SD NEGERI 2 KARANGNANGKA
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
BUKU I
ALAMAT : RT 04 RW III DESA KARANGNANGKA
KOORWILCAM DINDIKBUD MREBET
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN PURBALINGGA
i
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui Mengesahkan
Ketua Komite SDN 2 Karangnangka Kepala SDN 2 Karangnangka
Mengetahui
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Purbalingga
Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar,
Suseno,S.Pd.,M.Si.
NIP 19680807 199103 1 006
ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ ii
KATA PENGANTAR ................................................................................ Iii
DAFTAR ISI ............................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Rasional ................................................................................. 1
B. Landasan Hukum ................................................................... 5
C. Tujuan Penyusunan KTSP...................................................... 8
D. Acuan Konseptual KTSP........................................................ 10
E. Prinsip Pengembangan KTSP .............................................. 11
BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN ............................................................ 13
A. Tujuan Pendidikan......................................................................... 13
B. Visi Satuan Pendidikan ................................................................. 13
C. Misi Satuan Pendidikan................................................................. 13
D. Tujuan Satuan Pendidikan............................................................. 14
BAB III STRUKTUR KURIKULER........................................................... 15
A. Muatan Kurikulum Tingkat Nasional Struktur Kurikulum.. 15
B. Muatan Kurikulum Tingkat Daerah/ Muatan Lokal........... 16
C. Bimbingan Konseling........................................................ 80
D. Kegiatan Ekstrakurikuler .................................................. 81
E. Kegiatan Pembiasaan ..................................................... 84
F. Ketuntasan Belajar........................................................... 85
G. Remidial dan Pengayaan................................................. 89
H. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan............................ 90
I. Gerakan Literasi Sekolah................................................. 109
J. Pendidikan Anti Korupsi .................................................. 112
K. Pendidikan Kecakapan Hidup.......................................... 113
L. Program Perbaikan dan Pengayaan ............................... 114
M. Bimbingan Konseling ....................................................... 115
iv
BAB IV PENGATURAN BEBAN BELAJAR............................................. 118
A. Sistem Pembelajaran yang Digunakan............................ 118
B. Pengaturan Alokasi Waktu Pembelajaran....................... 121
C. Pengaturan Beban Belajar TM, PT dan KMTT................ 121
A. Kesimpulan ...........................................................................................
126
B. Saran-saran ..........................................................................................
126
v
Lampiran
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasional
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal
31 ayat (3) mengamanatkan bahwa Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan
keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang. Atas dasar amanah
tersebut telah diterbitkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Pasal 2), berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab (Pasal 3).
Implementasi Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan, di antaranya
adalah Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan. Peraturan Pemerintah tersebut memberikan arahan tentang
perlunya disusun dan dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan,
yaitu: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik
dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
1
Dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut telah
ditetapkan Standar Kompetensi Lulusan yang merupakan kriteria mengenai
kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Untuk mencapai kompetensi lulusan tersebut perlu ditetapkan
Standar Isi yang merupakan kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat
kompetensi peserta didik untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang
dan jenis pendidikan tertentu. Ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi
peserta didik yang harus dipenuhi atau dicapai pada suatu satuan pendidikan
dalam jenjang dan jenis pendidikan tertentu dirumuskan dalam Standar Isi
untuk setiap mata pelajaran.
Standar Isi disesuaikan dengan substansi tujuan pendidikan nasional
dalam domain sikap spiritual dan sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan.
Oleh karena itu, Standar Isi dikembangkan untuk menentukan kriteria ruang
lingkup dan tingkat kompetensi yang sesuai dengan kompetensi lulusan yang
dirumuskan pada Standar Kompetensi Lulusan, yakni sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Karakteristik, kesesuaian, kecukupan, keluasan, dan kedalaman
materi ditentukan sesuai dengan karakteristik kompetensi beserta proses
pemerolehan kompetensi tersebut.
Ketiga kompetensi tersebut memiliki proses pemerolehan yang berbeda.
Sikap dibentuk melalui aktivitas-aktivitas: menerima, menjalankan,
menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan dimiliki melalui
aktivitas-aktivitas: mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, dan mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas-
aktivitas: mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.
Karakteristik kompetensi beserta perbedaan proses pemerolehannya
mempengaruhi Standar Isi.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan ditetapkan bahwa Standar Isi adalah kriteria mengenai
ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi
lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Ruang lingkup materi
2
dirumuskan berdasarkan kriteria muatan wajib yang ditetapkan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan, konsep keilmuan, dan karakteristik
satuan pendidikan dan program pendidikan. Selanjutnya, tingkat kompetensi
dirumuskan berdasarkan kriteria tingkat perkembangan peserta didik,
kualifikasi kompetensi Indonesia, dan penguasaan kompetensi yang
berjenjang.
Selain itu, Pemerintah juga sudah menetapkan Kompetensi Inti dan
Kopetensi Dasar. Kompetensi inti pada kurikulum 2013 merupakan tingkat
kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki
seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas. Sedangkan Kompetensi dasar
merupakan kemampuan dan materi pembelajaran minimal yang harus dicapai
peserta didik untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan
pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti.
Dalam implementasi kurikulum 2013, sekolah berkewajiban
mengembangan kurikulum operasional yang dikembangkan dan
diimplementasikan oleh satuan pendidikan diwujudkan dalam bentuk
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), hal ini sesuai dengan yang
diamanatkan di dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13
Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan pasa 1 ayat 20 “Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan adalah Kurikulum operasional yang disusun oleh
dan dilaksanakan dimasing-masing satuan pendidikan.”
Berdasarkan hal di atas, Satuan Pendidikan harus menerjemahkan
peraturan-peraturan tersebut ke dalam sebuah kurikulum yang bisa menjadi
pedoman bagi satuan pendidikan dalam kegiatan penyelengaraan pendidikan.
Kurikulum sendiri merupakan seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 ayat (2) ditegaskan bahwa
kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan
prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan
3
peserta dididk. Atas dasar pemikiran tersebut maka perlu dikembangkan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional
yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.
Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
tahun 2005 bahwa Kurikulum Satuan Pendidikan pada jenjang Pendidikan
Dasar dan Menengah mengacu pada standar isi dan standar kompetensi
lulusan serta berpedoman pada panduan dari Badan Standar Nasional
Pendidikan.
Pengembangan kurikulum 2013 secara berkesinambungan
mempertimbangkan berbagai hal dan masukan dari berbagai unsur
masyarakat sebagai satu kesatuan entitas bangsa yang menginginkan
peningkatan kualitas peserta didik di masa depan. Dalam perjalanan
pengembangannya disertai dengan evaluasi formatif yang memungkinan
perbaikan pada tataran dokumen dan implementasi. Perbaikan ini melibatkan
seluruh komponen masyarakat sehingga kurikulum hasil perbaikan menjadi
milik semua komponen bangsa. Perbaikan kurikulum dapat dilakukan secara
holistik komprehensif mulai dari ide, desain, dokumen sampai dengan
implementasi. Namun perbaikan kurikulum juga dapat dilakukan pada
sebagian dimensi kurikulum dan aspek tertentu dari kurikulum. Perbaikan
kurikulum 2013 pada saat ini lebih bersifat evaluasi formatif dengan melakukan
perbaikan pada dokumen KI-KD, silabus, pedoman mata pelajaran,
pembelajaran dan penilaian hasil belajar, serta buku teks pelajaran.
Untuk memenuhi amanat undang-undang serta peraturan pemerintah
seperti tersebut di atas dan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional pada
umumnya, serta tujuan pendidikan sekolah khususnya, maka SD Negeri 2
Karangnangka memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum SD
Negeri 2 Karangnangka pada setiap pergantian tahun pelajaran. Melalui
kurikulum ini sekolah dapat melaksanakan program pendidikannya sesuai
dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik. Untuk itu, dalam
pengembangannya melibatkan seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi
kepada pemangku kepentingan di lingkungan sekitar sekolah.
4
Penyusunan kurikulum ini telah melalui beberapa tahap, mulai dari
membentuk tim pengembang kurikulum sekolah, menyiapkan dan mengkaji
peraturan perundang-undangan yang berlaku, melakukan analisis konteks,
melaksanakan rapat koordinasi penyusunan KTSP, melakukan penelaahan
dan penyempurnaan KTSP kurikulum 2013, serta menetapkan dan
mengesahkan pemberlakuan KTSP.
B. Landasan Hukum
Kurikulum Pendidikan Dasar SD Negeri 2 Karangnangka dikembangkan,
berlandaskan pada:
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 sebagaimana diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 dan terakhir Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan
Pendidikan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan;
5. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan
Karakter;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39
Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 15
Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di
Kabupaten/Kota;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
65 Tahun 2013 tentang Pendidikan Dasar dan Menengah;
5
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
57 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada
Penddiikan Dasar dan Menengah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Ekstrakurikuler
Wajib;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar
dan Menengah;
15. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
23 Tahun 2015 tentang Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti;
16. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak
Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan;
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru;
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar
dan Menengah;
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Repu;blk Indonesia Nomor
22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan
Menengah;
6
22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran
pada Kurikulum 2013;
23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
23 Tahun 2017 tentang Hari sekolah;
24. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
6 Tahun 2018 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah;
25. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
15 Tahun 2018 tentang Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas
Sekolah;
26. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter di Satuan
Pendidikan;
27. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
37 Tahun 2018.Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah;
28. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
43 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ujian yang diselenggarakan
Satuan Pendidikan dan Ujian Nasional;
29. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan
Pendidikan dalam Kondisi Khusus;
30. Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 423.5/5/2010 tentang Kurikulum
Mata Pelajaran Muatan Lokal Bahasa Jawa untuk Jenjang SD/SDLB/MI,
SMP/SMPLB/MTs, SMA/SMALB/M dan SMK Negeri dan Swasta Provinsi
Jawa Tengah.
C. Acuan Konseptual
Acuan konseptual penyusunan KTSP SD Negeri 2 Karangnangka adalah
sebagai berikut.
1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
7
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pengembangan kepribadian
peserta didik secara utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran
dapat meningkatkan iman, takwa, dan akhlak mulia.
2. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama
Kurikulum dikembangkan untuk memelihara dan meningkatkan toleransi
dan kerukunan interumat dan antarumat beragama.
3. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan
kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya
memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh
karena itu, kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap
kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan
bangsa dalam wilayah NKRI.
4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan
Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses holistik/sistemik dan sistematik untuk
meningkatkan harkat dan martabat manusia yang memungkinkan potensi
diri (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) berkembang secara optimal.
Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi,
bakat, minat, serta tingkat perkembangan kecerdasan; intelektual,
emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
5. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang holistik dan berkeadilan dengan memperhatikan
kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan bermutu.
6. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir kritis dan
membuat keputusan, memecahkan masalah yang kompleks secara lintas
bidang keilmuan, berpikir kreatif dan kewirausahaan, berkomunikasi dan
berkolaborasi, menggunakan pengetahuan kesempatan secara inovatif,
mengelola keuangan, kesehatan, dan tanggung jawab warga negara.
7. Tuntutan Dunia Kerja
8
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya
pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai
kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu mengembangkan jiwa
kewirausahaan dan kecakapan hidup untuk membekali peserta didik
dalam melanjutkan studi dan/atau memasuki dunia kerja. Terlebih bagi
peserta didik pada satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang
tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
8. Perkembangan Ipteks
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa
masyarakat berbasis pengetahuan di mana Ipteks sangat berperan
sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus
melakukan penyesuaian terhadap perkembangan Ipteks sehingga tetap
relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum
harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan
dengan perkembangan Ipteks.
9. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan
karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan
yang sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-
hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk
menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan
daerah dan lingkungan.
10. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media
pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong
partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional.
Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara
kepentingan daerah dan nasional.
11. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian, baik pada
individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan
oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat
9
memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai
kemampuan untuk hidup berdampingan dengan bangsa lain.
12. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial
budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman
budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat
ditumbuhkembangkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari
daerah dan bangsa lain.
13. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan
pendidikan.
10
individual maupun dalam kehidupan bermasyarakat sehingga mampu
menciptakan kebersamaan yang harmonis.
5. Meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran
hidup sehat.
6. Mengenal, memahami dan mencintai budaya lokal khususnya dalam
budaya dan bahasa Bandung
7. Mengembangkan kepribadian siswa sesuai dengan bakat, minat, serta
potensi yang dimilikinya.
8. Memberi bekal dasar dalam memasuki dunia global
11
bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan
disajikan secara berkesinambungan antar jenjang pendidikan.
4. Beragam dan terpadu Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan
keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta
jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat
istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi
substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan
pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan
kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.
5. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu
semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan
memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni.
6. Relevan dengan kebutuhan kehidupan Pengembangan kurikulum dilakukan
dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin
relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya
kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu,
pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan
sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan
keniscayaan.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah Kurikulum
dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah
harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhinneka
Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
12
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI,
DAN TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
A. Tujuan Pendidikan
1. Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam UU No. 20
Tahun 2003 Pasal 3 adalah Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
2. Tujuan Pendidikan Dasar
Tujuan pendidikan pendidikan dasar yaitu meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
13
7. Mencapai prestasi lomba bidang akademis dan non akademis yang
maksimal.
C. Misi SD Negeri 2 Karangnangka
Sesuai dengan visi di atas maka sekolah mempunyai tugas – tugas yang harus
dilaksanakan sebagai Misi di sekolah, yaitu :
14
15
BAB III
MUATAN KURIKULER
Keterangan:
1. Sekolah menambah 2 jam pelajaran dari struktur kurikulum nasional untuk
setiap kelas
2. Penambahan jumlah jam digunakan untuk Muatan Lokal Bahasa Jawa
3. Alokasi waktu setiap jam adalah 35 menit.
4. Untuk kelas 1-3, kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan tematik,
kecuali Pendidikan Agama dan Budi Pekerti serta Muatan Lokal
menggunakan pendekatan mata pelajaran.
5. Untuk kelas 4-6, kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan tematik,
kecuali Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Muatan Lokal, Matematika,
dan PJOK menggunakan pendekatan mata pelajaran.
16
B. Muatan Kurikulum Tingkat Daerah / Muatan Lokal
Pada tahun pelajaran 2022/2023, SD Negeri 2 Karangnangka sudah
menggunakan muatan Kurikulum 2013 untuk semua kelas. Muatan Kurikulum
yang digunakan sebagai mana tercantun dalam Permendikbud Nomor 21
Tahun 2016 Tentang Standar Isi dan Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016
Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. Adapun Muatan Nasional
Kurikulum 2013 SD Negeri 2 Karangnangka adalah sebagai berikut:
1. Tingkat Kompetensi
KOMPETENSI
DESKRIPSI KOMPETENSI
INTI
Sikap Spritual 1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran
agama yang dianutnya.
Sikap Sosial 2. Menunjukkan Perilaku:
a. jujur,
b. disiplin,
c. santun,
d. percaya diri,
e. peduli, dan
f. bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru dan tetangga dan negara.
Pengetahuan 3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif pada tingkat dasar
dengan cara :
a. mengamati,
b. menanya, dan
c. mencoba
Berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah, di
sekolah, dan tempat bermain.
Keterampilan 4. Menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak:
a. kreatif
b. produktif,
c. kritis,
d. mandiri,
e. kolaboratif, dan
f. komunikatif
Dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan
kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan anak sehat, dan tindakan
yang mencerminkan perilaku anak sesuai dengan
tahap perkembangannya.
17
2. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
a. Muatan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas I
1.2 terbiasa membaca al-Qur’an dengan 2.2 menunjukkan sikap kasih sayang
tartil dan peduli kepada sesama
sebagai implementasi
pemahaman Q.S. al- Fatihah
dan Q.S. al-Ikhlas
1.3 menerima adanya Allah Swt. yang 2.3 menunjukkan perilaku percaya
Maha Pengasih dan Maha Penyayang diri sebagai implementasi
pemahaman adanya Allah Swt.
1.5 menerima adanya Allah Swt. Maha 2.5 menunjukkan sikap kasih
Pengasih, Maha Penyayang, dan sayang, peduli, kerja sama, dan
Maharaja percaya diri sebagai
implementasi pemahaman al-
Asmau al-Husna: ar-Rahman,
ar- Rahim, dan al-Malik
1.6 menerima dan mengakui makna dua 2.6 menunjukkan sikap teguh
kalimat syahadat pendirian sebagai implementasi
pemahaman makna dua kalimat
syahadat
1.7 terbiasa berdoa sebelum dan sesudah 2.7 menunjukkan sikap disiplin
belajar sebagai implementasi
pemahaman makna doa
sebelum dan sesudah belajar
18
1.8 meyakini bahwa perilaku hormat dan 2.8 menunjukkan perilaku hormat
patuh kepada orangtua dan guru dan patuh kepada orangtua dan
sebagai cerminan dari iman guru
1.9 meyakini bahwa berkata yang baik, 2.9 menunjukkan sikap yang baik,
sopan, dan santun sebagai cerminan sopan, dan santun ketika
dari iman berbicara
1.14 meyakini kebenaran kisah Nabi Idris 2.14 menunjukkan sikap semangat
A.S. dan rajin belajar sebagai
implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Idris A.S.
1.15 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.15 menunjukkan sikap kerja keras
Nuh A.S. dan kerja sama sebagai
implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Nuh A.S.
1.16 meyakini kebenaran kisah Nabi Hud 2.16 menunjukkan sikap sopan dan
A.S. santun sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladanan
Nabi Hud A.S.
1.17 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.17 menunjukkan sikap jujur dan
Muhammad SAW. kasih sayang sebagai
implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Muhammad
SAW.
