TIM PENYUSUN :
1. Asep Hilman Mustaqim, S.Pd
2. Drs. Guslia Firmansyah
3. Leni Mardiana, S.Pd, M.Si
4. Dede Ahmad Hadi, S.Si
5. Nia Dewi Kania, S.T
6. R Ninoy hendriyani, S.Pt
7. Heri Ahmad Safari, S.Pd, M.T
8. Sindri Nurrafi, S.Pd
9. Endris Rukmana, S.Pd
10.Anna Rachmawati, S.Pd
11.Santi Lanjarsari, S.Pd
12.Supriyadi, S.T
13.Ida Farida, S.Tp
14.Irma Hermawati, S.Pd
EDITOR
:
1. H. Edi Mulyana, MPd (Pengawas Mapel Fisika)
2. Dede Ahmad Hadi, S.Si
3. Asep Hilman Mustaqim, S.Pd
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat, taufiq dan
hidayah serta karunia-Nya sehingga Modul Fisika SMK kota Sukabumi tahun 2015 dapat diselesaikan
dengan baik. Modul ini hadir sebagai buku pendamping dari buku pegangan siswa kurikulum 2013
yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia untuk membantu
siswa dalam memahami materi yang dianggap sulit.
Seiring dengan penerapan Kurikulum 2013 pada kelas X , XI dan XII pada tahun 2015/2016
untuk seluruh Indonesia, Modul ini sangat strategis membantu dalam proses pembelajaran di kelas
baik bagi siswa maupun bagi guru.
Kami mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada semua pihak, khususnya kepada Pemerintah kota Sukabumi serta Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan kota Sukabumi c.q bagian Dikmen yang memfasilitasi segala sesuatunya sehingga Modul
ini dapat kami selesaikan. Terima kasih juga kami sampaikan kepada pengawas Mata Pelajaran, PJPP,
serta semua pihak yang telah membantu kelancaran dalam penyusunan Modul ini. Semoga Allah
membalas segala kebaikan tersebut dengan balasan yang lebih baik, amin.
Kami menyadari Modul ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu saran,dan kritik
yang bersifat membangun sangat kami harapkan.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar........................................................................................................................................................................... i
Sambutan dari Walikota Sukabumi.................................................................................................................................... ii
Sambutan dari Kepala Dinas P dan K Kota Sukabumi................................................................................................. iii
Daftar Isi....................................................................................................................................................................................... iv
Modul 7 FLUIDA
Kemampuan yang diperoleh.................................................................................................................. 27
Peta Konsep.................................................................................................................................................. 27
Apersepsi....................................................................................................................................................... 28
Uraian Materi................................................................................................................................................ 29
Rangkuman Materi..................................................................................................................................... 50
Soal-soal Uji Kompetensi Fluida........................................................................................................... 51
Modul 10 TERMODINAMIKA
Peta Konsep...................................................................................................................................................... 83
Kemampuan yang diperoleh...................................................................................................................... 84
Uraian Materi.................................................................................................................................................. 85
Soal-soal Uji Kompetensi Termodinamika......................................................................................... 101
KELAS X
6
Sumber: Koleksi AHM
oleh
nakan pegas dan plastisin, Anda dapat menjelaskan sifat elastisitas bahan dengan teliti dan cermat.
ar-gambar mesin uji kekuatan mekanik logam, siswa dapat menjelaskan pengaruh tegangan dan regangan terhadap deforrnasi bahan d
is-jenis bahan dan kekuatannya, Anda dapat menentukan ketahanan suatu benda ketika diberikan gaya dengan teliti, cermat, dan juju
Hooke pada pegas, siswa dapat menentukan hubungan gaya dan konstanta pegas dengan hati-hati, kritis, dan kreatif.
ModulFISIKAkelasXSemester2untukSMK 1 created@MGMP-FISIKA’15
Apersepsi
Aplikasi konsep Elastisitas Bahan (EB) ada pada teknologi yang kita gunakan, diantaranya
motor, mobil, dan kereta.
Masih ingat? Ketika kita mengambil mangga dengan ketapel dan ingin tidur yang lebih
nyaman? Gunakan kasur yang ada pegasnya…
Kalau pernah iseng membongkar neraca (timbangan), maka di dalamnya ternyata ada pegas.
Kenapa harus pegas yah?
Begitu juga kalau kita perhatikan bangunan rumah…kenapa bata ditumpuk-tumpuk?, lalu
direkat dengan semen, ada balok kayu yg digunakan untuk menyangga pintu…kenapa begitu?
Ingin tahu lebih mendetail…mari yuk…kita belajar EB!
Massa jenis atau rapat massa suatu bahan didefinisikan sebagai massa zat persatuan
volume. Ditulis dalam bentuk persamaan:
. dengan:
m = massa bahan (kg)
V = volume bahan (m3)
= Rapat massa (kg/ m3)
Berat Jenis suatu bahan didefinisikan sebagai berat zat itu persatuan volume. Secara
matematis dinyatakan dengan persamaan:
w mg V .g
atau Bj .g dengan:
g
V V g atau Bj=berat jenis (N/m3)
V
Contoh 1 : soal…choy!
1. Sebuah kawat besi panjangnya 10 meter dan diameternya 7.10-1 cm. Jika massa jenis besi
7.900 kg/m3. Tentukan:
a. Massa kawat
b. Berat jenis kawat tersebut
Langkah menjawabnya…
Diketahui; Penyelesaian;
a. Langkah untuk mencari massa kawat
Rumus m = .V
Cari dulu V = r2
-3 2
= 3,14 . (7.10 ) . 10
= 154.10-5 m3
Jadi m = 79.102 . 154.10-5
= 12166 . 10-3 kg
= 12,166 kg…jawabannya
Ditanyakan; b. Langkah menghitung berat jenis
m dan BJ Rumus Bj = .g =79.102 .10 = 79.103 Nm-3
Soal Latihan ….seberapa pintarkah Anda?
Lembar untuk jawaban
1. Sebuah benda panjangnya 100 cm dan
diameternya 0,7 cm. Jika massa benda 12,166 kg.
Tentukan :
a. Massa jenis benda (316.103 kg/m3)
b. Berat jenis benda tersebut (316.104 N/m3)
Lembar coretan:
……………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………….
6.2 ElASTISITAs
Pada umumnya, setiap benda atau bahan dapat mengalami perubahan bentuk jika diberikan
gaya. Setelah gaya pada benda dihilangkan, mungkin saja benda akan kembali ke bentuknya
semula, tetapi bisa juga benda akan berubah bentuk, betul..betul..betul?.
Berdasarkan fenomena di atas ada dua macam sifat benda,
yaitu: elastis adalah kemampuan suatu benda untuk kembali
ke bentuk awalnya segera setelah gaya luar yang diberikan
kepada benda itu ditiadakan (dibebaskan).
Gambar pegas
Contohnya begini....Jika pegas disimpangkan dengan gaya tarik yang semakin besar (daerah
elastis), maka pada saat tertentu akan terjadi keadaan di mana pegas tidak dapat kembali ke
bentuk semula (daerah plastis), sampai akhirnya pegas akan rusak apabila gaya tarik yang
diberikan terus diperbesar (daerah titik patah).
Ayo Berkreasi!
da dalam kehidupan sehari-hari kalian! Daftarlah sebanyak-banyaknya bahan elastis dan tak elastis yang kalian jumpa
6.3 Sifat-sifat Bahan
Sifat listrik (daya hantar atau conductivity; 1/ohm m)
Sifat kimia (segregasi, ketahanan korosi)
Sifat fisik (Massa jenis; kg/m3, struktur)
Sifat teknologi (mampu mesin, mampu keras)
Sifat magnetik (permeabilitas, histeresis)
Sifat thermal (panas jenis, pemuaian, konduktifitas; W⁰C/m)
Sifat mekanik (kekuatan; N/mm2, kekerasan, nilai impak dll)
• Kekuatan tarik, Diuji dengan uji tarik. Pengujian tarik bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat
mekanik dan perbuahan-perubahannya dari suatu logam terhadap pembebanan tarik.
Pengujian ini umumnya diperuntukkan bagi pengujian
beban-beban static. Beban tarik tersebut dimulai dari
nol dan berhenti pada beban atau tegangan patah tarik
dari logam bersangkutan. Beban uji yang telah
dinormalisasikan ukurannya dipasang pada mesin tarik,
kemudian diberi beban (Gaya tarik) secara perlahan-
lahan dari nol hingga maksimum.
• Kekerasan
Alat uji kekerasan Brinnel, Rockwell, Vickers. Pengujian kekerasan
digunakan untuk mengetahui besarnya kekerasan permukaan
suatu material. Pengujian ini menggunakan bola indentor yang
terbuat dari baja, dimana metode pengujiannya adalah
memberikan indentasi pada permukaan suatu material sehingga
timbul tapak tekan.
Jika sebuah karet gelang diberi gaya maka akan terjadi tegangan rentang/ tarik dan menghasilkan
pertambahan panjang tertentu. Bagian manakah yang mengalamai pertambangan panjang? Apakah
hanya bagian ujung-ujungnya saja atau seluruh bagian? Ingin tahu...tahu banget...yuk ikuti terus!
Gaya yang diberikan kepada benda dapat ditempatkan pada ujung-ujungnya saja, tetapi pengaruh yang
ditimbulkannya terjadi secara menyeluruh terhadap setiap partikel-partikel benda. Kemudian bagaimana
cara kita menentukan besarnya pertambahan panjang yang terjadi pada setiap partikel benda?
Untuk menjawab pertanyaan di atas, dapat dipekenalkan bahwa suatu besaran yang menggambarkan
hasil perubahan bentuk adalah regangan (strain) akibat dari pengaruh tegangan.
Regangan (strain) adalah perubahan relatif Secara matematis ditulis:
ukuran atau bentuk benda yang mengalami
tegangan.
Perubahan ukuran bisa berupa pertambahan atau dengan:
pengurangan panjang = regangan (strain) (baca: Epsilon)
= pertambahan panjang (m)
= panjang mula-mula (m)
1. Sebatang logam yang mempunyai panjang 1,5 m ditarik dengan gaya sebesar 100 N sehingga
panjangnya bertambah. Jika luas penampang kerja gaya pada batang 0,2 cm2 dan modulus
elastisitas batang logam tersebut adalah 4.103 Nm2, tentukan pertambahan panjang batang
tersebut! Penyelesaian:
Dik. =1,5 m; F = 100 N; A = 0,2 cm2 = 2.10-5 m2; E = 4.103 Nm2
Dit. = …..m
Jawab:
F 100 150
1875 m
E 4.10 3
1,5 2 10 5
8
A 102
2. Diketahui regangan yang terjadi pada sebatang logam adalah 0,2 dan dikenakan tegangan
sebesar 180.000 N/m2. Jika panjang mula-mula logam tersebut adalah 1,6 m dan luas
penampang kerja bagi gaya tarik adalah 0,004 m2, tentukan pertambahan panjang yang
terjadi pada batang logam jika ditarik gaya sebesar 360 N.
Penyelesaian:
Dik. =0,2; =18.104 Nm-2;
=1,6 m; A = 4.10-3 m2; F = 360 N
Dit. = …. M
Jawab:
18.104 5
Cari E (modulus Young) E = E 9.10
1
2.10
F 576
Maka: 360 0,16 m
1,6
EA 9.105 4 10 3
36 102
3. Hitung Modulus Young logam yang regangannya 0,01 dan tegangannya 270 N/m2.
Penyelesaian:
Dik. =0,01; =270 Nm-
2; Dit. E = ...Pa
Jawab: E 270
27000 Pa
0,01
1.9×105 Pa.
Lembar coretan:
……………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………….
6.7 Hukum Hooke
1. Ketika Agus yang bermassa 60 kg bergantung pada ujung sebuah pegas, pegas
bertambah panjang 15 cm. Tentukan tetapan gaya pegas.
Strategi:
Pegas bertambah panjang ∆x dimana ∆x=L-Lo karena pegas ditarik ke bawah oleh
berat beban mg. dengan menggunakan hokum Hooke, kita bias menghitung tetapan gaya
pegas k, sebagai:
F = k ∆x mg= k ∆x
Jawab:
Dik. m = 60 kg; ∆x = 15 cm = 15x10-2 m; g=10
m/s2 Dit. k = ?
Penyelesaian:
3. Sebuah pegas yang digantungkan vertikal panjangnya 20 cm. Jika diregangkan dengan
gaya sebesar 0,5 N panjang pegas menjadi 27 cm. Berapakah panjang pegas jika
diregangkan dengan gaya 0,6 N?
Penyelesaian:
Dik. o =20 cm; 1 =27 cm ∆x1 =27-20 = 7 cm
F1 = 0,5 N; F2 = 0,6 N
Dit 2 = …..cm
Jawab: k F1 F2 0,5 0,6 x2 8,4 cm
x 7 x2
x2
1
Lembar coretan:
……………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………….
Anda harus tahu apa pengertian fisis dari konstanta pegas itu?
Konstanta pegas (k) yaitu nilai kekuatan bahan bersifat elastis/ plastis.
Maksudnya begini, untuk menentukan shocbreaker motor yang bagus, itu harus
diuji berapa nilai konstanta pegasnya, kalau grafiknya tidak linear/ lurus berarti
shocbreaker tersebut kualitasnya jelek (tidak empuk/ tidak elastis)
6.8.1 Pegas disusun secara Seri
Baiklah, berikutnya kita akan meninjau sistem dua pegas yang
disusun seri seperti pada gambar disamping ini
Pegas 1 terletak di atas pegas 2. Pegas 1 mempunyai nilai
konstanta pegas sebesar k1 dan pegas 2 mempunyai nilai
kontanta pegas sebesar k2. Ketika sistem diberi gaya sebesar F,
pegas 2 langsung merasakan pengaruh gaya sebesar F
tersebut sehingga pegas itu akan mengalami p rtambahan
panjang sebesar ∆l2 sesuai hukum Hooke. Selanjutnya, pegas 1
juga terkena pengaruh gaya dengan besar yang sama besar F
sehingga bertambah panjang sebesar ∆l1 sesuai hukum Hooke.
Pertambahan panjang total kedua pegas ∆l adalah jumlah tiap-
tiap pegas.
