Anda di halaman 1dari 147

KURIKULUM

SMK NEGERI 3 PACITAN


TAHUN PELAJARAN
2020/2021

BIDANG KEAHLIAN
TEKNOLOGI DAN REKAYASA

PROGRAM KEAHLIAN
TEKNIK ELEKTRONIKA

KOMPETENSI KEAHLIAN
TEKNIK AUDIO VIDEO

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 PACITAN
Jl. Letjend Suprapto No. 47 Pacitan
i
COVER DALAM

i
LEMBAR PENGFESAHAN

LEMBAR PENGESAHAN

Setelah memperhatikan pertimbangan dan masukan dari Komite Sekolah, maka dengan
ini Kurikulum :

Sekolah : SMK Negeri 3 Pacitan


Bidang Keahlian : Kemaritiman
Program Keahlian : Teknik Elektronika
Kompetensi keahlian : Teknik Audio Video
Kabupaten : Pacitan
ditetapkan untuk diberlakukan mulai Tahun Pelajaran 2020/2021

Ditetapkan di : Pacitan
Tanggal : 13 Juli 2020

Ketua Komite Sekolah Kepala SMK Negeri 3 Pacitan Pacitan

Drs. SUNARYO, MM Dra. NURUL LINDAWATII, M.Pd


Pembina Tk.I
NIP 19640508 199601 2 001

Mengetahui/Mengesahkan
a.n. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan SMK
Provinsi Jawa Timur

Dr. KURNIAWAN HARY P, S.T., M.M


Pembina
NIP. 19710807 199703 1 005

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah swt, Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan
bimbinganNya maka kurikulum SMK Negeri 3 Pacitan tahun ajaran 2020/2021 telah
tersusun dengan baik. Sebagai sekolah kejuruan SMK Negeri 3 Pacitan dituntut menyiapkan
menyiapkan tamatan yang memiliki kompetensi Hard Skill dan Soft Skill untuk memasuki
dunia kerja di era NEW NORMAL. Oleh sebab itu, budaya kerja harus terefleksikan dalam
proses pembelajaran di sekolah. Sumber daya yang dimiliki perlu dikelola secara optimal
guna menghasilkan tamatan yang dapat memuaskan dunia kerja.
Berdasarlan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Menengah
Kejuruan, penyusunan Kurikulum SMK Negeri 3 Pacitan dilakukan dengan memperhatikan
kondisi sekolah dan lingkungan sekitar sekolah. Kompetensi kejuruan yang ada di dalam
kurikulum menekankan pada pencapaian kemampuan baik dibidang kognitif, afektif dan
psikomotorik.
Dengan tersusunnya kurikulum SMK Negeri 3 Pacitan diharapkan tujuan pendidikan
sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional dapat
terwujud. Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penyusunan Kurikulum SMK Negeri
3 Pacitan

Pacitan, Juli 2020

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

Contents
BAB I. PENDAHULUAN..............................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................................1
1. Rasional........................................................................................................................ 1
2. Kondisi nyata berdasarkan hasil Pemetaan Mutu Pendidikan (PMP)............................1
3. Kondisi ideal sesuai PERMENDIKBUD No.34/2018 Lampiran VI tentang Sarpras
SMK/MAK............................................................................................................................. 1
4. Potensi dan karakteristik satuan pendidikan..................................................................1
B. Prinsip Pengembangan Kurikulum....................................................................................1
C. Dasar Hukum.................................................................................................................... 5
BAB II. TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN....................................................................................7
A. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan...........................................................................7
B. Visi Satuan Pendidikan.....................................................................................................8
C. Misi Satuan Pendidikan.....................................................................................................8
D. Tujuan Satuan Pendidikan................................................................................................9
E. SKL Kompetensi Keahlian..............................................................................................11
F. Profil Lulusan.................................................................................................................. 13
G. Deskripsi Kompetensi sesuai Kompli..............................................................................13
BAB III. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN...............1
A. Struktur Kurikulum Satuan Pendidikan..............................................................................1
B. Muatan KTSP....................................................................................................................3
1. Kompetensi Mata Pelajaran...........................................................................................3
2. Program Muatan Lokal..............................................................................................120
3. Bimbingan Konseling.................................................................................................126
4. Kegiatan Pengembangan Diri/Eskul..........................................................................133
5. Pengaturan beban belajar.........................................................................................133
C. Pengaturan Akademik...................................................................................................136
1. Mekanisme penilaian.................................................................................................136
2. Kenaikan Kelas mencantumkan................................................................................136
3. Kelulusan................................................................................................................... 136
4. Mekanisme Praktik Kerja Lapangan (PKL)................................................................136
5. Mutasi Peserta Didik..................................................................................................137
6. Pendidikan Penguatan Karakter................................................................................139
7. Gerakan Literasi Sekolah..........................................................................................143
BAB IV KALENDER PENDIDIKAN..........................................................................................145
A. Kalender Pendidikan.....................................................................................................145
B. Uraian Permulaan Tahun pelajaran...............................................................................145
C. Minggu Efektif............................................................................................................... 145
D. Jadwal libur................................................................................................................... 145
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................................... 147

iv
v
vi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan sekolah yang


mempersiapkan perserta didik menjadi sumberdaya manusia yang
mandiri, memiliki potensi yang merupakan perpaduan kompetensi soft
skill dan hard skill yang baik. Konsep pendidikan harus dirancang
sedemikian rupa sehingga berjalan efektif dan efisien dalam mencapai
tujuan, tepat sasaran dalam mempersiapkan lulusan yang dapat
menghadapi tantangan terutama ketika seseorang harus memasuki
kehidupan di masyarakat dan dunia kerja. Hal ini disebabkan karena
yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di
sekolah untuk mengatasi problema yang dihadapi dalam kehidupan
sehari-hari. Oleh karena itu, sekolah berupaya membuat dan
mengembangkan perangkat untuk dapat dijadikan sebagai pedoman
dalam melaksanakan konsep pendidikantersebut.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tersebut meliputi tujuan
pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi,
potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik.
Tantangan yang dihadapi saat ini yaitu masih rendahnya
pandangan masyarakat terhadap Kompetensi keahlian Tata boga,
sehingga dorongan terhadap peserta didik yang berminat pada bidang
tata boga juga masih rendah. Sementara itu permintaan tenaga kerja
dari dunia usaha dan dunia industri pada bidang kuliner sangat tinggi,
sedangkan kompetensi output yang dihasilkan belum sesuai dengan
permintaan pasar ( DU_DI ). Hal ini disebabkan oleh belum
tercukupinya sarana prasarana praktek secara individu dan belum
sesuainya peralatan yang dimiliki dengan peralatan yang ada di DU-DI.
Oleh karena itu, sekolah khususnya program keahlian tata
boga berupaya menyiapkan peserta didik agar memiliki ketrampilan
yang sesuai kebutuhan dunia usaha dan dunia industri, memberikan
pengetahuan dan menguatkan sikap serta budi pekerti agar bisa di
gunakan dalam hidupnya setelah lulus dari SMK Negeri 3 Pacitan.

1
Lebih-lebih di Era globalisasi ditandai dengan perubahan-
perubahan yang tidak menentu. Masyarakat kita dihadapkan pada
persaingan yang ketat dengan negara lain, khususnya dengan
persaingan pasar bebas di lingkungan negara-negara ASEAN, seperti
AFTA (Asean Free Trade Area), dan AFLA (Asean Free Labour Area),
maupun di kawasan negara-negara Asia Pasifik (APEC). Hal tersebut
perlunya kesesuaian antara pendidikan dan lapangan kerja, karena
apa yang terjadi dalam lapangan kerja tidak diikuti oleh dunia
pendidikan, sehingga terjadi kesenjangan. Pembangunan nasional tidak
hanya melihat kepada kepada kebutuhan internal masyarakat dan
bangsa, tetapi juga perlu dijalin dengan pandangan ke luar dan ke
depan, karena masyarakat dan bangsa kita adalah bagian dari suatu
masyarakat dunia yang semakin menyatu.
Undang-undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Indonesia dan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan mengamanatkan tersusunnya kurikulum pada
tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah
dengan mengacu kepada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan
serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP).
Berdasarkan Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan dan
Panduan yang disiapkan oleh setiap satuan pendidikan dalam hal ini
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), diharapkan dapat menyiapkan
kurikulum yang akan digunakan sebagai kurikulum operasional.
Penyusunan Kurikulum ini, merupakan salah satu upaya sekolah untuk
mengakomodasi potensi yang ada di wilayah kabupaten Pacitan baik
dalam aspek akademis maupun non-akademis,
memelihara/mengembangkan budi pekerti, serta menguasai
perkembangan iptek yang bernuansa agamis. untuk meningkatkan
kualitas pelayanan pendidikan di SMK Negeri 3 Pacitan.

B. Prinsip Pengembangan Kurikulum

Pengembangan kurikulum bertujuan untuk memperbaiki kualitas


pendidikan di SMK Negeri 3 Pacitan. Kualitas pendidikan dapat ditingkatkan
dengan mengembangkan semua unsur yang ada di sekolah, baik struktur
kurikulum maupun muatan kurikulumnya. Pengembangan keunggulan lokal
sekolah juga dapat dilakukan melalui koordinasi dengan masyarakat sekolah
dan sekitar.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK dikembangkan sesuai
kebutuhan peserta didik dan kapasitas sekolah sebagai bentuk akuntabilitas
SMK dalam memberi layanan pendidikan kejuruan kepada masyarakat dan
pemerintah. KTSP SMK dibawah koordinasi Dinas Pendidikan Provinsi
dikembangkan oleh SMK secara cermat memperhatikan: visi-misi-tujuan
sekolah, Profil Lulusan, SKL, SI, SPr, SPn, KKNIdan ketersediaan sarana

2
prasarana pendidikan di SMK. KTSP SMK dikembangkan berdasarkan
prinsip-prinsip berikut.
1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh. KTSP SMK disusun agar
semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman, takwa,
dan akhlak mulia.
2. Pengembangan Kompetensi secara Komprehensif
Kompetensi peserta didik dikembangkan secara seimbang. Keseim-
bangan antara pengembangan sikap spiritual, sosial, kerja, rasa ingin
tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan
psikomotorik. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat dan dunia
kerja yang memberikan pengalaman belajar terencana, dimana
peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke
masyarakat dan dunia kerja, serta memanfaatkan masyarakat dan
dunia kerja sebagai sumber belajar. Mengembangkan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam
berbagai situasi di sekolah dan di masyarakat. Memberi waktu yang
cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan,
dan keterampilan. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi
inti mata pelajaran yang dirinci lebih lanjut menjadikompetensi dasar.
Kompetensi inti mata pelajaran menjadi unsur pengorganisasi
(organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi
dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai
kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti.
3. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain
kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis, berkolaborasi dan kreatif
dengan mempertimbangkan nilai dan moral Pancasila agar menjadi
warga negara yang demokratis dan bertanggung-jawab, toleran dalam
keberagaman, mampu hidup dalam masyarakat global, memiliki minat
luas dalam kehidupan dan kesiapan untuk bekerja, kecerdasan sesuai
dengan bakatdan minatnya, serta peduli terhadap lingkungan.
Kurikulum harus mampu menjawab tantangan ini sehingga perlu
mengembangkan kemampuan-kemampuan ini dalam proses
pembelajaran.
4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan Tingkat
Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat
manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif,
kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu,
KTSP SMK disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat
perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional, sosial,
spritual, dan kinestetik peserta didik.

5. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan

3
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan
karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan
pendidikan kejuruan yang sesuai dengan potensi, karakteristik daerah
dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, KTSP SMK perlu
memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan
dengan kebutuhan pengembangan daerah.
6. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu
media pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat
mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan
wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan
keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
7. Tuntutan Dunia Kerja
Tuntutan dunia kerja merupakan variabel pokok pengembangan
pendidikan kejuruan. Pengembangan KTSP SMK berbasis tuntutan
kompetensi dunia kerja. Kegiatan pembelajaran di SMK harus dapat
mendukung tumbuh-kembangnya:
(1) keterampilan kebekerjaan(employability skills)yakni
kemampuan individu untuk menyesuaikan diri dengan iklim kerja di
dunia kerja;
(2) keterampilan teknis (technical skills) adalah kemampuan
melakukan pekerjaan sesuai dengan mekanisme, prosedur, cara,
serta penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sesuai
bidang kerjanya;
(3) bertindak produktif, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif dalam
melaksanakan tugas dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah
kompleks sesuai dengan bidang kerja;
(4) menampilkan kinerja mandiri dengan pengawasan tidak
langsung atasan dan atau secara mandiri berdasarkan kuantitas
dan kualitas terukur sesuai standar kompetensi kerja, serta
bertanggung jawab atas hasil kerja orang lain;
(5) berjiwa wirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh
sebab itu, KTSP SMK perlu memuat kecakapan hidup untuk
membekali peserta didik memasuki dunia kerja.
8. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa
masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan
sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus
melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS
sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan.
Pendekatan sains dan rekayasa penting dijadikan model pendekatan
pembelajaran kejuruan di SMK. Oleh karena itu, KTSP SMK harus
dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

4
9. Dinamika Perkembangan Global
KTSP SMK dikembangkan untuk menciptakan kemandirian, baik pada
individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan
oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat
memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta
mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan
bangsa lain.
10. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan
kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya
memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, KTSP SMK K-
13harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan
serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam
wilayah NKRI.
11. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
KTSP SMK K-13dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian
keragaman budaya. Masyarakat Kecamatan Pringkuku mayoritas
berada dalam tingkatan sosial ekonomi menengah kebawah, yang
masih memegag teguh budaya timur yang identik dengan sikap sopan
santun, tanggung jawab, disiplin dan toleransi tinggi. Seiring dengan
perkembangan jaman dan teknologi, masyarakat setempat tetap
mengedepankan penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat
terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa
lain.
12. Kesetaraan Jender
KTSP SMK K-13diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku
yang berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan jender.
13. Karakteristik Satuan Pendidikan
KTSP SMK K-13dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas
satuan pendidikan.

C. Dasar Hukum
Landasan Hukum pengembangan KTSP SMK antara lain:
a. UU No 20 th 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
b. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 32 tahun 2009 tentang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
c. PP Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
d. Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012 tentang KKNI
e. Pemendikbud Nomor 61 tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
f. Permedikbud. No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

5
g. Pemendikbud Nomor 63 tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan
sebagai ekstra Kurikuler Wajib
h. Permendikbud nomor 79 tahun 2014 tentang implementasi Mulok Kurikulum
2013
i. Pemendikbud Nomor 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
j. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti
sebagai dasar pengembangan GLS
k. Pemendikbud Nomor 53 tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh
Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah
l. Permendikbud No. 34 Tahun 2018 Tentang SNP Peraturan Menteri Negara
lingkungan hidup nomor 02 tahun 2009 tentang pelaksanaan Adiwiyata
m. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 197 tahun 2004
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup di
Daerah Kabupaten dan Daerah Kota.
n. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, Menteri
Agama, Menteri Kesehatan, Dan Menteri Dalam Negeri Nomor
01/KB/2020 Nomor 516 Tahun 2020 Nomor HK.03.01 /Menkes / 363
/2020 Nomor 440-882 Tentang Panduan Penyelenggaraan
Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020|2021l Dan Tahun Akademik
2020/2021 Dr Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covtd-19)

o. Peraturan Dirjen Dikdasmen. Nomor 06/D.D5/ KK/2018 tanggal 7 Juni 2018.


tentang Spektrum Keahlian
p. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor
07/D.D5/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 tentang Struktur Kurikulum Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) / Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)
q. Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 464/D.D5/KR/2018 tentang Kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional (A), Muatan
Kewilayahan (B), Dasar Bidang Keahlian (C1), Dasar Program Keahlian (C2)
dan Kompetensi Keahlian (C3).
r. Pergub Jawa Timur No. 19 Tahun 2014 tentang Mata Pelajaran bahasa
Daerah Sebagai Muatan Lokal Wajib di Sekolah dan Madrasah.
s. Panduan Penilaian SMK oleh Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2018
t. Pedoman PKL Peserta didik SMK, Direktorat PSMK tahun 2018.
u. Keputusan Bupati Pacitan Nomor 641/170/408.53/2014 tentang Sekolah
Adiwiyata

6
7
BAB II. TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan


Tujuan pendidikan menengah kejuruan menurut Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 dan PP No. 32 tahun 2013, terbagi menjadi tujuan umum dan tujuan
khusus. Tujuan umum pendidikan menengah kejuruan adalah:
1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Tuhan Yang Maha
Esa;
2. Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga Negara yang
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan
bertanggung jawab;
3. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan kebangsaan,
memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia; dan
4. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap
lingkungan hidup dengan secara aktif turut memelihara dan melestarikan
lingkungan hidup, serta memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif dan
efisien.
Tujuan khusus pendidikan menengah kejuruan adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja
mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada sebagai tenaga kerja
tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian
yang dipilihnya;
2. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih
dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja dan
mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang
diminatinya;
3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri
maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi; dan
4. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai
dengan program keahlian yang dipilih.

B.Visi Satuan Pendidikan

Visi sekolah:
“Terwujudnya Sumber Daya Manusia yang kompetitif, berkarakter serta
berwawasan lingkungan dengan dilandasi dasar Iman & Taqwa ”

C.Misi Satuan Pendidikan

Misi sekolah:
1. Melaksanakan pendidikan karakter dan lingkungan hidup yang terintegrasi pada
semua mata pelajaran, program ekstra kurikuler dan pembiasaan diri;
2. Melaksanakan proses pembelajaran kejuruan berbasis produksi yang
terimplementasikan pada program pendidikan Teaching Factory (Tefa) yang berkualitas
dengan berbekal Imtaq;

1
3. Menyiapkan tenaga kerja yang terampil, kompetitif, dan berkarakter dalam memasuki
dunia kerja serta mampu mengembangkan jiwa entrepreneur guna membuka lapangan
kerja sendiri;
4. Mengembangkan Unit Produksi Sekolah dan sebagai Training Centre product ramah
lingkungan sesuai dengan potensi daerah;
5. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia melalui program magang di industri,
guru tamu dan sertifikasi kompetensi sesuai bidang keahliannya;
6. Melaksanakan budaya 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) dalam proses
kegiatan pembelajaran.

Moto SMK Negeri 3 Pacitan:


Dalam rangka menyemangati siswa untuk mencapai Visi dan melaksanakan Misi
maka dibuat Moto SMK Negeri 3 Pacitan yaitu Beriman, Berilmu, Beramal. Moto
tersebut selalu diucapkan setiap pagi sebelum proses pembelajaran dimulai. Dengan
cara pengulangan setiap hari dalam bentuk aktivitas siswa, diharapkan akan menjadi
retensi harian pada siswa.

D.Tujuan Satuan Pendidikan

Meningkatkan tingkat kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia


serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut adalah
salah satu tujuan pendidikan menengah. Untuk mencapai tujuan pendidikan
tersebut, dituntut peran guru dalam proses pembelajaran agar siswa memiliki
keseimbangan antara kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Sangat penting peran guru dalam mengupayakan, menyediakan, dan
memberikan pengalaman belajar yang bermakna yang sangat dibutuhkan peserta
didik. Guru yang dapat memberikan pembelajaran dengan berbagai cara agar
peserta didik dapat memahami pembelajaran lebih lama akan meningkatkan hasil
belajar yang optimal kepada siswa dengan tujuan antara lain :
1) Tujuan Jangka Menengah (4 Tahun)
1. Meningkatkan kualitas keimanan, ketakwaan dan pembinaan akhlak mulia
yang terintegrasi dalam semua aktifitas (indikator 1).
2. Meningkatkan kreatifitas proses pembelajaran berbasis teknologi (indikator
2).
3. Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mempunyai etos kerja yang
tinggi dan memiliki kompetensi sesuai dengan bidangnya (indikator 3).
4. Memberikan kesempatan pengembangan potensi bakat dan prestasi peserta
didik seoptimal mungkin melalui kegiatan intrakurikuler dan ekstra kurikuler
(indikator 4).
5. Meningkatkan kualitas pelayanan dan sarana belajar yang memadai,
mengikuti perkembangan IPTEK (indikator 5).
6. Konsisten terhadap pelaksanaan aktifitas, kendali mutu dan jaminan mutu
sekolah (indikator 6).

2
7. Membekali peserta didik agar memiliki kemampuan di bidang teknologi,
informasi dan komunikasi, kemampuan sosial serta mampu mengembangkan
diri sendiri untuk terjun di masyarakat (indikator 7).
8. Meningkatkan kerja sama dengan Dunia Usaha / Dunia Industri (DU/DI) dan
instansi terkait (indikator 8).

2) Tujuan Jengka Pendek (1 Tahun)


Tujuan yang akan dicapai SMK Negeri 3 Pacitan adalah sebagai berikut :
1. Memiliki sarana pembelajaran berbasis TIK minimal pada 3 ruang teori.
2. Menata ulang seluruh bengkel atau laboratorium yang ada di sekolah.
3. Menata dan memelihara taman sekolah dan kebersihan lingkungan.
4. Terlaksananya MoU (Memorandum of understanding) dengan Perusahaan
Dalam kota dan juga diluar kota sebagai mitra tempat PKL dan penyaluran
lulusan.
5. Menambah alat dan bahan praktik pada semua paket keahlian.
6. Melaksanakan model pembelajaran berbasis TIK.
7. Mengimplementasikan Kurikulum 2013 pada semua Program Keahlian
8. Tingkat kehadiran guru dalam pembelajaran minimal 95%, dari hari efektif
sekolah.
9. Jumlah peserta dalam satu kelas yang tidak hadir tanpa keterangan lebih 5
(lima) hari tiap bulan maksumum 5% dari jumlah peserta didik.
10. Tingkat kenaikan kelas X dan XI minimal mencapai 98% serta kelulusan
siswa kelas XII mencapai 100%.
11. Terkumpulnya minimal 90% perangkat pembelajaran (Prota, Promes, RPP
dan analisis nilai) dibuat oleh semua guru.
12. Jumlah siswa di akhir tahun pelajaran minimal 96 % dari jumlah siswa di
awal tahun pelajaran.
13. Menekan tingkat pelanggaran kedisiplinan sebesar 5%.
14. Meningkatkan jumlah pendaftar sampai dengan 5 %.
15. Tingkat pembayaran sumbangan penyelenggaraan pendidikan setiap
bulannya mencapai 65% pada tanggal 10.
16. Keterserapan lulusan di pasar kerja mencapai 50 orang di perusahaan dalam
Negeri.
17. Alumni yang dapat ditelusuri pada 3 tahun terakhir mencapai 30%.
18. Minimal 20% tamatan mampu berwirausaha.
19. Meningkatnya jumlah pengunjung perpustakaan mencapai 5%.
20. Meningkatkan pelayanan bimbingan dan konseling minimal 25%.
21. Minimal 45% siswa mendapat Bea Siswa Miskin (BSM)
22. Minimal 70% siswa Teknik Audio video Berkarakter industry.

3
23. Minimal 70% siswa Teknik audio Video mengikuti pelatihan elektronika.

E. SKL Kompetensi Keahlian

Berdasarkan profil lulusan PMK tersebut, maka rumusan Standar Kompetensi


Lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan dijabarkan ke dalam tiga dimensi, yaitu
dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Lulusan SMK program pendidikan 3
tahun.

Tabel 1. SKL PMK Dimensi Sikap


Kompetensi Lulusan
Program Pendidikan 3 Tahun
Berperilaku yang mencerminkan sikap:
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME;
2. Jujur, disiplin, empati, dan pembelajar sejati sepanjang hayat;
3. Bangga dan cinta tanah air, bangga pada profesinya, dan berbudaya
nasional;
4. Memelihara kesehatan jasmani, rohani, dan lingkungan;
5. Berpikir kritis, kreatif, beretika-kerja, bekerja sama, berkomunikasi, dan
bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab
membimbing orang lainsesuai bidang dan lingkup kerja dalam konteks diri
sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa, negara, dan industri lingkup
lokal, nasional, regional, dan internasional.

Tabel 2. SKL PMK Dimensi Pengetahuan

Kompetensi Lulusan
Program Pendidikan 3 Tahun
Berfikir secara faktual, konseptual, operasional dasar, prinsip, dan metakognitif
sesuai denganbidang dan lingkup kerjapada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks, berkenaan dengan:
1. Ilmu pengetahuan,
2. Teknologi,
3. Seni,
4. Budaya, dan
5. Humaniora
Dalamkonteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat lokal, nasional, regional, dan
internasional.

Tabel 3. SKL PMK Dimensi Keterampilan

Kompetensi Lulusan
Program Pendidikan 3 Tahun
Bertindak produktif, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif dalam:
1. Melaksanakan tugas dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur

4
Kompetensi Lulusan
Program Pendidikan 3 Tahun
kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai
dengan bidang kerja, dan
2. Menampilkan kinerja mandiri dengan pengawasan langsung atasan
berdasarkan kuantitas dan kualitas terukur sesuai standar kompetensi kerja,
dan dapat diberi tugas membimbing orang lain.

F. Profil Lulusan

Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan adalah kriteria


mengenai kualifikasi emampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sesuai dengan bidang dan lingkup kerja. Dalam merumuskan SKL PMK
dimulai dengan menentukan profil lulusan PMK, sebagai berikut.
1. Beriman, bertakwa, dan berbudi-pekerti luhur;
2. Memiliki sikap mental yang kuat untuk mengembangkan diri secara
berkelanjutan;
3. Menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta memiliki keterampilan
sesuai dengan kebutuhan pembangunan;
4. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan bidang keahliannya baik untuk
bekerja pada pihak lain atau berwirausaha, dan
5. Berkontribusi dalam pengembangan industri Indonesia yang kompetitif
menghadapi pasar global.

G.Deskripsi Kompetensi sesuai Kompli

1. Deskripsi KKNI Level 2 atau Level 3


Deskripsi Umum
Sesuai dengan ideologi Negara dan budaya Bangsa Indonesia, maka
implementasi sistem pendidikan nasional dan sistem pelatihan kerja yang
dilakukan di Indonesia pada setiap level kualifikasi pada KKNI mencakup proses
yang membangun karakter dan kepribadian manusia Indonesia sebagai berikut:
 Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
 Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan
tugasnya
 Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta
mendukung perdamaian dunia
 Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi
terhadap masyarakat dan lingkungannya
 Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama
serta pendapat/temuan original orang lain
 Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk
mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas
 

5
Deskripsi KKNI Level 2

 Mampu melaksanakan satu tugas spesifik, dengan menggunakan alat, dan


informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan, serta menunjukkan kinerja
dengan mutu yang terukur, di bawah pengawasan langsung atasannya.
 Memiliki pengetahuan operasional dasar dan pengetahuan faktual bidang kerja
yang spesifik, sehingga mampu memilih pemecahan yang tersedia terhadap
masalah yang lazim timbul.
 Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab
membimbing orang lain.

Deskripsi KKNI Level 3


 Mampu melaksanakan serangkaian tugas spesifik, dengan menerjemahkan
informasi dan menggunakan alat, berdasarkan sejumlah pilihan prosedur kerja,
serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur,
yang sebagian merupakan hasil kerja sendiri
 Memiliki pengetahuan operasional yang lengkap, prinsip-prinsip serta onsep
umum yang tekait dengan fakta bidang keahlian tertentu, sehingga mampu
menyelesaikan berbagai masalah yang lazim dengan metode yang sesuai
 Mampu bekerja sama dan melakukan komunikasi dalam lingkup kerjanya
 Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab
atas hasil kerja orang lain

2. Deskripsi Standar Kompetensi PMK 3 tahun berdasarkan KI


Uraian Kompetensi Inti untuk program pendidikan 3 tahun tahun pada SMK
disajikan dalam Tabel 4.

Tabel 4. Deskripsi Kompetensi Inti Program PMK


KOMPETENS DESKRIPSI KOMPETENSI
I INTI 3 Tahun
Sikap Spritual Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
(KI-1) yang dianutnya.
Sikap Sosial Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
(KI-2) disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan,
pemberian nasehat, penguatan, pembiasaan,
dan pengkondisian secara ber-kesinambungan
serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
Pengetahuan Memahami, menerapkan, menganalisis, dan
(KI-3) meng-evaluasi tentang penge-tahuan faktual,
konsep-tual, operasional dasar, dan
metakognitif sesuai dengan bidang dan ling-kup
kerja pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan

6
KOMPETENS DESKRIPSI KOMPETENSI
I INTI 3 Tahun
kompleks, berkenaan dengan ilmu pengeta-
huan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengem-bangan potensi diri
sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia
kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.
Keterampilan Melaksanakan tugas spe-sifik, dengan
(KI-4) menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta menye-lesaikan
masalah seder-hana sesuai dengan bidangkerja.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan
mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja.
Menunjukkanketerampilan menalar, mengolah,
dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komu-nikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spe-
sifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi,
kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami, dalam ranah konkret
terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melak-
sanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
lang-sung.

7
BAB III. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM TINGKAT
SATUAN PENDIDIKAN

A.Struktur Kurikulum Satuan Pendidikan

Bidang Keahlian :Teknologi dan Rekayasa


Program Keahlian : Teknik Elektronika
Kompetensi Keahlian : Teknik Audio Video
ALOKASI
MATA PELAJARAN WAKTU

A. Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 318
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 212
3 Bahasa Indonesia 320
4 Matematika 424
5 Sejarah Indonesia 108
6 Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya*) 352

Jumlah A 1734

B. Muatan Kewilayahan

1 Seni Budaya 108


2 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 144

Jumlah B 252

C. Muatan Peminatan Kejuruan

C1. Dasar Bidang Keahlian


1 Simulasi dan Komunikasi Digital 108
2 Fisika 108
3 Kimia 108

C2. Dasar Program Keahlian


1 Kerja Bengkel dan Gambar Teknik 144
2 Dasar Listrik dan Elektronika 180
3. Teknik Pemrograman, Mikroprosesor dan 144
Mikrokontroler

C3. Kompetensi Keahlian


1 Pemrograman, Mikroprosesor dan Mikrokontroler 144
2 Penerapan Rangkaian Elektronika 456
3 Perencanaan dan Instalasi Sistem Audio Video 420

8
4 Penerapan Sistem Radio dan Televisi 456
5 Perawatan dan Perbaikan Peralatan Audio dan Video 238
6 Produk Kreatif dan Kewirausahaan 524

Jumlah C 3030

Total 5016
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2

A. Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan 2 2 2 2 2 2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing
Lainnya*) 3 3 3 3 4 4

Jumlah A 19 19 15 15 15 15

B. Muatan Kewilayahan
1 Seni Budaya 3 3 - - - -
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan 2 2 2 2 - -
Kesehatan

Jumlah B 5 5 2 2 - -

C. Muatan Peminatan Kejuruan

C1. Dasar Bidang Keahlian


1 Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - -
2 Fisika 3 3 - - - -
3 Kimia 3 3 - - - -

C2. Dasar Program Keahlian


1 Kerja Bengkel dan Gambar Teknik 4 4 - - - -
2 Dasar Listrik dan Elektronika 5 5 - - - -
3. Teknik Pemrograman, Mikroprosesor dan 4 4 - - - -
Mikrokontroler

C3. Kompetensi Keahlian

1. Pemrograman, Mikroprosesor dan - - 4 4 - -


Mikrokontroler

9
2 Penerapan Rangkaian Elektronika - - 7 7 6 6
3. Perencanaan dan Instalasi Sistem Audio - - 6 6 6 6
Video
4 Penerapan Sistem Radio dan Televisi - - 7 7 6 6
5. Perawatan dan Perbaikan Peralatan Audio dan Video - - - - 7 7

6 Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 7 7 8 8

Jumlah C 22 22 31 31 33 33

Total 46 46 48 48 48 48

B.Muatan KTSP

a) Kompetensi Mata Pelajaran


1. Deskripsi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan
Nasional (A)

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 PACITAN

Muatan : Nasional
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Elektronika
Kompetensi keahlian : Teknik Audio Video
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Jam Pelajaran : 318 JP (@ 45 Menit)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek


kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2


(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran2. Menghayati dan mengamalkan perilaku
agama yang dianutnya. jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong,kerja sama, toleran,
damai),ber-tanggung jawab,
responsif,dan proaktif melalui
keteladanan, pemberian
nasihat,penguatan, pembiasaan, dan

10
pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.

