Anda di halaman 1dari 87

KURIKULUM

OPERASIONAL SATUAN
PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 SUKOREJO

PROGRAM KEAHLIAN :

TEKNIK OTOMOTIF
KONSENTRASI : TEKNIK KENDARAAN
RINGAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 SUKOREJO
Jalan Sumber 08113664004 Sukorejo Pasuruan
Kode Pos 67161 Email : smkn_sukorejo@yahoo.com
Pasuruan, 12 Juli 2021

i
LEMBAR PENGESAHAN

Setelah memperhatikan pertimbangan, dan masukan dari Komite Sekolah, maka

dengan ini Kurikulum :

Sekolah : SMK Negeri Sukorejo

Kabupaten : Pasuruan

Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa

Program Keahlian : Teknik Otomotif

ditetapkan untuk diberlakukan mulai Tahun Pelajaran 2021/2022

.
Ditetapkan di : Pasuruan
Tanggal :.......................2021

Yang Menetapkan :

Ketua Komite Sekolah, Kepala SMK Negeri Sukorejo,

Drs. H. M. YUSUF RUDI TRISANTOSO, S.Pd., M.Pd.


Pembina Tingkat I
NIP. 1971101 24 199512 1 001

Mengesahkan :
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

Dr. KURNIAWAN HARY P, ST. MM.


Pembina tingkat I
NIP. 19710807 199703 1 005

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang maha Esa yang selalu
melimpahkan karunia-Nya karena atas berkat Rahmat dan Hidayah-Nya kami
dapat menyusun Dokumen Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK
Negeri 1 Sukorejo ini tepat pada waktu yang telah ditentukan. Tak lupa salam
serta sholawat semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW. Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah bahu-
membahu dalam menyusun Kurikulum SMK Negeri Sukorejo Tahun pelajaran
2021/2022.
Sehubungan dengan dikembangkan Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan SMK berpedoman kepada panduan yang di tetapkan melalui
keputusan Mendikbud No. 1177/M/2020 tentang Program Sekolah Penggerak.
Penyusunan Kurikulum ini telah mendapatkan persetujuan dari Komite
Sekolah dan telah disahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
untuk dilaksanakan pada tahun pelajaran 2021/2022. Keluarga Besar SMK Negeri
Sukorejo mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan Kurikulum ini.

Pasuruan, 12 Juli 2021


Kepala SMK Negeri Sukorejo,

ii
PROFIL SEKOLAH
1. Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Sukorejo
2. NSS : 32.1.05.19.09.018
3. NPSN 20519147
4. Status : Negeri
5. Penyelenggara Sekolah : Pemerintah Provinsi Jawa Timur
6. Program Keahlian : 1. Teknik Otomotif
2. Teknik Elektronika
3. Pengembangan Perangkat Luknak dan Gim
4. Teknik Kimia Industri
7. Pendirian berdasarkan
a. Akta Pendirian Nomor : 1633/581/HK/424.022/2003
b. Tanggal : 18 Nopember 2003
c. Tahun didirikan : 2003 – 2004
d. Tahun beroperasi 2004
8. Alamat Sekolah
a. Jalan : Sumber Gareng
b. Desa : Sukorejo
c. Kecamatan : Sukorejo
d. Kabupaten : Pasuruan
e. Propinsi : Jawa Timur
f. Nomor Telepon 0811 366 4004
g. Kode Pos 67161
9. Kepemilikan tanah : Milik pemerintah
Status Tanah : Sertifikat HM dan HGB
Luas Tanah : 8650 m2
10. Status Bangunan : Milik Pemerintah
a. Surat Ijin Bangunan : No.
b. Luas Bangunan : 3314 m2
11. Data Komite Sekolah
Nama ketua Komite : Drs. H. M. Yusuf
SK Pengangkatan oleh : Kepala SMK Negeri Sukorejo

i
Nomor : 421.5/416/424.051.09.4/2017.
Tanggal : 10 September 2017
12. Data Kepala Sekolah
Nama Kepala Sekolah : Rudi Trisantoso, S.Pd, M.Pd
NIP 19710124 199512 1 001
SK Pengangkatan oleh : Gubernur Jawa
Timur Nomor : 821.2/2936/204/2018
Tanggal : 28 Desember 2018
TMT SK : 28 Desember 2018
13. Bidang Keahlian/Kompetensi Keahlian
1. Bidang Studi Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Studi Keahlian : Teknik Elektronika
2. Bidang Studi Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Studi Keahlian : Teknik Otomotif
3. Bidang Studi Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Studi Keahlian : Teknik Kimia Industri
4. Bidang Studi Keahlian : Teknologi Informasi dan Komunikasi
Program Studi Keahlian : Penghembangan Perangkat Lunak dan
Gim
13. Data Guru Dan Pegawai
Jumlah Guru 61 orang guru terdiri dari
a. PNS : 28 orang
b. CPNS : 1 orang
c. Guru Bantu : - orang
d. GTT Honda : - orang
e. GTT Murni : 32 orang
Jumlah Pegawai 28 orang
a. PNS : 3 orang
b. CPNS : - orang
c. PTT Daerah : - orang
d. PTT Murni : 21 orang

v
DAFTAR ISI
Cover.....................................................................................................................i
Lembar Pengesahan...............................................................................................ii
Kata Pengantar.......................................................................................................iii
Profil Sekolah........................................................................................................iv
Daftar Isi................................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Dasar Hukum....................................................................................3
BAB II KARAKTERISTIK, VISI, MISI DAN TUJUAN
A. Karakteristik SMK Negeri 1 Sukorejo.............................................5
B. Karakteristik Program Keahlian.......................................................8
C. Visi...................................................................................................10
D. Misi...................................................................................................10
E. Tujuan Program Keahlian................................................................10
BAB III PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
A. Intrakurikuler....................................................................................12
B. Proyek Penguatan Pelajar Pancasila.................................................42
C. Praktik Kerja Lapangan....................................................................43
D. Ekstra Kurikuler...............................................................................47
BAB IV RENCANA PEMBELAJARAN
A. Peraturan Akademik.........................................................................48
B. Kalender Pendidikan........................................................................53
C. Pengelolaan Pembelajaran................................................................54
BAB V PENDAMPINGAN, EVALUASI DAN PENGEMBANGAN
PROFESIONAL
A. Pendampingan..................................................................................58
B. Evaluasi............................................................................................61
C. Pengembangan Profesional..............................................................65
LAMPIRAN..........................................................................................................68

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi saat ini menuntut tersedianya tenaga kerja
yang kompeten dan handal di berbagai bidang agar sebuah negara mampu
bertahan dan berperan dalam era yang penuh persaingan dan sekaligus
membuka dan memanfaatkan setiap peluang. Untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi suatu negara, strategi yang dianggap efektif adalah
dengan melakukan industrialisasi. Industrialisasi, pada derajat tertentu akan
mengimplikasikan pergeseran proses produksi dari labouring menjadi
manufacturing dalam arti tenaga kerja manusia tergantikan oleh hard
technology. Ini berarti industrialisasi membutuhkan tenaga kerja terampil
yang tidak hanya mampu mengoperasikan teknologi tersebut, melainkan juga
memeliharanya. Industrialisasi juga berpotensi menciptakan pengangguran
jika pergeseran proses produksi tersebut tidak dibarengi dengan perubahan
orientasi pendidikan dari akademis menjadi vokasional. Kondisi di atas
menuntut dunia pendidikan dan pasar kerja dirancang secara terintegrasi
dengan memperhatikan tujuan dan kebutuhan dunia kerja. Dengan demikian
perlu dirancang salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang
berorientasi dunia kerja.
Dalam Pasal 15 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional mengatur bahwa pendidikan kejuruan
merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik
terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Sebagai bagian dari sistem
pendidikan nasional, SMK bertujuan untuk menghasilkan tenaga kerja
terampil yang memiliki kemampuan sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan
persyaratan dunia kerja, serta mampu mengembangkan potensi diri dalam
mengadopsi dan beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi,dan seni.

1
Untuk menjawab tantangan tersebut Presiden Republik Indonesia

2
mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi
Sekolah Menengah Kejuruan dalam rangka meningkatkan kualitas dan daya
saing sumber daya manusia Indonesia. Instruksi Presiden tersebut
mengamanatkan perlunya dilakukan revitalisasi SMK secara komprehensif
untuk menghasilkan lulusan SMK yang berdaya saing dan siap menghadapi
tantangan dan dinamika perkembangan nasional maupun global.
Dalam rangka mewujudkan amanat pembangunan Pendidikan
kejuruan yang telah digariskan dalam Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016
dan Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024, salah satu
strategi yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana
Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2020-2024 adalah
berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan SMK melalui
penyelenggaraan Program SMK Pusat Keunggulan. Secara umum, Program
SMK Pusat Keunggulan ini diharapkan memiliki visi untuk menggerakkan
sekolah lainnya agar mampu meningkatkan kualitas hasil belajar peserta
didik, serta mampu mengembangkan pendidikan kejuruan yang semakin
relevan dengan tuntutan kebutuhan masyarakat yang senantiasa berubah
sesuai perkembangan dunia kerja, serta menjadi pendukung
kearifan/keunggulan lokal pada sektor pembangunan ekonomi tertentu atau
mendukung kebijakan pemerintah dengan kekhususan lainnya sehingga dapat
meningkatkan jumlah lulusan SMK yang memperoleh pekerjaan dan
berwirausaha.
Untuk mendukung dan menjamin tercapainya visi Program SMK
Pusat Keunggulan, maka disusunlah Kurikulum Operasional SMK Negeri 1
Sukorejo yang memuat seluruh rencana proses belajar yang akan
diselenggarakan dan dikembangkan sesuai dengan dinamika perubahan dan
kebutuhan peserta didik. Dalam penyusunan dan pengembangan Kurikulum
Operasional ini juga mengedepankan prinsip pelajar Indonesia merupakan
3
pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku
sesuai nilai-nilai Pancasila.

B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru, sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008
tentang Guru;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional
Pendidikan;
8. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50 Tahun 2020
tentang Kerja Lapangan bagi Peserta Didik;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 57 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan;

4
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 34 Tahun 2018 Lampiran 1 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Dasar dan Menengah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 34 Tahun 2018 Lampiran 2 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar
dan Menengah;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 34 Tahun 2018 Lampiran 3 Tentang Standar Proses Pendidikan
Dasar dan Menengah;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 34 Tahun 2018 Lampiran 4 tentang Standar Penilaian Pendidikan
Dasar dan Menengah;
15. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 1177/M/2020
tentang Program Sekolah Penggerak

5
BAB II
KARAKTERISTIK, VISI, MISI DAN
TUJUAN

A. KARAKTERISTIK SMK NEGERI 1 SUKOREJO


SMK Negeri 1 Sukorejo berdiri pada tahun pelajaran 2005/2006.
Meskipun demikian, perkembangan SMK Negeri 1 Sukorejo cukup pesat yang
ditandai dengan telah terakreditasi A pada dua Kompetensi Keahlian yaitu
TKR dan TEI dari lima Kompetensi keahlian (RPL, KI dan TAV) yang ada di
SMK Negeri 1 Sukorejo. Selain itu, sarana dan prasarana yang ada terus
dikembangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa.
Dalam upaya mendekatkan pendidikan dengan potensi,
perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungan,
Kurikulum SMK Negeri Sukorejo disusun dengan mengacu pada Standar Isi
(SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah ditetapkan oleh
pemerintah serta mengacu pada kondisi lingkungan sekitar dan program
adiwiyata. Penyusunan kurikulum ini diharapkan akan mampu
mengakomodasi potensi yang ada di daerah (Kecamatan Sukorejo dan
sekitarnya) dan meningkatkan kualitas satuan pendidikan, baik dalam aspek
akademis maupun non-akademis, memelihara/ mengembangkan budaya
daerah, menguasai perkembangan iptek tanpa meninggalkan budi pekerti
luhur dan nilai-nilai agama serta meningkatkan kepedulian peserta didik
terhadap lingkungan.
Kondisi sosial masyarakat wilayah Kecamatan Sukorejo sangat baik,
hal ini terbukti adanya semangat gotong royong, adanya kepedulian terhadap
sesama, saling menghormati / bertoleransi, dan masih banyak lagi bentuk
kerjasama sosial yang lain. Kondisi sosial yang demikian mempunyai
pengaruh positif terhadap perkembangan pendidikan di wilayah Kecamatan
Sukorejo yang sangat berguna untuk meningkatkan sumber daya manusia
SMK Negeri 1 Sukorejo pada mulanya merupakan SMK Kecil,

6
sehingga dalam perjalanan memajukan pendidikan dilakukan secara bertahap,
baik dari segi sarana prasarana pembelajaran, pendidik dan tenaga kependidik

7
an, relasi kerjasama dengan dunia usaha maupun dari segi industri. Berbagai
kendala dan hambatan yang dihadapi oleh SMK Negeri 1 Sukorejo
diantaranya dalam bidang sarana dan prasarana (media/alat praktikum,
laboratorium, unit pengembangan produksi dan jasa) masih kurang sempurna
meskipun sudah relative lengkap.
1. Kompetensi dasar seluruh mata pelajaran kejuruan telah mengadopsi
kebutuhan kompetensi yang ada di DUDIKA,
2. Naskah kerjasama yang meliputi pelaksanaan PKL, guru tamu,
rekrutmen tenaga kerja sudah terwujud dengan hampir seluruh institusi
pasangan/DUDIKA yang dimiliki,
3. Pelaksanaan job matching sekaligus rekrutmen yang dilakukan secara
berkala oleh BKK menggambarkan betapa kepercayaan DUDIKA cukup
besar, terbukti sering dilaksanakannya rekruitmen di SMK Negeri 1
Sukorejo,
4. Program penulusuran tamatan yang dilaksanakan oleh BKK cukup
optimal,
5. Dukungan penuh dari sekolah dan pemerintah kepada peserta didik dan
alumni yang ingin berwirausaha dengan cara memberikan pelatihan
berwirausaha dan dukungan modal.
Namun demikian ada Kelemahan dan Ancaman yang dimiliki, antara
lain :
1. Adanya kebijakan DUDIKA yang membatasi tenaga kerja berdasar strata
pendidikan dan jender,
2. Alumni yang memiliki minat rendah untuk bekerja di luar daerahnya
karena tidak memperoleh dukungan dari orang tua,
3. Adanya lulusan yang memiliki karakter yang belum sesuai tuntutan dunia
usaha/industri,
4. Ketidakpercayaan beberapa DUDIKA tentang kemampuan adaptasi
lulusan SMK untuk langsung terjun di dunia kerja.
SMK Negeri 1 Sukorejo memiliki 4 (empat) Bidang Keahlian yaitu

