1
LEMBAR PENETAPAN DAN PENGESAHAN
Dokumen Kurikulum Operasional Sekolah SMK Negeri 1 Lingsar Kabupaten Lombok Barat
Provinsi Nusa Tenggara Barat telah mendapat pertimbangan dari Komite Sekolah, Pengawas
Pembina, Kepala Cabang Dinas Lombok Barat-Mataram dinyatakan berlaku mulai Tahun
Pelajaran 2021/2022.
Ditetapkan di : Lingsar
Tanggal : Juli 2021
Komite Sekolah Kepala SMK Negeri 1 Lingsar
i
KATA
PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya, SMK Negeri 1 Lingsar Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara
Barat telah dapat meyelesaikan Kurikulum Operasional Tingkat Satuan Sekolah.
Keluarga besar SMK Negeri 1 Lingsar menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih
kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Kurikulum Operasional Tingkat Satuan
Sekolah.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan Kurikulum Operasional ini, masih belum
sempurna sehingga dibutuhkan revisi secara kontinue dan berkesinambungan agar progres
keberhasilan pencapaian kegaitan dapat terukur dengan valid.
Besar harapan kami semoga Kurikulum Operasional ini, dapat diimplementasikan secara
penuh dan menjadi tolok ukur keberhasilan program SMK Negeri 1 Lingsar.
3
IDENTITAS SEKOLAH
Nama sekolah : SMK Negeri 1 Lingsar
NPSN : 50205416
NSS 40.1.23.01.05.007
Status akreditasi : Terakreditasi A(Tek. Otomotif (TKR dan
TSM) dan Tek. Komputer dan informatika
(multimedia dan RPL), Tata Busana, UPW,
Akomodasi Perhotelan,Tata Boga,
DKV,Kecantikan kulit dan rambut,
Pengelasan, Perikanan Air Tawar,TITL, dan
Teknik Energi Terbarukan)
Alamat sekolah
Jalan : Gora II Nomor 4, Batu Kumbung
Kecamatan : Lingsar
Kabupaten/ : Lombok Barat
Kota : Nusa Tenggara Barat
Propinsi : 83371
Kode Pos : 081907133381
Telepon/HP
SK pendirian
Nomor : 667/A.A.3/KU/2006
Tanggal : 17 Januari 2006
Program Keahlian : 1. Teknik Otomotif (Teknik Kendaraan
Ringan Otomotif)
2. Teknik Informatika(Multimedia)
3. Busana (fashion)
4. Layanan Usaha Wisata (UPW)
5. Perhotelan ( Akomodasi Perhotelan)
6. Rekayasa Perangkat Lunak
7. Kuliner (Tata Boga)
8. Teknik Pengelasan
9. Kecantikan Kulit dan Rambut
10. Desin Komunikasi Visual (DKV)
11. Perikanan air Tawar
12. Teknik Energi Terbarukan (TESHA)
13. Teknik Ketenaga listrikan (TITL, TPTL)
Kepala sekolah
Nama : Drs. H. Burhan, M.Pd
NIP : 19631231199903 1 039
SK yang : BupGubenur Nusa Tenggara Barat
mengangkat : 821.2-1/003/BKD/2018
Nomor SK : 03 Januari 2018
Tanggal : 03 Januari 2018
TMT
Komite sekolah
Nama ketua : Drs. H. Herman Budasih, M.Si.
Nomor SK : 422.5/014/SMK.1/2014
4
Tanggal : 26 Juli 2014
DAFTAR
ISI
A. LatarBelakang...............................................................................................................................1
B. Landasan.......................................................................................................................................2
1. Landasan Filosofis .................................................................................................................2
2. Landasan Sosiologis...............................................................................................................2
3. Landasan Psikopedagogis .....................................................................................................3
4. Landasan Teoritis ..................................................................................................................3
5. Landasan Yuridis...................................................................................................................3
5
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN SATUAN PENDIDIKAN
.............................................................8
A. Struktur Kurikulum..................................................................................................................8
B. Capaian Pembelajaran ..........................................................................................................10
C. Pembelajaran ........................................................................................................................12
D. Layanan Bimbingan dan
Konseling........................................................................................14
E. Ekstrakurikuler .......................................................................................................................1
5
F. Praktek Kerja Lapangan ........................................................................................................16
G. Kalender Pendidikan .............................................................................................................18
BAB IV ....................................................................................................................................................22
RENCANA PEMBELAJARAN .........................................................................................................22
A. Perencanaan
Pembelajaran............................................................................................................22
a. Modul Ajar
...............................................................................................................................22
b. Assesmen .................................................................................................................................2
2
B. Pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja ...............................24
BAB V .....................................................................................................................................................26
PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL ................................................26
A. Pendampingan ...............................................................................................................................26
B. Evaluasi...........................................................................................................................................29
C. Pengembangan Profesional ...........................................................................................................31
LAMPIRAN ............................................................................................................................................34
6
BAB
I
KARAKTERISTIK SATUAN
PENDIDIKAN
A. Latar Belakang
SMKN 1 LINGSAR sebagai salah satu institusi pendidikan kejuruan tingkat menengah di
Kabupaten Lombok Barat, berkeinginan dan berkewajiban untuk mengimplementasikan
Undang- Undang Nomor 20 tahun 2003 tersebut. Dalam pelaksanaannya, SMKN 1 LINGSAR
selain mengacu pada ketentuan Undang-Undang yang berlaku, juga melihat dan
memperhatikan kepentingan-kepentingan, issue dan konsep pendidikan kejuruan secara
global, selain tentu memperhatikan pula potensi, kemampuan dan kearifan lokal yang
dimiliki.
Oleh karena itu, SMKN 1 LINGSAR sedikit banyaknya tentu mempunyai peran dan tanggung
jawab untuk ikut ambil bagian dalam rangka meningkatkan kualitas SDM peserta didiknya.
Salah satu faktor yang perlu menjadi perhatian sekolah adalah Raw input material peserta
didik sebagai bahan baku utama lulusan. Sebagai sebuah sekolah yang berada di pinggirian,
maka permasalahan klasiknya adalah bahwa raw input material peserta didik berasal dari
kalangan yang secara lingkungan akademisnya tentu berbeda dari peserta didik yang berada
di daerah perkotaan. Masih ditemukannya anak yang belum bisa membaca adalah sebuah
indikasi bahwa raw input material peserta didik SMKN 1 LINGSAR secara umum bukanlah
dari kalangan high grade academic quality. Ini tentu adalah sebuah tantangan bagaimana
sekolah harus berupaya meningkatkan kualitas SDM tersebut, sehingga peningkatan layanan
kualitas pembelajaran menjadi sebuah hal mutlak yang perlu dilakukan untuk menjaga
kualitas lulusan.
Sumber daya Manusia ini sangat berpengaruh dalam peningkatan kualitas layanan, SMK
Negeri 1 Lingsar memiliki guru 90 orang dengan jenjang Pendidikan D3 sebanyak 5 orang, S1
80 orang dan S2 sebanyak 5 orang, diantaranya 34,6% PNS dan 63.4% tenaga honorer.
Untuk tenaga kependidikan, SMK Negeri 1 Lingsar hanya memiliki 41 orang 5 orang PNS dan
35 Honorer Dengan segala keterbatasan SMK Negeri 1 Lingsar, berusaha untuk selalu
meningkatkan pelayanan kualitas pembelajaran.
SMK Negeri 1 Lingsar memiliki 8 (Delapan) program keahlian, diantaranya program keahlian
Teknik Otomotif, Teknik Energi Terbarukan, Tekniki Ketenaga listrikan, Usaha Layanan
Wisata, Perhotelan, Kuliner, KEcantikan dan SPA dan Busana
Pada tahun pelajaran 2020/2021 Program Keahlian Teknik Otomotif salah satu program
keahlian yang pernah mendapat bantuan Center of Excelence (COE), sehingga program
keahlian Teknik Otomotif memiliki fasilitas yang sangat memadai untuk menunjang
pembelajaran peserta didik dan telah dilengkapi dengan teknologi IOT.
Dengan adanya Program SMK Pusat Keunggulan, pada tahun pelajaran 2021/2022 SMK
Negeri 1 Lingsar berusaha untuk mengikuti perkembangan kurikulum SMK. Untuk
1
mendukung dan menjamin tercapainya visi Program SMK Pusat Keunggulan, sebagai sekolah
Pusat Keunggulan SMK NEGERI 1 LINGSAR perlu menyusun Kurikulum Operasional Sekolah
sebagai pedoman
2
penyelenggaraan Program SMK Pusat Keunggulan, yang digunakan sebagai panduan dalam
melaksanakan Program SMK Pusat Keunggulan.
B. Landasan
1. Landasan Filosofis
Pendidikan adalah salah satu wujud kebudayaan manusia yang selalu tumbuh dan
berkembang, tetapi ada kalanya mengalami penurunan kualitas sehingga hancur
perlahan-lahan seiring dengan perkembangan zaman. Kurikulum SMK Negeri 1
Lingsar disusun untuk mengemban misi agar dapat turut mendukung perkembangan
kebudayaan pada arah yang positif. Karena itu, kurikulum SMK Negeri 1 Lingsar
harus memperhatikan beberapa hal mendasar sebagai berikut:
1) Pendidikan harus menanamkan tata nilai yang kuat dan jelas sebagai landasan
pembentukan watak dan perkembangan kehidupan manusia.
