Anda di halaman 1dari 229

PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI

DINAS PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN

KURIKULUM
SD NEGERI 2 PANDAN
TAHUN PELAJARAN
2021/2022

SEKOLAH DASAR NEGERI 2 PANDAN


Alamat: Dusun Kembar RT.02/RW.01 Desa Pandan,
Slogohimo, Wonogiri 57694
Email: sdn2pandan@gmail.com
i
LEMBAR VERIFIKASI DAN VALIDASI
KURIKULUM

Sekolah : SD Negeri 2 Pandan


Alamat : Dusun Kembar RT.02/RW.01
Desa : Pandan
Kecamatan : Slogohimo
Kabupaten : Wonogiri
Propinsi : Jawa Tengah

NO NAMA/JABATAN HARI/ SARAN/ TANDA


TANGGAL KOREKSI TANGAN
1 Pengawas Sekolah Kamis,
Kecamatan Slogohimo 8 Juli -
SUTARMAN, S.Pd., M.Pd 2021
NIP 196406171988061001
PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI
DINAS PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
SD NEGERI 2 PANDAN SLOGOHIMO
Alamat: Dusun Kembar RT.02/RW.01 Desa Pandan, Slogohimo, Kode Pos.57694
email: sdn2pandan@gmail.com

LEMBAR PENETAPAN
KURIKULUM

Sekolah : SD Negeri 2 Pandan


Alamat : Dusun Kembar RT.02/RW.01
Desa : Pandan
Kecamatan : Slogohimo
Kabupaten : Wonogiri
Propinsi : Jawa Tengah

telah disusun dan ditetapkan penggunaannya di SD Negeri 2 Pandan


Tahun Pelajaran 2021/2022 pada tanggal dua belas bulan Juli tahun dua
ribu dua puluh satu.

Wonogiri, 8 Juli 2021

Mengetahui
Ketua Kepala Sekolah
Komite

DWI LESTARININGSIH, S.Pd.,M.Pd


SARTO, M.Pd Pembina Tk. I
NIP 19661218 198803 2 006
PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI
DINAS PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
SD NEGERI 2 PANDAN SLOGOHIMO
Alamat: Dusun Kembar RT.02/RW.01 Desa Pandan, Slogohimo, Kode Pos 57694
email: sdn2pandan@gmail.com

LEMBAR PENGESAHAN DOKUMEN


KURIKULUM SD NEGERI 2 PANDAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Kurikulum SD Negeri 2 Pandan Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri,


disahkan untuk dapat diberlakukan penggunaannya pada tahun pelajaran
2021/2022 dan seterusnya sampai dengan munculnya dokumen kurikulum yang
baru. Adapun dokumen kurikulum tersebut berisi:
1. Dokumen I (Buku 1) terdiri:
1.1.Dokumen inti
1.2.Lampiran pendukung
2. Dokumen II (Silabus)
3. Dokumen III (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran / RPP)

Menyetujui KEPALA SEKOLAH


KETUA KOMITE

SARTO, M.Pd DWI LESTARININGSIH, S.Pd.,M.Pd


Pembina Tk. I
NIP 19661218 198803 2 006

Mengesahkan
KEPALA DINAS
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN WONOGIRI

Dr. Dra. YULI BANGUN NURSANTI, M.Pd.


Pembina Utama Muda
NIP 196407201995122003
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat,
karunia, dan ridlo-Nya, sehingga penyusunan kurikulum SD Negeri 2 Pandan tahun
pelajaran 2021/2022 telah terselesaikan dengan baik. Semoga Allah SWT
memberikan kekuatan untuk mengemban amanah pendidikan demi Indonesia yang
cerdas, beriman dan bermartabat.
Penyusunan kurikulum SD Negeri 2 Pandan tahun pelajaran 2021/2022
mengacu pada standar, standar kompetensi lulusan, standar proses dan pedoman
penyusunan kurikulum yang dikeluarkan oleh BSNP dan instruksi pihak terkait
sehubungan dengan dampak mewabahnya virus Corona. Penyusunan kurikulum
dilakukan oleh tim penyusun kurikulum SD Negeri 2 Pandan di bawah koordinasi
dan supervisi Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri serta di bawah bimbingan nara
sumber ahli pendidikan dan pembelajaran.
Kurikulum SD Negeri 2 Pandan tahun pelajaran 2021/2022 merupakan
pedoman bagi penyelenggara pendidikan dan pengajaran di SD Negeri 2 Pandan
terkhusus pada saat kondisi terkait Covid-19 agar tercipta pembelajaran yang baik
yang berlangsung secara efektif yang mampu membangkitkan aktivitas dan
kreativitas peserta didik sehingga mampu mendukung tercapai tujuan pendidikan
nasional.
Kurikulum SD Negeri 2 Pandan Tahun Pelajaran 2021/2022 ini merupakan
hasil revisi dan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya. Kurikulum SD Negeri 2
Pandan ini bersifat dinamis yang senantiasa dapat mengalami perubahan sesuai
dengan perubahan dan perkembangan situasi dan kondisi yang belum menentu
karena Covid 19.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan baik bantuan yang berupa bimbingan, motivasi, saran-saran
maupun bentuk bantuan lainnya pengembangan kurikulum ini. Semoga kurikulum
ini bisa menjadi acuan dalam penyelenggaraan pendidikan di SD Negeri 2 Pandan.
DAFTAR ISI
JUDUL...................................................................................... i
VERIFIKASI DAN VALIDASI ....................................................... ii
PENETAPAN ............................................................................. iii
PENGESAHAN .......................................................................... iv
KATA PENGANTAR ................................................................... v
DAFTAR ISI.............................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................. 1
B. Landasan .................................................... 8
C. Tujuan Pengembangan Kurikulum................... 14
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum................... 14
E. Karakteristik Kurikulum ................................. 18
F. Prinsip pelaksanaan Kurikulum ...................... 19
BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN PENDIDIKAN
A. Tujuan Pendidikan Nasional ........................... 24
B. Tujuan Pendidikan Dasar................................ 24
C. Visi dan Misi Sekolah....................................... 25
D. Tujuan Sekolah.............................................. 28
E. Strategi Pencapaian Tujuan ............................ 33
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum.......................................... 41
B. Muatan Lokal.................................................. 44
C. Ekstra Kurikuler............................................... 44
D. Pengaturan Beban Belajar................................ 53
E. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global 55
F. Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan …………. 56
G. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar............. 57
H. Muatan Pembelajaran ..................................... 118
BAB IV PERENCANAAN, PELAKSANAAN, DAN PENILAIAN
A. Perencanaan Pembelajaran ............................ 120
B. Pelaksanaan Pembelajaran ............................. 121
C. Penilaian Pembelajaran .................................. 123
BAB V PERATURAN AKADEMIK
A. Ketentuan Kehadiran Minimal ......................... 135
B. Ketentuan Remidial dan Pengayaan ............... 136
C. Ketentuan Pemanfaatan Fasilitas Sekolah ........ 136
D. Ketentuan Layanan Konsultasi Guru ................ 139
E. Ketentuan Mutasi Siswa ................................. 140
F. Ketentuan Pemberian Penghargaan dan Sanksi 141
BAB VI KALENDER PENDIDIKAN
A. Pengaturan Waktu Belajar Efektif…………….......... 143
B. Alokasi Waktu .................................................. 145
C. Penetapan Kalender Pendidikan SD Negeri 2 Pandan 146
BAB VII PENUTUP....................................................................
A. Kesimpulan .............................…………….......... 156
B. Saran ............................................................. 156
DAFTAR PUSTAKA........................................................ 158
LAMPIRAN................................................................... 159
SK Tim Pengembang Kurikulum SD Negeri 2 Pandan
Berita Acara Pengembangan Kurikulum SD Negeri 2
Pandan Notulen penyusunan kurikulum SD Negeri 2
Pandan
Undangan penyusunan kurikulum SD Negeri 2 Pandan
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa
pembentukan Pemerintah Negara Indonesia yaitu untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa. Mewujudkan upaya tersebut, Undang-Undang Dasar
1945 Pasal 31 Ayat (3) memerintahkan agar Pemerintah mengusahakan
dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-
undang.
Perwujudan dari amanat Undang-Undang Dasar 1945 yaitu dengan
diberlakukannya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, yang merupakan produk undang-undang
pendidikan pertama pada awal abad ke-21. Undang-undang ini menjadi
dasar hukum untuk membangun pendidikan nasional dengan
menerapkan prinsip demokrasi, desentralisasi, dan otonomi pendidikan
yang menjunjung tinggi hak asasi manusia. Sejak Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945, undang-undang tentang sistem
pendidikan nasional telah mengalami beberapa kali perubahan.
Pendidikan nasional, sebagai salah satu sektor pembangunan
nasional dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, mempunyai
visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat
dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia
berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan
proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Makna
manusia yang berkualitas, menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu manusia terdidik yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

Kurikulum SD Negeri 2 Pandan 2021/2022| 1


demokratis dan bertanggung jawab. Pendidikan nasional harus
berfungsi secara optimal sebagai wahana utama dalam pembangunan
bangsa dan karakter.
Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan
dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional diharapkan dapat mewujudkan proses
berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi penerus
bangsa di masa depan, yang diyakini akan menjadi faktor determinan
bagi tumbuh kembangnya bangsa dan negara Indonesia sepanjang
jaman.
Kurikulum merupakan salah satu unsur sumber daya
pendidikan, yang bisa memberikan kontribusi yang signifikan untuk
mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik.
Tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan
dengan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen
untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia berkualitas
yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu
berubah; dan (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis dan bertanggung
jawab. Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi
merupakan salah satu strategi pembangunan pendidikan nasional
sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai pendidikan tertentu. Tujuan tersebut meliputi tujuan
pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi, potensi
daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu, kurikulum
disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian
program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi di daerah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk
menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional
pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan
penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan
tersebut yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum.

Pengembangan Kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai


tantangan yang dihadapi, baik tantangan internal maupun tantangan
eksternal. Disamping itu, di dalam menghadapi tuntutan perkembangan
zaman, dirasa perlu adanya penyempurnaan pola pikir dan pengetahuan
tata kelola kurikulum serta pendalaman dan perluasan materi. Bagian
yang tidak kalah penting dalam hal pembelajaran adalah perlunya
penekanan dan penguatan pada proses pembelajaran, dan penyesuaian
beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa yang
diinginkan dengan yang dihasilkan.
Penyusunan kurikulum mengakomodasi penerapan Manajemen
Berbasis Sekolah / School Based Management yang sudah mulai
dilaksanakan sejak diberlakukannya otonomi daerah sehingga dengan
penyusunan KTSP memungkinkan penyesuaian program pendidikan
dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah, dengan terlebih
dahulu menganalisis kesiapan lembaga dengan menggunakan Analisis
SWOT.
Tabel Analisis SWOT Implementasi Kurikulum SD Negeri 2 Pandan
No Fungsi dan Kondisi Ideal Kondisi Nyata Kesiapan
Faktor Siap Tdk
1 2 3 4 5 6
1 Perencanaan
1. Faktor
Internal
1.1. Komite Mendukung Mendukung √
Sekolah Mengajar sesuai Mengajar sesuai dengan
1.2. Pendidik sesuai dengan sesuai √
latar belakang
pendidikannya
1.3.Tenaga Mempunyai Belum mempunyai √
Kependidikan Tenaga
Kependidikan
1.4.Sarana Lengkap dan Belum lengkap dan perlu √
Prasarana memadai pembenahan
1.5. Biaya Terpenuhi Belum semuanya √
terpenuhi, pembiayaan
masih disesuaikan dengan
skala prioritas kebutuhan
2. Faktor
Eksternal
2.1.Dinas Mendukung Mendukung √
Pendidikan
Kab.Wonogiri
2.2.Korwilcam Mendukung Mendukung √
Biddik
Slogohimo
2.3.Assosiasi Mendukung Mendukung √
Profesi
2.4.Lingkungan Mendukung Mendukung √
Masyarakat
2. Pelaksanaan
2. Faktor
Internal
2.1. Komite Mendukung Mendukung √
Sekolah Mengajar sesuai Mengajar sesuai dengan
1.2. Pendidik sesuai dengan sesuai √
latar belakang
pendidikannya
1.3.Tenaga Mempunyai Belum mempunyai √
Kependidikan Tenaga
Kependidikan
1.4.Sarana Lengkap dan Belum lengkap dan perlu √
Prasarana memadai pembenahan
1.5. Biaya Terpenuhi Belum semuanya √
terpenuhi, pembiayaan
masih disesuaikan dengan
skala prioritas kebutuhan
3. Faktor
Eksternal
2.1.Dinas Mendukung Mendukung √
Pendidikan
Kab.Wonogiri
2.2.Korwil Biddik Mendukung Mendukung √
cam
Slogohimo
2.3.Assosiasi Mendukung Mendukung √
Profesi
2.4.Lingkungan Mendukung Mendukung √
Masyarakat
3. Fungsi Evaluasi
KTSP
3. Faktor
Internal
3.1. Komite Mendukung Mendukung √
Sekolah Mengajar sesuai Mengajar sesuai dengan
1.2. Pendidik dengan latar sesuai √
belakang
pendidikannya
1.3.Tenaga Mempunyai Belum mempunyai √
Kependidikan Tenaga
Kependidikan
1.4.Sarana Lengkap dan Belum lengkap dan perlu √
Prasarana memadai pembenahan
1.5. Biaya Terpenuhi Belum semuanya √
terpenuhi, pembiayaan
masih disesuaikan dengan
skala prioritas kebutuhan
4. Faktor
Eksternal
2.1.Dinas Mendukung Mendukung √
Pendidikan
Kab.Wonogiri
2.2.Korwil Biddik Mendukung Mendukung √
cam
Slogohimo
2.3.Assosiasi Mendukung Mendukung √
Profesi
2.4.Lingkungan Mendukung Mendukung √
Masyarakat

Iklim budaya sekolah di SD Negeri 2 Pandan mengembangkan


lingkungan sekolah yang bersih, tertib, indah, rindang, aman, sehat,
bebas dari kekerasan, tidak membedakan gender, dan berbudaya ahlak
mulia. Proses pendidikan berpusat pada pengembangan potensi peserta
didik, lingkungan belajar yang kondusif, penekanan pada pembelajaran,
profesionalisme, dan prestasi yang unggul.
Terlebih dimasa darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-
19) yang mana sekolah menyelenggarakan Belajar Dari Rumah (BDR)
dengan Pembelajaran Jarak jauh (PJJ). Sesuai Surat Edaran Sekretaris
Jenderal Kemendikbud Nomor 15 tahun 2020 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran
Corona Virus Disease (Covid-19). Strategi dan metode pembelajaran yang
relevan penuh kreatifitas dan inovasi dengan berbagai media Teknologi
Informasi yang banyak ragamnya perlu digaungkan. Di tengah pandemi ini
sangat perlu dilakukan secara daring melalui Whatsapp Group ( Group
WA, Google Class, Teams, Webex Cisco, dan media sosial lainnya. Maupun
secara Luring dengan kunjungan rumah, atau mengambil dan
mengumpulkan tugas ke sekolah dengan melalui protokoler kesehatan.
(Memakai Masker, Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun, jaga jarak,
menghindari kerumunan dan tidak bersalaman serta cek suhu tubuh).
Kurikulum SD Negeri 2 Pandan disusun oleh satu tim penyusun
yang terdiri dari unsur sekolah dan komite sekolah di bawah koordinasi
dan supervisi Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri serta dengan
bimbingan nara sumber ahli pendidikan dan pembelajaran.
Pengembangan kurikulum ini didasarkan pada analisis konteks sebagai
berikut :
1. Faktor Internal
Faktor internal mencakup kekuatan (strength) dan kelemahan
(weaknesses) yang ada di SD Negeri 2 Pandan.
a. Kekuatan (strength) yang ada di SD Negeri 2 Pandan adalah
sebagai berikut :
1) Memiliki jumlah peserta didik yang relatif stabil dan berasal dari
lingkungan berdekatan tidak jauh dari sekolah.
2) Peserta didik banyak yang berasal dari keluarga yang gemar
bercocok tanam.
3) Pendidik rata-rata memiliki semangat dan dedikasi yang tinggi.
4) Untuk pengembangan sekolah, orang tua/wali siswa selalu
mendukung program sekolah.
5) Memiliki program sekolah baik jangka menengah maupun jangka
pendek yang jelas dan terarah.
6) Memiliki suasana lingkungan yang sejuk dan nyaman.
b. Kelemahan (weaknesses) yang ada di SD Negeri 2 Pandan adalah
sebagai berikut:
1) Peserta didik banyak yang berasal dari keluarga kurang mampu
sehingga peralatan sekolahnya kurang memadai.
2) Dari guru kelas yang ada, 50% masih guru wiyata bakti, masih
kurang satu guru kelas dan belum mempunyai guru Pendidikan
Agama yang tetap.
3) Belum memiliki penjaga sekolah, tatausahawan dan pustakawan.
4) Pembimbing ekstrakurikuler merupakan pembimbing intern guru,
yang keterampilannya belum spesialis.
5) Biaya operasional melalui dana BOS relatif sedikit, karena jumlah
murid kecil.
6) Keuangan sekolah banyak tersedot untuk membayar honor,
pembelian buku.
7) Sekolah mempunyai ruang UKS dan kamar kecil siswa tetapi belum
standar.
8) Sekolah proses pembangunan gedung perpustakaan. Namun blum
mempunyai gudang, dan dapur sekolah.
9) Sekolah tidak memiliki sumber dana kecuali dari dana BOS .
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal mencakup peluang (opportunity) dan
ancaman/tantangan (threat) yang di luar SD Negeri 2 Pandan
a. Peluang (opportunity) yang ada di luar SD Negeri 2 Pandan adalah
sebagai berikut :
1) Komite sekolah sangat peduli dan mendukung program sekolah.
2) Komite sekolah senantiasa berupaya ikut serta menciptakan
hubungan dan kerja sama yang baik antara sekolah, orang tua/
wali siswa, dan masyaraat sekitar demi terciptanya kondisi yang
kondusif.
3) Dinas Pendidikan melalui Korwilcam dan pengawas sekolah sangat
penduli terhadap perkembangan pendidikan di SD Negeri 2
Pandan. Pengawas sekolah senantiasa memantau, mengarahkan,
dan memberikan pembinaan.
4) Masyarakat di sekitar sekolah menghargai, peduli, dan ikut serta
menjaga keamanan sekolah sehingga kondisi sekolah aman dan
kondusif.
b. Tantangan (threat) yang ada di luar SD Negeri 2 Pandan adalah
sebagai berikut :
a. Di sekitar sekolah tidak ada dunia industri dan dunia kerja yang
memungkinkan dapat memberi bantuan kepada sekolah.
b. SD Negeri 2 Pandan merupakan Sekolah Dasar berlokasi di
daerah jauh dari perkotaan dan jarang pemukiman.

B. LANDASAN KURIKULUM 2013


1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan
kualitas peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari
kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil
belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan
alam di sekitarnya.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang
memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik
menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan
pendidikan nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat
digunakan secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat
menghasilkan manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut,
Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut.
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun
kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini
menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya
bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun
kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan
bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta
didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian
kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah
rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi
muda bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi
muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk
mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta
didik, Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang
memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai
kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa
depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan
kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang
yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa
kini.
b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut
pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang
kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat
dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses
pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi
kemampuan berpikir rasional dengan memberikan makna terhadap
apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya
berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan
sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan
fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir
rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013
memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk
menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan
dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat
sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.
c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual
dan kecemerlangan akademik melalui berbagai disiplin ilmu. Filosofi
ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan
pembelajaran. Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki mata
pelajaran yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan
untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan
akademik.
d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa
depan yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan
intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian,
dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan
bangsa yang lebih baik (experimentalism and social
reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud
untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan
dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di
masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat
demokratis yang lebih baik.
Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi
sebagaimana di atas dalam mengembangkan kehidupan individu
peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi,
nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri
seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan
ummat manusia.
2. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan
berdasarkan standar” (standard-based education), dan teori
kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum).
Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar
nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi
standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk
memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik
dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap,
berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan
guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan
berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat;
dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-
curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan
kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung
individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya,
sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil
kurikulum.
3. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah
Pasal 1 ayat (19); Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat
(1), (2), (3); Pasal 35 ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4);
Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal 38 ayat (1), (2);
b. PP Nomor 17 tahun 2010 sebagaimana telah diubah PP 66
tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelanggaraan
Pendidikan;
c. Peraturan Pemerintah No.32 tahun 2013 tentang Standar
Nasional Pendidikan pengganti PP No.19 tahun 2005;
d. PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
segaimana telah diubah yang kedua dengan PP No. 13 tahun
2015 Tentang Perubahan Kedua Tentang Standar Nasional
Pendidikan;
e. Perpres Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan;
f. Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala;
g. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
h. Surat keputusan bersama Mendikbud, Menag, Menkes, dan
Mendagri RI Nomor 01/KB/2020, No 516 Tahun 2020, No HK.
03.01/Menkes/363/2020, No 440-882 Tentang Paduan
Pemyelengaraan Pembelajaran pada tahun ajaran 2021/2022
dan tahun akademik 2021/2022 dimasa Pandemi Covid-19
i. Permendikbud No.57 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013
SD/MI;
j. Permendikbud No.61 tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP);
k. Permendikbud Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar
dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah;
l. Permendikbud No.20 tahun 2016 pengganti Permendikbud
No.54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan;
m. Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi;
n. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian
Pendidikan Dasar dan Menengah.
o. Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 Tentang Kompetensi Inti
Dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada
Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah;
p. Permendikbud No.62 tahun 2014 tentang Kegiatan
Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Menengah
q. Permendikbud No.63 tahun 2014 tentang Pendidikan
Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada
Pendidikan Dasar dan Menengah;
r. Permendikbud No.103 tahun 2014 tentang Pembelajaran pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
s. Permendikbud No.104 tahun 2014 tentang Penilaian Hasil
Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah;
t. Permendikbud No.105 tahun 2014 tentang Pendampingan
Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar Dan
Pendidikan Menengah;
u. Permendikbud No.111 tahun 2014 tentang Bimbingan Dan
Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
v. Permendikbud No.160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan
Kurikulum Tahun 2006 Dan Kurikulum 2013;
w. Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 423.5/5/2010 tentang
Kurikulum Mata Pelajaran Muatan Lokal (Bahasa Jawa) untuk
Jenjang Pendidikan SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs Negeri dan
Swasta Provinsi Jawa Tengah;
x. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4
Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam
Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19);
y. Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kemendikbud Nomor 15 Tahun
2020 Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah (BDR)
dalam masa Darurat Corona Disease (Covid – 19);
z. lntruksi Gubernur Jawa Tengah selaku Ketua Gugus Tugas
Percepatan Penanggulangan COVID-19 di Provinsi Jawa Tengah
Nomor: 2 tahun 2020 tentang Pedoman bagi rnasyarakat dalam
rangka persiapan menuju Pemulihan Bencana COVID-19 di
Provinsi Jawa Tengah;
aa. Surat Edaran Bupati Wonogiri Nomor 443/1347 tanggal 15
Maret 2020 tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Resiko
Penularan lnveksi Corana Virus Disease (COVID-19) di Wonogiri;
bb. Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
420/2800 tanggal 21 Juni 2021 tentang Pedoman Penyusunan
Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2021/2022.

C. Tujuan Pengembangan Kurikulum SD Negeri 2 Pandan


Pengembangan kurikulum SD Negeri 2 Pandan bertujuan untuk
dijadikan pedoman dinamis bagi penyelenggaraan pendidikan dan
pengajaran di SD Negeri 2 Pandan agar dapat tercipta pembelajaran
yang baik yang berlangsung secara efektif yang mampu membangkitkan
aktivitas dan kreativitas peserta didik. Pelaksana kurikulun ini yaitu para
guru di SD Negeri 2 Pandan diharapkan mampu menciptakan
pembelajaran yang bersifat mendidik, mencerdaskan, mengembangkan
aktivitas dan kreativitas peserta didik, efektif, demokratis, menantang,
menyenangkan, dan mengasyikkan.
Selain itu, Kurikulum 2013 disusun untuk :
1. Dijadikan pedoman dalam penyusunan program sekolah dan rencana
kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS).
2. Dapat memberi kesempatan kepada peserta didik untuk :
a. Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan;
b. Belajar untuk memahami dan menghayati;
c. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif;
d. Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan
e. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses
belajar yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

D. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013 SD Negeri 2 Pandan


Pengembangan Kurikulum 2013 SD Negeri 2 Pandan didasarkan
pada prinsip-prinsip yang sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor No.61 tahun 2014 sebagai
berikut:
a. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh.. Kurikulum disusun agar
semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman, takwa,
dan akhlak mulia.
b. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain
kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif dengan
mempertimbangkan nilai dan moral Pancasila agar menjadi warga
negara yang demokratis dan bertanggungjawab, toleran dalam
keberagaman, mampu hidup dalam masyarakat global, memiliki
minat luas dalam kehidupan dan kesiapan untuk bekerja,
kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya, dan peduli terhadap
lingkungan. Kurikulum harus mampu menjawab tantangan ini
sehingga perlu mengembangkan kemampuan-kemampuan ini
dalam proses pembelajaran.
c. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan Tingkat
Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan
martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri
(afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan
dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi,
tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional,
sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
d. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan
karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan
pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah dan
pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu
memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang
relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.
e. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu
media pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat
mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan
wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan
keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
f. Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh
kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan
mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu
memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki
dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan
kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi.
g. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa
masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEK sangat berperan
sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus
menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan
IPTEK sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan.
Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.
h. Agama
Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman,
taqwa, serta akhlak mulia dan tetap memelihara toleransi dan
kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum
semua matapelajaran ikut mendukung peningkatan iman, takwa,
dan akhlak mulia.
i. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun
bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar
bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan
individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai
kemampuan hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
j. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan
kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi
upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
k. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian
keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya
setempat ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum mempelajari
budaya dari daerah dan bangsa lain.
l. Kesetaraan Jender
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku
yang berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan jender.
m. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas
satuan pendidikan.
E. Karakteristik Kurikulum
Kurikulum mempunyai karakter berorientasi pada tujuan dan
fokus pada proses, sehingga bisa menghasilkan sebuah sistem
pendidikan yang tepat guna dan efektif, sehingga siswa tidak terbebani
dan dapat merancang cita-cita mereka dengan akurat.
Dari perkembangan penerapan kurikulum hingga saat ini
menitikberatkan pada empat Kompetansi Inti (4 KI). Adapun
kompetensi itu adalah sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti Spiritual
Kompetensi ini mengerahkan anak untuk lebih dekat pada
Tuhannya. Bagaimana dalam bersikap ia mencerminkan seorang
hamba Tuhan yang taat. Dengan pencapaian kompetensi ini
tentunya kelak diharapkan para generasi penerus bangsa adalah
generasi yang selalu ingat dan menerapkan setiap ajaran agamanya
dengan baik.
Jadi setiap anak melakukan perbuatan baik semata-mata karena
kedekatannya kepata Tuhan yang menciptakan dia. Dengan
kompetansi ini maka lahirlah kompetensi kedua, yaitu kompetensi
inti sosial.
2. Kompetensi Inti Sosial
Kompetensi Inti Sosial adalah bagaimana mendidik agar anak didik
bisa bergaul dengan baik dalam lingkungan sekitarnya. Ini dimulai
bagaimana ia menjadi anak yang patuh pada orangtuanya di
rumah. Anak juga diharapkan bisa bergaul dengan baik dengan
gurunya, teman sekolahnya dan tetangga, teman maupun orang
yang beru ditemuinya.
Diharapkan dengan kompetensi ini anak didik menjadi makhluk
sosial yang cerdas. Dengan kompetensi ini pendidik sebisa mungkin
menanamkan nilai kepada anak didiknya tentang sikap altruisme.
Yaitu sikap yang mengutamakan kepentingan orang banyak
dibanding hanya mementingkan dirinya sendiri.
3. Kompetensi Inti Kognitif
Tidak seperti pada kurikulum sebelumnya yang mendapat poresi
paling besar, kompetensi Inti Kognitif pada kurikulum mendapat
porsi yang lebih sedikit dibanding dua kompetensi lainnya;
Kompetensi Inti Spiritual dan Kompetensi Inti Sosial. Ini dilakukan
agar nantinya titik berat pendidikan bukan hanya pada nilai angka
yang diperoleh anak didik, tapi bagaimana mereka bisa menjadi
pribadi yang patuh pada Tuhannya dan peka pada lingkuangannya.
4. Kompetensi Inti Skill
Untuk medukung tujuan setiap pendidikan, maka pada kurikulum
2013 dimasukkan Kompetensi Inti Skill. Tujuannya adalah agar
aetiap anak didik mempunyai keterampilan yang menjadi
kelebihannya. Dengan tujuan menjadikan anak didik yang patuh
kepada Tuhannya dan peduli lingkungannnya, maka lebih sempurna
lagi jika mereka mempunyai keterampilan yag nantinya bisa
dikembangkan menjadi keahlian mereka. Dengan begitu kiprah
mereka dalam kehidupan di masyarakat akan makin maksimal.
Itulah karakteristik Kurikulum 2013 yang membedakan dengan
kurikulum-kurikulum pendidikan Indonesia sebelumnya.

F. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum


Pelaksanaan pembelajaran pada pelaksanaan Kurikulum 2013
memiliki karakteristik yang berbeda dari pelaksanaan kurikulum 2006.
Berdasarkan hasil analisis terhadap kondisi yang diharapkan terdapat
maka dipeloleh 14 prinsip utama pembelajaran yang perlu guru
terapkan.Ada pun 14 prinsip itu adalah:
1. Dari siswa diberi tahu menuju siswa mencari tahu;
pembelajaran mendorong siswa menjadi pembelajar aktif, pada
awal pembelajaran guru tidak berusaha untuk memberitahu siswa
karena itu materi pembelajaran tidak disajikan dalam bentuk final.
Pada awal pembelajaran guru membangkitkan rasa ingin tahu siswa
terhadap suatu fenomena atau fakta lalu mereka merumuskan
ketidaktahuannya dalam bentuk pertanyaan. Oleh karena itu guru
selalu memulai dengan menyajikan alat bantu pembelajaran untuk
mengembangkan rasa ingin tahu siswa.
2. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi
belajar berbasis aneka sumber; pembelajaran berbasis sistem
lingkungan. Dalam kegiatan pembelajaran membuka peluang
kepada siswa sumber belajar seperti informasi dari buku
siswa, internet, koran, majalah, referensi dari perpustakaan yang
telah disiapkan. Pada metode proyek, pemecahan masalah, atau
inkuiri siswa dapat memanfaatkan sumber belajar di luar kelas.
Dianjurkan pula untuk materi tertentu siswa memanfaatkan sumber
belajar di sekitar lingkungan masyarakat. Tentu dengan pendekatan
ini pembelajaran tidak cukup dengan pelaksanaan tatap muka
dalam kelas.
3. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai
penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; pergeseran ini
membuat guru tidak hanya menggunakan sumber belajar tertulis
sebagai satu-satunya sumber belajar siswa dan hasil belajar siswa
hanya dalam bentuk teks. Hasil belajar dapat diperluas dalam
bentuk teks, disain program, mind maping, gambar, diagram, tabel,
kemampuan berkomunikasi, kemampuan mempraktikan sesuatu
yang dapat dilihat dari lisannya, tulisannya, geraknya, atau
karyanya.
4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran
berbasis kompetensi; pembelajaran tidak hanya dilihat dari hasil
belajar, tetapi dari aktivitas dalam proses belajar. Yang
dikembangkan dan dinilai adalah sikap, pengetahuan, dan
keterampilannya.
5. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;
mata pelajaran dalam pelaksanaan Kurikulum 2013
menjadi komponen sistem yang terpadu. Semua materi
pelajaran perlu diletakkan dalam sistem yang terpadu untuk
menghasilkan kompetensi lulusan. Oleh karena itu guru perlu
merancang pembelajaran bersama-sama, menentukan karya siswa
bersama-sama, serta menentukan karya utama pada tiap mata
pelajaran bersama-sama, agar beban belajar siswa dapat diatur
sehingga tugas yang banyak, aktivitas yang banyak, serta
penggunaan waktu yang banyak tidak menjadi beban belajar
berlebih yang kontraproduktif terhadap perkembangan siswa.
6. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal
menuju pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya
multi dimensi; di sini siswa belajar menerima kebenaran tidak
tunggul. Siswa melihat awan yang sama di sebuah kabupaten.
Mereka akan melihatnya dari tempatnya berpijak. Jika ada sejumlah
siswa yang melukiskan awan pada jam yang sama dari tempat
yangberjauhan, mereka akan melukiskannya berbeda-beda, semua
benar tentang awan itu, benar menjadi beragam.
7. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan
aplikatif; pada waktu lalu pembelajaran berlangsung ceramah.
Segala sesuatu diungkapkan dalam bentuk lisan guru, fakta
disajikan dalam bentuk informasi verbal, sekarang siswa harus lihat
faktanya, gambarnya, videonya, diagaramnya, teksnya yang
membuat siswa melihat, meraba, merasa dengan panca indranya.
Siswa belajar tidak hanya dengan mendengar, namun dengan
menggunakan panca indra lainnya.
8. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal
(hardskills) dan keterampilan mental (softskills); hasil
belajar pada rapot tidak hanya melaporkan angka dalam bentuk
pengetahuannya, tetapi menyajikan informasi menyangku
perkembangan sikapnya dan keterampilannya. Keterampilan yang
dimaksud bisa keterampilan membaca, menulis, berbicara,
mendengar yang mencerminkan keterampilan berpikirnya.
9. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan
pemberdayaan siswa sebagai pembelajar sepanjang hayat;
ini memerlukan guru untuk mengembangkan pembiasaan sejak dini
untuk melaksanakan norma yang baik sesuai dengan budaya
masyarakat setempat, dalam ruang lingkup yang lebih luas siswa
perlu mengembangkan kecakapan berpikir, bertindak, berbudi
sebagai bangsa, bahkan memiliki kemampuan untuk
menyesusaikan dengan dengan kebutuhan beradaptasi pada
lingkungan global. Kebiasaan membaca, menulis, menggunakan
teknologi, bicara yang santun merupakan aktivitas yang tidak hanya
diperlukan dalam budaya lokal, namun bermanfaat untuk
berkompetisi dalam ruang lingkup global.
10. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi
keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun
kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan
kreativitas siswa dalam proses pembelajaran (tut wuri
handayani); di sini guru perlu menempatkan diri sebagai fasilitator
yang dapat menjadi teladan, meberi contoh bagaimana hidup selalu
belajar, hidup patuh menjalankan agama dan prilaku baik lain. Guru
di depan jadi teladan, di tengah siswa menjadi teman belajar, di
belakang selalu mendorong semangat siswa tumbuh
mengembangkan pontensi dirinya secara optimal.
11. Pembelajaran berlangsung di rumah, di sekolah, dan di
masyarakat; karena itu pembelajaran dalam Kurikulum 2013
memerlukan waktu yang lebih banyak dan memanfaatkan ruang
dan waktu secara integratif. Pembelajaran tidak hanya
memanfaatkan waktu dalam kelas.
12. Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah
guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah
kelas. Prinsip ini menadakan bahwa ruang belajar siswa tidak
hanya dibatasi dengan dinding ruang kelas. Sekolah dan
lingkungan sekitar adalah kelas besar untuk siswa belajar.
Lingkungan sekolah sebagai ruang belajar yang sangat ideal untuk
mengembangkan kompetensi siswa. Oleh karena itu pembelajaran
hendaknya dapat mengembangkan sistem yang terbuka.
13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pembelajaran; di sini sekolah perlu meningkatkan daya guru dan
siswa untuk memanfaatkan TIK. Jika guru belum memiliki kapasitas
yang mumpuni siswa dapat belajar dari siapa pun. Yang paling
penting mereka harus dapat menguasai TIK sebabab mendapatkan
pelajaran dengan dukungan TIK atau tidak siswa tetap akan
menghadapi tantangan dalam hidupnya menjadi pengguna TIK.
Jika sekolah tidak memfasilitasi pasti daya kompetisi siswa akan
jomplang daripada siswa yang memeroleh pelajaran
menggunakannya.
14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang
budaya siswa; cita-cita, latar belakang keluarga, cara mendapat
pendidikan di rumah, cara pandang, cara belajar, cara berpikir,
keyakinan siswa berbeda-beda. Oleh karena itu pembelajaran harus
melihat perbedaan itu sebagai kekayaan yang potensial dan indah
jika dikembangkan menjadi kesatuan yang memiliki unsur
keragaman. Hargai semua siswa, kembangkan kolaborasi, dan
biarkan siswa tumbuh menurut potensinya masing-masing dalam
kolobarasi kelompoknya.
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan Nasional


Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem
Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pendidikan Nasional harus mampu menjamin pemerataan
kesempatan pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efsiensi
manajemen pendidikan. Pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan
dalam program wajib belajar 9 tahun. Peningkatan mutu pendidikan
diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya
melalui olah hati, olahpikir, olahrasa dan olahraga agar memiliki daya
saing dalam menghadapi tantangan global.

B. Tujuan Pendidikan Dasar


Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Mengacu pada tujuan umum tersebut, dapat dijabarkan tujuan
pendidikan sebagai berikut.
1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia
2. Meningkatkan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik
3. Membekali peserta didik dengan pengetahuan yang memadai agar
dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
4. Mengembangkan keragaman potensi dan karakteristik daerah dan
lingkungan untuk menghasilkan lulusan yang dapat memberi kontribusi
bagi pengembangan daerah
5. Mendukung pelaksanaan pembangunan daerah dan nasional
6. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
7. Mendukung peningkatan rasa toleransi dan kerukunan antarumat
beragama
8. Mendorong peserta didik agar mampu bersaing secara global sehingga
dapat hidup berdampingan dengan anggota masyarakan bangsa lain
9. Mendorong wawasan dan sikap kebangsaan dan persatuan nasional
untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia
10. Menunjang kelestarian dan keragaman budaya
11. Mendorong tumbuh kembangnya kesetaraan jender
12. Mengembangkan visi, misi, tujuan sekolah, kondisi, dan ciri khas
sekolah

C. Visi dan Misi Sekolah


1. Visi
Kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan
penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang
ada di sekolah. Sekolah sebagai unit penyelenggara pendidikan juga
harus memperhatikan perkembangan dan tantangan masa depan.
Perkembangan dan tantangan itu misalnya menyangkut:
(1) perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, (2) globalisasi yang
memungkinkan sangat cepatnya arus perubahan dan mobilitas antar dan
lintas sektor serta tempat, (3) era informasi, (4) pengaruh globalisasi
terhadap perubahan perilaku dan moral manusia, (5) berubahnya
kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan, (6) dan era
perdagangan bebas.
Tantangan sekaligus peluang itu harus direspon oleh sekolah ,
sehingga visi sekolah diharapkan sesuai dengan arah perkembangan
tersebut. Visi tidak lain merupakan citra moral yang menggambarkan
profil sekolah yang diinginkan di masa datang. Namun demikian, visi
sekolah harus tetap dalam koridor kebijakan pendidikan nasional. Visi
juga harus memperhatikan dan mempertimbangkan (1) potensi yang
dimiliki sekolah, (2) harapan masyarakat yang dilayani sekolah.
Dalam merumuskan visi, pihak-pihak yang terkait (stakeholders)
bermusyawarah, agar visi sekolah mewakili aspirasi berbagai kelompok
yang terkait, sehingga seluruh kelompok yang terkait (guru, karyawan,
siswa, orang tua, masyarakat, pemerintah) bersama-sama berperan aktif
untuk mewujudkannya.
Visi adalah Gambaran sekolah yang dicita-citakan di masa depan
(Depdiknas,2006:7)
Visi ini dirumuskan untuk tujuan jangka panjang, jangka menengah dan
jangka pendek. Visi ini menjiwai warga sekolah untuk selalu
mewujudkannya di setiap saat dan berkelanjutan dalam mencapai tujuan
sekolah.
Visi tersebut mencerminkan profil dan cita-cita sekolah :
a. berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi kekinian
(Perkembangan IPTEK).
b. sesuai dengan norma, budaya dan harapan masyarakat.
c. ingin mencapai keunggulan dalam bidang tertentu sesuai potensi
sekolah.
d. mendorong semangat dan komitmen seluruh stakeholders sekolah.
e. mendorong adanya perubahan yang lebih baik
f. mengarahkan langkah-langkah strategis (misi) sekolah. menciptakan
suasana sekolah yang kondusif dengan iklim kekeluargaan.

Dalam merumuskan visi, pihak-pihak terkait (stakeholders)


melakukan musyawarah sehingga visi tersebut benar-benar mewakili
aspirasi semua pihak yang terkait. Harapannya, semua pihak yang terkait
dalam kegiatan pembelajaran (guru, karyawan, peserta didik, dan wali
murid) benar-benar menyadari visi tersebut untuk selanjutnya
memegang komitmen terhadap visi yang telah disepakati bersama.
SD Negeri 2 Pandan memiliki komitmen untuk menanamkan rasa cinta
dan bangga memiliki sekolah ini, sehingga akan muncul hal-hal yang
baik, kekompakan, dan prestasi dari warga sekolah.
Adapun Visi SD Negeri 2 Pandan adalah “Menjadi sekolah yang mampu
menciptakan insan yang aktif, kreatif, disiplin, edukatif serta berbudi
pekerti luhur sehingga mampu unggul dalam prestasi akademik maupun
non akademik.”

2. Misi Sekolah
Misi adalah tindakan strategis yang akan dilaksanakan untuk
mencapai visi sekolah. Untuk mencapai visi sebagai sekolah perlu
dilakukan suatu misi berupa kegiatan jangka panjang dengan arah yang
jelas dan sistematis. Berikut misi SD Negeri 2 Pandan yang dirumuskan
berdasarkan visi sekolah, adalah :
a. Membentuk peserta didik menjadi pribadi yang penuh keimanan dan
ketaqwaan.
b. Meningkatkan profesionalisme dalam proses belajar mengajar.
c. Menumbuhkan sifat kreatif, inovatif serta kompetitif pada peserta didik.
d. Meningkatkan pemahaman terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
e. Menjadikan lingkungan pendidikan yang kondusif, aman dan nyaman untuk
belajar.
f. Meningkatkan hubungan kerjasama antara sekolah, orangtua dan masyarakat serta
instansi terkait baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam rangka mewujudkan misi tersebut, sekolah berusaha
menerapkan peraturan yang sesuai dengan kedudukan masing-
masing dan menjalin komunikasi yang baik untuk menjamin hubungan
kerja yang harmonis.

D. Tujuan Sekolah
Tujuan sekolah dijabarkan berdasarkan tujuan umum
pendidikan, visi, dan misi sekolah. Berdasarkan tiga hal tersebut, dapat
dijabarkan tujuan SD Negeri 2 Pandan, adalah sebagai berikut :
Tujuan sekolah dijabarkan berdasarkan tujuan umum pendidikan, visi, dan misi sekolah.
Berdasarkan tiga hal tersebut, dapat dijabarkan tujuan SD Negeri 2 Pandan, adalah sebagai
berikut :
1. Dapat mengamalkan ajaran Agama dan budi pekerti sebagai hasil proses
pembelajaran dan kegiatan pembiasaan.
2. Meraih prestasiak ademik maupun non akademik.
3. Menguasai dasar-dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sebagai bekal untuk
melanjutkan kesekolah yang lebih tinggi.
4. Terbinanya ketaqwaan melalui pembiasaan ibadah.
5. Meningkatnya wawasan keilmuan dan melek teknologi.
6. Terbentuknya jiwa raga yang sehat dan kompetitif untuk mencapai hasil belajar
dan prestasi sekolah yang maksimal.
7. Terlaksananya pembelajaran bermakna, konstektual, dan menyenangkan.
8. Terbinanya kedisiplinan melalui budaya 5 S (Senyum, Salam, Salim, Sopan dan
Santun), budaya bersih, budaya tertib, budaya kerja dan budaya cinta alam.
9. Terlaksananya program program sekolah dengan perencanaan yang matang,
pelaksanaan yang transparan dan akuntabel, serta hasil yang maksimal.
Tujuan sekolah tersebut akan dimonitor, dievaluasi, dan
dikendalikan dalam kurun waktu tertentu untuk mencapai hasil yang
optimal. Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar mengacu
pada tujuan umum pendidikan dasar yaitu meletakkan dasar
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Sedangkan
secara operasional tujuan yang akan dicapai oleh SD Negeri 2 Pandan
pada akhir tahun pelajaran 2021/2022 meliputi :
1. Terlaksananya kegiatan keagamaan yaitu shalat Dhuha, hafalan Juz
„Amma, Shalat Dzuhur berjamaah, dan latihan Qurban.
2. Terlaksananya kegiatan pembiasaan pagi meliputi penanaman jiwa
patriotisme (hormat bendera dan menyanyi lagu nasional), piket
kebersihan, dan gerakan literasi sekolah.
3. Terlaksananya proses pembelajaran yang tepat waktu, tepat strategi,
dan tepat sasaran.
4. Terlaksananya kegiatan ekstra kurikuler pramuka, tenis meja, atletik
kids dan seni sehingga mampu memperoleh kejuaraan di tingkat
kecamatan.
5. Terlaksananya kegiatan tambahan pelajaran bagi kelas tinggi dalam
meraih prestasi akademik dan tingkat kelulusan 100%.
6. Memiliki sound sistem luar sehingga dapat mendukung kegiatan
pembiasaan pagi, hafalan juz „amma dan pemasangan bel otomatis.
7. Terlaksananya kegiatan peningkatan kompetensi guru melalui
kegiatan In House Training.
8. Memiliki kebun sekolah untuk menunjang pembelajaran muatan lokal,
kegiatan cinta alam, dan membekali keterampilan bercocok tanam.
9. Terlaksananya kegiatan kewirausahaan melalui koperasi sekolah,
kantin sekolah, dan kegiatan Marketing Day.
Selain itu, pengembangan Kurikulum Nasional perlu disesuaikan
dengan Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP).
Adapun Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP)
selengkapnya adalah:
1. Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap
perkembangan anak.
2. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri.
3. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya.
4. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan
sosial ekonomi di lingkungan sekitarnya.
5. Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis,
kritis, dan kreatif.
6. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif dengan
bimbingan guru/pendidik.
7. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari
potensinya.
8. Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam
kehidupan sehari-hari.
9. Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial di
lingkungan sekitar.
10. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan.
11. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara,
dan tanah air Indonesia .
12. Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan
budaya lokal.
13. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan
memanfaatkan waktu luang.
14. Berkomunikasi secara jelas dan santun.
15. Bekerja sama dalam kelompok, tolong-menolong, dan menjaga diri
sendiri dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya.
16. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis.
17. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca,
menulis, dan berhitung.
Sebagaimana disebutkan pada Tujuan Pengembangan Kurikulum,
Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) terdiri atas
kelompok kelompok mata pelajaran seperti berikut.
1. Agama dan Akhlak Mulia;
2. Kewarganegaraan dan Kepribadian;
3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
4. Estetika;
5. Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan.
Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP)
dikembangkan berdasarkan tujuan dan cakupan muatan dan/atau
kegiatan setiap kelompok mata pelajaran. Adapun Standar Kompetensi
Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) untuk masing-masing satuan
pendidikan selengkapnya adalah sebagai berikut:

Tabel Standar Kompetensi Kelompok Muatan Pelajaran (SK-KMP) untuk masing-


masing satuan pendidikan

Standar Kompetensi Kelompok Mata


No Mata Pelajaran
Pelajaran(SK-KMP)

1 Agama dan Akhlak 1. Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai


Mulia dengan tahap perkembangan anak
2. Menunjukkan sikap jujur dan adil
3. Mengenal keberagaman agama, budaya, suku, ras,
dan golongan sosial ekonomi di lingkungan
sekitarnya
4. Berkomunikasi secara santun yang mencerminkan
harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan
5. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar,
aman, dan memanfaatkan waktu luang sesuai
dengan tuntunan agamanya
6. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap
sesama manusia dan lingkungan sebagai makhluk
ciptaan Tuhan

2 Kewarganegaraan 1. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap


dan Kepribadian bangsa, negara, dan tanah air Indonesia
2. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku
dalam lingkungannya
3. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku,
ras, dan golongan sosial ekonomi di lingkungan
sekitarnya
4. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap
lingkungan
5. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri
6. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan
menyadari potensinya
7. Berkomunikasi secara santun
8. Menunjukkan kegemaran membaca
9. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar,
aman, dan memanfaatkan waktu luang
10. Bekerja sama dalam kelompok, tolong-menolong,
dan menjaga diri sendiri dalam lingkungan keluarga
dan teman sebaya
11. Menunjukkan kemampuan mengekspresikan diri
melalui kegiatan seni dan budaya local
3 Ilmu Pengetahuan 1. Mengenal dan menggunakan berbagai informasi
dan Teknologi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis, dan
kreatif
2. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan
kreatif dengan bimbingan guru/pendidik
3. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi
4. Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah
sederhana dalam kehidupan sehari-hari
5. Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam
dan sosial di lingkungan sekitar
6. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara,
membaca, menulis, dan berhitung
7. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar,
aman, dan memanfaatkan waktu luang

4 Estetika Menunjukkan kemampuan untuk melakukan


kegiatan seni dan budaya lokal
5 Jasmani, 1. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar,
Olahraga, dan aman dan memanfaatkan waktu luang
2. Mengenal berbagai informasi tentang potensi
sumber daya lokal untuk menunjang hidup bersih,
sehat, bugar, aman dan memanfaatkan waktu
luang
3. Pembiasaan PHBS, CTPS, dan memakai Masker

E. Strategi Pencapaian Tujuan


Strategi Pelaksanaan Kurikulum di SD Negeri 3 Randusari
menggunakan 3 strategi yaitu:
1. Pembelajaran dilaksanakan secara Tematik Integratif
2. Pendekatan Scientifik Learning
3. Penilaian Autentik

1. Pembelajaran Tematik Integratif


a. Prinsip Dasar Pembelajaran Tematik Integratif
Pembelajaran Tematik Integratif adalah Pembelajaran tematik
integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang
mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata
pelajaran ke dalam berbagai tema.Tujuan Penggunaan
pendekatan Tematik Integratif adalah agar siswa dapat
mengembangkan diri dan kompetensinya secara holistik dan
bermakna. Pembelajaran tematik integratif, perlu didukung
perangkat pembelajaran Tematik Integratif yang berkualitas
sehingga menumbuhkan kemampuan berfikir kritis dan karakter
positif. Dalam menerapkan dan melaksanakan pembelajaran
tematik, ada beberapa prinsip dasar yang perlu diperhatikan yaitu
1) Bersifat kontekstual atau terintegrasi dengan
lingkungan.Pembelajaran yang dilakukan perlu dikemas dalam
suatu format keterkaitan, maksudnya pembahasan suatu topik
dikaitkan dengan kondisi yang dihadapi siswa atau ketika siswa
menemukan masalah dan memecahkan masalah yang nyata
dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari dikaitkan dengan
topik yang dibahas.
2) Bentuk belajar harus dirancang agar siswa bekerja secara
sungguh-sungguh untuk menemukan tema pembelajaran yang
riil sekaligus mengaplikasikannya. Dalam melakukan
pembelajaran tematik siswa didorong untuk mampu
menemukan tema-tema yang benar-benar sesuai dengan
kondisi siswa, bahkan dialami siswa.
3) Efisiensi
Pembelajaran tematik memiliki nilai efisiensi antara lain dalam
segi waktu, beban materi, metode, penggunaan sumber belajar
yang Autentik sehingga dapat mencapai ketuntasan kompetensi
secara tepat.
b. Ciri-ciri Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik memiliki ciri-ciri atau karakteristik sebagai
berikut 1) berpusat pada siswa, 2) Memberikan pengalaman
langsung kepada siswa, 3) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu
jelas, 4) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam
suatu proses pembelajaran., 5) Bersifat fleksibel, 6) Hasil
pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat, dan
kebutuhan siswa. Agar diperoleh gambaran yang lebih jelas tentang
karakteristik tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Berpusat pada siswa
Proses pembelajaran yang dilakukan harus menempatkan siswa
sebagai pusat aktivitas dan harus mampu memperkaya
pengalaman belajar. Pengalaman belajar tersebut dituangkan
dalam kegiatan belajar yang menggali dan mengembangkan
fenomena alam di sekitar siswa.
2) Memberikan pengalaman langsung kepada siswa
Agar pembelajaran lebih bermakna maka siswa perlu belajar
secara langsung dan mengalami sendiri. Atas dasar ini maka
guru perlu menciptakan kondisi yang kondusif dan memfasilitasi
tumbuhnya pengalaman yang bermakna.
3) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas
Mengingat tema dikaji dari berbagai mata pelajaran dan saling
keterkaitan maka batas mata pelajaran menjadi tidak begitu
jelas.
4) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu
proses pembelajaran.
5) Bersifat fleksibel
Pelaksanaan pembelajaran tematik tidak terjadwal secara ketat
antar mata pelajaran.
6) Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat,
dan kebutuhan siswa.
2. Pendekatan Scientifik Learning
a. Pada penerapan (implementasi Kurikulum 2013) di sekolah, guru
salah satunya harus menggunakan pendekatan ilmiah ( scientific),
karena pendekatan ini lebih efektif hasilnya dibandingkan
pendekatan tradisional.
b. Kriteria Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)
c. Tujuh (7) kriteria sebuah pendekatan pembelajaran dapat
dikatakan sebagai pembelajaran scientific, yaitu:
1) Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang
dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan
sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata
1) Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-
siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran
subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir
logis.
2) Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis,
analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami,
memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi
pembelajaran.
3) Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik
dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama
lain dari materi pembelajaran.
4) Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami,
menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional
dan objektif dalam merespon materi pembelajaran.
5) Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat
dipertanggungjawabkan.
6) Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas,
namun menarik sistem penyajiannya.
Langkah-Langkah Pembelajaran pada Pendekatan Scientific
(Pendekatan Ilmiah)

pendekatan scientific dan 3 ranah yang disentuh


Proses pembelajaran yang mengimplementasikan pendekatan
scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif),
pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor). Dengan
proses pembelajaran yang demikian maka diharapkan hasil
belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif,
dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan
pengetahuan yang terintegrasi. Perhatikan diagramberikut.
Adapun penjelasan dari diagram pendekatan pembelajaran
scientific (pendekatan ilmiah) dengan menyentuh ketiga ranah
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi
ajar agar peserta didik “tahu mengapa.”
b.Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau
materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”.
c. Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau
materi ajar agar peserta didik “tahu apa.”
d.Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara
kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan
manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk
hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi
aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
e.Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern
dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah.
f.Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran
sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya,
menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata
pelajaran.
Langkah-langkah pembelajaran scientific meliputi:

Penilaian Autentik
3.
a.Jenis Penilaian Autentik
Perubahan paradigma pendidikan dari behavioristik ke
konstruktivistik mendatangkan problem bagi pendidik dalam proses
pembelajaran dan penilaian. Pendidik merasa kebingungan dalam
proses penilaian yang dapat memberikan gambaran yang utuh
mengenai sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik
dikaitkan dengan kehidupan nyata mereka di luar sekolah atau
masyarakat dan juga serta bagaimana format penilaiannya.
Makalah ini membahas tentang penilaian Autentik sebagai jawaban
atas kebingungan pendidik dalam penilaian sesuai ketentuan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006
tentang penilaian autentik (authentic asessment) dan
Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian
Pendidikan.
Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap
pendekatan ilmiah dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan
Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 mempertegas adanya
pergeseran dalam melakukan penilaian, yakni dari penilaian melalui
tes (berdasarkan hasil saja), menuju penilaian autentik (mengukur
sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan
hasil)”. Penilaian ini mampu menggambarkan peningkatan hasil
belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar,
mencoba, dan membangun jejaring. Penilaian autentik dilakukan
oleh guru dalam bentuk penilaian kelas melalui penilaian kinerja,
portofolio, produk, projek, tertulis, dan penilaian diri.
Penilaian Autentik (Authentic Assessment) adalah
pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar
peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan
pengetahuan.Istilah Assessment merupakan sinonim dari penilaian,
pengukuran, pengujian, atau evaluasi. Sedangkan istilah Autentik
merupakan sinonim dari asli, nyata, valid, atau reliabel.
Penilaian Autentik merupakan suatu bentuk tugas yang
menghendaki peserta didik untuk menunjukkan kinerja di dunia
nyata secara bermakna, yang merupakan penerapan esensi
pengetahuan dan keterampilan. Penilaian Autentik juga
menekankan kemampuan peserta didik untuk mendemonstrasikan
pengetahuan yang dimiliki secara nyata dan bermakna. Kegiatan
penilaian tidak sekedar menanyakan atau menyadap pengetahuan,
melainkan kinerja secara nyata dari pengetahuan yang telah
dikuasai sehingga penilaian Autentik merupakan penilaian yang
dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan
(input), proses,dan keluaran (output) pembelajaran
Penilaian Autentik lebih menuntut pembelajar
mendemonstrasikan pengetahuan, keterampilan, dan strategi
dengan mengkreasikan jawaban atau produk. Peserta didik tidak
sekedar diminta merespon jawaban seperti dalam tes tradisional,
melainkan dituntut untuk mampu mengkreasikan dan menghasilkan
jawaban yang dilatarbelakangi oleh pengetahuan teoretis.Penilaian
Autentik dalam implementasi kurikulum 2013 mengacu kepada
standar penilaian yang terdiri dari:
1) Penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri,
penilaian “teman sejawat”(peer evaluation) oleh peserta didik
dan jurnal
2) Pengetahuan melalui tes tulis, tes, lisan, dan penugasan.
3) Keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang
menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi
tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian
portofolio
b. Jenis-jenis Penilaian Autentik
1) Penilaian Sikap
Contoh muatan KI -1 (Sikap Spiritual) antara lain: ketaatan
beribadah, berperilaku syukur, berdoa sebelum dan sesudah
melakukan kegiatan, toleransi dalam beribadah. Contoh KI -2
(Sikap Sosial) antara lain: jujur, disiplin, tanggungjawab,
santun, peduli, percaya diri, bias ditambah lagi sikap-sikap yang
lain sesuai kompetensi dalam pembelajaran, misal : kerja sama,
ketelitian, dan ketekunan. Penilaian sikap ini bukan merupakan
penilaian yang terpisah dan berdiri sendiri, namun merupakan
penilaian yang pelaksanaannya terintegrasi dengan penilaian
pengetahuan dan ketrampilan, sehingga bersifat autentik
(mengacu kepada pemahaman bahwa pengembangan dan
penilaian KI 1 dan KI 2 dititipkan melalui kegiatan yang
didesain untuk mencapai KI3 danKI 4)
Penilaian Aspek sikap dilakukan melalui:
a) Observasi
b) Penilaian diri
c) Penilaian antar teman
d) Jurnal catatan Guru
2) Penilaian Pengetahuan
Aspek pengetahuan dapat dinilai dengan cara berikut
a) Tes tertulis
Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik
berkesempatan memberikan jawabannya sendiri yang
berbeda dengan teman-temannya, namun tetap terbuka
memperoleh nlainya yang sama
b) Tes Lisan
c) Penugasan
3) Penilain Ketrampilan
Aspek ketrampilan dapat dinilai dengan cara berikut
a) Penilaian Kinerja
b) Penilaian Proyek
c) Penilaian Portofolio
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum
1. Struktur Kurikulum Sekolah Dasar
Struktur Kurikulum SD/MI terdiri atas mata pelajaran umum
kelompok A dan mata pelajaran umum kelompok B. Mata pelajaran
umum kelompok A merupakan program kurikuler yang bertujuan
untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan,
dan kompetensi keterampilan peserta didik sebagai dasar penguatan
kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Mata pelajaran umum kelompok B merupakan program
kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap,
kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik
terkait lingkungan dalam bidang sosial, budaya, dan seni. Khusus
untuk MI, dapat ditambah dengan mata pelajaran keagamaan yang
diatur oleh Kementerian Agama

Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu


untuk masa belajar selama satu semester. Beban belajar di SD kelas I,
II, dan III masing-masing 30, 32, 34 sedangkan untuk Tahun IV, V,
dan VI masing-masing 36 jam setiap minggu. Jam belajar SD adalah
35 menit.

2. Struktur Kurikulum SD Negeri 2 Pandan


a. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum SD Negeri 2 Pandan meliputi substansi
pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama
enam tahun mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI.
Struktur kurikulum SD Negeri 2 Pandan disusun berdasarkan Standar
Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, yaitu sebagai berikut
1) Kurikulum memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal dan ekstra
kurikuler.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,
termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat
dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi
muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
Ekstra kurikuler bukan merupakan mata pelajaran yang harus
diasuh oleh guru. Ekstra kurikuler bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan ekstra
kurikuler difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau
tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan ekstra kurikuler dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi
dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta
didik.
2) Pembelajaran dilaksanakan melalui pendekatan tematik terpadu.
3) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan
dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per
minggu secara keseluruhan.
4) Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 35 menit.
5) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah
34 - 38 minggu.
Adapun muatan kurikulum SD Negeri 2 Pandan seperti ketentuan
tersebut tersusun dalam tabel berikut:
Tabel Struktur Kurikulum SD Negeri 2 Pandan
MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU BELAJAR PER
MINGGU
I II III IV V VI
Kelompok A (Umum)
1. Pendidikan Agama 4 4 4 4 4 4
2. Pendidikan Pancasila dan 5 5 6 5 5 5
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7
4. Matematika 5 6 6 6 6 6
5 Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
6 IlmuPengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B(Umum)
1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 4 4 4
(Mulok Sekolah)
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga 4 4 4 4 4 4
dan Kesehatan
3 Bahasa Jawa 2 2 2 2 2 2
C Ekstra kurikuler
a. Pramuka (wajib)
b. Olahraga/Seni (Pilihan)
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 32 34 36 38 38 38

= Pembelajaran Tematik Terpadu, Kecuali Pendidikan Agama & Budi Pekerti, PJOK,
dan Matematika (kelas Atas)
B. Muatan Lokal
Berdasarkan SK Gubernur Jawa Tengah Nomor 895.5/01/2005
tanggal 23 Februari 2005 Tentang Kurikulum Mata Pelajaran Bahasa Jawa
Tahun 2004 untuk jenjang pendidikan SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs dan
SMA/SMALB/SMK/MA Negeri dan Swasta sebagai Mulok Wajib di Provinsi
Jawa Tengah adalah Bahasa Jawa. SEKOLAH DASAR NEGERI 2 PANDAN
melaksanakan Pembelajaran Mulok Bahasa Daerah Jawa sebagai upaya
mempertahankan nilai-nilai budaya (Jawa) masyarakat setempat dalam
wujud komunikasi dan apresiasi sastra, dengan alokasi waktu yang
diperlukan adalah 2 jam pelajaran.
C. Ekstra Kurikuler
Kegiatan Ekstrakurikuler diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan RI Nomor 62 tahun 2014 tentang Kegiatan
Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan
oleh peserta didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan
kokurikuler, di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan
Kegiatan Ekstrakurikuler diselenggarakan dengan tujuan untuk
mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian,
kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal dalam rangka
mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional
Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah terbagi menjadi ekstrakurikuler
wajib dan ekstrakurikuler pilihan. Kegiatan ekstrakurikuler Pramuka
merupakan ekstrakurikuler wajib yang harus diikuti oleh setiap peserta
didik. Kepramukaan merupakan bagian tak terpisahkan dari sistem
pendidikan dalam menyiapkan anak bangsa menjadi kader bangsa yang
berkualitas baik moral, mental, spiritual, intlelektuan, emosional, maupun
fisik dan ketrampilan.
Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan sebagaimana dimaksud merupakan
Kegiatan Ekstrakurikuler yang dikembangkan dan diselenggarakan oleh
satuan pendidikan sesuai bakat dan minat peserta didik. Kegiatan
Ekstrakurikuler Pilihan dapat berbentuk latihan olah-bakat dan latihan
olah-minat.
Berdasarkan kondisi yang ada di sekolah maka kegiatan ekstra
kurikuler dipilih dan ditetapkan SD Negeri 2 Pandan sebagai berikut:
1. Kegiatan Ekstra Kurikuler Wajib Kepramukaan
Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang
harus diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali bagi peserta didik
dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkannya untuk
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut.
1) Jenis dan Tujuan Kegiatan Kepramukaan
Pendidikan kepramukaan sebagai ekstrakurikuler di sekolah d
asar sampai dengan sekolah menengah,
mengacu pada Permendikbud No.63 Tahun 2014 Tentang
Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib
pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah
Di samping itu terdapat pengaturan dalam Undang
Undang Nomor 12 Tahun 2010,
yang mengatur penyelenggaraan pendidikan kepramukaan.
Dalam implmentasi kurikulum 2013 kegiatan ekstrakurikuler
kepramukaan dapat diimplementasikan dalam 3 model, yaitu: (1)
Sistem Blok merupakan kegiatan wajib dalam bentuk perkemahan
yang dilaksanakan setahun sekali dan diberikan penilaian umum.;
(2) Sistem Aktualisasi, merupakan kegiatan wajib dalam bentuk
penerapan sikap dan keterampilan yang dipelajari didalam kelas
yang dilaksanakan dalam kegiatan Kepramukaan secara rutin,
terjadwal, dan diberikan penilaian formal; dan (3) Sistem Reguler
merupakan kegiatan sukarela berbasis minat peserta didik yang
dilaksanakan di Gugus depan.
Model yang dipakai dalam ekstrakurikuler pramuka SD Negeri 2
Pandan adalah Model Aktualisasi. Secara rinci karakteristik Model
Aktualisasi dapat dideskripsikan sebagai berikut.
a) Diikuti oleh seluruh siswa.
b) Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali.
c) Setiap satu kali kegiatan dilaksanakan selama 35-70 menit.

2) Muatan Nilai Kegiatan Kepramukaan


1) Muatan Nilai Sikap dan Keterampilan dalam Kurikulum 2013
Sesuai dengan landasan filosofis dan kerangka dasarnya,
Kurikulum 2013, memiliki karakteristik mengandung muatan
sikap spiritual, sikap sosial, dan keterampilan yang sangat
signifikan. Muatan sikap dan keterampilan dikemas secara
generik dalam KI-1, KI-2, dan KI-4.
2) Muatan Nilai Sikap dan Kecakapan Pendidikan Kepramukaan
Muatan Nilai Sikap dan Kecakapan Pendidikan Kepramukaan
yang terkandung dan dikembangkan dalam Syarat Kecakapan
Umum (SKU).
3) Pola, Rincian Kegiatan, Metoda, dan Teknik Penerapan
1) Pola dan Rincian Kegiatan Pendidikan Kepramukaan
a) Pola Kegiatan Pendidikan Kepramukaan adalah sebagai
berikut.
(1) Upacara pembukaan dan penutupan :
(a) Perindukan Siaga
(b) Pasukan Penggalang
(2) Keterampilan Kepramukaan (Scouting Skill)
o Simpul
o Berkemah (Camping)
o Teknologi
o Komunikasi
b) Rincian kegiatan kepramukaan meliputi :
o Berbaris o Menolong o Jelajah
o Memimpin o Cakap bicara o Memasak
o Berdoa o Cakap motorik o Tenda
o Memberi hormat o Kepemimpinan o KIM
oDinamika o Sportivitas o Halang rintang
kelompok o Simpul o Bakti
o Permainan o Tanda jejak o Lomba
o Berkomunikasi o Sandi & isyarat o Hastakarya
2) Metoda dan Teknik Penerapan Pendidikan Kepramukaan
a. Metode Pendidikan Kepramukaan mencakup:
1) Pengenalan kode kehormatan Pramuka
2) Belajar sambil melakukan (Learning by Doing)
3) Sistem kelompok (beregu)
4) Kegiatan di alam terbuka
5) Sistem tanda kecakapan
b. Teknik Penerapan Pendidikan Kepramukaan mencakup:
1) Praktik Langsung
2) Permainan
3) Diskusi
4) Lagu Gerak
4) Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Kepramukaan
Prosedur Pelaksanaan Model Aktualisasi Kurikulum 2013
Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib yang
diterapkan di SD Negeri 2 Pandan sebagai berikut.
a) Guru kelas/Guru Mata Pelajaran mengidentifikasi muatan-
muatan pembelajaran yang dapat diaktualisasikan di dalam
kegiatan Kepramukaan.
b) Guru menyerahkan hasil identifikasi muatan-muatan
pembelajaran kepada Pembina Pramuka untuk dapat
diaktualisasikan dalam kegiatan Kepramukaan.
c) Setelah pelaksanaan kegiatan Kepramukaan, Pembina
Pramuka menyampaikan hasil kegiatan kepada Guru
kelas/Guru Mata Pelajaran.
5) Penilaian Kegiatan Kepramukaan
1) Penilaian Pendidikan Kepramukaan mencakup hal-hal sebagai
berikut:
a) Penilaian dilakukan secara kualitatif.
b) Kriteria keberhasilan lebih ditentukan oleh proses dan
keikutsertaan peserta didik.
c) Peserta didik diwajibkan untuk mendapatkan nilai minimal
baik pada kegiatan ekstrakurikuler wajib pada setiap
semester.
d) Nilai yang diperoleh pada kegiatan Pendidikan Kepramukaan
sebagai Ekstrakurikuler Wajib berpengaruh terhadap
kenaikan kelas peserta didik.
2) Teknik Penilaian
a) Teknik penilaian sikap dilakukan melalui observasi, penilaian
diri, dan penilaian antarpeserta didik.
b) Teknik penilaian keterampilan dilakukan melalui demonstrasi
keterampilannya.
3) Media Penilaian:
a) Jurnal/buku harian.
b) Portofolio.
4) Proses penilaian:
a) Proses penilaian dilaksanakan setiap kali latihan dan setiap
hari di dalam proses pembelajaran.
b) Proses penilaian Pendidikan Kepramukaan sebagai
Ekstrakurikuler Wajib menitikberatkan pada ranah nilai sikap.
Keterampilan kepramukaan merupakan pendukung terhadap
penilaian pendidikan kepramukaan itu sendiri.
c) Proses penilaian sikap dilaksanakan dengan metode
observasi.
d) Proses penilaian Keterampilan Kepramukaan disesuaikan
dengan Kompetensi Dasar dari masing-masing Tema dan
Matapelajaran sebagai penguatan yang bermuatan Nilai
Sikap dan Keterampilan dalam Kurikulum 2013.
e) Proses Penilaian dilakukan oleh Teman, Guru Kelas/Guru
Matapelajaran, pemangku kepentingan dan/atau Pembina
Pramuka.
f) Rekapitulasi Penilaian dilakukan oleh Guru Kelas/Guru
Matapelajaran selaku Pembina Pramuka.

6) Daya Dukung Kegiatan Kepramukaan


Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib,
kepala sekolah mempunyai tanggung jawab terhadap
keterlaksanaan Kurikulum 2013 melalui pendidikan Kepramukaan.
Pembina Pramuka haruslah mempunyai kompetensi pendidikan
kepramukaan yang memiliki komitmen tinggi terhadap prinsip-
prinsip dalam Kepramukaan, secara sukarela bergiat bersama
peserta didik, sebagai mitra yang peduli terhadap kebutuhan
peserta didik, dengan penuh kesabaran memotivasi, membimbing,
membantu, serta memfasilitasi kegiatan pembinaan peserta didik.
Agar pengelolaan gugus depan dapat berjalan secara
berkesinambungan diperlukan suatu pembiayaan gugus depan
yang tetap. Usaha-usaha pemenuhan pembiayaan gugus depan
dilakukan lain dengan Iuran Anggota Iuran anggota pada
hakikatnya merupakan alat pendidikan bagi peserta didik dengan
tujuan untuk memupuk rasa kebersamaan dan memiliki rasa turut
memiliki Gerakan Pramuka. Besar iuran anggota ditentukan di
dalam musyawarah gugus depan.
2. Kegiatan Ekstra kurikuler Pilihan
Sesuai dengan Permendikbud Nomor 62 tahun 2014 tentang Kegiatan
Ekstrakurikuler, maka Kegiatan ekstra kurikuler yang menjadi pilihan
siswa sesui dengan bakat dan minatnya adalah
1) Kegiatan Seni dan Budaya
1). Pengembangan Seni Suara, Lukis dan Tari
2). Pengembangan Seni Kaligrafi
2) Kegiatan Olahraga
1) Tenis Meja
2) Atletik Kids
3. Mekanisme Pelaksanaan Ekstra kurikuler
1) Kegiatan Ekstra kurikuler diberikan di dalam dan di luar jam
pembelajaran (ekstrakurikuler) dibina oleh guru kelas, guru mata
pelajaran dan guru-guru yang memiliki kualifikasi yang baik
berdasarkan Surat Keputusan Kepala Sekolah.
2) Jadwal Kegiatan
Tabel Jadwal Kegiatan Ekstra kurikuler
NO NAMA KEGIATAN HARI KELAS WAKTU
Tenis Meja Senin IV-VI
1 12.30 – 13.40
Rabu
Voli / Takraw Senin
2 IV-VI 15.30 – 16.40
Rabu
Seni Selasa dan
3 III- VI 12.30 – 13.40
(Tari/Suara/Kaligrafi) Kamis
4 Pramuka Sabtu I-VI 10.00 – 12.00

3) Alokasi Waktu
1) Kelas I – V dialokasikan 2 jam pelajaran (ekuivalen 2 X 35
menit)
2) Di semester 2, kelas VI diberikan secara intensif sebagai
Bimbingan Belajar persiapan UN dan UAS.
4) Penilaian
Kegiatan Ekstra kurikuler dinilai dan dilaporkan secara berkala
kepada Sekolah dan Orang Tua dalam bentuk nilai kualitatif, yaitu:
Tabel Penilaian Kegiatan Ekstra kurikuler
Kategori Keterangan
A ( 86 – 100 ) Sangat Baik
B ( 70 – 85 ) Baik
C ( 56 – 69 ) Cukup
D ( < 55) Kurang

4. Kegiatan Pembiasaan
1) Pembiasaan Rutin
Merupakan proses pembentukan akhlak dan
penanaman/pengamalan ajaran Islam. Adapun kegiatan pembiasaan
tersebut meliputi:
1) Sholat Dhuha
2) Dhuhur berjamaah
3) Pembinaan hafalan Juz Amma
Target Hafalan Juz Amma tiap
kelas
Kelas 1: Tujuh Surat (An-Naas; Al-Falaq; Al-Ikhlash; Al-Lahab; An-
Nashr; Al-Kaafiruun; Al-Kautsar)
Kelas 2: Sepuluh Surat (Target Kelas 1 tambah Al-Maa‟uun; Al-
Qurasy; Al-Fiil)
Kelas 3: Tiga Belas Surat (Target Kelas 2 tambah Al-Humazah; Al-
„Ashr; At-Takatsur)
Kelas 4: Enam Belas Surat (Target Kelas 3 tambah Al-Qaari‟ah; Al-
„Aadiyaat; Al-Zalzalah)
Kelas 5: Sembilan Belas Surat (Target Kelas 4 tambah Al-Bayyinah; Al-
Qadar; Al-Alaq)
Kelas 6: Dua puluh dua Surat (Target Kelas 5 tambah At-Tiin; Alam
Nasyrah; Ad-Dhuhaa)
4) Berdoa sebelum dan sesudah belajar dan melakukan kegiatan
5) Penanaman akhlak mulia, antara lain:
a) Salam dan jabat tangan (bila kondisi C-19 sudah selesai)
b) Adab sehari-hari(makan minum,masuk masjid,dan lain-lain)
c) Menjaga kebersihan pribadi, pakaian, dan lingkungan

2) Pembiasaan Terprogram
1) Pelaksanaan gerakan Jumat bersih
2) Kegiatan pesantren pada bulan Ramadhan
3) Pelaksanaan halal bilhalal
4) Pelaksanaan penyembelihan hewan qurban
5) Pelaksanaan Kegiatan Virtual (Fotogenik, menyanyi, dan film
pendek)
6) Kegiatan berkebun
7) Kegiatan Klasmeeting
8) Kegiatan Marketing Day
3) Kegiatan Spontan
Kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja, di mana saja tanpa
dibatasi ruang. Bertujuan untuk memberikan pendidikan pada saat
itu juga, terutama dalam disiplin, sopan santun, dan kebiasaan yang
lain. Jenis kegiatannya antara lain:
1) Membiasakan memberi salam
2) Membiasakan mengucapkan terima kasih atas
pemberian/pertolongan dari orang lain
3) Membiasakan membuang sampah pada tempatnya
4) Membiasakan memungut sampah secara spontan
5) Membiasakan menegur/mengatasi silang pendapat, pertengkaran,
atau hal-hal yang tidak pantas.
6) Membiasakan menghemat energi air,listrik.
7) Membiasakan budaya antri.
8) Membiasakan memelihara kelestarian lingkungan
4) Kegiatan Keteladanan
Kegiatan keteladanan adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan
saja yang lebih mengutamakan pemberian contoh dari guru, kepala
sekolah, dan pengelola pendidikan lainnya kepada peserta didik,
yang bertujuan memberikan contoh tentang kebiasaan yang baik.
Jenis kegiatannya antara lain:
1) Memberi contoh berpakaian rapi/sederhana.
2) Memberi contoh datang tepat waktu.
3) Memberi contoh pulang pada waktunya/sesuai jadwal pulang.
4) Memberi contoh hidup sederhana.
5) Memberi contoh berbicara sopan dan santun.
6) Memberi contoh berperilaku jujur.
7) Memberi contoh memuji hasil kerja yang baik.
5) Kegiatan Nasionalisme
1) Upacara bendera setiap hari Senin, maupun hari-hari besar yang
telah ditetapkan oleh pemerintah.
2) Kegiatan mengisi HUT RI, misalnya perlombaan.
3) Peringatan Hari pendidikan Nasional.
4) Kegiatan Pembiasaan Pagi
6) Pembinaan dan bimbingan bagi Calon Siswa Berprestasi
1) Pembinaan Olimpiade MIPA
2) Pembinaan prestasi bidang agama
3) Pembinaan prestasi bidang kesenian
4) Pembinaan prestasi bidang olah raga

D. Pengaturan Beban Belajar


Sesuai dengan Permendikbud Nomor 57 tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Sekolah Dasar Pasal 7 bahwa Beban belajar merupakan
keseluruhan muatan dan pengalaman belajar yang harus diikuti peserta
didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pelajaran
1. Beban belajar di Sekolah Dasar terdiri atas:
1) kegiatan tatap muka;
2) kegiatan terstruktur; dan
3) kegiatan mandiri.
2. Beban belajar kegiatan tatap muka sebagaimana dimaksud dinyatakan
dalam jumlah jam pelajaran per minggu, dengan durasi setiap satu
jam pelajaran adalah 35 (tiga puluh lima) menit; Beban belajar
kegiatan terstruktur dan beban belajar kegiatan mandiri paling banyak
40% (empat puluh persen) dari waktu kegiatan tatap muka tema
pembelajaran yang bersangkutan.Beban belajar satu minggu di SD
Negeri 2 Pandan adalah sebagai berikut:
1) Kelas I adalah 32 (tiga puluh dua) jam pelajaran
2) Kelas II adalah 34 (tiga puluh empat) jam pelajaran;
3) Kelas III adalah 36 (tiga puluh enam) jam pelajaran; dan
4) Kelas IV, Kelas V, dan Kelas VI masing-masing adalah 38 (tiga
puluh delapan) jam pelajaran.
3. Beban belajar di Kelas I, Kelas II, Kelas III, Kelas IV, dan Kelas V
masing-masing paling sedikit 36 (tiga puluh enam) minggu efektif.
4. Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18
(delapan belas) minggu efektif dan pada semester genap paling sedikit
14 (empat belas) minggu efektif.
Pengaturan beban Belajar SD Negeri 2 Pandan terperinci dalam tabel
berikut ini :
Tabel Pengaturan Beban Belajar di SD Negeri 2 Pandan
Satu Jam Minggu
Jumlah Jam Waktu Jumlah Jam
Pembela Efektif
Kelas Pembelajaran Pembelajaran/ Per Tahun
jaran Per
Per Minggu Jam Per (@60 menit)
(Menit) Tahun
Tahun
I 35 32 37 41.440 690
II 35 34 37 44030 733

III 35 36 37 41.440 690

IV 35 38 37 49.210 820
V 35 38 37 49.210 820
VI 35 38 37 49.210 820
E. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
SD Negeri 2 Pandan terletak di daerah berbasis pertanian, letak
sekolahnya berdekatan dengan sawah. Sebagai bekal hidup di
masyarakat setelah siswa menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar,
maka SD Negeri 2 Pandan menyusun kurikulum pendidikan berbasis
keunggulan lokal yaitu pertanian. Kegiatan ini dijadwalkan pada jam-jam
tertentu seperti jeda mid atau jeda akhir semester dan atau saat jam
muatan lokal. Adapun program pembelajaran yang harus dikuasai siswa
selama menempuh pembelajaran di SD Negeri 2 Pandan sebagai berikut.
Tabel Program Keunggulan Lokal
KELAS MATERI
I  Membantu menaman dan merawat pisang
II  Membantu menaman dan merawat pepaya
III  Membantu budidaya ikan lele
IV  Mempelajari teknik menanam pisang
 Praktik menaman dan merawat pisang
 Mempelajari teknik menanam sayuran
 Praktik menaman dan merawat sayuran
V  Mempelajari teknik menanam pepaya
 Praktik menaman dan merawat pepaya
 Mempelajari teknik menanam sayuran
 Praktik menaman dan merawat sayuran
VI  Mempelajari teknik budidaya lele
 Praktik budidaya lele
 Memasarkan hasil panen lele

SD Negeri 2 Pandan juga menyusun kurikulum pendidikan


berbasis keunggulan global yaitu Pengenalan Bahasa Inggris. Adapun
program pembelajaran ini dilakukan saat kegiatan pembiasaan pagi dan
saat kegiatan literasi. Materi pengenalan Bahasa inggris sebagai berikut.
Tabel Program Keunggulan Global
KELAS MATERI
 Perkenalan 2 kalimat
 Menyebutkan 5 anggota badan
I
 Menyebutkan 5 benda yang ada di kelas / sekolah
 Menyebutkan 5 benda yang ada di rumah
 Perkenalan 3 kalimat
 Menyebutkan 6 anggota badan
II
 Menyebutkan 10 benda yang ada di kelas / sekolah
 Menyebutkan 10 benda yang ada di rumah
 Perkenalan 4 kalimat
 Menyebutkan 7 anggota badan
 Menyebutkan 10 benda yang ada di kelas / sekolah dan
III
menyebutkan jumlahnya (1-10)
 Menyebutkan 10 benda yang ada di rumah dan menyebutkan
jumlah (1-10)
IV  Perkenalan diri 5 kalimat
 Menyebutkan nama hari
 Menyebutkan 15 benda yang ada di kelas / sekolah,
menyebutkan jumlahnya (1-10) dan warnanya
 Menyebutkan 15 benda yang ada di rumah dan menyebutkan
jumlahnya (1-10) dan warnanya
V  Perkenalan diri dan keluarga
 Mendiskripsikan 5 benda di kelas/ sekolah minimal 3 kalimat.
 Mendiskripsikan 5 benda di rumah minimal 3 kalimat.
 Dialog dengan teman
VI  Perkenalan diri dan keluarga
 Mendiskripsikan 10 benda di kelas/ sekolah minimal 3 kalimat.
 Mendiskripsikan 10 benda di rumah minimal 3 kalimat.
 Dialog dengan teman

F. Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan


Lulusan Sekolah Dasar adalah manusia yang memiliki sikap,
pengetahuan, dan keterampilan berikut ini
Tabel Kompetensi Lulusan Sekolah Dasar
DIMENSI KOMPETENSI LULUSAN
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam di sekitar rumah, sekolah, dan tempat bermain.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
Ketrampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan
kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan
yang ditugaskan kepadanya
G. Kompetensi Inti dan Dasar
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta
didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal
berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Standar Inti dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Islam


KELAS: I
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
1. menerima dan menjalankan 2. menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
ajaran agama yang dianutnya tanggung jawab, santun, peduli,
dan
percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, dan guru

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


1.1 terbiasa membaca basmalah 2.1 menunjukkan sikap percaya
setiap memulai belajar al-Qur‟an diri dalam melafalkan huruf-
huruf hijaiyyah dan harakatnya
1.2 terbiasa membaca al-Qur‟an dengan 2.2 menunjukkan sikap kasih sayang
tartil dan peduli kepada sesama sebagai
implementasi pemahaman Q.S.
al- Fatihah dan Q.S. al-Ikhlas
1.3 menerima adanya Allah Swt. yang 2.3 menunjukkan perilaku percaya diri
Maha Pengasih dan Maha sebagai implementasi
Penyayang pemahaman
adanya Allah Swt.
1.4 menerima keesaan Allah Swt. 2.4 menunjukkan perilaku percaya diri
berdasarkan pengamatan terhadap sebagai implementasi pemahaman
dirinya dan makhluk ciptaan-Nya keesaan Allah Swt.
yang dijumpai di sekitar rumah
dan
sekolah
1.5 menerima adanya Allah Swt. 2.5 menunjukkan sikap kasih sayang,
Maha Pengasih, Maha Penyayang, peduli, kerja sama, dan percaya
dan Maharaja diri sebagai implementasi
pemahaman al-Asmau al-Husna:
ar-Rahman, ar-
Rahim, dan al-Malik
1.6 menerima dan mengakui makna 2.6 menunjukkan sikap teguh pendirian
dua kalimat syahadat sebagai implementasi pemahaman
makna dua kalimat syahadat
1.7 terbiasa berdoa sebelum dan 2.7 menunjukkan sikap disiplin sebagai
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
sesudah belajar implementasi pemahaman makna
doa sebelum dan sesudah belajar
1.8 meyakini bahwa perilaku hormat dan 2.8 menunjukkan perilaku hormat
patuh kepada orangtua dan guru dan patuh kepada orangtua dan
sebagai cerminan dari iman guru
1.9 meyakini bahwa berkata yang baik, 2.9 menunjukkan sikap yang baik,
sopan, dan santun sebagai sopan, dan santun ketika
cerminan dari iman berbicara
1.10 meyakini bahwa bersyukur, 2.10 menunjukkan perilaku
pemaaf, jujur, dan percaya diri bersyukur, pemaaf, jujur, dan
sebagai percaya diri
cerminan dari iman
1.11 terbiasa bersuci sebelum beribadah 2.11 menunjukkan perilaku bersih badan,
pakaian, barang-barang, dan tempat
sebagai implementasi pemahaman
makna bersuci
1.12 menjalankan salat dengan tertib 2.12 menunjukkan sikap disiplin sebagai
implementasi pemahaman salat
dan kegiatan agama yang
dianutnya di sekitar rumahnya
melalui
pengamatan
1.13 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.13 menunjukkan sikap pemaaf
Adam a.s. sebagai implementasi pemahaman
kisah keteladanan Nabi Adam a.s.
1.14 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.14 menunjukkan sikap semangat dan
Idris a.s. rajin belajar sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladanan
Nabi
Idris a.s.
1.15 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.15 menunjukkan sikap kerja keras dan
Nuh a.s. kerja sama sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladanan
Nabi
Nuh a.s.
1.16 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.16 menunjukkan sikap sopan dan
Hud a.s. santun sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladanan Nabi
Hud a.s.
1.17 meyakini kebenaran kisah 2.17 menunjukkan sikap jujur dan kasih
Nabi Muhammad saw. sayang sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladanan
Nabi
Muhammad saw.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas dan logis,
[mendengar, melihat, membaca] dalam karya yang estetis, dalam
dan menanya berdasarkan rasa ingin gerakan yang mencerminkan anak
tahu tentang dirinya, makhluk sehat, dan dalam tindakan yang
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan mencerminkan perilaku anak
benda-benda yang dijumpainya di beriman dan berakhlak mulia
rumah dan di sekolah

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 mengetahui huruf-huruf hijaiyyah 4.1 melafalkan huruf-huruf hijaiyyah dan
dan harakatnya secara lengkap harakatnya secara lengkap
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.2 memahami pesan-pesan pokok 4.2.1 melafalkan Q.S. al-Fatihah dan Q.S.
Q.S. al-Fatihah dan Q.S. al-Ikhlas al-Ikhlas dengan benar dan jelas
4.2.2 menunjukkan hafalan Q.S. al-Fatihah
dan Q.S. al-Ikhlas dengan benar
dan jelas
3.3 memahami adanya Allah Swt. yang 4.3 menunjukkan bukti-bukti adanya
Maha Pengasih dan Maha Allah Swt. yang Maha Pengasih
Penyayang dan
Maha Penyayang
3.4 memahami keesaan Allah Swt. 4.4 menunjukkan bukti-bukti keesaan
berdasarkan pengamatan terhadap Allah Swt. berdasarkan pengamatan
dirinya dan makhluk ciptaan-Nya terhadap dirinya dan makhluk
yang dijumpai di sekitar rumah ciptaan-Nya yang dijumpai di
dan sekitar
sekolah rumah dan sekolah
3.5 memahami makna al-Asmau al- 4.5 melafalkan al-Asmau al-Husna: ar-
Husna: ar-Rahman, ar-Rahim, dan Rahman, ar-Rahim, danal-Malik
al-Malik
3.6 memahami makna dua 4.6 melafalkan dua kalimat
kalimat syahadat syahadat dengan benar dan
jelas
3.7 memahami makna doa sebelum 4.7 melafalkan doa sebelum dan
dan sesudah belajar sesudah belajar dengan benar dan
jelas
3.8 memahami perilaku hormat dan 4.8 mencontohkan perilaku hormat
patuh kepada orangtua dan dan patuh kepada orangtua dan
guru guru
3.9 memahami berkata yang baik, 4.9 mencontohkan cara berkata
sopan, dan santun yang baik, sopan, dan santun
3.10 memahami makna bersyukur, 4.10 mencontohkan perilaku
pemaaf, jujur, dan percaya bersyukur, pemaaf, jujur, dan
diri percaya diri
3.11 memahami tata cara bersuci 4.11 mempraktikkan tata cara bersuci
3.12 memahami salat dan kegiatan 4.12.1 melaksanakan salat dan kegiatan
agama yang dianutnya di sekitar agama di sekitar rumahnya
rumahnya melalui pengamatan melalui pengamatan
4.12.2 mencontohkan kegiatan agama di
sekitar rumahnya
3.13 memahami kisah keteladanan 4.13 menceritakan kisah keteladanan
Nabi Adam a.s. Nabi Adam a.s.
3.14 memahami kisah keteladanan 4.14 menceritakan kisah keteladanan
Nabi Idris a.s. Nabi Idris a.s.
3.15 memahami kisah keteladanan Nabi 4.15 menceritakan kisah keteladanan
Nuh a.s. Nabi Nuh a.s.
3.16 memahami kisah keteladanan 4.16 menceritakan kisah keteladanan
Nabi Hud a.s. Nabi Hud a.s.
3.17 memahami kisah keteladanan 4.17 menceritakan kisah keteladanan
Nabi Muhammad saw. Nabi Muhammad saw.

KELAS: II
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
1. menerima dan menjalankan 2. menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
ajaran agama yang dianutnya tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, dan guru
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 terbiasa membaca basmalah 2.1 menunjukkan sikap percaya diri dalam
setiap memulai belajar al-Qur‟an melafalkanhuruf hijaiyyah
bersambung
1.2 terbiasa membaca al-Qur‟an dengan 2.2 menunjukkan sikap berlindung diri
tartil kepada Allah Swt. dan saling
menasehati sebagai implementasi
pemahaman makna Q.S. an-Nas
dan
Q.S. al-„Asr
1.3 meyakini Hadis yang terkait 2.3 menunjukkan sikap berani
dengan anjuran menuntut ilmu bertanya sebagai implementasi
pemahaman Hadis yang terkait
dengan anjuran
menuntut ilmu
1.4 meyakini Hadis yang terkait 2.4 menunjukkan perilaku hidup bersih
dengan perilaku hidup bersih dan dan sehat sebagai implementasi
sehat pemahaman Hadis yang terkait
dengan
perilaku hidup bersih dan sehat
1.5 menerima adanya Allah Swt. 2.5 menunjukkan perilaku rendah hati,
Yang Maha Suci, Maha Pemberi damai, dan bersyukur sebagai
Keselamatan, dan Maha Pencipta implementasi pemahaman makna al-
Asmau al-Husna: al-Quddus, as-Salam,
dan al-Khaliq
1.6 terbiasa berdoa sebelum 2.6 menunjukkan perilaku sehat sebagai
dan sesudah makan implementasi pemahaman makna
doa
sebelum dan sesudah makan
1.7 meyakini bahwa perilaku kasih 2.7 menunjukkan perilaku kasih
sayang kepada sesama sayang kepada sesama
sebagai cerminan dari iman
1.8 meyakini bahwa sikap kerja sama 2.8 menunjukkan sikap kerja sama dan
dan saling tolong menolong sebagai tolong-menolong
cerminan iman
1.9 terbiasa berdoa sebelum 2.9 menunjukkan perilaku hidup sehat
dan sesudah wudu dan peduli lingkungan sebagai
implementasi pemahaman doa
sebelum dan sesudah wudu
1.10 menjalankan salat dengan tertib 2.10 menunjukkan sikap disiplin sebagai
implementasi pemahaman tata
cara
salat dan bacaannya
1.11 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.11 menunjukkan sikap berani
Saleh a.s. bertanya sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladanan
Nabi Saleh a.s.
1.12 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.12 menunjukkan perilaku kerja keras
Lut a.s. sebagai implementasi pemahaman
kisah keteladanan Nabi Lut a.s.
1.13 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.13 menunjukkan sikap damai sebagai
Ishaq a.s. implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Ishaq a.s.
1.14 meyakini kebenaran kisah 2.14 menunjukkan perilaku kasih sayang
Nabi Ya‟qub a.s. sebagai implementasi pemahaman
kisah keteladanan Nabi Ya‟qub
a.s.
1.15 meyakini kebenaran kisah 2.15 menunjukkan sikap jujur dan kasih
Nabi Muhammad saw. sayang sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladanan
Nabi
Muhammad saw.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas dan logis,
[mendengar, melihat, membaca] dan dalam karya yang estetis, dalam
menanya berdasarkan rasa ingin gerakan yang mencerminkan anak
tahu tentang dirinya, makhluk sehat, dan dalam tindakan yang
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan mencerminkan perilaku anak
benda-benda yang dijumpainya di beriman dan berakhlak mulia
rumah dan di sekolah

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 mengetahui huruf hijaiyyah 4.1 melafalkan huruf hijaiyyah
bersambung sesuai bersambung sesuai
dengan dengan
makharijul huruf makharijul huruf
3.2 memahami pesan-pesan pokok 4.2.1 melafalkan Q.S. an-Nas dan Q.S. al-
Q.S. an-Nas dan Q.S. al-„Asr „Asr dengan benar dan jelas
4.2.2 menunjukkan hafalan Q.S. an-Nas
dan Q.S. al-„Asr dengan benar dan
jelas
3.3 memahami Hadis yang terkait 4.3 menunjukkan perilaku rajin
dengan anjuran menuntut ilmu belajar sebagai implementasi
pemahaman
makna Hadis yang terkait dengan
anjuran menuntut ilmu
3.4 memahami Hadis yang terkait 4.4 menunjukkan perilaku hidup
dengan perilaku hidup bersih dan bersih dan sehat sebagai
sehat implementasi pemahaman makna
Hadis tentang
kebersihan dan kesehatan
3.5 memahami makna al-Asmau al- 4.5 melafalkan al-Asmau al-Husna: al-
Husna: al-Quddus, as-Salam, dan al- Quddus, as-Salam, dan al-Khaliq
Khaliq
3.6 memahami makna doa sebelum 4.6 melafalkan doa sebelum dan
dan sesudah makan sesudah makan
3.7 memahami perilaku kasih 4.7 mencontohkan perilaku kasih
sayang kepada sesama sayang kepada sesama
3.8 memahami sikap kerja sama 4.8 mencontohkan sikap kerja sama
dan saling tolong menolong dan saling tolong menolong
3.9 memahami doa sebelum 4.9 mempraktikkan wudu dan
dan sesudah wudu doanya dengan tertib dan benar
3.10 memahami tata cara salat 4.10 mempraktikkan salat dengan tata
dan bacaannya cara dan bacaan yang benar
3.11 memahami kisah keteladanan Nabi 4.11 menceritakan kisah keteladanan Nabi
Saleh a.s. Saleh a.s.
3.12 memahami kisah keteladanan 4.12 menceritakan kisah keteladanan
Nabi Lut a.s. Nabi Lut a.s.
3.13 memahami kisah keteladanan 4.13 menceritakan kisah keteladanan
Nabi Ishaq a.s. Nabi Ishaq a.s.
3.14 memahami kisah keteladanan 4.14 menceritakan kisah keteladanan
Nabi Ya„qub a.s. Nabi Ya‟qub a.s.
3.15 memahami kisah keteladanan 4.15 menceritakan kisah keteladanan
Nabi Muhammad saw. Nabi Muhammad saw.

KELAS: III
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
1. menerima, menjalankan, dan 2. menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
menghargai ajaran agama tanggung jawab, santun, peduli, dan
yang dianutnya percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


1.1 terbiasa membaca al-Qur‟an dengan 2.1 menunjukkan sikap peduli terhadap
tartil sesama sebagai implementasi
pemahaman Q.S. an-Nasr dan Q.S. al-
Kausar
1.2 meyakini Hadis yang terkait dengan 2.2 menunjukkan perilaku mandiri,
perilaku mandiri, percaya diri, dan percaya diri, dan bertanggung
bertanggung jawab jawab
1.3 meyakini keesaan Allah Swt. Yang 2.3 menunjukkan sikap kerja sama sebagai
Maha Pencipta berdasarkan implementasi pemahaman keesaan
pengamatan terhadap dirinya dan Allah Swt.
makhluk ciptaanNya yang dijumpai di
sekitar rumah dan sekolah
1.4 meyakini adanya Allah Swt. Yang 2.4 menunjukkan sikap peduli, berbuat
Maha Pemberi, Maha baik, dan berhati-hati sebagai
Mengetahui, dan Maha implementasi pemahaman al-Asmau
Mendengar al-Husna: al-Wahhab, al-„Alim, dan as-
Sami„
1.5 meyakini bahwa perilaku tawaduk, 2.5 menunjukkan perilaku tawaduk,
ikhlas, dan mohon pertolongan ikhlas, dan mohon pertolongan
sebagai cerminan dari iman
1.6 meyakini bahwa sikap peduli 2.6 menunjukkan sikap peduli terhadap
terhadap sesama sebagai cerminan sesama sebagai implementasi
dari iman pemahaman Q.S. al-Kausar
1.7 menerima dan mensyukuri 2.7 menunjukkan sikap bersyukur
nikmat Allah Swt. yang diberikan
kepada
makhluknya
1.8 menjalankan salat secara tertib 2.8 menunjukkan sikap hidup tertib
sebagai implementasi pemahaman
makna ibadah salat
1.9 menerima makna zikir dan doa 2.9 menunjukkan sikap rendah hati
setelah salat sebagai wujud sebagai implementasi pemahaman
berserah makna zikir dan doa setelah salat
diri kepada Allah Swt.
1.10 menjalankan ibadah salat 2.10 menunjukkan perilaku kerja sama
dengan tertib sebagai implementasi pemahaman
hikmah ibadah salat
1.11 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.11 menunjukkan sikap pemaaf sebagai
Yusuf a.s. implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Yusuf a.s.
1.12 meyakini kebenaran kisah 2.12 menunjukkan sikap jujur sebagai
Nabi Syu‟aib a.s. implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Syu‟aib a.s.
1.13 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.13 menunjukkan sikap rasa ingin
Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail tahu, sabar, rela berkorban,
a.s. hormat, dan patuh kepada
orangtua sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladanan
Nabi Ibrahim a.s. dan
Nabi Ismail a.s.
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.14 meyakini kebenaran kisah 2.14 menunjukkan sikap percaya diri dan
Nabi Muhammad saw. mandiri sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladanan
Nabi
Muhammad saw.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas, sistematis
[mendengar, melihat, membaca] dan dan logis, dalam karya yang estetis,
menanya berdasarkan rasa ingin dalam gerakan yang mencerminkan
tahu tentang dirinya, makhluk anak sehat, dan dalam tindakan
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan yang mencerminkan perilaku anak
benda-benda yang dijumpainya di beriman dan berakhlak mulia
rumah, di sekolah dan tempat
bermain

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 memahami makna Q.S. an-Nasr dan 4.1.1 membaca kalimat-kalimat dalam
al-Kausar Q.S. an-Nasr dan al-Kausar dengan
benar
4.1.2 menulis kalimat-kalimat dalam Q.S.
an-Nasr dan al-Kausar dengan benar
4.1.3 menunjukkan hafalan Q.S. an-Nasr
dan al-Kausar dengan lancar
3.2 memahami Hadis yang terkait 4.2 mencontohkan perilaku mandiri,
dengan perilaku mandiri, percaya percaya diri, dan bertanggung
diri, dan bertanggung jawab jawab sebagai implementasi makna
Hadis
yang terkandung
3.3 memahami keesaan Allah Yang 4.3 melakukan pengamatan terhadap
Maha Pencipta berdasarkan diri dan makhluk ciptaan Allah yang
pengamatan terhadap dirinya dan dijumpai di sekitar rumah dan
makhluk ciptaan-Nya yang dijumpai sekolah sebagai implementasi iman
di sekitar rumah dan sekolah terhadap keesaan Allah Yang Maha
Pencipta
3.4 memahami makna al-Asmau al- 4.4 membaca al-Asmau al-Husna: al-
Husna: al-Wahhab, al-„Alim, dan Wahhab, al-„Alim, dan as-Sami„
as- dengan jelas dan benar
Sami„
3.5 memahami perilaku tawaduk, 4.5 mencontohkan perilaku
ikhlas, dan mohon pertolongan tawaduk, ikhlas, dan mohon
pertolongan
3.6 memahami sikap peduli 4.6 mencontohkan perilaku peduli
terhadap sesama sebagai terhadap sesama sebagai
implementasi pemahaman Q.S. implementasi pemahaman Q.S.
al-Kausar al-
Kausar
3.7 memahami sikap bersyukur 4.7 mencontohkan sikap bersyukur
3.8 memahami makna salat 4.8 menunjukkan contoh makna salat
sebagai wujud dari pemahaman sebagai wujud dari pemahaman
Q.S. al- Q.S.
Kausar al-Kausar
3.9 memahami makna zikir dan 4.9 mempraktikkan tata cara zikir
doa setelah salat dan doa setelah salat secara
benar
3.10 memahami hikmah ibadah salat 4.10 menceritakan pengalaman hikmah
melalui pengamatan dan pengalaman pelaksanaan ibadah salat di
di rumah dan sekolah rumah
dan sekolah
3.11 memahami kisah keteladanan 4.11 menceritakan kisah keteladanan
Nabi Yusuf a.s. Nabi Yusuf a.s.
3.12 memahami kisah keteladanan Nabi 4.12 menceritakan kisah keteladanan Nabi
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Syu„aib a.s. Syu‟aib a.s.
3.13 memahami kisah keteladanan 4.13 menceritakan kisah keteladanan
Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail
a.s. a.s.
3.14 memahami kisah keteladanan 4. 14 menceritakan kisah keteladanan
nabi Muhammad saw. Nabi Muhammad saw.

KELAS: IV
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
1. menerima, menjalankan, dan 2. menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
menghargai ajaran agama tanggung jawab, santun, peduli,
yang dianutnya dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


1.1 terbiasa membaca al-Qur‟an dengan 2.1 menunjukkan sikap kerja sama dan
tartil peduli sebagai implementasi
pemahaman makna Q.S. al-Falaq
dan
Q.S al-Fīl
1.2 meyakini Allah itu ada melalui 2.2 menunjukkan sikap percaya diri
pengamatan terhadap makhluk sebagai implementasi pemahaman
ciptaan-Nya di sekitar rumah dan Allah itu ada
sekolah
1.3 meyakini adanya Allah Swt. Yang 2.3 menunjukkan sikap hati-hati, hormat
Maha Melihat, Maha Adil dan dan kerja sama sebagai implementasi
Maha Agung pemahaman makna al-Asmau al-Husna:
al-Basir, al-„Adil, dan al-„Azim
1.4 meyakini keberadaan malaikat- 2.4 menunjukkan sikap patuh sebagai
malaikat Allah Swt. implementasi pemahaman makna
iman kepada malaikat-malaikat Allah
1.5 meyakini adanya Rasul-rasul Allah 2.5 menunjukkan sikap yang dipengaruhi
Swt. oleh keimanan kepada para Rasul
Allah Swt. yang tercermin dari perilaku
kehidupan sehari-hari
1.6 meyakini bahwa sikap santun dan 2.6 menunjukkan sikap santun
menghargai teman sebagai dan menghargai teman
cerminan
dari iman
1.7 meyakini bahwa sikap rendah 2.7 menunjukkan sikap rendah hati
hati sebagai cerminan dari iman
1.8 meyakini bahwa perilaku 2.8 menunjukkan perilaku hemat
hemat sebagai cerminan dari
iman
1.9 meyakini bahwa perilaku 2.9 menunjukkan perilaku jujur
jujur sebagai cerminan dari dalam kehidupan sehari-hari
iman
1.10 meyakini bahwa perilaku 2.10 menunjukkan perilaku amanah
amanah sebagai cerminan dari dalam kehidupan sehari-hari
iman
1.11 meyakini bahwa perilaku hormat 2.11 menunjukkan perilaku hormat dan
dan patuh kepada orangtua dan patuh kepada orangtua dan guru
guru
sebagai cerminan dari iman
1.12 meyakini bahwa perilaku gemar 2.12 menunjukkan sikap gemar membaca
membaca sebagai cerminan dari
iman
1.13 meyakini bahwa sikap pantang 2.13 menunjukkan sikap pantang menyerah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
menyerah sebagai cerminan dari iman
1.14 menerapkan ketentuan syariat 2.14 menunjukkan perilaku bersih
Islam dalam bersuci dari hadas kecil sebagai implementasi pemahaman
tata cara bersuci dari hadas kecil
1.15 menjalankan salat dengan tertib 2.15 menunjukkan sikap disiplin sebagai
implementasi pemahaman makna
ibadah salat
1.16 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.16 menunjukkan sikap sabar sebagai
Ayyub a.s. implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Ayyub a.s.
1.17 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.17 menunjukkan sikap rendah hati
Zulkifli a.s. sebagai implementasi pemahaman
kisah
keteladanan Nabi Zulkifli a.s.
1.18 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.18 menunjukkan perilaku kasih
Harun a.s. sayang sebagai implementasi
pemahaman
kisah keteladanan Nabi Harun a.s.
1.19 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.19 menunjukkan sikap berani dan
Musa a.s. sikap pantang menyerah sebagai
implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Musa a.s.
1.20 meyakini kebenaran kisah 2.20 menunjukkan sikap santun dan
Nabi Muhammad saw. menghargai teman, baik di rumah,
sekolah, dan di masyarakat sekitar
sebagai implementasi pemahaman
kisah keteladanan Nabi Muhammad
saw.
1.21 meyakini keimanan Wali 2.21 menunjukkan perilaku peduli dan
Songo kepada Allah Swt. rendah hati sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladanan
Wali
Songo

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dan dalam bahasa yang jelas, sistematis
menanya berdasarkan rasa ingin dan logis, dalam karya yang estetis,
tahu tentang dirinya, makhluk dalam gerakan yang mencerminkan
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, anak sehat, dan dalam tindakan
dan benda-benda yang dijumpainya yang mencerminkan perilaku anak
di rumah, di sekolah dan tempat beriman dan berakhlak mulia
bermain