Dari persamaan 1) dengan mendefinisikan:
1 1 1 Secara matematis dapat kita
ks
k1 k 2 tulis:
F 1 2
maka diperoleh: …..2)
ks F F
Persamaan 2) yang persis dengan persamaan pegas tunggal k1 k2
yang mempunyai konstanta pegas sebesar ks, sehingga dua 1 1
pegas yang disusun seri dapat kita bayangkan sebagai pegas F 1)
tunggal yang mempunyai nilai konstanta gabungan ks. Adapun 1
sejumlah n pegas yang disusun seri, gunakan rumus: k k2
1 1 1 1 ... 1
k s k1k 2 k3 kn
kp = k1+k2+k3+...+kn
1. Pada dua pegas yang disusun secara paralel digantungkan beban 3 kg. Konstanta kedua
pegas masing-masing adalah 200 N/m dan 100 N/m. Hitung berapa pertambahan panjang
pegasnya!
Penyelesaian:
Dik. m = 3 kg; k1 = 200 N/m; k2 = 100 N/m
Dit ∆x =......m
Jawab:
kp= k1 + k2 = 200 + 100 = 300 N/m
F
x m.g 3.10
0,1m
kp kp 300
2. Beban seberat 30 N digantungkan pada sistem dua pegas yang disusun secara seri dengan
konstanta kedua pegas masing-masing adalah 100 N/m dan 300 N/m. Hitung berapa
pertambahan panjang pegasnya!
Penyelesaian:
Dik. F = 30 N; k1 = 100 N/m; k2 = 300 N/m
Dit ∆x =.......m
Jawab:
300
1 1 1 1 1 4 75 N / m
k s k1 k2 100 300 300 k 4
s
30
x 0,4 m
F 75
ks
3. Diketahui tiga buah pegas mempunyai konstanta masing-masing 6 Nm-1, 7 Nm-1, dan 8
Nm-1. Hitung konstanta pengganti (k p) pegas apabila pegas disusun secara seri dan
paralel!
Penyelesaian:
Dik. k1 = 6 Nm-1; k2 = 7 Nm-1; k3 = 8 Nm-1;
Dit ks dan kp?
Jawab:
a.
1 1 1 1 1 1 1 56 48 42 146
ks k1
k2 k3 6 7 8 336 336
336
kp seri 2,30 N /
m
146
b. Kpl = k1 + k2 + k3= 6+7+8 = 21 Nm-1
Apakah kalian pernah main ketapel? Cobalah Tarik ketapel dan rasakan
adanya tenaga tarikan yang melawan gaya tarikan tangan kalian. Jika gaya
tarikan tangan dilepas, maka ketapel akan melemparkan benda yang
ditaruh di dalam sarungnya. Tenaga apa yang sebenarnya dimiliki ketapel?
Untuk mengetahuinya mari kita pelajari bahasan berikut ini.
Gambar ketapel
Begini lho….ketika ketapel diregangkan, kemudian dilepaskan,
ketapel dapat melontarkan batu. Dalah hal ini, energy potensial
elastis berubah menjadi energy kinetic batu. Ep = Energi potensial pegas (joule)
Ep ketapel = Ek batu
½ k x2 = ½ mv2
Jadi besaran v2 ini yang menyebabkan batu bisa terlontar jauh.
Penyelesaian:
Dik. m = 4 kg; ∆x1= 30-20=10 cm = 10x10-2m=10-1 m; ∆x2=8cm=8x10-2 m
Dit. Ep =.....J
Jawab:
,
lalu untuk menghitung energi potensialnya gunakan ∆x2.
( )( )
2. Sebuah pegas mempunyai konstanta pegas k =50 N/m. Berapakah beban yang
harus diberikan pada pegas agar mempunyai energi potensial sebesar 1 joule?
Penyelesaian:
Dik. Ep = 1 J; k = 50 N/m Jawab:
Dit. F = w =?
Lembar coretan:
……………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………….
Kalian pasti sudah tidak asing lagi dengan pegas. Banyak peralatan yang digunakan oleh kita menggunakan pegas. Lakukan studi literature tentang macam-macam pegas. Buatlah b
teliti untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Rangkuman
kn
5. Regangan (strain) adalah perubahan 12. Modulus Young adalah perbandingan
relatif ukuran atau bentuk benda antara tegangan () dengan
yang mengalami tegangan regangan ()
6. Modulus elastis adalah Reaksi benda 13. Batas elastisitas adalah Titik yang
terhadap gaya yang diberikan oleh membatasi antara daerah elastis
nilai suatu besaran dan daerah plastis yaitu titik B
7. titik patah adalah titik dimana pegas 14. Uji kekuatan mekanik Logam adalah
tidak mampu lagi menahan gaya untuk mendapatkan gambaran
yang diberikan. mengenai sifat mekanik suatu logam
sehingga bisa dilakukan pemilihan
secara tepat untuk penerapan
praktisnya secara tepat.
ModulFISIKAkelasXSemester2untukS M K 23 created@MGMP-FISIKA’15
9. Berapa pertambahan panjang sebuah pegas yang mempunyai
konstanta gaya 200 N/m2 dan diberi beban 5 kg, jika percepatan
gravitasi bumi 10 m/s2 adalah…..m
a. 400 b. 250 c. 25 d. 4 e. 0,25
Tentukan Perbandingan konstanta pegas pengganti antara susunan pegas (a) dan (b) …
7
Melalui kegiatan percobaan dan diskusi, siswa dapat menerapkan konsep tekanan dalam memecahkan masalah fisi
Melalui kegiatan diskusi kelompok siswa dapat mengidentifikasi dan menentukan besarnya variable yang mempeng
Melalui kegiatan percobaan dan diskusi siswa dapat menjelaskan dan menerapkan persamaan hukum utama hidros
Melalui pengamatan dan diskusi siswa dapat menjelaskan serta menerapkan asas Bernoulli dalam pemecahan masa
PETA KONSEP
Apersepsi
Mengapa kapal bisa terapung di atas air dan tidak tenggelam? Padahal ukuran kapal sangat
besar dan terbuat dari bahan logam yang berat. Bandingkan dengan batu yang ukuran dan
beratnya lebih kecil dengan kapal jika kita jatuhkan ke laut langsung tenggelam. Mengapa hal
tersebut bisa terjadi …???
Perhatikan serangga yang sedang diam di atas permukaan air. Mengapa serangga tersebut
dapat berdiri di atas permukaan air? Bagaimana hukum fisika menerangkan peristiwa-peristiwa
tersebut? Ikuti terus pembahasan konsep FLUIDA STATIS dan DINAMIS berikut ini.
Ada tiga macam wujud zat, yaitu zat padat, cair dan gas. Zat padat memiliki molekul-molekul
yang relatif tidak bergerak satu sama lain sehingga jarak antar molekul-molekul zat padat dapat
dianggap tetap, sedangkan molekul-molekul zat cair dan gas relatif bergerak ayau mudah
bergerak satu terhadap yang lain. Oleh sebab itu zat cair dan gas dikelompokkan ke dalam
fluida atau zat alir, artinya zat yang dapat mengalir. Zat cair dibahas dalam mekanika fluida,
sedangkan gas dibahas dalam teori kinetik gas.
Fluida dapat diklasifikasikan meliputi fluida statis dan fluida dinamis. Fluida statis atau
hidrosatis membahas zat cair dalam keadaan diam, sedangkan fluida dinamis membahas
keadaan zat cair dalam keadaan mengalir.
Keterangan:
P = Tekanan (N/m2)
F = Gaya (N)
A = Luas Permukaan (m2)
Catatan
Perlu diingat, jangan lupa ya!
1 Pa = 1 Nm-2 ; 1 bar = 105 Pa ; 1 atm = 102,325 Pa : 1 cm Hg (76 cmHg = 1 atm)
7.1.3 Tekanan Hidrostatis
Misalkan kita sedang berendam di dalam air, apa yang kita
rasakan? Seolah-olah air menekan seluruh tubuh kita yang
bersentuhan dengan air. Tekanan ini semakin besar apabila
kita masuk lebih dalam ke dalam air. Fenomena apa yang ada
dibalik peristiwa ini? Pernyataan ini mengandung pengertian
bahwa fluida memberikan tekanan terhadap benda yang
berada di dalamnya. Pengertian ini diperluas menjadi tekanan
pada fluida tergantung pada ketebalannya atau lebih tepatnya
kedalamannya.
Udara/atmosfer terdiri dari gas-gas yang juga merupakan bentuk dari fluida. Maka udara juga
akan memiliki tekanan seperti definisi di atas. Tekanan udara kita anggap sama untuk
ketinggian tertentu di atas bumi namun untuk ketinggian yang sangat tinggi di atas permukaan
bumi besarnya menjadi berbeda. Hal ini dapat dilakukan karena udara kita anggap
kerapatannya kecil sehingga untuk titik-titik yang tidak terlalu jauh perbedaan ketinggiannya
bisa dianggap sama.
Gaya gravitasi menyebabkan zat cair dalam suatu wadah selalu tertarik ke bawah. Makin tinggi
zat cair dalam wadah, makin berat zat cair tersebut, sehingga makin besar juga tekanan zat cair
pada dasar wadahnya. Besarnya tekanan pada suatu titik di dalam zat cair yang tidak bergerak
sebanding dengan kedalaman titik tersebut dan massa jenis zat cair itu. Tekanan yang
disebabkan oleh zat cair dalam keadaan diam atau dalam keseimbangan disebut tekanan
hidrostatis
Tekanan di dalam fluida disebut tekanan hidrostatis (Ph). Tekanan hidrostatis didefinisikan
sebagai tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh berat zat cair gaya gravitasi
menyebabkan zat cair dalam suatu wadah selalu tertarik ke bawah. Makin tinggi zat cair dalam
wadah, maka semakin berat zat cair itu. Sehingga makin besar tekanan yang dikerjakan
Perhatikan sebuah bejana berisi air seperti pada gambar berikut.
Air
h
A
Tekanan hidrostatis zat cair dengan massa jenis (ρ) pada kedalaman (h) dirumuskan:
Keterangan
Ph = Tekanan hidrostatis (Pa), ρ = massa jenis (kg/m-3)
g = gaya gravitasi (m/s-2) h = ketinggian (m)
Ayo Berkreasi!Tekanan Hidrostatis
Judul Percobaan : Tekanan Hidrostatis
Tujuan percobaan : Menentukan besar tekanan hidrostatis pada kedalaman tertentu pada
zat cair
Alat dan Bahan:
1. Pengaris
2. Botol air mineral
3. Selotip hitam
4. Air biasa
5. Paku
Teori Dasar:
Setiap benda selalu mendapat pengaruh gaya gravitasi bumi sehingga benda tersebut
mempunyai berat. Untuk zat cair, tekanan yang disebabkan oleh beratnya sendiri disebut
tekanan hidrostatis. Tekanan hidrostatis dapat dirumuskan sebagai berikut.
Ph = ρ . g . h
Keterangan:
Ph = tekanan hidrostatis (N/m2 atau Pa)
ρ = massa jenis zat cair (kg/m3)
h = kedalaman (m)
Dari persamaan diatas menunjukkan bahwa tekanan fluida diam berbanding lurus dengan
kedalamannya. Untuk kedalamannya yang sama, besar tekanan adalah sama ke segala arah.
Semakin dalam kedudukan suatu benda, semakin besar tekanan hidrostatis yang dialaminya.
Prosedur Percobaan:
1. Berilah 4 buah lubang pada botol air mineral secara berurut dari atas ke bawah dengan jarak
masing-masing botol diatur pada kedalaman 5, 10, 15 dan 20 cm, kemudian tutup setiap
lubang dengan selotip hitam. Selanjutnya isilah botol tersebut dengan air hingga penuh.
2. Botol mineral dilubang pada kedalaman 5 cm dari permukaan air, amati tekan air yang keluar.
3. Botol mineral dilubang pada kedalaman 10 cm dari permukaan air, amati tekan air yang
keluar.
4. Botol mineral dilubang pada kedalaman 15 cm dari permukaan air, amati tekan air yang
keluar.
5. Botol mineral dilubang pada kedalaman 20 cm dari permukaan air, amati tekan air yang
keluar.
6. Tanpa menggunakan selotip hitam amati air yang keluar dari empat kebocoran tersebut,
kemudian catat ke dalam tabel pengamatan.
Data Hasil Pengamatan:
Dik. ρ = 1000kg/m3 dan g = 10 m/s2
Kedalaman Tekanan Hidrostatis Pengamatan pada
No Zat Cair (m) (Ph = gh) lajunya air
1 h1 = ….. ….. Pa ……..
2 h2 = ….. ….. Pa ……..
3 Air h3 = ….. ….. Pa ……..
4 h4 = ….. ….. Pa ……..
Tugas:
1. Jika tanpa tutup
(ceritakan hasil pengamatan Anda pada lajunya air, berikan analisis alasannya kenapa begitu?)
2. Jika memakai tutup
(ceritakan hasil pengamatan Anda pada lajunya air, berikan analisis alasannya kenapa begitu)
Kesimpulan:
7.1.4 Tekanan Mutlak
Pada lapisan atas zat cair bekerja tekanan atmosfir. Atmosfir adalah
lapisan udara yang menyelubungi bumi dan setiap udara (atmosfer)
bekerja gaya gravitasi bumi. Sehingga semakin ke bawah (mendekati Po
permukaan bumi) maka gaya grafitasi (berat) yang dialami partikelnya
dan ini berarti semakin besar tekanannya. Zat cair
Berdasarkan hasil percobaan Torricelli diperoleh kesimpulan bahwa h
tekanan atmosfer di permukaan laut (sebagai permukaan bumi)
besarnya 76 cm Hg atau 1 atm. Dari uraian di atas maka tekanan yang P
sebenarnya di dalam zat cair bukan hanya tekanan hidrostatis oleh zat
cair itu saja akan tetapi masih ditambah dengan tekanan atmosfer.
Gambar 7.2 Pada permukaan
zat cair bekerja tekanan
atmosfer Po
Dengan demikian, tekanan mutlak pada suatu kedalaman tertentu di dalam zat cair dapat
dirumuskan:
Keterangan:
Tekanan mutlak
P = Tekanan Total (N/m2 , Pa)
pada kedalaman h
Po = Tekanan pada permukaan zat cair
dirumuskan: P = Po + ρ g h
atauTekanan Atmosfir (atm, Pa)
h = Kedalaman (m)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
ρ = massa jenis (kg/m3)
Penyelesaia
n Diketahui :
h = 5 m ; P0 = 1 atm = 1 x 105 N/m2
ρair = 1.000 kg/m3
Ditanyakan : P =
..................................
?
Jawab :
P = P0 + ρ.g.h
= (1 x 105) .+1.000 x 10x 5
7.1.5 Hukum Pokok Hidrostatika
Berdasarkan Hukum Pokok Hidrostatika, maka tekanan di titik A, B dan C besarnya sama.
