Anda di halaman 1dari 51

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas limpahan rahmat dan hidayah-NYA,
sehingga SMK Yapinda Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat telah dapat mengembangkan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dengan kurikulum 2013 revisi untuk semua Kompetensi
Keahlian di SMK Yapinda.
Kurikulum SMK Yapinda Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat dikumebangkan dengan
berpedoman kepada peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 61 tahun
2014 tentang pengembangan KTSP, dikembangkan berdasarkan panduan yang ditetapkan Bandan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dengan mengacu pada ketentuan Peraturan Pemerintah no. 19
tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, yang diperbaharui dengan peraturan pemerintah No.
13 tahun 2015.
Di samping memperhatian karakter pelaksanaan kurikulum 2013, sekolah mempertimbangkan segenap
sumber daya yang sekolah miliki untuk mewujudkan keunggulan sekolah dengan berpedoman pada
stadar nasional pendidikan. Poros utama pertimbangan adalah bagaimana merumuskan mutu lulusan
yang sekolah harapkan yang kemabangkan dalam bentuk indikator mutu lulusan seagai basis bagi
pengembangan standar yang lainnya.
KTSP ini telah mendapatkan persetujuan dari komite sekolah, telah diketahui oleh pengawas Pembina
dan telah disetujui oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Keluarga besar SMK Yapinda Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat menyampaikan
penghargaan dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan KTSP ini.

Tasikmalaya, Juli 2022


Kepala SMK Yapinda

Ari Ambari Azis Yohana


NUPTK.

i
LEMBAR PENGESAHAN

Dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mendapat pertimbangan Komite Sekolah dan
Unit Layanan DIKMEN Kab. Lombok Timur, selanjutnya para pihak menyatakan bahwa dokumen ini
berlaku mulai tanggal yang ditetapkan pada tahun pelajaran 2022/2023.

Ditetapkan di : Tasikmalaya
Tanggal : Juli 2020

Komite Sekolah, Kepala Sekolah,

H .Ea Ari Mabari Azis Yohana


NUPTK.-

Kepala Bidang Pembina SMK


Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Tasikmalaya

Guru-Baik.Com
NIP.-

ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................... iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. Rasional.....................................................................................................................1
1. Latar Belakang...................................................................................................1
2. Landasan dan Dasar Hukum...............................................................................1
B. Visi SMK Yapinda.....................................................................................................4
C. Misi SMK Yapinda....................................................................................................4
D. Tujuan Pendidikan SMK Yapinda..............................................................................4
1. Tujuan Kompetensi Keahlian TBisnis daring dan pemasaran
2. Tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Rekayasa Perangkat Lunak
3. Tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Bisnis Sepeda Motor...............................4
BAB II. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM.........................................................6
A. Struktur Kurikulum Bisnis Daring Dan Peminatan (terlampir)
B. Struktur Kurikulum Tenik Rekayasa Perangkat Lunak (terlampir)
C. Struktur Kurikulum Teknik Bisnis Sepeda Motor (terlampir)
D. Pegembangan Muatan Lokal .....................................................................................66
E. Pengaturaan Beban Mengajar.....................................................................................70
F. Kalender Pendidikan (terlampir)
G. Pelaporan Hasil Belajar..............................................................................................76
H. Kenaikan Kelas dan Kelulusan ..................................................................................79
BAB III. PEDOMAN AKADEMIK ......................................................................................81
A. Peminatan...................................................................................................................81
B. Perencanaan Pembelajaran.........................................................................................81
C. Penilaian Hasil Belajar...............................................................................................89
D. Ketuntasan Belajar ....................................................................................................93
E. Kegiatan Bimbingan Konseling.................................................................................94
F. Organisasi Kesiswaan................................................................................................99
G. Ekstrakurikuler...........................................................................................................100
BAB IV.EVALUASI PELAKSANAAN KURIKULUM DAN PELAPORAN.....................101
A. Evluasi Keterlaksanaan Kurikulum............................................................................101
B. Evaluasi Ketercapaian Mutu Lulusan.........................................................................102

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasional
1. LatarBelakang
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Penyusunan dokumen bertujuan menyediakan panduan yang berfungsi mengarahkan
pemangku kewenangan pelaksanaan kurikulum 2013 dengan melengkapi dokumen dengan
rasional pengembangan KTSP yang fokus kepada pemenuhan kebutuhan siswa
mengembangkan kompetensi dalam perubahan kehidupan abad ke-21; merumuskan visi, misi,
dan tujuan sekolah untuk mengembangkan keunggulan; mengelola program peminatan; menata
struktur kurikulum, memetakan beban belajar siswa, dan menyusuan pedoman penyelenggaraan
pembelajaran yang meliputi pelaksanaan kegiatan intra dan ekstrkurikuler, pedoman akademik,
dan instrumen evaluasi penyelenggaraan kurikulum.
Pengembangan kurikulum dalam kondisi khusus (pandemi) sekarang ini, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menerbitkan Keputusan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan
Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus. Satuan pendidikan dalam kondisi
khusus dapat menggunakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta
didik. Sehingga, pelaksanaan kurikulum pada kondisi khusus bertujuan untuk memberikan
fleksibilitas bagi satuan pendidikan guna menentukan kurikulum yang sesuai kebutuhan
pembelajaran peserta didik.

2. Landasan dan Dasar Hukum


Sesuai dengan PP Nomor 19 Tahun 2005 jo PP Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar nasional
Pendidikan bahwa penyusunan struktur kurikulum tingkat nasional maupun daerah serta
penyusunan kurikulum tingkat sekolah (K-13) harus menggunakan acuan pada kerangka dasar
kurikulum yang dikembangkan dari Standar Nasional Pendidikan. Perubahan PP Nomor 32
tahun 2013 telah ditegaskan bahwa kerangka dasar kurikulum yang digunakan sebagai dasar
penyusunan kurikulum 2013 meliputi landasan filosofis, landasan sosiologis, landasan yuridis,
dan landasanpedagogis.

4
1) Landasan Filosofis
Pendidikan adalah salah satu wujud kebudayaan manusia yang selalu tumbuh dan
berkembang, tetapi ada kalanya mengalami penurunan kualitas sehingga hancur perlahan-
lahan seiring dengan perkembangan zaman.Kurikulum SMK disusun untuk mengemban
misi agar dapat turut mendukung perkembangan kebudayaan pada arah yang positif.Karena
itu, kurikulum SMK harus memperhatikan beberapa hal mendasar sebagai berikut.
a) Pendidikan harus menanamkan tata nilai yang kuat dan jelas sebagai landasan
pembentukan watak dan perkembangan kehidupan manusia.
b) Pendidikan harus memberikan sesuatu yang bermakna, baik yang ideal maupun
pragmatis, sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
c) Pendidikan harus memberikan arah yang terencana bagi kepentingan bersama
peserta didik, keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara.
Pendidikan menjadi bermakna apabila secara pragmatis dapat mendidik manusia dapat
hidup sesuai dengan zamannya. Pendidikan kejuruan perlu mengajar dan melatih peserta
didik untuk menguasai kompetensi dan kemampuan lain yang dibutuhkan untuk menjalani
kehidupan sebagai modal untuk pengembangan dirinya di kemudian hari. Secara filosofis,
penyusunan kurikulum SMK perlu mempertimbangkan perkembangan psikologis peserta
didik dan perkembangan/kondisi kehidupan sosial budaya masyarakat.
2) Landasan Paedagogis
Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan yang menyiapkan peserta didik menjadi
manusia produktif yang dapat langsung bekerja di bidangnya setelah melalui pendidikan dan
pelatihan berbasis kompetensi.Dengan demikian, pembukaan program diklat di SMK harus
responsif terhadap perubahan pasar kerja. Penyiapan manusia untuk bekerja bukan berarti
menganggap manusia semata-mata sebagai faktor produksi karena pembangunan ekonomi
memerlukan kesadaran sebagai warganegara yang baik dan bertanggung jawab, sekaligus
sebagai warganegara yang produktif.
Pendidikan menengah kejuruan harus dijalankan atas dasar prinsip investasi SDM (human
capital investment). Semakin tinggi kualitas pendidikan dan pelatihan yang diperoleh
seseorang, akan semakin produktif orang tersebut. Akibatnya selain meningkatkan
produktivitas nasional, meningkatkan pula daya saing tenaga kerja di pasar kerja
global.Untuk mampu bersaing di pasar global, sekolah menengah kejuruan harus
mengadopsi nilai-nilai yang diterapkan dalam melaksanakan pekerjaan, yaitu disiplin, taat
azas, efektif, dan efisien.
3) LandasanYuridis
a) Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional;

5
b) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
c) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40 Tahun 2008 tentang Standar Sarana
dan Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan(SMK/MAK);
d) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun
2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
e) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar
Isi;
f) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun
2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
g) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun
2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan;
h) Keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menerbitkan
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 719/P/2020
tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi
Khusus;
i) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
971) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 37 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2O16 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pelajaran pada Kurikulum 2013 Pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 1692);
j) Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama,
Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri nomor: 01/KB/2020, nomor: 516 Tahun
2020, nomor HK.03.01/Menkes/363/2020 dan nomor 440-882 tentang Panduan
Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Pelajaran 2022/2023 dan Tahun Akademik
2022/2023 di Masa Pandemi CovID-19 tanggal 15 Juni 2020.
k) Surat edaran Gubernur NTB No. 420/3320.UM/Dikbud tentang Penyelenggaraan
Pembelajaran di Satuan Pendidikan Pada Tahun Pelajaran 2022/2023 di Masa Pandemi
Covid-19;

B. Visi SMK Yapinda


Terwujudnya Siswa SMK Yapinda Kab. Tasikmalaya sebagai kompetensi yang kompetitif Di
Dunia Usaha dan Dunia Indrustri (DUDI) serta dilandasi Iman dan Taqwa(IMTAQ).

6
C. Misi SMK Yapinda
1) Menumbuhkan disiplin dalam segala kegiatan belajar mengajar dengan aktif dan kreatif dan
inovatif.
2) Mengembangkan potensi sesuai dengan minat dan bakat peserta didik
3) Menjalin kerjasama lembaga,warga sekolah dan Dunia Industri(DUDI) dan Stakeholder dengan
harmonis dan Dinamis
4) Menumbuh kembangkan Etika dan nilai agama dalam kehidupan sehari-hari.
D. Tujuan Pendidikan SMK Yapinda
1. Tujuan Umum Pendidikan SMK Yapinda
1) Mengembangkan program keahlian bidang seni dan industri kreatif dan program keahlian
lain yang ada disekolah.
2) Mencetak insan yang berakhlak mulia, profesional dan berjiwa sosial di masyarakat.
3) Memiliki program kerja dan organisasi sekolah yang sesuai prinsip manajeman..
4) Melaksanakanproses pembalajaran yang efektif dan berkualitas.
5) Menjalin kerjasama yang berkelanjutan dengan Dunia Usaha/Dunia Industri.
2. Tujuan Kompetensi Keahlian Bisnis daring dan Pemasaran

1) Menerapkan prinsip-prinsip bisnis dan etika bisnis secara profesional yang diperlukan
dalam sebuah organisasi bisnis.
2) Memiliki keahlian yang spesifik dalam bidang manajemen ritel dan pelayanan prima yang
semakin dibutuhkan oleh dunia kerja
3) Membekali kompetensi untuk membangun hubungan pelanggan dari mulai prospecting
sampai mempertahankan pelanggan serta menjadikan pelanggan sebagai mitra
perusahaan/lembaga,.
4) Membekali teknik komunikasi dan negosiasi dengan menggunakan teknologi komunikasi.
5) Membekali keterampilan praktis penataan produk (display).
6) Mengoperasikan peralatan bisnis sesuai standar kebutuhan dunia kerja.
7) Memiliki keterampilan administratif bisnis sesuai kebutuhan dunia usaha.
8) Membekali peserta didik untuk sanggup membuka usaha sendiri/mandiri .

3. Tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Rekayasa Perangakat Lunak


1) Menginstalasi Perangkat Komputer Personal dan Menginstal Sistem Operasi dan Aplikasi
Komputer.
2) Mengerti tentang Konsep Algoritma Pemrograman dan Konsep Perangkat Lunak.
3) Merancang Sistem Informasi (Business Process) untuk membangun suatu Software atau
Aplikasi.

7
4) Membangun Software Aplikasi Databases Berbasis Desktop, Web dan Mobile (Android).

4. Tujuan Kompetensi Keahlian Teknik dan Bisnis Sepeda Motor


1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik,
2. Mendidik peserta diklat agar menjadi warga negara yang bertanggungjawab,
3. Mendidik peserta diklat agar dapat menerapkan hidup sehat, memiliki wawasan
pengetahuan dan seni,
4. Mendidik peserta diklat dengan keahlian dan keterampilan agar kompeten dalam bidang
keahlian teknik sepeda motor, agar dapat bekerja baik secara mandiri atau mengisi
lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja
tingkat menengah,
5. Mendidik peserta diklat agar mampu memilih karier, berkompetisi dan mengembangkan
sikap profesional,
6. Membekali peserta diklat dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan sebagai bekal bagi
yang berminat untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi atau universitas

8
BAB II
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum
Pendidikan kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia, serta keterampilan peserta didik untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
sesuai dengan program kejuruannya.Agar dapat bekerja secara efektif dan efisien serta
mengembangkan keahlian dan keterampilan.
Kurikulum SMK/MAK dirancang dengan pandangan bahwa SMA/MA dan SMK/MAK pada
dasarnya adalah satu entitas pendidikan menengah, perbedaannya hanya pada pengakomodasian
minat peserta didik. Oleh karena itu, struktur umum kurikulum SMK/MAK sama dengan struktur
umum kurikulum SMA/MA, berisi 3 kelompok, Kelompok Muatan Nasional, Muatan Kewilayahan
dan Muatan Peminatan.
Pemilihan peminatan Bidang Keahlian dilakukan saat peserta didik mendaftar pada SMK/MAK
yang menyelenggarakan program studi dimaksud.Pemilihan peminatan konsentrasi keahlian
dilakukan pada akhir semester 2, berdasarkan nilai rapor dan/atau rekomendasi guru BK di
SMK/MAK dan/atau hasil tes penempatan (placement test) oleh psikolog. Pada SMK/MAK, Mata
Pelajaran Kelompok Peminatan © terdiri atas:
1) Kelompok Mata Pelajaran Bidang Keahlian(C1),
2) Kelompok Mata Pelajaran Dasar Program Keahlian(C2),
3) Kelompok Mata Pelajaran Paket Keahlian(C3).
Mata pelajaran dan Kompetensi Dasar pada kelompok C2 dan C3 ditetapkan oleh direktorat terkait,
untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi serta kebutuhan dunia usaha dan ndustry.
Untuk MAK, selain ketiga peminatan-peminatan tersebut ditambah dengan Kelompok Peminatan
Keagamaan, diatur lebih lanjut oleh Kementerian Agama.

9
Struktur Kurikulum Bisnis daring dan Pemasaran
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4. Matematika 4 4 4 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya*) 3 3 3 3 4 4
Jumlah A 19 19 15 15 15 15
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 3 3 - - - -
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2 2 - -

Jumlah B 5 5 2 2 - -
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - -
2. Ekonomi bisnis 3 3 - - - -
3. Administrasi Umum 3 3 - - - -
4. IPA
C2. Dasar Program Keahlian
1. Marketing 4 4 - - - -
2. Perencanaan bisnis 4 4 - - - -
3. Komunikasi bisnis 4 4 - - - -

C3. Kompetensi Keahlian


1. Menata Produk - - 4 4 6 6
2. Bisnis Oline - - 7 7 7 7
3. Pengelolaan Bisnis Retail - - 6 6 6 6
4. Administrasi Transaksi - - 7 7 6 6
5. Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 7 7 8 8
Jumlah C 22 22 31 31 33 33
Total 48 48 48 48 48 48

10
Struktur Kurikulum Teknik Rekayasa Perangkat Lunak
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4. Matematika 4 4 4 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya*) 3 3 3 3 4 4
Jumlah A 19 19 15 15 15 15
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 3 3 - - - -
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2 2 - -

Jumlah B 5 5 2 2 - -
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - -
2. Fisika 3 3 - - - -
3. Kimia 3 3 - - - -
C2. Dasar Program Keahlian
1. System computer 2 2 - - - -
2. Computer dan jaringan dasar 5 5 - - - -
3. Pemograman dasar 3 3 - - - -
4. Dasar denasin grafis 3 3
C3. Kompetensi Keahlian
1. Pemodelan perangkat lunak - - 4 4 - -
2. Basis data - - 4 4 4 4
3. Pemograman berorientasi objek - - 8 8 8 8
4. Pemograman web dan perangakt bergerak - - 8 8 13 13
5. Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 7 7 8 8
Jumlah C 22 22 31 31 33 33
Total 48 48 48 48 48 48

11
Struktur Kurikulum Teknik dan Bisnis Sepeda Motor
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4. Matematika 4 4 4 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya*) 3 3 3 3 4 4
Jumlah A 19 19 15 15 15 15
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 3 3 - - - -
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2 2 - -

Jumlah B 5 5 2 2 - -
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - -
2. Fisika 3 3 - - - -
3. Kimia 3 3 - - - -
C2. Dasar Program Keahlian
1. Gambar Teknik Otomotif 4 4 - - - -
2. Teknologi Dasar Otomotif 4 4 - - - -
3. Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif 5 5 - - - -
4. Mulok 2 2
C3. Kompetensi Keahlian
1. Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor - - 8 8 8 8
2. Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor - - 8 8 4 4
3. Pemeliharaan Kelistrikan Sepeda Motor - - 8 8 7 7
4. Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor - - - - 6 6
5. Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 7 7 8 8
Jumlah C 22 22 31 31 33 33
Total 48 48 48 48 48 48

12
B. Muatan Kurikulum
Muatan K-13 terdiri atas muatan kurikulum pada tingkat nasional, muatan kurikulum pada tingkat
daerah, dan muatan kekhasan satuan pendidikan.
1. Muatan Kurikulum pada Tingkat Nasional
Muatan kurikulum pada tingkat nasional yang dimuat dalam K-13 adalah sebagaimana yang
diatur dalam ketentuan:
1. untuk SD/MI mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67
Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur KurikulumSD/MI;
2. untuk SMP/MTs mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68
Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur KurikulumSMP/MTs;
3. untuk SMA/MA mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69
Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur KurikulumSMA/MA;
4. untuk SMK/MAK mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur KurikulumSMK/MAK;

2. Muatan Kurikulum pada Tingkat Daerah


Muatan kurikulum pada tingkat daerah yang dimuat dalam K-13 terdiri atas sejumlah bahan
kajian dan pelajaran dan/atau mata pelajaran muatan lokal yang ditentukan oleh daerah yang
bersangkutan.Penetapan muatan lokal didasarkan pada kebutuhan dan kondisi setiap daerah,
baik untuk provinsi maupun kabupaten/kota.
Muatan lokal yang berlaku untuk seluruh wilayah provinsi ditetapkan dengan peraturan
gubernur.Begitu pula halnya, apabila muatan lokal yang berlaku untuk seluruh wilayah
kabupaten/kota ditetapkan dengan peraturan bupati/walikota.
3. Muatan Kekhasan Satuan Pendidikan
Muatan kekhasan satuan pendidikan berupa bahan kajian dan pelajaran dan/atau mata pelajaran
muatan lokal serta program kegiatan yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang bersangkutan
dengan mempertimbangkan kebutuhan pesertadidik.

A. Standar KompetensiLulusan (SKL)


Lulusan SMK diharapkan memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagaiberikut.

13
Standar Kompetensi Lulusan untuk jenjang SMK
SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C

Dimensi Kualifikasi Kemampuan

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak


mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif


dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
serta dampak fenomena dan
kejadian.
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam
ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di
sekolahsecara mandiri.

