Anda di halaman 1dari 13

BAHAN

AJAR
KESTABILAN UNSIR,
LAMBANG LEWIS DAN

IKATAN ION
BAB I. PENDAHULUAN

A. DESKRIPSI
Didalam teori atom Dalton telah dikemukakan bahwa senyawa terbentuk dari
penggabungan atom-atom beberapa unsur. Atom-atom membentuk senyawa salaing
bergabung (berikatan) membentuk molekul senyawa. Dalam hal ini teori atom Dalton
sendiri belum mampu menerangkan bagaimana caranya atom-atom berikatan
membentuk molekul-molekul.
Cara terbentuknya ikatan antara atom-atom didalam molekul senyawa baru
dapat diterangkan setelah diketahui struktur elektron dariatom-atom.
Pada bab ini akan dipelajari beberapa jenis ikatan kimia yang terjadi antara
atom-atom di dalam molekul berdasarkan konsep elektron valensi dan susunan
elektron stabil (oktet).

B. PRASYARAT
Sebelum Anda mempelajari modul ini dengan materi Ikatan Kimia, Anda
harus telah menguasai materi Teori Atom. Di samping Itu Anda juga sudah harus
menguasai materi Sistem Periodik, karena kedua materi tersebut amat diperlukan
untuk dapat memahami modul ini.

C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL


1. Pelajari daftar isi serta skema kedudukan modul dengan cermat dan teliti
karena dalam skema modul akan nampak kedudukan modul yang sedang
Anda pelajari ini antara modul-modul yang lain.
2. Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan dengan benar untuk
mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan, sehingga
diperoleh hasil yang optimal.
3. Pahami setiap teori dasar yang akan menunjang penguasaan materi dengan
membaca secara teliti. Bilamana terdapat evaluasi maka kerjakan evaluasi
tersebut sebagai sarana latihan.
4. Jawablah tes formatif dengan jawaban yang singkat dan jelas serta kerjakan
sesuai dengan kemampuan Anda setelah mempelajari modul ini.
5. Bila terdapat penugasan, kerjakan tugas tersebut dengan baik dan bila perlu
konsultasikan hasil penugasan tersebut kepada guru/instruktur.
6. Catatlah semua kesulitan Anda dalam mempelajari modul ini untuk
ditanyakan pada guru/instruktur pada saat tatap muka. Bacalah referensi
lain yang ada hubungan dengan materi modul ini agar Anda mendapatkan
pengetahuan tambahan.

D. TUJUAN AKHIR
Setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda dapat:
1. Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk
mencapai kestabilannya dengan cara berikatan dengan unsur lain.
2. Menggambarkan susunan elektron valensi atom gas mulia (duplet dan
oktet) dan elektron valensi bukan gas mulia.
3. Menjelass terjadinya Ikatan Ion dan contoh senyawanya.
CEK KEMAMPUAN
1. Apakah semua atom
unsur-unsur bersIfat stabil?
2. Bagaimanakah cara atom
mencapai kestabilan?
3. Jelaskan apa yang
dimaksud dengan ikatan ion?
BAB II. PEMBELAJARAN

A. RENCANA BELAJAR SISWA

1. KOMPETENSI DASAR :
3.4 Menganalisis proses pembentukan ikatan kimia pada beberapa senyawa dalam
kehidupan sehari-hari
4.4 Mengintegrasikan proses pembentukan ikatan kimia pada beberapa senyawa
dalam kehidupan sehari-hari dengan elektron valensi atom-atom penyusunnya

2. INDIKATOR PEMBELAJARAN
• pembentukan ikatan kimia
• Menentukan unsur yang dapat melepaskan atau menerima elektron untuk
mencapai kestabilan dengan cara berikatan dengan unsur lain
• Menggambarkan susunan elektron valensi atom gas mulia (teori Oktet dan
Duplet) dan elektron valensi bukan gas mulia (struktur Lewis)
• Menjelaskan proses terjadinya ikatan ion dan contoh senyawanya

