Disusun Oleh
LISKA PRIMAYANTI, S.PD., M.PD
Buku kerja guru disusun oleh guru mata pelajaran, telah diverifikasi oleh Kepala
Kompetensi Keahlian/Wakasek Bidang Akademik dan disahkan oleh kepala sekolah untuk
digunakan pada tahun pelajaran 2023/2024
Mengetahui/ Menyetujui
Kepala SMK Negeri 1 Denpasar
I
Wayan Mustika, S.Pd, M.Pd
NIP. 19661025 199003 1 007
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Lembar pengesahan
Daftar Isi
A. BUKU KERJA 1
1. Kalender Pendidikan Kurikulum Merdeka
2. Alokasi Waktu Kurikulum Merdeka
3. Stuktur Kurikulum Merdeka
4. Program Tahunan Kurikulum merdeka
5. Program semester Kurikulum Merdeka
6. Analisis CP
7. TP dan ATP
8. Sinkronisasi Mapel kejuruan dan Mapel Umum
9. CP Kolaborasi
10. TP, ATP Kolaborasi
11. Modul Ajar Terapan selaras dengan Kejuruan Pegangan Guru
B. BUKU KERJA 2
1. Kode Etik Guru
2. Ikrar Guru
3. Tata Tertib Guru
4. Pembiasaan Guru
5. Jurnal Agenda Guru Kurikulum Merdeka
C. BUKU KERJA 3
1. Jadwal Mengajar Kurikulum Merdeka
2. Daftar Hadir Kurikulum Merdeka
3. Analisis Hasil Assesmen Kurikulum Merdeka
4. Pelaksanaan Pengayaan Kurikulum merdeka
5. Kisi-Kisi Assesmen Kurikulum Merdeka
6. Kumpulan Asesmen Awal, Asesmen Proses dan Assesmen Akhir Kurikulum Merdeka
7. Telaah Asesmen Kurikulum merdeka
8. Perbaikan Assesmen Kurikulum Merdeka
D. BUKU KERJA 4
1. Daftar Evaluasi Diri Kurikulum Merdeka
2. Program Tindak Lanjut Kurikulum Merdeka
BUKU 1
Disusun Oleh :
LISKA PRIMAYANTI, S.PD., M.PD
PROGRAM KEAHLIAN:
ALAMAT SEKOLAH :
Jalan Hos. Cokroaminoto No. 84 Denpasar, Kode Pos: 80116
WA: 081236396662, NPSN: 50103118 Website: www.smkn1denpasar.sch.id
Email: contact@smkn1denpasar.sch.id
IDENTITAS SEKOLAH
A. IDENTITAS SEKOLAH
NSS : 32.1.22.09.00.001
NPSN : 50103118
Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Denpasar
Status : Negeri
Alamat : Jln. Hos Cokroaminoto No. 84 Denpasar
Kecamatan : Denpasar Utara
Kabupaten : Kota Denpasar
Provinsi : Bali
Telepon : 081236396662
Fax :-
Email : contact@smkn1denpasar.sch.id
Website : www.smkn1denpasar.sch.id
iii
8. Skema Sertifikasi KKNI Level II pada
Kompetensi Keahlian Teknik Komputer
dan Jaringan
9. Skema Sertifikasi KKNI Level II pada
Kompetensi Keahlian Multimedia
10. Skema Sertifikasi KKNI Level II pada
Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi
Tenaga Listrik
11. Skema Sertifikasi KKNI Level II pada
Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan
1. SMKN 3 Singaraja
Sekolah Jejaring LSP : 2. SMK Wira Harapan Badung
3. SMK Wira Bakti Denpasar
4. SMK Bina Madina Denpasar
5. SMK TI Global Badung
6. SMK TI Global Jimbaran
7. SMK Bali Dewata Denpasar
8. SMKN 1 Bebandem
9. SMK Muhammadiyah Denpasar
Nomor SK : -
1. Mandor Tukang Batu/Bata/Beton – Kelas II
Skema Sertifikasi : 2. Juru Gambar/ Drafman- Arsitektur- Kelas
II
iv
LEMBAR PENETAPAN
v
Konsentrasi Keahlian Teknik Instalasi
7
Tenaga Listrik
6 Teknik Ketenagalistrikan
Konsentrasi Keahlian Teknik Pemanasan,
8
Tata Udara, dan Pendinginan
Pengembangan Perangkat Konsentrasi Keahlian Rekayasa Perangkat
7 9
Lunak dan Gim Lunak
Teknik Jaringan Komputer Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer dan
8 10
dan Telekomunikasi Jaringan
Konsentrasi Keahlian Desain Komunikasi
9 Desain Komunikasi Visual 11
Visual
10 Broadcasting dan Perfilman 12 Produksi Film
Ditetapkan di : Denpasar
Tanggal : 10 Juli 2023
LEMBAR PENGESAHAN
Ditetapkan di : Denpasar
Tanggal : 10 Juli 2023
Mengetahui, Mengesahkan
vi
Ketua Komite SMK Negeri 1 Denpasar Kepala SMK Negeri 1 Denpasar
Mengetahui
Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan
dan Olahraga Provinsi Bali
Ditandatangani secara elektronik oleh:
KEPALA DINAS
Dr. KN. Boy Jayawibawa
NIP. 19651130 199203 1 010
KATA PENGANTAR
Puji Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan rakhmat-Nya kami dapat menyelesaikan kegiatan penyusunan Kurikulum Operasional
Satuan Pendidikan (KOSP) SMK Negeri 1 Denpasar Tahun Pelajaran 2023/2024.
Terwujudnya dokumen KOSP ini sangat penting karena merupakan pedoman bagi
pelaksanaan keseluruhan proses pembelajaran selama Tahun Pelajaran 2023/2024. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah mendukung penyusunan KOSP ini.
Kami berharap dokumen KOSP ini dapat memenuhi fungsinya dengan baik dan
maksimal sebagai pedoman dalam pelaksanaan kurikulum di SMK Negeri 1 Denpasar.
Selain itu, kami juga berharap dokumen KOSP ini dapat menjadi bahan referensi demi
masukan dan perbaikan bagi pengembangan KOSP pada tahun ajaran berikutnya.
vii
Denpasar, 10 Juli 2023
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Sampul i
…………………………………………………………………………………
Identitas Sekolah …….. ii
………………………………………………………………
Halaman Penetapan …. v
……………………………………………………………….
Lembar Pengesahan …………………………………………………………………. vi
Kata Pengantar vi
………………………………………………………………………... i
Daftar Isi vi
……………………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Karakteristik
……………………….
Satuan Pendidikan dan Program Keahlian 1
B. Visi, Misi dan Tujuan Satuan Pendidikan
……………………………………… 7
LAMPIRAN
A. Capaian Pembelajaran
B. Alur Tujuan Pembelajaran
C. Modul Ajar
D. Contoh Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5)
E. SK Tim Pengembang Kurikulum
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Tenaga Pendidik
Kualifikasi
Jenis Kelamin Terserfikasi
Jenis Kepegawaian Pendidikan
L P S1 S2 Sudah Belum
ASN 47 33 52 28
Kontrak Provinsi 22 16 33 5
GTT 33 19 43 9
Jumlah 110 74
Tenaga Kependidikan
c. Alumni
10
Alumni SMK Negeri 1 Denpasar banyak tersebar di dalam negeri maupun di luar negeri. Banyak
yang sukses di berbagai bidang pekerjaan, baik dalam sektor pemerintahan maupun swasta. Data
alumni bisa diketahui dengan adanya Tracer Study yang dilakukan pihak sekolah secara berkala
melalui keberadaan Tim Bursa Kerja Khusus (BKK).
⮚ Prestasi dalam berbagai lomba di bidang akademik dan non akademik yang diraih peserta
didik dari tingkat kabupaten, provinsi dan nasional. Contohnya LKS (Lomba Kompetensi
Siswa) dan FLS2N (Festival Lomba Seni Siswa Nasional).
⮚ Persaingan belajar yang sehat dari peserta didik untuk memperoleh hasil belajar yang sangat
baik sehingga mampu untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta yang
berkualitas, serta terserap di dunia kerja atau industri yang juga berkualitas.
b. Budaya Literasi
Peserta didik SMK Negeri 1 Denpasar memiliki budaya literasi yang sangat baik. Kegiatan literasi
yang menjadi budaya di SMK Negeri 1 Denpasar diantaranya:
dalam bentuk majalah dinding (mading) dan reportase yang bisa dijadikan media literasi
warga sekolah.
✔ Menyelenggarakan beragam lomba literasi pada momen-momen tertentu, seperti pada saat
✔ Pelaksaan piket harian pembersihan lingkungan kelas yang dilakukan rutin setiap hari oleh
✔ Pelaksanaan kegiatan Jumat Bersih pada pagi hari mulai pukul 07.20-07.30 yang dilakukan
oleh seluruh warga sekolah dalam rangka membersihkan dan melestarikan lingkungan
sekolah.
11
✔ Penyelenggaraan ekstrakurikuler Green School dengan tujuan utama menumbuhkembangkan
Berikut ini kami sampaikan kekuatan, tantangan, dan strategi menghadapi tantangan dalam
pengembangan Kurikulum Operasional Sekolah.
1) Kekuatan
a) SMK Negeri 1 Denpasar berdiri sejak 24 September 1962 dan beralih nama menjadi
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada 7 Maret 1997. Pengalaman berdiri dan
beroperasional selama puluhan tahun tersebut membuat SMK Negeri 1 Denpasar
mempunyai sistem yang stabil dalam operasional sekolahnya.
b) Kerja sama dan dukungan antara pihak sekolah dengan orang tua peserta didik berjalan
dengan baik. Hal ini menyebabkan program sekolah dapat terintegrasi dengan baik
melalui Komite Sekolah.
12
c) Sebagian besar peserta didik yang bersekolah di SMK Negeri 1 Denpasar bersekolah
sesuai dengan minat dan bakat dalam jurusan/program keahlian yang dipilihnya sehingga
dapat mendukung proses pembelajaran dengan baik karena peserta didik mengikuti
pembelajaran sesuai dengan jurusan yang dipilihnya.
2) Tantangan
a. Sebagian besar peserta didik SMK Negeri 1 Denpasar berasal dari kalangan ekonomi
menengah ke bawah sehingga perlu adanya sinergitas antara pihak sekolah dan orang tua
peserta didik, serta masyarakat dan lingkungan eksternal lainnya untuk menunjang
keberhasilan kegiatan proses pembelajaran supaya bisa berjalan maksimal.
b. Agar peserta didik SMK Negeri 1 Denpasar dapat berpartisipasi dalam ajang tingkat
dunia (global) dibutuhkan kemampuan akademis yang memadai yang disertai dengan
kecakapan abad 21. Sekolah mengupayakan berbagai cara yang dapat membantu
mewujudkan tujuan tersebut.
3) Strategi Mengahadapi Tantangan
Sekolah melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan student-centered yang
bertujuan untuk membuat peserta didik sebagai subyek dalam pembelajaran. Dengan
demikian kemandirian dan perkembangan positif peserta didik dapat ditingkatkan. Sekolah
menerapkan Profil Pelajar Pancasila dalam setiap aspek kegiatan di sekolah agar peserta didik
mampu mengembangkan kecakapan abad 21 untuk dapat bersaing di tingkat dunia dengan
tetap memegang teguh identitas kelokalan sebagai bangsa Indonesia.
Berdasarkan hal di atas, maka proses pengembangan dan penyusunan Kurikulum SMK Negeri 1
Denpasar Tahun Pelajaran 2023/2024 dilakukan dengan melaksanakan proses analisis kondisi
lingkungan lokal dan global. Dari proses ini dapat dijabarkan bahwa Kurikulum SMK Negeri 1 Denpasar
Tahun Pelajaran 2023/2024 dikembangkan dan disusun dengan memperhatikan hal-hal berikut:
1) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4301);
2) PP No 13 tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Pendidikan Nasional Pendidikan (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 45);
3) Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 66 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112);
4) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2021 yang telah diubah PP No. 4 Tahun
2022, Tentang Standar Nasional Pendidikan;
5) Instruksi Presiden No.1 Tahun 2010 tentang percepatan pelaksanaan prioritas pembangunan nasional
Tahun 2010, khususnya pada prioritas No.2 bidang pendidikan tentang penyempurnaan kurikulum
dan metode pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai budaya bangsa untuk membentuk daya saing
dan karakter bangsa;
13
6) Permendikbud nomor 62 tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan
Menengah;
7) Permendikbud nomor 63 tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan
Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Menengah;
8) Permendikbud RI Nomor 111 Tahun 2015 tentang guru Bimbingan Konsling (BK) pada Pendidikan
Dasar dan Menengah;
9) Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia Nomor
165/M/2021 Tentang Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan;
10) Permendikbudristek RI Nomor 5 Tahun 2022 Tentang Standar Kopetensi Lulusan Pendidikan Dasar
dan Menengah;
11) Permendikbudristek RI Nomor 7 tahun 2022 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
12) Permendikbudristek RI Nomor 16 tahun 2022 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah;
13) Permendikbudristek RI Nomor 21 tahun 2022 tentang Standar Penilaian Pendidikan;
14) Permendikbud RI No 4 Tahun 2018 Tentang Penilai Hasil Belajar Oleh Satuan Pendidikan dan
Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah;
15) Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan
Pengawas Sekolah;
16) Permendikbud RI Nomor 20 Tahun 2018 Tentang Penguatan Pendidikan Karakter Pada Satuan
Pendidikan Formal;
17) Permendikbud RI Nomor 44 Tahun 2019 Tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Taman
Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menegah Atas, dan Sekolah
Menengah Kejuruan;
18) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2020 Tentang
Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024;
19) Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia Nomor
262/M/2022 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan
Teknologi Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan
PembelajaranKeputusan Kepala BSKAP No. 008/KR/2022 yang telah diubah No. 033/H/KR/2022
Tentang Capaian Pembelajaran;
20) Keputusan Kepala BSKAP No.009/KR/2022 tentang Dimensi Profile Pelajar Pancasila;
21) Surat Edaran Mendikbud Nomor 14 Tahun 2019 tentang Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran;
22) Peraturan Gubenur Bali No 20 Tahun 2013 tentang Bahasa, Aksara dan Sastra Daerah Bali pada
Pendidikan Dasar dan Menengah;
23) Peraturan Gubenur Bali Nomor 79 Tahun 2018 tentang Hari Penggunaan Busana Adat Bali;
24) Peraturan Gubenur Bali Nomor 80 Tahun 2018 tentang Perlindungan dan Penggunaan Bahasa,
Aksara dan sastra Bali serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali;
14
25) Surat Edaran Disdikpora Prov.Bali Nomor 420/4992/Dispendik, tanggal 20 Agustus 2007 tentang
Muatan Lokal Wajib;
26) Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Nomor 018/H/KR/2020
tanggal 5 Agustus 2020 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum
2013 pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Berbentuk
Sekolah Menengah Atas untuk Kondisi Khusus;
27) SE Mendikbud No. 14/2019 tentang Penyederhanaan RPP.
28) SE Sesjen Mendikbud No. 15/2020 tentang BDR.
29) Keputusan Kepala Dinas pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali
Nomor:B.31.420/4910/BPTP/DISDIKPORA tanggal 5 April 2023 , tentang Kalender Pendidikan
Provinsi Bali Tahun Pelajaran 2023/2024.
2. MISI
SMK Negeri 1 Denpasar memiliki 6 misi untuk mewujudkan visinya, yakni sebagai berikut.
a. Meningkatkan profesionalisme lembaga pendidikan sebagai pusat pendidikan dan pelatihan
kejuruan di daerah bali.
b. Melaksanakan sistem pendidikan yang fleksibel dan efektif.
c. Menyediakan layanan pendidikan dan pelatihan pada masyarakat berbasis keunggulan lokal dan
bermutu.
d. Menciptakan sekolah sebagai pusat budaya dan agent of change.
e. Melaksanakan system manajemen yang berstandar internasional berbasis digital.
f. Menyiapkan Lulusan yang mampu Bekerja, Melanjutkan, Wirausaha (BMW).
3. TUJUAN
a. Tujuan SMK Negeri 1 Denpasar
Sekolah dituntut merumuskan dan menetapkan tujuan serta mengembangkannya, mengacu pada visi,
misi dan tujuan pendidikan nasional serta relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Sebagaimana layaknya sekolah-sekolah pada umumnya, maka SMK Negeri 1 Denpasar memiliki tujuan-
tujuan yang ingin dicapai, antara lain:
a. Meningkatkan mutu lulusan sesuai dengan tuntutan dunia usaha dan dunia industri (demand driven)
b. Meningkatkan mutu sumber daya manusia baik secara kompetensi maupun kualifikasi
15
c. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan secara bertahap dan berkelanjutan
d. Meningkatkan kegiatan-kegiatan sekolah dalam mendukung keunggulan budaya lokal menuju global
secara nasional maupun internasional
e. Mewujudkan pengelolaan sekolah secara terbuka dan partisipatif
f. Mewujudkan akuntabilitas sekolah yang sesuai dengan tata kelola sekolah yang baik (good
governance).
16
g) Melaksanakan program piket lingkungan harian oleh peserta didik yang didampingi oleh
tenaga pendidik.
17
3. Menghasilkan peserta didik agar menjadi lulusan yang produktif, mampu bekerja mandiri,
menjawab tantangan pekerjaan yang ada sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan
kompetensi dalam program keahlian Teknik Mesin
4. Menciptakan lulusan siap kerja,memahami perkembangan teknologi dan isu terkini bidang
teknologi secara global,serta mampu mengikuti tuntutan dunia industri.
5. Mampu menjadi seorang entrepreneur kewirausahaan dalam bidang Teknologi khususnya Teknik
Pemesinan.
18
7. Menyediakan layanan pendidikan dan pelatihan pada masyarakat di bidang Teknik Instalasi
Tenaga Listrik dan Teknik Pemanasan, Tata udara dan Pendinginan berbasis keunggulan lokal dan
bermutu berstandar industri 4.0.
8. Menciptakan sekolah sebagai pusat budaya dan agent of change
9. Melaksanakan sistem manajemen yang berstandar internasional
10. Menyiapkan Lulusan yang mampu Bekerja, Melanjutkan, Wirausaha (BMW) berstandar industri
4.0.
19
1. Meningkatkan mutu lulusan siswa Konsentrasi Keahlian DKV sesuai dengan tuntutan dunia usaha
dan dunia industri (demand driven), baik secara kompetensi dan kualifikasi sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila
2. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan secara bertahap dan berkelanjutan pada Konsentrasi
Keahlian DKV
3. Meningkatkan kegiatan-kegiatan Konsentrasi Keahlian DKV dalam mendukung keunggulan
budaya lokal menuju global secara nasional maupun internasional
4. Mewujudkan pengelolaan Konsentrasi Keahlian DKV secara akuntabel, terbuka dan partisipatif
5. Mewujudkan kerja sama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri Kerja.
6. Meningkatkan kegiatan Unit Produksi Konsentrasi Keahlian DKV
7. Melaksanakan Program Praktek Kerja Lapangan (PKL) untuk siswa Konsentrasi Keahlian DKV
20
BAB II
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
A. INTRAKURIKULER
1. Struktur Kurikulum
Kurikulum Merdeka pada SMK Pusat Keunggulan di SMK Negeri 1 Denpasar diimplementasikan di
kelas X. Berikut ini adalah spektrum kurikulum SMK Pusat Keunggulan dengan Kurikulum Merdeka
seperti di bawah ini.
Tabel 4.1 Struktur Kurikulum kelas X SMK/MAK
(Asumsi 1 tahun = 36 minggu, dan 1 JP = 45 menit)
Alokasi
Projek
Alokasi Penguatan Total
Mata Pelajaran Intrakurikuler Profil JP Per
Per Tahun Pelajar Tahun
Pancasila
Per Tahun
A. KELOMPOK MATA PELAJARAN UMUM:
1 Pendidikan Agama Islam dan
. Budi Pekerti* 9 1 108
0 8
Pendidikan Agama Kristen dan
Budi Pekerti* 9 1 108
0 8
Pendidikan Agama Katolik dan
Budi Pekerti* 9 1 108
0 8
Pendidikan Agama Buddha dan
Budi Pekerti* 9 1 108
21
0 8
Pendidikan Agama Hindu dan
Budi Pekerti* 9 1 108
0 8
Pendidikan Agama Khonghucu
dan Budi Pekerti* 9 1 108
0 8
2 Pendidikan Pancasila 5 1 7
. 4 8 2
3 Bahasa Indonesia 10 3 144
. 8 6
4 Pendidikan Jasmani, Olahraga,
. dan Kesehatan 9 1 108
0 8
5 Sejarah 5 1 7
. 4 8 2
6 Seni Budaya**:
. 1. Seni Musik
2. Seni Rupa
3. Seni Teater 5 1 7
4. Seni Tari 4 8 2
7
Muatan Lokal*** 7 - 7
.
2 2
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
Umum (A): 45 126 576
0
B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:
1 10 3
Matematika 144
. 8 6
2
Bahasa Inggris 10 3
. 144
8 6
3
Informatika 10 3 144
.
8 6
4 Projek Ilmu Pengetahuan Alam
. dan Sosial**** 16 5 216
2 4
5
Dasar-dasar Program Keahlian 43 - 432
.
2
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
91 162 1080
Kejuruan (B):
8
Jumlah A+B
1368 288 1656
1
Matematika 9 1 108
.
0 8
2
Bahasa Inggris 10 3 144
.
8 6
3 Mata Pelajaran [Konsentrasi
64 - 648
. Keahlian]***
8
4
Projek Kreatif dan Kewirausahaan 18 - 180
.
0
5
Mata Pelajaran Pilihan**** 14 - 144
.
4
23
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
1170 5 1224
Kejuruan (B):
4
6
Matematika 5 - 54
.
4
7 7 - 72
Bahasa Inggris
. 2
8 Mata Pelajaran [Konsentrasi
39 - 396
. Keahlian]*** 6
9 9 - 90
Projek Kreatif dan Kewirausahaan
. 0
1
Praktik Kerja Lapangan**** 79 - 792
0.
2
1
Mata Pelajaran Pilihan***** 10 - 108
1.
