i|DokumenKurikulumUPTSDNegeri4SukajawaTP.2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN
KURIKULUM OPERASIONAL
UPT SD NEGERI 4 SUKAJAWA
ii | D o k u m e n K u r i k u l u m U P T S D N e g e r i 4 S u k a j a w a T P . 2 0 2 0 / 2 0 2 1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum. Wr. Wb
Bismillahirrahmanirrahim,
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas bimbingan dan hidayah-
Nya. Tim Pengembang Kurikulum UPT SD Negeri 4 Sukajawa Kecamatan Tanjung Karang
Barat Tahun Pelajaran 2022/2023 dapat menyelesaikan penyusunan dan pengembangan
kurikulum ini untuk digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan dan
menentukan berbagai kebijakan proses kegiatan belajar mengajar agar terencana, terarah,
terprogram dan tepat tujuan yang akan dicapai khususnya dalam mengantarkan peserta didik
menjadi insan mulia sebagai bekal hidup dan bekal membangun negeri tercinta Indonesia.
Namun demikian, kami menyadari bahwa Dokumen Kurikulum ini masih belum
sempurna. Penyempurnaan secara berkelanjutan akan terus dilakukan seiring dengan
perubahan dan penyempurnaan Kurikulum Operasional yang merupakan sumber acuan
lainnya dalam penyusunan Dokumen ini.
Kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada seluruh warga sekolah dan
Staf Sekolah yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk membantu baik waktu
ataupun tenaganya untuk menyusun Dokumen ini. Semoga Allah SWT senantiasa
memberikan rahmat atas segala upaya yang kita lakukan demi peningkatan mutu pendidikan di
Indonesia.
Wartam, S.Pd
NIP. 19640523 198303 1 002
iii | D o k u m e n K u r i k u l u m U P T S D N e g e r i 4 S u k a j a w a T P . 2 0 2 0 / 2 0 2 1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Prinsip Pengembangan Kurikulum...................................................6
C. Dasar Hukum....................................................................................8
iv | D o k u m e n K u r i k u l u m U P T S D N e g e r i 4 S u k a j a w a T P . 2 0 2 0 / 2 0 2 1
BAB I
PENDAHULUA
N
A. Latar Belakang
Pendidikan pada hakikatnya merupakan upaya transformasi budaya dan nilai-nilai. Budaya
dan nilai-nilai yang dipandang baik dan dijunjung tinggi oleh generasi terdahulu diwariskan dan
diteruskan kepada generasi berikutnya, bukan saja sebagai upaya untuk mensosialisasikan dan
mengintegrasikan individu-individu kedalam komunitas masyarakat bangsanya, namun lebih jauh
dari itu pendidikan dimaksudkan sebagai upaya memberikan bekal kekuatan dalam menghadapi
kehidupan masa kini dan bahkan kehidupan dimasa-masa yang akan datang. Tanpa transformasi
pendidikan manusia akan sulit untuk berkembang dan bahkan akan terjadi terbelakang.
Sekolah adalah tempat berkumpulnya anak dengan potensi yang tidak sama. Di dalam kelas,
setiap siswa memiliki kebutuhan yang berbeda. Hal ini tentunya harus difasilitasi oleh Sekolah.
Sebagai miniatur dunia, Sekolah berfungsi sebagai laboratorium sosialisasi yang sangat bermanfaat
bagi siswa untuk bersosialisasi, erkomunikasi, mengembangkan keterampilan emosi, dan
memecahkan masalah.
Membekali siswa menjadi pribadi yang kompeten dibutuhkan suatu perangkat yang
dikembangkan dengan memerhatikan berbagai dimensi serta melibatkan berbagai ahli dan merujuk
kepada referensi yang terpercaya. Dengan demikian, kurikulum yang dikembangkan disesuaikan
dengan kebutuhan siswa. Berdasarkan Undang-undang 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 36 Ayat (2) ditegaskan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip divertivikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan
peserta didik. Atas dasar pemikiran tersebut maka perlu dikembangkan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. Mengacu pada Permendikbud Riset dan Teknologi No. 7 Tahun 2022 tentang Standar
isi, Permendikbud Riset dan Tekhnologi RI No.56 Tahun 2022 Tentang Pedoman Penerapan
Kurikulum Dalam Rangka Penerapan Pembelajaran, Permendikbud Ristek dan Teknologi No. 5
Tahun 2022 tentang SKL, Permendikbud Ristek dan Teknologi No. 16 Tahun 2022 tentang
pelaksanaan Standar Proses, dan juga Permendikbud Ristek dan Teknologi no 21 Tahun 2022
tentang Standar Penilaian.
Dalam rangka mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran tersebut diperlukan
suatu kurikulum yang dijadikan sebagai pedoman bagi para pendidik dalam menyelenggarakan
kegiatan pembelajaran. Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1 Ayat (19) Undang-
undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
Kurikulum UPT SDN 4 Sukajawa Tahun Pelajaran 2022-
Page 1
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kemendikbud Ristek megeluarkan kebijakan bahwa sekarang ini sekolah akan menggunakan
Kurikulum Merdeka. Dimana kurikulum Merdeka Belajar memberi kebebasan dan otonomi kepada
lembaga pendidikan untuk membuat kurikulum sendiri sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan
tersebut.
a. Kondisi Nyata
UPT Sekolah Dasar Negeri 4 Sukajawa berada di Jl. Tamin Gg. Hi. Abdur Rahman
No.15A Sukajawa Kec. Tanjung Karang Barat Kota Bandar lampung. Berdiri pada tahun 1968
dan dioprasikan tahun 1969 dengan Luas tanah 2.312 m2 dan Luas Bangunan 1920 m2. Dengan
Nomor Statistik Sekolah: 101126004006 dan NPSN: 10807136.
Di sekolah ini terdapat 24 Pegawai, yang terdiri dari 1 Orang Kepala sekolah, 15 Guru
Kelas, 2 orang guru PAI, 1 orang Guru Penjaskes, 1 Guru B. Lampung, 1 Tenaga TU, 1
operator sekolah , 1 Penjaga sekolah, dan 1 Tenaga Keamanan. Dari 24 Personel terdiri dari 10
orang berstatus PNS dan 14 orang Tenaga Honorer. Sedangkan bersetifikat pendidik 6 orang.