2) Pendidikan harus memberikan sesuatu yang bermakna, baik yang ideal maupun
pragmatis, sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
3) Pendidikan harus memberikan arah yang terencana bagi kepentingan bersama
peserta didik, keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara.
Pendidikan menjadi bermakna apabila secara pragmatis dapat mendidik manusia dapat
hidup sesuai dengan zamannya. Pendidikan harus dilihat sebagai wahana untuk
membekali peserta didik dengan berbagai kemampuan guna menjalani dan mengatasi
masalah kehidupan pada hari esok maupun masa depan yang selalu berubah.
Pendidikan kejuruan perlu mengajar dan melatih peserta didik untuk menguasai
kompetensi dan kemampuan lain yang dibutuhkan untuk menjalani kehidupan sebagai
modal untuk pengembangan dirinya di kemudian hari.
2. Landasan Sosiologis
Kurikulum dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan perubahan rancangan
dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika kehidupan masyarakat,
bangsa, dan negara, sebagaimana termaktub dalam tujuan pendidikan nasional.
3
3. Landasan Psikopedagogis
Kurikulum dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan konsepsi pendidikan
yang bersumbu pada perkembangan peserta didik beserta konteks kehidupannya,
sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik transformatif.
4. Landasan Teoritis
Sebagiamana berpatokan pada 8 standar pendidikan, maka kurikulum mestilah
dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar” (standard-based
education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum).
Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas
minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar
seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap,
berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.
5. Landasan Yuridis
1. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. PP Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Permendikbud No.34 Tahun 2018 Tentang SNP SMK
4. Peraturan Pemerintah Nomor 75 Tahun 2021 tentang Standar Nasional
Pendidikan
1. Permendikbud Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter
2. Permendikbud Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMK
3. Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP pada Pendidikan Dasar dan
Menengah
4. Permedikbud Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler
Pendidikan
Dasar dan Menengah
5. Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai
Ekstrakurikuler Wajib
6. Permendikbud Nomor 64 Tahun 2014 tentang Peminatan Pendidikan Menengah
7. Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014 tentang Implementasi Mulok Kurikulum
4
2013
5
8. Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada
Pendidikan Dasar dan Menengah
9. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti
10. Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh
Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah
11. Permendikbud No 34 Tahun 2018 (tentang Standar Nasional Pendidikan
SMK/MAK)
12. Lampiran I Permendikbud No 34 Tahun 2018 (tentang Standar Kompetensi
Lulusan SMK/MAK)
13. Lampiran II Permendikbud No 34 Tahun 2018 (tentang Standar Isi SMK/MAK)
14. Lampiran III Permendikbud No 34 Tahun 2018 (tentang Standar Proses
SMK/MAK)
15. Lampiran IV Permendikbud No 34 Tahun 2018 (tentang Standar Penilaian
SMK/MAK)
16. Permendikbud No 34 Tahun 2018 (tentang Standar Nasional Pendidikan
SMK/MAK)
17. Permendikbud Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter
18. Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru,
Kepala Sekolah, dan Pengawas
19. Permendikbud Nomor 4 Tahun 2018 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan
Pendidikan dan Pemerintah pada Pendidikan Dasar dan Menengah
20. Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor 464/D.D5/KR/2018 tentang KI dan KD
Mata Pelajaran pada SMK
21. Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 06/D.D5/KK/2018 tentang Spektrum
Keahlian SMK/MAK
22. Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 07/D.D5/KK/2018 tentang Struktur
Kurikulum SMK/MAK
23. Intruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016, tentang Revitalisasi Sekolah Menengah
Kejuruan dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya
Manusia Indonesia.
24. Peraturan Menteri Perindustrian No. 3/M-IND/PER/1/2017 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis
Kompetensi yang Link and Match dengan Industri
25. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 36 Tahun 2016, Tentang Penyelenggaraan
Pemagangan di Dalam Negeri.
26. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50 Tahun 2000 tentang
Praktik Kerja Lapangan bagi Peserta Didik;
27. Keputusan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Republik Indonesia Nomor 165/M/2021 tentang Program Sekolah
Menengah Kejuruan Pusat keunggulan
6
C. Prinsip Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
1. Berpusat peserta didik
yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi, kebutuhan
perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik. Profil Pelajar
Pancasila selalu menjadi rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan
kurikulum operasional sekolah.
2. Konstektual
Menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan,
konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri (khusus
SMK), dan menunjukkan karakteristik atau kekhususan peserta didik
berkebutuhan
khusus (khusus SLB)
3. Esensial
yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan
digunakan di satuan pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan
mudah
dipahami
4. Akuntabel
dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan actual
7
BAB
II
VISI, MISI DAN TUJUAN SMKN 1
LINGSAR
A. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan
1. Tujuan pendidikan
1.1 Tujuan Pendidikan Nasional
Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
9
6. Memanfaatkan dan memelihara fasilitas pendukung proses pembelajaran berbasis
TIK
7. Menjalin kerja sama dengan IDUKA sesuai dengan bidang keahlian untuk
meningkatkan kompetensi dan pemasaran lulusan
8. Menghasilkan lulusan yang bekerja mandiri dan produktif
1
0
BAB
III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN SATUAN
PENDIDIKAN
A. Struktur Kurikulum
1
1
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: 3 3 3 3 3 -
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti -
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-
dan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 -
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 -
4. Matematika 4 4 - - - -
5. Bahasa Inggris 2 2 - - - -
6. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 3 2 2 - -
7. Sejarah 2 2 2 2 - -
8. Seni 2 2 - - - -
Jumlah A 22 22 12 12 8 -
B. KEJURUAN
1. Matematika Kejuruan - - 3 3 3 -
2. Bahasa Inggris dan /atau Bahasa Asing Lainnya Kejuruan - - 3 3 3 -
3. Informatika 4 4 - - - -
4. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 6 6 - - - -
5. Kejuruan - - - - - -
a. Dasar-Dasar Teknik Otomotif 6 6 - - - -
b. Konsentrasi Pilihan: ( 846 JP) - - 15 15 17 -
6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 5 -
7. Praktik Kerja Lapangan - - - - - 44
8. Mata Pelajaran Pilihan - - 4 4 6 -
Jumlah B 16 16 30 30 34 44
Total 38 38 42 42 42 44
C. Pengembangan Karakter dan Budaya Kerja Berbasis
8 8 4 4 4 -
Profil Pelajar Pancasila
9
B. Capaian Pembelajaran
Capaian Pembelajaran adalah suatu ungkapan tujuan pendidikan, yang merupakan suatu
pernyataan tentang apa yang diharapkan diketahui, dipahami, dan dapat dikerjakan oleh
peserta didik setelah menyelesaikan suatu periode belajar (Dikti, 2015: 1). Dalam
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 958/P/2020 tentang Capaian
Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan dasar dan Menengah
dinyatakan bahwa Capaian Pembelajaran merupakan bentuk pengintegrasian kompetensi
inti dan kompetensi dasar yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi yang
meliputi sekumpulan kompetensi dan lingkup materi.
Capaian Pembelajaran berfokus apa yang diharapkan pada siswa di akhir pembelajaran,
hal ini sejalan dengan pendekatan student centered dalam dunia pendidikan. Kondisi ini
juga ditegaskan oleh Kennedy et.al (2014:3) yang menyatakan bahwa trend internasional
dalam pendidikan menunjukkan pergeseran dari tradisional pendekatan "berpusat pada
guru" ke pendekatan "berpusat pada siswa". Model alternatif ini berfokus pada apa yang
diharapkan dari siswa yang harus dilakukan di akhir modul atau program.
10
3. Capaian Pembelajaran Kelompok Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan
Budaya Kerja
Kemendikbud meluncurkan program pendidikan karakter yang berlandaskan
Pancasila dan diberi nama Profil Pelajar Pancasila. Profil Pelajar Pancasila adalah
perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki
kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam
ciri utama beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia,
berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif, yang
dibangun melalui budaya sekolah, pembelajaran intrakurikuler, proyek penguatan,
dan ekstra kurikuler.
SMKN 1 Lingsar, sebagai sebuah identitas warga Lombok yang merupakan Suku
Sasak, tentu merupakan bagian tak terpisahkan dari adat dan kebudayaan Lombok
itu sendiri, dan sebagai bentuk kecintaan dan kepedulian, serta pewarisan nilai
budaya tersebut terhadap generasi muda, maka sudah sewajarnya apabila
menempatkan Bahasa Sasak sebagai bagian dari Muatan Lokal yang
diselenggarakan di SMKN 1 Lingsar. Hal ini sejalan pula dengan Peraturan
Gubernur Nusa Tenggara Barat nomor 69 tahun 2013 tentang Pembelajaran
Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah pada Jenjang Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah.
11
C. Pembelajaran
1. Pembelajaran pada saat masa pandemi Covid-19
Berdasarkan Surat Edaran Sesjen Kemendikbud No. 15 tahun 2020 tentang Pedoman
Penyelenggaran Belajar dari rumah dalam masa darurat Penyebaran Covid-19,
dilaksanakan dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Mengacu kepada Surat Edaran tersebut, pada awal tahun ajaran baru 2021/2022 SMK
Negeri 1 Lingsar di masa pandemic Covid-19 akan melaksanakan Belajar Dari
Rumah (BDR) dengan pendekatan pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (daring).