8
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
1512 - 1512
Kejuruan (B):
25
0 8
Pendidikan Agama Hindu dan
Budi Pekerti* 9 1 108
0 8
Pendidikan Agama Khonghucu
dan Budi Pekerti* 9 1 108
0 8
2 5 1 7
Pendidikan Pancasila
. 4 8 2
3 10 3
Bahasa Indonesia 144
. 8 6
4 Pendidikan Jasmani, Olahraga,
. dan Kesehatan 9 1 108
0 8
5 Sejarah 5 1 7
. 4 8 2
6 Seni Budaya**:
. 1. Seni Musik
2. Seni Rupa
3. Seni Teater 5 1 7
4. Seni Tari 4 8 2
7 Muatan Lokal***
7 - 7
. Bahasa Bali
2 2
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran 45
126 576
Umum (A): 0
B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:
1 10 3
Matematika 144
. 8 6
2 10 3
Bahasa Inggris 144
. 8 6
3 10 3
Informatika 144
. 8 6
4 Projek Ilmu Pengetahuan Alam
16 5
. dan Sosial**** 216
2 4
5 43
Dasar-dasar Program Keahlian - 432
. 2
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran 91
162 1080
Kejuruan (B): 8
Jumlah A+B 1368 288 1656
b. Pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi dan Perumahan 216 - 216
c. Pengawasan Pekerjaan
Konstruksi dan Perumahan 144 - 144
b. Pelaksanaan Pekerjaan 18
Konstruksi dan Perumahan - 180
0
c. Pengawasan Pekerjaan
Konstruksi dan Perumahan 72 - 72
30
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
91 162 1080
Kejuruan (B):
8
Jumlah A+B
1368 288 1656
31
4 8 2
6 Muatan Lokal**
. Bahasa Bali 7 - 7
2 2
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
Umum (A): 34 9 432
2 0
B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:
1 Matematika
. 9 1 108
0 8
2 Bahasa Inggris
. 10 3 144
8 6
3 Mata Pelajaran [Konsentrasi
. Keahlian]*** 64 - 648
8
35
Budi Pekerti* 9 1 108
0 8
Pendidikan Agama Katolik dan
Budi Pekerti* 9 1 108
0 8
Pendidikan Agama Buddha dan
Budi Pekerti* 9 1 108
0 8
Pendidikan Agama Hindu dan
Budi Pekerti* 9 1 108
0 8
Pendidikan Agama Khonghucu
dan Budi Pekerti* 9 1 108
0 8
2 Pendidikan Pancasila 5 1 7
. 4 8 2
3 Bahasa Indonesia 9 1 108
. 0 8
4 Pendidikan Jasmani, Olahraga,
. dan Kesehatan 5 1 7
4 8 2
5 Sejarah
. 5 1 7
4 8 2
6 Muatan Lokal** 7 7
. Bahasa Bali -
2 2
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
34 9
Umum (A): 432
2 0
B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:
1 Matematika
. 9 1 108
0 8
2 Bahasa Inggris
. 10 3 144
8 6
3 Mata Pelajaran [Konsentrasi
. Keahlian]*** 64 - 648
8
38
0 8
Pendidikan Agama Kristen dan
Budi Pekerti* 9 1 108
0 8
Pendidikan Agama Katolik dan
Budi Pekerti* 9 1 108
0 8
Pendidikan Agama Buddha dan
Budi Pekerti* 9 1 108
0 8
Pendidikan Agama Hindu dan
Budi Pekerti* 9 1 108
0 8
Pendidikan Agama Khonghucu
dan Budi Pekerti* 9 1 108
0 8
2 Pendidikan Pancasila 5 1 7
. 4 8 2
3 Bahasa Indonesia 10 3 144
. 8 6
4 Pendidikan Jasmani, Olahraga,
. dan Kesehatan 9 1 108
0 8
5 Sejarah 5 1 7
. 4 8 2
6 Seni Budaya**:
. 1. Seni Musik
2. Seni Rupa
3. Seni Teater
4. Seni Tari 5 1 7
4 8 2
7 Muatan Lokal***
. Bahasa Bali 7 - 7
2 2
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
Umum (A): 45 126 576
0
B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:
1 Matematika 10 3 144
. 8 6
2 Bahasa Inggris
. 10 3 144
8 6
3 Informatika
. 10 3 144
8 6
4 Projek Ilmu Pengetahuan Alam
. dan Sosial**** 16 5 216
2 4
5
Dasar-dasar Program Keahlian 43 - 432
.
2
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
91 162 1080
Kejuruan (B):
8
Jumlah A+B
39
1368 288 1656
41
Pendidikan Agama Katolik dan
Budi Pekerti* 3 1 54
6 8
Pendidikan Agama Buddha dan
Budi Pekerti* 3 1 54
6 8
Pendidikan Agama Hindu dan
Budi Pekerti* 3 1 54
6 8
Pendidikan Agama Khonghucu
dan Budi Pekerti* 3 1 54
6 8
2 Pendidikan Pancasila 3 - 36
. 6
3 Bahasa Indonesia
. 3 1 54
6 8
4 Muatan Lokal**
. Bahasa Bali 3 - 36
6
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
Umum (A): 10 3 144
8 6
B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:
6 Matematika
. 5 - 54
4
7 Bahasa Inggris
. 7 - 72
2
8 Mata Pelajaran [Konsentrasi
. Keahlian]*** 39 - 396
6
a. Sistem Sasis Kendaraan
132 - 132
Ringan.
b. Sistem Elektrikal Kendaraan -
132 132
Ringan
c. Sistem Pengaman dan Sistem -
Kontrol Elektronik Kendaraan 132 132
Ringan
9 Projek Kreatif dan Kewirausahaan 90
. 9 -
0
1 Praktik Kerja Lapangan****
0. 79 - 792
2
1 10
Mata Pelajaran Pilihan***** - 108
1. 8
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
1512 - 1512
Kejuruan (B):
42
e) Bidang Keahlian : Teknologi Manufaktur dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Konsentrasi 2 : Teknik Sepeda Motor
43
6 Seni Budaya**:
. 1. Seni Musik
2. Seni Rupa
3. Seni Teater
4. Seni Tari 5 1 7
4 8 2
7 Muatan Lokal***
7 - 7
. Bahasa Bali
2 2
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
45 126 576
Umum (A):
0
B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:
1 Matematika 10 3 144
. 8 6
2 Bahasa Inggris
. 10 3 144
8 6
3 Informatika
. 10 3 144
8 6
4 Projek Ilmu Pengetahuan Alam
. dan Sosial**** 16 5 216
2 4
5
Dasar-dasar Program Keahlian 43 - 432
.
2
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
91 162 1080
Kejuruan (B):
8
Jumlah A+B
1368 288 1656
47
0 8
Pendidikan Agama Hindu dan
Budi Pekerti* 9 1 108
0 8
Pendidikan Agama Khonghucu
dan Budi Pekerti* 9 1 108
0 8
2 Pendidikan Pancasila 5 1 7
. 4 8 2
3 Bahasa Indonesia 10 3 144
. 8 6
4 Pendidikan Jasmani, Olahraga,
. dan Kesehatan 9 1 108
0 8
5 Sejarah 5 1 7
. 4 8 2
6 Seni Budaya**:
. 1. Seni Musik
2. Seni Rupa
3. Seni Teater
4. Seni Tari 5 1 7
4 8 2
7 Muatan Lokal***
. Bahasa Bali 7 - 7
2 2
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
Umum (A): 45 126 576
0
B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:
1 Matematika 10 3 144
. 8 6
2 Bahasa Inggris
. 10 3 144
8 6
3 Informatika
. 10 3 144
8 6
4 Projek Ilmu Pengetahuan Alam
. dan Sosial**** 16 5 216
2 4
5 Dasar-dasar Program Keahlian
. 43 - 432
2
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
91 162 1080
Kejuruan (B):
8
Jumlah A+B
1368 288 1656
48
Tabel 4.17 Struktur Kurikulum kelas XI SMK/MAK
(Asumsi 1 tahun = 36 minggu, dan 1 JP = 45 menit)
Alokasi
Projek
Alokasi Penguatan Total
Mata Pelajaran Intrakurikuler Profil JP Per
Per Tahun Pelajar Tahun
Pancasila
Per Tahun
A. KELOMPOK MATA PELAJARAN UMUM:
1 Pendidikan Agama Islam dan
. Budi Pekerti* 9 1 108
0 8
Pendidikan Agama Kristen dan
Budi Pekerti* 9 1 108
0 8
Pendidikan Agama Katolik dan
Budi Pekerti* 9 1 108
0 8
Pendidikan Agama Buddha dan
Budi Pekerti* 9 1 108
0 8
Pendidikan Agama Hindu dan
Budi Pekerti* 9 1 108
0 8
Pendidikan Agama Khonghucu
dan Budi Pekerti* 9 1 108
0 8
2 Pendidikan Pancasila 5 1 7
. 4 8 2
3 Bahasa Indonesia 9 1 108
. 0 8
4 Pendidikan Jasmani, Olahraga,
. dan Kesehatan 5 1 7
4 8 2
5 Sejarah
. 5 1 7
4 8 2
6 Muatan Lokal**
. Bahasa Bali 7 - 7
2 2
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
Umum (A): 34 9 432
2 0
B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:
1 Matematika
49
. 9 1 108
0 8
2 Bahasa Inggris
. 10 3 144
8 6
3 Mata Pelajaran [Konsentrasi
. Keahlian]*** 64 - 648
8
a. Pemrograman dan Aplikasi 108 - 108
Mikrokontroller
b. Penerapan Rangkaian 135 - 135
Elektronika
c. Perencanaan dan Instalasi 135 - 135
Sistem Audio Video
d. Penerapan Sistem Radio dan 135 - 135
Televisi
e. Perawatan dan Perbaikan
Peralatan Elektronika Audio 135 - 135
Video
4 Projek Kreatif dan Kewirausahaan
. 18 - 180
0
5
Mata Pelajaran Pilihan**** 14 - 144
.
4
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
1170 5 1224
Kejuruan (B):
4
51
g) Bidang Keahlian : Energi dan Pertambangan
Program Keahlian : Teknik Ketenagalistrikan
Konsentrasi 1 : Teknik Instalasi Tenaga Listrik
Tabel 4.19 Struktur Kurikulum kelas X SMK/MAK
(Asumsi 1 tahun = 36 minggu, dan 1 JP = 45 menit)
Alokasi
Projek
Alokasi Penguatan Total
Mata Pelajaran Intrakurikuler Profil JP Per
Per Tahun Pelajar Tahun
Pancasila
Per Tahun
A. KELOMPOK MATA PELAJARAN UMUM:
1 Pendidikan Agama Islam dan
. Budi Pekerti* 9 1 108
0 8
Pendidikan Agama Kristen dan
Budi Pekerti* 9 1 108
0 8
Pendidikan Agama Katolik dan
Budi Pekerti* 9 1 108
0 8
Pendidikan Agama Buddha dan
Budi Pekerti* 9 1 108
0 8
Pendidikan Agama Hindu dan
Budi Pekerti* 9 1 108
0 8
Pendidikan Agama Khonghucu
dan Budi Pekerti* 9 1 108
0 8
2 Pendidikan Pancasila 5 1 7
. 4 8 2
3 Bahasa Indonesia 10 3 144
. 8 6
4 Pendidikan Jasmani, Olahraga,
. dan Kesehatan 9 1 108
0 8
5 Sejarah 5 1 7
. 4 8 2
6 Seni Budaya**:
. 1. Seni Musik
2. Seni Rupa
3. Seni Teater
4. Seni Tari 5 1 7
4 8 2
7 Muatan Lokal***
. Bahasa Bali 7 - 7
2 2
52
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
Umum (A): 45 126 576
0
B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:
1 Matematika 10 3 144
. 8 6
2 Bahasa Inggris
. 10 3 144
8 6
3 Informatika
. 10 3 144
8 6
4 Projek Ilmu Pengetahuan Alam
. dan Sosial**** 16 5 216
2 4
5 Dasar-dasar Program Keahlian
. 43 - 432
2
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
Kejuruan (B): 91 162 1080
8
Jumlah A+B
1368 288 1656
53
3 Bahasa Indonesia 9 1 108
. 0 8
4 Pendidikan Jasmani, Olahraga,
. dan Kesehatan 5 1 7
4 8 2
5 Sejarah
. 5 1 7
4 8 2
6 Muatan Lokal**
7 - 7
. Bahasa Bali
2 2
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
34 9 432
Umum (A):
2 0
B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:
1 Matematika
. 9 1 108
0 8
2 Bahasa Inggris
. 10 3 144
8 6
3 Mata Pelajaran [Konsentrasi
. Keahlian]*** 64 - 648
8
a. Standar dan Peraturan 108 - 144
54
Tabel 4.21 Struktur Kurikulum kelas XII SMK/MAK
(Asumsi 1 tahun = 36 minggu, dan 1 JP = 45 menit)
Alokasi
Projek
Alokasi Penguatan Total
Mata Pelajaran Intrakurikuler Profil JP Per
Per Tahun Pelajar Tahun
Pancasila
Per Tahun
A. KELOMPOK MATA PELAJARAN UMUM:
1 Pendidikan Agama Islam dan Budi
. Pekerti* 3 1 54
6 8
Pendidikan Agama Kristen dan
Budi Pekerti* 3 1 54
6 8
Pendidikan Agama Katolik dan
Budi Pekerti* 3 1 54
6 8
Pendidikan Agama Buddha dan
Budi Pekerti* 3 1 54
6 8
Pendidikan Agama Hindu dan
Budi Pekerti* 3 1 54
6 8
Pendidikan Agama Khonghucu
dan Budi Pekerti* 3 1 54
6 8
2 Pendidikan Pancasila 3 - 36
. 6
3 Bahasa Indonesia
. 3 1 54
6 8
4 Muatan Lokal**
. Bahasa Bali 3 - 36
6
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
Umum (A): 10 3 144
8 6
B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:
6 Matematika
. 5 - 54
4
7 Bahasa Inggris
. 7 - 72
2
8 Mata Pelajaran [Konsentrasi
. Keahlian]*** 39 - 396
6
55
a. Instalasi Motor Listrik 180 180
57
Tabel 4.23 Struktur Kurikulum kelas XI SMK/MAK
(Asumsi 1 tahun = 36 minggu, dan 1 JP = 45 menit)
Alokasi
Projek
Alokasi Penguatan Total
Mata Pelajaran Intrakurikuler Profil JP Per
Per Tahun Pelajar Tahun
Pancasila
Per Tahun
A. KELOMPOK MATA PELAJARAN UMUM:
1 Pendidikan Agama Islam dan
. Budi Pekerti* 9 1 108
0 8
Pendidikan Agama Kristen dan
Budi Pekerti* 9 1 108
0 8
Pendidikan Agama Katolik dan
Budi Pekerti* 9 1 108
0 8
Pendidikan Agama Buddha dan
Budi Pekerti* 9 1 108
0 8
Pendidikan Agama Hindu dan
Budi Pekerti* 9 1 108
0 8
Pendidikan Agama Khonghucu
dan Budi Pekerti* 9 1 108
0 8
2 Pendidikan Pancasila 5 1 7
. 4 8 2
3 Bahasa Indonesia 9 1 108
. 0 8
4 Pendidikan Jasmani, Olahraga,
. dan Kesehatan 5 1 7
4 8 2
5 Sejarah
. 5 1 7
4 8 2
6 Muatan Lokal**
. Bahasa Bali 7 - 7
2 2
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
Umum (A): 34 9 432
2 0
B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:
1 Matematika
. 9 1 108
0 8
2 Bahasa Inggris
. 10 3 144
8 6
3 Mata Pelajaran [Konsentrasi
. Keahlian]*** 64 - 648
58
8
59
4 Muatan Lokal**
. Bahasa Bali 3 - 36
6
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
Umum (A): 10 3 144
8 6
B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:
6 Matematika
. 5 - 54
4
7 Bahasa Inggris
. 7 - 72
2
8 Mata Pelajaran [Konsentrasi
. Keahlian]*** 39 - 396
6
a. Sistem Kontrol Refrigerasi dan
198 - 198
Tata Udara
7 Muatan Lokal*** 7 7
. Bahasa Bali -
2 2
45 126 576
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran 0
Umum (A):
e. Basis Data 72 - 72
4 18
Projek Kreatif dan Kewirausahaan - 180
. 0
5 14
Mata Pelajaran Pilihan**** - 144
. 4
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
Kejuruan (B): 1170 5 1224
4
63
Pendidikan Agama Hindu dan
3 1 54
Budi Pekerti*
6 8
Pendidikan Agama Khonghucu dan
3 1 54
Budi Pekerti*
6 8
2 Pendidikan Pancasila 3 - 36
. 6
3 Bahasa Indonesia 3 1 54
. 6 8
4 Muatan Lokal** 3 - 36
. Bahasa Bali 6
c. Basis Data 72 72
64
Alokasi
Projek
Alokasi Penguatan Total JP
Mata Pelajaran Intrakurikuler Profil Pelajar Per
Per Tahun Pancasila Tahun
Per Tahun
65
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
Kejuruan (B): 91 162 1080
8
Jumlah A+B 1368 288 1656
66
6 Muatan Lokal**
7 - 7
. Bahasa Bali
2 2
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
Umum (A): 34 9 432
2 0
B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:
1 Matematika
9 1 108
.
0 8
2 Bahasa Inggris
10 3 144
.
8 6
3 Mata Pelajaran [Konsentrasi
. Keahlian]*** 64 - 648
8
68
k) Bidang Keahlian : Seni dan Ekonomi Kreatif
Program Keahlian : Desain Komunikasi Visual
Konsentrasi : Desain Komunikasi Visual
Tabel 4.25 Struktur Kurikulum kelas X SMK/MAK
(Asumsi 1 tahun = 36 minggu, dan 1 JP = 45 menit)
Alokasi
Projek
Alokasi Penguatan Total JP
Mata Pelajaran Intrakurikuler Profil Pelajar Per
Per Tahun Pancasila Tahun
Per Tahun
7 Muatan Lokal*** 7 7
. Bahasa Bali -
2 2
1 Matematika
9 1 108
.
0 8
70
2 Bahasa Inggris
10 3 144
.
8 6
3 Mata Pelajaran [Konsentrasi
. Keahlian]*** 64 - 648
8
f. Pengolahan Makanan dan 180 - 180
Minuman
71
Pendidikan Agama Buddha dan
3 1 54
Budi Pekerti*
6 8
Pendidikan Agama Hindu dan
3 1 54
Budi Pekerti*
6 8
Pendidikan Agama Khonghucu dan
3 1 54
Budi Pekerti*
6 8
2 Pendidikan Pancasila 3 - 36
. 6
3 Bahasa Indonesia 3 1 54
. 6 8
4 Muatan Lokal** 3 - 36
. Bahasa Bali 6
1 Matematika 10 3 144
. 8 6
2 Bahasa Inggris
10 3 144
.
8 6
3 Informatika
10 3 144
.
8 6
4 Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan
. Sosial**** 16 5 216
2 4
73
5 Dasar-dasar Program Keahlian
43 - 432
.
2
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
Kejuruan (B): 91 162 1080
8
Jumlah A+B 1368 288 1656
74
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
Umum (A): 34 9 432
2 0
B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:
1 Matematika
9 1 108
.
0 8
2 Bahasa Inggris
10 3 144
.
8 6
3 Mata Pelajaran [Konsentrasi
. Keahlian]*** 64 - 648
8
a. Manajemen Produksi Film 108 - 108
2. Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran (CP) bukanlah istilah asing di dunia pendidikan. Di Indonesia sendiri,
istilah CP lebih sering digunakan di dunia pendidikan tinggi. Meski demikian istilah CP sendiri
sebenarnya tidak merujuk pada satuan pendidikan tertentu. CP dikenal juga dengan istilah learning
achievement, achievement standard atau learning outcomes. CP berfokus pada apa yang diharapkan pada
siswa diakhir pembelajaran, hal ini sejalan dengan pendekatan student centered dalam dunia pendidikan
Capaian pembelajaran memuat sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun secara
komprehensif dalam bentuk narasi. Capaian pembelajaran (CP) adalah kompetensi pembelajaran yang
harus dicapai peserta didik pada setiap fase. Capaian pembelajaran ditetapkan oleh Pemerintah dan disusun
dalam fase-fase.
76
Dalam dokumen CP terdapat empat komponen, diantaranya
1. Rasional Mata Pelajaran: Memuat alasan pentingnya mempelajari mata pelajaran tersebut dan
keterkaitan antara mata pelajaran dengan salah satu (atau lebih) Profil Pelajar Pancasila. Untuk SLB
rasional mata pelajaran juga dikaitkan dengan keterkaitan mata pelajaran untuk menunjang
keterampilan fungsional anak dalam kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan Mata Pelajaran: Kemampuan atau kompetensi yang perlu dicapai peserta didik setelah
mempelajari mata pelajaran tersebut.
3. Karakteristik Mata Pelajaran: Deskripsi umum tentang apa yang dipelajari dalam mata pelajaran serta
elemen-elemen (strands) atau domain mata pelajaran dan deskripsinya.
4. Capaian Pembelajaran Setiap Fase: Deskripsi yang mencakup pengetahuan, keterampilan, serta
kompetensi umum. Selanjutnya diturunkan menjadi capaian pembelajaran menurut elemen yang
dipetakan menurut perkembangan siswa.
Capaian Pembelajaran dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi untuk mata
pelajaran (1) umum, yang terdiri dari mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila,
Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan, serta Seni Budaya; (2) Kejuruan, meliputi
Matematika, Bahasa Inggris, Informatika, Proyek IPAS dan Dasar-Dasar Program Keahlian. 3). Capaian
Pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) disusun oleh koordinator dan fasilitator P-5 di
sekolah dengan tema sebagai berikut kelas X : Jumlah 3 tema, dengan rincian 2 tema bebas dan 1 tema wajib
diambil keberkerjaan, kelas XI : Jumlah 2 tema, dengan rincian 1 tema bebas dan 1 tema wajib diambil
keberkerjaan kelas XII : Jumlah 1 tema, dengan rincian 1 tema wajib diambil keberkerjaan. 4). Capaian
Pembelajaran Muatan Lokal berupa bahasa Bali dikembangkan oleh Dinas Pendidikan Kepemudaan dan
Olahraga Provinsi Bali melibatkan guru-guru di sekolah. Adapun Capaian Pembelajaran terlampir
B. Ko Kurikuler
1. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5)
Salah satu tantangan pendidikan saat ini adalah menciptakan peserta didik yang berkarakter
Pancasila dan berwawasan global, dan untuk menjawab tantangan tersebut Kemendikbud meluncurkan
program pendidikan karakter yang berlandaskan Pancasila dan diberi nama Profil Pelajar Pancasila. Profil
pelajar pancasila adalah pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi
global dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Dibangun dalam keseharian dan dihidupkan dalam
individu setiap peserta didik melalui budaya sekolah, pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan, dan
ekstrakurikuler.
77
No Profil Pelajar Pancasila Elemen
Berakhlak Mulia c) Akhlak kepada manusia d)
Akhlak kepada alam
e) Akhlak bernegara
2 Berkebinekaan global a) Mengenal dan menghargai
budaya
b) Kemampuan komunikasi
Interkultural dalam berinteraksi
dengan sesama.
c) Refleksi dan tanggung jawab
terhadap pengalaman kebinekaan
Sekolah memfasilitasi program tersebut yang diberi nama Projek Penguatan Pelajar Pancasila.