B. KEGIATAN BELAJAR

1. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Peserta diklat dapat :
• Menyebutkan peranan elektron valensi di dalam pembentukan suatu ikatan .
• Menjelaskan mengenai kestabilan unsur
• Menggambarkan struktur lewis suatu senyawa
• Mendefinisikan ikatan ion.
• Memberikan contoh ikatan ion.
2. URAIAN MATERI

IKATAN KIMIA

Air adalah materi yang penting bagi kehidupan. Kita minum, mandi dan mencuci
menggunakan air. Bahkan dalam tubuh, air penting dalam menjaga DNA dari
kerusakan. Kita mengetahui air memiliki rumus kimia H2O. air tesusun dari unsur-
unsur hydrogen dan oksigen. Pernahkah anda membayangkan bagaimana senyawa
tersebut dapat terbentuk? Bagaimana unsur-unsur tersebut saling berikatan satu sama
lainnya? Ikatan memiliki peranan yang penting dalam kehidupan.
Perhatikan juga semen, kapur, besi, baja dan batu yang bisanya kalian gunakan
unntuk membangun. Pernahkah terlintas dipikiran kalian bagaimana zat-zazt tersebut
terbentuk? Unsur-unsur apa saja yang menysunnya? Bagaimana unsur-unsur tersebut
saling berikatan satu dengan lainnya?
Jawaban dari hal-hal diatas dapat kalian temukan setelah mempelajari materi
tentang ikatan kimia. Materi ikatan kimia memiliki ebebrpa pokok bahasan
diantaranya kestabilan unsur, lambing lewis, ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan logam
dan sifat-sifatdari senyawa ion, kovalen dan logam.
\ Pokok bahasan dalam kegiatan belajar 1 ini adalah pembahasan tentang
kereaktifan unsur sehingga kita bis memahami mengapa unsur-unsur tersebut saing
berikatan. Selain itu pada kegiatan belajr ini akan dibahas mengenai pembentukan
ikatan ion.

KONFIGURASI STABIL GAS MULIA

Konfigurasi elektron gas mulia (golongan VIIIA dalam sistem periodik unsur)
adalah sebagai berikut:
Unsur No atom K L M N O P
He 2 2
Ne 10 2 8
Ar 18 2 8 8
Kr 36 2 8 18 8
Xe 54 2 8 18 18 8
Rn 86 2 8 18 32 18 8

Unsur gas mulia bersifat sangat stabil sehingga sukar untuk bereaksi. Sehingga
disimpulkan bahwa konfigurasi elektron gas mulia adalah konfigurasi elektron yang
paling stabil. Kestabilan unsur gas mulia disebabkan oleh elektron valensinya yang
berjumlah delapan (kecuali helium yang mempunyai dua elektron valensi).
Konfigurasi elektron gas mulia disebut konfigurasi oktet (atau duplet untuk helium).
Dalam membentuk ikatan kimia, unsur-unsur berusaha mencari cara yang terbaik
supaya konfigurasi elektron pada kulit terluarnya menyerupai gas mulia, yaitu 8
elektron pada kulit terluar (kecuali hidrogen yang berusaha memiliki 2 elektron pada
kulit terluar seperti helium).
Unsur-unsur tersebut berusaha mencapai konfigurasi oktet gas mulia terdekat.
Konfigurasi stabil gas mulia ini dicapai dengan pembentukan ikatan kimia.

STRUKTUR LEWIS

Struktur Lewis adalah struktur yang menunjukkan ikatan-ikatan antar atom


dalam suatu molekul. Struktur Lewis pada umumnya digunakan untuk
menggambarkan ikatan kovalen dan ikatan kovalen koordinasi. Struktur lewis dapat
menunjukkan adanya pasangan elektron yang tidak terlibat dalam ikatan dan muatan
formal yang terjadi akibat pemakaian elektron dalam ikatan. Cara penulisan struktur
Lewis seperti berikut.
1. Meletakkan satu unsur dengan elektronegativitas yang terendah sebagai pusatnya
2. Menghitung jumlah total elektron valensi (ditambah 1 elektron untuk muatan
negatif dan dikurangi 1 elektron untuk muatan positif)
3. Melengkapi aturan oktet untuk semua atom kecuali H
4. Jika jumlah total elektron struktur lebih banayk dari jumlah total electron
valensi, buat ikatan rangkap pada pusat atom
5. Jika terdapat kelebihan elektron, tempatkan pada atom pusat
Contoh penulisan struktur lewis pada beberapa atom

Contoh penulisan struktur Lewis untuk CH4:

Gambar 3.1. Contoh Struktur Lewis


(Sumber: http://slametriyanto059.blogspot.co.id)

Tugas 1

1.Buatlah gambar susunan elektron valensi dari atom-atom berikut seperti gambar
diatas !

a. Na b.Mg c.B d.Si e.N f.O g.F

Jawaban :
.
a. c. e.

B d. f.

2. Berapa elektron valensi dari golongan : IA, IIA, IIIA, IVA, VA, VIA,VIIA,VIIIA
Kecendrungan suatu unsur untuk mencapai kestabilan dengan cara berikatan
dengan unsur lain
Unsur-unsur golongan VIIIA merupakan unsur-unsur yang sudah stabil, sehingga
tidak perlu lagi mengadakan perubahan susunan elektron valensi. Tidak perlu
menangkap atau melepas elektron dan juga tidak perlu memakai bersama pasangan
elektron ikatan.
Unsur-unsur golongan IA (kecuali H), golongan IIA(kecuali Be), golongan IIIA
(kecuali B) untuk mencapai kestabilan dilakukan dengan cara melepas elektron agar
mempunyai konfigurasi elektron seperti unsur golongan VIIIA.
Contoh : 10Ne : 2, 8
11Na :
+
11Na :
12Mg :
2+
12Mg :
20Ca :
2+
20Ca :

Unsur-unsur golongan VIIA(kecuali At) dan unsur-unsur golongan VIA terutama


O dan S untuk mencapai kestabilan dengan cara menerima elektron agar mempunyai
konfigurasi elektron seperti unsur golongan VIIIA.
Contoh : 18Ar : 2, 8, 8 (susunan elektron stabil)
17Cl :
-
17Cl :
8O :
2-
8O :

Unsur non logam dengan non logam mencapai kestabilan dengan cara memakai
bersama satu atau beberapa pasang elektron. Demikian juga unsur golongan IVA dan
VA terhadap unsur non logam dalam mencapai kestabilan dengan cara memakai
pasangan elektron bersama. Hal ini juga berlaku untuk unsur H, Be dan B.
Tugas 2
Dari beberapa atom unsur berikut : 13Al, 19K, 20Ca, 9Fdan 16S

1. Gambarlah susunan elektron valensinya.


2. Tentukan atom unsur yang melepas elektron untuk mencapai stabil dan berapa
jumlah elektron yang dilepas.
3. Tentukan atom unsur yang menerima elektron untuk mencapai stabil dan berapa
jumlah elektron yang dilepas.

IKATAN ION
Pada umumnya, ikatan ion terjadi pada unsur-unsur yang mudah melepaskan
elektron pada kulit terluar (energi ionsiasi rendah) sehingga membentuk ion positif dan
unsur-unsur yang mudah menerima elektron (afinitas elektron tinggi) sehingga
membentuk ion negatif. Unsur-unsur logam umumnya mempunyai energi ionisasi yang
rendah, sedangkan unsur-unsur non-logam mempunyai afinitas elektron yang tinggi. Oleh
karena itu, ikatan ion dapat terjadi antara unsur-unsur logam dengan unsur-unsur non-
logam. Atom-atom membentuk ikatan ion karena setiap atom ingin mencapai
keseimbangan atau kestabilan seperti struktur elektron gas mulia. Dengan demikian,
dapat disimpulkan hal-hal berikut.
a. Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat serah terima elektron.
b. Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi antara unsur-unsur logam dan nonlogam.
c. Ikatan ion terjadi antara ion positif atau kation dan ion negatif atau anion.
d. Ikatan ion terjadi antara atom berenergi potensial ionisasi kecil dan atom-atom
berafinitas elektron besar (unsur golongan IA, IIA dengan unsur golongan VIA,
VIIA).
e. Ikatan ion terjadi antara atom dengan keelektronegatifan kecil dengan atom yang
mempunyai keelektronegatifan besar.
Senyawa yang terbentuk dari ikatan ion disebut senyawa ion. Contoh beberapa
senyawa ion adalah NaCl, CaF2, MgCl2. Berbagai garam termasuk juga ke dalam
senyawa ion. Sebagaimana disebutkan di atas bahwa ikatan ion adalah ikatan yang
terjadi akibat perpindahan elektron dari satu atom ke atom lain. Ikatan antarunsur akan
stabil jika eletron terluar berjumlah 2 dan 8. Ion positif terbentuk pada golongan IA,
IIA, dan IIIA sedangkan ion negatiftrbentu pada golongan VIA dan VIIA.
Pada pembentukan garam NaCl, atom Na melepaskan elektron membentuk ion
positif, elektron yang dilepaskan diterima oleh unsur Cl yang memiliki ion negatif.

Natrium klorida (NaCl) terbentuk dari gabungan ion Na+ dan Cl-.
Na ( 2, 8, 1 ) melepas 1 elektron membentuk ion Na+ ( 2, 8 )
Cl ( 2, 8, 7 ) menyerap 1 elektron membentuk ion Cl- ( 2, 8, 8 )
Atom klorin menarik satu elektron dari atom natrium. Pembentukan NaCl dari unsur
natrium dan klorin dapat dinyatakan dengan rumus Lewis sebagai berikut.
Penggunaan tanda (x) untuk elektron Na dan ( ) untuk elektron Cl hanya untuk
memperjelas arah serah terima elektron saja.

Ikatan yang terbentuk antara magnesium (nomor atom 12) dan klorin (nomor atom
17) terjadi sebagai berikut:
Mg ( 2, 8, 2 ) melepas 2 elektron membentuk ion Mg2+ ( 2, 8 )
Cl ( 2, 8, 7 ) menyerap 1 elektron membentuk ion Cl- ( 2, 8, 8 )
Ion Mg2+ dan Cl- akan membentuk senyawa
2
MgCl . Ikatan yang terjadi
digambarkan sebagai berikut:

Tugas Individu

1. Jelaskan proses terbentuknya ikatan ion yang terjadi pada senyawa :

a. KBr b. Li2O c. MgF2 d. SrCl2 e.AlF3 f. CaS

Jawaban :
BAB IV. PENUTUP

Setelah menyelesaikan modul ini, Anda berhak untuk mengikuti tes


Tulis/praktek untuk menguji kompetensi yang telah Anda pelajari. Apabila Anda
dinyatakan memenuhi syarat kelurusan dari hasil evaluasi dalam modul ini, maka
Anda berhak untuk melanjutkan ke topik/modul berikutnya.
Mintalah pada guru untuk melakukan uji kompetensi dengan sistem penilaian
yang dilakukan langsung oleh pihak industri atau asosiasi yang berkompeten apabila
Anda telah menyelesaikan seluruh evaluasi dari setiap modul, maka hasil yang berupa
nilai dari guru atau berupa portofolio dapat dijadikan bahan verifikasi oleh pihak
industri atau asosiasi profesi. Kemudian selanjutnya hasil tersebut dapat dijadikan
sebagai penentu standar pemenuhan kompetensi dan bila memenuhi syarat Anda berhak
mendapatkan sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh dunia industri atau
asosiasi profesi.
DAFTAR PUSTAKA

Yuliadi, Spd, Dedi Permana, Spd . Dedi Junaedi, Ir, 2001, KIMIA SMK Tingkat 1
Bandung, Armico
Bambang, Sp, Drs, 2006. Modul Kimia SMK kelas 1 semester 1
Surakarta: Cahaya Mentari
Emi Erawati, ST. Dra Dyah Saptarini, Kimia Teknologi dan Industri I
Solo 2006, Yudistira
Irfan Ansory, Hiskia Achmad, acuan pelajaran kimia SMU untuk kelas 1
Erlangga
Michael Purba . 2002 . KIMIA untuk SMA kelas X .
Jakarta: Erlangga
Harry Firman – Liliasari . 1997 . KIMIA 1 .
Jakarta: PT Balai Pustaka

Anda mungkin juga menyukai