PA = PB = PC = . Hukum Pokok Hidrostatika dapat
digunakan untuk menentukan massa jenis zat cair
dengan menggunakan pipa U. Zat Cair yang sudah h
diketahui massa jenisnya (ρ2) dimasukkan dalam pipa1 U, h2
kemudian zat cair yang akan dicari massa jenisnya (ρ1) A B
dituangkan pada kaki yang lain setinggi h1. Adapun h2
P1P2
adalah tinggi zat cair mula-mula, diukur dari batas ke
dua zat cair.
Gambar 7.3
Pipa U berisi dua jenis zat cair yang
berbeda pada kedua kolomnya.
Berdasarkan Hukum Pokok Hidrostatika, maka:
PA = PB
ρ1 .g. h1 = ρ2.g.h2,
ρ1 h1 = ρ2 h2
Keterangan:
ρ1, ρ2 = massa jenis zat cair I dan 2 (kg/m3)
h1, h2 = ketinggian zat cair I dan 2 (m)
Hidrostatika dimanfaatkan antara lain dalam mendesain bendungan yaitu semakin ke bawah
semakin tebal, serta dalam pemasangan infus, ketinggian di atur sedemikian rupa sehingga
tekanan zat cair pada infus lebih besar daripada tekanan dalam tubuh
Penyelesaian
diketahui:
ρa = 1,0 g/cm3
ρm = 0,8 g/cm3
hm = 10 cm
Dtanyakan : Perbedaan ketngggian permukaan (
Jawab :
untuk menghitung perbedaan ketinggian permukaan kedua zat cair dalam tabung
maka kita gambarkan keadaan akhir (seimbang) zat cair tersebut
Latihan 2ayo dong Kerjakan lagi !
Sebuah pipa u berisi air dan minyak seperti pada gambar, jika massa jenis air 1000 kg/, maka massa jenis minyak adalah......
500 kg/m3
600 kg/ m3
700 kg/m3
800 kg/m3
900 kg/m3
menyatakan bahwa tekanan yang diberikan pada cairan dalam suatu tempat tertutup akan diteruskan sama besar ke setiap bagian
Keterangan:
P1, P2 = tekanan pada penampang pengisap 1 dan 2 (Pa)
F1, F2 = gaya pada penampang pengisap 1 dan 2 (N)
A1, A2 = luas penampang pengisap 1 dan 2 (m2).
Penerapan hukum Pascal dalam kehidupan sehari-hari antara lain diterapkan pada
dongkrak hidrolik, rem hidrolik, dan pompa hidrolik, meja operasi di rumah sakit, kursi
dokter gigi, mesin pengepres hidrolik, dan pengankat beban berat
penampang masing-masing berdiameter 2 mm dan 100 mm. Berapa gaya minimum yang harus dikerjakan pada penampang kecil untu
= 6000 N
yang harus dikerjakan (F1) Jawab
Kegiatan 3
dan pengisap besar yang berdimeter 30 cm. Bila pengisap kecil ditekan dengan
Tugas Proyek gaya 400 N, berapa gaya yang dihasilkan pada pengisa
Rancanglahsuatu alat sederhana yang
kan prinsip hukum Pascal (miniatur pompa hidrolik, pipa venturi)
at atau bahan yang sudah tidak terpakai (tabung spuit bekas , selang kecil, penjepit, papan) dan susunlah alat tersebut sedemikian rupa
n presentasikan hasil laporannya
dengan
F2 = gaya yang diberikan oleh fluida pada bagian bawah benda
F1 = gaya yang diberikan oleh fluida pada bagian atas benda
A = luas permukaan benda
Selisih antara F2 dan F1 merupakan gaya total yang diberikan oleh fluida pada benda, yang kita
kenal dengan istilah gaya apung. Besarnya gaya apung adalah :
, karena dan ,
sehingga gaya apung dapat dituliskan menjadi:
atau
Berdasarkan persamaan di atas, kita bisa mengatakan bahwa gaya apung pada benda sama
dengan berat fluida yang dipindahkan. Ingat bahwa yang dimaksudkan dengan fluida yang
dipindahkan di sini adalah volume fluida yang sama dengan volume benda yang tercelup
dalam fluida.
Ada tiga keadaan benda yang tercelup dalam fluida yaitu terapung, tenggelam, dan melayang.
a. Terapung
a saat terapung, besarnya gaya apung Fa lebih besar dari berat benda W = mg, (Fa >w). Pada peristiwa ini, hanya sebgaian benda yang
Karena(Volume benda yang tercelup) lebih kecil dari (Volume benda total) dari maka syarat benda mengapung, a
b. Melayang
Karena(Volume benda yang tercelup) sama besar dari (Volume benda total) maka syarat benda melayang, artinya, massa jenis bend
g=g
c. Tenggelam
Perhatikan gambar yang menujukkan sebuah bola besi yang tenggelam pada suatu fluida. Pada saat tenggelam, b
Gambar 7.8
Karena (Volume benda yang tercelup) sama besar dari (Volume benda total) maka syarat benda teng
Penerapan hukum Archimedes dapat kita jumpai dalam berbagai peralatan dari yang
sederhana sampai yang canggih, misalnya hidrometer, jembatan ponton,kapal selam, galangan
kapai, kapal laut, balon udara.
Contoh soal
1. Berat benda di udara 40 N dan ketika di dalam air 36 N. Jika g = 10 m/s2, tentukan :
a. Gaya apung benda oleh air
b. Massa jenis benda tersebut
Penyelesaian:
2. Sebuah balok es terapung di dalam bejana berisi air, jika massa jenis es dan air masing-masing 0,90 gram/cm3 dan1 gram/cm3
Diketahui: Diketahui:
, 36 N, 1000 kg/m3
Ditanyakan :
Ditanyakan : a. )
volume balok yang terendam jawab
b. Massa Jenis benda
1 kg/m3
Latihan 5
1. Sebuah gunung es berada di tengah lautan. Berapa bagian es yang muncul apabila
diketahuimassa jenis es 0,92 gram/cm3 dan massa jenis air laut 1,03 gram/cm3.
(0,11 V)
2. Suatu benda diukur dengan neraca pegas. Ketika di udara beratnya 0,48 N, tetapi ketika
benda dicelupkan ke dalam air (massa jenis air = 1000kg/m 3) beratnya 0,36 N. Tentukan
massa jenis benda itu. (4 000 kg/m3)
Kegiatan 4
Menentukan gaya ke atas atau gaya apung yang bekerja pada suatu benda
A. Alat dan Bahan
Neraca pegas, gelas ukur beaker glass, beban , baskom, air
B. Langkah kerja
1. Gantungkan beban pada kait neraca dan ukurlah bertanya di udara
2. Tuangkan air ke dalam beaker glass hingga kemulut beaker glass (hampir tumpah)
3. Masukkan perlahan-lahan beban pada butir (1) sampai tercelup seluruhnya ke
dalam air yang terdapat dalam beaker glass
4. Perhatikan air yang tumpah dari beaker glass harus ditampung di dalam baskom
5. Ukurlah berat benda tadi dalam air pada skala neraca pegas
6. Tuangkan air yang tumpah di dalam baskom ke dalam gelas ukur
7. Ulangi kegiatan no 1 sampai dengan no 6 dengan jumlah beban yang berbeda
8. Tulislah hasil praktikum yang anda dapat pada tabel
Berat Berat Volume air Berat air
Mass Gaya
beban di beban di yang yang
No beban a apung
udara dalam air dipindahkan dipindahkan
beban (N)
(N) (N) (m3) (N)
(gr)
1
2
dst
Pertanyaan dan tugas
1. Bagaimana berat benda di udara bila dibandigkan dengan berat benda di dalam zat
cair
2. Bagaimana perbandingan gaya apung dengan berat air yang dipindahkan oleh
benda
7.1.8 Tegangan Permukaan
Untuk membantu kita menurunkan persamaan tegangan
permukaan, kita tinjau sebuah kawat yang dibengkokkan
membentuk huruf U. Sebuah kawat lain yang berbentuk lurus
dikaitkan pada kedua kaki kawat U, di mana kawat lurus tersebut
bisa digerakkan (lihat gambar di bawah).
Gambar 7.9
Kawat ke dua cenderung meluncur ke
atas karena adanya gaya tegangan
permukaan yang diimbangi gaya
tarikan ke bawah
Jika kawat ini dimasukan ke dalam larutan sabun, maka setelah dikeluarkan akan terbentuk
lapisan air sabun pada permukaan kawat tersebut. Mirip seperti ketika dirimu bermain
gelembung sabun. Karena kawat lurus bisa digerakkan dan massanya tidak terlalu besar, maka
lapisan air sabun akan memberikan gaya tegangan permukaan pada kawat lurus sehingga
kawat lurus bergerak ke atas (perhatikan arah panah). Untuk mempertahankan kawat lurus
tidak bergerak (kawat berada dalam kesetimbangan), maka diperlukan gaya total yang arahnya
ke bawah, di mana besarnya gaya total adalah
F = w + T. Dalam kesetimbangan, F = gaya tegangan permukaan yang dikerjakan oleh lapisan
air sabun pada kawat lurus.
Misalkan panjang kawat lurus adalah l. Karena lapisan air sabun yang menyentuh kawat lurus
memiliki dua permukaan, maka gaya tegangan permukaan yang ditimbulkan oleh lapisan air
sabun bekerja sepanjang 2l. Tegangan permukaan pada lapisan sabun merupakan
perbandingan antara Gaya Tegangan Permukaan (F) dengan panjang permukaan di mana
gaya bekerja (d). Untuk kasus ini, panjang permukaan adalah 2l. Secara matematis, ditulis :
Keterangan:
= tegangan permukaan (N/m)
F = gaya tegangan (N)
l = Panjang kawat (m)
Kegiatan 5
Sebaliknya, jika gaya adhesi lebih besar daripada gaya kohesi cairan, maka permukaan cairan
akan melengkung ke bawah. Ketika kita memasukan tabung atau pipa tipis
(pipa yang diameternya lebih kecil dari wadah), maka akan terbentuk bagian
cairan yang lebih rendah (lihat gambar di samping). Efek ini dikenal dengan
julukan gerakan kapiler alias kapilaritas dan pipa tipis tersebut dinamakan
pipa kapiler. Perlu diketahui bahwa pembuluh darah kita yang terkecil juga bisa
disebut pipa kapiler, karena peredaran darah pada pembuluh darah yang kecil
juga terjadi akibat adanya efek kapilaritas. Demikian juga fenomena naiknya leleh lilin atau
minyak tanah melalui sumbu. Selain itu, kapilaritas juga diyakini berperan penting bagi
perjalanan air dan zat bergizi dari akar ke daun melalui pembuluh xylem yang ukurannya
sangat kecil. Bila tidak ada kapilaritas, permukaan tanah akan langsung mengering setelah
turun hujan atau disirami air. Efek penting lainnya dari kapilartas adalah tertahannya air di
celah-celah antara partikel tanah.
Kenaikan atau penurunan zat cair dalam pipa kapiler bergantung pada besarnya sudut kontak,
tegangan permukaan, percepatan gravitasi, dan jari-jari pipa kapiler. Secara matematis,
besarnya kenaikan atau penurunan permukaan zat cair dalam pipa kapiler dirumuskan sebagai
berikut.
Keterangan:
h = naik turunnya zat cair dalam pipa kapiler (m)
= tegangan permukaan (N/m)
= sudut kontak
= massa jenis zat cair (kg/m3) g = Percepatan gravitasi (m/s2) r = jari-jari penampang pipa (m)
Contoh Soal
Sebuah pipa kapiler yang jari-jarinya 1 mm berisi raksa yang massa jenisnya 13,6 g/cm 3. Jika
asudut kontak, tegangan permukaan, dan percepatan gravitasi berturut-turut
, tentukan penurunan raksa dalam kapiler.
Penyelesaian:
Diketahui
R= ;
; ,
Ditanyakan :
Penurunan raksa pada pipa kapiler (h):
Jawab:
Latihan 6
Sebuah pipa kapiler berjari-jari dimasukkan secara tegak lurus ke dalam sebuah bejana
yang berisi zat cair yang massa jenisnya 1,92 g/cm 3. Sudut kontak zat cair dengan dinding pipa
adalah 370 (cos 370 = 0,8). Bila tegangan permukaan zat cair adalah 0,06 N/m dan g=10 m/s 2,
berapa cm kenaikan zat cair dalam pipa kapiler ? (1,5 cm)
7.1.10 Viskositas
Viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar
kecilnya gesekan di dalam fluida. Makin besarnya viskositas suatu fluida maka
makin sulit suatu fluida mengalir dan makin sulit suatu benda bergerak di
dalam fluida tersebut.
Keterangan :
= koefisien viskositas (N
s/m2) r = jari-jari benda (m)
v = kecepatan (m/s)
Suatu saat kelereng akan mencapai kecepatan maksimum yang dinamakan kecepatan
terminal dan dirumuskan:
Keterangan
= koefisien viskositas (N
s/m2) r = jari-jari benda (m)
vT = kecepatan terminal (m/s)
ρb = massa jenis benda (kg/m3)
ρf = massa jenis fluida (kg/m3)
Contoh Soal
Tentukan kelajuan dari sebuah bola logam yang mempunyai jari-jari 0,5 cm, massa jenis 12
gr/cm3 yang bergerak di dalam gliserin dengan koefisien viskositas 2,5 kg/m s dan massa jenis
gliserin 3 gr/cm3 dengan menganggap percepatan gravitai 10 m/s!
Penyelesaian
Diketahui :
R = 0,5 cm = 0,005 m ; N s/m2 ;
ρb = 12 gr/cm3 = 12 000 kg/m3 ; ρf = 3000 kg/m3 ; g = 10 m/s
Ditanyakan: VT
Jawab:
Aliran fluida dibedakan menjadi dua yaitu aliran garis alir (Stream Line) dan aliran turbulen.
Lintasan yang ditempuh oleh suatu partikel dalam fluida dinamakan garis alir (flow line)
1. Aliran garis alir (stream line) adalah aliran fluida yang mengikuti suatu garis (lurus atau
melengkung) yang jelas ujung pangkalnya.
pipa
garis arus
2. Aliran turbulen
Adalah aliran fluida yang arah garis arusnya tidak jelas ujung pangkalnya, bahkan
ditandai oleh adanya aliran berputar.
a. Debit Aliran
Apa yang dimaksud dengan debit aliran? Debit adalah besaran yng menyatakan volume fluida
yang mengalir per satuan waktu.
atau Q = A v Keterangan:
A = Luas penampang pipa (m2)
V = Volume (m3)
v = kecepatan atau laju fluida
(m/s) t = waktu (s)
Q = debit aliran (m3/s)
b. Persamaan Kontinuitas
Untuk fluida yang tidak kompresibel, debit aliran Q untuk
berbagai ukuran penampang haruslah sama. Perhatikan gambar
dibawah ini. Jika pada penampang A1 debit alirannya. Q = A1.v1 A1 v1 v1 A2
maka pada penampang A2 debit alirannya juga sebesar Q , dengan
Q = A2.v2.