19
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
(KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati [mendengar, dalam bahasa yang jelas dan
melihat, membaca] dan menanya logis, dalam karya yang estetis,
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dalam gerakan yang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan mencerminkan anak sehat, dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dalam tindakan yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia
3.2 memahami pesan-pesan pokok Q.S. 4.2.1 melafalkan Q.S. al-Fatihah dan
al-Fatihah dan Q.S. al-Ikhlas Q.S. al-Ikhlas dengan benar
dan jelas
4.2.2 menunjukkan hafalan Q.S. al-
Fatihah dan Q.S. al-Ikhlas
dengan benar dan jelas
3.3 memahami adanya Allah Swt. yang 4.3 menunjukkan bukti-bukti adanya
Maha Pengasih dan Maha Penyayang Allah Swt. yang Maha Pengasih
dan Maha Penyayang
3.7 memahami makna doa sebelum dan 4.7 melafalkan doa sebelum dan
sesudah belajar sesudah belajar dengan benar
dan jelas
20
3.8 memahami perilaku hormat dan 4.8 mencontohkan perilaku hormat
patuh kepada orangtua dan guru dan patuh kepada orangtua dan
guru
3.9 memahami berkata yang baik, sopan, 4.9 mencontohkan cara berkata
dan santun yang baik, sopan, dan santun
Kelas II
1.1 terbiasa membaca basmalah setiap 2.1 menunjukkan sikap percaya diri
memulai belajar al-Qur’an dalam melafalkanhuruf hijaiyyah
bersambung
21
1.2 terbiasa membaca al-Qur’an dengan 2.2 menunjukkan sikap berlindung
tartil diri kepada Allah Swt. dan
saling menasehati sebagai
implementasi pemahaman
makna Q.S. an-Nas dan Q.S.
al-‘Asr
1.3 meyakini Hadis yang terkait dengan 2.3 menunjukkan sikap berani
anjuran menuntut ilmu bertanya sebagai implementasi
pemahaman Hadis yang terkait
dengan anjuran menuntut ilmu
1.4 meyakini Hadis yang terkait dengan 2.4 menunjukkan perilaku hidup
perilaku hidup bersih dan sehat bersih dan sehat sebagai
implementasi pemahaman
Hadis yang terkait dengan
perilaku hidup bersih dan sehat
1.5 menerima adanya Allah Swt. Yang 2.5 menunjukkan perilaku rendah
Maha Suci, Maha Pemberi hati, damai, dan bersyukur
Keselamatan, dan Maha Pencipta sebagai implementasi
pemahaman makna al-Asmau
al-Husna: al-Quddus, as-
Salam, dan al-Khaliq
1.6 terbiasa berdoa sebelum dan sesudah 2.6 menunjukkan perilaku sehat
makan sebagai implementasi
pemahaman makna doa
sebelum dan sesudah makan
1.8 meyakini bahwa sikap kerja sama dan 2.8 menunjukkan sikap kerja sama
saling tolong menolong sebagai dan tolong-menolong
cerminan iman
1.9 terbiasa berdoa sebelum dan sesudah 2.9 menunjukkan perilaku hidup
wudu sehat dan peduli lingkungan
sebagai implementasi
pemahaman doa sebelum dan
sesudah wudu
1.10 menjalankan salat dengan tertib 2.10 menunjukkan sikap disiplin
sebagai implementasi
pemahaman tata cara salat dan
bacaannya
1.11 meyakini kebenaran kisah Nabi Saleh 2.11 menunjukkan sikap berani
A.S. bertanya sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladanan
Nabi Saleh A.S.
22
1.12 meyakini kebenaran kisah Nabi Lut 2.12 menunjukkan perilaku kerja
A.S. keras sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladanan
Nabi Lut A.S.
1.13 meyakini kebenaran kisah Nabi Ishaq 2.13 menunjukkan sikap damai
A.S. sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladanan
Nabi Ishaq A.S.
1.14 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.14 menunjukkan perilaku kasih
Ya’qub A.S. sayang sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladanan
Nabi Ya’qub A.S.
1.15 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.15 menunjukkan sikap jujur dan
Muhammad SAW. kasih sayang sebagai
implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Muhammad
SAW.
3.2 memahami pesan-pesan pokok Q.S. 4.2.1 melafalkan Q.S. an-Nas dan
an-Nas dan Q.S. al-‘Asr Q.S. al-‘Asr dengan bnar dan
jelas
4.2.2 menunjukkan hafalan Q.S. an-
Nas dan Q.S. al-‘Asr dengan
benar dan jelas
23
3.4 memahami Hadis yang terkait dengan 4.4 menunjukkan perilaku hidup
perilaku hidup bersih dan sehat bersih dan sehat sebagai
implementasi pemahaman
makna Hadis tentang
kebersihan dan kesehatan
3.6 memahami makna doa sebelum dan 4.6 melafalkan doa sebelum dan
sesudah makan sesudah makan
3.8 memahami sikap kerja sama dan 4.8 mencontohkan sikap kerja sama
saling tolong menolong dan saling tolong menolong
3.9 memahami doa sebelum dan sesudah 4.9 mempraktikkan wudu dan
wudu doanya dengan tertib dan benar
3.10 memahami tata cara salat dan 4.10 mempraktikkan salat dengan
bacaannya tata cara dan bacaan yang
benar
3.11 memahami kisah keteladanan Nabi 4.11 menceritakan kisah
Saleh A.S. keteladanan Nabi Saleh A.S.
KELAS: III
1.2 meyakini Hadis yang terkait dengan 2.2 menunjukkan perilaku mandiri,
perilaku mandiri, percaya diri, dan percaya diri, dan bertanggung
bertanggung jawab jawab
1.3 meyakini keesaan Allah Swt. Yang 2.3 menunjukkan sikap kerja sama
Maha Pencipta berdasarkan sebagai implementasi
pengamatan terhadap dirinya dan pemahaman keesaan Allah Swt.
makhluk ciptaanNya yang dijumpai di
sekitar rumah dan sekolah
1.4 meyakini adanya Allah Swt. Yang 2.4 menunjukkan sikap peduli,
Maha Pemberi, Maha Mengetahui, berbuat baik, dan berhati-hati
dan Maha Mendengar sebagai implementasi
pemahaman al- Asmau al-
Husna: al-Wahhab, al- ‘Alim,
dan as- Sami‘
1.8 menjalankan salat secara tertib 2.8 menunjukkan sikap hidup tertib
sebagai implementasi
pemahaman makna ibadah
salat
1.9 menerima makna zikir dan doa 2.9 menunjukkan sikap rendah hati
setelah salat sebagai wujud berserah sebagai implementasi
diri kepada Allah Swt. pemahaman makna zikir dan
doa setelah salat
1.10 menjalankan ibadah salat dengan 2.10 menunjukkan perilaku kerja
tertib sama sebagai implementasi
pemahaman hikmah ibadah
salat
25
1.11 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.11 menunjukkan sikap pemaaf
Yusuf A.S. sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladanan
Nabi Yusuf A.S.
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
(KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati [mendengar, dalam bahasa yang jelas,
melihat, membaca] dan menanya sistematis dan logis, dalam
berdasarkan rasa ingin tahu tentang karya yang estetis, dalam
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan gerakan yang mencerminkan
kegiatannya, dan benda-benda yang anak sehat, dan dalam tindakan
dijumpainya di rumah, di sekolah dan yang mencerminkan perilaku
tempat bermain anak beriman dan berakhlak
mulia
26
3.3 memahami keesaan Allah Yang 4.3 melakukan pengamatan
Maha Pencipta berdasarkan terhadap diri dan makhluk
pengamatan terhadap dirinya dan ciptaan Allah yang dijumpai di
makhluk ciptaan-Nya yang dijumpai di sekitar rumah dan sekolah
sekitar rumah dan sekolah sebagai implementasi iman
terhadap keesaan Allah Yang
Maha Pencipta
3.9 memahami makna zikir dan doa 4.9 mempraktikkan tata cara zikir
setelah salat dan doa setelah salat secara
benar
3.10 memahami hikmah ibadah salat 4.10 menceritakan pengalaman
melalui pengamatan dan pengalaman hikmah pelaksanaan ibadah
di rumah dan sekolah salat di rumah dan sekolah
27
KELAS: IV
1.2 meyakini Allah itu ada melalui 2.2 menunjukkan sikap percaya diri
pengamatan terhadap makhluk sebagai implementasi
ciptaan-Nya di sekitar rumah dan pemahaman Allah itu ada
sekolah
1.3 meyakini adanya Allah Swt. Yang 2.3 menunjukkan sikap hati-hati,
Maha Melihat, Maha Adil dan Maha hormat dan kerja sama sebagai
Agung implementasi pemahaman
makna al-Asmau al-Husna: al-
Basir, al-‘Adil, dan al-‘Azim
1.6 meyakini bahwa sikap santun dan 2.6 menunjukkan sikap santun dan
menghargai teman sebagai cerminan menghargai teman
dari iman
1.7 meyakini bahwa sikap rendah hati 2.7 menunjukkan sikap rendah hati
sebagai cerminan dari iman
28
1.10 meyakini bahwa perilaku amanah 2.10 menunjukkan perilaku amanah
sebagai cerminan dari iman dalam kehidupan sehari-hari
1.11 meyakini bahwa perilaku hormat dan 2.11 menunjukkan perilaku hormat
patuh kepada orangtua dan guru dan patuh kepada orangtua dan
sebagai cerminan dari iman guru
1.19 meyakini kebenaran kisah Nabi Musa 2.19 menunjukkan sikap berani dan
A.S. sikap pantang menyerah
sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladanan
Nabi Musa A.S.
1.20 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.20 menunjukkan sikap santun dan
Muhammad SAW. menghargai teman, baik di
rumah, sekolah, dan di
masyarakat sekitar sebagai
implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Muhammad
SAW.
29
1.21 meyakini keimanan Wali Songo 2.21 menunjukkan perilaku peduli
kepada Allah Swt. dan rendah hati sebagai
implementasi pemahaman kisah
keteladanan Wali Songo
30
3.9 memahami makna perilaku jujur 4.9 mencontohkan perilaku jujur
dalam kehidupan sehari-hari dalam kehidupan sehari-hari
3.14 memahami tata cara bersuci dari 4.14 mempraktikkan tata cara bersuci
hadas kecil sesuai ketentuan syari’at dari hadas kecil sesuai
Islam ketentuan syari’at Islam
31
KELAS: V
1.1 terbiasa membaca al-Qur’ān dengan 2.1 menunjukkan sikap kerja sama
tartīl dan peduli sebagai
implementasi pemahaman
makna Q.S. at-Tīn dan Q.S. al-
Mā’ūn
1.2 meyakini adanya Allah Swt. Yang 2.2 menunjukkan sikap berani,
Maha Mematikan, Maha Hidup, Maha peduli, mandiri, dan teguh
Berdiri Sendiri, dan Maha Esa pendirian sebagai implementasi
pemahaman makna al-Asmau
al-Husna: al- Mumit, al-Hayy, al-
Qayyum, dan al- Ahad
1.3 meyakini keberadaan Rasul Allah dan 2.3 menunjukkan sikap sabar dan
Rasul Ulul ‘Azmi jujur sebagai implementasi
pemahaman mengenal nama-
nama Rasul Allah dan Rasul
Ulul ‘Azmi
32
1.9 meyakini bahwa ikhlas beramal 2.9 menunjukkan sikap ikhlas
sebagai cerminan dari iman beramal dalam kehidupan
sehari-hari
1.13 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.13 menunjukkan sikap rendah hati
Sulaiman A.S. sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladan
Nabi Sulaiman A.S.
1.14 meyakini kebenaran kisah Nabi Ilyas 2.14 menunjukkan sikap sabar
A.S. sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladan
Nabi Ilyas A.S.
1.15 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.15 menunjukkan sikap kerja sama
Ilyasa’ A.S. sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladan
Nabi Ilyasa’ A.S.
1.16 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.16 menunjukkan sikap jujur dan
Muhammad SAW. peduli sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladan
Nabi Muhammad SAW.
1.17 meyakini kebenaran kisah Luqman 2.17 menunjukkan sikap rendah hati
sebagaimana terdapat dalam al- sebagai implementasi
Qur’an pemahaman kisah keteladan
Luqman sebagaimana terdapat
dalam al- Qur’an
33
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan faktual dan 4. menyajikan pengetahuan
konseptual dengan cara mengamati, faktual dan konseptual dalam
menanya, dan mencoba berdasarkan bahasa yang jelas, sistematis
rasa ingin tentang dirinya, makhluk dan logis, dalam karya yang
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan estetis, dalam gerakan yang
benda-benda yang dijumpainya di mencerminkan anak sehat, dan
rumah, di sekolah dan tempat dalam tindakan yang
bermain mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia
3.1 memahami makna Q.S. at-Tīn dan 4.1.1 membaca Q.S. at-Tīn dan Q.S.
Q.S. al-Mā’ūn dengan baik dan tartīl al-Mā’ūn dengan tartīl
4.1.2 menulis kalimat-kalimat dalam
Q.S. at-Tīn dan Q.S. al-Mā’ūn
dengan benar
4.1.3 menunjukkan hafalan Q.S. at-
Tīn dan Q.S. al-Mā’ūn dengan
lancar
3.6 memahami makna hormat dan patuh 4.6 mencontohkan perilaku hormat
kepada orangtua dan guru dan patuh kepada orangtua dan
guru
3.7 memahami makna saling 4.7 mencontohkan sikap saling
menghargai sesama manusia menghargai sesama manusia
34
3.9 memahami makna ikhlas beramal 4.9 mencontohkan sikap ikhlas
dalam kehidupan sehari-hari beramal dalam kehidupan
sehari- hari
KELAS: VI
35
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.3 meyakini adanya hari akhir sebagai 2.3 menunjukkan perilaku rendah
implementasi pemahaman Rukun hati yang mencerminkan iman
Iman kepada hari akhir
1.4 menyakini adanya qadha dan qadar 2.4 menunjukkan perilaku berserah
diri kepada Allah Swt. yang
mencerminkan iman kepada
qadha dan qadar
1.5 meyakini bahwa perilaku hormat dan 2.5 menunjukkan perilaku hormat
patuh kepada orangtua, guru, dan dan patuh kepada orangtua,
sesama anggota keluarga sebagai guru, dan sesama anggota
cerminan dari iman keluarga
1.6 meyakini bahwa sikap toleran dan2.6 menunjukkan sikap toleran dan
simpatik terhadap sesama sebagai simpatik terhadap sesama
cerminan dari iman
36
1.10 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.10 menunjukkan sikap patuh dan
Yahya A.S. taat sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladan
Nabi Yahya A.S.
1.11 meyakini kebenaran kisah Nabi Isa 2.11 menunjukkan sikap peduli
A.S. sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladan
Nabi Isa A.S.
1.12 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.12 menunjukkan sikap semangat
Muhammad SAW dalam belajar sebagai
implementasi pemahaman kisah
keteladan Nabi Muhammad
SAW
1.13 meyakini kebenaran kisah sahabat- 2.13 menunjukkan sikap peduli
sahabat Nabi Muhammad SAW sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladan
sahabat-sahabat Nabi
Muhammad SAW.
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
(KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan faktual dan 4. menyajikan pengetahuan
konseptual dengan cara mengamati, faktual dan konseptual dalam
menanya dan mencoba berdasarkan bahasa yang jelas, sistematis
rasa ingin tahu tentang dirinya, dan logis, dalam karya yang
makhluk ciptaan Tuhan dan estetis, dalam gerakan yang
kegiatannya, dan benda-benda yang mencerminkan anak sehat, dan
dijumpainya di rumah, di sekolah dan dalam tindakan yang
tempat bermain mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia
37
3.2 memahami makna al-Asmau al- 4.2 membaca al-Asmau al-Husna:
Husna: As-Samad, Al-Muqtadir, Al- As- Samad, Al-Muqtadir, Al-
Muqaddim, dan Al-Baqi Muqaddim, dan Al-Baqi dengan
jelas dan benar
3.3 memahami hikmah beriman kepada 4.3 menunjukkan contoh hikmah
hari akhir yang dapat membentuk beriman kepada hari akhir yang
perilaku akhlak mulia dapat membentuk perilaku
akhlak mulia
3.7 memahami hikmah zakat, infaq, dan 4.7 menunjukkan hikmah zakat,
sedekah sebagai implementasi rukun infaq, dan sedekah sebagai
Islam implementasi rukun Islam
38
b. Muatan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
KELAS I
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
(KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati [mendengar, dalam bahasa yang jelas dan
melihat, membaca] dan menanya logis, dalam karya yang estetis,
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dalam gerakan yang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan mencerminkan anak sehat, dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dalam tindakan yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia
39
3.3 Mengidentifikasi keberagaman 4.3 Menceritakan pengalaman
karateristik individu di rumah kebersamaan dalam
keberagaman kehidupan
individu di rumah
3.4 Mengidentifikasi bentuk kerjasama 4.4 Menceritakan pengalaman
dalam keberagaman di rumah kerjasama dalam keberagaman
di rumah
KELAS: II
40
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengidentifikasi hubungan antara 4.1 Menjelaskan hubungan gambar
simbol dan sila-sila Pancasila dalam pada lambang Negara dengan
lambang negara “Garuda sila-sila Pancasila
Pancasila”
3.2 Mengidentifikasi aturan dan tata tertib 4.2 Menceritakan kegiatan sesuai
yang berlaku di sekolah aturan dan tata tertib yang
berlaku di sekolah
3.3 Mengidentifikasi jenis-jenis 4.3 Mengelompokkan jenis-jenis
keberagaman karakteristik individu di keberagaman karakteristik
sekolah individu di sekolah
3.4 Memahami makna bersatu dalam 4.4 Menceritakan pengalaman
keberagaman di sekolah melakukan kegiatan yang
mencerminkan persatuan
dalam keberagaman di sekolah
KELAS: III
41
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4
(KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati [mendengar, dalam bahasa yang jelas dan
melihat, membaca] dan menanya logis, dalam karya yang estetis,
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dalam gerakan yang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan mencerminkan anak sehat, dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dalam tindakan yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia
KELAS: IV
42
1.2 Menghargai kewajiban dan hak 2.2 Menunjukkan sikap disiplin
warga masyarakat dalam kehidupan dalam memenuhi kewajiban
sehari-hari dalam menjalankan dan hak sebagai warga
agama masyarakat sebagai wujud
cinta tanah air
43
KELAS: V
1.4 Mensyukuri manfaat persatuan dan 2.4 Menampilkan sikap jujur pada
kesatuan sebagai anugerah Tuhan penerapan nilai-nilai persatuan
Yang Maha Esa dan kesatuan untuk
membangun kerukunan di
bidang sosial budaya
44
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengidentifikasi nilai-nilai Pancasila 4.1 Menyajikan hasil identifikasi
dalam kehidupan sehari-hari nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari
3.2 Memahami hak, kewajiban dan 4.2 Menjelaskan hak, kewajiban,
tanggung jawab sebagai warga dan tanggung jawab sebagai
dalam kehidupan sehari-hari warga masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari
KELAS: VI
46
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menjelaskan kegiatan persiapan 4.1 Mempraktikkan kegiatan
membaca permulaan (cara duduk persiapan membaca permulaan
wajar dan baik, jarak antara mata dan (duduk wajar dan baik, jarak
buku, cara memegang buku, cara antara mata dan buku, cara
membalik halaman buku, gerakan memegang buku, cara
mata dari kiri ke kanan, memilih membalik halaman buku,
tempat dengan cahaya yang terang, gerakan mata dari kiri ke
dan etika membaca buku) dengan kanan, memilih tempat dengan
cara yang benar cahaya yang terang) dengan
benar
3.2 Mengemukakan kegiatan 4.2 Mempraktikkan kegiatan
persiapan menulis permulaan (cara persiapan menulis permulaan
duduk, cara memegang pensil, cara (cara duduk, cara memegang
menggerakkan pensil, cara pensil, cara meletakkan buku,
meletakkan buku, jarak antara jarak antara mata dan buku,
mata dan buku, pemilihan tempat gerakan tangan atas-bawah,
dengan cahaya yang terang) yang kiri-kanan, latihan pelenturan
benar secara lisan gerakan tangan dengan
gerakan menulis di udara/pasir/
meja, melemaskan jari dengan
mewarnai, menjiplak,
menggambar, membuat garis
tegak, miring, lurus, dan
lengkung, menjiplak berbagai
bentuk gambar, lingkaran, dan
bentuk huruf di tempat
bercahaya terang) dengan
benar
3.3 Menguraikan lambang bunyi vokal
4.3 Melafalkan bunyi vokal dan
dan konsonan dalam kata bahasa
konsonan dalam kata bahasa
Indonesia atau bahasa daerahatau
Indonesia atau bahasa daerah
bahasa daerah
4.4 Menyampaikan penjelasan
3.4 Menentukan kosakata tentang
(berupa gambar dan tulisan)
anggota tubuh dan pancaindra serta
tentang anggota tubuh dan
perawatannya melalui teks pendek
panca indera serta
(berupa gambar, tulisan, slogan
perawatannya menggunakan
sederhana, dan/atau syair lagu) dan
kosakata bahasa Indonesia
eksplorasi lingkungan
dengan bantuan bahasa
daerah secara lisan dan/atau
tulis
3.5 Mengenal kosakata tentang cara 4.5 Mengemukakan penjelasan
memelihara kesehatan melalui teks tentang cara memelihara
pendek (berupa gambar, tulisan, dan kesehatan dengan pelafalan
slogan sederhana) dan/atau kosakata Bahasa Indonesia
eksplorasi lingkungan. yang tepat dan dibantu dengan
bahasa daerah
47
3.6 Menguraikan kosakata tentang 4.6 Menggunakan kosakata bahasa
berbagai jenis benda di lingkungan Indonesia dengan ejaan yang
sekitar melalui teks pendek (berupa tepat dan dibantu dengan
gambar, slogan sederhana, tulisan, bahasa daerah mengenai
dan/atau syair lagu) dan/atau berbagai jenis benda di
eksplorasi lingkungan. lingkungan sekitar dalam teks
tulis sederhana
3.7 Menentukan kosakata yang berkaitan 4.7 Menyampaikan penjelasan
dengan peristiwa siang dan malam dengan kosakata Bahasa
melalui teks pendek (gambar, tulisan, Indonesia dan dibantu dengan
dan/atau syair lagu) dan/atau bahasa daerah mengenai
eksplorasi lingkungan. peristiwa siang dan malam
dalam teks tulis dan gambar
3.8 Merinci ungkapan penyampaian
terima kasih, permintaan maaf, 4.8 Mempraktikan ungkapan
tolong, dan pemberian pujian, ajakan, terima kasih, permintaan
pemberitahuan, perintah, dan maaf, tolong, dan pemberian
petunjuk kepada orang lain dengan pujian, dengan menggunakan
menggunakan bahasa yang santun bahasa yang santun kepada
secara lisan dan tulisan yang dapat orang lain secara lisan dan
dibantu dengan kosakata bahasa tulis
daerah
3.9 Merinci kosakata dan ungkapan 4.9 Menggunakan kosakata dan
perkenalan diri, keluarga, dan orang- ungkapan yang tepat untuk
orang di tempat tinggalnya secara perkenalan diri, keluarga, dan
lisan dan tulis yang dapat dibantu orang-orang di tempat
dengan kosakata bahasa daerah tinggalnya secara sederhana
dalam bentuk lisan dan tulis
3.10 Menguraikan kosakata hubungan 4.10 Menggunakan kosakata yang
kekeluargaan melalui gambar/bagan tepat dalam percakapan
silsilah keluarga dalam bahasa tentang hubungan
Indonesia atau bahasa daerah kekeluargaan dengan
menggunakan bantuan
gambar/bagan silsilah keluarga
3.11 Mencermati puisi anak/syair lagu 4.11 Melisankan puisi anak atau
(berisi ungkapan kekaguman, syair lagu (berisi ungkapan
kebanggaan, hormat kepada orang kekaguman, kebanggaan,
tua, kasih sayang, atau hormat kepada orang tua, kasih
persahabatan) yang diperdengarkan sayang, atau persahabatan)
dengan tujuan untuk kesenangan sebagai bentuk ungkapan diri
48
KELAS: II
49
3.5 Mencermati puisi anak dalam bahasa 4.5 Membacakan teks puisi anak
Indonesia atau bahasa daerah tentang alam dan lingkungan
melalui teks tulis dan lisan dalam bahasa Indonesia
dengan lafal, intonasi, dan
ekspresi yang tepat sebagai
bentuk ungkapan diri
3.6 Mencermati ungkapan permintaan 4.6 Menyampaikan ungkapan-
maaf dan tolong melalui teks tentang ungkapan santun
budaya santun sebagai gambaran (menggunakan kata “maaf”,
sikap hidup rukun dalam “tolong”) untuk hidup rukun
kemajemukan masyarakat Indonesia dalam kemajemukan
3.7 Mencermati tulisan tegak 4.7 Menulis dengan tulisan tegak
bersambung dalam cerita dengan bersambung menggunakan
memperhatikan penggunaan huruf huruf kapital (awal kalimat,
kapital (awal kalimat, nama bulan dan nama bulan, hari, dan nama
hari, nama orang) serta mengenal diri) serta tanda titik pada
tanda titik pada kalimat berita dan kalimat berita dan tanda tanya
tanda tanya pada kalimat tanya pada kalimat tanya dengan
benar
3.8 Menggali informasi dari dongeng 4.8 Menceritakan kembali teks
binatang (fabel) tentang sikap hidup dongeng binatang (fabel) yang
rukun dari teks lisan dan tulis dengan menggambarkan sikap hidup
tujuan untuk kesenangan rukun yang telah dibaca secara
nyaring sebagai bentuk
ungkapan diri
3.9 Menentukan kata sapaan dalam 4.9 Menirukan kata sapaan dalam
dongeng secara lisan dan tulis dongeng secara lisan dan tulis
KELAS: III
50
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menggali informasi tentang konsep 4.1 Menyajikan hasil informasi
perubahan wujud benda dalam tentang konsep perubahan
kehidupan sehari-hari yang disajikan wujud benda dalam kehidupan
dalam bentuk lisan, tulis, visual, sehari- hari dalam bentuk lisan,
dan/atau eksplorasi lingkungan tulis, dan visual menggunakan
kosakata baku dan kalimat
efektif
51
3.8 Menguraikan pesan dalam dongeng 4.8 Memeragakan pesan dalam
yang disajikan secara lisan, tulis, dandongeng sebagai bentuk
visual dengan tujuan untuk ungkapan diri menggunakan
kesenangan kosakata baku dan kalimat
efektif
3.9 Mengidentifi-kasi lambang/ simbol 4.9 Menyajikan hasil identifikasi
(rambu lalu lintas, pramuka, dan tentang lambang/simbol (rambu
lambang negara) beserta artinya lalu lintas, pramuka, dan
dalam teks lisan, tulis, visual, lambang negara) beserta
dan/atau eksplorasi lingkungan artinya dalam bentuk visual dan
tulis menggunakan kosakata
baku dan kalimat efektif
3.10 Mencermati ungkapan atau kalimat 4.10 Memeragakan ungkapan atau
saran, masukan, dan penyelesaian kalimat saran, masukan, dan
masalah (sederhana) dalam teks penyelesaian masalah
tulis. (sederhana) sebagai bentuk
ungkapan diri menggunakan
kosakata baku dan kalimat
efektif yang dibuat sendiri
KELAS IV
3.3 Menggali informasi dari seorang tokoh 4.3 Melaporkan hasil wawancara
melalui wawancara menggunakan menggunakan kosakata baku
daftar pertanyaan dan kalimat efektif dalam
bentuk teks tulis
3.4 Membandingkan teks petunjuk 4.4 Menyajikan petunjuk
penggunaan dua alat yang sama dan penggunaan alat dalam bentuk
berbeda teks tulis dan visual
menggunakan kosakata baku
dan kalimat efektif
52
3.5 Menguraikan pendapat pribadi 4.5 Mengomunikasikan pendapat
tentang isi buku sastra (cerita, pribadi tentang isi buku sastra
dongeng, dan sebagainya) yang dipilih dan dibaca sendiri
secara lisan dan tulis yang
didukung oleh alasan
3.6 Menggali isi dan amanat puisi yang 4.6 Melisankan puisi hasil karya
disajikan secara lisan dan tulis pribadi dengan lafal, intonasi,
dengan tujuan untuk kesenangan dan ekspresi yang tepat
sebagai bentuk ungkapan diri
3.7 Menggali pengetahuan baru yang 4.7 Menyampaikan pengetahuan
terdapat pada teks nonfiksi baru dari teks nonfiksi ke dalam
tulisan dengan bahasa sendiri
3.8 Membandingkan hal yang sudah 4.8 Menyampaikan hasil
diketahui dengan yang baru diketahui membandingkan pengetahuan
dari teks nonfiksi lama dengan pengetahuan
baru secara tertulis dengan
bahasa sendiri
3.9 Mencermati tokoh-tokoh yang 4.9 Menyampaikan hasil identifikasi
terdapat pada teks fiksi tokoh-tokoh yang terdapat pada
teks fiksi secara lisan, tulis, dan
visual
3.10 Membanding-kan watak setiap tokoh 4.10 Menyajikan hasil membanding-
pada teks fiksi kan watak setiap tokoh pada
teks fiksi secara lisan, tulis, dan
visual
KELAS V
53
3.3 Meringkas teks penjelasan 4.3 Menyajikan ringkasan
(eksplanasi) dari media cetak atau teks penjelasan (eksplanasi)
elektronik dari media cetak atau
elektronik dengan
menggunakan kosakata baku
dan kalimat efektif secara
lisan, tulis, dan visual
3.4 Menganalisis informasi yang 4.4 Memeragakan kembali
disampaikan paparan iklan dari informasi yang disampaikan
media cetak atau elektronik paparan iklan dari media
cetak atau elektronik dengan
bantuan lisan, tulis, dan
visual
3.5 Menggali informasi penting dari teks 4.5 Memaparkan informasi penting
narasi sejarah yang disajikan secara dari teks narasi sejarah
lisan dan tulis menggunakan aspek: menggunakan aspek: apa, di
apa, di mana, kapan, siapa, mana, kapan, siapa, mengapa,
mengapa, dan bagaimana dan bagaimana serta kosakata
baku dan kalimat efektif
3.6 Menggali isi dan amanat pantun yang 4.6 Melisankan pantun hasil karya
disajikan secara lisan dan tulis pribadi dengan lafal, intonasi,
dengan tujuan untuk kesenangan dan ekspresi yang tepat
sebagai bentuk ungkapan diri
3.7 Menguraikan konsep-konsep yang 4.7 Menyajikan konsep-konsep
saling berkaitan pada teks nonfiksi yang saling berkaitan pada teks
nonfiksi ke dalam tulisan
dengan bahasa sendiri
3.8 Menguraikan urutan peristiwa atau 4.8 Menyajikan kembali peristiwa
tindakan yang terdapat pada teks atau tindakan dengan
nonfiksi memperhatikan latar cerita
yang terdapat pada teks fiksi
3.9 Mencermati penggunaan kalimat 4.9 Membuat surat undangan (ulang
efektif dan ejaan dalam surat tahun, kegiatan sekolah,
undangan (ulang tahun, kegiatan kenaikan kelas, dll.) dengan
sekolah, kenaikan kelas, dll.) kalimat efektif dan memperhati-
kan penggunaan ejaan
KELAS: VI
54
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menyimpulkan informasi berdasarkan 4.1 Menyajikan simpulan secara
teks laporan hasil pengamatan yang lisan dan tulis dari teks laporan
didengar dan dibaca hasil pengamatan atau
wawancara yang diperkuat oleh
bukti
3.2 Menggali isi teks penjelasan 4.2 Menyajikan hasil penggalian
(eksplanasi) ilmiah yang didengar informasi dari teks penjelasan
dan dibaca (eksplanasi) ilmiah secara
lisan, tulis, dan visual dengan
menggunakan kosakata baku
dan kalimat efektif
3.3 Menggali isi teks pidato yang didengar 4.3 Menyampaikan pidato hasil
dan dibaca karya pribadi dengan
menggunakan kosakata baku
dan kalimat efektif sebagai
bentuk ungkapan diri
3.4 Menggali informasi penting dari buku 4.4 Memaparkan informasi penting
sejarah menggunakan aspek: apa, di dari buku sejarah secara lisan,
mana, kapan, siapa, mengapa, dan tulis, dan visual dengan
bagaimana menggunakan aspek: apa, di
mana, kapan, siapa, mengapa,
dan bagaimana serta
memperhatikan penggunaan
kosakata baku dan kalimat
3.5 Membandingkan karakteristik teks efektif
4.5 Mengubah teks puisi ke dalam
puisi dan teks prosa teks prosa dengan tetap
memperhatikan makna isi teks
puisi
3.6 Mencermati petunjuk dan isi teks 4.6 Mengisi teks formulir
formulir (pendaftaran, kartu anggota, (pendaftaran, kartu anggota,
pengiriman uang melalui bank/kantor pengiriman uang melalui
pos, daftar riwayat hidup, dsb.) bank/kantor pos, daftar riwayat
hidup, dll.) sesuai petunjuk
pengisiannya
3.7 Memperkirakan informasi yang dapat 4.7 Menyampaikan kemungkinan
diperoleh dari teks nonfiksi sebelum informasi yang diperoleh
membaca (hanya berdasarkan berdasarkan membaca judul
membaca judulnya saja) teks nonfiksi secara lisan, tulis,
dan visual
3.8 Menggali informasi yang terdapat 4.8 Menyampaikan hasil
pada teks nonfiksi membandingkan informasi
yang diharapkan dengan
informasi yang diperoleh
setelah membaca teks
nonfiksi secara lisan, tulis,
3.9 Menelusuri tuturan dan tindakan dan visual
4.9 Menyampaikan penjelasan
tokoh serta penceritaan penulis tentang tuturan dan tindakan
dalam teks fiksi tokoh serta penceritaan
penulis dalam teks fiksi
secara lisan, tulis, dan visual
55
3.10 Mengaitkan peristiwa yang dialami 4.10 Menyajikan hasil
tokoh dalam cerita fiksi dengan pengaitan peristiwa yang
pengalaman pribadi dialami tokoh dalam cerita
fiksi dengan pengalaman
pribadi secara lisan, tulis, dan
visual
d. Muatan Matematika
KELAS I
KELAS II
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
(KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan
dengan cara mengamati (mendengar, faktual dalam bahasa yang
melihat, membaca) dan menanya jelas dan logis, dalam karya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang yang estetis, dalam gerakan
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan yang mencerminkan anak
kegiatannya, dan benda-benda yang sehat, dan dalam tindakan yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menjelaskan makna bilangan cacah 4.1 Membaca dan menyajikan
dan menentukan lambangnya bilangan cacah dan
berdasarkan nilai tempat dengan lambangnya berdasarkan nilai
menggunakan model konkret serta tempat dengan menggunakan
cara membacanya model konkret
3.2 Membandingkan dua bilangan cacah 4.2 Mengurutkan bilangan-
bilangan dari bilangan terkecil
ke bilangan terbesar atau
3.3 Menjelaskan dan melakukan 4.3 sebaliknya
Menyelesaikan masalah
penjumlahan dan pengurangan penjumlahan dan pengurangan
bilangan yang melibatkan bilangan bilangan yang melibatkan
cacah sampai dengan 999 dalam bilangan cacah sampai dengan
kehidupan sehari-hari serta 999 dalam kehidupan sehari-
mengaitkan penjumlahan dan hari serta mengaitkan
pengurangan penjumlahan dan pengurangan
3.4 Menjelaskan perkalian dan 4.4 Menyelesaikan masalah
pembagian yang melibatkan bilangan perkalian dan pembagian yang
cacah dengan hasil kali sampai melibatkan bilangan cacah
dengan 100 dalam kehidupan sehari- dengan hasil kali sampai
hari serta mengaitkan perkalian dan dengan 100 dalam kehidupan
pembagian sehari-hari serta mengaitkan
perkalian dan pembagian
57
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.5 Menjelaskan nilai dan kesetaraan 4.5 Mengurutkan nilai mata uang
pecahan mata uang serta mendemonstrasikan
berbagai
3.6 Menjelaskan dan menentukan kesetaraan
4.6 pecahan
Melakukan mata uang
pengukuran
panjang (termasuk jarak), berat, dan panjang (termasuk jarak),
waktu dalam satuan baku, yang berat, dan waktu dalam satuan
berkaitan dengan kehidupan sehari- baku, yang berkaitan dengan
hari kehidupan sehari-hari
3.7 Menjelaskan pecahan /2, /3 , dan 4.7 Menyajikan pecahan 1/2, 1/3 ,
1 1
1/4 menggunakan benda-benda dan 1/4 yang bersesuaian
konkret dalam kehidupan sehari- hari dengan bagian dari
keseluruhan suatu benda
konkret dalam kehidupan
3.8 Menjelaskan ruas garis dengan 4.8 sehari-hari
Mengidentifikasi ruas garis
menggunakan model konkret bangun dengan menggunakan model
datar dan bangun ruang konkret bangun datar dan
bangun ruang
3.9 Menjelaskan bangun datar dan 4.9 Mengklasifikasi bangun datar
bangun ruang berdasarkan ciri- dan bangun ruang berdasarkan
cirinya ciri-cirinya
3.10 Menjelaskan pola barisan bangun 4.10 Memprediksi pola barisan
datar dan bangun ruang bangun datar dan bangun
menggunakan gambar atau benda ruang menggunakan gambar
konkret atau benda konkret
KELAS III
59
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menjelaskan pecahan-pecahan senilai 4.1 Mengidentifikasi pecahan-
dengan gambar dan model konkret pecahan senilai dengan
gambar dan model konkret
3.2 Menjelaskan berbagai bentuk 4.2 Mengidentifikasi berbagai
pecahan (biasa, campuran, desimal, bentuk pecahan (biasa,
dan persen) dan hubungan di campuran, desimal, dan
antaranya persen) dan hubungan di
3.3 Menjelaskan dan melakukan antaranya
4.3 Menyelesaikan masalah
penaksiran dari jumlah, selisih, hasil penaksiran dari jumlah, selisih,
kali, dan hasil bagi dua bilangan hasil kali, dan hasil bagi dua
cacah maupun pecahan dan desimal bilangan cacah maupun
pecahan dan desimal
3.4 Menjelaskan faktor dan kelipatan 4.4 Mengidentifikasi faktor dan
suatu bilangan kelipatan suatu bilangan
3.5 Menjelaskan bilangan prima 4.5 Mengidentifikasi bilangan prima
3.6 Menjelaskan dan menentukan faktor 4.6 Menyelesaikan masalah yang
persekutuan, faktor persekutuan berkaitan dengan faktor
terbesar (FPB), kelipatan persekutuan, faktor
persekutuan, dan kelipatan persekutuan terbesar (FPB),
persekutuan terkecil (KPK) dari dua kelipatan persekutuan, dan
bilangan berkaitan dengan kehidupan kelipatan persekutuan terkecil
sehari-hari (KPK) dari dua bilangan
berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari
3.7 Menjelaskan dan melakukan 4.7 Menyelesaikan masalah
pembulatan hasil pengukuran pembulatan hasil pengukuran
panjang dan berat ke satuan terdekat panjang dan berat ke satuan
terdekat
3.8 Menganalisis sifat-sifat segibanyak 4.8 Mengidentifikasi segibanyak
beraturan dan segibanyak tidak beraturan dan segibanyak tidak
beraturan beraturan
62
e. Muatan Ilmu Pengetahuan Alam
KELAS: IV
63
KELAS V
3.8 Menganalisis siklus air dan 4.8 Membuat karya tentang skema
dampaknya pada peristiwa di bumi siklus air berdasarkan informasi
serta kelangsungan mahluk hidup dari berbagai sumber
3.9 Mengelompokkan materi dalam 4.9 Melaporkan hasil pengamatan
kehidupan sehari-hari berdasarkan sifat-sifat campuran dan
komponen penyusunnya (zat tunggal komponen penyusunnya dalam
dan campuran) kehidupan sehari-hari
64
KELAS VI
3.3 Menganalisis cara makhluk hidup 4.3 Menyajikan karya tentang cara
menyesuaikan diri dengan makhluk hidup menyesuaikan
lingkungan diri dengan lingkungannya,
sebagai hasil penelusuran
3.4 Mengidentifikasi komponen- 4.4 berbagai
Melakukan sumber
percobaan
komponen listrik dan fungsinya dalam rangkaian listrik sederhana
rangkaian listrik sederhana secara seri dan paralel
65
f. Muatan Ilmu Pengetahuan Sosial
KELAS IV
66
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengidentifikasi karakteristik 4.1 Menyajikan hasil identifikasi
