SATUAN PENDIDIKAN
NPSN : 20224167
Setelah dibaca dan dikoreksi secara teliti, Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
SD Negeri Citeureup Mandiri 3 telah sesuai dengan ketentuan dan format yang
berlaku dan dapat dipergunakan sebagai acuan pelaksanaan proses Pembelajaran
Tahun Ajaran 2023/2024..
DADAN, S.Pd
NIP. 19651114 198803 1 007
LEMBAR PENGESAHAN
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas Rahmat serta
karunia -Nya kita dapat menyelesaikan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan SD Negeri Citeureup Mandiri 3.
.
Cimahi, Juli 2023
Kepala SD NEGERI CITEUREUP MANDIRI 3,
2. Fokus
Fukus pengembangan kurikulm oprasional ini sejalan dengan Kondisi ideal
karakteristik sekolah dam berkaitan dengan kebijakan pemerintah dalam bidang
pendidikan, sekaligus menjadi dasar dalam penyusunan Kurikulum 2013 di susun
berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, khususnya pasal 3 yang berbunyi:
Fokus Penyusunan kurikulum oprasional ini antara lain adalah agar setiap pogram
yang dilaksanakan dapat memberi kesempatan dan memfasilitasi peserta didik untuk
1. Landasan Filosofis
Landasan Utama dari penyusunan kurikulum oprasional satuan Pendidikan di
Indonesia pada dasarnya menganut filosofi utama yakni filosofi Ki Hajar Dewantara
yang menyatakan bahwa Pendidikan yang diselenggarakan adalah bentuk
keberpihakan pada murid guna mengantarkan mereka menuju keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggi tingginya. Dalam Prosesnya menurut KHD Pendidikan
yang diselenggarakan harus mempertimbangkan kodrat keadaan peserta didik yang
meliputi kodrat alam dan kodrat zaman.
Pada hakikatnya pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki potensi spiritual keagamaan,
Sejalan dengn semboyan pendidikan Nasional kita yaitu “Tut Wuri Handayani”. Kata
tut wuri dapat diartikan sebagai "di belakang" atau "mengikuti dari belakang" dan
handayani yang berarti "memberikan dorongan" atau "semangat". Dari pengertian
tersebut, bisa diartikan tut wuri handayani memiliki arti "di belakang memberikan
semangat atau dorongan". Kita haruslah menyadari jika setiap siswa memiliki potensi
yang beragam, dan tugas seorang pendidik adalah memberi motivasi serta dukungan
agar setiap potensi yang dimiliki oleh siswa dapat berkembang dan menjadi bekal bagi
mereka dalam menghadapi kehidupan dunia sesungguhnya.
2. Landasan Sosiologis
Sekolah sebagai wadah hubungan antar individu dan masyarakat secara alami.
Pendidikan berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia, dan
tanggap terhadap tuntutan zaman. Peran sekolah adalah sebagai pewaris, pemelihara,
dan pembaharu kebudayaan.
Berlandas pada kondisi sosial budaya peserta didik SD Negeri Citeureup Mandiri
3 dan mengacu pada hubungan antar individu, antar masyarakat dan individu secara
alami. Aspek sosial yang sudah melekat pada setiap peserta didik menjadi modal
menjalani kehidupan di masyarakat, maka kami merasa perlu mengembangkannya
dan memantapkan setiap kebiasaan baik yang sudah dan belum dimiliki pesrta didik,
Nilai-nilai yang ditanamkan tersurat pada setiap kegiatan dan praktik pendidikan yang
berlangsung, diharapkan nilai-nilai tersebut dapat berguna dalam perjalanan hidup
peserta didik agar menjadi matang dan membantu peserta didik dalam
mengembangkan dirinya.
3. Landasan Psikologis
Dalam dunia pendidikan dikenal adanya pendidik dan peserta didik. Sebagaimana
yang diamanatkan di dalam kurikulum, bahwa proses pembelajaran yang sebenarnya
berpusat pada peserta didik. Peserta didik merupakan subjek belajar yang berusaha
mengekplorasi hingga menguasai kompetensi pembelajaran yang ditetapkan. Dalam
hal ini, peserta didik tidak dibiarkan secara sendiri dalam hal belajar tersebut. Oleh
karena itu, pendidik merupakan fasilitator yang mengontrol dan membimbing peserta
didik dalam belajar.