11
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Membaca al-Qur’an dengan 2.1 Menunjukkan perilaku
meyakini bahwa kontrol kontrol diri (mujahadah an-
diri (mujahadah an-nafs), nafs), prasangka baik
prasangka baik (husnuzzan), dan
(husnuzzan), dan persaudaraan (ukhuwah)
persaudaraan (ukhuwah) sebagai implementasi
adalah perintah agama perintah QS al-Anfal (8):72,
QS al- Hujurat (49): 10 dan 12
serta Hadis terkait
1.2 Meyakini bahwa pergaulan 2.2 Menghindarkan diri dari
bebas dan zina adalah pergaulan bebas dan
dilarang agama perbuatan zina sebagai
pengamalan QS al-Isra’ (17):
32, dan QS an-Nur (24): 2,
serta Hadis terkait
1.3 Meyakini bahwa Allah 2.3 Memiliki sikap keluhuran
Maha Mulia, Maha budi; kokoh pendirian,
Memberi Rasa Aman, Maha pemberi rasa aman, tawakal
Memelihara, Maha dan adil sebagai implementasi
Sempurna Kekuatan-Nya, pemahaman al-Asmau al-
Maha Penghimpun, Maha Husna: Al-Karim, Al-Mu’min,
Adil, dan Maha Akhir Al-Wakil, Al- Matin, Al-Jami’,
Al-‘Adl, dan Al-Akhir
2.4 Menunjukkan sikap disiplin,
1.4 Meyakini keberadaan
jujur dan bertanggung jawab,
malaikat-malaikat Allah
sebagai implementasi beriman
swt.
kepada malaikat-malaikat
Allah swt.
2.5 Menunjukkan perilaku
1.5 Terbiasa berpakaian sesuai
berpakaian sesuai dengan
dengan syariat Islam
syariat Islam
2.6 Menunjukkan perilaku jujur
1.6 Meyakini bahwa jujur
dalam kehidupan sehari-hari
adalah ajaran pokok
Agama
2.7 Memiliki sikap semangat
1.7 Meyakini bahwa menuntut
keilmuan sebagai
ilmu adalah perintah Allah
implementasi pemahaman QS
dan Rasul-Nya
at-Taubah (9): 122 dan Hadis
Terkait
2.8 Menunjukkan perilaku ikhlas
1.8 Meyakini al-Qur’an, Hadis
dan taat beribadah sebagai
dan ijtihad sebagai sumber
implementasi pemahaman
hukum Islam
terhadap kedudukan al-
Qur’an, Hadis, dan ijtihad
sebagai sumber hukum Islam
2.9 Menunjukkan kepedulian
1.9 Meyakini bahwa haji, zakat
sosial sebagai hikmah dari
dan wakaf adalah perintah
perintah haji, zakat, dan
Allah dapat memberi
Wakaf
kemaslahatan bagi
individu dan masyarakat

12
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.10 Meyakini kebenaran 2.10 Bersikap tangguh dan rela
berkorban menegakkan
dakwah Nabi Muhammad
kebenaran sebagai ’ibrah dari
saw di Makkah
sejarah strategi dakwah Nabi
di Makkah
2.11 Menunjukkan sikap semangat
1.11 Meyakini kebenaran
ukhuwah dan kerukunan
dakwah Nabi Muhammad
sebagai ibrah dari sejarah
saw di Madinah
strategi dakwah Nabi di
Madinah
2.12 Bersikap taat aturan,
1.12 Terbiasa membaca al-
tanggung jawab, kompetitif
Qur’an dengan meyakini
dalam kebaikan dan kerja
bahwa taat pada aturan,
keras sebagai implementasi
kompetisi dalam kebaikan,
dari pemahaman QS al
dan etos kerja sebagai
Maidah (5): 48; QS an-Nisa
perintah agama
(4): 59; dan QS at-Taubah (9):
105 serta Hadis yang terkait
2.13 Bersikap toleran, rukun, dan
1.13 Meyakini bahwa agama
menghindarkan diri dari
mengajarkan toleransi,
tindak kekerasan sebagai
kerukunan, dan
implementasi pemahaman QS
menghindarkan diri dari
Yunus (10): 40-41 dan QS al-
tindak kekerasan
Maidah (5): 32, serta Hadis
Terkait
2.14 Peduli kepada orang lain
1.14 Meyakini adanya kitab-
dengan saling menasihati
kitab suci Allah swt.
sebagai cerminan beriman
kepada kitab-kitab Allah swt.
2.15 Menunjukkan perilaku saling
1.15 Meyakini adanya rasul-
menolong sebagai cerminan
rasul Allah swt.
beriman kepada rasul-rasul
Allah swt.
2.16 Menunjukkan sikap syaja’ah
1.16 Meyakini bahwa Islam
(berani membela kebenaran)
mengharus-kan umatnya
dalam mewujudkan kejujuran
untuk memiliki sifat
syaja’ah (berani membela
kebenaran) dalam
mewujudkan kejujuran
2.17 Menunjukkan perilaku
1.17 Meyakini bahwa hormat
hormat dan patuh kepada
dan patuh kepada
orangtua dan guru sebagai
orangtua dan guru sebagai
implementasi pemahaman QS
kewajiban agama
al-Isra’ (17): 23 dan Hadis
Terkait
2.18 Menunjukkan sikap tanggung
1.18 Menerapkan
jawab dan kerja sama dalam
penyelenggaraan jenazah
sesuai dengan ketentuan penyelenggaraan perawatan
jenazah di masyarakat
syariat Islam
2.19 Menjaga kebersamaan dengan
1.19 Menerapkan ketentuan
orang lain dengan saling
khutbah, tablig, dan
dakwah di masyarakat

13
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
sesuai dengan syariat menasihati melalui khutbah,
Islam tablig, dan dakwah
2.20 Bekerjasama dalam
1.20 Menerapkan prinsip
menegakkan prinsip-prinsip
ekonomi dan muamalah
dan praktik ekonomi sesuai
sesuai dengan ketentuan
syariat Islam
syariat Islam
2.21 Bersikap rukun dan
1.21 Mengakui bahwa nilai-nilai
kompetitif dalam kebaikan
Islam dapat mendorong
sebagai implementasi nilai-
kemajuan perkembangan
nilai perkembangan
Islam pada masa kejayaan
peradaban Islam pada masa
Kejayaan
2.22 Bersikap rukun dan
1.22 Mempertahankan
kompetitif dalam kebaikan
keyakinan yang benar
sebagai implementasi nilai-
sesuai ajaran Islam dalam
nilai sejarah peradaban Islam
sejarah peradaban Islam
pada masa modern
pada masa modern
2.23 Bersikap kritis dan
1.23 Terbiasa membaca al-
demokratis sesuai dengan
Qur’an sebagai
pesan QS Ali Imran (3): 190-
pengamalan dengan
191 dan 159, serta Hadis
meyakini bahwa agama
Terkait
mengajarkan kepada
umatnya untuk berpikir
kritis dan bersikap
Demokratis
2.24 Berbuat baik kepada sesama
1.24 Meyakini bahwa agama
manusia sesuai dengan
mewajibkan umatnya
perintah QS Luqman (31): 13-
untuk beribadah dan
14 dan QS al-Baqarah (2): 83,
bersyukur kepada Allah
serta Hadis terkait
serta berbuat baik kepada
sesama manusia
2.25 Berperilaku jujur,
1.25 Meyakini terjadinya hari
bertanggung jawab, dan adil
Akhir
sesuai dengan keimanan
kepada hari akhir
2.26 Bersikap optimis, ikhtiar, dan
1.26 Meyakini adanya qadha
tawakal sebagai implementasi
dan qadar Allah swt.
beriman kepada qadha dan
qadar Allah swt.
2.27 Berperilaku kerja keras, dan
1.27 Meyakini bahwa agama
bertanggung jawab dalam
mewajibkan umatnya
kehidupan sehari-hari
untuk bekerja keras dan
bertanggung jawab dalam
kehidupan sehari-hari
2.28 Menunjukkan sikap bersatu
1.28 Meyakini kebenaran
dan kebersamaan dalam
ketentuan pelaksanaan
lingkungan masyarakat
pernikahan berdasarkan
sebagai implementasi
syariat Islam
ketentuan pernikahan dalam
Islam

14
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.29 Meyakini kebenaran 2.29 Peduli kepada orang lain
sebagai cerminan
ketentuan waris
pelaksanaan ketentuan waris
berdasarkan syariat Islam
dalam Islam
2.30 Bersikap moderat dan santun
1.30 Meyakini kebenaran
dalam berdakwah dan
ketentuan dakwah
mengembangkan ajaran Islam
berdasarkan syariat Islam
dalam memajukan
perkembangan Islam di
Indonesia
2.31 Menjunjung tinggi kerukunan
1.31 Meyakini kebenaran bahwa
dan kedamaian dalam
dakwah dengan cara
kehidupan sehari-hari
damai, Islam diterima oleh
masyarakat di Indonesia
2.32 Menjunjung tinggi nilai-nilai
1.32 Meyakini bahwa islam
Islam rahmatanlil-alamin
adalah rahmatan lil-
sebagai pemicu kemajuan
‘alamin yang dapat
peradaban Islam di masa
memajukan peradaban
Mendatang
Dunia
2.33 Mewaspadai secara bijaksana
1.33 Meyakini bahwa
terhadap penyimpangan
kemunduran umat Islam di
ajaran Islam yang
dunia, sebagai bukti
berkembang di masyarakat
penyimpangan dari ajaran
Islam yang benar

15
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik,
menganalisis dan mengevaluasi dengan menggunakan alat
tentang pengetahuan faktual, informasi dan prosedur kerja
konseptual, prosedural, dan yang lazim dilakukan serta
metakognitif sesuai dengan menyelesaikan masalah
bidang dan lingkup kajian sederhana sesuai dengan
Pendidikan Agama Islam dan Budi lingkup kajian Pendidikan
Pekerti pada tingkat teknis, Agama Islam dan Budi Pekerti.
spesifik, detail dan kompleks
berkenaan dengan ilmu Menunjukkan keterampilan menalar,
pengetahuan, teknologi, seni, mengolah, dan
budaya, dan humaniora dalam menyaji secara efektif, kreatif,
konteks pengembangan potensi produktif, kritis, mandiri,
diri sebagai bagian dari keluarga, kolaboratif, komunikatif dan
sekolah, dunia kerja, warga solutif dalam ranah abstrak,
masyarakat nasional, regional dan terkait dengan pengembangan
internasional. dari yang dipelajarinya di
sekolah.

Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan,
meniru, membiasakan gerak
mahir, menjadikan gerak alami,
dalam ranah kongkrit terkait
dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah.

16
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menganalisis QS al-Anfal 4.1.1Membaca QS al-Anfal (8):72,
(8):72, QS al-Hujurat (49): QS al-Hujurat (49): 10 dan 12,
10 dan 12 serta Hadis sesuai dengan kaidah tajwid
tentang kontrol diri dan makharijul huruf
(mujahadah an-nafs), 4.1.2 Mendemonstrasikan hafalan
prasangka baik QS al-Anfal (8:72), QS al-
(husnuzzan), dan Hujurat (49): 10 dan 12
persaudaraan (ukhuwah) dengan fasih dan lancar
4.1.3 Menyajikan keterkaitan
antara kualitas keimanan
dengan kontrol diri
(mujahadah an-nafs),
prasangka baik (husnuzzan),
dan persaudaraan (ukhuwah)
sesuai dengan pesan QS al-
Anfal (8:72), QS al-Hujurat
(49): 10 dan 12, serta Hadis
Terkait
3.2 Menganalisis QS al-Isra’ 4.2.1 Membaca QS al-Isra’ (17): 32,
(17): 32, dan QS an-Nur dan QS an-Nur (24): 2 sesuai
(24): 2, serta Hadis tentang dengan kaidah tajwid dan
larangan pergaulan bebas makharijul huruf
dan perbuatan zina 4.2.2 Mendemonstrasikan hafalan
QS al-Isra’ (17): 32, dan QS
an-Nur (24): 2 dengan fasih
dan lancar
4.2.3 Menyajikan larangan
pergaulan bebas dan
perbuatan zina dengan
berbagai kekejian (fahisyah)
yang ditimbulkannya sesuai
pesan QS al-Isra’ (17): 32,
dan QS an-Nur (24): 2
3.3 Menganalisis makna al- 4.3 Menyajikan hubungan
Asma’u al-Husna: al- makna al-Asma’u al-Husna:
Karim, al-Mu’min, al- al-Karim, al-Mu’min, al-Wakil,
Wakil, al-Matin, al-Jami’, al-Matin, al-Jami’, al-‘Adl, dan
al-‘Adl, dan al-Akhir al-Akhir dengan perilaku
keluhuran budi, kokoh
pendirian, rasa aman,
tawakal dan perilaku adil
4.4 Mempresentasikan
3.4 Menganalisis makna
hubungan makna beriman
beriman kepada malaikat-
kepada malaikat-malaikat
malaikat Allah swt.
Allah swt dengan perilaku
teliti, disiplin, dan waspada
4.5 Mempraktikkan tata cara
3.5 Menerapkan ketentuan
berpakaian sesuai syariat
berpakaian sesuai syariat
Islam
Islam
4.6 Melaksanakan perilaku jujur
3.6 Memahami manfaat
dalam kehidupan sehari-
kejujuran dalam
hari.
kehidupan sehari-hari

17
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.7 Menganalisis kewajiban 4.7 Menyajikan kewajiban
menuntut ilmu dengan
menuntut ilmu untuk
kewajiban membela agama
membela agama
sesuai perintah QS at-
Taubah (9): 122 dan Hadis
4.8 Menentukan suatu hukum
3.8 Menganalisis kedudukan
berdasarkan al-Qur’an,
al-Qur’an, Hadis, dan
Hadis, dan ijtihad sebagai
ijtihad sebagai sumber
sumber hukum Islam
hukum Islam
4.9 Menyimulasikan tata cara
3.9 Menganalisis tata cara
ibadah haji, zakat, dan wakaf
ibadah haji, zakat, dan
wakaf
4.10 Menyajikan substansi,
3.10 Menganalisis substansi,
strategi, dan penyebab
strategi, dan penyebab
keberhasilan dakwah Nabi
keberhasilan dakwah Nabi
Muhammad saw di Makkah
Muhammad saw di
Makkah
4.11 Mempresentasikan dan
3.11 Menganalisis strategi, dan
strategi dengan keberhasilan
keberhasilan dakwah Nabi
dakwah Nabi Muhammad
Muhammad saw di
saw di Madinah
Madinah
Menganalisis makna QS 4.12.1 Membaca QS al-Maidah (5):
3.12
al-Maidah (5): 48; QS an- 48; QS an-Nisa (4): 59, dan QS
Nisa (4): 59, dan QS at- at-Taubah (9): 105 sesuai
Taubah (9): 105, serta dengan kaidah tajwid dan
Hadis tentang taat pada makharijulhuruf
aturan, kompetisi dalam 4.12.2 Mendemonstrasikan hafalan
kebaikan, dan etos kerja QS al-Maidah (5): 48; QS an-
Nisa (4): 59, dan QS at-
Taubah (9): 105 dengan fasih
dan lancar
4.12.3 Menyajikan perintah
berkompetisi dalam kebaikan
dan kepatuhan terhadap
ketentuan Allah sesuai
dengan pesan QS al-Maidah
(5): 48; QS an-Nisa (4): 59,
dan QS at-Taubah (9): 105
Menganalisis makna QS 4.13.1 Membaca QS Yunus (10): 40-
3.13
Yunus (10): 40-41 dan QS 41 dan QS al-Maidah (5): 32
al-Maidah (5): 32, serta sesuai dengan kaidah tajwid
Hadis tentang toleransi, dan makharijul huruf
rukun, dan menghindarkan diri 4.13.2 Mendemonstrasikan hafalan
dari tindak kekerasan QS Yunus (10): 40-41 dan QS
al-Maidah (5): 32 dengan fasih
dan lancar
4.13.3 Mempresentasikan perintah
toleransi dan kerukunan
sesuai pesan QS Yunus (10):
40-41 dan menghindari tindak
kekerasan sesuai pesan QS
Al-Maidah (5): 32

18
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.14 Menganalisis makna iman 4.14 Mempresentasikan keterkaitan
antara beriman kepada kitab-
kepada kitab-kitab Allah
kitab suci Allah swt dengan
swt.
perilaku sehari-hari
4.15 Menyajikan hubungan antara
3.15 Menganalisis makna iman
iman kepada rasul-rasul Allah
kepada rasul-rasul Allah
swt dengan keteguhan dalam
swt.
bertauhid, toleransi, ketaatan,
dan kecintaan kepada Allah
4.16 Menyajikan makna syaja’ah
3.16 Menganalisis makna
(berani membela kebenaran)
syaja’ah (berani membela
dan upaya mewujudkan
kebenaran) dalam
kejujuran dalam kehidupan
mewujudkan kejujuran
sehari-hari
4.17 Menyajikan ketauhidan dalam
3.17 Menganalisis perilaku
beribadah serta hormat dan
hormat dan patuh kepada
patuh kepada orangtua dan
orangtua dan guru
guru sesuai dengan QS al-Isra’
(17): 23 dan Hadis terkait
4.18 Menyimulasikan tata cara
3.18 Mengevaluasi tata cara
perawatan jenazah
perawatan jenazah
4.19 Menyimulasikan tata cara
3.19 Menganalisis pelaksanaan
khutbah, tablig, dan dakwah
khutbah, tablig, dan
Dakwah
4.20 Menentukan kegiatan usaha
3.20 Menganalisis prinsip-
sesuai dengan prinsip-prinsip
prinsip dan praktik
dan praktik ekonomi dalam
ekonomi dalam Islam
Islam
3.21 Menganalisis 4.21 Menyajikan perkembangan
perkembangan peradaban peradaban Islam dan faktor-
Islam pada masa kejayaan faktor yang mempengaruhinya
(Masa Khulafaur Rasyidin pada masa kejayaan
– Bani Umayyah) (Khulafaur Rasyidin – Bani
Umayyah)
3.22 Menganalisis perkem-bangan 4.22.1 Menyajikan perkembangan
Islam pada peradaban Islam pada masa
masa modern (1800- modern (1800-sekarang)
sekarang) 4.22.2 Menyajikan prinsip-prinsip
pembaharuan yang sesuai
dengan perkembangan
peradaban Islam pada masa
Modern
3.23 Mengevaluasi makna QS 4.23.1 Membaca QS Ali Imran (3):
Ali Imran (3): 190-191, dan 190-191, dan QS Ali Imran
QS Ali Imran (3): 159, (3): 159,; sesuai dengan
serta Hadis tentang kaidah tajwid dan makharijul-
berpikir kritis dan Huruf
bersikap demokratis 4.23.2 Mendemonstrasikan hafalan
QS Ali Imran (3): 190-191,
dan QS Ali Imran (3): 159,
dengan lancar

19
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
4.23.3 Menyajikan sikap kritis dan
ciri orang-orang berakal (ulil
albab) sesuai pesan QS Ali
Imran (3): 190-191
4.23.4 Mempresentasikan demokrasi
dan sikap tidak memaksakan
kehendak sesuai pesan QS Ali
Imran (3): 159
4.24.1 Membaca QS Luqman (31): 13-
3.24 Mengevaluasi makna QS
14 dan QS al-Baqarah (2): 83
Luqman (31): 13-14 dan
sesuai dengan kaidah tajwid
QS al-Baqarah (2): 83,
dan makharijul huruf
serta Hadis tentang
4.24.2 Mendemonstrasikan hafalan
kewajibanberibadah dan
QS Luqman (31): 13-14 dan
bersyukur kepada Allah
QS al-Baqarah (2): 83 dengan
sertaberbuat baik kepada
Lancar
sesama manusia
4.24.3 Mempresentasikan kewajiban
beribadah dan bersyukur
kepada Allah serta berbuat
baik terhadap sesama
manusia sesuai pesan QS
Luqman (31): 13-14 dan QS al-
Baqarah (2): 83
4.25 Menyajikan perilaku jujur,
3.25 Mengevaluasi makna iman
bertanggung jawab, dan adil
kepada hari akhir
sebagai perwujudan iman
kepada hari akhir
4.26 Mempresentasikan makna
3.26 Mengevaluasi makna iman
sikap optimis, ikhtiar, dan
kepada qadha dan qadar
tawakkal sebagai perwujudan
iman kepada qadha dan qadar
Allah swt.
4.27 Menyajikan perilaku bekerja
3.27 Mengevaluasi perilaku
keras, jujur, bertanggung
bekerja keras dan
jawab, adil, dan toleransi
bertanggung jawab dalam
dalam kehidupan sehari-hari
kehidupan sehari-hari
yang berkembang di
yang berkembang di
masyarakat sebagai wujud
Masyarakat
Keimanan
4.28 Menyajikan prosesi
3.28 Mengevaluasi ketentuan
pernikahan dalam Islam
pernikahan dalam Islam
4.29 Menggunakan ketentuan
3.29 Mengevaluasi ketentuan
pembagian waris Islam dalam
waris dalam Islam
Kehidupan
4.30 Menyajikan prinsip-prinsip
3.30 Mengevaluasi strategi
strategi dakwah dan
dakwah dan
perkembangan Islam di
perkembangan Islam di
Indonesia
Indonesia
4.31 Menyajikan nilai-nilai
3.31 Mengevaluasi sejarah
perkembangan Islam di keteladanan tokoh-tokoh
dalam sejarah perkembangan
Indonesia
Islam di Indonesia

20
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
4.32Menyajikan faktor-faktor
3.32 Mengevaluasi faktor-faktor
penentu kemajuan peradaban
kemajuan peradaban Islam
Islam di dunia
di dunia
4.33Menyajikan faktor-faktor
3.33 Mengevaluasi faktor-faktor
penyebab kemunduran
kemunduran peradaban
peradaban Islam di dunia
Islam di dunia

21
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 PACITAN
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Elektronika
Kompetensi keahlian : Teknik Audio Video

Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan
Jam pelajaran : 212 JP (@ 45 Menit)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek


kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2


(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL)
1. Menghayati dan mengamalkan 2. Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai),
bertanggung-jawab, responsif,
dan proaktif melalui keteladanan,
pemberian nasihat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian
secara berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.

22
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghayati hakikat bangsa dan 2.1 Responsif terhadap hakikat
Negara sebagai anugerah Tuhan bangsa dan Negara
Yang Maha Esa

1.2 Mensyukuri fungsi dan peran 2.2 Proaktif melaksanakan fungsi


Pancasila dalam kehidupan dan peran Pancasila dalam
bangsa dan negara Indonesia kehidupan bangsa dan negara
Indonesia
1.3 Mensyukuri nilai-nilai Pancasila 2.3 Menunjukkan sikap peduli
dalam praktik penyelenggaraan terhadap penerapan nilai-nilai
pemerintahan Negara sebagai Pancasila dalam kehidupan
salah satu bentuk pengabdian berbangsa dan bernegara
kepada Tuhan Yang Maha Esa
1.4 Mengamalkan ketentuan 2.4 Peduli terhadap penerapan
Undang-Undang Dasar Negara ketentuan Undang-Undang
Republik Indonesia Tahun 1945 Dasar Negara Republik
yang mengatur tentang wilayah, Indonesia Tahun 1945 yang
warga Negara, penduduk, mengatur tentang wilayah,
agama dan kepercayaan serta warga Negara, penduduk,
pertahanan dan keamanan agama dan kepercayaan serta
sebagai wujud rasa syukur pertahanan dan keamanan
kepada Tuhan Yang Maha Esa
1.5 Menghayati sistem politik 2.5 Responsif terhadap sistem
Indonesia sebagai wujud rasa politik Indonesia
syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa
1.6 Menghayati nilai-nilai terkait 2.6 Peduli terhadap fungsi dan
fungsi dan kewenangan kewenangan lembaga-lembaga
lembaga-lembaga negara negara menurut Undang-
menurut Undang-Undang Dasar Undang Dasar Negara
Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Tahun
Tahun 1945 sebagai bentuk 1945
sikap beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa
1.7 Melaksanakan budaya politik 2.7 Peduli terhadap budaya politik
Indonesia sebagai wujud rasa Indonesia
syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa
1.8 Menghayati hubungan 2.8 Peduli terhadap hubungan
pemerintah pusat dan daerah pemerintah pusat dan daerah
menurut Undang-Undang Dasar yang harmonis di daerah
Negara Republik Indonesia Setempat
Tahun 1945 sebagai anugerah
Tuhan Yang Maha Esa

1.9 Mensyukuri nilai-nilai yang 2.9 Menunjukkan sikap kerja sama


membentuk komitmen integrasi dalam rangka mewujudkan
nasional dalam bingkai komitmen integrasi nasional

23
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Bhinneka Tunggal Ika sebagai dalam bingkai Bhinneka
wujud syukur kepada Tuhan Tunggal Ika
yang Maha Esa
1.10 Bersyukur kepada Tuhan Yang 2.10 Responsif terhadap ancaman
Maha Esa atas nilai-nilai yang negara dan upaya
membentuk kesadaran atas penyelesaiannya di bidang
ancaman terhadap negara dan ideologi, politik, ekonomi,
upaya penyelesaiannya dalam sosial, budaya, pertahanan,
bingkai Bhinneka Tunggal Ika dan keamanan dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
1.11 Menghayati wawasan 2.11 Bertanggung-jawab
nusantara dalam konteks mengembangkan kesadaran
Negara Kesatuan Republik akan pentingnya wawasan
Indonesia sebagai anugerah nusantara dalam konteks
Tuhan Yang Maha Esa Negara Kesatuan Republik
Indonesia
1.12 Menghayati hak asasi manusia 2.12 Peduli terhadap hak asasi
berdasarkan perspektif manusia berdasarkan
Pancasila sebagai anugerah perspektif Pancasila dalam
Tuhan yang Maha Esa kehidupan berbangsa dan
Bernegara
1.13 Mengsyukuri sistem 2.13 Proaktif terhadap sistem
pemerintahan di Indonesia pemerintahan di Indonesia
sebagai anugerah Tuhan Yang
Maha Esa
1.14 Mengamalkan nilai-nilai ke- 2.14 Peduli dalam berdemokrasi
Tuhanan dalam berdemokrasi Pancasila sesuai Undang-
Pancasila sesuai Undang- Undang Dasar Negara
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
Republik Indonesia Tahun 1945
1945
1.15 Mengahayati nilai-nilai dalam 2.15 Disiplin terhadap aturan
sistem hukum dan peradilan sistem hukum dan peradilan
Indonesia sesuai dengan sesuai dengan Undang-Undang
Undang-Undang Dasar Negara Dasar Negara Republik
Republik Indonesia Tahun Indonesia Tahun 1945
1945 sebagai rasa syukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa
1.16 Mengamalkan nilai-nilai dalam 2.16 Proaktif terhadap sistem
sistem perlindungan tenaga perlindungan tenaga kerja di
kerja di Indonesia Indonesia
berlandaskan Ketuhanan Yang
Maha Esa
1.17 Menghayati nilai-nilai dalam 2.17 Disiplin terhadap aturan
sistem hukum dan peradilan sistem hukum dan peradilan
Internasional sebagai rasa Internasional
syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa

24
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.18 Mensyukuri peran Indonesia 2.18 Toleran dan cinta damai
dalam mewujudkan sebagai refleksi peran
perdamaian dunia sebagai Indonesia dalam perdamaian
anugerah Tuhan Yang Maha dunia dalam hidup
Esa bermasyarakat, berbangsa dan
Bernegara
1.19 Bersyukur pada Tuhan Yang 2.19 Responsif terhadap ancaman
Maha Esa atas nilai-nilai yang negara dan strategi
membentuk kesadaran akan mengatasinya berdasarkan
ancaman terhadap negara asas Bhinneka Tunggal Ika
strategi mengatasinya
berdasarkan asas Bhinneka
Tunggal Ika
1.20 Bersyukur pada Tuhan Yang 2.20 Proaktif dalam menerapkan
Maha Esa atas nilai-nilai nilai-nilai persatuan dan
persatuan dan kesatuan kesatuan bangsa dalam Negara
bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
Kesatuan Republik Indonesia
1.21 Menghayati perbedaan sebagai 2.21 Proaktif menghindari
anugerah Tuhan yang Maha pelanggaran hak dan
Esa dalam rangka menghindari pengingkaran kewajiban warga
pelanggaran hak dan negara dalam kehidupan
pengingkaran kewajiban warga berbangsa dan bernegara
negara dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
1.22 Mengamalkan perilaku orang 2.22 Berperilaku jujur dalam
beriman kepada Tuhan Yang praktik perlindungan dan
Maha Esa dalam praktik penegakan hukum di tengah
pelindungan dan penegakan Masyarakat
hukum untuk menjamin
keadilan dan kedamaian
1.23 Melaksanakan pemerintahan 2.23 Berperilaku jujur dalam
sesuai karakteristik good pelaksanaan pemerintahan
governance dengan sesuai karakteristik good
berlandaskan nilai-nilai Governance
ketuhanan Yang Maha Esa
1.24 Menghayati kemajuan Ilmu 2.24 Bertanggung-jawab dalam
pengetahuan dan teknologi menyikapi pengaruh kemajuan
sebagai anugerah Tuhanan ilmu pengetahuan dan
Yang Maha Esa teknologi dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
1.25 Mensyukuri persatuan dan 2.25 Proaktif dalam
kesatuan bangsa sebagai mengembangkan persatuan
upaya dalam menjaga dan dan kesatuan bangsa sebagai
mempertahankan Negara upaya dalam menjaga dan
Kesatuan Republik Indonesia mempertahanakan Negara
sebagai bentuk pengabdian Kesatuan Republik Indonesia

25
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.26 Menghayati peranan pers di 2.26 Bertanggung-jawab dalam
Indonesia dengan menyikapi peranan pers di
berlandaskan nilai-nilai Indonesia
ketuhanan Yang Maha Esa
1.27 Mengamalkan etos kerja 2.27 Peduli terhadap etos kerja
masyarakat Indonesia dengan masyarakat Indonesia
berlandaskan nilai-nilai
ketuhanan Yang Maha Esa

26
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan
mengevaluasi tentang prosedur kerja yang lazim dilakukan
pengetahuan faktual, serta memecahkan masalah sesuai
konseptual, prosedural, dan dengan bidang kajian Pendidikan
metakognitif sesuai dengan Pancasila dan Kewarganegaraan
bidang dan lingkup kajian
Menampilkan kinerja di bawah
Pendidikan Pancasila dan
bimbingan dengan mutu dan
Kewarganegaraan pada
kuantitas yang terukur sesuai dengan
tingkat teknis, spesifik,
standar kompetensi kerja.
detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu Menunjukkan keterampilan menalar,
pengetahuan, teknologi, mengolah, dan menyaji secara efektif,
seni, budaya, dan kreatif, produktif, kritis, mandiri,
humaniora dalam konteks kolaboratif, komunikatif, dan solutif
pengembangan potensi diri dalam ranah abstrak terkait dengan
sebagai bagian dari pengembangan dari yang dipelajarinya
keluarga, sekolah, dunia di sekolah, serta mampu
kerja, warga masyarakat melaksanakan tugas spesifik di bawah
nasional, regional, dan pengawasan langsung.
internasional.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.

27
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menganalisis hakikat bangsa 4.1 Menyaji hasil analisis hakikat
dan Negara bangsa dan negara
3.2 Menganalisis fungsi dan peran 4.2 Menyaji hasil analisis fungsi
Pancasila dalam kehidupan dan peran Pancasila dalam
bangsa dan negara Indonesia kehidupan bangsa dan negara
Indonesia
3.3 Menganalisis nilai-nilai 4.3 Menyaji hasil analisis nilai-nilai
Pancasila dalam kerangka Pancasila dalam kerangka
praktik penyelenggaraan praktik penyelenggaraan
pemerintahan Negara pemerintahan Negara
3.4 Menganalisis ketentuan 4.4 Menyaji hasil analisis tentang
Undang-Undang Dasar Negara ketentuan Undang-Undang
Republik Indonesia Tahun 1945 Dasar Negara Republik
yang mengatur tentang wilayah Indonesia Tahun 1945 yang
negara, warga negara dan mengatur tentang wilayah
penduduk, agama dan negara, warga negara dan
kepercayaan, serta pertahanan penduduk, agama dan
dan keamanan kepercayaan, serta pertahanan
dan keamanan
3.5 Menganalisis sistem politik di 4.5 Menyaji hasil analisis tentang
Indonesia sistem politik di Indonesia
3.6 Menganalisis fungsi dan 4.6 Menyaji hasil analisis tentang
kewenangan lembaga-lembaga fungsi dan kewenangan
Negara menurut Undang- lembaga-lembaga Negara
Undang Dasar Negara Republik menurut Undang-Undang Dasar
Indonesia Tahun 1945 Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
3.7 Menganalisis budaya politik di 4.7 Menyaji hasil analisis tentang
Indonesia budaya politik di Indonesia
3.8 Menganalisis hubungan 4.8 Menyaji hasil analisis tentang
pemerintah pusat dan daerah hubungan pemerintah pusat
menurut Undang-Undang Dasar dan pemerintah daerah
Negara Republik Indonesia setempat menurut Undang-
Tahun 1945 Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
3.9 Menganalisis faktor-faktor 4.9 Menyaji hasil analisis tentang
pembentuk integrasi nasional faktor-faktor pembentuk
dalam bingkai Bhinneka integrasi nasional dalam
Tunggal Ika bingkai Bhinneka Tunggal Ika

3.10 Menganalisis ancaman 4.10 Menyaji hasil analisis tentang


terhadap negara dan upaya ancaman terhadap negara dan
penyelesaiannya di bidang upaya penyelesaiannya di
ideologi, politik, ekonomi, bidang Ideologi, politik,
sosial, budaya, pertahanan, ekonomi, sosial, budaya,
dan keamanan dalam bingkai pertahanan, dan keamanan
Bhinneka Tunggal Ika dalam bingkai Bhineka
Tunggal Ika

28
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.11 Menelaah pentingnya 4.11 Mempresentasikan hasil telaah
Wawasan Nusantara dalam terkait pentingnya Wawasan
konteks Negara Kesatuan Nusantara dalam konteks
Republik Indonesia Negara Kesatuan Republik
Indonesia
3.12 Menganalisis pelanggaran hak 4.12 Menyaji hasil analisis
asasi manusia dalam pelanggaran hak asasi
perspektif Pancasila dalam manusia dalam perspektif
kehidupan berbangsa dan Pancasila dalam kehidupan
Bernegara berbangsa dan bernegara
3.13 Menganalisis sistem 4.13 Menyaji hasil analisis tentang
pemerintahan di Indonesia sistem pemerintahan di
Indonesia
3.14 Menganalisis sistem dan 4.14 Menyaji hasil analisis tentang
dinamika demokrasi Pancasila sistem dan dinamika
sesuai dengan Undang-Undang demokrasi Pancasila sesuai
Dasar Negara Republik dengan Undang-Undang Dasar
Indonesia Tahun 1945 Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
3.15 Menganalis sistem hukum dan 4.15 Menyaji hasil analisis tentang
peradilan di Indonesia sesuai sistem hukum dan peradilan di
dengan Undang-Undang Dasar Indonesia sesuai dengan
Negara Republik Indonesia Undang-Undang Dasar Negara
Tahun 1945 Republik Indonesia Tahun
1945
3.16 Menganalisis sistem 4.16 Menyaji hasil analisis tentang
perlindungan tenaga kerja di sistem perlindungan tenaga
Indonesia kerja di Indonesia
3.17 Menganalisis system hukum 4.17 Menyaji hasil analisis tentang
dan peradilan internasional system hukum dan peradilan
Internasional
3.18 Mengevaluasi dinamika peran 4.18 4.18 Menyaji hasil evaluasi
Indonesia dalam perdamaian tentang peran Indonesia dalam
dunia sesuai Undang-Undang perdamaian dunia sesuai
Dasar Negara Republik Undang-Undang Dasar Negara
Indonesia Tahun 1945 Republik Indonesia Tahun
1945
3.19 Menganalisis kasus-kasus 4.19 Melakukan penelitian
ancaman terhadap Ideologi, sederhana tentang potensi
politik, ekonomi, sosial, ancaman terhadap Ideologi,
budaya, pertahanan, dan politik, ekonomi, sosial,
keamanan dan strategi budaya, pertahanan, dan
mengatasinya dalam bingkai keamanan dan strategi
Bhinneka Tunggal Ika mengatasinya dalam bingkai
BhinnekaTunggal Ika
3.20 Menganalisis faktor pendorong 4.20 Menyaji hasil analisis tentang
dan penghambat persatuan faktor- faktor pendorong dan
dan kesatuan bangsa dalam penghambat persatuan dan

29
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Negara Kesatuan Republik kesatuan bangsa dalam Negara
Indonesia Kesatuan Republik Indonesia
3.21 Menganalisis nilai-nilai 4.21 Menyaji hasil analisis tentang
Pancasila terkait dengan nilai-nilai Pancasila terkait
kasus-kasus pelanggaran hak dengan kasus-kasus
dan pengingkaran kewajiban pelanggaran hak dan
warga negara dalam kehidupan pengingkaran kewajiban warga
berbangsa dan bernegara negara dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
3.22 Mengevaluasi praktik 4.22 Mendemonstrasikan praktik
perlindungan dan penegakan perlindungan dan penegakan
hukum untuk menjamin hukum untuk menjamin
keadilan dan kedamaian keadilan dan kedamaian
3.23 Menganalisis pelaksanaan 4.23 Menyaji hasil analisis tentang
pemerintahan sesuai pelaksanaan pemerintahan
karakteristik good governance sesuai karakteristik good
Governance
3.24 3.24 Menganalisis pengaruh 4.24 Menyaji hasil analisis tentang
kemajuan ilmu pengetahuan pengaruh kemajuan ilmu
dan teknologi terhadap bangsa pengetahuan dan teknologi
dan negara dalam bingkai terhadap bangsa dan negara
Bhinneka Tunggal Ika dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika
3.25 Mengevaluasi dinamika 4.25 Menyaji hasil evaluasi tentang
persatuan dan kesatuan dinamika persatuan dan
bangsa sebagai upaya menjaga kesatuan bangsa sebagai
dan mempertahankan Negara upaya menjaga dan
Kesatuan Republik Indonesia mempertahankan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
3.26 Mengevaluasi peranan pers di 4.26 Menyaji hasil evaluasi tentang
Indonesia peranan pers di Indonesia
3.27 Mengevaluasi etos kerja 4.27 Menyaji hasil evaluasi tentang
masyarakat Indonesia etos kerja masyarakat
Indonesia

30
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 PACITAN
Muatan : Nasional
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Elektronika
Kompetensi Keahlian : Teknik Audio Video
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Jam Pelajaran : 354 JP (@ 45 Menit)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek


kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu,
“Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui
keteladanan, pemberian
nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan
serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching)
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan
mengevaluasi tentang prosedur kerja yang lazim dilakukan
pengetahuan faktual, serta memecahkan masalah sesuai
konseptual, prosedural, dan dengan bidang kajian bahasa
metakognitif sesuai dengan Indonesia.
bidang dan lingkup kajian
Menampilkan kinerja di bawah
bahasa Indonesia pada bimbingan dengan mutu dan
tingkat teknis, spesifik, detil, kuantitas yang terukur sesuai dengan
dan kompleks, berkenaan standar kompetensi kerja.
dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri Menunjukkan keterampilan menalar,
sebagai bagian dari keluarga, mengolah, dan menyaji secara efektif,
sekolah, dunia kerja, warga kreatif, produktif, kritis, mandiri,
masyarakat nasional, kolaboratif, komunikatif, dan solutif
regional, dan internasional. dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang

31
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung

Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.

32
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami laporan hasil 4.1 Menyajikan isi teks (intisari)


observasi berkaitan dengan laporan hasil observasi berkaitan
bidang pekerjaan yang dengan bidang pekerjaan
dipresentasikan dengan lisan berdasarkan interpretasi baik
dan tulis secara lisan maupun tulis
3.2 Menganalisis isi dan aspek 4.2 Mengonstruksikan teks laporan
kebahasaan dari minimal dua observasi berkaitan bidang
teks laporan hasil observasi pekerjaan dengan memerhatikan
berkaitan dengan bidang isi dan aspek kebahasaan baik
Pekerjaan lisan maupun tulis
3.3 Mendeskripsikan(permasalahan, 4.3 Mengembangkan isi
argumentasi, pengetahuan, dan (permasalahan, argumen,
rekomendasi) teks eksposisi pengetahuan, dan rekomendasi)
berkaitan dengan bidang teks eksposisi berkaitan dengan
pekerjaan yang didengar dan bidang pekerjaan secara lisan
atau dibaca dan/tulis
3.4 Menganalisis struktur dan 4.4 Mengonstruksikan teks eksposisi
kebahasaan teks eksposisi yang berkaitan bidang pekerjaan
berkaitan dengan bidang dengan memerhatikan isi
Pekerjaan (permasalahan, argumen,
pengetahuan, dan rekomendasi),
struktur dan kebahasaan
3.5 Menganalisis teks anekdot dari 4.5 Mengonstruksi makna tersirat
aspek makna tersirat dalam sebuah teks anekdot baik
lisan maupun tulis
3.6 Mengevaluasi struktur dan 4.6 Menciptakan kembali teks
kebahasaan teks anekdot anekdot dengan memerhatikan
struktur, dan kebahasaan baik
lisan maupun tulis.
3.7 Mendeskripsikan nilai-nilai dan 4.7 Menceritakan kembali isi cerita
isi yang terkandung dalam cerita rakyat (hikayat) yang didengar
rakyat (hikayat) baik lisan dan dibaca
maupun tulis
3.8 Membandingkan nilai-nilai dan 4.8 Mengembangkan cerita rakyat
kebahasaan cerita rakyat dan (hikayat) ke dalam bentuk
Cerpen cerpen dengan memerhatikan isi
dan nilai-nilai
3.9 Menguraikan butir-butir penting 4.9 Menyusun ikhtisar dari dua
dari dua buku nonfiksi (buku buku nonfiksi (buku pengayaan)
pengayaan) dan satu novel dan ringkasan dari satu novel
yang dibaca
3.10 Menganalisis pengajuan, 4.10 Menyampaikan pengajuan,
penawaran dan persetujuan penawaran, persetujuan dan
dalam teks negosiasi berkaitan penutup dalam teks negosiasi
dengan bidang pekerjaan lisan berkaitan dengan bidang
maupun tertulis pekerjaan secara lisan atau
Tulis

33
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.11 Mengevaluasi isi, struktur 4.11 Mengonstruksikan teks


(orientasi, pengajuan, negosiasi berkaitan dengan
penawaran, persetujuan, bidang pekerjaan dengan
penutup) dan kebahasaan teks memerhatikan isi, struktur
negosiasi berkaitan dengan (orientasi, pengajuan,
bidang pekerjaan penawaran, persetujuan,
penutup) dan kebahasaan
3.12 Menganalisis permasalahan/ 4.12 Mengonstruksi
isu, sudut pandang dan permasalahan/isu, sudut
argumen beberapa pihak dan pandang dan argumen beberapa
simpulan dari debat berkaitan pihak, dan simpulan dari debat
dengan bidang pekerjaan untuk berkaitan dengan bidang
menemukan esensi dari debat pekerjaan secara lisan untuk
menunjukkan esensi dari debat
3.13 Menganalisis isi debat berkaitan 4.13 Mengembangkan
dengan bidang pekerjaan permasalahan/ isu dari
(permasalahan/isu, sudut berbagai sudut pandang yang
pandang dan argumen beberapa dilengkapi argumen dalam
pihak, dan simpulan) berdebat berkaitan dengan
bidang pekerjaan
3.14 Menganalisis butir-butir 4.14 Menyajikan hal-hal yang dapat
penting yang dapat diteladani diteladani dari tokoh yang
dari teks biografi berkaitan terdapat dalam teks biografi
dengan bidang pekerjaan berkaitan dengan bidang
pekerjaan yang dibaca secara
Tertulis
3.15 Menganalisis aspek makna dan 4.15 Membuat teks biografi
kebahasaan dalam teks biografi berkaitan dengan bidang
berkaitan dengan bidang pekerjaan baik lisan maupun
pekerjaan Tulis
3.16 Menganalisis suasana, tema, 4.16 Mendemonstrasikan
dan makna beberapa puisi yang (membacakan atau
terkandung dalam antologi memusikalisasikan) satu puisi
puisi yang diperdengarkan atau dari antologi puisi atau
Dibaca kumpulan puisi dengan
memerhatikan vokal, ekspresi,
dan intonasi (tekanan dinamik
dan tekanan tempo)
3.17 Menganalisis unsur pembangun 4.17 Menulis puisi dengan
Puisi memerhatikan unsur
pembangunnya (tema, diksi,
gaya bahasa, imaji, struktur,
perwajahan)
3.18 Menganalisis isi dari minimal 4.18 Menyajikan replikasi isi buku
satu buku fiksi dan satu buku ilmiah yang dibaca dalam
nonfiksi yang sudah dibaca bentuk resensi
3.19 Menganalisis informasi berupa 4.19 Merancang pernyataan umum
pernyataan-pernyataan umum dan tahapan-tahapan dalam

34
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
dan tahapan-tahapan dalam teks prosedur berkaitan bidang
teks prosedur berkaitan dengan pekerjaan dengan organisasi
bidang pekerjaan yang tepat secara lisan dan
Tulis
3.20 Menganalisis struktur dan 4.20 Mengembangkan teks prosedur
kebahasaan teks prosedur berkaitan bidang pekerjaan
berkaitan dengan bidang dengan memerhatikan hasil
pekerjaan analisis terhadap isi, struktur,
dan kebahasaan
3.21 Menganalisis informasi 4.21 Mengkonstruksi informasi
(pengetahuan dan urutan (pengetahuan dan urutan
kejadian) dalam teks ekplanasi kejadian) dalam teks eksplanasi
berkaitan dengan bidang berkaitan dengan bidang
pekerjaan lisan dan tulis pekerjaan secara lisan dan tulis
3.22 Menganalisis struktur dan 4.22 Memproduksi teks eksplanasi
kebahasaan teks eksplanasi berkaitan dengan bidang
berkaitan dengan bidang pekerjaan secara lisan atau
pekerjaan tulis dengan memerhatikan
struktur dan kebahasaan
3.23 Menganalisis informasi berupa 4.23 Menyusun bagian-bagian
permasalahan aktual yang penting dari permasalahan
disajikan dalam ceramah aktual sebagai bahan untuk
berkaitan dengan bidang disajikan dalam ceramah
pekerjaan berkaitan dengan bidang
Pekerjaan
3.24 Menganalisis isi, struktur, dan 4.24 Mengonstruksi ceramah
kebahasaan dalam ceramah berkaitan bidang pekerjaan
berkaitan dengan bidang dengan memerhatikan aspek
pekerjaan kebahasaan dan menggunakan
struktur yang tepat
3.25 Mendeskripsikan butir-butir 4.25 Menyajikan butir-butir penting
penting dari satu buku dari satu buku pengayaan
pengayaan (nonfiksi) berkaitan (nonfiksi) berkaitan dengan
dengan bidang pekerjaan yang bidang pekerjaan
Dibaca
3.26 Menemukan butir-butir penting 4.26 Menyajikan persamaan dan
dari dua buku pengayaan perbedaan isi dua buku
berkaitan dengan bidang pengayaan berkaitan dengan
pekerjaan (nonfiksi) yang dibaca bidang pekerjaan (nonfiksi)
yang dibaca
3.27 Menganalisis pesan dari satu 4.27 Menyusun ulasan terhadap
buku fiksi yang dibaca pesan dari satu buku fiksi yang
Dibaca
3.28 Mendeskripsikan informasi 4.28 Melengkapi informasi dalam
penting yang ada dalam proposal berkaitan dengan
proposal kegiatan atau bidang pekerjaan supaya lebih
penelitian berkaitan dengan Efektif
bidang pekerjaan

35
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.29 Menganalisis isi, sistematika, 4.29 Merancang sebuah proposal


dan kebahasaan suatu proposal karya ilmiah berkaitan bidang
berkaitan dengan bidang pekerjaan dengan
Pekerjaan memerhatikan informasi,
tujuan, dan esensi karya ilmiah
yang diperlukan
3.30 Menganalisis informasi, tujuan 4.30 Merancang informasi, tujuan,
dan esensi sebuah karya ilmiah dan esensi yang harus disajikan
berkaitan dengan bidang dalam karya ilmiah berkaitan
pekerjaan yang dibaca dengan bidang pekerjaan
3.31 Menganalisis sistematika dan 4.31 Mengonstruksi sebuah karya
kebahasaan karya ilmiah ilmiah berkaitan bidang
berkaitan dengan bidang pekerjaan dengan
Pekerjaan memerhatikan isi, sistematika,
dan kebahasaan
3.32 Membandingkan isi berbagai 4.32 Menyajikan isi sebuah resensi
resensi berkaitan dengan berkaitan bidang pekerjaan
bidang pekerjaan untuk dengan memerhatikan hasil
menemukan sistematika perbandingan beberapa teks
sebuah resensi Resensi
3.33 Menganalisis kebahasaan 4.33 Mengkonstruksi sebuah resensi
resensi dalam kumpulan cerpen dari buku kumpulan cerita
atau novel setidaknya dua pendek atau novel yang sudah
karya yang berbeda Dibaca
3.34 Menganalisis alur cerita, babak 4.34 Mempertunjukkan salah satu
demi babak, dan konflik dalam tokoh dalam drama yang dibaca
drama yang dibaca atau atau ditonton secara lisan
Ditonton
3.35 Menganalisis isi dan 4.35 Mendemonstrasikan sebuah
kebahasaan drama yang dibaca naskah drama dengan
atau ditonton memerhatikan isi dan
Kebahasaan
3.36 Menganalisis pesan dari dua 4.36 Menyusun ulasan terhadap
buku fiksi (novel dan buku pesan dari dua buku kumpulan
kumpulan puisi) yang dibaca puisi yang dikaitkan dengan
situasi kekinian
3.37 Mendeskripsikan isi dan 4.37 Menyajikan simpulan
sistematika surat lamaran sistematika dan unsur-unsur isi
pekerjaan yang dibaca surat lamaran baik secara lisan
maupun tulis
3.38 Menganalisis unsur kebahasaan 4.38 Menyusun surat lamaran
surat lamaran pekerjaan pekerjaan dengan

36
memerhatikan isi, sistematika
dan kebahasaan
3.39 Menganalisis informasi, yang 4.39 Mengonstruksi nilai-nilai dari
mencakup orientasi, rangkaian informasi cerita sejarah dalam
kejadian yang saling berkaitan, sebuah teks eksplanasi

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI PRINGKUKU
Muatan : Nasional
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Elektronika
Kompetensi Keahlian : Teknik Audio Video
Mata Pelajaran : Matematika
Jam Pelajaran : 424 JP (@ 45 Menit)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek


kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi
sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan
mengevaluasi tentang prosedur kerja yang lazim dilakukan
pengetahuan faktual, serta memecahkan masalah sesuai
konseptual, prosedural, dan dengan bidang kajian Matematika`

37
metakognitif sesuai dengan
Menampilkan kinerja di bawah
bidang dan lingkup kajian
bimbingan dengan mutu dan
Matematika pada tingkat
kuantitas yang terukur sesuai dengan
teknis, spesifik, detil, dan
standar kompetensi kerja.
kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, Menunjukkan keterampilan menalar,
teknologi, seni, budaya, dan mengolah, dan menyaji secara efektif,
humaniora dalam konteks kreatif, produktif, kritis, mandiri,
pengembangan potensi diri kolaboratif, komunikatif, dan solutif
sebagai bagian dari dalam ranah abstrak terkait dengan
keluarga, sekolah, dunia pengembangan dari yang dipelajarinya
kerja, warga masyarakat di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
nasional, regional, dan pengawasan langsung.
internasional.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.

38
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menerapkan konsep bilangan 4.1 Menyajikan penyelesaian
berpangkat, bentuk akar dan masalah bilangan berpangkat,
logaritma dalam menyelesaikan bentuk akar dan logaritma
Masalah
3.2 Menerapkan persamaan dan 4.2 Menyajikan penyelesaian
pertidaksamaan nilai mutlak masalah yang berkaitan dengan
bentuk linear satu variabel persamaan dan pertidaksamaan
nilai mutlak bentuk linear satu
Variabel
3.3 Menentukan nilai variabel pada 4.3 Menyelesaikan masalah sistem
sistem persamaan linear dua persamaan linier dua variabel
variabel dalam masalah
Kontekstual
3.4 Menentukan nilai maksimum 4.4 Menyelesaikan masalah
dan minimum permasalahan kontekstual yang berkaitan
kontekstual yang berkaitan dengan program linear dua
dengan program linear dua Variabel
Variabel
3.5 Menganalisis barisan dan deret 4.5 Menyelesaikan masalah
Aritmetika kontekstual yang berkaitan
dengan barisan dan deret
Aritmatika
3.6 Menganalisis barisan dan deret 4.6 Menyelesaikan masalah
Geometri kontekstual yang berkaitan
dengan barisan dan deret
Geometri
3.7 Menganalisis pertumbuhan, 4.7 Menyelesaiakan masalah
peluruhan, bunga dan anuitas kontekstual yang berkaitan
dengan pertumbuhan,
peluruhan, bunga dan anuitas
3.8 Menentukan perbandingan 4.8 Menyelesaikan masalah yang
trigonometri pada segitiga siku- berkaitan dengan perbandingan
Siku trigonometri pada segitiga siku-
Siku
3.9 Menentukan nilai sudut 4.9 Menyelesaikan masalah nilai
berelasi diberbagai kuadran sudut berelasi diberbagai
Kuadran
3.10 Menentukan koordinat 4.10 Menyelesaikan masalah
kartesius menjadi koordinat perubahan koordinat kartesius
kutub dan sebaliknya menjadi koordinat kutub dan
Sebaliknya
3.11 Menerapkan nilai 4.11 Menyajikan grafik fungsi
perbandingan trigonometri Trigonometri
pada grafik fungsi trigonometri
3.12 Menerapkan aturan sinus dan 4.12 Menyelesaikan permasalah
Kosinus kontekstual dengan aturan
sinus dan kosinus

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

39
3.13 Menentukan luas segitiga pada 4.13 Menyelesaikan masalah
Trigonometri kontekstual yang berkaitan
dengan luas segitiga pada
Trigonometri
3.14 Menganalisis nilai sudut 4.14 Menyelesaikan nilai nilai sudut
dengan rumus jumlah dan dengan rumus jumlah dan
selisih dua sudut selisih dua sudut
3.15 Menerapkan operasi matriks 4.15 Menyelesaikan masalah yang
dalam menyelesaiakan berkaitan dengan matriks
masalah yang berkaitan
dengan matriks
3.16 Menetukan nilai determinan, 4.16 Menyelesaikan masalah yang
invers dan tranpos pada ordo 2 berkaitan dengan determinan,
x 2 dan nilai determinan dan invers dan tranpose pada ordo
tranpos pada ordo 3 x 3 2 x 2 serta nilai determinan
dan tranpos pada ordo 3 x 3
3.17 Menentukan nilai besaran 4.17 Menyelesaikan masalah yang
vektor pada dimensi dua berkaitan dengan nilai besaran
vektor pada dimensi dua
3.18 Menentukan nilai besaran 4.18 Menyelesaikan masalah yang
vektor pada dimensi tiga berkaitan dengan nilai besaran
vektor pada dimensi tiga
3.19 Menentukan nilai variabel 4.19 Menyelesaikan masalah yang
pada persamaan dan fungsi berkaitan dengan persamaan
Kuadrat dan fungsi kuadrat
3.20 Menganalisis operasi 4.20 Menyelesaikan masalah
komposisi dan operasi invers operasi komposisi dan operasi
pada fungsi invers pada fungsi
3.21 Menentukan persamaan 4.21 Menyelesaikan masalah yang
Lingkaran berkaitan dengan persamaan
Lingkaran
3.22 Menganalisis masalah 4.22 Menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan kontekstual yang berkaitan
dengan logika matematika dengan logika matematika
(pernyataan sederhana, negasi (pernyataan sederhana, negasi
pernyataan sederhana, pernyataan sederhana,
pernyataan majemuk, negasi pernyataan majemuk , negasi
pernyataan majemuk dan pernyataan majemuk dan
penarikan kesimpulan) penarikan kesimpulan )
3.23 Menganalisis titik, garis dan 4.23 Menyajikan penyelesaian
bidang pada geometri dimensi masalah yang berkaitan
Tiga dengan jarak antara titik ke
titik, titik ke garis dan garis ke
bidang pada geometri dimensi
Tiga
3.24 Menetukan masalah 4.24 Menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan kontekstual kontekstual yang
dengan transformasi geometri

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


berkaitan dengan transformasi
Geometri

40
3.25 Menganalisis kaidah 4.25 Menyajikan penyelesaian
pencacahan, permutasi dan masalah kontekstual berkaitan
kombinasi pada masalah dengan kaidah pencacahan,
Kontekstual permutasi dan kombinasi
3.26 Menentukan peluang kejadian 4.26 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan peluang
Kejadian
3.27 Mengevaluasi kajian statistika 4.27 Menyelesaikan masalah
dalam masalah kontekstual kontekstual yang berkaitan
dengan kajian statistika
3.28 Menganalisis ukuran 4.28 Menyelesaikan masalah yang
pemusatan data tunggal dan berkaitan dengan ukuran
data kelompok pemusatan data tunggal dan
data kelompok
3.29 Menganalisis ukuran 4.29 Menyelesaikan masalah yang
penyebaran data tunggal dan berkaitan dengan ukuran
data kelompok penyebaran data tunggal dan
data kelompok
3.30 Menentukan nilai limit fungsi 4.30 Menyelesaikan masalah yang
Aljabar berkaitan dengan limit fungsi
Aljabar
3.31 Menentukan turunan fungsi 4.31 Menyelesaikan masalah yang
aljabar menggunakan definisi berkaitan dengan turunan
limit fungsi atau sifat – sifat fungsi aljabar
turunan fungsi serta
Penerapannya
3.32 Menganalisis keberkaitan 4.32 Menyelesaikan masalah
turunan pertama fungsi kontekstual yang berkaitan
dengan nilai maksimum, nilai dengan turunan pertama
minimum, dan selang fungsi aljabar
kemonotonan fungsi, serta
kemiringan garis singgung
Kurva
3.33 Menentukan nilai integral tak 4.33 Menyelesaikan masalah yang
tentu dan tertentu fungsi berkaitan dengan integral tak
Aljabar tentu dan tertentu fungsi
Aljabar
3.34 Menentukan luas permukaan 4.34 Menyelesaikan masalah luas
dan volume benda putar permukaan dan volume benda
dengan menggunakan integral putar dengan menggunakan
Tertentu integral tertentu

41
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI PRINGKUKU

: Teknologi dan Rekayasa


Bidang Keahlian
: Teknik Elektronika
Program Keahlian
: Teknik Audio Video
Kompetensi Keahlian
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Jam Pelajaran : 108 JP (@ 45 Menit)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek


kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu,
“Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui
keteladanan, pemberian
nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching)
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan
mengevaluasi tentang prosedur kerja yang lazim dilakukan
pengetahuan faktual, serta memecahkan masalah sesuai
konseptual, prosedural, dan dengan bidang kajian Sejarah
metakognitif sesuai dengan Indonesia.
bidang dan lingkup kajian
Menampilkan kinerja di bawah
Sejarah Indonesia pada
bimbingan dengan mutu dan
tingkat teknis, spesifik,
kuantitas yang terukur sesuai dengan
detil, dan kompleks,
standar kompetensi kerja.
berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi,
Menunjukkan keterampilan menalar,
seni, budaya, dan
mengolah, dan menyaji secara efektif,
humaniora dalam konteks
kreatif, produktif, kritis, mandiri,
pengembangan potensi diri
kolaboratif, komunikatif, dan solutif
sebagai bagian dari
dalam ranah abstrak terkait dengan

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4

42
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
keluarga, sekolah, dunia pengembangan dari yang dipelajarinya
kerja, warga masyarakat di sekolah, serta mampu
nasional, regional, dan melaksanakan tugas spesifik di bawah
internasional. pengawasan langsung.

Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Memahami konsep dasar 4.1 Menyajikan hasil pemahaman
sejarah (berpikir kronologis, tentang konsep dasar sejarah
diakronik, sinkronik, ruang (berpikir kronologis, diakronik,
dan waktu serta perubahan sinkronik, ruang dan waktu
dan keberlanjutan) serta perubahan dan
keberlanjutan)
3.2 Menganalisis kehidupan 4.2 Menyajikan informasi mengenai
manusia dan hasil-hasil manusia dan hasil-hasil budaya
budaya masyarakat Pra Aksara khususnya masyarakat Pra
Indonesia Aksara Indonesia
3.3 Menganalisis berbagai teori 4.3 Mengolah informasi tentang
tentang proses masuknya berbagai teori masuknya agama
agama dan kebudayaan Hindu dan kebudayaan Hindu dan
dan Buddha serta Buddha serta pengaruhnya
pengaruhnya terhadap terhadap kehidupan masyarakat
kehidupan masyarakat Indonesia (pemerintahan,
Indonesia (pemerintahan, budaya)
budaya)
3.4 Menganalisis berbagai teori 4.4 Menyajikan hasil analisis

43
tentang proses masuknya berbagai teori tentang proses
agama dan kebudayaan Islam masuknya agama dan
serta pengaruhnya terhadap kebudayaan Islam serta
kehidupan masyarakat pengaruhnya terhadap
Indonesia (ekonomi, kehidupan masyarakat Indonesia
pemerintahan, budaya) (ekonomi, pemerintahan,
budaya)
3.5 3Menganalisis proses masuk 4.5 Mengolah informasi tentang
dan perkembangan penjajahan proses masuk dan
bangsa Eropa (Portugis, perkembangan penjajahan
Spanyol, Belanda, Inggris) ke bangsa Eropa (Portugis, Spanyol,
Indonesia Belanda, Inggris) ke Indonesia
3.6 Menganalisis dampak politik, 4.6 Menalar dampak politik, budaya,
budaya, sosial, ekonomi, dan sosial, ekonomi, dan pendidikan
pendidikan pada masa pada masa penjajahan bangsa
penjajahan bangsa Eropa, Eropa lahirnya pergerakan
lahirnya pergerakan nasional nasional dan peristiwa sumpah
dan peristiwa sumpah pemuda Pemuda
3.7 Menganalisis peristiwa 4.7 Menalar peristiwa proklamasi
proklamasi kemerdekaan dan kemerdekaan dan pembentukan
pembentukan pemerintahan pemerintahan pertama Republik
pertama Republik Indonesia, Indonesia, serta maknanya bagi
serta maknanya bagi kehidupan sosial, budaya,
kehidupan sosial, budaya, ekonomi, politik, dan pendidikan
ekonomi, politik, dan bangsa Indonesia
pendidikan bangsa Indonesia
3.8 Menganalisis strategi dan 4.8 Mengolah informasi tentang
bentuk perjuangan bangsa strategi dan bentuk perjuangan
Indonesia dalam upaya bangsa Indonesia dalam upaya
mempertahankan mempertahankan kemerdekaan
kemerdekaan dari ancaman dari ancaman Sekutu dan
Sekutu dan Belanda Belanda
3.9 Mengevaluasi upaya bangsa 4.9 Menyajikan hasil kesimpulan
indonesia dalam menghadapi tentang upaya bangsa Indonesia
ancaman disintegrasi bangsa dalam menghadapi ancaman
antara lain PKI Madiun 1948, disintegrasi bangsa antara lain
DI/TII, APRA, Andi Aziz, RMS, PKI Madiun 1948, DI/TII, APRA,
PRRI, Permesta, G-30-S/PKI Andi Aziz, RMS, PRRI, Permesta,
G-30-S/PKI
3.10 Mengevaluasi perkembangan 4.10 Menyajikan hasil telaah tentang
kehidupan politik dan perkembangan kehidupan
ekonomi Bangsa Indonesia politik dan ekonomi Bangsa
pada masa awal kemerdekaan Indonesia pada masa awal
sampai dengan masa kemerdekaan sampai masa
Demokrasi Terpimpin Demokrasi Terpimpin
3.11 Mengevaluasi perkembangan 4.11 Mengolah informasi tentang
kehidupan politik dan pekembangan kehidupan politik
ekonomi Bangsa Indonesia dan ekonomi Bangsa Indonesia
pada masa Orde Baru sampai pada masa Orde Baru sampai
dengan awal Reformasi, serta dengan awal Reformasi, serta
peranan mahasiswa dan peranan mahasiswa dan
pemuda dalam perubahan pemuda dalam perubahan
politik dan ketatanegaraan politik dan ketatanegaraan
Indonesia Indonesia
3.12 Mengevaluasi peran bangsa 4.12 Menyajikan hasil telaah tentang

44
Indonesia dalam perdamaian peran bangsa Indonesia dalam
dunia antara lain KAA, Misi perdamaian dunia antara lain
Garuda, Deklarasi Djuanda, KAA, Misi Garuda, Deklarasi
Gerakan Non Blok, dan Djuanda, Gerakan Non Blok,
ASEAN, OKI, dan Jakarta dan ASEAN, OKI, dan Jakarta
Informal Meeting Informal Meeting
3.13 Mengevaluasi kehidupan 4.13 Membuat studi evaluasi tentang
Bangsa Indonesia dalam kehidupan Bangsa Indonesia
mengembangkan ilmu dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi pengetahuan dan teknologi di
pada era kemerdekaan (sejak era kemerdekaan (sejak
proklamasi sampai dengan proklamasi sampai dengan
Reformasi) Reformasi)

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI PRINGKUKU

: Teknologi dan Rekayasa


Bidang Keahlian
: Teknik Elektronika
Program Keahlian
: Teknik Audio Video
Kompetensi Keahlian
Mata Pelajaran : Bahasa Inggris
Jam Pelajaran : 488 JP (@ 45 Menit)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek


kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu,
“Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui
keteladanan, pemberian
nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching)
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan
mengevaluasi tentang prosedur kerja yang lazim dilakukan
pengetahuan faktual, serta memecahkan masalah sesuai
konseptual, prosedural dengan bidang kajian Bahasa Inggris.

45
lanjut, dan metakognitif
secara multidisiplin sesuai Menampilkan kinerja di bawah
dengan bidang dan lingkup bimbingan dengan mutu dan
kajian Bahasa Inggris pada kuantitas yang terukur sesuai dengan
tingkat teknis, spesifik, standar kompetensi kerja.
detil, dan kompleks,
Menunjukkan keterampilan menalar,
berkenaan dengan ilmu
mengolah, dan menyaji secara efektif,
pengetahuan, teknologi,
kreatif, produktif, kritis, mandiri,
seni, budaya, dan
kolaboratif, komunikatif, dan solutif
humaniora dalam konteks
dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan potensi diri
pengembangan dari yang dipelajarinya

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
sebagai bagian dari di sekolah, serta mampu
keluarga, sekolah, dunia melaksanakan tugas spesifik di bawah
kerja, warga masyarakat pengawasan langsung.
nasional, regional, dan Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
internasional. membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.

46
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menganalisis fungsi sosial, 4.1 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur transaksional lisan dan tulis
kebahasaan teks interaksi pendek dan sederhana yang
transaksional lisan dan tulis melibatkan tindakan memberi
yang melibatkan tindakan dan meminta informasi terkait
memberi dan meminta jati diri, dengan memperhatikan
informasi terkait jati diri dan fungsi sosial, struktur teks, dan
hubungan keluarga, sesuai unsur kebahasaan yang benar
dengan konteks dan sesuai konteks
penggunaannya. (Perhatikan penggunaannya.
unsur kebahasaan pronoun:
subjective, objective, possessive)
3.2 Menganalisis fungsi sosial, 4.2 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur interpersonal lisan dan tulis
kebahasaan teks interaksi sederhana yang melibatkan
interpersonal lisan dan tulis tindakan memberikan ucapan
yang melibatkan tindakan selamat bersayap (extended),
memberikan ucapan selamat dan responnya dengan
bersayap (extended), dan memperhatikan fungsi sosial,
responnya, sesuai dengan struktur teks, dan unsur
konteks penggunaannya kebahasaan yang benar dan
sesuai konteks
3.3 Menganalisis fungsi sosial, 4.3 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur transaksional lisan dan tulis
kebahasaan teks interaksi pendek dan sederhana yang
transaksional lisan dan tulis melibatkan tindakan memberi
yang melibatkan tindakan dan meminta informasi terkait
memberi dan meminta niat melakukan suatu
informasi terkait niat tindakan/kegiatan, dengan
melakukan suatu memperhatikan fungsi sosial,
tindakan/kegiatan, sesuai struktur teks, dan unsur
dengan konteks kebahasaan yang benar dan
penggunaannya. (Perhatikan sesuai konteks penggunaannya
unsur kebahasaan be going to,
would like to)
3.4 Menganalisis fungsi sosial, 4.4 Menyusun teks deskriptif lisan
struktur teks, dan unsur dan tulis, pendek dan
kebahasaan beberapa teks sederhana, terkait orang, benda
deskriptif lisan dan tulis dengan dan tempat, dengan
memberi dan meminta memperhatikan fungsi sosial,
informasi pendek dan struktur teks, dan unsur
sederhana terkait orang, benda kebahasaan, secara benar dan
dan tempat sesuai dengan sesuai konteks
konteks penggunaannya
3.5 Menganalisis fungsi sosial, 4.5 Menyusun teks khusus dalam
struktur teks, dan unsur bentuk pemberitahuan
kebahasaan beberapa teks (announcement), lisan dan tulis,
khusus dalam bentuk pendek dan sederhana, dengan
pemberitahuan (announcement), memperhatikan fungsi sosial,
dengan memberi dan meminta struktur teks, dan unsur

47
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
informasi terkait kegiatan kebahasaan, secara benar dan
sekolah/tempat kerja, sesuai sesuai konteks
dengan konteks penggunaannya
3.6 Menganalisis fungsi sosial, 4.6 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan 4unsur transaksional, lisan dan tulis,
kebahasaan teks interaksi pendek dan sederhana, yang
transaksional lisan dan tulis melibatkan tindakan unsur dan
yang melibatkan tindakan meminta informasi terkait
memberi dan meminta keadaan/tindakan/ kegiatan/
informasi terkait kejadian yang dilakukan/terjadi
keadaan/tindakan/ kegiatan/ di waktu lampau yang merujuk
kejadian yang dilakukan/terjadi waktu terjadinya dan
di waktu lampau yang merujuk kesudahannya, dengan
waktu terjadinya dan memperhatikan fungsi sosial,
kesudahannya, sesuai dengan struktur teks, dan unsur
konteks penggunaannya. kebahasaan yang benar dan
(Perhatikan unsur kebahasaan sesuai konteks
simple past tense vs present
perfect tense)
3.7 Menganalisis fungsi sosial, 4.7 Menyusun teks recount lisan
struktur teks, dan unsur dan tulis, pendek dan
kebahasaan beberapa teks sederhana, terkait
recount lisan dan tulis dengan peristiwa/pengalaman, dengan
memberi dan meminta memperhatikan fungsi sosial,
informasi terkait struktur teks, dan unsur
peristiwa/pengalaman sesuai kebahasaan, secara benar dan
dengan konteks penggunaannya sesuai konteks
3.8 Menganalisis fungsi sosial, 4.8 Menyajikan teks naratif pendek
struktur teks, dan unsur dan sederhana terkait legenda
kebahasaan beberapa teks rakyat secara lisan dan tulis
naratif lisan dan tulis dengan dengan memperhatikan fungsi
memberi dan meminta social, struktur teks dan unsur
informasi terkait legenda rakyat kebahasaan secara benar dan
sederhana, sesuai dengan sesuai konteks
konteks penggunaannya
3.9 Menganalisis fungsi social, 4.9 Menyusun teks khusus dalam
struktur teks dan unsur bentuk memo, menu, jadwal
kebahasaan beberapa teks dan tanda-tanda (signs) lisan
khusus dalam bentuk memo, dan tulis, pendek dan
menu, schedule dan signs sederhana, dengan
dengan memberi dan meminta memperhatikan fungsi sosial,
informasi terkait kegiatan struktur teks dan unsur
sekolah atau tempat kerja, kebahasaan secara benar dan
sesuai dengan konteks sesuai konteks
penggunaannya di dunia kerja
3.10 Menerapkan fungsi social, 4.10 Menyusun teks interaksi
struktur teks dan unsur transaksional lisan dan tulis
kebahasaan teks interaksi yang melibatkan tindakan
transaksional lisan dan tulis member dan meminta
yang melibatkan tindakan informasi terkait perbandingan
memberi dan meminta kata sifat dengan
informasi terkait perbandingan memperhatikan fungsi social,
kata sifat sesuai dengan struktur teks dan unsur

48
bidang keahlian dan konteks kebahasaan yang benar dan
penggunaannya sesuai konteks
3.11 Menganalisis fungsi social, 4.11 Menyusun teks interaksi
struktur teks dan unsur transaksional lisan dan tulis,
kebahasaan teks interaksi pendek dan sederhana, yang
transaksional lisan dan tulis melibatkan tindakan memberi
yang melibatkan tindakan dan meminta informasi tentang
memberi dan meminta petunjuk arah (direction)
informasi tentang petunjuk dengan memperhatikan fungsi
arah (direction) sesuai dengan social, struktur teks dan unsur
konteks penggunaannya di kebahasaan yang benar dan
dunia kerja sesuai konteks di dunia kerja
3.12 Menganalisis fungsi social, 4.12 Menyusun teks interaksi
struktur teks dan unsur transaksional lisan dan tulis,
kebahasaan teks interaksi pendek dan sederhana yang
transaksional yang melibatkan melibatkan tindakan memberi
tindakan memberi dan dan meminta informasi terkait
meminta informasi terkait kegiatan/tugas-tugas rutin
kegiatan/tugas-tugas rutin sederhana (simple routine
sederhana (simple routine tasks) dengan memperhatikan
tasks) sesuai dengan konteks fungsi social, struktur teks dan
penggunaan di dunia kerja unsur kebahasaan yang benar
dan sesuai konteks dunia kerja
3.13 Menganalisis fungsi sosial, 4.13 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur transaksional, lisan dan tulis,
kebahasaan teks interaksi pendek dan sederhana, yang
transaksional lisan dan tulis melibatkan tindakan memberi
yang melibatkan tindakan dan meminta informasi terkait
memberi dan meminta saran dan tawaran, dengan
informasi terkait saran dan memperhatikan fungsi sosial,
tawaran, sesuai dengan struktur teks, dan unsur
konteks penggunaannya. kebahasaan yang benar dan
(Perhatikan unsur kebahasaan sesuai konteks
should, can)
3.14 Menganalisis fungsi sosial, 4.14 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur transaksional, lisan dan tulis,
kebahasaan teks interaksi pendek dan sederhana, yang
transaksional lisan dan tulis melibatkan tindakan memberi
yang melibatkan tindakan dan meminta informasi terkait
memberi dan meminta pendapat dan pikiran, dengan
informasi terkait pendapat dan memperhatikan fungsi sosial,
pikiran, sesuai dengan konteks struktur teks, dan unsur
penggunaannya. (Perhatikan kebahasaan yang benar dan
unsur kebahasaan I think, I sesuai konteks
suppose, in my opinion)
3.15 Menerapkan fungsi social, 4.15 Menuliskan kembali teks
struktur teks dan unsur pesan sederhana lewat
kebahasaan teks interaksi telephone terkait tempat kerja
transaksional yang melibatkan dengan memperhatikan fungsi
tindakan memberi dan sosial, struktur teks dan unsur
meminta informasi terkait kebahasaan secara benar dan
pesan sederhana lewat sesuai konteks dunia kerja
telephone (taking simple phone
message) sesuai dengan
konteks penggunaannya di
dunia kerja

49
3.16 Menganalisis fungsi sosial, 4.16 Menyusun teks khusus dalam
struktur teks, dan unsur bentuk undangan resmi lisan
kebahasaan beberapa teks dan tulis, terkait kegiatan
khusus dalam bentuk sekolah/tempat kerja, dengan
undangan resmi dengan memperhatikan fungsi sosial,
memberi dan meminta struktur teks, dan unsur
informasi terkait kegiatan kebahasaan, secara benar dan
sekolah/tempat kerja sesuai sesuai konteks
dengan konteks
penggunaannya
3.17 Membedakan fungsi sosial, 4.17 Menyusun teks khusus dalam
struktur teks, dan unsur bentuk surat pribadi terkait
kebahasaan beberapa teks kegiatan diri sendiri dan orang
khusus dalam bentuk surat sekitarnya, lisan dan tulis,
pribadi dengan memberi dan dengan memperhatikan fungsi
menerima informasi terkait sosial, struktur teks, dan
kegiatan diri sendiri dan orang unsur kebahasaan, secara
sekitarnya, sesuai dengan benar dan sesuai konteks
konteks penggunaannya
3.18 Menganalisis fungsi sosial, 4.18 Menyusun teks prosedur, lisan
struktur teks, dan unsur dan tulis, dalam bentuk
kebahasaan beberapa teks manual terkait penggunaan
prosedur lisan dan tulis teknologi dan kiat-kiat (tips),
dengan memberi dan meminta dengan memperhatikan fungsi
informasi terkait manual sosial, struktur teks, dan
penggunaan teknologi dan unsur kebahasaan, secara
kiat-kiat (tips), pendek dan benar dan sesuai konteks
sederhana, sesuai dengan
bidang keahlian dan konteks
penggunaannya
3.19 Menganalisis fungsi sosial, 4.19 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur transaksional lisan dan tulis
kebahasaan teks interaksi yang melibatkan tindakan
transaksional lisan dan tulis memberi dan meminta
yang melibatkan tindakan informasi terkait
memberi dan meminta keadaan/tindakan/
informasi terkait kegiatan/kejadian tanpa perlu
keadaan/tindakan/ menyebutkan pelakunya dalam
kegiatan/kejadian tanpa perlu teks ilmiah, dengan
menyebutkan pelakunya dalam memperhatikan fungsi sosial,
teks ilmiah, sesuai dengan struktur teks, dan unsur
konteks penggunaannya. kebahasaan yang benar dan
(Perhatikan unsur kebahasaan sesuai konteks
passive voice)
3.20 Menganalisis fungsi sosial, 4.20 Menyusun teks lisan dan tulis
struktur teks, dan unsur untuk menyatakan dan
kebahasaan untuk menanyakan tentang
menyatakan dan menanyakan pengandaian jika terjadi suatu
tentang pengandaian jika keadaan/kejadian/ peristiwa
terjadi suatu di waktu yang akan datang,
keadaan/kejadian/ peristiwa dengan memperhatikan fungsi
di waktu yang akan datang, sosial, struktur teks, dan
sesuai dengan konteks unsur kebahasaan yang benar
penggunaannya. dan sesuai konteks.
3.21 Menganalisis struktur teks dan 4.21 Menyusun teks ilmiah faktual

50
unsur kebahasaan untuk (factual report), lisan dan tulis,
melaksanakan fungsi sosial sederhana, tentang orang,
teks factual report dengan binatang, benda, gejala dan
menyatakan dan menanyakan peristiwa alam dan sosial,
tentang teks ilmiah faktual terkait dengan mata pelajaran
tentang orang, binatang, Lain
benda, gejala dan peristiwa
alam dan sosial, sederhana,
sesuai dengan konteks
pembelajaran di pelajaran lain
3.22 Menganalisis fungsi sosial, 4.22 Menyusun teks eksposisi
struktur teks, dan unsur analitis tulis, terkait isu
kebahasaan beberapa teks aktual, dengan memperhatikan
eksposisi analitis lisan dan fungsi sosial, struktur teks,
tulis dengan memberi dan dan unsur kebahasaan, secara
meminta informasi terkait isu benar dan sesuai konteks
aktual, sesuai dengan konteks
penggunaannya
3.23 Menganalisis fungsi social, 4.23 Menyusun teks biografi tokoh
struktur teks dan unsur lisan dan tulis, pendek dan
kebahasaan pada teks biografi sederhana, dengan
tokoh sesuai dengan konteks memperhatikan fungsi sosial,
penggunaannya. struktur teks, dan unsur
kebahasaan yang benar dan
sesuai konteks
3.24 Menganalisis fungsi sosial, 4.24 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur transaksional lisan dan tulis
kebahasaan teks interaksi yang melibatkan tindakan
transaksional lisan dan tulis memberi dan meminta
yang melibatkan tindakan informasi terkait hubungan
memberi dan meminta sebab akibat, dengan
informasi terkait hubungan memperhatikan fungsi sosial,
sebab akibat, sesuai dengan struktur teks, dan unsur
konteks penggunaannya. kebahasaan yang benar dan
(Perhatikan unsur kebahasaan sesuai konteks
because of ..., due to ..., thanks
to ...)
3.25 Menganalisis fungsi social, 4.25 Menyusun teks interaksi
struktur teks dan unsur transaksional tulis yang
kebahasaan teks interaksi melibatkan tindakan memberi

51
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
transaksional yang melibatkan dan meminta informasi terkait
tindakan memberi dan penulisan laporan sederhana
meminta informasi terkait dengan memperhatikan fungsi
penulisan laporan sederhana. social, struktur teks dan unsur
kebahasaan yang benar dan
sesuai dengan konteks
penggunaannya di dunia kerja.
3.26 Menganalisis fungsi social, 4.26 Menyusun teks interaksi
struktur teks dan unsur transaksional lisan yang
kebahasaan teks interaksi melibatkan tindakan memberi
transaksional yang melibatkan dan meminta informasi terkait
tindakan memberi dan penyajian laporan dengan
meminta informasi terkait memperhatikan fungsi social,
penyajian laporan secara lisan struktur teks dan unsur
(report presentation) kebahasaan yang benar dan
sesuai dengan konteks
penggunaannya di dunia kerja.
3.27 Menganalisis fungsi sosial, 4.27 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur interpersonal lisan dan tulis
kebahasaan teks interaksi sederhana yang melibatkan
interpersonal lisan dan tulis tindakan menawarkan jasa,
yang melibatkan tindakan dan menanggapinya dengan
menawarkan jasa, serta memperhatikan fungsi sosial,
menanggapinya, sesuai dengan struktur teks, dan unsur
konteks penggunaannya. kebahasaan yang benar dan
(Perhatikan unsur kebahasaan sesuai konteks
May I help you? What can I do
for you? What if ...?)
3.28 Menganalisis fungsi sosial, 4.28 Menyusun teks khusus surat
struktur teks, dan unsur lamaran kerja, yang
kebahasaan beberapa teks memberikan informasi antara
khusus dalam bentuk surat lain jati diri, latar belakang
lamaran kerja, dengan pendidikan/ pengalaman
memberi dan meminta kerja, dengan memperhatikan
informasi terkait jati diri, latar fungsi sosial, struktur teks,
Belakang dan unsur kebahasaan, secara
pendidikan/pengalaman kerja, benar dan sesuai konteks
sesuai dengan konteks
penggunaannya
3.29 Menganalisis fungsi sosial, 4.29 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur transaksional lisan yang
kebahasaan teks interaksi melibatkan tindakan memberi
transaksional lisan yang dan meminta informasi terkait
melibatkan tindakan memberi jati diri dalam konteks
dan meminta informasi terkait pekerjaan (wawancara
jati diri dalam konteks pekerjaan), dengan
pekerjaan (wawancara memperhatikan fungsi sosial,
pekerjaan) struktur teks, dan unsur
kebahasaan yang benar dan
sesuai konteks penggunaannya
di dunia kerja.
3.30 Menganalisis fungsi sosial, 4.30 Menyusun teks lisan dan tulis
struktur teks, dan unsur untuk menyatakan dan

52
kebahasaan untuk menanyakan tentang
menyatakan dan menanyakan keharusan, dengan
tentang keharusan, sesuai memperhatikan fungsi sosial,
dengan konteks struktur teks, dan unsur
penggunaannya. kebahasaan yang benar dan
sesuai konteks.
3.31 Menganalisis fungsi sosial, 4.31 Menangkap makna secara
struktur teks, dan unsur kontekstual terkait fungsi
kebahasaan beberapa teks sosial, struktur teks, dan
news item lisan dan tulis unsur kebahasaan teks news
dengan memberi dan meminta items lisan dan tulis, dalam
informasi terkait berita bentuk berita sederhana
sederhana dari koran/radio/ TV
koran/radio/TV, sesuai
dengan konteks
penggunaannya
3.32 Menganalisis fungsi sosial, 4.32 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur transaksional lisan dan tulis
kebahasaan teks interaksi yang melibatkan tindakan
transaksional lisan dan tulis memberi dan meminta
yang melibatkan tindakan informasi terkait pengandaian
memberi dan meminta diikuti oleh perintah/saran,
informasi terkait pengandaian dengan memperhatikan fungsi
diikuti oleh perintah/saran, sosial, struktur teks, dan
sesuai dengan bidang keahlian unsur kebahasaan yang benar
dan konteks penggunaannya. dan sesuai konteks
(Perhatikan unsur kebahasaan
if dengan imperative, can,
should)
3.33 Menganalisis fungsi social, 4.33 Menyajikan teks khusus
struktur teks, dan unsur berbentuk dokumen teknis
kebahasaan pada teks khusus (technical manual) sesuai
berbentuk dokumen teknis dengan kompetensi keahlian
(technical manual) sesuai masing-masing.
dengan kompetensi keahlian
masing-masing.
3.34 Menganalisis fungsi social, 4.34 Menyusun teks interaksi
struktur teks dan unsur transaksional lisan yang
kebahasaan teks interaksi melibatkan tindakan memberi
transaksional yang melibatkan dan meminta informasi terkait
tindakan memberi dan penyajian laporan sesuai
meminta informasi terkait dengan kompetensi keahlian
penyajian laporan yang sesuai masing-masing dengan
dengan kompetensi keahlian memperhatikan fungsi social,
masing-masing. struktur teks dan unsur
kebahasaan yang benar dan
sesuai dengan konteks
penggunaannya di dunia kerja.
3.35 Menganalisis fungsi social, 4.35 Menjelaskan masalah yang
struktur teks dan unsur dihadapi di tempat kerja
kebahasaan teks interaksi dengan memperhatikan fungsi
transaksional yang melibatkan sosial, struktur teks, dan
tindakan memberi dan unsur kebahasaan secara
meminta informasi terkait benar dan sesuai konteks.
masalah-masalah yang
dihadapi ditempat kerja

53
(explanation of work problems)
sesuai dengan kompetensi
keahlian masing-masing.
3.36 Menganalisis fungsi social, 4.36 Menyusun teks khusus
struktur teks, dan unsur berbentuk proposal yang
kebahasaan dari teks khusus melibatkan tindakan memberi
berbentuk proposal yang dan meminta informasi sesuai
melibatkan tindakan memberi dengan kompetensi kealhian
dan meminta informasi sesuai masing-masing.
dengan kompetensi keahlian
masing-masing.
3.37 Memahami fungsi social, 4.37 Mendemonstrasikan fungsi
struktur teks, dan unsur social, struktur teks, dan
kebahasaan teks interaksi unsur kebahasaan teks
transaksional yang melibatkan interaksi transaksional yang
tindakan memberi dan melibatkan tindakan memberi
meminta informasi dalam dan meminta informasi dalam
diskusi rapat di tempat kerja diskusi rapat di tempat kerja
sesuai dengan kompetensi sesuai dengan kompetensi
keahlian masing-masing keahlian masing-masing

54
2. Deskripsi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan
Kewilayahan (B)

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 PACITAN
: Teknologi dan Rekayasa
Bidang Keahlian
: Teknik Elektronika
Program Keahlian
: Teknik Audio Video
Kompetensi Keahlian
Mata Pelajaran : Seni Budaya
Jam Pelajaran : 108 JP (@ 45 Menit)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek


kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu,
“Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui
keteladanan, pemberian
nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching)
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan
mengevaluasi tentang prosedur kerja yang lazim dilakukan
pengetahuan faktual, serta memecahkan masalah sesuai
konseptual, operasional dengan bidang kajian/kerja Seni
dasar, dan metakognitif Budaya.
sesuai dengan bidang dan Menampilkan kinerja di bawah
lingkup kajian/kerja Seni bimbingan dengan mutu dan
Budaya pada tingkat teknis, kuantitas yang terukur sesuai dengan
spesifik, detil, dan standar kompetensi kerja.
kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, Menunjukkan keterampilan menalar,
teknologi, seni, budaya, dan mengolah, dan menyaji secara efektif,
humaniora dalam konteks kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
pengembangan potensi diri komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
sebagai bagian dari terkait dengan
keluarga, sekolah, dunia pengembangan dari yang dipelajarinya
kerja, warga masyarakat di sekolah, serta mampu
nasional, regional, dan melaksanakan tugas spesifik di bawah
internasional. pengawasan langsung.

55
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.

56
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami konsep budaya 4.1. Mempresentasikan konsep
Budaya
3.2 Memahami konsep seni 4.2. Mempresentasikan konsep
Seni
3.3 Memahami konsep keindahan 4.3. Mempresentasikan konsep
Keindahan
3.4 Menganalisis jenis, fungsi dan 4.4. Memilah jenis, fungsi dan
unsur seni budaya Nusantara unsur seni budaya Nusantara
3.5 Menganalisis perkembangan 4.5. Merumuskan perkembangan
seni budaya Nusantara seni budaya Nusantara
3.6 Menerapkan apresiasi seni 4.6. Melaksanakan peniruan karya
budaya Nusantara seni budaya Nusantara
3.7 Menerapkan apresiasi seni 4.7. Melaksanakan apresiasi seni
budaya mancanegara budaya mancanegara
3.8 Menganalisis karya seni 4.8. Mengembangkan karya seni
budaya Nusantara budaya Nusantara
3.9 Mengevaluasi karya seni 4.9. Mempresentasikan hasil
budaya Nusantara evaluasi karya seni budaya
Nusantara
3.10 Merancang karya seni 4.10. Mengkreasi karya seni budaya
budaya Nusantara Nusantara

57
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 PACITAN
: Teknologi dan Rekayasa
Bidang Keahlian
: Teknik Elektronika
Program Keahlian
: Teknik Audio Video
Kompetensi Keahlian
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan
Jam Pelajaran : 144 JP (@ 45 Menit)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek


kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu,
“Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui
keteladanan, pemberian
nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching)
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan
mengevaluasi tentang prosedur kerja yang lazim dilakukan
pengetahuan faktual, serta memecahkan masalah sesuai
konseptual, prosedural dengan bidang kajian Pendidikan
dasar, dan metakognitif Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.
sesuai dengan bidang dan
Menampilkan kinerja di bawah
lingkup kajian Pendidikan
bimbingan dengan mutu dan
Jasmani, Olahraga, dan
kuantitas yang terukur sesuai dengan
Kesehatan pada tingkat
standar kompetensi kerja.
teknis, spesifik, detil, dan
kompleks, berkenaan Menunjukkan keterampilan menalar,
dengan ilmu pengetahuan, mengolah, dan menyaji secara efektif,
teknologi, seni, budaya, dan kreatif, produktif, kritis, mandiri,
humaniora dalam konteks kolaboratif, komunikatif, dan solutif
pengembangan potensi diri dalam ranah abstrak terkait dengan
sebagai bagian dari pengembangan dari yang dipelajarinya
keluarga, sekolah, dunia di sekolah, serta mampu
kerja, warga masyarakat melaksanakan tugas spesifik di bawah

58
nasional, regional, dan pengawasan langsung.
internasional.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.

59
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menerapkan teknik dasar salah 4.1 Mempraktikan teknik dasar
satu aktifitas olahraga salah satu aktifitas olahraga
permainan bola besar untuk permainan bola besar untuk
menghasilkan koordinasi gerak menghasilkan koordinasi gerak
yang baik yang baik
3.2 Menerapkan teknik dasar salah 4.2 Mempraktikan teknik dasar
satu aktifitas olahraga salah satu aktifitas olahraga
permainan bola kecil untuk permainan bola kecil untuk
menghasilkan koordinasi gerak menghasilkan koordinasi gerak
3.3 Menerapkan salah satu 4.3 Mempraktikan salah satu
keterampilan aktifitas atletik keterampilan aktifitas atletik
untuk menghasilkan gerak untuk menghasilkan gerak
yang efektif yang efektif
3.4 Menerapkan salah satu 4.4 Mempraktikan salah satu
keterampilan aktifitas olahraga keterampilan aktifitas olahraga
beladiri untuk menghasilkan beladiri untuk menghasilkan
gerak yang efektif gerak yang efektif
3.5 Menerapkan latihan 4.5 Mempraktikan latihan
pengukuran komponen pengukuran komponen
kebugaran jasmani untuk kebugaran jasmani untuk
kesehatan (daya tahan, kesehatan (daya tahan,
kekuatan, komposisi tubuh, kekuatan, komposisi tubuh,
dan kelenturan) menggunakan dan kelenturan) menggunakan
instrumen terstandar instrumen terstandar
3.6 Menerapkan keterampilan 4.6 Memraktikan keterampilan
rangkaian gerak dasar aktifitas rangkaian gerak dasar aktifitas
olahraga senam untuk olahraga senam lantai untuk
menghasilkan koordinasi yang menghasilkan koordinasi yang
Baik Baik
3.7 Menerapkan keterampilan 4.7 Mempraktikan hasil analisis
gerak rangkaian aktifitas gerakan rangkaian aktifitas
olahraga senam ritmik untuk olahraga senam ritmik untuk
menghasilkan koordinasi yang menghasilkan koordinasi yang
Baik Baik
3.8 Menerapkan keterampilan 4.8 Mempraktikan keterampilan
salah satu gaya renang pada salah satu gaya renang pada
aktifitas olahraga air* aktifitas olahraga air*
3.9 Memahami cara perilaku 4.9 Mempresentasikan cara
budaya hidup sehat dalam perilaku budaya hidup sehat
kehidupan sehari-hari dalam kehidupan sehari-hari
3.10 Menganalisis teknik dasar 4.10 Mempraktikan teknik dasar
salah satu aktifitas olahraga salah satu aktifitas olahraga
permainan bola besar untuk permainan bola besar untuk
menghasilkan koordinasi menghasilkan koordinasi
gerak yang baik gerak yang baik
3.11 Menganalisis teknik dasar 4.11 Mempraktikan teknik dasar
salah satu aktifitas olahraga salah satu aktifitas olahraga
permainan bola kecil untuk permainan bola kecil untuk
menghasilkan koordinasi menghasilkan koordinasi
Gerak Gerak

60
3.12 Menganalisis salah satu 4.12 Mempraktikan salah satu
keterampilan aktifitas atletik keterampilan aktifitas atletik
untuk menghasilkan gerak untuk menghasilkan gerak
yang efektif yang efektif
3.13 Menganalisis salah satu 4.13 Mempraktikan salah satu
keterampilan aktifitas olahraga keterampilan aktifitas olahraga
beladiri untuk menghasilkan beladiri untuk menghasilkan
gerak yang efektif gerak yang efektif
3.14 Menganalisis latihan 4.14 Mempraktikan latihan
pengukuran komponen pengukuran komponen
kebugaran jasmani untuk kebugaran jasmani untuk
kesehatan (daya tahan, kesehatan (daya tahan,
kekuatan, komposisi tubuh, kekuatan, komposisi tubuh,
dan kelenturan) menggunakan dan kelenturan) menggunakan
instrumen terstandar instrumen terstandar
3.15 Menganalisis keterampilan 4.15 Mempraktikan keterampilan
rangkaian gerak dasar aktifitas rangkaian gerak dasar aktifitas
olahraga senam untuk olahraga senam untuk
menghasilkan koordinasi yang menghasilkan koordinasi yang
Baik Baik
3.16 Menerapkan keterampilan 4.16 Mempraktikan hasil analisis
gerak rangkaian aktifitas gerakan rangkaian aktifitas
olahraga senam ritmik untuk olahraga senam ritmik untuk
menghasilkan koordinasi yang menghasilkan koordinasi yang
Baik Baik
3.17 Menganalisis keterampilan 4.17 Mempraktikan keterampilan
salah satu gaya renang pada salah satu gaya renang pada
aktifitas olahraga air* aktifitas olahraga air*
3.18 Menganalisis permasalahan 4.18 Mempresentasikan
cara perilaku budaya hidup permasalahan cara perilaku
sehat dalam kehidupan sehari- budaya hidup sehat dalam
Hari kehidupan sehari-hari

61
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
SEKOLAH MENENGAH KEJURUANNEGERI 3 PACITAN
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Elektronika
Kompetensi Keahlian : Teknik Audio Video
Mata Pelajaran : Bahasa Jawa
Jam Pelajaran : 212 JP (@ 45 Menit)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek


kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu,
“Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui
keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan


menganalisis, dan mengevaluasi menggunakan alat, informasi, dan prosedur
tentang pengetahuan faktual, kerja yang lazim dilakukan serta
konseptual, operasional dasar, memecahkan masalah sesuai dengan
dan metakognitif sesuai dengan bidang Pendidikan bahasa Jawa.
bidang dan lingkup kajian Menampilkan kinerja di bawah bimbingan
Pendidikan Bahasa Jawa pada dengan mutu dan kuantitas yang terukur
tingkat teknis, spesifik, detil, dan sesuai dengan standar kompetensi kerja.
kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, Menunjukkan keterampilan menalar,
seni, budaya, dan humaniora mengolah, dan menyaji secara efektif,
dalam konteks pengembangan kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
potensi diri sebagai bagian dari komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
keluarga, sekolah, dunia kerja, terkait dengan pengembangan dari yang
warga masyarakat nasional, dipelajarinya di sekolah, serta mampu
regional, dan internasional. melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi,
kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

62
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengidenifikasi, memahami, dan
4.1. Menginterpretasi, menanggapi dan
menganalisa teks
mengekspresikan isi teks nonsastra
nonsastra(berita, artikel, laporan)
secara lisan dan tulis.
secara lisan dan tulis
3.2 Mengidentifikasi, memahami, dan 4.2. Menginterpretasi, menanggapi dan
menganalisis unsur intrinsik maupun mengekspresikan teks sastra modern
ekstrinsik teks sastra klasik dan dan klasik (wayang) sesuai isi secara
modern secara lisan dan tulis. lisan dan tulis.
3.3 Memahami karakteristik bahasa
lisan dalam kegiatan bermain 4.3. Bermain peran, berdhialog, atau
peran, dhialog, dan berdiskusi berdiskusi sesuai tatakrama.
sesuai dengan tatakrama.
3.4. Mengidentifikasi, memahami,
4.4 Menyusun paragraf menggunakan
dan menganalisis teks
Aksara Jawa sesuai kaidah
berAksara Jawa sesuai kaidah.
3.5 Mengidentifikasi, memahami,
dan menganalisis penggunaan 4.5 Membandingkan penggunaan bahasa
bahasa dalam teks sastra dan dalam teks sastra dan non sastra
non sastra secara lisan dan secara lisan dan tulis.
tulis.
3.6 Mengidentifikasi, memahami,
4.6 Membaca, mencipta, dan
dan menganalisis puisi
mempublikasikan puisi tradisional
tradisional atau modern sesuai
atau modern.
dengan karakteristik.
3.7 Mengidentifikasi, memahami, 4.7Menyusun paragraf menggunakan
dan menganalisis teks Aksara Jawa sesuai kaidah
berAksara Jawa sesuai kaidah

3. Deskripsi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Peminatan


Kejuruan (C)
a. Dasar Bidang Keahlian (C1)

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Elektronika
Kompetensi Keahlian : Teknik Audio Video(C1)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek


kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu,
“Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui
keteladanan, pemberian
nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching)

63
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

64
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik
menganalisis, dan dengan menggunakan alat,
mengevaluasi tentang informasi, dan prosedur kerja yang
pengetahuan faktual, lazim dilakukan serta memecahkan
konseptual, operasional masalah sesuai dengan lingkup
dasar, dan metakognitif Simulasi dan Komuniksasi Digital,
sesuai dengan bidang dan dan Dasar Bidang Teknologi dan
lingkup Simulasi dan Rekayasa.
Komuniksasi Digital, dan
Menampilkan kinerja di bawah
Dasar Bidang Teknologi dan
bimbingan dengan mutu dan
Rekayasa pada tingkat
kuantitas yang terukur sesuai
teknis, spesifik, detil, dan
dengan standar kompetensi kerja.
kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, Menunjukkan keterampilan
seni, budaya, dan humaniora menalar, mengolah, dan menyaji
dalam konteks secara efektif, kreatif, produktif,
pengembangan potensi diri kritis, mandiri, kolaboratif,
sebagai bagian dari keluarga, komunikatif, dan solutif dalam
sekolah, dunia kerja, warga ranah abstrak terkait dengan
masyarakat nasional, pengembangan dari yang
regional, dan internasional. dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.

65
Mata Pelajaran : Simulasi dan Komunikasi Digital
Jam Pelajaran : 108 JP (@ 45 menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Menerapkan logika dan 4.1 Menggunakan fungsi-fungsi
algoritma komputer perintah (Command)
3.2 Menerapkan metode peta- 4.2 Membuat peta-minda
minda
3.3 Mengevaluasi paragraf 4.3 Menyusun kembali format
deskriptif, argumentatif, dokumen pengolah kata
naratif, dan persuasif
3.4 Menerapkan logika dan 4.4 Mengoperasikan perangkat
operasi perhitungan data lunak pengolah angka
3.5 Menganalisis fitur yang 4.5 Membuat slide untuk
tepat untuk pembuatan presentasi
slide
3.6 Menerapkan teknik 4.6 Melakukan presentasi yang
presentasi yang efektif efektif
3.7 Menganalisis pembuatan e- 4.7 Membuat e-book dengan
book perangkat lunak e-book editor
3.8 Memahami konsep 4.8 Merumuskan etika Kewargaan
Kewargaan Digital Digital
3.9 Menerapkan teknik 4.9 Melakukan penelusuran
penelusuran Search Engine informasi
3.10 Menganalisis komunikasi 4.10 Melakukan komunikasi
sinkron dan asinkron sinkron dan asinkron dalam
dalam jaringan jaringan
3.11 Menganalisis fitur 4.11 Menggunakan fitur untuk
perangkat lunak pembelajaran kolaboratif
pembelajaran kolaboratif daring (kelas maya)
daring
3.12 Merancang dokumen tahap 4.12 Membuat dokumen tahap pra-
pra-produksi produksi
3.13 Menganalisis produksi 4.13 Memroduksi video dan/atau
video, animasi dan/atau animasi dan/atau musik
musik digital digital
3.14 Mengevaluasi pasca- 4.14 Membuat laporan hasil pasca-
produksi video, animasi produksi
dan/atau musik digital

Mata Pelajaran : Fisika


Jam Pelajaran : 108 JP (@ 45 menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Menerapkan prinsip- 4.1 Melakukan pengukuran
prinsip pengukuran besaran fisis dengan
besaran fisis, angka menggunakan peralatan dan

66
penting dan notasi ilmiah teknik yang tepat serta
pada bidang teknologi dan mengikuti aturan angka
rekayasa penting.
3.2 Mengevaluasi gerak lurus 4.2 Menyajikan hasil percobaan
dan gerak melingkar gerak lurus dan gerak
dengan kelajuan tetap melingkar dalam bentuk
atau percepatan tetap grafik/tabel pada bidang
dalam kehidupan sehari- teknologi dan rekayasa.
hari.
3.3 Menganalisis gerak dan 4.3 Menggunakan alat-alat
gaya dengan sederhana yang berhubungan
menggunakan hukum- dengan hukum Newton tentang
hukum Newton gerak.
3.4 Menganalisis hubungan 4.4 Menyajikan ide/gagasan
usaha, energi, daya dan dampak keterbatasan sumber
efisiensi energi bagi kehidupan dan
upaya penanggulannya dengan
energi terbarukan
3.5 Menerapkan konsep 4.5 Mendemonstrasikan berbagai
momentum, impuls dan jenis tumbukan
hukum kekekalan
momentum
3.6 Menerapkan konsep torsi, 4.6 Melakukan percobaan
momen inersia, dan sederhana tentang momentum
momentum sudut pada sudut dan rotasi benda tegar
benda tegar dalam bidang
teknologi dan rekayasa
3.7 Menganalisis kekuatan 4.7 Menyelesaikan masalah teknis
bahan dari sifat dalam bidang teknologi terkait
elastisitasnya dengan elastisitas bahan
3.8 Menerapkan hukum- 4.8 Melakukan percobaan
hukum yang berkaitan sederhana yang berkaitan
dengan fluida statis dan dengan hukum-hukum fluida
dinamis statis dan dinamis
3.9 Menganalisis getaran, 4.9 Menyajikan penggunaan
gelombang dan bunyi gelombang bunyi dalam
teknologi. (Misalnya : dalam
pengujian menggunakan Non
Distructive Testing)
3.10 Memahami teori bumi dan 4.10 Mendiskusikan teori bumi dan
atmosfer pada teknik atmosfer terkait dengan aplikasi
geomatika.* pada teknik geomatika.*
3.11 Menganalisis proses 4.11 Menggunakan alat sederhana
pemuaian, perubahan dalam percobaan yang
wujud zat dan berhubungan dengan kalor.
perpindahan kalor dengan
konsep suhu dan kalor.
3.12 Menerapkan hukum- 4.12 Menunjukkan cara kerja alat
hukum termodinamika sederhana yang berhubungan
dengan termodinamika.
3.13 Menerapkan listrik statis 4.13 Melakukan percobaan terkait
dan listrik dinamis. listrik statis dan listrik dinamis
3.14 Menerapkan hukum- 4.14 Mendemonstrasikan percobaan

67
hukum kemagnetan yang berkaitan dengan konsep
dalam persoalan sehari- kemagnetan dan elektromagnet.
hari.
3.15 Menganalisis rangkaian 4.15 Memecahkan masalah teknologi
listrik arus bolak balik yang berkaitan dengan listrik
(AC). arus bolak balik (AC).
3.16 Menerapkan sifat cermin 4.16 Merencanakan pembuatan alat-
dan lensa pada alat–alat alat optik sederhana dengan
optik.* menerapkan prinsip
pemantulan pada cermin dan
pembiasan pada lensa.*
3.17 Memahami gejala 4.17 Menentukan aplikasi
radioaktivitas yang terkait radioaktivitas pada teknik
dengan teknik geomatika.* geomatika.*

68
Mata Pelajaran : Kimia
Jam Pelajaran : 108 JP (@ 45 menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Menganalisis perubahan 4.1 Melakukan pemisahan
materi dan pemisahan campuran melalui praktikum
campuran dengan berdasarkan sifat fisika dan
berbagai cara sifat kimianya
3.2 Menganalisis lambang 4.2 Mengintegrasikan penulisan
unsur, rumus kimia dan lambang unsur dengan rumus
persamaan reaksi kimia pada persamaan reaksi
kimia berdasarkan kasus-
kasus dalam kehidupan sehari-
hari
3.3 Mengkorelasikan struktur 4.3 Menentukan letak unsur dalam
atom berdasarkan tabel periodik berdasarkan
konfigurasi elektron untuk konfigurasi elektron
menentukan letak unsur
dalam tabel periodik
3.4 Menganalisis proses 4.4 Mengintegrasikan proses
pembentukan ikatan pembentukan ikatan kimia
kimia pada beberapa pada beberapa senyawa dalam
senyawa dalam kehidupan kehidupan sehari hari dengan
sehari hari elektron valensi atom atom
penyusunnya
3.5 Menerapkan hukum- 4.5 Menggunakan hukum-hukum
hukum dasar kimia dalam dasar kimia dalam perhitungan
perhitungan kimia kimia
3.6 Menganalisis sifat larutan 4.6 Membandingkan sifat sifat
berdasarkan konsep asam larutan melalui praktikum
basa dan pH larutan berdasarkan konsep asam basa
(asam kuat dan asam dan pH larutan (asam kuat dan
lemah, basa kuat dan asam lemah, basa kuat dan
basa lemah) dalam basa lemah) dalam kehidupan
kehidupan sehari hari sehari hari
3.7 Menentukan bilangan 4.7 Membandingkan antara reaksi
oksidasi unsur untuk oksidasi dengan reaksi reduksi
mengidentifikasi reaksi berdasarkan hasil perhitungan
oksidasi dan reduksi bilangan oksidasinya
3.8 Mengevaluasi proses yang 4.8 Mengintegrasikan antara hasil
terjadi dalam sel perhitungan E0 sel dengan
elektrokimia (menghitung proses yang terjadi dalam sel
E0 sel, reaksi reaksi pada elektrokimia (menghitung E0
sel volta dan sel eletrolisa, sel, reaksi reaksi pada sel volta
proses pelapisan logam) dan sel eletrolisa, proses
yang digunakan dalam pelapisan logam) reaksi yang
kehidupan digunakan dalam kehidupan
3.9 Menganalisis struktur, 4.9 Mengatasi dampak
sifat senyawa hidrokarbon pembakaran senyawa
serta dampak pembakaran hidrokarbon terhadap
senyawa hidrokarbon lingkungan dan kesehatan
terhadap lingkungan dan berdasarkan hasil analisis

69
kesehatan serta cara struktur, sifat senyawa
mengatasinya hidrokarbon
3.10 Menganalisis proses 4.10 Mempresentasikan proses
teknik pemisahan fraksi- teknik pemisahan fraksi-fraksi
fraksi minyak bumi serta minyak bumi serta
kegunaannya kegunaannya.
3.11 Menganalisis struktur, 4.11 Mengintegrasikan kegunaan
tata nama, sifat, polimer dalam kehidupan
penggolongan dan sehari hari dengan struktur,
kegunaan polimer tata nama, sifat, penggolongan
polimer

70
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Elektronika
Kompetensi Keahlian : Teknik Audio Video (C2)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek


kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu,
“Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui
keteladanan, pemberian
nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan
serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching)
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
menganalisis, dan mengevaluasi menggunakan alat, informasi, dan prosedur
tentang pengetahuan faktual, kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan
konseptual, operasional dasar, dan masalah sesuai dengan bidang kerja Dasar-
metakognitif sesuai dengan bidang dasar Teknik Elektronika. Menampilkan kinerja
dan lingkup kerja Dasar-dasar Teknik di bawah bimbingan denganm utu dan
Elektronika pada tingkat teknis, kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
spesifik, detil, dan kompleks, kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan
berkenaan denganilmu pengetahuan, menalar, mengolah, dan menyaji secara
teknologi, seni, budaya, dan efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
humaniora dalam konteks kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
pengembangan potensi diri sebagai ranah abstrak terkait dengan pengembangan
bagian potensi diri sebagai bagian dari dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
masyarakat nasional, regional, dan pengawasan langsung
internasional. .

71
Mata Pelajaran : Kerja Bengkel dan Gambar Teknik
Jam Pelajaran : 144 JP (@ 45 Menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


4.1 Mendemonstrasikan
3.1 Menerapkan Keselamatan
Keselamatan dan Kesehatan
dan Kesehatan Kerja (K3)
Kerja (K3) berdasarkan OSHA,
berdasarkan OSHA
dalam bentuk poster dan
kondisi riil di bengkel.
4.2 Melakukan penegahan
3.2 Menerapkan Kesehatan Kerja.
penyakit akibat kerja
4.3 Menggunakan beberapa jenis
3.3 Memahami jenis-jenis
peralatan kerja bengkel.
peralatan kerjaa bengkel.
4.4 Membuat macam macam
3.4 Membedakan macam macam
sambungan kabel
sambungan kabel.
4.5 Membangun instalasi listrik
3.5 Menerapkan dasar instalasi
sederhana
listrik sederhana
4.6 Melaksanakan aturan dalam
3.6 Mengklasifikasi jenis jenis
pencegahan bahaya listrik.
bahaya listrik dan cara
pencegahannya.
4.7 Melakukan soldering
3.7 Menerapkan teknik soldering
komponen pada PCB dan
dan desoldering
desoldering.
4.8 Membuat boks peralatan
3.8 Menerapkan teknik
elektronika sesuai pesanan.
pembuatan boks peralatan
elektronika
4.9 Membuat layout PCB dengan
3.9 Menerapkan teknik
methoda langsung (direct
pembuatan lay out PCB
etching)
secara manual
4.10 Mendemontrasikan diagram
3.10 Mendiagramkan diagram
rangkaian (reverse engineering)
papan rangkaian tercetak
dari papan rangkaian tercetak
(PCB) menjadi gambar skema (PCB)
rangkaian (reverse

72
engineering)
4.11 Mempratikkan sistem
3.11 Menerapkan teknik wiring
pengawatan dan pengkabelan
and cabeling ( pengawatan
untuk rangkaian elektronika.
dan pengkabelan)
4.12 Membuat lay out (tata letak)
3.12 Menerapkan diagram lay out
peralatan bengkel elektronika.
(tata letak)peralatan bengkel
elektronika .
4.13 Menggunakan ukuran kertas
3.13 Menerapkan ukuran kertas
gambar, dan peralatan gambar
dan peralatan gambar teknik
teknik.
.
4.14 Membuat Kepala Gambar
3.14 Menerapkan standard garis
sesuai ukuran kertas gambar
dan huruf gambar teknik.
yang dibutuhkan.
4.15 Menggambar kontruksi
3.15 Menerapkan gambar
geometris : isometrik, dimetrik,
konstruksi geometris
perspektif, proyeksi miring.

73
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
4.16 Menggambar proyeksi dan
3.16 Menerapkan gambar proyeksi,
gambar potongan boks
dan gambar potongan
pesawat elektronika.
4.17 Menggambar simbol simbol
3.17 Menerapkan simbol simbol
komponen listrik dan
komponen listrik dan
elektronika
elektronika
4.18 Menggambar instalasi listrik
3.18 Menentukan teknik
dan rangkaian elektronika
penggambaran rangkaian
dengan methoda : point to
listrik dan elektronika
point, line less, high way, base
line, logika, blok diagram.
4.19 Menggambar papan rangkaian
3.19 Menerapkan teknik gambar
tercetak (PRT) lapis tunggal
papan rangkaian tercetak
(single layer) secara manual
(PRT) lapis tunggal (single
berdasarkan diagram
layer) secara manual
rangkaian pada kertas kalkir.
berdasarkan diagram
rangkaian .
4.20 Menggambar papan rangkaian
3.20 Menerapkan teknik gambar
tercetak (PRT) lapis tunggal
papan rangkaaian tercetak
(single layer) dan double layer
(PRT) single layer, double
menggunakan program
layer, dengan program
aplikasi penggambaraan PRT (
aplikasi .
Eagle, Live wire, Multisims
atau sejenisnya) berdasarkan
gambar rangkaian
4.21 Mengimplementasikan
3.21 Mengedit gambar rangkaian
software aplikasi pada editing
dan tataletak dengan
gambar rangkaian
menggunakan software
4.22 Membuat gambar instalasi
3.22 Menerapkan pembuatan
listrik dengan menggunakan
instalasi listrik dengan software aplikasi Fluidsims (
menggunakan software

74
atau sejenisnya)
aplikasi.
4.23 Memperbaiki hasil evaluasi
3.23 Mengevaluasi gambar papan
editing gambar papan
rangkaian tercetak (PRT/PCB)
rangkaian tercetak (PRT/PCB)
lapis tunggal (single layer),
lapis tunggal (single layer),
ganda (double layer) dengan
ganda (double layer)
menggunakan software
berdasarkan diagram
rangkaian.

75
Mata Pelajaran : Dasar Listrik dan Elektronika
Jam Pelajaran : 180 JP (@ 45 Menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


4.1 Mengukur peralatan
3.1 Memahami besaran dari “SI
kelistrikan dengan besaran
units” pada kelistrikan
dari “SI units” pada kelistrikan
4.2 Memasang komponen
3.2 Membedakan spesifikasi data
listriksesuai dengan spesifikasi
komponen listrik
data
4.3 Menerapkan hukum–hukum
3.3 Memahami hukum–hukum
kelistrikan dan elektronika
kelistrikan dan elektronika
4.4 Menggunakan alat-alat ukur
3.4 Menjelaskan pemakaian alat-
listrik dan elektronika
alat ukur listrik dan
elektronika
4.5 Menggunakan peralatan
3.5 Memahami komponen
pengaman pada instalasi listrik
pengaman listrik dan
dan elektronika
elektronika
4.6 Melakukan perbaikan dari
3.6 Mengevaluasi peralatan
hasil evaluasi terhadap
pengaman instalasi listrik
peralatan pengaman instalasi
dan elektronika
listrik dan elektronika
4.7 Mengukur rangkaian seri,
3.7 Menganalisis sifat dan aturan
parallel dan campuran dari
rangkaian seri, parallel dan
tahanan dan tegangan
campuran dari tahanan dan
tegangan
4.8 Mengelompokkan sistem
3.8 Memahami prinsip
kemagnetan
kemagnetan pada rangkaian
berdasarkanprinsip rangkaian
DCdan rangkaian AC
DC dan rangkaian AC
4.9 Menggunakan sumber
3.9 Menunjukkan jenis-jenis
tegangan listrik (baterai, aki,
sumber tegangan listrik
sel surya, genset)
(baterai, aki, sel surya,

76
genset)
4.10 Mengukur komponen pasif
3.10 Memahami komponen pasif
RLC
4.11 Mengukur komponen aktif
3.11 Memahami komponen aktif
4.12 Mengukur parameter
3.12 Menjelaskan karakteristik
gelombang arus bolak balik
gelombang arus bolak balik
4.13 Melakukan praktek
3.13 Menganalisis karakteristik
pengukuran parameter
komponen pada rangkaian
komponen rangkaian pada
arus bolak balik
arus bolak balik
4.14 Mendemontrasikan rangkaian
3.14 Menganalisis filter frekuensi
filter frekuensi
4.15 Mengukur karakteristik
3.15 Menganalisis komponen komponen diode
semikonduktor diode

3.16 Menjelaskan aplikasi diode 4.16 Mendemontrasikan aplikasi


Diode

77
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
4.17 Mengukur penguatan arus dan
3.17 Menganalisis kerja bias
tegangan pada transistor
rangkaian transistor
4.18 Menguji kerja rangkaian
3.18 Menganalisis kerja rangkaian
elektronika digital
dasar elektronika digital
4.19 Menerapkan macam-macam
3.19 Memahami macam-macam
sensor dan transducer
sensor dan transducer
4.20 Mendemonstrasikan kerja alat
3.20 Menjelaskan prinsip kerja alat
ukur listrik dan elektronik
ukur listrik dan elektronik
4.21 Melakukan perbaikan dari
3.21 Mengevaluasi hasil
hasil evaluasi pengukuran alat
pengukuran alat ukur listrik
ukur listrik dan elektronik
dan elektronik

78
Mata Pelajaran : Teknik Pemrograman, Mikroprosesor dan Mikrokontroller
Jam Pelajaran : 144 JP (@ 45 Menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


4.1 Membuat urutan pemecahan
3.1 Memahami teknik pemecahan
masalah dengan menggunakan
masalah matematis
diagram alir
4.2 Membuatprogram dalam
3.2 Menerapkan penggunaan
menyelesaikan masalah
bahasa pemrograman dalam
dengan Menggunakan bahasa
menyelesaikan masalah
C
4.3 Membuat program aplikasi
3.3 Membedakan program
sederhana dengan
aplikasi sederhana dengan
menggunakan konstanta,
menggunakan konstanta,
variable, operator dan
variable, operator dan
perintah input/output
perintah input/output di
komputer
4.4 Mendemonstrasikan program
3.4 Menerapkan program aplikasi
aplikasi sederhana dengan
sederhana dengan
menggunakan control
menggunakan control
statemen, dan perintah
statemen, dan perintah
input/output di layar
input/output di layar monitor
monitor(open loop)
(open loop)
4.5 Mendemontrasikan program
3.5 Menerapkan program aplikasi
aplikasi sederhana yang
sederhana yang
menggunakan proses
menggunakan proses
pengulangan(close loop)
pengulangan (close loop)
4.6 Mendemontrasikan program
3.6 Menentukan program aplikasi
aplikasi yang menggunakan
yang menggunakan
penempatan kursor di layar
penempatan kursor di layar monitor dan perintah
monitor dan perintah

79
input/output, dan perintah
input/output
input/output di layar
4.7 Merancang program yang
3.7 Menjelaskan penggunaan
menggunakan sub program
sub program dalam program
dalam program aplikasi
aplikasi
4.8 Membuat program dengan
3.8 Menenerapkan program
teknik penggunaan variable
dengan teknik penggunaan
array dan file data
variable array
4.9 Mendemontrasikan membuat
3.9 Memahami prinsip membuat
program berbasis grafik
program berbasis grafik
4.10 Membuat blok diagram
3.10 Memahami Arsitektur
Arsitektur Mikroprosesor dan
Mikroprosesor dan
Mikrokontroller
Mikrokontroller
4.11 Memilah organisasi memori
3.11 Memahami organisasi memori
Mikroprosesor dan
Mikroprosesor dan
mikrokontroler
mikrokontroler
4.12 Melakukan pemrograman
3.12 Mengaplikasikan software
Mikroprosesor dan
untuk memprogram
mikrokontroler
Mikroprosesor dan
mikrokontroler
4.13 Mengontrol input dan output
3.13 Menerapkan perintah untuk
port untuk Menyalakan LED,
mengakses input dan output
Seven Segment dan LCD
port digital
Matrik
4.14 Mengambil dan mengolah data
3.14 Menerapkan Perintah untuk
analog dari sensor tegangan
mengolah data analog
dan suhu.
4.15 Menyempurnakan program
3.15 Menganalisis letak kesalahan
pada input/output port
pada program input output

80
4.16 Memodifikasi letak kesalahan
3.16 Mengevaluasi letak kesalahan
pada program input output
pada program input output

81
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Elektronika
Kompetensi Keahlian : Teknik Audio Video (C3)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek


kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu,
“Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui
keteladanan, pemberian
nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan
serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching)
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan
mengevaluasi tentang prosedur kerja yang lazim dilakukan
pengetahuan faktual, serta memecahkan masalah sesuai
konseptual, operasional dasar, dengan bidang kerja Teknik Audio
dan metakognitif sesuai Video. Menampilkan kinerja di
dengan bidang dan lingkup bawah bimbingan dengan mutu dan
kerja Teknik Audio Video pada kuantitas yang terukur sesuai
tingkat teknis, spesifik, detil, dengan standar kompetensi kerja.
dan kompleks, berkenaan Menunjukkan keterampilan
dengan ilmu pengetahuan, menalar, mengolah, dan menyaji
teknologi, seni, budaya, dan secara efektif, kreatif, produktif,
humaniora dalam konteks kritis, mandiri, kolaboratif,
pengembangan potensi diri komunikatif, dan solutif dalam
sebagai bagian dari keluarga, ranah abstrak terkait dengan
sekolah, dunia kerja, warga pengembangan dari yang
masyarakat nasional, regional, dipelajarinya di sekolah, serta
dan internasional. mampu melaksanakan tugas

82
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.