8
Teknik Otomotif, Teknik Elektronika, Teknik Kimia Industri dan
Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim. Seluruh penyusunan
kurikulumnya dirumuskan bersama dengan DUDIKA secara kolaboratif,
bermakna, mendalam, dan memperhatikan perkembangan teknologi terkini,
karena nantinya akan menjadi rujukan semua guru, guru tamu dari
industri, dan top manajemen dalam penyelenggaraan proses pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran yang diterapkan di SMK Negeri 1 Sukorejo
adalah pembelajaran berbasis kompetensi. Pembelajaran yang membangun
performa peserta didik mencakup penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap sebagai satu kesatuan utuh yang tidak terpisahkan. Pendekatan
pembelajaran ini menganut pembelajaran tuntas (mastery learning) untuk
dapat menguasai sikap (attitude), pengetahuan (knowledge) dan keterampilan
(skills) agar dapat bekerja sesuai profesinya. Agar peserta didik dapat belajar
secara tuntas, dikembangkan prinsip pembelajaran sebagai berikut :
1. Learning by doing (belajar melalui aktivitas/kegiatan nyata, otentik,
kontekstual yang memberikan pengalaman belajar bermakna),
dikembangkan menjadi pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran
berbasis produksi, pembelajaran berbasis penyelesaian masalah,
pembelajaran berbasis kerja, dan lain-lain yang sesuai diterapkan di SMK;
2. Individualized learning yakni pembelajaran dengan memperhatikan keunik
an setiap individu dan dilaksanakan dengan sistem modular.
3. Team work learning adalah pembelajaran yang mengembangkan
kemampuan bekerja secara tim dengan penguatan kompetensi diri
bertanggung jawab dengan tugas-tugas dan memahami posisi dan
fungsinya dalam tim. Pembelajaran kejuruan tidak cukup belajar
menguasai kompetensi secara individu tetapi perlu belajar dalam
kelompok.
Dari hasil analis konteks maka penyempurnaan kurikulum operasional
ini diarahkan pada peningkatan hal-hal sebagai berikut :
1. Tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang
bersifat kolaboratif;
9
2. Penguatan karakter peserta didik dengan menjadikan nilai-nilai pada
Profil Pelajar Pancasila sebagai prinsip utama dasar pengembangan;
3. Penguatan sarana dan prasarana untuk meningkatan pelayanan dalam
proses pembelajaran;
4. Penguatan kerjasama dengan DUDIKA melalui sharing sumberdaya;
5. Pengelolaan pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik
harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk
memiliki kompetensi yang sama;
6. Pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat/
komunitas-lingkungan alam, sumber/media lainnya);
7. Pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari
siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh
melalui internet);
8. Pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin
diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains);
9. Pembelajaran memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki
setiap peserta didik agar berkembang sesuai potensinya, dan
10. Pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidiscipline) agar peserta
didik luwes dalam menerapkan kompetensi yang dimiliki di tengah
masyarakat.
SMK Negeri 1 Sukorejo selalu terbuka terhadap masukan dari
berbagai pihak sejauh itu menguntungkan dan meningkatkan kualitas lulusan.
Contohnya di Program Keahlian Teknik Otomotif, DUDIKA menyampaikan
agar kompetensi peserta didik ditambah dengan penguasaan ilmu tentang
Bisnis Sepeda Motor. Demikian juga Program Keahlian lainnya, manajemen
sekolah selalu mendorong agar masing-masing PK memiliki program-
program yang dapat meningkatkan kualitas tamatannya agar memiliki daya
saing dan semangat berwirausaha yang tinggi.

1
B. KARAKTERISTIK PROGRAM KEAHLIAN
Mata Pelajaran Dasar-dasar Kejuruan Teknik Otomotif merupakan
fondasi dari mata pelajaran Teknik Kendaraan Ringan. Pada awal
pembelajaran peserta didik dikenalkan pada lapangan kerja, jabatan kerja
setelah lulus dari program keahlian di satuan Pendidikan, dan konsentrasi
yang dapat dipelajari pada kelas XI dan XII untuk menumbuhkan passion
(renjana), vision (visi), imajinasi, dan kreativitas melalui:
1. Pembelajaran di kelas
2. Pembelajaran di bengkel
3. Proyek sederhana
4. Berinteraksi dengan alumnus atau praktisi industry
5. Berkunjung pada industri yang relevan bidang otomotif.
Tahap ini membutuhkan porsi dominan (75%) pada pembelajaran
softskillss sebelum mempelajari aspek hardskills sebagaimana tercantum
pada elemen mata pelajaran.
Alur proses pembelajaran dasar-dasar teknik otomotif sebagai berikut:
Pelaksanaan pembelajaran tidak hanya menggunakan metode
ceramah,
tanya jawab, dan diskusi, namun juga observasi, peragaan/demonstrasi serta
model pembelajaran discovery learning/project-based learning, problem
based learning/inquiry learning sesuai dengan karakteristik materi. Penilaian
meliputi aspek pengetahuan (tes dan non tes), sikap (observasi) dan
keterampilan (proses, produk dan portofolio). Pembelajaran Dasar-dasar
Kejuruan dapat dilakukan secara block system disesuaikan dengan
karakteristik elemen yang dipelajari.
Mata Pelajaran Dasar-dasar Kejuruan terdiri atas elemen-elemen
berikut ini :
1. Proses bisnis bidang otomotif secara menyeluruh
2. Perkembangan teknologi otomotif dan dunia kerja serta isu-isu global
3. Profesi dan kewirausahaan
4. Teknik dasar pemeliharaan dan perbaikan yang terkait
1
5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup (K3LH) dan
budaya kerja industri
6. Gambar teknik
7. Peralatan dan perlengkapan tempat kerja
8. Pemeliharaan komponen
9. Pekerjaan elektronika dan pematrian dasar
10. Dasar sistem hidrolik dan pneumatik
Sedangkan untuk Kompetensi kejuruan, dikonstrasikan peda Teknik
Kendaraan Ringan yang pembelajrannya meliputi :
1. Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan
2. Pemeliharaan Sasis dan Pemindahan Tenaga Kendaraan Ringan
3. Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan

C. VISI
“Terwujudnya Tamatan yang MATOA (Mandiri, Agamis, Terampil,
Optimis, Adiwiyata)”
Indikator Visi :
1. Terwujudnya tamatan yang berkarakter.
2. Terwujudnya tamatan yang religi, taat pada agama dan kepercayaan
masing- masing.
3. Terwujudnya tamatan yang terampil sesua kompetensi keahlian.
4. Terwujudnya tamatan yang siap kerja.
5. Terwujudnya tamatan yang berbudaya lingkungan.

D. MISI
Misi SMK Negeri Sukorejo
1. Melaksanakan pembelajaran yg sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila yg
ber SDGs (Sustainable Development Goals)
2. Melaksanakan kegiatan keagamaan.
3. Melaksanakan pembelajaran berbasis budaya industri dan IDUKA.

1
4. Membekali peserta didik dengan konsep revolusi industri 4.0 menuju
Agent Of Change.
5. Membiasakan peserta didik mengelola lingkungan menuju green school.

E. TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN


Tujuan program keahlian Teknik otomotif adalah memberikan bekal
pengetahuan, sikap, perilaku dan keterampilan yang kompeten dalam :
1. Bidang Teknik Kendaraan Ringan, sehingga mampu mengembangkan
dan mengimplementasikan dalam pekerjaannya secara mandiri dan
dapat bersaing dalam perekrutan pekerjaan yang ada di industri sebagai
tenaga kerja menengah yang handal
2. Memiliki karakter, mampu mengembangkan sikap profesional dalam
keahlian Teknik Kendaraan Ringan.
3. Mampu menciptakan lapangan kerja sendiri atau berwirausaha
dalam bidang keahlian teknik kendaraan ringan.
4. Mampu melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi
sesuai kompetensi yang dimiliki

1
BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

A. INTRAKURIKULER
1. Struktur Kurikulum
a. Struktur KurikulumTeknik Otomotif
ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU
A. UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: 270*)
Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti
Pendidikan Agama Kristen dan Budi
Pekerti
Pendidikan Agama Katholik dan Budi
Pekerti
Pendidikan Agama Hindu dan Budi
Pekerti
Pendidikan Agama Budha dan Budi
Pekerti
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi
Pekerti
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dan BudiPekerti
2. Pendidikan Pancasila dan 180
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 306
4. Matematika 144
5. Bahasa Inggris 72
6. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 180
Kesehatan
7. Sejarah 144
8. Seni 72
Jumlah A 1368
B. KEJURUAN
1. Matematika Kejuruan 162
2. Bahasa Inggris dan /atau Bahasa Asing 162
Lainnya Kejuruan
3. Informatika 144
4. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 216
5. Kejuruan 1062

1
a. Dasar-Dasar Kejuruan 216
b. Konsentrasi Teknik Kendaraan Ringan 846
6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan 270
7. Praktik Kerja Lapangan 792
8. Mata Pelajaran Pilihan 252
Jumlah B 3060
Jumlah A dan B 4428
C. Pengembangan Karakter dan Budaya Kerja 504
Berbasis Profil Pelajar Pancasila

KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. UMUM
1. Pendidikan Agama dan 3 3 3 3 3 -
Budi Pekerti:
Pendidikan Agama Islam -
dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Kristen -
dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama -
Katholik dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Hindu -
dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Budha -
dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama -
Khonghucu dan Budi
Pekerti
Pendidikan Kepercayaan -
Terhadap Tuhan Yang
Maha Esadan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan 2 2 2 2 2 -
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 -
4. Matematika 4 4 - - - -
5. Bahasa Inggris 2 2 - - - -
6. Pendidikan Jasmani, 3 3 2 2 - -
Olahraga, dan Kesehatan
7. Sejarah 2 2 2 2 - -
8. Seni 2 2 - - - -
Jumlah A 22 22 12 12 8
B. KEJURUAN
1. Matematika Kejuruan - - 3 3 3 -

1
2. Bahasa Inggris dan /atau - - 3 3 3 -
Bahasa Asing Lainnya
Kejuruan
3. Informatika 4 4 - - - -
4. Ilmu Pengetahuan Alam 6 6 - - - -
dan Sosial
5. Kejuruan
a. Dasar-dasar Kejuruan 6 6 - - - -
b. Konsentrasi Pilihan :
Teknik Kendaraan Ringan - - 15 15 17
6. Proyek Kreatif dan - - 5 5 5 -
Kewirausahaan
7. Praktik Kerja Lapangan - - - - - 44
8. Mata Pelajaran Pilihan - - 4 4 6 -
Jumlah B 16 16 30 30 34 44
Total 38 38 42 42 42 44
C. Pengembangan Karakter dan 8 8 4 4 4 -
Budaya Kerja Berbasis Profil
Pelajar Pancasila

2. Penetapan Konsentrasi
SMK Negeri 1 Sukorejo akan mencoba memfasilitasi memfasilitasi
guru dan peserta didik agar memiliki kebebasan untuk berinovasi dan
belajar dengan mandiri dan kreatif, diantaranya adalah dengan cara
mendorong peserta didik pada program keahlian untuk belajar sesuai
dengan minatnya.
Konsentrasi adalah pengkhususan studi yang diambil dalam sebuah
program keahlian pada awal fase F (Kelas XI dan XII). Konsentrasi
mempelajari kompetensi yang lebih spesifik, sesuai dengan tujuan dan
dunia kerja atau peluang usaha yang akan ditempat oleh lulusan.
Pemilihan konsentrasi berdasarkan minat dan bakat atau passion
peserta didik, setelah memiliki pengalaman belajar pada fase E (kelas X),
sehingga peserta didik diharapkan benar-benar telah memahami secara
mendalam ruang lingkup, antara lain profesi kerja setelah lulus, jabatan
dalam pekerjaan, peluang usaha, jenis kompetensi, fasilitas yang
digunakan, dan lain-lain. Pihak sekolah dapat memberikan saran kepada

1
peserta didik atas pilihannya, berdasarkan dari pengamatan terhadap
hasil kerja dan karya peserta didik selama mengikuti pembelajaran pada
fase E (kelas X). Sekolah juga dapat berkolaborasi dengan psikolog
untuk mengetahui bakat, minat, dan passion peserta didik.
Seluruh mata pelajaran yang ditawarkan dalam struktur kurikulum
tersebut cara pencapaian kompetensinya dikemas dalam bentuk Capaian
Pembelajaran (CP) yang disusun oleh guru pengampu. CP diterjemahkan
ke dalam Alur Tujuan Pembelajaran dengan menggunakan berbagai
model dan metode pembelajaran yang disesuaikan dengan masing-
masing karakteristik mata pelajaran. Bukti pencapaian CP berupa
portofolio hasil pekerjaan peserta didik didokumentasikan dengan baik
sebagai bentuk pertanggungjawaban guru pada saat melakukan asesmen
melalui berbagai instrumen pendukung dan melaporkannya kepada orang
tua dalam bentuk rapor.