4. Landasan Yuridis
Penyempurnaan kurikulum ini dilandasi oleh kebijakan-kebijakan yang
dituangkan dalam peraturan sebagai berikut:
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan daerah;
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan;
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 tahun 2007 tentang
Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan;
e. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2017 tentang Guru;
f. Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan
Karakter;
g. Permendikbud Nomor 61 tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuian
Pendidikan pada Pendidikan dasar dan Menegah;
1. Memilikim Iman kuat dan taat beribadah sesuai dengan agama yang
dianut.
2. Berakhlak mulia baik di keluarga, sekolah, dan masyarakat.
3. Tercapainya transformasi digitalisasi sekolah.
2. Pembelajaran Intrakurikuler
Dalam Pengorganisasian pembelajaran di tahun ajaran 2023-2024 ini, SD Negeri
CIteuruep MAndiir 3 menggunakan 2 Sturktur kurikulum yankni Kurikulum
Merdeka yang dilaksanakan di kelas I, II, IV dan V serta Kurikulum 2013 yang
dilaksanakan di Kelas III dan VI. Dengan demikian dalam pengaturan jam pelajaran
pun disesuaikan dengan kedua struktur kulrikulum tersebut.
Sesuai dengan Peraturan Gubernur Daerah Provinsi Jawa Barat No.69 Tahun
2013 tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa Daerah Pada Jenjang SD/MI,
SMP/M.Ts., SMA/SMK/MA yang ditindaklanjuti oleh Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat dalam Surat Keputusan dan Surat Edaran. No.423/2372/Set-
disdik Tanggal 26 Maret 2013 poin 3 “Mewajibkan sekolah-sekolah di Jawa Barat
untuk Melaksanakan pembelajaran muatan lokal Bahasa Daerah sebagai mata
pelajaran tersendiri tidak digabung dengan mata pelajaran yang lainnya”.
Selanjutnya untuk muatan lokal Bahasa daerah pada kurikulum 2013
pengorganisasian mata pelajaran dapat dijabarkan sebagai berikut:
2) Kurikulum Merdeka
a) Pengorganisasian Pembelajaran SD Negeri Citeureup Mandiri 3 Fase A
(Kelas I)
Alokasi waktu kelas I selama satu tahun ajaran adalah 1.152 jam pelajaran dengan
rincian 900 jam pelajaran untuk intrakurikuler dan 252 jam pelajaran untuk projek
penguatan profil pelajar Pancasila. Selama 1 tahun terdapat 36 minggu efektif.
Alokasi waktu setiap minggu adalah 25 jam pelajaran untuk intrakurikuler dan 7
jam pelajaran untuk projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Alokasi Projek
Alokasi Total JP
Penguatan Profil
Mata Pelajaran Intrakurikuler Per Per
Pelajar Pancasila Per
Tahun (Minggu) Tahun
Tahun
Pendidikan Agama …. dan 108 (3) 36 144
Budi Pekerti
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 216 (6) 72 288
Matematika 144 (4) 36 180
Pendidikan Jasmani Olahraga 108 (3) 36 144
dan Kesehatan
Seni dan Budaya: 108 (3) 36 144
Seni Musik, Seni Rupa, Seni
Teater, Seni Tari
Alokasi Projek
Alokasi Total
Penguatan Profil
Mata Pelajaran Intrakurikuler Per JP Per
Pelajar Pancasila
Tahun (Minggu) Tahun
Per Tahun
Pendidikan Agama 108 (3) 36 144
Islam dan Budi
Pekerti
Pendidikan 144 (4) 36 180
Pancasila
Bahasa Indonesia 216 (6) 72 252
Matematika 180 (5) 36 216
IPAS 180 (5) 36 216
Pendidikan 108 (3) 36 144
Jasmani Olahraga
dan Kesehatan
Seni dan Budaya: 108 (3) 36 144
Seni Musik, Seni
Rupa, Seni Teater,
Seni Tari
Muatan Lokal: 72 (2) - 72
Bahasa Sunda
Total JP 1.116 (31) 252 1.368
4. Pembelajaran Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan penunjang di SD Negeri Utama
6 sebagai pemantik dalam meningkatkan kecerdasan serta mengasah keterampilan
peserta didik sesuai dengan minat dan bakat serta kompetensi lainnya. Adapun
kegiatan ekstrakurikuler di SD Negeri Utama 6, terdiri dari:
Indikator Keberhasilan dan
No Jenis Kegiatan Sasaran
Implementasi Profil Pelajar Pancasila
P
5 10.10 – 10.45 D B C P 09.55 -
10.30
6 11.45 – 11.20 D F H P
7 11.35 – 12.10 F F H
Keterangan:
A= Pendidikan Agama dan Budi Pekerti F= Pendidikan Jasmani Olahraga dan
B= Pendidikan Pancasila KesehatanG= Seni dan Budaya
C= Bahasa Indonesia H= Bahasa Sunda
D= Matematika P= Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
E= IPAS
Kontekstualisasi 7 7 7
Aksi 7 7 7 7 7 7 7
Refleksi 7 7 7
Tindak Lanjut 7 7 7
Jadwal Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Semester 2 (DeBus)
Pengenalan 7 7
Kontekstualisasi 7 7 7
Aksi 7 7 7 7 7 7 7 -
Refleksi 7 7 - - 7
Tindak Lanjut 7 7 7
5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4
Keagamaan
A.
2 Marawis/ Qasidah ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
B. Ilmu Pengetahuan
1 Kelompok Ilmiah Anak
2 Jurnalis Sekolah ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
C. Olah Raga
1 Atletik ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
2 Futsal ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
D Seni Budaya
2 Paduan Suara ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
E. Keorganisasian/ Krida
1 Pramuka ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
2 Paskibra ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4
Keagamaan
A.
2 Marawis/ Qasidah ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
B. Ilmu Pengetahuan
1 Kelompok Ilmiah Anak
2 Jurnalis Sekolah ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
C. Olah Raga
1 Atletik ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
2 Futsal ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
D Seni Budaya
2 Paduan Suara ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
E. Keorganisasian/ Krida
1 Pramuka ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
2 Paskibra ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
1) Identifikasi Tujuan Pembelajaran: Pada langkah ini, tim pengajar dan guru SD
Negeri Citeureup Mandiri 3 mengidentifikasi tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai. Tujuan ini mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
relevan dengan kurikulum dan karakteristik peserta didik.
2) Pemetaan Tujuan Pembelajaran: Setelah tujuan pembelajaran diidentifikasi,
langkah selanjutnya adalah memetakan tujuan-tujuan tersebut dalam bentuk
matriks atau dokumen terstruktur lainnya. Dalam pemetaan ini, setiap tujuan
pembelajaran dihubungkan dengan materi ajar yang relevan dan kegiatan
pembelajaran yang sesuai untuk mencapainya.
3) Penyusunan Materi Ajar: Setelah tujuan pembelajaran dipetakan, tim pengajar
dan guru menyusun materi ajar yang sesuai dengan alur tujuan pembelajaran.
Materi ajar ini harus esensial dan relevan dengan pencapaian tujuan
pembelajaran, serta disusun dalam format yang mudah dipahami oleh peserta
didik.
4) Perencanaan Kegiatan Pembelajaran: Berdasarkan materi ajar dan tujuan
pembelajaran, langkah selanjutnya adalah merencanakan kegiatan pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran harus menarik, kreatif, dan mengakomodasi beragam
minat serta kebutuhan peserta didik. Kegiatan ini harus mencakup interaksi aktif
a. Assesmen Awal
Assesmen awal menjadi salah satu kunci utama dalam memulai pelaksanaan
pembelajaran di tahun ajaran baru. Assesmen awal di tahun ajaran 2023 – 2024 di SD
Negeri Citeureup Mandiri 3 dilaksanakan pada pekan kedua di awal tahun ajaran, atau
setelah masa pengenalan lingkungan Sekolah yakni mulai tanggal 24 hingga 28 Juli
2023. Assesmen Awal atau Assesmen diagnosis ini terbagai menjadi beberapa
tahapan/ bagian diantaranya adalah Assesmen diagnosis Non Konitif bersama Anak,
Assesmen diagnosis Non Konitif bersama Orang Tua, Assesmen diagnosis Konitif
Literasi dan Assesmen diagnosis Konitif Numerasi. Adapun jadwal assesmen pada
tahun ajaran ini adalah kurang lebih sebagai berikut:
Assesmen awal atau assesmen diagnosis kognitif untuk kemampuan awal literasi pada
tahun ajaran 2023 – 2024 di SD Negeri Citeureup Mandiri 3 ini dilaksanakan mulai
hari Senin, 24 Juli 2023.
Assesmen awal atau assesmen diagnosis kognitif untuk kemampuan awal Numerasi
pada tahun ajaran 2023 – 2024 di SD Negeri Citeureup Mandiri 3 ini dilaksanakan
mulai hari Selas, 25 Juli 2023.
b. Assesmen Formatif
Assessment Formatif adalah dilakukan selama proses pembelajaran untuk memonitor
dan memberikan umpan balik berkelanjutan terhadap kemajuan dan perkembangan
peserta didik. Tujuan dari assessment formatif adalah untuk membantu peserta didik
dan pendidik dalam memahami tingkat pencapaian tujuan pembelajaran serta untuk
memperbaiki proses pembelajaran agar lebih efektif.
c. Asesmen Sumatif
Assessment Sumatif adalah jenis dilakukan pada akhir periode pembelajaran atau sesi
tertentu untuk mengukur pencapaian keseluruhan peserta didik terhadap tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. Tujuan dari assessment sumatif adalah untuk
memberikan gambaran keseluruhan tentang tingkat prestasi dan pencapaian akhir
peserta didik dalam suatu periode pembelajaran.
Pengolahan hasil asesmen untuk pelaporan setiap akhir semester dengan cara
mengolah hasil asesmen sumatif (data kuantitatif) dan menggunakan hasil
3. Assesmen Ekstrakurikuler
Assesmen dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler ditentukan sesuai dengan
ekstakurikulur yang dipilih oleh peserta didik. Pembimbing Ekstrakurikuler akan
menyusun instrument penilaian tersendiri sesuai dengan indicator ketercapaian
pelaksanaan ekstraklurikuler mulai dari kehadiran dan rutinitas Latihan hingga
berbagai kompetensi yang harus tercapai dan akan diujikan di akhir pelaksanaan
ekstrakurikuler.
B. KOMUNITAS SEKOLAH
Komunitas sekolah adalah kelompok orang yang terdiri dari siswa, guru, staf
sekolah, dan orang tua atau wali siswa yang berinteraksi dan bekerja sama untuk
menciptakan lingkungan pendidikan yang positif dan produktif di SD Negeri Citeureup
Mandiri 1. Tujuan komunitas sekolah adalah untuk mendukung pendidikan siswa dan
meningkatkan kualitas pengalaman belajar di sekolah.
Beberapa rencana yang diimplementasikan oleh komunitas sekolah termasuk:
1) Pengembangan Program Pendidikan: Komunitas sekolah bisa bekerja sama untuk
mengembangkan program pendidikan yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan
dan minat siswa. Ini mungkin melibatkan perencanaan kurikulum, metode
pengajaran, dan pengenalan teknologi pendidikan.
2) Kegiatan Ekstrakurikuler: Komunitas sekolah dapat merencanakan kegiatan
ekstrakurikuler, seperti klub, organisasi siswa, atau acara olahraga. Kegiatan
ekstrakurikuler membantu siswa mengembangkan minat dan bakat mereka di luar
kelas, serta memperkuat semangat kebersamaan.
3) Program Bimbingan dan Konseling: Rencana dapat difokuskan pada pengembangan
program bimbingan dan konseling yang membantu siswa mengatasi masalah pribadi,
Capaian Pada akhir fase C, pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan
Pembelajaran (CP) dan konteks sosial. Pelajar mampu memahami, mengolah, dan menginterpretasi informasi dan pesan dari paparan
lisan dan tulis tentang topik yang dikenali dalam teks narasi dan informasional. Pelajar mampu menanggapi dan
mempresentasikan informasi yang dipaparkan; berpartisipasi aktif dalam diskusi; menuliskan tanggapannya
terhadap bacaan menggunakan pengalaman dan pengetahuannya; menulis teks untuk menyampaikan
pengamatan dan pengalamannya dengan lebih terstruktur. Pelajar memiliki kebiasaan membaca untuk hiburan
menambah
pengetahuan dan keterampilan.
Tujuan 5.1 Pelajar mampu membaca dengan lancar dan indah serta memahami informasi dan kosakata baru yang
Pembelajaran memiliki makna denotatif,literal, konotatif, dan kiasan untuk mengidentifikasi objek, fenomena, dan karakter.
Profil ● Bernalar kritis : Mengumpulkan, membandingkan, mengklasifikasikan, dan memilih informasi dari berbagai
Pelajar sumber. Mengklarifikasiinformasi dengan bimbingan orang dewasa.
Pancasila
Glosarium Ide Pokok : ide/gagasan yang menjadi pokok pengembangan paragraf.
Contoh Modul P5 yang di gunakan di SD Negeri Citeureup Mandiri 3 Tahun Ajaran 2023 –
2024 dapaty di akses melalui tautan berikut: