Anda di halaman 1dari 23

A.

TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali informasi dari berbagai
sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat aktif
selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan
pengamatan dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan,
memberi saran dan kritik serta dapat Menganalisis penyebab adanya fenomena sifat koligatif
larutan pada penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku dan tekanan
osmosis. Serta menyajikan hasil analisis berdasarkan data percobaan terkait penurunan tekanan
uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis.
B. KOMPETENSISatuan DASAR (KD)Pendidikan : SMA
3.1 MenganalisisMata Pelajaran
penyebab adanya fenomena : Kimia
sifat koligatif larutan pada penurunan tekanan uap,
kenaikan titikKelas
didih,/ penurunan
Semestertitik beku: danXIItekanan
/I osmosis.
3.2 Membedakan Alokasi Waktu
sifat koligatif : dan larutan nonelektrolit.
larutan elektrolit
4.1 Menyajikan hasil analisis berdasarkan data percobaan terkait penurunan tekanan uap, kenaikan
titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis larutan.
4.2 Mengolah dan menganalisis data percobaan untuk membandingkan sifat koligatif larutan
elektrolitdengan sifat koligatif larutan nonelektrolit yang konsentrasinya sama.
C. INDIKATOR PEMBELAJARAN
3.1.1 Menghitung konsentrasi suatu larutan (fraksi mol dan molalitas).
3.1.2 Menyelidiki penyebab adanya fenomena sifat koligatif larutan pada penurunan tekanan uap.
3.1.3 Menyelidiki penyebab adanya fenomena IDENTITAS SISWA
sifat koligatif larutan pada kenaikan titik didih.
3.1.4 Menyelidiki penyebab adanya fenomena sifat koligatif larutan pada penurunan titik beku.
Namaadanya
3.1.5 Menyelidiki penyebab :Nur Arifasifat
fenomena Sri koligatif
Dini larutan pada tekanan osmosis.
3.1.6 Menghubungkan konsentrasi (fraksi mol/kemolalan) dengan sifat koligatif larutan.
3.1.7 Memecahkan masalahKelasperhitungan
:XII.IPA.2kimia terkait sifat koligatif larutan.
3.2.1 Menjelaskan perbedaan larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.
3.2.2 Menjelaskan penyebab adanya perbedaan antara sifat koligatif larutan elektrolit dan
nonelektrolit.
3.2.3 Menuliskan fomula untuk menentukan sifat koligatif larutan elektrolit (dengan melibatkan
faktor Van Hoff).
3.2.4 Menghitung sifat koligatif larutan elektrolit elektrolit menggunakan formula yang melibatkan
faktor Van Hoff.
3.2.5 Menjelaskan perbedaan antara sifat koligatif larutan elektrolit dan nonelektrolit.
4.1.1 Mengkomunikasikan secara lisan dan tulisan hasil analisis terkait sifat koligatif larutan.
4.2.1 Membandingkan sifat koligatif antara larutan elektrolit dan non elektrolit melalui data
percobaan yang diberikan.



SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
KEGIATAN 1
1. Konsentrasi Larutan

LARUTAN

Terdiri atas

Pelarut Terlarut

Konsentrasi Larutan menyatakan besarnya jumlah atau banyak zat terlarut dalam suatu larutan

satuan

Kemolaran (M) : Kemolalan (m) : Fraksi mol X) :


……………………………… ……………………………… ………………………………
……………………………… ……………………………… ………………………………
………………………............ ………………………............ ……………………….............
............. .............. .............................
Persamaan: Persamaan: Persamaan :
Perhatikan Tabel Konsentrasi………………………………
……………………………… Larutan Berikut: ………………………………
…………………………. ……………………….. …………………………
Bila ke dalam 500 mL air (Mr H 2O = 18) ditambahkan urea (Mr CO(NH 2)2 = 60). Tentukan
konsentrasi larutan tersebut yang dinyatakan dalam bentuk kemolaran, kemolalan dan fraksi
mol.
Massa
Kemolaran Kemolalan Fraksi mol
urea
10 gram n n nt =
M= m=
V p …………………………...
………… ……………………………… ……………………………
n = =
…………. ……………………………… …………………………....
…………… ……………………………… np= ……………………….
………………………… …………………………… …………………………...
M =…………….. ……………………………… Xt=…………………………
= …………………. ……………………………… ……………………………..
= …………………. ……………………………… ………………………….....

15 gram

25 gram
2. Sifat Koligatif Larutan
Cermati gambar berikut.

Dari gambar diatas apa yang dapat anda simpulkan? Coba anda perhatikan
larutan urea, glukosa, dan sukrosa tersebut, ketiga larutan itu memiliki sifat koligatif
larutan yang sama. Bagaimanakah jenis dan ukuran partikel zat terlarutnya?
Kemudian, bagaimana jumlah partikel zat terlarutnya?
Jadi apakah sebenarnya yang dikatakan dengan sifat koligatif larutan?

Jenis partikel zat terlarut………………………………………………………(Sama/ berbeda)

Ukuran partikel zat terlarut……………………………………………………(sama/ berbeda)

Jumlah Partikel zat terlarut……………………………………………………(sama/ berbeda)

Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada …………… dan
………….tetapi hanya bergantung pada…………………………….. dalam larutan.

Penurunan Tekanan Uap


Apa yang dimaksud dengan penguapan? Perhatikan gambar berikut.
Penguapan adalah
Proses
……………………………………………………………………………………………........
…………………….
………………………………………………………………………….......
…………………………………………………................................................................
Sekarang, apa yang dimaksud dengan tekanan uap jenuh? Perhatikan gambar berikut.

Tekanan uap jenuh adalah tekanan yang ditimbulkan pada saat terjadi ……… antara jumlah
partikel zat cair menjadi uap dan jumlah uap kembali menjadi cair.
Bila ke dalam suatu pelarut dilarutkan sejumlah zat terlarut, bagaimana dengan tekanan
uapnya?

Berdasarkan gambar di atas, dalam larutan jumlah partikel zat cair menjadi uap
……………… dibandingkan jumlah partikel zat cair menjadi uap pada pelarut. Pada saat
ini terjadilah ……………………………………. (∆P)
Mengapa demikian?
Karena partikel zat terlarut akan…………………………………………………….
sehingga ……………………………………………………………………………………...
Bagaimana menghitung besarnya penurunan tekanan uap jenuh larutan secara kuantitatif?
Berdasarkan hukum Roult :
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………............................................................................................................................
Maka didapat suatu persamaan :
P = P0 . Xp
Bila :
∆P = P0 – P
Maka :
∆P = ………………..
Sekarang, coba anda hitung besarnya penurunan tekanan uap jenuh dari larutan berikut.

Glukosa Fraksi mol glukosa [Xt] Xp Plarutan ∆P


nt
Xt =
nt + n p
=
9 gram Plarutan = Xp ×P0p ……………
9 gram 180 gram/mol 1 - 0.01 = … = ……… ……………
9 gram 90 gram = ……… ……………
+
180 gram/mol 18 gram/mol
0,05
=
0,05+5
Xt = 0.01

12 gram

15 gram
18 gram

KEGIATAN 2
KENAIKAN TITIK DIDIH DAN PENURUNAN TITIK BEKU

a. Kenaikan Titik didih


Perhatikan gambar larutan berikut ini :
P udara = 1 atm
P pelarut = 1 atm P larutan = 1 atm
Bandingkan
Pelarut air jumlah partikel
mendidih pelarut yang
sewaktu berubah menjadi
tekanan uap gas pada pelarut
larutan murni dan
mencapai 1
larutan.
atm.

Pelarut Larutan

1. Apa yang dimaksud dengan titik didih ?


..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
2. Simpulkan bagaimana jumlah partikel zat terlarut mempengaruhi titik didih larutan?
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
.........................................................................................................................................

3. Tuliskan persamaan titik didih larutan ( Tb larutan) dan kenaikan titik didih ( Tb)?
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
4. Hitunglah kenaikan titik didih dan titik didih larutan yang terjadi sewaktu sejumlah zat
terlarut ditambahkan ke dalam pelarut berikut
Hitung titik didih larutan yang mengandung 68,4 gram zat X (Mr = 342) dalam 500 gram air ,
jika Kb air = 0,52oC.
Langkah – langkah penyelesaian :
1. Data apa saja yang diketahui.
Dik :
…………………..
…………………..
…………………..
………………….
2. Hitung molalitas larutan

m larutan = ……………..

3. Cari ∆Tb menggunakan persamaan

∆Tb = …………

4. Setelah ∆Tb diketahui, cari Tb larutan

Tb larutan = …..

b. Penurunan Titik Beku

Tekanan udara = 1 atm

 System A adalah pelarut murni. Pada tekanan 1 atm dan pada suhu normal titik bekunya
bagaimana partikel – partikel pelarut?

Jawablah pertanyaan – pertanyaan berikut ini.


1. System B adalah larutan. Pada tekanan 1 atm dan pada suhu normal titik beku pelarut
murni perhatikan partikel – partikel pelarut dan terlarut. Apa yang terjadi. Apa yang
dimaksud dengan titik beku ?
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
2. Simpulkan bagaimana jumlah partikel zat terlarut mempengaruhi titik beku larutan ?
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
........................................................................................................................................

3. Tuliskan persamaan titik beku larutan ( Tf larutan) dan penurunan titik didih (
Tf ) ?
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................

4. Hitunglah penurunan titik didih dan titik didih larutan yang terjadi sewaktu sejumlah zat
terlarut ditambahkan ke dalam pelarut berikut ?
Hitung titik beku larutan yang mengandung 68,4 gram zat X (Mr = 342) dalam 500 gram air ,
jika Kf air = 1,86oC.
Langkah – langkah penyelesaian :
1. Data apa saja yang diketahui.
Dik :
…………………..
…………………..
…………………..
………………….
2. Hitung molalitas larutan

m larutan = ……………..

3. Cari ∆Tf menggunakan persamaan

∆Tf = …………

4. Setelah ∆Tf diketahui, cari Tf larutan

Tf larutan = …..
LATIHAN
Selesaikanlah soal – soal berikut
1. Tentukan titik didih dan titik beku larutan berikut!
a. Urea (CO(NH2)2) 30 gram dalam 500 gram air.
b. Glukosa (C6H12O6) 18 gram dalam 10 gram air.
(Kb air = 0,52 dan Kf air = 1,86 °C/m)

Penyelesaian :
2. Berapakah titik beku larutan yang mengandung 55 gram gliserol (C3H5 (OH)3 ) dilarutkan
dalam 250 gram air ? ( Kf H2O = 1,86oC, Mr(C3H5 (OH)3 ) = 92)

Penyelesaian :
KEGIATAN 3
Osmosis dan Tekanan Osmosis
Perhatikan ilustrasi berikut.

Pada gambar A dan B adalah wadah yang berisi air yang dipisahkan oleh selaput
membran semi permeable. Gambar A adalah keadaan awal dan B adalah keadaan akhir.
1. Pada keadaan awal (gambar A), apakah konsentrasi air (Pelarut murni) yang dipisahkan
oleh membran semi permeabel sama ?

_______________________________________________________________________
2. Disebelah mana konsentrasi air yang lebih tinggi, kiri atau kanan?

_______________________________________________________________________
3. Tanda panah pada gambar A menunjukkan arah pergerakan molekul air. Air bergerak
dari konsentrasi yang …………….. menuju konsentrasi yang …………...

4. Pada keadaan akhir (gambar B), bagaimana konsentrasi air pada wadah yang telah
dipisahkan oleh selaput membran semi permiabel ?

_______________________________________________________________________
Pada keadaan akhir, air disebut sudah mengalami kesetimbangan dinamis.

Perhatikan peristiwa osmosis berikut:

Pada gambar diatas, bisa dilihat bahwa konsentrasi H2O pada pelarut murni lebih besar
dibandingkan pada larutan gula.
Jika kedua wadah tersebut dihubungkan tapi dipisahkan dengan selaput membrane semi
permiabel, maka yang terjadi adalah molekul air (pelarut murni) akan mengalir dari area yang
mengandung konsentrasi H2O yang …………… menuju area yang mengandung konsentrasi
H2O yang ………….. . yaitu dari ……….. menuju ………………. . seperti pada gambar
dibawah ini.

Pergerakan molekul air ini akan terus berlanjut sampai konsentrasi dari kedua sisi membrane
akan ………………………… , dan akan menghasilkan perubahan volume di kedua sisi. Sisi
yang mengandung gula akan mengandung volume yang lebih besar. Peristiwa tersebut
disebut dengan peristiwa osmosis. Jadi, dapat disimpulkan bahwa :
Osmosis adalah
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………

Perhatikan gambar dibawah ini :

Gambar di atas merupakan peristiwa osmosis. Pada gambar (a), diperlihatkan keadaan awal,
kemudian setelah beberapa saat, tinggi air pada tabung naik (gambar (b)) hingga
kesetimbangan tercapai.
Pada gambar c, pada tabung diberi beban dan piston. Sehingga akan
terbentuk tekanan hidrostatis pada larutan yang mengakibatkan
osmosis pada larutan karena tekanan ini menghalangi molekul air
masuk kedalam larutan gula. Peristiwa ini disebut dengan tekanan
osmosis.
Jadi dapat disimpulkan bahwa :
Tekanan osmosis adalah
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

Informasi :
Dua larutan yang memiliki tekanan osmotik yang sama disebut larutan isotonik. Jika salah
satu larutan memiliki tekanan osmotik lebih tinggi dari larutan yang lainnya disebut
hipertonik. Adapun jika larutan memiliki tekanan  osmotik lebih rendah dari larutan yang
lainnya, larutan tersebut dinamakan hipotonik.

LATIHAN
Lengkapi pernyataan di bawah ini berdasarkan skema berikut.

Larutan A Larutan B Larutan C

Air Air Air

a. Larutan A akan bersifat isotonik terhadap larutan B jika.…………………


b. Larutan A akan bersifat hipotonik terhadap larutan B jika………………
c. Larutan A akan bersifat hipertonik terhadap larutan B jika………………
d. Jika π B > π A , maka larutan A bersifat………………………terhadap larutan B
e. Jika π C < π B , maka larutan C bersifat…………………….terhadap larutan B
f. Jumlah partikel zat terlarut dalam larutan A ………………...dibandingkan jumlah
partikel zat terlarut dalam larutan C jika π A = π C
Perhitungan Tekanan Osmosis
Perhatikan contoh berikut!

Jika 3,6 gram glukosa (Mr = 180) dilarutkan dalam air sampai volumnya
200 mL pada suhu 27°C, berapa tekanan osmosis larutan?
Penyelesaian :
Diketahui : V = 200 mL = 0,2 L
T = 27 + 273 K = 300 K
R = 0,082 atm L/mol K
M = 3,6 gram
Ditanya : tekanan osmosis, π?

Jawab : mol glukosa = = =


0,02 mol

M glukosa = = = 0,1 mol/L

π = M.R.T
= 0,1 mol/L . 0,082 atm L/mol K. 300 K

LATIHAN
1. Lakukan perhitungan tekanan osmosis berikut.

a. Hitung tekanan osmosis larutan gula pada suhu 25°C jika diketahui larutan
tersebut mengandung 17,1 g gula yang larut dalam 500 mL air. (M r
gula=342)

Konsentrasi larutan    
M =…………………………

Pelarut air
 Tekanan osmosis
= …………………………………………..

b. Perkirakan tekanan osmosis dari 100 mL larutan urea yang mengandung 3


gram urea(Mr = 60). Diketahui suhu larutan 20°C.

Konsentrasi larutan
M= …………………….........................................

Pelarut air

Tekanan osmosis
= …………………………………………...........

3. Sifat Koligatif Larutan Elektrolit


KEGIATAN 1
1. Lengkapi perumusan sifat koligatif dari larutan elektrolit dan nonelektrolit berikut.

Larutan Elektrolit Larutan Nonelektrolit


Konsentrasi 0,1M Konsentrasi 0,1M

Elektrolit terurai Nonelektrolit tidak


menjadi ion-ionnya terurai menjadi ion-
ionnya

Pengukuran sifat koligatif larutan


Pengukuran sifat koligatif larutan
∆P = 0,4 atm
∆P = 0,2 atm
∆Tb = 0,3 oC
∆Tb = 015 oC
∆Tf = 0,1 oC
∆Tf = 0,05 oC
Perbandingan sifat koligatif kedua larutan
π = 1,0 atm

∆ Plarutanelektrolit
∆ Plarutannonelektrolit
= ... .. .. .... .. .... .. ... = . . . . . .

∆ T b larutanelektrolit . . . .. . .. . .
∆ T b larutannonelektrolit
= .. . . .. . .. . ..
=......

∆ T f larutanelektrolit . . . .. . .. . .
∆ T f larutannonelektrolit
= .. . . .. . .. . ..
=......

Perbandingan sifat koligatif kedua larutan menghasilkan nilai yang


sama dan disebut juga sebagai faktor van’t Hoff (i).

Untuk konsentrasi yang sama, larutan elektrolit selalu mempunyai sifatkoligatif


yang dibandingkan larutan nonelektrolit.
2. Perhatikan ketiga larutan berikut. Untuk konsentrasi yang sama, mana yang sifat
koligatifnya paling besar? Jelaskan!
larutan 0,1 M larutan 0,1 M larutan 0,1 M
CH3COOH C6H12O6 Na2SO4

= CH3COOH = SO42-

= CH3COO- = Na+

= H+

3. Hitung factor van’t Hoff dari larutan-larutan elektrolit berikut. (K b air = 0,51oC
kg/mol, Kf air = 1,86oC kg/mol)
a. Larutan 0,1 mol NaCl b. Larutan KCl 0,12 m
dalam 0,95 mol air

Popelarut = 0,2 atm Titik didih


Plarutan = 0,16 atm 100,11oC

Perhitungan Perhitungan
c. larutan CH3COOH 0,1m d.

π = 1,83 atm
Titikbeku T = 25oC
-0,19oC
Larutan CaCl2
0,075 M
Air
Pendinginan

Perhitungan Perhitungan

Kesimpulan:
............................................................
............................................................
............................................................
............................................................
KEGIATAN 2
1. Hitunglah tekanan uap larutan NaOH 0,05 mol dalam 100 gram air jika tekanan
uap air pada suhu tertentu adalah 100 mmHg.
X NaCl = …….? ∆P = ………?

2. Berapakah titik didih larutan yang dibuat dengan melarutkan 5,58 gram NaCl
dalam 1 kg air? (Kb air = 0,52, Ar Na = 23, Cl = 35,5).

α=.... ? i=....? ∆Tb = . . . . ?


.......... .......... ..................

3. Sebanyak 11 gram MgCl2 (Mr = 95) dilarutkan dalam 500 gram air dan derajat
ionisasi 0,9, maka penurunan titik beku larutan adalah . . . . (Kf air = 1,86 oC).

Molalitas (m) Reaksi

......... ............

i = ………? ∆Tb = ……?

4. Pada suhu 37 °C ke dalam air dilarutkan 1,71 gram Ba(OH) 2 hingga volume 100
mL (Mr Ba(OH)2 = 171). Hitung besar tekanan osmotiknya! (R = 0,082 L atm mol -
1
K-1).
α=.... ? i=....? π =....?

.......... .......... ..................

Kesimpulan:
............................................................
............................................................
............................................................
............................................................

Daftar Pustaka
Purba,Michael. 2006. Kimia untuk SMA kelas XII. Jakarta : Erlangga
Sudarmo, Unggul. Kimia untuk SMA/MA kelas XII. Jakarta : Erlangga
Sutresna, Nana. Kimia untuk SMU kelas III. Bandung : Grafindo Media Pratama

Anda mungkin juga menyukai