Sarana dan Prasarana yang dimiliki UPT SDN 4 Sukajawa antara lain : 7 ruang belajar,
1 Ruang Kepala sekolah, 1 Ruang Guru, 1 Ruang Perpustakaan dan Musholla, 1 Ruang Dapur,
1 UKS, 1 WC Kepala Sekolah dan Tamu, 1 WC Guru, 3 WC Siswa, 1 unit Komputer, 4 Unit
Printer, 2 Lcd, dan Audio Pembelajaran dan pada tahun 2019 UPT SDN 4 Sukajawa
memperoleh predikat A dalam akreditasi Sekolah.
Seluruh sumber pendanaan sekolah berasal dari dana BOS sehingga pemenuhan
kebutuhan sekolah terfasilitasi walaupun sebagian kebutuhan ada beberapa yang belum
terpenuhi karena keterbatasan dana tersebut.
b. Kondisi Ideal
Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia.
Mandiri
Gorong royong
Berkebhinekaan global
Baernalar kritis
Kreatif
Keenam dimensi ini perlu dilihat sebagai satu buah kesatuan yang tidak terpisahkan.
Apabila satu dimensi ditiadakan maka profil ini akan menjadi tidak bermakna. Untuk
menjamin agar proses pendidikan berjalan sesuai orientasi yang telah ditetapkan, pemerintah
menerbitkan peraturan tentang Standar nasional pendidikan terdiri atas: standar isi, standar
proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana
dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum.
Dengan mengacu kepada standar isi dan standar kompetensi lulusan, setiap sekolah
diberikan kewenangan untuk menyusun kurikulum yang sesuai tuntutan kebutuhan peserta
Berdasarkan tabel di atas sekolah memiliki potensi dari pendidik dan tenaga kependidikan yaitu
kepala sekolah yang memiliki pangkat penata tingkat I, golongan ruang III/d dan telah mengikuti
program guru penggerak .
Pendidik di UPT SD Negeri 4 Sukajawa rata rata memiliki usia -+ 35 tahun serta sudah
memiliki pengalaman dalam mengajar. Pendidik di UPT SD Negeri 4 Sukajawa telah mengikuti
beberapa pelatihan dan workshop untuk meningkatkan potensi dalam mengembangkan 4 kompetensi
meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi
professional. Tenaga kependidikan lainnya telah memiliki pengalaman serta kemampuan sesuai dengan
bidangnya.
2. Sarana Gedung
UPT SD Negeri 4 Sukajawa didukung dengan fasilitas sebagai berikut:
Kondisi
No Sarana Gedung Jumlah
Baik RR RB
1. Ruang Kelas 7 √
2. Kantor Kepala Sekolah 1 √
3. Ruang Guru 1 √
4. Perpustakaan 1 √
5. Toilet Guru 1 √
6. Toilet Siswa 3 √
Berdasarkan tabel di atas sekolah memiliki potensi dari sarana dan prasarana gedung yang dapat
menunjang kegiatan pembelajaran peserta didik sehingga terciptanya pembelajaran yang nyaman dan
menyenangkan bagi pendidik dan peserta didik. Ruang kelas yang dilengkapi dengan kipas angin dan
3. Sarana Pembelajaran
UPT SD Negeri 4 Sukajawa memiliki sarana pembelajaran seperti :
Kondisi
No Jenis Alat Peraga Pembelajaran Jumlah
Baik RR RB
1. Bahasa Indonesia 2 set √
2. Matematika 2 set √
3. IPA 2 set √
4. IPS 2 set √
5. Kid Smart Games 2 set √
6 Olah raga 3 set √
7 LCD 2 set √
Berdasarkan tabel di atas sekolah memiliki potensi dari sarana pembelajaran yang cukup lengkap
dengan kondisi yang baik. Semua peralatan serta kelengkapan dapat langsung digunakan dalam proses
pendidikan yang memudahkan pengajaran dan pembelajaran di sekolah menjadi lebih efektif. Sarana
pembelajaran di UPT SDN 4 Sukajawa mampu meningkatkan kualitas pemahaman materi yang akan
disampaikan.
Kualifikasi
No PTK Jumlah
SD SMP SMA D3 S1 S2
1. Kepala Sekolah 1 1
1. Guru - - 19 19
2. Tata Usaha 1 1
3. Operator Sekolah 1 1
4. Penjaga 1 1
5. Petugas Kebersihan 1 1
Jumlah - 3 - 21 0 24
Berdasarkan tabel di atas sekolah memiliki potensi kualifikasi pendidikan yaitu S1 terdiri dari
20 guru, dan terdapat 3 Tenaga kependidikan yang memiliki kualifikasi SMA. Terdapat 6 guru yang
memiliki sertifikat pendidik yang menandakan guru telah professional
5. Keadaan Siswa
Jumlah siswa UPT SD Negeri 4 Sukajawa pada tahun pelajaran 2022/2023 berjumlah 454
orang, dengan rincian 228 orang laki-laki dan 226 orang perempuan. Keadaan ekonomi rata-rata
siswa SD Negeri 4 Sukajawa adalah menengah ke bawah. Potensi peserta didik di UPT SD
Negeri 4 Sukajawa memiliki potensi yang unik karena potensi dan kemampuan yang dimiliki
berbeda antara satu dengan yang lain. Oleh karena itu pemberdayaan peserta didik sangat
penting untuk meningkatkan potensi yang dimilikinya.
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema
tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus
merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian.
Penyusunan Kurikulum Merdeka UPT SD Negeri 4 Sukajawa Kecamatan TKB Kota Bandar
Lampung adalah sebagai acuan Tenaga Pendidik dan Kependidikan dalam perencanaan,
pelaksanaan, penilaian, dan evaluasi untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu.
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh
suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan
kepada peserta pelajaran dalam suatu peride jenjang pendidikan.
Modul ajar merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan media pembelajaran, serta
asesmen yang dibutuhkan dalam suatu unit atau topic berdasarkan alur tujuan pembelajaran.
Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mencapai tujuan pendiidkan. Suatu usaha
pendidikan menyangkut tiga unsur pokok, yaitu unsur masukan, unsur proses dan unsur hasil
luaran.
Kurikulum pun tak lepas dari 8 standar pendidikan, yaitu :
1. Standar Kompetensi Kelulusan
2. Standar Isi
3. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
4. Standar Proses
5. Standar Sarana dan Prasarana
6. Standar Pembiayaan
7. Standar Pengelolaan
8. Standar Penilaian Pendidikan
C. TUJUAN PENDIDIKAN
Tujuan pendidikan sekolah dasar adalah meletakan kecerdasan dasar, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, dan keterampilan untuk hidup secara mandiri dan mengikuti pendidikan secara lanjut.
Selain itu, dengan adanya pendidikan dasar ini dapat menjadikan seorang anak membentuk individu
yang mampu hidup secara berkelompok.
Mengacu pada rumusan Visi dan Misi tersebut di atas, maka tujuan pendidikan pada Sekolah Dasar
Negeri 4 Sukajawa dirumuskan sebagai berikut :
A. MUATAN NASIONAL
Kurikulum operasional di satuan pendidikan UPT SD Negeri 4 Sukajawa merupakan sebuah
bentuk kurikulum operasional untuk melaksanakan Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum yang
telah dibuat oleh pusat, baik capaian pembelajaran, prinsip pembelajaran dan asesmen serta Profil
Pelajar Pancasila. Kurikulum operasional di satuan Pendidikan ini merupakan bentuk penyesuaian
dari kerangka yang disusun pusat dengan menyelaraskan potensi daerah, kemampuan sekolah dan
latar belakang peserta didik.
Kurikulum operasional di satuan pendidikan disusun mulai dengan menganalisismata pelajaran
yang akan dimuat dalam kegiatan intrakurikuler dengan sistem reguler. Kegiatan intrakurikuler ini
dikemas sebagai pembelajaran rutin enam hari efektif setiap minggunya. Hasil analisis mata
pelajaran akan dilanjutkan dengan mengemas pilihan pembelajaran dalam bentuk tematik dan atau
parsial dengan mengintegrasikan Profil Pelajar Pancasila di dalamnya, kemudian dikemas dalam
bentuk yang lebih mengerucut dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yang bersifat reflektif.
Dalam menentukan pembelajaran tematik dan parsial. UPT SD Negeri 4 Sukajawa
mempertimbangkan prinsip pembelajaran, penentuan materi esensial dan juga pengolaborasian
pembelajaran terpadu dengan mengambil tema-tema yang kontekstual dengan peserta didik, mudah
dipahami dan dieksplorasi, dan up-date dengan perkembangan informasi.
Struktur kurikulum UPT SD Negeri 4 Sukajawa meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh
dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai Kelas I sampai dengan Kelas VI.
Kurikulum Kelas II, III, V, dan VI menggunakan Kurikulum 2013 dan Kelas I serta Kelas IV
menggunakan Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan
pengembangan diri. Serta mengimplementasikan Kurikulum 2013 untuk Kelas II, III, V dan VI
dengan pendekatan Tematik Terpadu dan Kurikulum Merdeka untuk Kelas I dan IV.
Permendikbud No. 64 tahun 2013 tentang struktur muatan kurikulum No. 66 tahun 2013 tentang
standar proses terbaru atau No. 57 tahun 2014 tentang struktur muatan kurikulum.Penambahan jam
pelajaran hanya dibolehkan 4 jam mata pelajaran dalam 1 minggu Penambahan 4 jam mata
pelajaran dialokasikan untuk 2 jam mata pelajaran Bahasa Lampung dan 2 Jam Bahasa Inggris.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 057 tahun 2015. Bahwa penyelenggaraan
pendidikan dapat menambah maksimum 4 jam mata pelajaran dalam 1 minggu.
Keterangan :
1. Muatan dan acuan pembelajaran mata pelajaran umum Kelompok A bersifat nasional dan
dikembangkan oleh Pemerintah.
2. Muatan Kurikulum
a. Muatan Kurikulum Semua Mata Pelajaran
Muatan Kurikulum yang berisikan capaian, tujuan serta ruang lingkupnya berdasarkan
Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, Dan Asesmen Pendidikan Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Nomor 008/H/Kr/2022 Tentang Capaian
Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan Jenjang
Pendidikan Menengah Pada Kurikulum Merdeka, yaitu sebagai berikut:
4. Matematika
Capaian Fase A:
Pada akhir fase A, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan memiliki intuisi
bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 100, termasuk melakukan komposisi
(menyusun) dan dekomposisi (mengurai) bilangan tersebut. Mereka dapat melakukan
operasi penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 20, dan dapat
memahami pecahan setengah dan seperempat. Mereka dapat mengenali, meniru, dan
melanjutkan pola-pola bukan bilangan.
Capaian Fase B:
Pada akhir fase B, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan
(number sense) pada bilangan cacah sampai 10.000. Mereka dapat melakukan operasi
penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai 1.000, dapat melakukan operasi
perkalian dan pembagian bilangan cacah, dapat mengisi nilai yang belum diketahui dalam
sebuah kalimat matematika, dan dapat mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan
pola gambar atau obyek sederhana dan pola bilangan yang berkaitan dengan penjumlahan
dan pengurangan bilangan cacah sampai 100.
Tujuan:
Peserta didik memahami materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip,
operasi, dan relasi matematis dan mengaplikasikannya secara luwes, akurat, efisien, dan
tepat dalam pemecahan masalah matematis (pemahaman matematis dan kecakapan
prosedural),
Ruang Lingkup:
Mata Pelajaran Matematika membekali peserta didik tentang cara berpikir, bernalar, dan
berlogika melalui aktivitas mental tertentu yang membentuk alur berpikir
berkesinambungan dan berujung pada pembentukan alur pemahaman terhadap materi
pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, relasi, masalah, dan solusi
matematis tertentu yang bersifat formal-universal.
5. IPAS
Capaian Fase A:
Di akhir fase A, peserta didik diharapkan belajar untuk melakukan proses inkuiri, yaitu:
mengamati dan mengajukan pertanyaan terkait apa yang ada pada dirinya maupun
kondisi/fenomena/peristiwa sederhana yang terjadi di lingkungan sekitar rumah dan
sekolah. Selanjutnya peserta didik mengusulkan ide/menalar, melakukan investigasi/
penyelidikan/ percobaan, mengomunikasikan, menyimpulkan, merefleksikan, dan
mengaplikasikan pengalaman belajar dari proses inkuiri yang sudah dilakukannya.
6. PJOK
Capaian Fase A:
Pada akhir fase A, peserta didik dapat menunjukkan berbagai aktivitas pola gerak dasar
dan keterampilan gerak sebagai hasil peniruan dari berbagai sumber, memahami konsep
dan prinsip gerak yang benar, memahami dan mempraktikkan aktivitas jasmani untuk
pengembangan kebugaran dan pola perilaku hidup sehat, menunjukkan perilaku awal
tanggung jawab personal dan sosial, serta menerima nilai-nilai aktivitas jasmani.
Capaian Fase B:
Pada akhir fase B, peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam memvariasikan
dan mengombinasikan berbagai aktivitas pola gerak dasar dan keterampilan gerak secara
mandiri (tanpa meniru contoh) dilandasi dengan penerapan prosedur gerak yang benar,
menerapkan prosedur aktivitas jasmani untuk pengembangan kebugaran dan pola perilaku
hidup sehat, menunjukkan perilaku tanggung jawab personal dan sosial dalam jangka
waktu tertentu secara konsisten, serta mendukung nilai-nilai aktivitas jasmani.
Tujuan:
Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
meningkatkan dan memelihara kebugaran jasmani, kesejahteraan diri, serta pola perilaku
hidup sehat. Mengembangkan pola gerak dasar (fundamental movement pattern) dan
keterampilan gerak (motor skills) yang dilandasi dengan penerapan konsep, prinsip,
strategi, dan taktik secara umum.
7. Seni Rupa
Capaian Fase A:
Pada akhir Fase A, peserta didik mampu menyimak, melibatkan diri secara aktif dalam
pengalaman atas bunyi-musik (bernyanyi, bermain alat/media musik, mendengarkan),
mengimitasi bunyi- musik serta dapat mengembangkannya menjadi pola baru yang
sederhana.
Capaian Fase B:
Pada akhir Fase B, peserta didik dapat memberi kesan dan mendokumentasikan musik
yang dialaminya dalam bentuk lisan, tulisan, gambar, maupun bentuk lainnya. Peserta
didik menjalani kebiasaan praktik musik yang baik dan rutin (disiplin kreatif) dalam
berpraktik musik sederhana untuk kelancaran dan keluwesannya menjalani dan
mengembangkan kemampuan musikalitas baik bagi diri sendiri maupun secara bersama-
sama.
Tujuan:
Peserta didik peka terhadap persoalan diri secara pribadi dan dunia sekitar. Peserta didik
mampu mengasah dan mengembangkan musikalitas, terlibat dengan praktik-praktik
bermusik dengan cara yang sesuai, tepat, dan bermanfaat, serta turut ambil bagian dan
mampu menjawab tantangan dalam kehidupan sehari-hari.
Ruang Lingkup:
Melalui pendidikan seni musik, manusia diajak untuk berpikir dan bekerja artistik-estetik
secara kreatif, memiliki daya apresiasi, menerima perbedaan, menghargai kebhinekaan
global, sejahtera secara utuh (jasmani, mental-psikologis, dan rohani), yang pada akhirnya
akan berdampak terhadap kehidupan manusia (diri sendiri dan orang lain) dan
pengembangan pribadi setiap orang dalam proses pembelajaran yang berkesinambungan
(terus menerus).
UPT SD Negeri 4 Sukajawa menyusun alokasi mata pelajaran tiap minggunya pada Kurikulum
2013 sebagai berikut :
Tabel 6 : STRUKTUR KURIKULUM 2013 SD NEGERI 4 SUKAJAWA
Alokasi Waktu Per
Mata Pelajaran Minggu
II III V VI
Kelompok A (Umum)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4
Pendidikan Pancasila dan
2 5 6 5 5
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 9 10 7 7
4 Matematika 6 6 6 6
Sedangkan mata Pelajaran di Kelas IV, V dan VI UPT SD Negeri 4 Sukajawa terdiri dari 8 mata
pelajaran yaitu:
KELOMPOK A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2 Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan
3 Bahasa Indomnesia
4 Matematika
5 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
6 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
KELOMPOK B
7 Seni Budaya Dan Prakarya
8 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Menulis
4. Menulis, permulaan dengan 4.1 Menjiplak berbagai bentuk gambar, lingkaran, dan
menjiplak, menebalkan, bentuk huruf.
mencontoh, melengkapi dan 4.2 Menebalkan berbagai bentuk gambar, lingkaran,
menyalin. dan bentuk huruf.
4.3 Mencontoh huruf, kata, atau kalimat sederhana
dari buku atau papan tulis dengan benar.
Kelas I , Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Mendengarkan
5. Memahamai wacana lisan tentang 5.1 Mengulang deskripsi tentang benda-benda di
deskripsi benda-benda di sekitar sekitar.
dan dongeng. 5.2 Menyebutkan isi dongeng.
Kelas II , Semester I
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Mendengarkan
1. Memahami teks pendek dan puisi anak 1.1 Menyebutkan kembali dengan kata-kata
yang dilisankan atau kalimat sendiri isi teks pendek.
Berbicara
2. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan 2.1 Bertanya kepada orang lain dengan
pengalaman secara lisan melalui menggunakan pilihan kata yang tepat dan
kegiatan bertanya, bercerita, dan santun berbahasa.
deklamasi. 2.2 Menceritakan kegiatan sehari-hari dengan
bahasa yang mudah dipahami orang lain.
Membaca
3 Memahami teks pendek dengan 3.1 Menyimpulkan isi teks pendek 5 – 10
membaca lancar dan membaca puisi kalimat) yang dibaca dengan membaca
anak. lancar.
3.2 Menjelaskan isi puisi anak yang dibaca.
Menulis
4. Menulis permulaan melalui kegiatan 4.1 Melengkapi kalimat sederhana dangan kata
menulis kalimat. yang tepat.
4.2 Menulis kalimat sederhana .
Menulis
5. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan 5.1 Menyusun kalimat dengan aksara
informasi dalam bentuk paragraph dan Lampung.
puisi. 5.2 Melengkapi puisi anak berdasarkan
gambar.
Berbicara
7. Mengungkapkan pikirna, perasaan, dan 7.1 Melakukan percakapan melalui telepon/alat
pengalaman secara lisan dengan komunikasi sederhana dengan
bertelepon dan bercerita. menggunakan kalimat ringkas.
7.2 Menceritakan peristiwa yang pernah di
alami, dilihat, atau didengar.
Membaca
8. Memahami tesk dengan membaca 8.1 Menjawab dan atau mengajukan
intensif (150 – 200 kata) dan pertanyaan dengan bahasa Lampung.
membaca puisi. 8.2 Membaca puisi dengan lafal, intonasi, dan
ekspresi yang tepat
Menulis
9. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan 9.1 Menulis kalimat dengan aksara Lampung.
informasi dalam karangan sederhana 9.2 Menulis puisi berdasarkan gambar dengan
dan puisi. pilihan kata yang menarik.
Menulis
4. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan 4.1 Melengkapi percakapan yang belum selesai
informasi secara tertulis dalam bentuk dengan memperhatikan penggunaan ejaan
percakapan, petunjuk, cerita, dan (tanda titik dua, dan tanda petik).
surat. 4.2 Menulis petunjuk untuk melakukan sesuatu
atau penjelasan tentang cara membuat
sesuatu.
4.3 Melengkapi bagian cerita yang hilang
(rumpang) dengan menggunakan
kata/kalimat yang tepat sehingga menjadi
cerita yang padu.
4.4 Menulis surat untuk teman sebaya tentang
pengalaman atau cita-cita dengan bahasa
yang baik dan benar dan memperhatikan
penggunaan ejaan (huruf besar, tanda titik,
tanda koma, dll)
Kelas V , Semester I
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Mendengarkan
1. Memahami penjelasan nara 1.1 Menanggapi isi cerita rakyat.
sumber dan cerita rakyat 1.2 Mengidentifikasi unsure cerita tentang cerita rakyat
secara lisan. yang didengarnya.
Berbicara
2. Mengungkapkan pikirna, 2.1 Menanggapi suatu persoalan atau peristiwa dan
Kelas V , Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Mendengarkan
5. Memahami cerita tentang suatu 5.1 Menanggapi cerita tentang peristiwa yang
peristiwa dan cerita pendeek anak yang terjadi di sekitar yang disampaikan secara
disampaikan secara lisan. lisan.
5.2 Mengidentifikasi unsure cerita (tokoh, tema,
latar, amanat)
Berbicara
6. Mengungkapkan pikiran dan perasaan 6.1 Mengomentasi personal factual disertai
secara lisan dalam diskusi dan bermain alasan yang mendukung dengan
drama. memperhatikan pilihan kata dan santun
berbahasa.
6.2 Memerankan tokoh drama dengan lafal,
intonasi, dan ekspresi yang tepat.
Membaca
7. Memahami teks dengan membaca 7.1 Membandingkan isi dua teks yang dibaca
sekilas, membaca memindai, dan dengan membaca sekilas.
membaca cerita anak. 7.2 Menyimpulkan isi cerita anak dalam
beberapa kalimat.
Menulis
Kelas VI , Semester I
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Mendengarkan
1. Memahami teks dan cerita anak yang 1.1 Menulis hal-hal penting /pokok dari suatu
dibacakan. teks yang dibacakan.
1.2 Mengidentifikasi tokoh, watak, latar, tema
atau amanat dari cerita anak yang
dibacakan.
Berbicara
2. Memberikan informasi dan tanggapan 2.1 Menyampaikan pesan/informasi yang
secara lisan. diperoleh dari berbagai media dengan
bahasa yang runtut, baik dan benar.
2.2 Menanggapi (mengeritik/memuji) sesuatu hal
disertai alas an dengan menggunakan
bahasa yang santun.
Membaca
3. Memahami teks dengan membaca 3.1 Mendeskripsikan isi dan teknik penyajian
intensif dan membaca sekilas suatu layanan hasil pengamatan
/kunjungan.
3.2 Menanggapi informasi dari kolom/rubric
khusus (majalah anak, koran, dll)
Menulis
4. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan 4.1 Membuat ringkasan dari teks yang dibaca
informasi secara tertulis dalam bentuk atau yang didengar.
formulir, ringkasan, dialog, dan 4.2 Menyusun percakapan tentang berbagai topic
paraphrase.\ dengan memperhatikan penggunaan ejaan.
4.3 Mengubah puisi ke dalam bentuk prosa
dengan tetap memperhatikan makna puisi.
Kelas VI , Semester II
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Mendengarkan
5. Memahami wacana lisan tentang 5.1 Menyimpulkan isi berita yang didengar dari
berita dan drama pendek. televise atau radio.
5.2 Menceritakan isi drama pendek yang
disampaikan secara lisan.
Menulis
8. Mengungkapkan pikiran dari informasi 8.1 Menyusun naskah pidato/sambutan
secara tertulis dalam bentuk naskah (perpisahan, ulang tahun, perayaan
pidato dan surat resmi. sekolah dll) dengan bahasa yang baik dan
benar, serta memperhatikan penggunaan
ejaan.
8.2 Menulis surat resmi dengan
memperhatikan pilihan kata sesuai
dengan orang yang dituju.
2. Bahasa Inggris
Mengingat saat ini bahasa inggris merupakan bahasa internasional yang wajib di kembangkan oleh
sekolah. Maka di kembangkan oleh sekolah, maka diadakan pembelajaran bahasa inggris dikelas
IV sampai dengan VI yang bertujuan untuk mengenal, memahami dan terampil berkomunikasi
secara sederhana.
2) Kegiatan Pembiasaan
Guna mengembangkan nilai religi,nilai-nilai sportifitas kehidupan berbangsa dan bernegara
pembentukan karakter siswa dilakukan melalui :
a. Pembiasaan Rutin
Merupakan proses pembentukan akhlak dan penamaan/pengalaman ajaran Agama serta disiplin
diri, yang terdiri dari kegiatan :
1. Sholat Dhuha
2. Upacara Bendera
3. Senam Kesegaran Jasmani
4. Ayo Bersih-Bersih
5. Sopan Santun Pergaulan
b. Pembiasaan Terprogram
Merupakan proses pembentukan akhlak dan penanaman/pengalaman ajaran Agama Islam.
Adapun kegiatan pembiasaan meliputi :
1. Pesantren Ramadhan
2. Peringatan Hari Besar Islam
3. Infaq, Shadaqah, Zakat
3) Kegiatan Keteladanan
1. Pembinaan Ketertiban Pakaian Seragam Anak Sekolah (PSAS)
2. Pembinaan Kedisiplinan
3. Penanaman Nilai Akhlak Mulia/Keagamaan
4. Penanaman Budaya Minat Baca
5. Penanaman Budaya Keteladanan :
- Bersih Diri
- Bersih Lingkungan Kelas dan Sekolah
- Budaya Lingkungan Hijau
4) Kegiatan Nasionalisme dan Patriotisme
1. Peringatan Hari Kemerdekaan RI
2. Peringatan Hari Pahlawan
3. Peringatan Hari Pendidikan Nasional
Kegiatan Contoh
Rutin, yaitu kegiatan yang Piket Kelas
dilakukan terjadwal Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran di kelas
Sholat Zuhur berjamaah
Upacara Bendera hari Senin dan Hari Besar Nasional
Tadarus Al Qur’an ( Hafalan surat – surat pendek )
Pesantren Kilat Ramadhan
Pelaksanaan Hari Besar Agama Islam
Peringatan Hari Besar Nasional ( Hari Kartini, Hari
Kemerdekaan RI, Hardiknas, Dll )
Porseni/Pentas Seni/Festival Sekolah
Elskul on the road
Kunjungan ke Sumber Belajar ( Museum )
Persami ( Lomba Tingkat II Penggalang ) dan Pesta Bazar
Siaga
Spontan, adalah kegiatan Memberi dan menjawab salam
tidak terjadwal dalam Meminta maaf
kejadian khusus Berterima kasih
Mengunjungi orang yang sakit
Membuang sampah pada tempatnya
Menolong orang yang sedang dalam kesusahan
Melerai pertengkaran
Keteladanan, adalah kegiatan Performa Guru
dalam bentuk perilaku sehari Mengambil sampah yang berserakan
– hari Cara berbicara yang sopan
Mengucapkan terima kasih
Pada prinsipnya, pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa, ekonomi kreatif dan
kewirausahaan tidak dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam mata pelajaran,
pengembangan diri dan budaya sekolah. Guru dan sekolah perlu mengintegrasikan nilai – nilai yang
dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa ke dalam kurikulum, silabus, dan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan nilai yang dimilikinya.
Dari hasil pengamatan, catatan anecdotal, tugas, laporan dan sebagainya, guru dapat memberikan
kesimpulan / pertimbangan yang dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai berikut :
BT : Belum Terlihat ( Apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda – tanda awal perilaku yang
dinyatakan dalam indikator )
MT : Mulai Terlihat ( Apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda – tanda awal
perilaku yang dinyatakan dalam indikator terapi tetapi belum konsisten )
MB : Mulai Berkembang ( Apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang
dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten )
MK : Membudaya ( Apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan
dalam indikator secara konsisten )
Contoh 1
Contoh 2
A. Penyediaan Buku
1. Disediakan sekolah
2. Dari hasil tugas siswa
3. Inisiatif siswa dari internet
Contoh 3
Tahap 1: Pembiasaan
1. Menumbuhkan komitmen kepada guru, karyawan, siswa, dan seluruh warga
sekolah untuk membudayakan gemar membaca, mendengar, melihat
Penyiapan sarana literasi (penyediaan area baca, buku bacaan dan akses internet)
Bagi siswa baru diwajibkan mencari atau membuat artikel bertema bebas dan tidak mengandung uns
Setiap wali kelas wajib membuat jurnal literasi
Pemberian reward kepada siswa yang paling aktif (dilihat dari jurnal literasi)
Menyediakan jaringan internet yang mendukung agar siswa dapat mudah
Contoh 4
LITERASI DENGAN MEMBERDAYAKAN MADING DISETIAP KELAS
1. Membaca bebas atau mencari reverensi dilingkungan sekolah selama 10
menit 2.
3.
Meresum apa yang telah dibaca
Hasil dari resum ditempel dimading disetiap kelas dalam waktu 5 menit
Contoh 5
Keterangan
1. 1 (SATU) jam pelajaran alokasi waktu kelas I, II, III 15 menit, kelas IV, V, VI 35 menit
2. Kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 menggunakan Kurikulum 2013 dan pendekatan Santifik dan tematik
Intekgral
3. Sekolah dapat memasukkan pendidikan yang berbasis keunggulan local dan global, yang
merupakan bagian dari mata pelajaran yang diunggulkan.
4. Mengenai pembelajaran tematik terpadu sekolah dapat menentukan alokasi waktu per mata
pelajaran sedangkan dalam PBM menggunakan pendekatan saintifik. dan Tematik Integral
Beban belajar penugasan tersetruktur dan kegiatan mandiri tidak berstruktur maksimum 40% dari
jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.
Contoh mata pelajaran IPA dalam satu minggu 4 jam pelajaran Untuk tatap muka 60 %
Contoh perhitungan pemberian tugas.
4 x 35 menit = 140 menit maka 40% penugasan yaitu 40% x 140 menit = 56 menit jadi untuk
pemberian tugas hanya 56 menit per minggu.
Alokasi waktu untuk praktek, dua jam kegiatan praktek di sekolah stara dengan satu jam tatap
muka. Empat jam praktek di luar sekolah stara dengan dua jam tatap muka.Alokasi untuk
pengembangan ekspresi dan potensi disesuaikan dengan jenis pengembangan yang di pilih.
b) Disiplin, merupakan tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan, misalnya:
datang tepat waktu.
patuh terhadap tata tertib sekolah;
mengumpulkan tugas sesuai tepat waktu.
c) Tanggung jawab, merupakan sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajiban yang seharusnya dilakukan. Baik terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan, negara
dan Tuhan Yang Maha Esa, misalnya:
melaksanakan tugas individu dengan baik.
menerima resiko dari tindakan yang dilakukan.
tidak menyalahkan/menuduh orang lain tanpa bukti.
mengembalikan barang yang dipinjam.
mengakui dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan.
menepati janji.
tidak menyalahkan orang lain.
melaksanakan apa yang pernah dikatakan.
Indikator Penilaian Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dalam kurikulum 2013
a. Santun, merupakan sikap baik dalam pergaulan maupun bertingkah laku, misalnya:
Menghormati orang yang lebih tua.
Tidak berkata-kata kotor, kasar, dan takabur.
c. Peduli, merupakan sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah dan
memperbaiki penyimpangan, misalnya:
Membantu orang yang memerlukan.
Tidak melakukan aktivitas yang mengganggu orang lain.
Melakukan aktivitas sosial untuk membantu orang lain.
Memelihara lingkungan sekolah.
Membuang sampah pada tempatnya.
Mematikan kran air.
Mematikan lampu yang tidak digunakan.
Tidak merusak tanaman di lingkungan sekolah
3. Penilaian Pengetahuan
Dalam Permendikbud Nomor 21 Tahun 2022 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah dinyatakan secara eksplisit bahwa capaian pembelajaran (learning outcome) ranah
pengetahuan mengikuti Taksonomi Bloom yang telah direvisi oleh Lorin Anderson dan David
Krathwohl (2001).
Di sini ranah pengetahuan merupakan kombinasi dimensi pengetahuan yang diklasifikasi kan
menjadi faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dengan dimensi proses kognitif yang
tersusun secara hirarkis mulai dari mengingat (remem bering), memahami (understanding),
menerapkan (applying), menganalisis (analyzing), menilai (evaluating), dan mengkreasi
(creating).
Berdasarkan uraian di atas maka yang dimaksud dengan penilaian pengetahu an dalam panduan
ini adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur proses dan hasil
pencapaian kompetensi peserta didik yang berupa kombinasi penguasaan proses kognitif
(kecakapan berpikir) meng ingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan
mengkreasi dengan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, maupun metakognitif.
3) Aspek Intake
Semakin tinggi kemampuan awal siswa (Intake) maka nilai semakin tinggi.Nilai
dapat diambil dari nilai tingkat kelas/ sekolah sebelumnya.
Kreteria Belajar Minimal (KBM) pada SD Negeri 4 Sukajawa Kecamatan Tanjung Karang Barat Kota
Bandar Lampung untuk semester Ganjil dan Genap Tahun Pelajaran : 2022/2023 adalah sebagai
berikut:
Menurut pedoman penilaian KBM sesuai Kurikulum 2013 siswa dinyatakan TUNTAS, jika Ketuntasan
Belajar Minimum (KBM) misalnya KBM mata pelajaran tertentu adalah 65, maka predikat dinyatakan
cukup.
a. Aspek Kompleksitas;
Semakin kompleks KD, maka nilai semakin rendah tetapi semakin mudah KD, maka nilainya
semakin tinggi.
b. Aspek Daya Pendukung (Pendidik & Sarana prasarana)
3. Hitung rata-rata daya pendukung terlebih dahulu, kemudian jumlahkan nilai setiap komponen,
selnjutnya dibagi 3 untuk menentukan KBM setiap KD.
4. Jumlahkan seluruh KBM KD, selanjutnya dibagi dengan jumlah KD untuk menentukan KBM
mata pelajaran
5. KBM setiap mata pelajaran pada setiap kelas tidak sama tergantung pada kompleksitas KD, daya
dukung, dan potensi siswa.
Rentang Nilai 65 -100, merupakan nilai yang dapat ditentukan oleh sekolah untuk menentukan
berapa besar kekuatan untuk masing-masing aspek/komponen.
Rentang Nilai:
89 – 100 = Tinggi
77 – 89 = Sedang
65 – 77 = Cukup
< 65 = Perlu Bimbingan
Uraian tentang upaya sekolah dalam meningkatkan KBM untuk mencapai KBM ideal (100%)
UPT SD Negeri 4 Sukajawa berusaha untuk selalu meningkatkan NiIai KBM pada setiap
tahunnya dengan cara :
1. Setiap pendidik dalam KBM selalu berpedoman dengan KTSP dan standar isi dari
BSNP
2. Baik peserta didik dan tenaga pendidik berdisiplin tinggi
3. Pendidik memberikan tambahan belajar pada peserta didiknya
Keterangan :
NUTS KD 3.1 = 60 adalah capaian nilai KD 3.1 pada soal PTS yang dapat berasal dari rata-rata skor
semua soal yang mewakili pada KD 3.1 yang diujikan
NUTS KD 3.1 = Rata-rata skor yang mewakili KD 3.1
Penialaian Akhir Semester (PAS)
Nama :
Muatan pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ semester : I/ 1
Keterangan :
NA KD = 2 NPH + NPTS + NPASNA KD 3.1 = 2(TM1) + (TM2) + (TM3)+
(TM4)= 4 4
NA Mapel = Rata-rata NA KD
G. KRITERIA KELULUSAN
1. Kelulusan
Kriteria kelulusan berdasarkan pada ketentuan PP nomor 32 tahun 2013 pasal 72 ayat 2 dan
Permendikbud No.3 tahun 2017 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah dan Penilaian
Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan pasal 18.
1. AGAMA 60,0 -
2. PKn 60,0 -
3. IPS 60,0 -
5. BAHASA LAMPUNG 60,0 -
c. Kecakapan Sosial
Untuk membekali dan menumbuhkembangkan kecakapan sosial siswa, sekolah mengadakan
kegiatan atara lain :
1. Mengumpulkan dana untuk teman sakit atau teman yang tertimpa musibah
2. Menjenguk teman yang sakit
3. Mengadakan Jum’at Bersih
4. Menghargai pendapat teman dalam berdiskusi di kelas
5. Melaksanakan tugas piket kelas
1. Bahasa Lampung
Mata Pelajaran ini dimaksudkan untuk mengenal, memahami, dan membiasakan berprilaku
sehat , disiplin , aman, tertib , akrab, serta menghargai seni dan budaya sendiri yakni budaya
dan seni daerah Lampung . Mengingat kondisi yang ada di sekolah dan sumber daya manusia
yang tersedia , maka kegiatan yang dapat dikembangkan di UPT SD Negeri 4 Sukajawa antara
lain:
a. Tari Lampung
b. Lagu daerah Lampung dan Musik Lampung (memahami dan melestarikan lagu dan
musik Lampung)
2. Bahasa Inggris
Mengingat saat ini Bahasa Inggris merupakan Bahasa Internasional yang wajib dikembangkan
oleh sekolah , maka diadakan pembelajaran Bahasa Inggris dari kelas IV sampai dengan kelas
VI yang bertujuan untuk mengenal, memahami, dan terampil berkomunikasi secara sederhana.
Dalam kurikulum 2013 (KTSP 2012) SD Negeri 4 Sukajawa dirancang pembelajaran berbasis
proyek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila. Pembelajaran ini masuk ke dalam ko-kurikuler yang
dirancang dalam sesuai tema besar yang telah ditentukan dengan mengintegrasikan beberapa mata
pelajaran sebagai bentuk proyek implementasi Profil Pelajar Pancasila di satuan pendidikan.Penguatan
Profil Pelajar Pancasila dikemas dalam dua proyek utama yang dapat ditampilkan secara terpadu dari
mulai kelas 1 sampai 6. Pengalokasian waktu untuk kegiatan ini terpisah dari alokasi waktu kegiatan
intrakurikuler sehingga tidak mengurangi kegiatan regular mingguan. Selain kedua proyek besar
tersebut, dimensi Profil Pelajar Pancasila pun dikembangkan dalam proses pembelajaran intrakurikuler
dalam pembelajaran tema dan mata pelajaran, dan kegiatan ekstrakurikuler.
Pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila diselaraskan dengan
potensi lokal yang menjadi ciri khas satuan pendidikan, capaian operasional pembelajaran, dapat
mengakomodir keragaman minat bakat peserta didik dan mampu mengembangkan kecakapan hidup
peserta didik. Penguatan Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi yaitu beriman, bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri,
berpikir kritis dan kreatif.
Dalam membuat rancangan pembelajaran berbasis proyek terdapat langkah- langkah yang harus
disusun secara bertahap mulai dari mengidentifikasi masalah dengan pertanyaan pemicu yang diambil
dari permasalahan kontekstual implementasi Profil Pelajar Pancasila kemudian merancang proyek
secara kolaboratif antara guru dan peserta didik disertai program penjadwalan yang disepakati, setelah
itu dilanjut ke tahap pelaksanaan. Di bagian akhir ada presentasi hasil yang akan dievaluasi dan
kemudian menjadi refleksi untuk perbaikan.
Pada tahun pelajaran 2022/2023, pembelajaran berbasis proyek penguatan Profil Pelajar
Pancasila mengusung implemetasi nilai-nilai Pancasila. Diawali dengan menganalisis permasalahan
kontekstual yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari kemudian menentukan proyek dalam bentuk
hasil karya seni, kewirausahaan dan budaya lokal di sekitar satuan pendidikan. Proyek ini
dikembangkan per jenjang kelas dengan bimbingan guru kelas dan guru mata pelajaran yang
kemudian digabungkan dalam satu event di akhir proyek di tiap-tiap akhir semester. Proyek pertama
yang akan dilaksanakan pada bulan Juli 2022 dengan mengambil tema keagamaan gotong royong
dengan melakukan pembiasaan Jum’at Religi pada minggu pertama dan ketiga , kemudian
pembiasaan Jum’at dilaksanakan pada minggu kedua dan keempat dengan meningkatkan pemahaman
keagamaan dan gotong royong oleh siswa lingkungan di sekitar sekolah. Proyek kedua dilaksanakan
pada bulan Desember 2022 bertema Kegiatan pentas seni dan kegiatan olah raga untuk menampilkan
proses riset budaya peserta didik untuk menjadi duta budaya Proyek ini pun sebagai bentuk peringatan
Hari Pendidikan Nasional dan Hari Kebangkitan Nasional yang merupakan tonggak sejarah dalam
dunia pendidikan yang mengusung persatuan dan kesatuan bangsa.Proyek kegiatan olahraga untuk
mewujudkan dan meningkatkan rasa kejujuran dan sportivitas dalam berkompetisi.
Tahap terakhir adalah tercapainya tujuan akhir dari pembelajaran berbasis proyek ini, yaitu
selain untuk mengimplementasikan dalam keseharian sebagai agen Profil Pelajar Pancasila, juga
untuk merancang pembelajaran ko-kurikuler yang inovatif, menarik dan capaian pembelajaran yang
terkemas berbeda. Pembelajaran ini juga bentuk penguatan karakter yang membudaya pada satuan
pendidikan. Profil Pelajar Pancasila sesuai Visi dan Misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
sebagaimana tertuang dalam dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun
2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024: Pelajar
Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki
kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama:
beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong
royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif, seperti ditunjukkan oleh gambar berikut:
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia. Pelajar Indonesia yang beriman,
bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam
hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya
serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Ada lima elemen
kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia: (a) akhlak beragama; (b)
akhlak pribadi; (c) akhlak kepada manusia; (d) akhlak kepada alam; dan (e) akhlak bernegara.
2. Berkebinekaan global. Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan
identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga
menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya dengan budaya luhur
yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Elemen dan kunci kebinekaan
global meliputi mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam
berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman
kebinekaan.
3. Bergotong royong. Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu
kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar
kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen-elemen dari
bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.
4. Mandiri. Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung jawab
atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri
dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri.
5. Bernalar kritis. Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik
kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis
informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah
memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran,
merefleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil Keputusan.
6. Kreatif. Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal,
bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari
menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal.
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu
tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran
efektif dan hari libur.
Kalender pendidikan TK, SD, SMP, SMA se-Provinsi Lampung tahun pelajaran 2022/2023 tertuang
dalam keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung dengan No:
00/1025b/V.01/DP.IC/2022 tentang kalender pendidikan dan jumlah jam belajar efektif pada Taman
Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah
Menengah Kejuruan tahun 2022/2023 di Provinsi Lampung.
Karena itu setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program dan kepala satuan pendidikan
menyusun kalender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran, minggu efektif belajar,
waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan waktu belajar di sekolah/madrasah mengacu
kepada Standar isi dan permendikbud yang disesuaikan dengan kebutuhan daerah masing-masing,
sesuai karakteristik sekolah/madrasah,serta kebutuhan perserta didik dan masyarakat di daerah tersebut.
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender pendidikan sebagai
berikut :
a. Awal tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran
pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan oleh Pemerintah yaitu
bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
b. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran.
Sekolah/madrasah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar sesuai dengan keadaan dan
kebutuhannya.
c. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran untuk setiap minggu, meliputi jumlah
jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk
kegiatan pengembangan diri.
d. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal.
Hari lbur sekolah/madrasah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional,
dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah
Tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur
khusus.
e. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran,
hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
f. Libur jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran digunakan untuk
penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.
g. Sekolah-sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat
mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif.
A. Kesimpulan
Kurikulum UPT SD Negeri 4 Sukajawa merupakan operasional yang dijadikan pedoman
tenaga pendidik dan kependidikan dan melaksanakan program kerja pada tahun pelajaran 2022/2023
yang setiap tahun akan direvisi untuk mencapai kesempurnaan seseuai dengan pedoman penyusunan
kuriulum satuan pendidikan. Kurikulum ini berlaku sejak dikeluarkan SK Pemberlakukan Kurikulum
oleh Kepala Sekolah dan selalu mengacu pada PP, Permendikbud, Pergub, dan SK Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan tentang Kalender Pendidikan, sehingga Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM) di UPT SD Negeri 4 Sukajawa bisa terlaksana sesuai dengan Kurikulum sekolah yang dusah
dibuat.
Kami membuat Kurikulum Sekolah tahun 2022/2023 in masih jauh dari kesempurnaan oleh
karena itu kritik dan saran, untuk menyempurnakan Kurikulum Sekolah ini sangat kami harapkan,
sehingga lebih baik lagi.
Tak lupa ucapan terimakasih kami sampaikan kepada:
1. Pengawas SD Kecamatan Tanjung Karang Barat yang telah membimbing kami
2. Kepala Sekolah UPT SD Negeri 4 Sukajawa
3. Ketua komite dan Perangkatnya
4. Dewan Guru UPT SD Negeri 4 Sukajawa
5. Serta semua pihak yang sudah membantu terselesainya Kurikulum Sekolah tahun pelajaran
2022/2023
B. Saran
Dengan tersusunnya kurikulum UPT SD Negeri 4 Sukajawa tahun pelajaran 2022/2023 oleh TIM
Pengembang Kurikulum. Kritik dan saran yang siftanya untuk perbaikan, kami harapkan untuk
kesempurnaan Kurikulum UPT SD Negeri 4 Sukajawa yang akan datang.