3. Struktur Kurikulum Konsentrasi


Struktur Kurikulum Teknik
Otomotif
Konsentrasi : Teknik Kendaraan Ringan
ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU
A. UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: 270*)
Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti
Pendidikan Agama Kristen dan Budi
Pekerti
Pendidikan Agama Katholik dan Budi
Pekerti
Pendidikan Agama Hindu dan Budi
Pekerti
Pendidikan Agama Budha dan Budi
Pekerti
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi
Pekerti

1
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dan BudiPekerti

1
2. Pendidikan Pancasila dan 180
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 306
4. Matematika 144
5. Bahasa Inggris 72
6. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 180
Kesehatan
7. Sejarah 144
8. Seni 72
Jumlah A 1368
B. KEJURUAN
1. Matematika Kejuruan 162
2. Bahasa Inggris dan /atau Bahasa Asing 162
Lainnya Kejuruan
3. Informatika 144
4. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 216
5. Kejuruan 1062
a. Dasar-Dasar Kejuruan 216
b. Konsentrasi Teknik Kendaraan Ringan 846
6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan 270
7. Praktik Kerja Lapangan 792
8. Mata Pelajaran Pilihan 252
Jumlah B 3060
Jumlah A dan B 4428
C. Pengembangan Karakter dan Budaya Kerja 504
Berbasis Profil Pelajar Pancasila

KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. UMUM
1. Pendidikan Agama dan 3 3 3 3 3 -
Budi Pekerti:
Pendidikan Agama Islam -
dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Kristen -
dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama -
Katholik dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Hindu -
dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Budha -
dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama -

1
Khonghucu dan Budi
Pekerti
Pendidikan Kepercayaan -
Terhadap Tuhan Yang
Maha Esadan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan 2 2 2 2 2 -
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 -
4. Matematika 4 4 - - - -
5. Bahasa Inggris 2 2 - - - -
6. Pendidikan Jasmani, 3 3 2 2 - -
Olahraga, dan Kesehatan
7. Sejarah 2 2 2 2 - -
8. Seni 2 2 - - - -
Jumlah A 22 22 12 12 8
B. KEJURUAN
1. Matematika Kejuruan - - 3 3 3 -
2. Bahasa Inggris dan /atau - - 3 3 3 -
Bahasa Asing Lainnya
Kejuruan
3. Informatika 4 4 - - - -
4. Ilmu Pengetahuan Alam 6 6 - - - -
dan Sosial
5. Kejuruan
a. Dasar-dasar Kejuruan 6 6 - - - -
b. Mapel Kejuruan
1) Pemeliharaan Mesin - - 5 5 5
Kendaraan Ringan
2) Pemeliharaan Sasis dan 5 5 6
Pemindahan Tenaga
Kendaraan Ringan
3) Pemeliharaan 5 5 6
Kelistrikan Kendaraan
Ringan
6. Proyek Kreatif dan - - 5 5 5 -
Kewirausahaan
7. Praktik Kerja Lapangan - - - - - 44
8. Mata Pelajaran Pilihan - - 4 4 6 -
Jumlah B 16 16 30 30 34 44
Total 38 38 42 42 42 44
C. Pengembangan Karakter dan 8 8 4 4 4 -
Budaya Kerja Berbasis Profil
Pelajar Pancasila

2
4. Capaian Pembelajaran
a. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
Pada akhir Fase E, dalam elemen Al-Qur’an dan Hadis,
peserta didik mampu menganalisis ayat Al-Qur’an dan Hadis
tentang perintah untuk berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja
serta larangan pergaulan bebas dan zina; dapat membaca Al-Qur’an
dengan tartil, menghafal dengan fasih dan lancar ayat Al-Qur’an
serta Hadis tentang perintah untuk berkompetisi dalam kebaikan
dan etos kerja serta bahaya dari pergaulan bebas dan zina; dapat
menyajikan konten dan paparan tentang perintah untuk
berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja serta larangan
pergaulan bebas dan zina; meyakini bahwa sikap kompetitif dalam
kebaikan dan etos kerja serta menghindari pergaulan bebas dan
perbuatan zina adalah perintah agama; dan membiasakan sikap
kompetitif dalam kebaikan dan etos kerja serta menghindari
pergaulan bebas dan perbuatan zina dengan lebih berhati-hati dan
menjaga kehormatan diri.
Dalam elemen akidah, peserta didik menganalisis makna
syu‘ab al-īmān (cabang-cabang iman), pengertian, dalil, macam
dan manfaatnya; mempresentasikan makna syu‘ab al-īmān
(cabang- cabang iman), pengertian, dalil, macam dan manfaatnya;
meyakini bahwa dalam iman terdapat banyak cabang-cabangnya;
serta menerapkan beberapa sikap dan karakter sebagai cerminan
cabang iman dalam kehidupan.
Dari elemen akhlak, peserta didik menganalisis manfaat
menghindari akhlak mażmūmah; membuat karya yang
mengandung konten manfaat menghindari sikap mażmūmah;
meyakini bahwa akhlak mażmūmah adalah larangan dan akhlak
mahmūdah adalah perintah agama; serta membiasakan diri untuk
menghindari akhlak mażmūmah dan menampilkan akhlak
mahmūdah dalam kehidupan sehari-hari.
2
Dalam elemen fikih, peserta didik mampu menganalisis
implementasi fikih mu‘āmalah dan al-kulliyyāt al-khamsah (lima
prinsip dasar hukum Islam; menyajikan paparan tentang fikih
mu‘āmalah dan al-kulliyyāt al-khamsah meyakini bahwa ketentuan
fikih mu‘āmalah dan al-kulliyyāt al-khamsah adalah ajaran agama;
serta menumbuhkan jiwa kewirausahaan, kepedulian, dan kepekaan
sosial.
Dalam elemen sejarah peradaban Islam, peserta didik
mampu menganalisis sejarah dan peran tokoh ulama penyebar
ajaran Islam di Indonesia; dapat membuat bagan timeline sejarah
tokoh ulama penyebar ajaran Islam di Indonesia dan
memaparkannya; meyakini bahwa perkembangan peradaban di
Indonesia adalah sunatullah dan metode dakwah yang santun,
moderat, bi al- ḥikmah wa al-mau‘iẓat al-ḥasanah adalah perintah
Allah Swt.; membiasakan sikap kesederhanaan dan kesungguhan
mencari ilmu, tekun, damai, serta semangat menghargai adat
istiadat dan perbedaan keyakinan orang lain.
Fase E Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Al-Qur’an Peserta didik mampu menganalisis
dan ayat Al- Qur’an dan hadis tentang
Hadis perintah untuk berkompetisi dalam
kebaikan dan etos kerja serta larangan
pergaulan bebas dan zina; dapat
membaca Al-Qur’an dengan tartil,
menghafal dengan fasih dan lancar ayat
Al-Qur’an serta Hadis tentang perintah
untuk berkompetisi dalam kebaikan dan
etos kerja serta bahaya dari pergaulan
bebas dan zina; dapat menyajikan
konten dan paparan tentang perintah
untuk berkompetisi dalam kebaikan dan
etos kerja serta larangan pergaulan
bebas dan zina; meyakini bahwa
sikap kompetitif dalam kebaikan dan
etos kerja serta menghindaripergaulan
bebas dan perbuatan zina adalahperintah
agama; dan membiasakan
sikapkompetitif
2
dalam kebaikan dan etos kerja serta

2
menghindari pergaulan bebas dan
perbuatan zina dengan lebih berhati-hati
dan menjaga kehormatan diri
Akidah Peserta didik menganalisis makna syu‘ab
al- īmān (cabang-cabang iman),
pengertian, dalil, macam dan manfaatnya;
mempresentasikan makna syu‘ab al-īmān
(cabang-cabang iman), pengertian, dalil,
macam dan manfaatnya; meyakini bahwa
dalam iman terdapat banyak cabang-
cabangnya; serta menerapkan beberapa
sikap dan karakter sebagai cerminan
cabang iman dalam kehidupan.
Akhlak Peserta didik menganalisismanfaat
menghindariakhlak mażmūmah; membuat
karya yang mengandung konten manfaat
menghindari sikap mażmūmah; meyakini
bahwa akhlak mażmūmah adalah
larangan dan akhlak maḥmūdah adalah
perintah agama; serta
membiasakan diri untuk
menghindari akhlak mażmūmah dan
menampilkan akhlak maḥmūdah dalam
kehidupan sehari-hari.
Fikih Peserta didik mampu menganalisis
implementasi fikih mu‘āmalah dan al-
kulliyyāt al-khamsah (lima prinsip dasar
hukum Islam; menyajikan paparan tentang
fikih mu‘āmalah dan al-kulliyyāt al-
khamsah meyakini bahwaketentuan fikih
mu‘āmalah dan al-kulliyyāt al- khamsah
adalah ajaran agama; sertamenumbuhkan
jiwa kewirausahaan,kepedulian, dan
kepekaan sosial.
Sejarah Peserta didik mampu menganalisis sejarah
Peradaban dan peran tokoh ulama penyebar ajaran
Islam Islam di Indonesia; dapat membuat bagan
timeline sejarah tokoh ulama penyebar
ajaran Islam diIndonesia dan memaparkan
nya; meyakini bahwa perkembangan
peradaban di Indonesia adalah sunatullah
dan metode dakwah yang santun,
moderat, bi al-ḥikmah wa al-mau‘iẓat al-
ḥasanah adalah perintah Allah Swt;
membiasakan sikap kesederhanaan dan
kesungguhan mencari ilmu, tekun, damai,
2
serta semangat menghargai adat istiadat
dan perbedaan keyakinan orang lain.

b. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan


Pada akhir fase E, peserta didik dapat mengidentifikasi
pengaruh keanggotaan kelompok lokal, regional, nasional, dan
global terhadap pembentukan identitas; memahami makna dan nilai
dari keragaman; mengidentifikasi perlunya melakukan pertukaran
budaya dan kolaborasi dalam dunia yang saling terhubung; serta
mengkaji makna dan manfaat hidup dalam kebinekaan, kaya akan
kearifan lokal, dan memilih produk dalam negeri. Peserta didik
juga menginisiasi sebuah kegiatan bersama dan menetapkan tujuan
dan target bersama; mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan
masing- masing dalam anggota kelompok untuk memenuhi
kebutuhannya; mengidentifikasi respon terhadap kondisi dan
keadaan yang ada di lingkungan dan masyarakat untuk
menghasilkan kondisi dan keadaan yang lebih baik; serta
mengidentifikasi hal-hal yang dianggap penting dan berharga yang
dapat diberikan kepada orang- orang yang membutuhkan di
masyarakat luas, dalam skala negara, dan kawasan. Peserta didik
juga menganalisis norma dan aturan, hak dan kewajiban sebagai
warga negara yang diatur dalam konstitusi dan norma yang berlaku,
serta dapat mempraktikkannya; mempraktikkan membuat
kesepakatan bersama di sekolah terkait dengan norma peserta didik
yang harus dipatuhi oleh seluruh peserta didik; mengkaji ide-ide
para pendiri bangsa tentang rumusan Pancasila dan UUD 1945;
serta mencari tumpang tindih, kesesuaian, dan pertentangan antara
satu regulasi dengan regulasi yang setara.
Peserta didik juga mengidentifikasi beberapa contoh kasus
wilayah yang diperebutkan berdasarkan fakta dan regulasi;
menemukan beberapa praktik baik dan sikap menjaga keutuhan

2
NKRI yang telah dilakukan oleh orang/kelompok sebelumnya; dan

2
memahami konsep sistem pertahanan dan keamanan nasional; serta
mengidentifikasi peran Indonesia sebagai negara kesatuan dalam
pergaulan antarbangsa dan negara di dunia. Peserta didik juga dapat
menelaah penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat dan berbangsa; mengidentifikasi perbedaan cara
pandang para pendiri bangsa tentang rumusan dan isi Pancasila;
dan mengidentifikasi peluang dan tantangan penerapan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan global; serta menerapkan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan kesehariannya sesuai dengan
perkembangan dan konteks peserta didik.
Fase E Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Pancasila Peserta didik dapat membandingkan
cara pandangpara pendiri bangsa
tentang rumusan dan isi Pancasila;
mengidentifikasi peluang dan
tantanganpenerapan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan global;
dan mengkaji penerapan niai-nilai
Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat dan berbangsa. Peserta
didik juga dapat menginisiasi sebuah
kegiatan bersama dan menetapkan
tujuan dan target bersama; dan
mengidentifikasi kekurangan dan
kelebihan masing-masing dalam
anggota kelompok untuk memenuhi
kebutuhannya. Peserta didik dapat
menganalisis hal-hal yang dianggap
penting dan berharga yang dapat
diberikan kepada orang-orang yang
membutuhkan di masyarakat luas,
dalam skala negara dan kawasan, dan
menerapkan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan kesehariannya
sesuai dengan perkembangan dan
konteks peserta didik.

2
Undang- Peserta didik dapat menganalisis
Undang norma dan aturan, hak dan
Dasar kewajiban sebagai warga negara
yang diatur dalam konstitusi dan
Negara
norma yang berlaku dan
Republik mempraktikkannya, mempraktikkan
Indonesia membuat kesepakatan bersama di
Tahun1945 sekolah terkaitdengan norma yang
harus dipatuhi oleh seluruh
peserta. Peserta didik juga dapat
mengkaji ide-idepara pendiri bangsa
tentang rumusan Pancasila dan UUD
1945; dan mengidentifikasi tumpang
tindih, kesesuaian, dan pertentangan
antara saturegulasi dengan regulasi
yang setara
Bhinneka Peserta didik dapat mengidentifikasi
Tunggal Ika pengaruh keanggotaan kelompok
lokal, regional, nasional, dan global
terhadap pembentukan identitas;
sertamemahami makna dan nilai dari
keragaman.
Peserta didik dapat mengidentifikasi
respon terhadap kondisi dan keadaan
yang ada di lingkungan dan masyarakat
untuk menghasilkankondisi dan
keadaan yang lebih baik. Peserta didik
juga dapat mengidentifikasi perlunya
melakukan pertukaran budaya dan
kolaborasi dalam dunia yang saling
terhubung; mengkaji makna dan
manfaat hidup dalam kebinekaan, kaya
akan kearifan lokal; dan memilih
produk dalam negeri.
Negara Peserta didik dapat
Kesatuan mengidentifikasi beberapa contoh
Republik kasus wilayah yang diperebutkan
berdasarkan fakta dan regulasi;
Indonesia
menemukan beberapa praktik baik
dan sikap menjaga keutuhan NKRI
yang telah dilakukan oleh
orang/kelompok sebelumnya.
Peserta didik juga dapat memahami
konsep sistem pertahanan
dankeamanan Nasional;
dan mengidentifikasi peran
2
Indonesia sebagai negara kesatuan
dalam pergaulan antarbangsa dan
negara di dunia.

c. Bahasa Indonesia
Pada akhir fase E, peserta didik memiliki
kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar
sesuai dengan tujuan, konteks sosial, akademis, dan dunia
kerja. Peserta didik mampu memahami, mengolah,
menginterpretasi, dan mengevaluasi informasi dari
berbagai tipe teks tentang topik yang beragam. Peserta
didik mampu menyintesis gagasan dan pendapat dari
berbagai sumber. Peserta didik mampu berpartisipasi
aktif dalam diskusi dan debat. Peserta didik mampu
menulis berbagai teks untuk menyampaikan pendapat dan
mempresentasikan serta menanggapi informasi nonfiksi
dan fiksi secara kritis dan etis.
Fase E berdasarkan elemen.
Elemen Capaian Pembelajaran
Menyimak Peserta didik mampu mengevaluasi dan
mengkreasi informasi berupa gagasan,
pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau
pesan yang akurat dari menyimak
berbagai tipe teks (nonfiksi dan fiksi)
dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar
wicara.
Membaca dan Peserta didik mengevaluasi informasi
Memirsa berupa gagasan,pikiran, pandangan,
arahan atau pesan dari teks deskripsi,
laporan, narasi, rekon, eksplanasi,
eksposisi dan diskusi, dari teks visual dan
audiovisual untuk menemukan makna
yang tersurat dan tersirat. Peserta didik
menginterpretasi informasi untuk
mengungkapkangagasan dan perasaan
simpati, peduli, empati dan/atau pendapat
pro/kontra dari teks visual danaudiovisual

2
secara kreatif. Peserta didik
menggunakan sumber lain untuk menilai
akurasi dan kualitas data serta
membandingkan isi teks.
Berbicara dan Peserta didik mampu mengolah dan
Mempresentas menyajikan gagasan,pikiran, pandangan,
ikan arahan atau pesan untuk tujuan
pengajuan usul, perumusan masalah, dan
solusi dalam bentuk monolog, dialog,dan
gelar wicara secara logis, runtut, kritis,
dan kreatif. Peserta didik mampu
mengkreasi ungkapan sesuai dengan
norma kesopanan dalam berkomunikasi.
Peserta didik berkontribusi lebih aktif
dalam diskusi dengan mempersiapkan
materi diskusi, melaksanakan tugas dan
fungsi dalam diskusi. Peserta didik
mampu mengungkapkan simpati, empati,
peduli, perasaan, dan penghargaan secara
kreatif dalam bentuk teks fiksidan
nonfiksi multimodal.
Menulis Peserta didik mampu menulis
gagasan,pikiran, pandangan, arahan atau
pesan tertulis untuk berbagai tujuan
secara logis, kritis, dan kreatif dalam
bentuk teks informasional dan/atau fiksi.
Peserta didik mampu menulis teks
eksposisi hasil penelitian dan teks
fungsional dunia kerja. Pesertadidik
mampu mengalihwahanakan satu teks ke
teks lainnya untuk tujuan ekonomi
kreatif. Pesertadidik mampu menerbitkan
hasil tulisan di media cetak maupun
digital.

d. Matematika
Pada akhir fase E, peserta didik dapat menggeneralisasi
sifat- sifat operasi bilangan berpangkat (eksponen) dan logaritma,
serta menggunakan barisan dan deret (aritmetika dan geometri).
Peserta didik dapat menginterpretasi ekspresi eksponensial.
Menggunakan sistem persamaan linear tiga variabel, sistem
pertidaksaman linear dua variabel, fungsi kuadrat dan fungsi
3
eksponensial dalam

3
menyelesaikan masalah. Peserta didik juga dapat melakukan
operasi Vektor. Peserta didik dapat menentukan perbandingan
trigonometri dan memecahkan masalah yang melibatkan segitiga
siku-siku. Peserta juga didik dapat memilih tampilan data yang
sesuai dan menginterpretasi data menurut bentuk distribusi data
menggunakan nilai tengah (median, mean) dan sebaran (jangkauan
interkuartil, standar deviasi).
Fase E Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Bilangan Di akhir fase E, peserta didik dapat
menggeneralisasi sifat-sifat operasi
bilangan berpangkat (eksponen) dan
logaritma, serta menggunakan barisan
dan deret (aritmetika dan geometri).
Aljabar Di akhir fase E, peserta didik dapat
andFungsi menginterpretasi ekspresi eksponensial.
Menggunakan sistem persamaanlinear
tiga variabel, sistem pertidaksaman
linear dua variabel, fungsi kuadrat dan
fungsi eksponensial dalam
menyelesaikan masalah. Peserta didik
juga dapat melakukan operasi Vektor
Fungsi -
Pengukuran -
Geometri Di akhir fase E, peserta didik dapat
menentukan perbandingan
trigonometri dan memecahkan
masalahyang melibatkan segitiga
siku-siku.

3
Analisis Di akhir fase E, peserta didik dapat
Data dan menampilkan dan menginterpretasi data
Peluang menggunakan statistik yang sesuai
bentuk distribusi data untuk
membandingkan nilai tengah (median,
mean) dan sebaran (jangkauan
interkuartil, standar deviasi) untuk
membandingkan duaatau lebih himpunan
data. Mereka dapat meringkas data
kategorikal untuk dua kategori dalam
tabel frekuensi dua arah, menafsirkan
frekuensi relatif dalam konteks data
(termasuk frekuensi relatif bersama,
marginal, dan kondisional), dan
mengenali kemungkinan asosiasi dan tren
dalam data. Mereka dapat membedakan
antara korelasi dan sebab-akibat. Mereka
dapat membandingkan distribusi teoretis
diskrit dan distribusi eksperimental, dan
mengenal peran penting dari ukuran
sampel. Mereka dapat menghitung
peluang dalam situasidiskrit.

e. Bahasa Inggris
Pada akhir fase E, peserta didik menggunakan teks lisan,
tulisan dan visual dalam bahasa Inggris untuk berkomunikasi sesuai
dengan situasi, tujuan, dan pemirsa/pembacanya. Berbagai jenis
teks seperti narasi, deskripsi, prosedur, eksposisi, recount, report,
dan teks asli menjadi rujukan utama dalam mempelajari bahasa
Inggris di fase ini. Peserta didik menggunakan bahasa Inggris untuk
menyampaikan keinginan/perasaan dan berdiskusi mengenai topik
yang dekat dengan keseharian mereka atau isu yang hangat sesuai
usia peserta didik di fase ini. Mereka membaca teks tulisan untuk
mempelajari sesuatu/mendapatkan informasi. Keterampilan
inferensi tersirat ketika memahami informasi, dalam bahasa Inggris
mulai berkembang. Peserta didik memproduksi teks tulisan dan
visual yang lebih beragam, dengan kesadaran terhadap tujuan dan
target pembaca.

3
Elemen Menyimak – Berbicara

By the end of Phase E, students use English to


communicate with teachers, peers and others in a
range of settings and for a range of purposes. They use
and respond to questions and use strategies to initiate
and sustain conversations and discussion. They
understand and identify the main ideas and relevant
details of discussions or presentations on youth-related
topics. They use English to express opinions on youth-
related issues and to discuss youth-related interests.
They give and make comparisons. They use nonverbal
elements such as gestures, speed and pitch to be
understood in some contexts.
Elemen Membaca – Memirsa

By the end of Phase E, students read and respond to a


variety of texts, such as narratives, descriptions,
procedures, expositions, recount and report. They read
to learn or to find information. They locate and evaluate
specific details and main ideas of a variety of texts.
These texts may be inthe form print or digital texts,
including visual, multimodal or interactive texts. They
are developing understanding of main ideas, issues or
plot development in a variety of texts. They identify the
author’s purposes and
Elemen Menulis – Mempresentasikan
By the end of phase E, students write a variety of fiction
and non-fiction texts, through guided activities, showing
an awareness of purpose and audience. They plan,
write, review and redraft a range of text types with some
evidence of self-correction strategies, including
punctuation and capitalization. They express ideas and
use common/daily vocabulary and verbs in their writing.
They present information using different modes of
presentation to suit different audiences and to achieve
different purposes, in print and digital forms.

3
f. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Pada akhir fase E, peserta didik dapat menunjukkan
kemampuan berbagai penerapan keterampilan gerak sebagai hasil
evaluasi pengetahuan yang benar, mengevaluasi dan
mempraktikkan latihan pengembangan kebugaran jasmani terkait
kesehatan (physicsl fittness related health) dan kebugaran jasmani
terkait keterampilan (physical fittness related skills), pola perilaku
hidup sehat, serta menunjukkan perilaku dalam
menumbuhkembangkan nilai-nilai aktivitas jasmani.
Fase E Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembeajaran
Keterampilan Pada akhir fase ini peserta didik
Gerak dapat menunjukkan kemampuan
dalam mempraktikkan hasil evaluasi
penerapan keterampilan gerak
berupa permainan danolahraga,
aktivitas senam, aktivitas gerak
berirama, dan aktivitas permainan
dan olahraga air
(kondisional) secara matang.
Pengetahuan Pada akhir fase ini peserta didik
Gerak dapat mengevaluasi fakta, konsep,
prinsip, dan prosedur dalam
melakukan evaluasi penerapan
keterampilan gerak berupa
permainan dan olahraga, aktivitas
senam,aktivitas gerak berirama, dan
aktivitas permainan dan olahraga air
(kondisional).

3
Pemanfaatan Pada akhir fase ini peserta didik dapat
Gerak mengevaluasi fakta,konsep, prinsip, dan
prosedur dan mempraktikkan latihan
pengembangan kebugaran jasmani terkait
kesehatan (physicsl fittness related
health) dan kebugaran jasmani terkait
keterampilan(physical fittness related
skills), berdasarkan prinsip latihan
(Frequency, Intensity, Time, Type/FITT)
untuk mendapatkan kebugaran dengan
status baik. Peserta didik juga dapat
menunjukkan kemampuan dalam

3
mengembangkan pola perilaku hidup
sehat berupa penerapan konsep dan
prinsip pergaulan sehat antar remaja dan
orang laindi sekitarnya.
Pengembangan Pada akhir fase ini peserta didik
Karakter dan mengembangkan tanggung jawab
Internalisasi sosialnya dalam kelompok kecil untuk
Nilai-nilai melakukan perubahan positif,
Gerak menunjukkan etika yang baik, saling
menghormati, dan mengambil bagian
dalam kerja kelompok pada aktivitas
jasmani atau kegiatan sosial lainnya.
Pesertadidik juga dapat menumbuh
kembangkan cara menghadapi
tantangan dalam aktivitas jasmani.

g. Sejarah
Pada akhir Fase E, peserta didik mampu memahami konsep-
konsep dasar manusia, ruang, waktu, diakronis (kronologi),
sinkronis, guna sejarah, sejarah dan teori sosial, metode penelitian
sejarah, serta sejarah lokal. Melalui literasi, diskusi, dan penelitian
berbasis proyek kolaboratif peserta didik mampu menjelaskan
berbagai peristiwa sejarah yang terjadi di Indonesia meliputi
konsep asal- usul nenek moyang dan jalur rempah di Indonesia,
kerajaan Hindu- Buddha, dan kerajaan Islam di Indonesia.
Pada akhir Fase E, peserta didik mampu menggunakan
sumber primer dan sekunder untuk melakukan penelitian sejarah
sejarah lokal secara diakronis atau sinkronis kemudian
mengomunikasikan nya dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau media
lain. Selain itu mereka juga mampu menggunakan keterampilan
sejarah untuk menjelaskan dan menganalisis peristiwa sejarah serta
memaknai nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

3
Elemen Capaian Pembeajaran
Pemahaman Pada akhir fase ini, peserta didik
Konsep mampu memahami konsep dasar ilmu
Sejarah sejarah yang dapat digunakan untuk
menjelaskan peristiwa sejarah;
memahami konsep dasar ilmu sejarah
sebagai pisau analisis untuk mengkaji
peristiwasejarah; memahami manusia
sebagai subjek dan objek sejarah;
memahami peristiwa sejarahdalam
ruang lingkup lokal, nasional, dan
global; memahami sejarah dalam
dimensi masa lalu, masa kini, dan masa
depan; memahami sejarah dari aspek
perkembangan, perubahan,
keberlanjutan, dan keberulangan;
memahami peristiwa sejarah secara
diakronis (kronologi) maupun sinkronis.
Peserta didik juga dapat memahami
konsep dasar asal usul nenek moyang
dan jalur rempah; menganalisis
manusia dalam asal usulnenek moyang
dan jalur rempah; menganalisis asal
usul nenek moyang dan jalur rempah
dalam ruang lingkup lokal, nasional,
dan global; menganalisis asal usul
nenek moyang dan jalur rempah dalam
dimensi masa lalu, masa kini, dan masa
depan; menganalisis asalusul nenek
moyang dan jalur rempah dari pola
perkembangan, perubahan,
keberlanjutan, dan keberulangan;
menganalisis asal usul nenek moyang
dan jalur rempah secara diakronis
(kronologi) maupun sinkronis.
Peserta didik memahami konsep dasar
kerajaan Hindu-Buddha; menganalisis
manusia dalam kerajaan Hindu-Buddha;
menganalisis kerajaan Hindu-Buddha
dalam ruang lingkup lokal, nasional,
dan global; menganalisis kerajaan
Hindu-Buddha dalam dimensi masa
lalu, masa kini, dan masa depan;
menganalisis kerajaan Hindu-Buddha

3
dari pola perkembangan, perubahan,
keberlanjutan, dan keberulangan;
menganalisis kerajaan Hindu-Buddha
secara diakronis (kronologi) maupun
sinkronis.
Peserta didik mampu memahami
konsep dasar kerajaan Islam;
menganalisis manusia dalam kerajaan
Islam; menganalisis kerajaan Islam
dalam ruang lingkup lokal, nasional,
dan global; menganalisis kerajaan
Islam dalam dimensi masa lalu, masa
kini, dan masa depan; menganalisis
kerajaan Islam dari pola perkembangan,
perubahan, keberlanjutan, dan
keberulangan; menganalisis kerajaan
Islam secara diakronis (kronologi)
maupun sinkronis.
Keterampilan Pada akhir fase ini, peserta didik
ProsesSejarah mampu mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi,
mengorganisasikan informasi, menarik
kesimpulan, mengomunikasikan,
merefleksikan dan merencanakan
proyek lanjutan secara kolaboratif
tentang pengantar dasar ilmu sejarah,
jalur rempah dan asal usulnenek
moyang bangsa Indonesia, kerajaan
Hindu-Buddha, dan kerajaan Islam
meliputi:
1. Penelitian sejarah lokal dimulai dari
lingkungan terdekat (sejarah
keluarga, sejarah sekolah, sejarah
jalur rempah di daerah, sejarah
kerajaan di daerah, dan lain-lain);
mengumpulkan sumber-sumber
primermaupun sekunder melalui
sarana lingkungan sekitar,
perpustakaan, dan internet;
melakukan seleksi dan kritik
terhadap sumber-sumber primer
maupun sekunder; melakukan
penafsiran untuk mendeskripsikan
makna di balik sumber- sumber
primer dan sekunder; dan
menuliskan hasil penelitian dalam

3
bentuk historiografi.
2. Penjelasan peristiwa sejarah secara
diakronis(kronologi) yang
menitikberatkan pada prosesdan
sinkronis yang menitikberatkan pada
struktur; Penjelasan peristiwa sejarah
berdasarkan hubungan kausalitas;
Mengaitkan peristiwa sejarah dengan
kehidupan sehari-hari; dan
menempatkan peristiwa sejarah pada
konteks zamannya.
Penjelasan peristiwa sejarah dalam
perspektif masa lalu, masa kini, dan
masa depan; Penjelasan peristiwa
sejarah dari pola perkembangan,
perubahan, keberlanjutan,dan
keberulangan.
4. Penjelasan peristiwa sejarah
dalam ruanglingkup lokal,
nasional, dan global; Mengaitkan
hubungan antara peristiwa
sejarah lokal, nasional, dan
global.
5. Memaknai nilai-nilai dari peristiwa
sejarah dan dikontekstualisasikan
dalam kehidupanmasa kini.
6. Mengolah informasi sejarah secara
non digital maupun digital dalam
berbagai bentuk aplikasi sejarah,
rekaman suara, filmdokumenter,
foto, maket, vlog, timeline, story
board, infografis, videografis,
komik, poster, dan lain-lain.

h. Seni
Pada akhir Fase E (Kelas X SMA) diharapkan peserta didik
mampu bekerja mandiri dan/atau berkelompok dalam
menghasilkan sebuah karya, mengapresiasi berdasarkan perasaan,
empati dan penilaian pada karya seni rupa serta peserta didik dapat
menyampaikan pesan lisan atau tertulis tentang karya seni rupa.
Fase E masuk ke dalam Masa Penentuan (Period of Decision)

4
yang

4
ditandai timbulnya kesadaran akan kemampuan diri dalam proses
kreatif. Peserta didik menunjukkan perbedaan minat antar individu.
Kecenderungan kelompok peserta didik yang berbakat dan
memiliki minat pada bidang kreatif, akan melanjutkan kegiatannya
dengan rasa senang. Seni Rupa merupakan wahana untuk melatih
berpikir kreatif, terlepas dari kemampuan dan minat peserta didik.
Di akhir fase E, peserta didik diharapkan memiliki nalar kritis,
menghasilkan atau mengembangkan gagasan dalam proses kreatif
dalam merespon lingkungannya secara mandiri dan/atau
berkelompok. Dalam proses kreatif tersebut, peserta didik telah
memahami ruang, proporsi, gesture dan menentukan bahan, alat,
teknik, teknologi dan prosedur yang sesuai dengan tujuan karyanya.
Selain itu, peserta didik juga dapat menyampaikan pesan dan
gagasan secara lisan dan/atau tertulis tentang karya seni rupa
berdasarkan pada pengamatan dan pengalamannya, secara efektif,
runut, terperinci dan menggunakan kosa kata seni rupa yang tepat.
Fase E Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian Pembelajaran


Mengalami Pada akhir fase E, peserta didik mampu
(Experiencin mengamati, mengenal, merekam dan
g) menuangkan pengalaman dan
pengamatannyaterhadap lingkungan,
perasaan, empati atau penilaiannya secara
visual dengan menggunakan proporsi,
gestur, ruang yang rinci. Karya peserta
didik mencerminkan penguasaan terhadap
bahan, alat, teknik, teknologi dan
prosedur yang dipilihnya (sesuaiminat
dan kemampuannya).
Menciptakan Pada akhir fase E, peserta didik mampu
(Making/Creat menciptakan karya seni yang
ing) menunjukkan pilihan
keterampilan,medium dan pengetahuan
elemen seni rupa atau prinsip desain
tertentu yang sesuai dengan tujuan
karyanya, dalam konteks ekspresi pribadi

4
atau sesuai topik tertentu.
Merefleksi Pada akhir fase E, peserta didik mampu
kan secarakritis mengevaluasi dan
(Reflecting) menganalisa efektivitas pesan dan
penggunaan medium sebuah karya,
pribadi maupun orang lain serta
menggunakan informasi tersebut untuk
merencanakan langkah pembelajaran
selanjutnya.
Berpikir dan Pada akhir fase E, peserta didik mampu
Bekerja berkarya dan mengapresiasi berdasarkan
Artistik perasaan, empati dan penilaian pada
(Thinking and karya seni secara ekspresif, produktif,
Working inventif dan inovatif. Peserta didik
Artistically) mampu menggunakan kreativitasnya,
mengajukan pertanyaan yang bermakna
dan mengembangkan gagasan dan
menggunakan berbagai sudut pandang
untuk mendapatkan gagasan,
menciptakan peluang, menjawab
tantangan dan menyelesaikan
masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Pesertadidik juga mampu bekerja secara
mandiri, bergotong royong maupun
berkolaborasi dengan bidang keilmuan
lain atau masyarakatdi lingkungan
sekitar.
Berdampak Pada akhir fase E, peserta didik
(Impacting) mampu membuat karya sendiri atas
dasar perasaan,minat, nalar dan
sesuai akar budaya pada
masyarakatnya.

i. Informatika
Pada akhir fase E, peserta didik: a) mampu mendeskripsikan
fungsi dan cara kerja sistem komputer, bagaimana komponen-
komponen sistem bekerja dan saling berinteraksi, memahami
internet dan jaringan lokal serta mengkoneksikan perangkat ke
jaringan lokal dan internet, enkripsi data, mengumpulkan dan
mengintegrasikan data dari berbagai sumber baik secara manual
atau otomatis menggunakan perkakas yang sesuai,
4
mengintegrasikan

4
potongan objek dalam berbagai format dari berbagai aplikasi untuk
disajikan dalam berbagai representasi yang memudahkan analisis
dan interpretasi, dan menggunakan fitur lanjut dan otomasi dari
aplikasi perkantoran; b) mampu menerapkan berpikir
komputasional dengan strategi algoritmik standar untuk
mengembangkan program komputer yang terstruktur dalam bahasa
pemrograman prosedural tekstual sebagai solusi atas persoalan
berbagai bidang yang mengandung data diskrit bervolume tidak
kecil, bergotong royong untuk menyelesaikan suatu persoalan
kompleks dengan mengembangkan (merancang,
mengimplementasi, memperbaiki, menguji) artefak komputasional
yang bersentuhan dengan bidang lain sesuai kaidah proses
rekayasa, serta mengomunikasikan secara lisan dan tertulis
rancangan produk, produk, dan prosesnya; dan c) mampu mengenal
sejarah perkembangan komputer dan tokoh- tokohnya, memahami
aspek teknis, hukum, ekonomi, lingkungan, dan sosial dari produk
TIK, hak kekayaan intelektual, dan lisensi. mengenal berbagai
bidang studi dan profesi terkait informatika serta peran informatika
pada bidang lain.
Fase E Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
BK Pada akhir fase E, peserta didik mampu
menerapkan strategi algoritmik standar pada
kehidupan sehari-hari maupun implementasinya
dalam sistem komputer, untuk menghasilkan
beberapa solusi persoalan dengan data diskrit
bervolume
besar.

4
TIK Pada akhir fase E, peserta didik mampu
memanfaatkan berbagai aplikasi secara
bersamaan dan optimal untuk berkomunikasi,
mencari informasi di internet, serta mahir
menggunakan fitur lanjut aplikasi perkantoran
(pengolah kata,angka, dan presentasi) beserta
otomasinya untuk mengintegrasikan dan
menyajikan konten aplikasi dalam berbagai
representasi yang memudahkan analisis dan

4
interpretasi konten tersebut.
SK Pada akhir fase E, peserta didik mampu
menjelaskan cara kerja komputer dan masing-
masing komponen-komponennya,menjelaskan
peran sistem operasi dan mekanisme internal
yang terjadi pada interaksi antara perangkat
keras, perangkat lunak, dan pengguna.
JKI Pada akhir fase E, peserta didik menjelaskan
Internet dan jaringan lokal, komunikasi data via
ponsel, konektivitas internet melalui jaringan
kabel dan nirkabel (bluetooth, wifi, internet),
menerapkan enkripsi untuk memproteksi data
padasaat melakukan koneksi perangkat ke
jaringan lokal maupun internet yang tersedia.
AD Pada akhir fase E, peserta didik mampu
menjelaskan aspek privasi dan keamanan data,
mengumpulkan data secara otomatis dari
berbagai sumber data, memodelkan data
berbagai bidang, menerapkan seluruh siklus
pengolahan data (pengumpulan, pengolahan,
visualisasi, analisis dan interpretasi data,
publikasi) dengan menggunakan perkakas yang
sesuai, menerapkan strategi pengelolaan data
yang tepat guna dengan mempertimbangkan
volume dankompleksitasnya.
AP Pada akhir fase E, peserta didik mampu
menerapkan praktik baik konsep pemrograman
prosedural dalam salah satu bahasa
pemrograman prosedural dan mampu
mengembangkan program yang terstruktur dalam
notasi algoritma atau notasilain, berdasarkan
strategi algoritmik yang tepat.
DSI Pada akhir fase E, peserta didik mampu
mendeskripsikan danmenarik pelajaran dari
sejarah perkembangan komputer dan tokoh-
tokohnya; menjelaskan hak kekayaan
intelektual dan lisensi, aspek teknis, hukum,
ekonomi, lingkungan dan sosial dari produk
TIK, , serta mampu menjelaskan berbagai
bidang studi dan profesi bidang informatika
serta peran informatika pada bidang lain.

4
PLB Pada akhir fase E, peserta didik mampu
bergotong royong dalam tim inklusif untuk
mengerjakan proyek bertema informatika sebagai
solusi persoalan masyarakat, mulai dari
mengidentifikasi persoalan, merancang,
mengimplementasi, menguji, dan
menyempurnakan program komputer didasari
strategi algoritma yang sesuai, dan
mengkomunikasikan secaralisan maupun
tertulisproduk, proses pengembangan solusi dan
manfaat solusinya bagi masyarakat.

j. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial


Pada akhir fase E, peserta didik diharapkan dapat memahami
dan membuat teks informasi, mendeskripsikan kejadian dan
fenomena, melaporkan percobaan, menyajikan dan mengevaluasi
data, memberikan penjelasan, dan menyajikan opini atau klaim
sesuai dengan lingkup bidang keahliannya.
Mereka juga dapat memahami serta membuat teks
multimedia seperti bagan, grafik, diagram, gambar, peta, animasi,
dan media visual. Peserta didik menggunakan struktur bahasa
untuk menghubungkan informasi dan ide, memberikan deskripsi
dan penjelasan, merumuskan hipotesis, dan mengkonstruksi
argumen yang didasarkan pada bukti-bukti sehingga dapat
mengekspresikan posisinya.
Peserta didik memahami ketujuh aspek Ilmu Pengetahuan
Alam dan Sosial yang terdiri dari makhluk hidup dan
lingkungannya; zat dan perubahannya; energi dan perubahannya;
bumi dan antariksa; keruangan dan konektivitas antar ruang dan
waktu; interaksi, komunikasi, sosialisasi, institusi sosial dan
dinamika sosial; serta perilaku ekonomi dan kesejahteraan sesuai
dengan karakteristik bidang keahliannya.

4
Elemen Capaian Pembelajaran
Menjelaskan Peserta didik diharapkan dapat memahami
fenomena secara pengetahuan ilmiah dan menerapkannya;
ilmiah atau membuat prediksi sederhana disertai
dengan pembuktiannya.
Peserta didik menjelaskan fenomena-
fenomena yang terjadi di lingkungan
sekitarnya dilihat dari berbagai aspek seperti
makhluk hidup dan lingkungannya; zat dan
perubahannya; energi dan perubahannya;
bumi dan antariksa; keruangan dan
konektivitas antar ruang dan waktu;
interaksi, komunikasi, sosialisasi, institusi
sosial dan dinamika sosial; serta perilaku
ekonomi dan kesejahteraan. Peserta didik
juga mengaitkan fenomena-fenomena
tersebut dengan keterampilan teknis pada
bidang keahliannya.
Mendesain dan Peserta didik dapat menentukan dan
mengevaluasi mengikuti prosedur yang tepat untuk
penyelidikan melakukan penyelidikan ilmiah, menjelas
ilmiah kan cara penyelidikan yang tepat bagi suatu
pertanyaan ilmiah, serta diharapkan dapat
mengidentifikasi kekurangan atau kesalahan
pada desain percobaan ilmiah.
Menerjemahkan Peserta didik dapat menerjemahkan data dan
data dan bukti dari berbagai sumber untuk mem
bukti-bukti secara bangun sebuah argumen serta dapat
ilmiah mempertahankannya dengan penjelasan
ilmiah. Peserta didik diharapkan dapat
mengidentifikasi kesimpulan yang benar
diambil dari tabel hasil, grafik, atau sumber
data lain.
Peserta didik merencanakan dan melaksana
kan aksi sebagai tindak lanjut,
mengkomuni kasikan proses dan hasil
pembelajarannya,
melakukan refleksi diri terhadap
tahapan kegiatan yang dilakukan.

k. Dasar-Dasar Kejuruan
Pada akhir fase E (kelas X SMK) peserta didik akan mendapatkan
gambaran menyeluruh mengenai program keahlian Pekerjaan
Sosial, dalam rangka menumbuhkan renjana (passion), visi
4
(vision), imajinasi, dan kreativitas untuk merencanakan dan
melaksanakan aktivitas belajar. Capaian pembelajaran pada
elemen-elemen mata pelajaran Dasar-dasar Teknik Otomotif dapat
diuraikan sebagai berikut:
Elemen Capaian Pembelajaran
Proses bisnis bidang Pada akhir fase E, peserta didik mampu
otomotif secara memahami proses bisnis bidang otomotif
menyeluruh secara menyeluruh pada berbagai jenis
dan merk kendaraan, serta pengelolaan
sumber daya manusia dengan
memperhatikan potensi dan kearifan
lokal.
Perkembangan Pada akhir fase E, peserta didik mampu
teknologi otomotif memahami perkembangan teknologi
dan dunia kerja otomotif dan dunia kerja serta
serta isu-isu global menganalisis isu-isu global terkait dunia
otomotif, antara lain penerapan
elektronik di otomotif, mobil listrik,
kendaraan dengan kendali jarak jauh dan
sejenisnya.
Profesi dan Pada akhir fase E, peserta didik mampu
kewirausahaan memahami profesi dan kewirausahaan di
(job-profile dan bidang otomotif (job-profile dan
technopreneurship)), technopreneurship), serta peluang usaha
serta peluang usaha di bidang otomotif, untukmembangun
di bidang otomotif. vision dan passion, dengan melaksanakan
pembelajaran berbasis proyek nyata
sebagai simulasi proyek kewirausahaan.
Teknik dasar pemeli Pada akhir fase E, peserta didik peserta
haraan dan didik mampu memahami teknik dasar
perbaikan yang bidang otomotif melalui pengenalan dan
terkait dengan praktik singkat penggunaan alat ukur,
seluruh proses pemeliharaan, perbaikan, pembentukan
bidang otomotif. body kendaraan, perakitan, serta
pengenalan alat berat, dump-truck, dan
sejenisnya.
Keselamatan dan Pada akhir fase E, peserta didik mampu
Kesehatan Kerja menerapkan K3LH dan budaya kerja
serta Lingkungan industri, antara lain: praktik-praktik kerja
Hidup (K3LH) yang aman, bahaya-bahaya di tempat
dan budaya kerja kerja, prosedurprosedur dalam keadaan
industri darurat, dan penerapan budaya kerja

5
industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat,
Rajin).
Gambar teknik Pada akhir fase E, peserta didik mampu
menggambar teknik dasar, termasuk
pengenalan macam-macam peralatan
gambar, standarisasi dalam pembuatan
gambar, serta praktik menggambar dan
membaca gambar teknik, dan menentu
kan letak dan posisi komponen otomotif
berdasarkan gambar buku manual.
Peralatan dan Pada akhir fase E, peserta didik mampu
perlengkapan menggunakan peralatan dan perlengkap
tempat kerja an kerja, antara lain persiapan,
kalibrasi, dan penggunaan peralatan dan
perleng kapan sesuai jenis, fungsi dan
manual
perbaikan.
Pemeliharaan Pada akhir fase E, peserta didik mampu
komponen mengidentifikasi komponen utama dan
menjelaskan proses kerja motor 2
langkah dan 4 langkah, menerapkan
persiapan form pemeriksaan, manual
perbaikan, tools, dan SST di tempat
kerja, menerapkan pemeriksaan
komponen dengan alat sesuai dengan
manual perbaikan serta menyimpan hasil
pemeriksaan.
Pekerjaan Pada akhir fase E, peserta didik mampu
elektronika dan memahami komponen elektronika dasar,
pematrian dasar termasuk fungsi dan cara kerja
komponen komponen elektronika dasar,
perakitan, diagnosa gangguan, perawatan
komponen- komponen elektronika, serta
pematrian komponen sesuai prosedur
manual perbaikan, pemeriksaan hasil
pematrian secara visual, dan pengujian
fungsi komponen hasil pematrian.
Dasar sistem Pada akhir fase E, peserta didik mampu
hidrolik dan memahami prinsip dasar sistem
pneumatik hidrolik dan pneumatik, termasuk
komponen
sistem hidrolik dan pneumatik.