Hal ini sesuai dengan sesuai dengan prinsip-prinsip yang tertuang dalam Surat Edaran
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan
Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease
(COVID 19), yaitu:
1. keselamatan dan kesehatan lahir batin peserta didik, pendidik, kepala satuan
pendidikan dan seluruh warga satuan pendidikan menjadi pertimbangan utama
dalam pelaksanaan BDR;
2. kegiatan BDR dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang
bermakna bagi peserta didik, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh
capaian kurikulum;
3. BDR dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup, antara lain mengenai
pandemi COVID-19;
4. materi pembelajaran bersifat inklusif sesuai dengan usia dan jenjang pendidikan,
konteks budaya, karakter dan jenis kekhususan peserta didik;
5. aktivitas dan penugasan selama BDR dapat bervariasi antar daerah, satuan
pendidikan dan Peserta Didik sesuai minat dan kondisi masingmasing, termasuk
mempertimbangkan kesenjangan akses terhadap fasilitas BDR;
6. hasil belajar peserta didik selama BDR diberi umpan balik yang bersifat kualitatif
dan berguna dari guru tanpa diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif; dan
7. mengedepankan pola interaksi dan komunikasi yang positif antara guru dengan
orang tua/wali.
BDR dilaksanakan dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dibagi ke dalam 2
(dua)
pendekatan:
1. pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (daring)
2. pembelajaran jarak jauh luar jaringan (luring)
12
Dalam pelaksanaan PJJ, satuan pendidikan dapat memilih pendekatan (daring atau
luring atau kombinasi keduanya) sesuai dengan ketersediaan dan kesiapan sarana dan
prasarana.
SMK Negeri 1 Lingsar, dalam pelaksanaaan memilih pendekatan jarak jauh dalam
jaringan (daring) bagi peserta didik yang mempunyai sarana dan prasarana yang
mendukung untuk daring dengan kuota difasilitasi oleh sekolah. Bagi peserta didik
yang tidak memiliki sarana daring disiapkan modul. Waktu PJJ daring sepanjang
hari, menyesuaikan waktu dan kondisi orang tua/wali peserta didik atau peserta didik
dan kesepakatan dengan guru atau satuan pendidikan
13
Pembelajaran pada saat New Normal di SMK Negeri 1 Lingsar akan dilakukan tatap
muka secara terbatas, hal ini sesuai dengan lampiran 3 dan lampiran 4 Permendikbud
No. 34 Tahun 2018 tentang SNP SMK bahwa pembelajaran diselenggarakan berbasis
aktivitas secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi
peserta didik.
Bimbingan dan Konseling merupakan bagian dari program sekolah dalam hal proses
pemberian bantuan kepada individu (peserta didik) lebih utama peserta didik tidak
melaksanakan pembelajaran tatap muka dapat dilaksanakan melalui berbagai macam
layanan. Pembelajaran daring bisa menggunakan media aplikasi whatsapp, google
classroom, zoom, google meet, dsb. Bertujuan menjadikan proses bimbingan dan
konseling lebih menarik, interaktif, serta inovatif yang tidak terhambat oleh ruang dan
waktu. Namun tetap memerhatikan azas-azas dan kode etik dalam bimbingan dan
konseling. Berikut ini beberapa inovasi dalam memberikan layanan Bimbingan
Konseling pada peserta didik di masa pandemic Covid-19, yaitu:
1. Pembelajaran bimbingan konseling via Zoom, Google Meet, webex meet, Google
Clasroom.
2. Pemberian layanan konseling melalui, Whatsaap, facebook dsb.
3. Pemberian sinema konseling Via Youtube untuk metode motivasi dalam masa
pandemic covid-19
4. Mengoptimalkan peer counseling melalui media daring dalam masa pandemic covid-
19.
Tidak ada alasan apapun dalam masa pandemic covid-19 guru bimbingan
konseling/konselor berhenti memberikan layanan kepada peserta didik, bahkan dengan
14
adanya pandemi seperti ini semua guru bimbingan konseling dikenalkan dengan beberapa
macam metode aplikasi pembelajaran daring sehingga menambah keterampilan diri
dalam menggunakan layanan bimbingan konseling berbasing daring.
E. Ekstrakurikuler
Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang merupakan bagian dari kegiatan
pengembangan diri yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar kegiatan
intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di bawah bimbingan dan pengawasan sekolah,
bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian,
kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal untuk mendukung pencapaian
tujuan pendidikan.
15
F. Praktek Kerja Lapangan
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50 Tahun 2020, Praktik
Kerja Lapangan (PKL) merupakan pembelajaran bagi peserta didik SMK/MAK, SMALB,
dan LKP yang dilaksanakan melalui praktik kerja di dunia kerja dalam jangka waktu tertentu
sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan dunia kerja.
PKL merupakan metode pembelajaran yang ditujukan terutama untuk mengajarkan proses-
proses yang para ahli terapkan dalam menangani tugas-tugas yang kompleks di dunia kerja.
Metode pembelajaran ini merupakan cara belajar melalui pengalaman untuk memperoleh
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terjadi di dunia kerja yang relevan dengan
kompetensi yang dipilih oleh peserta didik.
Guna merealisasikan proses pembelajaran yang efektif dan efisien, program PKL disusun
bersama antara sekolah dan masyarakat ( Institusi Pasangan/Industri) dalam rangka
memenuhi kebutuhan peserta didik, sekaligus merupakan wahana berkontribusi bagi
dunia kerja terhadap upaya pengembangan pendidikan di SMK Negeri 1 Lingsar.
Berdasarkan Permendikbud No. 60 Tahun 2014, durasi waktu praktik kerja industri, yaitu
minimal setara dengan 500 jam (125 jam tugas terstruktur).
Sedangkan jumlah IDUKA yang telah bekerja sama dengan Program Keahlian Teknik
Otomotif berjumlah 14 dan telah melaksanakan MoU.
Guna merealisasikan proses pembelajaran yang efektif dan efisien, sekolah menyusun
program pembelajaran baik yang dilakukan di sekolah maupun di dunia kerja/IDUKA.
Program PKL disusun bersama antara sekolah dan industri pasangan untuk menetapkan
16
capaian pembelajaran yang harus dilakukan di sekolah dan industri dan dilaksanakan
antara 5 sampai 6 bulan sesuai kebutuhan penguasaan kompetensi oleh peserta didik serta
kesepakatan antara SMK dan IDUKA yang menjadi tempat peserta didik melaksanakan
PKL.
17
3. Pembekalan Program PKL
Sebelum peserta didik diterjunkan di IDUKA, maka dilakukan tahap pembinaan
selama 1 – 2 minggu mulai dari pembinaan mental, etos kerja, pembuatan proposal,
dan pembuatan laporan hasil kegiatan PKL.
4. Penetapan Pembimbing
Selanjutnya setelah melaksanaan pembinaan dilanjutkan dengan penetapan oleh
kepala sekolah, dengan dikeluarkannya surat keputusan bahwa siswa tersebut layak
diterjunkan ke lokasi IDUKA.
5. Pelaksanaan PKL
Pelaksanaan PKL menyesuaiakn dengan program PKL yang telah disusun antara
SMK Negeri 1 Lingsar (Kepala Sekolah, Wakasek Bidang Kurikulum, Wakasek
Bidang Humas dan Hubungan Kerja Sama Industri, Ketua Program Keahlian, Ketua
Konsentrasi Keahlian, dan perwakilan IDUKA).
6. Monitoring PKL
Monitoring PKL dilaksanakan dalam kurun waktu pelaksanaan PKL dan dilakukan
oleh guru pembimbing atau guru lain yang diberi surat tugas melaksanakan
monitoring. Hasil dari monitoring PKL tersebut kemudian menjadi bahan masukan
bagi sekolah untukmelakukan evaluasi program PKL.
7. Evaluasi Program PKL
Evaluasi Program PKL dilaksanakan setelah berakhirnya PKL dengan
memperhatikan masukan yang ada selama pelaksanaan dan hasil monitoring PKL
yang selanjutnya disusun rencana tindak lanjut untuk pelaksanaan PKL tahun
pelajaran berikutnya.
G. Kalender Pendidikan
Dalam menyusun kalender pendidikan, SMKN 1 LINGSAR menyesuaikan dengan
kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan siswa dan masyarakat, dengan
memperhatikan kalender pendidikan sebagaimana yang dimuat dalam Standar Isi juga
berpedoman pada kalender pendidikan yang dibuat oleh Dinas Pendidikan Provinsi
Nusa Tenggara Barat.