B. Kompetensi Inti dan Komptensi Dasar Muatan Nasional


1. Kompetensi Inti Muatan Nasional dan Muatan Kewilayahan
Kompetensi Inti meningkat seiring dengan meningkatnya usia peserta didik yang
dinyatakan dengan meningkatnya kelas. Melalui Kompetensi Inti, integrasi vertikal
berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga. Sebagai anak tangga
menuju ke kompetensi lulusan multidimensi, Kompetensi Inti juga memiliki
multidimensi.Untuk kemudahan operasionalnya, kompetensi lulusan pada ranah sikap
dipecah menjadi dua.Pertama, sikap spiritual yang terkait dengan tujuan pendidikan
nasional membentuk peserta didik yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia.Kedua,
sikap sosial yang terkait dengan tujuan pendidikan nasional membentuk peserta didik yang
mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab.
Rumusan Kompetensi Inti dalam buku ini menggunakan notasi:
 KI-1 untuk Kompetensi Inti sikap spiritual,
 KI-2 untuk Kompetensi Inti sikap sosial
 KI-3 untuk Kompetensi Inti pengetahuan
 KI-4 untuk Kompetensi Inti keterampilan

14
URAIAN KOMPETENSI INTI UNTUK SMK

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI


KELAS X KELAS XI KELAS XII
1. Menghayati dan 1. Menghayati dan 1. Menghayati dan
mengamalkanajaranagama mengamalkanajaranagama mengamalkanajaranagama
yang dianutnya. yang dianutnya. yang dianutnya.
2. Menghayati dan 2. Menghayati dan 2. Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, mengamalkan perilaku mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung- jawab, jujur, disiplin, tanggung- disiplin, tanggung- jawab,
peduli (gotong royong, jawab, peduli (gotong peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), royong, kerjasama, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro- toleran, damai), santun, santun, responsif dan pro-
aktif dan menunjukan sikap responsif dan pro-aktif dan aktif dan menunjukan sikap
sebagai bagian dari solusi menunjukan sikap sebagai sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan bagian dari solusi atas atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam dalam menempatkan diri cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia. sebagai cerminan bangsa pergaulan dunia.
dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan 3. Memahami, menerapkan, 3. Memahami, menerapkan,
dan menganalisis dan menganalisis menganalisis, dan
pengetahuan faktual, pengetahuan faktual, mengevaluasi pengetahuan
konseptual, dan prosedural konseptual, prosedural, faktual, konseptual,
berdasarkan rasa ingin dan metakognitif prosedural, dan metakognitif
tahunya tentang ilmu berdasarkan rasa ingin dalam ilmu pengetahuan,
pengetahuan, teknologi, tahunya tentang ilmu teknologi, seni,budaya, dan
seni, budaya, dan pengetahuan, teknologi, humaniora dengan wawasan
humaniora dalam wawasan seni, budaya, dan kemanusiaan, kebangsaan,
kemanusiaan, kebangsaan, humaniora dalam wawasan kenegaraan, dan peradaban
kenegaraan, dan peradaban kemanusiaan, kebangsaan, terkait penyebab fenomena
terkait penyebab fenomena kenegaraan, dan peradaban dan kejadian dalam bidang
dan kejadian dalam bidang terkait penyebab fenomena kerja yang spesifik untuk

15
kerja yang spesifikuntuk dan kejadian dalam bidang memecahkanmasalah.
memecahkan masalah kerja yang spesifikuntuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar,dan 4. Mengolah, menalar,dan 4. Mengolah, menalar,menyaji,
menyaji dalam ranah menyaji dalam ranah dan mencipta dalam ranah
konkret dan ranah abstrak konkret dan ranah abstrak konkret dan ranah abstrak
terkait dengan terkait dengan terkait dengan
pengembangan dari yang pengembangan dari yang pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah dipelajarinya di sekolah dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu secara mandiri, bertindak secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik secara efektif dan kreatif, melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan dan mampu melaksanakan di bawah pengawasan
langsung. tugas spesifik di bawah langsung.
pengawasan langsung.

16
2. Kompetensi Dasar Muatan Nasional
Dalam mendukung Kompetensi Inti, capaian pembelajaran mata pelajaran diuraikan
menjadi kompetensi-kompetensi dasar.Pencapaian Kompetensi Inti adalah melalui
pembelajaran kompetensi dasar yang disampaikan melalui mata pelajaran.Rumusannya
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta
ciri dari suatu mata pelajaran. Sebagai pendukung pencapaian Kompetensi Inti, kompetensi
dasar dikelompokkan menjadi empat sesuai dengan rumusan Kompetensi Inti yang
didukungnya, yaitu:
1. kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangkamenjabarkanKI-
1;
2. kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkanKI-2;
3. kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-
3;dan
4. kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkanKI-
4.
Uraian kompetensi dasar yang rinci ini adalah untuk memastikan bahwa capaian
pembelajaran tidak berhenti sampai pengetahuan saja, melainkan harus berlanjut ke
keterampilan, dan bermuara pada sikap. Melalui Kompetensi Inti, tiap mata pelajaran
ditekankan bukan hanya memuat kandungan pengetahuan saja, tetapi juga memuat
kandungan prosesyang berguna bagi pembentukan keterampilannya.

17
1. Kompetensi Dasar Muatan Lokal (Budaya dan Bahasa Daerah)
KOMPETENSI INTI4
KOMPETENSI INTI3 (PENGETAHUAN)
(KETERAMPILAN)
3.1     Mengidentifikasi, memahami, dan 4.1 Menginterpretasi, menanggapi dan
menganalisis teks nonsastra (berita, mengekspresikan isi teks
artikel, laporan, dan lainnya) secara nonsastra secara lisan dan tulis
lisan dan tulis.
4.2 Menginterpretasi, menanggapi dan
3.2    Mengidentifikasi, memahami, dan mengekspresikan teks sastra
menganalisis unsur intrinsik maupun modern dan klasik (wayang /
ekstrinsik teks sastra klasik dan topѐng ḍhâlâng) sesuai isi
modern secara lisan dan tulis. secara lisan dan tulis.
3.3  Memahami karakteristik bahasa lisan 4.3 Bermain peran, berdialog, atau
dalam kegiatan bermain peran, dialog, berdiskusi sesuai tatakrama
dan berdiskusi sesuai dengan
tatakrama.
3.4  Mengidentifikasi, memahami, dan 4.4 Membandingkan penggunaan
menganalisis penggunaan bahasa bahasa dalam teks sastra dan non
dalam teks sastra dan non sastra secara sastra secara lisan dan tulis.
lisan dan tulis.
3.5 Mengidentifikasi, memahami, dan 4.5 Menyusun paragraf menggunakan
menganalisis teks beraksara aksara
3.6 Mengidentifikasi, memahami, dan 4.6 Membaca, mencipta, dan
menganalisis puisi tradisional atau mempublikasikan puisi
modern sesuai dengan karakteristik. tradisional atau modern.
4.1  Menginterpretasi, menanggapi dan
3.1 Mengidentifikasi, memahami, dan memperagakan teks drama, puisi,
menganalisis teks drama, prosa atau dan prosa sesuai isi dengan
puisi sesuai kaidah. bahasa yang komunikatif.
3.2 Mengidentifikasi, memahami, dan 4.2  Menanggapi peristiwa budaya
menganalisis peristiwa budaya daerah daerah sesuai dengan
sesuai dengan karakteristiknya. karakteristiknya.
4.3  Menyajikan kegiatan sebagai
3.3 Mengidentifikasi, memahami, pewara atau berpidato dengan
menganalisis teks pewara atau pidato menggunakan tata krama sesuai
sesuai kaidah. dengan konteks budaya.

18
3.4 Mengidentifikasi, memahami, 4.4        Menginterpretasi nilai-nilai
menganalisis nilai-nilai moral yang moral yang terkandung dalam
terkandung dalam tembang macapat tembang macapat.
3.5 Mengidentifikasi, memahami, dan 4.4      Membaca cepat teks wacana
menganalisis teks aksara sastra atau nonsastra beraksara
Jawa/carakan Madhurâ sesuai kaidah Jawa/carakan Madhurâ
3.6 Mengidentifikasi, memahami, dan 4.6 Membaca, mencipta, dan
menganalisis puisi tradisional atau mempublikasikan puisi
modern sesuai dengan karakteristik. tradisional atau modern.
3.7 Mengidentifikasi, memahami, dan 4.4  Menanggapi peristiwa budaya
menganalisis peristiwa budaya daerah daerah sesuai dengan
sesuai dengan karakteristiknya. karakteristiknya.
4.5  Menyajikan kegiatan sebagai
3.8 Mengidentifikasi, memahami, dan pewara atau berpidato dengan
menganalisis karya fiksi dan nonfiksi menggunakan tata krama sesuai
secara lisan dan tulis dengan konteks budaya.
3.9 Mengidentifikasi, memahami, 4.5        Menginterpretasi nilai-nilai
menganalisis nilai-nilai moral yang moral yang terkandung dalam
terkandung dalam tembang macapat tembang macapat.
3.10 Mengidentifikasi, memahami, dan 4.5      Membaca cepat teks wacana
menganalisis teks aksara sastra atau nonsastra beraksara
Jawa/carakan Madhurâ sesuai kaidah Jawa/carakan Madhurâ
3.11 Mengidentifikasi, memahami, dan 4.6 Membaca, mencipta, dan
menganalisis puisi tradisional atau mempublikasikan puisi
modern sesuai dengan karakteristik. tradisional atau modern.

19
C. Pengaturan Beban Belajar
1. Pada awal tahun pelajaran, SMK Yapinda melakasanakan Pembelajaran dalam Kondisi Khusus
tetap berdasarkan prinsip:
a. aktif yaitu pembelajaran mendorong keterlibatan penuh Peserta Didik dalam perkembangan
belajarnya, mempelajari bagaimana dirinya dapat belajar, merefleksikan pengalaman
belajarnya, dan menanamkan pola pikir bertumbuh;
b. relasi sehat antar pihak yang terlibat yaitu pembelajaran mendorong semua pihak yang
terlibat untuk menaruh pengharapan yang tinggi terhadap perkembangan belajar Peserta
Didik, menciptakan rasa aman, saling menghargai, percaya, dan peduli, terlepas dari
keragaman latar belakang Peserta Didik;
c. inklusif yaitu pembelajaran yang bebas dari diskriminasi Suku, Agama, Ras dan Antar
Golongan (SARA), tidak meninggalkan Peserta Didik manapun, termasuk Peserta Didik
berkebutuhan khusus/penyandang disabilitas, serta memberikan pengembangan ruang untuk
identitas, kemampuan, minat, bakat, serta kebutuhan Peserta Didik;
d. keragaman budaya yaitu pembelajaran mencerminkan dan merespon keragaman budaya
Indonesia yang menjadikannya sebagai kekuatan untuk merefleksikan pengalaman
kebhinekaan serta menghargai nilai dan budaya bangsa;
e. berorientasi sosial yaitu mendorong Peserta Didik untuk memaknai dirinya sebagai bagian
dari lingkungan serta melibatkan keluarga dan masyarakat;
f. berorientasi pada masa depan yaitu pembelajaran mendorong Peserta Didik untuk
mengeksplorasi isu dan kebutuhan masa depan, keseimbangan ekologis, sebagai warga
dunia yang bertanggung jawab dan berdaya;
g. sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan Peserta Didik yaitu pembelajaran difokuskan
pada tahapan dan kebutuhannya, berfokus pada penguasaan kompetensi, berpusat pada
Peserta Didik untuk membangun kepercayaan dan keberhargaa dirinya; dan
h. menyenangkan yaitu pembelajaran mendorong Peserta Didik untuk senang belajar dan terus
menumbuhkan rasa tertantang bagi dirinya, sehingga dapat memotivasi diri, aktif dan
kreatif, serta bertanggung jawab pada kesepakatan yang dibuat
bersama.
2. Pembelajaran dalam Kondisi Khusus dilaksanakan secara kontekstual dan bermakna dengan
menggunakan berbagai strategi yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Peserta Didik,
Satuan Pendidikan, dan daerah serta memenuhi prinsip pembelajaran.
Beban belajar ditentukan berdasarkan penggunaan sistem pengelolaan program pendidikan yang
berlaku di sekolah. Adapun pengaturan beban belajar di SMK Yapinda adalah sebagai berikut.
1. Pembelajaran pada masa pandemi di laksankana dengan system Daring pada setiap hari mulai
dari pukul 07.00 s.d 14.00
2. SMK Yapinda menggunakan sistem paket kategori standar. Jam pembelajaran untuk setiap

20
mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum.
Jumlah Jam Pembelajaran per minggu di SMK Yapinda pada Kompetensi Keahlian Analisis
Kesehatan dalam 1 minggu adalah 48 jam pembelajaran dan 2 jam pembelajaran untuk mata
pelajaran muatan lokal.
3. Minggu efektif
Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (2 semester) untuk tahun pelajaran 2022/2023
adalah 40 minggu efektif. Khusus kelas XII hanya 34 minggu efektif.
4. Alokasi waktu untuk satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 45 menit.
5. Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 60% dari waktu kegiatan
tatap muka mata pelajaran yangbersangkutan.
6. Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan, satuan
pendidikan wajib menyelenggarakan minimal 2 aspek dari 4 aspek yang disediakan. Peserta
didik mengikuti salah satu aspek yang disediakan untuk setiap semester, aspek yang diikuti
dapat diganti setiap semesternya. Salah satu aspek mata pelajaran yang dipilih harus sesuai
dengan program keahlian yang diikutinya, dalam rangka memperkaya dan meningkatkan
kualitas keahlian yang sesuai dengan tuntutan lapangankerja.
7. Praktek kerja lapangan dapat dilaksanakan menggunakan sistem blok selama setengah
semester (sekitar 3 bulan); dapat pula dengan cara masuk 3 hari dalam seminggu, setiap hari 8
jam selama 1semester.
8. Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran kelompok A dan B dapat dilakukan di satuan
pendidikan dan/atau industri (terintegrasi dengan Praktik Kerja Lapangan) dengan Portofolio
sebagai instrumen utamapenilaian.
9. SMK menyelenggarakan program Pendidikan Sistem Ganda (PSG) bersama dengan institusi
pasangan, yang memadukan secara sistematis dan sistemik program pendidikan di sekolah
dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui bekerja langsung untuk
mencapai suatu tingkat keahlian profesionaltertentu.

D. Kelender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama
satu tahun efektif, efektif fakultatif dan hari libur.Kalender pendidikan disusun dan disesuikan
setiap tahun oleh sekolah untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran.Pengaturan waktu belajar
mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah,
kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah/pemerintah
daerah.Kalender pendidikan SMK Yapinda untuk Tahun Pelajaran 2022/2023 disusun sebagai
pedoman kegiatan belajar mengajar dengan memperhatikan dan mengikuti kalender pendidikan dari
Dinas Pendidikan Propinsi NTB dan Dinas Pendidikan Kabupaten Lombok Timur.Kalender
pendidikan ini dapat mengalami perubahan sesuai dengan instruksi dan keputusan pemerintah, serta

21
kondisional sekolah. Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun
ajaran adalah sebagi berikut:
1. Permulaan Tahun Pelajaran
Permulaan tahun pembelajaran efektif untuk semua kelas dimulai pada hari Senin tanggal 13
Juli 2020 dengan system pembelajaran Dari Rumah (Daring)
2. Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran menjadi semester
1 (satu) dan semester 2 (dua) dengan waktu pembelajaran sebagai berikut:
HARI WAKTU BELAJAR
Senin 07.00 – 14.00
Selasa 07.00 – 14.00
Rabu 07.00 – 14.00
Kamis 07.00 – 14.00
Jum’at 07.00 – 11.00
Sabtu 07.00 – 11.00
3. Libur Sekolah
Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah pusat, provinsi, dan
kabupaten untuk tidak diadakan proses pembelajaran di sekolah.Penentuan hari libur
memperhatikan ketentuan berikut ini.:
a. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang
terkait dengan hari rayakeagamaan.
b. Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten dalam hal penentuan hari libur
umum/nasional atau penetapan hari libur serentak untuk setiap jenjang dan jenis
Pendidikan.

22
E. Pelaporan Hasil Belajar
1. Laporan Sebagai Akuntabilitas Publik
Kurikulum berbasis kompetensi dirancang dan dilaksanakan dalam kerangka manajemen
berbasis sekolah, di mana peran-serta masyarakat di bidang pendidikan tidak hanya terbatas
pada dukungan dana saja, tetapi juga di bidang akademik.
Unsur penting dalam manajemen berbasis sekolah adalah partisipasi masyarakat, transparansi,
dan akuntabilitas publik. Atas dasar itu, laporan kemajuan hasil belajar peserta didik dibuat
sebagai pertanggungjawaban lembaga sekolah kepada orang tua/wali peserta didik, komite
sekolah, masyarakat, dan instansi terkait lainnya. Laporan kemajuan hasil belajar peserta didik
merupakan sarana komunikasi dan sarana kerja sama antara sekolah, orang tua, dan masyarakat
yang bermanfaat baik bagi kemajuan belajar peserta didik maupun pengembangan sekolah.
Pelaporan hasil belajar hendaknya:
a. Merinci hasil belajar peserta didik berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, dikaitkan
dengan penilaian yang bermanfaat bagi pengembangan peserta didik.
b. Memberikan informasi yang jelas, komprehensif, dan akurat.
c. Menjamin informasi yang akurat dan tepat waktu bagi orang tua, dan secepatnya diketahui
bilamana anaknya bermasalah dalam belajar.
2. Bentuk Laporan
Laporan kemajuan belajar peserta didik dapat disajikan dalam data kuantitatif dan kualitatif.
Data kuantitatif disajikan dalam angka (skor), misalnya seorang peserta didik mendapat nilai 6
(enam) pada mata pelajaran matematika. Baik peserta didik maupun orang tua yang kurang
memahami makna angka tersebut dapat berkonsultasi dengan guru dan melihat buku nilai. Hal
ini perlu dilakukan agar orang tua dapat menindaklanjuti, apakah anaknya perlu dibantu dalam
bidang aritmetika, aljabar, geometri, statistika, atau hal lain.
Agar peran serta masyarakat semakin meningkat, bentuk laporan harus disajikan dalam bentuk
yang lebih komunikatif (memuat catatan guru/deskripsi), sehingga “profil” atau tingkat
kemajuan belajar peserta didik mudah terbaca dan dapat dipahami oleh orang tua atau pihak
yang berkepentingan (stakeholder).
Dari laporan tersebut, orangtua dapat mengidentifikasi kompetensi apa saja yang belum
dikuasai anaknya. Berdasarkan laporan tersebut, orangtua/wali dapat menentukan jenis bantuan
apa yang diperlukan anaknya, sedangkan di pihak anak, yang bersangkutan dapat mengetahui
kekuatan dan kelemahan dirinya serta aspek mana yang perlu ditingkatkan.
3. Isi Laporan
Pada umumnya orang tua menginginkan jawaban akurat atas pertanyaan berikut:
a. Bagaimana keadaan anak waktu belajar di sekolah secara akademik, fisik, sosial dan
emosional?
b. Sejauh mana anak berpartisipasi dalam kegiatan di sekolah?

23
c. Kemampuan/kompetensi apa yang sudah dan belum dikuasai dengan baik?
d. Apa yang harus orang tua lakukan untuk membantu dan mengembangkan anak lebih
lanjut?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, informasi yang diberikan kepada orang tua hendaknya:
a. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
b. Menitikberatkan kekuatan dan apa yang telah dicapai anak.
c. Memberikan perhatian pada pengembangan dan pembelajaran anak.
d. Berkaitan erat dengan hasil belajar yang harus dicapai dalam kurikulum.
e. Berisi informasi tentang tingkat pencapaian hasil belajar.
4. Jenis Administrasi dan Pelaporan
a. Leger
Leger merupakan buku yang berisi informasi pencapaian hasil belajar peserta didik dalam
satu kelas, yang memberi gambaran secara rinci tentang kemampuan prestasi akademik
maupun catatan pribadi dalam kurun waktu satu tahun (Lampiran 3.Contoh Format
Leger).
Leger ini dimaksudkan:
1) Untuk merekam perkembangan kemajuan belajar peserta didik satu kelas yang
berisi:
a) Identitas peserta didik;
b) Uraian mata pelajaran yang dipelajari;
c) Kelulusan dan tanggal perbaikan dari setiap mata pelajaran yang dinyatakan
belum lulus.
2) Memberi informasi tentang keadaan hasil belajar peserta didik dalam satu kelas.

24
b. Buku Laporan (Rapor)
Rapor adalah buku laporan hasil belajar peserta didik yang secara administratif
dilaporkan setiap satu semester, untuk semua mata pelajaran yang ditempuhnya dengan
tuntas.Bagi mata pelajaran yang belum mencapai ketuntasan tidak dimasukan ke dalam
rapor.Untuk mengatasi hal tersebut sekolah dapat menerbitkan rapor sementara.Format
dan isi laporan disesuaikan dengan karakteristik kompetensi keahlian.
Penjelasan dan contoh format rapor, serta tata cara pengisiannya dapat dilihat pada
Buku Petunjuk teknis Penyusunan Laporan Hasil Belajar Peserta Didik SMK (Rapor
SMK).
c. Transkrip
Transkrip merupakan kumpulan laporan pencapaian hasil belajar pada akhir pendidikan,
memberikan gambaran secara rinci dan menyeluruh kompetensi dan prestasi peserta
didik selama proses pendidikan. Transkrip dimaksudkan untuk memberi penjelasan
secara rinci prestasi peserta didik pada akhir pendidikan (Lampiran 5.Contoh Format
Transkrip).
Transkrip berisi komponen-komponen antara lain:
1) identitas sekolah;
2) identitas peserta didik;
3) uraian mata pelajaran yang dipelajari peserta didik;
4) uraian waktu pencapaian setiap mata pelajaran
5) kualifikasi dalam bentuk kompeten dan belum kompeten;
6) keterangan tentang hal-hal yang berkaitan dengan proses pencapaian prestasi;
7) pengesahan oleh kepala sekolah dan distempel.
e. Ijazah
Ijazah adalah surat pengakuan bahwa pemiliknya telah menyelesaikan atau
menamatkan belajar sekaligus lulus jenjang pendidikan tertentu, dalam hal ini Sekolah
Menengah Kejuruan. Ijazah diberikan pada akhir jenjang pendidikan (tingkat III atau
tingkat IV) kepada setiap peserta didik yang telah menyelesaikan semua program dan
lulus ujian yang diselenggarakan.
Ijazah setidak-tidaknya mengandung:

25
1) identitas lembaga yang mengeluarkan;
2) identitas pemegang;
3) jenjang dan jenis pendidikan yang ditempuh;
4) tanggal, bulan, dan tahun penerbitan;
5) bidang/program studi (keahlian);
6) daftar kompetensi yang dikuasai;
7) legalisasi oleh pejabat lembaga yang mengeluarkan.
f. Sertifikat Kompetensi
Sertifikat kompetensi merupakan bukti fisik lulus uji kompetensi yang dikeluarkan oleh
lembaga sertifikasi profesi/asosiasi-profesi/DU/DI atau lembaga pendidikan yang
terakreditasi.
Sertifikat kompetensi memberikan legalitas (kewenangan) bagi pemiliknya untuk
melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan kompetensi yang dikuasainya.
Sertifikat minimal berisi komponen-komponen antara lain:
1) Identitas lembaga yang mengeluarkan sertifikat;
2) Identitas pemegang sertifikat;
3) Judul kompetensi dan kualifikasinya;
4) Waktu pencapaian;
5) Legalitas oleh pejabat lembaga/perusahaan yang mengeluarkan sertifikat.

F. Kenaikan Kelas dan Kelulusan


a) Kenaikan Kelas
1) Dilaksanakan pada setiap akhir Tahun Pelajaran.
2) Kehadiran tatap muka pada setiap mata pelajaran minimal 90% diperhitungkan dari tatap
muka tanpa memperhitungkan ketidak hadiran karena sakit atau alasan tertentu sesuai
dengan peraturan yangberlaku.
3) Peserta didik harus mencapai ketuntasan minimal untuk kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan sesuai ketentuan penilaian yangberlaku.
4) Sikap, prilaku, budi pekerti peserta didik antara lain:
 Tidak terlibat narkoba, perkelahian/tawuran dan tidak melawan tenaga
pendidik/tenaga kependidikan secara fisik atau nonfisik.
 Tidak terlibat tindakkriminal
5) Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas, apabila yang bersangkutan tidak mencapai
ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran dan memiliki kepribadian
yang tidak sesuai dengan ketentuan yangberlaku.
6) Peserta didikdinyatakan tidak naik,apabila:

26
 Ketidakhadiran tanpa keterangan (Alpha) dalam 1 tahun kurang dari 15 hari.
 memiliki nilai tidak tuntas pada mata pelajaran ciri khaspeminatan.
 memiliki nilai tidak tuntas lebih dari (tiga) mata pelajaran yang bukan ciri
khaspeminatan.
7) Nilai peserta didik yang tidak/belum tuntas (pada kompetensi pengetahuan, keterampilan
dan/atau sikap) tidak lebih dari 2 mata pelajaran, tetapi harus diselesaikan sebelum
memasuki semester baru di tahun pelajaran berikutnya.
b) Kelulusan
Yang dimaksud kelulusan menurut ketentuan PP 32/2013 bahwa peserta didik dinyatakan lulus
dari satuan pendidikan dasar dan menengah setelah:
1) menyelesaikan seluruh kompetensi pembelajaran; yang berarti peserta didik telah
dinyatakan tuntas atau kompeten oleh gurunya untuk seluruh kompetensi pendidikan dan
pembelajaran yangdiikuti.
2) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan
kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani,
olahraga, dan kesehatan. Berarti peserta didik memperoleh nilai kepribadian minimal B
(baik) atau telah dinyatakan kompeten untuk mata pelajaran kompetensinormatif.
3) lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
Berarti telah mengikuti ujian sekolah dan dinyatakan lulus atau kompeten untuk mata
pelajaran yang diujikan. Program produktif tidak menjadi bagian dari ujian sekolah.
Pelaksanaan ujian sekolah mengikuti ketentuan Permendiknas dan SOP yang diterbitkan
oleh Badan Standar Nasional Pendidikan(BSNP).
4) lulus Ujian Nasional untuk mata pelajaran yang diujikan (Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, Matematika, dan Ujian Kompetensi Keahlian). Pelaksanaan Ujian Nasional
mengikuti Permendiknas yang dikeluarkan setiap tahun oleh Depdiknas dan SOP yang
dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan(BSNP).

27
BAB II
PEDOMAN AKADEMIK

A. Peminatan
Pemilihan Peminatan dan Pemilihan Mata Pelajaran Lintas Minat dan/atau Kurikulum SMK
dirancang untuk memberikan kesempatankepada pesertadidik belajar berdasarkan minat mereka.
Struktur kurikulummemperkenankanpeserta didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan
peminatan dan pilihan mata pelajaran lintas minat dan/atau pendalaman minat. Dalam pemilihan
mata pelajaran lintas minat peserta didik mengambil mata pelajaran pada Paket Keahlian di luar
Paket Keahlian yang sudah dipilih dalam Program Keahlian yang sama.
Pemilihan peminatan dilakukan peserta didik saat mendaftar pada SMK berdasarkan nilai rapor
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) atau yang sederajat, nilai ujian
nasional SMP/MTs atau yang sederajat, rekomendasi guru bimbingan dan konseling/konselor di
SMP/MTs atau yang sederajat, dan hasil tes penempatan (placement test) ketika mendaftar di SMK,
atau tes bakat dan minat oleh psikolog.
B. Perencanaan Pembelajaran
Tahap pertama dalam pembelajaran menurut standar proses yaitu perencanaan
pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP).
1. Hakikat RPP
Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan
secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus.
RPP mencakup: (1) data sekolah, matapelajaran, dan kelas/semester; (2) materi
pokok; (3) alokasi waktu; (4) tujuan pembelajaran, KD dan indikator pencapaian
kompetensi; (5) materi pembelajaran; metode pembelajaran; (6) media, alat dan
sumber belajar; (6) langkah-langkah kegiatan pembelajaran; dan (7)penilaian.
Pengembangan RPP yang dilakukan oleh guru secara mandiri danatau secara
bersama-sama melalui musyawarah guru MATA pelajaran (MGMP) di dalam suatu
sekolah tertentu difasilitasi dan disupervisi kepala sekolah atau guru senior yang
ditunjuk oleh kepala sekolah
2. Prinsip-Prinsip Pengembangan RPP
Berbagai prinsip dalam mengembangkan atau menyusun RPP adalah sebagai berikut.
a. RPP disusun guru sebagai terjemahan dari ide kurikulum dan berdasarkan silabus
yang telah dikembangkan di tingkat nasional ke dalam bentuk rancangan proses
pembelajaran untuk direalisasikan dalampembelajaran.
b. RPP dikembangkan guru dengan menyesuaikan apa yang dinyatakan dalam
silabus dengan kondisi di satuan pendidikan baik kemampuan awal peserta didik,

28
minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial,emosi,gaya belajar,
kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai,
dan/atau lingkungan pesertadidik.
c. Sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013 untuk menghasilkan peserta didik sebagai
manusia yang mandiri dan tak berhenti belajar, proses pembelajaran dalam RPP
dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mengembangkan motivasi,
minat, rasa ingin tahu, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, semangat
belajar, keterampilan belajar dan kebiasaanbelajar.
d. Prose spembelajaran dalam RPP dirancang untuk mengembangkan kegemaran
membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk
tulisan.
e. RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan,
pengayaan, dan remedi. Pemberian pembelajaran remedi dilakukan setiap saat
setelah suatu ulangan atau ujian dilakukan, hasilnya dianalisis, dan kelemahan
setiap peserta didik dapat teridentifikasi. Pemberian pembelajaran diberikan
sesuai dengan kelemahan pesertadidik.
f. RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitandan keterpaduan antara KI dan
KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar
dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan
mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas matapelajaran
untuk sikap dan keterampilan, dan keragamanbudaya.
g. RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan
komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan
kondisi.

3. Komponen dan Sistematika RPP


RPP paling sedikit memuat: (i) tujuan pembelajaran, (ii) materi pembelajaran, (iii)metode
pembelajaran, (iv) sumber belajar, dan (v)penilaian.
Komponen-komponen tersebut secara operasional diwujudkan dalam bentuk format
berikut ini.

29
Sekolah :
Matapelajaran :
Kelas/Semester :
MateriPokok :
AlokasiWaktu :
A. Kompetensi Inti(KI)
B. Kompetensi Dasar danIndikator
1. (KD padaKI-1)
2. (KD padaKI-2)
3. (KD pada KI-3)
4. (KD pada KI-4) Indikator:
Catatan:
KD-1 dan KD-2 dari KI-1 dan KI-2 tidak harus dikembangkan dalam indikator karena
keduanya dicapai melalui proses pembelajaran yang tidak langsung. Indikator
dikembangkan hanya untuk KD-3 dan KD-4 yang dicapai melalui proses pembelajaran
langsung.
C. ujuanPembelajaran
D. Materi Pembelajaran (rincian dari MateriPokok)
E. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)
F. Media, Alat, dan SumberPembelajaran
1. Media
2. Alat/Bahan
3. SumberBelajar
G. Langkah-langkah KegiatanPembelajaran
1. PertemuanKesatu:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal(…menit)
b. Kegiatan Inti(...menit)
c. Penutup(…menit)
2. PertemuanKedua:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal(…menit)
b. Kegiatan Inti(...menit)
c. Penutup (…menit), danseterusnya.
H. Penilaian
1. Jenis/teknikpenilaian
2. Bentuk instrumen daninstrumen
3. Pedoman penskoran

30
4. Langkah-Langkah PengembanganRPP
a. Mengkaji Silabus
Secara umum, untuk setiap materi pokok pada setiap silabus terdapat 4 KD
sesuai dengan aspek KI (sikap kepada Tuhan, sikap diri dan terhadap lingkungan,
pengetahuan, dan keterampilan). Untuk mencapai 4 KD tersebut, di dalam silabus
dirumuskan kegiatan peserta didik secara umum dalam pembelajaran berdasarkan
standar proses. Kegiatan peserta didik ini merupakan rincian dari eksplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi, yakni: mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengolahdan mengkomunikasikan. Kegiatan inilah yang harus dirinci
lebih lanjut di dalam RPP, dalam bentuklangkah-langkah yang dilakukan guru
dalam pembelajaran, yang membuat peserta didik aktif belajar.
b. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran
Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang
pencapaian KD dengan mempertimbangkan:
1) potensi pesertadidik;
2) relevansi dengan karakteristikdaerah,
3) tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual
pesertadidik;
4) kebermanfaatan bagi pesertadidik;
5) strukturkeilmuan;
6) aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
7) relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan
c. MenentukanTujuan
Tujuan dapat diorganisasikan mencakup seluruh KD atau diorganisasikan untuk
setiap pertemuan. Tujuan mengacupada indikator, paling tidak
mengandung dua aspek:Audience (peserta didik) dan Behavior (aspek
kemampuan).
d. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang
melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta
didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka
pencapaian KD.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran
adalah sebagaiberikut.
1) Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para
pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran
secara profesional.

31
2) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan manajerial yang dilakukan
guru, agar peserta didik dapat melakukan kegiatan seperti disilabus.
3) Kegiatan pembelajaran untuk setiap pertemuan merupakan skenario langkah-
langkah guru dalam membuat peserta didik aktif belajar. Kegiatan ini
diorganisasikan menjadi kegiatan: Pendahuluan, Inti, dan Penutup. Kegiatan
inti dijabarkan lebih lanjut menjadi rincian dari kegiatan eksplorasi, elaborasi,
dan konfirmasi, yakni: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan.
e. Penjabaran JenisPenilaian
Di dalam silabus telah ditentukan jenis penilaiannya.Penilaian pencapaian KD
peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan
menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan
kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau
produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Oleh karena pada setiap
pembelajaran peserta didik didorong untuk menghasilkan karya, maka penyajian
portofolio merupakan cara penilaian yang harus dilakukan untuk jenjang
pendidikan dasar danmenengah.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang penilaian yaitu sebagai
berikut:
1) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi
2) Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa
dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan
untuk menentukan posisi seseorang terhadapkelompoknya.
3) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.
Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis
untuk menentukan KD yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk
mengetahui kesulitan pesertadidik.
4) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut
berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi
peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah ketuntasan, dan
program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhiketuntasan.
5) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh
dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan
pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada
proses misalnya teknik wawancara, maupun produk berupa hasil melakukan
observasilapangan.
f. Menentukan AlokasiWaktu

32
Penentuan alokasi waktu pada setiap KD didasarkanpada jumlah minggu efektif
dan alokasi waktu matapelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah
KD, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan KD.Alokasi
waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk
menguasai KD yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.Olehkarena
itu,alokasitersebutdirincidandisesuaikanlagidiRPP.
g. Menentukan SumberBelajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber,
serta lingkungan fisik, alam, sosial, danbudaya.
h. Proses Pembelajaran
Tahap kedua dalam pembelajaran menurut standar proses yaitu pelaksanaan
pembelajaran yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan
kegiatanpenutup.
1. KegiatanPendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
prosespembelajaran;
b. mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari
dan terkait dengan materi yang akan dipelajari;
c. mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas yang
akan dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan
pembelajaran atau KD yang akan dicapai;dan
d. menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang
kegiatan yang akan dilakukan peserta didikuntuk menyelesaikan
permasalahan atautugas.
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan, yang
dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk secara aktif menjadi pencari informasi, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik.
Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan kompetensi yang terkait
dengan sikap seperti jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat aturan,
menghargai pendapat orang lain yang tercantum dalam silabus dan RPP. Cara
pengumpulan data sedapat mungkin relevan dengan jenis data yang

33
dieksplorasi, misalnya di laboratorium, studio,lapangan, perpustakaan,
museum, dan
sebagainya.Sebelummenggunakannyapesertadidikharustahudanterlatihdilanju
tkandenganmenerapkannya.Berikutnya adalah contoh aplikasi dari kelima
kegiatan belajar (learning event)
a. Mengamati
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas dan bervariasi
kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan:
melihat,menyimak, mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasi
peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk
memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari
suatu benda atau objek.
b. Menanya
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara luas
kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat,
disimak, dibaca atau dilihat.
c. Mengumpulkan danmengasosiasikan
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggalidan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta
didik dapat membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena
atau objek yang lebih telitiinformasi.
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau
sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan penilaian
dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten
dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau
memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan
hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuanberikutnya.

C. Penilaian Hasil Belajar


Berdasarkan Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk
penilaian autentik, yang antara lain meliputi penilaian diri, penilaian projek, ulangan harian, ulangan
tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi,
ujian sekolah, dan ujian nasional.

34
Penilaian hasil belajar peserta didik dilakukan atas dasar prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standardan tidakdipengaruhi
2. faktor subjektivitaspenilai.
3. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu dengan kegiatan
pembelajaran, danberkesinambungan.
4. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalamperencanaan,
5. pelaksanaan, danpelaporannya.
6. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan
dapat diakses oleh semuapihak.
7. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah
maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, danhasilnya.
8. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik danguru.
Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria (PAK). PAK merupakan
penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM
merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan
mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan
karakteristik pesertadidik.
Bentuk-bentuk penilaian yang dilakukan pada kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:
1. Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai
mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran.
2. Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik secara reflektif
untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kriteria yang telahditetapkan.
3. Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk menilai
keseluruhan entitas proses belajar peserta didik termasuk penugasan perseorangan dan/atau
kelompok di dalam dan/atau di luar kelas khususnya pada sikap/perilaku dan keterampilan.
4. Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk menilai kompetensi
peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.
5. Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan
pembelajaran. Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan seluruh KD pada periodetersebut.
6. Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh
indikator yang merepresentasikan semua KD pada semestertersebut.
7. Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK merupakan kegiatan pengukuran
yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi.
Cakupan UTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi

35
Inti pada tingkat kompetensitersebut.
8. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UMTK merupakan kegiatan
pengukuran yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui pencapaian tingkat
kompetensi. Cakupan UMTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan
Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.
9. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN merupakan kegiatan pengukuran kompetensi
tertentu yang dicapai peserta didik dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional
Pendidikan, yang dilaksanakan secaranasional.
10. Ujian Sekolah/Madrasah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi di luar
kompetensi yang diujikan pada UN, dilakukan oleh satuan pendidikan.
Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan adalah sebagai berikut:
1) Penilaian kompetensi sikap
Pendidik dalam melakukan penilaian kompetensi sikap, dapat melalui salah satu atau lebih
metode penilaian berikut ini:
a) Observasi, merupakan teknik penilaian yang dilakukansecara berkesinambungan dengan
menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan
pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.
b) Penilaian diri (self assessment), dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan
kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaiankompetensi.
c) Penilaian “teman sejawat” (peer assessment) oleh peserta didik dengan meminta peserta
didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi.
d) Jurnal, merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil
pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap
danperilaku.
Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antar peserta didik
adalah lembar pengamatan berupa daftar cek (checklist) atau skalapenilaian (rating scale) yang
disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik yang dikembangkan oleh
masing-masing guru mata pelajaran. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat Sangat Baik
(SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K).

2) Penilaian kompetensi pengetahuan


Penilaian Pengetahuan dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran (Pendidik) melalui:
a) Tes tertulis, instrumennya berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah,
menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedomanpenskoran.
b) Tes lisan, instrumennya berupa berupa daftarpertanyaan.

36
c) Penugasan, instrumennya berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan
secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.

Penilaian Pengetahuan terdiri atas: Nilai Proses (Nilai Harian) = NH, Nilai Ulangan Tengah
Semester = UTS, dan Nilai Ulangan Akhir Semester = UAS.
 Nilai Harian diperoleh dari hasil Tes Tulis, Tes Lisan, dan Penugasan yang dilaksanakan
pada setiap akhir pembelajaran satu Kompetensi Dasar(KD).
 Penghitungan nilai Pengetahuan diperoleh dari rerata NH, UTS, dan UAS atau dengan
pembobotan tertentu sesuai kesepakatan di satuan pendidikan. Contoh perhitungan dengan
perbandingan 70% :30%.
 Jika pendidik dalam melakukan penilaian masih menggunakan skala 1 ÷ 100, maka nilai
tersebut dapat dikonversi ke dalam skala 1 ÷ 4 dengan tabel sebagaiberikut:
3) Penilaian Kompetensi Keterampilan
a) Penilaian kompetensi keterampilan dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran (Pendidik) melalui
salah satu atau lebih model berikut:
 Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan
suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutankompetensi
 Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan
perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam
waktutertentu
 Portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh
karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat
reflektiintegrativeuntukmengetahuiminat,
 perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu.
Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian
peserta didik terhadaplingkungannya.
b) Penilaian kompetensi keterampilan terdiri atas salah satu atau lebihdari:
 NilaiPraktik,

 NilaiProjek,

 NilaiPortofolio
c) Penilaian Keterampilan dilakukan pada setiap akhir menyelesaikan satu KD yangrelevan.
d) Nilai keterampilan adalah mode dari hasil Penilaian Praktik, Penilaian Projek dan Penilaian
Portofolio melalui rerata atau pembobotantertentu

Laporan hasil penilaian pada Buku Laporan Capaian Kompetensi (LCK) untuk pengetahuan

37
dan keterampilan menggunakan penilaian kuantitatif denganskala 1 – 4 dengan 2 (dua) desimal
dan diberi predikat seperti disajikan pada tabel berikut:
Nilai Kompetensi Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap (Kurikulum 2013)
Nilai Kompetensi
Predikat Pengetahuan Keterampilan Sikap
A 85 – 100 91 – 100 SB
B 70 84 B
C 51 69 C
D 0 50 K

38
D. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran disesuaikan dengan kompleksitas (tingkat
kesukaran), Daya Dukung (guru dan sarana prasarana), intake siswa sesuai dengan indikator dan
rentang nilai komponen Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM):
No Komponen Katagori Rentang Rentang
Penilaian Kasar Halus
1 Kompleksitas (Tingkat Kesukaran) Rendah 1 54 – 64
Sedang 2 65 – 80
Tinggi 3 81 – 90
2 Daya Dukung (Guru dan Sarpras) Tinggi 3 81 – 100
Sedang 2 65 – 80
Rendah 1 54 – 64
3 Tingkat Kemampuan Rata-rata (intake) Tinggi 3 81 – 100
Sedang 2 65 – 80
Rendah 1 54 – 64

39
Nilai KKM mata pelajaran kompetensi keahlian Bisnis Daring dan pemasaranadalah
sebagaiberikut:
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 75 75 75 75 75 75
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 75 75 75 75 75 75
3. Bahasa Indonesia 75 75 75 75 75 75
4. Matematika 75 75 75 75 75 75
5. Sejarah Indonesia 75 75 - - - -
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya*) 75 75 75 75 75 75
Jumlah A
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 75 75 - - - -
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 75 75 75 75 - -

Jumlah B 75 75 75 75 - -
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 75 75 - - - -
2. Ekonomi bisnis 75 75 - - - -
3. Administrasi Umum 75 75 - - - -
4. IPA
C2. Dasar Program Keahlian
1. Marketing 75 75 - - - -
2. Perencanaan bisnis 75 75 - - - -
3. Komunikasi bisnis 75 75 - - - -

C3. Kompetensi Keahlian


1. Menata Produk - - 75 75 75 75
2. Bisnis Oline - - 75 75 75 75
3. Pengelolaan Bisnis Retail - - 75 75 75 75
4. Administrasi Transaksi - - 75 75 75 75
5. Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 75 75 75 75
Jumlah C

40
Total

Nilai KKM mata pelajaran kompetensi keahlian Teknik Rekayasa Perangkat Lunak sebagaiberikut:
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 75 75 75 75 75 75
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 75 75 75 75 75 75
3. Bahasa Indonesia 75 75 75 75 75 75
4. Matematika 75 75 75 75 75 75
5. Sejarah Indonesia 75 75 - - - -
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya*) 75 75 75 75 75 75
Jumlah A
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 75 75 - - - -
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 75 75 75 75 - -

Jumlah B 75 75 75 75 - -
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 75 75 - - - -
2. Fisika 75 75 - - - -
3. Kimia 75 75 - - - -
C2. Dasar Program Keahlian
1. System computer 75 75 - - - -
2. Computer dan jaringan dasar 75 75 - - - -
3. Pemograman dasar 75 75 - - - -
4. Dasar denasin grafis 75 75
C3. Kompetensi Keahlian
1. Pemodelan perangkat lunak - - 75 75 - -
2. Basis data - - 75 75 75 75
3. Pemograman berorientasi objek - - 75 75 75 75
4. Pemograman web dan perangakt bergerak - - 75 75 13 13
5. Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 75 75 75 75
Jumlah C

41
Total

Nilai KKM mata pelajaran kompetensi keahlian Tenik Bisnis Sepeda Motor sebagaiberikut:
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 75 75 75 75 75 75
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 75 75 75 75 75 75
3. Bahasa Indonesia 75 75 75 75 75 75
4. Matematika 75 75 75 75 75 75
5. Sejarah Indonesia 75 75 - - - -
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya*) 75 75
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 75 75 - - - -
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 75 75 75 75 - -

C. Muatan Peminatan Kejuruan


C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 75 75 - - - -
2. Fisika 75 75 - - - -
3. Kimia 75 75 - - - -
C2. Dasar Program Keahlian
1. Gambar Teknik Otomotif 75 75 - - - -
2. Teknologi Dasar Otomotif 75 75 - - - -
3. Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif 75 75 - - - -
C3. Kompetensi Keahlian
1. Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor - - 75 75 75 75
2. Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor - - 75 75 75 75
3. Pemeliharaan Kelistrikan Sepeda Motor - - 75 75 75 75
4. Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor - - - - 75 75
5. Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 75 75 75 75

E. Kegiatan Bimbingan danKonseling


1. Konsep Layanan Bimbingan danKonseling
Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor adalah guru yag mempunyai tugas, tanggung

42
jawab,wewenang, dan hak secara penuh dalam kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling
terhadap sejumlah siswa. Layanan bimbingan dan konseling adalah kegiatan Guru Bimbingan
dan Konseling atau Konselor dalam menyusun rencana pelayanan bimbingan dan
konseling,melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling, mengevaluasi proses dan hasil
pelayanan bimbingan dan konseling serta melakukan perbaikan tindak lanjut memanfaatkan
hasil evaluasi.
2. Komponen Layanan Bimbingan danKonseling
Pedoman bimbingan dan konseling mencakup komponen-komponen berikut ini.
a) Jenis Layanan meliputi :
(1) Layanan Orientasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta
didik memahami lingkungan baru, seperti lingkungan satuan pendidikan bagi siswa
baru, dan obyek-obyek yang perlu dipelajari

(2) Layanan Informasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta
didik menerima dan memahamiberbagaiinformasi
diri,sosial,belajar,karir/jabatandan pendidikan lanjutan secara terarah, objektif
danbijak.
(3) Layanan Penempatan dan Penyaluran yaitu layanan bimbingan dan konseling
yang membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat
di dalam kelas, kelompok belajar, peminatan/lintas minat/pendalaman minat,
program latihan, magang, dan kegiatan ekstrakurikuler secara terarah, objektif
danbijak.
(4) Layanan Penguasaan Konten yaitu layanan bimbingan dan konseling
yangmembantu pesertadidikmenguasaikonten tertentu, terutama kompetensi dan atau
kebiasaan dalam melakukan, berbuat atau mengerjakan sesuatu yang berguna dalam
kehidupan disekolah/madrasah, keluarga, dan masyarakat sesuai dengan tuntutan
kemajuan dan berkarakter-cerdas yang terpuji,sesuai dengan potensi dan
peminatandirinya.
(5) Layanan Konseling Perseorangan yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya melalui
prosedurperseorangan.
(6) Layanan Bimbingan Kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan
sosial, kegiatan belajar, karir/ jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan
kegiatan tertentu sesuai dengan tuntutan karakter yang terpuji melalui dinamika
kelompok.42
(7) Layanan Konseling Kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang

43
membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah yang dialami
sesuai dengan tuntutan karakter- cerdas yang terpuji melalui dinamikakelompok.
(8) Layanan Konsultasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta
didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara
dan atau perlakuanyang perlu dilaksanakan kepada pihak ketiga sesuai dengan
tuntutan karakter- cerdas yangterpuji.
(9) Layanan Mediasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta
didik dalam menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan dengan pihak
lain sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yangterpuji.
(10) Layanan Advokasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu
peserta didik untuk memperoleh kembali hak-hak dirinya yang tidak diperhatikan
dan/atau mendapat perlakuan yang salah sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas
yangterpuji.
b) Kegiatan Pendukung Layananmeliputi:
(1) Aplikasi Instrumentasi yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri siswa dan
lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupunnon-tes.
(2) Himpunan Data yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan
denganpengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan,
sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifatrahasia.
(3) Konferensi Kasus yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam
pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan data,
kemudahan dan komitmenbagi terentaskannya masalah peserta didik melalui
pertemuan, yang bersifat terbatas dantertutup.
(4) Kunjungan Rumah yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan komitmen
bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua dan
atau anggotakeluarganya.
(5) Tampilan Kepustakaan yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang
dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial,
kegiatan belajar, dan karir/jabatan.
(6) Alih Tangan Kasus yaitu kegiatan untuk memin-dahkan penanganan masalah
peserta didik ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangan ahli yangdimaksud.
c) Format Layananmeliputi:
(1) Individual yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani peserta
didik secaraperorangan.
(2) Kelompok yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani sejumlah
peserta didik melalui suasana dinamika kelompok.
(3) Klasikal yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani sejumlah

44
peserta didik dalam satu kelas rombongan belajar.
(4) Lapangan yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani seorang
atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas ataulapangan.
(5) Pendekatan Khusus/Kolaboratif yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling
yang melayani kepentingan peserta didik melalui pendekatan kepada pihak-pihak
yang dapat memberikankemudahan.
(6) Jarak Jauh yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani
kepentingan siswa melalui media dan/ atau saluran jarak jauh, seperti surat dan
saranaelektronik.
3. Strategi Layanan Bimbingan danKonseling
a) Program Layanan Dari segi unit waktu sepanjang tahun ajaran pada satuan
pendidikan, ada lima jenis program layanan yang disusun dan diselenggarakan dalam
pelayanan bimbingan dan konseling, yaitu sebagai berikut:
(1) Program Tahunan yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu tahun ajaran untuk masing-masing kelas
rombongan belajar pada satuan pendidikan.
(2) Program Semesteran yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu semester yang merupakan jabaran programtahunan.
(3) Program Bulanan yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabaran programsemesteran.
(4) Program Mingguan yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu minggu yang merupakan jabaran programbulanan.
(5) Program Harian yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling yang
dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu minggu. Program harian
merupakan jabaran dari program mingguan dalam bentuk Satuan Layanan atau
Rencana Program Layanan dan/ atau Satuan Kegiatan Pendukung atau Rencana
Kegiatan Pendukung pelayanan bimbingan dankonseling.
b) Penyelenggaraan Layanan Sebagai pelaksana pelayanan bimbingan dan konseling,
Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor bertugas dan berkewajiban
menyelenggarakan layanayang mengarah pada (1) pelayanan dasar, (2) pelayanan
pengembangan, (3) pelayanan peminatan studi, (4) pelayanan teraputik, dan (5)
pelayanandiperluas.
(1) Pelayanan Dasar, yaitu pelayanan mengarah kepada terpenuhinya kebutuhan siswa
yang paling elementer, yaitu kebutuhan makan dan minum, udara segar, dan
kesehatan, serta kebutuhan hubungan sosio-emosional. Orang tua, guru dan orang-
orang yang dekat (significant persons) memiliki peranan paling dominan dalam

45
pemenuhan kebutuhan dasar siswa.
(2) Pelayanan Pengembangan, yaitu pelayanan untuk mengembangkan potensi peserta
didik sesuai dengan tahap-tahap dan tugas-tugas perkem-bangannya. Dengan
pelayanan pengembangan yang cukup baik siswa akan dapat menjalani kehidupan
dan perkembangan dirinya dengan wajar, tanpa beban yang memberatkan,
memperoleh penyaluran bagi pengembangan potensi yang dimiliki secara optimal,
serta menatap masa depan dengan cerah.
(3) Pelayanan Arah Peminatan/Lintas Minat/Pendalaman Minat Studi Siswa, yaitu
pelayanan yang secara khusus tertuju kepada peminatan/lintas minat/pendalaman
minat peserta didik sesuai dengan konstruk dan isi kurikulum yang ada.
(4) Pelayanan Teraputik, yaitu pelayanan untuk menangani pemasalahan yang
diakibatkan oleh gangguan terhadap pelayanan dasar dan pelayanan
pengembangan, serta pelayanan pemi natan.
(5) Pelayanan Diperluas, yaitu pelayanan dengan sasaran di luar diri siswa pada satuan
pendidikan.
c) Waktu dan Posisi PelaksanaanLayanan
(1) Semua kegiatan mingguan (kegitan layanan dan/ atau pendukung bimbingan dan
konseling) diselenggarakan di dalam kelas (sewaktu jam pembelajaran
berlangsung)dan/atau di luar kelas (di luar jam pembelajaran)
(2) Di dalam jampembelajaran:
 Kegiatan tatap muka dilaksanakan secara klasikal dengan rombongan belajar
siswa dalam tiap kelasuntuk menyelenggarakan layanan informasi, penempatan
dan penyaluran, penguasaan konten, kegiatan instrumentasi, serta
layanan/kegiatan lain yang dapat dilakukan di dalamkelas.
 Volume kegiatan tatap muka klasikal adalah pada waktu pembiasaan hari Sabtu
pada jam 1 dan pada waktu jamkosong.
 Kegiatan tatap muka nonklasikal diselenggarakan dalam bentuk layanan
konsultasi, kegiatan konferensi kasus, himpunan data, kunjungan rumah,
tampilan kepustakaan, dan alih tangankasus.

46
(3) Di luar jampembelajaran:
 Kegiatan tatap muka nonklasikal dengan siswa dilaksanakan untuk layanan
orientasi, konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling kelompok,
mediasi, dan advokasi serta kegiatan lainnya yang dapat dilaksana-kan di
luarkelas.
 Satu kali kegiatan layanan/pendukung bimbingan dan konseling di luar kelas/di
luar jam pembelajaran ekuivalen dengan 2 (dua) jam pembelajaran tatap
muka dalamkelas.
 Kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling di luar jam pembe- lajaran satuan
pendidikan maksimum 50% dari seluruh kegiatan pelayanan bimbingan dan
konseling, diketahui dan dilaporkan kepada pimpinan satuanpendidikan.
(4) Program pelayanan bimbingan dan konseling pada masing-masing satuan
pendidikan dikelola oleh Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor dengan
memperhatikan keseimbangan dan kesi- nambungan program antarkelas dan
antarjenjang kelas, dan mensinkronisasikan program pelayanan bimbingan
dankonseling.

F. Organisasi Kesiswaan
Suatu organisasi di bentuk karena mempunyai dasar dan tujuan yang ingin dicapai.Pencapaian
tujuan bukan hanya kepuasan individual, tetapi kepuasan dan manfaat bersama.
Untuk itu kalau kita berbicara tentang organisasi maka sebagian dari para ahli berpendapat ,bahwa
organisasi ditinjau dari segi etimologis {Bhs} adalah berasal dari kata “organ”yang berarti susunan
badan manusia yang terdiri dari berbagai bagian menuju satu tujuan .Suatu organisasi bisa dikatakan
solid jika memiliki sifat sbb.
a. mempunyai tujuan yang jelas .
b. tujuan organisasi harus di terima dan di fahami oleh setiap orang di dalam organisasi.
c. memiliki kesatuan arah.
d. adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggungjawab.
e. berkesinambungan .
f. penempatan orang harus sesuai ahlinya.
g. adanya pembagian tugas.

 
G. Ekstrakurikuler
1. Pengembangan Program danKegiatan
Kegiatan ekstrakurikuler dalam Kurikulum 2013 dikelompokkan berdasarkan kaitan

47
kegiatan tersebut dengan kurikulum, yakni ekstrakurikuler wajib dan ekstrakurikuler
pilihan. Pelaksanaan ekstrakulikuler pada masa pandemi untuk sementara di tiadakan
sampai batas yang belum bisa di tentukan.
Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh
seluruh peserta didik, terkecuali peserta didik dengan kondisi tertentu yang tidak
memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut.Dalam
Kurikulum 2013, Kepramukaan ditetapkan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib dari
sekolah dasar (SD/MI) hingga sekolah menengah atas (SMA/SMK), dalam pendidikan
dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Pelaksananannya dapat bekerja
sama dengan organisasi Kepramukaan setempat/terdekat.
Ekstrakurikuler pilihan merupakan kegiatan yang antara lain UKS, dan PMR. Selain
itu, kegiatan ini dapat juga dalam bentuk antara lain kelompok atau klub yang kegiatan
ekstrakurikulernya dikembangkan atau berkenaan dengan konten suatu mata
pelajaran, misalnya klub olahraga seperti klub sepak bola atau klub bolavoli.
Program ekstrakurikuler berikut adalah contoh yang dapat dikembangkan di satuan
pendidikan sesuai dengan kondisi dan kemampuan yang dimilikinya.

PROGRAM EKSTRAKURIKULER
1. Klub Tari, Nyany, Melukis, berbagai kesenian daerah
2. Klub Diskusi Bahasa, Sastra, Drama,Orasi
3. Klub Voli, Sepak bola, Basket, Badminton, RenangSilat, Karate, Bela
Dirilainnya.
4. Klub Pencinta Komputer, Otomotif,Elektronika.
5. Klub Pencinta Alam, Kebersihan Lingkungan
6. Klub Pendaki Gunung, Kelompok Pekerja Sosial
7. Perkumpulan Pengelola Rumah Ibadah, Kelompok Peduli
Rumah Jompo, Kelompok Peduli RumahYatim.

Satuan pendidikan selanjutnya menyusun “Panduan Kegiatan Ekstrakurikuler” yang


berlaku di satuan pendidikan dan mendiseminasikannya kepada peserta didik pada
setiap awal tahun pelajaran.

Panduan kegiatan ekstrakurikuler yang diberlakukan pada satuan pendidikan paling


sedikit memuat.
1. Kebijakan mengenai programekstrakurikuler;
2. Rasional dan tujuan kebijakan programekstrakurikuler;

48
3. Deskripsi program ekstrakurikulermeliputi:
a. ragam kegiatan ekstrakurikuler yangdisediakan;
b. tujuan dan kegunaan kegiatanekstrakurikuler;
c. keanggotaan/kepesertaan danpersyaratan;
d. jadwal kegiatan;dan
e. levelsupervisiyangdiperlukandariorangtuapesertadidik.
2. Pelaksanaan KegiatanEkstrakurikuler
Penjadwalan waktu kegiatan ekstrakurikuler sudah harus dirancang pada awal tahun
atau semester dan di bawah bimbingan kepala sekolah atau wakil kepala sekolah
bidang kurikulum dan peserta didik.
3. Penilaian KegiatanEkstrakurikuler
Penilaian perlu diberikan terhadap kinerja peserta didik dalam kegiatan
ekstrakurikuler. Kriteria keberhasilan lebih ditentukan oleh proses dan keikutsertaan
peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler yang dipilihnya. Penilaian dilakukan
secara kualitatif.
4. Evaluasi ProgramEkstrakurikuler
Program ekstrakurikuler merupakan program yangdinamis.Satuan pendidikan dapat
menambah ataumengurangi ragam kegiatan ekstrakurikuler berdasarkan hasil evaluasi
yangdilakukan pada setiapsemester.
Satuan pendidikan melakukan revisi “Panduan Kegiatan Ekstrakurikuler” yang berlaku di
satuan pendidikan untuk tahun ajaran berikutnya berdasarkan hasil evaluasi tersebut dan
mendiseminasikannya kepada peserta didik dan pemangku kepentingan lainnya.

49
BAB IV
EVALUASI PELAKSANAAN KURIKULUM DAN PELAPORAN

Kurikulum SMK Yapinda yang telah tersusun ini akan menjadi pedoman bagi sekolah dan menjadi
acuan seluruh stake holders sekolah selama 1 tahun pelajaran 2022/2023. Sesuai dengan tuntutan
penjaminan sekolah SMK, maka penyesuaian-penyesuaian akan terus dilakukan terutama pada proses
adaptasi/adopsi dan pengayaan kurikulum sehingga dapat menghasilkan mutu lulusan yang setara
dengan mutu lulusan dari sekolah unggul di negara maju. Sejalan dengan harapan di atas, maka
dukungan dari berbagai pihak akan terus dibutuhkan demi pencapaian status sekolah bertaraf
internasional. Untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan dan keberhasilan kurikulum, maka evaluasi
ditekankan pada dua aspek yaitu evaluasi keterlaksanaan kurikulum dan evalusi keberhasilan
mewujudkan mutu lulusan.

A. Evaluasi Keterlaksanaan Kurikulum


Kesesuai dengan rencana
dengan pelakanaan
No Pelaksanaan Di Di
Penuhi
bawah atas
Target
target target
1. Analisis Konteks √
2. Pengelolaan Peminatan √
3. Pengelolaan Pemetaan Beban Belajar √
4. Pemetaan Target Mutu Lulusan penuhi SKL √
5. Perumusan Rencana Pembelajaran √
6. Peningkatan Kompetensi Pendidik sesuai √
dengan kebutuhan pelaksanaan kurikulum
7. Pelaksanaan ekstrakulikuler √
8. Pengolahan organisasi sekolah √
9. Pemetahaan hasil belajar siswa √

50
B. Evaluasi Ketercapaian Mutu Lulusan
SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C Pencapaian Kompetensi
Lulusan
Indikator Pencapaian Keunggulan Mutu Lulusan Khas Di Penuhi Di atas
SMK bawah standar standar
standar
TARGET MUTU LULUSAN
Sikap 1. Memilikikarakter kepemimpinan yang √
amanah.
2. Bertanggung jawab terhadap pekerjaan. √
3. Berdisiplin waktu. √
4. Mehargai sesama dengan penuh √
kesantunan
5. Memiliki sikap toleransi antar sesama √
umat beragama
6. Mempunya sikap kerja yang baik, jujur √
dan amanat
Pengetahuan 1. Meraih nilai tertinggi dalam ujian √
nasional
2. Mengintegrasikan kecakapan berpikir √
saintifik dan inovatif dalam berkarya.
3. Mengintegrasi pengetahuan faktual, √
konseptual, prosedural, dan
metakognitif dalam mengembangkan
kesiapan diri dalam melalui proses
pendidikan berkelanjutan.
Keterampilan 1. Menghasilkan produk belajar yang √
bermanfaat untuk kehidupan siswa.
2. Menghasilkan karya yang relevan √
dengan materi pelajaran dengan
dukungan teknologi informasi
3. Memiliki kecakapan berbahasa asing √
4. Berkomunikasi pada jejaring √
Internasional
5. Menghasilkan produk yang bisa √
meningkatkan perekonomian siswa

51

Anda mungkin juga menyukai