Ditetapkan di Cipari
Pada tanggal 7 Juli 2022
WASIRAN RAHARJO,S.Pd
NIP. 19700724 199412 1 003
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Ditetapkan di : Cipari
Pada tanggal : 9 Agustus 2022
Mengesahkan
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Cilacap
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa SMP Negeri 2
Cipari dengan dukungan Tim Pengembang Kurikulum SMP Negeri 2 Cipari berhasil
menyusun Kurikulum SMP Negeri 2 Cipari Tahun Ajaran 2022/2023, meskipun kami akui
masih banyak kekurangan dan perlu penyempurnaan lebih lanjut.
Kurikulum SMP Negeri 2 Cipari Tahun Ajaran 2022/2023 ini adalah kurikulum
operasional yang disusun oleh Tim Pengembang Kurikulum SMP Negeri 2 Cipari dan
dilaksanakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran kelas VII untuk
mencapai tujuan pendidikan nasional, daerah dan sekolah yang sudah disesuaikan dengan
kondisi, potensi, dan kebutuhan peserta didik.
Kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam penyusunan kurikulum ini,
kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dedikasi
dan sumbangan pemikiran dan tenaganya. Kami juga masih mengharap bantuan semua
pihak untuk memberikan kritik, koreksi, saran dan pendapat terhadap kurikulum ini sebagai
bahan bagi kami untuk mengadakan koreksi dan revisi terhadap kurikulum ini.
Semoga kurikulum ini dapat menjadi pedoman dalam mengimplementasikan
kurikulum 2013 di SMP Negeri 2 Cipari dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di
Indonesia khususnya di SMP Negeri 2 Cipari.
2. Pengertian KTSP
Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan ditegaskan bahwa:
Kurikulum dikembangkan dengan prinsip diversifikasi, untuk melakukan
penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan dengan kondisi dan ciri
khas potensi yang ada di daerah serta peserta didik;
Kurikulum dikembangkan dan diimplementasikan pada tingkat satuan
pendidikan.
Kurikulum operasional yang dikembangkan dan diimplementasikan oleh
satuan pendidikan diwujudkan dalam bentuk Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP).
3. Kondisi Ideal
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar
memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Setiap
sekolah diharapkan dapat memenuhi standar minimal atau bahkan melampuai
tuntutan dalam Standar Nasional Pendidikan. Standar isi, standar proses, dan
standar penilaian apabila terpenuhi akan menentukan pencapaian standar
kompetensi lulusan. Standar pembiayaan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, dan standar sarana dan prasarana akan mendukung terpenuhinya
standar isi, standar proses, dan standar penilaian, dan yang melandasi seluruh
standar adalah standar pengelolaan.
4. Kondisi Nyata
Selama tahun pelajaran 2021/2022 pendidikan di Indonesia terdampak dengan
adanya pandemi Covid-19. Hampir seluruh aspek dalam penyelenggaraan
pendidikan khususnya di SMP Negeri 2 Cipari, merasakan dampak yang luar
biasa. Belajar Dari Rumah (BDR) yang dilaksanakan dengan Pembelajaran Jarak
Jauh tidak dapat berjalan dengan baik, siswa tidak optimal dalam mengalami
pembelajaran, sehingga siswa kurang memiliki pengalaman belajar untuk
memenuhi tuntutan kompetensi, sehingga upaya pencapaian standar kompetensi
lulusan terhambat. Pelaksanaan penilaian juga tidak dapat dilaksanakan dengan
baik. Sarana untuk pembelajaran jarak jauh juga sangat terbatas baik sarana yang
dimiliki oleh guru maupun siswa. Semangat dan motivasi belajar siswa menurun.
- Komite Sekolah
Komite sekolah merupakan elemen penting dalam penyelenggaraan
pembelajaran di sekolah. Komite berperan aktif sehingga problem-problem
- Masyarakat
Masyarakat di lingkungan sekolah tergolong menengah ke bawah
yang masih minim pengetahuan dan pendidikan, sehingga putera puterinya
kurang diperhatikan dalam hal kemajuan akademiknya karena rata-rata
masyarakat di lingkungan sekolah bekerja sebagai penyadap karet yang
bekerja mulai jam 04.00 pagi sampai dengan jam 12.00 siang.