Secara matematis dapat ditulis Q di A1 = Q di A2 atau Q1 = Q2, sehingga persamaan kontinuitas
dapat dituliskan sebagai berikut.
Fluida ideal mengalir dengan kecepatan 12,5 m/s di dalam pipa yang berdiameter 8 cm.
Berapakah kecepatan aliran fluida tersebut setelah masuk ke dalam pipa yang diameternya 5
cm.
Penyelesaian
Diketahui :
V1 = 12,5 m/s
D1 = 8 cm
D2 = 5 cm
Ditanyakan : V2
Jawab
Perbandingan luas penampang pipa 1 dan pipa 2
Persamaan kontinuitas
Latihan 6
Sebuah pipa berdiameter 9 cm dialiri air berkecepatan 5 m/s, kemudian terhubung dengan pipa
berdiameter 3 cm. Tentukan kecepatan air pada pipa yang berdiameter 3 cm! (45 m/s)
Hubungan
ntangan kertas tersebut. Sebelum antara tekanan dengan
meniup perkirakanlah kemana kertas akan bergerak ketika anda meniup. Sekarang tiuplah dengan ku
kecepatan di dalam fluida dibuktikan
oleh Daniel Bernoulli, bahwa semakin
besar kecepatan fluida , semakin kecil
tekanannya dan begitu juga sebaliknya
semakin kecil tekanan maka akan
semakin besar kecepatan fluidanya.
P1
A1 v1
P2
h1 v 1A 2
h2
Gambar di atas memperlihatkan fluida yang ditinjau pada keadaan (1) dan keadaan (2)
Untuk Persamaan Bernoulli sebagai berikut :
Keterangan:
tekanan di titik 1 dan 2 (N/m2)
P1 dan P2 v1 dan v2 h1=dan h2
=kecepatan fluida di titik 1 dan 2 (m/s)
=ketinggian di titik 1 dan 2 (m)
=massa jenis fluida (kg/m3)
g =percepatan gravitasi (ms2)
Coba kita perhatikan contoh soal di bawah ini.......simak yaaa....
Sebuah pipa mendatar memiliki dua bagian diameter yang berbeda masing-masing 6 cm dan 3
cm. Jika pada diameter besar air memiliki kecepatan 1 m/s dan tekanan 150 KPa. Hitunglah
kecepatan dan tekanan air pada diameter kecil.
Penyelesaian
Diketahui :
d1 = 6 cm P1 = 150 KPa = 1,5 x 105 Pa
d2 = 3 cm ρ = 1000 kg/m3
v1 = 1 m/s
Ditanyakan :
Kecepatan dan tekanan air pada diameter yang kecil ( v2 dan P2)
Jawab
Kecepatan fluida pada pipa berdiameter besar dapat dihitung dengan persamaan
kontinuitas
= (1) = 4 m/s
Tekanan fluida pada pipa berdiameter kecil dapat dihitung dengan persamaan Benoulli dengan
memasukkan h1 = h2
Latihan 7
......................Latihan lagi yuk......
Air mengalir dalam suatu sistem pipa tertutup. Pada suatu titik, keceptan air 3 m/s, sedangkan
pada titik yang terletak 1 m di atasnya memiliki kecepatan 4 m/s. Tentukan tekanan pada titik
yang lebih tinggi, jika tekanan pada titik yang lebih rendah 20 Kpa. (g = 10 m/s2)
Penerapan azas Bernoulli
1. Menentukan kecepatan dan debit air semburan air pada tangki yang bocor
v = dan Q = A.
Dengan :
v = kecepatan semburan zat cair pada lubang
bocoran (m/s)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
h = tinggi permukaan air diukur dari lubang (m)
A = luas penampang bocoran (m2)
Q = debit aliran (m3/s)
Contoh soal
Sebuah tabung berisi zat cair (ideal). Pada dindingnya terdapat lubang kecil sehingga zat cair
memancar (seperti pada gambar) , tentukan besarnya x!
zat cair
80cm
100 cm
Penyelesaian
Diketahui :
Ditanyakan : x
Jawab
Air yang mengalir dari lubang hanya mempunyai kecepatan horisontal, maka:
g
Jarak yang dicapai air :
Latihan 8
Tinggi permukaan air pada tangki 1,25 meter, sedangkan tempat lubang kebocoran 80 cm dari
dasar tangki. Berapa jauhkah tempat jatuhnya air diukur dari tangki? (1,25 m)
2. Tabung venturi
Tabung venturi adalah dasar venturimeter, yaitu alat yang dipasang pada suatu pipa aliran
untuk mengukur kelajuan zat cair.
Contoh Soal
;
Ditanyakan:
Jawab
Kecepatan pada penampang B dapat dihitung dengan menggabungkan persamaan
pada horizontal dan vertikal
Pipa horizontal :
Pipa Vertikal :
Maka diperoleh :
Latihan Soal
Penyelesaian
Diketahui:
Ditanyakan : h
Jawab
Pipa horizontal :
Pipa Vertikal :
Maka diperoleh :
Latihan soal
Air mengalir dalam sebuah venturimeter dengan manometer. Diameter penampang 1 adalah
100 cm2 dan luas penampang 2 adalah 10 cm2. Jika perbedaan tinggi raksa pada manometer 3
cm, maka kecepatan air yang masuk pada penampang 1
adalah....( ). (v1 = 0,273 m/s)
3. Karburator
4. Tabung Pitot
Alat ukur yang dapat kita gunakan untuk mengukur kelajuan gas
adalah tabung pitot. Kecepatan aliran gas dapat dirumuskan
sebagai berikut
Pesawat terbang dapat terangkat ke atas jika gaya angkat lebih besar daripada berat
pesawat .
Contoh soal.
Penyelesaian
Diketahui : A = 80 m2 ; v1=300 m/s ; v2 = 340 m/s ; ρ udara = 1,3 kg/m3
Ditanyakan : Gaya angkat pesawat (F1 - F2)
Jawab:
Latihan soal
Sebuah pesawat terbang mempunyai sayap dengan luas permukaan 85 m 2. Bergerak dengan
kecepatan tertentu. Aliran kelajuan di atas dan di bawah sayap berturut-turut 400 m/s dan 380
m/s, tentukan gaya angkat pesawat tersebut ((ρ udara = 1,3 kg/m3). (8,62 x 106 N)
Kegiatan 7
Tugas Kelompok
A. Tujuan
Mempelajari hukum Bernoulli
B. Alat dan Bahan
- Bejana berbentuk tabung (botol bekas aqua berukuran 2 liter) dengan lubang kecil
pada didindingnya
- Stopwatch
- Meteran
C. Langkah kerja
1. Isilah bejana dengan air sampai ketinggian di atas lubang kebocoraan dengan
terlebih dahulu menutup lubang tersebut !
2. Ukurlah tinggi air di atas lubang kebocoran (h)
3. Bukalah lubang kebocoran pada dinding bejana
4. Amati dan catat waktu yang diperlukan air untuk keluar dari lubang bocor sampai
ke lantai (t)
5. Amati dan ukurlah jarak jatuhnya air di lantai terhadap bidang lantai yang tegak
lurus dengan lubang bocor (x)
6. Hitunglah kecepatan pancaran air yang keluar dari lubang kebocoran!
7. Ulangi langkah ke 2 sampai 6 hingga 3 kali dengan ketinggian air di atas
lubang kebocoran yang berbeda-beda!
8. Catat hasil pengamatanmu pada tabel dibawah ini
1
2
3
Bahan Diskusi
Kesimpulan apakah yang kalian peroleh kegiatan di atas ?
RANGKUMAN
1. Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit hambatan terhadap
perubahan bentuk ketika mengalami tekanan
2. Tekanan hidrostatika adalah tekanan di dalam zat cair yang disebabkan oleh adanya gaya
gravitasi yang bekerja pada tiap-tiap bagian zat cair cair dan besarnya tergantung pada
kedalaman, semakin dalam letak suatu bagian zat cair, semakin besr pula tekanannnya.
3. Hukum pokok hidrosatika menyatakan bahwa semua titik yang terletak pada suatu bidang
datar di dalam zat cair yang sejenis memiliki tekanan yang sama
4. Tekanan mutlak pada suatu titik di dalam suatu fluida merupakan penjumlahan antara
tekanan atmosfer (tekanan udara luar) dan tekanan hidrostatik
5. Hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diadakan dari luar kepada zat cair yang
ada di dalam ruangan tertutup akan diteruskan oleh zat cair itu ke segala arah dengan sama
rata.
6. Hukum Archemedes menyatakan bahwa sebuah benda yang tercelup sebagian atau
seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan
berat zat cair yang dipindahkan
7. Benda yang tercelup dalam fluida dapat mengalami tiga keadaan, yaitu terapung,melayang
atau tenggelam dengan syarat sebagai berikut :
a. Terapung,
b. Melayang,
c. Tenggelam,
8. Aplikasi hukum Archenedes dapat dijumpai dalam berbagai peralatan anatara lain
hidrometer, kapal selam, galangan kapal, balon udara, jembatan ponton
9. Kohesi adalah gaya tarik menarik antara partikel atau molekul sejenis, sedangkan adhesi
adalah gaya tarik menarik antara partikel atau molekul yang tidak sejenis
10. Tegangan mpermukaan merupakan sifat tegang permukaan zat cair akibat resultan gaya
kohesi yang meyebabkan permukaan zat cair selalu menuju ke keadaan yang luas
permuakaannya terkecil. Besar tegangan permukaan adalah
11. Gejala kapilaritas adalah gejala naik turunnya permukaan zat cair dalam pipa kapiler .
Besar kenaikan atau penurunn permukaan zat cair dapat dihitung dengan rumus :
12. Viskositas merupakan ukuran kekekantalan fluida yang menyatakan besar atau kecilnya
gesekan atau hambatan di dalam fluida
13. Kecepatan terminal adalah kecepatan akhir yang besarnya konstan bila suatu benda
mengalami gerak jatuh bebas di dalam fluida. Persamaannya
14. Fluida ideal adalah fluida yang digunakan sebagai suatu model idealisasi dan bermanfaat
untuk mendapat perkiraan awal tentang sifat-sifat aliran fluida.
a. Tak kompresibel (tak termampatkan), artinya aliran fluida tidak mengalami perubahan volume
ketika diberi tekanan (dimampatkan)
b. Tak kental (nonviscous), artinya fluida itu mengalir tanpa mengalami gesekan akibat sifat
kekentalan (viskositas) fluida itu, baik gesekan antara partikel fluida dengan tempatnya maupun
gesekan antar-partikel fluida.
c. Alirannya stasioner (tenang), artinya aliran fluida yang jejak aliran partikel-partikelnya mengikuti
garis alir tertentu.
15. Persamaan kontinuitas menyatakan bahwa debit fluida yang memasuki pipa sama dengan debit fluida
yang keluar dari pipa A1.v1 = A2.v2
16. Azas Bernoulli menyatakan bahwa semakin besar kecepatan fluida, semakin kecil tekanannyadan
begitu juga sebaliknya semakin kecil kecepatan fluida semakin besar tekanannya. Persamaan
Bernoulli secara matematis adalah sebagai berikut
P1 + + gh1 = P2 + + gh2
17. Aplikasi asas Bernoulli diterapakan antara lain pada tangki berlubang, alat penyemprot nyamuk,
karburator, venturimeter, tabung pitot, gaya angkat pesawat
Soal-soal Uji Kompetensi Fluida ....
10. Sebuah tangki air diletakkan di tanah. Tinggi permukaan air adalah 1,25 m dari tanah.
Pada ketinggian 0,8 m dari tanah terdapat lubang kebocoran sehingga air mengalir
melalui lubang tersebut dan jatuh didepan tangki pada jarak .......
a. 0,45 m b. 1,2 m c. 3 m d. 4 m e. 5 m
11. Jika fluida mengalir di dalam sebuah pipa yang diameter dan ketinggian ujungnya
tidak sama, maka besaran yang konstan adalah.....
a. Energi potensial b. Energi kinetik c. Kecepatan d. Tekanan e. Debit
12. Berdasarkan gambar di bawah ini, bila g = 10ms-2, maka besarnya kecepatan air yang
keluar dari bidang A adalah........
a. 4 m/s
b. 6 m/s
c. 8 m/s
2m
d. 10 m/s 60020 cm
e. 14 m/s
13. Dari gambar berikut, P1 dan V1 adalah tekanan dan kecepatan udara di atas sayap, P2
dan v2 adalah tekanan dan kecepatan udara dibawah sayap. Agar sayap pesawat dapat
mengangkat pesawat maka syaratnya.......
a. P1 = P2 dan v1 < v2
b. P1 < P2 dan v1 < v2 P1;V1
P2;V2
c. P1 > P2 dan v1 > v2
d. P1 < P2 dan v1 > v2
e. P1 > P2 dan v1 < v2
20 cm
A1 v1 A2
15. Kecepatan fluida pada penampang A1 adalah 20 m/s. Jika luas penampang
A1 = 20 cm2 dan A2 = 5 cm2, maka kecepatan fluida pada penampang A2 adalah....
a. 1 m/s b. 5 m/s c. 20 m/s d. 80 m/s e. 100 m/s
Peta Konsep
Alat Ukur
Pengukuran
Keseimbangan Suhu Penentuan Skala Termometer
Azas Black
Kalor Jenis
Perubahan Wujud
Kalor Kapasitas Kalor
Kalor Laten
ModulFISIKAkelasXSemester2untuk SM K 53 created@MGMP-FISIKA’15
8.1 Uraian Materi
Suhu dan kalor adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang suhu, panas dan segala
sesuatu yang berhubungan dengannya mulai dari perubahan wujud benda hingga bagaimana
panas bisa berpindah.
Sungguh menarik jika kita memperhatikan fenomena alam yang berhubungan dengan konsep
suhu dan kalor. Saat duduk di kantin sekolah bersama teman special dan memesan es teh
setelah belajar fisika. Pernahkah terpikir bahwa ada fenomena fisika pada segelas teh yang kita
pesan. Bagaimana es itu bisa mencair? Dan bagaimana teh yang pada dasarnya tidak dingin
menjadi dingin ketika diberi es.
Semua akan terjawab dalam modul ini, dimana suhu dan kalor serta fenomena yang
menyertainya adalah sebuah keindahan fenomena alam yang tercipta oleh Sang Maha Pencipta.
Suhu adalah ukuran Misalnya benda panas dikatakan mempunyai suhu yang tinggi dan benda
derajat panas atau dingin mempunyai suhu rendah.
dinginnya suatu
benda.
Termometer Termometer sendiri ada banyak jenisnya tergantung pada pemakaian.
adalah alat Termometer terdiri dari beberapa skala tergantung pada daerah yang
untuk menggunakan skala tersebut. Termometer merupakan tabung tertutup dan
mengukur transparan dan diberi skala yang menunjukkan ukuran nilai tertentu. Di dalam
suhu termometer terdapat zat cair, umumnya air raksa dan alkohol, yang akan
menunjukkan skala tertentu ketika digunakan.
Air raksa membeku pada -39oC dan menguap pada 357oC, alkohol membeku
pada -115oC dan menguap pada 78oC. Karena itu ditempat-tempat yang
mencapai suhu sangat dingin digunakan alkohol sebagai pengisi termometer.
Keuntungan lain alkohol adalah koefisien muainya 6 kali koefisien muai raksa
sehingga dapat mengukur perubahan suhu sangat kecil. Tetapi umumnya raksa
lebih sering dipilih sebagai pengisi termometer daripada alkohol karena alasan-
alasan sebagai berikut:
1. Raksa tidak membasahi dinding tabung sehingga pengukurannya lebih
teliti, sedangkan alkohol membasahi dinding;
2. Raksa tidak menguap di bagian atas tabung, sebaliknya alkohol menguap;
3. Raksa mudah dilihat karena mengkilat, sedangkan alkohol harus diberi zat
pewarna;
4. Raksa merupakan penghantar panas lebih baik dari alkohol, karena itu raksa
segera mengambil panas dari benda yang diukur suhunya sehingga suhu
raksa segera sama dengan suhu yang diukur.
Perubahan Perubahan sifat fisis benda itu antara lain: perubahan
sifat fisis volume, panjang, hambatan listrik, tekanan dan Tugas Kelompok
perubahan warna
benda akibat Waktunya melatih mental yang
Berdasarkan sifat termometrik zat, termometer terbagi
adanya
perubahan
menjadi: kreatif :
a. Termometer Zat Cair
suhu atau Buat suatu artikel tentang jenis-jenis therm
b Termometer Bimetal
sifat c. Termometer Hambatan . Cakupan artikelnya meliputi:
kepekaan d. Termokopel
benda e. Termometer Gas
terhadap f. Pyrometer
perubahan Berdasarkan tampilan hasil pengukuran , ada dua jenis
suhu disebut termometer yaitu:
sifat a. termometer analog,
gambar, prinsif kerja,
b. termorneter digital.
termometrik Berdasarkan manfaat atau tempatnya. ada beberapa dan manfaatnya
macam termometer, yakni:
a. termometer badan atau termometer
klinis, b termometer dinding,
c. termometer maksimun-minimum, dan
d. termometer batang.
8.1.2 Penentuan Skala Termometer
Skala Suatu skala dan satuan suhu dibuat dengan terlebih dahulu
Titik tetap Sebaiknya Anda
memilih dua suhu, disebut sebagai dua titik tetap, yaitu titik tetap
Tahu!
Titik didih terbawah dan titik tetap teratas. Kemudian selang diantara dua
air titik tetap ini dibagi atas sejumlah bagian-bagian yang sama Skala Kelvin (skala standar).
Lord Kelvin menetapkan nol
panjang, dengan tiap bagian satu derajat. Umumnya dipilih
Titik lebur sebagai titik tetap terbawah adalah titik lebur es dan titik tetap
mutlak sebagai titik bawah.
Pada suhu ini partikel akan
es teratas adalah titik didih air. rehat (berhenti) dari
Perbandingan skala beberapa termometer diperlihatkan pada aktivitas-nya, sehingga tidak
ada panas yang akan terukur
gambar berikut:
karena panas sebanding
100o 80o 212o 373o dengan energy kinetic tiap
Titik didih
partikel.
C = Skala Celcius
R = Skala C R F K
Reamur
F = Skala Titik beku
0o 0o 32o 273o
Fahrenheit
K = Skala Kelvin
Secara matematika dirumuskan dengan persamaan: Merupakan perbandingan antara selisih suhu yang
terbaca dengan suhu bawah dan suhu tinggi dengan suhu
bawah:
Atau
K=
Mudah... ya!
2. Sebuah thermometer X memiliki skala dengan titik beku air pada -40 oX dan titik didih air pada 160oX.
Jika pada thermometer itu suhu suatu benda adalah 15oX, maka suhu pada termometer celcius
adalah …
Pembahasan:
Mudah... ya!
3. Dalam skala Fahrenheit dan Celcius akan menunjukkan skala yang sama pada …
Pembahasan:
Misalkan suhu yang dicari = x, maka oF =oC =x
3. Pada sebuah thermometer X, titik beku air 50oX dan titik didih
air 200oX.
a. Jika sebuah benda diukur dengan thermometer Celcius
menunjukkan suhu 40oC, berapa suhu benda tersebut jika
diukur dengan thermometer X ?
b. Pada angka berapa thermometer Celcius dan X menunjukkan
angka yang sama?
Kalor adalah Kalor menyatakan jumlah panas. Kalor dapat dikatakan sebagai bentuk energi yang pindah bila
sebuah bentuk benda yang suhunya lebih tinggi bersentuhan dengan benda yang suhunya lebih rendah. Atau
energi bahwa kalor adalah bentuk energi yang dapat menaikkan suhu benda, jika bentuk energi itu
diberikan kepada benda itu. Bila pemberian kalor menyebabkan perubahan wujud, suhu benda
tidak naik.
Satuan kalor dalam sistem Inggris adalah kalori, disingkat kal, sedangkan dalam SI
adalah Joule, disingkat J. Satu kalori didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang
dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram zat sebesar 1oC.
Hubungan antar satuan: 1 J = 0,24 kal atau 1 kal = 4,2 J
Kalor Jenis (c) Kalor jenis zat adalah bilangan yang menyatakan banyaknya kalor yang diperlukan suatu
zat untuk menaikkan suhu 1 gram (atau 1 kg) zat itu sebesar 1 oC.
Secara matematis: dengan:
Q = kalor (kal atau J)
m = massa zat (g atau kg)
c = kalor jenis (kal/goC atau J/kgoC)
=perubahan suhu (oC)
Kapasitas kalor (C) Kapasitas kalor adalah bilangan yang menunjukkan banyaknya kalor yang
diperlukan suatu zat untuk menaikkan suhu zat itu sebesar 1 oC.
Secara matematis: dengan:
C = kapasitas kalor (kal/oC atau J/oC)
Hukum kekekalan ”Pada pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang dilepas zat bersuhu tinggi sama
Energi kalor (Azas dengan banyaknya kalor yang diterima zat bersuhu lebih rendah.”
Black) Hukum tersebut berlaku hanya untuk sistem tertutup. Kalorimeter adalah alat yang
digunakan untuk mengukur kalor. Adapun jenis-jenis kalorimeter adalah seperti di bawah
ini:
Kalorimeter alumunium
Kalorimeter elektrik, digunakan untuk mengukur kalor jenis zat cair
Kalorimeter bom, digunakan untuk menentukan kandungan energi dalam makanan dan
lemak.
Secara
matematis: Qlepas = Qterima
Dengan Q = mc(T’ – T)
Baca: Q masih cinta T’iTu
Kalor laten (L) adalah kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud 1 gram atau 1 kg zat
dari wujud satu ke wujud lainnya pada suhu tetap.
Besarnya kalor yang diperlukan atau dilepaskan selama proses perubahan wujud zat
memenuhi persamaan:
Ada tiga perubahan wujud zat, yaitu zat padat, cair, dan gas. Apabila sebuah zat diberikan
kalor, maka pada zat tersebut akan terjadi perubahan wujud (seperti skema perubahan wujud
di bawah).
Pada proses melebur, menguap, dan deposisi diperlukan kalor (panah yang terletak di
dalam). Sedangkan pada proses membeku, mengembun, dan menyublim dilepaskan kalor
(panah yang terletak diluar/arah ke bawah dan ke kiri).
GAS
Menyublim Mengembun
Melenyap/ Deposisi Menguap
MENCAIR / MELEBUR
PADAT CAIR
MEMBEKU
Q3
air
0oC Q2
es
Q1
Contoh Soal 8.1.3
1. 20 g air berada pada sebuah panci dengan suhu 25oC. jika kalor jenis air adalah 1
kal/gr, maka kalor yang diserap oleh air saat suhunya naik menjadi 75oc tersebut
adalah … Pembahasan:
Q = mc (T’-T) = 20.1.(75-25) = 1000 kalori
2. Bila kalor jenis es = 0,5 kal/groC, maka untuk menaikkan suhu 800 gr es dari -12oC
menjadi 0oC dibutuhkan kalor sebanyak …
Pembahasan:
Q = mes.ces. (T’ – T) = 800 . 0,5 . (o-(-12)) = 4,8 x 103 kalori
3. Sebuah ketel listrik 50 W digunakan untuk memanaskan 225 gr air. Setelah 3 menit
sejak sakelar penghubung ketel ke sumber daya listrik dinyalakan, suhu air naik dari 17oC
menjadi 37oC. jika seluruh energy listrik diubah menjadi kalor untuk memanaskan air
(artinya efisiensi ketel adalah 100%) maka kapasitas kalor air adalah …
Pembahasan:
4. Biaya untuk memanaskan 10 liter air dari suhu 20oC menjadi 100oC bila setiap 1 kWh
harganya 300 rupiah adalah …
Pembahasan:
10 liter air = 10 kg
1 kWH = 3600.000 J
cair = 4200 J/kgoC
Q = mair.cair (T’ – T)
5. Air bermassa 200 gr dan bersuhu 30oC dicampur air mendidih bermassa 100 gr dan bersuhu
90oC (cair = 1 kal/groC). suhu akhir campuran pada saat kesetimbangan termal adalah …
Pembahasan:
Qserap = Qterima
m1c1(Tc-T1) = m2c2(T2-Tc)
200.1.(Tc-30) = 100.1.(90-Tc)
200Tc-6000 = 9000-100Tc
200Tc+100Tc = 9000+6000
300Tc = 15000
Tc 50oC
6. Satu kg es yang suhunya -10°C dipanaskan sampai seluruhnya mendidih menjadi uap
yang bersuhu 100°C. (kalor jenis es 2100 J/kg.K, kalor lebur es 3,3 x 105 J/kg dan kalor
jenis air 4200 J/kg.K, kalor uap 2,2. 106 J/kg .)
a. hitung kalor total yang dibutuhkan.
b. jika digunakan alat pemanas listrik berdaya 1000 watt, berapa lama dan kalor waktu
yang diperlukan untuk itu?
Pembahasan:
Langkah 1 : Buatlah grafik hubungan suhu (T) dan Kalor (Q)
diketahui:
m = 1 kg
tes = -10 0C
tuap = 100 0C
100 Q4 Ces = 2100 J/kgK
Cair = 4200 J/kgK
Q3 Les = 3,3. 105 J/K
Luap= 2,2. 106 J/K
Q2
0
Q1
-10
jawab:
a. Dit. Qtot = ?
Qtot = Q1 + Q2 + Q3 + Q4
= m ces Tes + m. Les + m cair Tair + m. Luap
= 1. 2100. 10 + 1. 3,3. 105 + 1. 4200. 100 + 1. 2,2. 106
= 2971000
= 2,971. 107 J
b. Dit t = ?, jika P = 1000 W
Q = P. t 2,971. 107 J = 1000 t
t = 2,971. 107
1000
= 2,971. 104 s
= 8,253 jam
=2
dinyatakan: dengan:
A0 = luas mula-mula (m2)
At = luas setelah dipanaskan (m2)
= koefisien muai luas (K-1)
T= perubahan suhu (K)
Koefisien muai luas( ) yaitu pertambahan luas tiap 1 meter persegi
bahan pada kenaikan suhu 1 K.
Hubungan antara Muai Volume atau muai ruang
koefisien muai ΔV = V0 ΔT
panjang dan sehingga:
volum dapat
Vt = V0 ( 1 + ΔT )
dengan:
dinyatakan: V0 = Volum mula-mula(m3)
= 3 Vt = volum setelah dipanaskan(m3)
= koefisien muai Volum (K-1)
T = perubahan suhu (K)
Zat cair yang Muai Volume atau muai ruang
dipanaskan ΔV = V0 ΔT
sehingga:
hanya
Vt = V0 ( 1 + ΔT )
mengalami
Pada zat cair, ketika suhunya naik, volumnya akan bertambah,
pemuaian volum
sementara massa tetap. Akibatnya massa jenisnya berkurang.
saja.
Tetapi rumus di atas tidak berlaku bagi air dibawah 4 oC. Dalam hal
ini, jika es dipanaskn maka sampai suhu es 0 oC, es akan memuai
seperti zat padat lainnya. Setelah es mulai melebur disertai
penyusutan volume kira-kira 8%. Diantara 0 oC dan 4oC air masih
menyusut dan mencapai volume minimum pada suhu 4 oC. Diatas
suhu 4oC air akan memuai. Sifat pemuaian air yang tidak teratur ini
disebut anomali air.
s
u
h
u
t
e
t
a
p
P
1
V
1
P
2
V
2
a
t
a
u
P
V
k
o
n
s
t
a
n
2. Pemuaian gas pada
tekanan tetap
Contoh Soal 8.2.1
1. Karena suhunya dinaikkan dari 0oC menjadi 100oC suatu baja yang panjangnya 1
m bertambah panjang 1 mm. berapa pertambahan panjang batang baja yang mula-
mula panjangnya 60 cm, bila dipanaskan dari 00C menjadi 120oC ? …
Pembahasan:
Mencari koefisien muai panjang utk baja
1o-5 /oC
Untuk baja yang panjangnya 60
cm
1o-5 . 600 . 120 = 0,72 mm
2. Sebatang baja (angka muai linear 1o-5 /oC) panjangnya 100 cm pada suhu 30oC. bila
panjang
batang baja itu 100,1 cm, maka suhunya adalah …
Pembahasan:
L = Lo(1+ T) 100,1 = 100(1+10-5. ) =100
Karena T = To + T = 30 + 100 = 130oC
3. Sebatang bola berongga terbuat dari besi (koefisien muai panjang 1,2 x 10-5/oC) pada
suhu 10oC jari-jarinya 1m. jika bola tersebut dipanaskan sampai 90oC, maka
pertambahan luas permukaan bola adalah …m2.
Pembahasan:
=β Ao = (2α) (4πRo2)(T-To)
=(2. 1,2 x 10-5) (4π.12)(90-10) =7,68 x 10-3 π m2
4. Pada suhu 20oC volum tabung kaca 200 cm3. Tabung diisi penuh air raksa. Volum air
raksa yang tumpah jika dipanaskan sampai suhu 120oC adalah …cm3. (jika koefisien muai
panjang kaca 3 x 10-6 /oC dan koefisien muai volum air raksa 5,4 x 10-4/oC
Pembahasan:
Untuk tabung kaca:
= k Vo
k = (3 α)(Vo)(T-To) = (3. 3 x 10-6)(200)(120-20) = 0,18 cm3
Untuk air raksa:
= a Vo
a = ( a)(Vo)(T-To) = (5,4 x 10-4)(200)(120-20) = 10,80 cm3
Volum air raksa yang tumpah adalah
=10,80-0,18 = 10,62 cm3
5. Suatu gas yang suhunya 27oC dipanaskan pada tekanan tetap sehingga volumnya menjadi
empat kali semula. Suhu gas itu sekarang adalah…
Pembahasan:
Proses tekanan tetap
T2 =4 x 300 = 1200 K = (1200-273) = 927oC
Latihan Soal 8.2.1
3. Pada suhu 10oC volum tabung kaca 400 cm3. Tabung diisi
penuh air raksa. Volum air raksa yang tumpah jika dipanaskan
sampai suhu 100oC adalah …cm3. (jika koefisien muai
panjang kaca 3 x 10-6 /oC dan koefisien muai volum air raksa
5,4 x 10-4/oC
Radiasi atau Contohnya perpindahan kalor dari matahari ke permukaan bumi dan sel
surya, yaitu lempengan yang merubah cahaya matahari jadi listrik.
pancaran Setiap benda mampu menyerap panas yang dipancarkan secara radiasi.
adalah Namun ternyata warna benda berpengaruh dalam penyerapan panas.
perpindahan Benda yang berwarna putih lebih cenderung memantulkan panas,
energy kalor dalam sedangkan benda berwarna hitam akan mudah menyerap panas. Kemudian
bentuk gelombang kehitaman sebuah benda dinyatakan dengan istilah emisivitas bahan (e).
elektromagnetik. yaitu seberapa hitam sebuah benda menyerap panas radiasi.
Laju energy radiasi yang dipancarkan oleh setiap benda, menurut Stefan-
Boltzman, dirumuskan sebagai berikut bahwa Laju kalor :
dengan:
e = 1 (emisivitas benda/ sifat hitam benda)
= 5,67 x 10-8W/m2K4 (konstanta Stevan)
A = luas permukaan benda (m2)
= perubahan suhu (K4)
1. Sebuah benda memiliki tebal 2 mm. jika terjadi perubahan (kenaikan atau
penurunan) suhu sebesar 100oC dan diukur laju aliran kalor per satuan luas 8
kW/m2. Maka konduktivitas termal logam adalah …
Pembahasan:
k = 0,16 W/mK
2. Sebuah gas berada di dalam ruang. Jika terjadi perubahan (kenaikan atau
penurunan) suhu sebesar 100oC dan diukur laju aliran kalor per satuan volume
8 kW/m3. Maka koefisien konveksi gas adalah …
Pembahasan:
k = 80 W/mK
3. Sebuah benda hitam sempurna mempunyai luas permukaan 1000 cm2 dengan suhu
727oC. maka energy yang dipancarkan dalam satu menit adalah…
Pembahasan:
E=P.t=
E = (5,67.10-8) (1) ( 1000.10-4) (727+273)4
= 5.670J
4. Suhu kulit seorang kira-kira 32oC. jika orang yang luas permukaan tubuhnya kira-
kira 1,6 m2 berada dalam ruang yang suhunya 22oC, maka kalor yang
dilepaskan tubuh orang itu melalui konveksi selama 5 menit adalah …(h=77
W/m2K)
Pembahasan:
= 33.600 J
5. Kawat lampu pijar yan luasnya 50 mm2 meradiasikan energy dengan laju 2,835 W.
jika kawat pijar dapat dianggap sebagai benda hitam sempurna, maka suhu
permukaannya adalah…
Pembahasan:
T = 1000 K
6. Pada suatu termometer X, titik beku air 40oX dan titik didih
air 240oX. bila suatu benda diukur dengan termometer
Celcius bersuhu 50oC, maka bila diukur dengan termometer
o
X, suhunya sama dengan X
a. 80 b. 100 c. 120 d. 140 e. 160
14. Kalor yang mengalir per satuan waktu melalui suatu konduktor
adalah…..
1. Sebanding dengan luas penampang konduktor
2. Sebanding dengan selisih suhu antara kedua ujungnya
3. Berbanding terbalik dengan panjang konduktor
4. Tergantung pada macam konduktor
Pernyataan-pernyataan tersebut yang benar adalah …..
a. (1), (2) dan (3) c. (2) dan (4)
b. (1) dan (3) d. (4) saja e. semua benar
9
Peta Konsep
Teori Kinetik
Tekanan
ModulFISIKAkelasXSemester2untukSMK 6 created@MGMP-FISIKA’15
URAIAN MATERI 1
A. Pendahuluan
Di pertengahan abad ke-19, ilmuwan mengembangkan suatu teori baru untuk menggantikan
teori kalorik. Teori ini bedasarkan pada anggapan bahwa zat disusun oleh partikel-partikel
sangat kecil yang selalu bergerak. Bunyi teori Kinetik adalah sebagai berikut:
Dalam benda yang panas, partikel-partikel bergerak lebih cepat dan karena itu
memiliki energi yang lebih besar daripada partikel-partikel dalam benda yang
lebih dingin
Teori Kinetik (atau teori kinetik pada gas) berupaya menjelaskan sifat-sifat makroscopik gas,
seperti tekanan, suhu, atau volume, dengan memperhatikan komposisi molekular mereka dan
gerakannya. Intinya, teori ini menyatakan bahwa tekanan tidaklah disebabkan oleh denyut-
denyut statis di antara molekul-molekul, seperti yang diduga Isaac Newton, melainkan
disebabkan oleh tumbukan antarmolekul yang bergerak pada kecepatan yang berbeda-beda.
Teori Kinetik dikenal pula sebagai Teori Kinetik-Molekular atau Teori Tumbukan atau Teori.
Teori Kinetik Gas adalah konsep yang mempelajari sifat-sifat gasberdasarkan kelakuan
partikel/molekul penyusun gas yang bergerak acak. Setiap benda, baik cairan, padatan,
maupun gas tersusun atas atomatom, molekul-molekul, atau partikel-partikel. Oksigen, nitrogen,
hidrogen,uap air, bahkan udara di sekitar kita merupakan contoh gas.
Sifat-sifat gas dapat dibedakan menjadi sifat makroskopis dan sifat mikroskopis. Sifat
makroskopis gas dapat kita amati dan kita ukur, seperti temperatur, tekanan, dan volume.
Sifat mikroskopis tidak bisa diamati dan diukur, seperti kelajuan, massa tiap-tiap partikel
penyusun inti, momentum, serta energi yang dikaitkan dengan tingkah
laku partikel gas.
Dalam kehidupan sehari-hari terdapat peristiwa-peristiwa yang
berhubungan dengan teori kinetik gas. Misalnya, apabila sebuah balon
yang sudah di tiup sampai besar di simpan di tempat yang panas, lama
kelamaan akan meletus, karena partikel-partikel gas yang berada dalam
balon terus memuai dan menekan dinding balon, sehingga ketika
dinding balon sudah tidak mampu lagi menahan tekanan gas, maka
balon akan meletus.
Teori kinetik gas membahas keadaan gerak partikel gas ideal yang dikaitkan dengan
besaran suhu T, volume V dan tekanan P gas tersebut.
Gas ideal adalah gas yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Gas terdiri dari partikel-partikel padat kecil yang bergerak
tetap, cepat dan sembarang.
2. Partikel-partikel bergerak menurut garis lurus dan geraknya
hanya disebabkan oleh tumbukan dengan partikel lain atau
dengan dinding ruangnya. Anggapan ini berarti gaya tarik-
menarik antara molekul-molekul kecil sekali (dapat diabaikan).
3. Semua tumbukan adalah lenting sempurna.
4. Waktu tumbukan antara satu partikel dengan partikel lain
berlangsung sangat singkat dan boleh diabaikan.
5. Volume molekul sangat kecil dibandingkan dengan ruang atau tempat molekul itu
bergerak.
6. Berlaku hukum newton tentang gerak.
D. Hukum-hukum Gas
Gas mempunyai tiga variabel (perubah) yaitu tekanan (p), volum (V), dan suhu (T). Bila gas
dipanaskan atau dinaikan suhunya, ini berarti variabel T diubah, maka tekanan p dan volum
V juga berubah. Hukum-hukum membahas bagaimana hubungan variabel variabel
tersebut.
1) Hukum Boyle
Misalkan sebuah gas terletak dalam sebuah wadah (seperti piston diisi dengan gas). Jika
piston digerakkan sementara suhu tetap maka tekanan gas akan berubah mengikuti
sistematika tertentu. Fenomena ini dipelajari oleh Robert Boyle (1966), yang akhirnya ia
menemukan hukum yang berlaku untuk fenomena tersebut. Secara umum, data
eksperimennya menunjukkan grafik perubahan P-V seperti pada gambar disamping.
Berdasarkan grafik tersebut, Boyle menyimpulkan bahwa Proses gas P
yang berlangsung pada suhu tetap (isothermal), maka hasil kali
antara tekanan dan volume gas bersifat konstan. ( P.V = konstan)
V V
1 2
V1
T T
1 2
T (K)
T1 T2
Percobaan yang dilakukan oleh Jacques Charles (1747-1823), menyatakan bahwa Proses
gas yang berlangsung pada volume tetap (isokhorik), maka hasil perbandingan
antara tekanan dan suhu gas bersifat konstan. ( P / T = konstan)
P P
1 2
T T
1 2
P1V1 P2V2
T1 T2
Dari persamaan di atas kita lebih mengenal sebagai persamaan gas ideal.
Perlu diingat bahwa dalam pemuaian gas, suhu gas harus dalam Kelvin.
1. Gas Oksigen pada suhu 270C memiliki volume 40 liter dan tekanan 1,01x105 N/m. Tentukan
volumenya ketika tekanannya 14x104 N/m2 dan suhunya 100oC!
Penyelesaian:
T1 = 27oC = 273 + 27 = 300 K
T2 = 100oC = 100 + 273 = 3 73 K
P1 = 1,01 x 105 N/m2
P2 = 14x104 N/m2
V1 = 40 dm3=0,04 m3
V2= …..?
ModulFISIKAkelasXSemester2untukSMK 73 created@MGMP-FISIKA’15
E. Persamaan Keadaan Gas Ideal
Persamaan dari hukum Boyle-Gay-Lussac digunakan untuk menyelesaikan keadaan gas yang
massanya tetap atau jumlah partikel konstan dalam ruang yang tertutup rapat. Tetapi ketika
balon diisi ditiup, saat itu jumlah gas dalam berubah. Oleh karena itu persamaan dari hukum
Boyle-Gay-Lussac tidak dapat digunakan, sehingga kita gunakan persamaan yang disebut
dengan persamaan keadaan gas ideal, yaitu:
PV Nk PV NkT
T
dengan:
P = tekanan gas (N/m2)
V = volume gas (m3)
N = banyaknya partikel gas
K = konstanta Boltzmann = 1,381 x 10-23 J/K
T = suhu mutlak (K)
Atau ... Dari persamaan di atas, maka PV=nNAkT, selanjutnya kita
definisikan R=NAk sehingga diperoleh: Catatan:
PV nR PV nRT 1 kmol = 103 mol
Massa 1 mol dinamakan dengan Massa molekul relative (M
T
m = nMr
dengan: n = jumlah mol;
R = tetapan umum gas (8,31 x 103 J/kmol K atau 8,31 J/mol K)
Pada umumnya, penulisan jumlah gas dinyatakan dalam jumlah mol. Satu mol sebuah zat
didefinisikan sebagai banyaknya gas yang mengandung partikel atau molekul atau atom
sebanyak bilangan Avogadro. Bilangan Avogadro ditulis dalam NA yang didefinisikan sebagai
banyaknya atom karbon dalam 12 gram 12C. Besarnya bilangan Avogadro tersebut yaitu: NA =
6,022 x 1023 atom/mol.
Sehingga, jika banyak mol gas adalah n, maka dapat ditulis:
n Natau N nN
a
NA
Catatan penting!
1. Hati-hati memilih satuan R. Sesuaikan satuan R dengan satuan-satuan besaran yang
lain. Dalam hal ini, ada kalanya diperlukan factor konversi: 1 atm =105 Pascal (Pa)
2. Jangan lupa T adalah suhu mutlak, satuann,ya harus kelvin (K)
m dalam gram dan Mr dalam gr/mol, maka n dalam mol, tetapi apabila m dalam kg dan Mr dalam kg/kmol, maka n dalam kmol.
eadaan standar (STP), yaitu tekanan P=1 atm=105 Pa, dan suhu gas t=0oC atau T=273 K, maka setiap n=1 mol gas apa saja memiliki vol
M o d u l F I S I K A k e l a s X S e m e s t e r 2 u n t u k S M K74 created@MGMP-FISIKA’15
Contoh Soal Persamaan Keadaan Gas Ideal
1. Berapa tekanan dari 10 mol gas yang berada dalam tangki yang memiliki volume 100 liter,
jika suhunya 87oC dan g = 9,8 m/s2?
Pembahasan:
n = 10 mol = 0,01 kmol
V = 100 liter = 0,1 m3
T = 87oC = 273 + 87 = 360 K
2,96 atmosfer
0,1
299304
P
13600 9,8 0,76
2. Pada keadaan normal (T = 0oC dan P = 1 atm), 4 gram gas oksigen (berat molekul Mr = 32)
memiliki volume sebesar ...(Jika: R 8314 J/kmol = K; 1 atm = 105 N/m2)
Pembahasan:
T = 0oC = 273 K
P = atm = 105 N/m2
R = 8314 J/kmol K = 8,314 J/mol K
dengan:
Gunakan rumus: PV = nRT V = 2,8.10-3 m3
tfotivasi:
Berkahlah orang yang bekerja keras & jarang mengeluh, namun juga pandai bersyukur,
jauh dari serakah, dan suka menolong orang lain
3. 16 gram gas Oksigen (M = 32 gr/mol) berada pada tekanan 1 atm dan suhu 27oC.
Tentukan volume gas jika diberikan nilai R = 8,314 J/mol.K
Pembahasan:
ModulFISIKAkelasXSemester2untukSMK 7 created@MGMP-FISIKA’15
Latihan Soal Persamaan Keadaan Gas Ideal
3. Satu mol gas yang volumenya 1000 mm3 memiliki suhu 27oC.
hitung tekanan gas tersebut …?
URAIAN MATERI 2
A. Tekanan Gas
Salah satu sifat gas ideal adalah molekul-molekulnya dapat bergerak bebas (acak).
Sekarang kita akan membahas pengaruh gerak molekul-molekul gas terhadap sifat gas secara
umum dengan Teori Kinetik Gas. Beberapa konsep yang dibicarakan dalam teori kinetik gas
antara lain tekanan akibat gerak molekul gas, kecepatan molekul gas, dan energi kinetik gas.
Tekanan gas yang akan kita bahas adalah tekanan gas akibat gerak molekul. Jika gas
tersebut berada di dalam ruangan tertutup, molekul-molekulnya akan menumbuk dinding
ruangan dengan kecepatan tertentu. Tekanan gas di dalam sebuah ruangan tertutup sama
dengan tekanan gas pada dindingnya akibat ditumbuk molekul gas. Gaya tumbukan yang
merupakan laju momentum terhadap dinding inilah yang memberikan tekanan gas.
Walaupun arah kecepatan molekul tidak sama, namun besar kecepatan (kelajuan)
molekul gas ke semua arah dapat dianggap sama (v x = vy = vz). Maka, besar tekanan gas
dinyatakan dengan rumus:
; atau PV = 1/3 Nmv2 atau PV = 1/3 v2
Dalam ruang, partikel gas selalu bergerak cepat dan acak. Karena itu masing-masing partikel
akan mempunyai energi kinetik. Energi kinetik rata-rata satu partikel gas adalah:
3 3 PV
E k.T
2 2 N
K
dengan:
E K = energi kinetik rata-rata satu partikel gas (J)
T = suhu mutlak gas (K)
Karena E dapat juga ditulis :
K 1 3.k.T
E m 0 v 2 maka v 2
K
2 m0
Keterangan:
P = tekanan gas (N/m2)
N = jumlah molekul
m = massa satu molekul gas (kg)
v2 = rata-rata kuadrat kelajuan molekul (m/s)
ρ = massa jenis gas (kg/m3)
C. Kecepatan Efektif
Kecepatan efektif (rms = root mean square) dari satu partikel gas adalah:
dengan: mo =massa tiap satuan partikel (kg); m = massa tiap satuan mol (kg); = massa jenis
gas (kg/m3); P = tekanan gas (N/m2)
Contoh Soal
1. Massa atom relative oksigen 16, massa sebuah atom hydrogen 1,66 x 10-27 kg dan
konstanta Boltzmann k = 1,38 x 10-23 J/K. jika suhu gas 270C, berapa kecepatan rata-rata
molekul gas oksigen?
Pembahasan:
T = 27oC = 300 K
Ar=16
M(O2) = 2 x 16 = 32
m = 32 x 1,66 x 10-27 = 53,12 x 10-27 kg
K = 1,38 X 10-23 J/K
V = …?
31,38 1023 300
vrms 3kT 53,12 1027 483,54 m / s
mo
2. Tentukan kecepatan rata-rata molekul gas nitrogen pada suhu 0o C pada tekanan 76 cmHg
jika massa jenis nitrogen 1,251 kg/m3 dan g=9,8 m/s2
Pembahasan:
T = 273 K
P = 76 cmHg = 0,76 m
g = 9,8 m/s2
3
(massa jenis air raksa)=13600 kg/m
D. Teori Ekipartisi
Bila partikel gas dalam ruang hanya bergerak translasi, maka orientasi arah geraknya selalu
dapat diproyeksikan ke arah sumbu X, Y maupun Z.
Energi kinetik partikel gas yang bergerak searah sumbu X, Y dan Z selalu sama (ekipartisi
energi). Dalam teori kinetik gas, partikel gas demikian dikatakan mempunyai 3 derajat
kebebasan. Derajad kebebasan tidak hanya berhubungan dengan gerak translasi partikel gas
saja, tetapi juga berkaitan dengan gerak rotasi dan vibrasinya.
U N.E K
U N.. 1 k.T
2
dengan:
U = energi dalam gas (J)
N = jumlah partikel gas
ModulFISIKAkelasXSemester2untukSMK 79 created@MGMP-FISIKA’15
Untuk gas diatomik, seperti: H2, N2, O2 didapat:
3 3
Pada suhu rendah (± 300K): U = EK Nk.T nR.T
= 2
2
Pa5 5
da Nk.T
su
hunR.T
se
da
ng
(±
500
K):
U=
EK
=
2
2
Pada suhu tinggi (± 1000K):
7 7
U = EK = Nk.T nR.T
2
2
Catatan: ½ kT disebut sebagai
1 derajat kebebasan.
Contoh Soal
1. Hitung energi
kinetik rata-
rata dari gas
suatu gas
monoatomik
yang bersuhu
400 K.
Penyelesaian
:
T = 300 K
k = 1,38 x 10-23 J/K
3
Ek (1,38 x 10-23 J/K) (400
k TK) = 8,28 x 10-23 J
2 2
2. T
e
n
t
u
k
ModulFISIKAkelasXSemester2untukSMK 8 created@MGMP-FISIKA’15
an energi dalam 2 2. J
mol gas diatomik i
pada suhu 500 K. k
Penyelesaian. a
n
k
= =
1 1
,
m 3
o 8
l
x
T 1
0
-
= 2
3
5
J
0
/
0
K
,
K
b
NA = 6,02 x 1023 molekul /mol e
5
U A )kT s
a
(n. r
5
N e
2 n
N e
k r
g
T y
2 k
5 i
(2 )(6,02x1023)(1,38x1023 J / K )
n
(500K ) e
2 ti
= 207,69 J c
s
Latihan Soal e
b
1. Sebuah tabung gas dengan u
volume tertentu berisi gas a
ideal dengan tekanan P. h
akar rata-rata kuadrat laju
molekul gas disebut vrms. a
Jika ke dalam gas t
dipompakkan gas sejenis o
sehingga tekanannya m
menjadi 2P dan suhunya
dibuat tetap, nilai vrms h
menjadi … e
li
ModulFISIKAkelasXSemester2untukSMK 8 created@MGMP-FISIKA’15
um pada suhu 227oC adalah
…
ModulFISIKAkelasXSemester2untukSMK 8 created@MGMP-FISIKA’15
Petunjuk! Pilihlah jawaban yang paling tepat. Ruang untuk coretan
1. Partikel-partikel gas ideal memiliki sifat-sifat antara lain ….
1) selalu bergerak
2) tidak tarik menarik
3) bertumbukan lenting sempurna
4) tidak mengikuti Hukum Newton tentang
gerak Pernyataan yang benar adalah …
A. 1, 2, dan 3 C. 1, 3, dan 4
B. 2, 3, dan 4 D. 1 dan 3 E. 2 dan 4
2. Pada keadaan normal (T = 0°C dan p = 1 atm), 4 gram gas oksigen
(O2) dengan berat molekul Mr = 32 memiliki volume sebesar …. (R =
8.314 J/kmol K; 1 atm = 105 N/m2)
A. 1,4 × 10–6 m3 D. 2,8 m3
–3 3
B. 2,8 × 10 m E. 22,4 m3
–3 3
C. 22,4 × 10 m
3. Jika suatu gas ideal dimampatkan secara isotermal sampai
volumenya menjadi setengah dari volume semula maka ….
A. tekanan dan suhu tetap
B. tekanan menjadi dua kali dan suhu tetap
C. tekanan tetap dan suhu menjadi dua kalinya
D. tekanan menjadi dua kalinya dan suhu menjadi setengahnya
E. tekanan dan suhu menjadi setengahnya.
4. Sebuah tangki diisi dengan gas ideal bermassa 10 kg pada tekanan 4
atm dan suhu 47°C. Tangki tersebut memiliki lubang kecil sehingga
memungkinkan gas dapat lolos keluar. Ketika suhu 27°C dan tekanan
gas 3 atm, massa gas yang lolos keluar dari tangki jika 1 atm = 105 Pa
adalah ….kg
A. 2 B. 3 C. 4 D. 5 E. 6
Diketahui volume bola B dua kali volume bola A. Kedua bola terisi gas
ideal. Volume tabung penghubung dapat diabaikan. Gas A berada pada
suhu 300 K. Jika jumlah molekul gas dalam bola A adalah N dan jumlah
molekul gas dalam bola B adalah 3 N, suhu gas dalam bola B adalah
….K
A. 150 B. 200 C. 300 D. 450 E. 600
C
A B
D E
8. Sebuah ban sepeda memiliki volume = 100 cm3. Tekanan awal di dalam
ban sepeda = 0,5 atmosfer. Ban tersebut dipompa dengan suatu pompa
yang volumenya = 50 cm3. Tekanan udara luar = 76 cmHg dan
temperatur tidak berubah. Tekanan ban sepeda setelah dipompa
sebanyak 4 kali adalah ….atm
A. 1,0 B. 2,5 C. 4,0 D. 4,5 E. 5,0
9. Perhatikan gambar!
10
Peta Konsep
ModulFISIKAkelasXSemester2untukS M K 83 created@MGMP-FISIKA’15
Kemampuan yang diperoleh :
Kata Termodinamika berasal dari bahasa Yunani therme (kalor) dan dynamis (gaya).
Termodinamika adalah cabang fisika yang mempelajari tentang kalor dan usaha mekanik
pada suatu system (contoh : gas). Meskipun berbagai aspek dari apa yang dikenal sebagai
termodinamika telah menarik perhatian sejak dulu kala, kajian termodinamika secara formal
dimulai pada awal abad ke-19 melalui pemikiran mengenai pergerakan daya dari kalor
(heat), yaitu kemampuan benda panas untuk menghasilkan kerja (work).
Kehadiran mesin sebagai alat pengubah energy kalor menjadi energy mekanik atau usaha
telah mengubah kehidupan manusia menjadi lebih mudah, lebih cepat, dan lebih efisien.
Mesin pabrik, mesin mobil, mesin kapal, dan mesin kereta api telah meringankan usaha
yang dibutuhkan manusia untuk beraktivitas dan membuat suatu produk.
Bagaimanakah cara kerja kalor bekerja? Tahukah Anda jenis usaha yang dilakukan mesin
kalor dalam proses kerjanya? Prinsif yang mendasari cara kerja mesin kalor secara umum
dapat Anda pelajari dalam pembahasan berikut ini. Selamat mempelajarinya!
a. Usaha Luar
2
M o dul FIS IK A k el as X S em es ter 2 untuk S MK 85 created@MGMP-F ISIKA’15
V
Gas
Gas dalam ruang tertutup dipanasi sehingga tekanannya akan
mendorong piston dari kedudukan 1 ke kedudukan 2. Gas tersebut
dikatakan telah melakukan usaha (W).
W = P. V = P (V2 – V1)
dengan:
W = usaha oleh / pada gas (J)
P = tekanan gas (Pa)
V = perubahan volume gas (m3)
ModulFISIKAkelasXSemester2untukS M K 87 created@MGMP-FISIKA’15
Contoh Soal
1. Suatu gas dipanaskan pada tekanan tetap sehingga memuai, seperti terlihat pada gambar
berikut:
Penyelesaian:
Diketahui: p = 2 atm; V1 = 0,3 L; dan V2 = 0,5 L; 1 liter = 1 dm3 = 10-3 m3
Rumus: W = p ∆V = p (V2 – V1) = 2.105 (0,5 – 0,2) . 10-3 = 60 J
2. Gambar berikut menunjukkan suatu siklus termodinamika dari suatu gas ideal,
Tentukan usaha yang dilakukan gas:
a. dari keadaan A ke B
b. dari B ke C
c. dari D ke D
d. dari D ke A, dan
e. dari A kembali ke A melalui B, C, dan D
Penyelesaian:
Diketahui: p = pB = 2 N/m2; pD = pC = 1 N/m2; VA = VD = 2 m3; dan VB= VC = 3 m3
a. WAB = p(VB – VA) = 2.105 (3-2).10-3 = 200 J
b. WBC = 0
c. WCD = p(VD - VC) = 1.105 (2-3)10-3 = - 100 J
d. WDA = 0
e. WABCDA = Wsiklus = 200 + 0 – 100 + 0 = 100 J
a. Proses Isotermal
Proses isothermal adalah suatu proses perubahan keadaan gas pada suhu tetap. Menurut
hokum Boyle, proes isothermal dapat dinyatakan dengan persamaan:
P . V = konstan
Q =W
U = CV . T = 0 (T = 0)
W = n R T In ( ) = n R T In ( )
W = 2,3 n R T log( )
Contoh Soal
1. Sepuluh mol gas helium memuai secara isotermal pada suhu 47oC sehingga volumenya
menjadi dual kali volume mula-mula. Tentukanlah usaha yang dilakukan oleh gas helium?
Jawab:
Diketahui T = 47oC = (47+273)K= 320 K dan V2 = 2V1
Usaha yang dilakukan gas pada proses isotermal:
W = n R T In ( ) ( )( )( ) ( )
2. Tiga mol gas memuai secara isothermal pada suhu 270C, sehingga volumenya berubah
dari 20 cm3 menjadi 50 cm3. Hitunglah besar usaha yang dilakukan gas tersebut!
Pembahasan:
Diketahui : n = 3 mol
R = 8,314 J/mol K
T = 270C + 273 = 300 K
V1 = 2 × 10-5 m3
V2 = 5 × 10-5m3
Ditanya : W….?
Penyelesaian :
W = nRT In
= (3) (8,314) (300) In
= 6.852,94 Joule
b. Proses Isokhorik
ModulFISIKAkelasXSemester2untukS M K 88 created@MGMP-FISIKA’15
Proses isokhorik adalah suatu proses perubahan keadaan gas
pada volume tetap. Menurut hukum Gay-Lussac proses
ishokhorik pada gas dinyakatan dengan persamaan:
P / T = konstan
Q = QV = CV . T
U = CV . T
W = P . V = 0 (V = 0)
Contoh Soal
1. Kalor sebanyak 3000 Joule ditambahkan pada sistem dan system melakukan
usaha 2500 Joule pada lingkungan. Perubahan energi dalam sistem adalah ……
Pembahasan :
Diketahui : Kalor (Q) = + 3000 Joule
Usaha (W) = + 2500 Joule
Ditanya : Perubahan energi dalam
Jawab :
Hukum I Termodinamika :
ΔU = Q – W
Aturan tanda :
Q posiitif jika kalor ditambahkan pada sistem
W positif jika sistem melakukan usaha pada lingkungan
Q negatif jika kalor dilepaskan sistem
W negatif jika lingkungan melakukan usaha pada
sistem Perubahan energi dalam system :
ΔU = 3000 – 2500 Joule
ΔU = 500 Joule
Energy dalam sistem bertambah 500 Joule.
3. Kalor sebanyak 2000 Joule dilepaskan sistem dan lingkungan melakukan usaha
3000 Joule pada sistem. Perubahan energi dalam sistem adalah ….
Pembahasan :
ModulFISIKAkelasXSemester2untukS M K 89 created@MGMP-FISIKA’15
Diketahui : Kalor (Q) = - 2000 Joule
Usaha (W) = - 3000 Joule
Ditanya : Perubahan energi dalam
sistem Jawab :
ΔU = Q – W
ΔU = -2000 – (-3000)
ΔU = - 2000 + 3000
ΔU = 1000 Joule
Energi dalam sistem bertambah 1000 Joule
c. Proses Isobaris
Yaitu proses perubahan keadaan gas pada tekanan tetap (P =
tetap). Menurut hokum Charles, persamaan keadaan gas pada
proses isobaric dinyatakan dengan persamaan:
V / T = konstan
Q = QP = CP . T
U = CV . T
W = P . V = P (V2 – V1)
Contoh Soal
1. Suatu gas memiliki volume awal 2,0 m3 dipanaskan dengan kondisi isobaris hingga volume
akhirnya menjadi 4,5 m3. Jika tekanan gas adalah 2 atm, tentukan usaha luar gas tersebut!
(1 atm = 1,01 x 105 Pa)
Pembahasan
Data :
V2 = 4,5 m3 ; V1 = 2,0 m3 ; P = 2 atm = 2,02 x 105 Pa
Isobaris → Tekanan Tetap
W = P (ΔV) = P(V2 − V1) = 2,02 x 105 (4,5 − 2,0) = 5,05 x 105 joule
2. 1,5 m3 gas helium yang bersuhu 27oC dipanaskan secara isobarik sampai 87oC. Jika
tekanan gas helium 2 x 105 N/m2, gas helium melakukan usaha luar sebesar....
Pembahasan
Data :
V1 = 1,5 m3
T1 = 27oC = 300 K; T2 = 87oC = 360 K; P = 2 x 105 N/m2
W = PΔV
Mencari V2 : V2/T2 = V1/T1
V2 = ( V1/T1 ) x T2 = ( 1,5/300 ) x 360 = 1,8 m3
W = PΔV = 2 x 105(1,8 − 1,5) = 0,6 x 105 = 60 x 103 = 60 kJ
3. Diagram P−V dari gas helium yang mengalami proses termodinamika ditunjukkan seperti
gambar berikut!
atau
Oleh karena persamaan gas ideal dinyatakan sebagai pV = nRT, maka persamaan diatas
dapat ditulis:
tetap. Cv adalah kalor gas pada volume tetap. Perhatikan gambar berikut:
Contoh Soal
1. Suatu sitem mengalami proses Adiabatik. Pada system dilakukan usaha 100 Joule.
Jika perubahan energy dalam system adalah ΔU dan kalor yang diserap system
adalah Q. maka..
Pembahasan :
Pada proses Adiabatik, berlaku :
dQ = NOL, karena terjadi pertukaran kalor
dU = - W, Karena dQ = 0 bisa diasumsikan menjadi dU + dQ = - 100 Joule.
2. Sebuah mesin memiliki rasio pemampatan 12:1 yang berarti bahwa setelah
pemampatan, volume gas menjadi 1/12 volume awalnya. Anggap bahan bakar
bercampur udara pada suhu 35 oC, tekanan 1 atm dan = 1,4. Jika proses
pemampatan terjadi secara adiabatik, hitunglah tekanan pada keadaan akhir dan
suhu campuran.
M o d u l F I S I K A k e l a s X S e m e s t e r 2 u n t u k S M K91 created@MGMP-FISIKA’15
3. Usaha sebesar 2 x 103 J diberikan secara adiabatik untuk memampatkan 0,5 mol
gas ideal monoatomik sehingga suhu mutlaknya menjadi 2 kali semula. Jika
konstanta umum gas R = 8,31 J/mol K. tentaukan suhu awal gas
ModulFISIKAkelasXSemester2untukS M K 92 created@MGMP-FISIKA’15
Tentukan kerja yang dihasilkan pada proses berdasarkan siklus
tersebut!
C. Hukum-hukum Termodinamika
Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika, yaitu: HUKUM
AWAL (ZEROTH LAW) TERMODINAMIKA. Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam
keadaan setimbang dengan sistem ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu
dengan lainnya.
1. Hukum I Termodinamika
Hukum pertama Termodinamika adalah perluasan bentuk dari hukum
kekekalan energy dalam mekanika. Hukum ini menyatakan:
dengan:
Q = perubahan kalor (J)
U = perubahan energi dalam (J)
W = usaha oleh / pada gas (J)
Perjanjian:
Kalor masuk dalam system : Q atau system menerima kalor
Kalor keluar dari sistem : Q atau system melepas kalor
Gas melakukan usaha : W atau sisem melakukan kerja
Gas dikenai usaha :W atau system menerima kerja
Energi dalam gas naik : U
Energi dalam gas turun : U
Contoh Soal
1. Kalor sebanyak 3000 Joule ditambahkan pada sistem dan sistem melakukan usaha
2500 Joule pada lingkungan. Perubahan energi dalam sistem adalah…
Pembahasan
Diketahui :
Kalor (Q) = +3000 Joule
Usaha (W) = +2500 Joule
Ditanya : perubahan energi dalam
Jawab :
Hukum I Termodinamika :
Aturan tanda:
Q positif jika kalor ditambahkan pada sistem
W positif jika sistem melakukan usaha pada lingkungan
Q negatif jika kalor dilepaskan sistem
W negatif jika lingkungan melakukan usaha pada sistem
Perubahan energi dalam sistem :
2. Kalor sebanyak 2000 Joule ditambahkan pada sistem dan lingkungan melakukan
usaha 2500 Joule pada sistem. Perubahan energi dalam sistem adalah…
Pembahasan
Diketahui :
Kalor (Q) = +2000 Joule
Usaha (W) = -2500 Joule
Ditanya : perubahan energi dalam sistem
Jawab :
3. Kalor sebanyak 2000 Joule dilepaskan sistem dan lingkungan melakukan usaha
3000 Joule pada sistem. Perubahan energi dalam sistem adalah…
Pembahasan
Diketahui :
Kalor (Q) = -2000 Joule
Usaha (W) = -3000 Joule
Ditanya : perubahan energi dalam sistem
Jawab :
Kesimpulan :
– Jika sistem menyerap kalor dari lingkungan maka energi dalam sistem bertambah
– Jika sistem melepaskan kalor pada lingkungan maka energi dalam sistem berkurang
– Jika sistem melakukan usaha pada lingkungan maka energi dalam sistem berkurang
– Jika lingkungan melakukan usaha pada sistem maka energi dalam sistem bertambah
2. Hukum II Termodinamika
Siklus ideal adalah proses termodinamika yang terjadi selama proses tersebut mampu
mengubah seluruh energy kalor menjadi usaha dan tidak ada energy yang hilang. Siklus ideal
tidak pernah ditemui dalam kehidupan nyata. Sebagai contoh sederhana, misalkan Anda
memasukkan sebuah bola besi panas ke dalam bejana yang berisi air dingin. Anda tentunya
telah memahami bahwa kalor akan berpindah dari bola besi ke air sehingga suhu keduanya
sama atau dikatakan keduanya telah berada dalam kesetimbangan termal. Namun, jika Anda
membalik proses ini dengan cara memasukkan bola besi dingin ke dalam air panas,
mungkinkan suhu bola besi tersebut naik dan suhu air turun dan keduanya mencapai
kesetimbangan termal yang sama, seperti pada keadaan sebelumnya?
Proses termodinamika yang melakukan proses aliran kalor dari benda (reservoir) bersuhu
rendah ke benda bersuhu tinggi, tidak mungkin secara spontan (tanpa ada usaha yang
diberikan ke dalam system). Hal inilah yang kemudian diteliti oleh Clausius dan Kelvin-Planck
sehingga menghasilkan rumusan hukum kedua Termodinamika.
Secara umum, proses irreversible menyebabkan kehilangan sejumlah kalor, tetapi tidak
seluruhnya sehingga mesin masih mampu melakukan usaha. Bagian kalor yang hilang dapat
dinyatakan dengan suatu variable keadaan termodinamika baru yang disebut entropi.
Entropi adalah suatu ukuran banyaknya energy atau kalor yang tidak dapat diubah
menjadi usaha.
Jika suatu system pada suhu mutlak T mengalami suatu proses reversible dengan menyerap
sejumlah kalor Q, maka kenaikan entropi ∆S dirumuskan sebagai berikut:
Perubahan entropi ∆S hanya bergantung pada keadaan akhir dan keadaan awal. Proses
reversible tidak mengubah total entropi dari jagad raya, tetapi setiap proses ireversibel selalu
menaikkan entropi jagad raya.
( )
ModulFISIKAkelasXSemester2untukS M K 95 created@MGMP-FISIKA’15
Contoh Soal
300 K
Reservoir dingin
Ada 3 hukum termodinamika. Dalam bahasa yg mudah dicerna, nggak bikin sembelit ato
mencret, kurang lebih sbb:
1. Hukum kekekalan energi:
Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dihancurkan/dihilangkan. Tetapi dapat
ditransfer dengan berbagai cara
Aplikasi: Mesin-mesin pembangkit energi dan pengguna energi. Semuanya hanya
mentransfer energi, tidak menciptakan dan menghilangkan.
Catatan: Dengan adanya kesetaraan massa dan energi dari Einstein, energi "seolah-olah"
bisa diciptakan dari materi (massa). Sehingga sekarang diamandemen menjadi "Hukum
kekekalan massa-energi".
Ketiga hukum tetmodinamika untuk energi jadi berlaku juga untuk massa.
ModulFISIKAkelasXSemester2untukS M K 96 created@MGMP-FISIKA’15
2. Hukum keseimbangan / kenaikan entropi:
Panas tidak bisa mengalir dari material yang dingin ke yang lebih panas secara spontan.
Entropi adalah tingkat keacakan energi. Jika satu ujung material panas, dan ujung satunya
dingin, dikatakan tidak acak, karena ada konsentrasi energi. Dikatakan entropinya rendah.
Setelah rata menjadi hangat, dikatakan entropinya naik.
Aplikasi: Kulkas harus mempunyai pembuang panas di belakangnya, yang suhunya lebih
tinggi dari udara sekitar. Karena jika tidak Panas dari isi kulkas tidak bisa terbuang keluar.
Siklus carnot
Siklus carnot terdiri dari 2 proses isothermik dan proses adiabatik
Menurut kurva hubungan p-V dari siklus Carnot, usaha yang dilakukan oleh gas adalah luas
daerah di dalam kurva p-V siklus tersebut. Oleh karena siklus selalu kembali ke keadaannya
semula, ∆Usiklus = 0, sehingga persamaan siklus (Wsiklus) dapat dituliskan menjadi:
Dengan Q1 = kalor yang diserap sistem dan Q2 = kalor yang dilepaskan sistem.
Ketika mesin mengubah energi kalor menjadi energi mekanik (usaha). Perbandingan antara
besar usaha yang dilakukan sistem (W) terhadap energi kalor yang diserapnya (Q 1) disebut
juga efisiensi mesin. Persamaan matematis efisiensi mesin ini dituliskan dengan persamaan:
Oleh karena usaha dalam suatu siklus termodinamika dinyatakan dengan W = Q1-Q2, maka
persamaannya menjadi:
( )
Contoh Soal
Jika kalor yang diserap reservoir suhu tinggi adalah 1200 joule, tentukan :
a. Efisiensi mesin Carnot
b. Usaha mesin Carnot
c. Perbandingan kalor yang dibuang di suhu rendah dengan usaha yang dilakukan mesin
Carnot
d. Jenis proses ab, bc, cd dan da
Pembahasan
a) Efisiensi mesin
Carnot Data :
Tt = 227oC = 500 K
Tr = 27oC = 300 K
η = ( 1 − Tr/Tt) x 100%
η = ( 1 − 300/500) x 100% = 40%
b) Usaha mesin
Carnot
4 W
η = W/Q1
/10 = /1200
W = 480 joule
Otto dan Siklus Diesel. Buat sebuah artikel yang menerangkan tentang kedua siklus tersebut dan aplikasinya pada mesin Otto dan mes
3. Sebuah mesin carnot yang menggunakan reservoir suhu tinggi bersuhu 800 K
memiliki efisiensi 40%. Agar efisiensi maksimumnya naik menjadi 50%, Tentukanlah
kenaikan suhu yang harus dilakukan pada reservoir suhu tinggi?
Latihan Soal
sXSemester2untu k
Tentukanlah:
a. Usaha yang dilakukan gas selama proses ABC
b. Perubahan energy dalam
c. Kalor yang diserap selama proses ABC
3. Suhu reservoir bersuhu tinggi suatu mesin carnot adalah 800 K dan
efisiensinya 40%. Agar efisiensinya menjadi 50%, maka suhu
reservoir bersuhu tinggi harus dinaikkan menjadi ….
Kalor dapat dipaksa mengalir dari benda dingin ke benda panas dengan
melakukan usaha pada system. Peralatan yang bekerja dengan cara
Reservoir panas T1
seperti ini disebut mesin pendingin. Contohnya lemari es dan AC. Q1
Ukuran kemampuan sebuah mesin pendingin dinyatakan sebagai koefisien daya guna yang
diberi lambing Kp dan dirumuskan dengan persamaan:
Oleh karena usaha yang diberikan pada mesin pendingin tersebut dinyatakan dengan W=Q1-
Q2, persamaan diatas dapat ditulis menjadi:
atau
Semakin tinggi nilai Kp, maka semakin baik mesin pendingin tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Purwanto, Budi. 2008. Dasar- DasarFisika Kejuruan untuk kelas XI SMK dan MAK
Kelompok Pertanian, Teknologi dan Kesehatan, Solo : Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri
Sumarsono, Jono. 2010. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X, Bandung : Pusat Perbukuan
Depdiknas
http://fisikastudycenter.com
Halliday dan Resnick, 1991. Fisika Jilid I (Terjemahan). Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kanginan, M., 2001. Fisika 2000 SMU Kelas 2. Jakarta : Penerbit Erlangga
http://cendekiaislamiccenter.blogspot.co.id
https://fisikaven.wordpress.com