5
B. PROYEK PENGUATAN PELAJAR PANCASILA
Profil Pelajar Pancasila dirancang untuk menjawab satu pertanyaan
besar, yaitu “Pelajar dengan profil (kompetensi) seperti apa yang ingin
dihasilkan oleh sistem pendidikan Indonesia?”
“Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki
kompetensi global dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.” Pernyataan
ini berkaitan dengan dua hal, yaitu kompetensi untuk menjadi warga negara
Indonesia yang demokratis dan untuk menjadi manusia unggul dan produktif
di Abad ke-21. Dalam hal ini, peserta didik Indonesia diharapkan dapat
berpartisipasi dalam pembangunan global yang berkelanjutan serta tangguh
dalam menghadapi berbagai tantangan.
Profil Pelajar Pancasila memiliki enam kompetensi yang dirumuskan
sebagai dimensi kunci. Keenamnya saling berkaitan dan menguatkan
sehingga upaya mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang utuh
membutuhkan berkembangnya keenam dimensi tersebut secara bersamaan,
tidak parsial.
Keenam dimensi tersebut adalah:
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.
2. Berkebinekaan global.
3. Bergotong-royong.
4. Mandiri.
5. Bernalar kritis.
6. Kreatif.
Dimensi-dimensi tersebut menunjukkan bahwa profil Pelajar
Pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap dan
perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga dunia.
Penjelasan di atas menggambarkan posisi dan fungsi Profil Pelajar
Pancasila dalam kurikulum sekolah, yaitu sebagai:
1. Tujuan jangka panjang segala proses pembelajaran yang berlangsung di
sekolah

5
2. Kompetensi dan karakter yang perlu dikembangkan oleh setiap warga
sekolah
3. Benang merah yang menyatukan segala praktik yang dijalankan di sekolah

C. PRAKTIK KERJA LAPANGAN


Praktek Kerja Industri (PKL) atau Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
pada kurikulum 2006 atau yang sering lebih dikenal sebagai Praktek Kerja
Lapangan (PKL) dalam Kurikulum Sekolah Penggerak merupakan Program
pembelajaran yang dilaksanakan secara khusus dengan mengambil alokasi
waktu tertentu dan melibatkan pihak lain diluar sistem sekolah. Tempat
pelaksanaan PKL bisa jadi Dunia Industri atau Dunia Usaha dalam bentuk
Perusahaan Swasta atau Instansi Pemerintah
Praktek Kerja Lapangan (PKL) disusun bersama antara sekolah dan
masyarakat (Institusi Pasangan/Industri) dalam rangka memenuhi kebutuhan
peserta didik, sekaligus merupakan wahana berkontribusi bagi dunia kerja
(DU/DI) terhadap upaya pengembangan pendidikan di SMK.
Lembaga Pendidikan kejuruan (SMK) merupakan lembaga yang
secara formal mempersiapkan dan menghasilkan tenaga teknik menengah
sehingga dalam pelaksanaannya harus bertumpu pada 2 pilar pengajaran,
yaitu pengajaran berbasis nilai (value) dan pengajaran berbasis ketrampilan.
Pertama, pengajaran berbasis nilai yaitu penguatan karakter kebangsaan dan
peradaban. Kedua, pengajaran berbasis ketrampilan yaitu penguatan
produktivitas dan kreativitas yang bermuara pada nilai tambah dari suatu
produk.
Salah satu program yang secara langsung berhubungan dengan dua
pilar pengajaran di atas adalah program Praktek Kerja Lapangan (PKL).
Mengingat urgensitas dari program PKL di SMK, maka upaya
penguatan program ini perlu dilakukan terus menerus, dengan harapan
program ini mampu menjawab tantangan kompetensi, kapabilitas, dan
kesempatan kerja serta penciptaan lapangan kerja yang merupakan agenda
besar permasalahan tenaga kerja saat ini.

5
Teknik pelaksanaan
1) Prosedur penempatan ke Perusahaan / Bengkel

Keterangan:
Peserta didik yang ingin mencarin tempat PKL (Du/Di) dapat
menghubungi Du/Di yang bersangkutan, kemudian kalau Du/Di memberikan
persetujuan maka peserta didik melaporkan kepada pihak sekolah dan pihak
sekolah mengirim surat resmi permohonan tempat praktik kepada yang
bersangkutan dan Du/Di bisa langsung mengirim form yang disediakan oleh
sekolah atau membuat surat balasan penerimaan sendiri (menyesuaikan
dengan Du/Di).
Apabila siswa tidak mampu mencari tempat praktik maka dapat
melaporkan kepada pihak sekolah untuk dicarikan tempat praktik dengan
konsekuensi peserta didik harus menerima (siap melaksanakan PKL) di
Du/Di tersebut.
Catatan: Sekolah dapat membatalkan Du/Di yang menjadi pilihan peserta
didik, jika pihak sekolah menganggap Du/Di tersebut tidak layak sebagai
tempat PKL.
2) Prosedur Praktik Kerja Industri
Peserta didik yang sudah mendapat tempat praktik kerja industry
sebelum melaksanakan kegiatan akan mendapatkan pembekalan materi PKL
yang meliputi: pengetahuan dasar kerja berdasarkan kompetensi masing-
masing, etika di tempat kerja, serta komunikasi industri

5
3) Prosedur monitoring pembimbing internal
Pada saat hari pertama peserta didik menjalani PKL maka sekolah
menugaskan Pembina internal untuk meengantar peserta didikke Du/Di, tugas
ini dilakukan dengan disertai mencari informasi yang jelas tentang kondisi
perusahaan, tata cara dan aturan perusahaan, penanggungjawab pembimbing
eksternal, prosedur izin tidak masuk kerja, dan lain-lain sebagai identifikasi
Du/Di bagi pihak sekolah.
Sebagai tindak lanjut pihak sekolah akan melakukan monitoring
secara berkala untuk memastikan bahwa peserta didik benar-benar melakukan
kegiatan praktik kerja industry serta merekam perkembangan PKL dari
pembimbing eksternal sebagai bahan evaluasi.

Pada akhir kegiatan, pembimbing internal melakukan penjemputan


sekaligus ucapan terima kasih atas kerja sama yang telah dilakukan dengan
meminta masukan Du/Di tentang kompetensi peserta didik selama menjalani
PKL.
4) Prosedur pindah Du/Di pada masa PKL
Apabila karena sesuatu hal yang menyebabkan seorang peserta didik
pindah Du/Di, maka prosedurnya:

5
Peserta didik yang akan pindah Du/Di melapor kepada pembimbing
internal untuk selanjutnya pembimbing internal berkoordinasi dengan ketua
PKL. Kemudian ketua PKL bermediasi kepada Du/Di untuk mendapatkan
informasi tentang alasan kepindahan peserta didik PKL di Du/Di tersebut.
Setelah mendapat informasi lengkap maka ketua PKL dan
pembimbing internal memutuskan apakah tempat PKL peserta didik pindah
atau tetap, apabila tetap maka proses PKL berlanjut. Sedangkan apabila
pindah, maka ketua PKL mencarikan DU-DI baru bagi peserta didik untuk
selanjutnya dikoordinasikan dengan pembina internal dari peserta didik
sampai terjadi kesepakatan dan keputusan PKL berlanjut sampai batas waktu
yang ditentukan sesuai jadwal berakhirnya masa PKL.
Walaupun pindah DU-DI diperbolehkan tetapi hal ini bersyarat pada
hal-hal yang bersifat kasuistis, tindak kriminal, sentiment, tawuran atau
ancaman, dan sebagainya. Untuk kasus-kasus yang bersifat umum (ketidak
cocokan pergaulan, kerja terlalu dipaksakan dan lain-lain) diusahakan untuk
tidak pindah karena aspek adaptasi dan komunikasi di saat PKL menjadi
unsur penilaian PKL.
Durasi Waktu Praktek Kerja Lapangan
Durasi waktu PKL adalah 6 bulan. Untuk tahun pelajaran 2021-2022 jadwal
nya sebagai berikut
No Agenda Kegiatan Waktu Pelaksanaan Ket
1 Pembentukan Panitia Oktober 2021
2 Rencana Kegiatan Januari – Desember 2022
3 Koordinasi pembimbing intern Oktober 2021
4 Pembekalan PKL bagi peserta Gelombang I: Januari 2022
didik Gelombang II: Juli 2022
5 Gelombang I: Januari –
Juni 2022
Pelaksanaan PKL
Gelombang II: Juli –
desember 2022
6 Monitoring Selama kegiatan PKL
7 Gelombang I: Juni 2022
Penjemputan peserta didik di
Gelombang II: Desember
Du/Di
2022

5
8 Gelombang I: Juni 2022
Pembuatan laporan PKL Du/Di
Gelombang II: Desember
oleh peserta didik
2022
9 Evaluasi dan tindak lanjut Juli 2022 dan Januari 2023

D. EKSTRAKURIKULER
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler, bahwa :
1) Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh
peserta didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan
kokurikuler, di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan.
2) Kegiatan Ekstrakurikuler diselenggarakan dengan tujuan untuk
mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian,
kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal dalam rangka
mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.
3) Kegiatan Ekstrakurikuler terdiri atas:
a) Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib; dan
b) Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan.
Di SMK Negeri Sukorejo, Kepramukaan ditetapkan sebagai kegiatan
ekstrakurikuler wajib yang pelaksananannya dibina oleh Pembina Gugus
Depan SMK Negeri Sukorejo yang bekerja sama dengan Pembina Pramuka
dari luar sekolah.
Lebih lanjut untuk kegiatan Kepramukaan ini akan dibuat Program
Kerja Keparamukaan tersendiri sebagai Panduan Kegiatan Kepramukaan
Gugus depan SMK Negeri Sukorejo.
Untuk kegiatan ekstrakurikuler Pilihan meliputi :
1) Olah Raga, diantaranya : Volley Ball, Basket, Sepak Bola, Bulu Tangkis,
Pencak Silat, Tenis Meja.
2) Paskibra
3) PMR
4) Albanjari
5
BAB IV
RENCANA PEMBELAJARAN

A. PERATURAN AKADEMIK
Kurikulum Operasional SMK Negerei 1 Sukorejo memuat peraturan
akademik tentang persyaratan dan pemilihan konsentrasi, asesmen, kriteria
kenaikan kelas, dan kriteria kelulusan.
1. Pemilihan konsentrasi
Peserta didik dapat memilih dengan persyaratan sebagai berikut.
a. Nilai pada Mapel Dasar-dasar Kejuruan;
b. Minat dan Bakat;
c. Rekomendasi Wali Kelas; dan
d. Rekomendasi orang tua peserta didik.
2. Asesmen
Prosedur asesmen yang ditetapkan dalam kegiatan asesmen oleh
pendidik dan sekolah sebagai berikut:
a. Asesmen hasil belajar oleh pendidik dilakukan melalui tahapan sebagai
berikut.
1) Perencanaan metode dan teknik asesmen oleh pendidik mengacu
kepada Capaian Pembelajaran.
2) Penyusunan instrumen asesmen disesuaikan dengan perencanaan
metode dan teknik asesmen serta ditelaah/divalidasi oleh sejawat
pendidik mata pelajaran yang sama.
3) Pelaksanaan kegiatan asesmen bersifat fleksibel, menggunakan
strategi, bentuk, dan teknik yang sesuai.
4) Pendidik memfasilitasi pelaksanaan asesmen mandiri oleh peserta
didik pada setiap penyelesaian proses belajar pada setiap unit
kompetensi. Hasil asesmen mandiri diverifikasi oleh pendidik untuk
membantu memastikan kesesuaiannya.

5
5) Analisis hasil asesmen untuk mengetahui level capaian kompetensi
dan/atau ketuntasan belajar, kelebihan, dan kekurangan pembelajaran
baik tingkat peserta didik maupun tingkat kelas.
6) Pemanfaatan hasil analisis untuk merancang pembelajaran remedial,
pengayaan, dan peningkatan mutu pembelajaran dan kualitas
lulusan.
7) Pelaporan berbentuk profil pencapaian kompetensi peserta didik dan
profil kelas serta angka dan/atau deskripsi capaian belajar.
b. Asesmen hasil belajar peserta didik oleh satuan pendidikan dilakukan
melalui tahapan sebagai berikut.
1) Asesmen hasil belajar peserta didik oleh satuan pendidikan
dilakukan mengacu kepada Capaian Pembelajaran dan turunannya.
2) Penyusunan instrumen asesmen disesuaikan dengan perencanaan
metode dan teknik asesmen serta ditelaah/divalidasi oleh tim yang
ditunjuk oleh satuan pendidikan.
3) Pelaksanaan kegiatan asesmen bersifat fleksibel, menggunakan
strategi, bentuk, dan teknik yang sesuai.
4) Analisis hasil asesmen untuk mengetahui daya serap materi
pembelajaran pada tingkat peserta didik maupun tingkat kelas.
5) Pemanfaatan hasil analisis untuk peningakatan mutu satuan
pendidikan.
6) Pelaporan berbentuk profil kelas, profil satuan pendidikan yang
berupa angka dan/atau deskripsi.
c. Prosedur uji kompetensi
Prosedur uji kompetensi meliputi perencanaan, penyusunan
instrumen, pelaksanaan kegiatan, analisis, dan penerbitan sertifikat
kompetensi. Prosedur pengujian dilakukan sesuai ketentuan Lembaga
Sertifikasi Profesi SMKN 1 Sukorejo. Secara umum prosedur pengujian
melalui Uji Kompetensi Keahlian dapat dijelaskan sebagai berikut.
1) Perencanaan metode dan teknik asesmen kepada skema sertifikasi.