geografis Indonesia sebagai negara karakteristik geografis
kepulauan/maritim dan agraris serta Indonesia sebagai negara
pengaruhnya terhadap kehidupan kepulauan/maritim dan agraris
ekonomi, sosial, budaya, serta pengaruhnya terhadap
komunikasi, serta transportasi. kehidupan ekonomi, sosial,
budaya, komunikasi, serta
3.2 Menganalisis bentuk bentuk interaksi transportasi.hasil analisis
4.2 Menyajikan
manusia dengan lingkungan dan tentang interaksi manusia
pengaruhnya terhadap dengan lingkungan dan
pembangunan sosial, budaya, dan pengaruhnya terhadap
ekonomi masyarakat Indonesia. pembangunan sosial, budaya,
dan ekonomi masyarakat
3.3 Menganalisis peran ekonomi Indonesia. hasil analisis
4.3 Menyajikan
dalam upaya menyejahterakan tentang peran ekonomi
kehidupan dalam upaya
masyarakat di bidang sosial dan menyejahterakan kehidupan
budaya untuk memperkuat masyarakat di bidang sosial
kesatuan dan persatuan bangsa. dan budaya untuk
memperkuat kesatuan dan
3.4 Mengidentifikasi faktor-faktor penting persatuan bangsa.
4.4 Menyajikan hasil identifikasi
penyebab penjajahan bangsa mengenai faktor-faktor
Indonesia dan upaya bangsa penting penyebab
Indonesia dalam mempertahankan penjajahan bangsa
kedaulatannya. Indonesia dan upaya
bangsa Indonesia dalam
mempertahankan
kedaulatannya.
KELAS VI
67
3.3 Menganalisis posisi dan peran 4.3 Menyajikan hasil analisis
Indonesia dalam kerja sama di bidang tentang posisi dan peran
ekonomi, politik, sosial, Indonesia dalam
budaya, teknologi, dan kerja sama di bidang ekonomi,
pendidikan dalam lingkup politik, sosial, budaya,
ASEAN. teknologi, dan pendidikan
dalam lingkup ASEAN.
68
KELAS II
3.1 mengenal karya imajinatif dua 4.1 membuat karya imajinatif dua
dan tiga dimensi dan tiga dimensi
KELAS III
69
3.3 mengetahui dinamika gerak tari 4.3 meragakan dinamika gerak
tari
3.4 mengetahui teknik potong, lipat, 4.4 membuat karya dengan
dan sambung teknik potong, lipat, dan
sambung
KELAS IV
70
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.3 memahami pola lantai dalam tari 4.3 mempraktikkan pola lantai pada
kreasi daerah gerak tari kreasi dearah
3.4 memahami karya seni rupa 4.4 membuat karya seni rupa daerah
daerah
KELAS VI
3.3 memahami penampilan tari kreasi 4.3 menampilkan tari kreasi daerah
daerah
71
h. Muatan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
KELAS I
3.2 Memahami gerak dasar non- 4.2 Mempraktikkan gerak dasar non-
lokomotor sesuai dengan lokomotor sesuai dengan
konsep tubuh, ruang, usaha, konsep tubuh, ruang, usaha,
dan keterhubungan dalam dan keterhubungan dalam
berbagai bentuk permainan berbagai bentuk permainan
sederhana dan atau tradisional sederhana dan atau tradisional
3.3 Memahami pola gerak dasar 4.3 Mempraktikkan pola gerak dasar
manipulatif sesuai dengan manipulatif sesuai dengan
konsep tubuh, ruang, usaha, konsep tubuh, ruang, usaha,
dan keterhubungan dalam dan keterhubungan dalam
berbagai bentuk permainan berbagai bentuk permainan
sederhana dan atau tradisional sederhana dan atau tradisional
3.4 Memahami menjaga sikap tubuh 4.4 Mempraktikkan sikap tubuh
(duduk, membaca, berdiri, (duduk, membaca, berdiri,
jalan), dan bergerak secara jalan), dan bergerak secara
lentur serta seimbang dalam lentur serta seimbang dalam
rangka pembentukan tubuh rangka pembentukan tubuh
melalui permainan sederhana melalui permainan sederhana
dan atau tradisional dan atau tradisional
72
3.5 Memahami berbagai gerak dominan 4.5 Mempraktikkan berbagai pola gerak
(bertumpu, bergantung, dominan (bertumpu,
keseimbangan, bergantung, keseimbangan,
berpindah/lokomotor, tolakan, berpindah/lokomotor, tolakan,
putaran, ayunan, melayang, putaran, ayunan, melayang, dan
dan mendarat) dalam aktivitas mendarat) dalam aktivitas
senam lantai senam lantai
3.6 Memahami gerak dasar 4.6 Mempraktikkan gerak dasar
lokomotor dan non-lokomotor lokomotor dan non-
sesuai dengan lokomotor
irama (ketukan) sesuai dengan irama
tanpa/dengan musik dalam (ketukan) tanpa/dengan
3.7 aktivitas gerak
Memahami berirama
berbagai pengenalan 4.7 musik dalam aktivitas
Mempraktikkan gerak
berbagai
aktivitas air dan menjaga pengenalan aktivitas air dan
keselamatan diri/orang lain menjaga keselamatan
dalam aktivitas air*** diri/orang lain dalam aktivitas
3.8 Memahami bagian-bagian tubuh, 4.8 air***
Menceritakan bagian-bagian tubuh,
bagian tubuh yang boleh dan bagian tubuh yang boleh dan
tidak boleh disentuh orang lain, tidak boleh disentuh orang lain,
cara menjaga kebersihannya, cara menjaga kebersihannya,
dan kebersihan pakaian dan kebersihan pakaian
KELAS II
73
3.3 Memahami variasi gerak dasar 4.3 Mempraktikkan variasi gerak dasar
manipulatif sesuai dengan manipulatif sesuai dengan
konsep tubuh, ruang, usaha, konsep tubuh, ruang, usaha,
dan keterhubungan dalam dan keterhubungan dalam
berbagai bentuk permainan berbagai bentuk permainan
sederhana dan atau tradisional sederhana dan atau tradisional
74
KELAS III
75
3.6 Memahami penggunaan kombinasi 4.6 Mempraktikkan penggunaan
gerak dasar lokomotor, non- kombinasi gerak dasar
lokomotor dan manipulatif lokomotor, non-lokomotor dan
sesuai dengan irama (ketukan) manipulatif sesuai dengan irama
tanpa/dengan musik dalam (ketukan) tanpa/dengan musik
aktivitas gerak berirama dalam aktivitas gerak berirama
3.7 Memahami prosedur gerak dasar 4.7 Mempraktikkan gerak dasar
mengambang (water trappen) mengambang (water trappen)
dan dan
meluncur di air serta menjaga meluncur di air serta menjaga
keselamatan diri/orang lain keselamatan diri/orang lain
dalam aktivitas
3.8 Memahami air***
bentuk dan manfaat 4.8 dalam aktivitas
Menceritakan air***dan manfaat
bentuk
istirahat dan pengisian waktu istirahat dan pengisian waktu
luang untuk menjaga kesehatan luang untuk menjaga kesehatan
3.9 Memahami perlunya memilih 4.9 Menceritakan perlunya memilih
makanan bergizi dan jajanan makanan bergizi dan jajanan
sehat untuk menjaga kesehatan sehat untuk menjaga kesehatan
tubuh tubuh
KELAS: IV
76
3.3 Memahami variasi gerak dasar 4.3 Mempraktikkan variasi pola dasar
jalan, lari, lompat, dan lempar jalan, lari, lompat, dan lempar
melalui permainan/olahraga yang melalui permainan/olahraga
dimodifikasi dan atau olahraga yang dimodifikasi dan atau
tradisional olahraga tradisional
77
KELAS V
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
(PENGETAHUAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dan konseptual dengan cara dan konseptual dalam bahasa
mengamati, menanya dan yang jelas, sistematis, logis
mencoba berdasarkan rasa ingin dan kritis, dalam karya yang
tentang dirinya, makhluk ciptaan estetis, dalam gerakan yang
Tuhan dan kegiatannya, dan mencerminkan anak sehat, dan
benda-benda yang dijumpainya di dalam tindakan yang
rumah, di sekolah dan tempat mencerminkan perilaku anak
bermain
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami kombinasi gerak 4.1 Mempraktikkan kombinasi gerak
lokomotor, non-lokomotor, dan lokomotor, non-lokomotor, dan
manipulatif sesuai dengan manipulatif sesuai dengan konsep
konsep tubuh, ruang, usaha, tubuh, ruang, usaha, dan
dan keterhubungan dalam keterhubungan dalam berbagai
berbagai permainan bola besar permainan bola besar sederhana
sederhana dan atau tradisional* dan atau tradisional*
3.2 Memahami kombinasi gerak 4.2 Mempraktikkan kombinasi gerak
dasar lokomotor, non-lokomotor, dasar lokomotor, non-lokomotor,
dan dan manipulatif sesuai dengan
manipulatif sesuai dengan konsep konsep tubuh, ruang, usaha, dan
tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan dalam berbagai
keterhubungan dalam berbagai permainan bola kecil sederhana
permainan bola kecil sederhana dan atau tradisional*
dan atau tradisional* 4.3 Mempraktikkan kombinasi gerak
3.3 Memahami kombinasi gerak
dasar jalan, lari, lompat, dan
dasar jalan, lari, lompat, dan
lempar melalui
lempar melalui
permainan/olahraga yang
permainan/olahraga yang
dimodifikasi dan atau olahraga
dimodifikasi dan atau olahraga
tradisional
tradisional
3.4 Menerapkan variasi gerak dasar 4.4 Mempraktikkan variasi gerak
lokomotor dan non lokomotor dasar lokomotor dan non
untuk membentuk gerak dasar seni lokomotor untuk membentuk
beladiri** gerak dasar seni beladiri**
3.5 Memahami aktivitas latihan daya 4.5 Mempraktikkan aktivitas latihan
tahan jantung (cardio respiratory) daya tahan jantung (cardio
untuk pengembangan respiratory) untuk
kebugaran jasmani pengembangan kebugaran
3.6 Memahami kombinasi pola 4.6 jasmani
Mempraktikkan kombinasi pola
gerak dominan (bertumpu, gerak dominan (bertumpu,
bergantung, keseimbangan, bergantung, keseimbangan,
berpindah/lokomotor, tolakan, berpindah/lokomotor, tolakan,
putaran, ayunan, melayang, putaran, ayunan, melayang, dan
dan mendarat) untuk mendarat) untuk membentuk
membentuk keterampilan dasar keterampilan dasar senam
senam menggunakan alat menggunakan alat
78
4.7 Mempraktikkan pengunaan
3.7 Memahami penggunaan
kombinasi gerak dasar
kombinasi gerak dasar langkah
langkah dan ayunan lengan
dan ayunan lengan mengikuti
mengikuti irama (ketukan)
irama (ketukan) tanpa/dengan
tanpa/dengan musik dalam
musik dalam aktivitas gerak
aktivitas gerak berirama
berirama
3.8 Memahami salah satu gaya renang 4.8 Mempraktikkan salah satu gaya
dengan koordinasi yang baik renang dengan koordinasi
pada jarak tertentu*** yang baik pada jarak tertentu
3.9 Memahami konsep pemeliharaan 4.9 ***
Menerapkan konsep pemeliharaan
diri dan orang lain dari diri dan orang lain dari penyakit
penyakit menular dan tidak menular dan tidak menular
menular bahaya merokok,
3.10 Memahami 4.10 Memaparkan bahaya merokok,
minuman keras, dan meminum minuman keras, dan
narkotika, zat-zat aditif mengonsumsi narkotika, zat-zat
(NAPZA) dan obat berbahaya aditif (NAPZA) dan obat
lainnya terhadap kesehatan berbahaya lainnya terhadap
tubuh kesehatan tubuh
KELAS VI
79
3.3 Memahami variasi dan kombinasi 4.3 Mempraktikkan variasi dan
gerak dasar jalan, lari, lompat, kombinasi gerak dasar jalan, lari,
dan lempar dengan kontrol yang lompat, dan lempar dengan
baik melalui permainan dan atau kontrol yang baik melalui
olahraga tradisional permainan dan atau olahraga
tradisional
3.6 Memahami rangkaian tiga pola 4.6 Mempraktikkan rangkaian tiga pola
gerak dominan (bertumpu, gerak dominan (bertumpu,
bergantung, keseimbangan, bergantung, keseimbangan,
berpindah/lokomotor, tolakan, berpindah/lokomotor, tolakan,
putaran, ayunan, melayang, dan putaran, ayunan, melayang, dan
mendarat) dengan konsisten, mendarat) dengan konsisten,
tepat dan terkontrol dalam tepat dan terkontrol dalam
aktivitas senam aktivitas senam
80
Keterangan:
*) Untuk kompetensi dasar permainan bola besar dan permainan bola kecil dapat
dipilih sesuai dengan sarana prasarana yang tersedia. (Dan dipastikan Guru
tidak mengajarkan pada salah satu pembelajaran yang diminati oleh gurunya
melainkan diminati oleh siswanya agar siswa tidak terpaksa dan PJOK menjadi momok
bagi siswanya)
**) Pembelajaran aktifitas beladiri selain pencaksilat dapat juga aktifitas beladiri
lainnya (karate, yudo, taekondo, dll) disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah.
Olahraga beladiri pencaksilat mulai diajarkan pada kelas IV dikarenakan karakterisrtik
psikis anak kelas I. II dan III belum cukup untuk menerima aktifitas pembelajaran
beladiri.
***) Pembelajaran aktifitas air boleh dilaksanakan sesuai dengan kondisi, jikalau
tidak bisa dilaksanakan digantikan dengan aktifitas fisik lainnya
yang terdapat di lingkup materi.
C. Muatan Lokal
Muatan Lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggukan daerah. Muatan lokal dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 di SDN
2 Karangnangka Muatan lokal wajib yaitu Bahasa Jawa. Pemilhan muatan
lokal tersebut di atas didasarkan beberapa pertimbangan yaitu:
(1) Untuk mendukung visi dan program pemerintah Provinsi Jawa Tengah
(2) Menananamkan perilaku budi pekerti luhur
(3) Memelihara budaya lokal khususnya dalam berbahasa Jawa
Alokasi waktu yang digunakan untuk muatan lokal Bahasa Jawa di atas adalah
dua jam pelajaran.
STANDAR ISI
KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN MUATAN LOKAL BAHASA JAWA
SD/SDLB/MI PROVINSI JAWA TENGAH
(TERLAMPIR)
81
D. Kegiatan Ekstrakurikuler
1. Ekstrakurikuler Wajib
Kegiatan ekstrakurikuler adalah program pendidikan yang alokasi waktunya
tidak ditetapkan dalam kurikulum. Kegiatan ekstra-kurikuler merupakan
perangkat operasional (supplement dan complements) kurikulum, yang perlu
disusun dan dituangkan dalam rencana kerja tahunan/kalender pendidikan
satuan pendidikan. Kegiatan ekstra-kurikuler menjembatani kebutuhan
perkembangan peserta didik yang berbeda; seperti perbedaan rasa akan nilai
moral dan sikap, kemampuan, dan kreativitas. Melalui partisipasinya dalam
kegiatan ekstrakurikuler peserta didik dapat belajar dan mengembangkan
kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dengan orang lain, serta
menemukan dan mengembangkan potensinya. Kegiatan ekstrakurikuler juga
memberikan manfaat sosial yang besar.
Sesuai dengan Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014, SDN 2 Karangnangka
menetapkan pendidikan kepramukaan ditetapkan sebagai kegiatan
ekstrakurikuler wajib. Hal ini mengandung makna bahwa pendidikan
kepramukaan merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang yang harus diikuti oleh
seluruh peserta didik, terkecuali bagi Peserta Didik dengan kondisi tertentu
yang tidak memungkinkan untuk mengikuti kegiatan Ekstrakurikuler tersebut.
Ektrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan SDN 2 Karangnangka
diorganisasikan dalam Model sebagai berikut.
No. Nama Model Sifat Pegorganisasian Kegiatan
82
Muatan Nilai
Muatan Nilai Sikap dan Kecakapan Pendidikan Kepramukaan Muatan Nilai
Sikap dan Kecakapan Pendidikan Kepramukaan yang terkandung dan
dikembangkan dalam Syarat Kecakapan Umum (SKU) sebagai berikut:
1. Keimanan kepada Tuhan YME
2. Ketakwaan kepada Tuhan YME
3. Kecintaan pada alam
4. Kecintaan kepada sesama manusia
5. Kecintaan kepada tanah air Indonesia
6. Kecintaan kepada bangsa Indonesia
7. Kedisiplinan, keberanian dan kesetiaan
8. Tolong menolong Bertanggungjawab dan dapat dipercaya
9. Jernih dalam berpikir, berkata dan berbuat
10. Hemat, cermat dan bersahaja
11. Rajin dan terampil
Pola, Rincian Kegiatan, Metoda, dan Teknik Penerapan
1. Pola dan Rincian Kegiatan Pendidikan Kepramukaan
a. Pola Kegiatan Pendidikan Kepramukaan adalah sebagai berikut.
1) Upacara pembukaan dan penutupan :
a) Perindukan Siaga
b) Pasukan Penggalang
2) Keterampilan Kepramukaan (Scouting Skill)
a) Simpul dan Ikatan (Pioneering)
b) Mendaki Gunung (Mountenering)
c) Peta dan Kompas (Orientering)
d) Berkemah (Camping)
e) Wirausaha
f) Belanegara
g) Teknologi dan komunikasi
83
Rincian kegiatan kepramukaan meliputi :
84
Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang dapat
dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan dapat diikuti
oleh peserta didik sesuai bakat dan minatnya masing-masing.
Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan diselenggarakan oleh satuan pendidikan bagi
peserta didik sesuai bakat dan minat peserta didik. Pengembangan Kegiatan
Ekstrakurikuler pilihan di satuan pendidikan dapat dilakukan melalui tahapan:
(1) analisis sumber daya yang diperlukan dalam penyelenggaraan kegiatan
ekstrakurikuler; (2) identifikasi kebutuhan, potensi, dan minat peserta didik; (3)
menetapkan bentuk kegiatan yang diselenggarakan; (4) mengupayakan
sumber daya sesuai pilihan peserta didik atau menyalurkannya ke satuan
pendidikan atau lembaga lainnya; (5) menyusun Program Kegiatan
Ekstrakurikuler.
E. Kegiatan Pembiasaan
Guna mengembangkan nilai religi,nilai-nilai sportifitas kehidupan berbangsa
dan bernegara pembentukan karakter siswa dilakukan melalui :
85
F. Ketuntasan Belajar
Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah kriteria
ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang mengacu
pada kompetensi dasar, dengan mempertimbangkan kompleksitas/keluasan
dan kedalaman, daya dukung/kondisi satuan pendidikan dan karekteristik
peserta didik. Ketuntasan Belajar adalah tingkat minimal pencapaian
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan meliputi ketuntasan
penguasaan substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar.
Ketuntasan Belajar terdiri atas ketuntasan penguasaan substansi dan
ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan
penguasaan substansi yaitu ketuntasan belajar KD yang merupakan tingkat
penguasaan peserta didik atas KD tertentu pada tingkat penguasaan minimal
atau di atasnya, sedangkan ketuntasan belajar dalam konteks kurun
waktu belajar terdiri atas ketuntasan dalam setiap semester, setiap tahun
ajaran, dan tingkat satuan pendidikan. Ketuntasan Belajar untuk sikap (KD
pada KI-1 dan KI-2) ditetapkan dengan predikat Baik (B). Sedangkan nilai
ketuntasan kompetensi pengetahuan dan keterampilan dituangkan dalam
bentuk angka 0 – 100. KKM dirumuskan di awal tahun pelajaran.
Adapun KKM setiap mata pelajaran sebagai berikut:
Kelas
Mata Pelajaran I II III IV V VI
Kelompok A
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 70 70 70 70 70 70
Pendidikan Pancasila dan 70 70 70 70 70 70
Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia 70 70 70 70 70 70
Matematika 70 70 70 70 70 70
Ilmu Pengetahuan Alam - - - 70 70 70
Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 70 70 70
Kelompok B
Seni Budaya dan Prakarya 70 70 70 70 70 70
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan 70 70 70 70 70 70
Kesehatan
Muatan Lokal :
Bahasa Jawa 70 70 70 70 70 70
87
dari PTS (NPTS) merupakan nilai tengah semester dan penulisannya
menggunakan angka pada rentang 0-100.
Penilaian akhir semester (PAS) dan penilaian akhir tahun (PAT) dilaksanakan
setelah menyelesaikan seluruh tema dalam satu semester belajar efektif.
Penilaian akhir semester/tahun untuk aspek pengetahuan dilakukan dengan
teknik tes tertulis yang berfungsi untuk mengukur pencapaian hasil
pembelajaran selama satu semester serta sebagai salah satu bahan pengisian
rapor.
Instrumen penilaian akhir semester/tahun untuk aspek pengetahuan disusun
berdasarkan muatan pelajaran sesuai dengan karakteristik KD. Nilai dari
penilaian akhir semester ditulis NPAS dan nilai dari penilaian akhir tahun ditulis
NPAT. Penulisan nilai NPAS dan NPAT menggunakan angka pada rentang 0-
100.
Untuk menentukan nilai rapor pada KD Pengetahuan adalah sebagai berikut.
(2 x NPH) + NPTS + NPAS untuk KD yang ada NPTS
4
88
digunakan untuk mengidentifikasi peserta didik yang sudah mencapai kriteria
ketuntasan minimal (KKM) KD mata/muatan pelajaran. Bagi peserta didik yang
belum mencapai KKM KD, pendidik harus menindaklanjuti dengan remedial,
sedangkan bagi peserta didik yang telah mencapai KKM KD, pendidik dapat
memberikan pengayaan.
Program remedial adalah program pembelajaran yang diperuntukkan bagi
peserta didik yang belum mencapai KKM KD muatan pelajaran. Program
remedial dilakukan untuk memfasilitasi peserta didik dalam mencapai hasil
belajar yang optimal.
Metode yang digunakan dalam pembelajaran remedial bervariasi sesuai
dengan sifat, jenis, dan latar belakang permasalahan pembelajaran yang
dialami peserta didik. Setelah peserta didik mengikuti program remedial
dilakukan penilaian kembali untuk mengetahui ketercapaian KD.
Pelaksanaan program remedial dapat dilakukan dengan cara:
Pemberian bimbingan secara perorangan bila ada beberapa peserta didik yang
mengalami kesulitan yang berbeda-beda sehingga memerlukan bimbingan
secara individual. Pemberian bimbingan secara kelompok bila terdapat
beberapa peserta didik mengalami kesulitan yang sama. Pemberian
pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda bila semua
peserta didik mengalami kesulitan.
Pemberian bimbingan dapat diberikan melalui tugas-tugas latihan secara
khusus dengan memanfaatkan tutor sebaya baik secara individu maupun
kelompok. Apabila tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik
memerlukan bimbingan khusus, bimbingan harus dilakukan oleh pendidik
secara individual maupun kelompok.
Langkah-langkah program remedial sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi permasalahan pembelajaran berdasarkan hasil analisis
terhadap Penilaian Harian (PH) dan Penilaian Tengah Semester (PTS).
Permasalahan pembelajaran, antara lain keunikan peserta didik, materi
ajar, dan strategi belajar.
b. Menyusun perencanaan berdasarkan permasalahan pembelajaran
c. Melaksanakan program remedial.
d. Melaksanakan penilaian untuk mengetahui keberhasilan peserta didik.
89
e. Menetapkan nilai yang diperoleh peserta didik setelah program remedial
sebagai nilai akhir capaian KD muatan pelajaran.
Penetapan nilai akhir remedial yang diberlakukan di SDN 2 Karangnangka
adalah menggunakan nilai KKM dari nilai perolehan tes setelah remedial
dan melewati KKM.
91
2. Nasionalis
Nilai karakter nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat
yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi
terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik
bangsa, menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan diri dan kelompoknya.
Subnilai nasionalis antara lain apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga
kekayaan budaya bangsa,rela berkorban, unggul, dan berprestasi, cinta
tanah air, menjaga lingkungan,taat hukum, disiplin, menghormati
keragaman budaya, suku,dan agama.
3. Mandiri
Nilai karakter mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung pada
orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk
merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita.
Subnilai mandiri antara lain etos kerja (kerja keras), tangguh tahan banting,
daya juang, profesional, kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar
sepanjang hayat.
4. Gotong Royong
Nilai karakter gotong royong mencerminkan tindakan menghargai
semangat kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan
bersama, menjalin komunikasi dan persahabatan, memberi bantuan/
pertolongan pada orang-orang yang membutuhkan.
Subnilai gotong royong antara lain menghargai, kerja sama,
inklusif, komitmen atas keputusan bersama, musyawarah mufakat,
tolongmenolong, solidaritas, empati, anti diskriminasi, anti kekerasan, dan
sikap kerelawanan.
5. Integritas
Nilai karakter integritas merupakan nilai yang mendasari perilaku yang
didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu
dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki
komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral (integritas
moral).
92
Karakter integritas meliputi sikap tanggung jawab sebagai warga negara,
aktif terlibat dalam kehidupan sosial, melalui konsistensi tindakan dan
perkataan yang berdasarkan kebenaran.
Subnilai integritas antara lain kejujuran, cinta pada kebenaran, setia,
komitmen moral, anti korupsi, keadilan, tanggungjawab, keteladanan, dan
menghargai martabat individu (terutama penyandang disabilitas).
Kelima nilai utama karakter tersebut bukanlah nilai yang berdiri dan
berkembang sendiri-sendiri melainkan nilai yang berinteraksi satu sama
lain, yang berkembang secara dinamis dan membentuk keutuhan pribadi.
Dari nilai utama manapun pendidikan karakter dimulai, individu dan sekolah
perlu mengembangkan nilai-nilai utama lainnya baik secara kontekstual
maupun universal. Nilai religius sebagai cerminan dari iman dan takwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa diwujudkan secara utuh dalam bentuk
ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing dan dalam
bentuk kehidupan antarmanusia sebagai kelompok, masyarakat, maupun
bangsa. Dalam kehidupan sebagai masyarakat dan bangsa nilai-nilai
religius dimaksud melandasi dan melebur di dalam nilai-nilai utama
nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan integritas. Demikian pula
jika nilai utama nasionalis dipakai sebagai titik awal penanaman nilai-nilai
karakter, nilai ini harus dikembangkan berdasarkan nilai-nilai keimanan dan
ketakwaan yang tumbuh bersama nilai-nilai lainnya.
93
b. PPK Melalui Manajemen Kelas
Manajemen kelas (pengelolaan kelas) adalah momen pendidikan yang
menempatkan para guru sebagai individu yang berwenang dan memiliki
otonomi dalam proses pembelajaran untuk mengarahkan, membangun
kultur pembelajaran, mengevaluasi dan mengajak seluruh komunitas
kelas membuat komitmen bersama agar proses pembelajaran menjadi
lebih efektif dan berhasil. Pendidik memiliki kewenangan dalam
mempersiapkan (sebelum masuk kelas), mengajar, dan setelah
pengajaran, dengan mempersiapkan skenario pembelajaran yang
berfokus padanilai-nilai utama karakter. Manajemen kelas yang baik
akan membantu peserta didik belajar dengan lebih baik dan dapat
meningkatkan prestasi belajar.
c. PPK Melalui Pilihan dan Penggunaan Metode Pembelajaran
Penguatan Pendidikan Karakter terintegrasi dalam kurikulum dilakukan
melalui pembelajaran di kelas dengan menggunakan metode
pembelajaran yang tepat. Guru harus pandai memilih agar metode
pembelajaran yang digunakan secara tidak langsung menanamkan
pembentukan karakter peserta didik. Melalui metode tersebut
diharapkan siswa memiliki keterampilan yang dibutuhkan pada abad
XXI, seperti kecakapan berpikir kritis (critical thinking), berpikir kreatif
(creative thinking), kecakapan berkomunikasi (communication skill), dan
kerja sama dalam pembelajaran (collaborative learning).
d. PPK Melalui Gerakan Literasi
Gerakan literasi merupakan kegiatan mengasah kemampuan
mengakses, memahami, mengolah, dan memanfaatkan informasi
secara kritis dan cerdas berlandaskan kegiatan membaca, menulis,
menyimak,
dan berbicara untuk menumbuhkembangkan karakter seseorang
menjadi tangguh, kuat, dan baik Setiap guru dapat mengajak peserta
didik membaca, menulis,
menyimak, dan mengomunikasikan secara teliti, cermat, dan tepat
tentang suatu tema atau topik yang ada di berbagai sumber, baik buku,
surat kabar, media sosial, maupun media-media lain.
94
e. PPK Melalui Layanan Bimbingan dan Konseling
Penguatan Pendidikan Karakter bisa dilakukan secara terintegrasi
melalui pendampingan siswa dalam melalui bimbingan dan konseling.
Peranan guru BK tidak terfokus hanya membantu peserta didik yang
bermasalah, melainkan membantu semua peserta didik dalam
pengembangan ragam potensi, meliputi pengembangan aspek
belajar/akademik, karier, pribadi, dan sosial.
Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara
perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang
secara optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi,
kehidupan sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan karir, melalui
berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-
norma yang berlaku.
Pengembangan kegiatan konseling meliputi:
(1) kehidupan pribadi
Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang
membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan
mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta
kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan
dirinya secara realistik
(2) kemampuan sosial
Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang
membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta
mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan
efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga
lingkungan sosial yang lebih luas
(3) kemampuan belajar
Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang
membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar
dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan belajar
secara mandiri.
95
(4) perencanaan karir
Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu
peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta
memilih dan mengambil keputusan karir.
2. PPK Berbasis Budaya Sekolah
Pendidikan karakter berbasis budaya sekolah merupakan
sebuah kegiatan untuk menciptakan iklim dan lingkungan sekolah yang
mendukung praksis PPK mengatasi ruang-ruang kelas dan melibatkan
seluruh sistem, struktur, dan pelaku pendidikan di sekolah. Pengembangan
PPK berbasis budaya sekolah termasuk di dalamnya keseluruhan tata
kelola sekolah, desain Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), serta
pembuatan peraturan dan tata tertib sekolah. Penguatan Pendidikan
Karakter berbasis budaya sekolah berfokus pada pembiasaan dan
pembentukan budaya yang merepresentasikan nilai-nilai utama PPK yang
menjadi prioritas satuan pendidikan. Pembiasaan ini diintegrasikan dalam
keseluruhan kegiatan di sekolah yang tercermin dari suasana dan
lingkungan sekolah yang kondusif.
Satuan pendidikan dapat memilih nilai utama karakter yang akan menjadi
ciri khas sekolah. Sekolan menjabarkan nilai utama ini dalam indikator dan
bentuk perilaku objektif yang bisa diamati dan diverifikasi. Dengan
menentukan indikator, satuan pendidikan dapat menumbuhkan nilainilai
pendukung yang lain melalui fokus pengalaman komunitas sekolah
terhadap implementasi nilai tersebut. Dari nilai utama dan nilai-nilai
pendukung yang sudah disepakati dan ditetapkan oleh satuan pendidikan,
sekolah bisa membuat tagline yang menjadi moto satuan pendidikan
tersebut sehingga menunjukkan keunikan, kekhasan, dan keunggulan
sekolah. Contoh: “Membentuk Pemimpin Berintegritas”,“Sekolah Cinta”,
“Sekolah Budaya”, dan lain-lain. Satuan pendidikan dapat pula membuat
logo sekolah, himne, dan mars sekolah yang sesuai dengan branding-nya
masing-masing.
Dalam PPK berbasis Budaya sekolah, Indikator sekolah dan kelas adalah
penanda yang digunakan oleh kepala sekolah, guru dan personalia sekolah
dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi sekolah sebagai
96
lembaga pelaksana pendidikan budaya dan karakter bangsa. Indikator ini
berkenaan juga dengan kegiatan sekolah yang diprogramkan dan kegiatan
sekolah sehari-hari (rutin). Indikator mata pelajaran menggambarkan
perilaku afektif seorang peserta didik berkenaan dengan mata pelajaran
tertentu. Perilaku yang dikembangkan dalam indikator pendidikan budaya
dan karakter bangsa bersifat progresif, artinya, perilaku tersebut
berkembang semakin komplek antara satu jenjang kelas dengan jenjang
kelas di atasnya, bahkan dalam jenjang kelas yang sama. Guru memiliki
kebebasan dalam menentukan berapa lama suatu perilaku harus
dikembangkan sebelum ditingkatkan ke perilaku yang lebih kompleks.
Indikator Sekolah dan Kelas dalam Penguatan Pendidikan Karakter
INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI INDIKATOR SEKOLAH
KELAS
1. Religius Sikap dan perilaku Merayakan hari-hari Berdoa sebelum
yang patuh dalam besar keagamaan. dan sesudah
melaksanakan Memiliki fasilitas yang pelajaran.
ajaran agama dapat digunakan untuk Memberikan
yang dianutnya, beribadah. kesempatan
toleran terhadap Memberikan kepada semua
pelaksanaan kesempatan kepada peserta didik
ibadah agama semua peserta didik untuk
lain, serta hidup untuk melaksanakan melaksanakan
rukun dengan ibadah. ibadah.
pemeluk agama
lain.
Seluruh produk
99
INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI INDIKATOR SEKOLAH
KELAS
kebijakan
melalui
musyawarah
dan mufakat.
Mengimplement
asikan model-
model
pembelajaran
yang dialogis
dan interaktif.
9. Rasa Sikap dan Menyediakan media Menciptakan
Ingin tindakan yang komunikasi atau suasana kelas
Tahu selalu berupaya informasi (media cetak yang
untuk mengetahui atau media elektronik) mengundang
lebih mendalam untuk berekspresi bagi rasa ingin tahu.
dan meluas dari warga sekolah. Eksplorasi
sesuatu yang Memfasilitasi warga lingkungan
dipelajari, dilihat, sekolah untuk secara
dan didengar. bereksplorasi dalam terprogram.
pendidikan, ilmu Tersedia media
pengetahuan, komunikasi atau
teknologi, dan budaya. informasi
(media cetak
atau media
elektronik).
6. Sema- Cara berpikir, Melakukan upacara Bekerja sama
ngat bertindak, dan rutin sekolah. dengan teman
Kebang berwawasan yang Melakukan upacara sekelas yang
saan menempatkan hari-hari besar berbeda suku,
kepentingan nasional. etnis, status
bangsa dan Menyelenggarakan sosial-ekonomi.
negara di atas peringatan hari Mendiskusikan
kepentingan diri kepahlawanan hari-hari besar
dan kelompoknya. nasional. nasional.
Memiliki program
melakukan kunjungan
ke tempat bersejarah.
Mengikuti lomba pada
hari besar nasional.
11. Cinta Cara berpikir, Menggunakan produk Memajangkan:
Tanah bersikap, dan buatan dalam negeri. foto presiden
Air berbuat yang Menggunakan bahasa dan wakil
menunjukkan Indonesia yang baik presiden,
kesetiaan, dan benar. bendera negara,
kepedulian, dan lambang
penghargaan negara, peta
yang tinggi Menyediakan informasi Indonesia,
100
INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI INDIKATOR SEKOLAH
KELAS
terhadap bahasa, (dari sumber cetak, gambar
lingkungan fisik, elektronik) tentang kehidupan
sosial, budaya, kekayaan alam dan masyarakat
ekonomi, dan budaya Indonesia. Indonesia.
politik bangsa. Menggunakan
produk buatan
dalam negeri.
12. Meng- Sikap dan Memberikan Memberikan
hargai tindakan yang penghargaan atas hasil penghargaan
Prestasi mendorong dirinya prestasi kepada warga atas hasil karya
untuk sekolah. peserta didik.
menghasilkan Memajang tanda-tanda Memajang
sesuatu yang penghargaan prestasi. tanda-tanda
berguna bagi penghargaan
masyarakat, prestasi.
mengakui, dan Menciptakan
menghormati suasana
keberhasilan pembelajaran
orang lain. untuk
memotivasi
peserta didik
berprestasi.
13. Ber- Tindakan yang Suasana sekolah yang Pengaturan
sahabat/ memperlihatkan memudahkan kelas yang
Komuniktif rasa senang terjadinya interaksi memudahkan
berbicara, bergaul, antarwarga sekolah. terjadinya
dan bekerja sama Berkomunikasi dengan interaksi peserta
dengan orang lain. bahasa yang santun. didik.
Saling menghargai dan Pembelajaran
menjaga kehormatan. yang dialogis.
Pergaulan dengan Guru
cinta kasih dan rela mendengarkan
berkorban. keluhan-keluhan
peserta didik.
Dalam berko-
munikasi, guru
tidak menjaga
jarak dengan
peserta didik.
14. Cinta Sikap, perkataan, Menciptakan suasana Menciptakan
Damai dan tindakan yang sekolah dan bekerja suasana kelas
menyebabkan yang nyaman, yang damai.
orang lain merasa tenteram, dan Membiasakan
senang dan aman harmonis. perilaku warga
atas kehadiran sekolah yang
dirinya anti kekerasan.
Membiasakan perilaku Pembelajaran
101
INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI INDIKATOR SEKOLAH
KELAS
warga sekolah yang yang tidak bias
anti kekerasan. gender.
Membiasakan perilaku Kekerabatan di
warga sekolah yang kelas yang
tidak bias gender. penuh kasih
Perilaku seluruh warga sayang.
sekolah yang penuh
kasih sayang.
15. Gemar Kebiasaan Program wajib baca. Daftar buku
Mem- menyediakan Frekuensi kunjungan atau tulisan
baca waktu untuk perpustakaan. yang dibaca
membaca Menyediakan fasilitas peserta didik.
berbagai bacaan dan suasana Frekuensi
yang memberikan menyenangkan untuk kunjungan
kebajikan bagi membaca. perpustakaan.
dirinya. Saling tukar
bacaan.
Pembelajaran
yang
memotivasi
anak
menggunakan
referensi,
16. Peduli Sikap dan Pembiasaan Memelihara
Ling- tindakan yang memelihara kebersihan lingkungan
kungan selalu berupaya dan kelestarian kelas.
mencegah lingkungan sekolah. Tersedia tempat
kerusakan pada Tersedia tempat pembuangan
lingkungan alam di pembuangan sampah sampah di
sekitarnya dan dan tempat cuci dalam kelas.
mengembangkan tangan. Pembiasaan
upaya-upaya Menyediakan kamar hemat energi.
untuk mandi dan air bersih.
memperbaiki Pembiasaan hemat
kerusakan alam energi.
yang sudah Membuat biopori di
terjadi. area sekolah.
Membangun saluran
pembuangan air
limbah dengan baik.
Melakukan
pembiasaan
memisahkan jenis
sampah organik dan
anorganik.
Penugasan pembuatan
102
INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI INDIKATOR SEKOLAH
KELAS
kompos dari sampah
organik.
Penanganan limbah
hasil praktik (SMK).
Menyediakan peralatan
kebersihan.
Membuat tandon
penyimpanan air.
Memrogramkan cinta
bersih lingkungan.
17. Peduli Sikap dan Memfasilitasi kegiatan Berempati
Sosial tindakan yang bersifat sosial. kepada sesama
selalu ingin Melakukan aksi sosial. teman kelas.
memberi bantuan Menyediakan fasilitas Melakukan aksi
pada orang lain untuk menyumbang. sosial.
dan masyarakat Membangun
yang kerukunan
membutuhkan. warga kelas.
18.Tang- Sikap dan perilaku Membuat laporan Pelaksanaan
gung seseorang untuk setiap kegiatan yang tugas piket
jawab melaksanakan dilakukan dalam secara teratur.
tugas dan bentuk lisan maupun Peran serta aktif
kewajibannya, tertulis. dalam kegiatan
yang seharusnya Melakukan tugas sekolah.
dia lakukan, tanpa disuruh. Mengajukan
terhadap diri Menunjukkan prakarsa usul pemecahan
sendiri, untuk mengatasi masalah.
masyarakat, masalah dalam lingkup
lingkungan (alam, terdekat.
sosial dan Menghindarkan
budaya), negara kecurangan dalam
dan Tuhan Yang pelaksanaan tugas.
Maha Esa.
103
Indikator Kelas
INDIKATOR
NILAI
1–3 4–6
Religius: Mengenal dan mensyukuri Mengagumi sistem dan
Sikap dan perilaku tubuh dan bagiannya cara kerja organ-organ
yang patuh dalam sebagai ciptaan Tuhan tubuh manusia yang
melaksanakan melalui cara merawatnya sempurna dalam
ajaran agama dengan baik. sinkronisasi fungsi organ.
yang dianutnya, Mengagumi kebesaran Bersyukur kepada Tuhan
toleran terhadap Tuhan karena kelahirannya karena memiliki keluarga
pelaksanaan di dunia dan hormat kepada yang menyayanginya.
ibadah agama lain, orangtuanya.
serta hidup rukun Mengagumi kekuasaan Merasakan kekuasaan
dengan pemeluk Tuhan yang telah Tuhan yang telah
agama lain. menciptakan berbagai menciptakan berbagai
jenis bahasa dan suku keteraturan dalam
bangsa. berbahasa.
Senang mengikuti aturan Merasakan manfaat aturan
kelas dan sekolah untuk kelas dan sekolah sebagai
kepentingan hidup keperluan untuk hidup
bersama. bersama.
Senang bergaul dengan Membantu teman yang
teman sekelas dan satu memerlukan bantuan
sekolah dengan berbagai sebagai suatu ibadah atau
perbedaan yang telah kebajikan.
diciptakan-Nya.
Jujur: Tidak meniru jawaban Tidak meniru pekerjaan
Perilaku yang teman (menyontek) ketika temannya dalam
didasarkan pada ulangan ataupun menger- mengerjakan tugas di
upaya menjadikan jakan tugas di kelas. rumah.
dirinya sebagai Menjawab pertanyaan Mengatakan dengan
orang yang selalu guru tentang sesuatu sesungguhnya sesuatu
dapat dipercaya berdasarkan yang yang telah terjadi atau
dalam perkataan, diketahuinya. yang dialaminya.
tindakan, dan Mau bercerita tentang Mau bercerita tentang
pekerjaan. kesulitan dirinya dalam kesulitan menerima
berteman. pendapat temannya.
Menceritakan suatu Mengemukakan pendapat
kejadian berdasarkan tentang sesuatu sesuai
sesuatu yang dengan yang diyakininya.
diketahuinya.
Mau menyatakan tentang Mengemukakan
ketidaknyaman suasana ketidaknyaman dirinya
belajar di kelas. dalam belajar di sekolah.
Toleransi: Tidak mengganggu teman Menjaga hak teman yang
Sikap dan yang berlainan agama berbeda agama untuk
tindakan yang dalam beribadah. melaksanakan ajaran
menghargai agamanya.
104
INDIKATOR
NILAI
1–3 4–6
perbedaan agama, Mau bertegur sapa dengan Menghargai pendapat
suku, etnis, teman yang berbeda yang berbeda sebagai
pendapat, sikap, pendapat. sesuatu yang alami dan
dan tindakan insani.
orang lain yang Membantu teman yang Bekerja sama dengan
berbeda dari mengalami kesulitan teman yang berbeda
dirinya. walaupun berbeda dalam agama, suku, dan etnis
agama, suku, dan etnis. dalam kegiatan-kegiatan
kelas dan sekolah.
Menerima pendapat Bersahabat dengan
teman yang berbeda dari teman yang berbeda
pendapat dirinya. pendapat.
Disiplin: Datang ke sekolah dan Menyelesaikan tugas pada
Tindakan yang masuk kelas pada waktunya.
menunjukkan waktunya.
perilaku tertib dan Melaksanakan tugas-tugas Saling menjaga dengan
patuh pada kelas yang menjadi teman agar semua tugas-
berbagai tanggung jawabnya. tugas kelas terlaksana
ketentuan dan dengan baik.
peraturan. Duduk pada tempat yang Selalu mengajak teman
telah ditetapkan. menjaga ketertiban kelas.
Menaati peraturan sekolah Mengingatkan teman yang
dan kelas. melanggar peraturan
dengan kata-kata sopan
dan tidak menyinggung.
Berpakaian rapi. Berpakaian sopan dan
rapi.
Mematuhi aturan Mematuhi aturan sekolah.
permainan.
Kerja keras: Mengerjakan semua tugas Mengerjakaan tugas
Perilaku yang kelas dengan sungguh- dengan teliti dan rapi.
menunjukkan sungguh.
upaya sungguh- Mencari informasi dari Mencari informasi dari
sungguh dalam sumber di luar buku sumber-sumber di luar
mengatasi pelajaran. sekolah.
berbagai Menyelesaikan PR pada Mengerjakan tugas-tugas
hambatan belajar, waktunya. dari guru pada waktunya.
tugas, dan Menggunakan sebagian Fokus pada tugas-tugas
menyelesaikan besar waktu di kelas untuk yang diberikan guru di
tugas dengan belajar. kelas.
sebaik-baiknya. Mencatat dengan Mencatat dengan
sungguh-sungguh sesuatu sungguh-sungguh sesuatu
yang ditugaskan guru. yang dibaca, diamati, dan
didengar untuk kegiatan
kelas.
105
INDIKATOR
NILAI
1–3 4–6
Kreatif: Membuat suatu karya dari Membuat berbagai kalimat
Berpikir dan bahan yang tersedia di baru dari sebuah kata.
melakukan kelas.
sesuatu yang Mengusulkan suatu Bertanya tentang sesuatu
menghasilkan cara kegiatan baru di kelas. yang berkenaan dengan
atau hasil baru pelajaran tetapi di luar
berdasarkan cakupam materi pelajaran.
sesuatu yang telah Menyatakan perasaannya Membuat karya tulis
dimiliki. dalam gambar, seni, tentang hal baru tapi
bentuk-bentuk komunikasi terkait dengan materi
lisan dan tulis. pelajaran.
Melakukan tindakan- Melakukan penghijauan
tindakan untuk membuat atau penyegaran halaman
kelas menjadi sesuatu sekolah.
yang nyaman.
Mandiri: Melakukan sendiri tugas Mencari sumber untuk
Sikap dan prilaku kelas yang menjadi menyelesaikan tugas
yang tidak mudah tanggung jawabnya. sekolah tanpa bantuan
tergantung pada pustakawan sekolah.
orang lain dalam Mengerjakan PR tanpa Mengerjakan PR tanpa
menyelesaikan meniru pekerjaan meniru pekerjaan
tugas-tugas. temannya. temannya.
Demokratis: Menerima ketua kelas Membiasakan diri
Cara berpikir, terpilih berdasarkan suara bermusyawarah dengan
bersikap, dan terbanyak. teman-teman.
bertindak yang Memberikan suara dalam Menerima kekalahan
menilai sama hak pemilihan di kelas dan dalam pemilihan dengan
dan kewajiban sekolah. ikhlas.
dirinya dan orang Mengemukakan pikiran Mengemukakan pendapat
lain. tentang teman-teman tentang teman yang jadi
sekelas. pemimpinnya.
Ikut membantu Memberi kesempatan
melaksanakan program kepada teman yang
ketua kelas. menjadi pemimpinnya
untuk bekerja.
Menerima arahan dari Melaksanakan kegiatan
ketua kelas, ketua yang dirancang oleh teman
kelompok belajar, dan yang menjadi
OSIS. pemimpinnya.
Rasa ingin tahu: Bertanya kepada guru dan Bertanya atau membaca
Sikap dan tindakan teman tentang materi sumber di luar buku teks
yang selalu pelajaran. tentang materi yang terkait
berupaya untuk dengan pelajaran.
mengetahui lebih Bertanya kepada sesuatu Membaca atau
mendalam dan tentang gejala alam yang mendiskusikan gejala alam
meluas dari baru terjadi. yang baru terjadi.
sesuatu yang Bertanya kepada guru Bertanya tentang
106
INDIKATOR
NILAI
1–3 4–6
dipelajari, dilihat, tentang sesuatu yang beberapa peristiwa alam,
dan didengar. didengar dari radio atau sosial, budaya, ekonomi,
televisi. politik, teknologi yang baru
didengar.
Bertanya tentang berbagai Bertanya tentang sesuatu
peristiwa yang dibaca dari yang terkait dengan materi
media cetak. pelajaran tetapi di luar
yang dibahas di kelas.
Semangat Turut serta dalam upacara Turut serta dalam panitia
kebangsaan: peringatan hari pahlawan peringatan hari pahlawan
Cara berpikir, dan proklamasi dan proklamasi
bertindak, dan kemerdekaan. kemerdekaan.
berwawasan yang Menggunakan bahasa Menggunakan bahasa
menempatkan Indonesia ketika ada Indonesia ketika berbicara
kepentingan teman dari suku lain. di kelas.
bangsa dan Menyanyikan lagu Menyanyikan lagu-lagu
negara di atas Indonesia Raya dan lagu- perjuangan.
kepentingan diri lagu wajib.
dan kelompoknya. Mengagumi banyaknya Menyukai berbagai
keragaman bahasa di upacara adat di nusantara.
Indonesia.
Mengakui persamaan hak Bekerja sama dengan
dan kewajiban antara teman dari suku, etnis,
dirinya dan teman budaya lain berdasarkan
sebangsa dari suku, etnis, persamaan hak dan
budaya lain. kewajiban.
Membaca buku-buku Menyadari bahwa setiap
mengenai suku bangsa perjuangan
dan etnis yang berjuang mempertahankan
bersama dalam kemerdekaan dilakukan
mempertahankan bersama oleh berbagai
kemerdekaan. suku, etnis yang ada di
Indonesia.
Cinta tanah air: Mengagumi keunggulan Mengagumi posisi
Cara berpikir, ber- geografis dan kesuburan geografis wilayah
sikap, dan berbuat tanah wilayah Indonesia. Indonesia dalam
yang menunjukkan perhubungan laut dan
kesetiaan, udara dengan negara lain.
kepedulian, dan Menyenangi keragaman Mengagumi kekayaan
penghargaan budaya dan seni di budaya dan seni di
yang tinggi Indonesia. Indonesia.
terhadap bahasa, Menyenangi keragaman Mengagumi keragaman
lingkungan fisik, suku bangsa dan bahasa suku, etnis, dan bahasa
sosial, budaya, daerah yang dimiliki sebagai keunggulan yang
ekonomi, dan Indonesia. hadir di wilayah negara
politik bangsa. Indonesia.
Mengagumi keragaman Mengagumi sumbangan
107
INDIKATOR
NILAI
1–3 4–6
hasil-hasil pertanian, produk pertanian,
perikanan, flora, dan fauna perikanan, flora, dan fauna
Indonesia. Indonesia bagi dunia.
Mengagumi kekayaan Mengagumi peran hutan
hutan Indonesia. Indonesia bagi dunia.
Mengagumi laut serta Mengagumi peran laut dan
perannya dalam kehidupan hasil laut Indonesia bagi
bangsa Indonesia. bangsa-bangsa di dunia.
Menghargai Mengerjakan tugas dari Rajin belajar untuk
prestasi: guru dengan sebaik- berprestasi tinggi.
Sikap dan baiknya
tindakan yang Berlatih keras untuk Berlatih keras untuk
mendorong dirinya berprestasi dalam olah menjadi pemenang dalam
untuk raga dan kesenian. berbagai kegiatan olah
menghasilkan raga dan kesenian di
sesuatu yang sekolah.
berguna bagi Hormat kepada sesuatu Menghargai kerja keras
masyarakat, yang sudah dilakukan guru, kepala sekolah, dan
mengakui, dan guru, kepala sekolah, dan personalia lain.
menghormati personalia sekolah lain.
keberhasilan orang Menceritakan prestasi Menghargai upaya orang
lain. yang dicapai orang tua. tua untuk
mengembangkan berbagai
potensi dirinya melalui
pendidikan dan kegiatan
lain.
Menghargai hasil kerja Menghargai hasil kerja
pemimpin di masyarakat pemimpin dalam
sekitarnya. menyejahterakan
masyarakat dan bangsa.
Menghargai tradisi dan Menghargai temuan-
hasil karya masyarakat di temuan yang telah
sekitarnya. dihasilkan manusia dalam
bidang ilmu, teknologi,
sosial, budaya, dan seni.
Bersahabat/ Bekerja sama dalam Memberikan pendapat
komunikatif: kelompok di kelas. dalam kerja kelompok di
Tindakan yang kelas.
memperlihatkan Berbicara dengan teman Memberi dan
rasa senang sekelas. mendengarkan pendapat
berbicara, bergaul, dalam diskusi kelas.
dan bekerja sama Bergaul dengan teman Aktif dalam kegiatan sosial
dengan orang lain. sekelas ketika istirahat. dan budaya kelas.
110
Strategi Membangun Budaya Literasi Sekolah
Agar sekolah mampu menjadi garis depan dalam pengembangan budaya
literasi strategi yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Mengkondisikan lingkungan fisik ramah literasi
Lingkungan fisik adalah hal pertama yang dilihat dan dirasakan warga
sekolah. Oleh karena itu, lingkungan fisik perlu terlihat ramah dan kondusif
untuk pembelajaran. Sekolah yang mendukung pengembangan budaya
literasi sebaiknya memajang karya peserta didik dipajang di seluruh area
sekolah, termasuk koridor, kantor kepala sekolah dan guru. Selain itu,
karya-karya peserta didik diganti secara rutin untuk memberikan
kesempatan kepada semua peserta didik. Selain itu, peserta didik dapat
mengakses buku dan bahan bacaan lain di Sudut Baca di semua kelas,
kantor, dan area lain di sekolah. Ruang pimpinan dengan pajangan karya
peserta didik akan memberikan kesan positif tentang komitmen sekolah
terhadap pengembangan budaya literasi.
b. Mengupayakan lingkungan sosial dan afektif sebagai model komunikasi
dan interaksi yang literat
Lingkungan sosial dan afektif dibangun melalui model komunikasi dan
interaksi seluruh komponen sekolah. Hal itu dapat dikembangkan dengan
pengakuan atas capaian peserta didik sepanjang tahun. Pemberian
penghargaan dapat dilakukan saat upacara bendera setiap minggu untuk
menghargai kemajuan peserta didik di semua aspek. Prestasi yang dihargai
bukan hanya akademik, tetapi juga sikap dan upaya peserta didik. Dengan
demikian, setiap peserta didik mempunyai kesempatan untuk memperoleh
penghargaan sekolah. Selain itu, literasi diharapkan dapat mewarnai
semua perayaan penting di sepanjang tahun pelajaran. Ini bisa
direalisasikan dalam bentuk festival buku, lomba poster, mendongeng,
karnaval tokoh buku cerita, dan sebagainya. Pimpinan sekolah selayaknya
berperan aktif dalam menggerakkan literasi, antara lain dengan
membangun budaya kolaboratif antarguru dan tenaga kependidikan.
Dengan demikian, setiap orang dapat terlibat sesuai kepakaran masing-
masing. Peran orang tua sebagai relawan gerakan literasi akan semakin
memperkuat komitmen sekolah dalam pengembangan budaya literasi.
111
c. Mengupayakan sekolah sebagai lingkungan akademik yang literat
Lingkungan fisik, sosial, dan afektif berkaitan erat dengan lingkungan
akademik. Ini dapat dilihat dari perencanaan dan pelaksanaan gerakan
literasi di sekolah. Sekolah sebaiknya memberikan alokasi waktu yang
cukup banyak untuk pembelajaran literasi. Salah satunya dengan
menjalankan kegiatan membaca dalam hati dan guru membacakan buku
dengan nyaring selama 15 menit sebelum pelajaran berlangsung. Untuk
menunjang kemampuan guru dan staf, mereka perlu diberikan kesempatan
untuk mengikuti program pelatihan tenaga kependidikan untuk peningkatan
pemahaman tentang program literasi, pelaksanaan, dan
keterlaksanaannya.
Parameter untuk membangun budaya literasi sekolah adalah sebagai
berikut.
• Mengidentifikasi kebutuhan sekolah dengan mengacu pada kondisi
pemenuhan indikator Standar Pelayanan Minimal.
• Melaksanakan tahapan kegiatan GLS yang meliputi pembiasaan,
pengembangan dan pembelajaran.
• Melaksanakan pelatihan guru untuk meningkatkan kemampuan guru
dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang mampu
meningkatkan kemampuan literasi peserta didik.
• Memanfaatkan sarana dan prasarana sekolah dengan maksimal untuk
memfasilitasi pembelajaran.
• Mengelola perpustakaan sekolah dengan baik.
• Menginventarisasi semua prasarana yang dimiliki sekolah (salah satunya
buku).
• Menciptakan ruang-ruang baca yang nyaman bagi warga sekolah.
• Melaksanakan kegiatan 15 menit membaca sebelum pembelajaran bagi
seluruh warga sekolah.
• Mengawasi dan mewajibkan peserta didik membaca sejumlah buku sastra
dan menyelesaikannya dalam kurun waktu tertentu.
• TLS mendukung dan terlibat aktif dalam kegiatan GLS.
• Merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang melibatkan orang tua
dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran mereka terhadap literasi
112
agar perlakuan yang diberikan kepada peserta didik di sekolah bisa
ditindaklanjuti di dalam keluarga dan di tengah masyarakat.
• Merencanakan dan atau bekerja sama dengan pihak lain yang
melaksanakan berbagai kegiatan GLS.
• Melakukan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan program dan
kegiatan GLS yang dilaksanakan.
• Membuat rencana tindak lanjut berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi
pelaksanaan GLS.
J. Pendidikan Antikorupsi
Pendidikan antikorupsi merupakan bagian dari pendidikan karakter. Dengan
kata lain, pendidikan antikorupsi adalah pendidikan karakter yang memberikan
penekanan pada 9 nilai antikorupsi yang dikembangkan oleh KPK, yaitu: jujur,
disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, mandiri, adil, berani, dan
peduli. Kesembilan nilai tersebut menjadi bagian dari 18 nilai pendidikan
karakter yang telah dikembangkan dan diimplementasikan sebelumnya di
sekolah.
Sebagaimana halnya dengan pendidikan karakter, pendidikan antikorupsi
bukan sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah. Lebih
dari itu, pendidikan ntikorupasi merupakan usaha menanamkan kebiasaan-
kebiasaan yang baik (habituation) sehingga peserta didik mampu bersikap
dan bertindak berdasarkan nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannya.
Untuk itu, pendidikan antikorupsi harus melibatkan pengetahuan yang baik
(moral knowing), perasaan yang baik (loving good ) atau moral feeling dan
perilaku yang baik (moral action), sehingga terbentuk perwujudan kesatuan
perilaku dan sikap hidup peserta didik.
Pendidikan Antikorupsi bertujuan untuk mempersiapkan generasi muda agar
berbudaya integritas (antikorupsi) melalui berbagai kegiatan di sekolah
termasuk penyelenggaraan manajemen, kegiatan pembelajaran dan
pembiasaan agar setiap individu memiliki kemampuan untuk menghindar,
menolak, melawan, atau mencegah segala bentuk tindakan kecurangan dan
tindakan lain yang mengarah pada tindakan korupsi.
113
Secara khusus, pendidikan antikorupsi bertujuan untuk:
1. Membangun kehidupan sekolah sebagai bagian dari masyarakat melalui
penciptaan lingkungan belajar yang berbudaya integritas (antikorupsi),
yaitu: jujur, disiplin, tanggung jawab, bekerja keras, sederhana, mandiri,
adil, berani, peduli dan bermartabat (dignity);
2. Mengembangkan potensi kalbu/nurani peserta didik melalui ranah afektif
sebagai manusia yang memiliki kepekaan hati dan selalu menjunjung tinggi
nilai-nilai budaya sebagai wujud rasa cinta tanah air, serta didukung oleh
wawasan kebangsaan yang kuat;
3. Menumbuhkan sikap, perilaku, kebiasaan yang terpuji sejalan dengan nilai-
nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius;
4. Menanamkan jiwa kepemimpinan yang profesional dan bertanggung jawab
sebagai generasi penerus bangsa;
5. Menyelenggarakan manajemen sekolah secara terbuka, transparan,
profesional, dan bertanggung jawab.
Pendidikan antikorupsi yang diselenggarakan di SDN 2 Karangnangka
terintegrasi ke dalam manajemen sekolah serta teritegrasi dalam proses
pembelajaran terutama mata pelajaran Pendidikan Agama dan PPKn. Ada
pun kegiatan yang lain seperti kantin kejujuran, membiasakan antri, atau
latihan kedisiplinan lainnya merupakan pendukung pendidikan antikorupsi.
114
b. Kecakapan berpikir rasional
1) Menggali informasi
2) Mengolah informasi
3) Mengambil keputusan
c. Kecakapan sosial
1) Komunikasi dengan empati
2) Bekerja sama
115
Tujuan pelaksanaan pengayaan adalah untuk memberikan materi lebih agar
kemampuan siswa lebih oiptimal. Selain itu pengayaan diberikan agar
menghindari kejenuhan dan kegaduhan siswa dalam kelas karena siswa yang
telah memiliki atau sudah tuntas merasa bosan dengan KD atau materi yang
dipelajari ulang.
Peserta didik yang belum dapat mencapai ketuntasan belajar harus mengikuti
program perbaikan (remidial) sampai mencapai ketuntasan belajar yang
dipersyaratkan. Peserta didik yang telah mencapai ketuntasan belajar dapat
mengikuti program pengayaan (enrichment).
1. Program Perbaikan;
a. Remedial wajib diikuti oleh peserta didik yang belum mencapai KKM
dalam setiap kompetensi dasar dan/atau indikator.
b. Kegiatan remedial dilaksanakan di luar jam pembelajaran.
c. Kegiatan remedial meliputi remedial pembelajaran dan remedial
penilaian.
d. Penilaian dalam program remedial dapat berupa tes maupun nontes.
e. Kesempatan mengikuti kegiatan remedial dibatasi sampai kegiatan
Penilaian Akhir Semester ( PAS ).
f. Nilai hasil remedial maksimum sama dengan nilai KKM.
2. Program Pengayaan;
a. Pengayaan boleh diikuti oleh peserta didik yang telah mencapai KKM
dalam setiap kompetensi dasar.
b. Kegiatan pengayaan dilaksanakan di luar jam pembelajaran.
c. Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa tes maupun nontes.
116
a. Informator, guru diharapkan sebagai pelaksana cara mengajar informatif,
laboratorium, studi lapangan, dan sumber informasi kegiatan akademik
maupun umum.
b. Organisator, guru sebagai pengelola kegiatan akademik, silabus, jadwal
pelajaran dan lain-lain.
c. Motivator, guru harus mampu merangsang dan memberikan dorongan
serta reinforcement untuk mendinamisasikan potensi siswa,
menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan daya cipta (kreativitas) sehingga
akan terjadi dinamika di dalam proses belajar-mengajar.
d. Director, guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan
belajar siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.
e. Inisiator, guru sebagai pencetus ide dalam proses belajar-mengajar.
f. Transmitter, guru bertindak selaku penyebar kebijaksanaan dalam
pendidikan dan pengetahuan.
g. Fasilitator, guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses
belajar-mengajar.
h. Mediator, guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa.
i. Evaluator, guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik
dalam bidang akademik maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat
menentukan bagaimana anak didiknya berhasil atau tidak.
Materi bimbingan dan konseling di SD termuat ke dalam ke lima bidang
bimbingan yaitu, bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan
bimbingan karier,Bimbingan Keluarga
1. Bidang Bimbingan Pribadi
Bimbingan Pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan,
bakat dan minat, serta kondisi yang sesuai dengan karakteristik
kepribadian dan kebutuhan dirinya. Bidang bimbingan pribadi bertujuan
untuk membantu peserta didik dalam mengenal diri sendiri agar dapat
menjadi pribadi yang baik dan dapat mengambil keputusan tentang dirinya
sendiri.
117
2. Bidang Bimbingan Sosial
Bimbingan Sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan
hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota
keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas. Bidang ini
bertujuan membantu peserta didik memahami diri kaitannya dengan
interaksi dirinya dengan lingkungan dan etika yang didasari dengan budi
pekerti luhur dan tanggung jawab sosial.
3. Bidang Bimbingan Belajar
Bimbingan Belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan
sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri. Bidang ini bertujuan
membantu peserta didik dalam mengenal, menumbuhkan dan
mengembangkan diri, sikap dan kebiasaan belajar yang baik untuk
menguasai pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan program belajar
di sekolah.
4. Bidang Bimbingan Karier
Bimbingan Karier, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil
keputusan karier. Bidang ini bertujuan membantu peserta didik mengenal
dunia kerja agar dapat menentukan kemana selanjutnya mereka akan
melangkah setelah lulus dan mengetahui potensi diri yang dimiliki agar
dapat diterapkan dengan kehidupannya serta dapat membaca peluang
karir yang tersedia di lingkungan sekitarnya.
5. Bimbingan Keluarga
Bimbingan keluarga adalah bimbingan yang diberikan individu khusus
yang telah berkeluarga sehinga menjadi pimpinan dalam keluarga yang
mampu menciptakan keharmonisan dan rasa aman bagi tiap-tiap anggota
keluarga, dapat menciptakan dan menyesuaikan diri dengan norma-norma
keluarga, serta berperan aktif dalam menciptakan keluarga yang bahagia.
Bimbingan keluarga juga diharapkan membantu individu yang akan
berkeluarga dalam memahami tugas dan tanggung jawabnya sebagai
anggota keluarga. Juga diharapkan dengan bimbingan ini semua anggota
keluarga berbagi strategi dan teknik berkeluarga yang sukses, harmonis
dan bahagia
118
BAB IV
PENGATURAN BEBAN BELAJAR
119
2. Pendekatan Saintifik (Ilmiah)
Salah satu pendekatan dalam pembelajaran kurikulum 2013
adalah Saintifik. Penerapan Saintifik dalam proses pembelajaran terdiri
atas lima pengalaman belajar pokok yaitu:
a. Mengamati;
b. Menanya;
c. Mengumpulkan informasi/eksperimen;
e. Mengkomunikasikan.
120
Langkah Kompetensi yang
Kegiatan Belajar
Pembelajaran Dikembangkan
- aktivitas menerapkan kemampuan
- wawancara dengan mengumpulkan informasi
narasumber melalui berbagai cara yang
dipelajari, engembangkan
kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang hayat.
122
BAB V
KALENDER PENDIDIKAN
5. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur
dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar
nasional, dan hari libur khusus.
123
N Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
o
124
No BULAN TANGGAL KETERANGAN KEGIATAN
8 Pebruari 2023 18-02-2023 Libur Isro Miroj Nabi Muhammad SAW
1444 H
9 Maret 2023 13-03-2023 Perkiraan PTS 2
22-03-2023 Libur Hari Raya Nyepi dan Awal
Ramadan
10 April 2023 07-04-2023 Libur Waat Isa Al Masih
10-04-2023 Kegiatan penumbuhan budi pekerti/
pesantren Ramadan
21-04-2023 Libur Hari Raya Idhul Fitri
24-04-2023 Perkiraan US dan USBN
11 Mei 2023 01-05-2023 Libur hari buruh
02-05-2023 Hari Pendidikan Nasional
06-05-2023 Libur hari raya Waisak
15-05-2023 Perkiraan PAT
18-05-2023 Libur kenaikan Isa Al masih
20-05-2023 Hari Kebangkitan Nasional
12 Juni 2023 01-06-2023 Libur hari lahir Pancasila
09-06-2023 Penetapan/pembagian rapor
18-06-2023 Libur akhir tahun pelajaran
29-06-2023 Idul Adha
13 Juli 2023 10-07-2023 Awal tahun tahun pelajaran 2023/2024
Keterangan:
125
ME = Minggu efektif yaitu jumlah pekan yang digunakan untuk proses
pembelalajaran
HBE = Hari belajar efektif yaitu jumlah hari yang digunakan untuk proses
pembelajaran
HP = Hari pertama masuk sekolah dan masa pengenalan lingkungan
untuk siswa baru
PTS dll. = kegiatan PTS, PAS, PAT, dan US
HBK = Kegiatan Hari Besar Keagamaan
PR = Penyerahan rapor
PBP = Kegiatan Penumbuhan Budi Pekerti/Pesantren Ramadan
M = Libur hari Minggu
Kh = Libur khusus (Ramadan dan Idul Fitri)
Um = Libur Umum
AS/T = Libur akhir semester dan akhir tahun pelajaran
126
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Kurikulum SD Negeri 2 Karangnangka .merupakan rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan SD Negeri 2 Karangnangka. Tujuan ini meliputi
tujuan sekolah serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi
daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum ini
disusun, selain mengacu kepada peraturan pemerintah pusat, juga disusun
berdasarkan peraturan daerah dan kondisi sekolah.
2. Kurikulum SD Negeri 2 Karangnangka tahun 2022/2023 bersifat
penyempurnaan dari kurikulum tahun sebelumnya. Berbagai hasil belajar
yang diperoleh siswa (pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku)
menjadi bahan evaluasi untuk mengetahui sejauhmana visi, misi dan tujuan
yang telah ditetapkan dapat dicapai.
3. Kurikulum SD Negeri 2 Karangnangka tahun 2022/2023 disusun dengan
mengacu pada panduan penyusunan KTSP yang dikeluarkan Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, kalender pendidikan tahun
2022/2023, dan kekhasan sekolah.
B. SARAN – SARAN
1. Semua warga sekolah mempelajari dan memahami kurikulum ini agar dalam
pelaksanaan tugas sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
2. Kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan senantiasa melakukan evaluasi
terhadap pelaksanaan kurikulum ini untuk perbaikan di tahun mendatang.
127
PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SD NEGERI 2 KARANGNANGKA
Alamat : RT 04 RW III Desa Karangnangka Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga
K epada Yth.
Tim Pengembang Kurikulum SD Negeri 2 Karangnangka
( Nama terlampir )
di
Purbalingga
Kepala SD N 2 Karangnangka
Jemaris, S. Pd.
NIP. 19650420 199209 1 001
128
PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SD NEGERI 2 KARANGNANGKA
Alamat : RT 04 RW III Desa Karangnangka Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga
Pada hari ini Selasa tanggal lima bulan Juli tahun dua ribu dua puluh dua
bertempat di SD Negeri 2 Karangnangka, telah dilaksanakan rapat Pembahasan
Penyusunan Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 2 Karangnangka yang dihadiri oleh
Tim Pengembang Kurikulum SD Negeri 2 Karangnangka yaitu Kepala Sekolah
sebagai ketua, Ketua Komite Sekolah sebagai wakil ketua, dan guru-guru SD
Negeri 2 Karangnangka sebagai anggota. Hasil pembahasan kurikulum tersusun pada
sistematika sebagai berikut :
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR .
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
F. Latar Belakang
B. Landasan Hukum
G. Acuan Konseptual
H. Prinsip Pengembangan Kurikulum
BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN
A. Tujuan Pendidikan Dasar
B. Visi Sekolah .
C. Misi Sekolah
D. Tujuan Sekolah
BAB III MUATAN KURIKULER
A. Struktur Kurikulum
B. Muatan Kurikulum
1. Muatan Nasional
129
2. Muatan Lokal
C. Kegiatan Ekstrakurikuler
1. Esktrakurikuler wajib
2. Ekstrakurikuler Pilihan
D. Beban Belajar
E. Ketuntasan Belajar
Menyetujui Mengesahkan
Ketua Komite SDN 2 Karangnangka Kepala SDN 2 Karangnangka
130
DAFTAR HADIR
PENYUSUNAN KURIKULUM SD NEGERI 2 KARANGNANGKA
KOORWILCAM DINDIKBUD MREBET
TAHUN 2022 / 2023
Hari : Selasa
Tanggal : 5 Juli 2022
Jemaris, S. Pd.
NIP. 19650420 199209 1 001
131
PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SD NEGERI 2 KARANGNANGKA
Alamat : RT 04 RW III Desa Karangnangka Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga
132
Pendanaan Pendidikan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang Pendidikan
Dasar dan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum
2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan pada Penddiikan Dasar dan
Menengah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan
dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Repu;blk
Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar
Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
133
Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum
2013;
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari sekolah;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 6 Tahun 2018 tentang Penugasan
Guru sebagai Kepala Sekolah;
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 15 Tahun 2018 tentang Beban Kerja
Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah;
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Penyelenggaraan Ujian yang diselenggarakan Satuan
Pendidikan dan Ujian Nasional;
18. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 719/P/2020 tentang
Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan
Pendidikan dalam Kondisi Khusus;
19. Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 423.5/5/2010
tentang Kurikulum Mata Pelajaran Muatan Lokal Bahasa
Jawa untuk Jenjang SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs,
SMA/SMALB/M dan SMK Negeri dan Swasta Provinsi
Jawa Tengah
Memperhatikan : 1. Hasil Rapat Dewan Guru SD Negeri 2 Karangnangka
tanggal 5 Juli 2022
2. Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2022 / 2023
Kabupaten Purbalingga
3. Program Tahunan SD Negeri 2 Karangnangka
Koorwilcam Dindikbud Mrebet Tahun 2022 / 2023
MEMUTUSKAN
134
Menetapkan :
Pertama : Membentuk Tim Pengembang Kurikulum SD Negeri 2
Karangnangka Koorwilcam Dindikbud Tahun Pelajaran 2022 /
2023 sebagamana tercantum dalam lampiran surat keputusan
ini.
Kedua : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ketiga : Apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan
diadakan perbaikan
Ditetapkan di : Karangnangka
Pada tanggal : 5 Juli 2022
Kepala SD N 2 Karangnangka
Jemaris, S. Pd.
NIP. 19650420 199209 1 001
Lampiran
135
Keputusan Kepala SDN 2 Karangnangka
Nomor : 423.7/ 035 / 2022
Tanggal : 5 Juli 2022
Tentang
Pembentukan Tim Pengembang Kurikulum
SD Negeri 2 Karangnangka Koorwilcam Dindikbud Mrebet
Tahun Pelajaran 2022 / 2023
Kepala SD N 2 Karangnangka
Jemaris, S. Pd.
NIP. 19650420 199209 1 001
136
PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SD NEGERI 2 KARANGNANGKA
Alamat : RT 04 RW III Desa Karangnangka Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga
137
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang Pendidikan Dasar
dan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan pada Penddiikan Dasar dan Menengah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan
Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Repu;blk
Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidikan Dasar dan Menengah;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari sekolah;
138
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 6 Tahun 2018 tentang Penugasan Guru
sebagai Kepala Sekolah;
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 15 Tahun 2018 tentang Beban Kerja Guru,
Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah;
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan
Ujian yang diselenggarakan Satuan Pendidikan dan Ujian
Nasional;
19. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam
Kondisi Khusus;
20. Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 423.5/5/2010
tentang Kurikulum Mata Pelajaran Muatan Lokal Bahasa
Jawa untuk Jenjang SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs,
SMA/SMALB/M dan SMK Negeri dan Swasta Provinsi Jawa
Tengah.
Mengingat : Hasil Musyawarah Tim Pengembang Kurikulum SD Negeri 2
Karangnangka tanggal 5 Juli 2022
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : Kurikulum SD Negeri 2 Karangnangka Tahun Pelajaran
2022 / 2023 sebagai Pedoman Kegiatan Pembelajaran dan
Pengelolaan Sekolah di SD Negeri 2 Karangnangka untuk
Tahun Pelajaran 2022 / 2023.
KEDUA : Kepala Sekolah, Guru, dan Tenaga Kependidikan dalam
melaksanakan tugas kependidikan di SD Negeri 2
Karangnangka diharuskan berpedoman pada Kurikulum SD
Negeri 2 Karangnangka Tahun Pelajaran 2022 / 2023.
139
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku tanggal 5 Juli 2022, dan
apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam
keputusan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di : Karangnangka
Pada tanggal : 5 Juli 2022
Kepala SD N 2 Karangnangka
Jemaris, S. Pd.
NIP. 19650420 199209 1 001
140
PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SD NEGERI 2 KARANGNANGKA
Alamat : RT 04 RW III Desa Karangnangka Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga
BERITA ACARA
PENETAPAN KKM SD NEGERI 2 KARANGNANGKA
KOORWILCAM DINDIKBUD MREBET
TAHUN 2022
Pada hari ini Selasa. tanggal Lima bulan Juli tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua
telah dilaksanakan Musyawarah Guru Kelas dan Guru Mata Pelajaran untuk
menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SD Negeri 2 Karangnangka tahun
pelajaran 2022 / 2023 tiap mata pelajaran dengan hasil sebagai berikut.
4. Matematika 70 70 70 70 70 70
B. Kelompok B
70 70 70 70 70 70
7. Seni Budaya dan Prakarya
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
70 70 70 70 70 70
Kesehatan
C. Muatan Lokal
70 70 70 70 70 70
1. Bahasa Jawa
141
RENTANG PREDIKAT KKM SATUAN PENDIDIKAN
RENTANG PREDIKAT
KKM Satuan Panjang
A B C D (Perlu
Pendidikan *) Interval
(Sangat Baik) (Baik) (Cukup) Bimbingan)
30/3=10 70 C 7
70 90<A 100 80<B 89 D˂ 70
9
Demikian berita acara ini dibuat untuk diketahui dan digunakan sebagaimana
mestinya.
Jemaris, S. Pd.
NIP. 19650420 199209 1 001
142
Jadwal Pelajaran Kurikulum 2013 untuk kelas IV, V, dan VI
JAM
PUKUL SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU
KE
07.00-07.30 Upacara - Mengaji Mengaji Mengaji Mengaji Mengaji
- Literasi Literarsi Literasi Literasi Literasi
1 07.30-08.05 PAI Tematik Matematika Matematika Mulok PJOK
2 08.05-08.40 PAI Tematik Matematika Matematika Mulok PJOK
3 08.40-09.15 PJOK Tematik Matematika Matematika Tematik PJOK
09.15-09.30 Istirahat
4 09.30-10.05 PB 1 PAI Tematik Tematik Tematik Tematik
5 10.05-10.40 Tematik PAI Tematik Tematik Tematik Tematik
10.40-10.55 Istirahat
6 10.55-11.30 Tematik Mulok Tematik Tematik Tematik Tematik
7 11.30-12.05 Tematik Mulok Tematik Tematik
Keterangan
PAI = 4 jp Matematika = 6 jp PJOK = 4 jp Mulok Bahasa Jawa = 2 jp
Tematik 22 jp Mulok Sekolah 2 jp Jumlah 40 jp
JAM
PUKUL SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT Sabtu
KE
07.00-07.30 Upacara - Mengaji Mengaji Mengaji Mengaji Mengaji
- Literasi Literarsi Literasi Literasi Literasi
1 07.30-08.05 PAI Tematik Tematik Tematik Tematik Tematik
2 08.05-08.40 PAI Tematik Tematik Tematik Tematik Tematik
3 08.40-09.15 Tematik Tematik Tematik Tematik Tematik Tematik
09.15-09.30 Istirahat
4 09.30-10.05 Tematik Tematik Tematik Tematik Tematik Mulok
5 10.05-10.40 Tematik Tematik Tematik Tematik Tematik Mulok
10.40-10.55 Istirahat
6 10.55-11.30 Tematik PAI Mulok Tematik
7 11.30-12.05 Tematik PAI Mulok Tematik
Keterangan:
PAI = 4 jp, Mulok Bahasa Jawa = 2 jp
Tematik 30 jp Jumlah 36 jp
Isilah dengan tanda ceklis () pada kolom yang tersedia sesuai kondisi riil aspek
yang di supervisi, dan isilah kolom catatan jika diperlukan.
Identifikasi
No Komponen KTSP/Indikator Catatan Perbaikan
Ya Tdk
1. COVER/HALAMAN JUDUL
1. Logo sekolah atau daerah
2. Terdapat judul yang tepat ( Kurikulum
SD Negeri 2 Karangnangka )
3. Tahun pelajaran
4. Alamat sekolah lengkap
2. LEMBAR PENGESAHAN
1. Rumusan kalimat pengesahan
2. Tanda tangan kepala sekolah dan
stempel/cap sekolah
3. Tanda tangan ketua komite sekolah
dan stempel/cap Komite Sekolah
4. Tempat untuk tanda tangan kepala/
pejabat dinas pendidikan
3. KATA PENGANTAR
Rangkuman hasil revisi :
hasil analisis/reviu kurikulum
sebelumnya, penjelasan singkat isi
kurikulum
144
Identifikasi
No Komponen KTSP/Indikator Catatan Perbaikan
Ya Tdk
DAFTAR ISI
I PENDAHULUAN
1. Latar belakang memuat: berisi
rasional tentang pengembangan/
revisi kurikulum sekolah, antara lain
perubahan kurikulum yang berlaku.
(kondisi ideal dan kondisi riil)
Mencantumkan dasar/landasan
2.
hukum yang relevan dan lengkap
Undang-undang yang relevan
Perpres yang relevan
Peraturan Pemerintah yang relevan
Permendikbud yang relevan
Peraturan Daerah/Perbup yang
relevan
3 Acuan Konseptual (Permendikbud
No 61/2014)
4 Prinsip Pengembangan KTSP
(Permendikbud No. 61/2014)
II Visi , Misi, dan Tujuan
a. Tujuan Pendidikan Dasar
b. Visi Satuan Pendidikan
(Permendibud No 59/2014)
c. Misi Satuan Pendidikan
Acuan membuat Misi terintegrasi
kecakapan abad ke 21 (Permendibud No
59/2014)
145
Identifikasi
No Komponen KTSP/Indikator Catatan Perbaikan
Ya Tdk
STRUKTUR DAN MUATAN
III KURIKULUM TINGKAT SATUAN
PENDIDIKAN
A. Struktur Kurikulum Satuan
Pendidikan, memuat:
Struktur Kurikulum SD terdiri atas
mata pelajaran umum kelompok A
dan mata pelajaran umum kelompok
B. (Permendikbud No 57/2014)
B. Muatan Kurikulum
1 Memuat Nasional Mata pelajaran
Kelompok A yang merupakan
kelompok mata pelajaran yang
muatan dan acuannya
dikembangkan oleh pusat. Dan
Mata pelajaran Kelompok B yang
merupakan kelompok mata
pelajaran yang muatan dan
acuannya dikembangkan oleh pusat
dan dapat dilengkapi dengan
muatan/konten lokal (Permendikbud
No 57/2014)
2 Muatan lokal
Bahasa Jawa
3 Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas
Pendidikan Kepramukaan (wajib)
Pilihan seperti usaha kesehatan
sekolah (UKS), palang merah
remaja (PMR), dan lainnya sesuai
dengan kondisi dan potensi
masing-masing satuan pendidikan
146
Identifikasi
No Komponen KTSP/Indikator Catatan Perbaikan
Ya Tdk
4 Pengaturan Beban Belajar
• Satu jam pelajaran beban belajar
tatap muka adalah 35 menit.
• Beban belajar penugasan
terstruktur dan kegiatan mandiri,
maksimal 40% dari waktu
kegiatan tatap muka mata
pelajaran yang bersangkutan.
• Satuan pendidikan dapat
menambah beban belajar per
minggu sesuai dengan kebutuhan
belajar peserta didik dan/atau
kebutuhan akademik, sosial,
budaya, dan faktor lain yang
dianggap penting. (Permendikbud
No 57/2014)
5. Ketuntasan Belajar
Kriteria Ketuntasan Minimal yang
selanjutnya disebut KKM adalah
kriteria ketuntasan belajar yang
ditentukan oleh satuan pendidikan
yang mengacu pada standar
kompetensi kelulusan, dengan
mempertimbangkan karakteristik
peserta didik, karakteristik mata
pelajaran, dan kondisi satuan
pendidikan. (Permendikbud No. 23
Tahun 2016 , Panduan Penilaian
untuk SD th 2016)
147
Identifikasi
No Komponen KTSP/Indikator Catatan Perbaikan
Ya Tdk
6. Kelulusan
Memuat kriteria kelulusan :
a. menyelesaikan seluruh program
pembelajaran
b. memperoleh nilai sikap/perikau
minimal baik
c. lulus uijan sekolah
Catatan : Kelulusan peserta didik
ditetapan oleh satuan pendidikan
dalam rapat dewan guru
( Permendikbud no 23/2016 )
7. Kenaikan kelas
Kenaikan kelas peserta didik
ditentukan oleh satuan pendidikan,
dengan kriteria
minimal sebagai berikut :
1. Menyelesaikan seluruh program
pembelajaran dalam dua
semester pada kelas untuk tahun
pelajaran yang diikuti.
2. Mencapai tingkat kompetensi
yang disyaratkan.
3. Mencapai nilai sikap minimal baik
berdasarkan kriteria penilaian
sikap yang ditetapkan oleh
satuan pendidikan.
4. Nilai ekstrakurikuler pendidikan
kepramukaan minimal BAIK.
(Permendikbud no 23/2016,
Panduan Penilaian untuk SD tahun
2016)
148
Identifikasi
No Komponen KTSP/Indikator Catatan Perbaikan
Ya Tdk
8 Memuat Penguatan Pendidikan
Karakter
9 Literasi
10 Muatan lainnya yang sudah
ditetapkan sekolah
IV KALENDER PENDIDIKAN
1. Permulaan Tahun Ajaran
Permulaan tahun ajaran adalah
waktu dimulainya kegiatan
pembelajaran pada awal tahun
ajaran pada setiap satuan
pendidikan.
2. Pengaturan Waktu Belajar Efektif
a. Minggu efektif belajar adalah
jumlah pekan kegiatan
pembelajaran untuk setiap tahun
ajaran pada setiap satuan
pendidikan (minimal 17 minggu
dalam 1 semester)
b. Hari pembelajaran efektif adalah
jumlah hari pembelajaran dalam
satu semester untuk seluruh
mata pelajaran termasuk muatan
lokal (mengikuti minggu efektif)
c. Pengaturan Waktu Libur
Penetapan waktu libur dilakukan
dengan mengacu pada ketentuan
yang berlaku tentang hari libur,
baik nasional maupun daerah.
Waktu libur dapat berbentuk jeda
tengah semester, jeda
149
Identifikasi
No Komponen KTSP/Indikator Catatan Perbaikan
Ya Tdk
antarsemester, libur akhir tahun
ajaran, hari libur keagamaan, hari
libur umum termasuk hari-hari
besar nasional, dan hari libur
khusus.(Permendikbud No 61
/2014)
d. Jadwal kegiatan sekolah
Merupakan jadwal kegiatan
sekolah selama satu tahun, baik
jadwal yang sudah diatur dalam
kalender pendidikan dari pusat
maupun jadwal kegiatan yang
merupakan kebutuhan sekolah.
(jadwal kegiatan tambahan tidak
mengurangi hari efektif belajar
yang sudah ditetapkan sekolah)
PENUTUP
PENDUKUNG/LAMPIRAN
150
Simpulan dan Rekomendasi
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
151