Strategi pelaksanaannya dibagi dalam 4 (empat) tahap :
1. Membantu peserta didik untuk memahami konsep program yang disampaikan.
2. Menjadikan peserta didik lebih sadar dan peka terhadap lingkungan dan keadaan sekitar.
3. Memfasilitasi peserta didik untuk mengimplementasikan pada proses pembelajaran.
4. Memotivasi peserta didik pada pelaksanaan implementasi Projek Profil Pelajar Pancasila.
FASE E
NO. TEMA DIMENSI PROFIL SUBELEMEN PROFIL PELAJAR
PELAJAR PANCASILA
PANCASILA
1 Kebekerjaan Gotong royong
● Kerja sama
78
FASE E
NO. TEMA DIMENSI PROFIL SUBELEMEN PROFIL PELAJAR
PELAJAR PANCASILA
PANCASILA
● Komunikasi untuk mencapai
tujuan bersama
● Koordinasi sosial
Mandiri
● Mengenali kualitas dan minat diri
serta tantangan yang dihadapi
● Mengembangkan refleksi diri
● Memahami Keterhubungan
Ekosistem Bumi
● Menjaga Lingkungan Alam
Sekitar
Gotong royong
● Kerja sama
80
FASE E
NO. TEMA DIMENSI PROFIL SUBELEMEN PROFIL PELAJAR
PELAJAR PANCASILA
PANCASILA
● Memiliki keluwesan berpikir
dalam mencari alternatif solusi
permasalahan
FASE F
NO. TEMA DIMENSI PROFIL SUBELEMEN PROFIL PELAJAR
PELAJAR PANCASILA
PANCASILA
1 Kebekerjaan Gotong royong
● Kerja sama
81
FASE F
NO. TEMA DIMENSI PROFIL SUBELEMEN PROFIL PELAJAR
PELAJAR PANCASILA
PANCASILA
● Mengembangkan refleksi diri
82
C. PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) DAN MAGANG GURU
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diberi amanah oleh undang-undang untuk menyiapkan sumber
daya manusia yang siap memasuki dunia kerja dan menjadi tenaga kerja yang produktif. Lulusan SMK
idealnya merupakan tenaga kerja yang siap pakai, dalam arti langsung bisa bekerja di dunia usaha dan industri.
Permasalahan SMK saat ini pada umumnya terkait dengan keterbatasan peralatan, masih rendahnya biaya
praktik, dan lingkungan belajar yang tidak serupa dengan dunia kerja. Kondisi ini bisa menyebabkan
ketidaksiapan lulusan dalam memasuki dunia kerja. Ketidaksiapan lulusan SMK dalam melakukan pekerjaan
yang ada di dunia kerja mempunyai efek domino terhadap industri pemakai, karena industi harus
menyelenggaraan pendidikan didalam industri untuk menyiapkan tenaga kerjanya. Dengan demikian pihak
industri harus mengalokasikan biaya ekstra diluar biaya produksi. Sebenarnya pihak industri dan pihak sekolah
memiliki keterbatasan masing-masing dalam membentuk dan mendapatkan tenaga kerja siap pakai. Pihak
sekolah memiliki keterbatasan dalam pembiayaan dan penyediaan lingkungan belajar, sementara pihak industri
memiliki keterbatasan sumberdaya pendidikan untuk membentuk tenaga kerja yang dibutuhkan. Oleh karena
itu untuk mendapatkan lulusan SMK yang siap pakai, maka kedua belah pihak semestinya melakukan upaya,
atau paling tidak keterlibatan industri untuk ikut menyusun program pelatihan. Di Negara-negara maju, peran
Industri ditunjukkan secara nyata berupa kerjasama program, dukungan finansial untuk penelitian dan
beapeserta didik. Bahkan di beberapa negara peran industri ini sudah menjadi kewajiban karena telah ada
undang-undang yang mengaturnya. Paling tidak dunia usaha dan industri yang telah secara nyata membangun
kerjasama dengan sekolah diberi insentif dengan memberikan keringanan pajak. Dengan adanya kerjasama ini
telah terbukti lulusannya dapat laku di pasar kerja.
Hubungan Industri dan Masyarakat sebagai perpanjangan tangan Kepala Sekolah dalam
menjabarkan kebijakan yang menjadi tanggung jawab unit kerja, sekaligus menjadi rentang kendali kepala
sekolah untuk memudahkan pengawasan/pemantauan tentang keterlaksanaan program sesuai dengan kebijakan
sekolah.
1. Alur Pelaksanaan PKL
Alur Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan sesuai dengan pedoman PKL yang di awali dengan
terbentuknya kerja sama SMKN 1 Denpasar dengan pihak Industri Mitra Dunia Kerja (MDK) dalam
bentuk Memorandum of Understanding (MoU) antara pihak SMKN 1 Denpasar dengan pihak MDK.
Adapun Alur Pelaksanaan PKL terdiri dari atas kegiatan perencanaan,pelaksanaan,dan penilaian
yaitu:
2. Perencanaan Program PKL
1. Pemilahan Kompetensi dan Penetapan MDK
Jumlah siswa yamg mengikuti kegiatan PKL pada tahun pelajaran 2023/2024 berjumlah 976
siswa yang terdiri dari 9 Program Keahlian dengan jumlah MDK sebanyak 63 perusahaan yang sudah
melaksanakan kerjasama MoU dengan SMKN 1 Denpasar. Pemilahan kompetensi merupakan proses
analisis Komptensi Dasar (KD) dan topic pembelajaran/pekerjaan dari mata pelajaran pada Program
Keahlian, kemudian memetakannya berdasarkan kemungkinan atau peluang dilaksanakannya
pembelajaran topik-topik tersebut di masing-masing MDK yang menjadi Institusi Pasangan,dilakukan
83
sebelum penyusunan program PKL. Penetapan Industri bertujuan untuk memperoleh data Institusi
Pasangan (MDK) yang sesuai dengan KD yang dipelajari oleh peserta didik di samping untuk
meningkatakan jalianan hubungan kerja sama antara sekolah dengan MDK. Pemilahan kompetensi
melalui proses analisis KD dan topik-topik pembelajaran atau pekerjaan yang ada dalam silabus,
dilakukan dengan mempertimbangkan daya dukung sumber daya yang dimiliki pihak sekolah (SMK)
dan pihak Institusi Pasangan (MDK).
Dari hasil analisis KD dan topik-topik pembelajaran/pekerjaan yang belum mendapat porsi
pembelajaran yang cukup di sekolah (daya dukung sekolah belum optimal) dapat diprioritaskan
dipelajari oleh peserta didik melalui kegiatan PKL di MDK, kemudian dilakukan penentuan Industri
yang sesuai dengan hasil pemilahan kompetensi.
Setelah sekolah melakukan pemilahan kompetensi dengan cara analisis KD dan topik-topik
pembelajaran pada mata pelajaran, dilanjutkan dengan melakukan penentuan industri pasangan
(MDK) yang sesuai dengan hasil pemilahan Kompetensi dan topik- topik pembelajaran akan
dilaksanakan di Industri.
2. Penyusunan Program PKL
Berdasarkan hasil penentuan MDK, sekolah menyusun program PKL yang memuat sejumlah
KD yang akan di pelajari di Industri. Kompetensi Dasar yang pembelajarannya tidak dapat dilakukan
di MDK wajib dilaksanakan di sekolah.
Rancangan program PKL sebagai bagian integral dari program pembelajaran Perlu
memperhatikan kesiapan MDK dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi agar
dalam penempatan peserta didik tepat sasaran dan relevan.
3. Pengaturan Pelaksanaan PKL
Pelaksanaan PKL diatur sebagai berikut:
a. Praktik Kerja Lapangan dilaksanakaan selama 6-10 bulan yang dapat dilakukan pada kelas XI
dan atau kelas XII untuk program 3 tahun dengan pengaturan jika program PKL akan
dilaksanakan pada semester 4 kelas XI sekolah harus menata ulang topik-topik pembelajaran agar
tidak mengurangi waktu pembelajaran materi. Jika program PKL dilakukan di kelas XII, sekolah
harus melakukan pengaturan yang sama untuk materi pembelajaran pada kedua semester tersebut.
b. PKL dapat dilaksanakan menggunakan pola harian (120-200 Hari) atau pola mingguan (24-40
Minggu) atau pola bulanan (6-10 Bulan)
c. Untuk memenuhi pemerataan Jumlah Jam di Industri yang memiliki jam kerja kurang dari 5 hari
perminggu, maka sekolah perlu mengatur rotasi/perputaran kelompok peserta PKL.
d. Pelaksanaan Pembelajaran mata pelajaran Muatan Nasional dan muatan kewilayahan dapat
dilakukan di industri (terintegrasi dengan PKL) dengan porto folio sebagai instrument utama
penilaian.dan jika mata pelajarannya tidak terintegrasi dalam kegitana PKL maka
pembelajarannya dilakukan sebelum atau setelah kembali dari kegiatan PKL, dalam bentuk blok
dengan jumlah jam setara dengan jumlah jam satu semester.
84
4. Pembekalan Peserta PKL
Pembekalan peserta dilakukan terhadap peserta didik yang akan melaksanakan PKL. Program
tersebut dimaksudkan untuk memberikan pemahaman tentang kegiatan belajar yang harus dilakukan
di Industri. Materi peserta didik antara lain:
a. Karakteristik budaya kerja di industri
b. Tata aturan kerja di Industri
c. Penyusunan Jurnal
d. Pembuatan Dokumen porto folio
e. Penilaian PKL
Selanjutnya pemberian informasi program PKL kepada orang tua siswa antara lain: maksud dan
tujuan PKL, Life Cost /pembiayaan operasioanal selama di lokasi PKL, karakteristik budaya kerja,
tata aturan kerja dan penilaian PKL di MDK.
5. Penetapan Pembimbing
Pembimbing PKL terdiri atas pembimbing sekolah dan pembimbing industri. Pembimbing dari
pihak sekolah adalah guru yang mengajar kelas XII atau guru yang bertanggung jawab terhadap
pembelajaran kompetensi yang pembelajarannya dilaksanakan di Industri dan pembimbing industri
sekaligus sebagai instruktur yang mengarahkan peserta didik dalam melakukan pekerjaan di Industri.
85
5. Daftar Lampiran
6. BAB I. PENDAHULUAN
7. BAB II. PROSES DAN HASIL BELAJAR DI MDK
8. BAB III. PENUTUP
Dokumen portofolio hasil kegiatan PKL di Industri digunakan sebagai bahan penilaian peserta
didik.peserta PKL selanjutnya ditugaskan untuk menganalisis salah satu materi praktek yang
dianggap paling menarik untuk di bahas atau dikembangkan sesuai dengan kompetensi keahliannya.
3. Penilaian PKL
Penilaian PKL merupakan integrasi dari penilaian seluruh Kompetensi Inti peserta didik dari
KI-1 s.d KI-4, Penilaian PKL merupakan kewajiban mitra dunia usaha dan Industri. Sekolah
sepenuhnya menyerahkan penilaian kepada institusi atau mitra industri dengan pedoman dan rubrik
penilaian yang dirancang oleh pihak sekolah.
1. Penilaian peserta didik
Nilai PKL dalam bentuk angka kuantitatif di konversi dengan rentang predikat sebagai berikut:
86-100 = Sangat Baik
70-85 = Baik
<70 = Kurang
Nilai 70 merupakan batas lulus yang di dasarkan pada kriteria minimal pencapaian kompetensi
yang ditetapkan MDK.
2. Pemberian Sertifikat PKL
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 03/M-IND/PER/I/2017 tentang pedoman
pembinaan dan pengembangan SMK berbasis kompetensi yang Link and Match dengan
industry. Perusahaan MDK memberikan sertifikat kepada peserta didik yang telah
menyelesaikan PKL dan dalam hal pemagangan yang tidak memenuhi standar kompetensi yang
ditentukan oleh perusahaan, diberikan surat keterangan telah mengikuti pemagangan.
3. Pelaporan Nilai PKL dalam Rapot
a. Nilai Rapot PKL Pemantapan Kompetensi
Pada pelaporan nilai PKL di Rapot, kolom keterangan adalah Predikat nilai PKL yang
merupakan kombinasi nilai keterampilan, pengetahuan, dan sikap dengan formula yang
ditetapkan satuan pendidikan.
b. Nilai Rapor PKL Realisasi Pendidikan Sistem Ganda
Komponen penilaian PKL peserta didik realisasi sistem ganda diperoleh berdasarkan:
Nilai dari pembimbing Industri meliputi nilai sikap,pengetahuan,dan keterampilan pada
setiap KD yang dipelajari di MDK sedangkan Nilai dari pembimbing sekolah meliputi nilai
sikap,pengetahuan dan keterampilan pada setiap KD yang di pelajari di sekolah.
86
PROGRAM KERJA PRAKTIK LAPANGAN (PKL)
SMK NEGERI 1 DENPASAR
TAHUN AJARAN 2023/2024
87
peserta didik sama saling mendukung
2 Bursa Kerja Khusus Melakukan koordinasi dan Peserta didik dan alumni
(BKK) kerjasama dengan pengelola
BKK sekolah
88
sertifikat PKL sesuai sertifikat PKL sesuai
dengan ketentuan dengan ketentuan
9 Adanya Sistem Data · Menyiapkan dan Administrasi program
Base PKL mengembangkan Database kegiatan PKL
administrasi Kegiatan
PKL yang meliputi data
Guru, Peserta didik, Data
Mitra Dunia Kerja,
Bimbingan dan Nilai PKL
B. Rencana Pelaksanaan
NO KEGIATAN BULAN
JUNI JULI AGS SEP OKT NOV DES JAN FEB MAR APR MEI JUNI
1 Pengembangan
Organisasi dan
Manajemen
● Inventarisasi
personal dan
tugas
Membuat
struktur
kepanitiaan
program PKL
Penempatan
personil
sesuai tugas
dan tanggung
jawab
● Menyusun
program,
mekanisme
kerja serta
pelaksanaan
●
Mengevaluasi
pelaksanaan
job
diskription
dan struktur
kepanitiaan
● Menyiapkan
format
administrasi
PKL
● Menyiapkan
SK
89
Kepanitiaan
● Mendata
Mitra Dunia
Kerja
● Mengirimkan
surat
permohonan
PKL ke Mitra
Dunia Kerja
2 Proses Persiapan
PKL
● Mendata dan
merekap surat
balasan dari
Mitra Dunia
Kerja
● Mendata
Mitra Dunia
Kerja yang
menerima
peserta didik
PKL sesuai
dengan surat
permohonan
yang telah
disampaikan
● Mendata
Mitra Dunia
Kerja yang
tidak
menerima
peserta didik
PKL sesuai
dengan surat
permohonan
yang telah
disampaikan
● Mendata guru
pembimbing
● Membagi dan
menentukan
tugas
bimbingan
Pelaksanaan
3 PKL
● Memberikan
pengarahan
90
dan
pembekalan
kepada
peserta PKL
● Mengantarkan
peserta PKL
ke Mitra
Dunia Kerja
● Melakukan
bimbingan
dan
monitoring
pertama
● Melakukan
bimbingan
dan
monitoring
kedua dst
● Melakukan
Penjemputan
Pelaporan
4
● Melakukan
Ujian pasca
PKL
● Pencetakan
Sertifikat
PKL
● Pemberian
Sertifikat
PKL kepada
peserta didik
Laporan
5 kegiatan
● Pembuatan
Laporan
kegiatan PKL
● Evaluasi
Program PKL
TP.
2023/2024
Keterangan :
A. PKL dilaksanakan selama 6 bulan ( Tgl 18 Desember 2023 s/d 1 Juni 2024) Untuk Program keahlian
Indeks 1 di Kelas XI
91
B. PKL dilaksanakan selama 6 bulan ( Tgl 17 Juni 2024 s/d 30 November 2024) untuk Program keahlian
Indeks 2 di Kelas XII
92
4 Asw Architect Jl. Astasura No 4, Peguyangan
5 PT. Sastra Mas Jalan Mangga Sari no. 19 Denpasar
Estetika
6 CV. Cipta Adhi Disain Jl. Hayam Muruk, Gang 17 No. 2A
93
27 CV. Eka Jaya Jl.Raya Abianbase Dalung No.114
Kuda Utara, Badung-Bali
Bengkel
2 Jl. Nusa Kambangan No. 204,
UD. Mandiri Teknik Pemesinan, Service
Denpasar Bali
Pemesinan
Bengkel
3 Jalan Trenggana No. 95/63
UD. Pande Djegog Pemesinan, Service
Penatih, Denpasar Bali
Pemesinan
Bengkel
4 Bengkel Arta Jalan Gunung Batur Lingkungan Br.
Pemesinan, Service
Mandiri Pemedilan, Denpasar Bali.
Pemesinan
Bengkel
6 Bengkel Las Dan Jalan Raya Panglan Mengwi Badung
Pemesinan, Service
Bubut Pande Putra Bali
Pemesinan
Bengkel
7 Antara Bengkel Las Jl. Astasura No. 25 Br Benaya,
Pemesinan, Service
Dan Bubut Peguyangan Denpasar
Pemesinan
Bengkel
19 Jl Kamboja No 8 Gulingan Mengwi
Zanket Motor Pemesinan, Service
Badung
Pemesinan
20 Bengkel
Bengkel Jayakarta Jln Pidada I No, 9X Ubung Denpasar
Pemesinan
95
9 Astra Honda Mtr Jl. Teuku Umar No. 52-54 Dauh Bengkel Sepeda
Teuku Umar Puri Kauh Denpasar Motor
10 AHASS Dwi Jati Jl. Tukad Pekerisan No.56, Panjer, Bengkel Sepeda
Agung Motor Kec. Denpasar Barat Motor
11 Muda Jaya Motor Jl. Akasia no.6, Sumerta, Kec. Bengkel Sepeda
Denpasar timur. Motor
14 RAJAWALI BALI Jln. Pulau Saelus No. 62, Pedungan Bengkel Sepeda
MOTOR Denpasar Selata Motor
15 DJ Jaya Motor Jln. Raya Pemogan, Br. Sakah, Jln. Bengkel Sepeda
Kepaon, Pemogan, Denpasar Motor
Selatan.
18 Astra Honda Motor Jln. Teuku Umar No. 52 - 54 Dauh Bengkel Sepeda
Teuku Umar Puri Kauh Denpasar Motor
22 Dwijati Agung Motor Jl. Tukad pekerisan No. 56 Panjer, Bengkel Sepeda
Denpasar Motor
23 Astra Motor Honda Jl. Dr. Ir. Sukarno No. 88A, Dauh Bengkel Sepeda
Tabanan Peken Tabanan Motor
25 Astra Motor Gunung Jalan Mahendradata No. 199 Blok a Bengkel Sepeda
Agung - d Denpasar Motor
96
27 AHASS KASIH Jl. Raya Canggu, Kerobokan, Kec. Bengkel Sepeda
MOTOR CABANG 2 Kuta Utara Badung, Bali 80361 Motor
28 Astra Motor Gianyar Jalan Bay Pass Darma Giri no.99-A Bengkel Sepeda
Gianyar Motor
37 Anugerah Utama Jl. Gatot Subroto Timur No. 209 A, Bengkel Sepeda
Motor Kesiman Petilan, Denpasar, Bali Motor
80237
39 Kecak Motor Jl. Padang Luwih 166, Kuta Utara, Bengkel Sepeda
Badung Motor
40 UD Kasih Motor III Jl. Raya Pererenan, Tanah Lot. Bengkel Sepeda
Tabanan. Motor
41 Astra Honda Motor Jl. Raya Batubulan No. 109 X, Bengkel Sepeda
Batubulan Batubulan, Sukawati, Gianyar. Motor
42 Naga Mas Yeh Aya Jl. Tukad Yeh Aya No. 179, Renon, Bengkel Sepeda
Denpasar selatan. Motor
43 AHASS Hero Inti Jl. Wr Supratman No. 130 Sumerta Bengkel Sepeda
Nusa Cab. Supratman Kelod Denpasar Motor
97
45 AHASS PT Kharisma Jl. Gatot Subroto Barat No. 496 Bengkel Sepeda
Perkasa Dewata Denpasar Motor
98
NO NAMA MDK ALAMAT MDK KET
99
g. Program Keahlian Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim
100
NO NAMA MDK ALAMAT MDK KET
101
NO NAMA MDK ALAMAT MDK KET
102
NO NAMA MDK ALAMAT MDK KET
104
D. MAGANG GURU
Upaya meningkatkan kompetensi keahlian pelayanan pendidikan dengan kurikulum SMK Pusat
Keunggulan 2023 adalah dilaksanakannya program magang guru. Magang ini dilaksanakan oleh beberapa guru
SMK Negeri 1 Denpasar yang mengampu mata pelajaran kejuruan. Berikut daftar tempat industri yang
dijadikan tempat magang para guru kejuruan SMK Negeri 1 Denpasar :
Jurusan/ Program
No Nama Guru Industri Pelaksanaan
Keahlian
Teknik Audio PT. Bima
1. Ni Ketut Alit Aryanti, S.T. 8 S/d 29 Juli 2022
Video Sakti Alterra
I Gede Dangin Bagus Komang Teknik Audio PT. Bima
2. 8 S/d 29 Juli 2022
Surya Nuarsa, S.Pd. Video Sakti Alterral
Teknik Kendaraan 17 Oktober s/d 2
3. I Made Artawan, ST Agung Toyota
Ringan Nopember 2022
Teknik Sepeda Astra Motor 14 s/d 19 Agustus
4. I Nyoman Mudana, S.Pd
Motor Sesetan 2023
Dewa Gede Oka Sastrawan, Teknik Kendaraan Agung Toyota 4 s/d 30 September
5.
S.Pd. Ringan Denpasar 2023
Anak Agung Ngurah Bagus Teknik Kendaraan Agung Toyota 4 s/d 30 September
6.
Carma Guna Manta, S.Pd. Ringan Denpasar 2023
Anak Agung Gede Windhu Teknik Kendaraan Agung Toyota 4 s/d 30 September
7.
Gandhi Putra,S.Pd. Ringan Denpasar 2023
Ida Ayu Putu Indah Komala Teknik Kendaraan Agung Toyota 4 s/d 30 September
8.
Dewi, S.Pd. Ringan Denpasar 2023
Tujuan magang ini adalah meningkatkan relevansi kompetensi keahlian guru kejuruan dengan
perkembangan teknologi yang ada di Dunia Industri. Guru kejuruan akan terbuka wawasannya jika sudah
melaksanakan magang ini karena dapat membandingkan, mencari kekurangan dan kelebihan serta
menyimpulkan langkah apa yang harus dilakukan di sekolah nantinya untuk meningkatkan skill siswa agar lebih
mudah terserap kerja di Dunia Industri. Tentunya kegiatan program guru magang ini dinilai efektif dalam
mencari ilmu-ilmu baru yang terup to date untuk mengikuti penyesuaian kurikulum SMK Pusat Keunggulan,
dan juga agar terciptanya suasana pembelajaran bernuansa industri agar nanti memudahkan para siswa
beradaptasi dilingkungan tempat mereka akan bekerja
E. EKSTRAKURIKULER
Ekstra kurikuler dilaksanakan di luar jam pembelajaran dan setiap peserta didik hanya boleh mengikuti
maksimal 2 kegiatan. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan ekstrakurikuler tidak mengganggu kegiatan
intrakurikuler. Berikut ini adalah kegiatan ekstrakurikuler yang difasilitasi oleh sekolah dan disajikan
dalam bentuk tabel.
Kegiatan Deskripsi
Pramuka Merupakan ekstra wajib yang harus diikuti oleh peserta
didik. Pramuka merupakan kegiatan non pelajaran formal
yang dilakukan peserta didik sekolah yang diadakan di luar
105
Kegiatan Deskripsi
jam belajar kurikulum standar untuk mempelajari
kepramukaan di sekolah.
Bola Volly media untuk mendorong prestasi, pertumbuhan fisik,
perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan
dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-
emosional-sportivitas-spiritual-sosial), serta pembiasaan
pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang
pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis
yang seimbang
Pencak Silat media untuk mendorong Pengenalan keadaan lingkungan,
sosial, dan budaya kepada peserta didik memungkinkan
mereka untuk lebih mengakrabkan dengan lingkungannya
selain itu juga untuk menunjang pertumbuhan fisik,
perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan
dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-
emosionalsportivitas-spiritual-sosial)
KSPAN KSPAN adalah singkatan dari Kelompok Siswa Peduli
Aids dan Narkoba yang merupakan sebuah kelompok yang
ada di sekolah-sekolah dalam bentuk ekstrakurikuler.
Kelompok KSPAN ini bertujuan untuk mencegah
penularan HIV/AIDS dan penggunaan narkoba dalam
masyarakat terutama kalangan remaja.
Basket Melalui ekskul basket dapat dilakukan regenerasi agar tim
basket SMK Negeri 1 Denpasar tetap bertahan sebagai tim
yang kuat.
Futsal Ekskul futsal merupakan ekskul yang sangat disukai
terutama siswa laki-laki.
Matematika Club Kegiatan ekstrakurikuler yang mewadahi minat siswa
untuk memperdalam pemahaman tentang mata pelajaran
Matematika di sekolah.
Bahasa Inggris Club Kegiatan ekstrakurikuler yang mewadahi minat siswa
untuk memperdalam pemahaman tentang mata pelajaran
Bahasa Inggris di sekolah.
PMR Salah satu ekstrakurikuler yang bergerak dibidang
kepalangmerahan dimana ekstrakurikuler Palang Merah
Remaja (PMR) adalah wadah pembinaan anggota remaja
dengan tujuan membangun dan mengembangkan karakter
106
Kegiatan Deskripsi
anggota PMR yang berpedoman pada tribakti PMR dan
prinsip kepalangmerahan untuk menjadi relawan masa
depan.
Jurnalistik/Mading merupakan komunitas bagi peserta didik dalam
mengembangkan potensi diri melalui karya-karya
berbentuk tulisan maupun dalam bentuk relevan lainnya
Petanque Merupakan cabor non body contact dengan jumlah pemain
single (perorangan memainkan tiga bola), double
(perorangan memainkan tiga bola), triple (perorangan
memainkan dua bola), dan shooting game. Ekstrakurikuler
ini dilaksanakan di sekolah untuk mewadahi bakat peserta
didik dalam cabang olahraga petanque
KIR (Karya Ilmiah Jenis kegiatan ekstrakurikuler yang bertujuan untuk
Remaja) meningkatkan kreatifitas, pengalaman, disiplin dan daya
juang untuk mengimbangi perkembangan IPTEK di era
globalisasi melalui pemikiran kritis dengan konsep kaidah-
kaidah ilmiah.
Animasi Merupakan ekstra yang mempelajari pembuatan seni olah
gambar statis menjadi dinamis, bermula dari pembuatan
gambar dan menjadikan gambar itu bisa bergerak.
Atletik Ekstra yang dibuat untuk mewadahi potensi siswa yang
memiliki bakat serta potensi dibidang olahraga khususnya
atletik.
Balap Sepeda Ekstra yang berpacu pada olahraga jenis kecepatan/ speed
yang dimana menggunakan sepeda sebagai alat yang
digunakan.
Bulutangkis Salah satu bidang ekstrakurikuler pada cabang olahraga
yang menggunakan alat berupa Raket yang didalamnya
melatih berbagai teknik dan strategi bermain bulutangkis.
CAD (Autocad) Ekstrakurikuler yang mempelajari salah satu software pada
perangkat lunak (komputer/ laptop) yang digunakan untuk
menggambar 2 dimensi/ 3 dimensi. khususnya untuk
menggambar desain bangunan.
Catur Ekstra berupa permainan asah otak yang dimainkan oleh
dua pemain diatas sebuah papan catur. permainan ini
mengacu pada kemampuan strategi dan analitik.
Cinematografi Ekstra yang mengajarkan siswa tentang teknik-teknik
107
Kegiatan Deskripsi
dalam fotografi dan videografi.
Dance Sport Ekstra yang dikembangkan dengan tujuan menyalurkan
minat, bakat dan kreativitas siswa yang ditampilkan
melalui gerakan yang modern.
Desain Grafis Kegiatan yang ditujukan untuk melatih kemampuan siswa
dengan mengkombinasikan simbol, gambar dan tulisan
yang ditampilkan secara visual.
E-sport Ekstrakurikuler yang mengacu pada kegiatan olahraga
yang disalurkan melalui media (elektronik) yang
dimainkan pada sebuah game (mobile/ Pc).
Fisika Club Ekstra yang diadakan untuk memperdalam/ melatih siswa
untuk berpikir secara fisis, analitis dan praktis pada bidang
studi fisika.
Gateball adalah salah satu kegiatan olahraga modifikasi yang
menggunakan palu untuk memukul sebuah bola. olahraga
ini tidak mengenal batas tertentu sehingga tergolong
olahraga tanpa batas.
Go Green Kegiatan yang mengacu pada menjaga tatanan kebersihan
dan kerapian lingkungan salah satunya mecintai
lingkungan sekolah dengan memperhatikan kebersihan,
hemat daya guna dan keindahan.
Judo Ekstra yang di dalamnya mengacu pada bidang olahraga
beladiri tradisional Jepang dengan tujuan melatih
keterampilan pertahanan diri.
Kabaddi Adalah cabang olahraga tradisional yang dimainkan antara
dua tim dengan cara menyerang lawannya. poin didapatkan
ketika penyerang mampu menangkap pemain bertahan di
tim lawan.
Karate Sebuah ekstra cabang olahraga seni bela diri yang
dikembangkan di Cina dengan menampilkan teknik
membela diri dengan tangan kosong atau tanpa senjata.
Kewirausahaan Ekstra yang dibentuk dengan tujuan melatih sikap, mental
dan jiwa yang selalu aktif untuk berdaya, bercipta dan
berusaha menghasilkan sesuatu yang berguna/ bernilai
denga memperkenalkan siswa tentang dunia usaha.
Kimia Club Kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan dan
memperluas pengetahuan serta wawasan pada bidang kimia
108
Kegiatan Deskripsi
secara teoritis maupun praktikum.
Kriket Ekstra pada cabang olahraga yang menggunakan pemukul
dan bola yang ditujukan untuk mencetak lebih banyak poin
dari pada tim lawannya.
Muaythai Salah satu Ekstra bela diri yang ditujukan untuk
membangun dan meningkatkan stamina, kesehatan dan
kebugaran tubuh.
Panahan Jenis Olahraga yang melatih kemampuan siswa dalam
kemampuan menggunakan busur dan menembakan anak
panah. olahrga ini membutuhkan ketenangan, kesabaran
dan daya akurasi yang tinggi.
Paskibraka Ekstra yang berpusat pada pelatihan diri seperti latihan
baris-berbaris dan teknik pengibaran Bendera guna
membentuk nila-nilai kedisiplinan, cinta tanah air dan
patriotisme.
Patroli Keamanan Salah satu ekstra yang dibuat untuk meningkatkan rasa
Sekolah kepedulian siswa akan keamanan, ketertiban dan
kedisiplinan peserta didik dengan melibatkan siswa pada
kegiatan-kegiatan aksi nyata dalam pentertiban siswa di
sekolah.
Renang Ekstra pada cabang olahraga yang ditujukan untuk
mewadahi dan menuangkan keterampilan dan kemampuan
siswa di area perairan.
Robotik Ekstrakurikuler yang mengajarkan siswa untuk membuat,
merangkai, memodifikasi sebuah peralatan elektronik
menjadi sebuah benda baru yang memiliki fungsi lain.
Rugby Ekstra cabang olahraga pada permainan bola dimana
pemain diminta untuk dapat membawa/ memajukan bola
melewati gari gawang tim lawan dengan saling mengoper.
dibutuhkan stamina, strategi dan kerjasama yang baik.
Senam Ekstra yang mengacu pada olah gerak tubuh dengan tujuan
meningkatkan kebugaran, kesehatan dan elastis tubuh
dengan beberapa gerakan terpola/ tertentu.
Seni Musik Salah satu jenis kegiatan yang ditujukan untuk mewadahi
kemampuan dan talenta siswa pada bidang bermusik/
menggunakan alat yang mengasilkan nada tertentu.
Seni Vocal Ekstra yang memberikan kesempatan untuk siswa
109
Kegiatan Deskripsi
menampilkan kemampuannya salah satunya dalam bidang
suara. Dengan tujuan melatih dan mengembangkan bakat
dan minatnya dalam seni tarik suara.
Sepak Bola Salah satu cabang olahraga pada permainan bola dengan
melatih kemampuan individu, kelompok, strategi dan
kerjasama dengan menggiring bola bersama untuk
mencetak poin.
Sepak Takraw Ekstra pada cabang olahraga permainan bola kecil dengan
memadukan dua teknik olahraga yakni voli dan sepak bola.
permainan ini mirip dengan teknis bermain bola voli tapi
lebih banyak menggunakan kaki.
Sketsa Bangunan Kegiatan/ ekstra yang mengacu pada gambar detail atau
rancangan suatu bangunan dengan tujuan dapat
mengambarkan/ mendemonstrasikan gambar/ ide atau
prinsip secara grafis.
Tabuh Salah satu ekstra pada cabang kesenian alat musik
tradisional. kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan
serta melatih kemampuan siswa dalam memahami,
mengimplementasikan nada-nada pada sebuah alat
tradisional.
Taekwondo Ekstra pada cabang olahraga yang mengandalkan kekuatan
tangan dan kaki guna melatih kekuatan, kecepatan dan
kelincahan.
Tari Ekstra pada cabang seni yang ditampilkan melalui gerakan.
Memberikan wadah bagi siswa untuk memperdalam
pengatahuan dan wawasan siswa tentang seni tari baik
tradisional, kreasi maupun klasik.
Tarung Drajat Kegiatan pada cabang olahraga bela diri dengan
menggunakan seluruh tubuh (full body contact) dengan 4
unsur gerakan yakni: memukul, menendang, menangkis/
mengelak dan membanting.
Teater Sebuah wadah ekstra dengan tujuan memberikan tempat
untuk siswa dapat mengembangkan dirinya melalui
kegiatan seni berupa pertunjukan drama.
Tenis Meja Ekstra cabang olahraga permainan bola dengan
menggunakan raket kayu, bola pin pong dan arena yang
menyerupai meja. Membutuhkan kecepatan, kelincahan
110
Kegiatan Deskripsi
serta fokus.
Woodball Ekstra pada cabang olahraga yang dimainkan dengan palu
kayu dan bolah kayu mirip dengan golf. Tujuan permainan
ini yaitu memukul bolah kayu untuk dapat melewati
gerbang. Dibutuhkan konsetrasi dan fokus.
EkSas Skensa (Sastra) Ekstra yang dibuatkan untuk mewadahi kreativitas, bakat
dan minat siswa dalam halnya dengan kemampuan
mengungkapkan, mencurahkan dan menceritakan perasaan
yang tertuang dalam bentuk gagasan/ nilai.
111
BAB III
RENCANA PEMBELAJARAN
B. MODUL AJAR
Modul ajar merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan asesmen yang dibutuhkan dalam
satu unit bab atau topik berdasarkan alur tujuan pembelajaran, yang diturunkan dari capaian pembelajaran.
Kriteria yang harus dimiliki modul ajar adalah:
1. Esensial: Pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran melalui pengalaman belajar dan lintas disiplin.
112
2. Menarik, bermakna dan menantang: Menumbuhkan minat untuk belajar dan melibatkan peserta didik
secara aktif dalam proses belajar. Berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki
sebelumnya sehingga tidak terlalu kompleks, namun juga tidak terlalu mudah untuk tahap usianya.
3. Relevan dan kontekstual: Berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki
sebelumnya, dan sesuai dengan konteks waktu dan tempat peserta didik berada.
4. Berkesinambungan: Keterkaitan alur kegiatan pembelajaran sesuai dengan fase belajar peserta didik.
Modul ajar dilengkapi dengan komponen yang menjadi dasar dalam proses penyusunan. Komponen
modul ajar dalam panduan dibutuhkan untuk kelengkapan persiapan pembelajaran. Komponen modul ajar
bisa ditambahkan sesuai dengan mata pelajaran dan kebutuhan. Komponen modul ajar terbagi menjadi tiga
bagian, yaitu memuat Informasi umum; (2) Komponen Inti; dan (3) Lampiran.
Adapun Modul Ajar pada masing-masing mata pelajaran terlampir.
C. PERATURAN AKADEMIK
Kurikulum Operasional SMK Negeri 1 Denpasar memuat peraturan akademik tentang asesmen,
kriteria kenaikan kelas, dan kriteria kelulusan.
1. Asesmen
Prosedur asesmen yang ditetapkan dalam kegiatan asesmen oleh pendidik dan sekolah sebagai
berikut:
1) Asesmen Diagnostik
Asesmen diagnostik terdiri dari dua macam, yaitu asesmen non kognitif dan kognitif.
Asesmen kognitif dilakukan oleh guru dengan cara memetakan kesiapan peserta didik untuk
mengikuti pembelajaran. Peserta didik yang sudah siap mengikuti pembelajaran dilanjutkan dengan
pemberian materi pelajaran, sedangkan peserta didik yang belum siap diberi pendampingan oleh
guru, wali kelas, dan atau guru BK.
2) Asesmen Formatif
Asesmen formatif dilaksanakan pada saat pembelajaran, berupa tes tertulis, tes lisan, tes
wawancara. Asesmen formatif memegang lima kunci asesmen yaitu: (1) memberi motivasi kepada
peserta didik untuk lebih semangat mengikuti pelajaran, (2) memberi umpan balik kepada peserta
didik (3) terdapat pelibatan peserta didik, (4) terdapat keterkaitan dengan prinsip pembelajaran, dan
(5) asesmen disusun dalam berbagai bentuk.
3) Asesmen Sumatif
Penilaian yang dilakukan setiap akhir materi pembelajaran yang bertujuan untuk menentukan
tingkat pencapaian hasil belajar peserta didik. Dimana peserta didik telah dapat menempuh satu
capaian pembelajaran ke capaian pembelajaran yang lainnya. Sebelum dilakukan asesmen sumatif,
peserta didik diberi informasi tentang materi yang akan disampaikan dalam bentuk kisi-kisi soal.
Teknik asesmen sumatif antara lain:
1) Penugasan Project Based Learning
113
2) Penugasan Problem Based Learning
3) Penugasan Portofolio
4) Penugasan Praktik Kelompok
5) Penugasan Individu dan penugasan kelompok (Grading pada LMS)
4) Asesmen Kompetensi
Prosedur uji kompetensi meliputi perencanaan, penyusunan instrumen, pelaksanaan
kegiatan, analisis, dan penerbitan sertifikat kompetensi. Prosedur pengujian dilakukan sesuai
ketentuan Lembaga Sertifikasi Profesi SMK Negeri 1 Denpasar. Secara umum prosedur pengujian
melalui Uji Kompetensi konsentrasi dapat dijelaskan sebagai berikut.
114
3. Kriteria Kelulusan
Kriteria Kelulusan peserta didik dari SMK Negeri 1 Denpasar ditetapkan berdasarkan kriteria
sebagai berikut:
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran termasuk PKL.
2) Kehadiran peserta didik 90 % baik di sekolah maupun di MDK.
3) Nilai (diskripsi) sikap sekurang-kurangnya BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan satuan
pendidikan.
4) Lulus Ujian Sekolah sesuai dengan kriteria yang ditentukan satuan pendidikan (sekolah).
5) Penentuan kelulusan Ujian Sekolah diputuskan melalui rapat dewan pendidik dan ditetapkan oleh
Kepala Sekolah.
D. PERANGKAT AJAR
E. KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama
satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran
efektif dan hari libur.
Kalender Pendidikan SMK Negeri 1 Denpasar disusun berdasarkan dan atau menyesuaikan dengan
Keputusan Kepala Dinas pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali
Nomor:B.31.420/4910/BPTP/DISDIKPORA tanggal 5 April 2023 , tentang Kalender Pendidikan Provinsi
Bali Tahun Pelajaran 2023/2024.
115
Uraian Kegiatan SMK Negeri 1 Denpasar
4 Hari Efektif sekolah semester 10 Juli s/d 15 Des. hari masuk belajar 100
ganjil 2023 hari dan efektif belajar 98
hari
16 Hari belajar Semester genap 2 Jan. s/d 15 Juni 2024 hari masuk belajar 98
hari dan efektif belajar 98
hari
117
19 Uji Kompetensi Keahlian 15 s/d 26 April 2024
(UKK)
F. PENGELOLAAN PEMBELAJARAN
a) Penyelarasan Kurikulum
118
SMK Negeri 1 Denpasar melakukan penyelarasan kurikulum dengan MDK dalam mengidentifikasi,
memetakan, dan menganalisis capaian pembelajaran untuk semua program keahlian.
b) Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Tingkat Sekolah
Kelompok guru yang tergabung dalam MGMP menyamakan persepsi mata pelajaran serta menentukan
sumber belajar sebelum kegiatan pembelajaran dilakukan pada awal tahun ajaran.
c) Pengelolaan Peserta didik
Pada pengelolaan peserta didik Fase E tahap akhir, sekolah bersama guru BK serta walikelas
melakukan diagnostik pada peserta didik dalam menentukan pemilihan konsentrasi keahlian dengan
kriteria sebagai berikut:
1) Mempunyai nilai pengetahuan diatas Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP).
2) Mempunyai nilai keterampailan sesuai dengan grade (tingkatan nilai) yang telah ditentukan untuk
setiap konsentrasi keahlian.
3) Memiliki nilai sikap minimal BAIK
d) Pengelolaan link and match
1) Kurikulum disusun bersama dan berstandar MDK. Penguatan aspek soft skills dan karakter
kebekerjaan untuk melengkapi aspek hard skills yang sesuai kebutuhan MDK;
2) Pembelajaran berbasis riil dari MDK (PjBL) sejak awal. Memastikan hard skills akan
disertai soft skills dan karakter kesiapan kerja yang kuat;
3) Jumlah dan peran guru/ahli dari MDK ditingkatkan secara signifikan, minimal mencapai 50
jam/semester/program keahlian;
4) Magang/praktik kerja lapangan (PKL) minimal satu semester;
5) Sertifikasi kompetensi yang sesuai standar dan kebutuhan MDK, baik bagi peserta didik
maupun guru;
6) Guru secara rutin mendapatkan update teknologi dan pelatihan dari MDK untuk proses belajar
mengajar;
7) Riset terapan yang bermula dari kasus atau kebutuhan nyata MDK dan masyarakat, sebagai basis
teaching industry/teaching factory, berkolaborasi dengan MDK dan stakeholders;
8) Komitmen serapan lulusan oleh MDK
e) Teaching Factory (TEFA)
TEFA merupakan model pembelajaran berbasis produk (barang atau jasa) melalui sinergi
sekolah dengan MDK untuk menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai kebutuhan MDK. TEFA di
SMK Negeri 1 Denpasar diterapkan pada pembelajaran project melalui pesanan dari konsumen (PjBL).
TEFA diterapkan untuk semua program keahlian yang pelaksanaannya diawali dengan jadwal blok.
BAB IV
PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL
Dalam upaya untuk selalu meningkatkan kualitas pembelajaran SMK Negeri 1 Denpasar melakukan
119
evaluasi, pendampingan dan pengembangan profesional secara berkala.
A. Pendampingan
B. Evaluasi
C. Pengembangan Profesional
A. PENDAMPINGAN
Pendampingan pengembangan diri bagi guru melalui supervisi akademik dan klinis.
1. Supervisi Akademis
Supervisi akademik adalah suatu proses pengawasan yang dilakukan oleh kepala sekolah
kepada guru, yang bertujuan untuk menguatkan dan meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar
di sekolah, dan berkontribusi untuk meningkatkan kualitas proses belajar peserta didik.
Melalui kegiatan supervisi akademik, kepala sekolah memastikan bahwa guru melaksanakan
tugas mengajar mereka dengan baik dan peserta didik menerima layanan pembelajaran yang terbaik.
Melalui supervisi akademik, guru diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran, dan
kepala sekolah juga dapat membuat program pengembangan profesionalisme guru.
Pelaksanaan supervisi akademis dilakukan dua kali dalam satu tahun pelajaran sesuai jadwal
yang telah ditentukan.
2. Supervisi Klinis
Supervisi klinis hanya diberlakukan kepada guru yang bermasalah dalam proses pembelajaran
dan pendampingan peserta didik.
Tahapan-tahapan supervisi klinis antara lain:
a. Penyebaran angket kepuasan peserta didik
b. Pengolahan hasil analisis
c. Identifikasi hasil analisis
d. Pembinaan guru
e. Pemantauan guru secara bertahap
b. Pemberian Surat Peringatan (SP)
B. EVALUASI
Evaluasi di SMK Negeri 1 Denpasar dilakukan dengan cara penyebaran angket dengan tujuan
menggali informasi dari peserta didik, guru, tata usaha, orang tua, MDK, dan komite. Informasi yang
disebarkan melalui angket berupa persepsi peserta didik terhadap proses pembelajaran, materi atau bahan
ajar, sarana dan prasarana, SDM, serta pengelolaan sekolah.
C. PENGEMBANGAN PROFESIONAL
SMK Negeri 1 Denpasar dalam meningkatkan profesional guru dilakukan dengan berbagai program,
antara lain sebagai berikut.
1. Magang industri
Peningkatan profesionalitas guru dan tata usaha (PTK) dilakukan melalui magang industri. Setiap
120
tahun sekolah merencanakan program magang tersebut. Magang diutamakan bagi guru kejuruan untuk
meningkatkan kompetensinya.