5
2) Pembukaan pendaftaran untuk penetapan peserta uji kompetensi
dilanjutkan dengan asesmen mandiri.
3) Penyusunan materi uji kompetensi sesuai dengan skema sertifikasi
kemasan okupasi atau kemasan kualifikasi dengan memerhatikan
perencanaan metode dan teknik asesmen.
4) Validasi materi uji kompetensi oleh tim yang ditunjuk.
5) Penunjukan asesor kompetensi sesuai dengan skema sertifikasi
yang akan diujikan.
6) Penetapan Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang telah terverifikasi
7) Asesmen mandiri peserta, bila sudah dilakukan selama proses
pembeajaran, maka dapat digunakan dalam Uji Kompetensi
Keahlian (UKK).
8) Pelaksanaan kegiatan sertifikasi kompetensi menggunakan strategi,
bentuk, dan teknik yang sesuai dengan tujuan sertifikasi
kompetensi.
9) Pelaporan hasil asesmen kepada LSP SMK Negeri 1 Sukorejo
untuk dirapatkan oleh tim yang ditunjuk.
10) Penerbitan sertifikat kompetensi bagi peserta uji yang dinyatakan
kompeten.
11) Pemanfaatan hasil analisis sertifikasi kompetensi dapat digunakan
untuk pemetaan mutu program, dan perumusan kebijakan satuan
pendidikan.

3. Kriteria Kenaikan Kelas


Yang dimaksud dengan kenaikan kelas adalah pernyataan yang
menegaskan bahwa peserta didik telah kompeten dan berhak melanjutkan
ke kelas selanjutnya.
Pernyataan kompeten ditetapkan berdasarkan pertimbangan kinerja
peserta didik yang meliputi aspek sebagai berikut:
a. Akademik
1) Memperoleh nilai > KKM
6
2) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester
pada tahun pembelajaran yang diikuti
3) Tidak terdapat lebih dari 2 mata pelajaran pada kompetensi
pengetahuan, keterampilan, dan/atau sikap yang belum tuntas/belum
baik pada semester kedua.
b. Non akademik:
1) Presentase kehadiran tatap muka pada setiap mata pelajaran selama
satu tahun minimal 90% diperhitungkan dari tatap muka tanpa
memperhatikan ketidakhadiran karena sakit atau alasan tertentu
sesuai dengan peraturan yang berlaku,
2) Sikap/kepribadian minimal B (ada peningkatan/perubahan sikap
kearah lebih baik terkait dengan nilai-nilai budaya dan karakter
bangsa serta nilai-nilai kewirausahaan) serta tidak terlibat narkoba,
perkelahian/tawuran dan tidak melawan tenaga pendidik/tenaga
kependidikan secara fisik atau non fisik dan tidak terlibat tindak
kriminal
3) Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan sekurang-kurangnya
BAIK.
Kriteria lain yang ditentukan terkait dengan kenaikan kelas antara lain:
a. Jika peserta didik belum menuntaskan Capaian Pembelajaran
kurang dari 3 (tiga) mata pelajaran (bukan kompetensi produktif)
sampai batas akhir tahun ajaran, maka peserta didik dianggap telah
layak naik ke kelas berikutnya. Jumlah mata pelajaran yang belum
tuntas di kelas berikutnya (XI dan XII) maksimal 20% dari jumlah
mata pelajaran di tahun berjalan (3 mata pelajaran),
b. Jika peserta didik masih belum menuntaskan indikator, KD, dan KI
pada > 3 (tiga) mata pelajaran (meskipun mata pelajaran bukan dari
kelompok C) sampai batas akhir tahun ajaran, maka peserta didik
tersebut harus mengulang di kelas yang sama.

6
c. Bagi peserta didik yang dinyatakan tidak naik kelas, seluruh mata
pelajaran, Capaian Pembelajaran yang telah tuntas pada tahun
ajaran sebelumnya wajib diikuti/diulang pada tahun ajaran berjalan,
dan nilai yang diperoleh adalah nilai pada tahun tersebut (nilai pada
tahun ajaran sebelumnya tidak berlaku).
d. Pernyataan kenaikan kelas dilakukan melalui pembagian buku
rapor yang dilakukan di akhir tahun pelajaran. Setiap peserta didik
akan memperoleh buku rapor yang berisi laporan hasil belajar
sesuai dengan jumlah kompetensi yang telah dinyatakan kompeten.
e. Peserta didik bisa dibantu secara optimal sesuai dengan
keperluannya mencapai kompetensi tertentu, sehingga tidak perlu
ada peserta didik yang tidak naik kelas (automatic promotion).
Namun apabila karena alasan yang kuat, misalnya: karena
gangguan kesehatan fisik, emosi, atau mental sehingga tidak
mungkin bisa berhasil mencapai kompetensi yang ditargetkan,
maka peserta didik dinyatakan tidak naik kelas.

4. Kriteria Kelulusan
Kriteria Kelulusan peserta didik dari SMK Negeri 1 Sukorejo
ditetapkan berdasarkan:
a. Permendikbud nomor 03 tahun 2017 tentang Penilaian Hasil Belajar
oleh Pemerintah, dan Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan.
b. Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) tentang Prosedur
Operasional Standar Penyelenggaraan Ujian Nasional
c. Pedoman Penyelenggaraan UKK Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
d. Rapat Dewan Guru
Dalam Permendikbud No 04 Tahun 2018 Pasal 19 telah ditentukan
persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan, maka berdasarkan aturan

6
tersebut SMK Negeri 1 Sukorejo menyusun persyaratan berikut yang
dibahas dan ditetapkan dalam Rapat Dewan Guru :
Peserta didik dinyatakan lulus setelah:
1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2) memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan
3) lulus ujian sekolah.
Peserta didik yang dinyatakan lulus diberikan ijazah.

B. KALENDER PENDIDIKAN
HARI EFEKTIF SEKOLAH, HARI EFEKTIF FAKULTATIF DAN HARI LIBUR
SEKOLAH/MADRASAH DI PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
UNTUK SMK NEGERI SUKOREJO

Keterangan :

Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, waktu pembelajaran


efektif belajar sebagai berikut: (SAMBIL MENUNGGU KEPUTUSAN
LEBIH LANJUT)
Minggu
Jumlah Minggu
Bulan Tidak Keterangan
Minggu Efektif
Efektif
Pelaksanaan MPLS
12-15 Juli bagi Peserta Didik
3 2 1
2021 Kelas X secara
daring
Agustus
4 3 1 Peringatan HUT RI
2021
September Penilaian Tengah
5 5 0
2021 Semester (PTS)

6
Minggu
Jumlah Minggu
Bulan Tidak Keterangan
Minggu Efektif Efektif
atau Kegiatan
Tengah Semester
(KTS) Gasal
Oktober
5 5 0 -
2021
November
4 4 0 -
2021
Class meeting,
Desember Pengisian LHB dan
4 2 2
2021 Libur Akhir
Semester
Januari
5 5 -
2022
Pebruari
4 4 -
2022
Perkiraan Kegiatan
Maret
4 2 2 US dan USBN
2022
Utama
April 2022 5 4
UKK, LPP, EF dan
Mei 2022 4 2 2
LHR
Kegiatan Akhir
Semester Genap
dan Libur Semester
Juni 2022 4 2 2
Genap Tahun
Pelajaran
2021/2021
Libur Semester
Genap Tahun
Pelajaran
Juli 2022 2 0 2 2020/2021 dan
PPDB Tahun
Pelajaran
2021/2022
Jumlah 52 38 14

C. PENGELOLAAN PEMBELAJARAN
1. Pengelolaan Capaian Pembelajaran
a. Guru atau guru bersama instruktur industri menganalisis kedalaman
dan keluasaan capaian pembelajaran (CP) yang harus kuasai oleh

6
peserta

6
didik, meliputi soft skills, hard skills, dan karakter dalam bidang
kecantikan;
b. Guru atau guru bersama instruktur industri menetapkan prosentase
pembelajaran aspek soft skills dan hard skills. Untuk kelas X, semester
1, muatan soft skills 80% dan hard skills 20%, sedangkan semester 2,
muatan soft skills 70% dan hard skills 30%.
c. Guru atau guru bersama instruktur industri mengurutkan kegiatan
belajar yang harus dilakukan oleh peserta didik;
d. Guru atau guru bersama instruktur industri mengidentifikasi kalender
pendidikan yang telah disusun sekolah, untuk sinkronisasi dengan
kegiatan belajar peserta didik;
e. Guru atau guru bersama instruktur industri membuat jadwal pelajaran
sesuai urutan kegiatan belajar peserta didik dan kalender pendidikan;
f. Guru atau guru bersama instruktur industri menganalisis dan
menetapkan strategi pembelajaran, meliputi: (1) tempat belajar, di
kelas, ruangan praktik, industri; (2) belajar kelompok dan individu; (3)
luring dan daring;
g. Guru atau guru bersama instruktur industri menginventarisir sumber-
sumber belajar, antara lain sumber belajar berupa cetak, audio, dan
audio visual untuk mendukung ketercapaian pembelajaran;
h. Dalam hal kajian pengelolaan capaian pembelajaran dilakukan oleh
guru tanpa melibatkan instruktur industri, maka guru wajib
mengkomunikasikan hasil kajiannya kepada instruktur industri.

2. Pengelolaan Peserta Didik


a. Guru atau guru bersama instruktur industri menganilis karakter belajar
peserta didik;
b. Guru atau guru bersama instruktur industri mengelompokan peserta
didik berdasarkan karakter atau pertimbangan lainnya, seperti task
planning groups, teaching groups, seating groups, joint learning groups,

6
collaborative-groups;
c. Dalam hal kajian pengelolaan peserta didik dilakukan oleh guru tanpa
melibatkan instruktur industri, maka guru wajib mengkomunikasikan
hasil kajiannya kepada instruktur industri.

3. Pengolaan Pengajar
a. Guru atau guru bersama instruktur industri menganalisis dan
menetapkan kegiatan belajar yang akan diampu oleh guru dan
instruktur industri;
b. Guru atau guru bersama instruktur industri membuat jadwal
pembelajaran yang akan diampu oleh guru dan instruktur industri;
c. Dalam hal kajian pengelolaan pengajar dilakukan oleh guru tanpa
melibatkan instruktur industri, maka guru wajib mengkomunikasikan
hasil kajiannya kepada instruktur industri.

4. Pengelolaan Sumber Belajar


a. Guru atau guru bersama instruktur industri menetapkan sumber-sumber
belajar yang akan dibuat oleh guru dan instruktur industry;
b. Guru atau guru bersama instruktur industri menetapkan jadwal
pembuatan sumber-sumber belajar;
c. Dalam hal kajian pengelolaan sumber belajar dilakukan oleh guru tanpa
melibatkan instruktur industri, maka guru wajib mengkomunikasikan
hasil kajiannya kepada instruktur industri.

5. Pengelolaan link and match


a. Kurikulum disusun bersama dan berstandar DUDI. Penguatan aspek
soft skills dan karakter kebekerjaan untuk melengkapi aspek hard skills
yang sesuai kebutuhan DUDI;
b. Pembelajaran berbasis riil dari DUDI (PjBL) sejak awal. Memastikan
hard skills akan disertai soft skills dan karakter kesiapan kerja yang
kuat;
6
c. Jumlah dan peran guru/ahli dari DUDI ditingkatkan secara signifikan,

6
minimal mencapai 50 jam/semester/program keahlian;
d. Magang/praktik kerja lapangan (PKL) minimal satu semester;
e. Sertifikasi kompetensi yang sesuai standar dan kebutuhan DUDI, baik
bagi lulusan maupun guru;
f. Guru secara rutin mendapatkan update teknologi dan pelatihan dari
DUDI untuk proses belajar mengajar;
g. Riset terapan yang bermula dari kasus atau kebutuhan nyata DUDI dan
masyarakat, sebagai basis teaching industry/teaching factory,
berkolaborasi dengan DUDI dan stakeholders;
h. Komitmen serapan lulusan oleh DUDI.

6
BAB V
PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN
PROFESIONAL

A. PENDAMPINGAN
Pendampingan pengembangan diri bagi guru dikembangkan
melalui supervisi akademik dan klinis.
1. Supervisi Akademis
Supervisi akademik adalah suatu proses pengawasan yang dilakukan
oleh seseorang (biasanya kepala sekolah) kepada guru, yang bertujuan
untuk menguatkan dan meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar
di sekolah, dan pada gilirannya akan berkontribusi untuk meningkatkan
kualitas proses belajar peserta didik
Melalui kegiatan supervisi akademik, kepala sekolah memastikan
bahwa guru melaksanakan tugas mengajar mereka dengan baik dan siswa
menerima layanan pembelajaran yang terbaik. Melalui supervisi
akademik, guru diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses
pembelajaran, dan kepala sekolah juga dapat membuat program
pengembangan profesionalisme guru. Hal ini dapat dicapai bila guru
mendapatkan bantuan dari kepala sekolah dalam mengembangkan
kemampuannya mengelola proses pembelajaran dalam rangka
pencapaian tujuan pembelajaran.
Dalam pelaksanaan supervisi akademik, kepala sekolah berlaku adil
terhadap semua guru tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan,
jenis kelamin, status sosial ekonomi, dan yang berkebutuhan khusus
dalam mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran.
Pengembangan profesionalsime guru dalam konteks supervisi
akademik tidak hanya fokus pada peningkatan pengetahuan dan
keterampilan mengajar guru, tetapi juga pada pembaharuan komitmen
(commitment), kemauan (willingness), dan motivasi (motivation) guru.
7
Peningkatkan pada kemampuan dan motivasi kerja guru tentu akan
berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran.

Minimal terdapat 3 (tiga) tujuan supervisi akademik dalam


peningkatan kualitas pembelajaran, yaitu sebagai berikut.
1. Supervisi akademik dilaksanakan untuk membantu guru
meningkatkan kemampuan profesionalnya, yang mencakup
pengetahuan akademik, pengelolaan kelas, keterampilan proses
pembelajaran, dan dapat menggunakan semua kemampuannya ini
untuk memberikan pengalaman belajar yang berkualitas bagi peserta
didik.
2. Supervisi akademik dilakukan untuk memeriksa atau memastikan
proses pembelajaran di sekolah berjalan sesuai ketentuan dan tujuan
yang ditetapkan. Kegiatan pengawasan ini dapat dilakukan melalui
kunjungan ke kelas-kelas di saat guru sedang mengajar, percakapan
pribadi dengan guru, teman sejawatnya, maupun dengan peserta didik.
3. Supervisi akademik dilakukan untuk mendorong guru meningkatkan
kompetensinya, melaksanakan tugas mengajarnya dengan lebih baik
dengan menerapkan pengetahuan dan keterampilannya, dan memiliki
perhatian yang sungguh-sungguh (commitment) terhadap tugas dan
tanggung jawabnya sebagai guru.
Supervisi akademik berkaitan erat dengan pembelajaran berkualitas,
karena proses pembelajaran yang berkualitas memerlukan guru yang
profesional, dan guru profesional dapat dibentuk melalui supervisi
akademik yang efektif. Guru sebagai pelaku utama dalam proses
pembelajaran dapat ditingkatkan profesionalitasnya melalui supervisi
akademik sehingga tercapai tujuan pembelajaran.
Melalui supervisi akademik, refleksi praktis untuk asesmen unjuk
kerja guru dapat dilaksanakan, kesulitan dan permasalahan dalam
proses pembelajaran dapat diidentifikasi, informasi mengenai
kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran dapat
7
diketahui, dan program tindak lanjut untuk pengembangan
profesionalitas guru dapat disusun. Dengan demikian, supervisi
akademik adalah bagian dari proses pengembangan keberlanjutan
profesionalitas guru agar semakin mampu menyediakan layanan
belajar yang berkualitas bagi peserta didik.
2. Supervisi Klinis
Supervisi klinis adalah supervisi akademik yang menggunakan model
pendekatan berbasis permintaan/kebutuhan guru. Supervisi klinis
berlangsung dalam bentuk hubungan tatap muka antara kepala
sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala sekolah/pengawas dan guru.
Fokus pengamatan pada saat supervisi klinis adalah hal yang menjadi
permasalahan bagi guru yang disupervisi, dan pengamatan dilakukan
secara teliti dan mendetail. Hubungan antara kepala sekolah/guru senior
yang ditunjuk kepala sekola/pengawas sebagai supervisor dan guru
sebagai hubungan kolegial, bukan atasan bawahan, karena supervisi
klinis dilakukan secara bersama antara kepala sekolah/guru senior yang
ditunjuk kepala sekolah/pengawas dan guru. kepala sekolah/guru senior
yang ditunjuk kepala sekolah/pengawas melakukan supervisi klinis atas
dasar permintaan guru yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan
proses pembelajaran, karena itu kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk
kepala sekola/pengawas dalam melaksanakan supervisi didasarkan pada
semangat tolong menolong. Langkah-langkah yang dilakukan dalam
supervisi klinis meliputi langkah awal, observasi, dan umpan balik.
a. Tahap Pertemuan Awal
Pertemuan awal, bertujuan agar kepala sekolah/guru senior yang
ditunjuk kepala sekola/pengawas dan guru bersama-sama
mengembangkan kerangka kerja observasi kelas yang akan
dilaksanakan. Guru yang akan disupervisi menyiapkan CP dan ATP,
dan kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala sekola/pengawas
sebagai supervisor mempelajari dan memahami tujuan pembelajaran

7
yang akan dicapai. Langkah selanjutnya menetapkan waktu dan
tempat pelaksanaan supervisi, proses pelaksanaan pembelajaran, dan
menentukan aspek-aspek yang akan diobservasi dan cara
mengobservasinya. Hasil akhir pertemuan awal ini adalah kesepakatan
(contract) kerja antara supervisor dan guru.

b. Tahap Observasi Pembelajaran


Tahap kedua dalam proses supervisi klinis adalah mengamati
proses pembelajaran secara sistematis dan objektif, dimana supervisor
mengamati guru mengajar sebagaimana digariskan dalam ATP.
Aspek- aspek yang akan diobservasi harus sesuai dengan hasil diskusi
antara supervisor dan guru pada pertemuan awal.
c. Tahap Pertemuan Balikan
Pertemuan balikan atau pertemuan pemberian umpan balik
dilakukan segera setelah melaksanakan observasi proses
pembelajaran, dengan ketentuan bahwa hasil observasi sudah
dianalisis terlebih dahulu. Tujuan utama pertemuan balikan ini adalah
bersama-sama membahas hasil pengamatan proses belajar-mengajar
yang dilakukan oleh sekolah. Inti pembicaraan dalam pertemuan
balikan ini difokuskan pada identifikasi dan analisis persamaan dan
perbedaan antara perilaku guru dan peserta didik yang diharapkan
dengan perilaku aktual guru dan peserta didik, serta membuat
keputusan tentang apa dan bagaimana langkah yang seharusnya
diambil untuk menindaklanjuti perbedaan tersebut.

B. EVALUASI
Evaluasi di SMK Negeri 1 Sukorejo dikategorikan menjadi 2 (dua),
yaitu evaluasi pembelajaran dan evaluasi kurikulum.
1. Evaluasi Pembelajaran

7
Evaluasi pembelajaran dimaksudkan untuk mendapatkan data dan
informasi yang diperlukan dalam menentukan sejauh mana dan
bagaimana pembelajaran yang telah berjalan agar dapat membuat
asesmen (judgement) dan perbaikan yang dibutuhkan untuk
memaksimalkan hasil pembelajaran peserta didik.
Tujuan dari evaluasi pembelajaran adalah antara lain untuk: (1)
meningkatkan hasil belajar, keterlibatan, dan kepuasan belajar peserta
didik; (2) menunjukkan kekuatan dari program belajar sebagai
implementasi kurikulum operasional; (3) mengevaluasi perubahan
terkini dari implementasi yang dilakukan; (4) mengidentifikasi program
belajar yang perlu diperbaiki; (5) mengukur ketercapaian visi dan misi
lewat program yang diajarkan di sekolah; dan (6) sarana pemberian
umpan balik pada kompetensi mengajar guru, yang selaras dengan
tujuan dan kebutuhan belajar peserta didik.
Beberapa aspek yang ditinjau dalam evaluasi pembelajaran antara
lain: (1) alur pembelajaran dan tujuan pembelajaran; (2) pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang akan disasar; (3) sumber materi ajar,
perlengkapan visual maupun auditori, kesesuaian dengan tahapan
perkembangan anak; (4) persepsi peserta didik dalam proses belajar; (5)
persepsi DUDI dalam melihat perkembangan penguasaan kompetensi;
dan (6) persepsi orang tua peserta didik dalam melihat perkembangan
peserta didik.
Beberapa cara yang ditempuh dalam melakukan evaluasi
pembelajaran antara lain sebagai berikut.
a. Kolaboratif: Melibatkan seluruh stakeholder sekolah.
b. Reflektif: Melihat kembali pencapaian dan kekurangan dari
berbagai aspek, jujur, dan berdasarkan bukti.
c. Berdasarkan Data: Membuat kesimpulan berdasarkan fakta
yang ditelaah secara seksama.

7
d. Berpusat pada Anak: Mengedepankan kepentingan anak
dalam mengambil kesimpulan maupun keputusan.
e. Fokus pada perbaikan dan pengembangan kompetensi peserta
didik.
Kegiatan evaluasi pembelajaran melibatkan berbagai pihak, agar
hasilnya objektif dan mendalam. Pihak-pihak yang terlibat tersebut
antara lain: guru mata pelajaran umum dan kejuruan, wakasek bidang
kurikulum, kepala sekolah, peserta didik, orang tua peserta didik, dan
duni industry, dunia usaha, dan dunia kerja.
Langkah terakhir dari evaluasi pembelajaran adalah refleksi dan
pemberian umpan balik, yang dilakukan secara terus menerus dalam
keseharian belajar mengajar. Guru diwajibkan untuk melakukan refleksi
mandiri terhadap kriteria kesuksesan yang telah ditetapkan (Capaian
Pembelajaran, ATP, profil Pelajar Pancasila). Beberapa pertanyaan
yang dapat digunakan guru dalam melakukan evaluasi pembelajaran
antara lain data apa yang dibutuhkan dalam proses evaluasi?;
Bagaimana program/pembelajaran dijalankan?; Faktor apa saja yang
memengaruhi
keberhasilan program/pembelajaran?; Faktor apa saja yang
menjadi tantangan pelaksanaan program/pembelajaran?; Apa saja hal-
hal yang dibutuhkan untuk meningkatkan keberhasilan pembelajaran?;
Bagaimana pemimpin satuan pendidikan dapat mendukung
pengembangan profesional guru?; Apa saja yang sudah dilakukan
dengan baik dalam pelaksanaan pembelajaran?; Faktor apa saja yang
mempengaruhinya?; dan Apa yang perlu diperbaiki ke depannya? Guru
dapat mengembangkan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang dirasa
dapat mengumpulkan data yang lebih akurat dan mendalam.

2. Evaluasi Kurikulum
Kurikulum operasional SMK Negeri 1 Sukorejo dievaluasi
secara periodik, untuk mendapatkan perbaikan sesegera mungkin.
7
Guru

7
dan/atau instuktur industri setiap hari membuat catatan anekdotal secara
informal mengenai bagaimana proses belajar berjalan, bagaimana
tujuan belajar tercapai, bagaimana peserta didik merespon proses
kegiatan belajar, bagaimana persepsi DUDIKA. Setelah melakukan
asesmen formatif, secara individual maupun tim, guru dan/atau
instruktur industri mereview proses belajar dan tercapainya tujuan dan
melakukan perbaikan maupun penyesuaian terhadap proses belajar
untuk setiap unit pembelajaran. Setiap akhir semester, dan/atau
instruktur industri dan tim melihat kontinum pencapaian, serta setiap
akhir tahun pembelajaran, dan/atau instruktur industri dan tim
melakukan evaluasi terhadap pencapaian satu tahun dan bagaimana hal
tersebut berkontribusi dengan tujuan sekolah, serta visi dan misi
sekolah. Sumber-sumber informasi yang dapat digunakan dalam
melakukan evaluasi kurikulum antara lain data asesmen: hasil asesmen
peserta didik per unit; proyek peserta didik; survey lulusan; refleksi
proses belajar oleh dan/atau instruktur industri; observasi Kepala
Sekolah; karya yang dihasilkan peserta didik; portofolio peserta didik,
dan pameran karya hasil belajar peserta didik.
Dalam pengumpulan informasi untuk evaluasi kurikulum
operasional sekolah dilakukan dengan berbagai metode antara lain:
belajar mandiri; melakukan asesmen berupa refleksi mandiri secara
individual terhadap kriteria kesuksesan yang telah ditetapkan (tujuan
belajar, capaian pembelajaran, ATP, profil pelajar pancasila); focus
group discussion dan dialog data per level ajar; melakukan diskusi
secara berkelompok untuk melihat hubungan antar data yang dimiliki
pada catatan anekdotal, hasil belajar peserta didik, serta refleksi dalam
self- study, untuk menganalisa masalah dan menarik kesimpulan,
persepsi DUDIKA, serta mengambil keputusan untuk melakukan
perbaikan; kuesioner peserta didik; mengumpulkan persepsi peserta
didik terhadap proses, materi/bahan ajar, serta bagaimana peserta didik
memaknai hasil
7
belajarnya; kuesioner orang tua untuk mengumpulkan persepsi orang
tua peserta didik terhadap perkembangan belajar peserta didik.

C. PENGEMBANGAN PROFESIONAL
SMK Negeri 1 Sukorejo dalam meningkat profesional guru
dilakukan dengan berbagai program, antara lain sebagai berikut.
1. Sertifikasi guru
SMK Negerei 1 Sukorejo memiliki 61 orang guru, sedangkan yang telah
disertifikasi sebanyak 8 orang, sedangkan selebihnya masih dalam
proses penilaian dan pengajuan. Pengajuan sertifikasi guru berdasarkan
pada peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Pemerintah
Pusat. Sertifikasi adalah sebagai penghargaan dan peningkatan
profesionalitas guru, sehingga diharapkan guru yang telah memiliki
sertifikasi memiliki etos kerja yang tinggi.
2. Magang industri
Peningkatan profesionalitas penddik dan tenaga kependidikan (PTK)
dilakukan dengan magang industri. Setiap tahun sekolah merancang
program magang bagi PTK. Selain itu setiap PTK juga diberi
kesempatan untuk melaksanakan magang secara mandiri. Magang
diutamakan bagi guru kejuruan untuk meningkatkan kompetensinya.
Perencanaan magang diawali dengan analisis kebutuhan peningkatan
kompetensi guru, selanjutnya disusun prioritas disesuaikan dengan
kemampuan pendanaan sekolah dan kemitraan dengan DUDI.
Beberapa DUDIKA mitra sekolah memiliki program magang secara
periodik bagi guru kejuruan. Biaya magang yang dilaksanakan atas
dasar kemitraan dilakukan dalam dua strategi, yaitu: (1) magang dengan
biaya penuh dari DUDIKA; dan (2) magang dengan sharing pendanaan
antara sekolah dan DUDIKA.
3. Pelatihan kompetensi pedagogik dan profesional
Mengirim beberapa guru atau tenaga kependidikan ke lembaga-lembaga

7
pelatihan seperti Balai Besar Pengembangan Penjamin Mutu
Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Otomotif dan Elektronika.
4. Studi Banding
SMK Negerei 1 Sukorejo secara berkala memberi kesempatan kepada
PTK untuk studi di industri dan dunia usaha terkait sebagai
penambahan wawasan, khususnya untuk melihat tren karya kecantikan
masa kini dan yang akan datang, profesi dan jabatan yang ada di
industri, manajemen bisnis, pemasaran produk, kemitraan/kolaborasi
dalam berbisnis, kewirausahaan, penerapan teknologi 4.0, serta isu-isu
penting lainnya yang berkaitan dengan industri kecantikan.
5. Kewirausahaan
Sekolah memberi kesempatan pada guru untuk mengembangkan
kemampuan dalam bidang kewirausahaan, melalui peningkatan usaha
mandiri yang telah dilakukan secara individu atau mendorong guru
untuk menjadi pengusaha pemula bekerja sama dengan DUDIKA.
Tujuan utama dari program ini adalah agar guru memberikan
keteladanan dan menjadi sosok inspiratif bagi peserta didik, dan
diharapkan guru dapat membimbing peserta didik secara optimaldalam
berwirausaha. Jika guru telah memiliki kemampuan nyata dalam
berwirausaha niscaya tidak akan lagi dianggap hanya memiliki
kemampuan teoritis semata.
6. Seminar, lokakarya, dan keterlibatan dalam MGMP
SMK Negerei 1 Sukorejo juga memberi kesempatan kepada guru
kejuruan mengikuti seminar/webinar, lokakarya, kegiatan di MGMP, uji
kompetensi, dan lain-lain secara periodik di sekolah atau di luar
sekolah. Hal tersebut dilakukan dalam rangka memberikan kesempatan
pada guru untuk meningkatkan kompetensi, sehingga diharapkan guru
secara terus menerus meningkatkan kemampuannya.
7. Studi lanjut
Sekolah memberikan kesempatan kepada PTK untuk melanjutkan studi
ke jenjang yang lebih tinggi. Studi lanjut sampai saat ini dilakukan
7
secara individu, sekolah hanya memberikan regulasi untuk
memermudah proses studinya. Sekolah juga berupaya untuk
mencarikan peluang- peluang beasiswa dari pemerintah, lembaga-
lembaga swasta, dan DUDIKA.

8
LAMPIRAN

1. Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


2. Instrumen Validasi KTSP SMK Tahun 2021/2022
3. SK. Kepala Sekolah tentang Pembetukan Tim Penjaminan Mutu Sekolah
4. SK. Kepala Sekolah tentang Pembetukan Tim pelaksana Supervisi
dan Penilaian Kinerja Tendik
5. SK. Kepala Sekolah tentang Pembetukan Tim Pengembang Kurikulum
6. SK Kepala Sekolah tentang Kalender Akademik Sekolah
7. SK Satuan Tugas Gugus Covid Sekolah

Anda mungkin juga menyukai