83
Mata Pelajaran : Pemograman, Mikroprosesor dan Mikrokontroler
Jam Pelajaran : 144 JP (@ 45 Menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


4.1 Memecahkan masalah dengan
3.1 Menerapkan algoritma
algoritma pemograman
pemograman untuk
pemecahan masalah.
4.2 Membuat blok diagram arsitekur
3.2 Memahami arsitektur (rancang
mikroprosesor
bangun) mikroprosesor
4.3 Memilah komponen pendukung
3.3 Memahami komponen
sitem minimum mikroprosesor
pendukung sitem minimum
mikroprosesor
4.4 Mengoperasikan Bahasa
3.4 Memahami bahasa
pemrograman mikroprosesor.
Pemrograman Mikroprosesor.
4.5 Membuat program aplikasi
3.5 Merencanakan aplikasi
sederhana sistem minimum
sederhana sistem minimum
mikroprosesor.
mikroprosesor
4.6 Merancang arsitectur (rancang
3.6 Memahami arsitektur (rancang
bangun) mikrokontroller.
bangun) mikrocontroller
4.7 Membuat program dengan
3.7 Memahami Pemrograman
mikrokontroller.
dengan mikrokontroller.
4.8 Membuat program aplikasi
3.8 Merencanakan program
sederhana dengan
aplikasi sederhana dengan
mikrokontroller.
mikrokontroller
4.9 Membuat program aplikasi
3.9 Merencakan aplikasi
sederhana system pengendali
sederhana system pengendali
mikrokontroler
mikrokontroler

84
Mata Pelajaran : Penerapan Rangkaian Elektronika
Jam Pelajaran : 456 JP (@ 45 Menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


4.1 Membuat rangkaian dengan
3.1 Menerapkan komponen FET
menggunakan FET dan
dan MOSFET sebagai penguat
MOSFET sebagai penguat daya
daya
4.2 Menguji komponen sensor
3.2 Menganalisis kerja sensor
rangkaian elektronika
rangkaian elektronika
4.3 Menguji komponen transduser
3.3 Menganalsis komponen
rangkaian elektronika
transduser pada rangkaian
elektronika
4.4 Menguji karakteristik,
3.4 Menganalisis karakteristik,
parameter penguat operasional
parameter & kegunaan
penguat operasional
4.5 Menguji rangkaian filter
3.5 Merencanakan rangkaian
filter
4.6 Mendemontrasikan pemakaian
3.6 Menerapkan rangkaian
rangkaian pengatur nada
pengatur nada
4.7 Menguji penguat operasional
3.7 Merencanakan penguat
pada rangkaian elektronika
operasional pada rangkaian
aritmatik dan kegunaan
elektronika aritmatik dan
khusus .
kegunaan khusus .
4.8 Menguji rangkaian pembangkit
3.8 Merencanakan rangkaian
gelombang sinus
pembangkit gelombang
4.9 Mendemontrasikan pemakaian
3.9 Merencanakan rangkaian
pembangkit gelombang non
pembangkit gelombang non
sinus
sinus
4.10 Menguji macam-macam
3.10 Menerapkan macam-macam
rangkaian elektronika digital
rangkaian elektronika digital

85
4.11 Membuat rangkaian digital
3.11 Menerapkan rangkaian digital
kombinasi
kombinasi
4.12 Membuat macam-macam
3.12 Menerapkan macam-macam
rangkaian shift register
rangkaian shift register
4.13 Mengoperasikan rangkaian
3.13 Menerapkan rangkaian
penghitung (counter)
penghitung (counter) .
4.14 Mendemonstarsikan konsep
3.14 Menerapkan konsep teknologi
teknologi Programmable Logic
Programmable Logic Devive
Devive (PLD)
(PLD) .
4.15 Menguji Rangkaian
3.15 Menganalisis Rangkaian
Elektronika Daya dengan
Elektronika Daya dengan
menggunakan Thyristor
menggunakan Thyristor
4.16 Menguji rangkaian pengatur
3.16 Menerapkan rangkaian
intensitas cahaya (Dymmer)
pengatur intensitas cahaya
(Dymmer)
4.17 Menguji Rangkaian Inverter
3.17 Menerapkan Rangkaian
DC to AC
Inverter DC to AC
4.18 Menguji Rangkaian Inverter
3.18 Menerapkan Rangkaian
DC to DC Simetris
Inverter DC to DC Simetris
4.19 Menguji Rangkaian Konverter
3.19 Menerapkan Rangkaian
Buck dan Boost
Konverter Buck dan Boost .
4.20 Menguji rangkaian sumber
3.20 Merencanakan rangkaian
tegangan dan arus konstan
sumber tegangan dan arus
(catu daya) mode linier
konstan (catu daya) mode
linier
4.21 Menguji rangkaian catu daya
3.21 Merencanakan rangkaian
mode non-linier (Switched
catu daya mode non-linier
Mode Power Supplies-SMPS)
(Switched Mode Power
Supplies-SMPS)

86
4.22 Menguji prinsip kerja
3.22 Merencanakan rangkaian
rangkaian Uninterruptible
Uninterruptible Power
Power Supplies (UPS)
Supplies (UPS)
4.23 Menguji rangkaian elektronik
3.23 Menerapkan rangkaian
untuk mengelola penggunaan
elektronik untuk mengelola
daya sistem pembangkit listrik
penggunaan daya sistem
tenaga surya (PLTS) rumah
pembangkit listrik tenaga
mandiri
surya (PLTS) rumah mandiri
4.24 Mendemontrasikan cara kerja
3.24 Menganalisis kerja rangkaian
rangkaian konversi D to A dan
konversi D/A & A/D
A to D
4.25 Merancang rangkaian PWM-
3.25 Menganalisis rangkaian PWM-
(Pulse Width Modulation)
(Pulse Width Modulation)
untuk pemancar dan penerima
remote control
4.26 Membuat rangkaian kontrol
3.26 Menerapkan sistem
elektronik untuk sistem
keamanan rumah dan
keamanan rumah dan
kendaraan dengan
kendaraan
menggunakan rangkaian
kontrol elektronik

Mata Pelajaran : Perencanaan dan Instalasi Sistem Audio Video


Jam Pelajaran : 420 JP (@ 45 Menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


4.1 Mengukur gelombang suara
3.1 Memahami gelombang suara
dan dimensi sistem akustik
dan sistem akustik ruang
ruang.
4.2 Mendimensikan ambang batas
3.2 Memahami psikoakustik
daerah dengar telinga manusia.
anatomi telinga manusia
3.3 Menerapkan instalasi macam- 4.3 Menguji mikrofon pada sistem
akustik pada posisi dengan

87
macam tipe mikrofon pada
level sumber bunyi yang
sistem akustik
berbeda-beda.
4.4 Membuat rangkaian penguat
3.4 Merencanakan rangkaian
depan audio (universal pre-
penguat depan audio
amplifier).
(universal pre-amplifier)
4.5 Mengukur rangkaian pengatur
3.5 Merencanakan rangkaian
nada (tone control) penguat
pengatur nada (tone control)
audio.
penguat audio.
4.6 Mengukur rangkaian
3.6 Merencanakan rangkaian
pencampur (mixer) audio.
pencampur (mixer) audio.
4.7 Membuat rangkaian penguat
3.7 Merencanakan rangkaian
daya
penguat daya audio (power
amplifier).
4.8 Mengukur respon frekuensi
3.8 Menganalisis rangkaian
penguat daya audio
penguat daya audio (power
amplifier
4.9 Menguji rangkaian proteksi
3.9 Merencanakan rangkaian
loudspeaker, muting, limiter
proteksi loudspeaker, muting,
dan indikator sistem audio.
limiter dan indikator sistem
audio.
4.10 Merancang sistem akustik
3.10 Merencanakan sistem akustik
suara untuk keperluan ruang
ruang kecil
kecil
4.11 Merancang sistem pengaturan
3.11 Merencanakan sistem
peralatan studio rekaman audio
pengaturan peralatan studio
video untuk kebutuhan ruang
rekaman audio video untuk
kecil (home studio)
kebutuhan ruang kecil (home
studio)
4.12 Menguji macam-macam
3.12 Memahami prinsip kerja mikropon
macam-macam mikropon

88
4.13 Menguji prinsip kerja macam-
3.13 Memahami prinsip kerja
macam loudspeaker
macam-macam loudspeaker
4.14 Menguji prinsip kerja rangkaian
3.14 Memahami prinsip kerja
crossover.
rangkaian crossover.
4.15 Membuat macam-macam
3.15 Menerapkan macam-macam
sambungan kabel dan
sambungan kabel dan
intekoneksi intekoneksi
4.16 Merancang instalasi sistem
3.16 Merencanakan instalasi sistem
hiburan pertunjukkan rumah
suara hiburan pertunjukkan
(home theater)
rumah (home theater)
4.17 Membuat instalasi sistem
3.17 Menerapkan instalasi sistem
hiburan pertunjukkan rumah
hiburan pertunjukkan rumah
(home theater).
(home theater)
4.18 Merancang instalasi audio pada
3.18 Merencanakan instalasi audio
sistem hiburan audio video
pada sistem hiburan audio
mobil
video mobil
4.19 Mendemontrasikan instalasi
3.19 Menerapkan instalasi sistem
sistem hiburan audio video
hiburan audio video mobil
mobil
4.20 Membuat instalasi sistem
3.20 Merencanakan instalasi sistem
hiburan pertunjukkan siaran
hiburan pertunjukkan siaran
langsung di ruang terbuka atau
langsung di ruang terbuka
di ruang tertutup
atau di ruang tertutup
4.21 Mengoperasikan peralatan
3.21 Memahami peralatan instalasi
instalasi system audio paging
system audio paging
4.22 Membuat instalasi sistem audio
3.22 Menerapkan instalasi sistem
paging
audio paging
3.23 Menerapkan pembuatan 4.23 Membuat master rekaman
audio

89
master rekaman audio
4.24 Mengoperasikan peralatan
3.24 Memahami peralatan
pembuatan dokumentasi video
pembuatan dokumentasi video
4.25 Membuat dokumentasi video
3.25 Merencanakan pembuatan
dokomentasi video
4.26 Membuat instalasi sistem CCTV
3.26 Menerapkan instalasi system
pengamanan gedung
menggunakan CCTV

Mata Pelajaran : Penerapan Sistem Radio dan Televisi


Jam Pelajaran : 456 JP (@ 45 Menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


4.1 Menguji karakteristik frekuensi
3.1 Menjelaskan karakteristik
dan propagasi gelombang radio
frekuensi dan propagasi
AM dan FM broadcast
gelombang radio
4.2 Mengoperasikan sistim penerima
3.2 Menjelaskan macam-
radio dan pemancar radio
macam sistim penerima
dan pemancar radio
4.3 Mengukur parameter fisik dan
3.3 Menjelaskan saluran
listrik saluran transmisi dan
transmisi dan antenna
antenna radio
gelombang radio
4.4 Mengukur modulator sinyal
3.4 Menerapkan modulasi
analog dan sinyal digital pada
sinyal analog dan sinyal
system radio pemancar.
digital pada system radio
pemancar
4.5 Menguji sinyal input dan output
3.5 Menganalisis rangkaian
rangkaian tunner sistim radio
tunner pada sistim radio
penerima.
penerima.
4.6 Menguji penguat frekuensi
3.6 Menganalisis rangkaian
menengah (IF amplifier) pada
penguat frekuensi radio penerima FM dan AM
menengah (IF amplifier)

90
4.7 Membuat simulasi pemrosesan
3.7 Menganalisa pemrosesan
sinyal radio digital dengan
sinyal digital dan
penggunaan perangkat lunak
penggunaan perangkat
lunak untuk perencanaan
sistem radio
4.8 Membuat rangkaian penguat
3.8 Merencanakan rangkaian
daya frekuensi radio FM dan AM
penguat daya frekuensi
radio
4.9 Membuat pemancar dan
3.9 Merencanakan pemancar
penerima remote control.
dan penerima remote
control
4.10 Mengidentifikasi perbedaan
3.10 Memahami perkembangan
antara diagram blok pemancar
teknologi televi analog dan
televisi analog dengan pemancar
digital
televisi digital
4.11 Membuat diagram blok pemancar
3.11 Memahami diagram blok
dan penerima televisi.
televisi analog dan digital
4.12 Memilah bagian-bagian rangkaian
3.12 Menganalisis rangkaian
dari skematik diagram penerima
penerima televisi
televisi.
4.13 Menguji bentuk sinyal warna
3.13 Menerapkan dasar-dasar
pada penerima televisi.
optic teknik dasar warna
pada televisi.
4.14 Menguji perbedaan normalisasi
3.14 Menerapkan normalisasi
system gambar terlevisi system gambar terlevisi (CCIR,
PAL, NTSC dan SECAM)
4.15 Mengukur tegangan catu daya
3.15 Menganalisis rangkaian
rendah pada rangkaian penerima
catu daya rendah pada
televisi
rangkaian penerima televisi
4.16 Mengukur tegangan catu daya
3.16 Menganalisis rangkaian
tinggi pada rangkaian penerima
catu daya tinggi pada televisi
rangkaian penerima televisi

91
4.17 Menguji terjadinya raster gambar
3.17 Menganalisis raster gambar
pada system televisi
pada system televisi
4.18 Mengukur sinyal R, G, B pada
3.18 Menganalisis pemrosesan
card CRT atau monitor TV
sinyal warna warna pada
televisi
4.19 Memperbaiki terjadinya the
3.19 Menganalisis terjadinya the
ghosting pada layar monitor CRT
ghosting pada layar
televisi
monitor CRT televisi
4.20 Mengukur sinyal rangkaian
3.20 Menganalisis rangkaian
penguat awal IF
penguat awal IF gambar.
4.21 Mengukur sinyal rangkaian
3.21 Menganalisis rangkaian
penguat akhir IF
penguat akhir IF gambar
4.22 Menguji penguat suara pada
3.22 Menganalisisrangkaian
penerima televisi
penguat suara pada
penerima televisi
4.23 Mengukur besaran-besaran listrik
3.23 Menganalisis tabung
tabung gambar (CRT) dan layar
gambar CRT dan layar
gambar (LCD/LED)
gambar (LCD/LED)
4.24 Merakit pesawat penerima televisi
3.24 Menerapkan perakitan
pesawat penerima televisi
4.25 Memasang macam-macam
3.25 Menerapkan system
antenna penerima siaran televisi
pengaturan antenna
untuk multi access
penerima sinyal televisi
4.26 Membuat antenna penerima
3.26 Merancang antenna
penerima televisi televisi

92
Mata Pelajaran : Perawatan dan Perbaikan Peralatan Audio dan Video
Jam Pelajaran : 238 JP (@ 45 Menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


4.1 Membuat diagram alur (flow
3.1 Menerapkan metode
chart) perbaikan dan
pencarian kerusakan,
perawatan macam-macam
perbaikan dan perawatan
peralatan elektronik
macam-macam peralatan
elektronik
4.2 Mengkalibrasi instrument
3.2 Menerapkan teknik
pengukuran sebelum proses
pengujian dan pengukuran
perbaikan dan perawatan
pada proses perbaikan dan
peralatan elektronik
perawatan peralatan
elektronik
4.3 Menggunakan alat
3.3 Menerapkan teknik
keselamatan kerja dalam
keselamatan kerja dalam
bidang pekerjaan audio video
bidang pekerjaan audio video
4.4 Memperbaiki kerusakan
3.4 Menganalisis kerusakan
macam-macam penguat audio
macam-macam penguat
audio
4.5 Mengidentifikasi standar
3.5 Memahami teknik perawatan
penggunaan peralatan
dan pemeliharaan peralatan
elektronik
elektronik
4.6 Memperbaiki kerusakan pada
3.6 Menganalisis kerusakan
catu daya penerima radio
pada catu daya radio
penerima
4.7 Memperbaiki kerusakan pada
3.7 Menganalisis kerusakan
rangkaian penala penerima
pada rangkaian penala
radio
penerima radio
4.8 Memperbaiki kerusakan pada
3.8 Menganalisis kerusakan
pada rangkaian penguat rangkaian penguat akhir
penerima radio

93
akhir penerima radio
4.9 Memperbaiki kerusakan pada
3.9 Menganalisis kerusakan
rangkaian catu daya rendah
pada rangkaian catu daya
televisi penerima
rendah penerima televisi
4.10 Memperbaiki kerusakan pada
3.10 Menganalisis kerusakan
rangkaian catu daya tinggi
pada rangkaian catu daya
penerima televisi
tinggi penerima televisi
4.11 Memperbaiki kerusakan pada
3.11 Menganalisis kerusakan
rangkaian penala penerima
pada rangkaian penala
televisi
penerima televisi
4.12 Memperbaiki kerusakan pada
3.12 Menganalisis kerusakan
rangkaian vertical dan
pada rangkaian vertical dan
horizontal penerima televisi
horizontal penerima televisi
4.13 Memperbaiki kerusakan pada
3.13 Menganalisis kerusakan
rangkaian penguat audio
pada rangkaian penguat
penerima televisi
audio penerima televisi
4.14 Memperbaiki kerusakan pada
3.14 Menganalisis kerusakan
peralatan optic player-recorder
pada peralatan optic player-
recorder
4.15 Memperbaiki kerusakan pada
3.15 Menganalisis kerusakan
kamera video
pada kamera video

Mata Pelajaran : Produk Kreatif dan Kewirausahaan


Jam Pelajaran : 350 JP (@ 45 Menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami sikap dan perilaku 4.1 Memresentasikan sikap dan


Wirausahawan perilaku wirausahawan
3.2 Menganalisis peluang usaha 4.2 Menentukan peluang usaha
produk barang/jasa produk barang/jasa
3.3 Memahami hak atas kekayaan 4.3 Memresentasikan hak atas
intelektual kekayaan intelektual

94
3.4 Menganalisis konsep 4.4 Membuat desain/prototype dan
desain/prototype dan kemasan kemasan produk barang/jasa
produk barang/ jasa
3.5 Menganalisis proses kerja 4.5 Membuat alur dan proses kerja
pembuatan prototype produk pembuatan prototype produk
barang/jasa barang/jasa
3.6 Menganalisis lembar kerja/ 4.6 Membuat lembar kerja/ gambar
gambar kerja untuk pembuatan kerja untuk pembuatan
prototype produk barang/jasa prototype produk barang/jasa
3.7 Menganalisis biaya produksi 4.7 Menghitung biaya produksi
prototype produk barang/jasa prototype produk barang/jasa
3.8 Menerapkan proses kerja 4.8 Membuat prototype produk
pembuatan prototype produk barang/jasa
barang/jasa
3.9 Menentukan pengujian 4.9 Menguji prototype produk
kesesuaian fungsi prototype barang/jasa
produk barang/jasa
3.10 Menganalisis perencanaan 4.10 Membuat perencanaan
produksi missal produksi missal
3.11 Menentukan indicator 4.11 Membuat indicator
keberhasilan tahapan produksi keberhasilan tahapan produksi
massal Missal
3.12 Menerapkan proses produksi 4.12 Melakukan produksi massal
massal
3.13 Menerapkan metoda perakitan 4.13 Melakukan perakitan produk
produk barang/jasa barang/jasa
3.14 Menganalisis prosedur 4.14 Melakukan pengujian produk
pengujian kesesuaian fungsi barang/jasa
produk barang/jasa
3.15 Mengevaluasi kesesuaian hasil 4.15 Melakukan pemeriksaan
produk dengan rancangan produk sesuai dengan kriteria
kelayakan produk/standar
Operasional
3.16 Memahami paparan deskriptif, 4.16 Menyusun paparan deskriptif,
naratif, argumentatif, atau naratif, argumentatif, atau
persuasif tentang produk/jasa persuasif tentang produk/jasa
3.17 Menentukan media promosi 4.17 Membuat media promosi
berdasarkan segmentasi pasar
3.18 Menyeleksi strategi pemasaran 4.18 Melakukan pemasaran
3.19 Menilai perkembangan usaha 4.19 Membuat bagan perkembangan
Usaha
3.20 Menentukan standard laporan 4.20 Membuat laporan keuangan
Keuangan

b) Program Muatan Lokal

95
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi peserta didik yang disesuaikan dengan ciri khas dan sumber daya
sekolah termasuk keunggulan daerah. Substansi muatan lokal ditentukan oleh
satuan pendidikan sesuai dengan program sekolah yang diselenggarakan.
Muatan lokal merupakan bagian dari struktur dan muatan kurikulum yang
terdapat pada Standar Isi di dalam kurikulum SMK Negeri 3 Pacitan. Keberadaan
mata pelajaran muatan lokal merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan
yang tidak terpusat, sebagai upaya agar penyelenggaraan pendidikan di masing-
masing sekolah lebih meningkat relevansinya terhadap keadaan dan kebutuhan
daerah yang bersangkutan. Hal ini sejalan dengan upaya peningkatan mutu
pendidikan nasional sehingga keberadaan kurikulum muatan lokal mendukung
dan melengkapi kurikulum nasional.
Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang dilaksanakan sesuai
dengan kebijakan daerah (Peraturan Gubernur
Latar belakang dari ditetapkan Bahasa Jawa adalah bahwa permasalahan
sopan satun peserta didik dalam berkomunikasi sekarang ini telah menjadi isu
yang sangat penting di Indonesia.Selain itu,penerapan mulok Bahasa Jawa
berdasar pada Peraturan Gubernur No. 19 tentang Muatan Lokal Bahasa
Daerah. Tujuan dari Bahasa Jawa dilaksanakan sebagai pelajaran muatan lokal
adalah untuk menumbuhkan sikap santun dalam berkomunikasi dengan
siapapun.
Strategi pelaksanaan program muatan lokal dengan memasukkan pada mata
pelajaran yang harus diberikan kepada peserta didik selama tiga (3) tahun
dengan jumlah jam per minggu 2 jp dan juga terintegrasi pada mata pelajaran
yang lain.
Daftar KI dan KD Muatan Lokal:
Kelas X
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1. Mensyukuri anugerah Tuhan akan
ajaran agama yang dianutnya keberadaan bahasa Jawa dan
menggunakannya sesuai dengan
kaidah dan konteks lambang
kebanggaan daerah, identitas
daerah, dan alat komunikasi dalam
keluarga, sekolah, dan masyarakat.
1.2. Mensyukuri anugerah Tuhan akan
keberadaan bahasa Jawa dan
menggunakannya sebagai sarana
komunikasi daerah dalam
memahami, menerapkan, dan
menganalisis informasi lisan dan
tulis melalui penerapan undha-usuk
bahasa Jawa.
1.3. Mensyukuri anugerah Tuhan akan
keberadaan bahasa Jawa dan
menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam mengolah,
menalar, dan menyajikan informasi
lisan dan tulis melalui penerapan
unggah-ungguh berbahasa Jawa
1.4. Mensyukuri anugerah Tuhan akan
keberadaan bahasa Jawa dan
menggunakannya sebagai sarana

96
pendidikan karakter berbasis
kearifan lokal sebagai identitas
masyarakat.
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1. Menunjukkan sikap tanggung
perilaku jujur, disiplin, jawab, peduli, responsif terhadap
tanggung jawab, peduli lambang-lambang kebanggaan
(gotong royong, kerjasama, daerah, identitas daerah, dan
toleran, damai), santun, bahasa Jawa sebagai alat
responsif dan pro-aktif dan komunikasi dalam keluarga,
menunjukkan sikap sebagai sekolah, dan masyarakat.
bagian dari solusi atas 2.2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
berbagai permasalahan dalam tanggung jawab, dan proaktif dalam
berin- teraksi secara efektif memahami, menerapkan, dan
dengan lingkungan sosial dan menganalisis informasi lisan dan
alam serta dalam tulis melalui penerapan undha-usuk
menempatkan diri sebagai bahasa Jawa.
cerminan bangsa dalam 2.3. Menunjukkan perilaku jujur,
pergaulan dunia. tanggung jawab, dan disiplin dalam
menggunakan bahasa Jawa untuk
menunjukkan tahapan dan langkah
yang telah ditentukan dengan
menggunakan unggah-ungguh
berbahasa Jawa.
2.4. Menunjukkan perilaku kreatif,
gotong royong, kerjasama, toleran,
damai, santun responsif dan proaktif
sebagai karakter masyrakat
Yogyakarta.
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
3. Memahami, menerapkan, 3.1. Memahami wacana beraksara
menganalisis pengetahuan Jawa
faktual, konseptual, prosedural 3.2. Memahami simulasi berbahasa
berdasarkan rasa Jawa dalam keluarga, sekolah, dan
ingintahunya tentang ilmu masyarakat dengan unggah-ungguh
pengetahuan, teknologi, seni, yang tepat
budaya, dan humaniora 3.3. Memahami ajaran moral dan
dengan wawasan menganalisis struktur tembang
kemanusiaan, kebangsaan, macapat Asmaradana dan
kenegaraan, dan peradaban Megatruh
terkait penyebab fenomena 3.4. Memahami dan menganalisis
dan kejadian, serta berita yang dibacakan atau melalui
menerapkan pengetahuan berbagai media
prosedural pada bidang kajian 3.5. Memahami geguritan yang
yang spesifik sesuai dengan dibacakan atau melalui berbagai
bakat dan minatnya untuk media
memecahkan masalah. 3.6. Memahami cerita pengalaman
3.7. Memahami sesorah dalam
berbagai kegiatan sekolah
3.8. Memahami ajaran moral cerita
wayang.

4. Mengolah, menalar, dan 4.1. Mengarang wacana beraksara


menyaji dalam ranah konkret Jawa
dan ranah abstrak terkait 4.2. Simulasi berbahasa Jawa dalam
dengan pengembangan dari keluarga, sekolah, dan masyarakat
yang dipelajarinya di sekolah dengan unggah-ungguh yang tepat.
secara mandiri, dan mampu 4.3. Melagukan tembang macapat
97
menggunakan metoda sesuai Asmaradana dan Megatruh
kaidah keilmuan. 4.4. Menyajikan berita berbahasa Jawa
dengan lisan maupun tulis
4.5. Mencipta dan membaca geguritan
4.6. Menceritakan pengalaman
4.7. Simulasi sesorah dalam berbagai
kegiatan sekolah
4.8. Menanggapi ajaran moral cerita
wayang.

Kelas XI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1. Mensyukuri anugerah Tuhan akan
ajaran agama yang dianutnya keberadaan bahasa Jawa dan
menggunakannya sesuai dengan
kaidah dan konteks lambang
kebanggaan daerah, identitas
daerah, dan alat komunikasi dalam
keluarga, sekolah, dan masyarakat
1.2. Mensyukuri anugerah Tuhan akan
keberadaan bahasa Jawa dan
menggunakannya sebagai sarana
komunikasi daerah dalam
memahami, menerapkan, dan
menganalisis informasi lisan dan tulis
melalui penerapan undha-usuk
bahasa Jawa.
1.3. Mensyukuri anugerah Tuhan akan
keberadaan bahasa Jawa dan
menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam mengolah,
menalar, dan menyajikan informasi
lisan dan tulis melalui penerapan
unggah-ungguh berbahasa Jawa
1.4. Mensyukuri anugerah Tuhan akan
keberadaan bahasa Jawa dan
menggunakannya sebagai sarana
pendidikan karakter berbasis
kearifan lokal sebagai identitas
masyarakat.
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1. Menunjukkan sikap tanggung jawab,
perilaku jujur, disiplin, peduli, responsif terhadap lambang-
tanggung jawab, peduli lambang kebanggaan daerah,
(gotong royong, kerjasama, identitas daerah, dan bahasa Jawa
toleran, damai), santun, sebagai alat komunikasi dalam
responsif dan pro-aktif dan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
menunjukkan sikap sebagai 2.2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
bagian dari solusi atas tanggung jawab, dan proaktif dalam
berbagai permasalahan dalam memahami, menerapkan, dan
berin- teraksi secara efektif menganalisis informasi lisan dan tulis
dengan lingkungan sosial dan melalui penerapan undha-usuk
alam serta dalam bahasa Jawa.
menempatkan diri sebagai 2.3. Menunjukkan perilaku jujur,
cerminan bangsa dalam tanggung jawab, dan disiplin dalam
pergaulan dunia. menggunakan bahasa Jawa untuk

98
menunjukkan tahapan dan langkah
yang telah ditentukan dengan
menggunkan unggah-ungguh
berbahasa Jawa.
2.4. Menunjukkan perilaku kreatif, gotong
royong, kerjasama, toleran, damai,
santun responsif dan proaktif
sebagai karakter masyrakat.
3. Memahami, menerapkan, 3.1. Memahami pemakaian dan
menganalisis pengetahuan penggunaan serta pemaknaan
faktual, konseptual, prosedural busana Jawa
berdasarkan rasa ingin 3.2. Memahami pranatacara dari
tahunya tentang ilmu berbagai media
pengetahuan, teknologi, seni, 3.3. Memahami pesan moral dari
budaya, dan humaniora wacana beraksara Jawa
dengan wawasan 3.4. Memahami isi tembang macapat
kemanusiaan, kebangsaan, Durma
kenegaraan, dan peradaban 3.5. Memahami pesan moral dalam
terkait penyebab fenomena uyon-uyon.
dan kejadian, serta 3.6. Memahami isi dan struktur karya
menerapkan pengetahuan sastra prosa cerkak
prosedural pada bidang kajian 3.7. Memahami artikel yang memuat
yang spesifik sesuai dengan budi pekerti
bakat dan minatnya untuk 3.8. Memahami Serat Ulem dan Serat
memecahkan masalah. Lelayu

4. Mengolah, menalar, dan 4.1. Praktik pemakaian dan penggunaan


menyaji dalam ranah konkret busana Jawa gagrag Ngayogyakarta
dan ranah abstrak terkait 4.2. Praktik pranatacara
dengan pengembangan dari 4.3. Menanggapi pesan moral dari
yang dipelajarinya di sekolah wacana beraksara Jawa
secara mandiri, dan mampu 4.4. Mencipta dan melagukan tembang
menggunakan metoda sesuai macapat Durma
kaidah keilmuan. 4.5. Menanggapi pesan moral dalam
uyon-uyon.
4.6. Mencipta karya sastra prosa cerkak
4.7. Menulis artikel yang memuat budi
pekerti
4.8. Menulis Serat Ulem dan Serat
Lelayu

Kelas XII
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1. Mensyukuri anugerah Tuhan akan
ajaran agama yang dianutnya keberadaan bahasa Jawa dan
menggunakannya sesuai dengan
kaidah dan konteks lambang
kebanggaan daerah, identitas
daerah, dan alat komunikasi dalam
keluarga, sekolah, dan masyarakat.
1.2. Mensyukuri anugerah Tuhan akan
keberadaan bahasa Jawa dan
menggunakannya sebagai sarana
komunikasi daerah dalam

99
memahami, menerapkan, dan
menganalisis informasi lisan dan
tulis melalui penerapan undha-usuk
bahasa Jawa.
1.3. Mensyukuri anugerah Tuhan akan
keberadaan bahasa Jawa dan
menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam mengolah,
menalar, dan menyajikan informasi
lisan dan tulis melalui penerapan
unggah-ungguh berbahasa Jawa
1.4. Mensyukuri anugerah Tuhan akan
keberadaan bahasa Jawa dan
menggunakannya sebagai sarana
pendidikan karakter berbasis
kearifan lokal sebagai identitas
masyarakat.
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1. Menunjukkan sikap tanggung jawab,
perilaku jujur, disiplin, peduli, responsif terhadap lambang-
tanggung jawab, peduli lambang kebanggaan daerah,
(gotong royong, kerjasama, identitas daerah, dan bahasa Jawa
toleran, damai), santun, sebagai alat komunikasi dalam
responsif dan pro-aktif dan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
menunjukkan sikap sebagai 2.2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
bagian dari solusi atas tanggung jawab, dan proaktif dalam
berbagai permasalahan dalam memahami, menerapkan, dan
berin- teraksi secara efektif menganalisis informasi lisan dan
dengan lingkungan sosial dan tulis melalui penerapan undha-usuk
alam serta dalam bahasa Jawa.
menempatkan diri sebagai 2.3. Menunjukkan perilaku jujur,
cerminan bangsa dalam tanggung jawab, dan disiplin dalam
pergaulan dunia. menggunakan bahasa Jawa untuk
menunjukkan tahapan dan langkah
yang telah ditentukan dengan
menggunkan unggah-ungguh
berbahasa Jawa.
2.4. Menunjukkan perilaku kreatif,
gotong royong, kerjasama, toleran,
damai, santun responsif dan
proaktif.
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
3. Memahami, menerapkan, dan 3.1. Memahami seni pertunjukan
menganalisis pengetahuan tradisional Jawa dari berbagai
faktual, konseptual, media.
prosedural, dan metakognitif 3.2. Memahami kraton Ngayogyakarta
berdasarkan rasa ingin 3.3. Memahami prosesi upacara adat
tahunya tentang ilmu Jawa.
pengetahuan, teknologi, seni, 3.4. Menganalisis wacana beraksara
budaya, dan humaniora Jawa yang berisi ajaran moral
dengan wawasan 3.5. Memahami isi tembang macapat

100
kemanusiaan, kebangsaan, Sinom dari serat Kalatidha
kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan 4.1. Menceritakan dan menanggapi
menyaji dalam ranah konkret seni pertunjukan tradisional Jawa
dan ranah abstrak terkait dari berbagai media
dengan pengembangan dari 4.2. Menanggapi wacana tentang
yang dipelajarinya di sekolah kraton Ngayogyakarta
secara mandiri, bertindak 4.3. Menanggapi prosesi upacara adat
secara efektif dan kreatif, serta Jawa.
mampu menggunakan metoda 4.4. Menanggapi wacana beraksara
sesuai kaidah keilmuan Jawa yang berisi ajaran moral
4.5. Melagukan dan memahami nilai-
nilai tembang macapat Sinom dari
serat Kalatidha

c) Bimbingan Konseling

1. Konsep dan fungsi layanan BK


Secara garis besar tujuan umum dari bimbingan dan konseling adalah
membantu individu mewujudkan dirinya menjadi jiwa yang lebih baik. Seperti
halnya tujuan umum dari layanan Bimbingan dan Konseling adalah sesuai
dengan tujuan pendidikan sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) tahun 1989 atau (UU No. 2/1989),
yaitu terwujudnya manusia seutuhnya yang cerdas, yang beriman, bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan yang berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian
yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan.
Adapun beberapa fungsi dari bimbingan dan konseling adalah sebagai
berikut:
a. Fungsi pencegahan/Preventif, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang
akan menghasilkan tercegahnya dan terhindarnya peserta didik dari
berbagai permasalahan yang mungkin timbul yang akan dapat
mengganggu, menghambat, ataupun menimbulkan kesulitan dan kerugian
tertentu dalam proses perkembangannya. Kegiatan dalam fungsi
pencegahan dapat berupa orientasi, program bimbingan karier,
inventarisasi data dll.
b. Fungsi pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan
menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu
sesuai dengan kepentingan pengembangan peserta didik pemahaman,
meliputi :
1) Pemahaman tentang diri sendiri peserta didik terutama oleh peserta
didik sendiri, orang tua, guru pada umumnya dan guru pembimbing.