Perencanaan magang diawali dengan analisis dan pemetaan peningkatan kompetensi guru yang
selanjutnya rencana tersebut dituangkan dalam Rencana Kebutuhan Anggaran Sekolah (RKAS).
4. Studi Banding
SMK Negeri 1 Denpasar secara berkala memberi kesempatan kepada PTK untuk melakukan
studi banding di MDK bersamaan dengan program kunjungan industri peserta didik terkait sebagai
penambahan wawasan, profesi dan jabatan yang ada di industri, manajemen bisnis, pemasaran produk,
kemitraan/kolaborasi dalam berbisnis, kewirausahaan, penerapan teknologi 4.0, serta isu-isu penting
lainnya yang berkaitan dengan industri.
5. Kewirausahaan
Sekolah memberi kesempatan pada guru untuk mengembangkan kemampuan dalam bidang
kewirausahaan, melalui peningkatan usaha mandiri yang telah dilakukan secara individu atau mendorong
guru untuk menjadi pengusaha pemula bekerja sama dengan MDK.
Tujuan utama dari program ini adalah agar guru memberikan keteladanan dan menjadi sosok
inspiratif bagi peserta didik, dan diharapkan guru dapat membimbing peserta didik secara optimal dalam
berwirausaha. Jika guru telah memiliki kemampuan nyata dalam berwirausaha niscaya tidak akan lagi
121
dianggap hanya memiliki kemampuan teoretis semata.
7. Studi lanjut
Sekolah memberikan kesempatan kepada PTK untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
Studi lanjut sampai saat ini dilakukan secara individu, sekolah hanya memberikan regulasi untuk
mempermudah proses studinya. Sekolah juga berupaya untuk mencarikan peluang-peluang beasiswa dari
pemerintah, lembaga-lembaga swasta, dan MDK.
122
KALENDER PENDIDIKAN KELAS X SMK NEGERI 1 DENPASAR
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
TANGGAL HARI MASUK JUMLAH
MINGGU
BULAN
EFEK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Sn Sls Rb Km Jm Msk Efek
JULI TAHUN PELAJARAN 2022/2023 MPLS Sbt M Sn Sls LU Km Jm Sbt M Sn Sls Rb Km Jm Sbt M LGL 3 3 2 3 3 14 14 3
SEMESTER GANJIL
NOPEMBER Rb Km Jm Sbt M Sn Sls Rb Km Jm Sbt M P5 P5 P5 P5 P5 Sbt M UAS UAS UAS UAS UAS Sbt M UAS UAS UAS UAS 4 4 5 5 4
22 22 5
DESEMBER UAS Sbt M Sn Sls Rb Km RW Sbt M PR PR RPT RPT PS M LAS LAS PGR LAS LAS LA M LU LA LAS LA LA M 2 2 2 1 2
SW TLD 9 9 2
W S S S S
JANUARI LU Sls Rb Km Jm Sbt M Sn SR LSR Km Jm Sbt M Sn Sls Rb Km Jm Sbt M Sn Sls Rb Km Jm Sbt M Sn Sls Rb 4 4 4 4 4 20 20 5
SEMESTER GENAP
JUNI LU M Sn Sls Rb RK RW Sbt M RPL PR PR PR RPT Sbt LU LAT LAT LAT LAT LAT M LAT LAT LAT LAT LA LAT M 2 2 2 2 2 10 10 2
M
T
JULI LAT LAT LAT LAT LAT LAT M LAT LAT LAT LAT LAT LK M 0 0 0 0 0 0 0 0
JU 198 196 43
123
MLAH HARI MASUK DAN EFEKTIF SEMESTER GANJIL DAN GENAP
124
URAIAN KEGIATAN KALENDER PENDIDIKAN KELAS X SMK NEGERI 1 DENPASAR TAHUN
PELAJARAN 2023/2024
NO. KEGIATAN WAKTU KETERANGAN
1 Permulaan tahun pelajaran 10 Juli 2023
2023/2024
2 Dimulainya Masa Pengenalan 10 s/d 15 Juli 2023
Lingkungan Sekolah (MPLS)
3 Assesmen Kompetensi Minimal antara bulan Agustus Mengacu kepada keputusan
s/d September 2023 Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan
4 Hari Efektif sekolah semester 10 Juli s/d 15 Des. 2023 hari masuk belajar 100 hari dan
ganjil efektif belajar 98 hari
2 LIBUR KHUSUS
- Hari Raya Suci Galungan dan Kuningan 31 Juli 2023 s/d 13 Agustus 2023
- Hari Raya Suci Saraswati Sabtu, 16 Desember 2023
- Hari Raya Suci Pagerwesi Rabu, 20 Desember 2023
PERKIRAAN LIBUR KHUSUS
- Hari Raya Suci Siwaratri Selasa, 9 Januari 2024
- Hari Raya Suci Tawur Kesanga Minggu, 10 Maret 2024
- Ngembak Geni Selasa, 12 Maret 2024
3 KEGIATAN KO-KURIKULER
- Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Senin-Sabtu, 10 s.d. 15 Juli 2023
- Perayaan HUT Sekolah 24 Sepetember 2023
- Kegiatan Tengah Semester ganjil Selasa, 3 s/d Jumat, 5 Oktober 2023
- Kegiatan Piodalan di Padmasana Sekolah Jumat, 29 September 2023
- HUT Hari Guru Sabtu, 25 Nopember 2023
- Ujian Akhir Semester ganjil Senin-Jumat, 20 s.d. 30 Nopember 2023
- Penyerahan Raport Semester ganjil Kamis -Jumat 12 dan 13 Desember 2023
- Kegiatan Tengah Semester genap 25-28 Maret 2024
- Uji Kompetensi Keahlian (UKK) 15 - 26 April 2024
- Ujian Akhir Semester (UAS) Genap 20 - 31 Mei 2024
- Pembagian Raport Semester genap 13 - 14 Juni 2024
Semester 2 (Genap)
g. Jumlah Minggu Efektif = 20 Minggu
a. Jumlah jam KBM: 20 minggu x 6 jam pelajaran = 120 Jam Pelajaran
b. Jumlah Elemen = 3
c. Jumlah UH = 3 kali
d. Jumlah Jam Untuk Ulangan Harian = 12 Jam Pelajaran
e. Cadangan = 12 Jam Pelajaran
f. Jumlah jam Efektif : 16 minggu x 6 Jam Pelajaran = 96 Jam Pelajaran
PROGRAM TAHUNAN
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
Pengaruh Letak Di akhir fase E, peserta didik dapat menjelaskan aspek terkait dengan pembelajaran tentang kondisi geografis
Geografis Terhadap Indonesia dan pengaruhnya terhadap aktivitas sosial, ekonomi, dan politik. Mempelajari konektivitas dan
interaksi tersebut untuk mengasah kemampuan peserta didik berpikir kritis
Sosial dan Budaya
Interaksi social dan Di akhir fase E, peserta didik dapat menjelaskan aspek berkaitan dengan pembentukan identitas diri,
Dinamika Sosial merefleksikan keberadaan diri di tengah keberagaman dan kelompok yang berbeda-beda, serta mempelajari
dan menjalankan peran sebagai warga Indonesia dan bagian dari warga dunia. Peserta didik mempelajari
tentang interaksi dan institusi sosial, peluang dan tantangannya, mempelajari dinamika/problematika sosial,
faktor penyebab dan solusinya untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan bagi kemaslahatan manusia
dan bumi
Perilaku Ekonomi Di akhir fase E, Peserta didik mampu menganalisis tentang Aspek yang berkaitan tentang peran diri,
dan Kesejahteraan masyarakat serta negara dalam memenuhi kebutuhan bersama. Menganalisis faktor-faktor penyebab
kelangkaan, permintaan, penawaran, harga pasar, serta inflasi. Mengidentifikasi peran lembaga keuangan,
nilai, serta fungsi uang. Mendeskripsikan pengelolaan, sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran
keuangan keluarga, perusahaan serta negara. Aspek ini menjadi salah satu ruang bagi peserta didik agar
cakap dalam hal literasi finansial sehingga dapat memberikan kontribusi ke masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan hidup di tingkat lokal namun dalam perspektif global.
Mengetahui
Kepala SMK Negeri 1 Denpasar
Alokas Bulan
Kod
Tujuan Pembelajaran i Juli Agustus Sept. Oktober November Des Ket.
e TP
Waktu 4 5 3 4 5 1 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 -
B.1 Peserta didik mampu
mengidentifikasi ciri-ciri
2 JP
makhluk hidup secara
mandiri dengan tepat
B.2 Peserta didik mampu
menjelaskan klasifikasi
2 JP
mahluk hidup secara
mandiri dengan tepat
B.3 Peserta didik dapat
mengidentifikasi interaksi
4 JP
sesame mahluk hidup
dengan tepat
Peserta didik dapat
mengidentifikasi interaksi
4 JP
mahluk hidup dengan
lingkungan dengan tepat
B.4 Peserta didik mampu
mendeskripsikan konsep
6 JP
ekologi dalam mahluk
hidup dengan tepat
ULANGAN HARIAN
B.5 Peserta didik mampu 4 JP
menklasifikasikan zat
kedalam unsur, senyawa,
campuran
B.6 Peserta didik dapat
menyatakan sifat-sifat zat
4 JP
beserta contohnya dengan
baik dan benar
B.7 Peserta didik dapat
menganalisis perubahan zat 4 JP
beserta contohnya
Peserta didik dapat
menganalisis besaran dan 6 JP
satuan dengan benar
Peserta didik dapat
memahami pemisahan
campuran dengan benar dan 6 JP
aplikasinya dalam
kehidupan
ULANGAN HARIAN
Peserta didik dapat
menjelaskan konsep energi 6 JP
dengan baik dan benar
Peserta didik dapat
menganalisis berbagai
macam bentuk energi dan 6 JP
perubahannya dengan baik
dan benar
Peserta didik dapat
mengidentifikasikan energi- 6 JP
energi terbarukan
ULANGAN HARIAN
Peserta didik dapat
menjelaskan aspek bumi
6 JP
dan antariksa dengan baik
dan benar
Peserta didik dapat
menganalisis struktur bumi
dan lapisan yang 8 JP
menaunginya dengan baik
dan benar
Peserta didik dapat
memahami konsep iklim,
cuaca, musim, serta 8 JP
perubahan iklim dengan
baik dan benar
Peserta didik dapat
menjelaskan konsep
mitigasi bencana dengan
baik dan benar dan 8 JP
mengetahui Lembaga yang
berkaitan dengan mitigasi
bencana alam
Mengetahui
Kepala SMK Negeri 1 Denpasar
KOMPETENSI
TUJUAN
ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN PENGETAHU KETERAMPIL MATERI
SIKAP PEMBELAJA
AN AN
1.1 Pada akhir fase E Peserta didik o Beriman, Memahami Menerapkan - makhluk hidup 1. Memahami tent
Menjelaskan diharapkan dapat memahami Bertaqwa Kepada Menjelaskan Menghubungkan dan fenomena peng
fenomena pengetahuan ilmiah dan Tuhan Yang Membedakan lingkungannya aktivitas pendu
secara ilmiah menerapkannya; atau membuat Maha Esa dan - zat dan terhadap penin
prediksi sederhana disertai Berakhak Mulia perubahannya jumlah limbah/
dengan pembuktiannya. - energi dan 2. Menjelaskan ten
o Bernalar kritis
- Peserta didik menjelaskan perubahannya
o Kreatif pengaruh aktivit
fenomena-fenomena yang
penduduk terhad
terjadi di lingkungan o Berkebinekaan
sekitarnya dilihat dari peningkatan jum
Global limbah/sampah
berbagai aspek seperti
makhluk hidup dan o Mandiri terjadi dilingkun
lingkungannya; zat dan sekitar
perubahannya; energi dan o Bergotong 3. Menjelaskan hu
perubahannya; bumi dan royong aktivitas di beng
antariksa; keruangan terhadap pening
dan konektivitas antar jumlah limbah/s
ruang dan waktu; yang dihasilkan
interaksi, komunikasi, bengkel
sosialisasi, institusi sosial
dan dinamika sosial; serta
perilaku ekonomi dan
kesejahteraan
- Peserta didik juga
mengaitkan fenomena-
fenomena tersebut dengan
keterampilan teknis pada
bidang keahliannya.
1.2 Mendesain Pada akhir fase E o Beriman, Menjelaskan Mendesain - makhluk hidup 1. Menentukan pr
dan Peserta didik dapat menentukan Bertaqwa Kepada Mengevaluasi dan yang tepat tenta
mengevaluasi dan mengikuti prosedur yang Tuhan Yang Maha Mengidentifikasi lingkungannya pengelolaan
penyelidikan tepat untuk melakukan Esa dan Berakhak - zat dan sampah/limbah
ilmiah penyelidikan ilmiah, Mulia perubahannya lingkungan sek
menjelaskan cara penyelidikan - energi dan
o Bernalar kritis
yang tepat bagi suatu pertanyaan perubahannya
ilmiah, serta diharapkan dapat o Kreatif
mengidentifikasi kekurangan o Berkebinekaan
atau kesalahan pada desain
Global
percobaan ilmiah.
o Mandiri
o Bergotong royong
1.3 Pada akhir fase E o Beriman, Menjelaskan Merancang - makhluk hidup 1. Mendiskusikan
Menerjemahkan ● Peserta didik dapat Bertaqwa Kepada Mengkomunikasi dan yang tepat
data dan bukti- menerjemahkan data dan Tuhan Yang Maha kan lingkungannya pengelolaan
bukti secara bukti dari berbagai sumber Merefleksi - zat dan sampah/limbah
Esa dan Berakhak
ilmiah untuk membangun sebuah Menyimpulkan perubahannya
Mulia lingkungan sek
argumen serta dapat Mengidentifikasi - energi dan
o Bernalar kritis 2. Menyimpulkan
mempertahankannya perubahannya
dengan penjelasan ilmiah. o Kreatif yang tepat
● Peserta didik diharapkan pengelolaan
o Berkebinekaan sampah/limbah
dapat mengidentifikasi
kesimpulan yang benar Global lingkungan sek
diambil dari tabel hasil, o Mandiri 3. Mengkomunika
grafik, atau sumber data prosedur yan
lain. o Bergotong royong tentang pen
● Peserta didik sampah/limbah
merencanakan dan lingkungan sek
melaksanakan aksi sebagai
tindak lanjut,
mengkomunikasikan
proses dan hasil
pembelajarannya,
melakukan refleksi diri
terhadap tahapan kegiatan
yang dilakukan.
1.1 Pada akhir fase E o Beriman, Menjelaskan Menghubungkan - Bumi dan 1. Memahami tent
Menjelaskan - Peserta didik diharapkan Bertaqwa Kepada antariksa fenomena pema
fenomena dapat memahami Tuhan Yang Maha global
secara ilmiah pengetahuan ilmiah dan - Konektivitas 2. Menjelaskan te
Esa dan Berakhak antar ruang dan
menerapkannya; atau Mulia fenomena pema
membuat prediksi waktu
o Bernalar kritis global
sederhana disertai dengan - Interaksi, 3. Menyebutkan f
pembuktiannya. o Kreatif
Komunikasi, faktor yang
- Peserta didik menjelaskan o Berkebinekaan Sosialisasi, menyebabkan
fenomena-fenomena yang Institusi
Global pemanasan glob
terjadi di lingkungan Sosial, dan
sekitarnya dilihat dari o Mandiri Dinamika 4. Menghubungka
berbagai aspek seperti Sosial aktivitas indust
makhluk hidup dan o Bergotong royong terhadap pening
lingkungannya; zat dan - Perilaku Ekonomi
suhu global/pem
perubahannya; energi dan dan Kesejahteraan
global
perubahannya; bumi dan
antariksa; keruangan
dan konektivitas antar
ruang dan waktu;
interaksi, komunikasi,
sosialisasi, institusi sosial
dan dinamika sosial; serta
perilaku ekonomi dan
kesejahteraan
- Peserta didik juga
mengaitkan fenomena-
fenomena tersebut dengan
keterampilan teknis pada
bidang keahliannya.
1.2 Mendesain Pada akhir fase E o Beriman, Menjelaskan Mendesain - Bumi dan 2. Menentukan pr
dan o Peserta didik dapat Bertaqwa Kepada Mengevaluasi antariksa yang tepat tenta
mengevaluasi menentukan dan mengikuti Tuhan Yang Maha Mengidentifikasi pencegahan pem
- Konektivitas
penyelidikan prosedur yang tepat untuk Esa dan Berakhak global
antar ruang dan
ilmiah melakukan penyelidikan Mulia waktu
ilmiah, menjelaskan cara o Bernalar kritis
penyelidikan yang tepat bagi - Interaksi,
o Kreatif
suatu pertanyaan ilmiah, serta Komunikasi,
diharapkan dapat o Berkebinekaan Sosialisasi,
mengidentifikasi kekurangan Institusi
Global
atau kesalahan pada desain Sosial, dan
percobaan ilmiah o Mandiri Dinamika
Sosial
o Bergotong royong
- Perilaku Ekonomi
dan Kesejahteraan
1.3 Pada akhir fase E o Beriman, Menjelaskan Merancang - Bumi dan 1. Mendiskusikan
Menerjemahkan ● Peserta didik dapat Bertaqwa Kepada Mengkomunikasi antariksa yang tepat
data dan bukti- menerjemahkan data dan Tuhan Yang Maha kan pencegahan pe
bukti secara bukti dari berbagai sumber Merefleksi - Konektivitas
Esa dan Berakhak antar ruang dan global
ilmiah untuk membangun sebuah Menyimpulkan
Mulia waktu 2. Menyimpulkan
argumen serta dapat Mengidentifikasi
o Bernalar kritis yang tepat
mempertahankannya - Interaksi,
dengan penjelasan ilmiah. o Kreatif pencegahan pe
Komunikasi, global
● Peserta didik diharapkan Sosialisasi,
o Berkebinekaan 3. Mengkomunika
dapat mengidentifikasi Institusi
kesimpulan yang benar Global prosedur yan
Sosial, dan
diambil dari tabel hasil, o Mandiri Dinamika tentang pen
grafik, atau sumber data Sosial pemanasan glob
lain. o Bergotong royong
● Peserta didik - Perilaku Ekonomi
merencanakan dan dan Kesejahteraan
melaksanakan aksi sebagai
tindak lanjut,
mengkomunikasikan
proses dan hasil
pembelajarannya,
melakukan refleksi diri
terhadap tahapan kegiatan
yang dilakukan.
Konektivitas Antar Ruang Di akhir fase E, peserta didik dapat menampilkan Aspek
berkaitan dengan pemahaman terhadap kondisi sosial
dan lingkungan alam dalam konteks lokal dan regional,
nasional, hingga global.
Pengaruh Letak Geografis Di akhir fase E, peserta didik dapat menjelaskan aspek
Terhadap Sosial dan terkait dengan pembelajaran tentang kondisi geografis
Budaya Indonesia dan pengaruhnya terhadap aktivitas sosial,
ekonomi, dan politik. Mempelajari konektivitas dan
interaksi tersebut untuk mengasah kemampuan peserta
didik berpikir
kritis.
Interaksi social dan Sosialisasi Di akhir fase E, peserta didik dapat menjelaskan aspek
berkaitan dengan pembentukan identitas diri,
merefleksikan keberadaan diri di tengah keberagaman
dan kelompok yang berbeda-beda, serta mempelajari
dan menjalankan peran sebagai warga Indonesia dan
bagian dari warga dunia. Peserta didik mempelajari
tentang interaksi dan institusi sosial, peluang dan
tantangannya, mempelajari dinamika/problematika
sosial, faktor penyebab dan solusinya untuk
mewujudkan pembangunan berkelanjutan bagi
kemaslahatan manusia dan bumi.
Megetahui,
Kepala SMK Negeri 1 Denpasar
I. INFORMASI UMUM
161
Model, dan 1. Saintifik
Metode Model Pembelajaran:
Pembelajaran 1. Problem Based Learning (PBL)
yang Digunakan Metode Pembelajaran:
Literasi, Ceramah Interaktif, Diskusi, Tanya Jawab
Interaktif, Presentasi Kelompok, Games, dan Penugasan.
Sarana dan Media/Bahan:
Prasarana VISUAL
1) Modul Ajar dan Materi Ajar
2) PPT
3) LKPD
AUDIO VISUAL
Video Pembelajaran yang diunggah di Youtube
PLATFORM PEMBELAJARAN
LMS SMK Negeri 1 Denpasar
Alat:
Laptop, smartphone, tablet, jaringan internet, papan tulis,
spidol, dan LCD Projector
Target Peserta Peserta didik reguler
Didik Peserta didik dengan kesulitan belajar, dan
Peserta didik dengan kondisi cerdas istimewa
berbakat istimewa
162
benar.
C. PEMAHAMAN BERMAKNA
Pada kehidupan sehari-hari, kita dalam melakukan segala aktivitas
membutuhkan energi.
Ada beberapa macam bentuk energi diantaranya yaitu: energi mekanik
(energi potensial dan energi kinetik), energi panas, energi cahaya,
energi listrik, energi nuklir.
Sumber energi ada yang dapat diperbarui dan ada yang tidak dapat
diperbarui, sehingga perlu adanya usaha untuk lebih mengekplor
sumber energi terbarukan seperti energi air, energi angin, panel surya
dan lain-lain.
D. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Mengapa kita perlu energi? Apakah yang kalian ketahui tentang
Energi?
2. Bagaimana kalian mendapatkan energi yang kalian butuhkan?
3. Sumber Energi apa yang tidak terbarukan dan yang
terbarukan/tidak terbatas?
4. Tahukah kalian hubungan usaha dengan energi?
163
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 1
Durasi 3 JP (3x45 menit)
Tujuan Pembelajaran Melalui literasi dan diskusi kelompok siswa dapat menjelaskan
definisi usaha dan energi dalam konteks IPA dengan benar.
Indikator 1. Menjelaskan tentang energi bersih dan energi kotor dengan benar.
Pembelajaran 2. Menjelaskan macam-macam energi secara Fisika dengan benar.
3. Menjelaskan tentang energi bersih dan energi kotor dengan benar.
Pemahaman Pada kehidupan sehari-hari, kita dalam melakukan segala
Bermakna aktivitas membutuhkan energi.
Ada beberapa macam bentuk energi diantaranya yaitu: energi
mekanik (energi potensial dan energi kinetik), energi panas,
energi cahaya, energi listrik, energi nuklir.
Pertanyaan 1. Mengapa kita perlu energi? Apakah yang kalian ketahui
Pemantik tentang Energi?
2. Bagaimana kalian mendapatkan energi yang kalian butuhkan?
3. Sumber Energi apa yang tidak terbarukan dan yang
terbarukan/tidak terbatas?
4. Tahukah kalian hubungan usaha dengan energi?
Pendekatan, Model, 1. Pendekatan: Saintifik
Metode 2. Model: Problem Based Learning
Pembelajaran 3. Moda: Blended Learning dengan pola Flipped Classroom
4. Metode: Literasi, Ceramah Interaktif, Diskusi, Tanya Jawab
Interaktif, Presentasi Kelompok, Games, dan Penugasan.
Profil Pelajar Mandiri, Bernalar Kritis, Gotong Royong
Pancasila
Media Ajar Modul Ajar dan Materi Ajar, Presentasi Ajar, Video
Alat Pembelajaran Laptop, smartphone, tablet, jaringan internet, papan tulis, spidol, dan
LCD Projector
Rencana Asesmen 1. Penilaian kuis kelompok.
2. Penilaian diskusi dan presentasi kelompok secara sederhana.
KEGIATAN PENDAHULUAN
(10 Menit)
164
1. Guru membuka pembelajaran dengan salam
2. Guru dan peserta didik berdoa terlebih dahulu sebelum memulai pembelajaran
3. Guru menanyakan keadaan dan kesiapan mengikuti pembelajaran
4. Guru melakukan pengecekan kehadiran peseta didik
5. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan
diterapkan dalam pembelajaran
6. Peserta didik diberikan penjelasan bahwa selama tiga kali pertemuan ke depan akan
mengikuti materi tentang energi. Dengan demikian wajib dikuasai peserta didik dan
diminta untuk fokus dan menyiapkan catatan apabila dibutuhkan.
7. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik
KEGIATAN INTI
(70 Menit)
Orientasi Peserta 1. Peserta didik mendapatkan pemaparan secara umum tentang
Didik pada Usaha dan Energi
Masalah 2. Dengan metode tanya jawab guru memberikan pertanyaan
mengenai:
Konsep Usaha
Macam-macam energi
3. Peserta didik diberikan kesempatan untuk melakukan studi
pustaka (browsing dan/atau mengunjungi perpustakaan) guna
mengeksplorasi:
Konsep Usaha
Energi Potensial
Energi Kinetik
Mengorganisasi-kan 1. Peserta didik dikelompokkan untuk melakukan diskusi tentang
Peserta Didik usaha, energi potensial dan energi kinetik
Untuk Belajar 2. Peserta didik melakukan kegiatan sesuai dengan LKPD 1 yang
tersedia. Hal ini guru melakukan studi awal terkait konsep
usaha, energi kinetik dan energi potensial.
3. Siswa melakukan presentasi hasil diskusi kelompok
Membimbing 1. Peserta didik dalam kelompok bekerja sama mencari data dari
Penyelidikan referensi bahan ajar dan media ajar yang disediakan untuk
Individu maupun memecahkan materi/permasalahan yang diberikan Guru.
Kelompok (Penguatan Literasi, Aspek 4C; Collaboration, Critical Thinking,
Dimensi P3; Bernalar Kritis)
2. Guru memantau keterlibatan dan kinerja peserta didik dalam
kelompok diskusi serta membimbing kerja tiap kelompok,
utamanya jika kelompok menemui hambatan.
Mengembangkan 1. Peserta didik bekerja sama dalam kelompok untuk menyusun
dan Menyajikan bahan presentasi atau laporan sederhana dari kegiatan diskusi.
Hasil Karya (Aspek 4C; Creativity, Dimensi P3; Kreatif)
2. Tiap kelompok melakukan presentasi dengan durasi 5-10 menit.
Jika waktu memungkinkan, diadakan juga sesi tanya jawab untuk
165
saling memberi sanggahan dan apresiasi. (Aspek 4C;
Communication)
Menganalisis dan 1. Guru membimbing jalannya presentasi dan mendorong
Mengevaluasi kelompok untuk aktif memberikan pertanyan, penghargaan, atau
Proses masukan kepada kelompok lain. (Penguatan Karakter
Pemecahan Menghargai/Respek)
Masalah 2. Guru memberikan konfirmasi terkait konsep dengan
memaparkan materi.
3. Guru mengadakan ice breaking untuk penyegaran dengan sesi
yang diberi nama “Mirroring People in the Picture”.
(Pembelajaran Sosial Emosional/PSE)
KEGIATAN PENUTUP
(10 Menit)
1. Guru meminta peserta didik untuk menyampaikan kesimpulan dari materi yang telah
dipelajari.
2. Guru mengajak peserta didik melakukan kegiatan refleksi (terlampir di bawah).
3. Guru menyampaikan evaluasi dari pembelajaran yang telah dilalui dari segi
ketercapaian materi pembelajaran dan sikap peserta didik.
4. Guru menginformasikan kegiatan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.
5. Guru memberikan penugasan:
Menginstruksikan peserta didik untuk mempelajari kembali materi yang sudah
dipelajari, bila perlu dibuatkan ringkasannya sebagai pedoman review
pembelajaran bersama pada pertemuan berikutnya.
Mempelajari konsep awal dan materi untuk pertemuan selanjutnya yang telah
dibagikan secara sinkronus. (Penguatan Karakter Disiplin dan Tanggung Jawab)
6. Menutup pembelajaran dengan doa dan salam penutup. (Penguatan Karakter Sosial
dan Spiritual, Dimensi P3; Beriman dan Bertakwa KepadaTuhan Yang Maha Esa dan
Berakhlak Mulia)
Kegiatan Refleksi Meminta peserta didik menjawab beberapa pertanyaan berikut.
1. Bagaimana perasaanmu dalam mengiktui pembelajaran hari
ini?
2. Apakah kamu merasa pembelajaran hari ini
bermakna/bermanfaat? Apa saja manfaatnya?
3. Apa hal yang paling kamu sukai pada proses pembelajaran
materi ini?
4. Apa hal yang kurang kamu sukai/kesulitan yang kamu temui
pada proses pembelajaran materi ini?
5. Apakah kamu merasa hari ini kamu sudah berhasil menguasai
materi pembelajaran? Hal-ahal apa yang membuat dirimu bisa
berhasil?
PERTEMUAN II
No Kegiatan Alokasi
Waktu
1 Pembukaan
166
1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama. 9 JP
2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran
bersama dengan guru.
3. Peserta didik diberikan penjelasan untuk fokus dan menyiapkan
catatan apabila dibutuhkan.
4. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:
a. Apa penyusun dari segelas kopi tersebut? Menanyakan
apakah Energi itu kekal? Apakah energi bisa diubah dari
satu bentuk ke bentuk yang lain?
b. Bagaimana cara mengubah satu energi ke energi lainnya?
2 Kegiatan Inti
1. Peserta didik mendapatkan pemaparan secara umum tentang
kekekalan energi.
2. Peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan studi Pustaka
(browsing atau membaca buku) guna mengekplorasi tentang
konsep kekekalan energi.
3. Peserta didik dikelompokkan untuk melakukan percobaan
tentang kekekalan energi sesuai dengan LKPD 2 yang ada.
4. Guru berkeliling mendampingi kelompok yang mengalami
kesulitan.
5. Guru memberikan bantuan pada kelompok yang mengalami
kesulitan tentang rancangan percobaan.
6. Peserta didik merancang alat miniatur sumber energi alternatif
sesuai dengan rancangan yang telah dibuat.
7. Peserta didik menguji hasil rancangan yang telah dibuat dan
memasukkan datanya pada tabel.
8. Merevisi rancangan alat jika alat yang dirangkai tidak bekerja
atau belum optimal.
9. Memberikan bantuan pada kelompok yang mengalami kesulitan
merangkai alat yang dibuat.
10. Memberikan masukan dan saran kepada masing-masing
kelompok.
3 Penutup
1. Peserta didik diberikan beberapa gambar emotikon guna
memberikan penilaian baik dalam bentuk untuk menunjukkan
pemahaman tentang topik hari ini.
2. Peserta didik dapat menuliskan pertanyaan yang ingin diketahui
lebih lanjut.
3. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama
mengerjakan.
4. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
5. Guru menutup pembelajarn dengan doa dan salam.
167
a. ASESMEN
AsesmenDiagnostik
Jenjang/ kelas SMK / X
Capaian Pembelajaran Peserta didik dapat mengidentifikasi, memahami, dan
menganalisis energi dan perubahannya secara lisan dan
tulis.
Tujuan pembelajaran Peserta didik memahami energi dan perubahannya secara
lisan dan tulis.
168
3. Apakah kamu tertarik dengan pelajaran energi dan perubahannya?
Asesmen Kognitif
Identifikasi
Kemungkinan Skor Rencana
Materi yang Pertanyaan
Jawaban (Kategori) Tindak Lanjut
akan Diujikan
Energi dan Menurutmu Energi adalah 30 Nilai = 0; akan
perubahannya apakah energi segala sesuatu diberikan
itu?Bagaimana yang pendampingan
169
cara dibutuhkan terhadap materi
mengetahui untuk ini sampai
perubahan melakukan tuntas.
energi usaha
Nilai = 25; akan
diberikan
Sumber energi Ada banyak pendampingan
apa saja yang sumber energi, terhadap materi
kalian ketahui? matahari, ini sampai tutas.
bahan bakar, 40
angin, air dan Nilai >= 75;
Apakah semua lain-lain dapat
energi dapat melanjutkan
diperbarui? Ada energi materi
yang dapat
diperbarui dan
ada energi
yang tidak
dapat 30
diperbarui/butu
h waktu lama
Asesmen formatif
ASESMEN FORMATIF PENJABARAN ASPEK YANG
DINILAI
Penilaian Teknik Bertanya Siswa melakukan tanya jawab
mengenai materi yang telah
disampaikan
Penilaian Diri dan Antar Teman Siswa dapat mengevaluasi diri sendiri
dan temannya melalui jawaban-
jawaban yang diutarakan setelah
menanggapi suatu materi.
Contoh dan Bukan Contoh Siswa memberikan contoh yang ada si
sekitar tempat tinggal setelah
penyampaian materi.
Ringkasan Singkat Siswa meringkas secara singkat materi
yang sudah diberikan.
Rubrik Penilaian
Aspek yang dinilai No Nama rentang
170
1 2 3 4 5
1
Penilaian Teknik Bertanya 2
3
Nama 1 2 3 4 5
1
Penilaian Diri dan Antar Teman
2
3
Nama 1 2 3 4 5
Contoh dan Bukan Contoh
1
2
3
Nama 1 2 3 4 5
1
Ringkasan Singkat
2
3
Asesmen Sumatif
Asesmen Sumatif Penjabaran Aspek yang Dinilai
Tes Tertulis Siswa menjawab kuis pertanyaan
dengan cara menuliskannya pada
google form yang sudah
disedidakan oleh pendidik.
Kuis Pertanyaan Setiap pertanyaan diberi skor 25 poin,
kerena terdapat 4 pertanyaan.
Aspek yang dinilai adalah
kebenarannya dalam menjawab
kuis pertanyaan tersebut.
171
pengayaan diberikan kepada siswa yang mendapatkan nilai > 75.
Contoh pertanyaan pada pengayaan:
1. Buatlah bagan klasifikasi energi!
2. Jelaskan prinsip kerja dari pembangkit listrik tenaga nuklir?
Remedial
Bentuk program pembelajaran remidial.
Jika jumlah peserta yang mengikuti remidial lebih dari 50%, maka
tindakan pembelajaran remidial dapat dilakukan dalam bentuk
pemberian pembelajaran ulang dengan menyiapkan media dan metode
yang lebih efektif.
Jika jumlah peserta yang mengikuti remidial lebih dari 20 % tetapi
kurang dari 50%; maka program pembelajaran remidial dapat
dilakukan dalam bentuk pemberian tugas-tugas kelompok. Jika jumlah
peserta yang mengikuti remidial lebih dari 20 % tetapi kurang dari
50%; maka program pembelajaran remidial dapat dilakukan dalam
bentuk pemberian tugas-tugas kelompok.
Jika jumlah peserta didik yang mengikuti remidial maksimal20%;
maka program pembelajaran remidial dapat dilakukan dalam bentuk
pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan
atau pemanfaatan tutor teman sebaya.
Contoh pertanyaan remidial:
1. Bagaimana cara mengubah angin menjadi energi listrik?
2. Berikan penjelasan tentang energi habis pakai dan energi alternatif?
172
I. LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
LKPD 1
PERUBAHAN DAN KEKEKALAN ENERGI
1. Meteran 1 buah
2. Stopwatch 1 buah
4. Papan 1 buah
B. Rancangan Percobaan
173
C. Variabel-variabel
2. Meletakkan papan pada bawah beban agar ketika kelereng jatuh ada bunyi
yang nyaring
4. Mencatat waktu yang dibutuhkan kelereng untuk sampai papan pada tabel
1. Dari percobaan yang telah dilakukan, tuliskan data pengamatan pada tabel
berikut!
Kecepatan
No m (kg) ketinggian (m) waktu (s)
(g.t)
1
2
3
4
5
6
7
174
2. Buatlah analisis dari data percobaan sesuai dengan table di bawah ini!
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………….
4. Bagaimana hubungan antara berat beban dengan kecepatan benda sampai
bawah?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……
5. Perubahan energi apakah yang dialami kelereng dari awal sampai ke
tanah? Jelaskan!
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……
6. Berdasarkan percobaan yang telah kamu lakukan, apakah terjadi kekekalan
energi!
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……
F. Simpulan
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………..
175
Lembar Kerja Peserta Didik 2 (LKPD 2)
C. Rancangan Percobaan
176
D. Variabel-variabel
E. Langkah-langkah Percobaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Dari percobaan yang telah dilakukan, tuliskan data pengamatan pada tabel
berikut!
177
G. Pertanyaan Pemantik
1. Apa yang kalian ketahui tentang sumber energi alternatif? Jelaskan tentang
sumber energi alternatif!
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………….
2. Sebutkan dan jelaskan sumber-sumber energi alternatif? Adakah di sekitar
sekolah potensi sumber energi alternatif yang dapat dikembangkan?
Uraikan pengamatan anda!
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………
3. Bagaimana rancangan miniatur alat sumber energi alternatif yang akan
kalian kembangkan?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……
4. Bagaimana hasil ujicoba rancangan yang telah kalian buat? Apakah
berfungsi?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……
H. Simpulan
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………..
178
B. Instrumen Penilaian
Nama siswa :
Kelas :
No. Aspek yang dinilai skor
1 Persiapan
2 Pelaksanaan
3 Hasil
Jumlah
179
a. Penilaian Ranah Sikap.
1. Penilaian sikap peduli lingkungan bersih
a) Aspek penilaian sikap
Aspek sikap peduli lingkungan
NO Nama
Tanggung
aktifitas kerjasama kebersihan pembudayaan
jawab
1.
2.
3.
dst
Keterangan:
4 = jika empat indikator terlihat.
3 = jika tiga indikator terlihat.
2 = jika dua indikator terlihat
1 = jika satu indikator terlihat
a. Teliti bila:
180
1. Bekerja sesuai langkah kerja yang sudah disampaikan.
2. Bekerja dengan hati-hati dan tenang
3. Bekerja dengan memperhatikan keselamatan kerja
4. Mencermati hasil yang sudah diperoleh
b. Santun bila:
1. Berinteraksi dengan teman secara ramah
2. Berkomunikasi dengan bahasa yang tidak menyinggung perasaan.
3. Menggunakan bahasa tubuh yang bersahabat
4. Berperilaku sopan
c. Percaya diri bila:
1. Melakukan kegiatan dengan keyakinan pada diri sendiri
2. Tidak bertanya pada teman tentang kegiatan yang harus dilakukan
3. Fokus dalam berkegiatan
4. Merasa mampu dalam melakukan kegiatan
d. Kerjasama bila:
1. Terlibat aktif dalam kerja kelompok
2. Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan
3. Bersedia membantu orang lain dalam satu
kelompok yang mengalami kesulitan
4. Rela berkorban memberi bantuan/dorongan untuk teman lain
e. Bertanggung jawab bila :
1. Hasil analisis disampaikan secara baik
2. Membuat presentasi untuk dipresentasikan
3. Membuat laporan hasil eksperimen dalam
bentuk laporan hasil eksperimen
4. Tugas diselesaikan dengan tepat waktu
Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus (skor
yang sering muncul) dari keempat aspek sikap di atas.
Kategori nilai sikap:
Sangat Baik : apabila memperoleh nilai akhir 4
Baik : apabilam emperoleh nilai akhir 3
Cukup : apabila memperoleh nilai akhir 2
Kurang : apabila memperoleh nilai akhir 1
181
2. Memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang kriteria
penilaian,
3. Menyampaikan tugas disampaikan kepada peserta didik,
4. Memberikan pemahaman yang sama kepada peserta didik tentang tugas
yang harus dikerjakan,
5. Melakukan penilaian selama perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan
proyek,
6. Memonitor pengerjaan proyek peserta didik dan memberikan umpan
balik pada setiap tahapan pengerjaan proyek,
7. Membandingkan kinerja peserta didik dengan rubrik penilaian,
8. Memetakan kemampuan peserta didik terhadap pencapaian kompetensi
minimal,
9. Mencatat hasil penilaian, memberikan umpan balik terhadap laporan
yang disusun peserta didik
Lembar Penilaian Laporan Praktikum
Nama Siswa :
Kelas :
Tugas :
Tanggal :
Skor Skor yang diperoleh
No. Aspek yang dinilai
Maksimal Siswa
1. Sistematika laporan 4
2. Kelengkapan laporan 4
3. Kejelasan dan keruntutan penulisan 4
4. Kebenaran konsep ide yang dipaparkan 4
5. Ketepatan pemilihan kosa kata 4
6. Kemampuan siswa menjelaskan isil
4
aporan
7. Usaha siswa dalam menyusun laporan 4
8. Presentasi laporan percobaan 4
Skor Perolehan
Nilai= 100
32
Saran Guru:
………………………………………………………………………………
182
RUBRIK PENILAIAN LAPORAN
4 = laporan dibuat sesuai sistematika penulisan, jelas,
dan benar
1. Sistematika
1 3 = laporan dibuat dengan benar tetapi kurang jelas
laporan
2 = laporan dibuat kurang benar dan kurang jelas
1 = laporan dibuat dengan sistematika yang salah
4 = laporan dibuat secara lengkap sesuai petunjuk
pembuatan laporan
3 = laporan dibuat tanpa kesimpulan
Kelengkapan
2 2 = laporan dibuat tanpa diskusi, kesimpulan, daftar
laporan
pustaka
1 = laporan dibuat tidak lengkap (mencakup 3 unsur
saja)
4 = laporan jelas, dapat dipahami, ditulis secara runtut
3 = laporan jelas, tetapi penulisan kurang runtut
Kejelasan 2 = laporan kurang jelas, kurang sesuai dengan
3
laporan keruntutanp enulisan
1 = laporan tidak jelas, tidak sesuai dengan keruntutan
penulisan
4 = konsep/ide yang dipaparkan tepat, benar, dan
sesuai dengan teori
Kebenaran 3 = konsep/ide yang dipaparkan sesuai dengan teori
4
konsep tetapi kurang jelas
2 = konsep/ide yang dipaparkan kurang tepat
1 = konsep/ide yang dipaparkan tidak tepat
4 = menggunakan kata-kata yang tepat, menggunakan
kalimat aktif
Ketepatan 3 = menggunakan kata-kata yang kurang tepat,
5 pemilihan menggunakan kalimat aktif
kosakata 2 = menggunakan kata-kata yang kurang tepat, tidak
menggunakan kalimat aktif
1 = menggunakan kosa kata yang salah
4 = menguasai latar belakang, metode, diskusi,
Kemampuan
kesimpulan
siswa
6 3 = menguasai latar belakang, metode, dan diskusi
menjelaskan isi
2 = menguasai latar belakang dan metode
laporan
1 = menguasai latar belakang saja
4 = berusaha melengkapi isi laporan dengan sungguh-
sungguh, berusaha memperbaiki isi, tulisan rapi,
mudah dibaca.
Usaha siswa 3 = sesuai aspek yang tercantum pada nomor 1, kecuali
7 dalam menyusun ada 1 aspek yang tidak dilakukan
laporan 2 = sesuai aspek yang tercantum pada nomor 1, kecuali
ada 2 aspek yang tidak dilakukan
1 = tidak berusaha melengkapi dan memperbaiki isi
laporan.
8 Presentasi 4 = semua anggota kelompok aktif dan berusaha
laporan menjawab pertanyaan dengan benar.
183
3 = semua anggota kelompok aktif akan tetapi kurang
berusaha menjawab pertanyaan dengan benar.
2 = beberapa anggota saja yang aktif (dominasi) namun
percobaan ada usaha untuk menjawab pertanyaan dengan benar.
1 = beberapa anggota saja yang aktif (dominasi) namun
kurang berusaha untuk menjawab pertanyaan dengan
benar.
USAHA
Usaha adalah besarnya energi untuk merubah posisi yang diberikan gaya pada
benda atau objek. Usaha yang dilakukan suatu objek didefinisikan sebagai
perkalian antara jarak yang ditempuh dengan gaya yang searah dengan
perpindahannya.
Agar kamu mampu memahami materi Usaha dan Energi dengan baik, kamu
harus memahami terlebih dahulu materi:
- Gerak Lurus (GLB dan GLBB)
- Hukum Newton
- Gaya Gravitasi
Usaha dinotasikan dengan W yang merupakan singkatan bahasa Inggris dari
Work yang berarti kerja. Satuan usaha adalah Joule yang didefinisikan sebagai
besarnya energi yang dibutuhkan untuk memberi gaya sebesar satu Newton
sejauh satu meter. Oleh sebab itu, 1 Joule sama dengan 1 Newton meter (N.m).
Rumus Usaha dinotasikan dengan:
W=F.s
Dimana, W = Usaha (Joule)
F = Gaya (N)
s = Perpindahan objek (m)
Agar kamu dapat memahami konsep Usaha dengan baik, perhatikan gambar
lintasan Usaha dan komponennya di bawah ini.
184
[Sumber: Douglas C. Giancoli, 2005]
Jika gaya yang diberikan pada objek membentuk sudut maka persamaannya
menjadi:
W = F cos θ . s
Dimana,
θ = sudut yang dibentuk gaya terhadap perpindahan.
Nilai usaha dapat berupa positif atau negatif tergantung arah gaya terhadap
perpindahannya. Jika gaya yang diberikan pada objek berlawanan arah dengan
perpindahannya, maka usaha yang diberikan bernilai negatif. Jika gaya yang
diberikan searah dengan perpindahan, maka objek tersebut melakukan usaha
positif.
Usaha juga dapat bernilai nol (0) atau objek tidak melakukan usaha jika,
Contoh soal 1
Sebuah benda bermassa 5 kg terletak di atas lantai kasar dengan µ k = 0,1.
Kemudian di tarik dengan gaya 50 N seperti gambar berikut. Tentukan usaha
total yang dikenakan pada benda tersebut jika besar percepatan gravitasi 10
m/s2.
F 50 N
Jawaban:
60 o
W =F⋅s
Berdasarkan persamaan , maka usaha dapat dihitung dengan
menggunakan metode grafik, yaitu bila kita plot grafik F vs S. Gambar berikut
F
menunjukkan gaya sebesar Fo yang dikerjakan pada benda, menyebabkan benda
berpindah sejauh So yang searah dengan gayanya
Fo
W =F ⋅S
Dari grafik terlihat bahwa o o
sama dengan luas daerah yang diarsir.
S Dengan demikian usaha dapat
So dihitung berdasarkan luas daerah
di bawah grafik F vs S
6
Jawaban
Grafik di atas berupa bangun trapesium, sehinnga usaha total = luas trapesium
S m
0 15 1 (15+ 10 )×6=75 J
5 trapesium=
W =Luas
2
ENERGI
Energi merupakan salah satu konsep paling penting dalam ilmu
pengetahuan. Energi tidak dapat didefinisikan secara ringkas saja. Akan
tetapi pada materi kali ini karena energi berhubungan dengan usaha, maka
energi dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan usaha.
Energi Kinetik
Energi Kinetik adalah energi gerak, energi
yang dimiliki benda atau objek karena
186
geraknya. Energi kinetik berasal dari kata Yunani kinetikos yang artinya
bergerak. Jadi, kamu pasti tahu kan kalau setiap benda yang bergerak maka
benda tersebut memiliki energi kinetik.
Rumus Energi Kinetik dinotasikan dengan:
1 2
E K = mv
2
Dimana,
EK = Energi Kinetik benda (Joule)
m = massa benda (kg)
v= kecepatan benda (m/s2)
Usaha merupakan besarnya energi. Pada konteks ini, usaha merupakan
perubahan energi. Hubungan usaha dengan Energi Kinetik dinotasikan
dengan:
1 2 2
W =∆ E K = m( v 2−v 1)
2
Dimana,
W = Usaha yang dilakukan benda (Joule)
EK = perubahan Energi Kinetik (Joule)
Contoh soal:
Kotak massanya 2 kg mula-mula bergerak pada sebuah bidang datar yang
licin dengan kecepatan 2 m/s, kemudian pada kotak tersebut bekerja sebuah
gaya F = 20 N, sehingga kecepatannya menjadi 8 m/s. Tentukan :
(a) usaha yang dilakukan oleh gaya F = 20 N,
(b) jarak yang telah ditempuh.
Jawaban:
Dari soal diketahui :
v 1=2 m/s , v 2 =8 m/ s , m=2 kg , F=20 N
(a) usaha yang dilakukan oleh gaya F adalah
1 2 1 2 1 2 1 2
W = m v 2− m v 1= ( 2 ) ( 8 ) − ( 2 ) ( 2 )
2 2 2 2
W =60 J
(b) Jarak yang ditempuh
W =F⋅s
60=( 20 ) s
s=3 m
Energi Potensial
Saat benda bergerak, dapat dikatakan benda memiliki energi kinetik.
Akan tetapi, benda juga kemungkinan memiliki Energi Potensial.
Energi Potensial adalah energi yang dimiliki benda karena posisinya
atau bentuk maupun susunannya. Salah satu contoh energi potensial
adalah energi potensial gravitasi atau selanjutnya kita sebut Energi
Potensial. Energi Potensial disebabkan adanya gaya gravitasi. Suatu
187
benda memiliki energi potensial yang besar jika massanya semakin besar dan
ketinggiannya semakin tinggi.
EP = m . g . h
Dimana,
EP= Energi Potensial benda (Joule)
g= kecepatan gravitasi (9,8 m/s2)
h = ketinggian benda (m)
1 ❑ ❑
W =∆ E P= mg(h2 −h1 )
2
Dimana,
h2 – h1= perubahan ketinggian (m)
Energi Mekanik
Energi Mekanik merupakan bentuk energi yang berkaitan dengan gerak.
Nah, kedua tipe energi diatas yakni Energi Kinetik dan Energi Potensial
merupakan bagian dari Energi Mekanik.
Persamaan Energi Mekanik dinotasikan dengan:
EM = EP + EK
Dimana,
EM = Energi Mekanik benda (Joule)
EM1= energi mekanik di posisi 1
EM2= energi mekanik di posisi 2
188
Energi Kalor
Kalor merupakan energi yang berpindah dari benda yang memiliki suhu lebih
tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah. Dalam satuan internasional, kalor
dinyatakan dengan Joule. Satuan lainnya dinyatakan dengan kalori. Nah, kamu
juga perlu tahu pernyataan ini:
Kalor Jenis
Kalian sudah pernah mendengar istilah kalor jenis, kan? Kalor jenis
adalah banyaknya kalor yang diserap atau diperlukan oleh 1 gram zat untuk
menaikkan suhu sebesar 1⁰C. Kalor jenis juga diartikan sebagai kemampuan suatu
benda untuk melepas atau menerima kalor. Masing-masing benda mempunyai
kalor jenis yang berbeda-beda, lho. Satuan kalor jenis ialah J/kg⁰C.
(Sumber: atmosfera.emisorasunidas.com)
Kapasitas Kalor
Kapasitas kalor adalah jumlah kalor yang diserap oleh benda bermassa tertentu
untuk menaikkan suhu sebesar 1⁰C. Satuan kapasitas kalor dalam sistem
international ialah J/K.
189
Perpindahan kalor juga bisa dihitung besarannya, lho. Kalian bisa menggunakan
rumus di bawah ini.
Q = m.c.ΔT
Keterangan:
Q : banyaknya kalor yang diterima atau dilepas oleh suatu benda (J)
m : massa benda yang menerima atau melepas kalor (kg)
c : kalor jenis zat (J/kg⁰C)
ΔT : perubahan suhu (⁰C)
Selain itu, ada rumus lain untuk menentukan kapasitas kalor itu sendiri, yaitu: C =
m. c
Keterangan:
Berikut merupakan besar kalor jenis bahan yang ada di sekitar kita :
190
Nah, agar memahami rumus perpindahan kalor, coba perhatikan contoh
soal berikut.
Perpindahan Kalor
1. Konduksi
Konduksi adalah perpindahan kalor dari satu tempat ke tempat lain melalui
191
benda. Tetapi selama kalor berpindah tidak ada bagian benda maupun atom
atau molekul penyusun benda yang ikut berpindah.
Penyebab lain peristiwa konduksi adalah getaran atom zat padat di sekitar
posisi setimbangnya (Gambar 105.2). Ketika atom-atom di lokasi pemanasan
bergetar lebih kencang maka atom-atom yang bertetangga ikut bergetar lebih
kencang dari sebelumnya. Getaran kencang atom tetangga ini diikuti oleh
tetangga yang lebih jauh. Begitu seterusnya sehingga terjadi perpindahan
getaran atom. Pada akhirnya semua atom dalam zat bergetar lebh kencang. Ini
merepresentasikan fenomena perambatan kalor. Karena tidak ada atom yang
berpindah (hanya getaran yang lebh kencang saja yang berpindah) maka ini
pun merupakan peristiwa konduksi.
Cepat perambatan kalor dalam zat padat berbeda untuk zat yang berbeda. Ada
zat yang sangat mudah memindahkan kalor dan ada yang sangat sulit. Zat yang
192
mudah memindahkan kalor contohnya besi, tembaga, aluminium. Semua logam
termasuk zat yang mudah memindahkan kalor. Zat semacam ini disebut
juga konduktor kalor. Umumnya konduktor kalor juga merupakan konduktor
listrik. Artinya jika zat mudah menghantar kalor maka zat tersebut juga mudah
menghantar listrik.
Contoh zat yang sulit menghantar kalor adalah kaca, karet, kayu, batu. Zat yang
sulit menghantarkan kalor juga disebut isolator kalor. Zat padat yang sulit
menghantarkan kalor umumnya juga sulit menghantarkan listrik. Ketika satu
ujung zat ini dipanaskan maka diperlukan waktu yang sangat lama bagi ujung
lain untuk panas.
Pada cara ini kalor merambat karena perpindahan molekul atau atom penyusun
benda. Ketika satu bagian benda menerima kalor maka atom-atom
penyusunnya bergerak lebih cepat. Akibatnya, atom-atom tersebut terdorong
(berpindah) ke lokasi di mana atom-atom masih bergetar lambat. Perpindahan
atom yang telah bergerak cepat membawa energi kalor. Dengan demikian
terjadi perpindahan kalor dari lokasi yang bersuhu tinggi ke lokasi yang
bersuhu rendah.
Konveksi hanya terjadi di dalam benda yang memiliki atom atau molekul yang
dapat bergerak bebas. Benda seperti ini adalah fluida yang terdiri dari zat cair
dan gas. Jadi, konveksi terjadi dalam zat cair atau gas. Ketika air di dalam panci
dipanaskan maka bagian air yang menerima panas adalah bagian yang
bersentuhan dengan panci, khususnya bagian dasar panci. Namun, lama-lama
seluruh bagian air menjadi panas karena adanya aliran molekul air dari bawah
ke atas. Aliran tersebut mendesak air yang dingin yang berada di atas untuk
turun sehingga mengalami pemanasan. Proses ini diilustrasikan pada Gambar
106.1 Fenomena konveksi pada air yang
dipanaskan dalam panci. Terjadi
perputaran air dari atas ke bawah
secara terus menerus karena
perbedaan massa jenis air panas dan
air dingin (sumber gambar:
sgutterstick).
Fluida yang berada di atas dan bersuhu lebih rendah (memiliki massa jenis
lebih besar) akan bergerak turun mengisi tempat kosong yang ditinggalkan
193
fluida panas. Akibatya terjadi pergantian posisi fluida. Yang panas di atas dan
yang dingin di bawah. Fluida dingin yang baru sampai di bawah mengalami
pemanasan sehingga massa jenisnya mengecil dan selanjutnya bergerak ke atas.
Fluida yang berada di atas dan memiliki suhu lebih rendah turun mengisi ruang
yang ditinggalkan di dasar panci. Begitu seterusnya sehingga terjadi aliran
terus-menerus fluida dari dasar panci ke atas. Dan pada akhirnya semua bagian
fluida menacapai suhu yang sama.
3. Radiasi
194
Kalor berpindah dari matahari hingga ke bumi melalui ruang hampa
195
Benda yang memiliki kalor memancarkan radiasi panas ke sekitarnya
Jika suhu benda lebih dingin daripada suhu lingkungan, maka benda itu akan
menyerap radiasi kalor dari lingkungan. Makin rendah suhu benda, makin
besar pula kalor yang diterima dari lingkungannya. Makin luas permukaan
benda dingin, makin besar pula kalor yang diterima dari lingkungannya.
Perhatikan benda-benda di ruangan yang bersuhu 30oC berikut.
Makin gelap benda yang terasa panas, makin besar pula kalor yang
diradiasikan ke lingkungannya. Makin gelap benda yang terasa dingin, makin
besar pula kalor yang diterima dari lingkungannya.
196
Warna benda menentukan daya pancar radiasi
197
Energi Listrik
Energi listrik atau tenaga listrik adalah salah satu jenis energi utama yang
dibutuhkan bagi peralatan listrik atau energi yang tersimpan dalam arus
listrik dengan satuan ampere (A) dan tegangan listrik dengan satuan volt (V) dengan
ketentuan kebutuhan konsumsi daya listrik dengan satuan Watt (W) untuk
menggerakkan motor, lampu penerangan, memanaskan, mendinginkan atau
menggerakkan kembali suatu peralatan mekanik untuk menghasilkan bentuk energi
yang lain. Energi listrik menjalankan peralatan rumah tangga, peralatan
perkantoran, mesin industri, kereta api listrik, lampu umum, alat pemanasan,
memasak, dan lain-lain.
Arus listrik adalah gerakan muatan-muatan listrik berupa gerakan elektron
dalam suaturangkaian listrik dalam waktu tertentu karena adanya tegangan listrik.
Arus listrik termasuk ke dalam besaran pokok dengan satuan Ampere (A). Arus
Listrik dapat dirumuskan :
W =QV 2
W =I R T Keterangan :
P = Daya Listrik (Watt)
W = Energi listrik (Joule)
Q = Muatan Listrik (coloumb)
2 V = Beda potensial (volt)
W =V I t V T = Waktu aliran (sekon)
W= t
R R = Hambatan (Ω)
I = Kuat Arus (ampere)
198
Kemudian Daya listrik yang merupakan laju aliran listrik atau besarnya energi
yang mengalir atau diserap setiap satuan waktu.
W
P= P=V × I Menurut Hukum Ohm, P=I 2 R
t 2
V
atau P=
R
Contoh soal :
Sebuah hambatan 20 Ωdihubungkan pada baterai yang bertegangan 6 volt.
Tentukan daya yang diserap hambatan dan energi yang diserap hambatan selama
setengah menit!
Penyelesaian Jawab =
Diketahui = Ditanya = a. Daya yang diserap memenuhi:
R = 20 Ω a. P? 2
V 2 (6 V )
V = 6 volt b. W? P= = =1.8 watt
R 20Ω
t = 0,5 menit = 30 s b. Energi yang diserap sebesar:
W =Pt=1.8 watt ×30 s=54 joule
199
= 237,6 kWh
Jadi biaya yang harus dikeluarkan adalah 237,6 x Rp 100,00 = Rp 23.7600,00
K. Penghematan Energi Listrik
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghemat listrik di rumah :
1. Menggunakan lampu neon daripada lampu pijar
2. Menggunakan alat listrik berdaya rendah
3. Mengatur waktu pemakaian dengan baik
Energi Cahaya
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang kasat
mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm.[1] Pada bidang fisika, cahaya
adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasatmata maupun
yang tidak.[2][3] Selain itu, cahaya adalah paket partikel yang disebut foton. Kedua
definisi tersebut merupakan sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan
sehingga disebut "dualisme gelombang-partikel". Paket cahaya yang
disebut spektrum kemudian dipersepsikan secara visual oleh indra penglihatan
sebagai warna. Bidang studi cahaya dikenal dengan sebutan optika, merupakan area
riset yang penting pada fisika modern.
Studi mengenai cahaya dimulai dengan munculnya era optika klasik yang
mempelajari besaran optik seperti: intensitas, frekuensi atau panjang
gelombang, polarisasi dan fase cahaya. Sifat-sifat cahaya dan interaksinya terhadap
sekitar dilakukan dengan pendekatan paraksial geometris
seperti refleksi dan refraksi, dan pendekatan sifat optik fisisnya
yaitu: interferensi, difraksi, dispersi, polarisasi. Masing-masing studi optika klasik
ini disebut dengan optika geometris (en:geometrical optics) dan optika
fisis (en:physical optics).
Pada puncak optika klasik, cahaya didefinisikan sebagai gelombang
elektromagnetik dan memicu serangkaian penemuan dan pemikiran, sejak tahun
1838 oleh Michael Faraday dengan penemuan sinar katode, tahun 1859
dengan teori radiasi massa hitam oleh Gustav Kirchhoff, tahun 1877 Ludwig
Boltzmann mengatakan bahwa status energi sistem fisik dapat menjadi diskrit, teori
kuantum sebagai model dari teori radiasi massa hitam oleh Max Planck pada tahun
1899 dengan hipotesis bahwa energi yang teradiasi dan terserap dapat terbagi
menjadi jumlahan diskrit yang disebut elemen energi, E.
Pada tahun 1905, Albert Einstein membuat percobaan efek fotoelektrik,
cahaya yangmenyinariatom mengeksitasi elektron untuk melejit keluar
dari orbitnya. Pada pada tahun 1924 percobaan oleh Louis de
Broglie menunjukkan elektron mempunyai sifat dualitas partikel-gelombang, hingga
tercetus teori dualitas partikel-gelombang.
Albert Einstein kemudian pada tahun 1926
membuat postulat berdasarkan efek fotolistrik, bahwa cahaya tersusun
dari kuanta yang disebut foton yang mempunyai sifat dualitas yang sama.
Karya Albert Einstein dan Max Planck mendapatkan penghargaan Nobel masing-
masing pada tahun 1921 dan 1918 dan menjadi dasar teori mekanika kuantum yang
dikembangkan oleh banyak ilmuwan, termasuk Werner Heisenberg, Niels
Bohr, Erwin Schrö dinger, Max Born, John von Neumann, Paul Dirac, Wolfgang
Pauli, David Hilbert, Roy J. Glauber dan lain-lain.
Era ini kemudian disebut era optika modern dan cahaya didefinisikan
sebagai dualisme gelombang transversal elektromagnetik dan aliran partikel yang
200
disebut foton. Pengembangan lebih lanjut terjadi pada tahun 1953 dengan
ditemukannya sinar maser, dan sinar laser pada tahun 1960. Era optika modern
tidak serta merta mengakhiri era optika klasik, tetapi memperkenalkan sifat-sifat
cahaya yang lain yaitu difusi dan hamburan.
201
DAYA (POWER)
Perhatikan ilustrasi berikut :
Apabila terdapat dua orang pemanjat yang beratnya sama memanjat sebuah
dinding, maka dikatakan bahwa kedua orang trsebut melakukan usaha yang
sama besar. Jika orang pertama dapat menaiki dinding lebih cepat dari orang
kedua, maka dikatakan orang pertama tadi melakukan usaha lebih cepat dari
usaha yang dilakukan orang kedua. Laju usaha disebut dengan DAYA. Sehingga
dikatakan orang pertama memiliki daya yang lebih besar daripada orang kedua.
Daya didefinisikan sebagai kecepatan usaha yang dilakukan atau besar usaha
per satuan waktu. Secara sistematis, daya dapat dirumuskan
W
P=
t
dengan P = daya (watt)
W = usaha (Joule),
t = waktu (sekon)
Satuan daya adalah joule/sekon dan dalam satuan SI diberi nama watt
(disingkat W). satuan lain untuk daya adalah daya kuda (horse power disingkat
hp), yaitu :
1 hp=746 W
Dalam hal ini, tenaga kuda biasanya digunakan untuk menyatakan daya yang
dihasilkan oleh sebuah mesin, misalnya mesin monil dan motor. Misalkan
sebuah mesin mobil dengan daya sebesar 40 daya kuda dapat mempercepat
mobil dari 0 km/jam menjadi 60 km/jam dalam waktu 16 detik. Apabila daya
mesin tersebut dinaikkan 4 kali menjadi 160 daya kuda, maka mesin mobil dapat
mempercepat mobil dari 0 km/jam menjadi 60 km/jam dalam waktu 4 sekon.
Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin besar daya mesin yang digunakan
semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk melakukan usaha yang sama.
Pada pembahasan sebelumnya sudah diketahui bahwa usaha merupakan hasil
kali gaya dengan perpindahan maka persamaan daya dapat dituliskan sebagai
berikut :
W F⋅s
P= = =F⋅v
t t
dengan : P = daya (watt)
W = usaha (joule)
F = gaya (newton)
v = kecepatan (m/s)
t = waktu (sekon)
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai satuan watt dipakai pada
peralatan listrik, misalnya lampu, setrika, lemari es, televisi, dll. Satuan ini
dipakai untuk menyatakan untuk daya listrik yang dimiliki masing-masing
peralatan listrik. Misalnya pada lampu tertera 10 watt, ini berarti lampu tersebut
memiliki daya 10watt atau dengan kata lain lampu tersebut dapat melakukan
usaha dengan kecepatan 10 joule tiap sekon. Apabila kita bandingkan dengan
lampu 25 watt, maka lampu 25 watt akan menyala lebih terang daripada 10 watt.
202
Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar daya listrik yang dimilliki maka
lampu akan menyala semakin terang.
Contoh soal:
Seseorang bermassa 60 kg memanjat sebuah pohon kelapa hingga ketinggian 5
meter selama 10 detik. Daya yang dibutuhkan orang tersebut agar dapat
memanjat pohon kelapa adalah… g = 10 m/s2
Jawaban:
Diketahui : m = 60 kg
h = 5 meter
g = 10 m/s2
t = 10 sekon
Ditanya : daya P = . . .?
Jawab :
Usaha : W=mgh
= 60 kg. 10 m/s2 . 5m
= 3000 Joule
Daya :P=W/t
= 3000 Joule / 10s
= 300 Watt
203
Energi listrik alternatif
Indonesia sudah mengembangkan beberapa sumber energi listrik alternatif
diantaranya menggunakan energi air dengan PLTA, tenaga sampah dengan PLTSa,
tenaga angin, tenaga matahari dan lainnya. Pada uraian materi kali ini, kita akan
membahas lima pembangkit listrik tenaga alternatif yang dapat menyelesaikan
masalah krisis energi saat ini. Pembangkit listrik tenaga alternatif ini ada beberapa
yang sudah dikembangkan dan beberapa yang memungkinkan dapat diterapkan di
Indonesia.
Berikut ini contoh Pembangkit Listrik Tenaga Angin yang sudah dikembangkan di
Desa Waubaukul, kabupaten Waingapu, Nusa Tenggara Timur.
204
Pembangkit Listrik Tenaga Angin di Desa Maubaukul, Kabupaten Waingapu, Nusa Tenggara
Timur
Kawasan lainnya yang dikembangkan Pembangkit Listrik tenaga Angin yaitu
Pantai Bantul. Kawasan Pantai Bantul memiliki 30-40 titik kincir ukuran kecil
dengan masing-masing titik mampu menghasilkan listrik sebesar 1.500 watt.
Bantul memang ideal untuk pembangunan kincir listrik tenaga angin karena
kondisi anginya ideal. Angin di Bantul memiliki kecepatan 6-7 knot per detik
dengan hembusan yang cukup stabil.
205
Nah, apakah kamu sudah paham bagaimana potensi energi angin yang dapat
dijadikan sebagai sumber energi listrik alternatif? Selanjutnya kamu perhatikan
cara kerja kincir angin yang menghasilkan energi listrik yang diperlihatkan pada
gambar berikut:
206
Pembangkit listrik tenaga surya di Bali
Apakah kamu tahu cara kerja pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)
sehingga menghasilkan listrik?
Pembangkit listrik tenaga surya adalah pembangkit listrik yang mengubah
energi surya menjadi energi listrik. Pembangkit listrik bisa dilakukan dengan dua
cara, yaitu secara langsung menggunakan fotovoltaik dan secara tidak langsung
dengan Pemusatan energi surya (halaman belum tersedia) pemusatan energi
surya Fotovoltaik mengubah secara langsung energi cahaya menjadi listrik
menggunakan efek fotoelektrik.
Sedangkan pemusatan energi surya menggunakan sistem lensa atau cermin
dikombinasikan dengan sistem pelacak untuk memfokuskan energi matahari
kesatu titik untuk menggerakkan mesin kalor. Sistem fotovoltaik tidak
membutuhkan cahaya matahari yang terang untuk beroperasi. Sistem ini juga
membangkitkan listrik di saat hari mendung, dengan energi keluar yang
sebanding ke berat jenis awan. Berdasarkan pantulan sinar matahari dari awan,
hari-hari mendung dapat menghasilkan angka energi yang lebih tinggi
dibandingkan saat langit biru sedang yang benar-benar cerah.
Sel surya atau fotovoltaik adalah alat yang mengubah energi cahaya menjadi
energi listrik menggunakan efek fotoelektrik. Dibuat pertama kali pada tahun
1880 oleh Charles Fritts. Pembangkit listrik tenaga surya tipe fotovoltaik ini
merupakan pembangkit listrik yang menggunakan perbedaan tegangan akibat
efek fotoelektrik untuk menghasilkan listrik. Solar panel terdiri dari 3 lapisan,
lapisan panel di bagian atas, lapisan pembatas di tengah, dan lapisan panel di
bagian bawah. Efek fotoelektrik adalah dimana sinar matahari menyebabkan di
lapisan panel terlepas, sehingga hal ini menyebabkan proton mengalir ke lapisan
panel di bagian bawah dan perpindahan arus proton ini adalah arus listrik.
Lebih mudahnya menerangkan cara kerja panel surya fotovoltaik yaitu foton
dari cahaya matahari menabrak electrons menjadi suatu energi yang lebih tinggi
sehingga terjadi listrik. Istilah fotovoltaik menjelaskan mode operasi suatu
fotodiode dimana arus yang melalui peralatan selururuhnya terjadi karena
adanya perubahan induksi tenaga cahaya. Hampir semua peralatan fotovoltaik
207
adalah berupa fotodiode.
Sel surya merupakan sebuah komponen elektronik yang terbuat dari bahan
yang memiliki sensitivitas terhadap cahaya. Komponen utama yang digunakan
untuk membuat sel surya adalah dioda foto atau photodiode. Dioda ini
merupakan komponen elektronik yang memiliki sensitivitas cahaya. Hal ini
menyebabkan cahaya matahari yang menyentuh komponen ini dapat ditangkap
dan dilanjutkan ke sistem selanjutnya untuk diubah menjadi daya listrik.
208
diarahkan. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, elektron ini memiliki
muatan negatif sedangkan atom yang memiliki elektron akan bermuatan positif.
Adanya pelepasan elektron ini menyebabkan bahan semikonduktor pada
akhirnya mengelompok menjadi dua daerah, yaitu daerah bermuatan positif dan
daerah bermuatan negatif. Kedua daerah yang dibentuk melalui pemisahan
elektron ini nantinya akan bergerak berlawanan arah. Pergerakan daerah
bermuatan positif dan daerah bermuatan negatif yang berlainan arah ini nanti
akan menyebabkan munculnya arus listrik. Oleh karena itu jika antara daerah
positif dan daerah negatif ini dipasangi Pompa Submersible, maka pompa
tersebut akan menyala.
209
2. Menara/Tower
Menara listrik bergantung pada ribuan heliostats, yang besar, cermin
datar matahari sebagai pelacakan, untuk fokus dan mengkonsentrasikan
radiasi matahari ke penerima menara tunggal. Seperti halnya pada palung
cermin parabola, transfer cairan panas atau uap dipanaskan dalam receiver
(menara yang mampu mengkonsentrasikan energi matahari sebanyak 1.500
kali), kemudian diubah menjadi uap dan digunakan untuk menghasilkan listrik
dengan turbin dan Generator. Desain menara listrik masih dalam
pengembangan, akan tetapi suatu hari nanti bisa direalisasikan sebagai
pembangkit listrik grid-connected memproduksi sekitar 200 megawatt listrik
per tower.
3. Mesin
Dibandingkan cermin parabola dan menara listrik, sistem mesin adalah
produsen kecil (sekitar 3 sampai 25 kilowatt). Ada dua komponen utama:
konsentrator surya dan unit konversi daya (mesin/genset). Mesin ini
menunjuk dan melacak matahari dan mengumpulkan energi matahari, serta
mampu mengkonsentrasikan energi sekitar 2.000 kali.
Sebuah penerima termal, serangkaian tabung diisi dengan cairan
pendingin (seperti hidrogen atau helium), berada di antara piring dan mesin.
Hal ini bertujuan untuk menyerap energi surya terkonsentrasi dari piringan,
kemudian mengkonversi panas dan mengirimkan panas ke mesin di mana
berubah menjadi listrik.
Listrik tenaga surya ini merupakan salah satu bentuk energi terbarukan.
Selain ramah lingkungan, energi tenaga surya juga mudah diterapkan terutama
di lokasi yang mendapat intensitas sinar matahari yang cukup. Oleh karena itu,
pemanfaatan pembangkit listrik jenis ini, banyak digunakan untuk daerah-
daerah terpencil di Indonesia.
210
Petir saat hujan
Petir, kilat, atau halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada
musim hujan di saat langit memunculkan kilatan cahaya sesaat yang
menyilaukan. Beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar yang
disebut guruh. Tetapi tidak selamanya hujan disertai dengan petir. Gumpalan
uap air berwujud awan di langit masing-masing memiliki muatan listrik positif
dan aluave. Bila terjadi gesekan diantara keduanya maka terjadilah petir. Hal
inilah yang menyebabkan petir bisa muncul alua hujan.
Awalnya, udara panas yang lembab di bumi naik ke angkasa. Dan udara
yang naik ini berubah menjadi udara dingin yang kemudian mengembun
menjadi awan dengan ukuran kecil. Awan-awan kecil tersebut makin lama
makin tinggi dan membentuk awan yang berukuran besar. Di awan yang
berukuran besar inilah terjadi penumpukan muatan listrik. Pada bagian paling
atas awan berisi muatan listrik aluave sedangkan di bagian tengah bermuatan
listrik positif dan di bagian paling bawah berkumpul menjadi satu muatan listrik
positif dan aluave. Di bagian paling bawah inilah terjadi lontaran petir karena
muatan listrik yang berbeda saling bergesekan sehingga menimbulkan energi
ledakan yang luar biasa. Ketika petir melesat keluar dari awan maka udara yang
dilewatinya akan terbelah. Itu sebabnya mengapa suara petir terdengar
bergemuruh dan meledak-ledak.
Tetapi yang sering adalah kilatan cahaya dulu baru disusul dengan suara
gemuruh atau ledakan. Mengapa demikian? Hal itu terjadi karena kecepatan
cahaya yang melebihi kecepatan suara. Ingat, bahwa laju kecepatan cahaya
adalah 300.000 km/detik. Sedangkan petir yang melesat di angkasa
kecepatannya 150.000 km/detik atau setengah dari kecepatan cahaya. Selain itu
kekuatan sambaran listriknya mencapai 1 juta volt per meter.
Petir mempunyai muatan positif (+), dan media yang digunakan harusnya
211
bermuatan aluave (-). Satu yang harus kita lakukan adalah membuat perangkat
bermuatan aluave dan ditempatkan ditempat yang tinggi. Dan alua berhasil
maka kamu memiliki listrik untuk seisi kota selama satu bulan karena satu
sambaran petir saja menghasilkan 220 Volt, dan alua gagal maka rumah kamu
akan terbakar seketika.
Bila jumlah air yang banyak dan berasal dari awan diketahui, kemudian
total energi sebuah badai petir dapat dihitung. Pada badai petir sedang, energi
yang dilepaskan mencapai 10.000.000 kilowatt jam (3.6×1013) joule, yang sama
dengan kekuatan bom nuklir 20 kiloton. Badai petir besar dapat 10 hingga 100
kali lebih kuat. Sebuah sambaran petir berukuran rata-rata memiliki energi yang
dapat menyalakan sebuah bola lampu 100 watt selama lebih dari 3 bulan.
Sebuah sambaran kilat berukuran rata-rata mengandung kekuatan listrik
sebesar 20.000 amp. Sebuah las menggunakan 250-400 amp untuk mengelas
baja.
212
utara bekas Negara Uni Soviet memanjang ke bagian Timur sampai kepulauan Greenland.
2. Wilayah dengan intensitas petir 2-4 hari dalam setahun terjadi petir, meliputi daerah
sebelah Selatan bekas Negara Uni Soviet dan Eropa Timur.
3. Wilayah dengan intensitas petir 4-10 hari dalam setahun terjadi petir.
4. Wilayah dengan intensitas petir antara 10-20 hari dalam setahun terjadi petir.
5. Wilayah dengan intensitas petir antara 20-40 hari dalam setahun terjadi petir, meliputi
pulau Jawa.
6. Wilayah dengan intensitas petir 40-60 hari dalam setahun terjadi petir, meliputi pulau
Sulawesi dan irian Jaya.
7. Wilayah dengan intensitas kejadian petir 60-80 hari dalam setahun terjadi petir.
8. Wilayah dengan intensitas kejadian petir 80-100 hari dalam setahun terjadi petir,
meliputi daerah Barat pulau Sumatera.
9. Wilayah dengan intensitas petir antara 100-200 hari dalam setahun terjadi petir.
10. Wilayah dengan intensitas petir lebih dari 200 hari dalam setahun terjadi petir.
Sumber: Lilik Rahmat (Peneliti Bidang Komposisi Atmosfer)
Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Petir yaitu petir akan ditangkap
melalui besi penangkal petir. Kemudian, energi petir yang didapat adalah berupa
muatan yang kemudian dialirkan ke suatu rangkaian kapasitor yang disusun
secara paralel. Terdapat resistor yang memiliki hambatan sedemikian rupa
sehingga muatan yang diterima seluruh kapasitor sama rata. Kapasior disusun
secara paralel agar kapasitas muatan semakin besar sehingga energi yang
didapat dapat dibagi secara merata dan kapasitas total semakin besar.
213
Skema Pembangkit Listrik Tenaga Petir
Sudah banyak ilmuan yang berpikir mengenai cara memanfaatkan Energi
Petir yang dahsyat ini. Namun, masih banyak hambatan-hambatan dalam
pembuatan pembangkit listrik ini yang belum dapat dipecahkan, beberapa
diantaranya keberadaan petir tidak kontinu di tempat yang sama serta durasi
terjadinya petir yang sangat sebentar, sehingga efektivitas dari sebuah PLTP
yang akan dibangun dikhawatirkan tidak sesuai harapan.
214
Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan sampah? Sampah merupakan
suatu bahan yang terbuang atau di buang dari suatu sumber hasil aktivitas
manusia maupun proses-proses alam yang tidak mempunyai nilai ekonomi.
Dalam Undang-Undang No.18 tentang Pengelolaan Sampah dinyatakan definisi
sampah sebagai sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau dari proses alam
yang berbentuk padat.
Bagaimana dengan pengelolaan sampah yang sudah ada saat ini? Setiap dua
minggu sekali mungkin di lingkungan rumahmu ada petugas yang mengambil
sampah di lingkunganmu. Sampah tersebut diangkut oleh truk kemudian
dikumpulkan di Tempat Penampungan Sementara (TPS). Apakah kemudian
sampah-sampah tersebut diolah lagi?
Pengolahan sampah
Pada prakteknya, pengelolaan sampah yang banyak ditemui hanya terdiri dari
proses pengumpulan sampah dari pemukiman atau sumber sampah lainnya,
pengangkutan, dan pembuangan sampah di Tempat Penampungan Sementara
(TPS), dan akhirnya pembuangan di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Pengelolaan
sampah di perkotaan dilakukan oleh pemerintah masing-masing daerah. Namun
tidak jarang karena keterbatasan kemampuan Pemerintah Daerah ataupun karena
terdapat hal-hal lain yang lebih menjadi prioritas, pengelolaan sampah di
perkotaan menjadi terabaikan. Jika pengelolaan sampah tidak dilakukan dengan
215
baik, maka keberadaan sampah perkotaan, yang memiliki jumlah yang besar
tersebut, kemungkinan dapat menimbulkan berbagai dampak. Selain dampak
lingkungan dan kesehatan, keberadaan sampah yang tidak dikelola dengan baik
juga.
Bagaimana sampah tersebut diolah menjadi energi listrik? PLTS disebut juga
sebagai pembangkit listrik tenaga sampah merupakan pembangkit yang dapat
membangkitkan tenaga listrik dengan memanfaatkan sampah sebagai bahan
utamanya, baik dengan memanfaatkan sampah organik maupun anorganik.
Tujuan dari sebuah PLTSa ialah untuk mengkonversi sampah menjadi energi. Pada
dasarnya ada dua alternatif proses pengolahan sampah menjadi energi, yaitu
proses biologis yang menghasilkan gas-bio dan proses thermal yang menghasilkan
panas. Perbedaan mendasar di antara keduanya ialah proses biologis
menghasilkan gas-bio yang kemudian dibakar untuk menghasilkan tenaga yang
akan menggerakkan motor yang dihubungkan dengan generator listrik sedangkan
proses thermal menghasilkan panas yang dapat digunakan untuk membangkitkan
steam yang kemudian digunakan untuk menggerakkan turbin uap yang
dihubungkan dengan generator listrik.
216
Skema Proses perubahan sampah menjadi energi
Sumber energi listrik atau Watse to Energy atau yang lebih dikenal dengan PLTSa
(Pembangkit Listrik Tenaga Sampah). PLTSa yang berfungsi sebagai TPA ini
nantinya akan memakai teknologi tinggi. Sampah-sampah yang datang akan diolah
dengan cara dibakar pada temperatur tinggi 850 hingga 900 derajat Celicius.
Berdasarkan perhitungan, dari 500 - 700 ton sampah atau (2.000 -3.000) m3
sampah per hari akan menghasilkan listrik dengan kekuatan 7 Megawatt. PLTSa
dengan bahan bakar sampah merupakan salah satu pilihan strategis dalam
menanggulangi masalah sampah di bebrbagai kota besar di Indonesia.
Manfaat utama PLTSa ini sebenarnya adalah dapat mengurangi ”volume” sampah
yang menggunung. Listrik yang dihasilkan dapat digunakan untuk membantu
217
operasinal pengelolaan sampah. Sebenarnya Teknologi pengolahan sampah untuk
pembangkit listrik tidak terlalu sulit diterapkan di Indonesia.
Energi yang dimiliki air dapat dimanfaatkan dan digunakan dalam wujud
energi mekanis maupun energi listrik. Pemanfaatan energi air banyak
dilakukan dengan menggunakan kincir air atau turbin air pada suatu air terjun
atau aliran air di sungai. Sejak awal abad 18 kincir air banyak dimanfaatkan
sebagai penggerak penggilingan gandum, penggergajian kayu dan mesin tekstil.
Memasuki abad 19 turbin air mulai dikembangkan.
218
Skema PLTA
2. Turbin, berfungsi mengubah aliran air menjadi energi mekanik. Air yang jatuh
akan mendorong baling-baling sehingga menyebabkan turbin berputar.
Perputaran turbin ini dihubungkan ke generator. Turbin air kebanyakan
seperti kincir angin.
219
3. Generator, dihubungkan dengan turbin melalui gigi-gigi putar sehingga ketika
baling-baling turbin berputar maka generator juga ikut berputar. Generator
selanjutnya merubah energi mekanik dari turbin menjadi energi listrik.
Generator
4. Jalur transmisi, berfungsi mengalirkan energi listrik dari PLTA menuju rumah-
rumah dan pusat industri.
Selanjutnya coba kamu cari informasi mengenai PLTA lainnya yang ada di
Indonesia!
220
Skema pembangkit listrik tenaga
tidal
Kelemahan energi pasang surut air laut ini diantaranya yaitu membutuhkan
alat konversi yang handal yang mampu bertahan dengan kondisi lingkungan laut
yang keras yang disebabkan antara lain oleh tingginya tingkat korosi dan
kuatnya arus laut.
Pasang surut menggerakkan air dalam jumlah besar setiap harinya dan
pemanfaatannya dapat menghasilkan energi dalam jumlah yang cukup besar.
Dalam sehari bisa terjadi hingga dua kali siklus pasang surut. Oleh karena waktu
siklus bisa diperkirakan (kurang lebih setiap 12,5 jam sekali), suplai listriknya
pun relatif lebih dapat diandalkan daripada pembangkit listrik bertenaga
ombak. Pada dasarnya ada dua metodologi untuk memanfaatkan energi pasang
surut:
221
Berdasarkan gambar tersebut dapat dilihat bahwa generator arus pasang
surut (tidal stream) menggunakan energi kinetik dari air laut untuk
menggerakan turbin, seperti halnya turbin angin yang digerakkan oleh angin.
Selanjutnya gerakan turbin tersebut akan menghasilkan energi listrik.
Kekurangan terbesar dari pembangkit listrik tenaga pasang surut adalah mereka
hanya dapat menghasilkan listrik selama ombak mengalir masuk (pasang)
ataupun mengalir keluar (surut), yang terjadi hanya selama kurang lebih 10 jam
per harinya. Namun, karena waktu operasinya dapat diperkirakan, maka ketika
PLTPs tidak aktif, dapat digunakan pembangkit listrik lainnya untuk sementara
waktu hingga terjadi pasang surut lagi.
222
Bermacam-macam jenis turbin lepas pantai yang digerakkan oleh arus pasang surut.
Kekurangan:
- Sebuah dam yang menutupi muara sungai memiliki biaya
pembangunan yang sangat mahal, dan meliputi area yang sangat luas
sehingga merubah ekosistem lingkungan baik ke arah hulu maupun
hilir hingga berkilo-kilometer.
- Hanya dapat mensuplai energi kurang lebih 10 jam setiap harinya,
ketika ombak bergerak masuk ataupun keluar.
Namun saat ini untuk menerapkan teknologi PLTPs masih terdapat kendala
dana dan penelitian daerah mana yang memiliki potensi terbesar dalam
penerapan teknologi tersebut, namun dapat dipastikan penggunaan energi
ini menjadi salah satu alternatif yang berpotensi besar, khususnya di negara
kita Indonesia yang berupa negara kepulauan yang memiliki wilayah laut
yang luas.
Perlu kamu ketahui bahwa potensi energi tidal di Indonesia termasuk yang
terbesar di dunia, khususnya di perairan timur Indonesia. Sekarang inilah
saatnya bagi Indonesia untuk mulai menggarap energi ini. Jika bangsa kita
mampu memanfaatkan dan menguasai teknologi pemanfaatan energi tidal,
223
ada dua keuntungan yang bisa diperoleh yaitu, pertama, keuntungan
pemanfaatan energi tidal sebagai solusi pemenuhan kebutuhan energi
nasional dan, kedua, kita akan menjadi negara yang mampu menjual
teknologi tidal yang memberikan kontribusi terhadap devisa negara
LATIHAN MANDIRI
Kerjakan soal berikut dengan benar di buku tugas!
1. Sebuah benda jatuh bebas dari ketinggian 80 meter. Jika energi
potensial mula-mula sebesar 4000 joule dan g = 10 m/s 2, maka
tepat sebelum sampai di tanah kecepatannya adalah...
2. Seorang pekerja bermassa 65 kg sedang menaiki tangga untuk
memperbaiki jaringan listrik. Jika tangga terdiri dari 30 anak
tangga dan panjang setiap anak tangga adalah 30 cm. Tentukan
berapa usaha yang telah dilakukannya!
3. Seorang kuli pasar mendorong sebuah peti berat pada sebuah
lantai dengan sebuah gaya sebesar 80 N yang membentuk sudut
60o di atas garis horizontal. Ketika peti tersebut telah
sampai di tujuannya, ia telah melakukan usaha sebesar 450 J.
Berapa jauh kuli tersebut telah mendorong peti!
4. Duabuah benda bermassa masing-masing m1 = 25 kg dan m2= 4 kg
memiliki energi kinetik yang sama besar. Bila benda m1
bergerak dengan kelajuan 10 m/s 2, maka kelajuan benda m2
adalah….
5. Sebuah bola bermassa 0,5 kg bergerak dengan kecepatan awal 3
m/s, kemudian kecepatannya berubah menjadi 6 m/s setelah
diberi gaya. Berapakah usaha yang dikerjakan pada bola
tersebut!
6. Sebuah benda bermassa 1 kg berada pada ketinggian20 m di atas
tanah, kemudian benda tersebut jatuh bebas. Berapakah usaha
yang dilakukan oleh gaya berat hingga benda sampai pada
ketinggian 5 m dari tanah!
7. Benda bermassa 2 kg jatuh bebas dari ketinggian 20 m dai atas
tanah. Hitunglah (a) energi potensial benda setelah benda
bergerak selama 1 sekon, (b) usaha yang dilakukan gaya berat
pada saat ketinggiannya 10 m di atas tanah
8. Balok 25 kg didorong hingga percepatannya 5 m/s 2 sejauh 25 m.
Berapakah usaha yang dilakukan?
9. Sebuah peluru bermassa 4 gram bergerak mendatar mengenai
dinding papan yang berdiri vertikal dengan kecepatan 400 m/s.
Peluru menembus papan dan keluar dengan kecepatan 200 m/s.
Jika selama dalam papan peluru mendapat gaya hambatan tetap
sebesar 600 N. Tentukanlah tebal papan tersebut!
10. Dua buah benda A dan B bermassa masing-masing m jatuh bebas
dari ketinggian h meter dan 2h meter. Jika A menyentuh tanah
224
dengan kecepatan v m/s, maka benda B akan menyentuh tanah
dengan energi kinetik sebesar…..(nyatakan dalam m dan v)
5 S m
0 10 15
225
(a) berapa usaha yang dapat dilakukan masing-masing alat ini
dalam waktu 3 menit dinyatakan dalam satuan Joule.
(b) Jika untuk menyedot debu dalam suatu ruangan kedua alat
ini melakukan usaha 97 kJ, berapa lama waktu yang
diperlukan oleh masing-masing alat ini untuk menyelesaikan
pekerjaan tersebut?
226
D. GLOSARIUM
Konduksi : Proses perpindahan kalor yang terjadi pada suatu
zat tanpa disertai perpindahan partikel-partikel dari
zat tersebut. Konduksi umumnya terjadi pada
zat padat terutama yang bersifat konduktor.
Konveksi : Proses perpindahan kalor yang terjadi pada suatu
zat dengan disertai perpindahan partikel-partikel
dari zat tersebut. Konveksi umumnya terjadi
pada fluida (zat cair dan gas).
Radiasi : Proses perpindahan kalor yang terjadi dalam bentuk
perambatan gelombang elektromagnetik tanpa
memerlukan adanya zat perantara (medium).
Photovoltaik : Teknologi pengubahan energi dari sinar
matahari menjadi energi listrik secara langsung.
Sel surya : Sebuah alat semikonduktor yang terdiri dari sebuah
wilayah-besar dioda pertemuan p-n, di mana dengan
adanya cahaya matahari dapat
menciptakan energi listrik yang berguna.
227
E. DAFTAR PUSTAKA
228
229
230
231
232
233
234
235
236
237
238
239
240
241
242
243
244
245
246
247
248
249
250
251
252
253
254
255
256
257
258
259
260
261
262
263
264
265
266