Anda di halaman 1dari 52

KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

( KOSP )
SEKOLAH DASAR NEGERI NONGGUNONG I
KECAMATAN NONGGUNONG
Tahun Pelajaran 2023/2024

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI NONGGUNONG I
Jl. Raya Desa Nonggunong No. … Kecamatan Nonggunong
2023
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

( KOSP )
SDN NONGGUNONG I
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

SEKOLAH DASAR NEGERI NONGGUNONG I

KECAMATAN NONGGUNONG

TAHUN 2023

i
LEMBAR PENGESAHAN

KURIKULUM

SEKOLAH DASAR NEGERI NONGGUNONG I

TAHUN 2023

SEKOLAH : SDN NONGGUNONG I


NSS : 101052820009
NSPN : 20529977
ALAMAT : JL. RAYA NONGGUNONG
DESA NONGGUNONG
KECAMATAN NONGGUNONG
KABUPATEN SUMENEP

Setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah, maka dengan ini Kurikulum SDN
Nonggunong I Kecamatan Nonggunong Kabupaten Sumenep disahkan untuk diberlakukan
pada Tahun Pelajaran 2023/2024

Ditetapkan di : Sumenep
Tanggal : 18 Juli 2023

Ketua komite Sekolah Kepala Sekolah

( H. FATHOL WAFI ) ( H. MUNIR, S.Pd. SD )


NIP 19650727 198703 1 012

Menyetujui/Mengesahkan,
Pengawas Sekolah

H. TOLA’AD, S.Pd.
NIP. 19760630 200501 1 004

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Kurikulum Operasional Sekolah
Dasar Negeri Nonggunong I Tahun pelajaran 2023/2024 ini.

Kurikulum ini mencerminkan merdeka belajar dan pengimplementasian


pembelajaran paradigma baru, memuat karakteristik satuan pendidikan, profil
pembelajar, struktur kurikulum serta rancangan pembelajaran.

Pengembangan Kurikulum Operasional SDN Nonggunong I Tahun Pelajaran


2023/2024 ini mengacu pada Standar Nasional Pendidikan, konsep merdeka belajar,
dan pengimplementasian profil pelajar Pancasila. Di samping itu juga Kurikulum SDN
Nonggunong I ini merupakan pegangan bagi pengembangan pendidikan di lingkungan
SDN Nonggunong I.

Penyusunan kurikulum ini dapat kami selesaikan berkat dukungan,sinergi dan


kerja sama semua pihak. Oleh karena itu ucapan terima kasih kami haturkan kepada:

1. Bapak Agus Dwi Saputra, S.Sos., M.Si. selaku Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Sumenep

2. Bapak H. Tola’adi, S.Pd., selaku Pengawas Sekolah dan narasumber dalam


penyusunan kurikulum ini.
3. Dewan Guru SDN Nonggunong I yang telah banyak menyumbang saran dan
terlibat aktif dalam penyusunan kurikulum ini
4. Komite Sekolah dan semua pihak yang telah memberikan masukan dan saran-
saran dalam penyusunan kurikulum ini.

Akhirnya, kesempurnaan hanyalah milik-Nya jua. Segala kritik dan saran yang
bersifat konstruktif sangat kami harapkan. Semoga Allah swt, senantiasa melimpahkan
taufiq dan hidayah-Nya kepada kita dalam memikul amanah pendidikan ini. Amin.

Nonggunong, 18 Juli 2023

Kepala Sekolah

H. MUNIR, S.Pd. SD
NIP 19650727 198703 1 012

iii
LEMBAR PENYUSUN

KURIKULUM SD NEGERI NONGGUNONG I


Disusun Oleh
Tim Pengembang Kurikulum:

NO NAMA JABATAN PERAN

1 H. Munir, S.Pd.SD Kepala Sekolah Penanggung jawab


19650727 198703 1 012

2 Iskandar, S.Pd.SD Guru Ketua


19860709 201903 1 001

3 Aviska Dwi Kristanti, S.Pd Guru Sekretaris


19950628 201903 2 007

4 Yasir, S.Pd.SD Guru Bendahara


19790823 202121 1 002

5 Gita Amelia, S.Pd.SD Guru Anggota


19810102 202121 2 001

6 Ummi Kalsum, S.Pd.I Guru Anggota


19810829 202121 2 001

7 Mutawakil Alallah, S.Pd Guru Anggota


19980223 202321 1 002

8 Mega Ayu Tunep Puspita, S.Pd Guru Anggota


20529977 030799 2 001

Pihak Terkait

NO NAMA JABATAN PERAN

1 H. Tola’adi, S.Pd Pengawas Sekolah Narasumber

2 H. Fathol Wafi Komite Sekolah Tokoh Masyarakat

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………..…………………………………………. i


LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………..………………………………..
ii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………..……………………….. iii

TIM PENYUSUN KURIKULUM……………………………..………......…………………………


iv
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………..……………… v

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………


1

A. Latar Belakang ..............................................................……………. 1


B. Karakteristik Satuan Pendidikan……………………………………………. 1
C. Dasar Hukum ……………………………………………………………….. 2
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum ………………………………………. 4
E. Tujuan Pengembangan Kurikulum Operasioanal Sekolah …………… 5

BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH…………..….………………………………… 6

1. Tujuan Pendidikan ……………………………….……………………………….. 6

2. Visi Sekolah …………………………………………..…………………………… 7

3. Misi Sekolah …………………………………………………..………………….. 8

4. Tujuan Sekolah ………………………………………………………..……......... 8

BAB III PENGORGANISASIAN DAN RENCANA PEMBELAJARAN ………………………… 11

A. Pengorganisasian Pembelajaran ………………………………….……………. 11

B. Rencana Pembelajaran ………………………………..….………………………. 31

C. Asesmen Capaian Pembelajaran ……………………..….………………………..33

D. Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesional …………………. 35

BAB IV KALENDER PENDIDIKAN ……………………………………………………. 43

A. Kalender Pendidikan ………………………………………………………. 43


B. Penetapan Kalender Pendidikan SDN Nonggunong I ……………………..
43

v
BAB V PENUTUP ………………………………………………………………..…….....................
45

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Capaian Pembelajaran
2. Alur Tujuan Pembelajaran
3. Modul Ajar
4. Projek Profil Pelajar Pancasila
5. Kalender Pendidikan

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kurikulum adalah sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Tujuan ini meliputi
tujuan pendidikan nasional, tujuan pendidikan dasar, dan tujuan yang disesuaikan
dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, atau satuan pendidikan dan
peserta didik. Oleh sebab itu, kurikulum yang disusun oleh satuan pendidikan,
memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi
yang ada di daerah.

Pengembangan Kurikulum yang beragam mengacu pada Standar Nasional


Pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar
nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian
pendidikan. Empat standar dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut,
yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Penilaian
Pendidikan, dan Standar Proses merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan
dalam mengembangkan kurikulum. Hal ini pula yang dijadikan acuan SDN
Nonggunong I

B. Karakteristik Satuan Pendidikan


Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan SDN Nonggunong
I disesuaikan kekhasan, kondisi dan potensi daerah dengan menyelaraskan kondisi
satuan pendidikan dan karakteristik peserta didik dalam satuan pendidikan. Dalam
pengembangannya, kurikulum operasional SDN Nonggunong I akan mengacu
pada capaian pembelajaran yang telah disusun oleh pusat dan diterjemahkan
dalam alur tujuan pembelajaran yang dikonkretkan dalam proses pembelajaran.

1
2

Penyusunan dan pengembangan kurikulum operasional di satuan


pendidikan SDN Nonggunong I berfokus kepada pemenuhan kebutuhan peserta
didik dengan mengembangkan kompetensi dalam perubahan kehidupan abad ke-
21 yang memuat ciri khas dan potensi lokal sekolah. SDN Nonggunong I berdomisili
pada daerah kepulauan Kabupaten Sumenep, dengan lokasi yang relatif
terjangkau menggunakan sarana transportasi yang ada. Kondisi lingkungan
sekolah yang masih alami menjadi salah satu kekuatan pendukung dalam proses
pembelajaran.
Latar belakang sosial ekonomi orang tua peserta didik relatif sama berada
pada tingkat ekonomi menengah ke bawah dengan mayoritas bermatapencaharian
sebagai petani dan nelayan. Latar belakang keagamaan yang mayoritas bahkan
hingga 100% adalah peserta didik beragama Islam. Sarana prasarana cukup
mendukung proses pembelajaran baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.
Selain itu, minat bakat peserta didik juga yang sangat beragam. Maka dalam
penyusunan Kurikulum Operasional, karakteristik peserta didik dengan segala latar
belakangnya menjadi satu pertimbangan utama agar menjadi pendidikan yang
berkeadilan dalam kebhinekaan.
Tujuan akhir capaian pembelajaran terintegrasi dengan Profil Pelajar
Pancasila secara umum adalah untuk membentuk karakter peserta didik untuk
menumbuhkan iman, takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia,
berkebhinekaan global, mandiri, bernalar kritis, bergotong royong dan kreatif
dengan mengakomodir keragaman tersebut.

C. Dasar Hukum
Beberapa dasar hukum yang dapat dipakai dalam pembuatan Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) SDN Nonggunong I Kabupaten Sumenep
Tahun Ajaran 2023/2024 adalah sebagai berikut.

1. Undang Undang Dasar1945 pasal 31


1) Setiap Warga Negara berhak mendapat Pendidikan
2) Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan Dasar dan Pemerintah
3

wajib membiayainya.
2. Undang undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
3. Undang-Undang RI No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 23 Tahun 2013 tentang Perubahan atas
Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standart
Nasional Pendidikan.
5. Peraturan Presiden RI Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan
Karakter (PPK)
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No 09 tahun 2020 tentang
Perybahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No 45
tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No 36 tahun 2018 tentang
Struktur Kurikulum
8. Keputusan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan No
2368/B.B1/HK.01.03/2021 tentang Petunjuk Teknis Penguatan SDM melalui
Pelatihan dan Pendampingan pada sistem Pendidikan Pelaksanaan Sekolah
Penggerak;
9. Permendikbud No 1177/M/2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program
Sekolah Penggerak (Landasan Hulkum Penyusuna Kurikulum Operasional
Sekolah)
10. Permendikbud No. 371/M/2021 tentang Sekolah Penggerak
11. Surat Edaran Bupati Sumenep nomor 065/1015/435/2021 Tanggal 5 Juli
2021. Tentatnga Mekanisme Kerja ASN dan Non ASN Dalam Masa
Perberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat Corona Virus
Disease 2019 di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep.
12. Keputusan Kemendikbudristek RI Nomor 56/M/2023 tentang Pedoman
Penerapan Kurikulum dalam Pemulihan Pembelajaran
13. Keputusan Balitbang dan Perbukuan 033/H//KR/2023 tentang Capaian
Pembelajaran
4

14. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep Nomor :


420/1876/435.101.1/2023 tentang Kalender Pendidikan bagi Satuan
Pendidikan di Kabupaten Sumenep tahun pelajaran 2023/2024
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum
Prinsip Pengembangan Kurikulum, berisi tentang:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya, Kurikulum SDN Nonggunong I dikembangkan
berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk
mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, inovatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggun
2. Kontekstual, Kurikulum SDN Nonggunong I dikembangkan dengan
memperhatikan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan,
konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri sesuai
dengan kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan
tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat,
status sosial ekonomi, dan gander. Kurikulum meliputi substansi komponen
muatan Wajib Kurikulum (Pusat), Muatan Lokal Wajib (Pusat)
3. Esensial, Kurikulum di SDN Nonggunong I juga memperhatikan prinsip
esensial yakni memperhatikan semua unsur informasi penting/utama yang
dibutuhkan oleh satuan pendidikan dan para pemegang kepentingan tentang
kurikulum yang digunakan di satuan pendidikan dapat diperoleh di dokumen
tersebut, bahasanya lugas dan mudah dipahami, tidak mengulang
naskah/kutipan yang sudah ada di naskah lain, seperti:
a. Kurikulum SDN Nonggunong I dikembangkan atas dasar kesadaran
bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan dinamis. Oleh karena itu,
semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta
didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni dan budaya daerah.
b. Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang
5

kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan


secara berkesinambungan antar semua jenjang Pendidikan; Selain itu
kurikulum SDN Nonggunong I diarahkan kepada proses pengembangan,
pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung
sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-
unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan
kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah
pengembangan manusia seutuhnya.
c. Kurikulum SDN Nonggunong I juga dikembangkan dengan
memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk
membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan
memberdayakan sejalan dengan motto Bhinneka Tunggal Ika dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
4. Akuntabel, Kurikulum SDN Nonggunong I juga dikembangkan melalui prinsip
akuntabel, dengan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi sehingga penatausahaan yang berhubungan dengan data baik, data
sekolah, data siswa, data kepegawaian, kegiatan dan lainnya sudah berbasis
digital (digitalisasi).
5. Melibatkan pemangku kepentingan, pengembangan kurikulum dilakukan
dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin
relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya
kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu,
pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan
sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan
keniscayaan

E. Tujuan Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan ( KOSP )


Tujuan berorientasi pada capaian pembelajaran yang terintegrasi dengan
enam dimensi Profil Pelajar Pancasila untuk membentuk karakter peserta didik,
menumbuhkan iman, takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia,
6

berkebhinekaan global, mandiri, bernalar kritis, bergotong royong dan kreatif


dengan mengakomodir keragaman tersebut.
Tujuan pengembangan Kurikulum disusun sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan di
SDN Nonggunong I yang dikembangkan dengan ciri-ciri tujuan tingkat satuan
pendidikan sesuai dengan visi, dapat diukur, dan terjangkau yaitu:
1. Menyelaraskan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni.
2. Memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan
menjunjung kelestarian keragaman budaya dan karakter bangsa.
3. Memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat, Bakat intelektual,
emosional, spiritual dan karakteristik peserta didik secara intensif sesuai
dengan tingkat perkembangannya.
4. Meningkatkan toleransi dan kerukunan umat beragama dan memperhatikan
norma agama yang berlaku di lingkungan sekolah.
5. Memperhatikan dan mendorong tumbuh kembangnya kesetaraan gander,
agar pembelajaran berkeadilan.
BAB II

VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH

1. Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dirumuskan


mengacu kepada tujuan umum pendidikan berikut.

1. Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,


kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut.

2. Tujuan Pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,


kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut.

3. Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan,


pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.

2. Visi Sekolah

Visi sekolah: Cakap, Terampil, berprestasi dan berakhlaqul karimah berbasis


Religius. Visi tersebut mengandung indikator :

- Memiliki kecakapan yang memadai untuk modal ke jenjang pendidikan


lanjutan.
- Memiliki keterampilan dasar sebagai bakal hidup di tengah masyarakat dalam
berpotensi di bidang akademik dan non akademik.
- Memiliki kepribadian dan berkarakter Islami dalam bergaul dengan orang tua,
guru, teman sejawat dan masyarakat.
- Berakhlakul karimah berlandaskan iman dan taqwa..

7
8

3. Misi Sekolah

Misi sekolah :

1. Menumbuhkan semangat religius, kedisiplinan dan kekeluargaan pada seluruh


warga sekolah.
2. Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik sesuai dengan
perkembangan IPTEK dan tuntutan masyarakat.
3. Menumbuhkan iklim sekolah yang kondusif bagi tumbuh kembangnya
kecakapan hidup siswa.
4. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga setiap
siswa berkembang secara optimal sesuai dengan potensinya.
5. Melaksanakan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
(PAKEM).
6. Mendorong dan membantu setiap siswa yang memiliki potensi khusus di
bidang tertentu agar berkembang secara maksimal.
7. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah.

3. Tujuan Sekolah
A. Tujuan Umum sekolah
1. Terbentuknya siswa yang berkarakter religius, disiplin dan memiliki
semangat kekeluargaan antar warga sekolah.
2. Menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni sebagai
bekal untuk melanjutkan ke sekolah lanjutan.
3. Memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang memadai sebagai
bekal untuk hidup di tengah masyarakat yang terus berkembang.
4. Terwujudnya sekolah berwawasan lingkungan.
5. Menghayati nilai-nilai budaya dan mengamalkan ajaran Islam sebagai hasil
pembelajaran dan kegiatan pembiasan.
9

6. Menjadi sekolah pelopor dan penggerak inovasi di lingkungan masyarakat


sekitar.
7. Menjadi sekolah yang diminati.

B. Tujuan Jangka Pendek (1 Tahun ke depan)


1. Mengoptimalkan sarana prasana sekolah untuk menunjang rancangan
pembelajaran yang memotivasi keinginan selalu belajar.
2. Menyelenggarakan sistem penilaian dengan sistem digitalisasi
3. Membentuk peserta didik yang taat dan tepat waktu melaksanakan ibadah.
4. Meningkatkan simpati dan empati peserta didik dalam kepedulian sosial.
5. Merancang program sekolah untuk mengenalkan implementasi
kebhinekaan global di masyarakat.
6. Merancang pembelajaran yang bangga akan potensi daerah.
7. Menerapkan pondasi gotong royong dalam kegiatan kelas hingga sekolah.
8. Melaksanakan program dan pembelajaran HOTs untuk memperkuat
bernalar kritis dan kreativitas.
9. Melaksanakan pembelajaran untuk mengasah kemampuan literasi dan
numerasi.
10. Mempertahankan prestasi yang sudah tercapai sebelumnya.

C. Tujuan Jangka Menengah (2-3 tahun ke depan)

1. Merancang pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perbedaan


kemampuan kognitif peserta didik mengarahkan pada keterampilan dan
kecakapan hidup sesuai bakat dan minatnya.Sekolah mampu
melaksanakan penilaian secara akuntabel dan valid dengan sistem
digitalisasi.
2. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menghafal surat-surat
pendek.
3. Membudayakan gerakan kebersihan sebagian daripada iman.
4. Meningkatkan kecintaan dan kebanggan terhadap potensi daerah.
10

5. Melakukan kerjasama dengan stakeholder daerah atau Corporate Social


Responsibility (CSR) perusahaan untuk merancang program pembelajaran
berbasis budaya lokal.
6. Memotivasi peserta didik untuk menggagas inovasi sederhana untuk
memberikan solusi dalam kehidupannya.
7. Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler yang optimal dalam
mengembangkan prestasi sesuai bakat dan minta dan potensi peserta
didik.

D. Tujuan Jangka Panjang (4 tahun ke depan)


 Merancang pembelajaran dengan model pembelajaran yang menjadi ciri
khas sekolah.
 Menghasilkan lulusan yang memiliki mental pembelajar sejati.
 Membentuk peserta didik yang berakhlakul mulia dan selalu peduli sosial
dalam toleransi beragama.
 Menyusun pembelajaran dengan bahan ajar mandiri untuk meningkatkan
kecintaan pada budaya lokal.
 Menjalin kerjasama dengan pihak luar (sanggar, perguruan tinggi, dan
dunia usaha dan industri) untuk melengkapi program sekolah yang
memfasilitasi berbagai keragaman potensi, minat dan bakat peserta didik.
 Membudayakan lingkungan belajar dan karakter inovatif cepat tanggap di
lingkungan sekolah.
 Membangun budaya dan kultur sekolah yang kompetitif yang
positif.
 Menyediakan fasilitas untuk mengembangkan kreativitas, inovasi
dan minat bakat peserta didik.
BAB III

PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
DAN RENCANA PEMBELAJARAN

A. Pengorganisasian Pembelajaran
1. Alur Penyusunan Rancangan Kurikulum Operasional
Kurikulum operasional di SDN Nonggunong I merupakan sebuah
bentuk kurikulum operasional untuk melaksanakan Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum yang telah dibuat oleh pusat, baik capaian pembelajaran,
prinsip pembelajaran dan asesmen serta Profil Pelajar Pancasila. Kurikulum
operasional ini merupakan bentuk penyesuaian dari kerangka yang disusun
pusat dengan menyelaraskan potensi daerah, kemampuan sekolah dan latar
belakang peserta didik.

Gambar 1. Alur Perancangan Kurikulum

Kurikulum operasional di satuan pendidikan disusun mulai dengan

11
12

menganalisis mata pelajaran yang akan dimuat dalam kegiatan intrakurikuler


dengan sistem reguler. Kegiatan intrakurikuler ini dikemas sebagai
pembelajaran rutin enam hari efektif setiap minggunya. Hasil analisis mata
pelajaran akan dilanjutkan dengan mengemas pilihan pembelajaran dalam
bentuk tematik dan atau parsial dengan mengintegrasikan Profil Pelajar
Pancasila di dalamnya, kemudian dikemas dalam bentuk yang lebih
mengerucut dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yang bersifat
reflektif.
Dalam menentukan pembelajaran SDN Nonggunong I
mempertimbangkan prinsip pembelajaran, penentuan materi esensial dan
juga pengolaborasian pembelajaran terpadu dengan mengambil tema-tema
yang kontekstual dengan peserta didik, mudah dipahami dan dieksplorasi,
dan update dengan perkembangan informasi.

2. Struktur dan Muatan Kurikulum


Kurikulum di SDN Nonggunong I dikembangkan dengan
memperhatikan empat ranah yaitu sosial-emosional, intelektual, ketrampilan,
dan perilaku dengan kompetensi spiritual sebagai payungnya, yang
dilaksanakan dalam bentuk pembelajaran berbasis mata pelajaran dan
Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dalam waktu 6 hari masuk sekolah
Struktur dan Muatan Kurikulum di SDN Nonggunong I mengacu
kepada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kabudayaan Nomor 1177/M/2020
tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Sekolah penggerak (Landasan
hukum penyusunan Kurikulum Operasional).

A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran
yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pelayanan ke
dalam muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran. Sebagai Sekolah
Penggerak Angkatan I, di tahun pelajaran 2023/2024 SDN Nonggunong I
menerapkan Kurikulum Merdeka pada kelas I dan IV
13

Struktur Kurikulum Kelas I

Kegiatan Proyek
Banyak Reguler Profil Total
No Mata Pelajaran JP Per Per Pelajar Per
Minggu Minggu Pancasila Tahun
A. KELOMPOK A

1 Pendidikan Agama dan Budi 3 JP 108 36 144


Pekerti
2 PPKn 4 JP 144 36 180
3 Bahasa Indonesia 6 JP 216 72 288
4 Matematika 4 JP 144 36 180
5 Ilmu Pengetahuan Alam dan - - - -
Sosial
B. KELOMPOK B
Seni (Pilihan minimal 1) Seni
6 Musik, Seni Rupa Seni Teater 3 JP 108 36 144
Seni Tari

6 Pendidikan Jasmani, Olahraga 3 JP 108 36 144


7 dan Kesehatan (PJOK)
C. MUATAN LOKAL

8. Bahasa Madura 2 JP 72 - 72

9. Baca Tulis Alqur’an 2 JP 72 - 72


Total 27 JP 972 252 (7) 1224

Struktur Kurikulum Kelas IV

Kegiatan Proyek
Banyak Reguler Profil Total
No Mata Pelajaran JP Per Per Pelajar Per
Minggu Minggu Pancasil Tahun
A. KELOMPOK A a
14

1 Pendidikan Agama dan Budi 3 JP 108 36 144


Pekerti
2 PPKn 4 JP 144 36 180
3 Bahasa Indonesia 6 JP 198 54 252
4 Matematika 5 JP 170 46 216
5 Ilmu Pengetahuan Alam dan 5 JP 170 46 216
Sosial
B. KELOMPOK B
Seni (Pilihan minimal 1) Seni
6 Musik, Seni Rupa Seni Teater
Seni Tari 3 JP 108 36 144

6 Pendidikan Jasmani, Olahraga 3 JP 108 36 144


7 dan Kesehatan (PJOK)
C. MUATAN LOKAL

8. Bahasa Madura 2 JP 72 - 72

9. Baca Tulis Alqur’an 2 JP 72 - 72


Total 33 JP 1150 290 1440

Seni dapat dipilih minimal satu, yaitu Seni Musik, Seni Rupa, Seni
Teater atau Seni Tari. Dalam hal ini SDN Nonggunong I memilih Seni Musik
dan Seni Rupa. Pengemasan Proyek Profil Pelajar Pancasila berada di luar
jam pembelajaran regular dengan komposisi 20-30% dari alokasi waktu
selama satu tahun.

B. Muatan Kurikulum SDN Nonggunong I


Muatan kurikulum dalam satuan Pendidikan memuat beberapa
komponen antara lain muatan pembelajaran intrakurikuler, proyek
penguatan Profil Pelajar Pancasila dan ekstrakurikuler.

a. Intrakurikuler
Intrakurikuler adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan materi
15

pembelajaran yang ditempuh peserta didik. Adapun mata pelajaran yang


diselenggarakan oleh SDN Nonggunong I adalah Pendidikan Agama dan
Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa
Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS), Bahasa
Inggris, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK), Seni (Rupa
dan Musik) serta Mapel Pilihan Mata Pelajaran muatan lokal (Bahasa
Daerah) dan BTQ.
Muatan lokal merupakan bahan kajian pada satuan pendidikan yang
berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal
yang dimaksud untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap
potensi di daerah tempat tinggalnya. Muatan lokal di SDN Nonggunong I
sesuai dengan peraturan Gubernur tentang Bahasa daerah.
Strategi pelaksanaan pembelajaran Bahasa Madura sesuai dengan
peraturan Gubernur Jawa Timur yaitu 2 jam pelajaran per minggu dengan
berbasis pada budaya, tata nilai, dan kearifan lokal yang berkembang di
lingkungan masyarakat untuk menciptakan pembelajaran aktif, inovatif,
kreatif, efektif, dan menyenangkan. Pembelajaran bahasa daerah di ajarkan
dengan memperhatikan aspek pragmatik, atraktif, rekreatif, dan komunikatif.
Pembelajaran Bahasa Madura diarahkan supaya peserta didik
memiliki kemampuan dan ketrampilan berkomunikasi menggunakan bahasa
tersebut dengan baik dan benar, secara lisan maupun tulisan serta
menumbuhkembangkan apresiasi terhadap hasil karya sastra dan budaya
daerah.
Pembelajaran pada SDN Nonggunong I menekankan pada
pembelajaran berbasis literasi dengan mengangkat nilai luhur budaya local
dan mengacu pada tema-tema yang sudah ditentukan dalam capaian
pembrelajaran. Dalam pembelajaran berbasis literasi ini peserta didik
diharapkan mampu untuk mengkreasikan ide/gagasan unbtuk memperoleh
sebuah karya dalam bentuk tulisan. Pada akhirnya karya ini akan
didokumentasikan dalam berbagai bentuk contohnya buku, artikel, atau
publikasi digital.
16

Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran berbasis literasi ini tetap


harus mengimplementasikan model dan syntak pembelajaran yang sudah
ada diantaranya Problem Based Learning, Project Based Learning,
Discovery Learning, Inquiry Based Learning, dan model pembelajaran lain
yang relevan. Adapun muatan kurikulum pada kegiatan intrakurikuler
meliputi 4 kelompok pembelajaran:
1. Kelompok A terdiri dari 6 mata pelajaran; PAI, PKn, Bahasa
Indonesia Matematika, IPA dan IPS
2. Kelompok B terdiri dari 2 mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya
(SBdP) dan Penjaskes
3. Kelompok C, Mulok Pilihan terdiri dari 2 mata pelajaran: Bahasa
Madura dan BTQ
4. Kelompok D, Pengembangan Diri terdiri: Bahasa Inggris, TIK, Pencak
silat, Tahfidz Qur’an.

 Mata Pelajaran Umum


Mata pelajaran yang dilaksanakan oleh SDN Nonggunong I tahun
pelajaran 2023/2024 adalah Pendidikan Agama Islam sebagai agama
mayoritas peserta didik, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu
Pengetahuan Alam dan Sosial, Seni dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan. Untuk Pendidikan Agama yang lain maka tetap mendapatkan
porsi yang sama dengan Pendidikan Agama Islam dengan melakukan
kerjasama dengan pihak terkait untuk penyediaan tenaga pendidik.
Sedangkan untuk mata pelajaran Seni, SDN Nonggunong I mengakomodir
Seni Musik dan Seni Rupa.
Pembelajaran menggunakan pendekatan mata pelajaran. Rencana
pembelajaran mata pelajaran memuat tujuan pembelajaran, kegiatan
pembelajaran dan penilaian yang lengkap. Tujuan pembelajaran dibuat
terukur, sehingga dapat terlihat progress dan umpan balik yang jelas
pencapaiannya. Dalam kegiatan inti harus tersirat implentasi model
pembelajaran (contohnya: problem based learning, project based learning
17

dan inquiry based learning dan lainnya) dan strategi pembelajaran yang
beragam untuk mengakomodir perbedaan karakteristik peserta didik.
Diharapkan variasi model pembelajaran bermanfaat untuk mengingkatkan
kemampuan peserta didik dalam menyampaikan ide dan gagasan,
menemukan solusi, menghasilkan produk dan mengasah kemampuan
literasi numerasi.
Rencana pembelajaran bersifat reflektif. Kontinuitas pembelajaran
dapat terlihat dengan harapan tidak terjadi gap dan miskonsepsi dari
pembelajaran sebelumnya. Dapat disusun mingguan yang tertuang ke dalam
jadwal pembelajaran mingguan, namun catatan refleksi menjadi tambahan
dalam kegiatan pembelajaran selanjutnya.

Gambar 2. Alur Pelaksanaan Pembelajaran

 Mata Pelajaran Muatan Lokal


Selain mata pelajaran umum, SDN Nonggunong I juga mengakomodir
bahasa daerah sebagai salah satu mata pelajaran wajib. Bahasa madura
merupakan bahasa ibu bagi masyarakat di wilayah tertentu. Bahasa daerah
juga menjadi bahasa pengantar pembelajaran di kelas-kelas awal SD.
Melalui pembelajaran bahasa daerah diperkenalkan kearifan lokal sebagai
landasan etnopedagogis. Pembelajaran bahasa dan sastra daerah diarahkan
untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam
18

Bahasa Daerah dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta
menumbuhkan apresiasi terhadap budaya dan hasil karya sastra daerah.
Desain pembelajaran mata pelajaran Bahasa Daerah diturunkan dari
kompetensi yang telah disusun oleh tim pengembang kurikulum Bahasa
Daerah Provinsi Jawa Timur Konten dalam Bahasa Daerah sama halnya
dengan Bahasa Indonesia yang terdiri dari 4 elemen kebahasaan.
Adapun Muatan Lokal yang kedua adalah Baca Tulis al Qur’an (BTQ)
berdasarkan Peraturan Bupati (Perbup) Kabupaten Sumenep.

 Pengembangan Diri
Program pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar
mata pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah. Kegiatan
pengembangan diri merupakan upaya pembentukan watak dan kepribadian
peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan
dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan
pengembangan karir, serta kegiatan kurikuler.
Program pengembangan diri bertujuan untuk memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri
sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan
peserta didik, dengan memperhatikan kondisi sekolah.
Pengembangan diri bertujuan menunjang pendidikan peserta didik
dalam mengembangkan:
a. Bakat
b. Minat
c. Kreativitas
d. Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan
e. Kemampuan kehidupan keagamaan
f. Kemampuan sosial
g. Kemampuan belajar
h. Wawasan dan perencanaan karir
i. Kemampuan pemecahan masalah
19

j. Kemandirian
Bentuk program pengembangan diri dapat dilakukan secara terprogram
dan tidak terprogram, kegiatan pengembangan diri secara terprogram
dilaksanakan dengan perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk
memenuhi kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok dan atau
klasikal.
Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif. Adapun
tahapan kegiatan pengembangan diri dilakukan dengan cara:
1) Identifikasi yang meliputi daya dukung, potensi bakat dan minat peserta
didik dan potensi daerah.
2) Pemetaan untuk:
a) Jenis layanan pengembangan diri
b) Petugas yang melayani
c) Peserta didik yang dilayani
3) Pelaksanaan program
a) Pelaksanaan ( Orentasi, pemantapan, pengembangan )
b) Monitoring Pelaksanan
c) Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif )
4) Analisis hasil penilaian (berbasis data, proporsional, realistis, valid,
transparan dan akuntabel)
5) Pelaporan berupa format deskripsi dalam buku laporan pengembangan
diri.
Pilihan pengembangan diri di SDN Nonggunong I adalah sebagai berikut.
1) Tahfidz Qur’an, merupakan program unggulan SDN Nonggunong 1
dengan target minimal juz 30
2) Bahasa Inggris. Pembelajaran Bahasa Inggris merupakan program
unggulan SDN Nonggunong I yang bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris peserta didik
melalu berbicara, menulis dan mendengarkan. Konten materi lebih
mengedepankan kepada hal-hal sederhana yang dapat ditemukan
dalan kehidupan sehari-hari seperti perkenalan diri, keadaan di
20

rumah, kelas, sekolah dan lingkungan sekitar.


3) Pembelajaran TIK merupakan program unggulan SDN Nonggunong
I yang bertujuan mempersiapkan peserta didik dalam
menyongsong abad milenial, revolusi Industri 4.0 yang dilakukan
serba komputerisasi dan serba digital. Materi pembelajaran
komputer diawali dari pengenalan sederhana komputer, tool-tool
yang yang ada di komputer.
4) Pencak Silat, merupakan salah satu kearifan lokal yang dikenalkan
di sekolah untuk meningkatkan rasa cinta terhadap budaya lokal
sebagai salah satu seni bela diri tradisional maupun nasional.

b. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Dalam kurikulum operasional SDN Nonggunong I dirancang


pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Pembelajaran ini masuk ke dalam ko-kurikuler yang dirancang dalam sesuai
tema besar yang telah ditentukan dengan mengintegrasikan beberapa mata
pelajaran sebagai bentuk proyek implementasi Profil Pelajar Pancasila di
satuan pendidikan.
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dikemas dalam dua proyek utama
yang dapat ditampilkan secara terpadu dari mulai kelas 1 sampai 6.
Pengalokasian waktu untuk kegiatan ini terpisah dari alokasi waktu kegiatan
intrakurikuler sehingga tidak mengurangi kegiatan regular mingguan. Selain
kedua proyek besar tersebut, dimensi Profil Pelajar Pancasila pun
dikembangkan dalam proses pembelajaran intrakurikuler dalam pembelajaran
tema dan mata pelajaran, dan kegiatan ekstrakurikuler.
Pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan Profil Pelajar
Pancasila diselaraskan dengan potensi lokal yang menjadi ciri khas satuan
pendidikan, capaian operasional pembelajaran, dapat mengakomodir
keragaman minat bakat peserta didik dan mampu mengembangkan
kecakapan hidup peserta didik. Penguatan Profil Pelajar Pancasila terdiri dari
enam dimensi yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
21

berakhlak mulia, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar


kritis dan kreatif.

Gambar 3. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek


Dalam membuat rancangan pembelajaran berbasis proyek terdapat
langkah-langkah yang harus disusun secara bertahap mulai dari
mengidentifikasi masalah dengan pertanyaan pemicu yang diambil dari
permasalahan kontekstual implementasi Profil Pelajar Pancasila kemudian
merancang proyek secara kolaboratif antara guru dan peserta didik disertai
program penjadwalan yang disepakati, setelah itu dilanjut ke tahap
pelaksanaan. Di bagian akhir ada presentasi hasil yang akan dievaluasi dan
kemudian menjadi refleksi untuk perbaikan.

Gambar 4. Langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek

Pada tahun pelajaran 2023/2024, pembelajaran berbasis proyek


penguatan Profil Pelajar Pancasila mengusung implemetasi nilai-nilai
kearifan lokal. Diawali dengan menganalisis permasalahan kontekstual yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari kemudian menentukan proyek dalam
bentuk hasil karya tulis, gerak dan seni, jiwa kewirausahaan dan potensi
sumber daya alam dan budaya lokal di sekitar satuan pendidikan. Proyek ini
22

dikembangkan per jenjang kelas dengan bimbingan guru kelas dan guru
mata pelajaran yang kemudian digabungkan dalam satu event di akhir
proyek di tiap-tiap akhir semester.
Proyek pertama, akan dilaksanakan pada bulan Desember 2023
dengan mengambil tema kewirausahaan dengan mengusung pemanfaatan
potensi dan budaya daerah tentang produk kerajinan tangan berupa
anyaman tikar/bambu di Desa Nonggunong khususnya dan di Pulau Sapudi
pada umumnya. Proyek ini sebagai bentuk pelestarian produk dan potensi
lokal
Proyek kedua, akan dilaksanakan pada bulan Juni mengambil tema
Kearifan Lokal dengan mengeksplorasi makan khas di Pulau Sapudi. Proyek
ini pun sebagai bentuk pelestarian potensi budaya dan kearifan lokal.
Kegiatan proyek merupakan kegiatan yang dilaksanakan di luar jam
pelajaran regular. Kegitan ini dimaksudkan untuk lebih memperkaya
khazanah dan wawasan siswa serta memperdalam materi pelajaran yang
telah dipelajari dalam kegiatan intrakurikuler di dalam kelas.
Pelaksanaan kegiatan proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di
SDN Nonggunong I dilaksanakan pada akhir pekan dan akhir semester.
Peserta didik harus menyelesaikan 1 tema di tiap semester dengan alokasi
waktu minimal 2 minggu, maksimal 3 bulan. Tema yang diambil mengacu
pada Profil Pelajar Pancasila dan penentuan pemilihan tema ditentukan
bersama oleh guru pengampu bersama dewan guru, khususnya anggota
Komite Pembelajaran, melibatkan siswa didukung oleh Komite Sekolah. Hal
ini dimaksudkan untuk membangun sinergi antarsesama warga sekolah
sehingga menghasilkan proyek yang berkualitas dan benar-benar dibutuhkan
serta dirasakan oleh semua warga sekolah.
Alur/tahapan pelaksanaan proyek tiap mata pelajaran sebagai berikut:
1) Penentuan tema proyek Profil Pelajar Pancasila; 2) Tiap kelas
menentukan tema yang akan dipilih dengan didampingi guru mata pelajaran
masing-maisng kelas; 3) Guru kelas dan guru mata pelajaran saling
berkoordinasi untuk menetukan kolaborator yang sesuai; 4) Kelompok mata
23

pelajaran kemudian mendesain proyek yang sesuai dengan tema yang


dipilih; 5) Guru kemudian merancang kisi-kisi, materi dan penilaian proyek
beserta Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD).
Kegiatan proyek profil pelajar Pancasila dilaksanakan dengan
mengacu pada model pembelajaran berbasis proyek. Langkah Kegiatan
pembelajaran berbasis proyek ini antara lain: 1) Mengambil topik yang
sesuai realitas dengan mentukan pertanyaan mendasar untuk memulai
proyek; 2) Mendesain pelaksaan proyek; 3) Menyusun jadwal proyek;4)
memonitor peserta didik dan kemajuan proyek; 5) Menguji Hasil; 6)
Mengevaluasi pengalaman yang sudah diperoleh oleh peserta didik.
Pelaksanaan kegiatan ini didampingi oleh guru mata pelajaran,
pembina dan wali kelas dengan tetap melibatkan orang tua baik secara
langsung maupun tidak langsung. Pihak sekolah mengadakan pemantauan
terkait kegiatan proyek tersebut. Berikut adalah rencana Kegiatan Proyek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang dirancang SDN Nonggunong I

No Tema Bentuk Sasaran Mapel Wak


Kegiatan Nilai PPP Terintegrasi tu
1 Kewirausahaan Kerajian Gotong PPKn, Des M2,
anyaman tikar Royong, IPAS M3 smt 1
kreatif, PJOK,
Mandiri Matematika,
Prakarya
2 Kearifan Masakan khas Beriman dan PPKn, Juni M1
Lokal daerah bertaqwa IPAS Smt 2
Berkebhineka PJOK,
an global Matemati
Gotong ka,
royong
Prakarya
Kreatif
Tahap terakhir adalah tercapainya tujuan akhir dari pembelajaran
berbasis proyek ini, yaitu selain untuk mengimplementasikan dalam
keseharian sebagai agen Profil Pelajar Pancasila, juga untuk merancang
pembelajaran ko-kurikuler yang inovatif, menarik dan capaian pembelajaran
yang terkemas berbeda. Pembelajaran ini juga bentuk penguatan karakter
yang membudaya pada satuan pendidikan.
24

c. Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan penunjang di SDN
Nonggunong I sebagai suplemen dalam pendidikan untuk meningkatkan
kecerdasan dan keterampilan peserta didik sesuai dengan bakat dan minat
serta kompetensi lainnya.
Kegiatan ekstrakurikuler SDN Nonggunong I meliputi:
Indikator Keberhasilan dan
NO Jenis Kegiatan Sasaran
Implemetasi Profil Pelajar Pancasila
A Study Club

1. Binsus IPA/Sains Mempersiapkan peserta didik dalam Kelas 4 & 5


menghadapi kompetisi atau kejuaraan
2. Binsus Matematika untuk menjadi yang terbaik dalam
bidangnya masing-masing dengan Kelas 1 – 6
3. Tahfidz Quran karakter yang mandiri dan memiliki
kreativitas. Kelas 3 – 6
4. MTQ
B Olahraga

5. Sepak Bola Mempersiapkan peserta didik dalam


mengembangkan dan meningkatkan
6. Tenis Meja kemampuan olah Sepak Bola, tenis Kelas 3 – 6
meja, silat dan catur dengan karakter
7. Silat yang mandiri dan gotong royong.

C Seni dan Budaya


Mempersiapkan peserta didik dalam Kelas 1 – 6
9. Seni lukis mengembangkan dan meningkatkan
kemampuan seni lukis dan musik yang
berkarakter kebhinekaan global, Kelas
mandiri dan kreatif. 4,5
10. Seni musik
Kelas 6
Mempersiapkan peserta didik dalam Kelas 1 -
Kerajinan Tangan mengembangkan dan meningkatkan 6
11. kreativitas dan inovasi dalam pengelola
pembuatan kriya dari bahan dasar an
alam dan pengelolaan sampah. sampah
plastik.
D Keorganisasian
Mempersiapkan peserta didik agar
memiliki sikap kepemimpinan,
Pramuka Kelas 1 –
kebhinekaan global, kemandirian,
11 kreatif, disiplin, tanggungjawab dan 6
semangat nasionalisme.
25

Mempersiapkan peserta didik agar


memiliki sikap yang mengutamakan
kebersihan sebagian daripada iman
yang mengembangkan nilai ketakwaan
12. UKS dan Dokter Kecil kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia dalam kemandirian, Kelas 4 – 6
bergotong royong, bernalar kritis dan
kreatif dalam menjadi agen pelopor
cinta kebersihan dan kesehatan.

 Program Inklusif
SDN Nonggunong I belum termasuk sekolah inklusif, namun SDN
Nonggunong I tetap mengusung keadilan dalam pendidikan di mana satuan
pendidikan menerima peserta didik dengan berbagai latar belakang
kemampuan diri. Untuk alasan tersebut, SD merancang program inklusif
dalam bentuk program individu yang dapat memfasilitasi peserta didik
berkebutuhan khusus dengan kategori rendah.
Program individu disusun dengan penyesuaian kebutuhan masing-
masing peserta didik, baik akademik maupun non-akademik. Program ini
disusun oleh tim guru dengan melibatkan orang tua dan terapis atau
psikolog. Hal utama yang diperhatikan dalam proses penyusunan program
ini adalah bagaimana peserta didik dengan kebutuhan khusus mampu
melakukan kecakapan dasar, keterampilan hidup, dan penumbuhan percaya
diri. Kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi baca, tulis
hitung, cara bersosialisasi dan kemandirian merupakan bentuk program
individu tersebut. Program ini pun akan dilakukan evaluasi secara berkala
setiap tiga bulan sekali atau bisa lebih cepat jika ada kondisi khusus untuk
penyesuaian sehingga dapat terlihat bagaimana perkembangan peserta
didik.
Pengondisian dalam lingkungan belajar dan bermain menjadi fokus
utama lainnya sehingga peserta didik mampu belajar hal positif dari
lingkungan sekitarnya, penerimaan yang baik dari lingkungan sekitar dan
terhindar dari kasus bullying
26

 Aktualisasi Budaya Sekolah


Kegiatan pembiasaan merupakan budaya sekolah yang dilaksanakan
setiap hari sebagai upaya pendidikan pembentukkan karakter peserta didik
sebagai implementasi Profil Pelajar Pancasila. Kegiatan pembiasaan
dilaksanakan secara rutin, baik harian, mingguan, bulanan dan tahunan, dan
tehnik pelaksanaannya ada yang terstruktur dan spontan atau berupa direct
dan indirect learning, yang bertujuan melatih dan membimbing peserta didik
bersikap dan berperilaku dengan menananmkan nilai-nilai karakter baik
sehingga menjadi habituasi yang terinternalisasi dalam hati dan jiwa peserta
didik.
Berikut adalah budaya sekolah yang dilaksanakan di SDN
Nonggunong I:
a) Kegiatan Harian, terdiri dari kegiatan:
1) Penyambutan peserta didik
2) Salam pagi/embun pagi
3) Setoran tahfidz ‘One day one surah’ (Surat pendek Al Quran)
4) Menyanyikan lagu daerah dan kebangsaan
5) Infaq shadaqah
6) Sholat Dhuha berjamaah
7) Gerakan Pungut Sampah (GPS)
8) Literasi pagi
b) Kegiatan Mingguan, terdiri dari kegiatan:
1) Upacara
2) Pramuka
3) Dokter Kecil/UKS
4) Infaq Jumat berkah
5) Gerakan Sabtu Bersih (GSB)
6) KKG Mini tiap akhir pekan
c) Kegiatan bulanan merupakan kegiatan yang dilaksanakan setiap bulan
pada hari Sabtu ke-4 bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kompettitif,
sportif dan keberanian, yaitu dengan melaksanakan student’s
27

performances. Kegiatan bulanan terdiri dari kegiatan:


1) Menulis (Mengarang, puisi, dsb)
2) Pidato/ pildacil
3) Literasi Tahfidz (evaluasi bulanan)
d) Kegiatan tahunan dilaksanakan setahun sekali yang bertujuan
menanamkan dan meningkatkan kesadaran peserta didik untuk
menjalankan perintah Tuhan Yang Maha Esa, menumbuhkan rasa cinta
tanah air, membentuk kecakapan hidup dan mengembangkan minat
bakat peserta didik yang percaya diri, seperti:
1) Kemah Ramadlan (Pondok Ramadlan)
2) Bakti sosial di bulan Muharram (Santunan Anak Yatim)
3) Peringatan Hari Besar Islam
4) Peringatan hari kemerdekaan Indonesia
5) Pameran kelas/Hasil Hasta Karya
6) Pisah Kenang Kelas 6
7) Class’ Competition/Class Meeting
e) Kegiatan insidentil yaitu kegiatan yang dilakukan sewaktu-waktu
disesuaikan dan kondisi riil dan situasi nyata seperti aksi donasi gempa
bumi, menengok teman yang sakit, aksi donasi buku dan lain
sebagainya.
f) Kegiatan life skill merupakan kegiatan yang dilaksankan baik di sekolah
maupun di rumah yang bertujuan untuk memberikan bekal kepada
peserta didik untuk berinteraksi dalam sosial kemasyarakatan dan
keterampilan dirinya. Materi pengembangan life skill antara lain:
1) Cara mengambil dan menyimpan buku.
2) Cara mengucapkan salam.
3) Cara berbicara yang santun.
4) Cara Berpakaian yang rapi.
5) Cara makan minum yang benar.
6) Cara menerapkan prokes yang benar
7) Mengolah barang bekas menjadi barang ekonomis
28

 Pengaturan Beban Belajar


Kurikulum di SDN Nonggunong I dikembangkan dengan
memperhatikan empat ranah yaitu sosial-emosional, intelektual, ketrampilan,
dan perilaku dengan kompetensi spiritual sebagai payungnya, yang
dilaksanakan dalam bentuk pembelajaran berbasis mata pelajaran yang
meliputi mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa
Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam-Sosial, Seni, Matematika, PJOK, Bahasa
Inggris, Bahasa Madura dan Baca Tulis Al Qur’an (BTQ) dilaksanakan dalam
bentuk parsial. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dalam waktu 5 hari
efektif.
Muatan kurikulum dalam satuan Pendidikan memuat beberapa
komponen antara lain muatan pembelajaran intrakurikuler, proyek pengutan
Profil Pelajar Pancasila dan ekstrakurikuler.
Pengaturan beban belajar dan muatan pembelajarannya di SDN
Nonggunong I diatur sebagai berikut:
No Muatan Beban
Pengaturan
Pembelajaran Belajar
1. a. Beban belajar ini memuat semua mata
pelajaran yang bersifat nasional.
Wajib b. Materi pembelajaran setiap mata
pelajaran mengacu pada Capaian
Intrakurikuler Pembelajaran.
c. Diatur dalam kegiatan regular.
a. Memuat mata pelajaran Bahasa Daerah
Tambahan (Bahasa Madura) yang sesuai karakterisrik
Provinsi Jawa Timur.
b. Diatur dalam kegiatan reguler.
2. Proyek a. Muatan pembelajaran mengacu pada 6
Penguatan Wajib tema projek Profil Pelajar Pancasila.
Profil Pelajar b. Diatur dalam kegiatan projek.
Pancasila
a. Memiliki muatan yang menjadi kebutuhan
dan karakteristik SDN Nonggunong I.
3 Ekstrakurikuler Tambahan b. Diatur dalam kegiatan di luar kegiatan
regular dan proyek PPP
Sedangkan pembagian alokasi waktu per tahun bisa dilihat pada tabel
3.1. Pengaturan alokasi waktu perminggu sesuai dengan Permendikbud
29

tentang Prinsip Dasar Kurikulum Operasional Sekolah. Adapun pelaksanaan


proyek Profil Pelajar Pancasila dilaksanakan 20% dari total waktu
pembelajaran yang ada.
Pengaturan waktu belajar intrakurikuler setiap mata pelajaran di SDN
Nonggunong I kelas 1 dan 4 menggunakan pendekatan mata pelajaran.
Selain itu terdapat pembelajaran berbasis proyek penguatan Profil Pelajar
Pancasila dalam bentuk kegiatan kokurikuler.
Mata pelajaran meliputi PPKn, Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan
Alam dan Sosial, Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Matematika dan
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan dan Seni. Seni dapat dipilih
minimal satu sub mata pelajaran, yaitu seni musik, seni rupa, seni teater atau
seni tari.
Pengemasan Proyek Profil Pelajar Pancasila berada di luar jam
pembelajaran regular dengan komposisi 20-30% dari alokasi waktu selama
satu tahun. Sehingga proyek ini tidak mengganggu atau mengurangi jumlah
jam pembelajaran intrakurikuler.
Setelah analisis kebutuhan mapel, maka akan disusun analisis
operasional sebagai turunan dari capaian pembelajaran dan alur tujuan
pembelajaran yang telah disediakan pusat. Analisis ini akan diselaraskan
dengan muatan lokal dan potensi daerah juga program sekolah dengan
menghitung alokasi waktu yang tidak membebani peserta didik agar
kenyamanan dan kebahagiaan dalam belajat tetap terjaga utuh. Kurikulum
operasional di satuan Pendidikan SDN Nonggunong I mempertimbangkan
karakteristik peserta didik yang beragam dan mengedepankan proses
dinamis yang reflektif dalam proses pelaksanaannya sehingga tujuan akhir
profil peserta didik sesuai dengan yang diharapkan pada visi, misi dan tujuan
sekolah.

B. Rencana Pembelajaran
Rencana pembelajaran disusun secara rutin untuk memetakan dan
30

merencanakan proses pembelajaran secara rimci. Rencana pembelajaran


merupakan kompas bagi guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran
berpusat pada peserta didik yang tetap mengusung kegiatan pembelajaran
yang menarik, menyenangkan dan memotivasi peserta didik menjadi
pembelajar sepanjang hayat.
Tujuan dari penyusunan Rencana pembelajaran adalah sebagai berikut.
1. Pembelajaran menjadi lebih sistematis.
2. Memudahkan analisis keberhasilan belajar peserta didik.
3. Memudahkan guru dalam penyampaian materi ajar.
4. Mengatur pola pembelajaran.
Rencana pembelajaran SDN Nonggunong I terdiri dari silabus dan
rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun rutin secara sederhana,
aktual dan mudah dipahami untuk mencapai tujuan pembelajaran yang akan
dicapai sehingga melalui Rencananya seorang guru bisa memastikan seluruh
proses pembelajaran bisa efektif dan efisien.
Silabus SDN Nonggunong I dibuat dalam bentuk matriks yang memuat
alur tujuan pembelajaran, materi ajar, kegiatan pembelajaran, penilaian dan
sumber belajar.
1. Alur tujuan pembelajaran disusun untuk menerjemahkan capaian
pembelajaran yang berfungsi mengarahkan guru dalam merencanakan,
mengimplementasi dan mengevaluasi pembelajaran secara keseluruhan
sehingga capaian pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten,
terarah dan terukur.. Alur pembelajaran mengurutkan tujuan-tujuan
pembelajaran sesuai kebutuhan, meskipun beberapa tujuan pembelajaran
harus menggunakan tahapan tertentu yang meliputi konten/ materi,
keterampilan dan konsep inti untuk mencapai Capaian Pembelajaran setiap
fase dan menjelaskan kedalaman setiap konten.
2. Materi ajar merupakan materi esensial yang telah disusun pada alur tujuan
pembelajaran.
3. Kegiatan pembelajaran dikemas secara umum sebagai acuan untuk
menyusun rencana pelaksaanaan pembelajaran.
31

4. Penilaian merupakan penilaian otentik yang memadukan dimensi sikap,


pengetahuan dan keterampilan selama dan setelah proses pembelajaran.
Sumber belajar dipilah sesuai kebutuhan peserta didik dan merupakan
sumber belajar yang mudah digunakan, berbasis lingkungan, dan
mendukung pembelajaran yang kontekstual dan menyenangkan.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau Modul Ajar SDN
Nonggunong I tujuan pembelajaran, materi, aktivitas atau kegiatan pembelajaran
dan penilaian yang menekankan pada implementasi pembelajaran
berdiferensiasi. Tujuan pembelajaran merupakan penerjemahan tujuan
capaian pembelajaran yang dapat terukur pencapaian dan keberhasilannya.
Kegiatan pembelajaran disusun dalam langkah-langkah aktivitas peserta didik
yang menarik dan menyiratkan model dan strategi pembelajaran yang
kontekstual dan menarik sesuai diferensiasi karakteristik peserta didik serta
mampu mengakomodir minat bakat peserta didik. Dalam kegiatan pembelajaran
pun diintegrasikan penumbuhan dan penguatan Profil Pelajar Pancasila. Selain
itu, dalam kegiatan pembelajaran disusun prediksi respon peserta didik sehingga
menjaga alur pembelajaran yang tetap terkondisikan dengan baik. Untuk
penilaian dilakukan selama proses pembelajaran dan pasca pembelajaran yang
dirancang untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran baik dari dimensi
sikap, pengetahuan dan keterampilan. Di akhir bagian, terdapat kolom refleksi
untuk mengulas kekurangan dan kelebihan proses pembelajaran untuk
perbaikan pembelajaran selanjutnya. Hal ini menunjukkan bagaimana dokumen
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebagai dokumen yang hidup dan
dinamis.

 Pembelajaran Berdiferensiasi
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodir
kebutuhan belajar murid. Guru menfasilitasi murid sesuai dengan
kebutuhannya, karena setiap murid mempunyai karakteristik yang berbeda-
beda, sehingga tidak bisa diberi perlakuan yang sama. Dalam menerapkan
pembelajaran berdiferensiasi guru perlu memikirkan tindakan yang masuk akal
32

yang nantinya akan diambil, karena pembelajaran berdiferensiasi tidak berarti


pembelajaran dengan memberikan perlakuan atau tindakan yang berbeda untuk
setiap murid, maupun pembelajaran yang membedakan antara murid yang
pintar dengan yang kurang pintar.

Pembelajaran berdiferensiasi sangat berkaitan dengan filosofi


pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara, guru harus dapat menuntun murid
untuk berkembang sesuai dengan kodratnya, hal ini sangat sesuai dengan
pembelajaran berdiferensiasi.

Ciri-ciri atau kerekteristik pembelajaran berdiferensiasi antara lain;


lingkungan belajar mengundang murid untuk belajar, kurikulum memiliki tujuan
pembelajaran yang didefinisikan secara jelas, terdapat penilaian berkelanjutan,
guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar murid, dan manajemen
kelas efektif.

Contoh kelas yang menerapkan pembelajaran berdiferensiasi adalah


ketika proses pembelajaran guru menggunakan beragam cara agar murid dapat
mengeksploitasi isi kurikulum, guru juga memberikan beragam kegiatan yang
masuk akal sehingga murid dapat mengerti dan memiliki informasi atau ide,
serta guru memberikan beragam pilihan di mana murid dapat
mendemonstrasikan apa yang mereka pelajari. Contoh kelas yang belum
menerapkan pembelajaran berdiferensiasi adalah guru lebih memaksakan
kehendaknya sendiri. Guru tidak memahami minat, dan keinginan murid.
Kebutuhan belajar murid tidak semuanya terenuhi karena ketika proses
pembelajaran menggunakan satu cara yang menurut guru sudah baik, guru
tidak memberikan beragam kegiatan dan beragam pilihan.

Untuk dapat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas, hal


yang harus dilakukan oleh guru antara lain:
33

1. Melakukan pemetaan kebutuhan belajar berdasarkan tiga aspek, yaitu:


kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar murid (bisa dilakukan
melalui wawancara, observasi, atau survey menggunakan angket, dll)
2. Merencanakan pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan hasil pemetaan
(memberikan berbagai pilihan baik dari strategi, materi, maupun cara
belajar)
3. Mengevaluasi dan erefleksi pembelajaran yang sudah berlangsung.

Pemetaan kebutuhan belajar merupakan kunci pokok kita untuk dapat


menentukan langkah selanjutnya. Jika hasil pemetaan kita tidak akurat maka
rencana pembelajaran dan tindakan yang kita buat dan lakukan akan menjadi
kurang tepat. Untuk memetakan kebutuhan belajar murid kita juga memerlukan
data yang akurat baik dari murid, orang tua/wali, maupub dari lingkungannya.
Dukungan dari orang tua dan murid untuk memberikan data yang lengkap dan
benar sesuai kenyataan yang ada. Tidak ditambahi dan juga tidak dikurangi.
Orang tua dan murid harus jujur ketika guru melakukan pemetaan kebutuhan
belajar, baik elalui wawancara, angket, survey, dll.
Terdapat tiga strategi diferensiasi di antaranya;
1. Direfensiasi konten
Konten adalah apa yang kita ajarkan kepada murid. Konten dapat
dibedakan sebagai tanggapan terhadap kesiapan belajar, minat, dan
profil belajar murid (visual, auditori, kinestetik) maupun kombinasi
dari ketiganya. Guru perlu menyediakan bahan dan alat sesuai dengan
kebutuhan belajar murid.
2. Diferensiasi proses
Proses mengacu pada bagaimana murid akan memahami atau memaknai
apa yang dipelajari. Diferensiasi proses dapat dilakukan dengan cara:
a. menggunakan kegiatan berjenjang
b. meyediakan pertanyaan pemandu atau tantangan yang perlu
diselesaikan di sudut-sudut minat,
34

c. membuat agenda individual untuk murid (daftar tugas, memvariasikan


lama waktu yang murid dapat ambil untuk menyelesaikan tugas,
d. mengembangkan kegiatan bervariasi

3. Diferensiasi produk
Produk adalah hasil pekerjaan atau unjuk kerja yang harus ditunjukkan
murid kepada kita (karangan, pidato, rekaman, doagram) atau sesuatu yang
ada wujudnya. Produk yang diberikan meliputi 2 hal:
a. memberikan tantangan dan keragaman atau variasi,
b. memberikan murid pilihan bagaimana mereka dapat mengekspresikan
pembelajaran yang diinginkan.
Setiap murid memiliki karakteristik yang berbeda-beda, tidak semua
murid bisa kita beri perlakuan yang sama. Jika kita tidak memberikan
pelayanan sesuai dengan kebutuhan murid maka hal tersebut dapat
menghambat murid untuk bisa maju dan berkembang belajarnya. Dampak dari
kelas yang menerapkan pembelajaran berdiferensiasi antara lain; setiap orang
merasa disambut dengan baik, murid dengan berbagai karakteristik merasa
dihargai, merasa aman, ada harapan bagi pertumbuhan, guru mengajar untuk
mencapai kesuksesan, ada keadilan dalam bentuk nyata, guru dan murid
berkolaborasi, kebutuhan belajar murid terfasilitasi dan terlayani dengan baik.
Dari beberapa dampak tersebut diharapkan akan tercapai hasil belajar yang
optimal.

C. Asesmen Capaian Pembelajaran


Asesmen hasil belajar peserta didik terdiri atas Asesmen hasil belajar
oleh pendidik, Asesmen hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan Asesmen
hasil belajar oleh pemerintah. Asesmen hasil belajar oleh pendidik sebagai
proses pengumpulan informasi dan data tentang capaian pembelajaran peserta
didik dalam aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang
dilakukan secara terencana dan sistematis yang bertujuan untuk:
35

1. memantau proses pembelajaran,


2. memetakan kemajuan belajar dan penguasaan kompetensi,
3. perbaikan atau pengayaan hasil belajar melalui penugasan dan
evaluasi hasil belajar,
4. memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.
Konsep asesmen otentik yang dilakukan mengukur dimensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Variasi bentuk asesmen akan lebih
memperlihatkan kemampuan peserta didik. Rubrik asesmen dibuat berdasarkan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Materi pengayaan hanya diperuntukkan
peserta didik yang telah melampaui capaian pembelajaran dan bersifat
optional. Sedangkan remedial merupakan kegiatan wajib dilaksanakan
sehingga pembelajaran tetap berkelanjutan. Asesmen hasil belajar peserta
didik pada jenjang pendidikan dasar didasarkan pada prinsip asesmen.
Dimana asesmen dilakukan mempertimbangkan karakteristik peserta didik
pada setiap kelas berdasarkan pada hasil proses pembelajaran dalam
mencapai semua aspek kompetensi yang tertera pada tujuan pembelajaran
sehingga jelas kemampuan yang akan diukur dengan prosedur dan kriteria
yang jelas. Prosedur asesmen, kriteria dan dasar pengambilan keputusan
terhadap hasil asesmen dapat diakses oleh pihak yang berkepentingan.
Asesmen di SDN Nonggunong III bersifat kontinuitas tidak tersekat per kelas,
sehingga hasil asesmen sebelumnya merupakan referensi untuk asesmen
kemudian. Sistem asesmen yang sistematis dan mengacu pada kriteria harus
dapat dipertanggungjawabkan secara teknis, prosedur dan hasil akhirnya.
Lingkup asesmen hasil belajar oleh pendidik mencakup aspek sikap,
aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan. Adapun mekanisme asesmen hasil
belajar oleh pendidik meliputi:
1. Rencana strategi asesmen oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2. Asesmen Hasil Belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses,
kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan
pengukuran pencapaian satu atau lebih capaian pembelajaran.
36

3. Asesmen aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan sebagai


sumber informasi utama dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali
kelas atau guru kelas.
4. Hasil asesmen pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk
deskripsi.
5. Asesmen aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan
penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai disampaikan dalam
bentuk deskripsi.
6. Asesmen keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek, portofolio,
dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai.
7. Hasil asesmen pencapaian pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik
disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi.
Hasil asesmen kemudian dilakukan analisis atau evaluasi hasil belajar.
Evaluasi ini bertujuan untuk menentukan ketercapaian pemahaman peserta
didik terhadap tujuan capaian pembelajaran dan penguatan Profil Pelajar
Pancasila. Analisis untuk pengetahuan juga dilakukan untuk menentukan
umpan balik pasca penilaian terhadap peserta didik, yaitu pelaksanaan program
remedial dan pengayaan. Proses evaluasi ini dilakukan baik setelah peserta didik
mengerjakan post tes harian, penilaian harian, penilaian tengah semester dan
penilaian akhir semester serta Asesmen akhir tahun.
Hal terpenting dalam asesmen ini sebagai acuan untuk pembelajaran
berdiferensiasi adalah asesmen diagnostik atau asesmen awal, untuk
memetakan bakat minat dan kebutuhan siswa.
Adapun kriteria kenaikan kelas setidak-tidaknya harus memenuhi
kriteria, yaitu pertama, keikutsertaan peserta didik dalam pembelajaran, kedua,
ketuntasan mata pelajaran pada kompetensi pengetahuan dan keterampilan
pada tiap fase, dan ketiga, penilaian baik pada kompetensi sikap.

 Asesmen Diagnostik (Asesmen Awal)


Asesmen Diagnostik adalah asesmen yang dilakukan secara spesifik
untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, kelemahan peserta didik,
37

sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi


peserta didik. Peserta Didik yang perkembangan atau hasil belajarnya tertinggal
berdasarkan hasil Asesmen Diagnostik, diberikan pendampingan belajar secara
afirmatif penyesuaian strategi mengajar, atau materi ajar.

Ada beberapa tujuan asesmen diagnostik diadakan, yaitu:


1. Untuk memetakan kemampuan siswa-siswa di kelas secara cepat.
2. Mengidentifikasi siswa yang sudah paham, setengah paham, dan belum
paham pelajaran yang diajarkan.
Asesmen Diagnostik atau penilaian diagnostik yang sering dilaksanakan
ada dua jenis, yaitu asesmen non kognitif dan asesmen kognitif. Kedua jenis
asesmen diagnostik ini memiliki tujuan asesmen yang berbeda.
Asesmen non kognitif bertujuan untuk mengetahui dan memahami
kondisi kesejahteraan psikologi dan sosial emosi siswa, aktivitas siswa selama
belajar dirumah, gaya belajar siswa, pergaulan siswa, dan juga kondisi keluarga
siswa. Sedangkan asesmen kognitif memiliki tujuan untuk mengidentifikasi
capaian kompetensi siswa, menyesuaikan pembelajaran dikelas dengan
kompetensi rata-rata siswa, memberikan kelas remedial atau pelajaran
tambahan pada siswa yang nilainya dibawah rata-rata.

Asesmen diagnostik bukan hanya tanggung jawab guru kelas saja,


namun harus dilakukan oleh semua guru mata pelajaran juga. Kepala sekolah
sebagai komando di sekolah memiliki tanggung jawab untuk memastikan
asesmen ini dilakukan di semua kelas di minggu pertama dan secara berkala
pada awal pembelajaran.

Langkah-Langkah Asesmen Diagnostik

Baik asesmen non kognitif dan kognitif memiliki tiga tahapan


pelaksanaan yang sama yaitu: persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut.
Meskipun demikian, tetap ada hal yang membedakan mengingat tujuan yang
38

ingin dicapai juga berbeda. Berikut ini langkah-langkah melaksanakan


pembelajaran non kognitif dan kognitif.

Asesmen non Kognitif


a. Persiapan
1. Guru harus menyiapkan alat bantu berupa gambar ekspresi emosi.
2. Guru membuat daftar pertanyaan kunci, seperti:
• Apa saja kegiatan yang kamu lakukan selama belajar dari rumah?
• Adakah hal yang paling menyenangkan dan tidak menyenangkan
yang kamu alami selama belajar dari rumah?
• Apakah harapan kamu?
b. Pelaksanaan
1. Guru memberikan gambar emosi kepada siswa.
2. Guru meminta siswa untuk mengekspresikan perasaannya selama
belajar di rumah melalui cerita secara lisan, tulisan, atau gambar
c. Tindak Lanjut
1. Mengidentifikasi siswa dengan ekspresi emosi negatif , kemudian
mengajaknya untuk berdiskusi secara personal.
2. Menentukan tindak lanjut atau treatment untuk membantu siswa, dan
mengkomunikasikan dengan siswa serta orang tua bila diperlukan.
3. Mengulangi pelaksanaan asesmen non kognitif di awal
pembelajaran.
Pelaksanaan asesmen non kognitif dapat dilakukan dengan cara tanya
jawab. Yang harus Guru ingat dalam melakukan tanya jawab adalah:
memastikan pertanyaan jelas dan mudah dipahami oleh siswa, menyertakan
acuan atau stimulus informasi yang dapat membantu siswa menemukan
jawabannya, dan memberikan waktu berpikir kepada siswa sebelum
menjawab pertanyaan.
Asesmen Kognitif
a. Persiapan
1. Membuat jadwal pelaksanaan asesmen.
39

2. Mengidentifikasi materi asesmen berdasarkan penyederhanaan


kompetensi dasar yang disediakan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
3. Menyusun pertanyaan sederhana dengan formula sebagai berikut:
• 2 soal sesuai kelasnya, dengan materi yang akan dipelajari.
• 6 soal dengan topik satu kelas di bawah, untuk semester 1 dan 2
• 2 soal dengan topik dua kelas di bawah, untuk semester 2
b. Pelaksanaan
Memberikan pertanyaan-pertanyaan asesmen yang telah disusun kepada
semua siswa di kelas, baik secara tatap muka ataupun Belajar dari Rumah
c. Tindak Lanjut
1. Mengolah hasil asesmen yang telah diberikan.
2. Membagi siswa berdasarkan nilai ke dalam 3 kategori yaitu, “Paham
utuh”, “Paham sebagian”, dan “Tidak paham.”
3. Hitung rata-rata kelas. Jika siswa mendapatkan nilai rata-rata kelas,
maka mereka akan mengikuti pembelajaran sesuai fasenya. Siswa
yang mendapat nilai di bawah rata-rata akan mengikuti pembelajaran
khusus atau pendampingan pada kompetensi yang belum terpenuhi.
Sedangkan siswa dengan nilai di atas rata-rata akan mengikuti
pembelajaran dengan pengayaan.
4. Melakukan penilaian pembelajaran topik yang sudah diajarkan sebelum
memulai topik pembelajaran baru. Hal ini penting untuk menyesuaikan
pembelajaran yang sesuai dengan rata-rata kemampuan siswa.
5. Mengulang proses yang sama di setiap awal pembelajaran untuk
melakukan adaptasi materi pembelajaran sesuai tingkat kemampuan
siswa.

D. Pendampingan, Evaluasi, Dan Pengembangan Profesional


Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional SDN
Nonggunong I dilakukan secara internal oleh satuan pendidikan untuk
memastikan pembelajaran berjalan sesuai rencana untuk mencapai tujuan yang
40

ditetapkan. Proses ini dikelola oleh Kepala Sekolah dan/atau guru yang
dianggap sudah mampu untuk melakukan peran ini. Evaluasi, pendampingan
dan pengembangan profesional dilakukan secara bertahap dan mandiri agar
terjadi peningkatan kualitas secara berkelanjutan di satuan pendidikan, sesuai
dengan kemampuan satuan pendidikan.
Dalam melakukan pendampingan dan pengembangan professional
ditekankan pada prinsip reflektif dan pengembangan diri bagi guru, serta
menggunakan alat penilaian yang jelas dan terukur. Proses pendampingan
dirancang sesuai kebutuhan dan dilakukan oleh Kepala Sekolah dan/atau guru
yang berkompetensi berdasarkan hasil pengamatan atau evaluasi. Proses
pendampingan dan pengembangan professional ini dilakukan melalui;
a. Program Regular Supervisi Sekolah, yang dilakukan minimal satu bulan
sekali oleh Kepala Sekolah.
b. Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) SDN Nonggunong I, yang
dilaksanakan sesuai program kerja KKG secara reguler, seperti kegiatan
mingguan untuk pendampingan penyusunan atau revisi alur tujuan
pembelajaran dan modul ajar. Kegiatan ini merupakan pendampingan oleh
Kepala Sekolah dan guru yang berkompetensi.
c. KKG Mini, yang dilaksanakan setiap Hari Sabtu (akhir pekan) sebagai
sarana meningkatkan kompetensi Guru.
d. Evaluasi Mingguan, yang dilaksanakan setiap Hari Sabtu (akhir pekan)
setelah kegiatan KKG Mini untuk mengevaluasi kegiatan selama sepekan
sekaligus sebagai sarana memecahkan masalah yang ditemui selama
sepekan.
e. Pelaksanaan in-house training (IHT) atau focus group discussion (FGD),
dilakukan minimal enam bulan sekali atau sesuai kebutuhan dengan
mengundang narasumber yang berkompeten yang telah bekerja sama,
instansi terkait dan praktisi pendidikan.
SDN Nonggunong I melakukan evaluasi kurikulum secara regular, yaitu
jangka pendek satu tahun sekali dan jangka panjang 4 tahun sekali dengan
mempertimbangkan perubahan yang terjadi baik perubahan kebijakan maupun
41

update perkembangan terkini dalam proses pembelajaran. Evaluasi kurikulum


dilakukan berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran yang dilakukan secara
reflektif, yaitu:
1. Evaluasi Harian, dilakukan secara individual oleh guru setelah pembelajaran
berdasarkan catatan anekdotal selama proses pembelajaran, penilaian dan
refleksi ketercapaian tujuan pembelajaran. Hasil evaluasi ini digunakan
untuk perbaikan rencana pembelajaran atau RPP/Modul Ajar pada hari
berikutnya.
2. Evaluasi Per Unit Belajar, dilakukan secara kelompok (team teaching)
setelah satu unit pembelajaran atau tema selesai. Hasil ini digunakan untuk
merefleksikan proses belajar, ketercapaian tujuan dan melakukan perbaikan
maupun penyesuaian terhadap proses belajar dan perangkat ajar, yaitu alur
tujuan pembelajaran dan modul ajar.
3. Evaluasi Per Semester, dilakukan secara kelompok team teaching) setelah
satu semester selesai. Evaluasi ini dilakukan berdasarkan refleksi
pembelajaran dan hasil asesmen peserta didik yang telah disampaikan
pada laporan hasil belajar peserta didik.
4. Evaluasi Per Tahun, merupakan refleksi ketercapaian profil lulusan, tujuan
sekolah, misi dan visi sekolah.
Pelaksanaan evaluasi kurikulum SDN Nonggunong I dilakukan oleh tim
pengembang kurikulum sekolah bersama kepala sekola dan komite sekolah
serta pihak lainnya yang telah mengadakan kerja sama dengan sekolah.
Evaluasi dilaksanakan berdasarkan data yang telah dikumpulkan pada
evaluasi pembelajaran, hasil supervisi Kepala Sekolah, laporan kegiatan
Kelompok Kerja Guru, hasil kerja peserta didik dan kuesioner peserta didik
dan orang tua. Informasi yang berimbang dan berdasarkan data tersebut
diharapkan menjadi bahan evaluasi untuk semakin meningkatkan kualitas
pelayanan sekolah kepada peserta didik, peningkatan prestasi dan hubungan
kerja sama dengan pihak lain.
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

A. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

Ketentuan-ketentuan :
1. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama satu tahun pelajaran yang mencakup permulaan tahun
pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
2. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran
pada awal tahun pelajaran
3. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran
4. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah pembelajaran setiap minggu, meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran termasuk muatan lokal
ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
5. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda
antarsemester, libur akhir tahun pembelajaran, hari libur keagamaan, hari libur
umum, termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.

B. Penetapan Kalender Pendidikan SDN Nonggunong I


1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli dan berakhir pada bulan Juni tahun
berikutnya.
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan keputusan Mendikbud, dan/atau
Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, kepala

42
43

Daerah tingkat kabupaten, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat


menetapkan hari libur khusus.
3. Pemerintah pusat/Provinsi/Kabupaten dapat menetapkan hari libur serentak
untuk satuan-satuan pendidikan.
4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-
masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut
pada pedoman ini dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah.
5. Kegiatan Tengah Semester (KTS) adalah kegiatan yang memberikan
waktu/kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan bakat, minat dan
kemampuannya baik dalam bidang agama, seni, budaya dan keterampilan
maupun olah raga.
6. Kalender Pendidikan SDN Nonggunong I disusun dengan berpedoman kepada
kalender pendidikan Provinsi Jawa Timur dan yang disesuaikan dengan program
sekolah
Berikut alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya
beserta kalender pendidikan SDN Nonggunong I tahun pelajaran 2023/20233

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

1 Minggu efektif belajar Minimum Digunakan untuk


36 minggu dan kegiatan pembelajaran
Maksimum efektif pada setiap
40 minggu satuan Pendidikan
2 Kegiatan Tengah semester Maksimum Satu minggu setiap
2 minggu semester
3 Jeda antarsemester Maksimum Libur semester I dan II
2 minggu
4 Libur akhir tahun Maksimum Digunakan untuk
pelajaran 3 minggu persiapan kegiatan dan
administrasi awal tahun
5 Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu pelajaran
Libur keagamaan
disesuaikan dengan
kebijakan pemerintah
pusat/daerah
44

6 Hari libur umum/nasional 2 minggu Sesuai Disesuaikan dengan


kalender
pendidikan Peraturan Pemerintah

7 Hari libur khusus Maksimum Untuk kegiatan tertentu


(insidental) 1-2 hari seperti pemilu/pilkada,
pilkades,dsb
8 Kegiatan khusus sekolah Menyesuaikan Digunakan untuk
kebutuhan kegiatan yang diprogramkan
secara khusus oleh sekolah
tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif
BAB V
PENUTUP

Kurikulum operasional di satuan pendidikan SDN Nonggunong I disusun


sebagai kerangka acuan atau pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran di
sekolah tahun pelajaran 2023/2024. Kurikulum operasional di satuan pendidikan
juga sebagai panduan ketercapaian pembelajaran bagi peserta didik dan upaya
guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
Kurikulum operasional di satuan pendidikan SDN Nonggunong I yang telah
tersusun ini akan berjalan lancar bila ada dukungan penuh dari semua pihak, yaitu
kepala sekolah, guru, komite sekolah dan stake holder yang ada. Mudah-
mudahan dukungan dan partisipasi aktif semua pihak dapat memajukan SDN
Nonggunong I. sesuai dengan apa yang telah terumuskan dalam visi, misi dan
tujuan sekolah.
Terakhir, ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah mendukung diselesaikannya kurikulum operasional di satuan
pendidikan SDN Nonggunong I. Teriring do’a, semoga kontribusi pemikiran, kerja
keras dan dukungannya menjadi amal kebaikan.

45

Anda mungkin juga menyukai