( KOSP )
SEKOLAH DASAR NEGERI NONGGUNONG I
KECAMATAN NONGGUNONG
Tahun Pelajaran 2023/2024
( KOSP )
SDN NONGGUNONG I
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
KECAMATAN NONGGUNONG
TAHUN 2023
i
LEMBAR PENGESAHAN
KURIKULUM
TAHUN 2023
Setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah, maka dengan ini Kurikulum SDN
Nonggunong I Kecamatan Nonggunong Kabupaten Sumenep disahkan untuk diberlakukan
pada Tahun Pelajaran 2023/2024
Ditetapkan di : Sumenep
Tanggal : 18 Juli 2023
Menyetujui/Mengesahkan,
Pengawas Sekolah
H. TOLA’AD, S.Pd.
NIP. 19760630 200501 1 004
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Kurikulum Operasional Sekolah
Dasar Negeri Nonggunong I Tahun pelajaran 2023/2024 ini.
1. Bapak Agus Dwi Saputra, S.Sos., M.Si. selaku Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Sumenep
Akhirnya, kesempurnaan hanyalah milik-Nya jua. Segala kritik dan saran yang
bersifat konstruktif sangat kami harapkan. Semoga Allah swt, senantiasa melimpahkan
taufiq dan hidayah-Nya kepada kita dalam memikul amanah pendidikan ini. Amin.
Kepala Sekolah
H. MUNIR, S.Pd. SD
NIP 19650727 198703 1 012
iii
LEMBAR PENYUSUN
Pihak Terkait
iv
DAFTAR ISI
v
BAB V PENUTUP ………………………………………………………………..…….....................
45
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Capaian Pembelajaran
2. Alur Tujuan Pembelajaran
3. Modul Ajar
4. Projek Profil Pelajar Pancasila
5. Kalender Pendidikan
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum adalah sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Tujuan ini meliputi
tujuan pendidikan nasional, tujuan pendidikan dasar, dan tujuan yang disesuaikan
dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, atau satuan pendidikan dan
peserta didik. Oleh sebab itu, kurikulum yang disusun oleh satuan pendidikan,
memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi
yang ada di daerah.
1
2
C. Dasar Hukum
Beberapa dasar hukum yang dapat dipakai dalam pembuatan Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) SDN Nonggunong I Kabupaten Sumenep
Tahun Ajaran 2023/2024 adalah sebagai berikut.
wajib membiayainya.
2. Undang undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
3. Undang-Undang RI No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 23 Tahun 2013 tentang Perubahan atas
Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standart
Nasional Pendidikan.
5. Peraturan Presiden RI Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan
Karakter (PPK)
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No 09 tahun 2020 tentang
Perybahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No 45
tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No 36 tahun 2018 tentang
Struktur Kurikulum
8. Keputusan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan No
2368/B.B1/HK.01.03/2021 tentang Petunjuk Teknis Penguatan SDM melalui
Pelatihan dan Pendampingan pada sistem Pendidikan Pelaksanaan Sekolah
Penggerak;
9. Permendikbud No 1177/M/2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program
Sekolah Penggerak (Landasan Hulkum Penyusuna Kurikulum Operasional
Sekolah)
10. Permendikbud No. 371/M/2021 tentang Sekolah Penggerak
11. Surat Edaran Bupati Sumenep nomor 065/1015/435/2021 Tanggal 5 Juli
2021. Tentatnga Mekanisme Kerja ASN dan Non ASN Dalam Masa
Perberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat Corona Virus
Disease 2019 di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep.
12. Keputusan Kemendikbudristek RI Nomor 56/M/2023 tentang Pedoman
Penerapan Kurikulum dalam Pemulihan Pembelajaran
13. Keputusan Balitbang dan Perbukuan 033/H//KR/2023 tentang Capaian
Pembelajaran
4
1. Tujuan Pendidikan
2. Visi Sekolah
7
8
3. Misi Sekolah
Misi sekolah :
3. Tujuan Sekolah
A. Tujuan Umum sekolah
1. Terbentuknya siswa yang berkarakter religius, disiplin dan memiliki
semangat kekeluargaan antar warga sekolah.
2. Menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni sebagai
bekal untuk melanjutkan ke sekolah lanjutan.
3. Memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang memadai sebagai
bekal untuk hidup di tengah masyarakat yang terus berkembang.
4. Terwujudnya sekolah berwawasan lingkungan.
5. Menghayati nilai-nilai budaya dan mengamalkan ajaran Islam sebagai hasil
pembelajaran dan kegiatan pembiasan.
9
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
DAN RENCANA PEMBELAJARAN
A. Pengorganisasian Pembelajaran
1. Alur Penyusunan Rancangan Kurikulum Operasional
Kurikulum operasional di SDN Nonggunong I merupakan sebuah
bentuk kurikulum operasional untuk melaksanakan Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum yang telah dibuat oleh pusat, baik capaian pembelajaran,
prinsip pembelajaran dan asesmen serta Profil Pelajar Pancasila. Kurikulum
operasional ini merupakan bentuk penyesuaian dari kerangka yang disusun
pusat dengan menyelaraskan potensi daerah, kemampuan sekolah dan latar
belakang peserta didik.
11
12
A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran
yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pelayanan ke
dalam muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran. Sebagai Sekolah
Penggerak Angkatan I, di tahun pelajaran 2023/2024 SDN Nonggunong I
menerapkan Kurikulum Merdeka pada kelas I dan IV
13
Kegiatan Proyek
Banyak Reguler Profil Total
No Mata Pelajaran JP Per Per Pelajar Per
Minggu Minggu Pancasila Tahun
A. KELOMPOK A
8. Bahasa Madura 2 JP 72 - 72
Kegiatan Proyek
Banyak Reguler Profil Total
No Mata Pelajaran JP Per Per Pelajar Per
Minggu Minggu Pancasil Tahun
A. KELOMPOK A a
14
8. Bahasa Madura 2 JP 72 - 72
Seni dapat dipilih minimal satu, yaitu Seni Musik, Seni Rupa, Seni
Teater atau Seni Tari. Dalam hal ini SDN Nonggunong I memilih Seni Musik
dan Seni Rupa. Pengemasan Proyek Profil Pelajar Pancasila berada di luar
jam pembelajaran regular dengan komposisi 20-30% dari alokasi waktu
selama satu tahun.
a. Intrakurikuler
Intrakurikuler adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan materi
15
dan inquiry based learning dan lainnya) dan strategi pembelajaran yang
beragam untuk mengakomodir perbedaan karakteristik peserta didik.
Diharapkan variasi model pembelajaran bermanfaat untuk mengingkatkan
kemampuan peserta didik dalam menyampaikan ide dan gagasan,
menemukan solusi, menghasilkan produk dan mengasah kemampuan
literasi numerasi.
Rencana pembelajaran bersifat reflektif. Kontinuitas pembelajaran
dapat terlihat dengan harapan tidak terjadi gap dan miskonsepsi dari
pembelajaran sebelumnya. Dapat disusun mingguan yang tertuang ke dalam
jadwal pembelajaran mingguan, namun catatan refleksi menjadi tambahan
dalam kegiatan pembelajaran selanjutnya.
Bahasa Daerah dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta
menumbuhkan apresiasi terhadap budaya dan hasil karya sastra daerah.
Desain pembelajaran mata pelajaran Bahasa Daerah diturunkan dari
kompetensi yang telah disusun oleh tim pengembang kurikulum Bahasa
Daerah Provinsi Jawa Timur Konten dalam Bahasa Daerah sama halnya
dengan Bahasa Indonesia yang terdiri dari 4 elemen kebahasaan.
Adapun Muatan Lokal yang kedua adalah Baca Tulis al Qur’an (BTQ)
berdasarkan Peraturan Bupati (Perbup) Kabupaten Sumenep.
Pengembangan Diri
Program pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar
mata pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah. Kegiatan
pengembangan diri merupakan upaya pembentukan watak dan kepribadian
peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan
dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan
pengembangan karir, serta kegiatan kurikuler.
Program pengembangan diri bertujuan untuk memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri
sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan
peserta didik, dengan memperhatikan kondisi sekolah.
Pengembangan diri bertujuan menunjang pendidikan peserta didik
dalam mengembangkan:
a. Bakat
b. Minat
c. Kreativitas
d. Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan
e. Kemampuan kehidupan keagamaan
f. Kemampuan sosial
g. Kemampuan belajar
h. Wawasan dan perencanaan karir
i. Kemampuan pemecahan masalah
19
j. Kemandirian
Bentuk program pengembangan diri dapat dilakukan secara terprogram
dan tidak terprogram, kegiatan pengembangan diri secara terprogram
dilaksanakan dengan perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk
memenuhi kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok dan atau
klasikal.
Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif. Adapun
tahapan kegiatan pengembangan diri dilakukan dengan cara:
1) Identifikasi yang meliputi daya dukung, potensi bakat dan minat peserta
didik dan potensi daerah.
2) Pemetaan untuk:
a) Jenis layanan pengembangan diri
b) Petugas yang melayani
c) Peserta didik yang dilayani
3) Pelaksanaan program
a) Pelaksanaan ( Orentasi, pemantapan, pengembangan )
b) Monitoring Pelaksanan
c) Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif )
4) Analisis hasil penilaian (berbasis data, proporsional, realistis, valid,
transparan dan akuntabel)
5) Pelaporan berupa format deskripsi dalam buku laporan pengembangan
diri.
Pilihan pengembangan diri di SDN Nonggunong I adalah sebagai berikut.
1) Tahfidz Qur’an, merupakan program unggulan SDN Nonggunong 1
dengan target minimal juz 30
2) Bahasa Inggris. Pembelajaran Bahasa Inggris merupakan program
unggulan SDN Nonggunong I yang bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris peserta didik
melalu berbicara, menulis dan mendengarkan. Konten materi lebih
mengedepankan kepada hal-hal sederhana yang dapat ditemukan
dalan kehidupan sehari-hari seperti perkenalan diri, keadaan di
20
dikembangkan per jenjang kelas dengan bimbingan guru kelas dan guru
mata pelajaran yang kemudian digabungkan dalam satu event di akhir
proyek di tiap-tiap akhir semester.
Proyek pertama, akan dilaksanakan pada bulan Desember 2023
dengan mengambil tema kewirausahaan dengan mengusung pemanfaatan
potensi dan budaya daerah tentang produk kerajinan tangan berupa
anyaman tikar/bambu di Desa Nonggunong khususnya dan di Pulau Sapudi
pada umumnya. Proyek ini sebagai bentuk pelestarian produk dan potensi
lokal
Proyek kedua, akan dilaksanakan pada bulan Juni mengambil tema
Kearifan Lokal dengan mengeksplorasi makan khas di Pulau Sapudi. Proyek
ini pun sebagai bentuk pelestarian potensi budaya dan kearifan lokal.
Kegiatan proyek merupakan kegiatan yang dilaksanakan di luar jam
pelajaran regular. Kegitan ini dimaksudkan untuk lebih memperkaya
khazanah dan wawasan siswa serta memperdalam materi pelajaran yang
telah dipelajari dalam kegiatan intrakurikuler di dalam kelas.
Pelaksanaan kegiatan proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di
SDN Nonggunong I dilaksanakan pada akhir pekan dan akhir semester.
Peserta didik harus menyelesaikan 1 tema di tiap semester dengan alokasi
waktu minimal 2 minggu, maksimal 3 bulan. Tema yang diambil mengacu
pada Profil Pelajar Pancasila dan penentuan pemilihan tema ditentukan
bersama oleh guru pengampu bersama dewan guru, khususnya anggota
Komite Pembelajaran, melibatkan siswa didukung oleh Komite Sekolah. Hal
ini dimaksudkan untuk membangun sinergi antarsesama warga sekolah
sehingga menghasilkan proyek yang berkualitas dan benar-benar dibutuhkan
serta dirasakan oleh semua warga sekolah.
Alur/tahapan pelaksanaan proyek tiap mata pelajaran sebagai berikut:
1) Penentuan tema proyek Profil Pelajar Pancasila; 2) Tiap kelas
menentukan tema yang akan dipilih dengan didampingi guru mata pelajaran
masing-maisng kelas; 3) Guru kelas dan guru mata pelajaran saling
berkoordinasi untuk menetukan kolaborator yang sesuai; 4) Kelompok mata
23
c. Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan penunjang di SDN
Nonggunong I sebagai suplemen dalam pendidikan untuk meningkatkan
kecerdasan dan keterampilan peserta didik sesuai dengan bakat dan minat
serta kompetensi lainnya.
Kegiatan ekstrakurikuler SDN Nonggunong I meliputi:
Indikator Keberhasilan dan
NO Jenis Kegiatan Sasaran
Implemetasi Profil Pelajar Pancasila
A Study Club
Program Inklusif
SDN Nonggunong I belum termasuk sekolah inklusif, namun SDN
Nonggunong I tetap mengusung keadilan dalam pendidikan di mana satuan
pendidikan menerima peserta didik dengan berbagai latar belakang
kemampuan diri. Untuk alasan tersebut, SD merancang program inklusif
dalam bentuk program individu yang dapat memfasilitasi peserta didik
berkebutuhan khusus dengan kategori rendah.
Program individu disusun dengan penyesuaian kebutuhan masing-
masing peserta didik, baik akademik maupun non-akademik. Program ini
disusun oleh tim guru dengan melibatkan orang tua dan terapis atau
psikolog. Hal utama yang diperhatikan dalam proses penyusunan program
ini adalah bagaimana peserta didik dengan kebutuhan khusus mampu
melakukan kecakapan dasar, keterampilan hidup, dan penumbuhan percaya
diri. Kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi baca, tulis
hitung, cara bersosialisasi dan kemandirian merupakan bentuk program
individu tersebut. Program ini pun akan dilakukan evaluasi secara berkala
setiap tiga bulan sekali atau bisa lebih cepat jika ada kondisi khusus untuk
penyesuaian sehingga dapat terlihat bagaimana perkembangan peserta
didik.
Pengondisian dalam lingkungan belajar dan bermain menjadi fokus
utama lainnya sehingga peserta didik mampu belajar hal positif dari
lingkungan sekitarnya, penerimaan yang baik dari lingkungan sekitar dan
terhindar dari kasus bullying
26
B. Rencana Pembelajaran
Rencana pembelajaran disusun secara rutin untuk memetakan dan
30
Pembelajaran Berdiferensiasi
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodir
kebutuhan belajar murid. Guru menfasilitasi murid sesuai dengan
kebutuhannya, karena setiap murid mempunyai karakteristik yang berbeda-
beda, sehingga tidak bisa diberi perlakuan yang sama. Dalam menerapkan
pembelajaran berdiferensiasi guru perlu memikirkan tindakan yang masuk akal
32
3. Diferensiasi produk
Produk adalah hasil pekerjaan atau unjuk kerja yang harus ditunjukkan
murid kepada kita (karangan, pidato, rekaman, doagram) atau sesuatu yang
ada wujudnya. Produk yang diberikan meliputi 2 hal:
a. memberikan tantangan dan keragaman atau variasi,
b. memberikan murid pilihan bagaimana mereka dapat mengekspresikan
pembelajaran yang diinginkan.
Setiap murid memiliki karakteristik yang berbeda-beda, tidak semua
murid bisa kita beri perlakuan yang sama. Jika kita tidak memberikan
pelayanan sesuai dengan kebutuhan murid maka hal tersebut dapat
menghambat murid untuk bisa maju dan berkembang belajarnya. Dampak dari
kelas yang menerapkan pembelajaran berdiferensiasi antara lain; setiap orang
merasa disambut dengan baik, murid dengan berbagai karakteristik merasa
dihargai, merasa aman, ada harapan bagi pertumbuhan, guru mengajar untuk
mencapai kesuksesan, ada keadilan dalam bentuk nyata, guru dan murid
berkolaborasi, kebutuhan belajar murid terfasilitasi dan terlayani dengan baik.
Dari beberapa dampak tersebut diharapkan akan tercapai hasil belajar yang
optimal.
ditetapkan. Proses ini dikelola oleh Kepala Sekolah dan/atau guru yang
dianggap sudah mampu untuk melakukan peran ini. Evaluasi, pendampingan
dan pengembangan profesional dilakukan secara bertahap dan mandiri agar
terjadi peningkatan kualitas secara berkelanjutan di satuan pendidikan, sesuai
dengan kemampuan satuan pendidikan.
Dalam melakukan pendampingan dan pengembangan professional
ditekankan pada prinsip reflektif dan pengembangan diri bagi guru, serta
menggunakan alat penilaian yang jelas dan terukur. Proses pendampingan
dirancang sesuai kebutuhan dan dilakukan oleh Kepala Sekolah dan/atau guru
yang berkompetensi berdasarkan hasil pengamatan atau evaluasi. Proses
pendampingan dan pengembangan professional ini dilakukan melalui;
a. Program Regular Supervisi Sekolah, yang dilakukan minimal satu bulan
sekali oleh Kepala Sekolah.
b. Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) SDN Nonggunong I, yang
dilaksanakan sesuai program kerja KKG secara reguler, seperti kegiatan
mingguan untuk pendampingan penyusunan atau revisi alur tujuan
pembelajaran dan modul ajar. Kegiatan ini merupakan pendampingan oleh
Kepala Sekolah dan guru yang berkompetensi.
c. KKG Mini, yang dilaksanakan setiap Hari Sabtu (akhir pekan) sebagai
sarana meningkatkan kompetensi Guru.
d. Evaluasi Mingguan, yang dilaksanakan setiap Hari Sabtu (akhir pekan)
setelah kegiatan KKG Mini untuk mengevaluasi kegiatan selama sepekan
sekaligus sebagai sarana memecahkan masalah yang ditemui selama
sepekan.
e. Pelaksanaan in-house training (IHT) atau focus group discussion (FGD),
dilakukan minimal enam bulan sekali atau sesuai kebutuhan dengan
mengundang narasumber yang berkompeten yang telah bekerja sama,
instansi terkait dan praktisi pendidikan.
SDN Nonggunong I melakukan evaluasi kurikulum secara regular, yaitu
jangka pendek satu tahun sekali dan jangka panjang 4 tahun sekali dengan
mempertimbangkan perubahan yang terjadi baik perubahan kebijakan maupun
41
A. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Ketentuan-ketentuan :
1. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama satu tahun pelajaran yang mencakup permulaan tahun
pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
2. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran
pada awal tahun pelajaran
3. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran
4. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah pembelajaran setiap minggu, meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran termasuk muatan lokal
ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
5. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda
antarsemester, libur akhir tahun pembelajaran, hari libur keagamaan, hari libur
umum, termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
42
43
45