18
Jeda tengah
2 minggu @ 1 minggu setiap semester
2. semester
Jeda antar
3. 2 minggu Antara semester I dan II
semester
Digunakan untuk penyiapan kegiatan
Libur akhir
4. 3 minggu dan administrasi akhir dan awal
tahun pelajaran
tahun pelajaran
Hari libur
5. 2 minggu Libur ramadhan & lebaran
keagamaan
Hari libur Disesuaikan dengan Peraturan
6. 2 minggu
umum/nasional Pemerintah
19
Semester 1
JULI 2021 AGUSTUS 2021
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11 12 13 14
18 19 20 21 22 23 24 15 16 17 18 19 20 21
25 26 27 28 29 30 31 22 23 24 25 26 27 28
29 30 31
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4
7 8 9 10 11 12 13 5 6 7 8 9 10 11
14 15 16 17 18 19 20 12 13 14 15 16 17 18
21 22 23 24 25 26 27 19 20 21 22 23 24 25
28 29 30 26 27 28 29 30 31
20
Semester 2
JANUARI 2022 FEBRUARI 2022
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu
1 1 2 3 4 5
2 3 4 5 6 7 8 6 7 8 9 10 11 12
9 10 11 12 13 14 15 13 14 15 16 17 18 19
16 17 18 19 20 21 22 20 21 22 23 24 25 26
23 24 25 26 27 28 29 27 28
30 31
1 Januari 2022 Libur tahun baru Masehi 1 Februari 2022 Prakiraan libur tahun baru imlek 2573
10 Januari 2022 Hari pertama masuk sekolah 28 Februari 2022 Prakiraan Libur Isro Mi'raj
1 Mei 2022 : Libur hari Buruh 1 Juni 2022 Libur hari lahir Pancasila
16 Mei 2022 : Prakiraan libur kenaikan Isa Almasih 6-18 Juni 2022 Prakiraan penilaian akhir tahun
26 Mei 2022 : Prakiraan libur hari raya Waisak 24 Juni 2022 Tanggal penetapan rapor semester 2 *)
24/25 Juni 2022 Pembagaian rapor semester 2
27 Jun-16 Jui 2022 Libur akhir tahun pelajaran
3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
17
Mei - juli 2022 Masa PPDB TP 2022/2023
21
BAB IV
RENCANA PEMBELAJARAN
A. Perencanaan Pembelajaran
a. Modul Ajar
Modul ajar merupakan sejumlah alat atau sarana, media, metode, petunjuk, dan
pedoman yang dirancang secara sistematis dan menarik. Modul ajar sebagai
implementasi dari alur tujuan pembelajaran yang dikembangkan dari capaian
pembelajaran.
Ketentuan lebih lanjut mengenai alur dan tujuan pembelajaran, serta pengembangan
modul ajar diatur dalam panduan yang ditetapkan oleh pimpinan unit utama yang
membidangi kurikulum, asesmen, dan perbukuan.
b. Assesmen
Prosedur asesmen yang ditetapkan dalam kegiatan asesmen oleh pendidik dan
sekolah sebagai berikut:
a. Asesmen hasil belajar oleh pendidik dilakukan melalui tahapan sebagai
berikut.
1. Perencanaan metode dan teknik asesmen oleh pendidik mengacu kepada
Capaian Pembelajaran.
2. Penyusunan instrumen asesmen disesuaikan dengan perencanaan metode dan
teknik asesmen serta ditelaah/divalidasi oleh sejawat pendidik mata pelajaran
yang sama.
3. Pelaksanaan kegiatan asesmen bersifat fleksibel, menggunakan strategi,
bentuk, dan teknik yang sesuai.
4. Pendidik memfasilitasi pelaksanaan asesmen mandiri oleh peserta didik pada
setiap penyelesaian proses belajar pada setiap unit kompetensi. Hasil asesmen
mandiri diverifikasi oleh pendidik untuk membantu memastikan kesesuaiannya
5. Analisis hasil asesmen untuk mengetahui level capaian kompetensi dan/atau
ketuntasan belajar, kelebihan, dan kekurangan pembelajaran baik tingkat
peserta didik maupun tingkat kelas.
6. Pemanfaatan hasil analisis untuk merancang pembelajaran remedial,
pengayaan, dan peningkatan mutu pembelajaran dan kualitas lulusan.
7. Pelaporan berbentuk profil pencapaian kompetensi peserta didik dan profil
kelas serta angka dan/atau deskripsi capaian belajar.
22
b. Asesmen hasil belajar peserta didik oleh satuan pendidikan dilakukan
melalui tahapan sebagai berikut.
1. Asesmen hasil belajar peserta didik oleh satuan pendidikan dilakukan
mengacu kepada Capaian Pembelajaran dan turunannya.
2. Penyusunan instrumen asesmen disesuaikan dengan perencanaan metode dan
teknik asesmen serta ditelaah/divalidasi oleh tim yang ditunjuk oleh satuan
pendidikan.
3. Pelaksanaan kegiatan asesmen bersifat fleksibel, menggunakan strategi,
bentuk, dan teknik yang sesuai.
4. Analisis hasil asesmen untuk mengetahui daya serap materi pembelajaran
pada tingkat peserta didik maupun tingkat kelas.
5. Pemanfaatan hasil analisis untuk peningakatan mutu satuan pendidikan.
6. Pelaporan berbentuk profil kelas, profil satuan pendidikan yang berupa angka
dan/atau deskripsi.
24
PROFIL PELAJAR
NO ELEMEN
PANCASILA
6 Kreatif a) Menghasilkan gagasan yang original
b) Menghasilkan karya dan tindakan yang
orisial
Penguatan Profil Pelajar Pancasila akan dilaksanakan dengan 3 ( tiga ) cara, yaitu berbasis
kelas, berbasis budaya sekolah, dan berbasis masyarakat dan dilaksanakan melalui
kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler. Untuk kegiatan intra-kurikuler,
penguatan Profil Pelajar Pancasila dilakukan melalui implementasi softskills pada saat
pembelajaran berlangsung, baik teori maupun praktik. Untuk penguatan Profil Pelajar
Pancasila di luar pembelajaran dilakukan melalui berbagai macam kegiatan, seperti:
1. Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah;
2. Perkemahan;
3. Kegiatan keagamaan;
4. Kegiatan bakti sosial;
5. Kegiatan ketarunaan;
6. Kegiatan proyek kreatif di sekolah.
25
BAB
V
PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN
PROFESIONAL
A. Pendampingan
Pendampingan pengembangan diri bagi guru dikembangkan melalui supervisi akademik
dan klinis.
1. Supervisi Akademis
Supervisi akademik adalah suatu proses pengawasan yang dilakukan oleh seseorang
(biasanya kepala sekolah) kepada guru, yang bertujuan untuk menguatkan dan
meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar di sekolah, dan pada gilirannya akan
berkontribusi untuk meningkatkan kualitas proses belajar peserta didik
Dalam pelaksanaan supervisi akademik, kepala sekolah berlaku adil terhadap semua guru
tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, status sosial ekonomi, dan
yang berkebutuhan khusus dalam mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan
pembelajaran.
26
Minimal terdapat 3 (tiga) tujuan supervisi akademik dalam peningkatan kualitas
pembelajaran, yaitu sebagai berikut.
1. Supervisi akademik dilaksanakan untuk membantu guru meningkatkan kemampuan
profesionalnya, yang mencakup pengetahuan akademik, pengelolaan kelas,
keterampilan proses pembelajaran, dan dapat menggunakan semua kemampuannya
ini untuk memberikan pengalaman belajar yang berkualitas bagi peserta didik.
2. Supervisi akademik dilakukan untuk memeriksa atau memastikan proses
pembelajaran di sekolah berjalan sesuai ketentuan dan tujuan yang ditetapkan.
Kegiatan pengawasan ini dapat dilakukan melalui kunjungan ke kelas-kelas di saat
guru sedang mengajar, percakapan pribadi dengan guru, teman sejawatnya, maupun
dengan peserta didik.
3. Supervisi akademik dilakukan untuk mendorong guru meningkatkan kompetensinya,
melaksanakan tugas mengajarnya dengan lebih baik dengan menerapkan
pengetahuan dan keterampilannya, dan memiliki perhatian yang sungguh-sungguh
(commitment) terhadap tugas dan tanggung jawabnya sebagai guru.
Melalui supervisi akademik, refleksi praktis untuk asesmen unjuk kerja guru dapat
dilaksanakan, kesulitan dan permasalahan dalam proses pembelajaran dapat
diidentifikasi, informasi mengenai kemampuan guru dalam mengelola kegiatan
pembelajaran dapat diketahui, dan program tindak lanjut untuk pengembangan
profesionalitas guru dapat disusun. Dengan demikian, supervisi akademik adalah bagian
dari proses pengembangan keberlanjutan profesionalitas guru agar semakin mampu
menyediakan layanan belajar yang berkualitas bagi peserta didik.
2. Supervisi Klinis
Supervisi klinis adalah supervisi akademik yang menggunakan model pendekatan
berbasis permintaan/kebutuhan guru. Supervisi klinis berlangsung dalam bentuk
27
hubungan tatap muka antara kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala
sekolah/pengawas dan guru.
28
Fokus pengamatan pada saat supervisi klinis adalah hal yang menjadi permasalahan bagi
guru yang disupervisi, dan pengamatan dilakukan secara teliti dan mendetail. Hubungan
antara kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala sekola/pengawas sebagai
supervisor dan guru sebagai hubungan kolegial, bukan atasan bawahan, karena supervisi
klinis dilakukan secara bersama antara kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala
sekolah/pengawas dan guru. kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala
sekolah/pengawas melakukan supervisi klinis atas dasar permintaan guru yang
mengalami kesulitan dalam melaksanakan proses pembelajaran, karena itu kepala
sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala sekola/pengawas dalam melaksanakan
supervisi didasarkan pada semangat tolong menolong. Langkah-langkah yang dilakukan
dalam supervisi klinis meliputi langkah awal, observasi, dan umpan balik.
a. Tahap Pertemuan Awal
Pertemuan awal, bertujuan agar kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala
sekola/pengawas dan guru bersama-sama mengembangkan kerangka kerja observasi
kelas yang akan dilaksanakan. Guru yang akan disupervisi menyiapkan CP dan ATP, dan
kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala sekola/pengawas sebagai supervisor
mempelajari dan memahami tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Langkah
selanjutnya menetapkan waktu dan tempat pelaksanaan supervisi, proses pelaksanaan
pembelajaran, dan menentukan aspek-aspek yang akan diobservasi dan cara
mengobservasinya. Hasil akhir pertemuan awal ini adalah kesepakatan (contract) kerja
antara supervisor dan guru.
