Anda di halaman 1dari 3

gudang ilmuku

Oleh Santi Andriani

kubuka pintu perpus sekolahku


sudah nampak deretan dan
tumpukan buku-buku
yang usang penuh Debu

dari mulai buku pelajaran an


kumpulan puisi
novel dan sains
masih tertata rapi
tak bergeming dari raknya

Mungkinkah buku-buku itu


itu jarang disentuh
hanya sebagai pajangan
sebagai koleksi memenuhi
Ki lemari dalam kebisuan

walau diam namun berjasa


memberikan cahaya dan pengetahuan
bagi mereka yang sudi membuka
dan membacanya

tak mungkin pintar tanpa membaca


tak mungkin luas tanpa menganalisis
tak mungkin berwawasan tanpa ilmu pengetahuan

Terima kasih buku ku


yang telah menjadi bagian dari pendidikan

Daring oh daring
oleh Andriani

Matematika….
bahasa Indonesia …
geografi dan sosiologi
kira-kira itulah Tugasku hari ini
yang dikirimkan Guruku setiap pagi
memenuhi beranda wa ponselku
dipagi buta ponselku sudah berdering
krang kring krang kring
itu tandanya Tugas sekolahku
sudah mulai dikirim ke ponselku
sekaligus membangunkanku aku dari tidur lelapku

perlahan kubuka mataku


ku buka wa di ponselku
kuamati satu-persatu
tugas yang sudah berjejer di beranda
walau dengan pandangan tak jelas

Jenuh…
Penat…
Lelah…
Stress…
ingin sekali rasanya lari dari tanggung jawab
tidak ku kerjakan sekalian
tapi nilai dibawah KKM sudah dapat
Kubayangkan
jika aku tak mengerjakannya

daring Oh daring
Kapankah kau akan berlalu
Aku ingin belajar di sekolahku
yang penuh kehangatan
and1 merindukan kelasku
yang berantakan
Aku merindukan kepala sekolahku
yang idealis
Aku merindukan Guruku
yang Killer
Aku merindukan teman ku
yang konyol
Aku merindukan penjaga sekolahku
yang kepo
Dan aku merindukan ibu kantinku
yang rese

daring Oh daring
kau benar-benar
membuat pusing kepalaku
jam kosong
oleh R Andriani

suasana kelas tak biasanya


suasana Hening berganti dengan
Kegaduhan
Mereka senyum penuh kemenangan
Bahkan mereka tertawa penuh kepuasan
raut wajah mereka penuh dengan sukacita
betapa bahagianya mereka

ada yang bermain musik di ponselnya


ada yang bermain game online di gadgetnya
ada yang bertalu-talu di bangkunya
bahkan ada yang menyibukan diri
membaca buku
seolah tak peduli dengan hiruk-pikuknya
kelas di jam kosong

begitulah kira-kira gambaran


Tunas Harapan di zaman milenial
Pelajar anak bangsa di negeri ini
yang bergembira tiada henti
tatkala jam kosong pak tak
Tak terganti oleh apapun jua

Anda mungkin juga menyukai