- Sumber Alam
Sumber alam di lingkungan sekolah berasal dari perkebunan karet
yang menjadi sumber penghasilan masyarakat yang berperan penting dalam
keberlangsungan pendidikan, namun saat ini perkebunan tersebut sedang
mengalami permasalahan (hampir bangkrut), sehingga pendapatannya kurang
menjangkau untuk pendidikan.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 35 Tahun 2018 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58
Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah
Tsanawiyah
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61
Tahun 2014 Tentang KTSP
Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir kritis dan
membuat keputusan, memecahkan masalah yang kompleks secara lintas bidang
keilmuan, berpikir kreatif dan kewirausahaan, berkomunikasi dan berkolaborasi,
menggunakan pengetahuan kesempatan secara inovatif, mengelola keuangan,
kesehatan, dan tanggung jawab warga negara.
8. Perkembangan Iptek
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media
pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi
masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu,
kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan
nasional.
A. Tujuan Pendidikan
1. Tujuan Pendidikan Nasional
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab
2. Tujuan Pendidikan Dasar
meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
3. Tujuan Kurikulum 2013
mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi
dan warga Negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta
mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta
peradaban dunia.
B. Visi Sekolah
Terwujudnya peserta didik yang LUHUR BUDI PEKERTI, CERDAS, DAN
BERPRESTASI
Indikator Visi Sekolah :
1. Terwujudnya peserta didik yang memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Terwujudnya peserta didik yang memiliki sendi - sendi keagamaan khususnya
dalam beribadah
3. Terwujudnya peserta didik yang memiliki etika,jujur,sopan santun, percaya diri dan
bertanggungjawab
4. Terwujudnya peserta didik yang memiliki kepedulian sosial yang tinggi
5. Terwujudnya peserta didik yang memiliki disiplin tinggi
6. Terwujudnya peserta didik yang memiliki keunggulan dalam pemanfaatan komputer
dan media social
7. Terwujudnya peserta didik yang memiliki keunggulan dalam budaya membaca
C. Misi Sekolah
1. Mewujudkan peserta didik yang memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Mewujudkan peserta didik yang memiliki sendi - sendi keagamaan khususnya
dalam beribadah
3. Mewujudkan peserta didik yang memiliki etika,jujur,sopan santun, percaya diri dan
bertanggungjawab
4. Mewujudkan peserta didik yang memiliki kepedulian sosial yang tinggi
5. Mewujudkan peserta didik yang memiliki disiplin tinggi
6. Mewujudkan peserta didik yang memiliki keunggulan dalam pemanfaatan komputer
dan media social
7. Mewujudkan peserta didik yang memiliki keunggulan dalam budaya membaca
8. Mewujudkan peserta didik yang memiliki keunggulan dalam lomba karya ilmiah
remaja
9. Mewujudkan peserta didik yang memiliki keunggulan dalam lomba bidang
akademik
10. Mewujudkan peserta didik yang memiliki keunggulan dalam lomba kreatifitas
11. Mewujudkan peserta didik yang memiliki keunggulan dalam lomba olah raga
12. Mewujudkan perta didik yang memiliki keunggulan dalam lomba kesenian
13. Mewujudkan peserta didik yang memiliki keunggulan dalam lomba kepramukaan
A. Muatan Kurikuler
1. Mata pelajaran umum Kelompok A merupakan program kurikuler yang
bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan,
dan kompetensi keterampilan peserta didik sebagai dasar dan penguatan
kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
2. Mata pelajaran umum Kelompok B merupakan program kurikuler yang
bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan,
dan kompetensi keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang
sosial, budaya, dan seni.
3. Muatan dan acuan pembelajaran mata pelajaran umum Kelompok A bersifat
nasional dan dikembangkan oleh Pemerintah.
4. Muatan dan acuan pembelajaran mata pelajaran umum Kelompok B bersifat
nasional dan dikembangkan oleh Pemerintah dan dapat diperkaya dengan
muatan lokal oleh pemerintah daerah dan/atau satuan pendidikan.
5. Mata pelajaran umum Kelompok A terdiri atas: a. Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti; b. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan;c. Bahasa Indonesia; d.
Matematika; e. Ilmu Pengetahuan Alam; f. Ilmu Pengetahuan Sosial; dan g.
Bahasa Inggris.
6. Mata pelajaran umum Kelompok B terdiri atas : a. Seni Budaya; b. Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan; dan c. Prakarya dan/atau Informatika.( pilih
salah satu atau dua-duanya untuk tingkat kelas berbeda )
7. Mata pelajaran umum Kelompok B ditambah dengan mata pelajaran muatan
lokal yaitu mata pelajaran Bahasa Jawa yang berdiri sendiri.
B. Struktur Kurikulum
1. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti Sekolah Menengah Pertama merupakan tingkat kemampuan
untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang
peserta didik SMP pada setiap tingkat kelas. Kompetensi inti dirancang untuk
setiap kelas. Melalui kompetensi inti, sinkronisasi horisontal berbagai
1. Seni Budaya *) 3 3
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
3 3
Kesehatan
3. Prakarya **)/ Informatika ***) 2 2
4. Muatan Lokal : Bahasa Jawa 2 2
5. ****)
Jumlah jam pelajaran per minggu 40 40
d) Penjelasan mata pelajaran Seni Budaya dan aspeknya terdapat dalam silabus
5. Muatan Lokal
a. Muatan lokal merupakan bahan kajian atau mata pelajaran pada satuan
pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan
keunikan lokal yang dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik
terhadap keunggulan dan kearifan di daerah tempat tinggalnya.
b. Muatan lokal sebagaimana diajarkan dengan tujuan membekali peserta didik
dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan untuk:
1) mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya, dan spiritual di
daerahnya; dan
D. Kegiatan Ekstrakurikuler
1. Pengertian
Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta
didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di
bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan.
2. Tujuan
Kegiatan Ekstrakurikuler diselenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan
potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian
peserta didik secara optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan
pendidikan nasional.
3. Bentuk Kegiatan
a. Ekstrakurikuler Wajib
Kegiatan ekstrakurikuler wajib adalah pendidikan kepramukaan
b. Ekstrakurikuler Pilihan
Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan dapat berbentuk latihan olah-bakat dan
latihan olah-minat.
4. Pengembangan berbagai bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan dilakukan
dengan mengacu pada prinsip partisipasi aktif dan menyenangkan.
Kelas VIII
No Mata Pelajaran Pengetahuan Ketrampilan
Sem 1 Sem 2 Sem 1 Sem 2
1 PABP 72 72 72 72
2 PPKn 73 73 73 73
3 Bahasa Indonesia 75 75 76 76
4 Matematika 72 72 72 72
5 IPA 72 72 72 72
6 IPS 72 72 72 72
7 Bahasa Inggris 72 72 72 72
8 Seni Budaya 72 72 72 72
9 PJOK 75 75 75 75
10 Prakarya/ Informatika 75 75 75 75
11 Bahasa Jawa 75 75 75 75
Kelas IX
No Mata Pelajaran Pengetahuan Ketrampilan
Sem 1 Sem 2 Sem 1 Sem 2
1 PABP 72 72 72 72
2 PPKn 73 73 73 73
3 Bahasa Indonesia 73 73 73 73
4 Matematika 72 72 72 72
5 IPA 72 72 72 72
6 IPS 72 72 72 72
7 Bahasa Inggris 72 72 72 72
8 Seni Budaya 72 72 72 72
9 PJOK 75 75 75 75
10 Prakarya/ Informatika 75 75 75 75
11 Bahasa Jawa 75 75 75 75
2. Pengayaan
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta
didik yang telah melampaui KKM.
Fokus pengayaan adalah pendalaman dan perluasan dari kompetensi yang
dipelajari. Pengayaan biasanya diberikan segera setelah peserta didik diketahui
telah mencapai KKM berdasarkan hasil PH.
Pembelajaran pengayaan biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulang kali
sebagaimana pembelajaran remedial.
Bentuk Pengayaan :
a. Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang memiliki minat
tertentu diberikan tugas untuk memecahkan permasalahan, membaca e-
book terkait dengan KD yang dipelajari didiskusikan secara daring
b. Belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar mengenai
sesuatu yang diminati, menjadi tutor bagi teman yang membutuhkan
secara daring
I. Penilaian
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik. Perencanaan dan pelaksanaan penilaian, dan
pemanfaatan hasil penilaian dilakukan secara terpadu dengan pembelajaran.
Pembelajaran akan efektif apabila didukung dengan penilaian yang sistematis dan
komprehensif. Peningkatan pencapaian hasil belajar harus dilakukan antara lain
melalui peningkatan mutu pembelajaran dan penilaian.
Berdasarkan tujuannya, ada dua jenis penilaian hasil belajar, yaitu :
a. Penilaian formatif bertujuan untuk memantau kemajuan belajar siswa selama
proses pembelajaran berlangsung. Penilaian formatif sering disebut dengan
istilah penilaian hasil belajar oleh pendidik.
b. Penilaian sumatif bertujuan untuk membuat kesimpulan terhadap prestasi siswa
dan diarahkan pada pelaporan di akhir periode (akhir semester, akhir tahun, atau
akhir jenjang) belajar siswa. Penilaian sumatif sering disebut dengan istilah
penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan.
Semangat UU Sisdiknas adalah memberikan keleluasaan bagi satuan
pendidikan/sekolah untuk menentukan kelulusan peserta didik.
1. Penilaian Formatif
a. Pengertian Penilaian Formatif
Penilaian formatif yang juga biasa disebut assessment for learning
didefinisikan sebagai proses mengumpulkan data/informasi/bukti-bukti
mengenai sejauh mana (seberapa baik) kemajuan siswa dalam menguasai
kompetensi, menginterpretasikan data/informasi tersebut, dan memutuskan
kegiatan pembelajaran yang paling efektif untuk memfasilitasi setiap siswa
untuk mencapai penguasaan materi/kompetensi yang optimal.
A. Sistem Pembelajaran
Sistem pembelajaran di SMP Negeri 2 Cipari menggunakan sistem paket, yang diatur
sebagai berikut :
1. Beban belajar satu minggu adalah minimal 38 (tiga puluh delapan ) jam
pelajaran.
2. Beban belajar di Kelas VIII dalam satu semester paling sedikit 18 (delapan
belas) minggu efektif.
3. Beban belajar di kelas IX pada semester ganjil paling sedikit 18 (delapan
belas) minggu efektif.
4. beban belajar di kelas IX pada semester genap paling sedikit 14 (empat belas)
minggu efektif.
B. Pengaturan Beban Belajar Tatap Muka, Penugasan Terstruktur, dan Kegiatan Mandiri
Tidak Terstruktur, diatur sebagai berikut :
1. Pada saat pembelajaran dinyatakan dalam kondisi normal sepenuhnya, beban
belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur, paling
banyak 50% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
2. Pada saat pembelajaran pada masa pandemi baik pembelajaran tatap muka
terbatas maupun belajar dari rumah (BDR), beban belajar setiap mata pelajaran
keseluruhan dihitung dari banyaknya jam pelajaran per minggu ditambah 50 %.
Misalnya jam pelajaran per minggu mata pelajaran IPS 4 jam pelajaran, beban
belajar per minggu mata pelajaran IPS adalah 4 jam pelajaran ditambah 2 jam
pelajaran penugasan terstruktur dan 2 jam pelajaran kegiatan mandiri tidak
terstruktur, yang dapat diisi dengan pembelajaran daring atau pembelajaran
menggunakan media modul, beserta penugasannya. Kebijakan pengaturan beban
belajar per mata pelajaran diserahkan kepada guru mata pelajaran yang
bersangkutan. Kegiatan mandiri tidak terstruktur dapat diakumulasikan pada akhir
semester.
Ulang Tahun berdirinya SMP Negeri 2 Cipari yang dirayakan setiap tahunnya
pada tanggal 15 September.
TANGGAL KETERANGAN
26 – 30 Juni 2023 Libur Akhir Semester Genap/ Libur Akhir Tahun Ajaran 2022/2023
RAHARJO, S. Pd.
NIP. 19700724 199412 1 003
RAHARJO, S. Pd.
NIP. 19700724 199412 1 003
1. Bagi guru : KTSP merupakan pedoman, arahan, dan petunjuk dalam rangka
melaksanakan tugas kependidikannya: belajar mengajar serta mendidik
2. Bagi tenaga kependidikan : KTSP berfungsi untuk memberikan sarana dan dukungan
yang dibutuhkan guru sanpeserta didik dalam mencapai tujuan pendidikan
3. Bagi peserta didik : agar memahami kegiatan dan pelaksanaan proses pendidikan
dengan cara membekali mereka dengan ilmu pengetahuan, sikap dan keterampilan
sehingga bisa bersama-sama dalam mencapai tujuan.
4. Stakeholder (komite sekolah, orang tua/wali, masyarakat, instansi pemerintah) : agar
dapat memahami tujuan, visi, misi, program SMP Negeri 2 Cipari sehingga dapat
menjalin kerja sama dan memberikan dukungan moril maupun materiel demi
tercapainya tujuan pendidikan sekolah.
Akhirnya kami menyadari bahwa KTSP ini masih belum sempurna, namun
demikian, harus tetap menjadi pedoman, arahan, dan petunjuk bagi segenap unsur sekolah
dan stakeholder. Untuk itu, KTSP ini perlu mendapat masukan, usulan dan saran agar ke
depan bisa lebih baik. Mengingat KTSP ini disusun bersama dengan melibatkan seluruh
guru dan MGMPS, maka jika ada hal-hal yang dirasa kurang jelas dalam pelaksanaannya
hendaklah dikoordinasikan dan dimusyawarahkan dengan MGMPS masing-masing atau
kepada bidang kurikulum dan pengajaran.