28
Inti pembicaraan dalam pertemuan balikan ini difokuskan pada identifikasi dan analisis
persamaan dan perbedaan antara perilaku guru dan peserta didik yang diharapkan dengan
29
perilaku aktual guru dan peserta didik, serta membuat keputusan tentang apa dan
bagaimana langkah yang seharusnya diambil untuk menindaklanjuti perbedaan tersebut.
B. Evaluasi
Evaluasi di SMK Negeri 1 Lingsar dikategorikan menjadi 2 (dua), yaitu evaluasi
pembelajaran dan evaluasi kurikulum.
1. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran dimaksudkan untuk mendapatkan data dan informasi yang
diperlukan dalam menentukan sejauh mana dan bagaimana pembelajaran yang telah
berjalan agar dapat membuat asesmen (judgement) dan perbaikan yang dibutuhkan untuk
memaksimalkan hasil pembelajaran peserta didik.
Tujuan dari evaluasi pembelajaran adalah antara lain untuk: (1) meningkatkan hasil
belajar, keterlibatan, dan kepuasan belajar peserta didik; (2) menunjukkan kekuatan dari
program belajar sebagai implementasi kurikulum operasional; (3) mengevaluasi
perubahan terkini dari implementasi yang dilakukan; (4) mengidentifikasi program
belajar yang perlu diperbaiki; (5) mengukur ketercapaian visi dan misi lewat program
yang diajarkan di sekolah; dan (6) sarana pemberian umpan balik pada kompetensi
mengajar guru, yang selaras dengan tujuan dan kebutuhan belajar peserta didik.
Beberapa aspek yang ditinjau dalam evaluasi pembelajaran antara lain: (1) alur
pembelajaran dan tujuan pembelajaran; (2) pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
akan disasar; (3) sumber materi ajar, perlengkapan visual maupun auditori, kesesuaian
dengan tahapan perkembangan anak; (4) persepsi peserta didik dalam proses belajar; (5)
persepsi DUDI dalam melihat perkembangan penguasaan kompetensi; dan (6) persepsi
orang tua peserta didik dalam melihat perkembangan peserta didik.
Beberapa cara yang ditempuh dalam melakukan evaluasi pembelajaran antara lain
sebagai berikut.
a. Kolaboratif: Melibatkan seluruh stakeholder sekolah.
b. Reflektif: Melihat kembali pencapaian dan kekurangan dari berbagai aspek, jujur,
dan berdasarkan bukti.
c. Berdasarkan Data: Membuat kesimpulan berdasarkan fakta yang ditelaah secara
seksama.
30
d. Berpusat pada Anak: Mengedepankan kepentingan anak dalam
mengambil kesimpulan maupun keputusan.
e. Fokus pada perbaikan dan pengembangan kompetensi peserta
didik.
Kegiatan evaluasi pembelajaran melibatkan berbagai pihak, agar hasilnya objektif dan
mendalam. Pihak-pihak yang terlibat tersebut antara lain: guru mata pelajaran umum dan
kejuruan, wakasek bidang kurikulum, kepala sekolah, peserta didik, orang tua peserta
didik, dan duni industry, dunia usaha, dan dunia kerja.
Langkah terakhir dari evaluasi pembelajaran adalah refleksi dan pemberian umpan balik,
yang dilakukan secara terus menerus dalam keseharian belajar mengajar. Guru
diwajibkan untuk melakukan refleksi mandiri terhadap kriteria kesuksesan yang telah
ditetapkan (Capaian Pembelajaran, ATP, profil Pelajar Pancasila). Beberapa pertanyaan
yang dapat digunakan guru dalam melakukan evaluasi pembelajaran antara lain data apa
yang dibutuhkan dalam proses evaluasi?; Bagaimana program/pembelajaran
dijalankan?; Faktor apa saja yang memengaruhi keberhasilan program/pembelajaran?;
Faktor apa saja yang menjadi tantangan pelaksanaan program/pembelajaran?; Apa saja
hal-hal yang dibutuhkan untuk meningkatkan keberhasilan pembelajaran?; Bagaimana
pemimpin satuan pendidikan dapat mendukung pengembangan profesional guru?; Apa
saja yang sudah dilakukan dengan baik dalam pelaksanaan pembelajaran?; Faktor apa
saja yang mempengaruhinya?; dan Apa yang perlu diperbaiki ke depannya? Guru dapat
mengembangkan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang dirasa dapat mengumpulkan data
yang lebih akurat dan mendalam.
2. Evaluasi Kurikulum
Kurikulum operasional SMK Negeri 1 Lingsar dievaluasi secara periodik, untuk
mendapatkan perbaikan sesegera mungkin. Guru dan/atau instuktur industri setiap hari
membuat catatan anekdotal secara informal mengenai bagaimana proses belajar berjalan,
bagaimana tujuan belajar tercapai, bagaimana peserta didik merespon proses kegiatan
belajar, bagaimana persepsi DUDI. Setelah melakukan asesmen formatif, secara
individual maupun tim, guru dan/atau instruktur industri mereview proses belajar dan
tercapainya tujuan dan melakukan perbaikan maupun penyesuaian terhadap proses
belajar untuk setiap unit pembelajaran. Setiap akhir semester, dan/atau instruktur industri
31
dan tim melihat kontinum pencapaian, serta setiap akhir tahun pembelajaran, dan/atau
instruktur industri
32
dan tim melakukan evaluasi terhadap pencapaian satu tahun dan bagaimana hal tersebut
berkontribusi dengan tujuan sekolah, serta visi dan misi sekolah. Sumber-sumber
informasi yang dapat digunakan dalam melakukan evaluasi kurikulum antara lain data
asesmen: hasil asesmen peserta didik per unit; proyek peserta didik; survey lulusan;
refleksi proses belajar oleh dan/atau instruktur industri; observasi Kepala Sekolah; karya
yang dihasilkan peserta didik; portofolio peserta didik, dan pameran karya hasil belajar
peserta didik.
2. Magang industri
Peningkatan profesionalitas penddik dan tenaga kependidikan (PTK) dilakukan dengan
magang industri. Setiap tahun sekolah merancang program magang bagi PTK, tetapi
setiap PTK juga diberi kesempatan untuk magang secara mandiri. Magang diutamakan
bagi guru kejuruan untuk meningkatkan kompetensinya.
31
Perencanaan magang diawali dengan analisis kebutuhan peningkatan kompetensi guru,
selanjutnya disusun prioritas disesuaikan dengan kemampuan pendanaan sekolah dan
kemitraan dengan IDUKA.
Beberapa IDUKA mitra sekolah memiliki program magang secara periodik bagi guru
kejuruan. Biaya magang yang dilaksanakan atas dasar kemitraan dilakukan dalam dua
strategi, yaitu: (1) magang dengan biaya penuh dari IDUKA; dan (2) magang dengan
sharing pendanaan antara sekolah dan IDUKA.
4. Studi banding
SMK Negeri 1 Lingsar setipan tahun memberi kesempatan kepada PTK untuk studi di
industri dan dunia usaha Agribisnis Perikanan
5. Kewirausahaan
Sekolah memberi kesempatan pada guru untuk mengembangakan kemampuan dalam
bidang kewirausahaan, melalui peningkatan usaha mandiri yang telah dilakukan secara
individu atau mendorong guru untuk menjadi pengusaha pemula bekerja sama dengan
IDUKA.
Tujuan utama dari program ini adalah memberikan keteladanan bagi peserta didik dan
diharapakan guru dapat membimbiing peserta didik secara maksimal dalam
berwirausaha, mengingat guru telah memiliki kemampuan nyata dalam bidang tersebut,
sehingga guru tidak sekedar teoretis semata. Di samping itu dengan guru memiliki usaha
secara mandiri akan memberikan inspirasi bagi peserta didik.
32
7. Studi lanjut
Sekolah memberikan kesempatan kepada PTK untuk melanjutkan studi ke jenjang yang
lebih tinggi. Studi lanjut sampai saat ini dilakukan secara individu, sekolah hanya
memberikan regulasi untuk memermudah proses studinya. Sekolah juga berupaya untuk
mencarikan peluang-peluang kepada peserta didik dari pemerintah, lembaga-lembaga
swasta,danIDUKA.
33
LAMPIRAN
A. Rasional Mata Pelajaran Dasar-dasar Otomotif merupakan mata pelajaran yang mempelajari tentang dasar-dasar dari alat transportasi, alat
angkut dan alat angkat serta alat berat yang menggunakan mesin. Mata Pelajaran Dasardasar Otomotif merupakan mata pelajaran pengantar
keilmuan otomotif yang membekali peserta didik dengan pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan proses pencarian pengetahuan
berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan dalam melakukan
eksperimen ilmiah (penerapan saintifik), dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun
konsep, dan nilai-nilai baru secara mandiri.
Mata Pelajaran Dasar-dasar Otomotif berisi kompetensi-kompetensi yang mendasari penguasaan keahlian teknik otomotif yang nantinya
menentukan pemilihan konsentrasi pada kompetensi tingkat selanjutnya, antara lain Teknik Kendaraan Ringan Otomotif, Teknik Bisnis Sepeda
Motor, Teknik Alat Berat, Teknik Bodi Otomotif, Teknik Ototronik, Teknik dan Manajemen Perawatan Otomotif dan lain-lain. Mata Pelajaran
Dasar-dasar teknik otomotif merupakan fondasi dalam perancangan, pengoperasian, dan pemeliharaan teknik otomotif. Pada awal pembelajaran
peserta didik dikenalkan dengan perkembangan teknologi otomotif pada saat ini dan yang akan datang, budaya kerja, dunia kerja, jabatan kerja
setelah lulus dari program keahlian di satuan Pendidikan, dan konsentrasi yang dapat dipelajari pada kelas XI dan XII untuk menumbuhkan
passion (renjana), vision (visi), imajinasi, dan kreativitas.
Pada era digitalisasi dan otomatisasi di dunia industri seperti saat ini peserta didik menerapkan Profil Pelajar Pancasila dengan sifat gotong
royong,
mandiri, bernalar kritis dan kreatif sehingga peserta didik dapat memecahkan masalah dan menemukan solusi dalam mempelajari Dasardasar
Otomotif. Mata pelajaran Dasar-dasar Otomotif tidak hanya membekali peserta didik pada dasar keahlian teknik otomotif tetapi juga
mendorong peserta didik untuk meningkatkan akhlak pribadi seperti disiplin, menghargai dan menghormati budaya sehingga peserta didik
menjadi masyarakat yang senantiasa beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, bernalar kritis, mandiri, kreatif,
bergotong royong dan peduli terhadap lingkungan.
B. Tujuan Mata pelajaran Dasar-dasar Otomotif bertujuan membekali peserta didik dengan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap
(hard skills dan soft skills) meliputi:
1. Memahami manajemen atau proses bisnis bidang otomotif secara menyeluruh pada berbagai jenis dan merk kendaraan;
2. Memahami perkembangan teknologi otomotif dan dunia kerja serta isu-isu global terkait dunia otomotif;
3. Memahami profesi dan kewirausahaan (job-profile dan technopreneurship), dan peluang usaha di bidang otomotif;
4. Memahami kegiatan praktik yang terkait dengan seluruh teknologi yang diaplikasikan dalam industri otomotif.
5. Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup (K3LH) di tempat kerja;
6. Menggambar teknik dasar sesuai standar yang digunakan;
7. Menggunakan peralatan dan perlengkapan di tempat kerja;
8. Melakukan pemeriksaan komponen dengan alat sesuai dengan manual perbaikan;
9. Melakukan perakitan komponen-komponen elektronika dasar dan pematrian sesuai Prosedur Operasional Standar (POS);
10. Memahami dasar-dasar sistem hidrolik dan pneumatik.
C. Karakteristik Pada pembelajaran Dasar-dasar Otomotif peserta didik harus mempunyai keterampilan personal dan sosial berupa critical
thinking (berpikir kritis), creativity (berpikir kreatif), collaboration (bekerja sama), communication (keterampilan berkomunikasi) dan budaya
kerja dalam mempelajari aspek hard skills.
Pada awal pembelajaran siswa dikenalkan kepada lapangan pekerjaan, jabatan kerja yang dapat dimasuki, dan konsentrasi yang dapat dipelajari
pada kelas XI dan XII. Untuk menumbuhkan passion (renjana), vision (visi), imajinasi, dan kreativitas dapat dilakukan melalui:
1. Pembelajaran di kelas;
2. Pembelajaran di bengkel kerja/laboratorium;
3. Kegiatan berbasis projek sederhana;
4. Berinteraksi dengan alumni atau praktisi industri di bidang otomotif;
5. Kunjungan lapangan ke projek/industri yang relevan;
6. Pencarian informasi melalui media digital. Tahap ini membutuhkan porsi dominan (sekitar 75%) untuk pengembangan soft skills pada
pembelajaran sebelum mempelajari aspek hard skills sebagaimana tercantum pada elemen mata pelajaran.
Perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran harus sesuai dengan karakteristik mata pelajaran dan tujuan yang ingin dicapai.
Pelaksanaan pembelajaran dapat menggunakan model pembelajaran berbasis projek (project-based learning), discovery learning, pembelajaran
berbasis masalah (problem-based learning), atau inquiry learning serta metode antara lain ceramah, tanya jawab, diskusi, observasi, peragaan
atau demonstrasi yang dipilih berdasarkan karakteristik materi dan tujuan pembelajaran. Penilaian meliputi aspek pengetahuan melalui tes dan
nontes, aspek sikap melalui observasi, catatan kejadian menonjol (anecdotal record), penilaian antar-teman, dan penilaian diri serta aspek
keterampilan melalui penilaian proses, produk, dan portofolio. Pembelajaran Dasar-dasar Otomotif dapat dilakukan secara sistem blok
disesuaikan dengan karakteristik elemen materi yang dipelajari.
Karakteristik Mata Pelajaran Dasar-dasar Otomotif terdiri dari elemen beserta deskripsinya sebagai berikut:
Deskripsi
Elemen
Proses bisnis bidang otomotif secara Meliputi proses bisnis bidang otomotif
secara menyeluruh pada berbagai jenis dan
menyeluruh merk kendaraan, serta pengelolaan sumber
daya manusia dengan memperhatikan
potensi dan kearifan lokal.
Perkembangan teknologi otomotif dan Meliputi perkembangan teknologi otomotif
dunia kerja serta isu-isu global dan dunia kerja serta isu-isu global terkait
dunia otomotif.
Profesi dan kewirausahaan (job-profile dan Meliputi profesi dan kewirausahaan (job-
technopreneurship)), serta profile dan technopreneurship) serta peluang
usaha di bidang otomotif.
Teknik dasar pemeliharaan dan perbaikan Meliputi praktik dasar yang terkait dengan
yang terkait dengan seluruh proses bidang seluruh proses bidang otomotif, antara lain
otomotif. penggunaan alat ukur, pemeliharaan,
perbaikan, pembentukan bodi kendaraan,
perakitan, serta pengenalan alat berat,
dumptruck, dan sejenisnya.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta
Lingkungan Hidup (K3LH) dan budaya Meliputi penerapan K3LH dan budaya kerja
kerja industri industri, antara lain: praktik-praktik kerja
yang aman, bahaya-bahaya di tempat kerja,
prosedurprosedur dalam keadaan darurat,
dan penerapan budaya kerja industri
(Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin
Gambar teknik Meliputi menggambar teknik dasar,
termasuk pengenalan macam-macam
peralatan gambar, standarisasi dalam
pembuatan gambar, serta praktik
menggambar dan membaca gambar teknik,
dan menentukan letak dan posisi komponen
otomotif berdasarkan gambar buku manual.
Peralatan dan perlengkapan tempat kerja Meliputi penggunaan peralatan dan
perlengkapan tempat kerja antara lain alat-
alat tangan (tools), alat ukur, perlengkapan
bengkel (equipment), Special Service Tools
(SST) serta alat pengangkat.
Pemeliharaan komponen Meliputi pemeliharaan dan penggantian
komponen mencakup dan tidak terbatas pada
engine, chasis kelistrikan, dan bodi
kendaraan.
Pekerjaan elektronika dan pematrian dasar Meliputi pelaksanaan pekerjaan elektronika
dasar yang sesuai permintaan atau
kebutuhan, fungsi, cara kerja, perakitan, dan
gangguan rangkaian komponen-komponen
elektronika dasar, teknik pematrian.
Dasar sistem hidrolik dan pneumatik Meliputi prinsip dasar sistem hidrolik dan
penumatik, termasuk komponen sistem
hidrolik dan pneumatik.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X SMK) peserta didik akan mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai program keahlian Pekerjaan Sosial, dalam
rangka menumbuhkan renjana (passion), visi (vision), imajinasi, dan kreativitas untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar.
Capaian pembelajaran pada elemen-elemen mata pelajaran Dasar-dasar Otomotif dapat diuraikan sebagai berikut:
Elemen Capaian Pembelajaran
Teknik dasar pemeliharaan dan perbaikan yang terkait dengan seluruh proses bidang otomotif.
Pada akhir fase E, peserta didik peserta didik mampu memahami teknik dasar bidang otomotif melalui pengenalan dan praktik singkat
penggunaan alat ukur, pemeliharaan, perbaikan, pembentukan body kendaraan, perakitan, serta pengenalan alat berat, dump-truck, dan
sejenisnya.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup (K3LH) dan budaya kerja industri
Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan K3LH dan budaya kerja industri, antara lain: praktik-praktik kerja yang aman, bahaya-
bahaya di tempat kerja, prosedurprosedur dalam keadaan darurat, dan penerapan budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin).
Gambar teknik Pada akhir fase E, peserta didik mampu menggambar teknik dasar, termasuk pengenalan macam-macam peralatan gambar,
standarisasi dalam pembuatan gambar, serta praktik menggambar dan membaca gambar teknik, dan menentukan letak dan posisi komponen
otomotif berdasarkan gambar buku manual. Peralatan dan perlengkapan tempat kerja Pada akhir fase E, peserta didik mampu menggunakan
peralatan dan perlengkapan kerja, antara lain persiapan, kalibrasi, dan penggunaan peralatan dan perlengkapan sesuai jenis, fungsi dan manual
perbaikan. Pemeliharaan komponen Pada akhir fase E, peserta didik mampu mengidentifikasi komponen utama dan menjelaskan proses kerja
motor 2 langkah dan 4 langkah, menerapkan persiapan form pemeriksaan, manual perbaikan, tools, dan SST di tempat kerja, menerapkan
pemeriksaan komponen dengan alat sesuai dengan manual perbaikan serta menyimpan hasil pemeriksaan. Pekerjaan elektronika dan pematrian
dasar Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami komponen elektronika dasar, termasuk fungsi dan cara kerja komponenkomponen
elektronika dasar, perakitan, diagnosa gangguan, perawatan komponen-komponen elektronika, serta pematrian komponen sesuai prosedur
manual perbaikan, pemeriksaan hasil pematrian secara visual, dan pengujian fungsi komponen hasil pematrian. Dasar sistem hidrolik dan
pneumatik Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami prinsip dasar sistem hidrolik dan
pneumatik, termasuk komponen sistem hidrolik dan pneumatik.
E. Referensi
1. Kepmenaker Nomor 97 Tahun 2018 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Kategori Perdagangan Besar
dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor Golongan Pokok Perdagangan, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda
Motor Bidang Otomotif Sub bidang Kendaraan Ringan Roda 4 (Empat).
2. Kepmenaker Nomor KEP.88/MEN/V/2010 tentang Penetapan SKKNI Sektor Konstruksi Bidang Mekanikal Jabatan Kerja Mekanik Hidrolik
Alat Berat.
Teknik dasar Meliputi praktik dasar Pada akhir fase E, peserta Memahami penggunaan alat ukur
pemeliharaan dan yang terkait dengan didik peserta didik mampu Memahami pemeliharaan kendaraan bermotor
perbaikan yang terkait seluruh proses bidang memahami teknik dasar Memahami alat perbaikan kendaraan bermotor
dengan seluruh proses otomotif, antara lain bidang otomotif melalui Mamahami alat pembentukan bodi kendaraan
bidang otomotif. penggunaan alat ukur, pengenalan dan praktik Memahami alat perakitan komponen otomotif
pemeliharaan, perbaikan, singkat penggunaan alat Memahami jenis-jenis alat-alat berat
pembentukan bodi ukur, pemeliharaan,
kendaraan, perakitan, perbaikan, pembentukan
serta pengenalan alat body kendaraan, perakitan,
berat, dump-truck, dan serta pengenalan alat berat,
sejenisnya. dump-truck, dan sejenisnya.
Keselamatan dan Meliputi penerapan K3LH Pada akhir fase E, peserta Menerapkan prosedur K3LH sesuai peraturan
Kesehatan Kerja serta dan budaya kerja industri, didik mampu menerapkan yang berlaku
Lingkungan Hidup antara lain: praktik- K3LH dan budaya kerja Melaksanakan penggunaan Alat Perlindungan
(K3LH) dan budaya praktik kerja yang aman, industri, antara lain: diri
kerja industri bahaya-bahaya di tempat praktik-praktik kerja yang Mengidentifikasi bahaya di tempat kerja
kerja, prosedur-prosedur aman, bahaya-bahaya di Menerapkan prosedur-prosedur dalam keadaan
dalam keadaan darurat, tempat kerja, prosedur- darurat
dan penerapan budaya prosedur dalam keadaan Menerapkan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat,
kerja industri (Ringkas, darurat, dan penerapan Rajin)
Rapi, Resik, Rawat, Rajin). budaya kerja industri
(Ringkas, Rapi, Resik,
Rawat, Rajin).
Gambar teknik Meliputi menggambar Pada akhir fase E, peserta Mengidentifikasi gambar teknik sesuai
teknik dasar, termasuk didik mampu menggambar kebutuhan,
pengenalan macam- teknik dasar, termasuk Mempersiapkan gambar Teknik,
macam peralatan gambar, pengenalan macam-macam Mengidentifikasi simbol dan kode gambar
standarisasi dalam peralatan gambar, teknik,
pembuatan gambar, serta standarisasi dalam Menjelaskan fungsi kompnen pada gambar
praktik menggambar dan pembuatan gambar, serta sesuai fungsi dan cara kerja,
membaca gambar teknik, praktik menggambar dan Menentukan letak dan posisi komponen
dan menentukan letak dan membaca gambar teknik, otomotif berdasarkan membaca gambar buku
Alur Tujuan Pembelajaran
Elemen Deskripsi Capaian Pembelajaran
posisi komponen otomotif dan menentukan letak dan manual
berdasarkan gambar buku posisi komponen otomotif
manual. berdasarkan gambar buku
manual.
Peralatan dan Meliputi penggunaan Pada akhir fase E, peserta Mengidentifikasi peralatan dan perlengkapan di
perlengkapan tempat peralatan dan didik mampu menggunakan tempat kerja
kerja perlengkapan tempat kerja peralatan dan perlengkapan Mempersiapkan peralatan dan perlengkapan
antara lain alat-alat kerja, antara lain persiapan, ditempat kerja
tangan (tools), alat ukur, kalibrasi, dan penggunaan Menggunakan peralatan dan perlengkapan
perlengkapan bengkel peralatan dan perlengkapan ditempat kerja
(equipment), Special Service sesuai jenis, fungsi dan
Tools (SST) serta alat manual perbaikan.
pengangkat.
Pemeliharaan Meliputi pemeliharaan dan Pada akhir fase E, peserta Mengidentifikasi komponen utama motor bakar
komponen penggantian komponen didik mampu otomotif
mencakup dan tidak mengidentifikasi komponen Menjelaskan proseskerja motor pembakaran
terbatas pada engine, utama dan menjelaskan dalam (motor 2 langkah dan 4 alngkah)
chasis kelistrikan, dan proses kerja motor 2 Menerpakan persiapan pemeriksaan kendaraan,
bodi kendaraan. langkah dan 4 langkah, menggunakan alat-alat perbaikan dan alat
menerapkan persiapan form khusus di bengkel otomotif
pemeriksaan, manual Menerapkan pemeriksaan komponen dengan
perbaikan, tools, dan SST di alat yang sesuai dengan manual perbaikan
tempat kerja, menerapkan Melakukan penyimpanan hasil pemeriksaan
pemeriksaan komponen
dengan alat sesuai dengan
manual perbaikan serta
menyimpan hasil
pemeriksaan.
Pekerjaan elektronika Meliputi pelaksanaan Pada akhir fase E, peserta Mengidentifikasi komponen elektronika dasar
dan pematrian dasar pekerjaan elektronika didik mampu memahami Merakit komponen elektronik dasar
dasar yang sesuai komponen elektronika Melakukan diagnosa pada rangkaian dasar
permintaan atau dasar, termasuk fungsi dan elektronik
kebutuhan, fungsi, cara cara kerja komponen- Dapat melakukan pemeliharan pada komponen
kerja, perakitan, dan komponen elektronika elektronik sesuai prosedur
gangguan rangkaian dasar, perakitan, diagnosa Melakukan pematrian pada komponen
Alur Tujuan Pembelajaran
Elemen Deskripsi Capaian Pembelajaran
komponen-komponen gangguan, perawatan elektronik
elektronika dasar, teknik komponen-komponen Melakukan pengujian dan pemeriksaan
pematrian. elektronika, serta pematrian pematrian pada komponen elektronik
komponen sesuai prosedur
manual perbaikan,
pemeriksaan hasil
pematrian secara visual, dan
pengujian fungsi komponen
hasil pematrian.
Dasar sistem hidrolik Meliputi prinsip dasar Pada akhir fase E, peserta Menjelaskan Pengertian sistem hidrolik dan
dan pneumatic sistem hidrolik dan didik mampu memahami pneumatik
penumatik, termasuk prinsip dasar sistem hidrolik Menjelaskan prinsip dasar sistem hidrolik dan
komponen sistem hidrolik dan pneumatik, termasuk pneumatik
dan pneumatik. komponen sistem hidrolik Mengidentifikasi komponen sistem hidrolik dan
dan pneumatik. pneumatik
Menjelaskan gambar rangkaian sistem hidrolik
dan pneumatik
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran (TP) merupakan deskripsi pencapaian tiga aspek kompetensi
yakni pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperoleh peserta didik dalam satu
atau lebih kegiatan pembelajaran, disusun secara kronologis berdasarkan urutan
pembelajaran dari waktu ke waktu yang menjadi prasyarat menuju CP. Mengingat
jam pelajaran untuk mata pelajaran Dasar-dasar Otomotif adalah 4 jam per minggu
maka tujuan Pembelajaran tiap elemen mata pelajaran Dasar-dasar Otomotif yang
dipelajari pada kelas X dapat diuraikan sebagai berikut:
B.1. Proses bisnis bidang otomotif secara menyeluruh (PBO)
Capaian Pembelajaran Elemen: peserta didik mampu memahami proses bisnis
otomotif pada kehidupan sehari-hari maupun implementasinya dalam kegiatan
pembelajaran, untuk menghasilkan beberapa solusi dalam menghadapi berbagai
persoalan.
RINCIAN TUJUAN
KODE TP TUJUAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN
Menjelaskan proses bisnis secara Menjelaskan Pengertian
menyeluruh pada bidang otomotif Proses bisnis
X.PBO.1
Menjelaskan proses
bsnis otomotif
Mengidentifikasi alur proses Menjelaskan Alur proses
manufaktur secara menyeluruh bisnis pada bidang
X.PBO.2 pada bidang otomotif otomotif
Menjelaskan
pengelolaan SDM
Mengidentifikasi jenis dan merk Mengidentifikasi jenis dan
X.PBO.3 kendaraan di bidang otomotif merk kendaraan di bidang
otomotif
Menelusuri kearifan lokal yang Menelusuri kearifan lokal
dapat menjadi pendukung bidang yang dapat menjadi
X.PBO.4
teknik otomotif pendukung bidang teknik
otomotif
B.2. Perkembangan teknologi otomotif dan dunia kerja serta isu-isu global (PTO)
Capaian Pembelajaran Elemen: peserta didik mampu memahami perkembangan
teknologi bidang otomotif, dunia kerja serta isu-isu global pada kehidupan
sehari-hari maupun implementasinya dalam kegiatan pembelajaran, untuk
menghasilkan beberapa solusi dalam menghadapi berbagai persoalan.
RINCIAN TUJUAN
KODE TP TUJUAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN
Memahami sejarah umum Menjelaskan Sejarah
teknologi otomotif motor bakar
Menjelaskan Sejarah
X.PTO.1
motor bensin
Menjelaskan Sejarah
motor diesel
Memahami perkembangan Menjelaskan Teknologi
teknologi otomotif dalam otomotif manual
penerapan elektronik Menjelaskan Teknologi
X.PTO.2
otomotif dengan
menggunakan
komponen elektronik
Memahami perkembangan Menjelaskan Teknologi
teknologi otomotif dalam penggerak mobil listrik
X.PBO.3 penerapan mobil listrik
B.3. Profesi dan kewirausahaan serta peluang usaha di bidang otomotif. (PK/PU)
capaian pembelajaran elemen: peserta didik mampu memahami profesi peluang
usaha dan kewirausahaan bidang otomotif pada kehidupan sehari-hari maupun
implementasinya dalam kegiatan pembelajaran, untuk menghasilkan beberapa
solusi dalam menghadapi berbagai macam persoalan.
RINCIAN TUJUAN
KODE TP TUJUAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN
Memahami jenis profesi di bidang Memahami jenis profesi di
X.PK/PU.1
otomotif bidang otomotif
Memahami peluang usaha bidang Memahami peluang usaha
X. PK/PU.2 jasa otomotif bidang jasa otomotif
B.5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup dan budaya kerja
(K3LH-BI)
Capaian Pembelajaran Elemen: peserta didik mampu memahami Keselamatan
dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup dan budaya kerja (K3LH-BI) pada
kehidupan sehari-hari maupun implementasinya dalam kegiatan pembelajaran,
untuk menghasilkan beberapa solusi dalam menghadapi berbagai persoalan.
RINCIAN TUJUAN
KODE TP TUJUAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN
Menerapkan prosedur K3LH sesuai Menjelaskan pengertian
peraturan yang berlaku Menjelaskan Tujuan
K3LH
X.K3LH-BI.1 Menjelaskan Undang-
undang K3LH di
indonesia
Melaksanakan K3LH
Melaksanakan penggunaan Alat MengIdentifikasi APD
X. K3LH-
Perlindungan diri Melakukan Prosedur
BI.2
penggunaan APD
Mengidentifikasi bahaya di tempat Menjelaskan Jenis-jenis
kerja bahaya di tempat kerja
Menjelaskan Potensi
X. K3LH- bahaya di lingkungan
BI.3 kerja
Melakukan cara
pencegahan bahaya di
lingkungan kerja
Menerapkan prosedur-prosedur Menjelaskan Prosedur
dalam keadaan darurat dalam keadaan darurat
X. K3LH-
Melakukan Prosedur
BI.4
dalam keadaan darurat
DASAR-DASAR OTOMOTIF
SEMESTER I SEMESTER II
BAB I BAB VI
PROSES BISNIS OTOMOTIF GAMBAR TEKNIK
BAB VII
BAB II PERALATAN DAN
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PERLENGKAPAN DI TEMPAT
OTOMOTIF KERJA
BAB III
PROFESI DAN BAB VIII
KEWIRAUSAHAAN PEMELIHARAAN KOMPONEN
OTOMOTIF OTOMOTIF
BAB IV
PEMELIHARAAN DAN BAB IX
PERBAIKAN ELEKTRONIK OTOMOTIF
OTOMOTIF
BAB V
K3LH DAN BUDAYA KERJA BAB X
INDUSTRI DASAR SISTEM HIDROLIK DAN
PNEUMATIK
SEMESTER I
KODE TP TUJUAN PEMBELAJARAN JUMLAH JAM
Menjelaskan proses bisnis secara menyeluruh pada bidang 5 Pertemuan
X.PBO.1
otomotif X 6 JP (30JP)
Mengidentifikasi alur proses manufaktur secara menyeluruh
X.PBO.2
pada bidang otomotif
X.PBO.3/ Mengidentifikasi jenis dan merk kendaraan di bidang
X.TDPB 6 otomotif /Mengenal Jenis Alat Berat
Menelusuri kearifan lokal yang dapat menjadi pendukung
X.PBO.4
bidang teknik otomotif
X.PTO.1 Memahami sejarah umum teknologi otomotif 3 Pertemuan
X 6 JP (12JP)
X.PK.1 Mengidentifikasi komponen utama motor bakar otomotif
Menjelaskan proses kerja motor pembakaran dalam (motor 2
X.PK.2
langkah dan 4 alngkah)
Memahami perkembangan teknologi otomotif dalam
X.PTO.2
penerapan elektronik
Memahami perkembangan teknologi otomotif dalam
X.PTO.3
penerapan mobil listrik
Memahami perkembangan teknologi otomotif dalam
X.PTO.4
penerapan kendali jarak jauh
X.PK/PU.1 Memahami jenis profesi di bidang otomotif 3 Pertemuan
X 6 JP (18JP)
X.PK/PU.2 Memahami peluang usaha bidang jasa otomotif
X.PK/PU.3 Memahami peluang usaha jual beli bidang otomotif
X.PK/PU.4 Memahami peluang usaha industri otomotif
X.TDPB.1 Memahami dasar penggunaan alat ukur 3 Pertemuan
X 6 JP (18JP)
X. TDPB.2 Memahami pemeliharaan kendaraan bermotor
X. TDPB.3 Memahami alat perbaikan kendaraan bermotor
X. TDPB.4 Mamahami alat pembentukan bodi kendaraan
X. TDPB.5 Memahami alat perakitan komponen otomotif
X.K3LH-BI.1 Menerapkan prosedur K3LH sesuai peraturan yang berlaku 4 Pertemuan
X 6 JP (24JP)
X. K3LH- Melaksanakan penggunaan Alat Perlindungan diri
BI.2
X. K3LH- Mengidentifikasi bahaya di tempat kerja
BI.3
X. K3LH- Menerapkan prosedur-prosedur dalam keadaan darurat
BI.4
X. K3LH- Menerapkan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin)
BI.5
18 Pertemuan
JUMLAH JAM
X 6 JP (108JP)
SEMESTER II
JUMLAH
KODE TP TUJUAN PEMBELAJARAN
JAM
X.GT.1 Mengidentifikasi Gambar Teknik sesuai kebutuhan, 4 Pertemuan
X 6 JP (24JP)
X.GT.2 Mengidentifikasi simbol dan kode Gambar Teknik,
X.GT.3 Mempersiapkan gambar Teknik,
X.GT.4 Menjelaskan Gambar Teknik sesuai fungsi dan cara kerja,
Menentukan letak dan posisi komponen otomotif berdasarkan
X.GT.5
membaca gambar buku manual
X.PPTK.1 Mengidentifikasi peralatan dan perlengkapan di tempat kerja 5 Pertemuan
X 6 JP (30JP)
X.PPTK.2 Mempersiapkan peralatan dan perlengkapan ditempat kerja
X.PPTK.3 Menggunakan peralatan dan perlengkapan ditempat kerja
Menerpakan persiapan pemeriksaan kendaraan, 3 Pertemuan
X.PK.3 menggunakan alat-alat perbaikan dan alat khusus di bengkel X 6 JP (18JP)
otomotif
Menerapkan pemeriksaan komponen dengan alat yang sesuai
X.PK.4
dengan manual perbaikan
X.PK.5 Melakukan penyimpanan hasil pemeriksaan
X.PE.1 Mengidentifikasi komponen elektronika dasar 3 Pertemuan
X 6 JP (18JP)
X. PE.2 Merakit komponen elektronik dasar
X.PE.3 Melakukan diagnosa pada rangkaian dasar elektronik
Dapat melakukan pemeliharan pada komponen elektronik
X.PE.4
sesuai prosedur
X.PE.5 Melakukan pematrian pada komponen elektronik
Melakukan pengujian dan pemeriksaan pematrian pada
X.PE.6
komponen elektronik
X.DSHP.1 Menjelaskan Pengertian sistem hidrolik dan pneumatik 3 Pertemuan
X 6 JP (18JP)
X.DSHP.2 Menjelaskan prinsip dasar sistem hidrolik dan pneumatik
X.DSHP.3 Mengidentifikasi komponen sistem hidrolik dan pneumatik
Menjelaskan gambar rangkaian sistem hidrolik dan
X. DSHP.4
pneumatik
18 Pertemuan
JUMLAH JAM X 6 JP (108JP)