101
2) Pemahaman tentang lingkungan peserta didik (termasuk didalamnya
lingkungan keluarga dan sekolah ) terutama oleh peserta didik sendiri,
orang tua, guru pada umumnya dan guru pembimbing.
3) Pemahaman lingkungan yang lebih luas (termasuk didalamnya
informasi jabatan/pekerjaan, informasi sosial dan budaya/nilainilai)
terutama oleh peserta didik.
c.  Fungsi Perbaikan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu
konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir,
berperasaan dan bertindak (berkehendak). Konselor melakukan intervensi
(memberikan perlakuan) terhadap konseli supaya memiliki pola berfikir
yang sehat, rasional dan memiliki perasaan yang tepat sehingga dapat
mengantarkan mereka kepada tindakan atau kehendak yang produktif dan
normatif.
d. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan
konseling yang akan menghasilkan terpeliharanya dan terkembangkannya
berbagai potensi dan kondisi positif peserta didik dalam rangka
perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan. Fungsi-fungsi
tersebut diwujudkan melalui diselenggarakannya berbagai jenis layanan
dan kegiatan bimbingan dan konseling untuk mencapai hasil sebagaimana
terkandung di dalam masing-masing fungsi itu. Setiap layanan dan
kegiatan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan harus secara
langsung mengacu kepada satu atau lebih fungsi-fungsi tersebut agar
hasil-hasil yang dicapainya secara jelas dapat diidentifikasi dan
dievaluasi. 
e. Fungsi Penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat
kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada
konseli yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi,
sosial, belajar, maupun karir. Teknik yang dapat digunakan adalah
konseling, dan remedial teaching.
f. Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam
membantu konseli memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program
studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai
dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam
melaksanakan fungsi ini, konselor perlu bekerja sama dengan pendidik
lainnya di dalam maupun di luar lembaga pendidikan.
g. Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam
membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan
lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.
h. Fungsi Fasilitasi, memberikan kemudahan kepada konseli dalam
mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras
dan seimbang seluruh aspek dalam diri konseli.
2. Asas pelayanan
a. Asas Kerahasiaan (confidential); yaitu asas  yang menuntut
dirahasiakannya segenap data dan keterangan peserta didik  (klien) yang
menjadi sasaran layanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan
tidak layak diketahui orang lain. Dalam hal ini, guru pembimbing 
(konselor) berkewajiban memelihara dan menjaga semua data dan
keterangan itu sehingga kerahasiaanya benar-benar terjamin.
b. Asas Kesukarelaan; yaitu asas yang menghendaki adanya kesukaan dan
kerelaan peserta didik (klien) mengikuti/ menjalani layanan/kegiatan yang

102
diperuntukkan baginya. Guru Pembimbing (konselor) berkewajiban
membina dan mengembangkan kesukarelaan seperti itu.
c.  Asas Keterbukaan; yaitu asas yang menghendaki agar peserta didik

(klien)  yang menjadi sasaran layanan/kegiatan bersikap terbuka dan tidak


berpura-pura, baik dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri
maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang
berguna bagi pengembangan dirinya. Guru pembimbing (konselor)
berkewajiban mengembangkan keterbukaan peserta didik (klien). Agar
peserta didik (klien) mau terbuka, guru  pembimbing (konselor) terlebih
dahulu bersikap terbuka dan tidak berpura-pura. Asas keterbukaan ini
bertalian erat dengan asas kerahasiaan dan  dan kekarelaan.
d.  Asas Kegiatan; yaitu asas yang menghendaki agar peserta didik (klien)

yang menjadi sasaran layanan dapat berpartisipasi aktif di dalam


penyelenggaraan/kegiatan bimbingan. Guru Pembimbing (konselor) perlu
mendorong dan memotivasi peserta didik untuk dapat aktif dalam setiap
layanan/kegiatan  yang diberikan kepadanya.
e.  Asas Kemandirian; yaitu asas yang menunjukkan pada tujuan umum

bimbingan dan konseling; yaitu peserta didik (klien) sebagai sasaran


layanan/kegiatan  bimbingan dan konseling diharapkan menjadi individu-
individu yang mandiri, dengan ciri-ciri mengenal diri sendiri dan
lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan, serta
mewujudkan diri sendiri. Guru Pembimbing (konselor)  hendaknya mampu
mengarahkan segenap layanan bimbingan dan konseling bagi
berkembangnya kemandirian peserta didik.
f.  Asas Kekinian; yaitu asas yang menghendaki agar obyek sasaran

layanan bimbingan dan konseling  yakni permasalahan yang dihadapi


peserta didik/klien dalam kondisi sekarang. Kondisi masa lampau dan
masa depan dilihat sebagai dampak dan memiliki keterkaitan dengan apa
yang ada dan diperbuat peserta didik (klien)  pada saat sekarang.
g.  Asas Kedinamisan; yaitu asas yang menghendaki agar isi layanan

terhadap sasaran layanan (peserta didik/klien) hendaknya selalu bergerak


maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai
dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.
h. Asas Keterpaduan; yaitu asas yang menghendaki agar berbagai layanan
dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru
pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis dan
terpadukan. Dalam hal ini, kerja sama dan koordinasi  dengan berbagai
pihak yang terkait dengan bimbingan dan konseling menjadi amat penting
dan harus dilaksanakan sebaik-baiknya
i.  Asas Kenormatifan; yaitu asas yang menghendaki agar segenap layanan

dan kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan pada norma-norma,


baik norma agama, hukum, peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan, 
dan kebiasaan – kebiasaan yang berlaku. Bahkan lebih jauh lagi, melalui
segenap layanan/kegiatan  bimbingan dan konseling ini harus dapat
meningkatkan kemampuan peserta didik (klien) dalam memahami,
menghayati dan mengamalkan norma-norma tersebut.
j. Asas Keahlian; yaitu asas yang menghendaki agar layanan dan kegiatan
bimbingan dan konseling diselnggarakan atas dasar kaidah-kaidah
profesional.  Dalam hal ini, para pelaksana layanan dan kegiatan
bimbingan dan konseling lainnya hendaknya tenaga yang benar-benar ahli

103
dalam bimbingan dan konseling. Profesionalitas guru pembimbing
(konselor) harus terwujud baik dalam penyelenggaraaan jenis-jenis
layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling dan   dalam penegakan
kode etik bimbingan dan konseling.
k. Asas Alih Tangan Kasus; yaitu asas yang menghendaki agar pihak-pihak
yang tidak mampu menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling
secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan peserta didik (klien)
kiranya dapat mengalih-tangankan kepada pihak yang lebih ahli. Guru
pembimbing (konselor)dapat menerima alih tangan  kasus dari orang tua,
guru-guru lain, atau ahli lain. Demikian pula, sebaliknya guru pembimbing
(konselor),  dapat mengalih-tangankan kasus kepada pihak yang lebih
kompeten, baik yang berada di dalam lembaga sekolah maupun di luar
sekolah.
l. Asas Tut Wuri Handayani; yaitu asas yang menghendaki agar pelayanan
bimbingan dan konseling secara keseluruhan dapat menciptakan suasana
mengayomi (memberikan rasa aman), mengembangkan keteladanan, dan
memberikan rangsangan dan dorongan, serta kesempatan yang seluas-
luasnya  kepada peserta didik (klien) untuk maju.

3. Komponen program BK (Program dan layanan)


Program BK mengandung empat komponen pelayanan yaitu:
a. pelayanan dasar bimbingan. Pelayanan dasar diartikan sebagai proses
pemberian bantuan kepada seluruh siswa melalui kegiatan penyiapan
pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok yang disajikan
secara sistematis dalam rangka mengembangkan perilaku jangka panjang
sesuai dengan tahap dan tugas-tugas perkembangan yang diperlukan
dalam pengembangan kemampuan memilih dan mengambil keputusan
dalam menjalani kehidupannya
b. pelayanan perencanaan individual. Perencanaan individual diartikan
sebagai bantuan kepada siswa agar mampu merumuskan dan melakukan
aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan masa depan berdasarkan
pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman
akan peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya.
c. pelayanan responsive. Pelayanan responsif merupakan pemberian
bantuan kepada siswa yang menghadapi kebutuhan dan masalah yang
memerlukan pertolongan dengan segera, sebab jika tidak segera dibantu
dapat menimbulkan gangguan dalam proses pencapaian tugas-tugas
perkembangan.
d. dukungan system. Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan
dan kegiatan manajemen, tata kerja, infrastruktur (misalnya teknologi
informasi dan komunikasi), dan pengembangan kemampuan profesional
guru BK secara berkelanjutan, yang secara tidak langsung memberikan
bantuan kepada siswa atau memfasilitasi kelancaran perkembangan
siswa.

4. Bentuk layanan BK

Bentuk layanan bimbingan itu dengan cara yang bervariasi, namun


selalu menunjukkan kepada hakikat, tujuan, dan prosedur yang serupa, yang
secara ringkasnya dapat dikemukakan sebagai berikut:

104
a. Layanan bimbingan (guidance services) merupakan bantuan
yangdiberikan kepada individu
b. Layanan bimbingan bertujuan agar yang bersangkutan dapatmencapai
taraf perkembangan dan kebahagian secara optimal
c. Dengan layanan bimbingan, kita dapat menjalani prosespengenalan,
pemahaman, penerimaan, pengarahan, perwujudan,serta penyesuaian
diri, baik terhadap dirinya sendiri maupunterhadap lingkungannya.

105
d) Kegiatan Pengembangan Diri/Eskul

Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran


dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan murid sesuai
dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat peserta didik melalui kegiatan
yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik atau tenaga kependidikan
yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah.

1. Ekstrakurikuler Wajib
Pramuka
2. Ekstrakurikuler Tambahan
a. Palang Merah Remaja
b. Mading
c. Futsal
d. Sepak Bola
e. Bola voly
f. Rohis
g. Seni Hadrah
h. Seni tari
i. Musik dan Campursari
j. Pengembangan kompetensi elektronika
3. Ekstra kewirausahaan sesuai kompetensinya dengan tujuan untuk
menumbuhkan jiwa wirausaha dan meningkatkan ketrampilan dan
skill kompetensinya. Sehingga dalam satuan pendidikan akan
terbentuk fasilitas pembentuk jiwa enterpreneur di sekolah yaitu Unit
Produksi (UP).

e) Pengaturan beban belajar

1. Pengaturan Beban Belajar


Beban Belajar adalah rumusan satuan waktu yang dibutuhkan
olehpeserta didik dalam mengikuti program pembelajaran melalui sistem
tatapmuka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
untukmencapai standar kompetensi lulusan serta kemampuan lainnya
denganmemperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.Durasi waktu
adalah jumlah jam minimal yang digunakan oleh setiap program keahlian.
Program keahlian yang memerlukan waktu lebih, jam tambahannya
diintegrasikan kedalam mata pelajaran yang sama diluar
jumlah jam yang dicantumkan terdiri dari berbagai mata pelajaran yang ditent
ukansesuai dengan kebutuhan setiap program keahlian.
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti
peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pelajaran.

106
1. Beban belajar di Sekolah Menengah KejuruanNegeri 3 Pacitan dinyatakan
dalam jam pelajaran per minggu. Beban belajar satu minggu Kelas X, XI,
XII, dan XIII adalah 48 jam pelajaran. Durasi setiap satu jam pelajaran
adalah 45 menit.
2. Beban belajar di Kelas X dan XI dalam satu semester minimal 18 minggu.
3. Beban belajar di kelas XII pada semester ganjil minimal 18 minggu
4. Beban belajar di kelas di kelas XII pada semester genap minimal 14
minggu
 Pengaturan beban belajar pada satuan Pendidikan SMK Negeri 3 Pacitan
terdiri dari;
a. Kegiatan tatap muka;
Pada hakekatnya kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi
antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap
muka per jam pembelajaran pada masing-masing satuan pendidikan
ditetapka selama 45 menit 
b. Penugasan terstruktur;
Pada hakekatnya kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi
pembelajaran yang dilakukanpeserta didik yang didesain oleh guru untuk
menunjang pencapaia 84 tingkat kompetensi dan atau kemampuan
lainnya pada kegiatan tatap muka.Penugasan terstruktur termasuk ;
kegiatan perbaikan, pengayaandan percepatan, penyelesaian penugasan
terstruktur ditentukan olehpendidik serta waktu yang ditetapkan
per jam pembelajaran pada masing-masing satuan pendidikan selama 25
menit.
c. Kegiatan mandiri tidak terstruktur;
Pada hakekatnya kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi
yang dilakukan peserta didik yang didesain oleh guru untuk menunjang
pencapaiantingkat kompetensi mata pelajaran atau lintas mata pelajaran
atau kemampuan lainnya yang waktu penyelesaiannya diatur sendiri
olehpeserta didik.

2. Pengaturan Penjurusan
Kurikulum SMK dirancang untuk memberikan kesempatan kepada
peserta didik belajar berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum
memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan
peminatan dan pilihan mata pelajaran lintas minat dan/atau pendalaman
minat. Dalam pemilihan mata pelajaran lintas minat peserta didik
mengambil mata pelajaran pada Paket Keahlian di luar Paket Keahlian
yang sudah dipilih dalam Program Keahlian yang sama.
Pemilihan peminatan dilakukan peserta didik saat mendaftar pada
SMK berdasarkan nilai rapor Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTs) atau yang sederajat, nilai ujian nasional
SMP/MTs atau yang sederajat, rekomendasi guru bimbingan dan
konseling/konselor di SMP/MTs atau yang sederajat, dan hasil tes
penempatan (placement test) ketika mendaftar di SMK , atau tes bakat dan
minat oleh psikolog.

107
Pemilihan program keahlian oleh peserta didik mengacu pada
Permendikbud No. 64 Tahun 2014 tentang Peminatan pada Pendidikan
Menengah, dimana pemilihan peminatan pada SMK dilakukan untuk:
a. Program Keahlian; dan
b. Kompetensi keahlian.
Pemilihan peminatan Program Keahlian dilakukan peserta didik pada
saat mendaftar.Pemilihan tersebut disarankan telah mempertimbangkan
berbagai hal, seperti:
o Nilai Rapor SMP/MTs atau yang sederajat;
o Nilai Ujian Nasional SMP/MTs atau yang sederajat; dan
o Rekomendasi gutu Bimbingan dan Konseling di SMP.
o Minat peserta didik;
o Kemampuan intelektual dan fisik peserta didik;
o Pertimbangan orang tua peserta didik.
Orang tua dan calon peserta didik yang berminat memilih
Program/Kompetensi Keahlian dengan program pendidikan 4 (empat) tahun
harus sadar sepenuhnya bahwa masa belajar akan lebih lama dan
disarankan bagi peserta didik yang akan langsung bekerja setelah lulus,
meskipun tetap dapat melanjutkan kuliah apabila diinginkan oleh yang
bersangkutan. Hal ini harus dijelaskan oleh pihak panitia penerimaan, atau
sebelumnya telah disosialisasikan oleh guru Bimbingan dan Konseling
sewaktu di Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah. Penekanan
ini terutama bagi SMK yang memiliki Program/Kompetensi Keahlian
campuran, memiliki program pendidikan 3 (tiga) tahun.

C. Pengaturan Akademik

a) Mekanisme penilaian
1. Pengertian Penilaian
Penilaian pendidikan merupakan proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup:
penilaian kinerja, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, penilaian harian,
penilaian tengah semester, penilaian akhir semester, ujian tingkat
kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, ujian sekolah
berstandar nasional, dan ujian sekolah/madrasah. Adapun beberapa
pengertian pada penilaian Pendidikan Menengah Kejuruan, secara umum
dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria minimum mengenai
lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, instrumen, bentuk, mekanisme,
prosedur, dan pelaporan penilaian hasil belajar peserta didik pada PMK.
2. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur capaian hasil belajar peserta didik.
3. Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik, antara peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
4. Penilaian pembelajaran adalah kegiatan untuk mengetahui proses dan
kemajuan pembelajaran secara berkesinambungan.

108
5. Penilaian kinerja merupakan penilaian yang dilakukan secara
komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan
keluaran (output) pembelajaran.
6. Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta
didik secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya dengan
kriteria yang telah ditetapakan.
7. Penilaianberbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan
untuk menilai keseluruhan entitas proses belajar peserta didik termasuk
penugasan perseorangan dan/atau kelompok di dalam dan/atau di luar
kelas khususnya pada sikap/perilaku dan keterampilan.
8. PenilaianHarian (PH) merupakan kegiatan yang dilakukan secara
periodik untuk menilai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan
satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.
9. UjianTengah Semester (UTS) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah
melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan penilaian
tengah semester mepiluti seluruh indikator yang merepresentasikan
seluruh KD pada periode tersebut.
10. UjianAkhir Semester (UAS) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik diakhir
semester. Cakupan penilaian meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.
11. Ujian Tingkat Kompetensi (UTK) merupakan kegiatan pengukuran yang
dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat
kompetensi. Cakupan UTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang
merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.
12. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi (UMTK) merupakan kegiatan
pengukuran yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui
pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UMTK meliputi sejumlah
Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat
kompetensi tersebut.
13. Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) merupakan kegiatan
pengukuran capaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh satuan
pendidikan untuk mata pelajaran tertentu dengan mengacu pada Standar
Kompetensi Lulusan untuk untuk memperoleh pengakuan atas prestasi
belajar.
14. Ujian Sekolah (US) merupakan kegiatan pengukuran dan penilaian
kompetensi peserta didik terhadap standar kompetensi lulusan untuk
mata pelajaran yang tidak diujikan dalam USBN dilakukan oleh satuan
pendidikan.
15. Ujian Nasional (UN) merupakan kegiatan pengukuran capaian
kompetensi lulusan pada mata pelajaran tertentu secara nasional dengan
mengacu pada Standar Nasional Pendidikan.
16. Ujian Unit Kompetensi yang selanjutnya disebut UUK adalah penilaian
terhadap pencapaian satu atau beberapa unit kompetensi yang dapat
membentuk 1 (satu) Skema Sertifikasi Profesi yang dilaksanakan setiap
tahun oleh satuan pendidikan terakreditasi.
17. Unit Kompetensi terdiri atas beberapa Kompetensi Dasar (KD) untuk
mencapai kemampuan melaksanakan satu bidang pekerjaan spesifik.

109
18. Paspor Keterampilan (Skill Passport) adalah dokumen rekaman
pengakuan atas kompetensi yang telah dicapai oleh peserta didik.
19. Ujian Kompetensi Keahlian yang selanjutnya disebut UKK adalah
penilaian terhadap pencapaian kualifikasi jenjang 2 (dua) atau 3 (tiga)
pada KKNI yang dilaksanakan di akhirmasa studi oleh Lembaga
Sertifikasi Profesi Pihak Pertama (LSP-P1) atau satuan pendidikan
terakreditasi bersama DUDI dengan memperhatikan paspor keterampilan.
20. Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah
kriteria ketuntasan belajar untuk mata pelajaran muatan umum ditentukan
oleh satuan pendidikan dan mata pelajaran muatan kejuruan ditentukan
oleh satuan pendidikan bersama dengan DUDI dan/atau lembaga terkait.
21. Keterampilan teknis (technical skills) adalah kemampuan melakukan
pekerjaan sesuai dengan mekanisme, prosedur, cara, serta penerapan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sesuai bidang kerjanya.
22. Laboratorium atau sejenisnya adalah tempat kegiatan pembelajaran
melalui eksperimen yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman
terhadap suatu teori.
23. Bengkel kerja atau sejenisnya adalah tempat kegiatan pembelajaran
praktik yang bertujuan untuk menerapkan teori pada proses kerja untuk
menghasilkan produk.
24. Tempat Uji Kompetensi yang selanjutnya disebut TUK adalah tempat
kerja atau tempat praktik satuan pendidikan yang memenuhi persyaratan
untuk pelaksanaan uji kompetensi oleh satuan pendidikan terakreditasi
dan/atau LSP.
25. Teaching factory adalah bentuk pembelajaran berbasis produksi/
layanan jasa yang mengacu pada standar dan prosedur kerja baku yang
dilaksanakan di satuan pendidikan dalam suasana dan budaya industri.
Dalam hal ini pembelajaran dilakukan di DU/DI yang relevan dengan
kompetensinya yaitu praktik magang di DU/DI.

2. Manfaat Penilaian
Manfaat penilaian pendidikan secara umum maupun secara khusus pada
PMK dapat diuraikan sebagai berikut :
1) bagi peserta didik dan orang tua/wali sebagai pengakuan dan umpan
balik tentang perkembangan dan tingkat pencapaian kompetensi;
2) bagi pendidik sebagai acuan untuk perbaikan pembelajaran peserta
didik secara berkesinambungan berdasarkan standar penilaian;
3) bagi satuan pendidikan sebagai acuan untuk menilai pencapaian
kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran dalam bentuk
profil kompetensi;
4) bagi pemerintah daerah sebagai acuan untuk menilai pencapaian
kinerja dalam bentuk profil satuan pendidikan sebagai bagian dari
akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan;
5) bagi pemerintah sebagai acuan untuk menilai pencapaian kompetensi
lulusan secara nasional dalam bentuk profil satuan pendidikan dan
daerah sebagai bagian dari akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan;
6) bagi DUDI sebagai acuan untuk menilai pencapaian kompetensi dan
memberikan sertifikat kompetensi setelah peserta didik melakukan

110
PKL atau mengikuti program pendidikan yang diselenggarakan oleh
DUDI bersama satuan pendidikan;
7) bagi satuan pendidikan yang terakreditasi dan LSP adalah sebagai
acuan untuk memberikan pengakuan kompetensi dan pemberian
sertifikat kompetensi kepada peserta didik.

3. Prinsip Penilaian

Berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar


Penilaian Pendidikan, dalam setiap aktivitas penilaian pendidikan tidak
dapat dilepaskan dari prinsip-prinsip penilaian yaitu :
1) Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan
kemampuan yang diukur;
2) Obyektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria
yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai;
3) Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta
didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang
agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan
gender;
4) Terpadu, berarti penilaian merupakan salah satu komponen yang
tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran;
5) Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang
berkepentingan;
6) Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup
semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik
penilaian yang sesuai, untuk memantau dan menilai perkembangan
kemampuan peserta didik;
7) Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan
bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku;
8) Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran
pencapaian kompetensi yang ditetapkan;
9) Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari
segi mekanisme, prosedur, teknik, maupun hasilnya; dan
10) Andal, berarti dapat dipercaya dan memberikan hasil yang konsisten
pada ujian atau pengukuran yang berulang.

4. Jenis Ujian

Jenis ujian pada PMK terdiri atas ulangan, ujian sekolah/madrasah, ujian
nasional, UUK, dan UKK. Secara detil, jenis-jenis ujian dapat dijelaskan
sebagai berikut :
 Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses
pembelajaran untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar
peserta didik untuk setiap Kompetensi Dasar (KD).
 Ujian sekolah/madrasah adalah kegiatan yang dilakukan oleh satuan
pendidikan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik
sebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau penyelesaian dari suatu
satuan pendidikan.

111
 Ujian nasional adalah kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik.
 Ujian Unit Kompetensi adalah penilaian terhadap pencapaian 1 (satu)
atau beberapa unit kompetensi yang dapat membentuk satu Skema
Sertifikasi Profesi dilaksanakan oleh satuan pendidikan terakreditasi.
 Skema Sertifikasi Profesi terdiri atas beberapa Unit Kompetensi
merupakan paket kompetensi sebagai persyaratan spesifik yang
berkaitan dengan kategori profesi tertentu dilakukan oleh satuan
pendidikan terakreditasi bersama DUDI atau LSP-P1.
 Ujian Kompetensi Keahlian adalah penilaian terhadap pencapaian
kualifikasi jenjang 2 (dua) atau 3 (tiga) pada KKNI dilaksanakan di
akhir masa studi yang dilaksanakan oleh LSP atau satuan pendidikan
terakreditasi bersama DUDI dengan memperhatikan paspor
keterampilan.

5. Instrumen dan Bentuk Penilaian


1) Instrumen penilaian yang digunakan dalam bentuk tes dan nontes.
2) Instrumen penilaian dalam bentuk tes berupa isian, uraian, pilihan, dan
pengamatan menggunakan daftar centang (checklist).
3) Instrumen penilaian dalam bentuk nontes berupa penilaian sikap dan
kinerja melalui pengamatan dengan menggunakan pedoman dan/atau
rubrik.
4) Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan substansi,
konstruksi, dan bahasa, serta memiliki bukti validitas isi sesuai dengan
materi pelajaran.
5) Instrumen penilaian aspek sikap mencakup penerimaan,
penanggapan, penghargaan, penghayatan dan pengamalan.
6) Instrumen penilaian aspek pengetahuan mencakup pengingatan,
pemahaman, penerapan, analisis, evaluasi, dan kreasi.
7) Instrumen penilaian aspek keterampilan mencakup imitasi, manipulasi,
presisi, artikulasi, dan naturalisasi.
8) Instrumen penilaian memberikan hasil yang dapat diperbandingkan
antarsekolah, antardaerah, dan antartahun.
9) Instrumen penilaian yang digunakan secara luas harus melalui uji
coba untuk mengetahui karakteristik dan kualitas instrumen.

6. Mekanisme dan Pelaksanaan Penilaian


1) Mekanisme penilaian pembelajaran meliputi:
a. Perencanaan metode penilaian dan teknik penilaian oleh pendidik
dilakukan pada saat penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) berdasarkan silabus;
b. Penilaian aspek sikap dilakukan oleh pendidik melalui
observasi/pengamatan dan teknik penilaian lain yang relevan,
dan pelaporannya menjadi tanggung jawab wali kelas atau guru
kelas.
Penilaian sikap spiritual dan sosial dilakukan secara terus-
menerus selama satu semester. Penilaian sikap spiritual di dalam
kelas dilakukan oleh guru mata pelajaran.Sikap siswa di luar jam
pelajaran diamati/dicatat wali kelas dan guru BK. Guru mata
pelajaran, guru BK, dan wali kelas mencatat perilaku siswa yang
sangat baik atau kurang baik dalam jurnal segera setelah perilaku
tersebut teramati atau menerima laporan tentang perilaku
tersebut;

112
c. Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes
lisan, dan penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai.
Penilaian pengetahuan dilakukan untuk menilai proses dan hasil
belajar siswa. Penilaian tersebut dilakukan melalui penilaian
harian (PH), ujian tengah semester (UTS), dan ujian akhir
semester (UAS). Penilaian harian dapat dilakukan melalui tes
tertulis, tes lisan, maupun penugasan. Cakupan penilaian harian
meliputi satu kompetensi dasar atau lebih, sedangkan cakupan
penugasan disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dasar.
Selain itu dapat pula dilakukan penilaian portofolio tugas-tugas
dan penilaian untuk melengkapi deskripsi pengetahuan pada
akhir semester.
Ujian tengah semester (UTS) dan ujian akhir semester (UAS)
dilakukan melalui tes tertulis. UTS merupakan kegiatan penilaian
yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi dasar
mata pelajaran setelah kegiatan pembelajaran berlangsung 8-9
minggu. Cakupan UTS meliputi seluruh KD pada periode tersebut
sedangkanUAS merupakan kegiatan penilaian yang dilakukan
untuk mengukur pencapaian kompetensi dasar mata pelajaran di
akhir semester. Cakupan UAS meliputi seluruh KD pada satu
semester.

d. Penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik, produk,


proyek, jurnal, portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan
kompetensi yang dinilai.
Pelaksanaan penilaian kompetensi keterampilan dilakukan untuk
menilai proses dan hasil belajar siswa. Penilaian proses dilakukan
melalui penilaian praktik selama proses pembelajaran.
Sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui penilaian produk,
penilaian proyek, dan penilaian portofolio yang diberikan setelah
pembelajaran. Penilaian kompetensi keterampilan dapat juga
dilakukan melalui penilaian harian sesuai karakteristik kompetensi
dasar sedangkan penilaian keterampilan pada UTS dan UAS
sesuai karakteristik setiap mata pelajaran.
Selain itu penilaian ketrampilan kompetensi keahlian juga
dilakukan pada :
 Kelas X (sepuluh) mengikuti kegiatan praktek kunjungan
industri
 Kelas XI (sebelas) mengikuti kegiatan Praktek Kerja Industri
(Prakerin) dan
 Kelas XII (dua belas) mengikuti kegiatan Uji Kompetensi
Keahlian (UKK); dan
e. Pembelajaran remidi dilaksanakan bagi peserta didik yang
belum mencapai KKM yang ditetapkan pada satuan pendidikan.
2) Penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan dapat dilakukan di
kelas, laboratorium, studio, pentas/panggung, galeri, bengkel kerja,
lahan, dan/atau DUDI.

113
3) Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan melalui US
dan USBN.
4) Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dilakukan melalui UN dan Uji
Kompetensi Keahlian.
5) Kisi-kisi US disusun dan ditetapkan oleh masing-masing satuan
pendidikan berdasarkan kriteria pencapaian standar kompetensi
lulusan, standar isi, dan kurikulum yang berlaku.
6) Kisi-kisi UN dan USBN disusun dan ditetapkan oleh BSNP
berdasarkan kriteria pencapaian standar kompetensi lulusan, standar
isi, dan kurikulum yang berlaku.
7) Penilaian yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh DUDI
dapat dilakukan pada teaching factory atau technopark oleh
pendidik dan/atau pembimbing yang memiliki kompetensi dalam
bidangnya.
8) Penilaian RPL dilakukan oleh satuan pendidikan yang berwenang
dan sesuai dengan ketentuan.
9) Mekanisme penilaian UUK dilakukan sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan oleh satuan pendidikan terakreditasi.
10) Mekanisme penilaian Skema Sertifikasi Profesi dilakukan sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan
terakreditasi bersama DUDI atau LSP atau pemerintah.
11) Mekanisme pelaksanaan UKK dilakukan sesuai ketentuan satuan
pendidikan terakreditasi bersama DUDI atau LSP atau pemerintah.
12) Pelaksanaan UUK, Skema Sertifikasi Profesi, dan UKK dilakukan di
tempat uji kompetensi (TUK) pada satuan pendidikan atau tempat
lain yang ditunjuk.
13) Penguji UUK, Skema Sertifikasi Profesi, dan UKK adalah asesor
yang bersertifikat dan/atau guru berpengalaman.

7. Prosedur Penilaian
1) Penilaian aspek sikap dilakukan oleh pendidik dan/atau pembimbing
lapangan melalui tahapan:
a. Mengamati perilaku peserta didik selama pembelajaran;
b. Mencatat perilaku peserta didik;
c. Menganalisis perilaku peserta didik;
d. Menindaklanjuti hasil analisis dalam proses pembelajaran; dan
e. Mengklasifikasi perilaku peserta didik ke dalam kategori sangat
baik, baik, atau kurang, dan mendeskripsikannya secara singkat
pada setiap akhir semester.
2) Penilaian aspek pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan oleh
pendidik dan satuan pendidikan melalui tahapan:
a. Menyusun perencanaan penilaian;
b. Menyusun kisi-kisi instrumen penilaian;
c. Menelaah kisi-kisi instrumen penilaian;
d. Mengembangkan instrumen penilaian;
e. Melaksanakan penilaian;
f. Melaporkan hasil penilaian dalam bentuk bilangan dengan
skala 0-100 dan dideskripsikan dalam 3 kategori yaitu sangat baik,
baik, dan kurang;

114
g. Kategori hasil penilaian aspek pengetahuan dan keterampilan
sebagai berikut.

Skala Kategori Deskripsi


lebih kecil Kurang (Belum Belum mampu melakukan prosedur kerja
dari 75 mencapai KKM) yang menghasilkan produk/jasa
yang konkret atau abstrak dan memenuhi
kriteria
76 s.d 89 Baik (Mencapai Mampu melakukan prosedur kerja yang
KKM) menghasilkan produk/jasa yang konkret
atau abstrak dan memenuhikriteria
90 s.d Sangat Baik Mampu melakukan prosedur kerja yang
100 (Melampaui KKM) menghasilkan produk/jasa yang konkret
atau abstrak dan melebihi kriteria

h. menindaklanjuti laporan hasil penilaian.

3) Prosedur penilaian pembelajaran dan hasil belajar dilakukan oleh


pendidik dengan urutan:
a. Menetapkan tujuan penilaian dengan mengacu pada RPP yang
telah disusun;
b. Menyusun kisi-kisi penilaian;
c. Membuat instrumen penilaian berikut pedoman penskoran;
d. Melakukan analisis kualitas instrumen;
e. Melakukan penilaian;
f. Mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian;
g. Melaporkan hasil penilaian; dan
h. Menindaklanjuti laporan hasil penilaian.
4) Prosedur pelaksanaan UUK dan UKK mengikuti ketentuan dari sekolah
terakreditasi bersama industri atau lembaga sertifikasi.
5) Prosedur penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan dengan
urutan:
a. Menyusun kisi-kisi penilaian;
b. Menyusun instrumen penilaian dan pedoman penskoran;
c. Melaksanakan uji coba instrumen;
d. Melaksanakan analisis kualitas instrumen;
e. Melaksanakan penilaian;
f. Mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian;
g. Melaporkan hasil penilaian; dan
h. Menindaklanjuti laporan hasil penilaian.
Prinsip-prinsip utama pembelajaran tuntas adalah:
1. Kompetensi yang harus dicapai peserta didik dirumuskan dengan
urutan yang hirarkis;
2. Evaluasi yang digunakan adalah penilaian acuan patokan, dan setiap
kompetensi harus diberikan feedback;
3. Pemberian pembelajaran remedial serta bimbingan yang diperlukan;
4. Pemberian program pengayaan bagi peserta didik yang mencapai
ketuntasan belajar lebih awal.

115
b) Kenaikan Kelas mencantumkan
1. Kriteria Kenaikan Kelas
Seluruh hasil penilaian untuk semua mata pelajaran yang diperoleh siswa
baik sikap, pengetahuan, maupun keterampilan setelah diolah dan
dianalisis akan menentukan apakah siswa tersebut berhak naik kelas atau
tidak.
Secara umum siswa dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester;
b. Deskripsi sikap minimal BAIK;
c. Deskripsi kegiatan ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan minimal
BAIK;
d. Tidak memiliki 3 (tiga) mata pelajaran yang belum mencapai KKM yang
bukan berasal dari C2 dan C3
e. Seluruh mata pelajaran C2 dan C3 mencapai KKM.
Apabila ada kompetensi dalam mata pelajaran tertentu di kelompok A, B, dan
C yang tidak mencapai KKM pada semester ganjil dan/atau semester genap,
maka guru harus melakukan remedial secukupnya. Nilai akhir diambil dari
rerata semester ganjil dan genap mata pelajaran tersebut.

f. Peserta didik memiliki kehadiran 90 % dalam satu tahun atau maksimal


tidak masuk tanpa keterangan sebanyak 12 kali.

2. Pelaporan Hasil Belajar


1. Pelaporan hasil belajar adalah bentuk laporan hasil pengolahan nilai
proses dan hasil belajar siswa pada kurun waktu tertentu yang
dilakukan oleh pendidik, yang selanjutnya digunakan oleh satuan
pendidikan untuk mengisi rapor.Rapor adalah laporan capaian hasil
belajar siswa dalam bentuk angka dan deskripsi.
2. Pelaporan hasil ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan dalam
bentuk ijazah.
3. Ijazah adalah pengakuan terhadap prestasi dan penyelesaian belajar
peserta didik setelah lulus ujian yang diselenggarakan oleh satuan
pendidikan terakreditasi.
4. Pelaporan hasil ujian nasional yang dilakukan oleh pemerintah dalam
bentuk Sertifikat Hasil Ujian Nasional (SHUN).
5. Pelaporan hasil penilaian UUK dilakukan oleh satuan pendidikan
terakreditasi dalam bentuk paspor keterampilan sesuai dengan unit
kompetensi yang telah dicapai.
6. Paspor Keterampilan (Skill Passport) adalah dokumen rekaman
pengakuan atas kompetensi yang telah dicapai oleh peserta
didik.Dokumen ini berisi tentang kompetensi dasar-kompetensi dasar
yang sudah dipelajari dan diujikan dan keterangan lain yang
diperlukan.

7. Pelaporan hasil penilaian UKK dilakukan oleh LSP-P1 atau satuan


pendidikan terakreditasi bersama DUDI dalam bentuk sertifikat
kompetensi keahlian dengan memperhatikan paspor keterampilan.

116
8. Pelaporan hasil penilaian Skema Sertifikasi Profesi dilakukan oleh
satuan pendidikan terakreditasi atau LSP-P1 dalam bentuk paspor
keterampilan dan/atau sertifikat kompetensi sesuai dengan unit
kompetensi yang telah dicapai.
9. Pelaporan hasil penilaian RPL dilakukan oleh satuan pendidikan
sesuai dengan ketentuan dalam bentuk surat keterangan pengakuan
kompetensi yang dimiliki peserta didik.
10. Pelaporan hasil penilaian teaching factory atau technopark dilakukan
oleh satuan pendidikan dan/atau DUDI dalam bentuk paspor
keterampilan atau sertifikat kompetensi(teaching factory atau
technopark).

3. Remidial dan pengayaan


Pembelajaran remedial pada hakikatnya adalah pemberian bantuan
bagi peserta didik yang mengalami kesulitan atau kelambatan belajar.
Pemberian pembelajaran remedial meliputi dua langkah pokok, yaitu
pertama mendiagnosis kesulitan belajar, dan kedua memberikan
perlakuan (treatment) pembelajaran remedial.
Teknik yang dapat digunakan untuk mendiagnosis kesulitan belajar
antara lain: tes prasyarat (prasyarat pengetahuan, prasyarat
keterampilan), tes diagnostik, wawancara, pengamatan, dsb.
Bentuk-bentuk kesulitan belajar peserta didik adalah:
1. Kesulitan belajar ringan biasanya dijumpai pada peserta didik yang
kurang perhatian saat mengikuti pembelajaran;
2. Kesulitan belajar sedang dijumpai pada peserta didik yang
mengalami gangguan belajar yang berasal dari luar diri peserta didik,
misalnya faktor keluarga, lingkungan tempat tinggal, pergaulan, dsb.
3. Kesulitan belajar berat dijumpai pada peserta didik yang mengalami
ketunaan pada diri mereka, misalnya tuna rungu, tuna netral¸tuna
daksa, dsb.

Bentuk pelaksanaan pembelajaran remedial:


1. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang
berbeda jika jumlah peserta yang mengikuti remedial lebih dari 50%;
2. Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan
jika jumlah peserta didik yang mengikuti remedial maksimal 20%;
3. Pemberian tugas-tugas kelompok jika jumlah peserta yang mengikuti
remedial lebih dari 20 % tetapi kurang dari 50%;
4. Pemanfaatan tutor teman sebaya.

- Semua pembelajaran remedial diakhiri dengan tes ulang.


- Pembelajaran remedial dan tes ulang dilaksanakan di luar jam tatap
muka. Jika belum tuntas maka dilakukan tes ulang sampai maksimal
tiga kali dan diberi nilai sesuai kriteria ketuntasan minimal.
- Secara umum pengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman atau
kegiatan peserta didik yang melampaui persyaratan minimal yang
ditentukan oleh kurikulum dan tidak semua peserta didik dapat
melakukannya.

117
- Teknik yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kemampuan
berlebih peserta didik dapat dilakukan antara lain melalui: tes IQ, tes
inventori, wawancara, pengamatan, dsb.
- Pembelajaran Pengayaan
a. Identifikasi kemampuan belajar berdasarkan jenis serta tingkat
kelebihan belajar peserta didik misal belajar lebih cepat,
menyimpan informasi lebih mudah, keingintahuan lebih tinggi,
berpikir mandiri, superior dan berpikir abstrak, memiliki banyak
minat.
b. Identifikasi kemampuan berlebih peserta didik dapat dilakukan
antara lain melalui: tes IQ, tes inventori, wawancara, pengamatan,
dsb.
c. Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan
1) Belajar kelompok
2) Belajar mandiri
3) Pembelajaran berbasis tema
4) Pemadatan kurikulum
- Pemberian pembelajaran hanya untuk kompetensi/materi yang belum
diketahui peserta didik. Dengan demikian tersedia waktu bagi peserta
didik untuk memperoleh kompetensi/materi baru, atau bekerja dalam
proyek secara mandiri sesuai dengan kapasitas maupun kapabilitas
masing-masing. Pembelajaran pengayaan dapat pula dikaitkan dengan
kegiatan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.
- Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan, tentu tidak sama dengan
kegiatan pembelajaran biasa, tetapi cukup dalam bentuk portofolio,
dan harus dihargai sebagai nilai tambah (lebih) dari peserta didik yang
normal.

c) Kelulusan
Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan SMK ditentukan dalam
rapat dewan guru dengan kriteria:
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
a. Menyelesaikan pembelajaran dari kelas X sampai dengan XII atau
b. Menyelesaikan seluruh matapelajaran yang dipersyaratkan bagi
yang menyelenggarakan Sistem Kredit Semester (SKS)
2. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan
3. Lulus US dan USBN dengan ketentuan sebagaiberikut:
i. Nilai minimal kelulusan setiap mata pelajaran serendah-
rendahnya 55,0 dengan nilai rata-rata untuk semua mata
pelajaran, minimal 60,0 yang diperoleh dari hasil ujian sekolah
tulis dan praktik
ii. Nilai US dan USBN diperoleh dari 50 % nilai praktik dan 50 %
nilai ujian tulis

Dalam rangka Penerapan strategi dalam meningkatkan mutu lulusan


memerlukan keterlibatan seluruh elemen organisasi, mulai dari kepala
sekolah, guru, karyawan/staf, siswa, bahkan pihak-pihak eksternal seperti
orang tua/wali siswa, pemerintah, masyarakat, dan stake holder.
Paradigma yang ada sekarang adalah adanya pergeseran subtansi masalah yang
sebenarnya. Mengejar kelulusan secara kuantitas tanpa dibarengi dengan kualitas
yang baik. Akhirnya keberhasilan hanya diukur dari berapa yang lulus, bukan lagi
seberapa bagus hasil lulusan tersebut. Hal ini tentu saja memicu guru dan aparat
didik untuk berlomba-lomba menghalalkan cara untuk mengejar kelulusan 100%

118
tanpa memperhatikan sisi kualitas. Sehingga guru dan aparat didik banyak yang
terjebak pada tujuan jangka pendek dan artificial.

d) Mekanisme Praktik Kerja Lapangan (PKL)


Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari pengembangan kegiatan pembelajaran mata pelajaran
kelompok Mata Peminatan Kejuruan.
Praktek kerja lapangan dapat dilaksanakan menggunakan sistem blok
selama 6 bulan); dapat pula dengan cara masuk 3 hari dalam seminggu,
setiap hari 8 jam selama 2 semester.
Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran kelompok A dan B dapat
dilakukan di satuan pendidikan dan/atau industri (terintegrasi dengan
Praktik Kerja Lapangan) dengan Portofolio sebagai instrumen utama
penilaian.
SMK Negeri 3 Pacitan menyelenggarakan program Pendidikan Sistem
Ganda (PSG) bersama dengan institusi pasangan, yang memadukan
secara sistematis dan sistemik program pendidikan di sekolah dengan
program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui bekerja langsung di
institusi pasangan, terarah ubtuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional
tertentu.
Kegiatan PKL dirancang dan dilaksanakan dengan mempertimbangkan
hal-hal sebagai berikut.
a. PKL bertujuan untuk memberikan pengalaman kerja nyata bagi peserta didik
dalam pembentukan kompetensi secara utuh dan lebih bermakna, terutama
pembentukan sikap (etos) kerja sesuai dengan tuntutan kebutuhan di lapangan
kerja.
b. Waktu pelaksanaan PKL dialokasikan pada semester 5 untuk program
pendidikan 3 tahun, sekurang-kurangnya 3 bulan hingga 6 bulan. Untuk program
pendidikan 4 tahun dialokasikan pada semester 7 dan 8, sekurang-kurangnya 6
bulan hingga 10 bulan.
c. Kegiatan PKL sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran, juga dimanfaatkan
sebagai bagian dari penilaian hasil belajar (kompetensi) peserta didik.
d. Ketersediaan sarana dan prasarana/sumber daya yang dimiliki sekolah untuk
mendukung proses pencapaian kompetensi lulusan.

e) Mutasi Peserta Didik


Persyaratan mutasi masuk peserta didik SMP, SMA dan SMK dari
Sekolah/Madrasah antar wilayah kecamatan dalam wilayah Kabupaten
Pacitan adalah wali peserta didik mengajukan permohonan mutasi peserta didik
kepada kepala sekolah tujuan dengan dilampiri :
a. Surat keterangan mutasi peserta didik dari Kepala SMP, SMA, SMK asal;
b. Foto copy surat keterangan kesediaan menerima dari Kepala SMP, SMA,
SMK yang menjadi tujuan mutasi;
c. Surat rekomendasi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten;
d. Surat Keterangan mutasi peserta didik dari Kepala MTs, MA asal diketahui
oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten;

119
e. Pas foto hitam putih (ukuran 3 x 4) 5 lembar;
f. Buku rapor asli dan foto copy yang dilegalisasi oleh Kepala
Sekolah/Madrasah asal;
g. Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) asli dan foto copy yang
dilegalisasi oleh Kepala Sekolah/Madrasah asal;
h. Foto copy Sertifikat Akreditasi Sekolah/Madrasah yang dilegalisasi oleh
Kepala Sekolah/Madrasah asal;
i. Foto copy sah Surat Izin Penyelenggaraan atau Surat Izin
Operasional yang masih berlaku bagi Sekolah/Madrasah swasta asal;
j. Surat Keterangan dari Kepala Sekolah/Madrasah asal bahwa peserta
didik yang dimutasi tidak sedang menjalani sanksi karena pelanggaran
terhadap tata tertib Sekolah/Madrasah.
Persyaratan mutasi keluar peserta didik SD, SMP, SMA dan SMK
ke sekolah dalam wilayah Kecamatan, antarwilayah Kecamatan dalam
Kabupaten Pacitan, luar wilayah Kabupaten dalam Propinsi Jawa Timur, luar
Propinsi dalam wilayah Republik Indonesia adalah wali peserta didik
mengajukan permohonan mutasi peserta didik kepada kepala sekolah
asal dengan dilampiri Surat keterangan kesediaan menerima dari Kepala
Sekolah atau Madrasah tujuan mutasi.
Tata cara mutasi keluar peserta didik ke sekolah/madrasah dalam
wilayah Kabupaten Pacitan, adalah:
i. Wali peserta didik mengajukan permohonan kesediaan menerima
utasi kepada Kepala Sekolah/Madrasah tujuan dengan dilampiri foto copy
Buku Rapor yang dilegalisasi oleh Kepala Sekolah;Sekolah/Madrasah
tujuan menerbitkan surat kesediaan menerimamutasi peserta didik;
j. Wali peserta didik mengajukan permohonan mutasi peserta didik
kepada kepala sekolah asal dengan dilampiri surat kesediaan
menerima dari Sekolah/Madrasah tujuan;
k. Berdasarkan permohonan mutasi keluar dari wali peserta didik
sebagaimana dimaksud huruf c, Kepala sekolah asal:
a. Menerbitkan Surat Keterangan Mutasi;
b. Menerbitkan Surat Keterangan dari Kepala Sekolah bahwa peserta
didik yang dimutasi tidak sedang menjalani sanksi karena
pelanggaran terhadap tata tertib sekolah;
c. Menyerahkan Buku Rapor asli dan foto copy yang dilegalisasi oleh
Kepala Sekolah;
d. Menyerahkan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) asli dan foto copy
yang dilegalisasi oleh Kepala Sekolah;
e. Foto copy Sertifikat Akreditasi Sekolah yang dilegalisasi oleh
Kepala Sekolah;
f. Foto copy sah Surat Izin Penyelenggaraan atau Surat Izin
Operasional yang masih berlaku bagi Sekolah swasta.

f) Pendidikan Penguatan Karakter

1) Rasional
Orientasi pendidikan yang ada dalam kurun waktu satu daswarsa ini
melenceng jauh dari tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam undang-

120
undang dasar. Tujuan pendidikan yang selama ini ada hanya sekedar
mengejar nilai kognitif tanpa begitu memperhatikan perkembangan sikap dan
perilaku peserta didik. Hal tersebut tercemin dalam muatan materi yang ada
di Ujian Nasional (UN) dari tahun ke tahun. Esensi dari pendidikan tidak
pernah tersentuh untuk dikembangkan. Pendidikan yang diberikan di sekolah
hanya sebatas pengajaran, bukan mendidik. Fenomena yang terjadi di proses
pendidikan kita adalah siswa hanya dituntut sekedar tahu (knowing objective),
bukan mencetak siswa sebagai pelaku (being objective).
Padahal menurut Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 3 setelah
diamandemen menyebutkan “Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan
keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang”. Pada pasal yang
sama, yakni pasal 31 ayat 5 disebutkan, “Pemerintah memajukan ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan
persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat
manusia”. Ki Hadjar Dewantara pernah menyampaikan bahwa “pendidikan
merupakan sesuatu yang lebih luas dan esensial daripada pengajaran.
Pendidikan bermaksud menuntun segala kekuatan kodrat yang ada ada
pada anak-anak, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota
masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-
tingginya”. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah
proses belajar menjadi manusia seutuhnya dengan mempelajari, menghayati
dan mengembangkan kehidupan sepanjang hidup, yang diperatarai sekaligus
membentuk kebudayaan dan peradaban. Pendidikan juga harus mampu
untuk membentuk kepribadian (karakter), penguasaan terhadap tsaqâfah
(kebudayaan) dan penguasaan ilmu kehidupan (IPTEK, keahlian, dan
ketrampilan).
Bangsa kita sangat menaruh harapan terhadap dunia pendidikan. Dari
pendidikan inilah diharapkan masa depan dibangun dalam landasan kuat.
Landasan yang berpijak pada norma-norma moral agama dan budaya
ketimuran. Namun, ada sebuah keresahan yang cukup beralasan bagi setiap
orang tua, guru dan masyarakat manakala melihat perkembangan saat ini.
Dominasi hiburan dan perkembangan teknologi kerap menyeret anak-anak
dalam keterlenaan. Sementara agama dan norma-norma yang berlaku di
kultur masyarakat masih jarang digunkan sebagai filter budaya yang sering
menyesatkan. Lalu, kepada siapa lagi kita menaruh harapan?
Begitu besar harapan masyarakat terhadap dunia pendidikan. Untuk
itulah muncul sebuah pertanyaan, “Apa relevansi pendidikan untuk
masyarakat?” . Pendidikan menempati tempat yang sangat strategis dalam
membentuk karakter anak bangsa. Baik buruknya suatu bangsa ditentukan
oleh pola pendidikan yang ada. Terjadinya perubahan pola pendidikan
bertujuan untuk memenuhi tuntutan masyarakat, baik yang menyangkut
sistem, model, dan strategi. Semakin dipenuhi tuntutan tersebut, seringkali
muncul masalah-masalah yang lain. Oleh karena itu, dibutuhkan kemandirian
dalam mengemas pendididkan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
terutama anak didik yang akan terjun ke masyarakat.

121
Mendidik anak perlu pemahaman agar potensi yang dimiliki bisa
berkembang sesuai harapan. Untuk mencapai tujuan pendidikan pemerintah
mengadakan berbagai perbaikan dan peningkatan mutu dibidang pendidikan.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membuat kebijakan terkait
Penumbuhan Budi Pekerti (PBP) yang tertuang pada Peraturan Menteri
nomor 23 tahun 2015.
Penumbuhan Budi Pekerti adalah kegiatan pembiasaan sikap dan
perilaku positif di sekolah yang dimulai sejak dari hari pertama sekolah, masa
orientasi peserta didik baru untuk jenjang sekolah menengah pertama,
sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan, sampai dengan
kelulusan sekolah. Sedangkan pembiasaan menurut permen tersebut adalah
serangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa, guru, dan tenaga
kependidikan yang bertujuan untuk menumbuhkan kebiasaan yang baik dan
membentuk generasi berkarakter positif.
2) Lima nilai utama
Ada lima nilai utama karakter yang saling berkaitan membentuk jejaring
nilai yang perlu dikembangkan sebagai prioritas gerakan penumbuhan
karakter. Kelima nilai utama karakter bangsa yang dimaksud adalah sebagai
berikut:
i.Religius
Nilai karakter religius mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan
yang Maha Esa yang diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran
agama dan kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan
agama,menjunjung tinggi sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah
agama dan kepercayaan lain, hidup rukun dan damai dengan pemeluk
agama lain.
Nilai karakter religius ini meliputi tiga dimensi relasi sekaligus, yaitu
hubungan individu dengan Tuhan, individu dengan sesama, dan
individu dengan alam semesta (lingkungan). Nilai karakter religius ini
ditunjukkan dalam perilaku mencintai dan menjaga keutuhan ciptaan.
Subnilai religius antara lain cinta damai, toleransi, menghargai
perbedaan agama dan kepercayaan, teguh pendirian, percaya diri,
kerja sama antar pemeluk agama dan kepercayaan, antibuli dan
kekerasan,persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan kehendak,
mencintai lingkungan, melindungi yang kecil dan tersisih.
ii.Nasionalis
Nilai karakter nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap, dan
berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan
yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi
dan politik bangsa, menempatkan kepentingan bangsa dan negara di
atas kepentingan diri dan kelompoknya.Subnilai nasionalis antara lain
apresiasi budaya bangsa sendiri,menjaga kekayaan budaya
bangsa,rela berkorban, unggul, danberprestasi, cinta tanah air,
menjaga lingkungan,taat hukum, disiplin,menghormati keragaman
budaya, suku dan agama.
iii.Mandiri

122
Nilai karakter mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung
pada orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran,waktu
untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita.Subnilai mandiri
antara lain etos kerja (kerja keras), tangguh tahan banting, daya juang,
profesional, kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar sepanjang
hayat.
iv.Gotong Royong
Nilai karakter gotong royong mencerminkan tindakan menghargai
semangat kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan
bersama, menjalin komunikasi dan persahabatan, memberi
bantuan/pertolongan pada orang-orang yang membutuhkan. Subnilai
gotong royong antara lain menghargai, kerja sama,inklusif, komitmen
atas keputusan bersama, musyawarah mufakat,
tolongmenolong,solidaritas, empati, anti diskriminasi, anti kekerasan,
dan sikap kerelawanan.
v.Integritas
Nilai karakter integritas merupakan nilai yang mendasari perilaku yang
didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu
dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan,memiliki
komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral
(integritasmoral).Karakter integritas meliputi sikap tanggung jawab
sebagai warga negara, aktif terlibat dalam kehidupan sosial, melalui
konsistensi tindakan dan perkataan yang berdasarkan kebenaran.
Subnilai integritas antara lain kejujuran, cinta pada kebenaran,
setia,komitmen moral, anti korupsi, keadilan, tanggung jawab,
keteladanan, dan menghargai martabat individu (terutama penyandang
disabilitas).

3) Sembilan pertumbuhan karakter


Menurut UU no 20 tahun 2003 pasal 3 menyebutkan pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter
bangsa yang bermartabat. Ada 9 pilar pendidikan berkarakter, diantaranya
adalah:
1) Cinta Tuhan dan segenap ciptaannya
2) Tanggung jawab, kedisiplinan dan kemandirian
3) Kejujuran /amanah dan kearifan
4) Hormat dan santun
5) Dermawan, suka menolong dan gotong royong/ kerjasama
6) Percaya diri, kreatif dan bekerja keras
7) Kepemimpinan dan keadilan
8) Baik dan rendah hati
9) Toleransi kedamaian dan kesatuan

g) Gerakan Literasi Sekolah

1) Pengertian, Tujuan
Dalam konteks GLS, literasi merupakan kemampuan mengakses,
memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai

123
aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan/berbicara.
Agar mampu bertahan di abad 21, masyarakat harus menguasai enam literasi
dasar, yaitu literasi baca-tulis, literasi berhitung, literasi sains, literasi teknologi
informasi dan komunikasi, literasi keuangan serta literasi budaya dan
kewarganegaraan. Tiga literasi lainnya yang perlu dikuasai adalah literasi
kesehatan, literasi keselamatan (jalan, mitigasi bencana), dan literasi
kriminal (bagi siswa SD disebut “sekolah aman”). Literasi gestur juga
perlu dipelajari untuk mendukung keterpahaman makna teks dan konteks
dalam masyarakat multikultural dan konteks khusus para disabelitas.
Tujuan utama penggunaan strategi literasi dalam pembelajaran
adalah untuk membangun pemahaman siswa, keterampilan menulis, dan
keterampilan komunikasi secara menyeluruh. Selama ini berkembang
pendapat bahwa literasi hanya ada dalam pembelajaran bahasa atau di kelas
bahasa. Pendapat ini tentu saja tidak tepat karena literasi berkembang
rimbun dalam bidang matematika, sains, ilmu sosial, teknik, seni, olahraga,
kesehatan, ekonomi, agama, prakarya dan lain-lain.
2) Model program literasi
1. CALISTUNG -5 kemampuan Bahasa (menyimak, membaca,
berbicara, memirsa, menulis) dan Berhitung
2. Sains
3. TIK
4. Finansial
5. Kultural
6. Kewarganegaraan
7. Kesehatan
8. Keselamatan
9. Sekolah aman
3) Pentahapan kegiatan dan penilaian
Tahap 1 Pembiasaan: Penumbuhan minat baca melalui kegiatan 15 menit
membaca (Permendikbud 23/2015)
Tahap II Pengembangan: Meningkatkan kemampuan literasi melalui
kegiatan menanggapi buku pengayaan (ada tagihan nonakademik)
Tahap III Pembelajaran: Meningkatkan kemampuan literasi disemua mata
pelajaran: menggunakan buku pengayaan dan strategi membaca di semua
mata pelajaran (ada tagihan akademik)

124
BAB IV KALENDER PENDIDIKAN

Penyelenggaraan Pendidikan di SMKN 3 Pacitan mengacu pada Surat keputusan


Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Nomor: 420/2042/101.1/2020 tentang
Hari Efektif, Hari efektif Fakultatif, dan hari Libur bagi Satuan Pendidikan di Provinsi
Jawa Timur Tahun 2020/2021.

A. Kalender Pendidikan

125
B. Uraian Permulaan Tahun pelajaran

Permulaan tahun pelajaran dimulai hari Senin tanggal 13 Juli 2020, Akhir tahun pelajaran
pada hari Jum’at tanggal 18 Juni 2021.
Hari pertama kegiatan diisi dengan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi
peserta didik baru (MPLS) yang berlangsung selama 3 hari yaitu tanggal 13 s.d 15 Juli 2020

C. Minggu Efektif
RENCANA PEKAN EFFEKTIF
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2020/2021
SMK NEGERI 3 PACITAN

 
JUMLAH
NO BULAN KETERANGAN
MINGGU

1 JULI 5  

2 AGUSTUS 4  

3 SEPTEMBER 4  

4 OKTOBER 5  

5 NOPEMBER 4  

6 DESEMBER 5  
JUMLAH   27  

126
JUMLAH
NO BULAN KETERANGAN
MINGGU
1 JULI 2 Minggu 1,2 libur semester genap 2020
2 AGUSTUS 0  
3 SEPTEMBER 0  
4 OKTOBER 1 Ujian Tengah Semester Ganjil
5 NOPEMBER 0  
6 DESEMBER 3 Minggu 3,4 Ujian Semester ganjil
Minggu 5 libur semester ganjil
JUMLAH 6  

Jumlah Minggu dalam satu semester : 27 Minggu


: 6
Jumlah Minggu Tidak Efektif minggu
: 1
Jumlah Minggu Efektip Fakultatip minggu
: 20
Jumlah Minggu Effektik Minggu

RENCANA PEKAN EFFEKTIF


SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2020/2021
SMK NEGERI 3 PACITAN

JUMLAH MINGGU DALAM SATU SEMESTER


 
JUMLAH
NO BULAN KETERANGAN
MINGGU

1 JANUARI 4  

2 FEBRUARI 4  

3 MARET 4  

4 APRIL 5  

5 MEI 4  

6 JUNI 4  
JUMLAH 25  

127
JUMLAH MINGGU TIDAK EFFEKTIP
JUMLAH
NO BULAN KETERANGAN
MINGGU
1 JANUARI 0  
2 FEBRUARI 0  
Ujian Tengah Semester
3 1
MARET Ganjil
4 APRIL 1 Libur Permulaan Puasa
5 MEI 0  
6 4 Minggu 1 & 2 Ujian
Semester ganjil Minggu 4 &
JUNI 5 Libur semester ganjil
JUMLAH 6  

Jumlah Minggu dalam satu


semester : 25 Minggu
Jumlah Minggu Tidak Efektif : 5 minggu
Jumlah Minggu Efektip Fakultatif : 1 minggu
Jumlah Minggu Effektif : 18 Minggu

D. Jadwal libur
Hari Raya Idul Adha : 31 Juli 2020
Proklamasi Kemerdekaan RI : 17 Agustus 2020
Tahun Baru Hidriyah 1442 H : 20-21 Agustus 2020
Maulud Nabi Muhammad SAW : 28-30 Oktober 2020
Hari Raya Natal : 24-25 Desember 2020
Tahun Baru Masehi : 1 Januari 2021
Tahun Baru Imlek 2572 : 12 Februari 2021
Isro'Miroj 1442H : 11 Maret 2021
Hari Raya Nyepi : 14 Maret 2021
Wafat Isa Al-Masih : 02 April 2021
Libur Permulaan Puasa : 13 - 15 April 2021
Hari Buruh Internasional : 1 Mei 2021
Libur Hari Raya : 13 - 21 Mei 2021
Kenaikan Isa Almasih : 13 Mei 2021
Hari Raya Idhul Fitri 1441 H : 13-14 Mei 2021
Hari Raya Waisak 2575 : 26 Mei 2021
Hari Lahir Pancasila : 1 Juni 2021
Libur Semester 2 * : 21 Juni -11 Juli 2021

128
129
130
DAFTAR LAMPIRAN

1. SK. Kepala Sekolah tentang Pembentukan Tim Penjaminan Mutu Sekolah


2. SK. Kepala Sekolah tentang Pembentukan Tim Pelaksana Supervisi dan Penilaian
Kinerka Tendik.
3. SK. Kepala Sekolah tentang Pemebentukan Tim Pengembang Kurikulum.
4. SK. Kepala Sekolah tentang Kalender Akademik Sekolah.
5. Dan lain-lain yang relevan(dokumen penunjang).

131

Anda mungkin juga menyukai