Pereaksi atau reaktan Hasil reaksi/produk

2 H2(g) + O2(g) → 2 H2O(l)

koefisien H2 = 2 koefisien O2 = 1 koefisien H2O = 2


REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI 3

KEGIATAN BELAJAR
Perkembangan Konsep Reaksi Redoks

Konsep redoks telah mengalami beberapa perkembangan, antara lain :

1. Konsep oksidasi reduksi ditinjau dari penggabungan dan pelepasan

oksigen

Dari data tabel berikut berikan tanda (√) jika reaksi menangkap atau

melepaskan oksigen dan tergolong dalam reaksi reduksi atau oksidasi.

Mengikat Melepas Jenis reaksi kimia


Reaksi kimia
oksigen oksigen
Reduksi Oksidasi

Fe + O2→Fe2O3 √ - … √
CO + O2→CO2 - √ √ -
2 CuO → 2 Cu + O2 … … … …
2Mg + O2→ 2MgO … … … …
2KClO3(s) → 2 KCl(s) +3O2(g) … … … …

KESIMPULAN

Berdasarkan konsep penggabungan dan pelepasan oksigen, oksidasi didefinisikan sebagai


..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
dan reduksi didefinisikan sebagai.............................................................................................................
..................................................................................................................................................................

2.

Lembar Kerja Siswa Kelas X


REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI 4

3. Konsep oksidasi-reduksi ditinjau dari pelepasan dan penerimaan


elektron
Anda telah mempelajari konsep reaksi redoks berdasarkan pelepasan dan
pengikatan oksigen. Ternayata konsep tersebut kurang universal (luas) karena reaksi
kimia tidak hanya melibatkan oksigen saja. Misalnya, reaksi antara gas klorin dengan
logam natrium membentuk natrium klorida. Keterbatasan konsep redoks berdasarkan
pelepasan dan pengikatan oksigen akan menjadi dasar dikembangkan konsep redoks
berdasarkan pengikatan dan pelepasan elektron.
Pada pembentukan senyawa ion, tampak adanya pelepasan dan penerimaan
elektron. Ion positif terbentuk jika suatu atom melepaskan elektron, sedangkan ion
negative terbentuk jika suatu atom menerima elektron.

Dari data tabel berikut berikan tanda (√) jika reaksi menangkap atau

melepaskan elektron dan tergolong dalam reaksi reduksi atau oksidasi.


Menangkap Melepas Jenis reaksi kimia
Reaksi Kimia
elektron elektron Reduksi Oksidasi
Ag+ + e-→ Ag √ √
Pb → Pb2+ + 2e- √ √
Ca → Ca2+ + 2e- .... .... .... ....
S + 2e-→ S2- .... .... .... ....
O + 2e-→ O2- .... .... .... ....
Fe → Fe2+ + 2e- .... .... .... ....

KESIMPULAN

Berdasarkan konsep pelepasan dan penerimaan elektron, oksidasi didefinisikan sebagai


..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
dan reduksi didefinisikan sebagai.............................................................................................................
..................................................................................................................................................................

Lembar Kerja Siswa Kelas X


REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI 5

PENENTUAN BILANGAN OKSIDASI

Nilai bilangan oksidasi menunjukkan banyaknya elektron yang dilepas atau ditangkap,
sehingga bilangan oksidasi dapat bertanda positif maupun negatif. Kita dapat menentukan
besarnya bilangan oksidasi suatu unsur dalam senyawa dengan mengikuti aturan berikut ini.

a. Unsur bebas dalam keadaan stabil (misalnya H2, O2, N2, Fe, dan Cu) mempunyai
bilangan oksidasi = 0.
b. Umumnya unsur H dalam senyawa mempunyai bilangan oksidasi = +1, kecuali dalam
senyawa hidrida, bilangan oksidasi H = –1.
Contoh:
 Bilangan oksidasi H dalam H2O, HCl, dan NH3 adalah +1
 Bilangan oksidasi H dalam LiH, NaH, dan CaH2 adalah –1
c. Umumnya unsur O dalam senyawa mempunyai bilangan oksidasi = –2, kecuali dalam
senyawa peroksida, bilangan oksidasi O = –1
Contoh:
 Bilangan oksidasi O dalam H2O, CaO, dan Na2O adalah –2
 Bilangan oksidasi O dalam H2O2, Na2O2 adalah –1
d. Unsur F dalam senyawa selalu mempunyai bilangan oksidasi = –1.
e. Unsur logam dalam senyawa mempunyai bilangan oksidasi selalu bertanda positif.
Contoh:
 Golongan IA (logam alkali: Li, Na, K, Rb, dan Cs) bilangan oksidasinya = +1
 Golongan IIA (alkali tanah: Be, Mg, Ca, Sr, dan Ba) bilangan oksidasinya = +2
f. Bilangan oksidasi ion monoatomik = muatannya.
Contoh:
 Bilangan oksidasi Fe dalam ion Fe2+ adalah +2
g. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam senyawa = 0.
Contoh:
 Dalam senyawa H2CO3 berlaku:
2 biloks H + 1 biloks C + 3 biloks O = 0
h. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam ion poliatom = muatan ion.

Lembar Kerja Siswa Kelas X


REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI 6

4. Konsep oksidasi-reduksi ditinjau dari perubahan bilangan oksidasi

Zn → Zn2+ + 2e

Reaksi diatas merupakan contoh reaksi oksidasi jika ditinjau dari


perubahan billangan oksidasi, dimana:
Bilok Zn = 0 Biloks mengalami (penurunan/kenaikan)
Biloks Zn2+ = +2 Sebanyak.................

Cu2+ + 2e → Cu

Reaksi diatas merupakan contoh reaksi reduksi jika ditinjau dari


perubahan billangan oksidasi, dimana:
Bilok Cu2+ = +2 Biloks mengalami (penurunan/kenaikan)
Bilok Cu = 0 Sebanyak.................

KESIMPULAN

Berdasarkan konsep perubahan bilangan oksidasi, oksidasi didefinisikan sebagai


....................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
dan reduksi didefinisikan sebagai..............................................................................................................
.................................................................................................................................................................

MARI BERLATIH

1. Perhatikan reaksi berikut.

2 CuSO4 + 4 KI → 2 CuI + I2 + 2K2SO4

Tentukan:

a. Bilangan oksidasi masing-masing unsur dalam reaksi.

b. Apakah reaksi diatas termasuk reaksi reduksi-oksidasi? Mengapa?

Jawab:

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................
REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI 7

REDUKTOR DAN OKSIDATOR


Perhatikan reaksi di bawah ini. Beberapa hal yang penting
..............................
diperhatikan:

Cu + 4 HNO3 → Cu(NO3)2 + 2NO2 + 2 H2O 1. Reaksi redoks adalah reaksi yang


disertai perubahan bilangan oksidasi
......................
2. Jika dalam suatu reaksi terlibat
Biloks Cu pada Cu = .... suatu unsur (bilangan oksidasi nol)
Biloks Cu pada Cu(NO3)2 = .... baik sebagai pereaksi maupun hasil
reaksi maka boleh dipastikan reaksi
Biloks N pada HNO3 = ....
itu adalah reaksi redoks.
Biloks N pada NO2 = ..... 3. Jika dalam suatu reaksi tidak
Hasil oksidasi = ..... terdapat perubahan bilangan oksidasi

Hasil reduksi = ..... (semua atom memiliki bilangan


oksidasi tetap) maka reaksi itu bukan
Oksidator = HNO3
reaksi redoks
Reduktor = Cu

KESIMPULAN.

Pada reaksi diatas HNO3 merupakan oksidator karena mengalami reaksi ....................

dimana biloks N pada HNO3 mengalami perubahan dari ..... menjadi ...... pada NO2. Pada

reaksi diatas NO2 disebut sebagai ................ Sedangkan Cu merupakan reduktor karena

mengalami reaksi ........................ diaman biloks Cu pada Cu mengalami perubahan dari

........... menjadi ........ pada Cu(NO3)2. Pada reaksi diatas Cu(NO3)2 disebut sebagai

....................

Lembar Kerja Siswa Kelas X

Anda mungkin juga menyukai