Anda di halaman 1dari 124

KURIKULUM

SD NEGERI SAMBIROTO 02
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

SD NEGERI SAMBIROTO 02

KORSATPEN KECAMATAN TEMBALANG

DINAS PENDIDIKAN KOTA SEMARANG

TAHUN 2023

i
LEMBAR PENETAPAN

Setelah memperhatikan hasil penyusunan kurikulum oleh


Tim pengembang Kurikulum dan hasil rapat pleno penetapan kurikulum sekolah, maka Kurikulum
SD Negeri Sambiroto 02 ditetapkan, disahkan, dan diberlakukan pada
Tahun Pelajaran 2023/2024

Ditetapkan di Semarang
Pada tanggal 10 Juli 2023
Ketua Komite Kepala Sekolah

Siswanto, S.E., M.M. Rusiawati, S.Pd. SD.


NIP. 19710106 199303 2 005

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Berdasar hasil rapat dan musyawarah bersama Tim Pengembang Kurikulum tanggal 10 Juni 2023
di SDN Sambiroto 02 Kecamatan Tembalang Kota Semarang serta memperhatikan usulan dan saran
dari pengurus sesuai dengan tugasnya, maka dengan ini Kurikulum Operasional SDN Sambiroto 02
disahkan untuk diberlakukan pada Tahun Pelajaran 2023/2024.
Ditetapkan di Semarang
Pada tanggal 10 Juli 2023
Ketua Komite Kepala Sekolah

Siswanto, S.E., M.M. Rusiawati, S.Pd. SD


NIP 19710106 199303 2 005

Kordinator Satuan Pendidikan Pengawas Gugus


Kecamatan Tembalang

Santoso, S.PD., M.Pd. Santoso, S.PD., M.Pd.


NIP 19631228 198405 1 004 NIP 19631228 198405 1 004

Mengetahui
Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang
c.q. Kepala Bidang Pembinaan SD

Drs. Hidayatullah Imam Prasetyo


NIP 19650806 199302 1 003

iii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah membimbing
kami Tim Pengembang Kurikulum (TPK) sehingga berhasil mengembangkan dan menyusun
Kurikulum Operasional SDN Sambiroto 02 Kecamatan Tembalang untuk Tahun Pelajaran
2023/2024.
Kurikulum ini merupakan kurikulum operasional penyelenggaraan pendidikan di SDN
Sambiroto 02 pada Tahun Pelajaran 2023/2024 dan disusun sesuai dengan ketentuan keputusan
direktorat jendaral pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah
6555/C/HK.00/2021 tentang penetapan satuan pendidikan pelaksana program sekolah penggerak.
Penyususnan KOSP dilakukan dengan: (1) Kurikulum dikembangkan secara berdiversifikasi
dengan maksud agar memungkinkan penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan
dengan kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah serta peserta didik; (2) Kurikulum
dikembangkan dan dilaksanakan di tingkat satuan pendidikan; (3) Kurikulum operasional yang
dikembangkan dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan diwujudkan dalam bentuk Kurikulum
Operasional Sekolah.
Kurikulum ini dikembangkan dan disusun oleh Tim Pengembang Kurikulum yang terdiri atas
kepala sekolah, guru, dengan melibatkan komite sekolah, narasumber, tenaga kependidikan dan
pihak lain yang terkait. Kurikulum ini merupakan kurikulum operasional sekolah Tahun Pelajaran
2023/2024 dan diberlakukan untuk Kelas I, II, IV dan V sebagai bentuk implementasi kurikulum
merdeka pada tahun kedua. Sedangkan kelas III dan VI masih menggunakan kurikulum 2013.
Kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang
membantu mengembangkan dan menyusun kurikulum ini, khususnya kepada para Tim
Pengembang Kurikulum yang telah berusaha menyumbangkan tenaga dan pikirannya untuk
terwujudnya KOSP ini. Semoga kurikulum ini bermanfaat sebagai pedoman operasional
penyelenggaraan pendidikan di SDN Sambiroto 02 pada Tahun Pelajaran 2023/2024.

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………………………….. i


LEMBAR PENETAPAN .....................................................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................................iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................ iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ v
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………………………………. vi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 1
B. Dasar Hukum ............................................................................................................................ 3
C. Karakteristik Sekolah ................................................................................................................ 7
D. Mekanisme .............................................................................................................................. 17
E. Pihak yang Terlibat ................................................................................................................. 21
BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN ...................................................... 22
A. Visi SD Negeri Sambiroto 02 ................................................................................................. 22
B. Misi SD Negeri Sambiroto 02 ................................................................................................. 22
C. Tujuan SD Negeri Sambiroto 02 ............................................................................................. 23
BAB III PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN .................................................................... 27
A. Muatan Kurikuler .................................................................................................................... 27
1.Kurikulum Merdeka (Kelas I, II, IV, dan V) ...................................................................... 27
2.Kurikulum 2013 (Kelas III dan VI)..................................................................................... 36
3.Kegiatan Ekstrakurikuler..................................................................................................... 44
B. Penilaian Hasil Belajar ............................................................................................................ 46
C. Kenaikan Kelas dan Kelulusan ............................................................................................... 48
1.Kenaikan Kelas ................................................................................................................... 48
2.Kelulusan ............................................................................................................................. 51
BAB IV RENCANA PEMBELAJARAN ......................................................................................... 53
A. Rencana Pembelajaran Untuk Ruang Lingkup Satuan Pendidikan ........................................ 53
B. Rencana Pembelajaran Untuk Lingkup Kelas ...................................................................... 103
C. Budaya Sekolah..................................................................................................................... 110
D. Kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter / Budi Pekerti ..................................................... 112
E. Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup (GPBLH) ............................................. 113

v
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................................................................ 117
A. Simpulan ............................................................................................................................... 117
B. Saran...................................................................................................................................... 117
LAMPIRAN

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kalender Pendidikan

Lampiran 2 Program P5 dan Program Unggulan

Lampiran 3 Daftar Hadir Penyusunan Kurikulum

Lampiran 4 Foto Kegiatan Penyusunan Kurikulum

Lampiran 5 SK Tim Pengembang Kurikulum

Lampiran 6 SK Pembagian Tugas KBM

Lampiran 7 Daftar Hadir Reviu Kurikulum

Lampiran 8 Foto Kegiatan Reviu Kurikulum

Lampiran 9 Berita Acara Penetapan Kurikulum

Lampiran 10 Notulen Rapat Pengembangan Kurikulum

Lampiran 11 Jadwal Pelajaran

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan
potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh
satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan
dan potensi yang ada di daerah.
Untuk mencapai tujuan tersebut, sekolah membutuhkan sebuah dokumen sebagai acuan
dalam menjalankan program belajarnya. Dokumen ini merupakan dokumen Kurikulum
Operasional SD Negeri Sambiroto 02 yang disusun sebagai pedoman dalam penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran. Penyusunan Kurikulum Operasional SD Negeri Sambiroto 02 ini
mengakomodir kebutuhan para murid mengembangkan kemampuan ketrampilan abad 21 yang
meliputi integrasi PPK, literasi, 4C (Creative, Critical thinking, communicative, dan
Collaborative), dan HOTS (Higher Order Thinking Skill) dan Pengimplementasian Profil
Pelajar Pancasila. Kurikulum operasional ini disusun dengan beberapa alasan:
1) Sebagai pedoman dalam mengembangkan kurikulum
2) Sebagai pedoman mengevaluasi program sekolah
3) Sebagai acuan untuk perencanaan program selanjutnya
4) Sebagai bahan informasi untuk para pemangku kepentingan
Kurikulum Operasional SD Negeri Sambiroto 02 adalah kurikulum operasional yang
disusun dan dilaksanakan oleh SD Negeri Sambiroto 02. Secara khusus kurikulum operasional
SD Negeri Sambiroto 02 Tahun Pelajaran 2023/2024 adalah sebagai perwujudan dari
kurikulum pendidikan dasar yang dikembangkan sesuai dengan kondisi SD Negeri Sambiroto
02 serta saran Komite Sekolah dibawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan Kota
Semarang.
Kurikulum Operasional Sekolah ini diberlakukan pada Tahun Pelajaran 2023/2024 yang
mencerminkan merdeka belajar dan pengimplementasian Profil Pelajar Pancasila (berlaku
untuk Kelas I, II, IV, dan V). Kurikulum ini memuat karakteristik satuan pendidikan, profil
pembelajar, struktur kurikulum dan rancangan pembelajaran. Selain itu, kurikulum operasional
SD Negeri Sambiroto 02 juga dikembangkan berbasis pada kompetensi (berlaku untuk Kelas
III dan VI), yang sangat dibutuhkan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik
menjadi:

1
a) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan jaman yang selalu
berubah,
b) manusia terdidik yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri
c) warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab
Pelaksanaan penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan
Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu, sebagaimana amanat UU 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada penjelasan pasal 35, di mana kompetensi
lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati. Strategi pengembangan
pendidikan dapat dilakukan pada upaya meningkatkan capaian pendidikan melalui
pembelajaran peserta didik aktif berbasis kompetensi; efektivitas pembelajaran melalui
kurikulum, dan peningkatan kompetensi dan profesionalitas guru; serta lama tinggal di sekolah
dalam arti penambahan jam pelajaran.
Pada tahun pelajaran 2023/2024 ini lewat usulan dan penilaian kelayakan pelaksana
Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang
menetapkan SDN Sambiroto 02 sebagai Sekolah Dasar Program Penguatan Pendidikan
Karakter (PPK) untuk pelaksanaan pembelajaran 5 hari. Keputusan tersebut berlaku sejak
tanggal 01 Juli 2023.
Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Negeri Sambiroto 02
disesuaikan kekhasan, kondisi dan pontensi daerah dengan menyelaraskan kondisi satuan
pendidikan dan karakteristik peserta didik dalam satuan pendidikan. Dalam pengembangannya,
kurikulum operasional sekolah akan mengacu pada capaian pembelajaran yang telah disusun
oleh pusat dan diterjemahkan dalam alur tujuan pembelajaran yang dikonkretkan dalam proses
pembelajaran.
Penyusunan dan pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Negeri
Sambiroto 02 berfokus kepada pemenuhan kebutuhan peserta didik dengan mengembangkan
kompetensi dalam perubahan kehidupan abad ke-21 yang memuat ciri khas dan potensi lokal
sekolah. SD Negeri Sambiroto 02 terletak didaerah tengah perkampungan padat penduduk dan
milik Pemerintahan Kota Semarang.
Tujuan akhir capaian pembelajaran yang terintegrasi dengan Profil Pelajar Pancasila secara
umum adalah untuk membentuk karakter peserta didik untuk menumbuhkan iman, takwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, bernalar
kritis, bergotong royong dan kreatif dengan mengakomodir keragaman tersebut.

2
Kurikulum operasional di satuan pendidikan memuat seluruh rencana proses belajar yang
diselenggarakan di satuan pendidikan, sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan
pembelajaran. Untuk menjadikannya bermakna, kurikulum operasional satuan pendidikan
dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik dan satuan pendidikan.

B. Dasar Hukum
Penyusunan kurikulum operasional SDN Sambiroto 02 berlandaskan pada peraturan
perundang-undangan terkait dengan sistem pendidikan nasional, stándar nasional pendidikan,
kurikulum nasional, konsep merdeka belajar, profil pelajar Pancasila, kepramukaan, muatan
lokal, penilaian hasil belajar oleh pendidik pada pendidikan dasar, evaluasi kurikulum,
penumbuhan budi pekerti, dan rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS) satuan
pendidikan, penyusunan juga mempertimbangkan kondisi dan keberadaan sekolah yang tidak
terpisahkan dengan masyarakat sekitar dari perangkat pemerintah terkecil RT, RW, kelurahan
dan seterusnya, implementasinya dalam bentuk peran serta masyarakat dalam pendidikan, kerja
sama sekolah dengan tokoh masyarakat, membina sosialisasi peserta didik agar peserta didik
dapat kerjasama, rukun, tolong menolong dan saling menghormati. Penyusunan kurikulum
operasional SDN Sambiroto 02 juga mengacu pada konteks merdeka belajar dan
pengembangan kompetensi antara lain menggunakan pendekatan atau model yang beragam,
seperti Problem Based Learning, Project Based Learning, Discovery Learning, Inquiry, atau
lainnya. Proses belajar berbasis active learning, berorientasi pada proses, serta collaborative
learning.
Penekanan kegiatan pembelajaran adalah pengembangan keterampilan, pemikiran analitis
dan kritis, peserta didik mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan pembelajaran, eksplorasi
nilai-nilai dan karakter, serta dituntut untuk berpikir kritis, analisis dan evaluasi.
Dalam penyusunan kurikulum operasional SDN Sambiroto 02 berdasarkan 3 landasan
yakni: 1) Landasan Yuridis, 2) Landasan Sosiologis, 3) Landasan Pedagogis
1) Landasan Yuridis
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai sebuah perencanaan yang disusun oleh
satuan pendidikan tentunya merujuk pada peraturan perundang-undangan yang telah
dikeluarkan. Peraturan yang terkait dengan pengembangan KOSP untuk kurikulum 2013
dan kurikulum merdeka adalah sebagai berikut:
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,
a. Pasal 36 Ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis
pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.

3
b. Pasal 36 Ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang
pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan
memperhatikan: (a) peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan akhlak mulia; (c)
peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; (d) keragaman potensi
daerah dan lingkungan; (e) tuntutan pembangunan daerah dan nasional; (f) tuntutan
dunia kerja; (g) perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (h) agama;
(i) dinamika perkembangan global; dan (j) persatuan nasional dan nilai- nilai
kebangsaan.
c. Pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah
dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan
pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas
pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar
dan provinsi untuk pendidikan menengah.
2. Peraturan Pemerintah (PP) No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
direvisi dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 32 tahun 2013 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
3. Perpres no 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter.
4. Permendikbud No. 65 tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah
5. Permendikbud No. 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan
Menengah.
6. Permendikbud 68 Tahun 2013 tentang kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SD/MI
7. Permendikbud no. 57 tahun 2014 tentang kurikulum SD/MI
8. Permendikbud 61 tahun 2014 tentang Pedoman Pengembangan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan
9. Permendikbud 62 tahun 2014 tentang Pedoman Kegiatan Ekstra Kurikuler.
10. Permendikbud 63 tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstra
Kurikuler Wajib.
11. Permendikbud 79 tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013
12. Permendikbud 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah
13. Permendikbud 104 tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada
Pendidikan Dasar dan Menengah
14. Permendikbud 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Penyuluhan pada Pendidikan
Dasar dan Menengah.

4
15. Permendikbud nomor 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi pendidikan dasar
dan menengah.
16. Permendikbud nomor 21 tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah.
17. Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah.
18. Permendikbud nomor 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan
Menengah
19. Permendikbud Nomor 24 tahun 2016 tentang Standar Komptensi Inti dan Kompetensi
dasar Pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Menengah yang diubah
menjadi Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 ini adalah Mengubah Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah.
20. Permendikbud No. 4 Th. 2018. Tentang Penilaian oleh pemerintah dan Satuan
Pendidikan
21. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 Tahun
2014 Tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah
22. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 57 Tahun
2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
23. Permendikbud No. 20 Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan
Dasar dan Menengah
24. Permendikbud No. 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah
25. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun
2018. Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor
24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada
Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
26. Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 tentang mengubah peraturan menteri
Pendidikan dan kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah.
27. Kepmendikbud Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada
Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus

5
28. Permendikbud no 719 TAHUN 2020 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pada
Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus
29. Permendikbudristek No. 5 Tahun 2022 tentang SKL
30. Permendikbudristek No. 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi
31. Kepmendikbudristek No. 56 Tahun 2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum
32. Keputusan Kepala BSKAP No.008/H/KR/2022 Tahun 2022 tentang Capaian
Pembelajaran.
33. Keputusan Kepala BSKAP No. 033/H/KR/2022 Tentang Perubahan Atas Keputusan
Kepala Badan Standar, Kurikulum, Dan Asesmen Pendidikan Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi No.008/H/KR/2022 Tentang Capaian
Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan
Jenjang Pendidikan Menengah Pada Kurikulum Merdeka
34. Keputusan Kepala BSKAP No.009/H/KR/2022 Tahun 2022 tentang Dimensi, Elemen
dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka
35. PP no 57 tahun 2021 tentang Standar nasional Pendidikan
36. Keputusan Kadisdikprov Jawa Tengah No. 423.5/04678 Tahun 2022 tentang Pedoman
Kurikulum Mulok Bahasa Jawa.
37. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Nomor Tahun 2023 tentang
Pedoman Penyusunana Kalender Pendidikan Kota Semarang Tahun Ajaran
2023/2024.
38. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Nomor B/5892/420/III/2023
Tahun 2023 tentang penetapan sekolah dasar program penguatan pendidikan karakter
(PPK) pelaksana pembelajaran 5 hari Tahun 2023
39. Rapat dewan guru dan karyawan SD Negeri Sambiroto 02 pada tanggal 26-27 Juni 2023.

2) Landasan Sosiologis
Sekolah, sebagai suatu lembaga pendidikan yang bertanggung jawab terhadap proses
belajar peserta didik, memiliki tujuan yang mulia dalam mengembangkan pendidikan
anak–anak Indonesia di lingkungannya. Negara Indonesia berdasar atas Ketuhanan Yang
Maha Esa, oleh karenanya pendidikan yang peserta didik dapatkan harus berlandaskan
pada agama dan nilai–nilai luhur yang dianut oleh bangsa serta tidak melupakan akar
budaya dalam perjalanan belajar mereka. Peserta didik Indonesia diharapkan menjadi
warga negara yang mandiri dan bertanggung jawab, menghargai kebhinekaan,
mengedepankan berpikir positif dan kritis, serta mampu berkolaborasi. Hal tersebut
bertujuan untuk melahirkan generasi penerus yang tangguh.

6
3) Landasan Pedagogis
Sekolah Dasar adalah suatu lembaga yang terdiri atas peserta didik yang memiliki
karakteristik unik. Peserta didik di kelas awal adalah anak-anak usia dini yang masih
berpikir konkret dan baru mengenal pendidikan formal. Transisi dari pendidikan
sebelumnya membutuhkan program yang disesuaikan dengan perkembangan usia. Peserta
didik pada tingkatan kelas yang lebih tinggi adalah peserta didik dengan usia transisi dari
pendidikan usia dini ke jenjang pendidikan yang membutuhkan pola berpikir yang lebih
abstrak. Pada jenjang ini keterampilan berpikir peserta didik dikembangkan melalui proses
belajar yang menantang sehingga kemampuan kognitifnya berkembang maksimal.
Peserta didik di sekolah dasar membutuhkan pengenalan pendidikan karakter. Proses
penanaman pendidikan karakter dilakukan melalui pembiasaan yang diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Belajar dari nilai-nilai baik yang mereka lihat di sekitar mereka
menjadi sangat penting. Sekolah dan rumah harus memberikan contoh baik sehingga
peserta didik dapat belajar langsung dan meneladaninya. Proses belajar ini menjadi fondasi
yang sangat penting dan menjadi bekal menuju jenjang pendidikan selanjutnya.
Pengalaman belajar yang beragam dan kontekstual akan membantu peserta didik
memahami konsep yang diberikan. Belajar bagi peserta didik harus menyenangkan,
bermakna, sekaligus menantang. Kesempatan untuk bereksplorasi membantu peserta didik
menumbuhkan rasa ingin tahu.
Keberhasilan proses belajar setiap peserta didik akan tercapai dengan dukungan dari
semua pihak. Manajemen sekolah yang responsif, guru yang memahami kebutuhan peserta
didik, serta dukungan positif dari orang tua akan membantu setiap anak memaksimalkan
potensinya.

C. Karakteristik Sekolah
Karakteristik Sekolah merupakan analisis peserta didik, guru, sarana prasarana, lingkungan
sekolah, kemitraan, pembiayaan, kekuatan dan kelemahan, peluang dan tantangan.
1. Analisis peserta didik
Setiap anak adalah unik. Mereka memiliki kemampuan dan pengalaman belajar yang
tidak sama. Sebagian peserta didik memiliki potensi di area akademik, namun tidak sedikit
juga peserta didik yang masih perlu dikembangkan kemampuan sosial dan emosional
mereka. Peserta didik memiliki potensi dan minat yang berbeda. Sekolah memfasilitasi
kebutuhan mereka dengan menyiapkan program pengembangan potensi dan minat mereka.

7
Dengan demikian, program yang dirancang memerhatikan empat ranah (sosial, emosional,
intelektual, fisik) dengan ranah spiritual sebagai payung besar.
Latar belakang pendidikan orang tua, sosial ekonomi, lingkungan tempat tinggal
peserta didik SDN Sambiroto 02 sangat beragam, mulai dari buruh cuci yang tinggal di
rumah kontrakan sampai dengan peserta didik yang pulang pergi ke sekolah diantar dengan
mobil dan sopir pribadi, hal ini sangat melatar belakangi karakteristik peserta didik, dengan
latar belakang tersebut secara umum karakteristik peserta didik di SDN Sambiroto 02
sebagai berikut:
a. Mampu dan mau mengikuti aturan dan kegiatan sekolah
b. Kemauan belajar tinggi
c. Memahami dan mampu bersikap terhadap keberadaan peserta didik berkebutuhan
khusus
d. Semangat dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
e. Bersedia meluangkan waktu melaksanakan kegiatan diluar waktu kegiatan belajar
mengajar.
f. Kehidupan beragama yang baik
Adapun analisis jumlah peserta didik di SD Negeri Sambiroto 02 secara rinci dapat
dilihat pada tabel 1.1 berikut:
Tabel 1.1 Jumlah Peserta didik SDN Sambiroto 02

No KELAS JENIS KELAMIN JUMLAH TOTAL


Laki-laki 15
1 IA 28
Perempuan 13
Laki-laki 16
2 IB 28
Perempuan 12
Laki-laki 17
3 IIA 30
Perempuan 13
Laki-laki 18
4 IIB 30
Perempuan 12
Laki-laki 18
5 IIIA 30
Perempuan 12
Laki-laki 16
6 IIIB 30
Perempuan 14
Laki-laki 13
7 IVA 30
Perempuan 17

8
Laki-laki 18
8 IVB 30
Perempuan 12
Laki-laki 13
9 VA 30
Perempuan 17
Laki-laki 12
10 VB 30
Perempuan 18
Laki-laki 14
11 VIA 30
Perempuan 16
Laki-laki 15
12 VIB 31
Perempuan 16
Laki-laki 185
JUMLAH 357
Perempuan 172

2. Analisis Tenaga Pendidik Dan Kependidikan


SD Negeri Sambiroto 02 memiliki tenaga pendidik dan kependidikan yang sebagian
besar ditunjang oleh tingkat pendidikan yang sesuai dengan tugas yang diampu. Tenaga
pendidik dan kependidikan berjumlah 21orang yang terdiri dari Seorang Kepala Sekolah
berkualifikasi S1, 11 guru kelas yang memiliki berkualifikasi S1 dan seorang guru kelas
yang memiliki kualifikasi S2, 4 orang guru mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti yang berkualifikasi S1, 2 orang guru PJOK berkualifikasi S1, seorang tenaga
administrasi (operator sekolah) berkualifikasi Sarjana Perpustakaan (S.Hun), dan 1 orang
penjaga sekolah berkualifikasi SLTA.
Adapun karakteristik tenaga pendidik dan tenaga kependikan secara rinci di lihat pada
tabel 1.2 berikut:
Tabel 1.2 Karakteristik Pendidik dan Tenaga Kependidikan SDN Sambiroto 02

Program
NO Nama Guru L/P Status Jabatan Pangkat/Gol
Studi
Kepala
1 Rusiawati, S.Pd. SD. P PNS Pembina /IVa S1 PGSD
Sekolah
Guru Kls Penata Muda
2 Sulastri, S.Pd. SD. P PNS S1 PGSD
VIB Tk 1/IIIb
Guru Kls
3 Murgiati, S.Pd. P PPPK XI S1 PGSD
VIA
4 Chitra Sintarani, S.Pd. P PPPK Guru Kls V B XI S1 PGSD

9
5 Bariroh, S.Pd. P PPPK Guru Kls VA XI S1 PGSD
Guru Kls
6 Mukminin, S.Pd. L PPPK XI S1 PGSD
IVB
S2
Guru Kls PenataTk 1
7 Kasni Astutik, S.Pd., M.Pd. P PNS Pendidikan
IVA /IIId
Dasar
Guru Kls
8 Eny Tri Wahyuni, S.Pd. SD. P PNS Pembina /IVa S1 PGSD
III B
Guru Kls Penata Muda
9 Pinasthining Ayu, S.Pd. P PNS S1 PGSD
III A Tk 1/IIIb
10 Ulyana Ariyanto, S.Pd. L PPPK Guru Kls II B XI S1 PGSD
- - -
11 Shafira Mutiara P Guru Kls II A

Guru Kelas Penata Muda


12 Rini Suryani, S.Pd. SD. P PNS S1 PGSD
IB Tk 1/IIIb
Guru Kelas
13 Roes Arum, S.Pd. P PPPK XI S1 PGSD
IA
Gr. PJOK
14 Sumarno, S.Pd. L PPPK Pembina /IVa S1 Penjas
Kls A
Gr. PJOK
15 Mansur, SPd. L PNS XI S1 PJOK
Kls B
Gr. Agama
16 Siti Aminah, S. PdI. P PPPK Penata/III c S1 PAI
Islam Kls B
PNS
Gr. Agama
17 Ahmad Syahid, S.Pd.I. L Kemen XI S1 PAI
Islam Kls A
ag
Gr. Agama S1 PA
18 Bernadetha N. A., S.Ag. P PPPK Pembina /IVa
Katolik Katolik
Non Guru Agama S1 PA
19 Yohanes Aries, S.Pd. L XI
ASN Kristen Kristen
Non Tenaga - S1 Ilmu
20 Nuora Ayuning K, S. Hum. P
ASN Administrasi Perpustakaan
Penjaga
21 Wahid Suryo Hidayat L - SMA
Sekolah

10
3. Analisis Sarana Prasarana
SDN Sambiroto 02 dalam menyelenggarakan pembelajaran yang layak dan berkualitas
dan pembentukan budi pekerti sesuai dengan visi dan misi memerlukan sarana dan
prasarana sebagai unsur penunjang, sehingga diharapkan dapat menghasilkan peserta didik
yang berprestasi baik secara akademik maupun non akademik.
Sarana dan prasarana yang dimiliki SDN Sambiroto 02 dapat terbaca dari tabel 1.3
berikut:
Tabel 1.3 Sarana Prasarana SDN Sambiroto 02
NO SARANA PRASARANA JUMLAH KONDISI
1 Ruang Kepala Sekolah 1 Baik
2 Ruang Kelas 10 Baik
3 Ruang Guru 1 Baik
4 Ruang Perpustakaan 1 Baik
5 Ruang Laboratorium Komputer 1 Baik
6 Ruang Laboratorium IPA 1 Baik
7 Ruang Pembelajaran Agama Non Islam 1 Baik
8 Ruang UKS 1 Baik
9 Ruang Kantin 1 Baik
10 Ruang Mushola 1 Baik
11 Ruang Penjaga 1 Baik
12 Ruang Olah Raga 1 Baik
13 Ruang Gudang 1 Baik
14 Ruang Ekstrakurikuler Rebana 1 Baik
15 Kamar Mandi Peserta Didik 7 Baik
16 Kamar Mandi Guru 2 Baik
17 Kamar Mandi Kepala sekolah 1 Baik
18 Dapur 1 Baik
19 Ruang Parkir 1 Baik
20 Kursi Peserta didik 357 Baik
21 Meja Peserta didik 357 Baik
22 Kursi Guru 42 Baik
23 Meja Guru 42 Baik
24 Komputer 14 Baik
25 Laptop 4 Baik

11
Untuk menunjang pembelajaran di kelas, setiap ruang kelas dilengkapi dengan sound
sistem, LCD, dan CCTV, kipas angin (setiap kelas 4-6 kipas angin). Begitu pula di setiap
tempat yang strategis di lingkungan sekolah juga di pasang CCTV untuk menunjang
keamanan lingkungan SDN Sambiroto 02.

4. Analisis Lingkungan Sekolah


SDN Sambiroto 02 berdiri sejak tahun 1985 dengan nama SD Negeri Kedungmundu
03. Berdasarkan Peraturan Walikota Semarang terjadi perubahan nama SD sesuai wilayah
kelurahan masing-masing, sehingga berubah menjadi SD Negeri Sambiroto 03 dan
selanjutnya SD Negeri Sambiroto 02. SD Negeri Sambiroto 02 berada di Kelurahan
Sambiroto Kecamatan Tembalang, menempati tanah seluas 1948 m2, yang teletak di Jln
Nilam I /12 Kelurahan Sambiroto Kecamatan Tembalang Kota Semarang.
Kondisi masyarakat lingkungan sekolah sebagai masyarakat yang relatif memiliki
wawasan yang memadai. Sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai
karyawan swasta, pedagang, wiraswasta dan Aparatur Sipil Negera (ASN).
Dengan demikian kondisi sosial orang tua peserta didik rata-rata menengah kebawah,
namun tingkat kepedulian cukup tinggi. Kondisi ekonomi yang demikian itu menimbulkan
dampak bagi perkembangan pendidikan di SDN Sambiroto 02. Penyediaan sarana
prasarana pembelajaran menemui kendala akibat ekonomi orang tua peserta didik
Sekolah meyakini bahwa lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan kondusif dapat
mendukung berkembangnya pengetahuan, mengasah keterampilan, serta membentuk sikap
belajar yang baik dari peserta didik. Lingkungan Sekolah dirancang sesuai dengan tujuan
pendidikan yang dapat dimanfaatkan peserta didik sebagai sumber belajar. Pendampingan
aktif dari guru-guru dilakukan saat peserta didik berinteraksi untuk memastikan proses
sosialisasi peserta didik berjalan sesuai yang diharapkan.
Sekolah meyakini bahwa lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan kondusif dapat
mendukung berkembangnya pengetahuan, mengasah keterampilan, serta membentuk sikap
belajar peserta didik yang baik. Lingkungan Sekolah dirancang sesuai dengan tujuan
pendidikan yang dapat dimanfaatkan peserta didik sebagai sumber belajar. Pendampingan
aktif dari guru-guru dilakukan saat peserta didik berinteraksi untuk memastikan proses
sosialisasi peserta didik berjalan sesuai yang diharapkan.
SD Negeri Sambiroto 02 meyakini bahwa literasi merupakan kebutuhan dasar dalam
belajar dan berkomunikasi. Keterampilan ini akan berkembang maksimal apabila peserta
didik berada dalam lingkungan belajar yang literat (literate environment). Untuk

12
mewujudkan hal ini, sekolah memperkaya lingkungannya dengan berbagai perangkat
literasi yang dapat ditemukan peserta didik di dalam maupun di luar kelas. Lingkungan
sekolah memiliki beragam permainan tradisional, sarana olah raga dan tanaman mulai dari
tanaman buah, hias, dan apotek hidup yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar
peserta didik.
SDN Sambiroto 02 memiliki peluang berkembang cukup besar karena letak
geografisnya yang strategis. Lokasi sekolah berada di kawasan yang mudah dijangkau
angkutan umum dan keadaan lingkungan yang tenang dan nyaman. Dibalik itu semua
ancaman SDN Sambiroto 02 bersumber dari pergeseran nilai budaya yakni adanya
kecenderungan sikap hidup metropolis yang mulai melanda kehidupan peserta didik,
menirukan perilaku masyarakat yang tidak jelas latar belakangnya. Oleh karena itu,
kegiatan pembentukan budi pekerti dan melestarikan seni budaya tradisional sangat
dioptimalkan melalui kegiatan pengembangan diri. Menyikapi kondisi ini, SDN Sambiroto
02 melakukan upaya nyata berupa peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan,
melengkapi sarana dan prasarana, menjalin kerja sama yang harmonis dengan orang tua
peserta didik/wali peserta didik dan mengadakan kegiatan pengembangan diri dengan
mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dan masyarakat.
SDN Sambiroto 02 berada di lingkungan perkotaan dan input peserta didik yang
mayoritas dari dalam kota, dan kondisi kota yang terletak di dataran rendah serta tidak
memiliki sumber daya alam yang luas pula, maka profil pelajar yang dihasilkan adalah
pelajar yang memiliki potensi mengkreasi ide dan keterampilan untuk mewujudkan
daerahnya menjadi destinasi wisata wirausaha. Wisata wirausaha tersebut diantaranya
adalah kerajinan batik, kuliner khas daerah, dan taman buatan kota. Dalam rangka
meningkatkan potensi tersebut, SDN sambiroto 02 mengadakan kerjasama dengan dunia
usaha dan sumber daya alam/lingkungan lain seperti yang ada di kota.
Untuk memberikan layanan kebutuhan dan tuntutan masa depan peserta didik agar
menjadi insan yang memiliki kemampuan daya saing di era generasi 4.0, dengan tetap
menjunjung tinggi nilai luhur bangsa yang tersirat dalam sila-sila Pancasila serta
mengembangkan cinta budaya daerah dan bangsa, maka SDN Sambiroto 02 menyusun
Kurikulum Operasional sesuai dengan karakteristik peserta didik dan budaya lokal daerah
setempat.
Peserta didik SDN Sambiroto 02 diharapkan mempunyai life skill yang berguna dan
mampu mengaplikasikannya dalam masyarakat dan dunia Pendidikan. Sehingga harapan
dari Pemerintah Kota Semarang untuk mencetak generasi yang mampu berdaptasi dengan
perkembangan jaman akan terwujud. Salah satu upaya untuk mencapai harapan tersebut

13
dilakukan melalui kreasi budaya literasi pada peserta didik. Sehingga peserta didik mampu
menghasilnya salah satu karya yang mencerminkan profil pelajar Pancasila yang mampu
bernalar kritis dan berkebhinekaan global. Capaian pembelajaran yang diharapkan adalah
terciptanya profil pelajar yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhak mulia,
yang mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong royong dan berkebhinekaan global.
Secara yuridis, Kurikulum Operasional SDN Sambiroto 02 disusun dengan mengacu
pada peraturan perundangan terkait pendidikan yang berlaku baik itu dari pusat ataupun
dari daerah. Sedangkan secara pedagogis, kurikulum Operasional SDN Sambiroto 02
mengacu pada kemampuan guru sebagai tenaga professional dalam pembelajaran dan
penilaian.
Peningkatan profesionalisme guru, dilakukan dalam bentuk pelatihan bersifat praktik
secara berkesinambungan. Hal tersebut merupakan komitmen untuk menjadi professional
dalam layanan pada peserta didik.
Dengan mengambil salah satu nilai pendidikan dari Ki Hajar Dewantara yaitu 3N:
NITENI (mengamati dengan teliti), NIROKKE (mencoba dengan cara meniru),
NAMBAHI (mengembangkan dari yang sudah ditiru/yang sudah ada), dan dengan
mempertimbangkan tuntutan di era 4.0, maka ditambahlah N yang keempat yaitu
NGGAWE (mencipta/ membuat/ menghasilkan/ menemukan hal baru). 4N tersebut
merupakan ciri khas pembelajaran yang akan dilakukan oleh peserta didik bersama guru di
SDN Sambiroto 02.
Hal lain, dari perspektif pedagogis, yang dijadikan pertimbangan adalah Undang-
Undang Guru dan Dosen yang menyebutkan bahwa guru memiliki kesempatan untuk
mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat.
Dari landasan pedagogis dalam konteks merdeka belajar, proses belajar di SDN Sambiroto
02 berorientasi pada peserta didik dan bentuknya beragam, Pembelajaran sebagai aktivitas
tim yang bersifat kolaboratif.
Pembelajaran di SDN Sambiroto 02 yang terintegrasi dengan Profil Pelajar Pancasila
secara umum bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik yang yang bertaqwa
kepada Tuhan YME dan berakhak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, bernalar kritis,
bergotong royong dan kreatif, inovatif yang mampu mengrekasikan ide/gagasan
berdasarkan kekhasan daerah yang tetap berakar pada budaya bangsa.

5. Analisis Kemitraan
SDN Sambiroto 02 melakukan kerjasama dengan beberapa instansi pemerintah dan
dunia bisnis lainnya yakni meliputi:

14
a) Kerjasama dengan polsek Tembalang
Kerjasama ini dijalin Kedua belah pihak sepakat untuk bekerjasama dalam hal
pelayanan keamaanan sekolah dan lingkungan secara berkala serta memberikan
pengetahuan tentang tata tertib berlalu lintas serta hal-hal lain yang berkaitan dengan
masalah kriminalitas.
b) Kerjasama dengan Puskesmas Kedungmundu
Kerjasama ini dijalin Kedua belah pihak sepakat untuk bekerjasama dalam hal
pelayanan kesehatan seperti vaksin untuk peserta didik dan sosialisasi terhadap warga
sekolah tentang kesehatan.
c) Kerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kerjasama ini dijalin Kedua belah pihak sepakat untuk bekerjasama memberikan
bantuan alat kesehatan yang berupa Hand Sanitizer, Sabun batang, masker serta sabun
cair
d) Kerjasama dengan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia
Kerjasama ini dijalin Kedua belah pihak sepakat untuk bekerjasama
memberikan bantuan peliputan agenda kegiatan yang di laksanakan di SDN Sambiroto
02
e) Kerjasama dengan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah
Kerjasama ini dijalin Kedua belah pihak sepakat untuk bekerjasama dalam Penelitian
Penguasaan Uji coba Kemahiran dalam Bahasa Indonesia.
f) Kerjasama dengan Bank Sampah Resik Sejahtera
Kerjasama ini dijalin Kedua belah pihak sepakat untuk bekerjasama dalam hal:
1. Mengumpulkan sampah anorganik dari rumah warga sekolah secara terpilah ke
sekolah dan ditempatkan di ruang pemilahan untuk di tabung di Bank Sampah
Resik Sejahtera
2. Mulai menggunakan sarana dari produksi daur ulang baik hasil karya sekolah
sendiri maupun yang telah disediakan oleh Bank Sampah Resik Sejahtera
3. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan pengelolaan dan daur ulang
sampah di SDN Sambiroto 02
4. Bersama-sama dengan Pihak Pertama menyusun program kegiatan pengelolaan
lingkungan terutama terkait dengan sampah dalam rangka menciptakan pola pikir,
berbudaya dan berwawasan lingkungan sekolah sehat.
5. Memfasilitasi terwujudnya proses belajar mengajar dan pelatihanserta pembinaan di
bidang pengelolaan lingkungan khususnya sampah anorganik.
6. Melaksanakan monitoring dan evaluasi secara berkala.

15
g) Kerjasama dengan Josh Chicken
Kerjasama ini dijalin kedua belah pihak sepakat untuk bekerjasama dalam hal:
1. Mengadakan event lomba atau kegiatan yang sekiranya membutuhkan konsumsi,
2. Mengadakan event lomba atau kegiatan yang sekiranya membutuhkan Piala dan
Piagam Penghargaan
3. Mengizinkan Josh Chicken berjualan di lokasi saat perlombaan atau event sejenis
berlangsung.
h) Kerjasama dengan Kelurahan
Kerjasama ini dijalin Kedua belah pihak sepakat untuk bekerjasama dalam hal:
Pelayanan dan sosialisasi program kerja kelurahan.
i) Kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi seperti, Undip, Unimus, Poltekkes,
Stikes Karya Husada. Kerjasama ini dijalin Kedua belah pihak sepakat untuk
bekerjasama dalam hal pelayanan kesehatan peserta didik dan warga sekolah lainnya.

6. Analisis Pembiayaan
Sumber utama pembiayaan dari Dana Bantuan Operasional Satuan Pendidikan
(BOSP). Sumber pembiayaan lain berasal dari dana gotong royong masyarakat, yang
digunakan untuk kegiatan sekolah yang tidak masuk dalam Rencana Kerja Anggaran
Sekolah (RKAS).

7. Analisis Kekuatan dan Kelemahan


SDN Sambiroto 02 sebagai satuan pendidikan, diminati oleh mayoritas penduduk di
wilayah sekitar, dengan potensi wilayah/letak yang strategis di perkotaan memiliki
beberapa kekuatan diantaranya:
a. Input peserta didik berasal dari keluarga yang peduli terhadap kepentingan pendidikan.
b. Lingkungan gedung perkantoran yang memudahkan sekolah untuk melakukan
koordinasi dan komunikasi.
c. Kultur masyarakat Sambiroto yang majemuk merupakan sarana pendukung layanan
proses pembelajaran yang memadai.
d. Merupakan salah satu sekolah adiwiyata yang dengan lingkungan yang asri dan
rindang.
e. Letak sekolah sangat strategis karena akses yang mudah.
f. Terletak di dekat lapangan sepakbola yang luas, sehingga menunjang pengembangan
potensi/skill dalam bidang olahraga.

16
SDN Sambiroto 02 juga memiliki beberapa kelemahan antara lain: ruang kelas yang
kurang representatif; namun hal tersebut tidak mengurangi semangat warga sekolah dalam
belajar. Hal ini dibuktikan dengan prestasi yang pernah diperoleh baik itu akademik
maupun non-akademik.

D. Mekanisme
1. Pengembangan Kurikulum
Pengembangan Kurikulum SDN Sambiroto 02 merupakan bagian dari kegiatan
perencanaan SDN Sambiroto 02. Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja SDN Sambiroto
02 dan/atau kelompok SDN Sambiroto 02 yang diselenggarakan sebelum tahun ajaran baru.
Tahap kegiatan pengembangan Kurikulum SDN Sambiroto 02 secara garis besar meliputi:
(1) penyusunan draf berdasarkan analisis konteks; (2) review, revisi, dan finalisasi; serta (3)
pengesahan oleh pejabat yang berwenang. Langkah yang lebih rinci dari masing-masing
kegiatan diatur dan diselenggarakan oleh tim pengembang kurikulum SDN Sambiroto 02.
Dinas pendidikan Kota Semarang berkewajiban melakukan koordinasi dan supervisi.
a. Acuan Konseptual
1) Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pengembangan kepribadian peserta
didik secara utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran dapat meningkatkan
iman, takwa, dan akhlak mulia.
2) Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama
Kurikulum dikembangkan untuk memelihara dan meningkatkan toleransi dan
kerukunan interumat dan antarumat beragama.
3) Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta
didik yang menjadi landasan penting bagi Upaya memelihara persatuan dan kesatuan
bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus
menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional
untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
4) Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan Tingkat
Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses holistik/sistemik dan sistematik untuk meningkatkan
harkat dan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri (sikap, pengetahuan,
dan keterampilan) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum

17
disusun dengan memperhatikan potensi, bakat, minat, serta tingkat perkembangan
kecerdasan; intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
5) Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang holistik dan berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan warga negara
memperoleh pendidikan bermutu.
6) Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir kritis dan membuat
keputusan, memecahkan masalah yang kompleks secara lintas bidang keilmuan,
berpikir kreatif dan kewirausahaan, berkomunikasi dan berkolaborasi, menggunakan
pengetahuan kesempatan secara inovatif, mengelola keuangan, kesehatan, dan
tanggung jawab warga negara.
7) Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta
didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu,
kurikulum perlu mengembangkan jiwa kewirausahaan dan kecakapan hidup untuk
membekali peserta didik dalam melanjutkan studi dan/atau memasuki dunia kerja.
Terlebih bagi peserta didik pada satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang
tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
8) Perkembangan IPTEK
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis
pengetahuan di mana IPTEK sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan.
Pendidikan harus terus menerus melakukan penyesuaian terhadap perkembangan
Ipteks sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu,
kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan
dengan perkembangan IPTEK.
9) Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik
lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum
perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan
kebutuhan pengembangan daerah dan lingkungan.
10) Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat
dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat

18
dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu
memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
11) Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian, baik pada individu
maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas.
Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan
mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan
bangsa lain.
12) Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan
dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkembangkan terlebih dahulu sebelum
mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
13) Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.

b. Prinsip Pengembangan
1) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta
didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik serta tuntutan lingkungan pada masa kini dan yang akan datang.
Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan pembelajaran harus berpusat pada
peserta didik.
2) Belajar sepanjang hayat.
Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan
kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan
keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan
memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah
pengembangan manusia seutuhnya.

19
3) Menyeluruh dan berkesinambungan.
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap,
pengetahuan, dan keterampilan) bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang
direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarjenjang pendidikan.

c. Prosedur Operasional (analisis, penyusunan, penetapan, dan pengesahan).


1) Analisis mencakup:
a) analisis ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai Kurikulum
b) analisis kebutuhan peserta didik, sekolah, dan lingkungan
c) analisis ketersediaan sumber daya pendidikan.
2) Penyusunan mencakup:
a) perumusan visi, misi, dan tujuan SDN Sambiroto 02
b) pengorganisasian muatan kurikuler SDN Sambiroto 02
c) pengaturan beban belajar peserta didik dan beban kerja pendidik tingkat kelas
d) penyusunan kalender pendidikan SDN Sambiroto 02
e) penyusunan silabus muatan atau mata pelajaran muatan lokal
f) penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran setiap muatan pembelajaran.
3) Penetapan dilakukan kepala sekolah berdasarkan hasil rapat dewan pendidik SDN
Sambiroto 02 dengan melibatkan komite sekolah.
4) Pengesahan dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Semarang sesuai dengan
kewenangannya.

2. Pelaksanaan
Pelaksanaan Kurikulum SDN Sambiroto 02 merupakan tanggung jawab bersama
seluruh unsur satuan pendidikan yakni kepala sekolah, tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan selama 5 hari dan kurikulum yang
diterapkan adalah kurikulum merdeka (Kelas I, II, IV, dan V) dan kurikulum 2013 (Kelas III
dan VI).

3. Daya Dukung
a) Kebijakan SDN Sambiroto 02
Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum SDN Sambiroto 02 merupakan
kewenangan dan tanggung jawab penuh dari SDN Sambiroto 02. Oleh karena itu untuk
dapat mengembangkan dan melaksanakan Kurikulum tersebut diperlukan kebijakan

20
SDN Sambiroto 02 yang ditetapkan dalam rapat SDN Sambiroto 02 dengan melibatkan
komite sekolah baik langsung maupun tidak langsung.
b) Ketersediaan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum SDN Sambiroto 02 merupakan proses
perwujudan kurikulum yang sesungguhnya. Oleh karena itu tenaga pendidik merupakan
unsur yang mutlak diperlukan dalam kuantitas dan kualitas yang memadai. Selain itu
tenaga kependidikan pada SDN Sambiroto 02 sangat diperlukan untuk mendukung
pelaksanaan kurikulum tersebut.
c) Ketersediaan Sarana dan Prasarana SDN Sambiroto 02
Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum SDN Sambiroto 02 memerlukan
dukungan berupa ketersediaan sarana dan prasarana SDN Sambiroto 02. Yang termasuk
sarana satuan pendidikan adalah segala kebutuhan fisik, sosial, dan kultural yang
diperlukan untuk mewujudkan proses pendidikan pada satuan pendidikan. Selain itu
unsur prasarana seperti lahan, gedung/bangunan, prasarana olahraga dan prasarana
kesenian, serta prasarana lainnya sangat diperlukan sebagai unsur penunjang yang
memberikan kemudahan pelaksanaan kurikulum SDN Sambiroto 02.

E. Pihak yang Terlibat


1. Tim pengembang kurikulum SDN Sambiroto 02 terdiri atas: tenaga pendidik dan kepala
sekolah sebagai ketua merangkap anggota, komite sekolah, Pengawas SDN Sambiroto 02
(sebagai nara sumber), dan pihak lain yang terkait.
2. Dinas Pendidikan Kota Semarang sesuai dengan kewenangannya melakukan koordinasi dan
supervisi.
3. Komite dan orang tua siswa SD Negeri Sambiroto 02.

21
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

A. Visi SD Negeri Sambiroto 02


Visi SD Negeri Sambiroto 02: “Terwujudnya peserta didik yang berkarakter, unggul dalam
prestasi, cinta lingkungan, dan berwawasan global sesuai nilai-nilai sesuai Pancasila.”

B. Misi SD Negeri Sambiroto 02


Kata Kunci Visi Misi SD Negeri Sambiroto 02
Berkarakter • Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
• Berakhlak mulia dan berbudi luhur.
• Bertoleransi antar pemeluk agama.
• Bangga sebagai warga negara Indonesia.
• Mengembangkan sikap cinta tanah air.
• Mengembangkan kearifan lokal.
• Membentuk pribadi jujur
• Menumbuhkan jiwa pekerja keras
• Menguasai ilmu teknologi.
• Mampu dalam menjalankan keterampilan hidup (Life Skill) abad 21.
• Mampu berkomunikasi dan berinteraksi.
• Mewujudkan karakter mandiri di lingkungan sekolah.
• Meningkatkan jiwa sosial yang tinggi.
• Terampil dalam berkebhinekaan global.
Unggul dalam • Meningkatkan prestasi yang dilandasi nilai-nilai karakter.
Prestasi • Mengembangkan peserta didik dalam berkompetisi lomba akademik
dan non akademik.
Cinta • Menumbuhkan sikap memelihara lingkungan
Lingkungan • Membudayakan hidup bersih, sehat, cinta lingkungan sekolah dan
masyarakat.
Berwawasan • Menggunakan ilmu, teknologi, dan informasi dalam pembelajaran
Global untuk menyongsong era digitalisasi.
• Mewujudkan sekolah berwawasan global.

22
C. Tujuan SD Negeri Sambiroto 02
Kata Kunci Visi: Berkarakter
Misi Tujuan Sekolah
• Beriman dan • Meyakini ajaran agama yang dianutnya.
bertaqwa kepada • Taat beribadah sesuai dengan agama yang dianutnya.
Tuhan Yang Maha • Melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala
Esa. larangan-Nya.
• Berakhlak mulia dan • Memiliki sikap sopan santun terhadap sesama.
berbudi luhur • Memiliki sikap hormat terhadap orang yang lebih tua, dan
sayang terhadap orang yang lebih muda.
• Memiliki sikap kasih sayang terhadap lingkungan.
• Bertoleransi antar • Menghargai pemeluk agama lain untuk menjalankan ajaran
pemeluk agama agama sesuai yang dianutnya.
• Menghargai hari-hari besar agama lain.
• Menjaga kerukunan serta keharmonisan antar umat beragama.
• Bangga sebagai • Menumbuhkan semangat rela berkorban demi bangsa dan
warga negara negara
Indonesia • Mengikuti upacara bendera dengan khidmat.
• Memakai produk dalam negeri
• Mengembangkan • Meningkatkan sikap cinta tanah air
sikap cinta tanah air. • Memupuk rasa cinta terhadap keragaman budaya yang ada di
Indonesia
• Mengembangkan • Melestarikan produk daerah sebagai karya
kearifan lokal. • Membuat produk dari hasil lingkungan sekolah
• Mengolah barang bekas dari lingkungan sekolah
• Membentuk pribadi • Menumbuhkan pribadi yang selalu berkata dan berbuat sesuai
jujur dengan kenyataan
• Mengembangkan sikap berani mengakui kesalahan
• Memupuk sikap menepati janji
• Menumbuhkan jiwa • Menumbuhkan jiwa optimis
pekerja keras • Mengembangkan sikap pantang menyerah
• Tidak membatasi diri untuk berkembang
• Menguasai Ilmu • Memahami berbagai media ilmu teknologi

23
Teknologi • Terampil menggunakan berbagai media ilmu teknologi
• Mampu dalam • Memiliki keterampilan hidup/Life Skill berpikir kritis,
menjalankan berkolaborasi, berkomunikasi, dan kreatif
keterampilan hidup • Terampil dalam menjalankan keterampilan hidup (Life Skill)
(Life Skill) abad 21 dalam kehidupan sehari-hari
• Mampu • Memahami berbagai cara berinteraksi dengan sesame
berkomunikasi dan • Terampil dalam berkomunikasi dengan sesama.
berinteraksi
• Mewujudkan karakter • Bertanggung jawab terhadap tugas-tugas di sekolah.
mandiri di lingkungan • Bersikap mandiri di lingkungan sekolah.
sekolah.
• Meningkatkan jiwa • Peduli terhadap sesama.
sosial yang tinggi. • Mengembangkan rasa empati kepada sesama.
• Terampil dalam • Mencintai tradisi dan budaya tradisional.
berkebhinekaan • Menghargai tradisi dan budaya orang lain.
global. • Selalu mengupayakan terciptanya perdamaian dan
keharmonisan sosial.
Kata Kunci Visi: Unggul dalam Prestasi
Misi Tujuan Sekolah
• Meningkatkan • Meraih prestasi yang dilandasi nilai kejujuran.
prestasi yang • Meraih prestasi yang dilandasi nilai tanggung jawab.
dilandasi nilai-nilai • Meraih prestasi yang dilandasi nilai kerja keras.
karakter
• Mengembangkan • Meraih kejuaraan akademik ditingkat kecamatan, kota,
peserta didik dalam provinsi, dan nasional
berkompetisi lomba • Meraih kejuaraan non akademik ditingkat kecamatan, kota,
akademik dan non provinsi, dan nasional
akademik.
Kata Kunci Visi: Cinta Lingkungan
Misi Tujuan Sekolah
• Menumbuhkan sikap • Mengembangkan peserta didik memiliki kesadaran terhadap
memelihara kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya.
lingkungan.
• Membudayakan hidup • Terciptanya Lingkungan Sekolah yang bersih, hijau dan sehat

24
bersih, sehat, cinta yang dapat menunjang proses pembelajaran.
lingkungan sekolah • Meningkatnya partisipasi warga sekolah dalam kegiatan
dan masyarakat. Pencegahan pencemaran lingkungan hidup.
• Meningkatnya partisipasi warga sekolah dalam kegiatan
Penanggulangan kerusakan lingkungan hidup.
Kata Kunci Visi: Berwawasan Global
Misi Tujuan Sekolah
• Menggunakan ilmu, • Bersikap selektif dalam penggunaan media teknologi dan
teknologi, dan infromasi.
informasi dalam • Berpikir kritis dan global.
pembelajaran untuk
menyongsong era
digitalisasi.
• Mewujudkan sekolah • Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam
berwawasan global. berkomunikasi sehari-hari.
• Menguasai kemampuan dasar dalam berbahasa Inggris.

1) Tujuan Jangka Pendek (1 Tahun ke depan)


a. Mengoptimalkan sarana prasana sekolah untuk menunjang rancangan
pembelajaran yang memotivasi keinginan selalu belajar.
b. Menyelenggarakan sistem penilaian dengan sistem digitalisasi
c. Membentuk peserta didik yang taat dan tepat waktu melaksanakan ibadah.
d. Meningkatkan simpati dan empati peserta didik dalam kepedulian sosial.
e. Merancang program sekolah untuk mengenalkan implementasi kebhinekaan global di
masyarakat.
f. Merancang pembelajaran yang mengangkat potensi daerah.
g. Menerapkan gotong royong dalam kegiatan kelas hingga sekolah.
h. Melaksanakan program dan pembelajaran HOTs untuk memperkuat bernalar kritis dan
kreativitas.
i. Melaksanakan pembelajaran untuk mengasah kemampuan literasi dan numerasi.
j. Mempertahankan prestasi yang sudah tercapai sebelumnya.

25
2) Tujuan Jangka Menengah (2-3 tahun ke depan)
a. Merancang pembelajaran sesuai dengan tingkat perbedaan kemampuan kognitif peserta
didik dan mengarahkan pada keterampilan dan kecakapan hidup sesuai bakat dan
minatnya.
b. Melaksanakan penilaian secara akuntabel dan valid dengan sistem digitalisasi.
c. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menghafal surat-surat pendek.
d. Membudayakan gerakan kebersihan sebagian daripada iman.
e. Meningkatkan kecintaan dan kebanggan terhadap potensi daerah.
f. Melakukan kerjasama dengan stakeholder daerah atau Corporate Social
Responsibility (CSR) perusahaan untuk merancang program pembelajaran berbasis
budaya lokal.
g. Memotivasi peserta didik untuk menggagas inovasi sederhana untuk
memberikan solusi dalam kehidupannya.
h. Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler yang optimal dalam
mengembangkan prestasi sesuai bakat dan minta dan potensi peserta didik

3) Tujuan Jangka Panjang (4 tahun ke depan)


a. Merancang pembelajaran dengan model pembelajaran yang menjadi ciri khas sekolah.
b. Menghasilkan lulusan yang memiliki mental pembelajar sejati.
c. Membentuk peserta didik yang berakhlak mulia dan selalu peduli sosial dalam toleransi
beragama.
d. Menyusun pembelajaran dengan bahan ajar mandiri untuk meningkatkan kecintaan
pada budaya lokal.
e. Menjalin kerjasama dengan pihak luar (sanggar, perguruan tinggi, dan dunia usaha dan
industri) untuk mendorong tercapainya program sekolah.
f. Membudayakan lingkungan belajar dan karakter inovatif cepat tanggap di
lingkungan sekolah.
g. Membangun budaya dan kultur sekolah yang kompetitif yang positif.
h. Menyediakan fasilitas untuk mengembangkan kreativitas, inovasi dan minat bakat peserta
didik.

26
BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

A. Muatan Kurikuler
SDN Sambiroto 02 menggunakan 2 kurikulum yaitu: kelas I, II, IV, dan V menggunakan
kurikulum merdeka sedang kelas III dan VI masih menggunakan kurikulum 2013. Untuk itu ada
2 struktur kurikulum yang diterapkan. Struktur kurikulum ini berisi kegiatan intrakurikuler,
pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila dan ekstrakurikuler.
1. Kurikulum Merdeka (Kelas I, II, IV, dan V)
a) Kegiatan Intrakurikuler
Kegiatan pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mata pelajaran mengacu pada
capaian pembelajaran. Pemerintah mengatur beban belajar untuk setiap muatan atau
mata pelajaran dalam Jam Pelajaran (JP) per tahun. Satuan Pendidikan mengatur alokasi
waktu setiap minggunya secara fleksibel dalam 1 (satu) tahun ajaran. Satuan pendidikan
menambahkan muatan lokal yang ditetapkan oleh pemerintah daerah sesuai dengan
karakteristik daerah. Satuan pendidikan dapat menambahkan muatan tambahan sesuai
karakteristik satuan pendidikan secara fleksibel, melalui 3 (tiga) pilihan sebagai berikut:
1. mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain;
2. mengintegrasikan ke dalam tema projek penguatan profil pelajar Pancasila; dan/atau
3. mengembangkan mata pelajaran yang berdiri sendiri.
Struktur kurikulum SD dibagi menjadi 3 (tiga) Fase:
1. Fase A untuk kelas I dan kelas II;
2. Fase B untuk kelas III dan kelas IV; dan
3. Fase C untuk kelas V dan kelas VI.
SD dapat mengorganisasikan muatan pembelajaran menggunakan pendekatan mata
pelajaran atau tematik. Proporsi beban belajar di SD/MI terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:
1. pembelajaran intrakurikuler; dan
2. projek penguatan profil pelajar Pancasila yang dialokasikan sekitar 20% (dua puluh
persen) beban belajar per tahun. Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar
Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik muatan maupun waktu pelaksanaan.
Mata pelajaran yang dilaksanakan di kelas I, II, IV, dan V SD Negeri Sambiroto 02
tahun pelajaran 2023/2024 adalah Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila, Bahasa
Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS), Seni dan
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, Bahasa Jawa, dan Bahasa Inggris. Untuk

27
mata pelajaran seni, SD Negeri Sambiroto 02 mengakomodir Seni Rupa. Stuktur
kurkulum kelas I, II, IV dan V berdasarkan Kepmendikbudristek No.56 tentang
Pedoman Penerapan Kurikulum sebagai berikut:
Alokasi waktu mata pelajaran SD Negeri Sambiroto 02 Kelas I
(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)
Alokasi Alokasi Projek Total JP Per
Mata Pelajaran
Intrakurikuler Per Penguatan Tahun
Tahun (Minggu) Profil Pelajar
Pendidikan Agama Islam dan 108 (3) Pancasila
36 Per 144
Budi Pekerti* Tahun
Pendidikan Agama Kristen 108 (3) 36 144
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Katolik 108 (3) 36 144
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Buddha 108 (3) 36 144
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Hindu dan 108 (3) 36 144
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama 108 (3) 36 144
Khonghucu dan Budi Pekerti*
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 216 (6) 72 288
Matematika 144 (4) 36 180
Pendidikan Jasmani 108 (3) 36 144
Seni dan Budaya**
1. Seni Musik
Olahraga dan Kesehatan 108 (3) 36 144
2. Seni Rupa
3. Seni Teater
4. Seni Tari
Bahasa Inggris 72 (2) *** - 72***
Muatan Lokal Bahasa Jawa 72 (2) *** - 72***
Total****: 828 (23) 252 1080

28
Alokasi waktu mata pelajaran SD Negeri Sambiroto 02 Kelas II
(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)
Alokasi Alokasi Projek Total JP Per
Mata Pelajaran
Intrakurikuler Per Penguatan Tahun
Tahun (Minggu) Profil Pelajar
Pendidikan Agama Islam dan 108 (3) Pancasila
36 Per 144
Budi Pekerti* Tahun
Pendidikan Agama Kristen 108 (3) 36 144
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Katolik 108 (3) 36 144
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Buddha 108 (3) 36 144
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Hindu dan 108 (3) 36 144
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama
108 (3) 36 144
Khonghucu dan Budi Pekerti*

Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180


Bahasa Indonesia 252 (7) 72 324
Matematika 180 (5) 36 216
Pendidikan Jasmani 108 (3) 36 144
Seni dan Budaya**
1. Seni Musik
Olahraga dan Kesehatan 108 (3) 36 144
2. Seni Rupa
3. Seni Teater
4. Seni Tari
Bahasa Inggris 72 (2) *** - 72***
Muatan Lokal Bahasa Jawa 72 (2) *** - 72***
Total****: 900 (25) 252 1152

29
Alokasi waktu mata pelajaran SD Negeri Sambiroto 02 Kelas IV
(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)
Alokasi Alokasi Projek
Total JP Per
Mata Pelajaran Intrakurikuler Per Penguatan
Tahun
Tahun (Minggu) Profil Pelajar
Pendidikan Agama Islam dan 108 (3) Pancasila
36 Per 144
Budi Pekerti* Tahun
Pendidikan Agama Kristen 108 (3) 36 144
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Katolik 108 (3) 36 144
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Buddha 108 (3) 36 144
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Hindu dan 108 (3) 36 144
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama
Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144

Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180


Bahasa Indonesia 216 (6) 36 252
Matematika 180 (5) 36 216
Ilmu Pengetahuan Alam dan 180 (5) 36 216
Sosial
Pendidikan Jasmani Olahraga 108 (3) 36 144
dan Kesehatan
Seni dan Budaya**
1. Seni Musik
2. Seni Rupa 108 (3) 36 144

3. Seni Teater
4. Seni Tari

Bahasa Inggris 72 (2) *** - 72***


Muatan Lokal Bahasa Jawa 72 (2) *** - 72***
Total****: 1044 (29) 252 1296

30
Alokasi waktu mata pelajaran SD Negeri Sambiroto 02 Kelas V
(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)
Alokasi Alokasi Projek
Total JP Per
Mata Pelajaran Intrakurikuler Per Penguatan
Tahun
Tahun (Minggu) Profil Pelajar
Pendidikan Agama Islam dan 108 (3) Pancasila
36 Per 144
Budi Pekerti* Tahun
Pendidikan Agama Kristen 108 (3) 36 144
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Katolik 108 (3) 36 144
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Buddha 108 (3) 36 144
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Hindu dan 108 (3) 36 144
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama
Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144

Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180


Bahasa Indonesia 216 (6) 36 252
Matematika 180 (5) 36 216
Ilmu Pengetahuan Alam dan 180 (5) 36 216
Sosial
Pendidikan Jasmani Olahraga 108 (3) 36 144
dan Kesehatan
Seni dan Budaya**
1. Seni Musik
2. Seni Rupa 108 (3) 36 144

3. Seni Teater
4. Seni Tari

Bahasa Inggris 72 (2) *** - 72***


Muatan Lokal Bahasa Jawa 72 (2) *** - 72***
Total****: 1044 (29) 252 1296

31
b) Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Menjelaskan tentang upaya / kegiatan sekolah dalam pembentukan Profil Pelajar
Pancasila: beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia;
mandiri; bergotong-royong; berkebinekaan global; bernalar kritis; dan kreatif.
Proyek Profil Pelajar Pancasila mengakomodir 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila dan
juga mengintegrasi beberapa mata pelajaran, yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni,
Matematika dan Bahasa Indonesia.
Proyek Profil Pelajar Pancasila merupakan salah satu bentuk dari esensi nyata
Kurikulum Merdeka yang berpegang pada tiga rujukan yaitu Permendikbudristek
Nomor 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulus, Permendikbudristek Nomor 7
Tahun 2022 tentang Standar Isi Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan
Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah; dan Permendikbudristek Nomor 56 tahun
2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran
(Kurikulum Merdeka) sebagai penyempurna kurikulum sebelumnya.
Adapun Tema Proyek Profil Pelajar Pancasila adalah di antaranya:
a. Gaya Hidup Berkelanjutan
b. Kearifan Lokal
c. Bhineka Tunggal Ika
d. Berekayasa dan Berteknologi Untuk Membangun NKRI
e. Kewirausahaan
f. Bangunlah Jiwa dan Raganya
g. Suara demokrasi
Satuan pendidikan diberi kewenangan untuk menentukan tema yang dipilih untuk
dikembangkan, untuk setiap kelas, angkatan, atau fase. Khusus bagi jenjang pendidikan
SD, wajib minimal memilih 2 tema untuk dilaksanakan per tahun. SD Negeri Sambiroto
02 menetapkan 2 tema untuk Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila yaitu:
1) Proyek Profil Pelajar Pancasila SD Tema Kewirausahaan
Judul Proyek : “Membangun Jiwa Enterpreneur Sejak Dini”
Pelaksanaan Puncak Karya : Mei 2024
Peserta : Kelas I dan IV SD
Deskripsi kegiatan :
Proyek “Membangun Jiwa Enterpreneur Sejak Dini” merupakan proyek utama
yang akan mengasah bakat dan kemampuan dalam bidang kewirausahaan yang
dikenal dengan sebutan Market Day. Proyek ini bertujuan melatih anak tentang
dasar-dasar dan caranya berinteraksi, mengelola penjualan dan melayani konsumen.

32
Dalam proyek ini, diharapkan akan bisa membangun jiwa enterpreueneur, kerja
sama, dan kemandirian. Proyek in dimulai dengan cara menganalisis permasalahan
kontekstual yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Dari sana, kemudian ditentukan
proyek dalam bentuk hasil karya tulis, gerak dan seni, jiwa kewirausahaan dan
potensi sumber daya alam dan budaya lokal di sekitar satuan pendidikan. Proyek ini
dikembangkan per jenjang kelas dengan bimbingan guru kelas dan guru mata
pelajaran dan digabungkan dalam satu event di akhir proyek pada akhir semester II.
Rincian kegiatan:
Rincian Kegiatan
No. Bulan
Kelas I Kelas IV
1. Agustus – Pengenalan kepada peserta didik tentang kewirausahaan.
September 2023 Memperkenalkan makananan dan minuman khas daerah yang
akan dijual saat Market Day.
2. Oktober 2023 Menginformasikan dan Menerima informasi dan
Minggu ke 1 dan 2 membagikan selebaran selebaran ”Market Day” dari
”Market Day” kepada kelas rendah.
seluruh warga sekolah
terutama untuk kelas tinggi.
3. Oktober 2023 Membuat list dan menyiapkan hal-hal yang diperlukan serta
Minggu ke 3 dan 4 merancang desain proyek yang akan dibuat sesuai dengan
kemampuan masing-masing jenjang.
4. November 2023 Menyiapkan perlengkapan Menginformasikan dan
Minggu ke 1 dan 2 untuk proyek yang akan membagikan selebaran
dibuat. ”Market Day” kepada seluruh
Menerima informasi dan warga sekolah terutama untuk
selebaran”Market Day” dari kelas tinggi.
kelas tinggi.
5. November 2023 Membuat list dan menyiapkan hal-hal yang diperlukan serta
Minggu ke 3 merancang desain proyek yang akan dibuat sesuai dengan
kemampuan masing-masing jenjang.
6. Mei 2024 Minggu Market Day khusus kelas I dan IV lalu review di akhir acara
ke - 3 dengan melakukan evaluasi dan refleksi.

33
2) Proyek Profil Pelajar Pancasila SD Tema Bhinneka Tunggal Ika
Judul Proyek : “Gelar Budaya Nusantara”
Pelaksanaan Puncak Karya : Mei 2024
Peserta : Kelas I dan IV SD
Deskripsi kegiatan:
Proyek kedua dari Profil Pelajar Pancasila SD Negeri Sambiroto 02 mengemas
unsur dan nilai-nilai untuk mengasah potensi dalam kompetensi. Proyek ini
mengangkat bagaimana cara gotong royong, mandiri, bernalar kritis, kreatif dan
kebhinekaan menjadi sebuah kekuatan dan potensi yang luar biasa. Permasalahan
utama yang muncul adalah rendahnya keinginan untuk mengasah bakat yang
dimiliki. Proyek ini pun tetap terintegrasi dengan mata pelajaran dalam
intrakurikuler. Proyek kedua ini merupakan proyek yang mengasah potensi dan bakat
dalam kompetensi peserta didik. Proyek ini mencerminkan kebudayaan versi modern
yang mengajak teman-temannya untuk menjadi duta budaya setelah melalui
perjalanan lintas waktu yang mengenalkan mereka tentang nilai luhur budaya yang
ada di Indonesia. Kegiatan yang dilakukan berupa pertunjukan seni misal tari
tradisional, menyanyikan lagu-lagu tradisional, dan fashion show pakaian budaya
Indonesia.
Rincian kegiatan:
No. Bulan Rincian Kegiatan
1. Januari 2024 Menginformasikan kepada seluruh siswa mengenai gambaran
Minggu ke -1 kegiatan Gelar Budaya Nusantara.
2. Januari 2024 Mengenalkan budaya nusantara kepada peserta didik.
Minggu ke 2 - 4
3. Februari – April Setiap peserta didik dibimbing khusus oleh fasilitator yang
2024 bersangkutan dan latihan sesuai yang dibimbing oleh guru.
4. April 2024 Setiap peserta didik di arahkan untuk tampil di depan teman-
Minggu ke 4 teman lainnya, melakukan review dan progress check secara
berkala.
5. Mei 2024 Gladi bersih dan pelaksanaan Gelar Budaya Nusantara
Minggu ke 1

34
3) Proyek Profil Pelajar Pancasila SD Tema Gaya Hidup Berkelanjutan
Judul Proyek : “Kurangi Plastik Hidup Jadi Asyik”
Pelaksanaan Puncak Karya : Mei 2024
Peserta : Kelas II dan V SD
Deskripsi kegiatan:
Proyek pertama dari Profil Pelajar Pancasila SD Negeri Sambiroto 02 kelas II
dan V mengemas unsur dan nilai-nilai untuk mengasah potensi dalam kompetensi.
Proyek ini mengangkat bagaimana cara gotong royong, mandiri, bernalar kritis,
kreatif dan kebhinekaan menjadi sebuah kekuatan dan potensi yang luar biasa.
Permasalahan utama yang muncul adalah rendahnya kesadaran murid untuk menjaga
kebersihan lingkungan dan masih banyak menghasilkan sampah plastik. Proyek
kedua ini merupakan proyek yang mengasah potensi dan bakat dalam kompetensi
murid. Proyek ini mencerminkan kepedulian lingkungan murid untuk mengajak
teman-temannya menjadi duta kebersihan sekolah. Kegiatan yang dilakukan berupa
pengenalan sampah, pemilahan sampah, pengolahan sampah, dan daur ulang sampah.
Hasil daur ulang akan dipamerkan di puncak karya semester II.
Rincian kegiatan:
Rincian Kegiatan
No. Bulan
Kelas II Kelas V
1. Agustus – September Pengenalan kepada murid tentang pengenalan dan
2023 pemilahan sampah.
2. Oktober 2023 Minggu Membuat list dan menyiapkan hal-hal yang diperlukan serta
ke 1 dan 2 merancang desain proyek yang akan dibuat sesuai dengan
kemampuan masing-masing jenjang.
3. Oktober 2023 Minggu Mendaur ulang sampah Mendaur ulang sampah botol
ke 3 dan 4 November plastik dan kertas. plastik dan membuat pupuk
2023 Minggu ke 1 dan kompos.
2
4. November 2023 Kunjungan ke Bank Sampah atau Tempat Pembuangan
Minggu ke 3 Akhir (TPA) di sekitar sekolah.
5. Mei 2024 Minggu ke - Review kegiatan dengan melakukan evaluasi dan refleksi.
3

35
4) Proyek Profil Pelajar Pancasila SD Tema Kearifan Lokal
Judul Proyek : “Semarang Budayaku”
Pelaksanaan Puncak Karya : Mei 2024
Peserta : Kelas II dan V SD
Deskripsi kegiatan:
Proyek kedua dari Profil Pelajar Pancasila SD Negeri Sambiroto 02 kelas II dan
V mengemas unsur dan nilai-nilai untuk mengasah potensi dalam kompetensi.
Proyek ini mengangkat bagaimana cara gotong royong, mandiri, bernalar kritis,
kreatif dan kebhinekaan menjadi sebuah kekuatan dan potensi yang luar biasa.
Permasalahan utama yang muncul adalah murid tidak mengenal budaya yang ada di
lingkungan sekitar. Proyek ini mencerminkan kepedulian terhadap kearifan lokal
untuk mengajak teman-temannya menjadi duta budaya sekolah. Kegiatan yang
dilakukan berupa pengenalan makanan khas kota Semarang, upacara adat, tarian
khas Semarang, dan tempat bersejarah di Kota Semarang.
Rincian kegiatan:
No. Bulan Rincian Kegiatan
1. Januari 2024 Menginformasikan kepada seluruh siswa mengenai
Minggu ke -1 gambaran kegiatan kearifan lokal ini.
2. Januari 2024 Mengenalkan makanan dan upacara adat di Kota
Minggu ke 2 - 4 Semarang
3. Februari – April 2024 Mengenalkan tarian dan tempat bersejarah di Kota
Semarang.
Kelas II belajar menari tari Semarangan dan mewarnai
gambar tempat wisata di Semarang.
Kelas V belajar membuat maket tempat bersejarah di
Kota Semarang.
4. April 2024, Minggu ke 4 Mereviuw hasil kerja murid.
5. Mei 2024, Minggu ke 1 Gladi bersih dan pelaksanaan Gelar Karya

2. Kurikulum 2013 (Kelas III dan VI)


a) Struktur Kurikulum
Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SD Negeri Sambiroto 02 dilakukan melalui
pembelajaran dengan pendekatan tematik-terpadu di Kelas III dan VI. Muatan pelajaran
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan Matematika untuk kelas VI berdiri sendiri.

36
Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang
mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai muatan pelajaran ke dalam
berbagai tema seperti yang terdapat dalam tabel berikut ini:

Daftar Tema Kelas III dan VI

KELAS III KELAS VI

1. Pertumbuhan dan Perkembangan 1. Selamatkan Makhluk Hidup


Makhluk Hidup 2. Persatuan dalam Perbedaan
2. Menyayangi Tumbuhan dan Hewan 3. Tokoh dalam Penemuan
3. Benda di Sekitarku 4. Globalisasi
4. Kewajiban dan Hakku 5. Wirausaha
5. Permainan Tradisional 6. Menuju Masyarakat Sehat
6. Indahnya Persahabatan 7. Kepemimpinan
7. Energi dan Perubahannya 8. Bumiku
8. Bumi dan Alam Semesta 9. Menjelajah Angkasa Luar

Cakupan Kelompok Mata Pelajaran


Kelompok Mata
No Cakupan
Pelajaran
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan
untuk membenatu peserta didik menjadi manusia yang beriman
Agama dan
1 dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia
Akhlak Mulia
mencakup etika, budi pekerti atau moral sebagai perwujudan dari
pendidikan agama.
Kelompok mata pelajaran dan kewarganegaraan dan kepribadian
dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran dan wawasan peserta
didik untuk status, hak dan kewajibannya dan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta peningkatan
Kewarganegaraan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan
2
dan Kepribadian termasuk wawasan keangsaaan, jiwa dan patriotisme bela Negara,
penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan
bangsa, pelestarian lingkungan hidup, ketaatan terhadap hokum,
ketaatan membayar pajak dan sikap serta perilaku anti korupsi,
kalusi dan nepotisme.
3 Ilmu Kelompok mata Pelajaran ilmu pengetahun dan tekhnologi pada

37
Pengetahuan dan SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi dan
Tekhnologi mengaprsiasi ilmu pengetahuan dan tekhnologi, serta menanamkan
kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan
mandiri.
Kelompok mata Pelajaran ilmu pengetahun dan tekhnologi pada
SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi dasar
ilmu Pengetahuan dan tekhnologi, serta membudayakan berpikir
ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.
Kelompok mata Pelajaran ilmu pengetahun dan tekhnologi pada
SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut
ilmu pengetahuan dan tekhnologi, serta membudayakan berpikir
ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.
Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk
meningkatkan sesitivitas, kemampuan mengapresiasi dan
kemampuan mengekspresikan keindahan dan harmoni.
Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta
4 Estetika
harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan
individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup,
maupun dalam kehidupan kemasyrakatan sehingga mampu
menciptakan kebersamaan yang harmonis.
Kelompok mata pelajaran Jasmani, olahraga dan kesehatan pada
Jasmani, olahraga
5 SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik
dan kesehatan
serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup sehat
Struktur kurikulum SD Negeri Sambiroto 02 kelas III dan VI disusun berdasarkan
Standart Isi (SI) dan Standart Kompetensi Lulusan (SKL) dengan ketentuan sebagai
berikut:
1) Kurikulum SD Negeri Sambiroto 02 memuat 8 mata pelajaran dan 1 muatan lokal.
2) Pembelajaran kelas III dan VI dilaksanakan dengan pendekatan tematik terpadu.
Mata pelajaran Matematika dan PJOK untuk kelas VI tidak masuk tematik artinya
pelajaran tersebut menjadi pelajaran tersendiri.
3) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera
dalam struktur kurikulum.
4) Alokasi satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
5) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester ) adalah 37 minggu.

38
Kurikulum SD Negeri Sambiroto 02 mengacu pada Standar Kelulusan yang
memuat tiga dimensi yaitu dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
(Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016). Adapun tiga dimensi tersebut adalah sebagai
berikut:

DIMENSI SIKAP DIMENSI PENGETAHUAN DIMENSI KETERAMPILAN


Memiliki perilaku yang Memiliki pengetahuan faktual, Memiliki keterampilan berpikir
mencerminkan sikap: konseptual, prosedural, dan dan bertindak:
1. Beriman dan bertakwa metakognitif pada tingkat dasar 1. kreatif,
kepada Tuhan YME, berkenaan dengan: 2. produktif,
2. berkarakter, jujur, dan 1. ilmu pengetahuan, 3. kritis,
peduli, 2. teknologi, 4. mandiri,
3. bertanggungjawab, 3. seni, dan 5. kolaboratif, dan
4. pembelajar sejati 4. budaya. 6. komunikatif
sepanjang hayat, dan Mampu mengaitkan pengetahuan Melalui pendekatan ilmiah
5. sehat jasmani dan rohani di atas dalam konteks diri sendiri, sesuai dengan tahap perkembang
sesuai dengan keluarga, sekolah, masyarakat dan anak yang relevan dengan tugas
perkembangan anak di lingkungan alam sekitar, bangsa, yang diberikan
lingkungan keluarga, dan negara.
sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar Pengetahuan Faktual:
Pengetahuan dasar berkenaan
dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan budaya
terkait dengan diri sendiri,
keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa,
dan negara.

Pengetahuan Konseptual
Terminologi /istilah yang
digunakan, klasifikasi, kategori,
prinsip, dan generalisasi berkenaan
dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni dan budaya terkait

39
dengan diri sendiri, keluarga,
sekolah, masyarakat dan
lingkungan, alam sekitar, bangsa,
dan negara.

Pengetahuan Prosedural:
Pengetahuan tentang cara
melakukan sesuatu atau kegiatan
yang berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya terkait dengan diri sendiri,
keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa,
dan negara

Pengetahuan Metakognitif:
Pengetahuan tentang kekuatan dan
kelemahan diri sendiri dan
menggunakannya dalam
mempelajari ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan budaya terkait
dengan diri sendiri, keluarga,
sekolah, masyarakat, dan
lingkungan alam sekitar, bangsa,
dan negara.

b) Kelompok Mata Pelajaran


KELAS
No. KOMPONEN
III VI
A.
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 6 5
3. Bahasa Indonesia 10 7
4. Matematika 6 6

40
5. Ilmu Pengetahuan Alam - - 3
6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - 3
B.
1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 4 4
C.
1. Bahasa Jawa 2 2
Jumlah Alokasi Waktu Perminggu 36 38

c) Muatan Lokal Bahasa Jawa


Selain mata pelajaran umum, SD Negeri Sambiroto 02 pun mengakomodir bahasa
daerah sebagai salah satu mata pelajaran wajib. BahasaJawa merupakan bahasa ibu bagi
masyarakat di Jawa Tengah khususnya Kota Semarang. Bahasa Jawa juga menjadi
bahasa pengantar pembelajaran di kelas-kelas awal SD/MI. Melalui pembelajaran
bahasa Jawa diperkenalkan kearifan lokal sebagai landasan etnopedagogis.
Pembelajaran bahasa dan sastra jawa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan
peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Jawa dengan baik dan benar, baik
secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap budaya dan hasil
karya sastra daerah.
Desain pembelajaran mata pelajaran Bahasa Jawa diturunkan dari kompetensi yang
telah disusun oleh tim pengembang kurikulum Bahasa Daerah Provinsi Jawa Tengah.
Konten dalam Bahasa Jawa sama halnya dengan Bahasa Indonesia yang terdiri dari 4
elemen kebahasaan.
Muatan Lokal Bahasa Jawa dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir, baik
secara makro (jagad gedhe) dan secara mikro (jagad cilik). Penyempurnaan pola pikir
secara makro mengacu pada perubahan pola pikir yang mengarah pada hal-hal berikut:
(1) pembelajaran berpusat pada peserta didik; (2) pembelajaran interaktif; (3) pola
pembelajaran jejaring; (4) pola pembelajaran aktif dengan pendekatan sains; (5) pola
belajar berbasis tim; (6) pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis
alat multimedia; (7) pola pembelajaran berbasis kebutuhan peserta didik; (8) pola
pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan (9) pola pembelajaran
pasif menjadi pembelajaran kritis.
Pola pemikiran secara mikro (jagad cilik) mengacu pada (1) pola pembelajaran
bahasa Jawa mengarah pada pembentuk kepribadian dan penguat jati diri masyarakat
Jawa yang tercermin pada pocapan, patrap, dan polatan; (2) pembelajaran bahasa Jawa

41
sebagai upaya pengolahan kearifan budaya lokal untuk didayagunakan dalam
pembangunan budaya nasional, watak, dan karakter bangsa; (3) pembelajaran bahasa
Jawa sebagai penjaga dan pemelihara kelestarian bahasa, sastra, dan aksara Jawa; (4)
pembelajaran bahasa Jawa sebagai upaya penyelarasan pemakaian bahasa, sastra, dan
aksara Jawa agar sejalan dengan perkembangan bahasa Jawa (nut ing jaman kalakone);
(5) pembelajaran bahasa Jawa sebagai proses pembiasaan penggunaan bahasa Jawa
yang laras dan leres dalam berkomunikasi dan berinteraksi sehari-hari di dalam keluarga
dan masyarakat sesuai dengan kaidah, etika, dan norma yang berlaku; (6) pembelajaran
bahasa Jawa memiliki ciri sebagai pembawa dan pengembang budaya Jawa.
Penguatan materi dilakukan dengan memperhatikan (1) penggunaan bahasa Jawa
ragam ngoko dan krama dengan mempertimbangkan keberadaan dialek masing-masing
daerah. Materi kebahaasan yang berkaitan dengan unggah-ungguh tidak disajikan secara
khusus pada aspek pengetahuan (KI 3). Hal ini dikawatirkan unggah ungguh hanya
berhenti pada tataran pengetahuan padahal yang diharapkan unggah ungguh basa
sebagai sebuah action sebagai manifestasi kesantunan berbahasa yang menjadi bagian
dari sikap sosial (KI2) yang tercermin dalam penggunaan bahasa sehari-hari yang
diajarkan melalui keteladanan dan pembiasaan pada setiap kesempatan baik itu dalam
proses pembelajaran di dalam kelas, maupun di luar kelas. (2) pemanfaatan sastra Jawa
modern sebagai hasil karya sastra Jawa baik yang berupa sastra tulis maupun sastra
lisan (geguritan, crita cekak, crita sambung, novel, drama, film dan sebagainya) yang
berkembang untuk pembentukan karakter yang njawani, (3) pemanfaatan sastra klasik
baik lisan maupun tulis (sastra piwulang, babad, legenda, tembang, nyanyian rakyat,
tembang dolanan, cerita, mitos, dongeng, sastra wayang dan sebagainya) untuk
penguatan jati diri, dan (4) aksara Jawa sebagai pemertahanan jati diri.

d) Beban Belajar Kelas III dan VI


JML
NO KELAS URAIAN RINCIAN
JAM
a. Komponen Tematik 26 jam Pembelajaran
b. Agama 4 Jam Pembelajaran
1 III 36 c. Penjasorkes 4 Jam Pembelajaran
d. Komponen Mulok 2 Jam Pembelajaran
36 Jam Pembelajaran

42
a. Komponen Tematik 22 Jam Pembelajaran
b. Agama 4 Jam Pembelajaran
c. Matematika 6 Jam Pembelajaran
2 VI 38
d. Penjasorkes 4 Jam Pembelajaran
e. Komponen Mulok 2 Jam Pembelajaran
38 Jam Pembelajaran

e) Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)


Ketuntasan belajar SD N Sambiroto 02 ditentukan melalui hasil analisis terhadap
tiap-tiap mata pelajaran, muatan lokal dan program pengembangan diri pada setiap
kelas. Analisis dilakukan dengan mendasarkan kepada pertimbangan kompleksitas atau
tingkat kesulitan materi pelajaran yang tercermin dari indikator pencapaian Kompetensi
Dasar, sumber daya pendukung, dan inteks (kemampuan) siswa.
Ketuntasan Belajar adalah tingkat minimal pencapaian kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan meliputi ketuntasan penguasaan substansi dan
ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan Belajar terdiri atas
ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu
belajar. Ketuntasan penguasaan substansi yaitu ketuntasan belajar KD yang merupakan
tingkat penguasaan peserta didik atas KD tertentu pada tingkat penguasaan minimal
atau di atasnya, sedangkan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar terdiri
atas ketuntasan dalam setiap semester, setiap tahun ajaran, dan tingkat satuan
pendidikan. Ketuntasan Belajar untuk sikap (KD pada KI-1 dan KI-2) ditetapkan
dengan predikat Baik (B). Sedangkan nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan dan
keterampilan dituangkan dalam bentuk angka 0 – 100. KKM dirumuskan di awal tahun
pelajaran sebelum guru melaksanakan kegiatan awal pembelajaran. Sebagai catatan
bahwa nilai KKM yang ideal untuk kurikulum 2013 adalah 75.
Berikut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) KI-1 dan KI-2.
Kelas
No KOMPETENSI INTI
III VI
1. KI-1 (Sikap Spiritual)
a. Ketaatan beribadah B B
b. Berperilaku syukur B B
c. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan B B
kegiatan

43
d. Toleransi dalam beribadah B B
2. KI-2 (Sikap Sosial)
a. Jujur B B
b. Disiplin B B
c. Tanggung jawab B B
d. Santun B B
e. Peduli B B
f. Percaya diri B B

Kriteria Ketuntasan Minimal SD Negeri Sambiroto 02 Tahun 2023/2024

KELAS
NO. KOMPONEN
Kelas III Kelas VI
A Mata Pelajaran :
1. Pendidikan Agama 80 80
2. PPKn 77 77
3. Bahasa Indonesia 77 77
4. Matematika 75 75
5. Ilmu Pengetahuan Alam - 76
6. Ilmu Pengetahuan Sosial - 76
7. SBdP 75 75
8. PJOK 75 75
B Muatan Lokal :
Bahasa Jawa 75 75
Rata –rata 76,3 76,2

3. Kegiatan Ekstrakurikuler
Program ekstrakurikuler atau pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan yang yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan
ekstrakurikuler / pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang
berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial belajar, dan pengembangan
karir peserta didik.

44
Penilaian ekstrakurikurikuler/pengembangan diri dilakukan secara kualitatif. Adapun
tahapan kegiatan pengembangan diri dilakukan dengan cara:
a. Identifikasi yang meliputi daya dukung, potensi bakat dan minat peserta didik dan
potensi daerah.
b. Pemetaan untuk: a) Jenis layanan pengembangan diri; b) Petugas yang melayani; c)
Peserta didik yang dilayani
c. Pelaksanaan program
d. Pelaksanaan (orentasi, pemantapan, pengembangan)
e. Monitoring Pelaksanan
f. Penilaian (terjadwal, terstruktur, kualitatif)
g. Analisis hasil penilaian (berbasis data, proporsional, realistis, valid, transparan dan
akuntabel)
h. Pelaporan berupa format deskripsi dalam buku laporan pengembangan diri.
Pilihan kegiatan ekstrakurikuler/pengembangan diri di SD Negeri Sambiroto 02 adalah
sebagai berikut.

Kegiatan Ektrakurikuler SD Negeri Sambiroto 02


Tahun Pelajaran 2023/2024
Pengembangan Diri
Kegiatan Ekstrakurikuler Keterangan
1 Pramuka Wajib kelas III, IV, V, VI
Kelas I dan II terinteragasi dalam mata pelajaran
2 Seni Tari III, IV, dan V
3 Rebana IV dan V
4 Seni Lukis III, IV, dan V
5 Komputer I-VI
6 Atletik IV, V
7 Baca Tulis Al Qur’an (BTQ) I-V

45
Jadwal Ekstra Kurikuler SD Negeri Sambiroto 02
Tahun Pelajaran 2023/2024
No. BIDANG HARI WAKTU NAMA PEMBIMBING TEMPAT
1 Seni Tari Kamis 15.00-17.00 WIB Sekolah
2 Rebana Kamis 13.30-14.30 WIB Sekolah
Rabu,
3 Komputer Jumat 13.00-14.00 WIB Naura Ayuning K, S.Hum. Sekolah
Sabtu
4 Pramuka Jumat 15.30-17.00 WIB Bariroh, S.Pd. Sekolah
Siaga Mukminin, S.Pd.
5 Pramuka Jumat 15.30-17.00 WIB Murgiati, S.Pd. Sekolah
Penggalang Mansur, S.Pd.
6 Seni Lukis Sabtu 12.00-13.00 WIB Bambang Sekolah
7 Baca Tulis Sabtu 10.00 – 11.00 WIB Ahmad Syahid, S.Pd.I
Al Qur’an Jumat 10.00 – 11.00 WIB Siti Aminah, S.Pd.
Sekolah
(BTQ) Senin 09.30 – 10.30 WIB
Kamis 09.00 – 10.00 WIB

B. Penilaian Hasil Belajar


1. Kurikulum Merdeka Kelas I, II, IV, dan V
Pelaporan hasil penilaian atau asesmen dituangkan dalam bentuk laporan kemajuan
belajar, yang berupa laporan hasil belajar, yang disusun berdasarkan pengolahan hasil
Penilaian. Laporan hasil belajar paling sedikit memberikan informasi mengenai pencapaian
hasil belajar peserta didik.
SD Negeri Sambiroto 02 melaporkan hasil belajar dalam bentuk rapor. Laporan hasil
belajar bersifat sederhana dan informatif, dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan
kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut bagi pendidik, satuan pendidikan dan
orang tua untuk mendukung capaian pembelajaran.
SD Negeri Sambiroto 02 dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan
deskripsi dalam menjelaskan makna nilai yang diperoleh peserta didik. Satuan Pendidikan
memiliki keleluasaan untuk menentukan mekanisme dan format pelaporan hasil belajar
kepada orang tua/wali. Pelaporan hasil belajar disampaikan sekurang-kurangnya pada setiap
akhir semester. Di samping itu, satuan pendidikan menyampaikan rapor peserta didik secara
berkala melalui e-rapor/dapodik.

46
Contoh Format Rapor

2. Kurikulum 2013 Untuk Kelas III dan VI


SD Negeri Sambiroto 02 membuat laporan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua
kelompok mata pelajaran pada akhir semester dalam bentuk buku laporan pendidikan (e-
rapor), dan menyampaikan laporan dimaksud kepada orang tua/wali peserta didik. Laporan
hasil belajar peserta didik menggambarkan pencapaian kompetensi peserta didik pada semua
mata pelajaran. Sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 19
tahun 2005 pasal 25 ayat (4) dijelaskan bahwa, Kompetensi Lulusan mencakup sikap,
pengetahuan dan keterampilan, oleh karena itu penilaian hasil belajar harus mencerminkan
ketiga aspek kompetensi dimaksud dengan mempertimbangkan karakteristik masing‐masing
mata pelajaran.
Bentuk rapor dapat berupa buku atau lembaran, dengan catatan harus memenuhi seluruh
komponen rapor, yang mencakup 1) identitas peserta didik, 2) format nilai hasil belajar
peserta didik, 3) format ketercapaian kompetensi peserta didik, 4) program pengembangan
diri, 5) akhlak mulia dan kepribadian, 6) ketidakhadiran, 7) catatan wali kelas, 8) keterangan

47
pindah sekolah, dan 9) catatan prestasi peserta didik. Nilai laporan hasil belajar per semester
merupakan nilai kumulatif dari hasil pencapaian standar kompetensi (SK) dan kompetensi
dasar (KD) selama peserta didik mengikuti pembelajaran pada semester yang terkait, yang
diperoleh melalui ulangan harian, ulangan tengah semerter, ulangan akhir semester dan
ulangan kenaikan kelas (untuk semester genap) termasuk hasil remedial. Hal ini sesuai
dengan karakteristik Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang dikembangkan berbasis
kompetensi. Proses pembelajaran berbasis kompetensi menerapkan prinsip pembelajaran
tuntas (mastery learning) dan penilaian berkelanjutan. Penulisan buku induk dapat dilakukan
secara manual atau komputerisasi (disesuaikan dengan pelaksanaan penulisan rapor). Rapor
disampaikan kepada peserta didik dan orang tua/wali peserta didik setiap akhir semester.

C. Kenaikan Kelas dan Kelulusan


1. Kenaikan Kelas
a) Kurikulum Merdeka Kelas I, II, IV dan V
Penentuan kenaikan kelas di SD Sambiroto 02 dilakukan dengan mempertimbangkan
laporan kemajuan belajar yang mencerminkan pencapaian peserta didik pada semua mata
pelajaran dan ekstrakurikuler serta prestasi lain selama 1 (satu) tahun ajaran. Untuk
menilai pencapaian hasil belajar peserta didik sebagai dasar penentuan kenaikan kelas
dapat berdasarkan penilaian sumatif. Penilaian pencapaian hasil belajar peserta didik
untuk kenaikan kelas dilakukan dengan membandingkan pencapaian hasil belajar peserta
didik dengan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.
Pembelajaran terdiferensiasi sesuai tahap capaian peserta didik menjadi salah satu
praktik yang dianjurkan dalam Kurikulum Merdeka. Penggunaan fase dalam Capaian
Pembelajaran adalah salah satu alasan mengapa peserta didik dapat terus naik kelas
bersama teman-teman sebayanya meskipun ia dinilai belum sepenuhnya mencapai
kompetensi yang ditetapkan dalam Capaian Pembelajaran di fase sebelumnya atau tujuan
pembelajaran yang ditargetkan untuk dicapai pada kelas tersebut. Ilustrasi berikut
diharapkan dapat menjelaskan bagaimana proses belajar dalam suatu fase dan lintas fase
dapat berjalan seiring dengan kenaikan kelas.
Ilustrasi 1: kenaikan kelas dalam fase yang sama. Sebagaimana dijelaskan dalam
Bab III, pendidik menyusun alur tujuan pembelajaran dalam satu fase secara kolaboratif.
Sebagai contoh, guru Kelas III perlu berkolaborasi dengan guru Kelas IV dalam
menyepakati alur tujuan pembelajaran yang akan digunakan. Mereka kemudian
menyepakati tujuan-tujuan pembelajaran mana yang perlu dicapai di Kelas III, dan tujuan
pembelajaran mana yang akan dipelajari di Kelas IV. Ketika ada peserta didik yang tidak

48
dapat mencapai tujuan pembelajaran tertentu hingga akhir tahun ajaran di Kelas III, maka
guru kelas III perlu menyampaikan hal tersebut kepada guru Kelas IV agar pembelajaran
di kelas IV tersebut dapat menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Selain itu, pada
awal tahun ajaran guru pun dianjurkan untuk melakukan asesmen di awal pembelajaran
untuk mengidentifikasi kesiapan peserta didik. Dengan demikian, peserta didik tadi dapat
terus naik kelas, tidak perlu tinggal kelas di Kelas III.
Ilustrasi 2: kenaikan kelas antara dua fase yang berbeda. Contoh lain adalah
kenaikan kelas dari Kelas IV (Fase B) ke Kelas V (Fase C). Apabila terdapat peserta
didik yang belum mencapai kompetensi yang ditetapkan dalam Fase B, hal ini perlu
diidentifikasi oleh guru Kelas V sejak awal tahun ajaran. Informasi tentang tahap capaian
peserta didik ini perlu dikomunikasikan oleh guru Kelas IV, dan juga diidentifikasi
melalui asesmen di awal pembelajaran Kelas V. Untuk peserta didik yang belum
menuntaskan Fase B, pendidik dapat mengulang konsep atau materi pelajaran yang
belum dikuasai peserta didik sebelum peserta didik tersebut mempelajari materi yang
terkandung dalam Capaian Pembelajaran Fase C. Dengan demikian, peserta didik dapat
terus naik kelas.
Kenaikan kelas di SD Negeri Sambiroto 02 dilaksanakan secara otomatis (automatic
promotion). Pembelajaran dilaksanakan menggunakan prinsip mastery learning yang
sangat sesuai dengan pembelajaran berdiferensiasi atau pembelajaran sesuai tahap
capaian (teaching at the right level). Setiap peserta didik mempelajari tujuan
pembelajaran yang sama dalam setiap pertemuan, namun bagi peserta didik yang tidak
dapat mencapai kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran perlu ditindaklanjuti dengan
memberikan perlakukan khusus agar dapat mencapainya. Dengan kata lain, tindakan
untuk peserta didik yang berisiko tidak seharusnya menunggu hingga tahun ajaran, tetapi
perlu segera diberikan.

b) Kurikulum 2013 Kelas III dan VI


Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat:
1. Nilai sikap minimal B
2. Prosentasi kehadiran peserta didik minimal 90%
3. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester di kelas yang diikuti.
4. Nilai muatan pelajaran pengetahuan dan keterampilan ≥ KKM Peserta didik
dinyatakan tidak naik kelas apabila:
✓ Nilai sikap belum baik
✓ Prosentase kehadiran peserta didik < 90%

49
✓ Nilai muatan pelajaran pengetahuan dan keterampilan <KKM paling sedikit 3
muatan pelajaran
Pada penilaian sikap diasumsikan bahwa setiap peserta didik memiliki perilaku yang
baik. Perilaku menonjol (sangat baik atau perlu bimbingan) yang dijumpai selama proses
pembelajaran ditulis dalam jurnal atau catatan pendidik. Apabila tidak ada catatan atau
perlu bimbingan di dalam jurnal, peserta didik tersebut dikategorikan berperilaku sangat
baik.
Perencanaan penilaian sikap dilakukan berdasarkan KI-1 dan KI-2. Pendidik
merencanakan dan menetapkan sikap yang akan dinilai dalam pembelajaran sesuai
dengan kegiatan pembelajaran. Pada penilaian sikap di luar pembelajaran pendidik dapat
mengamati sikap lain yang muncul secara natural.
Ketuntasan belajar minimal dari nilai rata rata kelas terendah menjadi ketuntasan
belajar minimal untuk satuan pendidikan. Jadi KKM SD Negeri Sambiroto 02 adalah 75.
Ketuntasan belajar SD N Sambiroto 02 ditentukan melalui hasil analisis terhadap tiap-
tiap mata pelajaran, muatan lokal dan program pengembangan diri pada setiap kelas.
Analisis dilakukan dengan mendasarkan kepada pertimbangan kompleksitas atau tingkat
kesulitan materi pelajaran yang tercermin dari indikator pencapaian Kompetensi Dasar,
sumber daya pendukung, dan inteks (kemampuan) siswa.
Ketuntasan Belajar adalah tingkat minimal pencapaian kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan meliputi ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan
belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan Belajar terdiri atas ketuntasan
penguasaan substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar.
Ketuntasan penguasaan substansi yaitu ketuntasan belajar KD yang merupakan tingkat
penguasaan peserta didik atas KD tertentu pada tingkat penguasaan minimal atau di
atasnya, sedangkan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar terdiri atas
ketuntasan dalam setiap semester, setiap tahun ajaran, dan tingkat satuan pendidikan.
Ketuntasan Belajar untuk sikap (KD pada KI-1 dan KI-2) ditetapkan dengan predikat
Baik (B). Sedangkan nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan dan keterampilan
dituangkan dalam bentuk angka 0 – 100. KKM dirumuskan di awal tahun pelajaran
sebelum guru melaksanakan kegiatan awal pembelajaran. Sebagai catatan bahwa nilai
KKM yang ideal untuk kurikulum 2013 adalah 75.

50
2. Kelulusan
a) Kurikulum Merdeka
Untuk menilai pencapaian hasil belajar peserta didik sebagai dasar kelulusan dapat
berdasarkan penilaian sumatif, yang dapat dialkukan dalam bentuk tes tulis, tugas untuk
performa, portofolio, atau kombinasi. Penilaian pencapaian hasil belajar peserta didik
untuk kelulusandilakukan dengan membandingkan pencapaian hasil belajar peserta didik
dengan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.
Penilaian sumatif yang diselenggarakan oleh SD Negeri Sambiroto 02 dilaksanakan
pada semester ganjil dan/atau semester genap pada akhir jenjang dengan
mempertimbangkan capaian kompetensi lulusan.
Seperti halnya kenaikan kelas, penentuan kelulusan ditentukan oleh SD Negeri
Sambiroto 02. Penentuan kelulusan dilakukan dengan mempertimbangkan laporan
kemajuan belajar yang mencerminkan pencapaian peserta didik pada semua mata
pelajaran dan ekstrakurikuler serta prestasi lain pada kelas V dan kelas VI. Peserta didik
dinyatakan lulus dari satuan/ program pendidikan setelah:
a. menyelesaikan seluruh program
b. pembelajaran; dan
c. mengikuti penilaian sumatif yang
d. diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Peserta didik yang dinyatakan lulus dari SD Negeri Sambiroto 02 diberikan ijazah.
Ijazah diberikan pada akhir semester genap pada setiap akhir jenjang. Ketentuan
mengenai ijazah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

b) Kurikulum 2013
Peserta didik dinyatakan lulus dari Satuan Pendidikan melalui rapat Dewan Guru
setelah:
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
2) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran:
• Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
• Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
• Kelompok mata pelajaran estetika, dan
• Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan

51
3) Lulus Ujian Sekolah
Kelulusan Ujian Sekolah SD Negeri Sambiroto 02
a. Peserta didik dinyatakan lulus US pada SD apabila peserta didik telah memenuhi
kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan perolehan
Nilai Sekolah (S).
b. Nilai S diperoleh dari rata-rata gabungan nilai US dan nilai rata-rata rapor
semester 7, 8, 9, 10, dan 11.

Standar Kriteria Kelulusan (SKL) SD Negeri Sambiroto 02


No Mata Pelajaran Tulis Praktik
1 Pendidikan Agama 75.00 75.00
2 Pendidikan Kewarganegaraan 75.00
3 Bahasa Indonesia 75.00 75.00
4 Matematika 75.00
5 Ilmu Pengetahuan Alam 75.00 75.00
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 75.00
7 Seni Budaya dan Keterampilan 75.00 75.00
8 Pendidikan Jasmani dan Olahraga Kesehatan 75.00 75.00
9 Muatan Lokal
Bahasa Jawa 75.00 75.00
JUMLAH 675 450
NILAI RATA-RATA 75.00 75.00
Syarat Kelulusan sesuai SE Mendikbud No.1 Tahun 2021.
1. Memiliki nilai Rapor setiap jenjang kelas di setiap semesternya
2. Nilai Sikap Minimal BAIK
3. Mengikuti Ujian Sekolah
Nilai Kelulusan berdasarkan analisis berikut ini:

52
BAB IV
RENCANA PEMBELAJARAN

A. Rencana Pembelajaran Untuk Ruang Lingkup Satuan Pendidikan


1) Kurikulum Merdeka
a) Karakteristik Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
- Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti mencakup elemen keilmuan yang
meliputi (1) Al-Qur’an-Hadis, (2) Akidah, (3) Akhlak, (4) Fikih, dan (5) Sejarah
Peradaban Islam.
Capaian Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Fase A Kelas I dan II
Elemen Capaian Pembelajaran
Al-Qur’an dan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti menekankan kemampuan
Hadis mengenal huruf hijaiyah dan harakatnya, huruf hijaiyah bersambung, dan
kemampuan membaca surah- surah pendek Al-Qur’an dengan baik.
Akidah Peserta didik mengenal rukun iman kepada Allah melalui nama-namanya
yang agung (asmaulhusna) dan mengenal para malaikat dan tugas yang
diembannya.
Akhlak Peserta didik terbiasa mempraktikkan nilai-nilai baik dalam kehidupan
sehari-hari dalam ungkapan-ungkapan positif baik untuk dirinya maupun
sesama manusia, terutama orang tua dan guru. Peserta didik juga
memahami pentingnya tradisi memberi dalam ajaran agama Islam. Mereka
mulai mengenal norma yang ada di lingkungan sekitarnya. Peserta didik
juga terbiasa percaya diri mengungkapkan pendapat pribadinya dan belajar
menghargai pendapat yang berbeda. Peserta didik juga terbiasa
melaksanakan tugas kelompok serta memahami pentingnya mengenali
kekurangan diri dan kelebihan temannya demi terwujudnya suasana saling
mendukung satu sama lain.
Fikih Peserta didik mampu mengenal rukun Islam dan kalimah syahadatain,
menerapkan tata cara bersuci, salat fardu, azan, ikamah, zikir dan berdoa
setelah salat.
Sejarah Peserta didik mampu menceritakan secara sederhana kisah beberapa nabi
Peradaban yang wajib diimani.

53
Capaian Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Fase B Kelas IV
Elemen Capaian Pembelajaran
Al-Qur’an dan Peserta didik mampu membaca surah-surah pendek atau ayat Al-Qur’an
Hadis dan menjelaskan pesan pokoknya dengan baik. Peserta didik mengenal
hadis tentang kewajiban salat dan menjaga hubungan baik dengan sesama
serta mampu menerapkan dalam kehidupan sehari- hari.
Akidah Peserta didik memahami sifat-sifat bagi Allah, beberapa asmaulhusna,
mengenal kitab-kitab Allah, para nabi dan rasul Allah yang wajib diimani.
Akhlak Pada elemen akhlak, peserta didik menghormati dan berbakti kepada orang
tua dan guru, dan menyampaikan ungkapan- ungkapan positif (kalimah
ṫayyibah) dalam keseharian. Peserta didik memahami arti keragaman
sebagai sebuah ketentuan dari Allah SWT. (sunnatullāh). Peserta didik
mengenal norma yang ada di lingkungan sekitarnya dan lingkungan yang
lebih luas, percaya diri mengungkapkan pendapat pribadi, memahami
pentingnya musyawarah untuk mencapai kesepakatan dan pentingnya
persatuan.
Fikih Pada elemen fikih, peserta didik dapat melaksanakan puasa, salat jumat dan
salat sunah dengan baik, memahami konsep balig dan tanggung jawab
yang menyertainya (taklīf).
Sejarah Dalam pemahamannya tentang sejarah, peserta didik mampu menceritakan
Peradaban kondisi Arab pra Islam, masa kanak-kanak dan remaja Nabi Muhammad
Islam saw. hingga diutus menjadi rasul, berdakwah, hijrah dan membangun Kota
Madinah.

Capaian Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Fase C Kelas V
Elemen Capaian Pembelajaran
Al-Qur’an dan Peserta didik mampu membaca surah-surah pendek atau ayat Al-Qur’an
Hadis dan menjelaskan pesan pokoknya dengan baik. Peserta didik mengenal
hadis tentang kewajiban salat dan menjaga hubungan baik dengan sesama
serta mampu menerapkan dalam kehidupan sehari- hari.
Akidah Peserta didik memahami sifat-sifat bagi Allah, beberapa asmaulhusna,
mengenal kitab-kitab Allah, para nabi dan rasul Allah yang wajib diimani.

54
Akhlak Pada elemen akhlak, peserta didik menghormati dan berbakti kepada orang
tua dan guru, dan menyampaikan ungkapan- ungkapan positif (kalimah
ṫayyibah) dalam keseharian. Peserta didik memahami arti keragaman
sebagai sebuah ketentuan dari Allah SWT. (sunnatullāh). Peserta didik
mengenal norma yang ada di lingkungan sekitarnya dan lingkungan yang
lebih luas, percaya diri mengungkapkan pendapat pribadi, memahami
pentingnya musyawarah untuk mencapai kesepakatan dan pentingnya
persatuan.
Fikih Pada elemen fikih, peserta didik dapat melaksanakan puasa, salat jumat dan
salat sunah dengan baik, memahami konsep balig dan tanggung jawab
yang menyertainya (taklīf).
Sejarah Dalam pemahamannya tentang sejarah, peserta didik mampu menceritakan
Peradaban kondisi Arab pra Islam, masa kanak-kanak dan remaja Nabi Muhammad
Islam saw. hingga diutus menjadi rasul, berdakwah, hijrah dan membangun Kota
Madinah.

- Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti


Pendidikan Agama Kristen merupakan usaha yang dilakukan secara terencana dan
berkelanjutan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik agar dengan
pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati kasih Tuhan Allah di dalam
Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap sesama dan
lingkungan. Setiap orang yang terlibat dalam proses pembelajaran PAK memiliki
keterpanggilan untuk mewujudkan kebenaran dan tanda-tanda Kerajaan Allah dalam
kehidupan pribadi maupun sebagai bagian dari komunitas dalam konteks masyarakat
majemuk. Masyarakat Indonesia yang majemuk dipandang sebagai berkat Tuhan dan
dalam konteks pemahaman iman Kristen merupakan medan layan bagi orang Kristen
untuk membangun kehidupan bersama yang adil dan setara. Panggilan iman orang
Kristen ini secara historis telah dibangun sejak proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Oleh karena itu, karakteristik Pendidikan Agama Kristen yang kontekstual harus
menegaskan peran hidup orang beriman dalam mewujudkan tanggungjawabnya
membangun bangsa Indonesia yang berketuhanan, bersatu, setara, dan berkeadilan,
serta menghargai kemajemukan dalam masyarakat dan bangsa Indonesia. Pendidikan
Agama Kristen harus mampu menyikapi perkembangan zaman, sehingga peserta didik
mampu menyelesaikan dan menjawab segala problematika yang dihadapi. Dengan
demikian, Pendidikan Agama Kristen harus memiliki muatan pembelajaran

55
kontekstual, artinya materi yang ada di dalam Pendidikan Agama Kristen selalu
dikaitkan dengan situasi dan konteks agar dapat menjelaskan kasus-kasus yang dialami
dalam kehidupan nyata.
Fakta yang diperoleh dari kajian bagi program pendidikan Kristen, yaitu: 1) Pelaku
telah diberi karunia Roh; 2) Bertujuan mendewasakan umat melayani; 3)
Menghasilkan dan hubungan harmonis; 4) Bersifat kebenaran teologis; 5) Penuh kasih
karunia dan kebenaran; 6) Saling membantu dan berkembang secara harmonis.
Pendidikan Agama Kristen di Indonesia berlangsung dalam keluarga, gereja dan
lembaga pendidikan formal. Pelaksanaan Pendidikan Agama Kristen di lembaga
pendidikan formal menjadi tanggung jawab utama Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Kristen, Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
dan Gereja. Oleh karena itu kerjasama yang bersinergi antara lembaga-lembaga
tersebut perlu terus dibangun. Berdasarkan karakteristik Pendidikan Agama Kristen
dan Budi Pekerti disusun empat elemen yang mengikat capaian pembelajaran dan
materi dalam satu kesatuan yang utuh pada semua jenjang. Secara holistik capaian
pembelajaran dan lingkup materi mengacu pada empat elemen tersebut yang selalu
diintegrasikan dengan Alkitab.
Capaian Pembelajaran
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Fase A Kelas I dan II
Elemen Sub Elemen Capaian Pembelajaran
Allah Berkarya Allah Pencipta Memahami Allah menciptakan dirinya sebagai pribadi
yang istimewa dalam hubungannya dengan keluarga,
teman, guru sebagai orang-orang terdekat dan
membangun interaksi yang baik melalui tindakan
sederhana
Allah Memahami pemeliharaan Allah pada dirinya melalui
Pemelihara kehadiran orang tua, keluarga, teman, dan guru serta
melakukan tindakan nyata sebagai wujud syukur
Manusia dan Hakikat Memahami dirinya yang memiliki berbagai anggota
Nilai-nilai Manusia tubuh dan bermanfaat untuk tujuan mulia, serta
Kristiani bersyukur pada Allah melalui tindakan nyata
memelihara tubuhnya.
Nilai-nilai Bergaul dengan semua orang, menghargai perbedaan,
Kristiani menjaga kerukunan di rumah dan di sekolah

56
Gereja dan Tugas Panggilan Menerima tugas panggilan gereja untuk bersekutu,
Masyarakat Gereja bersaksi, dan melayani
Majemuk Masyarakat Mensyukuri keragaman suku, budaya, bangsa, dan
Majemuk agama sebagai anugerah Allah
Alam dan Alam Ciptaan Mensyukuri Allah hadir dalam seluruh alam ciptaan
Lingkungan Allah
Hidup Tanggung Melakukan tindakan sederhana dalam upaya tanggung
Jawab Manusia jawab terhadap alam dan lingkungan sekitarnya
Terhadap Alam

Capaian Pembelajaran
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Fase B Kelas IV
Elemen Sub Elemen Capaian Pembelajaran
Allah Berkarya Allah Pencipta Memahami Allah menciptakan, manusia (perempuan
dan laki-laki), flora dan fauna, dan melakukan tindakan
nyata sebagai wujud syukur
Allah Memahami pemeliharaan Allah pada manusia secara
Pemelihara umum dan dirinya melalui kehadiran orang tua,
keluarga, dan guru serta melakukan tindakan nyata
sebagai wujud syukur
Manusia dan Hakikat Memahami dirinya memiliki berbagai anggota tubuh
Nilai-nilai Manusia yang bermanfaat serta menunjukkan sikap bertanggung
Kristiani jawab menjaga tubuh untuk tetap sehat
Nilai-nilai Mengasihi dan bergaul dengan semua orang,
Kristiani menghargai perbedaan, menjaga kerukunan, dan
menerapkan hidup disiplin di rumah dan di sekolah
Gereja dan Tugas Panggilan Menerima tugas panggilan gereja untuk bersekutu,
Masyarakat Gereja bersaksi, dan melayani
Majemuk Masyarakat Mensyukuri keragaman suku, budaya, bangsa, dan
Majemuk agama sebagai anugerah Allah
Alam dan Alam Ciptaan Mensyukuri Allah hadir dalam seluruh alam ciptaan dan
Lingkungan Allah berbagai fenomena alam
Hidup Tanggung Melakukan tindakan sederhana dalam upaya tanggung
Jawab Manusia jawab terhadap alam dan lingkungan sekitarnya

57
Terhadap Alam

Capaian Pembelajaran
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Fase C Kelas V
Elemen Sub Elemen Capaian Pembelajaran
Allah Berkarya Allah Pencipta Memahami Allah menciptakan, manusia (perempuan
dan laki-laki), flora dan fauna, dan melakukan tindakan
nyata sebagai wujud syukur
Allah Memahami pemeliharaan Allah pada manusia secara
Pemelihara umum dan dirinya melalui kehadiran orang tua,
keluarga, dan guru serta melakukan tindakan nyata
sebagai wujud syukur
Manusia dan Hakikat Memahami dirinya memiliki berbagai anggota tubuh
Nilai-nilai Manusia yang bermanfaat serta menunjukkan sikap bertanggung
Kristiani jawab menjaga tubuh untuk tetap sehat
Nilai-nilai Mengasihi dan bergaul dengan semua orang,
Kristiani menghargai perbedaan, menjaga kerukunan, dan
menerapkan hidup disiplin di rumah dan di sekolah
Gereja dan Tugas Panggilan Menerima tugas panggilan gereja untuk bersekutu,
Masyarakat Gereja bersaksi, dan melayani
Majemuk Masyarakat Mensyukuri keragaman suku, budaya, bangsa, dan
Majemuk agama sebagai anugerah Allah
Alam dan Alam Ciptaan Mensyukuri Allah hadir dalam seluruh alam ciptaan dan
Lingkungan Allah berbagai fenomena alam
Hidup Tanggung Melakukan tindakan sederhana dalam upaya tanggung
Jawab Manusia jawab terhadap alam dan lingkungan sekitarnya
Terhadap Alam

- Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti


Mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti diorganisasikan dalam
lingkup empat elemen konten dan empat kecakapan.

58
Capaian Pembelajaran
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Fase A Kelas I dan II
Elemen Capaian Pembelajaran
Pribadi Peserta Peserta didik mampu mengenal dirinya sebagai pribadi yang dicintai
Didik Tuhan; yang memiliki anggota tubuh yang sangat berguna serta memahami
cara merawatnya; mengenal temannya, lingkungan rumah dan sekolah
tempat dirinya berkembang. Peserta didik mampu mengenal diri,
lingkungan keluarga, serta teman-temannya, agar memiliki kebiasaan
bekerja sama dengan anggota keluarga dan teman.
Yesus Kristus Peserta didik menyadari bahwa bumi langit dan seluruh isinya adalah
ciptaan Tuhan, serta menyadari bahwa manusia adalah ciptaan Tuhan yang
istimewa. Peserta didik mengenal tokoh-tokoh iman di dalam Perjanjian
Lama (Nuh, Abraham, Ishak dan Yakub); mengenal kisah kelahiran Tuhan
Yesus dan tiga orang Majus, serta mengenal masa kanak-kanak Yesus yang
menetap di Nasaret, dipersembahkan di Bait Allah dan diketemukan di Bait
Allah.
Gereja Peserta didik mampu mengungkapkan iman dalam hidup sehari-hari,
dengan cara membuat tanda salib, berdoa Bapa Kami, berdoa salam Maria
dan doa Kemuliaan.
Peserta didik mampu mewujudkan imannya dengan melaksanakan perintah
Allah, berjuang melawan godaan serta membiasakan diri berdoa pujian,
syukur dan permohonan.
Masyarakat Peserta didik mewujudkan imannya di tengah masyarakat melalui
kebiasaan hidup rukun dengan tetangga serta mengembangkan kebiasaan
bergotong royong merawat lingkungan.

Capaian Pembelajaran
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Fase B Kelas IV
Elemen Capaian Pembelajaran
Pribadi Peserta Peserta didik mampu mengenal diri sebagai pribadi yang tumbuh dan
Didik berkembang dan mampu melakukan kebaikan.
Peserta didik mampu mengenal diri sebagai pribadi yang unik, sehingga
memunculkan rasa syukur dan mau mengembangkan keunikan dirinya
bersama orang lain atau lingkungannya.

59
Yesus Kristus Peserta didik mengenal Allah yang menyelamatkan manusia sebagaimana
tercermin pada tokoh Perjanjian Lama (Kisah Yusuf, Kisah Musa dan
Kisah Yosua); dan di dalam diri Yesus yang dibaptis, Yesus yang memberi
makan lima ribu orang dan Yesus yang mengampuni.
Peserta didik memahami kisah-kisah suci dalam Perjanjian Lama (Sepuluh
perintah Allah sebagai pedoman hidup, Bangsa Israel memasuki tanah
terjanji, Allah memberkati para pemimpin Israel: Samuel, Saul dan Daud);
dan Perjanjian Baru (kisah Yesus mewartakan Kerajaan Allah melalui
Perumpamaan dan mukjizat-Nya).
Gereja Peserta didik mengenal sakramen-sakramen dalam Gereja (sakramen
baptis, sakramen ekaristi dan sakramen tobat).
Peserta didik mampu mengungkapkan doa syukur, doa pribadi, doa
bersama, serta mewujudkan semuanya itu melalui sikap dan tindakan dalam
hidup sehari-hari.
Masyarakat Peserta didik mewujudkan imannya di tengah masyarakat melalui
kebiasaan menghormati pemimpin masyarakat, menghargai tradisi
masyarakat serta melestarikan lingkungan alam. Peserta didik memiliki rasa
hormat kepada orang tua, menghormati hidup, dan menghormati milik
orang lain.

Capaian Pembelajaran
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Fase C Kelas V
Elemen Capaian Pembelajaran
Pribadi Peserta Peserta didik mampu mengenal diri sebagai pribadi yang tumbuh dan
Didik berkembang dan mampu melakukan kebaikan.
Peserta didik mampu mengenal diri sebagai pribadi yang unik, sehingga
memunculkan rasa syukur dan mau mengembangkan keunikan dirinya
bersama orang lain atau lingkungannya.
Yesus Kristus Peserta didik mengenal Allah yang menyelamatkan manusia sebagaimana
tercermin pada tokoh Perjanjian Lama (Kisah Yusuf, Kisah Musa dan
Kisah Yosua); dan di dalam diri Yesus yang dibaptis, Yesus yang memberi
makan lima ribu orang dan Yesus yang mengampuni.
Peserta didik memahami kisah-kisah suci dalam Perjanjian Lama (Sepuluh
perintah Allah sebagai pedoman hidup, Bangsa Israel memasuki tanah

60
terjanji, Allah memberkati para pemimpin Israel: Samuel, Saul dan Daud);
dan Perjanjian Baru (kisah Yesus mewartakan Kerajaan Allah melalui
Perumpamaan dan mukjizat-Nya).
Gereja Peserta didik mengenal sakramen-sakramen dalam Gereja (sakramen
baptis, sakramen ekaristi dan sakramen tobat).
Peserta didik mampu mengungkapkan doa syukur, doa pribadi, doa
bersama, serta mewujudkan semuanya itu melalui sikap dan tindakan dalam
hidup sehari-hari.
Masyarakat Peserta didik mewujudkan imannya di tengah masyarakat melalui
kebiasaan menghormati pemimpin masyarakat, menghargai tradisi
masyarakat serta melestarikan lingkungan alam. Peserta didik memiliki rasa
hormat kepada orang tua, menghormati hidup, dan menghormati milik
orang lain.

b) Pendidikan Pancasila
Karakteristik Pendidikan Pancasila ini adalah:
1. Wahana pengembangan pendidikan Pancasila dan pendidikan kewarganegaraan
dengan untuk mewujudkan warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab
dalam rangka membangun peradaban bangsa Indonesia;
2. Wahana edukatif dalam pengembangan peserta didik menjadi manusia yang memiliki
rasa kebangsaan dan cinta tanah air yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila, Undang
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, semangat Bhinneka Tunggal
Ika dan komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia;
3. Wahana untuk mempraktikkan perilaku gotong royong, kekeluargaan, dan keadilan
sosial yang dijiwai nilai-nilai Pancasila guna terwujudnya persatuan dan kesatuan
bangsa dalam kerangka Bhinneka Tunggal Ika;
4. Berorientasi pada penumbuhkembangan karakter peserta didik untuk menjadi warga
negara yang cerdas dan baik serta memiliki wawasan kebangsaan yang menekankan
harmonisasi sikap, keterampilan, dan pengetahuan; 5. Berorientasi pada pembudayaan
dan pemberdayaan peserta didik untuk menjadi pemimpin bangsa dan negara
Indonesia di masa depan yang amanah, jujur, cerdas, dan bertanggung jawab.

61
Capaian Pembelajaran Pendidikan Pancasila Fase A Kelas I dan II
Elemen Capaian Pembelajaran
Pancasila Peserta didik mampu mengenal dan menceritakan simbol dan sila-sila
Pancasila dalam lambang negara Garuda Pancasila. Peserta didik
mampu mengidentifikasi dan menjelaskan hubungan antara simbol dan
sila dalam lambang negara Garuda Pancasila. Peserta didik mampu
menerapkan nilai- nilai Pancasila di lingkungan keluarga dan sekolah

Undang-Undang Peserta didik mampu mengenal aturan di lingkungan keluarga dan

Dasar Negara sekolah. Peserta didik mampu menceritakan contoh sikap mematuhi

Republik Indonesia dan tidak mematuhi aturan di keluarga dan sekolah. Peserta didik

Tahun mampu menunjukkan perilaku mematuhi aturan di keluarga dan

1945 sekolah.

Bhinneka Peserta didik mampu menyebutkan identitas dirinya sesuai dengan


Tunggal Ika jenis kelamin, ciri-ciri fisik, dan hobinya. Peserta didik mampu
menyebutkan identitas diri (fisik dan non fisik) keluarga dan teman-
temannya di lingkungan rumah dan di sekolah. Peserta didik mampu
menceritakan dan menghargai perbedaan baik fisik (contoh: warna
kulit, jenis rambut, dll) maupun nonfisik (contoh: miskin, kaya, dll)
keluarga dan teman-temannya di lingkungan rumah dan sekolah.
Negara Kesatuan Peserta didik mampu mengidentifikasi dan menceritakan bentuk kerja
Republik Indonesia sama dalam keberagaman di lingkungan keluarga dan sekolah. Peserta
didik mampu mengenal ciri-ciri fisik lingkungan keluarga dan sekolah,
sebagai bagian tidak terpisahkan dari wilayah NKRI. Peserta didik
mampu menyebutkan contoh sikap dan perilaku menjaga lingkungan
sekitar serta mempraktikkannya di lingkungan keluarga dan sekolah.

Capaian Pembelajaran Pendidikan Pancasila Fase B Kelas IV


Elemen Capaian Pembelajaran
Pancasila Peserta didik mampu memahami dan menjelaskan makna sila-sila
Pancasila serta menceritakan contoh penerapan sila Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari sesuai dengan perkembangan dan konteks
peserta didik. Peserta didik mampu menerapkan nilai-nilai Pancasila
di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Undang-Undang Peserta didik mampu mengidentifikasi aturan di keluarga, sekolah, dan

62
Dasar Negara lingkungan sekitar tempat tinggal serta melaksanakannya dengan
Republik Indonesia bimbingan orang tua dan guru. Peserta didik mampu mengidentifikasi
Tahun dan menyajikan hasil identifikasi hak dan kewajiban sebagai anggota
1945 keluarga dan sebagai warga sekolah. Peserta didik melaksanakan
kewajiban dan hak sebagai anggota keluarga dan sebagai warga
sekolah.
Bhinneka Peserta didik mampu menjelaskan identitas diri, keluarga, dan teman-
Tunggal Ika temannya sesuai budaya, minat, dan perilakunya. Peserta didik mampu
mengenali dan menyebutkan identitas diri (fisik dan non-fisik) orang di
lingkungan sekitarnya. Peserta didik mampu menghargai perbedaan
karakteristik baik fisik (contoh: warna kulit, jenis rambut, dll)
maupun non fisik (contoh: miskin, kaya, dll) orang di lingkungan
sekitar. Peserta didik mampu menghargai kebinekaan suku bangsa,
sosial budaya, dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
Negara Kesatuan Peserta didik mampu mengidentifikasi dan menyajikan berbagai bentuk
Republik Indonesia keberagaman suku bangsa, sosial budaya di lingkungan sekitar. Peserta
didik mampu memahami lingkungan sekitar (RT/RW/desa/kelurahan,
dan kecamatan) sebagai bagian tidak terpisahkan dari wilayah NKRI.
Peserta didik mampu menampilkan sikap kerja sama dalam berbagai
bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia
yang terikat persatuan dan kesatuan.

Capaian Pembelajaran Pendidikan Pancasila Fase C Kelas V


Elemen Capaian Pembelajaran
Pancasila Peserta didik mampu memahami dan menyajikan hubungan antarsila
dalam Pancasila sebagai suatu kesatuan yang utuh. Peserta didik
mampu mengidentifikasi dan menyajikan makna nilai-nilai Pancasila
sebagai pandangan hidup berbangsa dan bernegara. Peserta didik
mampu menerapkan nilai- nilai Pancasila di lingkungan keluarga,
sekolah, dan masyarakat.

Undang-Undang Peserta didik mampu menganalisis dan menyajikan hasil analisis

Dasar Negara bentuk-bentuk sederhana norma, aturan, hak, dan kewajiban dalam

Republik Indonesia kedudukannya sebagai anggota keluarga, warga sekolah, dan bagian

Tahun dari masyarakat. Peserta didik mampu menganalisis secara sederhana

63
1945 dan menyajikan hasil analisis pelaksanaan norma, aturan, hak, dan
kewajiban sebagai anggota keluarga, dan warga sekolah. Peserta didik
melaksanakan kewajiban dan hak sebagai anggota keluarga, warga
sekolah, dan bagian dari masyarakat. Peserta didik mampu
mempraktikkan membuat kesepakatan dan aturan bersama serta
menaatinya dalam kehidupan sehari-hari di keluarga dan di sekolah.
Bhinneka Peserta didik mampu menganalisis, menyajikan hasil analisis,
Tunggal Ika menghormati, menjaga, dan melestarikan keragaman budaya dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika di lingkungan sekitarnya.
Negara Kesatuan Peserta didik mampu mengenal wilayahnya dalam konteks
Republik Indonesia kabupaten/kota, provinsi sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
wilayah NKRI. Peserta didik mampu membangun kebersamaan,
persatuan, dan berkontribusi menciptakan kenyamanan di sekolah dan
lingkungan sekitar.

c) Bahasa Indonesia
Mata pelajaran Bahasa Indonesia menjadi modal dasar untuk belajar dan bekerja
karena berfokus pada kemampuan literasi (berbahasa dan berpikir). Kemampuan literasi
menjadi indikator kemajuan dan perkembangan anak-anak Indonesia. Mata pelajaran
Bahasa Indonesia membina dan mengembangkan kepercayaan diri peserta didik sebagai
komunikator, pemikir kritis-kreatif-imajinatif dan warga negara Indonesia yang
menguasai literasi digital dan informasional. Pembelajaran Bahasa Indonesia membina
dan mengembangkan pengetahuan dan kemampuan literasi dalam semua peristiwa
komunikasi yang mendukung keberhasilan dalam pendidikan dan dunia kerja.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia membentuk keterampilan berbahasa reseptif
(menyimak, membaca dan memirsa) dan keterampilan berbahasa produktif (berbicara dan
mempresentasikan, serta menulis). Kompetensi berbahasa ini berdasar pada tiga hal yang
saling berhubungan dan saling mendukung untuk mengembangkan kompetensi peserta
didik, yaitu bahasa (mengembangkan kompetensi kebahasaan), sastra (kemampuan
memahami, mengapresiasi, menanggapi, menganalisis, dan mencipta karya sastra); dan
berpikir (kritis, kreatif, dan imajinatif). Pengembangan kompetensi berbahasa, bersastra,
dan berpikir diharapkan membentuk peserta didik yang memiliki kemampuan literasi
tinggi dan berkarakter Pancasila.

64
1. Mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup kemampuan reseptif (menyimak,
membaca dan memirsa) dan kemampuan produktif (berbicara dan mempresentasikan,
menulis).
2. Mata pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan pendekatan berbasis genre melalui
pemanfaatan beragam tipe teks dan teks multimodal (lisan, tulis, visual, audio,
audiovisual). Model pembelajaran menggunakan pedagogi genre, yaitu: penjelasan
untuk membangun konteks (explaining, building the context), pemodelan (modelling),
pembimbingan (joint construction), dan pemandirian (independent construction); serta
kegiatan yang mendorong peserta didik untuk berpikir kritis, kreatif, dan imajinatif
dalam proses pembelajaran.
3. Mata pelajaran Bahasa Indonesia dibelajarkan untuk meningkatkan:
a) kecakapan hidup peserta didik dalam mengelola diri dan lingkungan;
b) kesadaran dan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan alam, sosial, dan
budaya.
Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia Fase A Kelas I dan II
Elemen Capaian Pembelajaran
Menyimak Peserta didik mampu bersikap menjadi pendengar yang penuh
perhatian. Peserta didik menunjukkan minat pada tuturan yang
didengar serta mampu memahami pesan lisan dan informasi dari
media audio, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar),
instruksi lisan, dan percakapan yang berkaitan dengan tujuan
berkomunikasi.
Membaca dan Peserta didik mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang
Memirsa menunjukkan minat terhadap teks yang dibaca atau dipirsa. Peserta
didik mampu membaca kata-kata yang dikenalinya sehari-hari
dengan fasih. Peserta didik mampu memahami informasi dari bacaan
dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan, narasi
imajinatif, dan puisi anak. Peserta didik mampu memaknai kosakata
baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa dengan bantuan
ilustrasi.
Berbicara dan Peserta didik mampu berbicara dengan santun tentang beragam topik
Mempresentasikan yang dikenali menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai
konteks. Peserta didik mampu merespons dengan bertanya tentang
sesuatu, menjawab, dan menanggapi komentar orang lain (teman,

65
guru, dan orang dewasa) dengan baik dan santun dalam suatu
percakapan. Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan secara
lisan dengan atau tanpa bantuan gambar/ilustrasi.
Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu isi informasi yang
dibaca atau didengar; dan menceritakan kembali teks narasi yang
dibacakan atau dibaca dengan topik diri dan lingkungan.
Menulis Peserta didik mampu menunjukkan keterampilan menulis permulaan
dengan benar (cara memegang alat tulis, jarak mata dengan buku,
menebalkan garis/huruf, dll.) di atas kertas dan/atau melalui media
digital. Peserta didik mengembangkan tulisan tangan yang semakin
baik.
Peserta didik mampu menulis teks deskripsi dengan beberapa kalimat
sederhana, menulis teks rekon tentang pengalaman diri, menulis
kembali narasi berdasarkan teks fiksi yang dibaca atau didengar,
menulis teks prosedur tentang kehidupan sehari-hari, dan menulis
teks eksposisi tentang kehidupan sehari- hari.

Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia Fase B Kelas IV


Elemen Capaian Pembelajaran
Menyimak Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu pesan
lisan, informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan
dan/atau didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan
berkomunikasi. Peserta didik mampu memahami dan memaknai teks
narasi yang dibacakan atau dari media audio.
Membaca dan Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang
Memirsa kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk cetak
atau elektronik. Peserta didik mampu membaca kata-kata baru dengan
pola kombinasi huruf yang telah dikenalinya dengan fasih. Peserta
didik mampu memahami ide pokok dan ide pendukung pada teks
informatif. Peserta didik mampu menjelaskan hal-hal yang dihadapi
oleh tokoh cerita pada teks narasi. Peserta didik mampu memaknai
kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai
dengan topik.

66
Berbicara dan Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata dan sikap
Mempresentasikan tubuh/gestur yang santun, menggunakan volume dan intonasi yang
tepat sesuai konteks. Peserta didik mengajukan dan menanggapi
pertanyaan, jawaban, pernyataan, penjelasan dalam suatu percakapan
dan diskusi dengan aktif. Peserta didik mampu mengungkapkan
gagasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan mematuhi tata
caranya. Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu informasi
yang dibaca atau didengar dari teks narasi dengan topik yang
beraneka ragam.
Menulis Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks deskripsi, teks rekon,
teks prosedur, dan teks eksposisi dengan rangkaian kalimat yang
beragam, informasi yang rinci dan akurat dengan topik yang
beragam. Peserta didik terampil menulis tegak bersambung.

Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia Fase B Kelas V


Elemen Capaian Pembelajaran
Menyimak Peserta didik mampu menganalisis informasi berupa fakta, prosedur
dengan mengidentifikasikan ciri objek dan urutan proses kejadian
dan nilai-nilai dari berbagai jenis teks informatif dan fiksi yang
disajikan dalam bentuk lisan, teks aural (teks yang dibacakan) dan
audio.
Membaca dan Peserta didik mampu membaca kata-kata dengan berbagai pola
Memirsa kombinasi huruf dengan fasih dan indah serta memahami informasi
dan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, literal, konotatif,
dan kiasan untuk mengidentifikasi objek, fenomena, dan karakter.
Peserta didik mampu mengidentifikasi ide pokok dari teks deskripsi,
narasi dan eksposisi, serta nilai-nilai yang terkandung dalam teks
sastra (prosa dan pantun, puisi) dari teks dan/atau audiovisual.
Berbicara dan Peserta didik mampu menyampaikan informasi secara lisan untuk
Mempresentasikan tujuan menghibur dan meyakinkan mitra tutur sesuai kaidah dan
konteks. Menggunakan kosakata baru yang memiliki makna
denotatif, konotatif, dan kiasan; pilihan kata yang tepat sesuai dengan
norma budaya; menyampaikan informasi dengan fasih dan santun.
Peserta didik menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi

67
(dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam
bentuk prosa dan puisi dengan penggunaan kosakata secara kreatif.
Peserta didik mempresentasikan gagasan, hasil pengamatan, dan
pengalaman dengan logis, sistematis, efektif, kreatif, dan kritis;
mempresentasikan imajinasi secara kreatif.
Menulis Peserta didik mampu menulis teks eksplanasi, laporan, dan eksposisi
persuasif dari gagasan, hasil pengamatan, pengalaman, dan imajinasi;
menjelaskan hubungan kausalitas, serta menuangkan hasil
pengamatan untuk meyakinkan pembaca. Peserta didik mampu
menggunakan kaidah kebahasaan dan kesastraan untuk menulis teks
sesuai dengan konteks dan norma budaya; menggunakan kosakata
baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta
didik menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri
sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk prosa
dan puisi dengan penggunaan kosakata secara kreatif.

d) Matematika
Mata Pelajaran Matematika diorganisasikan dalam lingkup lima elemen konten dan
lima elemen proses.
1. Elemen konten dalam Mata Pelajaran Matematika terkait dengan pandangan bahwa
matematika sebagai materi pembelajaran (subject matter) yang harus dipahami peserta
didik. Pemahaman matematis terkait erat dengan pembentukan alur pemahaman
terhadap materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan
relasi yang bersifat formal-universal.
2. Elemen proses dalam mata pelajaran Matematika terkait dengan pandangan bahwa
matematika sebagai alat konseptual untuk mengonstruksi dan merekonstruksi materi
pembelajaran matematika berupa aktivitas mental yang membentuk alur berpikir dan
alur pemahaman yang dapat mengembangkan kecakapan- kecakapan.

Capaian Pembelajaran Matematika Fase A Kelas I dan II


Elemen Capaian Pembelajaran
Bilangan Peserta didik menunjukkan pemahaman dan memiliki intuisi bilangan
(number sense) pada bilangan cacah sampai 100, mereka dapat
membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan,

68
mengurutkan, serta melakukan komposisi (menyusun) dan
dekomposisi (mengurai) bilangan.
Peserta didik dapat melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan
menggunakan benda-benda konkret yang banyaknya sampai 20.
Peserta didik menunjukkan pemahaman pecahan sebagai bagian dari
keseluruhan melalui konteks membagi sebuah benda atau kumpulan
benda sama banyak, pecahan yang diperkenalkan adalah setengah dan
seperempat.
Aljabar Peserta didik dapat menunjukan pemahaman makna simbol
matematika "=" dalam suatu kalimat matematika yang terkait dengan
penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai 20
menggunakan gambar.
Peserta didik dapat mengenali, meniru, dan melanjutkan pola bukan
bilangan (misalnya, gambar, warna, suara)
Pengukuran Peserta didik dapat membandingkan panjang dan berat benda secara
langsung, dan membandingkan durasi waktu. Mereks dapat
mengukur dan mengestimasi panjang benda menggunakan satuan
tidak baku.
Geometri Peserta didik dapat mengenal berbagai bangun datar (segitiga,
segiempat, segibanyak, lingkaran) dan bangun ruang (balok, kubus,
kerucut, dan bola). Mereka dapat menyusun (komposisi) dan
mengurai (dekomposisi) suatu bangun datar (segitiga, segiempat, dan
segibanyak). Peserta didik juga dapat menentukan posisi benda
terhadap benda lain (kanan, kiri, depan belakang).
Analisis Data dan Peserta didik dapat mengurutkan, menyortir, mengelompokkan,
Peluang membandingkan, dan menyajikan data dari banyak benda dengan
menggunakan turus dan piktogram paling banyak 4 kategori.

Capaian Pembelajaran Matematika Fase B Kelas IV


Elemen Capaian Pembelajaran
Bilangan Pada akhir fase B, peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi
bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 10.000. Mereka
dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan,
mengurutkan, menggunakan nilai tempat, melakukan komposisi dan

69
dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan
masalah berkaitan dengan uang menggunakan ribuan sebagai satuan.
Peserta didik dapat melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan
bilangan cacah sampai 1.000. Mereka dapat melakukan operasi
perkalian dan pembagian bilangan cacah sampai 100 menggunakan
benda-benda konkret, gambar dan simbol matematika. Mereka juga
dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan kelipatan dan faktor.
Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan antar-pecahan
dengan pembilang satu dan antar-pecahan dengan penyebut yang
sama. Mereka dapat mengenali pecahan senilai menggunakan
gambar dan simbol matematika.
Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number
sense) pada bilangan desimal. Mereka dapat menyatakan pecahan
desimal persepuluhan dan perseratusan, serta menghubungkan
pecahan desimal perseratusan dengan konsep persen.
Aljabar Peserta didik dapat mengisi nilai yang belum diketahui dalam sebuah
kalimat matematika yang berkaitan dengan penjumlahan dan
pengurangan pada bilangan cacah sampai 100 (contoh: 10 + … = 19,
19 - … = 10)
Peserta didik dapat mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan
pola gambar atau obyek sederhana dan pola bilangan membesar dan
mengecil yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan pada
bilangan cacah sampai 100.
Pengukuran Peserta didik dapat mengukur panjang dan berat benda menggunakan
satuan baku. Mereka dapat menentukan hubungan antar-satuan baku
panjang (cm, m). Mereka dapat mengukur dan mengestimasi luas dan
volume menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku berupa
bilangan cacah.
Geometri Peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun
datar (segiempat, segitiga, segibanyak). Mereka dapat menyusun
(komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar
dengan lebih dari satu cara jika memungkinkan.
Analisis Data dan Peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan, menyajikan,
Peluang menganalisis dan menginterpretasi data dalam bentuk tabel, diagram

70
gambar, piktogram, dan diagram batang (skala satu
satuan).

Capaian Pembelajaran Matematika Fase C Kelas V


Elemen Capaian Pembelajaran
Bilangan Pada akhir fase C, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan
intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai
1.000.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai
tempat, membandingkan, mengurutkan, melakukan komposisi dan
dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan uang.
Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian bilangan cacah sampai 100.000. Mereka
juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan
FPB.
Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan berbagai
pecahan termasuk pecahan campuran, melakukan operasi
penjumlahan dan pengurangan pecahan, serta melakukan operasi
perkalian dan pembagian pecahan dengan bilangan asli. Mereka
dapat mengubah pecahan menjadi desimal, serta membandingkan dan
mengurutkan bilangan desimal (satu angka di belakang koma)
Aljabar Pada akhir fase C, peserta didik dapat mengisi nilai yang belum
diketahui dalam sebuah kalimat matematika yang berkaitan dengan
penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian pada bilangan
cacah sampai 1000 (contoh : 10 x … = 900, dan 900 : … = 10)
Peserta didik dapat mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan
pola bilangan membesar dan mengecil yang melibatkan perkalian dan
pembagian. Mereka dapat bernalar secara proporsional untuk
menyelesaikan masalah sehari-hari dengan rasio satuan. Mereka
dapat menggunakan operasi perkalian dan pembagian dalam
menyelesaikan masalah sehari-hari yang terkait dengan proporsi.
Pengukuran Pada akhir fase C, peserta didik dapat menentukan keliling dan luas
berbagai bentuk bangun datar (segitiga, segiempat, dan segibanyak)
serta gabungannya. Mereka dapat menghitung durasi waktu dan

71
mengukur besar sudut.
Geometri Pada akhir fase C, peserta didik dapat mengonstruksi dan mengurai
bangun ruang (kubus, balok, dan gabungannya) dan mengenali
visualisasi spasial (bagian depan, atas, dan samping). Mereka dapat
membandingkan karakteristik antar bangun datar dan antar bangun
ruang. Mereka dapat menentukan lokasi pada peta yang
menggunakan sistem berpetak.
Analisis Data dan Pada akhir fase C, peserta didik dapat mengurutkan,
Peluang membandingkan, menyajikan, dan menganalisis data banyak benda
dan data hasil pengukuran dalam bentuk gambar, piktogram, diagram
batang, dan tabel frekuensi untuk mendapatkan informasi. Mereka
dapat menentukan kejadian dengan kemungkinan yang lebih besar
dalam suatu percobaan acak.

e) Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)


Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan juga senantiasa mengalami
perkembangan. Apa yang kita ketahui sebagai sebuah kebenaran ilmiah di masa lampau
boleh jadi mengalami pergeseran di masa kini maupun masa depan. Itu sebabnya ilmu
pengetahuan bersifat dinamis dan merupakan sebuah upaya terus menerus yang dilakukan
oleh manusia untuk mengungkap kebenaran dan memanfaatkannya untuk kehidupan
(Sammel, 2014).
Daya dukung alam dalam memenuhi kebutuhan manusia dari waktu ke waktu juga
semakin berkurang. Pertambahan populasi manusia yang terjadi secara eksponensial juga
memicu banyaknya permasalahan yang dihadapi. Seringkali permasalahan yang muncul
tidak dapat diselesaikan dengan melihat dari satu sudut pandang: keilmuan alam atau dari
sudut pandang ilmu sosial saja, melainkan dibutuhkan pendekatan yang lebih holistik
yang meliputi berbagai lintas disiplin ilmu (Yanitsky, 2017). Untuk memberikan
pemahaman ini kepada peserta didik, pembelajaran ilmu pengetahuan alam dan ilmu
pengetahuan sosial perlu dipadukan menjadi satu kesatuan yang kemudian kita sebut
dengan istilah IPAS. Dalam pembelajaran IPAS, ada 2 elemen utama yakni pemahaman
IPAS (sains dan sosial), dan keterampilan Proses.

72
Capaian Pembelajaran IPAS Fase B Kelas IV
Elemen Capaian Pembelajaran
Pemahaman IPAS Peserta didik menganalisis hubungan antara bentuk serta fungsi
(sains dan sosial) bagian tubuh pada manusia (pancaindra). Peserta didik dapat
membuat simulasi menggunakan bagan/alat bantu sederhana tentang
siklus hidup makhluk hidup. Peserta didik dapat mengidentifikasi
masalah yang berkaitan dengan pelestarian sumber daya alam di
lingkungan sekitarnya dan kaitannya dengan upaya pelestarian
makhluk hidup.
Peserta didik mengidentifikasi proses perubahan wujud zat dan
perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik
mengidentifikasi sumber dan bentuk energi serta menjelaskan proses
perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari (contoh: energi
kalor, listrik, bunyi, cahaya). Peserta didik memanfaatkan gejala
kemagnetan dalam kehidupan sehari-hari, mendemonstrasikan
berbagai jenis gaya dan pengaruhnya terhadap arah, gerak dan bentuk
benda. Peserta didik mendeskripsikan terjadinya siklus air dan
kaitannya dengan upaya menjaga ketersediaan air.
Di akhir fase ini, peserta didik menjelaskan tugas, peran, dan
tanggung jawab sebagai warga sekolah serta mendeskripsikan
bagaimana interaksi sosial yang terjadi di sekitar tempat tinggal dan
sekolah. Peserta didik mengidentifikasi ragam bentang alam dan
keterkaitannya dengan profesi masyarakat.
Peserta didik mampu menunjukkan letak kota/kabupaten dan provinsi
tempat tinggalnya pada peta konvensional/digital. Peserta didik
mendeskripsikan keanekaragaman hayati, keragaman budaya,
kearifan lokal dan upaya pelestariannya.
Peserta didik mengenal keragaman budaya, kearifan lokal, sejarah
(baik tokoh maupun periodisasinya) di provinsi tempat tinggalnya
serta menghubungkan dengan konteks kehidupan saat ini. Peserta
didik mampu membedakan antara kebutuhan dan keinginan,
mengenal nilai mata uang dan mendemonstrasikan bagaimana uang
digunakan untuk mendapatkan nilai manfaat/ memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari.

73
Keterampilan proses 1. Mengamati
Di akhir fase ini, peserta didik mengamati fenomena dan peristiwa
secara sederhana dengan menggunakan pancaindra dan dapat
mencatat hasil pengamatannya.
2. Mempertanyakan dan memprediksi
Dengan menggunakan panduan, peserta didik mengidentifikasi
pertanyaan yang dapat diselidiki secara ilmiah dan membuat
prediksi berdasarkan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya.
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan dengan panduan,
peserta didik membuat rencana dan melakukan langkah-langkah
operasional untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Menggunakan
alat dan bahan yang sesuai dengan mengutamakan keselamatan.
Peserta didik menggunakan alat bantu pengukuran untuk
mendapatkan data yang akurat.
4. Memproses, menganalisis data dan informasi mengorganisasikan
data dalam bentuk tabel dan grafik sederhana untuk menyajikan data
dan mengidentifikasi pola. Peserta didik membandingkan antara hasil
pengamatan dengan prediksi dan memberikan alasan yang bersifat
ilmiah.
5. Mengevaluasi dan refleksi
Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori yang
ada. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan.
6. Mengomunikasikan hasil
Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara lisan dan tertulis dalam
berbagai format.

Capaian Pembelajaran IPAS Fase C Kelas V


Elemen Capaian Pembelajaran
Pemahaman IPAS Peserta didik melakukan simulasi dengan menggunakan
(sains dan sosial) gambar/bagan/alat/media sederhana tentang sistem organ tubuh
manusia (sistem pernafasan/pencernaan/peredaran darah) yang
dikaitkan dengan cara menjaga kesehatan organ tubuhnya dengan
benar. Peserta didik menyelidiki bagaimana hubungan saling
ketergantungan antar komponen biotik-

74
abiotik dapat memengaruhi kestabilan suatu ekosistem di lingkungan
sekitarnya. Berdasarkan pemahamannya terhadap konsep gelombang
(bunyi dan cahaya) peserta didik mendemonstrasikan bagaimana
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik
mendeskripsikan adanya ancaman krisis energi yang dapat terjadi
serta mengusulkan upaya-upaya individu maupun kolektif yang dapat
dilakukan untuk menghemat penggunaan energi dan serta penemuan
sumber energi alternatif yang dapat digunakan menggunakan sumber
daya yang ada di sekitarnya. Peserta didik mendemonstrasikan
bagaimana sistem tata surya bekerja dan kaitannya dengan gerak
rotasi dan revolusi bumi. Peserta didik merefleksikan bagaimana
perubahan kondisi alam di permukaan bumi terjadi akibat faktor alam
maupun perbuatan manusia, mengidentifikasi pola hidup yang
menyebabkan terjadinya permasalahan lingkungan serta memprediksi
dampaknya terhadap kondisi sosial kemasyarakatan, ekonomi. Di
akhir fase ini peserta didik menggunakan peta konvensional/digital
untuk mengenal letak dan kondisi geografis negara Indonesia. Peserta
didik mengenal keragaman budaya nasional yang dikaitkan dengan
konteks kebhinekaan. Peserta didik menceritakan perjuangan bangsa
Indonesia dalam melawan imperialisme, merefleksikan perjuangan
para pahlawan dalam upaya merebut dan mempertahankan
kemerdekaan serta meneladani perjuangan pahlawan dalam tindakan
nyata sehari-hari. Di akhir fase ini, peserta didik mengenal berbagai
macam kegiatan ekonomi masyarakat dan ekonomi kreatif di
lingkungan sekitar. Dengan penuh kesadaran, peserta didik
melakukan suatu tindakan atau mengambil suatu keputusan yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari berdasarkan pemahamannya
terhadap kekayaan kearifan lokal yang berlaku di wilayahnya serta
nilai-nilai ilmiah dari kearifan lokal tersebut.
Keterampilan proses 1. Mengamati Pada akhir fase C, peserta didik mengamati fenomena
dan peristiwa secara sederhana dengan menggunakan panca indra,
mencatat hasil pengamatannya, serta mencari persamaan dan
perbedaannya.
2. Mempertanyakan dan memprediksi Dengan panduan, peserta

75
didik dapat mengajukan pertanyaan lebih lanjut untuk
memperjelas hasil pengamatan dan membuat prediksi tentang
penyelidikan ilmiah.
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan Secara mandiri,
peserta didik merencanakan dan melakukan langkah-langkah
operasional untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.
Menggunakan alat dan bahan yang sesuai dengan mengutamakan
keselamatan. Peserta didik menggunakan alat bantu pengukuran
untuk mendapatkan data yang akurat.
4. Memproses, menganalisis data dan informasi Menyajikan data
dalam bentuk tabel atau grafik serta menjelaskan hasil
pengamatan dan pola atau hubungan pada data secara digital atau
non digital. Membandingkan data dengan prediksi dan
menggunakannya sebagai bukti dalam menyusun penjelasan
ilmiah.
5. Mengevaluasi dan refleksi Mengevaluasi kesimpulan melalui
perbandingan dengan teori yang ada. Merefleksikan proses
investigasi, termasuk merefleksikan validitas suatu tes.
6. Mengomunikasikan hasil Mengomunikasikan hasil penyelidikan
secara utuh yang ditunjang dengan argumen, bahasa, serta
konvensi sains yang umum sesuai format yang ditentukan.

f) Seni Budaya - Seni Rupa


Karakteristik Mata Pelajaran Seni Rupa yaitu:
1. Pembelajaran berpusat pada peserta didik; dimana mereka memiliki ruang kreativitas
untuk menemukan gagasan dan caranya sendiri dalam berkarya, sesuai dengan
kemampuan, minat, bakat dan kecepatan belajarnya masing-masing.
2. Pembelajaran melalui pengalaman mengamati, mencipta, menikmati, mengetahui,
memahami, bersimpati, berempati, peduli dan toleransi terhadap beragam nilai,
budaya, proses dan karya.
3. Pembelajaran yang menyenangkan, bermakna, relevan, dan mengembangkan
keterampilan bekerja dan berpikir artistik bagi kehidupan sehari-hari.
4. Pembelajaran seni rupa merayakan keunikan individu dan bersifat khas/kontekstual
sesuai potensi yang dimiliki peserta didik, satuan pendidikan dan daerahnya.

76
5. Pembelajaran seni rupa terhubung erat dengan aspek seni maupun bidang ilmu lainnya
dan mendorong kolaborasi interdisipliner.
6. Pembelajaran seni rupa memiliki dampak bagi diri peserta didik dan lingkungannya.
Kesadaran akan dampak sebuah karya akan mendorong terbentuknya sikap
bertanggung jawab.
Landasan Pembelajaran Seni Rupa memiliki lima elemen/domain yang mandiri dan
berjalan beriringan sebagai kesatuan yang saling mempengaruhi dan mendukung. Setiap
elemen bukan sebuah urutan atau prasyarat dari elemen lainnya.

Capaian Pembelajaran Seni Rupa Fase A Kelas I & II


Elemen Capaian Pembelajaran
Mengalami Peserta didik mampu mengamati, mengenal, merekam, dan
menuangkan pengalamannya secara visual sesuai tahap
perkembangan seni rupa tahap prabagan dengan bentuk-bentuk dasar
geometris. Peserta didik mengeksplorasi alat dan bahan dasar dalam
berkarya seperti kertas, alat menggambar, mewarnai, membentuk,
memotong, dan merekat.
Menciptakan Peserta didik mampu menciptakan karya dengan mengeksplorasi dan
menggunakan elemen seni rupa berupa garis, bentuk, tekstur, ruang,
dan warna secara visual sesuai tahap perkembangan seni rupa anak
tahap prabagan dimana peserta didik telah menggunakan bentuk-
bentuk dasar geometris untuk memberi kesan objek dari dunia
sekitarnya.

Merefleksikan Peserta didik mampu mengenali dan menceritakan karya yang


diciptakannya.
Berpikir dan Bekerja Peserta didik mampu mengenali dan membiasakan diri dengan
Artistik berbagai prosedur dasar sederhana untuk berkarya dengan aneka
pilihan media yang tersedia di sekitar. Peserta didik mengetahui dan
memahami faktor keselamatan dalam bekerja.
Berdampak Peserta didik mampu menciptakan karya sendiri yang sesuai dengan
perasaan atau minatnya.

77
Capaian Pembelajaran Seni Rupa Fase B Kelas IV
Elemen Capaian Pembelajaran
Mengalami Peserta didik mampu mengamati, mengenal, merekam, dan
menuangkan pengalamannya secara visual sesuai tahap
perkembangan seni rupa masa bagan. Peserta didik mengenali dan
dapat menggunakan alat, bahan dan prosedur dasar dalam
menggambar, mewarnai, membentuk, memotong dan merekat
Menciptakan Peserta didik mampu menciptakan karya dengan bimbingan guru atau
dengan mengeksplorasi dan menggunakan elemen seni rupa berupa
garis, bentuk, tekstur, ruang, dan warna secara visual sesuai tahap
perkembangan seni rupa anak tahap masa bagan, dimana peserta
didik telah menggunakan bentuk- bentuk dasar geometris untuk
memberi kesan objek dari dunia sekitarnya. Sehingga mampu
menciptakan karya 2 atau 3 dimensi sesuai dengan tahap
perkembangannya.
Merefleksikan Peserta didik mampu mengenali dan menceritakan karya yang
diciptakannya.
Berpikir dan Bekerja Peserta didik mampu mengenali dan membiasakan diri dengan
Artistik berbagai prosedur dasar sederhana untuk berkarya dengan aneka
pilihan media yang tersedia di sekitar. Peserta didik mengetahui dan
memahami faktor keselamatan dalam bekerja.
Berdampak Peserta didik mampu menciptakan karya sendiri yang sesuai dengan
perasaan atau minatnya.

Capaian Pembelajaran Seni Rupa Fase C Kelas V


Elemen Capaian Pembelajaran
Mengalami Pada akhir fase C, peserta didik mampu mengamati, mengenal,
merekam dan menuangkan pengalaman kesehariannya secara visual
dengan menggunakan garis pijak dan proporsi. Peserta didik terbiasa
menggunakan alat, bahan dan prosedur dasar yang tepat dalam
menggambar, mewarnai, membentuk, memotong, dan merekat.
Menciptakan Pada akhir fase C, peserta didik mampu menciptakan karya 2 atau 3
dimensi dengan mengeksplorasi, menggunakan dan menggabungkan
elemen seni rupa berupa garis, bentuk, tekstur dan ruang. Peserta

78
didik mulai menggunakan garis horizon dalam karya 2 dimensi.
Selain itu, peserta didik mulai menerapkan keseimbangan dan
irama/ritme dalam warna, garis atau bentuk dalam karyanya.
Merefleksikan Pada akhir fase C, peserta didik mampu mengenali dan menceritakan
fokus dari karya yang diciptakan atau dilihatnya (dari teman sekelas
karya seni dari orang lain atau era atau budaya tertentu) serta
pengalaman dan perasaannya mengenai karya tersebut.
Berpikir dan Bekerja Pada akhir fase C, peserta didik secara mandiri secara mandiri
Artistik menggunakan berbagai prosedur dasar sederhana untuk berkarya
dengan aneka pilihan media yang tersedia di sekitar. Peserta didik
mulai mengenal alternatif bahan, alat atau prosedur dasar dasar dalam
menggambar, mewarnai, membentuk, memotong, dan merekat.
Peserta didik mengetahui, memahami dan konsisten mengutamakan
faktor keselamatan dalam bekerja.
Berdampak Pada akhir fase C, peserta didik mampu menciptakan karya sendiri
yang sesuai dengan perasaan, minat atau konteks lingkungannya.

g) Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK)


Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan sebagai sebuah bidang kajian memiliki
karakteristik:
1. Diorientasikan pada pembentukan peserta didik yang terliterasi secara jasmani dan
mampu menerapkannya dalam kehidupan nyata sepanjang hayat.
2. Melibatkan peserta didik dalam pengalaman langsung, riil, dan otentik untuk
meningkatkan kreativitas, penalaran kritis, kolaborasi, dan keterampilan
berkomunikasi, serta berfikir ke tingkat yang lebih tinggi melalui aktivitas jasmani.
3. Mempertimbangkan karakteristik peserta didik, tugas gerak (movement task), dan
dukungan lingkungan yang berprinsip developmentally appropriate practices (DAP).
4. Penyelenggaraan di sekolah didasari nilai-nilai luhur bangsa untuk membentuk Profil
Pelajar Pancasila.
5. Memuat elemen-elemen keterampilan gerak, pengetahuan gerak, pemanfaatan gerak,
serta pengembangan karakter dan internalisasi nilai-nilai gerak.

79
Capaian Pembelajaran PJOK Fase A Kelas I & II
Elemen Capaian Pembelajaran
Keterampilan Gerak Peserta didik menunjukkan kemampuan dalam menirukan aktivitas
gerak dasar, permainan dan olahraga, aktivitas senam lantai
sederhana, aktivitas gerak berirama, dan aktivitas air yang
disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik peserta didik
(kondisional).
Pengetahuan Gerak Peserta didik mengetahui prosedur dalam melakukan gerak dasar,
permainan dan olahraga, aktivitas senam lantai sederhana, aktivitas
gerak berirama, dan aktivitas olahraga air yang disesuaikan
dengan kemampuan juga karakteristik peserta didik (kondisional).
Pemanfaatan Gerak Peserta didik mengetahui prosedur gerak dasar dan mampu
mempraktikkan latihan pengembangan kebugaran jasmani untuk
kesehatan dan menunjukkan kemampuan dalam mengenali nama dan
fungsi tubuh dan anggota tubuh, menjaga kebersihan diri dan
lingkungan yang disesuaikan dengan kemampuan juga karakteristik
peserta didik.
Pengembangan Peserta didik menunjukkan perilaku bertanggung jawab dalam
Karakter menyimak arahan dan umpan balik yang diberikan guru serta mulai
dapat menghormati orang lain yang disesuaikan dengan kemampuan
dan karakteristik peserta didik.
Nilai-Nilai Gerak Peserta didik mengenali ragam aktivitas jasmani yang dapat
digunakan untuk menjaga kesehatan, sekaligus merasakan adanya
keberhasilan dalam tantangan dan sebagai wahana dalam
mengekspresikan diri ketika berinteraksi sosial yang disesuaikan
dengan kemampuan dan karakteristik peserta didik

Capaian Pembelajaran PJOK Fase B Kelas IV


Elemen Capaian Pembelajaran
Keterampilan Gerak Peserta didik menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan
variasi dan kombinasi aktivitas pola gerak dasar, permainan dan
olahraga, aktivitas senam lantai sederhana, aktivitas gerak berirama,
dan aktivitas olahraga air yang disesuaikan dengan kemampuan juga
karakteristik peserta didik (kondisional).

80
Pengetahuan Gerak Peserta didik memahami prosedur variasi dan kombinasi pola gerak
dasar, permainan dan olahraga, aktivitas senam lantai sederhana,
aktivitas gerak berirama, dan aktivitas olahraga air yang disesuaikan
dengan kemampuan juga
karakteristik peserta didik (kondisional).
Pemanfaatan Gerak Peserta didik dapat memahami prosedur dan mempraktikkan latihan
pengembangan kebugaran jasmani, menunjukkan kemampuan dalam
menerapkan pola hidup sehat (perlunya aktivitas jasmani, istirahat,
pengisian waktu luang, serta memilih makanan bergizi dan
seimbang). Peserta didik juga dapat menunjukkan kemampuan dalam
menerapkan konsep pemeliharaan kebersihan dan kesehatan alat
reproduksi, serta kesehatan diri dan orang lain dari penyakit menular
dan tidak menular sesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik
peserta didik.
Pengembangan Peserta didik dapat menunjukkan perilaku bertanggung jawab untuk
Karakter belajar mengarahkan diri dalam proses pembelajaran serta menerima
dan mengimplementasikan arahan dan umpan balik yang diberikan
guru yang disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik peserta
didik.
Nilai-Nilai Gerak Peserta didik dapat memahami ukuran dan intensitas aktivitas
jasmani (ringan, sedang, dan berat) yang berhubungan dengan
kesehatan, menumbuhkembangkan unsur kegembiraan, tantangan,
percaya diri, serta dapat mengekspresikan diri ketika berinteraksi
sosial yang disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik peserta
didik.

Capaian Pembelajaran PJOK Fase C Kelas V


Elemen Capaian Pembelajaran
Keterampilan Gerak Pada akhir fase C peserta didik dapat menunjukkan kemampuan
dalam mempraktikkan modifikasi berbagai aktivitas pola gerak dasar
dan keterampilan gerak berupa permainan dan olahraga, aktivitas
senam, aktivitas gerak berirama, dan aktivitas permainan dan
olahraga air (kondisional).
Pengetahuan Gerak Pada akhir fase C peserta didik dapat menerapkan konsep dan prinsip

81
modifikasi berbagai aktivitas pola gerak dasar dan keterampilan
gerak berupa permainan dan olahraga, aktivitas senam, aktivitas
gerak berirama, dan aktivitas permainan dan olahraga air
(kondisional).
Pemanfaatan Gerak Pada akhir fase C peserta didik dapat menerapkan konsep dan prinsip
serta mempraktikkan aktivitas untuk pengembangan kebugaran
jasmani terkait kesehatan (physical fittness related health), dan
prosedur pengukurannya untuk mengetahui status kebugaran pribadi.
Pada fase ini, peserta didik juga memiliki pengetahuan
pengembangan pola perilaku hidup sehat berupa bahaya merokok,
meminum minuman keras, dan menyalahgunakan narkotika, zat-zat
aditif (NAPZA) dan obat berbahaya lainnya, serta memiliki
pengetahuan dan kemampuan untuk menghindari cidera dan berbagai
risiko dalam aktivitas jasmani dan olahraga.
Pengembangan Pada akhir fase C peserta didik terlibat secara aktif dalam proses
Karakter pembelajaran yang didasari kesadaran personal dan tanggung jawab
sosial berupa penggunaan alat dan fasilitas pembelajaran, serta
menghargai orang lain. Selain itu peserta didik juga meyakini adanya
interaksi sosial melalui aktivitas jasmani.

h) Muatan Lokal Bahasa Jawa


Pengimplementasian kurikulum merdeka mulok Bahasa Jawa bertujuan agar peserta
didik memiliki kompetensi sebagai berikut:
1. menjaga dan memelihara kelestarian bahasa, sastra, dan aksara Jawa sehingga menjadi
faktor penting untuk peneguhan jati diri daerah;
2. menyelaraskan fungsi bahasa, sastra, dan aksara Jawa dalam kehidupan masyarakat
sejalan dengan arah pembinaan Bahasa Indonesia;
3. mengenali nilai-nilai estetika, etika, moral dan spiritual yang terkandung dalam
budaya Jawa untuk didayagunakan sebagai upaya pembinaan dan pengembangan
kebudayaan nasional; dan mendayagunakan bahasa, sastra, dan aksara Jawa sebagai
wahana untuk pembangunan karakter dan budi pekerti.
Arah pembelajaran bahasa Jawa, adalah untuk (1) menyelaraskankeberadaan bahasa,
sastra, dan aksara Jawa sebagai unsur kebudayaanJawa untuk mewujudkan keadaan
masyarakat yang lebih berbudaya dan (2) menggali nilai-nilai yang terkandung dalam

82
bahasa, sastra, dan aksara Jawa, sebagai bahan masukan untuk pembangunan karakter
dan ketahanan budaya.
Strategi kebijakan pelindungan, pembinaan, dan pengembangan bahasa, sastra, dan
aksara Jawa dilaksanakan melalui upaya di lingkungan pendidikan formal, meliputi: (1)
menyusun dan menyempurnakan kurikulum bahasa dan sastra Jawa sesuai dengan
perkembangan dan kemajuan masyarakat; (2) menyediakan dan mengangkat guru mulok
bahasa Jawa profesional (bersertifikat) sesuai dengan strata pendidikannya; (3)
meningkatkan kualitas guru mulok bahasa Jawa yang profesional melalui pendidikan dan
pelatihan; (4) menyediakan bahan ajar, buku pelajaran, buku bacaan, dan media
pembelajaran bahasa Jawa; (5) meningkatkan kegiatan apresiasi dan kompetisi mengenai
penulisan dan penggunaan bahasa, sastra, dan aksara Jawa; (6) melakukan kegiatan
penelitian dan pengajian terhadap bahasa, sastra, dan aksara Jawa; dan (7) meningkatkan
perhatian dan dukungan terhadap kegiatan transkripsi, dan transliterasi naskah-naskah
sastra Jawa yang memiliki nilai-nilai unggul.
Capaian Pembelajaran Bahasa Jawa Kelas I
Elemen Capaian Pembelajaran
Semester 1
1. Menerima dan menjalankan 1.1 Menerima dan bangga akan anugerah
ajaran agama yang dianutnya. Tuhan Yang Maha Esa berupa Bahasa Jawa
sebagai bahasa Ibu.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, 2.1 Menunjukkan perilaku bertanggung jawab,
tanggung jawab, santun, peduli, dan santun dan percaya diri dalam mengungkapkan
percaya diri dalam berinteraksi keinginan dan pendapat menggunakan bahasa
dengan keluarga, teman, dan guru. Jawa.
2.2. Menunjukkan perilaku berbahasa yang santun
yang ditunjukkan dengan ketepatan penggunaan
ragam bahasa (unggah-ungguh basa).
2.3. Menunjukkan perilaku, tindakan, dan
perbuatan yang mencerminkan kepribadian Jawa.
3. Memahami pengetahuan factual 3.1. Mengenal bunyi bahasa melalui nama-nama
dengan cara mengamati (mendengar, benda sekitar.
melihat, membaca) dan menanya 3.2. Memahami tembang dolanan bertema nasihat.
berdasarkan rasa ingin tahu tentang 3.3. Memahami dongeng yang mengandung
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan ajaran budi pekerti.
kegiatannya, dan benda-benda yang

83
dijumpainya di rumah maupun di
sekolah.

4. Menyajikan pengetahuan faktual 4.1 Mengeja dan menulis huruf, suku kata,
dalam bahasa yang jelas dan logis, dan kata melalui nama-nama benda sekitar.
dalam karya yang estetis, dalam 4.2 Menirukan pengucapan teks tembang
gerakan yang mencerminkan anak dolanan bertema nasihat.
sehat, dan dalam tindakan yang 4.3 Mendongeng dan memperagakan dongeng
mencerminkan perilaku anak (fabel) bertema kejujuran.
beriman dan berakhlak mulia.
Semester 2
1. Memahami pengetahuan faktual 3.1. Memahami tembang dolanan.
dengan cara mengamati (mendengar, 3.2. Memahami dongeng bertema setia kawan.
melihat, membaca) dan menanya 3.3. Mengenal nama anggota tubuh dalam ragam
berdasarkan rasa ingin tahu tentang ngoko dan krama.
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah dan di
sekolah.
2. Menyajikan pengetahuan faktual 4.1. Menirukan pengucapan teks tembang
dalam bahasa yang jelas dan logis, dolanan.
dalam karya yang estetis, dalam 4.2. Mendongeng dan memperagakan dongeng
gerakan yang mencerminkan anak (fabel) bertema setia kawan,
sehat, dan dalam tindakan yang 4.3. Menulis nama-nama anggota tubuh dalam
mencerminkan perilaku anak ragam ngoko dan krama.
beriman dan berakhlak mulia.

Capaian Pembelajaran Bahasa Jawa Kelas II


Elemen Capaian Pembelajaran
Semester 1
1. Menerima dan menjalankan 1.1. Menerima dan bangga akan anugerah Tuhan
ajaran agama yang dianutnya. Yang Maha Esa berupa Bahasa Jawa sebagai
bahasa Ibu.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, 2.1. Menunjukkan perilaku bertanggung jawab,
tanggung jawab, santun, peduli, dan santun

84
percaya diri dalam berinteraksi dan percaya diri dalam mengungkapkan keinginan
dengan keluarga, teman, dan guru. dan pendapat menggunakan bahasa Jawa.
2.2. Menunjukkan perilaku berbahasa yang santun
yang
ditunjukkan dengan ketepatan penggunaan ragam
Bahasa (unggah-ungguh basa).
2.3. Menunjukkan perilaku, tindakan, dan
perbuatan yang mencerminkan kepribadian Jawa.
3. Memahami pengetahuan factual 3.1. Mengenal tokoh Pandawa dan Punakawan.
dengan cara mengamati (mendengar, 3.2. Memahami teks pendek nonsastra tentang
melihat, membaca) dan menanya kegiatan sehari-hari.
berdasarkan rasa ingin tahu tentang 3.3. Mengenal nama instrument gamelan.
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan 3.4. Memahami tembang dolanan bertema
kegiatannya, dan benda-benda yang disiplin.
dijumpainya di rumah maupun di
sekolah.

4. Menyajikan faktual 4.1. Mendeskripsikan tokoh Pandawa secara lisan


pengetahuan
dalam bahasa yang jelas dan logis, dengan ragam ngoko.
dalam karya yang estetis, dalam 4.2. Menceritakan kegiatan sehari-hari secara
gerakan yang mencerminkan anak lisan dengan ragam ngoko.
sehat, dan dalam tindakan yang 4.3. Mendeskripsikan nama gamelan secara lisan
mencerminkan perilaku anak dan tertulis.
beriman dan berakhlak mulia. 4.4. Menceritakan isi tembang dolanan bertema
disiplin, secara lisan atau tulis.
Semester 2
1. Memahami pengetahuan faktual 3.1. Memahami tembang dolanan bertema
dengan cara mengamati (mendengar, kejujuran.
melihat, membaca) dan menanya 3.2. Mengenal cerita 5 (lima) tokoh wayang
berdasarkan rasa ingin tahu tentang Pandawa.
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan 3.3. Memahami dongeng (fabel) bertema tolong
dan kegiatannya, dan benda-benda menolong ragam ngoko.
yang dijumpainya di rumah dan di
sekolah.
2. Menyajikan pengetahuan faktual 4.1. Menceritakan kembali isi tembang dolanan

85
dalam bahasa yang jelas dan logis, bertema
dalam karya yang estetis, dalam kerja sama dalam ragam ngoko.
gerakan yang mencerminkan anak 4.2. Menceritakan kembali cerita tokoh Pandawa
sehat, dan dalam tindakan yang menggunakan ragam ngoko.
mencerminkan perilaku anak 4.3. Menceritakan kembali isi dongeng (fabel)
beriman dan berakhlak mulia. bertema tolong menolong ragam ngoko.

Capaian Pembelajaran Bahasa Jawa Kelas IV


Elemen Capaian Pembelajaran
Semester 1
1. Menerima, menghargai, dan 1.1. Menerima dan bangga akan anugerah Tuhan Yang
menjalankan ajaran agama yang Maha Esa berupa Bahasa Jawa sebagai bahasa Ibu.
dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, 2.1. Menunjukkan perilaku bertanggung jawab,
disiplin, tanggung jawab, santun dan percaya diri dalam mengungkapkan
santun, peduli, dan percaya diri keinginan dan pendapat menggunakan bahasa Jawa.
dalam berinteraksi dengan 2.2. Menunjukkan perilaku berbahasa yang santun
keluarga, teman, tetangga dan yang ditunjukkan dengan ketepatan penggunaan ragam
guru. bahasa (unggah-ungguh basa).
2.3. Menunjukkan perilaku, tindakan, dan perbuatan
yang mencerminkan kepribadian Jawa.
3. Memahami pengetahuan faktual 3.1. Memahami teks geguritan bertema budi
dengan cara mengamati pekerti.
(mendengar, melihat, membaca) 3.2. Memahami cerita wayang tentang tokoh
dan menanya berdasarkan rasa Yudhistira.
ingin tahu tentang dirinya, 3.3. Memahami teks nonsastra tentang tradisi.
makhluk ciptaan Tuhan dan 3.4. Mengenal sandhangan swara (wulu, suku, pepet,
kegiatannya, dan benda-benda taling, taling tarung).
yang dijumpainya di rumah,
sekolah dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan 4.1. Membaca indah teks geguritan dengan lafal dan
faktual dalam bahasa yang jelas, intonasi yang tepat.
logis dan sistematis, dalam 4.2. Menceritakan karakter tokoh wayang
karya yang estetis, dalam menggunakan ragam krama.

86
gerakan yang mencerminkan 4.3. Menceritakan teks nonsastra tentang tradisi
anak sehat, dan dalam tindakan dengan ragam krama.
yang mencerminkan perilaku 4.4. Membaca dan menulis huruf Jawa yang
anak beriman dan berakhlak menggunakan sandhangan swara (wulu, suku, pepet,
mulia. taling, taling tarung).
Semester 2
1. Memahami pengetahuan faktual 3.1. Memahami cerita rakyat (sage).
dengan cara mengamati 3.2. Memahami tembang Gambuh.
[mendengar, melihat, membaca] 3.3. Memahami cerita wayang Pandawa “Bima
dan menanya berdasarkan rasa Bungkus”.
ingin tahu tentang dirinya, 3.4. Mengenal sandhangan panyigeging wanda dan
makhluk ciptaan Tuhan dan sandhangan wyanjana.
kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah,
sekolah dan tempat bermain.
2. Menyajikan pengetahuan 4.1. Menceritakan kembali cerita rakyat yang dibaca.
faktual dalam bahasa yang jelas, 4.2. Menceritakan isi teks tembang Gambuh dalam
logis dan sistematis, dalam ragam krama.
karya yang estetis, dalam 4.3. Menceritakan kembali cerita wayang “Bima
gerakan yang mencerminkan Bungkus” dengan ragam krama.
anak sehat, dan dalam tindakan 4.4. Membaca dan menulis huruf Jawa yang
yang mencerminkan perilaku mengandung sandhangan panyigeging wanda dan
anak beriman dan berakhlak sandhangan wyanjana.
mulia.

Capaian Pembelajaran Bahasa Jawa Kelas V


Elemen Capaian Pembelajaran
Semester 1
1. Menerima, menghargai, dan 1.1. Menerima dan bangga akan anugerah Tuhan Yang
menjalankan ajaran agama yang Maha Esa berupa Bahasa Jawa sebagai bahasa Ibu.
dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, 2.1. Menunjukkan perilaku bertanggung jawab, santun
disiplin, tanggung jawab, dan percaya diri dalam mengungkapkan keinginan dan
santun, peduli, dan percaya diri pendapat menggunakan bahasa Jawa.

87
dalam berinteraksi dengan 2.2. Menunjukkan perilaku berbahasa yang santun
keluarga, teman, tetangga dan yang ditunjukkan dengan ketepatan penggunaan
guru. ragam Bahasa (unggah-ungguh basa).
2.3. Menunjukkan perilaku, tindakan, dan perbuatan
yang mencerminkan kepribadian Jawa.
3. Memahami pengetahuan faktual 3.1. Memahami teks pidato.
dengan cara mengamati 3.2. Memahami teks cerita wayang Pandawa “Karna
(mendengar, melihat, membaca) Madeg Senopati”.
dan menanya berdasarkan rasa 3.3. Memahami teks bacaan deskriptif tentang
ingin tahu tentang dirinya, peristiwa
makhluk ciptaan Tuhan dan alam dalam ragam ngoko.
kegiatannya, dan benda-benda 3.4. Memahami pasangan huruf Jawa (10 pasangan).
yang dijumpainya di rumah,
sekolah dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan 4.1. Membuat dan menyajikan teks pidato sederhana
faktual dan konseptual dalam dengan ragam krama.
bahasa yang jelas, logis dan 4.2. Menyampaikan tanggapan tentang isi cerita
sistematis, dalam karya yang wayang
estetis, dalam gerakan yang “Karna Madeg Senapati” dengan ragam krama.
mencerminkan anak sehat, dan 4.3. Menulis karangan deskriptif tentang peristiwa
dalam tindakan yang alam dengan ragam bahasa ngoko dan
mencerminkan perilaku menyampaikannya secara
anak beriman dan berakhlak lisan dengan membaca nyaring.
mulia. 4.4. Membaca dan menulis kalimat berhuruf Jawa
menggunakan pasangan huruf Jawa (10 pasangan).
Semester 2
1. Memahami pengetahuan factual 3.1. Memahami teks geguritan.
dan konseptual dengan cara 3.2. Memahami cerita legenda.
mengamati dan mencoba 3.3. Memahami teks cerita wayang “Srikandhi Madeg
(mendengar, melihat, membaca) Senapati”.
serta menanya berdasarkan rasa 3.4. Memahami pasangan huruf Jawa (20 pasangan).
ingin tahu secara kritis tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan benda-
benda yang dijumpainya di

88
rumah, sekolah dan tempat
bermain.
2. Menyajikan pengetahuan 4.1. Membaca indah geguritan.
factual dan konseptual dalam 4.2. Menceritakan kembali teks cerita legenda dengan
Bahasa yang jelas, logis dan ragam bahasa krama.
sistematis, dalam karya yang 4.3. Menceritakan kembali teks cerita wayang
estetis dalam gerakan yang “Srikandhi
mencerminkan anak sehat, dan Madeg Senapati” dengan ragam krama.
dalam tindakan yang 4.4. Membaca dan menulis kalimat huruf Jawa
mencerminkan perilaku anak menggunakan pasangan huruf Jawa (20 pasangan).
beriman dan berakhlak mulia.

i) Bahasa Inggris
Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Inggris yaitu:
1. Jenis teks yang diajarkan dalam bahasa Inggris umum beragam, misalnya narasi,
deskripsi, eksposisi, prosedur, argumentasi, diskusi, teks khusus (pesan singkat, iklan),
dan teks otentik. Beragam teks ini disajikan bukan hanya dalam bentuk teks tulisan
saja, tetapi juga teks lisan (monolog atau dialog), teks visual, teks audio, dan teks
multimodal (teks yang mengandung aspek verbal, visual dan audio), baik otentik
maupun teks yang dibuat untuk tujuan pengajaran, baik tunggal maupun teks ganda,
yang diproduksi dalam kertas maupun layar. Hal ini diupayakan untuk memfasilitasi
peserta didik agar terampil menggunakan teknologi (literasi teknologi), sehingga dapat
meningkatkan kemampuan mereka dalam menavigasi informasi digital.
2. Guru dapat menentukan jenis teks yang ingin diajarkan sesuai dengan kondisi di kelas.
Pembelajaran dapat dimulai dari jenis teks yang memuat topik yang sudah dikenal
oleh peserta didik untuk membantu mereka memahami isi teks yang dibacanya dan
kemudian mampu menghasilkan teks jenis tersebut dalam bentuk lisan dan tulisan.
Selanjutnya, guru dapat memperkenalkan peserta didik dengan jenis teks yang baru
diketahui oleh peserta didik. Guru dapat membantu mereka membangun pemahaman
terhadap jenis teks baru tersebut, sehingga peserta didik mampu menghasilkan karya
dalam jenis teks tersebut, baik lisan maupun tulisan. Pemilihan jenis teks juga dapat
disesuaikan dengan kondisi yang sering dialami oleh peserta didik baik di dalam
konteks sekolah, maupun konteks di rumah agar peserta didik memiliki kesempatan
untuk mempelajari dan mempraktikkan teks tersebut dalam kehidupan nyata.

89
3. Proses belajar berfokus pada peserta didik (learner-centred) (Tyler, 1949, 1990), yakni
bahwa proses belajar harus difokuskan pada upaya mengubah perilaku peserta didik
(yang asalnya dari tidak mampu menjadi mampu), dalam menggunakan bahasa Inggris
pada enam keterampilan berbahasa dalam berbagai jenis teks.
4. Pembelajaran bahasa Inggris umum difokuskan pada kemampuan berbahasa peserta
didik sesuai dengan tahapan perkembangan kemampuan berbahasa. Pembelajaran
bahasa Inggris umum mencakup elemen keterampilan reseptif (menyimak, membaca,
dan memirsa), serta keterampilan produktif (berbicara, menulis, dan
mempresentasikan).
Capaian Pembelajaran Bahasa Inggris Fase A Kelas I dan II
Elemen Capaian Pembelajaran
Menyimak – Peserta didik menggunakan bahasa Inggris sederhana untuk
Berbicara berinteraksi dalam situasi sosial dan kelas seperti berkenalan,
memberikan informasi diri, mengucapkan salam dan selamat tinggal.
Mereka merespon instruksi sederhana (dengan bantuan visual)
melalui gerakan tubuh atau menjawab pertanyaan pendek sederhana
dengan kata, frase atau kalimat sederhana. Mereka memahami ide
pokok dari informasi yang disampaikan secara lisan dengan bantuan
visual dan menggunakan kosakata sederhana. Mereka menggunakan
alat bantu visual untuk membantu mereka berkomunikasi.
Membaca – Memirsa Peserta didik merespon secara lisan terhadap teks pendek sederhana
dan familiar, berbentuk teks tulis yang dibacakan oleh guru. Peserta
didik menunjukkan pemahaman teks yang dibacakan atau
gambar/ilustrasi yang diperlihatkan padanya, menggunakan
komunikasi non-verbal.

Capaian Pembelajaran Bahasa Inggris Fase B Kelas IV


Elemen Capaian Pembelajaran
Menyimak – Peserta didik menggunakan Bahasa Inggris untuk berinteraksi dalam
Berbicara lingkup situasi sosial dan kelas yang makin luas, namun masih dapat
diprediksi (rutin) menggunakan kalimat dengan pola yang sesuai
dengan konteks yang dibicarakan. Mereka mengubah/mengganti
sebagian elemen kalimat untuk dapat berpartisipasi dalam rutinitas
kelas dan aktivitas belajar, seperti menyampaikan perasaan,

90
menyampaikan kebutuhan, dan meminta pertolongan. Mereka
memahami ide pokok dari informasi yang disampaikan secara lisan
dengan bantuan visual, serta menggunakan kosakata sederhana.
Mereka mengikuti rangkaian instruksi sederhana yang berkaitan
dengan prosedur kelas dan aktivitas belajar dengan bantuan visual.
Membaca – Memirsa Peserta didik memahami kata-kata yang sering digunakan sehari-hari
dengan bantuan gambar/ilustrasi. Mereka membaca dan memberikan
respon terhadap teks pendek sederhana dan familiar dalam bentuk
tulisan atau digital, termasuk teks visual, multimodal atau interaktif.
Mempresentasikan Peserta didik mengomunikasikan ide dan pengalamannya melalui
gambar dan salinan tulisan. Dengan bantuan guru, mereka
menghasilkan teks deskripsi dan prosedur sederhana menggunakan
kata/frasa sederhana dan gambar. Mereka menulis kosakata
sederhana yang berkaitan dengan lingkungan kelas dan rumah dalam
bahasa Inggris menggunakan ejaan yang diciptakan sendiri oleh anak.

Capaian Pembelajaran Bahasa Inggris Fase C Kelas V


Elemen Capaian Pembelajaran
Menyimak – Pada akhir Fase C, peserta didik menggunakan kalimat dengan pola
Berbicara tertentu dalam bahasa Inggris untuk berinteraksi pada lingkup situasi
sosial dan kelas yang makin luas, namun masih dapat diprediksi atau
bersifat rutin. Mereka mengubah/mengganti sebagian elemen kalimat
untuk dapat berpartisipasi dalam aktivitas belajar, seperti membuat
pertanyaan sederhana, meminta klarifikasi dan meminta izin. Mereka
menggunakan beberapa strategi untuk mengidentifikasi informasi
penting/inti dalam berbagai konteks, seperti meminta pembicara
untuk mengulangi atau berbicara dengan lebih pelan, atau bertanya
arti sebuah kata. Mereka mengikuti rangkaian instruksi sederhana
yang berkaitan dengan prosedur kelas dan aktivitas belajar.
Membaca – Memirsa Pada akhir Fase C, peserta didik memahami kata-kata yang sering
digunakan sehari-hari dan memahami kata-kata baru dengan bantuan
gambar/ilustrasi serta kalimat dalam konteks yang dipahami peserta
didik. Mereka membaca dan memberikan respon terhadap beragam
teks pendek, sederhana dan familiar dalam bentuk tulisan atau digital,

91
termasuk teks visual, multimodal atau interaktif. Mereka menemukan
informasi pada sebuah kalimat dan menjelaskan topik sebuah teks
yang dibaca atau diamatinya.
Mempresentasikan Pada akhir Fase C, peserta didik mengomunikasikan ide dan
pengalamannya melalui salinan tulisan dan tulisan sederhana mereka
sendiri, serta menunjukkan perkembangan pemahaman terhadap
proses menulis. Mereka menunjukkan kesadaran awal bahwa teks
dalam bahasa Inggris ditulis dengan kaidah (konvensi) yang
disesuaikan dengan konteks dan tujuannya. Dengan bantuan guru,
mereka menghasilkan teks deskripsi, cerita, dan prosedur sederhana
menggunakan kalimat dengan pola tertentu dan contoh pada
tingkatan kata dan kalimat sederhana. Mereka menunjukkan
kesadaran atas pentingnya tanda baca dasar dan penggunaan huruf
kapital. Mereka menunjukkan pemahaman terhadap beberapa
hubungan bunyi-huruf dalam bahasa Inggris dan ejaan dari kata-kata
yang umum digunakan. Dalam menulis, mereka menggunakan
kosakata yang berkaitan dengan lingkungan kelas dan rumah, dan
mereka juga menggunakan beberapa strategi dasar seperti menyalin
kata atau frasa dari buku atau daftar kata, menggunakan gambar, dan
bertanya bagaimana cara menuliskan sebuah kata.

2) Kurikulum 2013
a) Karakteristik Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
- Kelas III
KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2
(SIKAP) SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL)
Menerima dan menjalankan ajaran agama 1. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
yang dianutnya tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru

92
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
2. Memahami pengetahuan faktual dengan 1. Menyajikan pengetahuan faktual dalam
(PENGETAHUAN) (KETRAMPILAN)
cara mengamati [mendengar, melihat, bahasa yang jelas dan logis, dalam karya
membaca] dan menanya berdasarkan rasa yang estetis, dalam gerakan yang
ingin tahu tentang dirinya, makhluk mencerminkan anak sehat, dan dalam
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak
benda-benda yang dijumpainya di rumah beriman dan berakhlak mulia
dan di sekolah
- Kelas VI
KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2
(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL)
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai 1. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
ajaran agama yang dianutnya tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru, dan tetangganya serta cinta
tanah air
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETRAMPILAN)
2. Memahami pengetahuan faktual dan 2. Menyajikan pengetahuan faktual dan
konseptual dengan cara mengamati, konseptual dalam bahasa yang jelas,
menanya, dan mencoba berdasarkan rasa sistematis dan logis, dalam karya yang
ingin tentang dirinya, makhluk ciptaan estetis, dalam gerakan yang mencerminkan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda anak sehat, dan dalam tindakan yang
yang dijumpainya di rumah, di sekolah mencerminkan perilaku anak beriman dan
dan tempat bermain berakhlak

b) Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti


- Kelas III
KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2
(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL)
1. Menerima dan menjalankan ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
agama yang dianutnya jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru

93
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETRAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa
dengan cara mengamati [mendengar, yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis,
melihat, membaca] dan menanya dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dan dalam tindakan yang mencerminkan
dirinya, makhluk ciptaan tuhan dan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah

- Kelas VI
KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2
(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL)
1. Menerima, menjalankan, dan 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
menghargai ajaran agama yang jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
dianutnya berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETRAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa
dengan cara mengamati dan yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya
menanya berdasarkan rasa ingin tahu yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan
tentang dirinya, makhluk ciptaan anak sehat, dan dalam tindakan yang
Tuhan dan kegiatannya, dan benda- mencerminkan perilaku anak beriman dan
benda yang dijumpainya di rumah, di berakhlak mulia
sekolah, dan tempat bermain

c) Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti


- Kelas III
KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2
(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL)
1. Menerima dan menjalankan ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
agama yang dianutnya jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan

94
tetangganya
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETRAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa
dengan cara mengamati [mendengar, yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis,
melihat, membaca] dan menanya dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dan dalam tindakan yang mencerminkan
dirinya, makhluk ciptaan tuhan dan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah

- Kelas VI
KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2
(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL)
1. Menerima, menjalankan, dan 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
menghargai ajaran agama yang jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
dianutnya berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETRAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa
dengan cara mengamati dan yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis,
menanya berdasarkan rasa ingin tahu dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,
tentang dirinya, makhluk ciptaan dan dalam tindakan yang mencerminkan
tuhan dan kegiatannya, dan benda- perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
benda yang dijumpainya di rumah, di
sekolah dan tempat bermain

d) Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan


- Kelas III
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2
SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL)
1. Menerima, menjalankan, dan 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
menghargai ajaran agama yang jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam

95
dianutnya berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETRAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa
dengan cara mengamati dan menanya yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis,
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,
dirinya, makhluk ciptaan tuhan dan dan dalam tindakan yang mencerminkan
kegiatannya, dan benda-benda yang perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
dijumpainya di rumah, di sekolah
dan tempat bermain

- Kelas VI
KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2
(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL)
1. Menerima, menjalankan, dan 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
menghargai ajaran agama yang jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
dianutnya berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETRAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa
dengan cara mengamati dan menanya yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis,
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,
dirinya, makhluk ciptaan tuhan dan dan dalam tindakan yang mencerminkan
kegiatannya, dan benda-benda yang perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
dijumpainya di rumah, di sekolah
dan tempat bermain

e) Bahasa Indonesia
- Kelas III
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETRAMPILAN)
1. Memahami pengetahuan factual 2. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa

96
dengan cara mengamati yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis,
(mendengar, melihat, membaca) dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,
dan menanya berdasarkan rasa dan dalam tindakan yang mencerminkan
ingin tahu tentang dirinya, makhluk perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di
rumah dan di sekolah

- Kelas VI
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETRAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual dan 4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual
konseptual dengan cara mengamati, dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan
menanya dan mencoba berdasarkan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan
rasa ingin tahu tentang dirinya, yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
makhluk ciptaan Tuhan dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak
kegiatannya, dan benda- benda yang beriman dan berakhlak mulia
dijumpainya di rumah, di sekolah dan
tempat bermain

f) Matematika
- Kelas III
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETRAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual dengan 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa
cara mengamati (mendengar, melihat, yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis,
membaca) dan menanya berdasarkan dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,
rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk dan dalam tindakan yang mencerminkan
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
benda-benda yang dijumpainya di
rumah dan di sekolah

97
- Kelas VI
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETRAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual dan 4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual
konseptual dengan cara mengamati, dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan
menanya dan mencoba berdasarkan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan
rasa ingin tahu tentang dirinya, yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
makhluk ciptaan Tuhan dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak
kegiatannya, dan benda- benda yang beriman dan berakhlak mulia
dijumpainya di rumah, di sekolah dan
tempat bermain

g) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)


- Kelas VI
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETRAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual dan 4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual
konseptual dengan cara mengamati, dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan
menanya dan mencoba berdasarkan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan
rasa ingin tentang dirinya, makhluk yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak
benda-benda yang dijumpainya di beriman dan berakhlak mulia
rumah, di sekolah dan tempat bermain

h) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)


- Kelas VI
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETRAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual dan 4. Menyajikan pengetahuan faktual dan
konseptual dengan cara mengamati, menanya konseptual dalam bahasa yang jelas,
dan mencoba berdasarkan rasa ingin tentang sistematis, logis dan kritis, dalam karya
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan yang estetis, dalam gerakan yang
kegiatannya, dan benda-benda yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
dijumpainya di rumah, di sekolah dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak

98
tempat bermain beriman dan berakhlak mulia

i) Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan (PJOK)


- Kelas III
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETRAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam
mengamati (mendengar, melihat, membaca) bahasa yang jelas dan logis, dalam karya
dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu yang estetis, dalam gerakan yang
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan mencerminkan anak sehat, dan dalam
kegiatannya, dan benda-benda yang tindakan yang mencerminkan perilaku
dijumpainya di rumah dan di sekolah anak beriman dan berakhlak mulia

- Kelas VI
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETRAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual dan 4. Menyajikan pengetahuan faktual dan
konseptual dengan cara mengamati, menanya konseptual dalam bahasa yang jelas,
dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu sistematis, logis dan kritis, dalam karya
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan yang estetis, dalam gerakan yang
kegiatannya, dan benda- benda yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat tindakan yang mencerminkan perilaku anak
bermain beriman dan berakhlak mulia

j) Seni Budaya dan Prakarya (SBdP)


- Kelas III
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETRAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam
mengamati (mendengar, melihat, membaca) bahasa yang jelas dan logis, dalam karya
dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu yang estetis, dalam gerakan yang
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan mencerminkan anak sehat, dan dalam
kegiatannya, dan benda-benda yang tindakan yang mencerminkan perilaku
dijumpainya di rumah dan di sekolah anak beriman dan berakhlak mulia

99
- Kelas VI
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETRAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual dan 4. Menyajikan pengetahuan faktual dan
konseptual dengan cara mengamati, menanya konseptual dalam bahasa yang jelas,
dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu sistematis, logis dan kritis, dalam karya
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan yang estetis, dalam gerakan yang
kegiatannya, dan benda- benda yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat tindakan yang mencerminkan perilaku anak
bermain beriman dan berakhlak mulia

k) Muatan Lokal Bahasa Jawa


- Kelas III
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
Semester 1
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama 1.1. Menerima dan bangga akan anugerah Tuhan
yang dianutnya. Yang Maha Esa berupa Bahasa Jawa sebagai
bahasa Ibu.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, 2.1. Menunjukkan perilaku bertanggung
tanggung jawab, santun, peduli, dan jawab, santun dan percaya diri dalam
percaya diri dalam berinteraksi dengan mengungkapkan keinginan dan pendapat
keluarga, teman, dan guru. menggunakan bahasa Jawa.
2.2. Menunjukkan perilaku berbahasa yang
santun yang ditunjukkan dengan ketepatan
penggunaan ragam Bahasa (unggah-ungguh
basa).
2.3. Menunjukkan perilaku, tindakan, dan
perbuatan yang mencerminkan kepribadian
Jawa.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan 3.1. Mengenal cerita wayang tentang tokoh
cara mengamati (mendengar, melihat, Pandawa.
membaca) dan menanya berdasarkan 3.2. Memahami teks nonsastra bertema
rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk kepahlawanan.
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan 3.3. Memahami tembang dolanan bertema kerja

100
benda-benda yang dijumpainya di rumah sama.
dan di sekolah. 3.4. Mengenal aksara Jawa legena (10 huruf).
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam 4.1. Mengungkapkan cerita wayang tentang
bahasa yang jelas dan logis, dalam karya tokoh Pandawa dengan ragam ngoko secara
yang estetis, dalam gerakan yang lisan.
mencerminkan anak sehat, dan dalam 4.2. Menceritakan kembali isi teks nonsastra
tindakan yang mencerminkan perilaku bertema kepahlawanan.
anak beriman dan berakhlak mulia. 4.3. Menceritakan isi tembang dolanan.
4.4. Membaca dan menulis aksara Jawa legena
(10 huruf).
Semester 2
1. Memahami pengetahuan faktual dengan 3.1. Memahami tembang macapat Pocung.
cara mengamati (mendengar, melihat, 3.2. Mengapresiasi cerita pengalaman yang
membaca) dan menanya berdasarkan menarik.
rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk 3.3. Memahami tembang dolanan bertema
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan keagungan Tuhan.
benda-benda yang dijumpainya di rumah 3.4. Memahami huruf Jawa legena (lengkap 20
dan di sekolah. huruf).
2. Menyajikan pengetahuan faktual dalam 4.1. Membaca teks naratif tentang budaya
bahasa yang jelas dan logis, dalam karya dengan lafal dan intonasi yang tepat (15 sampai
yang estetis, dalam gerakan yang dengan 20 kalimat).
mencerminkan anak sehat, dan dalam 4.2. Menulis dan menyajikan cerita pengalaman
tindakan yang mencerminkan perilaku yang menarik menggunakan ragam ngoko.
anak beriman dan berakhlak mulia. 4.3. Menulis dan menyajikan cerita tentang
peristiwa alam dengan ragam ngoko.
4.4. Membaca dan menulis kalimat sederhana
berhuruf Jawa legena (lengkap 20 huruf).

- Kelas VI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
Semester 1
1. Menerima, menghargai dan 1.1. Menerima dan bangga akan anugerah Tuhan
menjalankan ajaran agama yang Yang Maha Esa berupa Bahasa Jawa sebagai
dianutnya. bahasa Ibu.

101
1.2. Mensyukuri anugerah Tuhan Yang Maha Esa
berupa bahasa Jawa sebagai jati diri, sarana
mendekatkan diri kepada Sang Pencipta,
menghormati dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, 2.1. Menunjukkan perilaku bertanggung jawab,
tanggung jawab, santun, peduli, percaya santun dan percaya diri dalam mengungkapkan
diri dan cinta tanah air dalam keinginan dan pendapat menggunakan bahasa
berinteraksi dengan keluarga, teman, Jawa.
tetangga dan guru. 2.2. Menunjukkan perilaku berbahasa yang santun
yang ditunjukkan dengan ketepatan penggunaan
ragam bahasa (unggah-ungguh basa).
2.3. Menunjukkan perilaku, tindakan, dan
perbuatan yang mencerminkan kepribadian Jawa.
3. Memahami pengetahuan faktual dan 3.1. Memahami teks deskripsi tentang peristiwa
konseptual dengan cara mengamati dan budaya.
mencoba (mendengar, melihat, 3.2. Memahami teks cerita wayang “Gathutkaca
membaca) serta menanya berdasarkan Gugur”.
rasa ingin tahu secara kritis tentang 3.3. Memahami teks cerita pengalaman yang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan mengesankan.
kegiatannya, dan benda- benda yang 3.4. Memahami tembang kinanthi.
dijumpainya di rumah, sekolah dan
tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan 4.1. Menyampaikan pendapat tentang peristiwa
konseptual dalam bahasa yang jelas, budaya.
logis dan sistematis, dalam karya yang 4.2. Menanggapi nilai-nilai luhur yang terdapat
estetis dalam gerakan yang dalam cerita wayang “Gathutkaca Gugur”.
mencerminkan anak sehat, dan dalam 4.3. Menulis dan menyajikan teks cerita
tindakan yang mencerminkan perilaku pengalaman yang mengesankan.
anak beriman dan berakhlak mulia. 4.4. Membaca dan menulis kalimat berhuruf Jawa
tembang kinanthi yang menggunakan pasangan.
Semester 2
2. Memahami pengetahuan faktual dan 3.1. Memahami isi teks pidato tentang perpisahan
konseptual dengan cara mengamati dan kelas VI.
mencoba (mendengar, melihat, 3.2. Memahami teks percakapan/dialog dengan

102
membaca) serta menanya berdasarkan teman sebaya atau orang tua.
rasa ingin tahu secara kritis tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda- benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah dan
tempat bermain.
3. Menyajikan pengetahuan faktual dan 4.1. Menyusun dan menyajikan teks pidato
konseptual dalam bahasa yang jelas, tentang perpisahan kelas VI.
logis dan sistematis, dalam karya yang 4.2. Menulis dan menyajikan teks percakapan
estetis dalam gerakan yang dengan teman sebaya atau orang tua dengan
mencerminkan anak sehat, dan dalam ragam dan intonasi yang tepat.
tindakan yang mencerminkan perilaku 4.3. Membaca dan menulis teks berhuruf Jawa
anak beriman dan berakhlak mulia. satu paragraf.

B. Rencana Pembelajaran Untuk Lingkup Kelas


1. Rencana Pembelajaran / Modul Ajar Kurikulum Merdeka
Rencana pembelajaran disusun secara rutin untuk memetakan dan merencanakan proses
pembelajaran secara rimci. Rencana pembelajaran merupakan kompas bagi guru dalam
pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran berpusat pada peserta didik yang tetap mengusung
kegiatan pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan memotivasi peserta didik menjadi
pembelajar sepanjang hayat.
Tujuan dari penyusunan rencana pembelajaran adalah sebagai berikut.
1. Pembelajaran menjadi lebih sistematis.
2. Memudahkan analisis keberhasilan belajar peserta didik.
3. Memudahkan guru dalam penyampaian materi ajar.
4. Mengatur pola pembelajaran.
Rencana pembelajaran SD Negeri Sambiroto 02 terdiri dari alur tujuan pembelajaran
(ATP) dan modul ajar yang disusun rutin secara sederhana, aktual dan mudah dipahami
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang akan dicapai sehingga melalui rencananya
seorang guru bisa memastikan seluruh proses pembelajaran bisa efektif dan efisien.
a. Alur Tujuan Pembelajaran
Alur tujuan pembelajaran sebenarnya memiliki fungsi yang serupa dengan apa yang
dikenal selama ini sebagai “silabus”, yaitu untuk perencanaan dan pengaturan
pembelajaran dan asesmen secara garis besar untuk jangka waktu satu tahun. Oleh
karena itu, pendidik dapat menggunakan alur tujuan pembelajaran saja, dan alur tujuan

103
pembelajaran ini dapat diperoleh pendidik dengan: (1) merancang sendiri berdasarkan
CP, (2) mengembangkan dan memodifikasi contoh yang disediakan, ataupun (3)
menggunakan contoh yang disediakan pemerintah.
Bagi pendidik yang merancang alur tujuan pembelajarannya sendiri, tujuan-tujuan
pembelajaran yang telah dikembangkan dalam tahap sebelumnya akan disusun sebagai
satu alur (sequence) yang berurutan secara sistematis, dan logis dari awal hingga akhir
fase. Alur tujuan pembelajaran juga perlu disusun secara linier, satu arah, dan tidak
bercabang, sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari.
Dalam menyusun alur tujuan pembelajaran, ada beberapa prinsip yang perlu
diperhatikan:
1) Tujuan pembelajaran adalah tujuan yang lebih umum bukan tujuan pembelajaran
harian (goals, bukan objectives);
2) Alur tujuan pembelajaran harus tuntas satu fase, tidak terpotong di tengah jalan;
3) Alur tujuan pembelajaran perlu dikembangkan secara kolaboratif, (apabila guru
mengembangkan, maka perlu kolaborasi guru lintas kelas/tingkatan dalam satu
fase. Contoh: kolaborasi antara guru kelas I dan II untuk Fase A;
4) Alur tujuan pembelajaran dikembangkan sesuai karakteristik dan kompetensi yang
dikembangkan setiap mata pelajaran. Oleh karena itu sebaiknya dikembangkan oleh
pakar mata pelajaran, termasuk guru yang mahir dalam mata pelajaran tersebut;
5) Penyusunan alur tujuan pembelajaran tidak perlu lintas fase (kecuali Pendidikan
khusus);
6) Metode penyusunan alur tujuan pembelajaran harus logis, dari kemampuan yang
sederhana ke yang lebih rumit, dapat dipengaruhi oleh karakteristik mata pelajaran,
pendekatan pembelajaran yang digunakan (misal: matematik realistik);
7) Tampilan tujuan pembelajaran diawali dengan alur tujuan pembelajarannya terlebih
dahulu, baru proses berpikirnya (misalnya, menguraikan dari elemen menjadi
tujuan pembelajaran) sebagai lampiran agar lebih sederhana dan langsung ke
intinya untuk guru;
8) Karena alur tujuan pembelajaran yang disediakan Kemendikbudristek merupakan
contoh, maka alur tujuan pembelajaran dapat bernomor/huruf (untuk menunjukkan
urutan dan tuntas penyelesaiannya dalam satu fase);
9) Alur tujuan pembelajaran menjelaskan SATU alur tujuan pembelajaran, tidak
bercabang (tidak meminta guru untuk memilih). Apabila sebenarnya urutannya
dapat berbeda, lebih baik membuat alur tujuan pembelajaran lain sebagai

104
variasinya, urutan/alur perlu jelas sesuai pilihan/keputusan penyusun, dan untuk itu
dapat diberikan nomor atau kode; dan
10) Alur tujuan pembelajaran fokus pada pencapaian CP, bukan profil pelajar Pancasila
dan tidak perlu dilengkapi dengan pendekatan/strategi pembelajaran (pedagogi).
Alur tujuan pembelajaran (ATP) SD Sambiroto 02 dibuat dalam bentuk tabel yang
memuat capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran, materi ajar, kegiatan pembelajaran,
penilaian dan sumber belajar. Alur tujuan pembelajaran disusun untuk menerjemahkan
capaian pembelajaran yang berfungsi mengarahkan guru dalam merencanakan,
mengimplementasi dan mengevaluasi pembelajaran secara keseluruhan sehingga
capaian pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten, terarah dan terukur. Alur
pembelajaran mengurutkan tujuan-tujuan pembelajaran sesuai kebutuhan, meskipun
beberapa tujuan pembelajaran harus menggunakan tahapan tertentu yang meliputi
konten/ materi, keterampilan dan konsep inti untuk mencapai Capaian Pembelajaran
setiap fase dan menjelaskan kedalaman setiap konten.
Di bawah ini adalah ilustrasi pemetaan alur tujuan pembelajaran dalam satu fase.
Setiap kotak tujuan pembelajaran merupakan hasil perumusan tujuan pembelajaran yang
telah dilakukan pada tahap sebelumnya dan alur tujuan pembelajaran adalah tujuan-
tujuan pembelajaran yang telah disusun.
Gambar Ilustrasi Alur Tujuan Pembelajaran

105
b. Tujuan Pembelajaran
Setelah memahami capaian pembelajaran, guru SD Negeri Sambiroto khususnya
kelas I, II, IV, dan V mulai mendapatkan ide-ide tentang apa yang harus dipelajari
peserta didik dalam suatu fase. Pada tahap ini, pendidik mulai mengolah ide tersebut,
menggunakan kata-kata kunci yang telah dikumpulkannya pada tahap sebelumnya,
untuk merumuskan tujuan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran yang dikembangkan ini perlu dicapai peserta didik dalam satu
atau lebih jam pelajaran, hingga akhirnya pada penghujung Fase mereka dapat mencapai
CP. Oleh karena itu, untuk CP dalam satu fase, pendidik perlu mengembangkan
beberapa tujuan pembelajaran. Dalam tahap merumuskan tujuan pembelajaran ini,
pendidik belum mengurutkan tujuan-tujuan tersebut, cukup merancang tujuantujuan
belajar yang lebih operasional dan konkret saja terlebih dahulu. Urutan-urutan tujuan
pembelajaran akan disusun pada tahap berikutnya. Dengan demikian, pendidik dapat
melakukan proses pengembangan rencana pembelajaran langkah demi langkah.
Penulisan tujuan pembelajaran sebaiknya memuat 2 komponen utama, yaitu:
a. Kompetensi, yaitu kemampuan atau keterampilan yang perlu ditunjukkan/
didemonstrasikan oleh peserta didik. Pertanyaan panduan yang dapat digunakan
pendidik, antara lain: secara konkret, kemampuan apa yang perlu peserta didik
tunjukkan? Tahap berpikir apa yang perlu peserta didik tunjukkan?
b. Lingkup materi, yaitu konten dan konsep utama yang perlu dipahami pada akhir
satu unit pembelajaran. Pertanyaan panduan yang dapat digunakan pendidik, antara
lain: hal apa saja yang perlu mereka pelajari dari suatu konsep besar yang
dinyatakan dalam CP? Apakah lingkungan sekitar dan kehidupan peserta didik
dapat digunakan sebagai konteks untuk mempelajari konten dalam Materi ajar
merupakan materi esensial yang telah disusun pada alur tujuan pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran dikemas secara umum sebagai acuan untuk menyusun
rencana pelaksaanaan pembelajaran.
Taksonomi Bloom berguna dalam proses perumusan tujuan pembelajaran di SD
Negeri Sambiroto 02. Namun demikian, Taksonomi Bloom ini telah direvisi seiring
dengan perkembangan hasil-hasil penelitian. Anderson dan Krathwohl (2001)
mengembangkan taksonomi berdasarkan Taksonomi Bloom, dan dinilai lebih relevan
untuk konteks belajar saat ini. Anderson dan Krathwohl mengelompokkan kemampuan
kognitif menjadi tahapan-tahapan berikut ini, dengan urutan dari kemampuan yang
paling dasar ke yang paling tinggi sebagai berikut:

106
c. Modul Ajar
Modul ajar SD Negeri Sambiroto 02 disusun dalam bentuk sederhana dengan
keterbacaan yang baik yang memuat tiga poin utama dalam proses pembelajaran, yaitu
tujuan pembelajaran, aktivitas atau kegiatan pembelajaran dan penilaian. Tujuan
pembelajaran merupakan penerjemahan tujuan capaian pembelajaran yang dapat terukur
pencapaian dan keberhasilannya. Kegiatan pembelajaran disusun dalam langkah-langkah
aktivitas peserta didik yang menarik dan menyiratkan model dan strategi pembelajaran
yang kontekstual dan menarik sesuai diferensiasi karakteristik peserta didik serta mampu
mengakomodir minat bakat peserta didik. Dalam kegiatan pembelajaran pun
diintegrasikan penumbuhan dan penguatan Profil Pelajar Pancasila. Selain itu, dalam
kegiatan pembelajaran disusun prediksi respon peserta didik sehingga menjaga alur
pembelajaran yang tetap terkondisikan dengan baik. Untuk penilaian dilakukan selama
proses pembelajaran dan pasca pembelajaran yang dirancang untuk mengukur
ketercapaian tujuan pembelajaran baik dari dimensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Di akhir bagian modul ajar, terdapat kolom refleksi untuk mengulas
kekurangan dan kelebihan proses pembelajaran untuk perbaikan pembelajaran

107
selanjutnya. Hal ini menunjukkan bagaimana dokumen modul ajar sebagai dokumen yang
hidup dan dinamis.
Modul ajar sekurang-kurangnya yang berisi tujuan, langkah, media pembelajaran,
asesmen, serta informasi dan referensi belajar lainnya yang dapat membantu pendidik
dalam melaksanakan pembelajaran. Satu modul ajar biasanya berisi rancangan
pembelajaran untuk satu tujuan pembelajaran berdasarkan alur tujuan pembelajaran yang
telah disusun. Modul ajar dalam Kurikulum Merdeka ditujukan untuk membantu
pendidik mengajar secara lebih fleksibel dan kontekstual, tidak selalu menggunakan buku
teks pelajaran. Modul ajar dapat menjadi pilihan lain atau alternatif strategi pembelajaran.
Komponen Modul Ajar SD Negeri Sambiroto 02

d. Asesmen
Asesmen adalah aktivitas yang menjadi kesatuan dalam proses pembelajaran.
Asesmen dilakukan untuk mencari bukti ataupun dasar pertimbangan tentang
ketercapaian tujuan pembelajaran. Maka dari itu, pendidik di SD Negeri Sambiroto 02
melakukan asesmen-asesmen berikut ini:
1. Asesmen formatif, yaitu asesmen yang bertujuan untuk memberikan informasi atau
umpan balik bagi pendidik dan peserta didik untuk memperbaiki proses belajar.
a. Asesmen di awal pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui kesiapan
peserta didik untuk mempelajari materi ajar dan mencapai tujuan pembelajaran
yang direncanakan. Asesmen ini termasuk dalam kategori asesmen formatif
karena ditujukan untuk kebutuhan guru dalam merancang pembelajaran, tidak
untuk keperluan penilaian hasil belajar peserta didik yang dilaporkan dalam
rapor.
b. Asesmen di dalam proses pembelajaran yang dilakukan selama proses
pembelajaran untuk mengetahui perkembangan peserta didik dan sekaligus
pemberian umpan balik yang cepat. Biasanya asesmen ini dilakukan sepanjang

108
atau di tengah kegiatan/langkah pembelajaran, dan dapat juga dilakukan di akhir
langkah pembelajaran. Asesmen ini juga termasuk dalam kategori asesmen
formatif.
2. Asesmen sumatif, yaitu asesmen yang dilakukan untuk memastikan ketercapaian
keseluruhan tujuan pembelajaran. Asesmen ini dilakukan pada akhir proses
pembelajaran atau dapat juga dilakukan sekaligus untuk dua atau lebih tujuan
pembelajaran, sesuai dengan pertimbangan pendidik dan kebijakan satuan
pendidikan. Berbeda dengan asesmen formatif, asesmen sumatif menjadi bagian dari
perhitungan penilaian di akhir semester, akhir tahun ajaran, dan/atau akhir jenjang.
Instrumen Penilaian Atau Asesmen

Teknik Asesmen

109
Hasil asesmen kemudian dilakukan analisis atau evaluasi hasil belajar. Evaluasi ini
bertujuan untuk menentukan ketercapaian pemahaman peserta didik terhadap tujuan
capaian pembelajaran dan penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Analisis untuk pengetahuan juga dilakukan untuk menentukan umpan balik pasca
penilaian terhadap peserta didik, yaitu pelaksanaan program remedial dan pengayaan.
Proses evaluasi ini dilakukan baik setelah peserta didik mengerjakan post tes harian,
penilaian harian, penilaian tengah semester dan penilaian akhir semester serta Asesmen
akhir tahun.

C. Budaya Sekolah
1) Pembiasaan Rutin:
Nama Kegiatan Pembiasaan Pelaksanaan
1. Bersalaman Setiap hari
2. Upacara Bendera Setiap hari Senin dan Hari Besar Nasional
3. Shalat berjamaah Setiap hari
4. Berdoa sebelum dan sesudah Setiap awal dan akhir KBM
pembelajaran
5. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya, Setiap hari Selasa dan Kamis sebelum KBM
Lagu Pelajar Pancasila, dan Mars dimulai
PPK, Mars SD Negeri Sambiroto 02
bersama-sama (Penguatan
Pendidikan Karakter)
6. Menyanyikan Lagu Nasional/Daerah Setiap hari setelah KBM
7. Pembacaan Asmaul Husna dan Setiap hari Selasa dan Kamis sebelum KBM
Membaca Alkitab dimulai
8. Membaca satu buku Setiap Sabtu sebelum KBM dimulai
9. Jumat Bersih Setiap Jumat ke II dan IV setalah senam pagi
10. Senam Sehat Setiap Jumat
11. Kegiatan cuci tangan, gosok gigi, Setiap Jumat
potong kuku
12. Pemberantasan Jentik Nyamuk Setiap Jumat
(PJN)

110
2) Pembiasaan Terprogram:
- Pesantren Ramadhan
- Buka Puasa dan Tarawih Bersama
- Aksi Sosial pada hari besar agama
- Penyembelihan Hewan Qurban
- Pemberian Zakat Fitrah
3) Kegiatan Keteladanan:
- Pembinaan Ketertiban Pakaian Seragam Sekolah
- Pembinaan Kedisiplinan
- Pembinaan Tertib Berbicara dan Bertingkahlaku
- Penanaman Budaya Minat Baca
- Penanaman Budaya Senyum, Sapa, Salam, dan Salim
- Penanaman bersih diri, lingkungan kelas, dan sekolah
4) Kegiatan Nasionalisme dan Patriotisme
- Memperingati Hari Lahir Pancasila
- Memperingati Hari Pramuka
- Memperingati Hari Kemerdekaan RI
- Memperingati Hari Kesaktian Pancasila
- Memperingati Hari Kartini
- Memperingati Hari Sumpah Pemuda
- Memperingati Kebangkitan Nasional
- Memperingati Hari Pendidikan Nasional
- Memperingati Hari Pahlawan
5) Pekan Kreativitas Siswa
- Lomba menulis halus tegak bersambung
- Lomba Cipta puisi
- Lomba Cipta Pantun
- Lomba Cipta Syair
- Lomba Dongeng
- Lomba membaca UUD 1945
- Lomba mewarnai gambar
- Lomba menyanyi
Keterangan: Dilaksanakan pada saat memperingati Hari Nasional

111
D. Kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter / Budi Pekerti
Menjelaskan tentang upaya / kegiatan sekolah dalam pembentukan karakter, meliputi 5
karakter utama : Relegius, Nasionalis, Mandiri, Gotong royong, dan Integritas.
- Religius
Nama Kegiatan Pembiasaan Pelaksanaan
a. Bersalaman Setiap hari
b. Shalat berjamaah Setiap hari
c. Berdoa sebelum dan sesudah
Setiap awal dan akhir KBM
pembelajaran
d. Pembacaan Asmaul Husna dan Setiap hari Selasa dan Kamis sebelum KBM
Membaca Al Kitab dimulai
e. Pesantren Ramadhan Setiap bulan Ramadhan
f. Buka Puasa dan Tarawih Bersama Setiap bulan Ramadhan
g. Penyembelihan Hewan Qurban Setiap perayaan Hari Raya Idul Adha
Setap bulan Ramadhan menjelang Hari Raya
h. Penyaluran Zakat Fitrah
Idul Fitri

- Nasionalis
Nama Kegiatan Pembiasaan Pelaksanaan
1. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya, Lagu Setiap hari Selasa dan Kamis sebelum KBM
Pelajar Pancasila, dan Mars PPK, Mars dimulai
SD Negeri Sambiroto 02 bersama-sama
(Penguatan Pendidikan Karakter)
2. Menyanyikan Lagu Nasional/Daerah Setiap hari setelah KBM
✓ Memperingati Hari Lahir Pancasila
✓ Memperingati Hari Pramuka
✓ Memperingati Hari Kemerdekaan RI
✓ Memperingati Hari Kesaktian
Pancasila
✓ Memperingati Hari Kartini
✓ Memperingati Hari Sumpah Pemuda
✓ Memperingati Kebangkitan Nasional
✓ Memperingati Hari Pendidikan
Nasional

112
✓ Memperingati Hari Pahlawan
✓ Memperingati Hari Lahir Pancasila
✓ Memperingati Hari Pramuka
✓ Memperingati Hari Kemerdekaan RI

- Mandiri
Nama Kegiatan Pembiasaan Pelaksanaan
a. Melaksananakan tugas sekolah secara Menyesuaikan waktu
mandiri
b. Kegiatan literasi kelas Setiap hari sebelum KBM
c. Tampil dalam kegiatan sekolah Menyesuaikan waktu

- Gotong Royong
Nama Kegiatan Pembiasaan Pelaksanaan
a. Kegiatan Jumat bersih Setiap hari Jumat sebelum memulai KBM
b. Piket kelas Setiap hari sesuai jadwal piket
c. Kerja bakti Menyesuaikan waktu
d. Kerja kelompok Menyesuaikan waktu

- Integritas
Nama Kegiatan Pembiasaan Pelaksanaan
a. Kantin kejujuran Menyesuaikan waktu
b. Berkata jujur Menyesuaikan waktu
c. Mengerjakan soal ulangan dengan jujur Menyesuaikan waktu

E. Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup (GPBLH)


Permasalahan lingkungan hidup saat ini bukan menjadi tanggung jawab pemerintah saja,
akan tetapi segenap elemen masyarakat memiliki peran dan tanggung jawab yang sama. Satu
diantaranya elemen masyarakat yang berperan penting dalam hal ini adalah Lembaga
pendidikan. Sekolah merupakan lembaga terkecil dalam masyarakat yang mempunyai tugas
dan tanggung jawab akan kwalitas pendidikan dan bagian terintegrasi dalam pengembangan
sumber daya manusia. SD Negeri Sambiroto 02 Semarang sebagai lembaga pendidikan
bertanggung jawab terhadap perubahan perilaku siswa kearah yang lebih baik sesuai harapan
orang tua, guru dan masysrakat. Salah satu perilaku yang diharapkan adalah bagaimana peserta
didik memiliki kesadaran akan pentingnya kelestarian lingkungan hidup dalam hal ini sekolah

113
berusaha merubah paradigma tentang kebersihan dan lingkungan hidup, yang dimulai dari
pendidikan formal dengan harapan perilaku kalangan dunia pendidikan khususnya siswa-siswi
SD Sambiroto 02 dapat member dampak positif dimasyarakat sekitarnya.
1. Pengertian Dan Tujuan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup
(GPBLH)
Pedoman pelaksanaan Program Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup
(GPBLH) adalah Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor P.
52/MENLK/Setjen/KUM.1/9/2019 Tahun 2019. Tempat yang baik dan ideal dimana dapat
diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi
dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup dan menuju kepada cita-cita
pembangunan berkelanjutan.
2. Tujuan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup (GPBLH)
Mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan
pengeloaan lingkungan melalui kelola sekolah yang baik untuk mendukukng pembangunan
berkelanjutan.
3. Prinsip-Prinsip Dasar Program Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup
(GPBLH)
a. Partisipatif: Komunitas sekolah terlihat dalam menejemen yang meliputi keseluruhan
proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggung jawab dan peran.
b. Berkelanjutan: Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus
secara komprehensif.
4. Komponen dan Program Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup
(GPBLH)
SD Negeri Sambiroto 02 mempunyai tujuan dalam Gerakan Peduli dan Berbudaya
Lingkungan Hidup (GPBLH), untuk mencapai tujuan adiwiyata SD Negeri Sambiroto 02
akan mengembangkan program 7 K yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Demi
menciptakan kondisi belajar yang nyaman bagi siswa menjadi tujuan dari setiap sekolah
pada umumnya, karena dengan kondisi yang nyaman tersebut memudahkan siswa
menerima ilmu pengetahuan dengan baik dan mendorong siswa untuk berkompetisi dan
berprestasi, serta sebagai salah satu cara membentuk karakter dan kepribadian siswa
Iapabila diterapkan dengan baik. Karena telah mencakup beberapa aspek yang mampu
menciptakan siswa-siswi unggul dalam budi pekerti dan prestasi akademik. Program 7 K di
SD Negeri Sambiroto 02 tersebut adalah:
a. Keamanan bertujuan untuk menciptakan rasa aman karena sebagai landasan utama
dalam menjalankan semua aktifitas terutama belajar.Dengan adanya jaminan

114
keamanan ini kan memperlancar proses kegiatan belajar mengajar dan bias
meminimalkan gangguan. Contoh: jaga malam, jaga gerbang, keamanan ruang kelas.
b. Ketertiban adanya ketertiban menjalankan kegiatan belajar mengajar akan berdampak
positip dalam keberhasilan siswa, dimana ketertiban akan membangun mental
produktif teratur dan disiplin sehingga diharapkan siswa mampu mematuhi peraturan
yang berlaku di sekolah. Contoh: Upacara, operasi rambut dan kuku, operasi
kelengkapan seragam.
c. Kebersihan bertujuan agar dapat menjaga kebersihan baik kebersihan diri sendiri,
ruang kelas, lingkungan disekitar sekolah sangatlah penting perlu dilakukan, dengan
kebersihan ini diharapkan dapat menciptakan keindahan dan mengurangi ketidak
nyamanan dalam belajar mengajar. Contoh: kebersihan kelas, kebersihan halaman,
kebersihan toilet, kebersihan setiap ruangan sekolah.
d. Keindahan bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang indah menarik akan
mampu meningkatkan rasa kecintaan kepada seni dan nyaman berada di sekolah
seperti bagaimana kita menghias kelas, lingkungan sekolah serta tidak melakukan
corat-coret didinding, kursi dan meja.
e. Kekeluargaan bertujuan untuk membangun serta menjalin kekeluargaan selama
kegiatan belajar mengajar hingga mampu meningkatkan rasa simpati dan empati bagi
semua pihak dan terbentuk rasa memiliki dan kecintaan pada almamater. Contoh:
menjenguk orang sakit, melyat, menghadirir pernikahan, syukuran, out bond.
f. Kerindangan bertujuan untuk melaksanakan penghijauan dilingkungan sekolah
menjadi syarat utama mengurangi pemanasan global yang tengah mengancam bumi ini
sangat diperlukan. Contoh: penanaman pohon dilingkungan sekolah, penanaman
bunga.
g. Kesehatan bertujuan untuk menyadarkan bahwa kesehatan adalah kewajiban pokok
bagi semua orang, karena dengan adanya kesehatan jaminan semua aktifitas kita bias
terlaksana dengan baik. Contoh: sosialisai dari puskesmas, pengelolaan sampah,
kegiatan olahraga.
Dengan adanya sosialisasi terhadap program sekolah tentang 7 K ini diharapkan akan
mampu membantu dalam pembentukan pribadi-pribadi yang unggul dan memiliki karakter
yang kuat dari sekolah. Mari kita dukung program 7 K dengan saling mengingatkan dan
memberikan contoh kepada siswa semua agar bias menjalankan program ini untuk hal-hal
yang lebih lagi dimasa depan.

115
5. Materi Pembelajaran Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup (GPBLH)
KELAS MATERI
I 1. Pengenalan jenis-jenis sampah
2. Pengenalan teknik pemilahan sampah
3. Mengajarkan membuang sampah sesuai dengan jenisnya
II 1. Membudayakan membuang sampah pada tempatnya
2. Mengajarkan siswa untuk peduli terhadap lingkungan sekitar dimulai dari
kelasnya
3. Mengenalkan teknik pengolahan sampah plastic
III 1. Mengajak siswa untuk hemat dalam penggunaan listrik, air dan ATK
2. Membuat kerajinan tangan dari sampah plastik secara sederhana
3. Mengajak siswa untuk mengurangi penggunaan sampah plastik
IV 1. Mengajarkan siswa untuk mendaur ulang sampah
2. Mengenalkan pembuatan pupuk organik dari sisa makanan/bekal siswa
3. Pemanfaatan lahan tidur
4. Memeriksa bak air atau tampungan agar bebas dari jentik
V 1. Pembuatan taman toga
2. Pembibitan
3. Penataan tanaman pada greenhouse menggunakan pot dari bahan bekas
berupa botol
4. Membiasakan minum air putih
5. Membiasakan membeli makanan yang bersih , sehat dan bebas dari 3P
6. Menerapkan PHBS
7. Memeriksa bak air atau tampungan agar bebas dari jentik
VI 1. Membuat kerajinan tangan dari bahan bekas dan plastik
2. Memanfaatkan greenhouse sebagai media pembelajaran
3. Membiasakan untuk menyiram tanaman
4. Mengenalkan sumur resapan, biopori dan rain harvesting
5. Mengenalkan pembudidayaan atau pembibitan lele
6. Mengenalkan pengolahan tanaman yang ada di lingkungan sekolah
7. Memeriksa bak air atau tampungan agar bebas dari jentik
8. Menerapkan dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya di lingkungan
sekolah saja namun di lingkungan masyarakat

116
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Kurikulum Operasional Sekolah Dasar Negeri Sambiroto 02 telah disusun secara kolabortif
dari unsur sekolah, komite sekolah, dinas, dan tokoh pendidikan, sehingga pengembangan
sekolah dapat diwujudkan secara maksimal. Semua harapan itu dapat terwujud, jika
memperoleh dukungan dari semua pihak, baik internal dari kalangan guru, kepala sekolah, dan
tenaga kependidikan, juga berasal dukungan eksternal dari dinas, stake holder, dan lembaga
terkait dengan pendidikan.
Kurikulum Operasional SD Negeri Sambiroto 02 ini disusun dengan maksud sebagai
pedoman pelaksanaan pembelajaran sehingga dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dalam
proses kegiatan belajar mengajar di SD Negeri Sambiroto 02 menjadi lebih menyenangkan,
menantang, mencerdaskan, dan sesuai dengan keadaan daerah dan kebutuhan peserta didik
setempat.
Kurikulum ini bersifat fleksibel dan dinamis sehingga apabila dalam proses pelaksanaan
perlu diadakan perubahan atau revisi maka akan tetap diperhatikan dan akan menjadi evaluasi
kedepan dan perlu diadakan tindak lanjut demi kesempurnaannya.

B. Saran
Pimpinan Sekolah, Pengawas, serta jajaran Dinas Pendidikan Kota Semarang diharapkan
dapat terus memfasilitasi, memotivasi, dan mendampingi guru dan segenap komponen sekolah
untuk optimal mewujudkan kreativitas dan inovasinya dalam menciptakan kondisi
pembelajaran yang bermakna pada kehidupan peserta didik. Komitmen seluruh stekholders
sekolah menjadi prasyarat yang wajib diwujudkan dalam mengimplementasikan kurikulum
merdeka di masing-masing sekolah agar menghasilkan pembelajaran yang bermakna bagi
peserta didik.

117

Anda mungkin juga menyukai