Anda di halaman 1dari 101

KURIKULUM OPERASIONAL

TAHUN PELAJARAN 2021-2022

SMK SWASTA
TELADAN
TANAH JAWA
KAB. SIMALUNGUN
PROVINSI
KOMPETENSI 2021
KEAHLIAN :
TEKNIK KENDARAAN
RINGAN
TEKNIK DAN BISNIS

JLN SISINGAMANGARAJA NAGORI BALIMBINGAN


KEC. TANAH JAWA – KAB. SIMALUNGUN
PROVINSI SUMATERA UTARA
LEMBAR PENGESAHAN

Setelah memperhatikan pertimbangan dari Tim Pengembang Kuriulum dan


Komite Sekolah maka dengan ini Kurikulum :

Nama Sekolah : SMK SWASTA TELADAN TANAH JAWA


Alamat
a. Jalan : Sisingamangaraja
b. Desa/Nagori : Balimbingan
c. Kecamatan : Tanah Jawa
d. Kabupaten : Simalungun
e. Provinsi : Sumatera Utara
Bidang Studi Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Studi Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif

Ditetapkan/Disahkan untuk diberlakukan mulai Tahun Pelajaran 2020/2021

Ditetapkan di : Tanah Jawa


Tanggal : September 2021
Mengetahui;
Kepala SMK Swasta Teladan Tanah Jawa Pengawas Sekolah,

GANTI MARULAK HUTAURUK, M.Pd Drs. LODEWYK PURBA, MH.


NIP. 196410211992031004

Menyetujui;
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara

Prof. Drs. SYAIFUDDIN, M.A, Ph.d


Pembina Utama Muda
NIP. 19650909 199403 1 004
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkat dan
rahmatNya, SMK Swasta Teladan Tanah Jawadiberi kesempatan untuk
membantu dan mendukung program Pemerintah Republik Indonesia dalam
upaya mencerdaskan kehidupan Bangsa dan Negara seperti yang diamanatkan di
dalam Undang-Undang Dasar 1945. Salah satu bentuk kontribusi SMK Swasta
Teladan Tanah Jawaterhadap dunia pendidikan di Indonesia, dituangkan dalam
Kurikulum Operasional SMK Swasta Teladan Tanah JawaTahun Pelajaran
2021/2022.
Kurikulum Operasional SMK Swasta Teladan Tanah JawaTahun Pelajaran
2021/2022 disesuaikan dengan tujuan agar seluruh elemen pendidikan, SMK
Swasta Teladan Tanah Jawamengetahui apa yang menjadi arah, tujuan, kebijakan
dan program kegiatan yang akan dilaksanakan oleh SMK Swasta Teladan Tanah
JawaTahun Pelajaran 2021/2022. Kurikulum Operasional SMK Swasta Teladan
Tanah Jawadisusun mengacu kepada Undang- Undang Republik Indonesia
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional dan Permendiknas
Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi Pendidikan dan Menengah dan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 32 Tahun 2013
tentang perubahan atas peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan.
Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 16 dan 17
dikemukakan bahwa Kurikulum Operasional Sekolah (KOS) adalah salah satu
amanat yang harus dijalankan oleh satuan pendidikan dalam rangka
mengimplementasikan kebijakan pencapaian Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Untuk itu sejak berdirinya sampai sekarang SMK Swasta Teladan Tanah
Jawaberusaha untuk memberikan yang terbaik kepada siswa, orangtua siswa dan
masyarakat, baik dalam hal pelayanan, kegiatan belajar mengajar maupun
prestasi belajar. Meskipun telah berusaha semaksimal mungkin tapi dalam
pelaksanaan dan prestasi yang dicapai tentunya masih banyak yang harus
ditingkatkan. Menyadari pentingnya perubahan diri dalam meningkatkan layanan
pendidikan dan pembelajaran serta pentingnya dasar dan acuan dalam kegiatan
layanan pendidikan dan pembelajaran tersebut maka disusunlah Kurikulum
Operasional Sekolah SMK Swasta Teladan Tanah JawaTahun Pelajaran
2021/2022. Tentunya dengan penyusunan Kurikulum Operasional Sekolah
Pendidikan SMK Swasta Teladan Tanah JawaTahun Pelajaran 2021/2022, seluruh
pihak baik Peserta Didik, Orangtua Peserta Didik dan Kedinasan Terkait dapat
menelaah tujuan dan capaian yang diinginkan oleh SMK Swasta Teladan Tanah
JawaTahun Pelajaran 2021 / 2022.
Di dalam penyusunan Kurikulum Operasional Sekolah (KOS) SMK Swasta
Teladan Tanah Jawatelah mendapat bimbingan dan bantuan dari semua pihak
yang terkait dengan kelangsungan dan kemajuan pendidikan SMK Swasta
Teladan Tanah Jawa, khususnya dari Komite Sekolah SMK Swasta Teladan Tanah
Jawa, Pengawas Sekolah dan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara serta
seluruh Civitas Akademika, SMK Swasta Teladan Tanah Jawa. Untuk seluruh
bimbingan dan bantuan yang telah diberikan kepada SMK Swasta Teladan Tanah
Jawa kami mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga. Mudah-mudahan
segala bimbingan dan bantuan baik moril maupun materil mendapat balasan
yang besar dari Allah SWT. Aamiin.
Semoga segala program dan kegiatan yang terdapat di dalam Kurikulum
Operasional Sekolah SMK Swasta Teladan Tanah Jawadapat dilaksanakan dengan
baik sesuai dengan rencana program kegiatan masing-masing. Dengan harapan
Kurikulum Operasional Sekolah SMK Swasta Teladan Tanah JawaTahun Pelajaran
2021/2022 membawa manfaat bagi pihak-pihak yang peduli dengan keberhasilan
pendidikan di Indonesia. Aamiin

Perdagangan, September 2021


Wassalam
TIM PENGEMBANG KURIKULUM SMK SWASTA TELADAN TANAH JAWA
DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................ iii


IDENTITAS SEKOLAH ....................................................................... v

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ........................................................................... 1


B. DASAR HUKUM ............................................................................... 3

II. KARAKTERISTIK, VISI, MISI DAN TUJUAN

A. Karakteristik SMK Swasta Teladan Tanah Jawa ............................... 5


B. Visi ....................................................................................................
10
C. Misi ..................................................................................................
11
D. Tujuan SMK Swasta Teladan Tanah Jawa........................ 11
E. Tujuan Program Keahlian .................................................................
12

III. PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

A. Intrakurikuler ........................................................................ 20
1. Struktur Kurikulum Program Keahlian ............................... 20

2. Penetapan Konsentrasi ..................................................... 44


3. Struktur Kurikulum Konsentrasi ........................................ 46

4. Capaian Pembelajaran ....................................................... 58


B. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja .... 112

C. Praktik Kerja Lapangan ............................................................. 116


D. Ekstra Kurikuler ....................................................................... 119

IV. RENCANA PEMBELAJARAN


A. Peraturan Akademik ................................................................ 121

B. Kalender Pendidikan ............................................................... 127


C. Pengelolaan Pembelajaran ...................................................... 134

V. PENDAMPINGAN, EVALUASI DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL

A. Pendampingan ........................................................................ 137


B. Evaluasi .................................................................................... 140

C. Pengembangan Profesional ..................................................... 143

LAMPIRAN
IDENTITAS SEKOLAH

1. Kode Registrasi NSS: 324070400837 NPSN : 10261805


2. Nama Resmi Sekolah SMK SWASTA TELADAN TANAH JAWA
3. SK Pendirian Kanwil Depdikbud Provinsi Sumatera Utara
a. Nomor SK 421.5/515
b. Tanggal SK 11/06/2021
4. Program Keahlian 1. Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
2. Teknik dan Bisnis Sepeda Motor
3. Rekayasa Perangkat Lunak
4. Akuntansi dan Keuangan Lembaga
a. Status Akreditas A
b. Nomor SK 860/BANSM/PROVSU/LL/XII/2018
c. Tanggal SK 02 Desember 2018
5. Alamat Lengkap Sekolah
a. Jalan Sisingamangaraja
b. Desa/Kelurahan Balimbingan
c. Kecamatan Tanah Jawa
d. Kabupaten/Kota Simalungun
e. Propinsi Sumatera Utara
f. Nomor Telepon 085262412300

g. Email Smkteladan.tanah.jawa@gmail.com
h. Website www.smkawpdn2.sch.id

6. Identitas Kepala Sekolah


a. Nama Lengkap GANTI MARULAK HUTAURUK, M.Pd
b. Tempat & Tanggal Lahir Simpang Dolok, 24 Mei 1971
c. Alamat Lengkap Jl. Melanthon Siregar Gg. Hasibuan
Pematangsiantar
d. Telepon Rumah / HP 085262412300
e. SK Pengangkatan Terakhir :
● Nomor SK 821/2167/BKD/2012
● Tanggal 16 Mei 2012
● Pejabat Yang Mengangkat Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
7. Komite Sekolah
a. Jumlah Anggota 1 orang
b. Ketua Jan Maraya Saragih, S.Pd
c. Nomor SK Pengangkatan 1475.3/E.1/SMK.TLD/I/2022
d. Tanggal SK Pengangkatan 10 Januari 2022
I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi saat ini menuntut tersedianya tenaga kerja yang
kompeten dan handal di berbagai bidang agar sebuah negara mampu bertahan
dan berperan dalam era yang penuh persaingan dan sekaligus membuka dan
memanfaatkan setiap peluang. Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi
suatu negara, strategi yang dianggap efektif adalah dengan melakukan
industrialisasi. Industrialisasi, pada derajat tertentu akan mengimplikasikan
pergeseran proses produksi dari labouring menjadi manufacturing dalam arti
tenaga kerja manusia tergantikan oleh hardtechnology. Ini berarti industrialisasi
membutuhkan tenaga kerja terampil yang tidak hanya mampu mengoperasikan
teknologi tersebut, melainkan juga memeliharanya. Industrialisasi juga
berpotensi menciptakan pengangguran jika pergeseran proses produksi tersebut
tidak dibarengi dengan perubahan orientasi pendidikan dari akademis menjadi
vokasional. Kondisi di atas menuntut dunia pendidikan dan pasar kerja dirancang
secara terintegrasi dengan memperhatikan tujuan dan kebutuhan Dunia Kerja.
Dengan demikian perlu dirancang salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan
yang berorientasi Dunia Kerja.
Dalam Pasal 15 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional mengatur bahwa pendidikan kejuruan merupakan
pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk
bekerja dalam bidang tertentu. Sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional,
SMK bertujuan untuk menghasilkan tenaga kerja terampil yang memiliki
kemampuan sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan persyaratan Dunia Kerja,
serta mampu mengembangkan potensi diri dalam mengadopsi dan beradaptasi
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,dan seni.
Untuk menjawab tantangan tersebut Presiden Republik Indonesia
mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi
Sekolah Menengah Kejuruan dalam rangka meningkatkan kualitas dan daya saing
sumber daya manusia Indonesia. Instruksi Presiden tersebut mengamanatkan
perlunya dilakukan revitalisasi SMK secara komprehensif untuk menghasilkan
lulusan SMK yang berdaya saing dan siap menghadapi tantangan dan dinamika
perkembangan nasional maupun global.
Dalam rangka mewujudkan amanat pembangunan Pendidikan kejuruan
yang telah digariskan dalam Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 dan
Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024, salah satu strategi yang akan
dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemendikbudristek) dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan tahun 2020-2024 adalah berfokus pada peningkatan kualitas
pendidikan SMK melalui penyelenggaraan Program SMK Pusat Keunggulan.
Secara umum, Program SMK Pusat Keunggulan ini diharapkan memiliki
visi untuk menggerakkan sekolah lainnya agar mampu meningkatkan kualitas
hasil belajar peserta didik, serta mampu mengembangkan pendidikan kejuruan
yang semakin relevan dengan tuntutan kebutuhan masyarakat yang senantiasa
berubah sesuai perkembangan Dunia Kerja, serta menjadi pendukung
kearifan/keunggulan lokal pada sektor pembangunan ekonomi tertentu atau
mendukung kebijakan pemerintah dengan kekhususan lainnya sehingga dapat
meningkatkan jumlah lulusan SMK yang memperoleh pekerjaan dan
berwirausaha. Untuk mendukung dan menjamin tercapainya visi Program SMK
Pusat Keunggulan, maka disusunlah Kurikulum Operasional Sekolah SMK Swasta
Teladan Tanah Jawayang memuat seluruh rencana proses belajar yang akan
diselenggarakan dan dikembangkan sesuai dengan dinamika perubahan dan
kebutuhan peserta didik. Dalam penyusunan dan pengembangan Kurikulum
Operasional ini juga mengedepankan prinsip pelajar Indonesia merupakan
pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai
nilai-nilai Pancasila.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (UUSPN 20/2003);
2. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah
Menengah Kejuruan;
3. Permendikbud Nomor 34 Tahun 2018 tentang Standar Nasional
Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) / Madrasah Aliyah
Kejuruan (MAK);
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020
tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
tahun 2020-2024;
5. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 17/M/2021
Tentang Penyelenggaraan SMK PK;
6. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2008 tentang guru;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
penyelenggaraan Pendidikan;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional
Pendidikan;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50 Tahun 2020
tentang Praktik Kerja Lapangan bagi Peserta Didik;
12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2021
Lampiran 1 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2021
Lampiran 2 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2021
Lampiran 3 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2021
Lampiran 4 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan
Menengah;
16. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Republik Indonesia Nomor 165/M/2021 Tentang Program Sekolah
Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan.
II
KARAKTERISTIK, VISI, MISI DAN TUJUAN

A. Karakteristik SMK Swasta Teladan Tanah Jawa

Kurikulum Operasional SMK Swasta Teladan Tanah Jawa ini memuat


seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan dan dirancang sebagai
pedoman dalam penyelenggaraan pembelajaran. Untuk menjadikannya
bermakna, kurikulum operasional ini dikembangkan sesuai dengan konteks dan
kebutuhan peserta didik, guru dan Dunia Kerja. Kurikulum ini juga menganut:
(1) pembelajaran yang dilakukan guru dalam bentuk proses belajar mengajar
yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran teori di kelas, pembelajaran
keterampilan di ruangan praktik, dan seluruhnya berbasis teachingfactory agar
peserta didik memperoleh pengalaman dalam menerapkan budaya kerja; dan
(2) Praktik Kerja Lapangan (PKL) yaitu pengalaman belajar langsung di Dunia
Kerja untuk membangun kebiasan kerja. Demikian juga dengan pembelajaran
langsung di masyarakat sesuai dengan latar belakang, karakteristik, keahlian
dan kemampuan awal peserta didik.
Sumber daya yang dimiliki juga ikut mewarnai penyusunan kurikulum ini,
karena tidak dapat dipungkiri bahwa keragaman penguasaan keilmuan yang
dimiliki oleh para guru, sumber dana yang dimiliki, jumlah peserta didik yang
mewakili minat dan kepercayaan masyarakat terhadap program yang
ditawarkan SMK Swasta Al Wasliyah 2 Perdagangan ikut mempengaruhi
pengembangan kurikulum operasional sekolah.
Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) yang dimiliki berjumlah 50 orang
(Guru 46 orang dan Tenaga Kependidikan 4 orang), dan sebagian besar memiliki
latar belakang pendidikan sesuai dengan yang disyaratkan pada Standar
Pelayanan Minimal.
Sumber daya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SMK Swasta Teladan
Tanah Jawacukup lengkap, meliputi ruang belajar teori dan ruang praktik
peserta didik dengan peralatan praktik yang memadai, dan didukung oleh
fasilitas lainnya seperti Kantor Yayasan, Ruang Kepala Sekolah, Ruang PKL,
Ruang Humas, Ruang Arsip, Ruang Operator, Ruang Guru, Ruang TU, Ruang
Kelas, Laboratorium Komputer PPLG dan TKJ, Laboratorium Perkantoran,
Laboratorium Akuntansi, Laboratorium Keperawatan, Laboratorium Farmasi,
kelas Industri Axioo Class Program, Musholla, Ruang Rapat, Perpustakaan,
tempat parkir, lapangan voli, toilet, kantin dan unit produksi.

Evaluasi kinerja pelayanan pendidikan SMK Swasta Teladan Tanah


Jawabersandar pada hasil raport mutu terakhir yaitu tahun 2020, terlihat bahwa
SMK Swasta Teladan Tanah Jawaresume raport mutu dalam bentuk tabel
berikut ini.

Capaian
No Standar Nasional Pendidikan 2020
.
1 Standar Kompetensi Lulusan 6.73
2 Standar Isi 6.59
3 Standar Proses 6.74
4 Standar Penilaian Pendidikan 6.73
5 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 5.04
6 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan 5.32
7 Standar Pengelolaan Pendidikan 6.67
8 Standar Pembiayaan 6.77

Dari beberapa data diatas, Bidang Kurikulum menyusun analisis diri baik
internal maupun eksternal agar Kurikulum Sekolah ini semakin terasa
kebermanfaatannya ketika dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah. Kekuatan
dan Peluang yang dimiliki antara lain:
1. Kompetensi dasar seluruh mata pelajaran kejuruan telah
mengadopsi kebutuhan kompetensi yang ada di Dunia Kerja,
2. Naskah kerjasama yang meliputi pelaksanaan PKL, guru tamu,
rekrutmen tenaga kerja sudah terwujud dengan hampir seluruh
institusi pasangan Dunia Kerja yang dimiliki,
3. Pelaksanaan jobmatching sekaligus rekrutmen yang dilakukan
secara berkala oleh Dunia Kerja menggambarkan betapa
kepercayaan Dunia Kerja cukup besar, terbukti sering
dilaksanakannya rekruitmen di SMK Swasta Teladan Tanah Jawa,
4. Program penulusuran tamatan yang dilaksanakan oleh Dunia Kerja
cukup optimal,
5. Dukungan penuh dari sekolah kepada peserta didik dan alumni
yang ingin berwirausaha dengan cara memberikan pelatihan
berwirausaha.
6. Letak Strategis sekolah berada di sekitar jalan lintas yang banyak
ditemukan kendaraan umum dan berada di dekat Rumah Saket
Umum Balimbingan.
7. Telah memiliki BKK (Bursa Kerja Khusus)
8. Adanya MoU dengan Universitas/Kampus, PT. Globalindo, Capella
Pematangsiantar dan lain-lain.
9. Berada di kawasan perkebunan, PTPN IV Balimbingan dan Bah
Jambi, dan lain-lain.

Namun demikian ada kelemahan dan ancaman yang dimiliki, antara


lain :
1. Adanya kebijakan Dunia Kerja yang membatasi tenaga kerja
berdasar strata pendidikan,
2. Alumni yang memiliki minat rendah untuk bekerja di luar
daerahnya karena tidak memiliki biaya dan dukungan dari orang
tua,
3. Adanya lulusan yang memiliki karakter yang belum sesuai
tuntutan dunia usaha/industri,
4. Ketidakpercayaan beberapa Dunia Kerja tentang kemampuan
adaptasi lulusan SMK untuk langsung terjun di Dunia Kerja.
SMK Swasta Teladan Tanah Jawa memiliki 3 (tiga) Bidang Keahlian yaitu :
1. Teknologi dan Rekayasa,
2. Teknologi Informasi dan Komunikasi,
3. Bisnis dan Manajemen.
 Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa memiliki 1 (satu) Program
Keahlian yaitu :
- Teknik Otomotif
 Bidang Keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi memiliki 1 (satu)
Program Keahlian yaitu :
- Teknik Komputer dan Informatika
 Bidang Keahlian Kesehatan dan Pekerjaan Sosial memiliki 1 (satu)
program keahlian yaitu:
- Akuntansi dan Keuangan

Seluruh penyusunan kurikulumnya dirumuskan secara kolaboratif,


bermakna, mendalam, dan memperhatikan perkembangan teknologi terkini,
karena nantinya akan menjadi rujukan semua guru, guru tamu dari industri, dan
top manajemen dalam penyelenggaraan proses pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran yang diterapkan di SMK Swasta Teladan Tanah
Jawa adalah pembelajaran berbasis kompetensi. Pembelajaran yang
membangun performa peserta didik mencakup penguasaan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap sebagai satu kesatuan utuh yang tidak terpisahkan.
Pendekatan pembelajaran ini menganut pembelajaran tuntas (masterylearning)
untuk dapat menguasai sikap (attitude), pengetahuan (knowledge) dan
keterampilan (skills) agar dapat bekerja sesuai profesinya. Agar peserta didik
dapat belajar secara tuntas, dikembangkan prinsip pembelajaran sebagai
berikut :
1. Learning by doing (belajar melalui aktivitas/kegiatan nyata, otentik,
kontekstual yang memberikan pengalaman belajar bermakna),
dikembangkan menjadi pembelajaran berbasis projek, pembelajaran
berbasis produksi, pembelajaran berbasis penyelesaian masalah,
pembelajaran berbasis kerja, dan lain-lain yang sesuai diterapkan di SMK;
2. Individualized learning yakni pembelajaran dengan memperhatikan
keunikan setiap individu dan dilaksanakan dengan sistem modular.
3. Team work learning adalah pembelajaran yang mengembangkan
kemampuan bekerja secara tim dengan penguatan kompetensi diri
bertanggung jawab dengan tugas-tugas dan memahami posisi dan
fungsinya dalam tim. Pembelajaran kejuruan tidak cukup belajar
menguasai kompetensi secara individu tetapi perlu belajar dalam
kelompok.

Dari hasil analis konteks maka penyempurnaan kurikulum


operasional ini diarahkan pada peningkatan hal-hal sebagai berikut :
1. Tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja
yang bersifat kolaboratif;
2. Penguatan karakter peserta didik dengan menjadikan nilai-nilai pada
Profil Pelajar Pancasila sebagai prinsip utama dasar pengembangan;
3. Penguatan sarana dan prasarana untuk meningkatan pelayanan
dalam proses pembelajaran;
4. Penguatan kerjasama dengan Dunia Kerja melalui sharing sumber
daya;
5. Pengelolaan pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta
didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari
untuk memiliki kompetensi yang sama;
6. Pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat/
komunitas- lingkungan alam, sumber/media lainnya);

7. Pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu


dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta
diperoleh melalui internet);
8. Pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari
semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains);
9. Pembelajaran memperkuat pengembangan potensi khusus yang
dimiliki setiap peserta didik agar berkembang sesuai potensinya, dan
10. Pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidiscipline) agar peserta
didik luwes dalam menerapkan kompetensi yang dimiliki di tengah
masyarakat.

SMK Swasta Teladan Tanah Jawa selalu terbuka terhadap masukan dari
berbagai pihak sejauh itu menguntungkan dan meningkatkan kualitas lulusan.
Contohnya di Program Keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi, Dunia
Kerja menyampaikan agar kompetensi peserta didik ditambah dengan
penguasaan ilmu tentang perakitan komputer dan pembuatan jaringan.

B. VISI
Visi:
“MENJADI SMK YANG UNGGUL DALAM PRESTASI DAN PENYEDIA
TENAGA KERJA TINGKAT MENENGAH YANG TERAMPIL, MEMILIKI
ETOS KERJA DAN AKHLAK YANG BAIK, SERTA MAMPU BERSAING DI
ERA GLOBLISASI”

C. MISI
1. Meningkatkan Mutu Tenaga Kerja Pendidik
2. Mengembangkan Kurikulum dan Bahan Diklat
3. Peningkatan Sarana dan Prasarana Pembelajaran kearah yang lebih baik
4. Mengembangkan Group Kewirausahaan dan Pembukuan baik Manual
maupun dengan Sistem Komputer Akuntansi
5. Meningkatkan Penguasaan Bahasa Inggris dengan baik
6. Melakukan Pelatihan Komputer dan Internet dengan baik
7. Meningkatkan Bina Mental terhadap Siswa
8. Mengintensifkan Peran Serta Masyarakat dan Dunia Usaha sebagai
Institusi Pasangan

D. Tujuan SMK Swasta Teladan Tanah Jawa


Berdasarkan visi dan misi diatas, maka tujuan pendidikan SMK Swasta Teladan
Tanah Jawa adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan peserta didik agar dapat menjalani kehidupan secara layak di masa
depan,
2. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik,
3. Menyiapkan peserta didik agar menjadi warga negara yang mandiri dan
bertanggung jawab,
4. Menyiapkan peserta didik agar memahami dan menghargai keanekaragaman
budaya bangsa Indonesia, dan
5. Menyiapkan peserta didik agar menerapkan dan memelihara hidup sehat, memiliki
wawasan lingkungan, pengetahuan dan seni
6. Membina dan meningkatkan akhlak mulia bagi peserta didik.
7. Mengembangkan kepribadian peserta didik yang berbudi pekerti luhur dan
berliterasi.
8. Mencetak lulusan yang berkompetensi
9. Meningkatkan manajemen pengelolaan sekolah yang mendorong kemajuan mutu
sekolah
10. Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan sesuai dengan
tuntutan program pembelajaran berbasis kompetensi yang berorientasi kepada
pendidikan kecakapan hidup
11. Melaksanakan layanan pelatihan bagi peserta didik sesuai kompetensinya

E. Tujuan Program Keahlian


A. Tujuan Kompetensi Keahlian
Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO)
Program Keahlian Teknik Otomotif Kompetensi Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif sebagai bagian dari pendidikan menengah, bertujuan menyiapkan
siswa / tamatan:

1. Untuk memasuki lapangan kerja mekanik otomotif serta mengembangkan sikap


profesional dalam bidang Teknik Kenderaan Ringan Otomotif.
2. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karir, mampu berkompetisi dan mampu
mengembangkan diri dalam lingkup keahlian teknik otomotif, khususnya teknik
Kenderaan Ringan
3. Menyiapkan siswa untuk mengisi tenaga kerja tingkat menengah yang mandiri
(bekerja untuk dirinya sendiri) dan untuk mengisi kebutuhan dunia kerja yang
berkaitan dengan Teknik Kenderaan Ringan Otomotif.
4. Menyiapkan tamatan agar menjadi warga Negara yang produktif, adaptif dan
kreatif khususnya yang berkaitan dengan teknik Kenderaan Ringan Otomotif

Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM)


Tujuan Kompetensi Keahlian Teknik dan Bisnis Sepeda Motor adalah
membekali pesertadidik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar
kompeten dalam hal
berikut:

1. Perawatan dan perbaikan engine sepeda motor


2. Perawatan dan perbaikan sistem pemindah tenaga sepeda motor
3. Perawatan dan perbaikan chasis dan suspensi sepeda motor
4. Perawatan dan perbaikan sistem kelistrikan sepeda motor

REKAYASA PERANGKAT LUNAK (RPL)


Tujuan Kompetensi Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) adalah
membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar
kompeten:

1. Membuat program aplikasi berbasis web (Web Base Application);


2. Membuat program aplikasi pengelolaan database (Database Management
System);
3. Membuat dan mengembangkan website (Web Design and Development).
4. Mengelola website perusahaan/badan/lembaga/organisasi/sekolah dan lain-
lain.
5. Melaksanakan tugas-tugas administrasi tertentu yang memerlukan ketrampilan
computer yang memadai.
Akuntasi dan Keuangan Lembaga (AKL)
Membekali peserta didik dengan pengetahuan,keterampilan dan sikap yang
kompeten, agar dapat:

1. Mendidik peserta didik dapat menerapkan hidup sehat, memiliki wawasan


pengetahuan dan seni;
2. Mendidik peserta didik dengan keahlian dan keterampilan dalam bidang
Akuntansi Keuangan dan Lembaga khususnya program keahlian akuntansi
keuangan agar dapat bekerja baik secara mandiri atau mengisi lowongan
pekerjaan yang ada di dunia usaha.
3. Menciptakan siswa siswi yang aktif, kreatif dan inovatif dalam membuat laporan
keuangan yang akurat, cepat, praktis, efisien dan tepat waktu;
4. Menciptakan tenaga ahli madya profesional dalam bidang Akuntansi Keuangan
yang berorientasi pada kebutuhan Dunia Kerja dan Usaha;
III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

A. INTRAKURIKULER
1. Struktur Kurikulum Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU
A. UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: 270*)
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Budi
Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 180
3. Bahasa Indonesia 306
4. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 180
5. Sejarah 144
6. Seni 72
Jumlah A 1152
B. KEJURUAN
1. Matematika 306
2. Bahasa Inggris 234
3. Informatika 144
4. Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 216
ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU
5. Kejuruan 1062
a. Dasar-dasar Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan 216
Otomotif
b. Konsentrasi Pilihan : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 846
6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan 270
7. Praktik Kerja Lapangan 792
8. Mata Pelajaran Pilihan 252

Muatan Lokal 180


a. Mengemudi
Jumlah B 3276
Jumlah A+B 4428
C. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja. 504
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: 3 3 3 3 3 -
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti -
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang -
Maha Esa dan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 -
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 -
4. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 3 3 2 2 - -
Kesehatan
5. Sejarah 2 2 2 2 - -
6. Seni 2 2 - - - -
Jumlah A 16 16 12 12 8 -
B. KEJURUAN
1. Matematika 4 4 3 3 3 -
2. Bahasa Inggris 2 2 3 3 3 -
3. Informatika 4 4 - - - -
4. Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 6 6 - - - -
5. Kejuruan
a. Dasar-dasar Program Keahlian Teknik 10 10 -
Kendaraan Ringan Otomotif
Konsentrasi Keahlian
a. Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan - - 6 6 8
b. Pemeliharaan Sasis Kendaraan Ringan - - 6 6 7
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
c. Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan - - 5 5 7 -
6. Projek Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 5 -
7. Praktik Kerja Lapangan - - - - - 44
8. Mata Pelajaran Pilihan - - 2 2 6 -
a. Mengelas
Muatan Lokal (2) (2) (2) (2) (2)
a. Mengemudi
Jumlah B 22 22 30 30 34 44
Jumlah A+B 42 42 42 42 42 44
C. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya
Kerja 8 8 4 4 4 -
1. Kewirausahaan
2. Kebekerjaan
3. Budaya Kerja
2. Struktur Kurikulum Program Keahlian Teknik dan Bisnis Sepeda Motor
ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU
A. UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: 270*)
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Budi
Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 180
3. Bahasa Indonesia 306
4. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 180
5. Sejarah 144
6. Seni 72
Jumlah A 1152
B. KEJURUAN
1. Matematika 306
2. Bahasa Inggris 234
3. Informatika 144
4. Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 216
5. Kejuruan 1062
a. Dasar-dasar Program Keahlian Teknik dan Bisnis Sepeda Motor 216
b. Konsentrasi Pilihan : Teknik dan Bisnis Sepeda Motor 846
6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan 270
7. Praktik Kerja Lapangan 792
ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU
8. Mata Pelajaran Pilihan 252

Muatan Lokal 180


b. Mengemudi
Jumlah B 3276
Jumlah A+B 4428
C. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja. 504
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: 3 3 3 3 3 -
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti -
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang -
Maha Esa dan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 -
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 -
4. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 3 3 2 2 - -
Kesehatan
5. Sejarah 2 2 2 2 - -
6. Seni 2 2 - - - -
Jumlah A 16 16 12 12 8 -
B. KEJURUAN
1. Matematika 4 4 3 3 3 -
2. Bahasa Inggris 2 2 3 3 3 -
3. Informatika 4 4 - - - -
4. Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 6 6 - - - -
5. Kejuruan
a. Dasar-dasar Program Keahlian Teknik dan 10 10 -
Bisnis Sepeda Motor
Konsentrasi Keahlian
a. Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor - - 6 6 7
b. Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor - - 6 6 6
c. Pemeliharaan Kelistrikan Sepeda Motor - - 5 5 6 -
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
d. Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor 2
6. Projek Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 5 -
7. Praktik Kerja Lapangan - - - - - 44
8. Mata Pelajaran Pilihan - - 2 2 2 -
a. Mengelas
Muatan Lokal (2) (2) (2) (2) (2)
a. Mengemudi
Jumlah B 22 22 30 30 34 44
Jumlah A+B 42 42 42 42 42 44
D. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya
Kerja 8 8 4 4 4 -
1. Kewirausahaan
2. Kebekerjaan
3. Budaya Kerja
3. Struktur Kurikulum Program Keahlian Pengembangan Perangkat Lunak
ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU
A. UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: 270*)
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Budi
Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 180
3. Bahasa Indonesia 306
4. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 180
5. Sejarah 144
6. Seni 72
Jumlah A 1152
B. KEJURUAN
1. Matematika 306
2. Bahasa Inggris 234
3. Informatika 144
4. Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 216
5. Kejuruan 1062
a. Dasar-dasar Program Keahlian Pengembangan Perangkat Lunak 216
dan Gim
b. Konsentrasi Pilihan : Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim 846
6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan 270
7. Praktik Kerja Lapangan 792
8. Mata Pelajaran Pilihan 252
- Komputer dan Jaringan Dasar
Muatan Lokal 180
ii. Multimedia
Jumlah B 3276
Jumlah A+B 4428
C. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja. 504
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: 3 3 3 3 3 -
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti -
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang -
Maha Esa dan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 -
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 -
4. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 3 3 2 2 - -
Kesehatan
5. Sejarah 2 2 2 2 - -
6. Seni 2 2 - - - -
Jumlah A 16 16 12 12 8 -
B. KEJURUAN
1. Matematika 4 4 3 3 3 -
2. Bahasa Inggris 2 2 3 3 3 -
3. Informatika 4 4 - - - -
4. Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 6 6 - - - -
5. Kejuruan
a. Dasar-dasar Program Pengembangan 10 10 -
Perangkat Lunak dan Gim
b. Basis Data
c. Pemograman Berbasis Objek,
d. Pemodelan Perangkat Lunak
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
e. Pemrograman Web Perangkat Bergerak - - 15 15 17 -
6. Projek Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 5 -
7. Praktik Kerja Lapangan - - - - - 44
8. Mata Pelajaran Pilihan - - 4 4 6 -
a. Komputer dan Jaringan Dasar
Muatan Lokal (2) (2) (2) (2) (2)
a. Multimedia
Jumlah B 26 26 30 30 34 44
Jumlah A+B 42 42 42 42 42 44
E. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan
Budaya Kerja 8 8 4 4 4 -
1. Bangunlah Jiwa Dan Raganya
2. Kebekerjaan
3. Budaya Kerja

1. Struktur Kurikulum Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga


ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU
A. UMUM
ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: 270*)
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 180
3. Bahasa Indonesia 306
4. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 180
5. Sejarah 144
6. Seni 72
Jumlah A 1152
B. KEJURUAN
1. Matematika 306
2. Bahasa Inggris 234
3. Informatika 144
4. Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 216
5. Kejuruan 1062
a. Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga 216
b. Konsentrasi Pilihan : Akuntansi dan Keuangan 846
6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan 270
7. Praktik Kerja Lapangan 792
8. Mata Pelajaran Pilihan : 252
a. Aplikasi Pengolah Angka/Spreadsheet
Muatan Lokal 180
a. Praktikum Akuntansi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU
Jumlah B 3276
Jumlah A+B 4428
C. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja. 504

KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. UMUM
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: 3 3 3 3 3 -
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti -
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang -
Maha Esa dan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 -
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 -
4. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 3 3 2 2 - -
Kesehatan
5. Sejarah 2 2 2 2 - -
6. Seni 2 2 - - - -
Jumlah A 16 16 12 12 8 -

B. KEJURUAN
1. Matematika 4 4 3 3 3 -
2. Bahasa Inggris 2 2 3 3 3 -
3. Informatika 4 4 - - - -
4. Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 6 6 - - - -
5. Kejuruan
a. Dasar-dasar Program Keahlian Akuntansi 10 10 -
dan Keuangan Lembaga
b. Praktikum Akuntansi Perusahaan Jasa,
Dagang dan Manufaktur
c.Praktikum Akuntansi Lembaga/Instansi
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
Pemerintah - - 15 15 17 -
d. Akuntansi Keuangan
e. Komputer Akuntansi
f. Administrasi Pajak
6. Projek Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 5 -
7. Praktik Kerja Lapangan - - - - - 44
8. Mata Pelajaran Pilihan - - 4 4 6 -
a. Aplikasi Pengolahan Angka/Spreadsheet
Muatan Lokal (2) (2) (2) (2) (2)
a. Praktikum Akuntansi Usaha Mikro Kecil
Menengah (UMKM)
Jumlah B 26 26 30 30 34 44
Jumlah A+B 42 42 42 42 42 44
C. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan
Budaya Kerja 8 8 4 4 4 -
1. Bangunlah Jiwa dan Raganya
2. Kebekerjaan
3. Budaya Kerja

PENETAPAN KONSENTRASI
SMK Swasta Teladan Tanah Jawaakan mencoba memfasilitasi guru dan
peserta didik agar memiliki kebebasan untuk berinovasi dan belajar dengan
mandiri dan kreatif, diantaranya adalah dengan cara mendorong peserta didik
pada program keahlian untuk belajar sesuai dengan minatnya. Seperti diketahui
bersama sebelum ini seluruh Program Keahlian wajib mengikuti semua mata
pelajaran yang ditawarkan, baik itu mata pelajaran kelompok Umum maupun
Kelompok Kejuruan. Padahal keduanya merupakan 2 (dua) hal yang berbeda, dan
peserta didik pada umumnya hanya memiliki minat pada salah satu kelompok
mata pelajaran. Karena memang masing-masing kelompok mata pelajaran
tersebut memiliki karakteristik yang berbeda.
Konsentrasi adalah pengkhususan studi yang diambil dalam sebuah
program keahlian pada awal fase F (Kelas XI dan XII). Konsentrasi mempelajari
kompetensi yang lebih spesifik, sesuai dengan tujuan dan Dunia Kerja atau
peluang usaha yang akan ditempati oleh lulusan. Berdasarkan hal tersebut
peserta didik pada Program Keahlian diizinkan mengambil satu konsentrasi,
karena konsentrasi dimaksudkan agar peserta didik benar-benar fokus dan
kompeten, sehingga siap memasuki Dunia Kerja atau berwirausaha.
Untuk itu pada tahun ajaran baru ini akan ditawarkan program
intrakurikuler kepada peserta didik agar memilih 1 (satu) diantara 2 (dua)
konsentrasi keahlian yang berbeda.
Pemilihan konsentrasi berdasarkan minat dan bakat atau passion peserta
didik, setelah memiliki pengalaman belajar pada fase E (kelas X), sehingga
peserta didik diharapkan benar-benar telah memahami secara mendalam ruang
lingkup Program Keahlian, antara lain profesi kerja setelah lulus, jabatan dalam
pekerjaan, peluang usaha, jenis kompetensi, fasilitas yang digunakan, dan lain-
lain. Pihak sekolah dapat memberikan saran kepada peserta didik atas
pilihannya, berdasarkan dari pengamatan terhadap hasil kerja dan karya peserta
didik selama mengikuti pembelajaran pada fase E (kelas X). Sekolah juga dapat
berkolaborasi dengan psikolog untuk mengetahui bakat, minat, dan passion
peserta didik.
Seluruh mata pelajaran yang ditawarkan dalam struktur kurikulum
tersebut cara pencapaian kompetensinya dikemas dalam bentuk Capaian
Pembelajaran (CP) yang disusun oleh guru pengampu. CP diterjemahkan ke
dalam Alur Tujuan Pembelajaran dengan menggunakan berbagai model dan
metode pembelajaran yang disesuaikan dengan masing-masing karakteristik
mata pelajaran. Bukti pencapaian CP berupa portofolio hasil pekerjaan peserta
didik didokumentasikan dengan baik sebagai bentuk pertanggungjawaban guru
pada saat melakukan asesmen melalui berbagai instrumen pendukung dan
melaporkannya kepada orang tua dalam bentuk rapor.
2. Struktur Kurikulum Konsentrasi
a. Konsentrasi Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Konsentrasi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
MATA PELAJARAN ALOKASI
WAKTU
A. UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: 270*)
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 180
3. Bahasa Indonesia 306
4. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 180
5. Sejarah 144
6. Seni 72
Jumlah A 1152
B. KEJURUAN
1. Matematika 306
2. Bahasa Inggris 234
3. Informatika 144
4. Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 216
5. Kejuruan 1062
a. Dasar-dasar Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan 216
Otomotif
b. Konsentrasi Pilihan : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 846
6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan 270
7. Praktik Kerja Lapangan 792
8. Mata Pelajaran Pilihan 252
a. Mengelas
Muatan Lokal 180
a. Mengemudi
Jumlah B 3276
MATA PELAJARAN ALOKASI
WAKTU
Jumlah A+B 4428
C. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja. 504

b. Konsentrasi Teknik Kendaraan Ringan Otomotif


Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Konsentrasi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
MATA PELAJARAN ALOKASI
WAKTU
A. UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: 270*)
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 180
3. Bahasa Indonesia 306
MATA PELAJARAN ALOKASI
WAKTU

4. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 180


5. Sejarah 144
6. Seni 72
Jumlah A 1152
B. KEJURUAN
1. Matematika 306
2. Bahasa Inggris 234
3. Informatika 144
4. Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 216
5. Kejuruan 1062
a. Dasar-dasar Program Keahlian Teknik dan Bisnis Sepeda Motor 216
b. Konsentrasi Pilihan : Teknik dan Bisnis Sepeda Motor 846
6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan 270
7. Praktik Kerja Lapangan 792
8. Mata Pelajaran Pilihan 252
b. Mengelas
Muatan Lokal 180
a. Mengelas
Jumlah B 3276
Jumlah A+B 4428
C. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja. 504
c. Konsentrasi Pengembangan Perangkat Lunak
Bidang Keahlian : Teknologi Informasi dan Kominukasi
Program Keahlian : Teknik Komputer dan Informnatika
Konsentrasi Keahlian : Rekayasa Perangkat Lunak
ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU
A. UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: 270*)
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 180
3. Bahasa Indonesia 306
4. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 180
5. Sejarah 144
6. Seni 72
Jumlah A 1152
B. KEJURUAN
1. Matematika 306
2. Bahasa Inggris 234
3. Informatika 144
4. Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 216
5. Kejuruan 1062
c. Dasar Program Keahlian Pengembangan Perangkat Lunak dam 216
Gim
d. Konsentrasi Pilihan : Rekayasa Perangkat Lunak 846
6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan 270
7. Praktik Kerja Lapangan 792
8. Mata Pelajaran Pilihan 252
ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU
a. Komputer Dan Jaringan Dasar
Muatan Lokal 180
a. Multimedia
Jumlah B 3276
Jumlah A+B 4428
C. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja. 504

d. Konsentrasi Akuntansi dan Keuangan Lembaga


Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Program Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Konsentrasi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga
MATA PELAJARAN ALOKASI
WAKTU
A. UMUM
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: 270*)
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
MATA PELAJARAN ALOKASI
WAKTU
Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 180
3. Bahasa Indonesia 306
4. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 180
5. Sejarah 144
6. Seni 72
Jumlah A 1152
B. KEJURUAN
1. Matematika 306
2. Bahasa Inggris 234
3. Informatika 144
4. Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 216
5. Kejuruan 1062
c. Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga 216
d. Konsentrasi Pilihan : Akuntansi dan Keuangan 846
6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan 270
7. Praktik Kerja Lapangan 792
8. Mata Pelajaran Pilihan 252
a. Aplikasi Pengolahan Angka/Spreadsheet
Muatan Lokal 180
a. Praktikum Akuntansi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
Jumlah B 3276
Jumlah A+B 4428
C. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja. 504

CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Konsentrasi Keahlian: Teknik Kendaraan Ringan
Waktu : 216 Jam Pelajaran

Rasional
Konsentrasi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan terdiri dari berbagai
pengetahuan dan keterampilan meliputi: prosedur penggunaan
kendaraan ringan, perawatan kendaraan ringan, sistem engine,
sistem pemindah tenaga, sistem sasis, sistem elektrikal, beserta
perlengkapan otomotif lain yang disesuaikan dengan perkembangan
teknologi pada Teknik Kendaraan Ringan, sehingga peserta didik
memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri.

Mata pelajaran Teknik Kendaraan Ringan berada pada fase F


merupakan pelajaran lanjutan dari mata pelajaran sebelumnya yaitu
Dasar-dasar Otomotif, dimana mata pelajaran ini mempelajari
berbagai teknologi dari berbagai jenis alat transportasi, alat angkut,
alat angkat dan peralatan pendukung lainnya pada Teknik
Kendaraan Ringan.

Pembelajaran dapat menggunakan berbagai model pembelajaran seperti


problem-based learning, project-based learning, discovery learning atau
inquiry learning atau menggunakan model pembelajaran yang relevan,
serta menggunakan berbagai metode pembelajaran antara lain:
ceramah, tanya jawab, diskusi, observasi, demonstrasi atau praktik
langsung berdasarkan tujuan pembelajaran dan karakteristik
kompetensi keahlian. Agar peserta didik mengenal dunia yang berkaitan
dengan peserta didik dikenalkan dengan jenis-jenis industri dan dunia
kerja atau dunia usaha, berinteraksi dengan alumni, guru tamu dari
industri atau praktisi bidang otomotif.

Pembelajaran Teknik Kendaraan Ringan senantiasa membiasakan


peserta didik untuk dapat bernalar kritis dalam menghadapi
permasalahan, disiplin dalam bekerja, mandiri, kreatif dan inovatif
dalam menemukan solusi permasalahan, berkolaborasi dalam tim,
mengkomunikasikan ide dan gagasan, bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, dan peduli terhadap lingkungannya.

Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan membekali peserta didik dengan soft
skills meliputi: karakter, teamwork, budaya kerja industri,
komunikasi di tempat kerja dan hard skills seperti: Kesehatan,
Keselamatan Kerja, dan Lingkungan Hidup (K3LH), pengetahuan,
keterampilan yang disesuaikan dengan Konsentrasi Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan. Tujuan Konsentrasi Keahlian Teknik Kendaraan
Ringan antara lain adalah sebagai berikut:
memahami Konversi Energi Kendaraan Ringan;
memahami proses pelayanan dan manajemen bengkel sesuai
prosedur yang berlaku pada Teknik Kendaraan Ringan;
memahami prosedur penggunaan Kendaraan Ringan;
memahami perawatan berkala Kendaraan Ringan sesuai dengan
Manuals Books;
memahami perawatan dan perbaikan sistem Engine Kendaraan
Ringan sesuai dengan Manuals Books;
memahami perawatan dan perbaikan sistem pemindah tenaga
(power train)Kendaraan Ringan sesuai dengan Manuals Books;
memahami perawatan dan perbaikan sistemsasis (chasis)
Kendaraan Ringan sesuai dengan Manuals Books;
memahami perawatan dan perbaikan sistem elektrikal (electrical)
Kendaraan Ringan sesuai dengan Manuals Books; dan
memahami perawatan sistem pengaman (safety system) dan sistem
kontrol elektronik (electronic control system) Kendaraan Ringan
sesuai dengan Manuals Books.

Karakteristik
Konsentrasi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan mempelajari segala
sesuatu yang terkait dengan proses penggunaan, perawatan,
perbaikan alat transportasi kendaraan roda empat atau lebih sesuai
dengan perkembangan teknologi. Skema sertifikasi pada Konsentrasi
Keahlian Teknik Kendaraan Ringan disesuaikan dengan Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Level II. Mata pelajaran ini
membekali peserta didik untuk bekerja, berwirausaha, dan
melanjutkan studi tentang Teknik Kendaraan Ringan.

Mata pelajaran Teknik Kendaraan Ringan terdiri dari elemen beserta


deskripsinya sebagai berikut.

Elemen Deskripsi
Konversi Energi Meliputi: proses konversi energi kendaraan, identifikasi
Kendaraan Ringan energi kendaraan ringan
Proses Pelayanan Meliputi: alur proses penerimaan service, pelaksanaan
dan Manajemen service, pengelolaan alat dan bahan (sparepart), proses
Bengkel Kendaraan quality check dan Cleaning service.
Elemen Deskripsi
Ringan.
Prosedur Meliputi: prosedur dan penggunaan kendaraan.
Penggunaan
Kendaraan Ringan
Perawatan Berkala Meliputi: perawatan berkala kendaraan 1000
Kendaraan Ringan. KM,10.000 KM, 20.000 KM dan kelipatannya.
Sistem Engine Meliputi: komponen utama engine, sistem pelumasan,
Kendaraan Ringan sistem pendinginan, sistem bahan bakar, Engine
Management System (EMS), sistem pemasukan udara,
sistem pembuangan, dan sistem kontrol emisi.
Sistem Pemindah Meliputi: sistem clutch, sistem transmisi, poros
Tenaga Kendaraan propeller, differential, poros penggerak roda.
Ringan
Sistem Sasis Meliputi: sistem rem, sistem kemudi, sistem suspensi,
Kendaraan Ringan roda dan ban.
Sistem Elektrikal Meliputi: baterai, jaringan kelistrikan, sistem
Kendaraan Ringan penerangan dan lampu tanda, sistem wiper dan
washer, sistem power window dan central lock, electric
mirror, sistem starter, sistem pengisian, sistem
pengapian, sistem Air Conditioning (AC), dan sistem
audio-video.
Sistem Pengaman Meliputi: sistem keamanan kendaraan (Alarm, Keyless,
dan Sistem Kontrol Immobilizer, Intelligent Automotive Safety System), dan
Elektronik sistem kontrol elektronik.
Kendaraan Ringan

D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F peserta didik memahami Konversi Energi
Kendaraan Ringan, Proses Pelayanan dan Manajemen Bengkel
Kendaraan Ringan, Prosedur Penggunaan Kendaraan Ringan,
Perawatan Berkala Kendaraan Ringan, Sistem Engine Kendaraan
Ringan, Sistem Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan, Sistem Sasis
Kendaraan Ringan, Elektrikal Kendaraan Ringan, dan Sistem
Pengaman dan Sistem Kontrol Elektronik Kendaraan Ringan.

Elemen Capaian Pembelajaran


Konversi Energi Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami
Kendaraan Ringan proses konversi energi kendaraan ringan, identifikasi
sumber energi kendaraan ringan, jenis-jenis sumber
energi kendaraan ringan (Gasoline, Diesel, Listrik dan
Hybrid).
Proses Pelayanan Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami
dan Manajemen alur proses penerimaan service, pelaksanaan service,
Bengkel Kendaraan pengelolaan alat dan bahan (sparepart), proses
Ringan. quality check, tugas kerja pada Security, Customer
Relation Officer, Sales Advisor, Mechanic, Toolman dan
Cleaning service. Setiap pekerjaan dilakukan sesuai
Prosedur Operasional Standar (POS). Penggunaan
Alat Pelindung Diri (APD) atau peraturan keselamatan
kerja yang berlaku.
Prosedur Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan
Penggunaan prosedur pengecekan sebelum dan sesudah
Kendaraan Ringan
Elemen Capaian Pembelajaran
berkendara, mengoperasikan kendaraan manual
dan/atau automatic.
Perawatan Berkala Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
Kendaraan Ringan perawatan berkala kendaraan 1000 KM,10.000 KM,
20.000 KM dan kelipatannya. Setiap pekerjaan
dilakukan sesuai Prosedur Operasional Standar (POS).
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) atau peraturan
keselamatan kerja yang berlaku.
Sistem Engine Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
Kendaraan Ringan perawatan dan overhaul (pembongkaran, pemeriksaan,
perbaikan dan pemasangan) pada: komponen utama
engine, sistem pelumasan, sistem pendinginan, sistem
bahan bakar Gasoline/Diesel (konvensional dan
elektronik), Engine Management System (EMS), sistem
pemasukan udara, sistem pembuangan dan kontrol
emisi. Setiap pekerjaan dilakukan sesuai Prosedur
Operasional Standar (POS). Penggunaan Alat Pelindung
Diri (APD) atau peraturan keselamatan kerja yang
berlaku.
Sistem Pemindah Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
Tenaga Kendaraan perawatan dan overhaul (pembongkaran, pemeriksaan,
Ringan perbaikan dan pemasangan) pada: sistem clutch,
sistem transmisi (manual dan otomatis), poros
propeller, differential, poros penggerak roda. Setiap
pekerjaan dilakukan sesuai Prosedur Operasional
Standar (POS). Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
atau peraturan keselamatan Kerja yang berlaku.
Sistem Sasis Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
Kendaraan Ringan perawatan dan overhaul (pembongkaran, pemeriksaan,
perbaikan dan pemasangan) pada: sistem rem (Anti-
lock Brake System dan Non ABS), sistem kemudi
(Manual Steering, Hidrolik Power Steering, Electronic
Power Steering), sistem suspensi. roda dan ban,
spooring dan balancing roda. Setiap pekerjaan
dilakukan sesuai Prosedur Operasional Standar (POS).
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) atau peraturan
keselamatan kerja yang berlaku.
Elektrikal Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
Kendaraan Ringan perawatan baterai serta perawatan dan overhaul
(pembongkaran, pemeriksaan, perbaikan dan
pemasangan) pada: jaringan kelistrikan, sistem
penerangan dan sistem lampu tanda, sistem wiper dan
washer, sistem power window dan central lock,
elektrical mirror, sistem starter, sistem pengisian,
sistem pengapian, sistem AC, sistem audio-video.
Setiap pekerjaan dilakukan sesuai Prosedur
Operasional Standar (POS). Penggunaan Alat Pelindung
Diri (APD) atau peraturan keselamatan kerja yang
berlaku.
Sistem Pengaman Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami
dan Sistem Kontrol sistem keamanan kendaraan (Alarm, Keyless,
Elektronik Immobilizer, Intelligent automotive Safety System) dan
Kendaraan Ringan. sistem kontrol elektronik seperti: Sensor, Radar, Lidar,
Ultrasonic, Camera, Engine Control Module, Breaking
MCU, Chassis MCU, Steering MCU, Powertrain MCU,
Body MCU, Transmission Control Module, ABS Control
Module, Airbag Control Module. Setiap pekerjaan
dilakukan sesuai Prosedur Operasional Standar (POS).
Elemen Capaian Pembelajaran

Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)


atau peraturan keselamatan kerja yang
berlaku.

A. Referensi
1. KEPMEN Nakertrans No. 114/MEN/VI/2008, SKKNI Sektor
Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi Sub Sektor Pos
dan Telekomunikasi Bidang Jaringan Telekomunikasi Sub Bidang
Teknisi Telekomunikasi Satelit.
2. KEPMEN Nakertrans No. 165 Tahun 2014, SKKNI Kategori
Informasi dan Komunikasi Golongan Pokok Telekomunikasi
Bidang Perekayasaan dan Perencanaan Jaringan Seluler.
3. KEPMEN Nakertrans Nomor 458 Tahun 2015, SKKNI Mobile
Computing.
4. KEPMEN Nakertrans Nomor 55 Tahun 2015, SKKNI Kemanan
Informasi.
5. KEPMEN Nakertrans Nomor 45 Tahun 2015, SKKNI Pengelolaan
Pusat Data.
6. KEPMEN Naker No. 321 Tahun 2016, SKKNI Kategori Informasi
dan Komunikasi Golongan Pokok Telekomunikasi Bidang
Jaringan Komputer.
7. KEPMEN Naker No. 637 Tahun 2016, SKKNI Kategori Informasi
dan Komunikasi Golongan Pokok Telekomunikasi Bidang
Optimalisasi Jaringan Seluler Sub Sistem Radio Akses.
8. KEPMEN Naker No. 633 Tahun 2016, SKKNI Kategori Informasi
dan Komunikasi Golongan Pokok Telekomunikasi Bidang
Pengoperasian dan Pemeliharaan Jaringan Seluler.
9. KEPMEN Nakertrans Nomor 637 Tahun 2016, SKKNI Optimalisasi
Jaringan Seluler.
10. KEPMEN Nakertrans Nomor 321 Tahun 2016, SKKNI Jaringan
Komputer.
11. KEPMEN Nakertrans Nomor 285 Tahun 2016, SKKNI Komputer
Technical Support.
12. KEPMEN Naker No. 198 Tahun 2017, SKKNI Kategori Informasi
dan Komunikasi Golongan Pokok Telekomunikasi Bidang
Penggelaran Jaringan Seluler Sub Sistem Radio Akses.
13. KEPMEN Nakertrans Nomor 198 Tahun 2017, SKKNI Penggelaran
Jaringan Seluler Subsistem Radio Akses.
14. KEPMEN Nakertrans Nomor 82 Tahun 2017, SKKNI Administrasi
Sistem.
15. KEPMEN Naker No. 56 Tahun 2018, SKKNI Kategori Informasi dan
Komunikasi Golongan Pokok Aktivitas Jasa Informasi Bidang
Pengoperasian Komputer.
16. KEPMEN Naker No. 101 Tahun 2018, SKKNI Kategori Informasi
dan Komunikasi Golongan Pokok Telekomunikasi Bidang Instalasi
Fiber Optik.
17. Kemenaker 211/2019, SKKNI 2019-211 Industri Komputer,
Barang Elektronik dan Optik Bidang Elektronik.
18. KEPMEN Nakertrans Nomor 22 Tahun 2019, SKKNI Programming
and Software Development, Network and Infrastructure,
Operation and System Tools.
19. KEPMEN Nakertrans Nomor 140 Tahun 2019, SKKNI
Telekomunikasi Satelit.
20. KEPMEN Nakertrans Nomor 224 Tahun 2019, SKKNI
Telekomunikasi.
21. KEPMEN Nakertrans Nomor 300 Tahun 2020, SKKNI Internet of
Things.
22. KEPMEN Nakertrans Nomor 391 Tahun 2020, SKKNI Security
Operations Center
CAPAIAN PEMBELAJARAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa


Program Keahlian : Teknik Otomotif
Konsentrasi Keahlian: Teknik dan Bisnis Sepeda Motor
Waktu : 216 Jam Pelajaran

CAPAIAN PEMBELAJARAN TEKNIK SEPEDA MOTOR

A. Rasional
Konsentrasi Teknik Sepeda Motor merupakan ilmu pengetahuan dan
keterampilan untuk membekali peserta didik dengan kompetensi-
kompetensi dalam penguasaan keahlian Teknik Sepeda Motor.
Teknologi Otomotif berkembang sama dengan teknologi lainnya
seperti Teknologi Digital atau Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Teknik Sepeda Motor berkembang seiring dengan perkembangan
kebutuhan masyarakat terhadap kendaraan bermotor. Pada
perkembangannya Teknik Sepeda Motor menjadi semakin canggih
dengan teknologi yang berkaitan dengan Otomotif.

Mata pelajaran Teknik Sepeda Motor dalam Kurikulum Merdeka


berada pada fase F untuk menumbuh kembangkan keprofesionalan,
minat dan bakat peserta didik pada Program Keahlian Teknik
Otomotif dalam penerapan perawatan dan perbaikan serta
wirausaha di bidang sepeda motor. Memberikan ruang kreativitas
bagi peserta didik yang memiliki hobi modifikasi sepeda motor dan
hobi tersebut menjadi peluang usaha bagi peserta didik.

Pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan, model,


strategi, serta metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
konsentrasi yang dipelajari. Model pembelajaran yang dapat digunakan
antara lain Problem Based Learning, Inquiry Based Learning, Discovery
Based Learning, Teaching Factory, atau model pembelajaran lainnya
yang relevan. Proses pembelajaran diharapkan dapat dilaksanakan
secara interaktif, aktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan
memotivasi peserta didik, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai bakat, minat, passion, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Mata pelajaran ini memiliki kontribusi dalam membentuk kompetensi


hard skills, soft skills dan karakter. Peserta didik dididik dan dilatih
agar mampu menerapkan cara-cara perawatan, perbaikan dan
wirausaha di bidang Sepeda Motor. Kemampuan yang sudah dimiliki
peserta didik dapat dijadikan bekal untuk bekerja atau melanjutkan ke
jenjang pendidikan selanjutnya dan/atau bekal berwirausaha, sehingga
menjadi warga negara yang memiliki kualitas pribadi handal dengan
dasar menjunjung tinggi kejujuran, bergotong royong dan
-300-
mampu bekerja sama, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif sesuai
dengan profil pelajar Pancasila.

Tujuan
Mata pelajaran Teknik Sepeda Motor bertujuan membekali peserta
didik dengan pengetahuan dan keterampilan hard skills maupun soft
skills sebagai berikut:
menerapkan teknik perawatan dan perbaikan enginesepeda motor;
menerapkan teknik perawatan dan perbaikan sasis sepeda motor;
menerapkan teknik perawatan dan perbaikan pemindah tenaga
sepeda motor;
menerapkan teknik perawatan dan perbaikan kelistrikan sepeda
motor;
memahami teknik perawatan dan perbaikan sepeda motor listrik dan
hybrid;
menerapkan teknik perawatan dan perbaikan engine management
systemsepeda motor; dan
menerapkan teknik pengelolaan bengkel dan berwirausaha di bidang
sepeda motor.

Karakteristik
Pada dasarnya mata pelajaran Teknik Sepeda Motor berfokus pada
kompetensi tingkat menengah dan lanjutan yang wajib dimiliki oleh
seorang teknisi sepeda motor sesuai dengan perkembangan teknologi
dan dunia kerja. Konsentrasi Teknik Sepeda Motor adalah segala hal
yang terkait dengan proses penggunaan, perawatan dan perbaikan
alat transportasi kendaraan roda dua sesuai dengan teknologi yang
berkembang. Mata pelajaran ini membekali peserta didik untuk
bekerja, berwirausaha, dan melanjutkan studi tentang Teknik
Sepeda Motor.

Mata pelajaran Teknik Sepeda Motor terdiri dari elemen beserta


deskripsinya sebagai berikut.

Elemen Deskripsi
Perawatan dan Meliputi: proses perawatan dan perbaikan engine
Perbaikan Engine sepeda motor beserta komponen-komponennya secara
Sepeda Motor menyeluruh pada berbagai jenis dan merek sepeda
motor.
Perawatan dan Meliputi: proses perawatan dan perbaikan sasis
Perbaikan Sasis sepeda motor dan komponen-komponennya secara
Sepeda Motor menyeluruh pada berbagai jenis dan merek sepeda
motor.
-301-

Elemen Deskripsi
Perawatan dan Meliputi: proses perawatan dan perbaikan sistem
Perbaikan Sistem pemindah tenaga sepeda motor beserta komponen-
Pemindah Tenaga komponennya secara menyeluruh pada berbagai jenis
Sepeda Motor dan merek sepeda motor.
Perawatan dan Meliputi: proses perawatan dan perbaikan sistem
Perbaikan Sistem kelistrikan sepeda motor secara menyeluruh pada
Kelistrikan Sepeda berbagai jenis dan merek sepeda motor.
Motor.
Perawatan dan Meliputi: proses perawatan dan perbaikan sepeda
Perbaikan Sepeda motor listrik dan hybrid secara menyeluruh pada
Motor Listrik dan berbagai jenis dan merek sepeda motor.
Hybrid
Perawatan dan Meliputi: proses perawatan dan perbaikan engine
Perbaikan Engine management system sepeda motor secara menyeluruh
Management pada berbagai jenis dan merek mepeda motor.
System Sepeda
Motor
Pengelolaan Meliputi: proses pengelolaan dan pengembangan
Bengkel Sepeda teknik serta manajemen perawatan sepeda motor
Motor secara menyeluruh pada berbagai jenis dan merek
sepeda motor.

D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F peserta didik memahami Perawatan dan Perbaikan
Engine Sepeda Motor, Perawatan dan Perbaikan Sasis Sepeda Motor,
Perawatan dan Perbaikan Sistem Pemindah Tenaga Sepeda Motor,
Perawatan dan Perbaikan Sistem Kelistrikan Sepeda Motor,
Perawatan dan Perbaikan Sepeda Motor Listrik dan Hybrid,
Perawatan dan Perbaikan Engine Management System Sepeda Motor,
dan Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor.

Elemen Capaian Pembelajaran


Perawatan dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu mendiagnosis
Perbaikan Engine gangguan atau kerusakan pada engine sepeda motor
Sepeda Motor meliputi komponen utama engine, sistem pelumasan,
sistem pendinginan, sistem bahan bakar dan
melakukan tindakan tepat dalam mengatasi gangguan
atau kerusakan secara menyeluruh pada berbagai
jenis dan merek sepeda motor.
Perawatan dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu mendiagnosis
Perbaikan Sasis gangguan atau kerusakan pada sasis sepeda motor
Sepeda Motor beserta komponen-komponennya diantaranya sistem
rem, sistem kemudi, suspensi, rangka, pelek, ban, dan
melakukan tindakan tepat dalam mengatasi gangguan
atau kerusakan secara menyeluruh pada berbagai
jenis dan merek sepeda motor.
Perawatan dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu mendiagnosis
Perbaikan Sistem gangguan atau kerusakan pada sistem pemindah
Pemindah Tenaga tenaga sepeda motor beserta komponen-komponennya
Sepeda Motor diantaranya sistem kopling, sistem transmisi, sprocket
dan rantai penggerak roda belakang serta dapat
melakukan tindakan tepat dalam mengatasi gangguan
-302-

Elemen Capaian Pembelajaran


atau kerusakan secara menyeluruh pada berbagai
jenis dan merek sepeda motor.
Perawatan dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu mendiagnosis
Perbaikan Sistem gangguan atau kerusakan pada sistem kelistrikan
Kelistrikan Sepeda sepeda motor diantaranya sistem pengapian, sistem
Motor pengisian, motor starter, sistem penerangan, sistem
pengaman (alarm), sistem instrumen dan sinyal serta
melakukan tindakan tepat dalam mengatasi gangguan
atau kerusakan secara menyeluruh pada berbagai
jenis dan merek sepeda motor.
Perawatan dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami
Perbaikan Sepeda gangguan atau kerusakan pada sepeda motor listrik
Motor Listrik dan dan hybrid serta memahami tindakan tepat dalam
Hybrid mengatasi gangguan atau kerusakan secara
menyeluruh pada berbagai jenis dan merek sepeda
motor.
Perawatan dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu mendiagnosis
Perbaikan Engine gangguan atau kerusakan pada engine management
Management systemsepeda motor diantaranya sistem pengaliran
System Sepeda bahan bakar dan sistem kontrol elektronik serta
Motor melakukan tindakan tepat dalam mengatasi gangguan
atau kerusakan secara menyeluruh pada berbagai
jenis dan merek sepeda motor.
Pengelolaan Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan
Bengkel Sepeda pengelolaan, pengembangan teknik dan manajemen
Motor perawatan sepeda motor serta menciptakan budaya
kerja industri sesuai teknologi dan informasi yang
berkembang.

A. Referensi
1. Kepmenaker Nomor 610 Tahun 2012 tentang Penetapan Rancangan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Teknologi Informasi
Bidang Manajemen Layanan Teknologi Informasi.
2. Kepmenaker Nomor 118 Tahun 2014 tentang SKKNI Kategori Informasi
dan Komunikasi Golongan Pokok Produksi Gambar Bergerak, Video dan
Program Televisi, Perekaman Suara dan Penerbitan Musik Area Kerja
Video Editing.
3. Kepmenaker Nomor 282 Tahun 2016 tentang SKKNI Kategori Informasi
dan Komunikasi Golongan Pokok Aktivitas Pemrograman, Konsultasi
Komputer dan Kegiatan YBDI Bidang Software Development Subbidang
Pemrograman.
4. Kepmenaker Nomor 301 Tahun 2016 tentang SKKNI Kategori Aktivitas
Profesional, Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok Aktivitas Profesional,
Ilmiah dan Teknis Lainnya Bidang Desain Grafis dan Desain Komunikasi
Visual.
CAPAIAN PEMBELAJARAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Bidang keahlian : Teknologi Informasi dan Komunikasi
Program Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Komnsentrasi Keahlian : Rekayasa Perangkat Lunak
Waktu : 216 Jam

A. Rasional
Mata pelajaran Rekayasa Perangkat Lunak berisi kompetensi-
kompetensi terkait penguasaan keahlian pengembangan perangkat
lunak. Mata pelajaran ini dilengkapi dengan konsep serta implementasi
pemrograman pada beragam perangkat, dan pengelolaan basis data.
Mata pelajaran ini berfungsi membekali peserta didik dengan
seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan sikap agar memiliki bekal
yang cukup untuk masuk ke dalam dunia kerja.

Mata pelajaran ini merupakan mata pelajaran kejuruan yang


dipelajari pada fase F. Sebelum mempelajari mata pelajaran ini
diharapkan peserta didik telah memahami dasar-dasar
pengembangan perangkat lunak dan gim secara umum, sehingga
peserta didik dapat mengimplementasikan seluruh capaian dengan
lebih optimal.

Peserta didik dibekali kemampuan melakukan proses pencarian


pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran, melalui berbagai
aktivitas proses secara saintifik sebagaimana dilakukan oleh para
ilmuwan dalam melakukan eksperimen ilmiah. Peserta didik
diarahkan untuk memahami dan menerapkan aspek digital consumer
behaviour melalui proses menemukan sendiri berbagai fakta,
membangun konsep, dan menemukan nilai-nilai baru secara
mandiri.

Mata pelajaran ini juga turut berkontribusi dalam membentuk


peserta didik memiliki keahlian pada bidang pengembangan
perangkat lunak, meningkatkan lebih lanjut kemampuan berpikir
komputasional, yaitu suatu cara berpikir yang memungkinkan untuk
menemukenali masalah, menguraikan suatu masalah menjadi
beberapa bagian yang lebih kecil dan sederhana, merumuskan solusi,
serta menyusun langkah-langkah untuk mengembangkan perangkat
lunak serta memberikan solusi masalah yang dialami oleh pelanggan.
Penguasaan kemampuan berpikir komputasional tersebut secara
tidak langsung akan membiasakan peserta didik bernalar kritis
dalam menghadapi permasalahan, bekerja mandiri, serta kreatif
dalam menemukan solusi permasalahan kehidupan sesuai dengan
dimensi profil pelajar Pancasila.
-491-
Tujuan
Mata pelajaran Rekayasa Perangkat Lunak bertujuan membekali
peserta didik dengan pengetahuan, sikap, dan keterampilan (hard
skills dan soft skills) sesuai kualifikasi lulusan yang diarahkan untuk
mengembangkan kemampuan sebagai berikut:
memahami struktur, hierarki, aturan, komponen, instalasi, dan
administrasi basis data;
memahami lebih lanjut mengenai pemrograman terstruktur,
pemrograman berorientasi objek, dasar pemodelan perangkat
lunak, dan pemrograman antar muka grafis;
memahami pemrograman web statis dan dinamis; dan
memahami Integrated Development Environment, framework,
pemrograman perangkat bergerak serta antarmuka aplikasi yang
saling berhubungan dengan aplikasi lainnya (Application
Programming Interface).

Karakteristik
Mata pelajaran Rekayasa Perangkat Lunak memiliki elemen materi
sebagai berikut: basis data, pemrograman berbasis teks, grafis dan
multimedia, pemrograman web, dan pemrograman perangkat
bergerak.

Elemen dan deskripsi mata pelajaran ini adalah sebagai berikut.

Elemen Deskripsi
Basis Data Meliputi konsep dan implementasi struktur, hirarki,
aturan, komponen, instalasi, dan dasar administrasi
basis data serta Data Definition Language, Data
Manipulation Language, Data Control Language,
perintah bertingkat, function and stored procedure,
trigger, backup, restore, dan replikasi pada pengelolaan
basis data.
Pemrograman Meliputi konsep atau sudut pandang pemrograman
Berbasis Teks, yang membagi-bagi program berdasarkan
Grafis, dan pemrograman terstruktur dan pemrograman
Multimedia berorientasi objek tingkat lanjut, dasar pemodelan
perangkat lunak berorientasi objek, objek multimedia
dalam aplikasi serta pemrograman antar muka grafis
(Graphical User Interface) dengan memanfaatkan
pustaka (library) yang tersedia pada bahasa
pemrograman untuk beragam kebutuhan.
Pemrograman Web Meliputi konsep dan implementasi perintah HTML,
CSS, pemrograman Javascript, bahasa pemrograman
server-side serta implementasi framework pada
pembuatan web statis dan dinamis untuk beragam
kebutuhan.
Pemrograman Meliputi pengertian, sejarah, dan komponen dalam
Perangkat Bergerak sistem operasi perangkat bergerak serta
pengembangan aplikasinya, konsep dan implementasi
-492-

Elemen Deskripsi
Integrated Development Environment, framework dan
bahasa pemrograman untuk pengembangan aplikasi
perangkat bergerak, basis data perangkat bergerak
serta antarmuka aplikasi yang saling berhubungan
dengan aplikasi lainnya (Application Programming
Interface) .

D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F peserta didik akan mampu mengimplementasikan
bahasa pemrograman, basis data, dan aplikasi desain untuk
mengembangkan perangkat lunak yang mampu beroperasi pada
berbagai perangkat atau teknologi terkini.

Elemen Capaian Pembelajaran


Basis Data Pada akhir fase F peserta didik mampu memahami,
menerapkan, dan mengomunikasikan pengertian,
konsep struktur, hierarki, aturan, komponen,
instalasi, dan dasar administrasi basis data baik
secara mandiri atau berkelompok serta memahami
dan menerapkan Data Definition Language, Data
Manipulation Language, Data Control Language,
perintah bertingkat, function and stored procedure,
trigger, backup, restore, dan replikasi pada
pengelolaan basis data sesuai permasalahan yang
kontekstual.
Pemrograman Pada akhir fase F peserta didik mampu melakukan
Berbasis Teks, pemrograman terstruktur dan pemrograman
Grafis, dan berorientasi objek tingkat lanjut, menunjukkan dasar
Multimedia pemodelan perangkat lunak berorientasi objek
dengan memahami konsep, menerapkan alur kerja
sistem, menunjukkan model, menerapkan relasi antar
kelas, menerapkan interaksi antar objek, menerapkan
objek multimedia dalam aplikasi dengan
menunjukkan aplikasi yang dapat menampilkan
gambar, audio, dan video, melakukan pemrograman
antar muka grafis (Graphical User Interface) dengan
memanfaatkan pustaka (library) pada proyek yang
lebih kompleks melalui interpretasi model perangkat
lunak secara kolaboratif pada proyek pengembangan
perangkat lunak.
Pemrograman Web Pada akhir fase F peserta didik mampu memahami
konsep dan menerapkan perintah HTML, CSS,
pemrograman Javascript, bahasa pemrograman
server-side serta implementasi framework pada
pembuatan web statis dan dinamis untuk beragam
kebutuhan yang kontekstual. Selain itu, peserta didik
juga mampu mendokumentasikan serta
mempresentasikan web statis dan dinamis yang telah
dikembangkan.
Pemrograman Pada akhir fase F peserta didik mampu memahami
Perangkat Bergerak dan mengomunikasikan pengertian, sejarah, dan
komponen dalam sistem operasi perangkat bergerak
serta pengembangan aplikasinya, memahami konsep
serta menerapkan Integrated Development
Environment, framework dan bahasa pemrograman
untuk pengembangan aplikasi perangkat bergerak,
-493-

Elemen Capaian Pembelajaran


memahami konsep serta menerapkan basis data
perangkat bergerak, bahasa pemrograman untuk
pengembangan aplikasi perangkat bergerak untuk
beragam kebutuhan yang kontekstual, antarmuka
aplikasi yang saling berhubungan dengan aplikasi
lainnya (Application Programming Interface). Selain itu,
peserta didik juga mampu mendokumentasikan dan
mempresentasikan aplikasi perangkat bergerak yang
telah dikembangkan.
CAPAIAN PEMBELAJARAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Bidang keahlian : Bisnis dan Manajemen
Program Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Mata Pelajaran : Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Waktu : 216 Jam

A. Rasional
Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga adalah salah satu mata
pelajaran yang berisi kompetensi yang mendasari penguasaan Akuntansi dan
keuangan lembaga untuk profesi Teknisi Akuntansi Junior yaitu suatu proses
yang diawali dengan membuat dokumen keuangan, mencatat,
mengelompokkan, mengolah, menyajikan data, serta mencatat transaksi
yang berhubungan dengan keuangan.
Mata pelajaran Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga
berfungsi untuk menumbuhkembangkan kebanggaan pada peserta didik
dalam memahami proses bisnis di dunia kerja, memahami perkembangan
teknologi dan isu-isu global di industri, mengenali berbagai macam profesi
danokupasi kerja dan peluang usaha, menerapkan aspek-aspek
Keselamatandan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH), memahami
prinsip-prinsipdan konsep akuntansi dasar dan perbankan dasar, serta
memahamipenggunaan aplikasi pengolah angka/spreadsheet. Selain itu,
sebagai landasan pengetahuan dan keterampilan untuk pembelajaran
konsentrasikeahlian di kelas XI dan XII.
Mata pelajaran Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga
berkontribusi dalam menjadikan peserta didik memiliki kompetensi sebagai
staf administrasi keuangan yang berakhlak mulia, memiliki integritas yang
tinggi, mampu berkomunikasi, bernegosiasi dan berinteraksi antar budaya,
mampu bekerjasama dalam tim, memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap
situasi dan lingkungan kerja, mampu mengelola informasi/ gagasan dan
bertanggung jawab secara kreatif sesuai bidang pekerjaannya, serta mampu
mengelola pekerjaan dengan manajemen waktu yang baik.
Mata pelajaran Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga
berkontribusi dalam membentuk peserta didik memiliki keahlian pada bidang
akuntansi dan keuangan lembaga, dan mengembangkan kapasitas peserta
didik dalam bernalar kritis, mandiri, kreatif dan adaptif. Peserta didikyang
memahami Dasar- Dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga diharapkan
mampu meningkatkan sikap dan karakter kebhinekaan global,
menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas dan mandiri.

B. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga bertujuan
membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap (soft
skills dan hard skills):
1. Memahami proses bisnis di bidang akuntansi dan keuangan lembaga;
2. Memahami perkembangan teknologi di industri dan dunia kerja sertaisu-
isu global di bidang akuntansi dan keuangan lembaga;
3. Memahami profil entrepreneur, peluang pekerjaan/profesi dan
peluangusaha di bidang akuntansi dan keuangan lembaga;
4. Memahami lingkup kerja pada bidang akuntansi dan keuangan lembaga;
5. Menerapkan aspek-aspek Keselamatan, Kesehatan Kerja
dan Lingkungan Hidup (K3LH);
6. Memahami etika profesi di bidang akuntansi dan keuangan lembaga;
7. Memahami prinsip-prinsip dan konsep akuntansi dasar dan
perbankandasar;
8. Memahami penggunaan aplikasi pengolah angka/spreadsheet.

C. Karakteristik
Mata pelajaran Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga
memiliki kompetensi pengetahuan dasar akuntansi dan keuangan Lembaga,
mulai memahami aspek-aspek keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan
hidup (K3LH), etika profesi di bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga,
prinsip- prinsip dan konsep Akuntansi Dasar dan Perbankan Dasar, serta
penggunaan aplikasi pengolah angka/spreadsheet.
Mata pelajaran Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga adalah
fondasi dari program keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga yang
merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki karakteristik yang
berbeda dengan mata pelajaran lain. Adapun karakteristiknya tersebut
antara lain: mata pelajaran akuntansi membutuhkan nalar dan pemikiran
yang mendalam, mata pelajaran akuntansi merupakan mata pelajaran yang
hierarkis, dimana antara materi dari awal sampai akhir saling berhubungan dan
berkaitan, mata pelajaran akuntansi membutuhkan ketelitian, ketekunan dan
kesabaran dalam menyelesaikan materi pembelajaran.
Pembelajaran mata pelajaran Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan
Lembaga dilakukan melalui:
1. Pembelajaran di kelas;
2. Pembelajaran di laboratorium praktek dan manual;
3. Pembelajaran teaching factory;
4. Interaksi dengan alumni, guru tamu dan praktisi;
5. Kunjungan lapangan atau industri baik skala kecil maupun besar;
6. Pencarian informasi melalui media digital.
Tahap pembelajaran soft skills ini membutuhkan porsi waktu
dominan (sekitar 75%) dari alokasi waktu yang tersedia di kelas X,
sebelummempelajari aspek hard skills sebagaimana tercantum pada elemen
matapelajaran. Melalui penguatan soft skills diharapkan peserta didik
memiliki passion dan vision yang kuat sebagai modal memasuki dunia kerja
pada jenispekerjaan antara lain staf akuntansi, staf administrasi keuangan,
stafperpajakan, operator komputer akuntansi, teller, customer service bank,
dan pekerjaan lain yang relevan.
Proses pembelajaran dilakukan melalui tahapan perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi belajar. Model pembelajaran dapat menggunakan
project-based learning, discovery learning, inquiry learning, problem-based
learning serta model-model pembelajaran lainnya sesuai dengan karakteristik
materi dan tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran dapat berupa ceramah,
diskusi, observasi, dan demonstrasi. Penilaian meliputi aspek pengetahuan (tes
dan non tes), sikap (observasi) dan keterampilan (proses, produk dan
portofolio).
Mata pelajaran Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga terdiri
atas 8 elemen yang saling terkait satu sama lain,membentuk kesatuan utuh
mata pelajaran Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga, delapan
elemen tersebut sebagaimana tertera di bawah ini.
Elemen Deskripsi
Proses bisnis di bidang Akuntansi Lingkup pembelajaran meliputi tahapan proses
dan Keuangan Lembaga akuntansi secara menyeluruh baik akuntansi
pada perusahaan jasa, perusahaan dagang,
dan perusahaan manufaktur antara lain
menerapkan prinsip praktik profesional dalam
bekerja, menerapkan praktik-praktik
kesehatan dan keselamatan di tempat kerja,
memproses entry jurnal, memproses buku
besar, menyusun laporan keuangan, serta
mengoperasikan paket program pengolah
angka/spreadsheet.
Perkembangan teknologi di Lingkup pembelajaran meliputi perkembangan
industri dan dunia kerja serta isu- standar akuntansi mulai dari pembukuan
isu global di bidang Akuntansi secara manual sampai kepada penggunaan
dan Keuangan Lembaga teknologi sebagai alat bantu, serta mengikuti
perkembangan aplikasi komputer akuntansi
yang banyak digunakan di dunia industri dan
dunia kerja.
Elemen Deskripsi
Profil entrepreneur, peluang Lingkup pembelajaran meliputi: pengenalan
pekerjaan/profesi dan peluang jenis-jenis profesi Akuntansi sehingga mampu
usaha di bidang Akuntansi dan membaca peluang kerja akuntansi lulusan SMK
Keuangan Lembaga sebagai Level 2 KKNI Teknisi Akuntansi Junior
serta meningkat menjadi Level 4 KKNI Teknisi
Akuntansi Muda, dan mampu menerapkan
etika profesi akuntansi untuk mendapatkan
kepercayaan dari atasan maupun kepuasan
pengguna sehingga menginspirasi dalam
membangun passion, vision dan bangga
terhadap profesi akuntansi serta mampu
membaca peluang pasar dan usaha, serta
melakukan pembelajaran berbasisprojek nyata
sebagai simulasi projek kewirausahaan
(entrepreneurship).
Lingkup kerja pada bidang Lingkup pembelajaran meliputi pengenalan
Akuntansi dan Keuangan siklus akuntansi pada perusahaan jasa, dagang
Lembaga dan manufaktur, baik secara manual maupun
menggunakan aplikasi komputer akuntansi.
Keselamatan, kesehatan kerja Lingkup pelajaran meliputi merapikan area
dan lingkungan hidup kerja, menyiapkan peralatan kerja,
(K3LH) menerapkan perilaku kerja saman di area
kerja, mengidentifikasi bahaya dan
pengendalian resiko yang mungkin terjadi,
menerapkan praktik-praktik kesehatan diri
dankeselamatan kerja serta penerapan budaya
kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat,
Rajin).
Etika profesi di bidang Akuntansi Lingkup pelajaran meliputi melakukan
Elemen Deskripsi
dan Keuangan Lembaga identifikasi pedoman, prosedur dan aturan
yang berkaitan dengan industri jasa
keuangandan profesi-profesi yang ada dalam
industri jasa keuangan, melakukan pengecekan
etika profesi dalam bidang akuntansi dan
keuangandalam pelaksanaan pekerjaan,
melakukan identifikasi kompetensi personal
dalam bidangakuntansi dan keuangan.
Prinsip-prinsip dan konsep Lingkup pelajaran meliputi pengertian
Akuntansi Dasar dan Perbankan akuntansi, tujuan pencatatan akuntansi, pihak-
Dasar pihak yang membutuhkan informasi akuntansi,
prinsip-prinsip akuntansi serta konsep
Akuntansi Dasar dan Perbankan Dasar.
Penggunaan aplikasi pengolah Lingkup pelajaran meliputi mengoperasikan
angka/spreadsheet paket program pengolah angka/spreadsheet,
mengolah data berdasarkan karakter,
mengolah data berdasarkan rumus,
mengolahdata menggunakan fungsi, membuat
format serta membuat diagram.

D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X), peserta didik akan mendapatkan gambaran
yangjelas tentang materi Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga
yangmampu menumbuhkan passion dan vision untuk merencanakan dan
melaksanakan kegiatan belajar. Selain itu pada akhir fase E, peserta
didikmemahami aspek- aspek hard skills dan mampu menerapkan elemen-
elemenkompetensi dari mata pelajaran Dasar-dasar Akuntansi dan
KeuanganLembaga serta soft skills yang menggambarkan profil peserta didik
yang memiliki integritas yang tinggi, gigih, berpikir kritis, konsisten,
mampuberkomunikasi baik verbal maupun nonverbal, berpenampilan
menarik sertamampu mengelola pekerjaan dengan manajemen waktu yang
baik.

Elemen Capaian Pembelajaran


Proses bisnis di bidang Pada akhir fase E, peserta didik mampu
Akuntansi dan Keuangan menjelaskan tahapan proses akuntansi secara
Lembaga menyeluruh baik akuntansi pada perusahaan
jasa, perusahaan dagang, dan perusahaan
manufaktur antara lain menerapkan prinsip
praktik profesional dalam bekerja, menerapkan
praktik-praktik kesehatan dan keselamatan di
tempat kerja, memproses entry jurnal,
memproses buku besar, menyusun laporan
keuangan, serta mengoperasikan paket program
pengolah angka/spreadsheet.
Perkembangan teknologi di Pada akhir fase E, peserta didik mampu
industri dan dunia kerja serta menjelaskan perkembangan standar akuntansi
isu-isu global di bidang mulai dari pembukuan secara manual sampai
Akuntansi dan Keuangan kepada penggunaan teknologi sebagai alat
Lembaga bantu, serta mengikuti perkembangan aplikasi
komputer akuntansi yang banyak digunakan di
dunia industri dan dunia kerja.
Profil entrepreneur, peluang Pada akhir fase E, peserta didik mampu
pekerjaan/profesi dan peluang menjelaskan profesi Akuntansi lulusan SMK
usaha di bidang Akuntansi dan untuk mendapatkan gambaran pekerjaan pada
Keuangan Lembaga Level 2 KKNI Teknisi Akuntansi Junior serta
meningkat menjadi Level 4 KKNI Teknisi
Akuntansi Muda sehingga terinspirasi untuk
mempelajari dengan tekun dan menumbuhkan
Elemen Capaian Pembelajaran
rasa ingin tahu untuk mengikuti pembelajaran,
menerapkan etika profesi akuntansi dengan
baik agar mendapatkan kepercayaan dari atasan
maupun kepuasan dari pengguna serta mampu
membaca peluang pasar dan usaha, untuk
membangun visi dan passion serta
melakukan pembelajaran berbasis projek nyata
sebagai simulasi projek kewirausahaan
(entrepreneurship).
Lingkup kerja pada bidang Pada akhir fase E, peserta didik mampu
Akuntansi dan Keuangan menjelaskan siklus akuntansi pada perusahaan
Lembaga jasa, dagang dan manufaktur, baik secara
manual maupun menggunakan aplikasi
komputer akuntansi.
Keselamatan dan Kesehatan Pada akhir fase E, peserta didik mampu
Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) merapikan area kerja, menyiapkan dan cek
peralatan kerja, menerapkan perilaku kerja
aman di area kerja, mengidentifikasi bahaya dan
pengendalian resiko, menerapkan praktik-
praktik kesehatan diri dan keselamatan kerja,
memahami upaya perlindungan kerja dengan
baik, sehingga selalu dalam keadaan selamat
dan sehat selama melakukan pekerjaannya di
tempat kerja serta penerapan budaya kerja
industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin).
Etika profesi di bidang Pada akhir fase E, peserta didik mampu
Akuntansi dan Keuangan melakukan identifikasi pedoman, prosedur dan
Lembaga aturan yang berkaitan dengan industri jasa
keuangan dan profesi-profesi yang ada dalam
Elemen Capaian Pembelajaran
industri jasa keuangan, melakukan pengecekan
etika profesi dalam bidang akuntansi dan
keuangan dalam pelaksanaan pekerjaan,
melakukan identifikasi kompetensi personal
dalam bidang akuntansi dan keuangan.
Prinsip-prinsip dan konsep Pada akhir fase E, peserta didik mampu
Akuntansi Dasar dan Perbankan menjelaskan pengertian akuntansi, tujuan
Dasar pencatatan akuntansi, pihak-pihak yang
membutuhkan informasi akuntansi, prinsip-
prinsip akuntansi serta konsep Akuntansi Dasar
dan Perbankan Dasar.
Penggunaan aplikasi pengolah Pada akhir fase E, peserta didik mampu
angka/ spreadsheet mengoperasikan paket program pengolah
angka/spreadsheet, mengolah data berdasarkan
karakter, mengolah data berdasarkan rumus,
mengolah data menggunakan fungsi, membuat
format serta membuat diagram.

E. Referensi
1. Kepmenakertrans Nomor 182 Tahun 2013 tentang SKKNI Kategori
JasaProfesional, Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok Jasa Hukum
danAkuntansi Golongan Jasa Akuntansi, Pembukuan dan
Pemeriksa;Konsultasi Pajak Sub Golongan Jasa Akuntansi, Pembukuan
danPemeriksa; Konsultasi Pajak Kelompok Usaha Teknisi Akuntansi.
2. UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
3. Kepmenakertrans Nomor 347 Tahun 2014 tentang SKKNI Kategori
JasaProfesional, Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok Jasa Hukum
danAkuntansi Golongan Jasa Akuntansi, Pembukuan dan
Pemeriksa;Konsultasi Pajak Sub Golongan Teknisi Perpajakan, Teknisi
PelaksanaHak dan Kewajiban Perpajakan.
4. Standar Akuntansi keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik(SAK-
ETAP) Ikatan Akuntan Indonesia tahun 2009.
B. PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DAN BUDAYA KERJA

Salah satu tantangan pendidikan saat ini adalah menciptakan peserta


didik yang berkarakter Pancasila dan berwawasan global, dan untuk menjawab
tantangan tersebut Kemendikbud meluncurkan program pendidikan karakter
yang berlandaskan Pancasila dan diberi nama profil pelajara Pancasila. Profil
pelajar Pancasila adalah pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat
yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.
Dibangun dalam keseharian dan dihidupkan dalam individu setiap peserta didik
melalui budaya sekolah, pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan, dan
ekstra kurikuler.

Dimesi dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila


No Profil Pelajar Pancasila Sub Elemen
1 Beriman, Bertakwa kepada Tuhan a) Ahlak beragama
YME, dan Berakhlak Mulia b) Ahlak pribadi
c) Ahlak kepada manusia
d) Ahlak kepada alam
e) Ahlak bernegara
2 Berkebhinekaan global a) Mengenal dan menghargai
budaya
b) Kemampuan komunikasi
Interkultural dalam berinteraksi
dengan sesama.
c) Refleksi dan tanggung jawab
terhadap pengalaman
kebinekaan
3 Gotong royong a) Kolaborasi
b) Kepedulian
c) Berbagi
4 Mandiri Kesadaran akan diri dan situasi yang
No Profil Pelajar Pancasila Sub Elemen
dihadapi serta regulasi diri
5 Bernalar kritis a) Memperoleh dan memproses
informasi dan gagasan
b) Menganalisis dan mengevaluasi
penalaran
c) Merefleksi pemikiran dan proses
berfikir
d) Mengambil keputusan
6 Kreatif a) Menghasilkan gagasan yang
original
b) Menghasilkan karya dan
tindakan yang orisial

Sekolah memfasilitasi program tersebut yang diberi nama projek


penguatan profil pelajar Pancasila. Strategi pelaksanaannya dibagi dalam 4
(empat) tahap :
1. Menjadikan peserta didik lebih sadar dan peka terhadap lingkungan dan
keadaan sekitar
2. Membantu peserta didik untuk memahami konsep program yang
disampaikan
3. Memotivasi peserta didik untuk mulai masuk kepada projek yang ditawarkan
4. Memfasilitasi peserta didik untuk mau melakukan dengan cara
mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
PROJEK ini akan dilaksanakan dengan 3 (tiga) cara, yaitu berbasis kelas,
berbasis budaya sekolah, dan berbasis masyarakat dan dilaksanakan melalui
kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler.

PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA


No Profil Pelajar Berbasis Kelas Berbasis Budaya Berbasis Masyarakat
Pancasila Sekolah
● Mewajibkan ● Mengadakan Mewajibkan setiap
seluruh peserta didik lomba membuat kelas mengikuti
melaksanakan ibadah konten medsos kegiatan sosial
sholat di awal waktu tentang profil teman kemasyarakatan yang
1 Beriman, saat di sekolah. yang dikagumi dalam dilaporkan dalam
Bertakwa kepada ● Mewajibkan kegiatan keagamaan bentuk video dan
Tuhan YME, dan seluruh peserta didik sehari-hari. diupload di medsos.
Berakhlak Mulia untuk bertingkah laku ● Mengadakan Tema dan kegiatan
sopan dan lomba kelas bersih yang diikuti
menggunakan bahasa berbasis cinta disesuaikan
yang santun. lingkungan dan alam kemudian.
sekitar
● Setiap kelas Mewajibkan peserta Mengikuti kegiatan
diwajibkan merancang didikberpakaian webinar/seminar
sebuah kegiatan yang Daerah pada yang bertemakan
memiliki nilai hardiknas, hari menghormati
menghormati Kartini dan hari keberagaman dan
keberagaman dan Sumpah Pemuda rasa toleransi
2 Berkebhinekaan memiliki rasa toleransi terhadap perbedaan.
global terhadap perbedaan. Hasilnya
Hasilnya akan dipresentasikan di
dipresentasikan pada depan kelas
pelajaran PPKn
Masing-masing kelas Memperhatikan Mewajibkan seluruh
membuat sebuah teman yang peserta didik
sistem yang membutuhkan mengikuti kegiatan
menjadikan kelas bantuan baik moril gotong royong dalam
3 Gotong royong senantiasa bersih, maupun materil dan bentuk apa saja di
nyaman dan aman. merancang sebuah lingkungan masing-
No Profil Pelajar Berbasis Kelas Berbasis Budaya Berbasis Masyarakat
Pancasila Sekolah
kegiatan yang bisa masing.
mengurangi beban
teman tersebut.
Tugas individu dari Seluruh Mengikutkan peserta
masing-masing guru pesdik didik pada kegiatan
tentang apa saja yang mengikuti kemah pengembangan diri di
4 Mandiri terkait dengan mapel yang iselenggarakan masyarakat yang
masing-masing ekskul Pramuka di hasilnya akan
awal tahun pelajaran meningkatkan
kemandirian
Menyusun kisah Setiapkelas etiap peserta didik
inspiratif tentang melakukan analisis membuat video
berita hoaks yang terhadap berita- pendek tentang cara
beredar di masyarakat berita yang viral mengetahui
dan akibat yang danmenghasilkancar kebenaran sebuah
ditimbulkannya a menarikkesimpulan berita, lalu
5 Bernalar kritis yang praktis dalam mengunggahnya di
menentukan media sosial milik
kebenaran suatu masing-masing.
berita. Hasilnya
dimuat di
mading/buletin
sekolah
Menyusun cerita Mengadakan lomba Mengikuti lomba
inspiratif tentang memperingati hari tentang kreatifitas di
kegiatan Idul Fitri, idul lahir Pancasila masyarakat.
6 Kreatif Adha, Natal, Nyepi, dll. (membuat komik,
Hasilnya puisi, lagu, animasi,
diserahkan video edukasi tiktok,
No Profil Pelajar Berbasis Kelas Berbasis Budaya Berbasis Masyarakat
Pancasila Sekolah
kepada guru dll.)
B.Indonesia.

C. PRAKTIK KERJA LAPANGAN


Pendidikan di sekolah masih berbentuk teori dan latihan kerja dalam
skala kecil dan dengan frekuensi yang relatif sedikit. Oleh karena itu, untuk
memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang trampil dan mampu menangani
pekerjaan dalam skala besar, perlu diterapkan suatu pendidikan dengan prinsip
penguasaan keahlian profesi yang dapat ditempuh dengan pendidikan di
lapangan kerja atau di industri.
Praktik Kerja Lapangan (PKL), yang merupakan paduan untuk dapat saling
mengisi dan melengkapi antara pendidikan di sekolah dan keahlian profesi yang
didapatkan melalui pengalaman di dunia kerja/dunia industri. PKL dalam
Kurikulum Merdeka tercantum dalam struktur kurikulum sebagai mata pelajaran
tersendiri. PKL dilakukan di DUDIKA, lapangan kerja, maupun di teachingfactory
sekolah yang dimaksudkan untuk penerapan, pemantapan, dan peningkatan
kompetensi.
Pelaksanaan PKL melibatkan praktisi ahli yang berpengalaman di
bidangnya untuk memperkuat pembelajaran dengan cara pembimbingan peserta
didik saat praktik kerja lapangan. Penyelenggaraan PKL juga melibatkan
masyarakat, khususnya dunia kerja, tujuan utamanya selain untuk memerkuat
penguasaan kompetensi teknis sesuai dengan konsentrasi yang dipilih peserta
didik, juga dimaksudkan memberikan kesempatan untuk menghayati dan
mengamalkan serta menginternalisasi nilai-nilai positif keberkerjaan, dalam
rangka membangun pribadi peserta didik yang kompeten dalam aspek softskills,
hardskills, dan karakter.
Guna merealisasikan proses pembelajaran yang efektif dan efisien,
program PKL disusun bersama antara sekolah dan masyarakat (Institusi
Pasangan/Industri) dalam rangka memenuhi kebutuhan peserta didik, sekaligus
merupakan wahana berkontribusi bagi dunia kerja (DUDIKA) terhadap upaya
pengembangan pendidikan di SMK Swasta Teladan Tanah JawaBerdasarkan
Permendikbud No. 60 Tahun 2014, durasi waktu praktik kerja industri, yaitu
minimal setara dengan 500 jam (125 jam tugas terstruktur). Sedangkan jumlah
DUDIKA yang telah bekerja sama dengan Program Keahlian berjumlah lebih dari
50 dan sebagian besar telah melaksanakan MoU.
Guna merealisasikan proses pembelajaran yang efektif dan efisien,
sekolah menyusun program pembelajaran baik yang dilakukan di sekolah
maupun di dunia kerja/DUDIKA. Program PKL disusun bersama antara sekolah
dan industri pasangan untuk menetapkan capaian pembelajaran yang harus
dilakukan di sekolah dan industri dan dilaksanakan antara 5 sampai 6 bulan
sesuai kebutuhan penguasaan kompetensi oleh peserta didik serta kesepakatan
antara SMK dan DUDIKA (Industri Pasangan) yang menjadi tempat peserta didik
melaksanakan PKL.
Dengan mempertimbangkan kebermaknaan bagi peserta didik dan
kemanfaatan bagi DUDIKA pasangan, Program PKL di SMK S Alwashliyah 2
Perdagangan dirancang untuk dilaksanakan pada semester 6 (enam) selama 44
jam pelajaran, agar peserta didik fokus karena telah menyelesaikan seluruh mata
pelajaran lainnya, sudah siap secara mental dan kompetensi untuk belajar di
dunia kerja riil, dan diharapakan ketika selesai PKL peserta didik dapat diserap
langsung oleh pihak industri/tempat PKL.
Adapun program PKL yang dirancang melalui mekanisme sebagai berikut:
1. Pemetaan DUDIKA
SMK Swasta Teladan Tanah Jawamelaksanakan kegiatan pemetaan DUDIKA
disesuaikan dengan kebuthan industri dan mempertimbangkan
kebermaknaan bagi peserta didik. Setiap saat sekolah berusaha memperluas
jalinan kerja sama dengan DUDIKA.
2. Program PKL
Program PKL dilaksanakan dalam 1 (satu) tahapan sebagai berikut: Di
semester akhir/semester genap pada akhir tingkat dengan pola blok antara
4 sampai 6 bulan yang dilaksanakan di industri skala besar/nasional dan
multinasional yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Sekolah menyelenggarakan program Pendidikan Sistem Ganda
(PSG) bersama dengan institusi pasangan yang memadukan secara
sistematis dan sistemik program pendidikan di sekolah dengan program
penguasaan keahlian yang diperoleh melalui bekerja langsung di instistusi
pasangan, dengan tujuan untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional
tertentu. Materi pelajaran pada semester tersebut diatur sedemikian rupa
sehingga tidak mengurangi waktu untuk pembelajaran pada semester yang
ditinggalkan.
3. Pembekalan Program PKL
Sebelum peserta didik diterjunkan di DUDIKA, maka dilakukan tahap
pembinaan selama 1 – 2 minggu mulai dari pembinaan mental, etos kerja,
pembuatan proposal, dan pembuatan laporan hasil kegiatan PKL.
4. Penetapan Pembimbing
Selanjutnya setelah melaksanaan pembinaan dilanjutkan dengan penetapan
oleh kepala sekolah, dengan dikeluarkannya surat keputusan bahwa siswa
tersebut layak diterjukan ke lokasi DUDIKA.
5. Pelaksanaan PKL
Pelaksanaan PKL menyesuaikan dengan program PKL yang telah disusun
antara SMK Swasta Teladan Tanah Jawa(Kepala Sekolah, Wakasek Bidang
Kurikulum, Wakasek Bidang Humas dan Hubungan Kerja Sama Industri,
Ketua Program Keahlian, Ketua Konsentrasi Keahlian, dan perwakilan
DUDIKA).
6. Monitoring PKL
Monitoring PKL dilaksanakan dalam kurun waktu pelaksanaan PKL dan
dilakukan oleh guru pembimbing atau guru lain yang diberi surat tugas
melaksanakan monitoring. Hasil dari monitoring PKL tersebut kemudian
menjadi bahan masukan bagi sekolah untukmelakukan evaluasi program
PKL.
7. Evaluasi Program PKL
Evaluasi Program PKL dilaksanakan setelah berakhirnya PKL dengan
memperhatikan masukan yang ada selama pelaksanaan dan hasil monitoring
PKL yang selanjutnya disusun rencana tindak lanjut untuk pelaksanaan PKL
tahun pelajaran berikutnya.

D. EKSTRA KURIKULER
Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Pengembangan potensi peserta didik sebagaimana dimaksud dalam
tujuan pendidikan nasional tersebut dapat diwujudkan melalui kegiatan
intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler dapat menemukan dan mengembangkan
potensi peserta didik, serta memberikan manfaat sosial yang besar dalam
mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang
lain. Disamping itu kegiatan ekstrakurikuler dapat memfasilitasi bakat, minat,
dan kreativitas peserta didik yang berbeda-beda.
Ekstra kurikuler dilaksanakan di luar jam pembelajaran dan setiap peserta
didik hanya boleh mengikuti maksimal 2 kegiatan. Hal ini dimaksudkan agar
kegiatan ekstrakurikuler tidak mengganggu kegiatan intrakurikuler. Berikut ini
adalah kegiatan ekstrakurikuler yang difasilitasi oleh sekolah dan disajikan dalam
bentuk tabel:
No Ekstra Kurikuler
1. Bola Volly
2. Kepramukaan
3. Seni Tari
4. Pencak Silat
5. Marching Band
6. PMR
7. Rohis
8. Badminton
9. Tenis Meja
10. Teater
11 Pembawa Acara
12 Kaligrafi
13 Tahfidz
14 Khatib Jum’at
IV
RENCANA PEMBELAJARAN

A. Peraturan Akademik
Kurikulum Operasional SMK Swasta Teladan Tanah Jawamemuat
peraturan akademik tentang persyaratan dan pemilihan konsentrasi, asesmen,
kriteria kenaikan kelas, dan kriteria kelulusan.
1. Pemilihan konsentrasi
Peserta didik dapat memilih salah satu konsentrasi, dengan persyaratan
sebagai berikut.
a. Nilai pada Mapel Dasar-dasar Program Keahlian masing-masing;
b. Minat dan Bakat
c. Rekomendasi Wali Kelas dan
d. Rekomendasi orang tua peserta didik.

2. Assesmen
Prosedur asesmen yang ditetapkan dalam kegiatan asesmen oleh pendidik
dan sekolah sebagai berikut:
a. Assesmen hasil belajar oleh pendidik dilakukan melalui tahapan sebagai
berikut.
1) Perencanaan metode dan teknik asesmen oleh pendidik mengacu
kepada Capaian Pembelajaran.
2) Penyusunan instrumen assesmen disesuaikan dengan perencanaan
metode dan teknik asesmen serta ditelaah/divalidasi oleh sejawat
pendidik mata pelajaran yang sama.
3) Pelaksanaan kegiatan assesmen bersifat fleksibel, menggunakan
strategi, bentuk, dan teknik yang sesuai.
4) Pendidik memfasilitasi pelaksanaan assesmen mandiri oleh
peserta didik pada setiap penyelesaian proses belajar pada setiap
unit kompetensi. Hasil asesmen mandiri diverifikasi oleh pendidik
untuk membantu memastikan kesesuaiannya.
5) Analisis hasil assesmen untuk mengetahui level capaian kompetensi
dan/atau ketuntasan belajar, kelebihan, dan kekurangan
pembelajaran baik tingkat peserta didik maupun tingkat kelas.
6) Pemanfaatan hasil analisis untuk merancang pembelajaran remedial,
pengayaan, dan peningkatan mutu pembelajaran dan kualitas
lulusan.
7) Pelaporan berbentuk profil pencapaian kompetensi peserta didik
dan profil kelas serta angka dan/atau deskripsi capaian belajar.

b. Asesmen hasil belajar peserta didik oleh satuan pendidikan dilakukan


melalui tahapan sebagai berikut.
1) Asesmen hasil belajar peserta didik oleh satuan pendidikan
dilakukan mengacu kepada Capaian Pembelajaran dan turunannya.
2) Penyusunan instrumen asesmen disesuaikan dengan perencanaan
metode dan teknik asesmen serta ditelaah/divalidasi oleh tim yang
ditunjuk oleh satuan pendidikan
3) Pelaksanaan kegiatan asesmen bersifat fleksibel, menggunakan
strategi bentuk, dan teknik yang sesuai.
4) Analisis hasil asesmen untuk mengetahui daya serap materi
pembelajaran pada tingkat peserta didik maupun tingkat kelas
5) Pemanfaatan hasil analisis untuk peningakatan mutu satuan
pendidikan.
6) Pelaporan berbentuk profil kelas, profil satuan pendidikan yang
berupa angka dan/atau deskripsi.
7) Prosedur uji kompetensi meliputi perencanaan, penyusunan
instrumen, pelaksanaan kegiatan, analisis, dan penerbitan sertifikat
kompetensi. Prosedur pengujian dilakukan sesuai ketentuan Lembaga
Sertifikasi Profesi SMK Swasta Teladan Tanah Jawa
Secara umum prosedur pengujian melalui Uji Kompetensi Keahlian
dapat dijelaskan sebagai berikut.
1) Perencanaan metode dan teknik asesmen kepada skema sertifikasi.
2) Pembukaan pendaftaran untuk penetapan peserta uji kompetensi
dilanjutkan dengan asesmen mandiri
3) Penyusunan materi uji kompetensi sesuai dengan skema sertifikasi
4) Validasi materi uji kompetensi oleh tim yang ditunjuk.
5) Penunjukan asesor kompetensi sesuai dengan skema sertifikasi yang
akan diujikan
6) Penetapan Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang telah terverifikasi
7) Asesmen mandiri peserta, bila sudah dilakukan selama proses
pembeajaran, maka dapat digunakan dalam Uji Kompetensi Keahlian
(UKK).
8) Pelaksanaan kegiatan sertifikasi kompetensi menggunakan strategi,
bentuk, dan teknik yang sesuai dengan tujuan sertifikasi kompetensi.
9) Penerbitan sertifikat kompetensi bagi peserta uji yang
dinyatakan kompeten
10) Pemanfaatan hasil analisis sertifikasi kompetensi dapat digunakan
untuk pemetaan mutu program, dan perumusan kebijakan satuan
pendidikan

3. Kriteria Kenaikan Kelas


Yang dimaksud dengan kenaikan kelas adalah pernyataan yang
menegaskan bahwa peserta didik telah kompeten dan berhak melanjutkan
ke kelas selanjutnya.
Pernyataan kompeten ditetapkan berdasarkan pertimbangan kinerja
peserta didik yang meliputi aspek sebagai berikut :

a. Akademik
1. Memperoleh Capaian Pembelajaran
2. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester
pada tahun pembelajaran yang diikuti
3. Tidak terdapat lebih dari 2 mata pelajaran pada kompetensi
pengetahuan, keterampilan, dan/atau sikap yang belum tuntas/belum
baik pada semester kedua.

b. Non akademik:
1) Presentase kehadiran tatap muka pada setiap mata pelajaran
selama satu tahun minimal 90% diperhitungkan dari tatap muka
tanpa memperhatikan ketidakhadiran karena sakit atau alasan
tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku,
2) Sikap/kepribadian minimal B (ada peningkatan/perubahan sikap
kearah lebih baik terkait dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa
serta nilai-nilai kewirausahaan) serta tidak terlibat narkoba,
perkelahian/tawuran dan tidak melawan tenaga pendidik/tenaga
kependidikan secara fisik atau non fisik dan tidak terlibat tindak
criminal
3) Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan sekurang-kurangnya
BAIK.

Kriteria lain yang ditentukan terkait dengan kenaikan kelas,


Pesyaratan kenaikan kelas ditetapkn sebagai berikut;
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada
tahun pelajaran yang diikuti.
2) Nilai (deskripsi) sikap sekurang-kurangnya BAIK sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan satuan pendidikan
3) Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan sekurang-kurangnya BAIK.
4) Tidak memiliki lebih dari dua mata pelajaran yang masing-masing
nilai kompetensi pengetahuan dan/atau kompetensi keterampilannya di
bawah Ketuntasan Belajar (KB).Apabila ada mata pelajaran yang tidak
mencapai ketuntasan belajar pada semester ganjil, nilai akhir diambil
dari rerata semester ganjil dan genap pada semester tersebut.
5) Kenaikan kelas peserta didik SMK Swasta SWASTA TELADAN TANAH
JAWA ditentukan berdasarkan rapat Dewan Guru

4. Kriteria Kelulusan
Peserta didik dinyatakan lulus dari SMK Swasta SWASTA TELADAN TANAH
JAWA setelah memenuhi kriteria:

1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;


Peserta didik dinyatakan menyelesaikan seluruh program pembelajaran
sebagaimana dimaksud adalah apabila telah menyelesaikan
pembelajaran dari kelas X sampai dengan kelas XII;
2) Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik
Nilai sikap/perilaku peserta didik sebagaimana dimaksud adalah nilai
prilaku siswa selama mengikuti kegiatan belajar di SMK Swasta
SWASTA TELADAN TANAH JAWA sebagaimana tercantum dalam buku
rapot semester I sampai dengan VI
3) Lulus Ujian Sekolah
Peserta didik dinyatakan lulus dari SMK Swasta SWASTA TELADAN
TANAH JAWA apabila telah memenuhi kriteria kelulusan Ujian
Sekolah yang ditetapkan oleh SMK Swasta SWASTA TELADAN TANAH
JAWA berdasarkan perolehan Nilai Ujian Sekolah.
Nilai Ujian Sekolah dimaksud di atas diperoleh dari Nilai ujian Sekolah
pada semua mata pelajaran adalah Nilai Ujian Sekolah pada semua
mata pelajaran yang diujikan minmal 70 (Tujuh Puluh)Kelulusan peserta
didik dari SMK Swasta SWASTA TELADAN TANAH JAWA ditentukan
berdasarkan rapat Dewan Guru, dan ditetapkan setelah satuan
pendidikan menerima hasil UAS (Ujian Akhir Sekolah) dan UKK (Uji
Kompetensi Kejuruan) peserta didik yang bersangkutan melawan tenaga
pendidik/tenaga kependidikan secara fisik atau non fisik dan tidak
terlibat tindak kriminal.
4) Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan sekurang-kurangnya BAIK.
Kriteria lain yang ditentukan terkait dengan kenaikan kelas,
Pesyaratan kenaikan kelas ditetapkn sebagai berikut;

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester


pada tahun pelajaran yang diikuti.
b. Nilai (deskripsi) sikap sekurang-kurangnya BAIK sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan satuan pendidikan.
c. Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan sekurang-kurangnya
BAIK.
d. Tidak memiliki lebih dari dua mata pelajaran yang masing-
masing nilai kompetensi pengetahuan dan/atau kompetensi
keterampilannya di bawah Ketuntasan Belajar (KB).Apabila ada
mata pelajaran yang tidak mencapai ketuntasan belajar pada
semester ganjil, nilai akhir diambil dari rerata semester ganjil
dan genap pada semester tersebut.
5) Kenaikan kelas peserta didik SMK Swasta SWASTA TELADAN TANAH
JAWA ditentukan berdasarkan rapat Dewan Guru
B. Kalender Pendidikan
C. Pengelolaan Pembelajaran

1. Pengelolaan Capaian Pembelajaran


a. Guru bersama instruktur industri menganalisis kedalaman dan
keluasaan capaian pembelajaran (CP) yang harus dikuasai oleh peserta
didik, meliputi softskills, hardskills, dan karakter dalam bidang teknik
informasi;
b. Guru bersama instruktur industri menetapkan prosentase
pembelajaran aspek softskills dan hardskills. Untuk kelas X, semester
1, muatan softskills 70% dan hardskills 30%, sedangkan semester 2,
muatan softskills 60% dan hardskills 40%
c. Guru bersama instruktur industri mengurutkan kegiatan belajar
yang harus dilakukan oleh peserta didik;
d. Guru bersama instruktur industri mengidentifikasi kalender
pendidikan yang telah disusun sekolah, untuk sinkronisasi dengan
kegiatan belajar peserta didik
e. Guru bersama instruktur industri membuat jadwal pelajaran
sesuai urutan kegiatan belajar peserta didik dan kalender pendidikan;
f. Guru bersama instruktur industri menganalisis dan menetapkan
strategi pembelajaran, meliputi: (1) tempat belajar di kelas, ruangan
praktik, industri; (2) belajar kelompok dan individu; (3) luring dan
daring;
g. Guru bersama instruktur industri menginventarisir sumber-
sumber belajar, antara lain sumber belajar berupa cetak, audio, dan
audio visual untuk mendukung ketercapaian pembelajaran;
h. Dalam hal kajian pengelolaan capaian pembelajaran dilakukan
oleh guru tanpa melibatkan instruktur industri, maka guru wajib
mengkomunikasikan hasil kajiannya kepada instruktur industri.

2. Pengelolaan Peserta Didik


a. Guru atau guru bersama instruktur industri menganilis karakter
belajar peserta didik
b. Guru atau guru bersama instruktur industri mengelompokan peserta
didik berdasarkan karakter atau pertimbangan lainnya, seperti
taskplanninggroups, teachinggroups, seatinggroups,
jointlearninggroups, collaborative-groups
c. Dalam hal kajian pengelolaan peserta didik dilakukan oleh guru
tanpa melibatkan instruktur industri, maka guru wajib
mengkomunikasikan hasil kajiannya kepada instruktur industri.
3. Pengolaan Pengajar
a. Guru atau guru bersama instruktur industri menganalisis dan
menetapkan kegiatan belajar yang akan diampu oleh guru dan
instruktur industri;
b. Guru atau guru bersama instruktur industri membuat jadwal
pembelajaran yang akan diampu oleh guru dan instruktur industry
c. Dalam hal kajian pengelolaan pengajar dilakukan oleh guru
tanpa melibatkan instruktur industri, maka guru wajib
mengkomunikasikan hasil kajiannya kepada instruktur industri.
4. Pengelolaan Sumber Belajar
a. Guru atau guru bersama instruktur industri menetapkan sumber-
sumber belajar yang akan dibuat oleh guru dan instruktur industry;
b. Guru atau guru bersama instruktur industri menetapkan
jadwal pembuatan sumber-sumber belajar;
c. Dalam hal kajian pengelolaan sumber belajar dilakukan oleh guru
tanpa melibatkan instruktur industri, maka guru wajib
mengkomunikasikan hasil kajiannya kepada instruktur industri.
5. Pengelolaan Link And Match
a. Kurikulum disusun bersama dan berstandar DUNIA KERJA.
Penguatan aspek softskills dan karakter kebekerjaan untuk
melengkapi aspek hardskills yang sesuai kebutuhan DUNIA KERJA;
b. Pembelajaran berbasis riil dari DUNIA KERJA (PjBL) sejak
awal. Memastikan hardskills akan disertai softskills dan karakter
kesiapan kerja yang kuat;
c. Jumlah dan peran guru/ahli dari DUNIA KERJA ditingkatkan
secara signifikan, minimal mencapai 50 jam/semester/program
keahlian;
d. Magang/praktik kerja lapangan (PKL) minimal satu semester;
e. Sertifikasi kompetensi yang sesuai standar dan kebutuhan DUNIA
KERJA, baik bagi lulusan maupun guru;
f. Guru secara rutin mendapatkan update teknologi dan pelatihan
dari DUNIA KERJA untuk proses belajar mengajar;
g. Riset terapan yang bermula dari kasus atau kebutuhan nyata
DUNIA KERJA dan masyarakat, sebagai basis teaching
industry/teaching factory, berkolaborasi dengan DUNIA KERJA dan
stakeholders;
h. Komitmen serapan lulusan oleh DUNIA KERJA
V
PENDAMPINGAN, EVALUASI DAN PENGEMBANGAN
PROFESIONAL

A. Pendampingan
Pendampingan pengembangan diri bagi guru dikembangkan melalui
supervisi akademik dan klinis.
1. Supervisi Akademis
Supervisi akademik adalah suatu proses pengawasan yang dilakukan oleh
seseorang (biasanya Kepala Sekolah) kepada guru, yang bertujuan untuk
menguatkan dan meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar di sekolah, dan
pada gilirannya akan berkontribusi untuk meningkatkan kualitas proses belajar
peserta didik.

Melalui kegiatan supervisi akademik, kepala sekolah memastikan bahwa guru


melaksanakan tugas mengajar mereka dengan baik dan siswa menerima layanan
pembelajaran yang terbaik. Melalui supervisi akademik, guru diharapkan dapat
meningkatkan kualitas proses pembelajaran, dan kepala sekolah juga dapat
membuat program pengembangan profesionalisme guru. Hal ini dapat dicapai bila
guru mendapatkan bantuan dari kepala sekolah dalam mengembangkan
kemampuannya mengelola proses pembelajaran dalam rangka pencapaian tujuan
pembelajaran.

Dalam pelaksanaan supervisi akademik, kepala sekolah berlaku adil terhadap


semua guru tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, status
sosial ekonomi, dan yang berkebutuhan khusus dalam mengembangkan
kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran.

Pengembangan profesionalsime guru dalam konteks supervisi akademik tidak


hanya fokus pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan mengajar guru,
tetapi juga pada pembaharuan komitmen (commitment), kemauan (willingness),
dan motivasi (motivation) guru. Peningkatkan pada kemampuan dan motivasi kerja
guru tentu akan berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran.
Minimal terdapat 3 (tiga) tujuan supervisi akademik dalam peningkatan kualitas
pembelajaran, yaitu sebagai berikut.
1. Supervisi akademik dilaksanakan untuk membantu guru meningkatkan
kemampuan profesionalnya, yang mencakup pengetahuan akademik,
pengelolaan kelas, keterampilan proses pembelajaran, dan dapat
menggunakan semua kemampuannya ini untuk memberikan
pengalaman belajar yang berkualitas bagi peserta didik.
2. Supervisi akademik dilakukan untuk memeriksa atau memastikan proses
pembelajaran di sekolah berjalan sesuai ketentuan dan tujuan yang
ditetapkan. Kegiatan pengawasan ini dapat dilakukan melalui kunjungan
ke kelas-kelas di saat guru sedang mengajar, percakapan pribadi dengan
guru, teman sejawatnya, maupun dengan peserta didik.
3. Supervisi akademik dilakukan untuk mendorong guru meningkatkan
kompetensinya, melaksanakan tugas mengajarnya dengan lebih baik
dengan menerapkan pengetahuan dan keterampilannya, dan memiliki
perhatian yang sungguh-sungguh (commitment) terhadap tugas dan
tanggung jawabnya sebagai guru.

Supervisi akademik berkaitan erat dengan pembelajaran berkualitas, karena


proses pembelajaran yang berkualitas memerlukan guru yang profesional, dan guru
profesional dapat dibentuk melalui supervisi akademik yang efektif. Guru sebagai pelaku
utama dalam proses pembelajaran dapat ditingkatkan profesionalitasnya melalui
supervisi akademik sehingga tercapai tujuan pembelajaran.
Melalui supervisi akademik, refleksi praktis untuk asesmen unjuk kerja
guru dapat dilaksanakan, kesulitan dan permasalahan dalam proses
pembelajaran dapat diidentifikasi, informasi mengenai kemampuan guru
dalam mengelola kegiatan pembelajaran dapat diketahui, dan program
tindak lanjut untuk pengembangan profesionalitas guru dapat disusun.
Dengan demikian, supervisi akademik adalah bagian dari proses
pengembangan keberlanjutan profesionalitas guru agar semakin mampu
menyediakan layanan belajar yang berkualitas bagi peserta didik.

2. Supervisi Klinis
Supervisi klinis adalah supervisi akademik yang menggunakan model pendekatan
berbasis permintaan/kebutuhan guru. Supervisi klinis berlangsung dalam bentuk
hubungan tatap muka antara kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala
sekolah/pengawas dan guru. Fokus pengamatan pada saat supervisi klinis adalah
hal yang menjadi permasalahan bagi guru yang disupervisi, dan pengamatan
dilakukan secara teliti dan mendetail.

Hubungan antara kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala


sekola/pengawas sebagai supervisor dan guru sebagai hubungan kolegial, bukan
atasan bawahan, karena supervisi klinis dilakukan secara bersama antara kepala
sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala sekolah/pengawas dan guru. kepala
sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala sekolah/pengawas melakukan supervisi
klinis atas dasar permintaan guru yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan
proses pembelajaran, karena itu kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala
sekola/pengawas dalam melaksanakan supervisi didasarkan pada semangat tolong
menolong. Langkah-langkah yang dilakukan dalam supervisi klinis meliputi langkah
awal, observasi, dan umpan balik.

a. Tahap Pertemuan Awal


Pertemuan awal, bertujuan agar kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk
kepala sekola/pengawas dan guru bersama-sama mengembangkan kerangka
kerja observasi kelas yang akan dilaksanakan. Guru yang akan disupervisi
menyiapkan CP dan ATP, dan kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala
sekola/pengawas sebagai supervisor mempelajari dan memahami tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. Langkah selanjutnya menetapkan waktu dan
tempat pelaksanaan supervisi, proses pelaksanaan pembelajaran, dan
menentukan aspek-aspek yang akan diobservasi dan cara mengobservasinya.
Hasil akhir pertemuan awal ini adalah kesepakatan (contract) kerja antara
supervisor dan guru.
b. Tahap Observasi Pembelajaran
Tahap kedua dalam proses supervisi klinis adalah mengamati proses
pembelajaran secara sistematis dan objektif, dimana supervisor mengamati guru
mengajar sebagaimana digariskan dalam ATP. Aspek-aspek yang akan
diobservasi harus sesuai dengan hasil diskusi antara supervisor dan guru pada
pertemuan awal.

c. Tahap Pertemuan Balikan


Pertemuan balikan atau pertemuan pemberian umpan balik dilakukan segera
setelah melaksanakan observasi proses pembelajaran, dengan ketentuan bahwa
hasil observasi sudah dianalisis terlebih dahulu. Tujuan utama pertemuan
balikan ini adalah bersama-sama membahas hasil pengamatan proses belajar-
mengajar yang dilakukan oleh sekolah. Inti pembicaraan dalam pertemuan
balikan ini difokuskan pada identifikasi dan analisis persamaan dan perbedaan
antara perilaku guru dan peserta didik yang diharapkan dengan perilaku aktual
guru dan peserta didik, serta membuat keputusan tentang apa dan bagaimana
langkah yang seharusnya diambil untuk menindaklanjuti perbedaan tersebut.

B. Evaluasi
Evaluasi di SMK Swasta Teladan Tanah Jawadikategorikan menjadi 2 (dua),
yaitu evaluasi pembelajaran dan evaluasi kurikulum.
1. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran dimaksudkan untuk mendapatkan data dan informasi
yang diperlukan dalam menentukan sejauh mana dan bagaimana
pembelajaran yang telah berjalan agar dapat membuat asesmen
(judgement) dan perbaikan yang dibutuhkan untuk memaksimalkan hasil
pembelajaran peserta didik.

Tujuan dari evaluasi pembelajaran adalah antara lain untuk: (1) meningkatkan
hasil belajar, keterlibatan, dan kepuasan belajar peserta didik; (2)
menunjukkan kekuatan dari program belajar sebagai implementasi
kurikulum operasional; (3) mengevaluasi perubahan terkini dari
implementasi yang dilakukan; (4) mengidentifikasi program belajar yang
perlu diperbaiki; (5) mengukur ketercapaian visi dan misi lewat program
yang diajarkan di sekolah; dan (6) sarana pemberian umpan balik pada
kompetensi mengajar guru, yang selaras dengan tujuan dan kebutuhan
belajar peserta didik.

Beberapa aspek yang ditinjau dalam evaluasi pembelajaran antara lain: (1) alur
pembelajaran dan tujuan pembelajaran; (2) pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang akan disasar; (3) sumber materi ajar, perlengkapan visual
maupun auditori, kesesuaian dengan tahapan perkembangan anak; (4)
persepsi peserta didik dalam proses belajar; (5) persepsi DUNIA KERJA dalam
melihat perkembangan penguasaan kompetensi; dan (6) persepsi orang tua
peserta didik dalam melihat perkembangan peserta didik.

Beberapa cara yang ditempuh dalam melakukan evaluasi pembelajaran antara


lain sebagai berikut.
a. Kolaboratif: Melibatkan seluruh stakeholder sekolah.
b. Reflektif: Melihat kembali pencapaian dan kekurangan dari berbagai
aspek, jujur, dan berdasarkan bukti.
c. Berdasarkan Data: Membuat kesimpulan berdasarkan fakta yang
ditelaah secara seksama.
d. Berpusat pada Anak: Mengedepankan kepentingan anak dalam
mengambil kesimpulan maupun keputusan.
e. Fokus pada perbaikan dan pengembangan kompetensi peserta didik.

Kegiatan evaluasi pembelajaran melibatkan berbagai pihak, agar hasilnya


objektif dan mendalam. Pihak-pihak yang terlibat tersebut antara lain:
guru mata pelajaran umum dan kejuruan, wakasek bidang kurikulum,
kepala sekolah, peserta didik, orang tua peserta didik, dan duniindustry,
dunia usaha, dan Dunia Kerja.
Langkah terakhir dari evaluasi pembelajaran adalah refleksi dan
pemberian umpan balik, yang dilakukan secara terus menerus dalam
keseharian belajar mengajar. Guru diwajibkan untuk melakukan refleksi
mandiri terhadap kriteria kesuksesan yang telah ditetapkan (Capaian
Pembelajaran, ATP, profil Pelajar Pancasila). Beberapa pertanyaan yang
dapat digunakan guru dalam melakukan evaluasi pembelajaran antara lain
data apa yang dibutuhkan dalam proses evaluasi?; Bagaimana
program/pembelajaran dijalankan?; Faktor apa saja yang memengaruhi
keberhasilan program/pembelajaran?; Faktor apa saja yang menjadi
tantangan pelaksanaan program/pembelajaran?; Apa saja hal-hal yang
dibutuhkan untuk meningkatkan keberhasilan pembelajaran?; Bagaimana
pemimpin satuan pendidikan dapat mendukung pengembangan
profesional guru?; Apa saja yang sudah dilakukan dengan baik dalam
pelaksanaan pembelajaran?; Faktor apa saja yang mempengaruhinya?;
dan Apa yang perlu diperbaiki ke depannya? Guru dapat mengembangkan
pertanyaan-pertanyaan lainnya yang dirasa dapat mengumpulkan data
yang lebih akurat dan mendalam.

2. Evaluasi Kurikulum
Kurikulum operasional SMK Swasta Teladan Tanah Jawadievaluasi secara
periodik, untuk mendapatkan perbaikan sesegera mungkin. Guru dan/atau
instuktur industri setiap hari membuat catatan anekdotal secara informal
mengenai bagaimana proses belajar berjalan, bagaimana tujuan belajar
tercapai, bagaimana peserta didik merespon proses kegiatan belajar,
bagaimana persepsi Dunia Kerja. Setelah melakukan asesmen formatif,
secara individual maupun tim, guru dan/atau instruktur industri mereview
proses belajar dan tercapainya tujuan dan melakukan perbaikan maupun
penyesuaian terhadap proses belajar untuk setiap unit pembelajaran. Setiap
akhir semester, dan/atau instruktur industri dan tim melihat kontinum
pencapaian, serta setiap akhir tahun pembelajaran, dan/atau instruktur
industri dan tim melakukan evaluasi terhadap pencapaian satu tahun dan
bagaimana hal tersebut berkontribusi dengan tujuan sekolah, serta visi dan
misi sekolah. Sumber-sumber informasi yang dapat digunakan dalam
melakukan evaluasi kurikulum antara lain data asesmen: hasil asesmen
peserta didik per unit; projek peserta didik; survey lulusan; refleksi proses
belajar oleh dan/atau instruktur industri; observasi Kepala Sekolah; karya
yang dihasilkan peserta didik; portofolio peserta didik, dan pameran karya
hasil belajar peserta didik.

Dalam pengumpulan informasi untuk evaluasi kurikulum operasional


sekolah dilakukan dengan berbagai metode antara lain: belajar mandiri;
melakukan asesmen berupa refleksi mandiri secara individual terhadap
kriteria kesuksesan yang telah ditetapkan (tujuan belajar, capaian
pembelajaran, ATP, profil pelajar pancasila); focusgroupdiscussion dan
dialog data per level ajar; melakukan diskusi secara berkelompok untuk
melihat hubungan antar data yang dimiliki pada catatan anekdotal, hasil
belajar peserta didik, serta refleksi dalam self-study, untuk menganalisa
masalah dan menarik kesimpulan, persepsi Dunia Kerja, serta mengambil
keputusan untuk melakukan perbaikan; kuesioner peserta didik;
mengumpulkan persepsi peserta didik terhadap proses, materi/bahan
ajar, serta bagaimana peserta didik memaknai hasil belajarnya; kuesioner
orang tua untuk mengumpulkan persepsi orang tua peserta didik
terhadap perkembangan belajar peserta didik.

C. Pengembangan Profesional
SMK Swasta Teladan Tanah Jawadalam meningkat profesional guru dilakukan
dengan berbagai program, antara lain sebagai berikut.
1. Sertifikasi guru
SMK Swasta Teladan Tanah Jawamemiliki 9 orang guru telah disertifikasi,
sedangkan selebihnya masih dalam proses penilaian dan pengajuan.
Pengajuan sertifikasi guru berdasarkan pada peraturan perundang-
undangan yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Sertifikasi adalah sebagai
penghargaan dan peningkatan profesionalitas guru, sehingga diharapkan
guru yang telah memiliki sertifikasi memiliki etos kerja yang tinggi.
2. Magang Industri
Peningkatan profesionalitas pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) dilakukan
dengan magang industri. Setiap tahun sekolah merancang program magang
bagi PTK. Selain itu setiap PTK juga diberi kesempatan untuk melaksanakan
magang secara mandiri. Magang diutamakan bagi guru kejuruan untuk
meningkatkan kompetensinya.

Perencanaan magang diawali dengan analisis kebutuhan peningkatan


kompetensi guru, selanjutnya disusun prioritas disesuaikan dengan
kemampuan pendanaan sekolah dan kemitraan dengan DUNIA KERJA.
Beberapa Dunia Kerja mitra sekolah memiliki program magang secara
periodik bagi guru kejuruan. Biaya magang yang dilaksanakan atas dasar
kemitraan dilakukan dalam dua strategi, yaitu: (1) magang dengan biaya
penuh dari Dunia Kerja; dan (2) magang dengan sharing pendanaan antara
sekolah dan Dunia Kerja.
3. Pelatihan Kompetensi Pedagogik dan Profesional
Mengirim beberapa guru atau tenaga kependidikan ke lembaga-lembaga
pelatihan seperti Balai Besar Pengembangan Penjamin Mutu Pendidikan
Vokasi (BBPPMPV) Bisnis dan Pariwisata.
4. Studi Banding
SMK Swasta Teladan Tanah Jawasecara berkala memberi kesempatan kepada
PTK untuk studi di industri dan dunia usaha terkait sebagai penambahan
wawasan, khususnya untuk melihat tren karya kecantikan masa kini dan
yang akan datang, profesi dan jabatan yang ada di industri, manajemen
bisnis, pemasaran produk, kemitraan/kolaborasi dalam berbisnis,
kewirausahaan, penerapan teknologi 4.0, serta isu-isu penting lainnya yang
berkaitan dengan industri kecantikan.
5. Kewirausahaan
Sekolah memberi kesempatan pada guru untuk mengembangkan kemampuan
dalam bidang kewirausahaan, melalui peningkatan usaha mandiri yang telah
dilakukan secara individu atau mendorong guru untuk menjadi pengusaha
pemula bekerja sama dengan Dunia Kerja.

Tujuan utama dari program ini adalah agar guru memberikan keteladanan dan
menjadi sosok inspiratif bagi peserta didik, dan diharapkan guru dapat
membimbing peserta didik secara optimaldalam berwirausaha. Jika guru
telah memiliki kemampuan nyata dalam berwirausaha niscaya tidak akan
lagi dianggap hanya memiliki kemampuan teoritis semata.
6. Seminar, lokakarya, dan keterlibatan dalam MGMP
SMK Swasta Teladan Tanah Jawajuga memberi kesempatan kepada guru
kejuruan mengikuti seminar/webinar, lokakarya, kegiatan di MGMP, uji
kompetensi, dan lain-lain secara periodik di sekolah atau di luar sekolah. Hal
tersebut dilakukan dalam rangka memberikan kesempatan pada guru untuk
meningkatkan kompetensi, sehingga diharapkan guru secara terus menerus
meningkatkan kemampuannya.
7. Studi lanjut
Sekolah memberikan kesempatan kepada PTK untuk melanjutkan studi ke
jenjang yang lebih tinggi. Studi lanjut sampai saat ini dilakukan secara
individu, sekolah hanya memberikan regulasi untuk memermudah proses
studinya. Sekolah juga berupaya untuk mencarikan peluang-peluang
beasiswa dari pemerintah, lembaga-lembaga swasta, dan Dunia Kerja.

Anda mungkin juga menyukai