Anda di halaman 1dari 16

APLIKASI ELEKTROLISIS UNTUK

SINTESIS SENYAWA ANORGANIK


Our Galih Dwiki Ramanda
17612078

Team Pertiwi Nesa Yunita


17612079

Tri Cantikasari
17612081

Shery Glennita Van Leun


17612082
Aplikasi metode elektrokimia untuk
lingkungan dan laboratorium pada
umumnya didasarkan pada proses Aplikasi Elektrolisis
elektrolisis, yakni terjadinya reaksi
kimia dalam suatu sistem elektrokimia Untuk Sintesis
akibat pemberian arus listrik dari suatu
sumber luar. Proses ini merupakan Senyawa Anorganik
kebalikan dari proses Galvani, di mana
reaksi kimia yang berlangsung dalam
suatu sistem elektrokimia dimanfaatkan
untuk menghasilkan arus listrik, misalnya
dalam sel bahan bakar (fuel-cell). Aplikasi
lainnya dari metode elektrokimia selain
pemurnian logam dan elektroplating
adalah elektroanalitik, elektrokoagulasi,
elektrokatalis, elektrodialisis dan
elektrorefining. Sedangkan aplikasi lain
yang tidak kalah pentingnya dari metode
elektrokimia dan sekarang sedang marak
dikembangkan oleh para peneliti adalah
elektrosintesis.
APLIKASI ELEKTROLISIS UNTUK SINTESIS SENYAWA ANORGANIK

1 Elektrosintesis

2 Elektrosintesis MnO2 murni dari MnSO4

3 Elektrosintesis Aluminium

4 Elektrosintesis Klor-Alkali
Elektrosintesis
Pengertian Elektrosintesis
Elektrosintesis

Teknik/metode elektrosintesis adalah suatu cara untuk


mensintesis/membuat dan atau memproduksi suatu
bahan yang didasarkan pada teknik elektrokimia. Pada
metode ini terjadi perubahan unsur/senyawa kimia
menjadi senyawa yang sesuai dengan yang diinginkan.
Elektrosintesis Bahan Kimia Anorganik

Dewasa ini telah


banyak industri
elektrosintesis bahan
kimia anorganik yang
tersebar hampir di
seluruh dunia.
Data dari industri
tersebut dapat dilihat
pada tabel.
Elektrosintesis MnO2 murni dari MnSO4

Elektrosintesis adalah metode yang menggunakan


reaksi elektrolisis untuk menghasilkan produk
tertentu.

Contoh : elektrosintesis MnO2 yang merupakan


bahan baku pembuatan baterai alkalin.Larutan Reaksinya adalah sebagai berikut:
untuk elektrosintesis senyawa MnO2 adalah Mn2+ (aq) + 2H2O (l) → MnO2 (s) + 2H+ (aq) + H2 (g)
MnSO4 dalam H2SO4.

Anoda : grafit, dimana Mn2+ teroksidasi.


Katoda : hidrogen tereduksi dari H+ menjadi H2.
Elektrosintesis Aluminium
• Elektosintesis Alumina adalah senyawa kimia dari alumunium dan oksigen. Rumus Al2O3

• Digunakan untuk material katalis contohnya sebagai penyulingan minyak bumi dan digunakan dal
am bidang otomotif.

• Aluminium = Anoda
• Karbon = Katoda.

2 Al2O3 → 4 Al (Anoda)
3 C → 3 CO2 (Katoda)

Reaksinya adalah sebagai berikut:


2 Al2O3+ 3 C-> 4 Al + 3 CO2
Elektrosintesis Klor-Alkali

Proses klor-alkali merupakan proses elektrolisis yang


berperan penting dalam industri manufaktur. Proses
tersebut menghasilkan produk berupa gas H2, gas Cl2,
dan NaOH (dimana sumber ion klorida yang digunakan
adalah NaCl). Dengan kata lain, proses klor-alkali
disebut juga dengan proses elektrolisis larutan natrium
klorida.
Elektrosintesis Klor-Alkali

Proses Elektrolisis dengan Sel Diagfragma

Proses Elektrolisis dengan Proses Elektrolisis dengan Sel


SelMerkuri Membran
Proses Elektrolisis dengan Sel Diagfragma

Reaksinya adalah sebagai berikut


Sel diafragma juga menjaga Oksidasi : 2 Cl- (aq) → Cl2 (g) + 2 e- Eo oks = 1,36 V
bercampurnya gas hidrogen Reduksi : 2 H2O (l) + 2 e- → H2 (g) + 2 OH- (aq) Eo oks = - 0,83 V
dan gas klor, karena kedua
gas tersebut dapat menyebab Redoks : 2 NaCl (aq) + 2 H2O (l) → H2 (g) + Cl2 (g) + 2 NaOH
kan terjadinya ledakan apabila o
E sel = 2,19 V
bercampur. Sel diafragma
terbuat dari suatu selaput
berpori yang dapat dilalui
ion-ion, namun tetap dapat Pada sel diafragma, hasil dari ruangan
menahan percampuran produk. katode merupakan suatu campuran,
yaitu 10-12 % NaOH dan 14-16 %
Anoda : anode yang terbuat NaCl.
dari titanium yang dilapisi
platinum, ruthenium, iridium

Katoda : kotak baja dengan sisi


yang berpori
Proses Elektrolisis dengan Sel Merkuri

suatu proses elektrolisis dalam Reaksinya adalah sebagai berikut


industri klor-alkali yang
menghasilkan NaOH dengan
kemurnian
yang lebih tinggi dibandingkan
dengan sel diafragma adalah sel
merkuri. Dalam elektrosis tersebut, NaHg masuk ke dalam denuder. Denuder adalah be!ana berbentuk
anodenya terbuat dari grafit atau silindris diisi dengan bola-bola grafit diimpregnasi dengan logam
titanium, tetapi katodenya adalah transisi (seperti Je atau Ni). Di dalam denuder ditambahkan air,
kolam aliran raksa (merkuri). kemudian natrium almagam mengalami hidrolisis. Reaksinya
Katode merkuri mempunyai adalah sebagai berikut :
overpotensial yang lebih tinggi
untuk
mereduksi H2O menJadi OH- dan
H2. Reduksi yang terjadi adalah
Na+ menjadi Na (l) yang larut
dalam merkuri membentuk suatu
amalgam (paduan raksa natrium)
berupa 0,5% Na. Ion Cl- yang Hg(l) yang dihasilkan kemudian dikembalikan lagi ke dalam sel elektrolisis. Bila untuk p
berasal dari larutan garam NaCl roses tersebut digunakan air dalam jumlah yang tepat, maka hasilnya ialah NaOH 50%
mengalami oksidasi di anoda dengan kandungan garam yang sangat rendah (30ppm)
menghasilkan gas Cl2.
Proses Elektrolisis dengan Sel Membran

Dalam sel membran tersebut,


ruang anoda dan ruang katoda
dipisahkan oleh suatu
membran yang dapat dilalui
oleh kation (ion positif) atau
disebut juga membran penukar
kation. Membran penukar
kation tersebut memiliki Reaksi elektrolisis larutan garam (NaCl) secara keseluruhan dapat di
peranan penting yaitu menjadi tuliskan sebagai berikut :
media yang memungkinkan
terjadinya perpindahan ion-ion
natrium (Na+) dari ruang anoda
ke ruang katoda. Namun,
membran tersebut mencegah
mengalirnya ion Cl- ke ruang Sel membran beroperasi dengan menggunakan larutan garam yang
katoda dan mencegah lebih pekat dan menghasilkan produk yang lebih murni dan lebih pekat (
sebagian besar ion OH- ke 28% NaOH yang mengandung 50 ppm NaCl dan produk dengan 40% N
ruang anoda sehingga soda aOH pun akhir-akhir ini dikabarkan ada)
kostik yang dihasilkan tidak
bercampur dengan larutan
garam.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai