Anda di halaman 1dari 104

PERANGKAT PEMBELAJARAN

BERVISI

TERMOKIMIA
Sebagai
Syarat
Memenuhi
Tugas Akhir
Mata Kuliah
SETS dalam
IPA

Dosen Pengampu :
Prof. Achmad Binadja, Ph.D
Prof. Dr. Sudarmin, M.Si

Oleh :
ARIF PURNAWAN
NIM 0402514023
PROGRAM PASCA SARJANA
PRODI PENDIDIKAN IPA (KIMIA)
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
BIODATA

NAMA : ARIF PURNAWAN

NIM : 0402514023

ALAMAT : JL. SUNAN GIRI NO. 49 LAMONGAN JATIM

NO TELP : 085-645-333-811

EMAIL : feira_12@yahoo.com

1 | Page ARIF PURNAWAN /


0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah_Nya kami dapat menyelesaikan tugas penyusunan perangkat pembelajaran
Termokimia bervisi SETS. Perangkat pembelajaran ini terdiri atas silabus, rencana
pelaksanaan pembelajaran, bahan ajar dan instrumen evaluasi yang disusun dengan
pendekatan bervisi SETS (Science, Environment, Technology and Social). Tugas ini diajukan
untuk memenuhi tugas mata kuliah SETS dalam pendidikan IPA.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Prof. Achmad Binadja, Apt., Ph.D dan
Prof. Dr. Sudarmin, M.Si selaku dosen mata kuliah SETS dalam pendidikan IPA, serta semua
pihak yang telah membantu dalam pembuatan tugas ini yang tidak dapat disebutkan satu
persatu sehingga tugas ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Semoga perangkat pembelajaran Termokimia bervisi SETS ini dapat menambah


wawasan bagi pemerhati pendidikan khususnya guru kimia untuk mengembangkan
kemampuannya terutama kemampuan mengaitkan pembelajaran materi apapun dengan
pendekatan SETS. Selain itu juga dengan adanya perangkat pembelajaran ini digunakan akan
memberikan khasanah dan cakrawala pengetahuan akan pelajaran kimia pada khususnya yang
dikaitkan dengan SETS untuk anak didik Indonesia.

Lamongan, Desember 2014

Ttd

Penulis

2 | Page ARIF PURNAWAN /


0402514023
P e r a n g k a t P e m b e l a j a r a n Te r m o k i m i a b e r v i s i S E T S
Hasil Review

Perangkat pembelajaran Termokimia Bervisi SETS ini telah direview oleh Anak
Agung Juwita Purnama Dewi pada tanggal 12 Desember 2014. Hal ini dimaksudkan agar
perangkat pembelajaran Termokimia Bervisi SETS bisa dikembangkan lagi dan diperbaiki
lebih baik.

` Reviewer

ANAK AGUNG JUWITA PURNAMA DEWI

3 | Page ARIF PURNAWAN /


0402514023
P e r a n g k a t P e m b e l a j a r a n Te r m o k i m i a b e r v i s i S E T S
DAFTAR ISI

Cover 00

Biodata 01

Kata pengantar 02

Hasil review 03

Daftar isi 04

Silabus Termokimia kurikulum 2013 bervisi SETS 06

RPP Termokimia Kurikulum 2013 bervisi SETS 13

Bahan ajar Termokimia bervisi SETS 32

Daftar Pustaka 72

Assesment Pembelajaran bervisi SETS 74

4 | Page ARIF PURNAWAN /


0402514023
P e r a n g k a t P e m b e l a j a r a n Te r m o k i m i a b e r v i s i S E T S
SILABUS KURIKULUM
2013 BERVISI SETS

PROGRAM

PASCASARJANA
PRODI S-2 IPA (KIMIA)
UNIVERSITAS NEGERI
SEMARANG
5 | Page ARIF PURNAWAN /
0402514023
P e r a n g k a t P e m b e l a j a r a n Te r m o k i m i a b e r v i s i S E T S
SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA
(Peminatan Bidang MIPA)
Bervisi dan Berpendekatan SETS ( Science, Environment, Technology, Society)

Satuan Pendidikan : SMA


Kelas : XI
Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif,
dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Alokasi Sumber Produk


Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar Belajar
1.1 Menyadari adanya keteraturan1.Mengagungkan  Reaksi eksoterm 3 mgg x 4 - Ivan Permana, Produk
dari sifat hidrokarbon, kebesaran Tuhan dan reaksi jp BSE SDM :
termokimia, laju reaksi, Yang Maha Esa. endoterm Memahami Siswa mampu
kesetimbangan kimia, larutan 2.Menyadari bahwa  Perubahan entalpi Kimia XI menganalisis
dan koloid sebagai wujud ketentuan yang reaksi hal 21 proses
kebesaran Tuhan YME dan ditetapkan oleh - Kalorimeter - Budi Utami, termokimia.
pengetahuan tentang adanya Tuhan Yang Maha - Hukum Hess dkk, BSE,  Siswa
keteraturan tersebut sebagai Esa adalah yang - Energi ikatan Kimia untuk berperilaku
hasil pemikiran kreatif terbaik bagi kita. SMA/MA berkarakter
manusia yang kebenarannya kelas XI ingin tahu,
bersifat tentatif. Program disiplin, jujur,
Ilmu Alam teliti,

6 | Page ARIF PURNAWAN / 0402514023


Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
Alokasi Sumber Produk
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar Belajar
1.2 Mensyukuri kekayaan alam 1.Bersyukur atas nikmat - Lembar kerja bertanggung
Indonesia berupa minyak yang diberikan oleh siswa jawab, kritis,
bumi, batubara dan gas alam Tuhan YME - Prosedur kreatif,
serta berbagai bahan tambang2.Bersyukur atas Pelaksanaan demokratis
lainnya sebagai anugrah kelimpahan praktikum dan
Tuhan YME dan dapat kekayaan alam alat dan komunikatif.
dipergunakan untuk Indonesia yang bahan  Siswa dapat
kemakmuran rakyat diberikan oleh praktikum memahami
Indonesia. Tuhan YME. - Berbagai penerapan
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah1.Rasa ingin tahu website di termokimia
(memiliki rasa ingin tahu, 2.Jujur dalam Observasi internet dalam kabin
disiplin, jujur, objektif, menggunakan data  Sikap pribadi yang mobil.
terbuka, mampu percobaan untuk yang ingin berkaitan  Siswa dapat
membedakan fakta dan opini, membuktikan tahu, disiplin, dengan memiliki
ulet, teliti, bertanggungjawab, konsep Termokimia jujur, teliti, termokimia. inovasi
kritis, kreatif, inovatif, (menggunakan data bertanggung teknologi
demokratis, komunikatif) yang ada dan jawab, kritis, atau sains
dalam merancang dan hasilnya sesuai inovatif, yang
melakukan percobaan serta dengan percobaan) demokratis dan diperoleh dari
berdiskusi yang diwujudkan 3.Teliti dalam kreatif selama pengalaman
dalam sikap sehari-hari. mengolah dan pembelajaran atau masalah
menganalisis data berlangsung. mempelajari
2.2 Menunjukkan perilaku (melakukan  Sikap dalam termokimia
kerjasama, santun, toleran, pembuktian konsep melakukan berpendekata
cinta damai dan peduli Termokimia secara percobaan dan n SETS
lingkungan serta hemat dalam urut dan konsisten presentasi, dengan topik
memanfaatkan sumber daya terhadap langkah- misalnya: termokimia
alam. langkah serta melihat skala didalam buli-
2.3 Menunjukkan perilaku kebenaran hasil) volume dan buli, Gas
responsif dan pro-aktif serta 4.Ulet dalam mencari suhu pada LPG, proses
bijaksana sebagai wujud sumber termometer, dalam
kemampuan memecahkan pengetahuan yang cara termometer
masalah dan membuat mendukung
7 | Page ARIF PURNAWAN / 0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
Alokasi Sumber Produk
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar Belajar
keputusan. penyelesaian menggunakan dan
masalah (dapat pipet, cara pembakaran
menyelesaikan menimbang, Batubara
masalah secara keaktifan, kerja dalam bidang
urut diawal hingga sama, teknologi
dengan langkah- komunikatif, beserta
langkah yang dan peduli dampaknya
benar). lingkungan, ditinjau dari
3.4 Membedakan reaksi eksoterm 1.Menghubungkan dsb) lingkungan
dan reaksi endoterm energi, kalor, dan Mengamati Tes tertulis dan
berdasarkan hasil percobaan entalpi reaksi. Mengamati pembakaran gas LPG uraian masyarakat.
dan diagram tingkat energi. 2.Mengidentifikasi di rumah masing-masing Pemahaman  Siswa yang
sistem dan Mengamati kerja termometer (alat reaksi bervisi
3.5 Menentukan H reaksi lingkungan dari pengukur suhu) eksoterm dan enterpreneurs
berdasarkan hukum Hess, suatu reaksi kimia. Mengamati plester kompres reaksi hip dengan
data perubahan entalpi 3.Membedakan reaksi endoterm teknologi
Demam anak
pembentukan standar, dan yang melepas kalor Membuat ramah
Mengamati kabin mobil yang di
data energi ikatan. (eksoterm) dengan diagram lingkungan,
parkir di bawah terik matahari.
3.6 Memberikan contoh proses reaksi yang siklus dan memanfaatka
Mengamati motor 2 tak dengan
termokimia didalam buli-buli menerima kalor diagram n bahan dan
(endoterm) melalui motor 4 tak.
(kantong air), kabin mobil, tingkat tenaga kerja
gas LPG, Termometer, diagram entalpi Mengkaji literatur tentang konsep yang ada di
berdasarkan
pembakaran batubara, gas reaksi. reaksi eksoterm dan reaksi lingkungan
data
knalpot mobil atau motor. 4.Menuliskan endoterm. sekitarnya.
Menentukan
persamaan reaksi Mengkaji literatur tentang H
perubahan
termokimia. reaksi berdasarkan hukum Produk non
5.Menjelaskan jenis- Hess, data perubahan entalpi entalpi ( ∆ SDM :
jenis entalpi reaksi pembentukan standar, dan data H) reaksi  Hasil
(entalpi energi ikatan pengerjaan
pembentukan Menanya soal secara
0 Mengajukan pertanyaan mengapa
standar ( ∆ H f ), benar.
termometer bisa naik turun zat  Hasil laporan
entalpi penguraian warnanya.
8 | Page ARIF PURNAWAN / 0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
Alokasi Sumber Produk
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar Belajar
0
Mengajukan pertanyaan tentang praktikum.
standar ( ∆ H d ),
pembakaran sempurna dan  Hasil koleksi
entalpi pembakaran pembakaran tidak sempurna informasi
0
Mengajukan pertanyaan plester dengan
standar ( ∆ H c ),
kompres demam bisa termokimia
dan entalpi menurunkan demam anak. dalam bentuk
pelarutan standar ( Mengajukan pertanyaan yang teknologi
∆ H 0s )). berkaitan dengan: serta
- reaksi eksoterm dan implikasinya
6.Menghitung kalor endoterm dalam kehidupan pada
reaksi berdasarkan sehari-hari lingkungan
rumus yang - bagaimana menentukan dan
diketahui. perubahan entalpi reaksi masyarakat.
7.Menentukan kapasitas
kalor kalorimeter Mengumpulkan data
berdasarkan data Mendiskusikan proses terjadinya
sekunder. termokimia pada buli-buli
8.Menentukan kalor
Mendiskusikan proses termometer
reaksi berdasarkan
nilai kapasitas Mendiskusikan pengertian sistem
kapasitas kalor dan lingkungan
kalorimeter sesuai Mendiskusikan macam-macam
dengan data perubahan entalpi
sekunder. Merancang dan
9.Menentukan nilai ∆H
mempresentasikan rancangan
reaksi dengan percobaan
menggunakan data
- Reaksi Eksoterm dan
entalpi
Reaksi Endoterm
pembentukan
- Penentuan Perubahan
standar.
Entalpi dengan kalorimeter
10. Menentukan nilai
- Penentuan Kalor
∆H reaksi dengan

9 | Page ARIF PURNAWAN / 0402514023


Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
Alokasi Sumber Produk
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar Belajar
menggunakan Pembakaran Bahan Bakar
hukum Hess. Melakukan percobaan reaksi
11. Menentukan nilai eksoterm dan reaksi endoterm;
∆H reaksi dengan penentuan perubahan entalpi
menggunakan data dengan kalorimeter dan
energi ikatan. penentuan kalor pembakaran
12. Menjelaskan bahan bakar.
analisis Mengamati dan mencatat hasil
keterhubungkaitan percobaan
antar unsur SETS Mendiskusikan keterkaitan
untuk cara kerja konsep termokimia dengan
termokimia didalam proses termokimia didalam
buli-buli (kantong buli-buli (kantong air), kabin
air), kabin mobil, mobil, gas LPG, Termometer,
gas LPG, pembakaran batubara, gas
Termometer, knalpot mobil atau motor.
pembakaran
batubara, gas Mengasosiasi
knalpot mobil atau Menganalisis data untuk membuat Tugas
motor. diagram siklus dan diagram Merancang
4.4 Merancang, melakukan, 1.Mengolah data tingkat percobaan
menyimpulkan serta percobaan sehingga Mengolah data untuk menentukan reaksi
menyajikan hasil percobaan mampu memahami harga perubahan entalpi (azas eksoterm,
reaksi eksoterm dan reaksi reaksi eksoterm dan Black) reaksi
endoterm. reaksi endoterm Membandingkan perubahan entalpi endoterm dan
2.Menganalis data pembakaran sempurna dengan mengkaitkann
percobaan sehingga pembakaran tidak sempurna ya dengan
mampu melalui perhitungan peristiwa
menyimpulkan Menghubungkan perubahan sehari-hari
reaksi eksoterm dan entalpi reaksi dengan energi Merancang
reaksi endoterm

10 | P a g e ARIF PURNAWAN / 0402514023


Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
Alokasi Sumber Produk
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar Belajar
4.5 Merancang, melakukan, dan1.Mengolah data ikatan percobaan
menyimpulkan serta percobaan sehingga Menghitung perubahan entalpi penentuan
menyajikan hasil percobaan mampu memahami berdasarkan hukum Hess dan perubahan
penentuan H suatu reaksi. penentuan H suatu energi ikatan entalpi dengan
reaksi. Kalorimeter
Mengkomunikasikan dan
2.Menganalis data
Membuat laporan hasil percobaan mengkaitkann
percobaan sehingga
mampu dengan menggunakan tata ya dengan
menyimpulkan bahasa yang benar. peristiwa
penentuan H suatu Mempresentasikan hasil sehari-hari
reaksi. percobaan serta keterkaitannya Merancang
termokimia dengan proses percobaan
termokimia didalam buli-buli kalor
(kantong air), kabin mobil, gas pembakaran
LPG, Termometer, pembakaran bahan bakar
batubara, gas knalpot mobil
Portofolio
atau motor dengan
Laporan
menggunakan tata bahasa yang
benar percobaan

11 | P a g e ARIF PURNAWAN / 0402514023


Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
BERVISI SETS

PROGRAM

PASCASARJANA
12 | P a g e ARIF PURNAWAN / 0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
PRODI S-2 IPA (KIMIA)
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

13 | P a g e ARIF PURNAWAN / 0402514023


Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/ Semester : XI / I
Topik : Termokimia
Alokasi waktu : 3 minggu x 4 JP x 45 menit

A. KOMPETENSI INTI (KI) :


KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR
1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi,
kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan
pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif
manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
1.2 Mensyukuri kekayaan alam Indonesia berupa minyak bumi, batubara dan gas alam
serta berbagai bahan tambang lainnya sebagai anugrah Tuhan YME dan dapat
dipergunakan untuk kemakmuran rakyat Indonesia.

14 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis,
kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan
percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai, dan peduli lingkungan
serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud
kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
3.4 Membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan hasil
percobaan dan diagram tingkat energi.
3.5 Menentukan ΔH reaksi berdasarkan hukum Hess, data perubahan entalpi
pembentukan standar, dan data energi ikatan.
3.6 Memberikan contoh proses termokimia didalam buli-buli (kantong air), kabin
mobil, gas LPG, Termometer, pembakaran batubara, gas knalpot mobil atau motor.
4.4 Merancang, melakukan, menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan reaksi
eksoterm dan reaksi endoterm.
4.5 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan
penentuan ΔH suatu reaksi.

C. INDIKATOR KETERCAPAIAN KOMPETENSI


1. Mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
2. Menyadari bahwa ketentuan yang ditetapkan oleh Tuhan Yang Maha Esa adalah yang
terbaik bagi kita.
3. Bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
4. Bersyukur atas kelimpahan kekayaan alam Indonesia yang diberikan oleh Tuhan
Yang Maha Esa.
5. Rasa ingin tahu.
6. Jujur dalam menggunakan data percobaan untuk membuktikan konsep Termokimia
(menggunakan data yang ada dan hasilnya sesuai dengan percobaan).
7. Teliti dalam mengolah dan menganalisis data (melakukan pembuktian konsep
Termokimia secara urut dan konsisten terhadap langkah-langkah serta kebenaran
hasil).
8. Ulet dalam mencari sumber pengetahuan yang mendukung penyelesaian masalah
(dapat menyelesaikan masalah secara urut diawal hingga dengan langkah-langkah
yang benar).
9. Menghubungkan energi, kalor, dan entalpi reaksi.
10. Mengidentifikasi sistem dan lingkungan dari suatu reaksi kimia.
15 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
11. Membedakan reaksi yang melepas kalor (eksoterm) dengan reaksi yang menerima
kalor (endoterm) melalui diagram entalpi reaksi.
12. Menuliskan persamaan reaksi termokimia.
0
13. Menjelaskan jenis-jenis entalpi reaksi (entalpi pembentukan standar ( ∆ H f ),

0 0
entalpi penguraian standar ( ∆ H d ), entalpi pembakaran standar ( ∆ H c ), dan

0
entalpi pelarutan standar ( ∆ H s )).

14. Menghitung kalor reaksi berdasarkan rumus yang diketahui.


15. Menentukan kapasitas kalor kalorimeter berdasarkan data sekunder.
16. Menentukan kalor reaksi berdasarkan nilai kapasitas kapasitas kalor kalorimeter
sesuai dengan data sekunder.
17. Menentukan nilai ∆H reaksi dengan menggunakan data entalpi pembentukan standar.
18. Menentukan nilai ∆H reaksi dengan menggunakan hukum Hess.
19. Menentukan nilai ∆H reaksi dengan menggunakan data energi ikatan.
20. Menjelaskan analisis keterhubungkaitan antar unsur SETS untuk cara kerja
termokimia didalam buli-buli (kantong air), kabin mobil, gas LPG, termometer,
pembakaran batubara serta gas buangan dari knalpot motor atau mobil.
21. Mengolah data percobaan sehingga mampu memahami reaksi eksoterm dan reaksi
endoterm.
22. Menganalis data percobaan sehingga mampu menyimpulkan reaksi eksoterm dan
reaksi endoterm.
23. Mengolah data percobaan sehingga mampu memahami penentuan H suatu reaksi.
24. Menganalis data percobaan sehingga mampu menyimpulkan penentuan H suatu
reaksi.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan I - VI
1. Siswa mampu mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
2. Siswa mampu menyadari bahwa ketentuan yang ditetapkan oleh Tuhan Yang Maha
Esa adalah yang terbaik bagi kita.
3. Siswa mampu bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

16 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
4. Siswa mampu bersyukur atas kelimpahan kekayaan alam Indonesia yang diberikan
oleh Tuhan Yang Maha Esa.
5. Siswa memiliki rasa ingin tahu.
6. Siswa mampu bersikap jujur dalam menggunakan data percobaan untuk membuktikan
konsep Termokimia (menggunakan data yang ada dan hasilnya sesuai dengan
percobaan).
7. Siswa mampu bersikap teliti dalam mengolah dan menganalisis data (melakukan
pembuktian konsep Termokimia secara urut dan konsisten terhadap langkah-langkah
serta kebenaran hasil).
8. Siswa mampu bersikap ulet dalam mencari sumber pengetahuan yang mendukung
penyelesaian masalah (dapat menyelesaikan masalah secara urut diawal hingga
dengan langkah-langkah yang benar).
Pertemuan I
9. Siswa dapat menghubungkan energi, kalor, dan entalpi reaksi.
10. Siswa dapat mengidentifikasi sistem dan lingkungan dari suatu reaksi kimia.
11. Siswa dapat membedakan reaksi yang melepas kalor (eksoterm) dengan reaksi yang
menerima kalor (endoterm) melalui diagram entalpi reaksi.
12. Siswa dapat menuliskan persamaan reaksi termokimia.
Pertemuan II
13. Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis entalpi reaksi (entalpi pembentukan standar (

∆ H 0f ), entalpi penguraian standar ( ∆ H 0d ), entalpi pembakaran standar ( ∆ H 0c

0
), dan entalpi pelarutan standar ( ∆ H s )).

14. Siswa dapat menghitung kalor reaksi berdasarkan rumus yang diketahui.
15. Siswa dapat menentukan kapasitas kalor kalorimeter berdasarkan data sekunder.
16. Siswa dapat menentukan kalor reaksi berdasarkan nilai kapasitas kapasitas kalor
kalorimeter sesuai dengan data sekunder.
Pertemuan III
17. Siswa dapat menentukan nilai ∆H reaksi dengan menggunakan data entalpi
pembentukan standar.
18. Siswa dapat menentukan nilai ∆H reaksi dengan menggunakan hukum Hess.
19. Siswa dapat menentukan nilai ∆H reaksi dengan menggunakan data energi ikatan.
Pertemuan IV

17 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
20. Siswa dapat menjelaskan analisis keterhubungkaitan antar unsur SETS untuk cara
kerja termokimia didalam buli-buli (kantong air), kabin mobil, gas LPG, termometer,
pembakaran batubara serta gas buangan dari knalpot motor atau mobil.
Pertemuan V
21. Siswa mampu melakukan percobaan sehingga mampu memahami reaksi eksoterm dan
reaksi endoterm.
22. Siswa mampu mengolah dan menganalis data percobaan sehingga mampu
menyimpulkan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.
Pertemuan VI
23. Siswa mampu melakukan percobaan sehingga mampu memahami penentuan H
suatu reaksi.
24. Siswa mampu mengolah dan menganalis data percobaan sehingga mampu
menyimpulkan penentuan H suatu reaksi.

E. MATERI PEMBELAJARAN
Materi Inti
o Reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.
o Energi dan kalor.
o Entalpi dan perubahannya.
o Penentuan ΔH reaksi
o Keterkaitan antara prosetermokimia dengan SETS untuk cara kerja termokimia
didalam buli-buli (kantong air), kabin mobil, gas LPG, termometer, pembakaran
batubara serta gas buangan dari knalpot motor atau mobil.

F. PENDEKATAN, MODEL, DAN METODE PEMBELAJARAN


Pendekatan : SETS (Science, Environment, Technology and Society)
Model : Problem Based Learning (PBL)
Metode : Diskusi kelompok, Presentasi dan Praktikum

G. MEDIA, ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN


1. Media Pembelajaran
Peta konsep, LCD, Laptop, ilustrasi gambar, papan tulis, alat tulis.
2. Alat dan Bahan Pembelajaran
 Power point
 Lembar diskusi peserta didik
 Lembar penilaian
 Alat-alat dan bahan praktikum
18 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
3. Sumber Belajar
- Khamidinal, dkk. 2009. Kimia SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pustaka Insan Madani.
- Permana, Irvan. 2013. Memahami Kimia SMA / MA kelas XI program IPA. Jakarta.
Pusat Perbukuan DEPDIKNAS
- Purba, Michael. 2006. Kimia 2 untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
- Utami, Budi dkk. 2013. BSE Kimia untuk SMA/MA kelas XI Program Ilmu Alam. Jakarta.
Pusat Perbukuan DEPDIKNAS.
- http://stwww.weizmann.ac.il/G-CHEM/animationsindex/ThermoChem/heat_soln.swf
- http://urip.wordpress.com/2012/10/10/animasi-dan-simulasi-termokimia-dari-web-
israel/

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Pertemuan Pertama
Kegiatan Alokasi
Langkah Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Kegiatan Awal Pendahuluan 15 menit
o Siswa menjawab salam dan berdo’a.
o Siswa diperiksa kehadirannya oleh guru.
Apersepsi
o Siswa ditunjukan video pembelajaran termokimia.mp4.
o Siswa diberikan penjelasan mengenai tujuan
pembelajaran serta cakupan materi ajar termokimia.
Motivasi
o Siswa diberikan motivasi bahwa dalam isu energi
terbarukan, siswa memiliki kesempatan untuk
menemukan sumber energi tersebut apabila memahami
metode perhitungan efisiensi bahan yang dipilih
menggunakan konsep termokimia.
o Mengenalkan konsep SETS pada siswa.
Kegiatan Inti Mengamati 60 menit
o Siswa diperlihatkan demonstrasi segelas minuman panas
dan minuman dingin.
o Siswa diperlihatkan demonstrasi animasi kesetimbangan
kimia (thermoequiv)
Menanya
o Siswa diharapkan mengajukan pertanyaan:
- Mengapa tangan kita akan terasa panas apabila
menyentuh gelas berisi minuman panas?
- Mengapa gelas akan terasa dingin apabila tangan kita
menyentuh gelas berisi minuman dingin?
19 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
- Apa prinsip kerja dari animasi thermoequiv
Mengumpulkan Data
o Siswa dikondisikan untuk berkelompok sesuai dengan
pembagian kelompok yang telah diatur oleh guru.
o Setiap kelompok siswa menerima LKS berkaitan SETS
(Lampiran 1) yang dibagikan oleh guru.
o Siswa membaca dan menelaah LKS yang telah diberikan
oleh guru dengan materi yang sama setiap kelompoknya,
yakni mengenai Pengenalan Termokimia.
o Siswa mengerjakan LKS sesuai dengan sumber
informasi yang dimiliki.
Mengasosiasi
o Siswa mendiskusikan temuannya mengenai hukum
kekekalan energi.
o Siswa mengidentifikasi mengenai sistem dan
lingkungan.
o Siswa memprediksikan proses eksotermis dan
endotermis dari suatu proses dan persamaan reaksi
termokimia.
o Siswa membandingkan reaksi eksoterm dan reaksi
endoterm berdasarkan diagram entalpi reaksi.
o Siswa mendiskusikan temuannya mengenai jenis-jenis
entalpi reaksi (ΔH).
Mengkomunikasikan
o Perwakilan dari setiap kelompok siswa menyampaikan
hasil diskusi yang berkaitan dengan SETS dari
kelompoknya secara lisan di depan kelas.
Kegiatan Akhir Penutup 15 menit
o Setiap siswa dalam kelompok dipersilakan menyamakan
jawaban LKS yang telah dikerjakan bersama-sama
untuk dijadikan pegangan siswa.
o Siswa mengumpulkan salah satu jawaban LKS yang
telah dikerjakan secara berkelompok kepada guru
beserta lembar Peer Assessment dan lembar Self
Assessment.
o Siswa diberi kesempatan oleh guru untuk menanyakan
materi pembelajaran yang masih belum jelas.
o Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran
termokimia yang dikaitkan dengan SETS.
20 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
o Siswa diberi tugas untuk merangkum Jenis-jenis
entalpi reaksi dan kalorimetri.
o Siswa berdo’a.
o Siswa menjawab salam penutup.

B. Pertemuan Kedua
Kegiatan Alokasi
Langkah Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Kegiatan Awal Pendahuluan 15 menit
o Siswa menjawab salam dan berdo’a.
o Siswa diperiksa kehadirannya oleh guru.
Apersepsi
o Siswa meninjau kembali materi pada pertemuan
sebelumnya mengenai reaksi eksoterm dan reaksi
endoterm, perubahan entalpi reaksi dikaitkan dengan
SETS.
Motivasi
o Siswa diminta menunjukkan rangkuman yang
ditugaskan pada pertemuan sebelumnya untuk
diapresiasi oleh guru.
o Siswa diberi informasi mengenai judul pembelajaran
dan tujuan pembelajaran, yakni jenis – jenis entalpi
reaksi dan kalorimetri.
o Siswa dikondisikan untuk bergabung dengan rekan-
rekan sekelompoknya sesuai pembagian kelompok yang
telah ditentukan pada pertemuan sebelumnya.
Kegiatan Inti Mengamati 60 menit
o Siswa diperlihatkan cuplikan video termokimia.
o Siswa didemonstrasikan dengan animasi kalorimetri
Menanya
o Siswa diharapkan mengajukan pertanyaan:
- Bagaimana intisari dari video yang di tayangkan?
- Bagaimanakah prinsip kerja kalorimetri seperti pada
animasi calorimetry
Mengumpulkan Data
o Setiap kelompok siswa menerima LKS (Lampiran 2)
yang dibagikan oleh guru.
o Siswa membaca dan menelaah LKS yang telah
diberikan oleh guru dengan materi yang sama setiap

21 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
kelompoknya, yakni mengenai Penentuan ΔH Reaksi
melalui Kalorimetri.
o Siswa mengerjakan LKS sesuai dengan sumber
informasi yang dimiliki.
Mengasosiasi
o Siswa mendiskusikan temuannya mengenai cara kerja
kalorimeter.
o Siswa membandingkan kinerja kalorimeter sederhana
dan kalorimeter bom.
o Siswa mendiskusikan perhitungan kalor reaksi
berdasarkan rumus yang diketahui.
o Siswa mendiskusikan penentuan kapasitas kalor
kalorimeter berdasarkan data sekunder.
Mengkomunikasikan
o Perwakilan dari setiap kelompok siswa menyampaikan
hasil diskusi kelompoknya secara lisan dalam
pembahasan LKS.
Kegiatan Akhir Penutup 15 menit
o Setiap siswa dalam kelompok dipersilakan menyalin
atau mengcopy jawaban LKS yang telah dikerjakan
bersama-sama untuk dijadikan pegangan siswa.
o Siswa mengumpulkan salah satu jawaban LKS yang
telah dikerjakan secara berkelompok kepada guru
beserta lembar Peer Assessment dan lembar Self
Assessment.
o Siswa diberi kesempatan oleh guru untuk menanyakan
materi pembelajaran yang masih belum jelas.
o Siswa bersama guru menyimpulkan materi
pembelajaran.
o Siswa diberi tugas untuk membaca dan mengumpulkan
data mengenai materi pada pertemuan berikutnya yaitu
Penentuan Penentuan Nilai ΔH Reaksi Berdasarkan
Data Sekunder.
o Siswa berdo’a.
o Siswa menjawab salam penutup.

C. Pertemuan Ketiga
Kegiatan Alokasi
Langkah Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
22 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
Kegiatan Awal Pendahuluan 15 menit
o Siswa menjawab salam dan berdo’a.
o Siswa diperiksa kehadirannya oleh guru.
Apersepsi
o Siswa meninjau kembali materi pada pertemuan
sebelumnya mengenai penentuan ΔH melalui
kalorimetri.
Motivasi
o Siswa diberi informasi mengenai judul pembelajaran
dan tujuan pembelajaran, yakni mengenai penentuan
nilai ΔH secara semiempirik.
Kegiatan Inti Mengamati 60 menit
o Siswa diperlihatkan cuplikan video termometer
o Siswa didemonstrasikan animasi heat metal.
o Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai
perhitungan ΔH reaksi berdasarkan data pembentukan
standar, data energi ikatan, dan hukum Hess.
Menanya
o Siswa diharapkan menanyakan berkaitan dengan
animasi heat metal.
o Siswa melakukan tanya jawab bersama guru mengenai
penentuan ΔH reaksi.
Mengumpulkan Data
o Siswa dikondisikan untuk duduk berkelompok sesuai
dengan pembagian kelompok pada pertemuan pertama.
o Setiap kelompok siswa menerima LKS (Lampiran 3)
yang dibagikan oleh guru.
o Siswa membaca dan menelaah LKS yang telah
diberikan oleh guru dengan materi yang sama setiap
kelompoknya, yakni mengenai Penentuan ΔH Reaksi
secara Semiempirik.
o Siswa mengerjakan LKS sesuai dengan sumber
informasi yang dimiliki.
Mengasosiasi
o Siswa mendiskusikan perhitungan ΔH reaksi
berdasarkan data ΔH pembentukan standar.
o Siswa mendiskusikan perhitungan ΔH reaksi
menggunakan hukum Hess.
23 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
o Siswa mendiskusikan perhitungan ΔH reaksi
berdasarkan data energi ikatan.
Mengkomunikasikan
o Perwakilan dari setiap kelompok siswa menyampaikan
hasil diskusi kelompoknya secara lisan dalam
pembahasan LKS.
Kegiatan Akhir Penutup 15 menit
o Setiap siswa dalam kelompok dipersilakan menyalin
atau mengcopy jawaban LKS yang telah dikerjakan
bersama-sama untuk dijadikan pegangan siswa.
o Siswa mengumpulkan salah satu jawaban LKS yang
telah dikerjakan secara berkelompok kepada guru
beserta lembar Peer Assessment dan lembar Self
Assessment.
o Siswa diberi kesempatan oleh guru untuk menanyakan
materi pembelajaran yang masih belum jelas.
o Siswa bersama guru menyimpulkan materi
pembelajaran.
o Siswa diberi tugas mencari kejadian kejadian dalam
kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan
termokimia dengan pendekatan SETS.
o Siswa berdo’a.
o Siswa menjawab salam penutup.

D. Pertemuan Keempat
Kegiatan Alokasi
Langkah Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Kegiatan Awal Pendahuluan 10 menit
o Siswa menjawab salam dan berdo’a.
o Siswa diperiksa kehadirannya oleh guru.
Apersepsi
o Siswa menyebutkan per kelompok kejadian-kejadian
pada kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan
termokimia dengan pendekatan SETS.
Motivasi
o Siswa diberi informasi mengenai judul pembelajaran
dan tujuan pembelajaran, yakni contoh termokimia

24 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
terhadap kehidupan sehari-hari dalam konteks SETS.
Kegiatan Inti Mengamati 65 menit
o Siswa memperhatikan video dan gambar pada cara kerja
termokimia didalam buli-buli (kantong air), kabin
mobil, gas LPG, termometer, pembakaran batubara, gas
knalpot pada motor 2 tak dengan motor 4 tak maupun
mobil.
Menanya
o Siswa membuat pertanyaan terkait video dan gambar
yang ditayangkan..
Mengumpulkan Data
o Siswa dikondisikan untuk duduk berkelompok sesuai
dengan pembagian kelompok pada pertemuan pertama.
o Setiap kelompok siswa menerima LKS yang bervisi dan
berpendekatan SETS (Lampiran 4).
o Siswa membaca dan menelaah LKS yang bervisi dan
berpendekatan SETS yang telah diberikan oleh guru
dengan materi yang sama setiap kelompoknya, yakni
mengenai contoh termokimia terhadap kehidupan
sehari-hari dalam konteks SETS.
o Siswa mengerjakan LKS yang bervisi dan
berpendekatan SETS sesuai dengan sumber informasi
yang dimiliki.
Mengasosiasi
o Siswa mendiskusikan keterkaitan konsep termokimia
dengan kehidupan sehari-hari (SETS)
Mengkomunikasikan
o Perwakilan dari setiap kelompok siswa menyampaikan
hasil diskusi kelompoknya secara lisan dalam
pembahasan LKS yang bervisi dan berpendekatan
SETS.
Kegiatan Akhir Penutup 10 menit
o Setiap siswa dalam kelompok dipersilakan menyalin
atau mengcopy jawaban LKS yang bervisi dan
berpendekatan SETS yang telah dikerjakan bersama-
sama untuk dijadikan pegangan siswa.
o Siswa mengumpulkan salah satu jawaban LKS yang

25 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
bervisi dan berpendekatan SETS yang telah dikerjakan
secara berkelompok kepada guru beserta lembar Peer
Assessment dan lembar Self Assessment.
o Siswa diberi kesempatan oleh guru untuk menanyakan
materi pembelajaran yang masih belum jelas.
o Siswa bersama guru menyimpulkan materi
pembelajaran.
o Siswa berdo’a.
o Siswa menjawab salam penutup.

E. Pertemuan Kelima
Kegiatan Alokasi
Langkah Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Kegiatan Awal Pendahuluan 15 menit
o Siswa menjawab salam dan berdo’a.
o Siswa diperiksa kehadirannya oleh guru.
Apersepsi
o Siswa mengulas reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.
Motivasi
o Siswa diberi informasi mengenai judul praktikum dan
tujuan praktikum, yakni reaksi-reaksi eksoterm dan
endoterm.
Kegiatan Inti Mengamati 60 menit
o Siswa memperhatikan langkah-langkah dalam
praktikum.
Menanya
o Siswa membuat pertanyaan terkait praktikum yang akan
dilaksanakan.
Mengumpulkan Data
o Siswa menata dan mengatur alat-alat yang akan
digunakan dalam praktikum.
o Setiap membuat bahan-bahan yang akan digunakan
dalam praktikum.
o Siswa melakukan percobaan sesuai dengan langkah-
langkah yang sesuai dan urut dalam LKS.
o Siswa mencatat hasil-hasil dalam praktikum.
Mengasosiasi
o Siswa mendiskusikan hasil data dari praktikum pada
setiap kelompok.
26 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
o Siswa mendiskusikan menjawab pertanyaan dari
praktikum yang dilakukan.
o Siswa mendiskusikan kesimpulan dari praktikum yang
dilakukan.
Mengkomunikasikan
o Perwakilan dari setiap kelompok siswa menyampaikan
hasil praktikum kelompoknya secara lisan.
Kegiatan Akhir Penutup 15 menit
o Siswa mengumpulkan salah satu jawaban LKS yang
telah dikerjakan secara berkelompok kepada guru
beserta lembar Peer Assessment dan lembar Self
Assessment.
o Siswa diberi kesempatan oleh guru untuk menanyakan
materi praktikum yang masih belum jelas.
o Siswa bersama guru menyimpulkan materi praktikum.
o Siswa berdo’a dan menjawab salam penutup.
F. Pertemuan Keenam
Kegiatan Alokasi
Langkah Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Kegiatan Awal Pendahuluan 15 menit
o Siswa menjawab salam dan berdo’a.
o Siswa diperiksa kehadirannya oleh guru.
Apersepsi
o Siswa mengulas penentuan ΔH suatu reaksi.
Motivasi
o Siswa diberi informasi mengenai judul praktikum dan
tujuan praktikum, yakni penentuan ΔH suatu reaksi.
Kegiatan Inti Mengamati 60 menit
o Siswa memperhatikan langkah-langkah dalam
praktikum.
Menanya
o Siswa membuat pertanyaan terkait praktikum yang akan
dilaksanakan.
Mengumpulkan Data
o Siswa menata dan mengatur alat-alat yang akan
digunakan dalam praktikum.
o Setiap membuat bahan-bahan yang akan digunakan
dalam praktikum.
o Siswa melakukan percobaan sesuai dengan langkah-
27 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
langkah yang sesuai dan urut dalam LKS.
o Siswa mencatat hasil-hasil dalam praktikum.
Mengasosiasi
o Siswa mendiskusikan hasil data dari praktikum pada
setiap kelompok.
o Siswa mendiskusikan menjawab pertanyaan dari
praktikum yang dilakukan.
o Siswa mendiskusikan kesimpulan dari praktikum yang
dilakukan.
Mengkomunikasikan
o Perwakilan dari setiap kelompok siswa menyampaikan
hasil praktikum kelompoknya secara lisan.
Kegiatan Akhir Penutup 15 menit
o Siswa mengumpulkan salah satu jawaban LKS yang
telah dikerjakan secara berkelompok kepada guru
beserta lembar Peer Assessment dan lembar Self
Assessment.
o Siswa diberi kesempatan oleh guru untuk menanyakan
materi praktikum yang masih belum jelas.
o Siswa bersama guru menyimpulkan materi praktikum.
o Siswa berdo’a.
o Siswa menjawab salam penutup.

I. PRODUK PEMBELAJARAN
Produk SDM :
 Siswa mampu menganalisis proses reaksi termokimia
 Siswa berperilaku, berkarakter, ingin tahu, disiplin, jujur, teliti, bertanggung
jawab, kritis, kreatif, demokratis dan komunikatif.
 Siswa dapat memahami implikasi keterkaitan SETS untuk materi termokimia.
 Siswa yang memiliki inovasi teknologi atau sains yang diperoleh dari pengalaman
atau masalah mempelajari termokimia berpendekatan SETS dengan topik
termokimia didalam buli-buli, Gas LPG, proses dalam termometer dan pembakaran
Batubara dalam bidang teknologi beserta dampaknya ditinjau dari lingkungan dan
masyarakat.
 Siswa yang bervisi enterpreneurship dengan teknologi ramah lingkungan,
memanfaatkan bahan dan tenaga kerja yang ada di lingkungan sekitarnya.
Produk non SDM :
 Hasil pengerjaan soal secara benar.
 Hasil laporan praktikum

28 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
 Hasil koleksi informasi dengan termokimia dalam bentuk teknologi serta
implikasinya pada sains, lingkungan dan masyarakat.

J. PENILAIAN
Evaluasi Program :
- Kecukupan dan kesesuaian perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi melalui
observasi diri, kelompok serta proses untuk guru dan siswa.
Evaluasi Hasil Belajar, aspek yang dinilai :
a. Kognitif
Penilaian dalam soal – soal yang dikerjakan siswa.
b. Psikomotor
Penilaian dalam unjuk kerja / eksperimen / praktikum dan diskusi.
c. Afektif
Sesuai dengan lembar penilaian afektif berdasarkan pengamatan guru dalam
kelas.

Semarang, ............................2014
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kimia

........................................... Arif Purnawan


NIP .................................... NIM. 0402514023

29 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
BAHAN AJAR BERVISI

SETS
TERMOKIMIA

30 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
PROGRAM
PASCASARJANA
PRODI S-2 IPA (KIMIA)
UNIVERSITAS NEGERI
SEMARANG
TERMOKIMI
A
Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu:
Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu:
• Menjelaskan hukum/azas
Setelah mempelajari babkekekalan
ini, kamuenergi
diharapkan mampu:
• Menjelaskan hukum/azas kekekalan energi
• Membedakan sistem dan lingkungan
• Menjelaskan hukum/azas kekekalan energi
• Membedakan sistem dan lingkungan
• Membedakan
• Membedakan reaksi yangdan
sistem melepaskan
lingkungankalor (eksoterm) dengan reaksi yang menerima
• Membedakan reaksi yang melepaskan kalor (eksoterm) dengan reaksi yang menerima
kalor (endoterm) melalui percobaan
• Membedakan reaksi yang melepaskan kalor (eksoterm) dengan reaksi yang menerima
kalor (endoterm) melalui percobaan
• Menghitung harga Δ melalui
kalor (endoterm) H reaksipercobaan
melalui percobaan.
• Menghitung harga Δ H reaksi melalui percobaan.
• Menghitung harga H reaksi dengan
• Menghitung harga Δ H reaksi melaluimenggunakan:
percobaan.
• Menghitung harga H reaksi dengan menggunakan:
– data entalpi
• Menghitung pembentukan
harga standar
H reaksi dengan ( H°f)
menggunakan:
– data entalpi pembentukan standar ( H°f)
– diagram siklus pembentukan standar ( H°f)
– data entalpi
– diagram siklus
– energi ikatansiklus
– diagram
– energi ikatan
– energi ikatan

31 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
32 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
TERM
OKIMI KATA KUNCI
entalpi, perubahan,
sistem, lingkungan,

A eksoterm, endotem
n dengan perubahan struktur zat, misalnya perubahan wujud atau perubahan struktur kristal. Untuk mempelajari perubah

33 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
A. ENERGI DAN ENTALPI.

1. Sistem dan Lingkungan.

Dalam termokimia ada dua hal yang perlu diperhatikan yang menyangkut perpindahan
energi yaitu sistem dan lingkungan.

Segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian dalam mempelajari perubahan energi
disebut sistem sedangkan hal-hal diluar sistem yang membatasi sistem dan dapat
mempengaruhi sistem disebut lingkungan.

Contoh:

Pada reaksi antara larutan NaOH dengan larutan HCl dalam suatu tabung reaksi dan
terjadi kenaikan suhu yang menyebabkan suhu tabung reaksi naik demikian pula
suhu disekitarnya.

Pada contoh tersebut yang menjadi pusat perhatian adalah larutan NaOH dan lartutan
HCl, dengan demikian larutan NaOH dan HCl disebut sistem, sedangkan tabung reaksi,
suhu udara, tekanan udara merupakan lingkungan.

Berdasar interaksinya dengan lingkungan sistem dibedakan menjadi tiga macam yaitu
sistem terbuka, sistem tertutup dan sistem terisolasi.

a. Sistem Terbuka.

Sistem terbuka adalah suatu sistem dimana dapat terjadinya pertukaran kalor dan zat
(materi) antara lingkungan dengan sistem.
Contoh :
Reaksi antara logam magnesium dengan asam klorida encer yang dilakukan pada
tabung reaksi yang terbuka. Pada peristiwa ini terjadi reaksi,

Mg(s) + 2 HCl(aq)  MgCl2(aq) + H2(g)

Karena reaksi dilakukan pada tabung terbuka maka gas hidrogen yang terjadi akan
keluar dari sistem ke lingkungan, dan kalor yang dihasilkan pada reaksi tersebut akan
merambat keluar dari sistem ke lingkungan pula.

b. Sistem Tertutup
34 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
Sistem tertutup adalah suatu sistem dimana antara sistem dan lingkungan dapat
terjadi pertukaran kalor tetapi tidak dapat terjadi pertukaran materi.

Contoh :

Bila reaksi antara logam magnesium dengan asam klorida encer tersebut dilakukan
pada tabung reaksi yang tersumbat dengan rapat, maka gas hidrogen (materi) didalam
sistem tidak dapat meninggalkan (keluar) dari sistem, tetapi perambatan kalor
meninggalkan (keluar ) dari sistem tetap terjadi melalui dinding tabung reaksi.

c. Sistem Terisolasi

Sistem terisolasi merupakan sistem dimana tidak memungkinkan terjadinya


pertukaran kalor dan materi antara sistem dengan lingkungan

Contoh :

Bila reaksi antara logam magnesium dan asam klorida encer tersebut dilakukan
didalam suatu tempat yang tertutup rapat (terisolasi) didalam penyimpan air panas
(termos)

Pada umumnya reaksi kimia banyak dilakukan didalam sistem yang terbuka.

Gb. 1.1. Macam – Macam Sistem

Sistem Terisolasi

2. Energi dan Entalpi

35 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
ANALOGI KONSEP
Energi dianalogikan seperti uang yang tersimpan di bank. Uang yang terdapat dibank dapat

Bila suatu sistem mengalami perubahan dan dalam perubahan tersebut menyerap kalor,
maka sebagian energi yang diserap tersebut digunakan untuk melakukan kerja,(w),
misalnya pada pemuaian gas kerja tersebut digunakan untuk melawan tekanan udara
disekitarnya. Sebagian lain dari energi tersebut disimpan dalam sistem tersebut yang
digunakan untuk gerakan-gerakan atom-atom atau molekul-molekul serta mengatur
interaksi antar molekul tersebut. Bagian energi yang disimpan ini disebut dengan energi
dalam (U).

Reaksi kimia pada umumnya merupakan sistem terbuka atau tekanan tetap, oleh karena
itu proses yang melibatkan perubahan volume, ada kerja yang menyertai proses tersebut
yang walaupun kecil tetapi cukup berarti. Menurut hukum Kekekalan energi ( Hukum
Termodinamika I ) hal tersebut harus diperhatikan. Oleh karena itu perlu suatu fungsi baru
(besaran baru) yang disebut dengan entalpi, H, yang berhubungan dengan perubahan
kalor pada tekanan tetap.
Satuan-satuan energi :
1 kalori = 4,184 Joule
1 kJ = 1000 Joule
Dari hukum Termodinamika I didapat bahwa,
1 kkal = 1000 kalori
1kkal = 4,184 k J

Dengan :
H = entalpi
H = U + PV U = energi dalam
P = tekanan
V = volume

dan perubahan entalpi dapat dinyatakan dengan persamaan

Dengan
36 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023 H = U+ (PV) H = perubahan entalpi
U = perubahan
Perangkat Pembelajaran energibervisi
Termokimia dalamSETS
Dari persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa bila reaksi dilakukan pada tekanan
tetap maka perubahan kalor yang terjadi akan sama dengan perubahan entalpi sebab
perubahan tekanannya 0 (nol). Jadi besarnya entalpi sama dengan besarnya energi dalam
yang disimpan didalam suatu sistem, maka dapat disimpulkan bahwa
Entalpi ( H ) adalah merupakan energi dalam bentuk kalor yang tersimpan didalam
suatu sistem.
Pada umumnya entalpi suatu sistem disebut juga sebagai kandungan panas atau isi
panas suatu zat

3. Perubahan Entalpi (H)

ANALOGI KONSEP :
Energi dalam yang disimpan suatu sistem tidak Energi dalam suatu zat dengan isi
dapat diketahui dengan pasti, yang dapat diketahui
kantong seseorang. Seberapa
adalah besarnya perubahan energi dari suatu
sistem bila sistem tersebut mengalami suatu besar seluruh uang yang
perubahan. Perubahan yang terjadi pada suatu tersimpan dalam kantong
sistem akan selalu disertai perubahan energi, dan seseorang tidak dapat dipastikan,
besarnya perubahan energi tersebut dapat diukur, yang dapat diketahui hanya
oleh karena itu perubahan entalpi suatu sistem seberapa banyak orang tersebut
dapat diukur bila sistem mengalami perubahan. memasukkan atau mengeluarkan
Sistem dapat mengalami perubahan karena uangnya atau perubahannya,
berbagai hal, misalnya akibat perubahan tekanan, perbedaanya bila isi kantong
perubahan volum atau perubahan kalor. dapat dikeluarkan semuanya
Perubahan volum dan perubahan tekanan dapat tetapi energi suatu zat tidak
disertai pula perubahan kalor , demikian pula mungkin dikeluarkan semuanya.
sebaliknya.

Bila sistem mengalami perubahan pada tekanan tetap, maka besarnya perubahan kalor
disebut dengan perubahan entalpi ( H).

Jika suatu reaksi berlangsung pada tekanan tetap maka perubahan entalpinya sama
dengan kalor yang harus dipindahkan dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya agar
suhu sistem kembali kedalam keadaan semula.

(qp = kalor reaksi pada tekanan tetap)


H = qp

37 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
Besarnya perubahan entalpi suatu sistem dinyatakan sebagai selisih besarnya entalpi
sistem setelah mengalami perubahan dengan besarnya eentalpi sistem sebelum perubahan
yang dilakukan pada tekanan tetap.

H = Hakhir - Hawal

38 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
menyertai suatu reaksi dipengaruhi oleh jumlah zat , keadaan fisis dari zat tersebut, suhu dan tek

Contoh 1 :

1) Pada pembentukan 1 mol air dari gas hidrogen dan gas oksigen pada 25 0C , 1 atm.
dilepaskan kalor sebesar 285,5 kJ dan pada pembentukan 2 mol air dari gas hidrogen
dan oksigen pada 250C, 1 atm. dilepaskan 571 kJ.

2) Pada pemebntukan 1 mol uap air dari gas hidrogen dan oksigen pada 250C, 1 atm.
dilepaskan kalor sebesar 240 kJ, sedangkan bila yang terbentuk air dalam wujud cair
dilepaskan kalor 285,5 kJ/mol.

3) Kalor penguapan air pada 250C, 1 atm. adalah 44 kJ/mol sedangkan pada 100 0C
1atm. kalor penguapannya 40 kJ/mol.

39 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
Berdasar contoh tersebut maka didalam membandingkan besarnya perubahan entalpi suatu
sistem sebelum dan sesudah reaksi harus dilakukan pada kondisi yang sama.

4. Reaksi Endoterm dan Reaksi Eksoterm.

Bila suatu reaksi dilakukan dalam sistem terisolasi (tersekat) mengalami perubahan yang
mengakibatkan terjadinya penurunan energi potensial partikel-partikelnya, maka untuk
mengimbangi hal tersebut energi kinetik partikel-partikelnya harus mengalami kenaikan,
sebab didalam sistem tersekat energi dalam sistem harus tetap. Adanya kenaikan energi
kinetik ditunjukkan dengan adanya kenaikan suhu sistem, akibatnya akan terjadi aliran
kalor dari sistem ke lingkungan. Reaksi yang
menyebabkan terjadinya aliran kalor dari sistem ke ANALOGI KONSEP :
lingkungan disebut dengan reaksi eksoterm.
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang disertai dengan Reaksi eksoterm
perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan. Dalam hal dianalogikan seperti, seorang
ini sistem melepaskan kalor ke lingkungan. Pada reaksi nasabah yang mendapat
eksoterm umumnya suhu sistem naik, adanya kenaikan kredit dari bank. Bank
suhu inilah yang mengakibatkan sistem melepaskan kalor (sistem) mengeluarkan uang
ke lingkungan. kepada nasabah, sehingga
Contoh: uang yang ada di bank
Reaksi antara kalsium oksida (kapur tohor) dengan air menjadi berkurang.
kapur tohor dimasukkan ke dalam air dalam tabung reaksi.
Reaksi ini berlangsung ditandai dengan kenaikan suhu
campuran (sistem). Karena suhu sistem lebih tinggi dari
lingkungan, maka kalor akan keluar dari sistem ke
lingkungan sampai suhu keduanya menjadi sama.

CaO(s) + H2O(l)  Ca(OH)2(aq)

40 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
Reaksi endoterm adalah reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari lingkungan
ke sistem, dalam reaksi ini kalor diserap oleh sistem
dari lingkungannya. Pada reaksi endoterm umumnya
ANALOGI KONSEP : ditunjukkan oleh adanya penurunan suhu, sebab
dengan adanya penuruunan suhu sistem inilah yang
Reaksi endoterm mengakibatkan terjadinya penyerapan kalor oleh
dianalogikan seperti nasabah sistem.
yang ingin menyimpan uang
Bila perubahan entalpi sistem dirumuskan,
di bank. Bank (sistem)
menerima uang dari nasabah
(lingkungan), karena bank
H = Hakhir - Hawal
mendapat uang yang dari
nasabah, mak uang yang ada
di bank bertambah.

maka pada reaksi Eksoterm dimana sistem melepas kalor berarti ,


Contoh:
Reaksi antara kristal barium hidroksida oktahidrat dengan kristal amonium klorida. Ketika
Hakhir < H
kristal barium hidroksida oktahidrat, Ba(OH)
awal 2. 8H2O dicampur dengan kristal amonium klorida
(NH4Cl), reaksi segera berlangsung yang ditandai dengan penurunan suhu campuran dan
pembentukan gas amonia. Oleh karena suhu campuran (sistem) menjadi lebih rendah
daripada lingkungan, maka kalor akan mengalir dari lingkungan ke dalam sistem sampai suhu
keduanya menjadi sama.
dan H <
Ba(OH)2. 8H2O(s) + 2NH4Cl  BaCl2.2H2O(s) + 2NH3(g) + 8H2O(l) 0
(berharga
negatip)

Hal yang sama terjadi pada reaksi endoterm,

Hakhir > Hawal

sehingga, H > 0 ( berharga positip)

Pereaksi Hawal Hasil Reaksi Hakhir


e entalpi
n
t
a H H
l
p
41i | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
Hasil reaksi H akhir pereaksi Hawal

koordinat reaksi koordinat reaksi

Gb. 1.1.a. Diagram Entalpi Gb.1.1.b. Diagram Entalpi


reaksi Eksoterm Reaksi Endoterm

Contoh 2 :

1) Pada pembakaran 1 mol arang (karbon) menjadi gas CO 2 pada tekanan tetap
dilepaskan kalor 393,5 kJ. Terjadinya pelepasan kalor ini diakibatkan suhu sistem
naik sehingga karena suhu sistem lebih tinggi dari lingkungan, maka akan terjadi
aliran kalor dari sistem ke lingkungan. Adanya aliran kalor dari sistem ke
lingkungan mengakibatkan entalpi sistem berkurang sebesar 393,5 kJ, maka
reaksi pembakaran karbon disebut reaksi eksoterm.

5. Persamaan Termokimia.

Persamaan termokimia menggambarkan suatu reaksi yang disertai informasi tentang


perubahan entalpi ( kalor) yang menyertai reaksi tersebut. Pada persamaan termokimia
terpapar pula jumlah zat yang terlibat reaksi yang ditunjukkan oleh koefisien reaksi dan
keadaan ( fasa) zat yang terlibat reaksi.

Contoh :
Pada pembentukan 1 mol air dari gas hidrogen dengan oksigen pada 298 K, 1 atm .
dilepaskan kalor sebesar 285,5 kJ .
Persamaan termokimia dari pernyataan tersebut adalah,

H2(g) + ½ O2(g)  H2O(l) H = - 285,5 kJ

42 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
6. Perubahan Entalpi Standar. ( H0)

Keadaan standar pengukuran perubahan entalpi adalah pada suhu 298 K dan tekanan 1
atm. Keadaan standar ini perlu karena pengukuran pada suhu dan tekanan yang berbeda
akan menghasilkan harga perubahan entalpi yang berbeda.
Beberapa jenis Perubahan entalpi standar

a. Perubahan Entalpi Pembentukan Standar ( Hfo)

Perubahan entalpi pembentukan standar ( Standar Entalphi of Formation) merupakan


perubahan entalpi yang terjadi pada pembentukan 1 mol suatu senyawa dari unsur-
unsurnya yang paling stabil pada keadaan standar.
Satuan perubahan entalpi pembentukan standar menurut Sistem Internasional (SI)
adalah kilojoule permol (kJ.mol-1). Harga perubahan entalpi pembentukan standar
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Contoh :

Perubahan entalpi pembentukan standar dari kristal amonium klorida adalah


-314,4 kJ.mol-1. Persamaan termokimia dari pernyataan tersebut adalah,

½ N2(g) + 2H2(g) + ½ Cl2(g)  NH4Cl (s) Hfo = - 314,4 kJ.mol-1

Catatan : Perubahan entalpi pembentukan standar (Hfo ) unsur bebas diberi


harga nol (0).

43 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
b. Perubahan Entalpi Peruraian
Standar (Hd)

Perubahan entalpi peruraian


standar ( Standard Entalpi of
Decomposition) Hd adalah
perubahan entalpi yang terjadi
pada peruraian 1 mol suatu
senyawa menjadi unsur-unsurnya
yang paling stabil pada keadaan
standar.

Pada dasarnya perubahan entalpi peruaraian standar merupakan kebalikan dari


perubahanentalpi pembentukan standar, karena merupakan kebalikan maka
harganyapun akan berlawanan tandanya.

Contoh :

Jika Hfo H2O(g) = -240 kJ.mol-1, maka HdH2O = + 240 kJ.mol-1 dan
persamaan termokimianya adalah,

H2O(l)  H2(g) + ½ O2(g) H = + 240 kJ

c. Perubahan Entalpi Pembakaran Standar ( Hc)

Perubahan entalpi pembakaran standar ( Standard Entalphi of Combustion) adalah


perubahan entalpi yang terjadi pada pembakaran 1 mol suatu zat secara sempurna.

Pembakaran merupakan reaksi suatu zat dengan oksigen, dengan demikian bila
suatu zat dibakar sempurna dan zat itu mengandung,

1). C  CO2(g)

2). H  H2O(g)

44 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
3). S  SO2(g)

Contoh :
Jika diketahui Hc C = -393,5 kJ.mol-1, berapa kalor yang terjadi pada pembakaran 1
kg arang, jika dianggap bahwa arang mengandung 48% karbon dan Ar C = 12.

Penyelesaian :

Diketahui :
Hc C = -393,5 kJ.mol-1
massa C = 48/100 x 1000 gram
= 48 gram
Ditanya : Q
Jawab :
Pada pembakaran 1 mol karbon dibebaskan kalor 393,5 kJ maka pada pembakaran
karbon sebanyak 48/12 mol karbon dihasilkan kalor sebanyak
= 48/12 x 393,5 kJ
= 1574,0 kJ

45 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
Latihan: 1.1.

46 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
B. Penentuan Perubahan Entalpi

1. Kalorimetri
Perubahan entalpi merupakan perubahan kalor yang diukur pada tekanan tetap, maka
untuk menentukan perubahan entalpi dilakukan dengan cara yang sama dengan penentuan
perubahan kalor yang dilakukan pada tekanan tetap.
Kalor merupakan bentuk energi yang terjadi akibat adanya perubahan suhu, jadi
perubahan kalor pada suatu reaksi dapat diukur melalui pengukuran perubahan suhu yang
terjadi. Jumlah kalor yang dilepas atau diserap oleh suatu sistem sebanding dengan massa,
kalor jenis zat dan perubahan suhunya. Hubungan antara ketiga faktor tersebut dengan
perubahan kalor dirumuskan dengan persamaan,
dimana,
q = perubahan kalor (Joule)
q= mxcxt m = massa zat (gram)
c = kalor jenis zat (J g-1 K-1)
t = perubahan suhu (K)

Pengukuran perubahan kalor dapat dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut
kalorimeter.
Kalorimeter sederhana dapat dibuat dari gelas
Gb. 1.3. Kalorimeter sederhana
atau wadah yang bersifat isolator ( tidak menyerap
kalor) misalnya gelas styrofoam atau plastik.
Dengan alat yang bersifat isolator dianggap wadah
tidak menyerap kalor yang terjadi pada suatu
reaksi, atau perubahan kalor yang terjadi selama
reaksi dianggap tidak ada yang hilang.

47 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
Gb. 1.4 Bom Kalorimeter
Kalorimeter Bom (Boom Calorimeter) merupakan suatu
kalorimeter yang dirancang khusus sehingga sistem benar-
benar dalam keadaan terisolasi. Umumnya digunakan
untuk menentukan perubahan entalpi dari reaksi-reaksi
pembakaran yang melibatkan gas. Didalam kalorimeter
bom terdapat ruang khusus untuk berlangsungnya reaksi
yang disekitarnya diselubungi air sebagai penyerap kalor.
Sistem reaksi di dalam kalorimeter diusahakan benar-
benar terisolasi sehingga kenaikan atau penurunan suhu
yang terjadi benar-benar hanya digunakan untuk
menaikkan suhu air didalam kalorimeter bom.
Meskipun sistem telah diusahakan terisolasi tetapi ada
kemungkinan sistem masih dapat menyerap atau
melepaskan kalor ke lingkungan, yang dalam hal ini
lingkungannya adalah kalorimeter itu sendiri.
Jika kalorimeter juga terlibat didalam pertukaran kalor,
maka besarnya kalor yang diserap atau dilepas oleh kalorimeter harus diperhitungkan. Kalor
yang diserap atau dilepas oleh kalorimeter disebut dengan kapasitas kalorimeter (C).

Contoh :
1. Didalam suatu kalorimeter bom direaksikan 0,16 gram gas metana (CH 4) dengan
oksigen berlebihan , sehingga terjadi reaksi,
CH4(g) + 2 O2(g) — CO2(g) + 2H2O (g)
Ternyata terjadi kenaikan suhu 1,56oC . Jika diketahui kapasitas kalor
kalorimeter adalah 958 J/oC , massa air didalam kalorimeter adalah 1000 gram
dan kalor jenis air 4,18 J/g oC. Tentukanlah kalor pembakaran gas metana dalam
kJ/mol. (Ar C = 16, H = 1)
Penyelesaian :
Kalor yang dilepas sistem sama dengan kalor yang diserap oleh air dalam
kalorimeter dan oleh klorimeternya, maka
qsistem = qair + q kalorimeter
qair = mair x cair x  t
= 1000 g x 4,18 J/g oC x 1,56 oC = 6520 J
qkal = Ckalorimeter x t
= 958 J/oC x 1,56oC
= 1494 J
maka
qsistem = (6520 + 1494) J
= 8014 J = 8,014 kJ
Jumlah metana yang dibakar adalah 0,16 gram
CH4 = (0,16/16) mol
48 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023 = 0,01 mol
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
maka untuk setiap mol CH4 akan dilepas kalor sebanyak
8,014 kJ
q 
0,01mol
= 801,4 kJ/mol
Karena sistem melepas kalor maka perubahan entalpinya berharga negatif
sehingga,
 Hc CH4 = - 801, 4 kJ/ mol

2. Dalam suatu kalorimeter direaksikan 100 cm3 larutan NaOH 1 M dengan 100
cm3 larutan HCl 1 M, ternyata suhunya naik dari 25 0C menjadi 310C. kalor
jenis larutan dianggap sama dengan kalor jenis air yaitu 4,18 Jg-1K-1 dan massa
jenis larutan dianggap 1 g/cm3. Jika dianggap bahwa kalorimeter tidak
menyerap kalor , tentukanlah perubahan entalpi dari reaksi
NaOH (aq) + HCl(aq)  NaCl (aq) + H2O (l)
Penyelesaian :
qsistem = qlarutan + qkalorimeter
karena qkalorimeter diabaikan maka
qsistem = qlarutan
massa larutan = m NaOH + m HCl
= (100 + 100) = 200 gram

t = 31 – 25

= 60C
= 6K

qlarutan = mlarutan x c larutan x t

= 200 gram x 4,18 J gram-1K-1 x 6 K


= 5016 Joule
= 5,016 kJ
NaOH = HCl = 0,1 L x 1 mol /L
= 0,1 mol
Jadi pada reaksi antara 0,1 mol NaOH dengan 0,1 mol HCl terjadi perubahan
kalor = 5,016 kJ maka untuk setiap 1 mol NaOH bereaksi dengan 1 mol
HCl akan terjadi perubahan kalor
= 5,016 kJ/0,1 mol
= 50,16 kJ/mol
Karena pada saat reaksi suhu sistem naik maka berarti reaksinya eksoterm,
dan perubahan entalpinya berharga negatif .
Persamaan termokimianya :

NaOH(aq) + HCl (aq)  NaCl(aq) + H2O (l) H = - 50,16 kJ


49 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
Menghitung ∆H reaksi dapat dianalogikan seperti seorang yang ingin pergi menuju Jakarta. Si A be

2. Hukum Hess.

Pengukuran perubahan entalpi suatu reaksi kadangkala tidak dapat ditentukan langsung
dengan kalorimeter, misalnya penentuan perubahan entalpi pembentukan standar (Hf0)
CO. Reaksi pembentukan CO adalah ,

C (s) + ½ O2(g)  CO(g)

Reaksi pembakaran karbon tidak mungkin hanya menghasilkan gas CO saja tanpa disertai
terbentuknya gas CO2, jadi bila dilakukan pengukuran perubahan entalpi dari reaksi
tersebut yang terukur tidak hanya reaksi pembentukan gas CO saja, tetapi juga terukur
pula perubahan entalpi dari reaksi :

C(s) + O2  CO2 (g)

50 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
Untuk mengatasi persoalan tersebut Henry Germain Hess (1840) melakukan serangkaian
percobaan dan didapat kesimpulan bahwa perubahan entalpi suatu reaksi merupakan
fungsi keadaan, artinya, bahwa perubahan entalpi suatu reaksi hanya tergantung pada
keadaan awal (zat-zat pereaksi) dan keadaan akhir (zat-zat hasil reaksi) dari suatu

Germain Henry Hess adalah ahli kimia berke . Dia lahir pada di , Swiss. Sejak , dia sudah me

reaksi dan tidak tergantung bagaimana jalannya reaksi. Pernyataan ini dikenal dengan
Hukum Hess.

Contoh :
Reaksi pembakaran karbon menjadi gas CO2 dapat berlangsung dalam dua tahap yaitu,
Tahap 1 : C (s) + ½ O2(g)  CO(g) ........ H = a kJ
Tahap 2 : CO(g) + ½ O2(g)  CO2(g) ......H = b kJ
Dengan demikian perubahan entalpi secara keseluruhan bila reaksi dilakukan dalam satu
tahap, tanpa melewati gas CO
Tahap langsung : C(s) + O2(g)  CO2(g) ....H = (a+b) kJ
51 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
Dari kedua kemungkinan tersebut maka penentuan perubahan entalpi pembentukan gas
CO dapat dilakukan dengan cara,
1) Menetukan secara kalorimetri perubahan entalpi dari reaksi tahap langsung dan
didapat,
C(s) + O2(g)  CO2(g) ........ H = - 394 kJ
2) Menetukan secara kalorimetri perubahan entalpi tahap 2, dan didapat
CO(g) + ½ O2(g)  CO2(g) ......H = -111 kJ
Dari kedua reaksi tersebut didapat perubahan entalpi untuk reaksi tahap 1 adalah,
- 394 kJ = a + (-111) kJ
a = (- 394 ) - (-111) kJ
= - 283 kJ
sehingga : C (s) + ½ O2(g)  CO(g) ........ H = - 283 kJ
Secara analitis dapat dihitung dengan cara:
C(s) + O2(g)  CO2(g) ...........H = - 393 kJ

CO2(g)  CO(g) + ½ O2(g) ..H = +111 kJ

C(s) + ½ O2 (g)  CO(g) .......H = -283 kJ

(Catatan : Agar didapat reaksi pembentukan gas CO maka reaksi tahap


langsung tetap, reaksi tahap 2 dibalik kemudian dijumlahkan)

Untuk menggambarkan rute reaksi yang terjadi pada reaksi diatas oleh Hess
digambarkan dengan siklus energi, yang dikenal dengan Siklus Hess.

H = -394 kJ
C (s) + O2(g) CO2(g)

CO2(g)

CO(g) + ½ O2(g)

H = - 111 kJ H = -283 kJ

Jika digambarkan tahap-tahap perubahan energinya akan didapat suatu diagram


entalpi (tingkat energi) sebagai berikut,

52 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
H C (s) + O2(g)
0

CO(g)
- 111

C O2(g)

- 394

Kedalam suatu kalorimeter direaksikan 50 cm3 larutan CuSO4 0,1 M dengan serbuk seng ( mass
CuSO4(aq) + Zn(s) Cu(s) + ZnSO4(aq)
Dari suatu percobaan penentuan Hfo alkohol (C2H5OH) dibakar untuk memanaskan 100 gram air
Tentukanlah Hc C2H5OH
Diketahui :
2P (s) + O2(g) + 3Cl2(g) 2POCl(g) H = - 1150 kJ
H2(g) + Cl2(g) 2HCl(g)H = - 184 kJ
2P(s) + 5Cl2(g) 2PCl5(g) H = -640 kJ
H2(g) + O2(g) 2H2O(g)H = - 482 kJ
Hitunglah H untuk reaksi :
PCl5(g) + H2O(g) POCl3(g) + 2 HCl(g)

53 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
1. Diketahui :
Hfo H2O(l) = -285,5 kJ.mol-1
Hfo CO2(g) = -393,5 kJ.mol-1
Hfo C3H8(g) = -103 kJ.mol-1

a. Hitunglah Hc C3H8.


b. Berapa kalor yang dilepas jika 10 gram C3H8 dibakar sempurna. (Ar C : 12; H : 1)
2. Diketahui diagram siklus energi sebagai berikut :
H = ?
C(s) + 2H2(g) + 2O2(g) CH4(g) + 2O2(g)

H = -965 kJ H = -890 kJ
CO2(g) + 2H2O(g)

Hitunglah: a. Hfo CH4(g)


b. Buatlah diagram tingkat energinya
3. Jika spiritusdianggap hanya mengandung alkohol (C2H5OH ) saja, berapa gram spiritus
harus dibakar agar untuk menaikkan suhu 100 gram air dari 20 oC menjadi 50oC Jika
dianggap hanya 50% saja kalor yang terpakai.
Diketahui :
Hfo H2O(g) = - 240 kJ.mol-1
Hfo CO2(g) = - 394 kJ.mol-1
Hfo C2H5OH = - 277 kJ.mol-1
Ar C : 12; H : 1; O : 16
4. Diketahui : Hfo CO2 = - 394 kJ.mol-1
Hfo H2O = - 285 kJ.mol-1
Hfo C2H4 = + 52 kJ.mol-1
Hitunglah kalor yang dilepas pada pembakaran 6,72 liter gas C2H4 pada suhu 0oC, 1
atm. (Ar C : 12; H : 1)
5. Jika diketahui Hfo CaCO3(s) = -1207 kJ.mol-1 , Hfo CaO(s) = - 635,5 kJ.mol-1 dan
Hfo CO2(g) = - 394 kJ.mol-1. Tentukan perubahan entalpi pada proses peruraian
CaCO3 dengan reaksi :
CaCO3(s)  CaO(s) + CO2(g)

6. Diketahui : HCN(aq)  H+(aq) + CN -- (aq) H = + 42,8 kJ


H2O (l)  H+(aq) + OH-- (aq) H = + 53,2 kJ
Hitunglah H dari reaksi :
HCN (aq) + OH-- (aq)  H2O (l) + CN--(aq)

7. Diketahui persamaan termokimia sebagai berikut :


C4H9OH (l) + 6 O2(g)  4 CO2 (g) + 5 H2O (g) H = - 2456 kJ
(C2H5)2O (l) + 6O2(g)  4 CO2(g) + 5 H2O(g) H = - 2510 kJ
Hitunglah perubahan entalpi untuk reaksi ,
54 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
C. Energi Ikatan

ANALOGI KONSEP:
Ikatan diantara atom-atom yang saling berikatan  dianalogikan seperti dua buah bola yang dihubu
Untuk memutuskan ikatan, pegas ditarik sekuat mungkin, sehingga diperlukan energi (pena
Jika pegas dikembalikan pada keadaan semula (pembentukan ikatan) maka dibebaskan energi (p

Reaksi kimia pada dasarnya terdiri dari dua proses, yang pertama adalah pemutusan
ikatan - ikatan antar atom dari senyawa yang bereaksi, yang kedua adalah proses
penggabungan ikatan kembali dari atom-atom yang terlibat reaksi sehingga membentuk
susunan baru.
Proses pemutusan ikatan merupakan proses yang memerlukan energi (kalor) sedangkan
proses penggabungan ikatan adalah proses yang membebaskan energi (kalor).

dilepaskan energi
     
55 | P a g e
0402514023
A R I F PUR N AWA N /

Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS


Kalor yang diperlukan untuk memutuskan ikatan oleh satu mol molekul gas menjadi
atom - atom atau gugus dalam keadaan gas disebut dengan energi ikatan.

1. Energi Dissosiasi Ikatan (D)

Energi dissosiasi ikatan merupakan energi yang diperlukan untuk memutuskan salah
satu ikatan 1 mol suatu molekul gas menjadi gugus-gugus molekul gas.

contoh:

CH4 (g)  CH3(g) + H(g) H = + 425 kJ/mol

CH3 (g)  CH2(g) + H(g) H = + 480 kJ/mol


Dari reaksi tersebut menunjukkan bahwa untuk memutuskan sebuah ikatan
C – H dari molekul CH4 menjadi gugus CH3 dan atom gas H diperlukan energi
sebesar 425 kJ/mol, tetapi pada pemutusan ikatan C – H pada gugus CH 3
menjadi gugus CH2 dan sebuah atom gas H diperlukan energi yang lebih besar,
yaitu 480 kJ/mol.
Jadi meskipun jenis ikatannya sama tetapi dari gugus yang berbeda diperlukan
energi yang berbeda pula.

2. Energi Ikatan Rata- Rata

Energi ikatan rata-rata merupakan energi rata-rata yang diperlukan untuk memutus
sebuah ikatan dari seluruh ikatan suatu molekul gas menjadi atom-atom gas.

56 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
Contoh:

CH4 (g)  CH3(g) + H(g) H = + 425 kJ/mol

CH3 (g)  CH2(g) + H(g) H = + 480 kJ/mol

CH2 (g)  CH (g) + H (g) H = + 425 kJ/mol

CH (g)  C (g) + H (g) H = + 335 kJ/mol

Jika keempat reaksi tersebut dijumlahkan maka akan diperlukan energi 1664
kJ/mol, maka dapat dirata – rata untuk setiap ikatan didapatkan harga +146
kJ/mol.
Jadi energi ikatan rata-rata dari ikatan C – H adalah 416 kJ/mol

Energi ikatan rata-rata merupakan besaran yang cukup berarti untuk meramalkan
besarnya energi dari suatu reaksi yang sukar ditentukan melalui pengukuran langsung
dengan kalorimeter, meskipun terdapat penyimpangan – penyimpangan.

Tabel 1.1. Energi Ikatan Rata-rata Beberapa Ikatan (kJ.mol-1)

Energi Ikatan rata-rata Energi Ikatan rata-rata


Ikatan Ikatan
(kJ/mol) (kJ/mol)
C–H + 413 I–I + 151
C–C + 348 C–I + 240
C–O + 358 N-O + 201
C–F + 485 N–H + 391
C – Cl + 431 N-N + 163
C – Br + 276 C=C + 614
57 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
H - Br + 366 C=O + 799
H–H + 436 O=O + 495
H–O + 463 NN + 491
F–F + 155 CN + 891
Cl – Cl + 242 CC + 839
Br – Br + 193

Energi ikatan dapat sebagai petunjuk kekuatan ikatan dan kesetabilan suatu molekul.
Molekul dengan energi ikatan besar berarti ikatan dalam molekul tersebut kuat yang
berarti stabil. Molekul dengan energi ikatan kecil berarti mudah terurai.

Contoh :

Energi ikatan H F : 567 kJ.mol-1 dan H I : 299 kJ.mol-1 . Fakta menunjukkan


bahwa gas HI lebih mudah terurai daripada gas HF.
Selain dapat sebagai informasi kesetabilan suatu molekul harga energi ikatan rata-rata

 H =  Energi ikatan zat pereaksi -  Energi ikatan zat hasil reaksi


atau energi dissosiasi ikatan dapat digunakan untuk memperkirakan harga perubahan
entalpi suatu reaksi, dimana perubahan entalpi merupakan selisih dari energi yang
digunakan untuk memutuskan ikatan dengan energi yang terjadi dari penggabungan
ikatan.
Contoh :
CH4(g) + Cl2(g)  CH3Cl(g) + HCl(g)

Reaksi diatas dapat digambarkan strukturnya sebagai berikut,

H H
 
H C H + Cl Cl  H C Cl + H Cl
 
H H

58 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
Perubahan entalpinya dapat dihitung sebagai berikut,
Ikatan yang putus : 4 ikatan C H : 4 x 413 kJ = 1652 kJ
1 ikatan Cl Cl : 1 x 242 kJ = 242 kJ
Ikatan yang terbentuk: 3 ikatan C H : 3 x 413 kJ = 1239 kJ
1 ikatan C Cl : 1 x 328 kJ = 328 kJ
1 ikatan H Cl : 1 x 431 kJ = 431 kJ
H = (pemutusan ikatan) - (penggabungan ikatan)

= ( 1652 + 242) - (1239 + 328 + 431) kJ


= 1894 - 1998 kJ
= - 104 kJ

Latihan: 1.3.

Diketahui : C2H4(g) 2C(g) + 4 H(g) H : +2266 kJ


dan energi ikatan rata-rata CH : 413 kJ.mol-1 .
Hitunglah energi ikatan rata-rata C = C !
Dengan menggunakan data energi ikatan rata-rata hirunglah perubahan entalpi dari reaksi beriku
SO2(g) + O2(g) SO3(g)
Jelaskan berdasar harga energi ikatan rata-rata mengapa oksigen lebih reaktif daripada nitrogen ?
Jika diketahui energi ikatan rata-rata HH : 436 kJ.mol-1, BrBr : 192 kJ.mol-1, dan HBr : 366 kJ.mo
Jika diketahui : Hfo CO2(g) : -394 kJ.mol-1
Hfo H2O(g) : - 285 kJ.mol-1
Hc CH4(g) : - 802 kJ.mol-
Dan energi ikatan rata-rata HH : 436 kJ.mol-1 dan energi atomisasi
C(s) C(g) H : +715 kJ.
Tentukan Energi ikatan CH pada CH4.

59 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
D. Bahan Bakar dan Perubahan Entalpi.

Bahan bakar merupakan suatu senyawa yang bila dilakukan pembakaran terhadapnya
dihasilkan kalor yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Bahan bakar yang
banyak dikenal adalah jenis bahan bakar fosil, misalnya minyak bumi atau batu bara.
Selain bahan bakar fosil dikembangkan pula bahan bakar jenis lain misalnya alkohol,
hidrogen. Nilai kalor bakar dari bahan bakar umumnya dinyatakan dalam satuan
kJ/gram, yang menyatakan berapa kJ kalor yang dapat dihasilkan dari pembakaran 1
gram bahan bakar tersebut, misalnya nilai kalor bakar bensin 48 kJ g-1, artinya setiap
pembakaran sempurna 1 gram bensin akan dihasilkan kalor sebesar 48 kJ. Berikut ini
nilai kalor bakar beberapa bahan bakar yang umum dikenal.
Tabel 1.2. Nilai Kalor Bakar Beberapa Bahan Bakar

Bahan Bakar Nilai Kalor Bakar (kJ g-1)


Gas alam (LNG) 49
Batu bara 32
Bensin 48
Arang 34
Kayu 18

Nilai kalor bakar dapat digunakan untuk memperkirakan harga energi suatu bahan bakar.

Contoh:
Harga arang Rp 10200,-/kg, dan harga LPG Rp 2600,-/kg. Nilai kalor Bakar
arang 34 kJ/gram dan nilai kalor bakar LPG 40 kJ/gram. Dari informasi tersebut
dapat diketahui harga kalor yang lebih murah, yang berasal dari arang atau dari
LPG.
Nilai kalor bakar arang : 34 kJ/gram, jadi uang Rp. 1200,- dapat untuk
memperoleh 1000 gram arang dan didapat kalor sebanyak
= 34 x 1000 kJ = 34.000 kJ
Jadi tiap rupiahnya mendapat kalor sebanyak
= 34000 /1200
= 28,3 kJ/rupiah.
Untuk LPG, nilai kalor bakarnya : 40 kJ/gram, jadi uang Rp. 2600 dapat untuk
memperoleh 1000 gram LPG dan kalor sebanyak
= 40 x 1000 kJ
= 40.000 kJ
Jadi tiap rupiahnya mendapat kalor sebanyak : 40.000/2600
60 | P a g e = 15,4 kJ/rupiah A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
Kesimpulannya : dipandang dari sudut energi yang diperoleh tiap rupiahnya lebih murah
menggunakan LPG sebagai bahan bakar. Dalam pemilihan jenis bahan bakar juga harus
mempertimbangkan segi -segi lain, misalnya kepraktisan, ketersediaanya dan faktor-
faktor lain misalnya kepraktisan, kebersihannya dan tingkat pencemarannya. Dari kedua
faktor tersebut penggunaan LPG sebenarnya lebih menguntungkan daripada arang.

Salah satu faktor yang perlu diperhitungkan dalam penggunaan bahan bakar adalah
tingkat kesempurnaan pembakarannya. Pembakaran tidak sempurna dipandang dari
sudut energi yang dihasilkan, akan merugikan sebab akan dihasilkan energi yang lebih
sedikit.

Contoh:

1. C3H8(g) + 5O2(g)  3CO2(g) + 4H2O(g) H = - 2218 kJ

2. C3H8(g) + O2(g)  2CO2(g) + CO(g) + 4H2O(g) H = - 1934 kJ

Latihan: 1.4.

Jika diketahui , Hfo CO2(g) : - 394 kJ.mol-1 , Hfo H2O (g): - 285 kJ.mol-1 dan Hfo C2H5OH (l) : -
(Ar C : 12, H: 1, O : 16)

Dari kedua contoh terlihat bahwa pada pembakaran sempurna (reaksi 1) dihasilkan kalor
yang lebih banyak daripada pembakaran tidak sempurna (reaksi 2). Selain energi yang
lebih sedikit pada pembakaran tidak sempurna dihasilkan pula senyawa CO yang dapat
menimbulkan pencemaran.

61 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
Termokimia dalam Kontekstual kehidupan sehari-hari

(Thermochemistry in Contextual and Day Life)

KANTUNG PENYEKA (PENYEKA PORTABEL)

Pada
pertandingan
sepak bola
kadang-kadang
terjadi tackling
keras oleh
pemain sehingga
dapat pemain
yang terkena tackling kesakitan. Pada saat itu kemudian ofisial dan
petugas kesehatan tim akan segeran masuk ke lapangan dan
menyeka bagian yang sakit dengan kantung penyeka (alat penyeka
potable).
Salah satu alat P3K yang dibawa oleh pelatih sepakbola dalam mengantisipasi terjadinya
kram atau terkilir adalah packing penyeka portable. Cara kerja packing penyeka portabel
tersebut adalah pemanfaatan reaksi endoterm dan eksoterm secara langsung.
Packing penyeka dingin merupakan kantong plastik dua lapis. Bagian luar yang kuat berisi
serbuk amonium nitrat (NH4NO3) dan plastik bagian dalam (yang mudah pecah) berisi air.
Apabila akan dipakai maka kantong plastik tersebut ditekan dan airnya akan keluar
melarutkan amonium nitrat. Proses pelarutan amonium nitrat adalah proses endoterm
sehingga terjadi penurunan suhu.
Penurunan suhu pada kantong yang mengandung 120 gram kristal amonium nitrat (Mr = 80)
dan 500 mL air dapat dihitung sebagai berikut:
NH4NO3 = 120 gram NH4NO3(aq)

= 120/ 80 mol
total kalor diserap = 1,5 mol x 26 kJ/ mol H = + 26 kJ/mol
= 39 kJ = 39.000 J
NH4NO3(s) + H2O(l)
Jika
q = m x c x t
62 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
39.000 = 500 x 4,2 x t

t = 18,6 oC Jadi suhu larutan akan turun sebesar 18,6oC


Packing dingin yang berisi amonium nitrat tidak dapat didaur ulang ( sekali pakai) sebab
larutan amonium nitrat sukar dikristalkan kembali, selain itu harga amonium nitrat relatif
murah.
Packing tipe penyeka panas berisi natrium tiosulfat cair
(Na2S2O3). Natrium tiosulfat bertahan dalam kondisi cair Na2S2O3 (l)

dibawah titik bekunya (48oC), fenomena ini disebut


keadaan super-cool. Pada kondisi super-cool ini bila ada
sedikit saja kristal Na2S2O3 akan diikuti pengkristalan H = - 56 kJ/mol
seluruh Na2S2O3 cair. Kristalisasi ini dapat dilakukan
dengan menekan kristal induk Na2S2O3 yang ada pada
pojok packing ke dalam cairan Na2S2O3 . Proses
keristalisasi ini merupakan reaksi eksoterm yang dapat Na2S2O3 (s)
menaikkan suhu packing sampai 48oC. Packing ini dapat
dipakai ulang dengan memanaskan packing pada air
hangat hingga natrium tiosulfat akan mencair kembali.
Packing penyeka panas portabel yang lain adalah berisi serbuk besi dan garam dapur serta gas
oksigen. Packing ini berupa kantong plastik yang sangat kuat agar tidak ada gas oksigen yang
bocor serta dapat menahan tekanan gas oksigen.
Reaksi yang terjadi adalah :
4 Fe(s) + 3 O2(g)  2 Fe2O3(s) H = - 1648 kJ/mol
Pada saat campuran tersebut dikocok oksigen akan keluar dari larutan NaCl dan terjadi reaksi
antara besi dengan gas oksigen yang dikatalisis oleh NaCl dan air. Pengocokan tidak boleh
terlalu kuat sebab reaksi yang terjadi menghasilkan kalor yang besar dan dapat menghasilkan
panas yang terlalu tinggi karena reaksinya sangat cepat. Model packing ini hanya dapat
digunakan sekali pakai.

(sumber : Ted Lister . 1991. Understanding Chemistry. London : Stanley Thornes Pub.)

63 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
“Analisislah Keterkaitan Unsur SETS berdasarkan konsep Termokimia pada
informasi di atas”

TECHNOLOGY

...............................................................
...............................................................
...............................................................
...............................................................
...............................................................

SCIENCE

“Termokimia”

ENVIRONMENT SOCIETY
................................................................. .................................................................
................................................................. .................................................................
................................................................. .................................................................
................................................................. .................................................................
................................................................. .................................................................
................................................................. .................................................................

Tabel Perluasan Analisis SETS

SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY SOCIETY


(SAINS) (LINGKUNGAN) (TEKNOLOGI) (MASYARAKAT)
Termokimia Limbah amonium Alat penyeka Pengobatan
nitrat portable kecelakaan pada
permainan sepak
bola

64 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
Dst. Tabel iniTermokimia dalam Kontekstual kehidupan sehari-hari
dapat diperpanjang
(Thermochemistry in Contextual and Day Life)

GAS ELPIJI

Penggunaan elpiji pada kompor gas.


Utamanya adalah
butana bereaksi
dengan udara.

C4H10 + Udara  CO2 + H2O + N2


Untuk mempermudah udara sepenuhnya bergantung dari
oksigen.
C4H10 + (13/2)O2  4CO2 + 5H2O

Untuk reaksi sempurna dengan udara,


C4H10 + (O2 + 3,76 N2)  CO2 + H2O + 3,76N2
Penyetaraan,
C4H10 + 13/2(O2 + 3,76 N2)  4CO2 + 5H2O + (13/2)*3,76N2

Reaksi juga bisa melibatkan bentuk tidak sempurna, misal memerlukan 200% udara.
C4H10 + 13(O2 + 3,76 N2) –> 4CO2 + 5H2O + (13/2)O2 + (13/2)*3,76N2

Pembakaran ini pun bisa melibatkan beberapa fraksi, karena elpiji biasanya tidak
murni hanya bahan bakar butana.

65 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
“Analisislah Keterkaitan Unsur SETS berdasarkan konsep Termokimia pada
informasi di atas”

TECHNOLOGY

...............................................................
...............................................................
...............................................................
...............................................................
...............................................................

SCIENCE

“Termokimia”

ENVIRONMENT SOCIETY
................................................................. .................................................................
................................................................. .................................................................
................................................................. .................................................................
................................................................. .................................................................
................................................................. .................................................................
................................................................. .................................................................

Tabel Perluasan Analisis SETS

SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY SOCIETY


(SAINS) (LINGKUNGAN) (TEKNOLOGI) (MASYARAKAT)
Termokimia Limbah kompor Bahan bakar LPG Pengalihan bahan
minyak tanah bakar minyak
tanah ke bahan
66 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
bakar LPG

Termokimia dalam Kontekstual kehidupan sehari-hari


(Thermochemistry in Contextual and Day Life)
Dst. Tabel ini dapat diperpanjang

THERMOMETER

Termometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur suhu.

Cara kerja thermometer :

Ketika temperature naik, cairan dibola tabung mengembang lebih banyak daripada
gelas yang menutupinya. Hasilnya, benang cairan yang tipis dipaksa ke atas secara
kapiler. Sebaliknya, ketika temperature turun, cairan mengerut dan cairan yang tipis
ditabung bergerak kembali turun. Gerakan ujung cairan tipis yang dinamakan meniscus
dibaca terhadap skala yang menunjukkan temperature.

Zat untuk thermometer haruslah zat cair dengan sifat termometrik artinya, mengalami
perubahan fisis pada saat dipanaskan atau didinginkan, misalnya raksa dan
alkohol. Zat cai tersebut memiliki dua titik tetap (fixed points), yaitu
titik tertinggi dan titik terendah. Misalnya, titik didih air dan titik lebur
es untuk suhu yang tidak terlalu tinggi. Setelah itu, pembagian
dilakukan diantara kedua titik tetap menjadi bagian-bagian yang
sama besar, misalnya thermometer skala celcius dengan 100 bagian yang
setiap bagiannya sebesar 1 0C.

67 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
“Analisislah Keterkaitan Unsur SETS berdasarkan konsep Termokimia pada
informasi di atas”

TECHNOLOGY

...............................................................
...............................................................
...............................................................
...............................................................
...............................................................

SCIENCE

“Termokimia”

ENVIRONMENT SOCIETY
................................................................. .................................................................
................................................................. .................................................................
................................................................. .................................................................
................................................................. .................................................................
................................................................. .................................................................
................................................................. .................................................................

Tabel Perluasan Analisis SETS

SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY SOCIETY


(SAINS) (LINGKUNGAN) (TEKNOLOGI) (MASYARAKAT)
Termokimia Setiap P3K baik Alat termometer Bisa mendeteksi
disekolah,rumah gejala panas dini
terdapat dengan
termometer termometer
68 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
Termokimia dalam Kontekstual kehidupan sehari-hari
Dst. Tabel ini dapat diperpanjang
(Thermochemistry in Contextual and Day Life)

PEMBAKARAN BATU BARA

Batubara banyak dimanfaatkan


sebagai sumber bahan bakar, baik
dirumah tangga maupun industri.
PLTU menggunakan batubara untuk
menggerakkan turbin sebagai
sumber energi arus listrik. Selain
itu, batubara juga dimanfaatkan
untuk pembuatan kosmetik dan
compac disk (CD). Kelemahan dari
pembakaran batubara adalah
dihasilkannya gas SO2. Untuk menghilangkan gas SO2 dapat diterapkan proses
desulfurisasi. Proses ini menggunakan serbuk kapur (CaCO3) atau spray air kapur
[Ca(OH)2] dalam alat scrubers. Reaksi yang terjadi:
CaCO3(s) + SO2(g) → CaSO3(s) + CO2(g)
Ca(OH)2(aq) + SO2(g) → CaSO3(s) + H2O( �)

Namun, biaya operasional desulfurisasi dan pembuangan deposit padatan kembali


menjadi masalah baru. Untuk meningkatkan nilai dari batubara dan menghilangkan
pencemar SO2, dilakukan rekayasa batubara, seperti gasifikasi dan reaksi karbon-uap.
Pada gasifikasi, molekul-molekul besar dalam batubara dipecah melalui pemanasan
pada suhu tinggi (600°C – 800°C) sehingga dihasilkan bahan bakar berupa gas.
Reaksinya adalah sebagai berikut.

Batubara(s)  batubara cair (mudah menguap)  CH4(g) + C(s)


Arang yang terbentuk direaksikan dengan uap air menghasilkan campuran gas CO dan
H2, yang disebut gas sintetik. Reaksinya:

C(s) + H2O() CO(g) + H2(g) ΔH = 175 kJ mol–1


Untuk meningkatkan nilai gas sintetik, gas CO diubah menjadi bahan bakar lain.
Misalnya, gas CO direaksikan dengan uap air menjadi CO2 dan H2. Reaksinya:
CO(g) + H2O(g)  CO2(g) + H2(g) ΔH = –41 kJ mol–1

69 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
Gas CO2 yang dihasilkan selanjutnya dipisahkan. Campuran gas CO dan H 2 yang telah
diperkaya akan bereaksi membentuk metana dan uap air. Reaksinya:
CO(g) + 3H2(g)  CH4(g) + H2O(g) ΔH = –206 kJ mol–1
Setelah H2O diuapkan, akan diperoleh CH4 yang disebut gas alam sintetik. Dengan
demikian, batubara dapat diubah menjadi metana melalui proses pemisahan batubara
cair.
“Analisislah Keterkaitan Unsur SETS berdasarkan konsep Termokimia pada
informasi di atas”

TECHNOLOGY

...............................................................
...............................................................
...............................................................
...............................................................
...............................................................

SCIENCE

“Termokimia”

ENVIRONMENT SOCIETY
................................................................. .................................................................
................................................................. .................................................................
................................................................. .................................................................
................................................................. .................................................................
................................................................. .................................................................
................................................................. .................................................................

Tabel Perluasan Analisis SETS

SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY SOCIETY


(SAINS) (LINGKUNGAN) (TEKNOLOGI) (MASYARAKAT)
Termokimia Polusi udara dan Pemanfaatan Menciptakan
tanah pada batubara lapangan pekerjan
pembakaran pada pabrik

70 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
batubara skala batubara
industri

Dst. Tabel ini dapat diperpanjang


KAITAN SETS TERMOKIMIA SECARA KESELURUHAN

71 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
TECHNOLOGY:
Teknologi pembuatan termometer
Teknologi penyeka protable
Teknologi pabrik LPG
Teknologi penggunaan batubara

72 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
DIAGRAM KETERKAITAN SETS DENGAN TERMOKIMIA DALAM
KONTEKSTUAL KEHIDUPAN SEHARI-HARI

PENERAPAN TERMOKIMIA

PENERAPAN TERMOKIMIA DALAM KABIN MOBIL

Jika Anda seorang yg mengendarai


mobil silakan buka jendela setelah
Anda masuk mobil dan jangan
terburu-buru menyalakan AC. Hal ini
dilakukan agar udara yg ada di
dalam mobil bisa segera keluar dan
tergantikan dengan udara yg lebih
segar. Ternyata udara yg ada di
dalam mobil (saat diparkir)
mengandung Benzene/Bensol. Dari manakah Benzene ini berasal?
Menurut penelitian yang dilakukan oleh UC, dashboard mobil, sofa, air freshener akan
memancarkan Benzene, hal ini bisa disebabkan oleh suhu ruangan yg meninggi. Hati2 bila
mencium bau plastik terbakar di dalam mobil Anda, segera cek asal bau tersebut. Hal ini
terkait dengan artikel yang pernah hamba baca tentang bahaya action figure yg kebakar di
dalam mobil.
Penerapan termokimia dalam kabin
Tingkat Benzene yang dapat diterima dalam ruangan adalah 50 mg per sqft. Sebuah mobil yg
parkir di ruangan dengan jendela tertutup akan berisi 400-800 mg dari Benzene. Jika parkir di
luar rumah di bawah sinar matahari pada suhu di atas 60F, tingkat Benzene berjalan sampai
2000-4000 mg, 40 kali dengan tingkat yang dapat diterima. Orang-orang di dalam mobil pasti
akan menyedot kelebihan jumlah toksin.
Bahaya Benzene
Efek singkat menghirup high level benzene dapat mengakibatkan kematian, sedangkan
menghirup low level benzene dapat menyebabkan kantuk, pusing, mempercepat denyut
jantung, sakit kepala, tremors, kebingungan, dan ketidaksadaran.
Long term efeknya bisa menyebabkan kerusakan pada sumsum tulang dan dapat
menyebabkan penurunan sel darah merah, yang mengarah ke anemia. Hal ini juga dapat
menyebabkan perdarahan yang berlebihan dan menurunkan sistem kekebalan, meningkatkan
kesempatan infeksi, menyebabkan leukemia dan lainnya yang terkait dengan kanker darah
dan pra-kanker dari darah.
73 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
Benzene adalah toksin yang menyerang hati, ginjal, paru-paru, jantung dan otak dan dapat
menyebabkan kerusakan kromosonal. Saat ini sedang diadakan penelitian tentang pengaruh
benzene terhadap tingkat kesuburan pria dan wanita.
Benzene adalah racun yg berbahaya karena tubuh kita kesulitan untuk mengeluarkan jenis
racun ini. Karena itu sangat disarankan agar Anda membuka jendela dan pintu untuk
memberikan waktu pada udara yg ada di dalam agar keluar sebelum Anda masuk.
“Analisislah Keterkaitan Unsur SETS berdasarkan konsep Termokimia pada
informasi di atas”

TECHNOLOGY

...............................................................
...............................................................
...............................................................
...............................................................
...............................................................

SCIENCE

“Termokimia”

ENVIRONMENT SOCIETY
................................................................. .................................................................
................................................................. .................................................................
................................................................. .................................................................
................................................................. .................................................................
................................................................. .................................................................
................................................................. .................................................................

Tabel Perluasan Analisis SETS


Mencoba menggali sendiri dari info diatas
SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY SOCIETY
(SAINS) (LINGKUNGAN) (TEKNOLOGI) (MASYARAKAT)

74 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
Dst. Tabel ini dapat diperpanjang
YANG UNIK DAN MENARIK (INTERMEZO)

BOM TERMOKIMIA PADA SERANGGA

Terdapat beberapa teknik


mempertahankan diri dari
serangga dan hewan kecil
lainnya untuk dapat bertahan
hidup didalam lingkungannya.
Sebagai contoh, bunglon
mempertahankan diri dengan
cara merubah warna kulitnya
agar sesuai dengan lingkungannya (memikri). Semut menggunakan asam formiat (HCHO)
untuk mempertahankan diri. Salah satu serangga yang dikenal sebagai serangga pengebom
(Brachinus), mempertahankan diri dari predator dengan cara menyemprotkan bahan kimia
yang memberi efek panas (menyengat).
Serangga brachinus mempunyai sepasang kelenjar dibagian perutnya. Kelenjar tersebut
merupakan kompartemen mengandung enzim yang dapat memproduksi senyawa kimia.
Kelenjar yang satu menghasilkan larutan hidroquinon (C6H4(OH)2) dan yang lain
menghasilkan hidrogen peroksida (H2O2). Sebelum kedua zat tersebut disemprotkan secara
otomatis terjadi pelepasan secara bergantian dari kedua senyawa tersebut sehibngga terjadi
reaksi eksoterm (menghasilkan kalor) :
C6H4(OH)2(aq) + H2O2(aq) → C6H4O2(aq) + H2O(l) H1 = - 204 kJ/mol
hidroquinon quinon
Harga entalpi dari reaksi tersebut diperkirakan berasal dari reaksi sebagai berikut :
C6H4(OH)2 (aq) → C6H4O2(aq) + H2(g) H2 = 177 kJ/mol
H2O2(aq) → H2O(l) + ½ O2(g) H3 = - 94,6 kJ/mol
H2(g) + ½ O2(g) → H2O(l) H4 = - 286 kJ/mol
Dengan menggunakan Hukum Hess dapat dihitung bahwa,
H1 = H2 + H3 + H4
= (177 – 94,6 – 286) kJ/mol = - 204 kJ/mol
Campuran dalam jumlah yang banyak dari hidroquinon dan peroksida ini akan menghasilkan
kalor yang cukup untuk menidihkan campuran tersebut. Dengan menekan secara bergantian
75 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
(Disadur dari : Chang (2005) Chemistry 8th Mc.Grow Hill : p 242)
dari kelenjar yang ada pada perutnya akan dapat dihasilkan semprotan panas yang dapat
menyebabkan predator merasa kesakitan, disamping itu efek panas yang ditimbulkan dari
hidroquinon ini dapat berakibat melepuhnya tubuh predator. Sekali melakukan bombardir
perut serangga tersebut dapat menyemprotkan hidroquinon dan peroksida secara bergantian
sampai 20 – 30 kali secara cepat.
“Analisislah Keterkaitan Unsur SETS berdasarkan konsep Termokimia pada
informasi di atas”

TECHNOLOGY

...............................................................
...............................................................
...............................................................
...............................................................
...............................................................

SCIENCE

“Termokimia”

ENVIRONMENT SOCIETY
................................................................. .................................................................
................................................................. .................................................................
................................................................. .................................................................
................................................................. .................................................................
................................................................. .................................................................
................................................................. .................................................................

Tabel Perluasan Analisis SETS


Mencoba menggali sendiri dari info diatas
SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY SOCIETY
(SAINS) (LINGKUNGAN) (TEKNOLOGI) (MASYARAKAT)

76 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
Dst. Tabel ini dapat diperpanjang
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. 2004. “Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti”. Edisi Ketiga-Jilid 1. Jakarta:
Erlangga

Chang, Raymond. 2004. “Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti”. Edisi Ketiga-Jilid 2. Jakarta:
Erlangga

Dogra, SK. 1990. Kimia Fisik dan Soal-Soal. Jakarta: Universitas Indonesia
Denbigh, Kenneth. 1980. Prinsip-Prinsip Keseimbangan Kimia edisi ke-empat. Jakarta:
Universitas Indonesia
Rahayu,Nurhayati,dan Jodhi Pramuji G.2009.Rangkuman Kimia SMA.Jakarta : Gagas Media
Sutresna,Nana. 2007.Cerdas Belajar Kimia untuk Kelas XI.Jakarta : Grafindo Media Pratama
free.vlsm.org/v12/sponsor/.../0281%20Fis-1-4d.htm
http://blog.ums.ac.id/vitasari/files/2009/06/kuliah-11_panas-reaksi.pdf
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_kimia/Bab_8
http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Hess
http://id.wikipedia.org/wiki/Kalorimeter\
http://www.scribd.com/doc/20100823/Kalorimeter
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_fisika1/termokimia/pengertian-termokimia/
http://elearning.uin-suka.ac.id/attachment/hukum_i_termo_sh8y0_11975.ppt
http://mesin.brawijaya.ac.id/diktat_ajar/data/02_c_bab1n2_termo1.pdf
http://ocw.gunadarma.ac.id/course/diploma-three-program/study-program-of-computer-
engineering-d3/fisika-dasar-2/termokimia
Wijayanti. 2009. Penentuan Entalpi Reaksi. Kamis, 10 Desember. http://kimia-
asyik.blogspot.com/2009/12/penentuan-entalpi-reaksi.html
http://www.kimiaku.info/termokimia.pdf

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/definisi-termokimia-dan-
pengukuran-energi-dalam-reaksi-kimia/

http://www.kimiaku.info/termokimia.pdf

http://ariffadholi.blogspot.com/2010/10/termokimia.html
77 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
http://diannovitasari.wordpress.com/penerapan-termokimia/

INSTRUMEN EVALUASI
TERMOKIMIA

PROGRAM
PASCASARJANA
PRODI S-2 IPA (KIMIA)

78 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
UNIVERSITAS NEGERI
SEMARANG
TEST PENGUASAAN KONSEP

A. Pilihlah Jawaban yang paling tepat !


1. Pernyataan yang benar tentang reaksi endoterm adalah … .
A. entalpi awal lebih besar dari entalpi akhir dan H > 0
B. entalpi awal lebih kecil dari entalpi akhir dan H > 0
C. entalpi awal lebih besar dari entalpi akhir dan H < 0
D. entalpi awal lebih kecil dari entalpi akhir dan H < 0
E. entalpi awal sama dengan entalpi akhir dan H = 0

2. Perubahan entalpi dari reaksi manakah yang berikut ini dapat disebut dengan perubahan
entalpi pembentukan Hf o Na2SO4 kristal.
A. NaOH(aq)+ H2SO4 (aq)  Na2SO4(aq) + H2O (l)
B. NaOH(s) + H2SO4 (aq)  Na2SO4 (k) + H2O (l)
C. Na2O (s) + SO2(g)  Na2SO4(k)
D. 2Na(s) +  S8(s) + 2O2(g)  Na2SO4 (k)
E. 16Na(s) + S8(s) + 16O2(g)  8Na2SO4 (k)

3. Jika diketahui :
N2(g) +3H2(g)  2 NH3(g) H = -92 kJ, maka perubahan entalpi pada peruraian 1
mol gas NH3 menjadi unsur-unsurnya adalah … .

A. – 92 kJ D. + 92 kJ
B. – 46 kJ E. + 184 kJ
C. + 46 kJ

4. Pada pembakaran 2,24 liter gas C2H2 (diukur pada keadaan standar) dihasilkan kalor
129,9 kJ, maka Hc0 C2H2 adalah …
A. – 2598 kJ/mol
B. – 1299 kJ/mol
C. – 259,8 kJ/mol
D. – 129,9 kJ/mol
E. + 1299 kJ/mol

79 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
5. Apabila 50 mL larutan HCl yang mengandung 0,05 mol HCl direaksikan dengan 50 mL
larutan NaOH yang mengandung 0,05 mol NaOH didalam suatu kalorimeter
menunjukkan kenaikan suhu sebesar 6,5 o C. Jika kalor jenis larutan dianggap 4,18 J/gK,
maka H reaksi
HCl (aq) + NaOH (aq)  NaCl (aq) + H2O (l) adalah … .

A. – 27 kJ/mol D. +54 kJ/mol


B. – 54 kJ/mol E. +108 kJ/mol
C. + 27 kJ/mol

6. Diketahui :
H2(g) + O2(g)  H2O2(l) H = -187,43 kJ

H2O2(l)  H2O(l) + ½ O2(g) H = -98,15 kJ

maka perubahan entalpi untuk reaksi

H2O(l)  H2(g) + ½ O2 (g) adalah …

A. +285,58 kJ D. – 89,28 kJ
B. +89,28 kJ E. – 285,58 kJ
C. – 8,87 kJ

7. Perhatikan diagram energi berikut :


 C(g) + O2(g)
H2
H1  CO(g) + ½ O2(g)
H3

 CO2 (g)
Hubungan yang benar dari diagram energi tersebut adalah … .
A. H2 = H3 + H1
B. H3 = H1 + H2
C. H1 = H3 + H2
D. H2 = 2 H3 – H1
E. H2 = H3 – 2 H1

8. Diketahui :
Hf o CaH2 (s) = - 189 kJ/mol

Hf o H2O(l) = - 285 kJ/mol

Hf o Ca(OH)2(s) = - 197 kJ/mol

Perubahan entalpi dari reaksi :


80 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
CaH2(s) + 2H2O(l)  Ca(OH)2(s) + 2H2(g) adalah … .

A. + 228 kJ D. – 474 kJ
B. – 228 kJ E. – 1766 kJ
C. + 474 kJ

9. Perhatikan siklus Hess berikut :


Ca(s) + 2H2(g) +O2(g) Hf CH4(g) + 2O2(g)
o

H = - 965,1 kJ H = - 890,3 kJ

CO2(g) + 2H2O (g)

Dari siklus diatas maka Hf o CH4 adalah

A. – 571,6 kJ/mol
B. – 74,8 kJ/mol
C. – 393 kJ/mol
D. + 74,8 kJ/mol
E. + 571,6 kJ/mol

10. Diketahui Hc0 C(grafit) dan Hc0 C(intan) berturut-turut – 395,4 kJ/mol dan –393,5
kJ/mol. Perubahan entalpi pada reaksi perubahan grafit menjadi intan adalah …
A. – 788,9 kJ/mol D. +1,9 kJ/mol
B. – 1,9 kJ/mol E. + 788,9 kJ/mol
C. 0 kJ/mol

11. Diketahui :
2 NO(g) + O2(g)  N2O4(g) H = a kJ

NO(g) + ½ O2(g)  NO2(g) H = b kJ

Besarnya H untuk reaksi :

2 NO2(g)  N2O4(g) adalah … .

A. (a+b) kJ D. (a-2b) kJ
B. (a+2b) kJ E. (2a+b) kJ
C. ( - a + 2b) kJ

12. Diketahui :
Hf o H2O (g) = - 242 kJ/mol

Hf o CO2 (g) = - 394 kJ/mol

Hf o C2H2(g) = 52 kJ/mol

81 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
Jika 5,2 gram C2H2 dibakar secara sempurna sesuai dengan persamaan :

2C2H2 (g) +5 O2(g)  4CO2(g0 + 2H2O(g)

akan dihasilkan kalor sebesar (Ar C = 12, H = 1)......................

A. 391,2 kJ D. 2164 kJ
B. 432 kJ E. 4328 kJ
C. 1082 kJ

13. H2O (l)  H2(g) + ½ O2(g)  H = +68,3 kkal

H2(g) + ½ O2 (g)  H2O(g)  H = -57,8 kkal

H2O (l)  H2O (s)  H = - 1,4 kkal

Perubahan entalpi dari es menjadi uap air adalah

(A) - 11,9 kkal/mol


(B) + 9,1 kkal/mol
(C) - 9,1 kkal/mol
(D) +124,7 kkal/mol
(E) + 11,9 kkal/mol

14. Yang manakah dari reaksi berikut ini yang perubahan entalpinya sama dengan energi
ikatan H – I
A. 2 HI(g)  H2(g) + I2 (g)
B. HI(g)  ½ H2(g) + ½ I2(g)
C. HI(g)  H(g) + I(g)
D. HI(aq)  H+(aq) + I – (aq)
E. HI(g)  H+(g) + I – (g)

15. Energi dissosiasi ikatan S8 = x kJ/mol, energi sebesar itu digunakan untuk mengubah … .
A. 1 mol molekul belerang padat menjadi atom-atom belerang gas
B. 1 mol molekul belerang gas menjadi atom-atom belerang gas
C. 1 mol molekul belerang padat menjadi molekul-molekul belerang gas
D. 1 mol molekul belerang padat menjadi atom-atom belerang padat
E. 1 mol molekul belerang gas menjadi ion-ion belerang gas

16. Diketahui :
Hf o CH4 = - 74,8 kJ/mol

Hf o H2O(g) = - 241,8 kJ/mol

Hf o CO2(g) = - 393,5 kJ/mol

kalor jenis air = 4,2 J/g K

82 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
Banyaknya gas CH4 yang harus dibakar agar kalor yang dihasilkan dapat menaikkan suhu
1000 gram air dari 50oC menjadi 100oC adalah … .

A. 0,836 gram D. 0,052 gram


B. 0,418 gram E. 0,026 gram
C. 0,260 gram

17. Jika energi ikatan rata-rata C – H = 413 kJ/mol dan

C2H6(g)  2 C(g) + 6 H(g) H = 2826 kJ

maka energi ikatan rata-rata C – C adalah

A. 2413 kJ/mol
B. 1206,5 kJ/mol
C. 696 kJ/mol
D. 348 kJ/mol
E. 174 kJ/mol
18. Diketahui :

½ H2(g)+½Cl2(g) HCl (g) H = - 92 kJ

½ H2(g)  H(g) H = + 217 kJ

½ Cl2(g)  Cl(g) H = + 121 kJ

maka energi ikatan H – Cl adalah … .

A. – 77 kJ/mol D. + 154 kJ/mol


B. – 154 kJ/mol E. + 371 kJ/mol
C. + 77 kJ/mol

19. Diketahui energi ikatan rata-rata


C – H = 414 kJ/mol

C – C = 346 kJ/mol

C = O = 740 kJ/mol

C – O = 357 kJ/mol

H – H = 436 kJ/mol

O – H = 464 kJ/mol

Perubahan entalpi reaksi :

H O H H
| ║ | |
H– C–C–H+H–H  H–C – C – O-H
| | |
83 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
H H H
A. – 58 kJ D. + 2410 kJ
B. + 58 kJ E. – 241 kJ
C. – 2410 kJ

20. Diketahui :

H2O(g)  2H(g) + O(g) H = 930 kJ

H2O(g)  HO(g) + H(g) H = 523 kJ

Energi ikatan rata-rata H – O pada molekul air adalah … .

A. 930 kJ/mol D.232,5 kJ/mol


B. 523 kJ/mol E. 261,5 kJ/mol
C. 465 kJ/mol

B. Jawablah dengan singkat dan Jelas !

1. Tuliskan persamaan termokimianya jika diketahui :

a. Hf o CaCO3 = -1207 kJ/mol

b. Hc0 CS2 = - b kJ /mol

c. Hf o CaCO3 = -1207 kJ/mol

d. Hc0 CS2 = - b kJ /mol

2. Jika diketahui Hf o CS2 = + 89,5 kJ/mol, Hf o CO2 = -394 kJ/mol

Hf o SO2 = -297 kJ/mol

Hitunglah Hc CS2

3. Jika diketahui energi ikatan rata – rata


H – H : 436 kJ/mol
C = C : 607 kJ/mol
C – H : 415 kJ/mol
C – C : 348 kJ/mol

Hitunglah H pada reaksi :

 + 1½
C3H6 + H2S(s) C3HO2(g)
8
0
4. Jika diketahui diagram energi berikut

SO2 (g) + ½ O2(g)


84- |296,9
P a gkJe A R I F PUR N AWA N /
0402514023
SO3(g) Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
- 345,2 kJ
Hitung Hc0 SO2

5. Jika minyak tanah hanya dianggap mengandung C12H26 berapa mL minyak tanah
(massa jenis = 0,8 gram/mL) yang harus dibakar agar dapat menaikkan suhu 1 liter air
dari 250 C menjadi 1000C pada tekanan 1 atm. Diketahui Hc0 C12H26 = - 8086 kJ/mol
dan dianggap tidak ada kalor yang hilang Ar C =12 H =1, kalor jenis air = 4,2 J/g K

6. Jika diketahui Hfo C4H10 = - 126,5 kJ/mol, HfoCO2= - 393,5 kJ/mol dan Hfo
H2O = - 285,6 kJ/mol.

Tentukan perubahan entalpi pada pembakaran 11,6 gram C4H10

7. Jika diketahui:

C + 2 S  CS2 H = + 27,55 kkal

C + O2  CO2 H = - 94 kkal

S + O2  SO2 H = -70,9 kkal

Berapa kalor yang dilepaskan jika 9 gram CS2 dibakar sempurna. Diketahui Ar C = 12, S
= 32

8. Jika diketahui energi ikatan rata-rata :


C = C : 612 kkal/mol, C – H : 413 kJ/mol, Br – Br : 193 kJ/mol, C – C : 346 kJ/mol

C – Br : 276 kJ/mol

Hitung perubahan entalpi pada reaksi : C2H4(g) + Br2(g)  CH2Br — CH2Br

9. Diketahui Hc0 CH4 = 800 kJ/mol, berapa gram CH4 harus dibakar agar kalor yang
dihasilkan dapat menaikkan suhu 1000 gram air dari 50oC menjadi 90oC. (Ar C = 12, H =
1, kalor jenis air = 4,2 J/gK

– 1
10. Pada pembakaran metanol ( C2H5OH ) dibebaskan kalor sebesar 1364 kJ.mol . Jika
diketahui Hf C2H5OH = - 277 kJ/mol dan Hf CO2 = - 393 kJ/mol

85 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
a. Tulis persamaan termokimianya
b. Hitung Hf H2O

C. Analisis SETS
1. Di zaman sekarang suah ada perkembangan tekhnologi tentang alat pengompres anak
demam yang menggunakan sains termokimia. Alat ini seperti berikut :

Analisislah Keterkaitan
..............................................................................................................................................................
Unsur SETS berdasarkan
konsep Termokimia
terhadap alat pengompres
anak tersebut”

SCIENCE

“Termokimia”

86 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
........................................................................................................
Tabel Perluasan Analisis SETS ..................................
SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY SOCIETY
(SAINS) (LINGKUNGAN) (TEKNOLOGI) (MASYARAKAT)

Dst. Tabel ini dapat diperpanjang


2. Di era modern sekarang ini manusia sangat tergantung dengan kendaraan bermotor
khususnya roda 2, pada kendaraan roda 2 ada jenisnya 2 tak dan 4 tak:

Analisislah Keterkaitan
Unsur SETS berdasarkan
konsep Termokimia terhadap
..............................................................................................................................................................
kendaraan roda 2 jenis 4 tak
dan 2 tak”

SCIENCE

“Termokimia”

87 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
Tabel Perluasan Analisis SETS

SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY SOCIETY


........................................................................................................
..................................
(SAINS) (LINGKUNGAN) (TEKNOLOGI) (MASYARAKAT)

Dst. Tabel ini dapat diperpanjang

Pedoman Penilaian

A. Pilihan Ganda : Benar skor 5, dan salah skor 0


B. Uraian : Benar skor maksimal 20
C. Analisis SETS : sesuai skor maksimal 50

Total skor yang diperoleh


x 100
Nilai akhir skor maksimal(400)

88 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
LEMBAR KEGIATAN SISWA

Praktikum kelompok (terbimbing)

ENTALPI NETRALISASI

A. Tujuan

Pada eksperimen ini akan ditentukan perubahan entalpi pada reaksi antara larutan natrium
hidroksida dengan larutan asam klorida,

NaOH(aq) + HCl(aq)  NaCl (aq) + H2O(l)

B. Alat dan Bahan

Alat dan Bahan Ukuran/satuan Jumlah

Bejana stierofoam 200 mL 1

Silinder Ukur 50 mL 2

Termometer 0 – 50oC 1

Larutan Natrium hidroksida 1M 50 mL

Larutan Asam Klorida 1M 50 mL

89 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
C. Langkah Percobaan

1. Masukkan 50mL larutan NaOH 1 M ke dalam bejana


stierofoam dan masukkan 50 mL larutan HCl 1 M
dalam silinder ukur.

2. Ukurlah suhu kedua larutan, jika suhu kedua larutan


berbeda carilah rata-ratanya sebagai suhu awal.

3. Tuangkan larutan HCl tersebut ke dalam bejana yang


berisi larutan NaOH, aduk dengan termometer dan
perhatikanlah suhu termometer, catatlah suhu tertinggi
yang terbaca pada termometer, sebagai suhu akhir.

D. Hasil Pengamatan

Suhu Larutan NaOH 1 M

Suhu Larutan HCl 1 M

Suhu awal (Rata – Rata)

Suhu Tertinggi (akhir)

Perubahan suhu ( T)

E. Analisis Data

Hitunglah kalor yang berpindah dari sistem ke lingkungan agar suhu larutan kembali
turun dan menjadi sama dengan suhu awal larutan (rata-rata). Tentukan berapa harga
perubahan entalpi reaksi dalam satuan kJ/mol NaOH dan HCl yang bereaksi.

90 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
Catatan :

 Untuk perhitungan massa larutan dianggap = 100 gram ( massa jenis dianggap = 1)
 Kalor jenis larutan dianggap = 4,2 J.g-1K-1

F. Kesimpulan
Berikan kesimpulan berdasarkan data pengamatan yang telah kalian lakukan!

TUGAS PORTOFOLIO
(Investigasi mandiri)

MENYELIDIKI KALOR PEMBAKARAN ALKOHOL

Alkohol merupakan bahan yang mudah terbakar dan biasa digunakan untuk mengisi lampu
spiritus atau lampu pemanas sayuran yang dihidangkan di atas meja. alkohol merupakan
senyawa etanol (C2H5OH). Untuk menentukan kalor pembakaran spiritus dapat dilakukan
dengan membakar spiritus tersebut dan kalor yang dihasilkan digunakan untuk memanaskan
sejumlah air. Kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu air dapat dihitung dengan
menggunakan rumus :
q = m x c x t

Dengan menggunakan alat gelas kimia, silinder ukur, termometer dan lampu spiritus
rancanglah suatu percobaan investigasi untuk mengukur kalor pembakaran alkohol. Alat-alat
yang lain bilamana diperlukan dapat anda tambahkan.
Bandingkan hasil pengukuran yang anda lakukan dengan harga entalpi pembakaran etanol
(C2H5OH). Menurut literatur harga H pembakaran C2H5OH adalah – 1367,3 kJ/mol.
Mengapa harga yang anda peroleh dari eksperimen tidak sama dengan harga yang ada dalam
daftar harga perubahan entalpi pembakaran etanol.
Penilaian / Authentic Asessment

A. Psikomotorik
Aspek yang dinilai
N Cara Ketepatan Kebersihan Jumlah
Nama Rancangan Nilai
o mengukur Memilih dan skor
Percobaan
larutan Alat kerapihan
1. ……………
2. ……………

91 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
dst.
Pedoman Penilaian Psikomotorik
1 = Tidak Tepat, tidak teliti
2 = kurang Tepat, Kurang Teliti Jumlah Skor x 100
Nilai 
3 = Tepat, Teliti 16
4 = Tepat, teliti dan cermat
B. Afektif
Jumlah
Aspek yang dinilai Kriteria
skor
N
Nama Kerjasama
o Perhatia Peran Kejujura
dalam
n serta n
kelompok
1. …………
2. ………..

Pedoman Penilaian Afektif : 1 = Rendah 2 = Sedang 3 = Tinggi, Kriteria penilaian :


Rata – Rata skor Kriteria
0 – 1,0 rendah
1,1 – 2,0 sedang
2,1 – 3,0 tinggi
TUGAS KELOMPOK Presentasi
Lembar Diskusi Siswa

AYO DISKUSIKELOMPOK!

Pernahkah kalian mengamati saat kalian menuangkan minuman panas atau minuman
dingin kedalam gelas dan beberapa saat kemudian gelas menjadi panas atau dingin juga?
Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Coba jelaskan sesuai pemahamankalian! Kemudian
presentasikan hasil diskusi kalian di depan kelas!

Lembar penilaian diskusi / presentasi

No Nama Aspek yang Dinilai Sko


92 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
Mengajukan Menjawab Memberikan
r
. Siswa pertanyaan pertanyaan pendapat
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
5.

Keterangan:
Aspek yang Dinilai Deskripsi Skor
Siswa dapat mengajukan pertanyaan tetapi
1
menyimpang dari materi yang dipelajari
Siswa dapat mengajukan pertanyaan sesuai dari materi
2
Mengajukan yang dipelajari
pertanyaan Siswa dapat mengajukan pertanyaan sesuai dari materi
3
yang dipelajari dengan jelas
Siswa dapat mengajukan pertanyaan sesuai dengan
4
materi yang dipelajari dengan jelas, tepat dan logis
Siswa dapat menjawab pertanyaan tetapi salah 1
Siswa dapat menjawab pertanyaan tetapi masih kurang
2
tepat
Menjawab Pertanyaan
Siswa dapat menjawab pertanyaan dengan jelas 3
Siswa dapat menjawab pertanyaan dengan jelas, tepat
4
dan logis
Siswa dapat memberikan pendapat tetapi menyimpang
1
dari materi yang dipelajari
Siswa dapat memberikan pendapatnya sesuai dengan
2
materi yang dipelajari
Memberikan Pendapat
Siswa dapat memberikan pendapatnya sesuai dengan
3
materi yang dipelajari dengan jelas
Siswa dapat memberikan pendapatnya sesuai dengan
4
materi yang dipelajari dengan jelas, tepat dan logis

Pedoman penilaian:

93 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
a. Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan karakter siswa pada kondisi awal
dengan pencapaian dalam waktu tertentu.

b. Hasil yang dicapai selanjutnya dicatat, dianalisis dan diadakan tindak lanjut.

94 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP (AFEKTIF)

LEMBAR PENGAMATAN SIKAP (AFEKTIF)

Mata Pelajaran :.................................................................................


Kelas/Semester :................................................................................
Tahun Ajaran :................................................................................
Waktu Pengamatan : ...............................................................................

Indikator perkembangan sikap religius, tanggung jawab, peduli, responsif, dan santun.
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas.
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg / konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg / konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten
Bubuhkan tanda V pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
N Religius Tanggug jawab Peduli Responsif Santun
o Nama
B M M M B M M M B M M M B M M M B M M M
Siswa
T T B K T T B K T T B K T T B K T T B K

1.
2.
3.
4.
5.

Pedoman penilaian:
1. BT= kurang
2. MT= sedang
3. MB= baik
4. MK= sangat baik
INDIKATOR KOMPETENSI INTI 1 DAN 2
1. Jujur
a. Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya
b. Tidak menutupi kesalahan yang terjadi

95 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
2. Disiplin
a. Selalu hadir di kelas tepat waktu
b. Mengerjakan LKS sesuai petunjuk dan tepat waktu
c. Mentaati aturan main dalam kerja mandiri dan kelompok
3. Tanggung jawab
a. Berusaha menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh
b. Bertanya kepada teman/guru bila menjumpai masalah
c. Menyelesaikan permasalahan yang menjadi tanggung jawabnya
d. Partisipasi dalam kelompok
4. Peduli
a. Menjaga kebersihan kelas, membantu teman yang membutuhkan
b. Menunjukkan rasa empati dan simpati untuk ikut menyelesaikan masalah
c. Mampu memberikan ide/gagasan terhadap suatu masalah yang ada di sekitarnya
d. Memberikan bantuan sesuai dengan kemampuannya
5. Kerja sama
a. Mengerjakan LKS dengan sungguh-sungguh
b. Menunjukkan sikap bersahabat
c. Berusaha menemukan solusi permasalahan secara bersama dlm kelompoknya
d. Menghargai pendapat lain

TEST KOGNITIF
JAWABLAH PERTANYAN BERIKUT INI DENGAN BENAR!

96 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
1. Dalam suatu percobaan, sebuah kristal KNO 3 dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang
berisi air. Ternyata tabung reaksi tersebut terasa dingin. Tergolong reaksi apakah
percobaan tersebut dan berikan alasannya!
Kunci jawaban :
Reaksi endoterm. Karena terjadi penyerap kalor dari lingkungan oleh sistem sehingga
temperatur lingkungan turun.
Skor maksimal = 10

2. Perhatikan beberapa pernyataan berikut

i. Entalpi pereaksi bertambah


ii. Entalpi pereaksi berkurang
iii. Entalpi pereaksi dan hasil reaksi bertambah
iv. Entalpi pereaksi lebih besar daripada entalpi hasil reaksi
v. Entalpi hasil reaksi lebih besar daripada entalpi pereaksi
Jika suatu campuran pereaksi di dalam tabung reaksi menyebabkan tabung tersebut
menjadi panas jika dipegang. Pernyataan manakah yang sesuai dengan fenomena
tersebut? Jelaskan alasannya!
Kunci jawaban:
Pernyataan yang sesuai adalah pernyataan iv. Karena jika suatu reaksi kimia
menghasilkan panas, maka reaksi tersebut merupakan reaksi eksoterm. Pada reaksi
eksoterm, entalpi reaksi bernilai negatif (entalpi pereakis lebih besar daripada entalpi
hasil reaksi.
Skor maksimal = 20.

3. Perhatikan reaksi - reaksi berikut:


i. 2 NH3 (g)  N2 (g) + 3 H2 (g) ∆H = +46 kJ
ii. C2H6 (g) + O2 (g)  CO2(g) +3 H2O (g) ∆H = -142 kJ
iii. CaCO 3 (s)  CaO (s) + CO2 (g) ∆H = + 178,5kJ

Manakah yang termasuk reaksi eksoterm dan endoterm? Berikan alasannya!

Kunci jawaban :
Yang termasuk reaksi eksoterm adalah reaksi ii karena mempunyai harga ∆H negatif.
Sedangkan reaksi I dan iii merupakan reaksi endoterm karena mempunyai harga ∆H
positif.
Skor maksimal = 20

4. Sebutkan jenis-jenis sistem! Berikan contoh untuk masing – masingnya!


Kunci jawaban:
 Sistem terbuka, pada sistem ini energi maupun materi dapat dipertukarkan secara
bebas dengan lingkungannya. Contoh: misalnya kita meletakkan kapur barus
(naftalena) di antara buku atau baju- baju, kapur barus akan menguap, jadi ada
materi dan energi yang dipertukarkan yaitu antara uap naftalena dan udara.
 Sistem tertutup, sistem ini memungkinkan terjadinya pertukaran energi, tetapi
tidak memungkinkan terjadi pertukaran materi dengan lingkungannya. Contoh:
makanan yag terkemas dalam kaleng (sistem berada dalam suatu tempat yang ditutup
rapat, tetapi kita masih dapat mengamati perubahan suhu dari dinding sistem).
 Sistem terisolasi. Sistem ini sama sekali tidak memungkinkan melakukan
pertukaran baik energi maupun materi dengan lingkungannya. Contoh: penggunaan
97 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
termostat, kalorimeter, maupun instrumen untuk reaksi- reaksi in-situ yang
menggunakan sistem terisolasi.
Skor maksimal : 30

5. Gambarkan diagram tingkat energi untuk reaksi ekosterm dan endoterm!


Kunci jawaban:

Skor maksimal : 20

Penilaian test kognitif  Nilai = skor total yang diperoleh dari tiap soal.

LKS EKSPERIMEN

Menentukan nilai H reaksi Menggunakan Kalorimeter Sederhana

98 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
1. Tujuan
Menentukan nilai H reaksi antara HCl dan NaOH

2. Alat
a. Kalorimeter Sederhana yang terbuat dari styrofoam
b. thermometer
c. Gelas Kimia
d. Penyumbat calorimeter yang terbuat dari gabus
3. Bahan
a. NaOH 1M 50 mL
b. HCl 1M 50 mL

4. Cara Kerja
1. Susun alat calorimeter seperti .gambar dibawah ini
2. Isi gelas kimia dengan 50 mL NaOH. Isi gelas kimia lain dengan 50 mL HCl 1M.

Ukur dan catat suhu setiap larutan.


3. Tuangkan 50 mL NaOH 1M ke dalam calorimeter, disusul 50 mL HCl 1M. Tutup
calorimeter dengan penyumbat, lalu aduk campuran larutan.
4. Catat suhu awal kedua campuran larutan
5. Catat suhu campuran larutan (Suhu konstan)

5. Hasil Pengamatan
No Larutan Hasil Pengukuran Suhu (oC)

1 Suhu awal NaOH ..........


2 Suhu awal HCl ..........
Suhu awal kedua campuran larutan
3 ...........
Suhu akhir kedua campuran larutan
4 ...........

6. Pertanyaan
1. Tentukanlah nilai H reaksi, diketahui: kalor jenis larutan = kalor jenis air = 4,2
J g-1c-1; kapasitas calorimeter= 0; dan massa jenis air= 1 g mL-1
2. Tuliskan persamaan termokimianya.!

99 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
7. Kesimpulan
.

LKS EKSPERIMEN

Menentukan nilai H reaksi Pelarutan Menggunakan Kalorimeter Sederhana

1. Tujuan
Menentukan nilai H reaksi Pelarutan NaOH

2. Alat
a. Kalorimeter Sederhana yang terbuat dari styrofoam
b. thermometer
c. Gelas Kimia
d. Penyumbat calorimeter yang terbuat dari gabus

3. Bahan
a. Kristal NaOH 2 gram
b. air 100 mL

100 | P a g e A R I F PUR N AWA N /


0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
4. Cara Kerja
1. Susun alat calorimeter seperti .gambar dibawah ini
2. Masukkan 100 mL aquades dalam kalorimeter

3. Ukurlah suhu aquades dalam kalorimeter dengan menggunakan termometer,


dan dicatat sebagai suhu awal (T0 )
4. Masukkan kristal NaOH yang telah ditimbang sebanyak 2 gram ke dalam
kalorimeter yang telah diisi aquades, diaduk sampai larut
5. Catatlah suhu campuran awal, mulai dari kristal NaOH dimasukkan sampai
suhu tidak berubah (konstan)
6. Catatlah suhu awal campuran ( T.awal ) dan suhu akhir campuran ( T.akhir )

5. Hasil Pengamatan

N Larutan Hasil Pengukuran Suhu


o (oC)

1 Suhu awal aquades dalam kalorimeter (T0)


2 Suhu awal campuran (T.awal)
3 Suhu akhir campuran (T.akhir)

6. Pertanyaan
1. Tentukanlah nilai H reaksi, diketahui: kalor jenis larutan = kalor jenis air =
4,2 J g-1c-1; kapasitas calorimeter= 0 J/ 0C; dan massa jenis air= 1 g mL-1
2. Tuliskan persamaan termokimianya.!
.

7. Kesimpulan
101 | P a g e A R I F PUR N AWA N /
0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
.

PEKERJAAN RUMAH (KONSEP ENTALPI)

JAWABLAH PERTANYAAN BERIKUT INI DENGAN BENAR!

1. Tuliskan persamaan termokimia pada keadaan standar, berdasarkan data berikut:


a. Hof NaCl(s) = - 401,9 kJ mol-1
b. Pembentukan 13 gram gas (C2H2) memerlukan kalor sebanyak 113 kJ
Jawab :
…………………………………………………………………………………………
2. Diketahui reaksi 2 H2O(l)  2 H2(g) + O2(g) Ho = +571,6 kJ
1. Berapa entalpi pembentukan 1 mol H2O(l) pada keadaan standar ?
2. Hitunglah berapa kalor yang diperlukan untuk menguraikan 1 gram air pada
keadaan standar
Jawab :
…………………………………………………………………………………………
3. Suatu persamaan termokimia:
SO2(g) + ½ O2(g)  SO3(g) H = -99,1 kJ
Hitunglah panas yang dilepaskan ketika 74,6 g SO2 (massa molar = 64,07)
dikonversikan menjadi SO3
Jawab :
…………………………………………………………………………………………

 Penilaian Psikomotor

No Nama dan Jumlah


Aspek penilaian Nilai
kelompok skor

Ketepatan Kecermatan Kemandirian Ketelitian

102 | P a g e A R I F PUR N AWA N /


0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS
melakukan dalam
percobaan mengamati

Keterangan: Skala nilai 1-3

3. = tepat / teliti
2 = kurang tepat / kurang teliti
1. = tidak tepat / tidak teliti

Jumlah skor
Nilai  x 100
12

103 | P a g e A R I F PUR N AWA N /


0402514023
Perangkat Pembelajaran Termokimia bervisi SETS

Anda mungkin juga menyukai