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 memahami makna Q.S. al-Falaq dan 4.1.1 membaca Q.S. al-Falaq dan Q.S al-
Q.S. al-Fil dengan baik dan benar Fīl dengan tartil
4.1.2 menulis kalimat-kalimat dalam Q.S.
al-Falaq dan Q.S al-Fīl dengan
benar
4.1.3 menunjukkan hafalan Q.S. al-Falaq
dan Q.S al-Fīl dengan lancar
3.2 memahami Allah itu ada melalui 4.2 melakukan pengamatan terhadap
pengamatan terhadap makhluk makhluk ciptaan Allah di sekitar
ciptaan-Nya di sekitar rumah dan rumah dan sekolah sebagai upaya
sekolah mengenal Allah itu ada
3.3 memahami makna al-Asmau al- 4.3 membaca al-Asmau al-Husna: Al-
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Husna: Al-Basir, Al-„Adil, dan Al-„Azim Basir, Al-„Adil, dan Al-„Azim
dengan jelas dan benar
3.4 memahami makna iman kepada 4.4 melakukan pengamatan diri dan
malaikat-malaikat Allah alam sekitar sebagai implementasi
berdasarkan pengamatan terhadap makna iman kepada malaikat-
dirinya dan malaikat Allah
alam sekitar
3.5 memahami makna iman 4.5 mencontohkan makna iman
kepada Rasul Allah kepada Rasul Allah
3.6 memahami sikap santun dan 4.6 mencontohkan sikap santun dan
menghargai teman, baik di menghargai teman, baik di
rumah, sekolah, maupun di rumah, sekolah, maupun di
masyarakat masyarakat
sekitar sekitar
3.7 mmemahami sikap rendah hati 4.7 mencontohkan sikap rendah hati
3.8 memahami perilaku hemat 4.8 mencontohkan perilaku hemat
3.9 memahami makna perilaku 4.9 mencontohkan perilaku jujur
jujur dalam kehidupan sehari- dalam kehidupan sehari-hari
hari
3.10 memahami makna perilaku 4.10 mencontohkan perilaku
amanah dalam kehidupan sehari- amanah dalam kehidupan
hari sehari-hari
3.11 memahami makna perilaku hormat 4.11 mencontohkan perilaku hormat
dan patuh kepada orangtua dan guru dan patuh kepada orangtua dan
guru
3.12 memahami manfaat gemar membaca 4.12 menunjukkan perilaku
gemar membaca
3.13 memahami makna sikap 4.13 menunjukkan sikap
pantang menyerah pantang menyerah
3.14 memahami tata cara bersuci dari 4.14 mempraktikkan tata cara bersuci
hadas kecil sesuai ketentuan dari hadas kecil sesuai ketentuan
syari‟at syari‟at
Islam Islam
3.15 memahami makna ibadah salat 4.15.1 menunjukkan contoh makna
ibadah salat
4.15.2 menceritakan pengalaman
melaksanakan salat di rumah
dan
masjid lingkungan sekitar rumah
3.16 memahami kisah keteladanan 4.16 menceritakan kisah keteladan
Nabi Ayyub a.s. Nabi Ayyub a.s.
3.17 memahami kisah keteladanan 4.17 menceritakan kisah keteladan
Nabi Zulkifli a.s. Nabi Zulkifli a.s.
3.18 memahami kisah keteladanan 4.18 menceritakan kisah keteladan
Nabi Harun a.s. Nabi Harun a.s.
3.19 memahami kisah keteladanan 4.19 menceritakan kisah keteladanan
Nabi Musa a.s. Nabi Musa a.s.
3.20 memahami kisah keteladanan Nabi 4.20 menceritakan kisah keteladanan
Muhammad saw. Nabi Muhammad saw.
3.21 memahami kisah keteladanan 4.21 menceritakan kisah keteladanan
Wali Songo Wali Songo

KELAS: V
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
1. menerima, menjalankan, dan 2. menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
menghargai ajaran agama tanggung jawab, santun, peduli,
yang dianutnya dan
percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru, dan
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
tetangganya serta cinta tanah air

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


1.1 terbiasa membaca al-Qur‟ān 2.1 menunjukkan sikap kerja sama dan
dengan tartīl peduli sebagai implementasi
pemahaman makna Q.S. at-Tīn
dan
Q.S. al-Mā‟ūn
1.2 meyakini adanya Allah Swt. Yang 2.2 menunjukkan sikap berani, peduli,
Maha Mematikan, Maha Hidup, mandiri, dan teguh pendirian
Maha Berdiri Sendiri, dan Maha Esa sebagai implementasi pemahaman
makna al- Asmau al-Husna: al-
Mumit, al-Hayy,
al-Qayyum, dan al-Ahad
1.3 meyakini keberadaan Rasul Allah 2.3 menunjukkan sikap sabar dan
dan Rasul Ulul „Azmi jujur sebagai implementasi
pemahaman
mengenal nama-nama Rasul Allah
dan Rasul Ulul „Azmi
1.4 meyakini adanya kitab-kitab 2.4 menunjukkan sikap percaya diri
suci melalui rasul-rasulNya sebagai implementasi pemahaman
sebagai implementasi rukun makna diturunkannya kitab-kitab suci
iman melalui rasul-rasulNya
1.5 meyakini bahwa perilaku 2.5 menunjukkan perilaku jujur
jujur sebagai cerminan dari dalam kehidupan sehai-hari
iman
1.6 meyakini bahwa hormat dan patuh 2.6 menunjukkan perilaku hormat
kepada orangtua dan guru sebagai dan patuh kepada orangtua dan
cerminan dari iman guru
1.7 meyakini bahwa sikap saling 2.7 menunjukkan sikap saling
menghargai sesama manusia sebagai menghargai sesama
cerminan dari iman manusia
1.8 meyakini bahwa sikap 2.8 menunjukkan sikap sederhana
sederhana sebagai cerminan dalam kehidupan sehari-hari
dari iman
1.9 meyakini bahwa ikhlas beramal 2.9 menunjukkan sikap ikhlas
sebagai cerminan dari iman beramal dalam kehidupan sehari-
hari
1.10 menjalankan kewajiban puasa 2.10 menunjukkan sikap sabar dan
Ramadan sebagai implementasi mengendalikan diri sebagai
pemahaman rukun Islam implementasi pemahaman
hikmah
puasa Ramadan
1.11 menjalankan salat tarawih dan 2.11 menunjukkan sikap tekun
tadarus al-Qur‟an di bulan Ramadan sebagai implementasi
sebagai wujud ketaatan kepada pemahaman pelaksanaan salat
Allah tarāwih dan
dan rasul-Nya tadārus al-Qur‟an
1.12 meyakini kebenaran kisah 2.12 menunjukkan sikap berani
Nabi Dawud a.s. sebagai implementasi
pemahaman kisah
keteladan Nabi Dawud a.s.
1.13 meyakini kebenaran kisah 2.13 menunjukkan sikap rendah hati
Nabi Sulaiman a.s. sebagai implementasi pemahaman
kisah keteladan Nabi Sulaiman
a.s.
1.14 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.14 menunjukkan sikap sabar sebagai
Ilyas a.s. implementasi pemahaman kisah
keteladan Nabi Ilyas a.s.
1.15 meyakini kebenaran kisah 2.15 menunjukkan sikap kerja sama
Nabi Ilyasa‟ a.s. sebagai implementasi pemahaman
kisah keteladan Nabi Ilyasa‟ a.s.
1.16 meyakini kebenaran kisah 2.16 menunjukkan sikap jujur dan
Nabi Muhammad saw. peduli sebagai implementasi
pemahaman
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
kisah keteladan Nabi Muhammad
saw.
1.17 meyakini kebenaran kisah 2.17 menunjukkan sikap rendah hati
Luqman sebagaimana terdapat sebagai implementasi
dalam al- Qur‟an pemahaman kisah keteladan
Luqman
sebagaimana terdapat dalam al-
Qur‟an

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. memahami pengetahuan faktual dan 4. menyajikan pengetahuan faktual
konseptual dengan cara mengamati, dan konseptual dalam bahasa yang
menanya, dan mencoba jelas, sistematis dan logis, dalam
berdasarkan rasa ingin tentang karya yang estetis, dalam gerakan
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan yang mencerminkan anak sehat, dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dalam tindakan yang mencerminkan
dijumpainya di perilaku anak beriman dan berakhlak
rumah, di sekolah dan tempat mulia
bermain

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 memahami makna Q.S. at-Tīn dan 4.1.1 membaca Q.S. at-Tīn dan Q.S. al-
Q.S. al-Mā‟ūn dengan baik dan tartīl Mā‟ūn dengan tartīl
4.1.2 menulis kalimat-kalimat dalam
Q.S. at-Tīn dan Q.S. al-Mā‟ūn
dengan benar
4.1.3 menunjukkan hafalan Q.S. at-Tīn dan
Q.S. al-Mā‟ūn dengan lancar
3.2 memahami makna al-Asmau al- 4.2 membaca al-Asmau al-Husna: Al-
Husna: Al-Mumit, Al-Hayy, Al- Mumit, Al-Hayy, Al-Qayyum, dan Al-
Qayyum, dan Al-Ahad Ahad dengan jelas dan benar
3.3 memahami nama-nama Rasul Allah 4.3 menunjukkan hafalan nama-
dan Rasul Ulul „Azmi nama Rasul Allah dan Rasul Ulul
„Azmi
3.4 memahami makna diturunkannya 4.4 menunjukkan makna
kitab-kitab suci melalui rasul-rasul- diturunkannya kitab-kitab suci
Nya sebagai implementasi rukun melalui rasul-rasul- Nya sebagai
iman implementasi rukun
iman
3.5 memahami makna perilaku 4.5 menunjukkan perilaku jujur
jujur dalam kehidupan sehai- dalam kehidupan sehai-hari
hari
3.6 memahami makna hormat dan 4.6 mencontohkan perilaku hormat
patuh kepada orangtua dan guru dan patuh kepada orangtua dan
guru
3.7 memahami makna saling 4.7 mencontohkan sikap saling
menghargai sesama manusia menghargai sesama
manusia
3.8 memahami makna sederhana 4.8 mencontohkan sikap
dalam kehidupan sehari-hari sederhana dalam kehidupan
sehari-hari
3.9 memahami makna ikhlas beramal 4.9 mencontohkan sikap ikhlas
dalam kehidupan sehari-hari beramal dalam kehidupan sehari-
hari
3.10 memahami hikmah puasa Ramadan 4.10 menunjukkan hikmah puasa
yang dapat membentuk akhlak Ramadan yang dapat
mulia membentuk
akhlak mulia
3.11 memahami pelaksanaan salat 4.11 mempraktikkan tatacara salat
tarawih dan tadarus al-Qur‟an tarawih dan tadarus al-Qur‟an
3.12 memahami kisah keteladanan 4.12 menceritakan kisah keteladanan
Nabi Dawud a.s. Nabi Dawud a.s.
3.13 memahami kisah keteladanan Nabi 4.13 menceritakan kisah keteladanan
Sulaiman a.s. Nabi Sulaiman a.s.
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.14 memahami kisah keteladanan 4.14 menceritakan kisah keteladanan
Nabi Ilyas a.s. Nabi Ilyas a.s.
3.15 memahami kisah keteladanan 4.15 menceritakan kisah keteladanan
Nabi Ilyasa‟ a.s. Nabi Ilyasa‟ a.s.
3.16 memahami kisah keteladanan 4.16 menceritakan kisah keteladanan
Nabi Muhammad saw. Nabi Muhammad saw.
3.17 memahami kisah keteladanan 4.17 menceritakan kisah
Luqman sebagaimana terdapat keteladanan Luqman
dalam al-Qur‟an sebagaimana terdapat dalam
al-Qur‟an

KELAS: VI
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
1. menerima, menjalankan, dan 2. menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
menghargai ajaran agama tanggung jawab, santun, peduli,
yang dianutnya dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya serta cinta tanah air

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


1.1 terbiasa membaca al-Qur‟an dengan 2.1 menunjukkan perilaku toleran,
tartil simpati, waspada, berbaik
sangka, dan hidup rukun sebagai
implementasi pemahaman Q.S.
al- Kafirun, Q.S. al-Maidah/5:2-3
dan
Q.S. al- Hujurat/49:12-13
1.2 meyakini adanya Allah Swt. 2.2 menunjukkan sikap peduli sebagai
tempat meminta, Maha Berkuasa, implementasi pemahaman makna
Maha Mendahulukan, dan Maha al-
Kekal Asmau al-Husna: as-Samad, al-
Muqtadir, al-Muqaddim, dan al-Baqi
1.3 meyakini adanya hari akhir sebagai 2.3 menunjukkan perilaku rendah hati
implementasi pemahaman Rukun yang mencerminkan iman kepada
Iman hari akhir
1.4 menyakini adanya qadha dan qadar 2.4 menunjukkan perilaku berserah
diri kepada Allah Swt. yang
mencerminkan iman kepada
qadha
dan qadar
1.5 meyakini bahwa perilaku hormat 2.5 menunjukkan perilaku hormat dan
dan patuh kepada orangtua, guru, patuh kepada orangtua, guru,
dan dan sesama anggota keluarga
sesama anggota keluarga sebagai
cerminan dari iman
1.6 meyakini bahwa sikap toleran dan 2.6 menunjukkan sikap toleran
simpatik terhadap sesama dan simpatik terhadap sesama
sebagai
cerminan dari iman
1.7 menjalankan kewajiban berzakat 2.7 menunjukkan sikap peduli sebagai
sebagai implementasi implementasi pemahaman hikmah
pemahaman rukun Islam zakat, infaq, dan sedekah sebagai
implementasi rukun Islam
1.8 meyakini kebenaran kisah 2.8 menunjukkan sikap tanggung
Nabi Yunus a.s. jawab sebagai implementasi
pemahaman
kisah keteladan Nabi Yunus a.s.
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.9 meyakini kebenaran kisah 2.9 menunjukkan sikap kasih sayang
Nabi Zakariya a.s. sebagai implementasi pemahaman
kisah keteladan Nabi Zakariya a.s.
1.10 meyakini kebenaran kisah 2.10 menunjukkan sikap patuh dan taat
Nabi Yahya a.s. sebagai implementasi pemahaman
kisah keteladan Nabi Yahya a.s.
1.11 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.11 menunjukkan sikap peduli sebagai
Isa a.s. implementasi pemahaman kisah
keteladan Nabi Isa a.s.
1.12 meyakini kebenaran kisah 2.12 menunjukkan sikap semangat
Nabi Muhammad saw dalam belajar sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladan Nabi
Muhammad saw
1.13 meyakini kebenaran kisah sahabat- 2.13 menunjukkan sikap peduli sebagai
sahabat Nabi Muhammad saw implementasi pemahaman kisah
keteladan sahabat-sahabat Nabi
Muhammad saw.
1.14 meyakini kebenaran kisah Ashabul 2.14 menunjukkan sikap teguh
Kahfi sebagaimana terdapat pendirian sebagai implementasi
dalam al-Qur‟an pemahaman kisah keteladanan
Ashabul Kahfi sebagaimana
terdapat dalam al-
Qur‟an

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. memahami pengetahuan faktual dan 4. menyajikan pengetahuan faktual dan
konseptual dengan cara mengamati, konseptual dalam bahasa yang jelas,
menanya dan mencoba berdasarkan sistematis dan logis, dalam karya
rasa ingin tahu tentang dirinya, yang estetis, dalam gerakan yang
makhluk ciptaan Tuhan dan mencerminkan anak sehat, dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dalam tindakan yang mencerminkan
dijumpainya di rumah, di sekolah dan perilaku anak beriman dan berakhlak
tempat bermain mulia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 memahami makna Q.S. Al-Kafirun, 4.1.1 membaca Q.S. Al-Kafirun, Q.S. Al-
Q.S. Al-Maidah/5:2-3 dan Q.S. al- Maidah/5:2-3 dan Q.S. al-
Hujurat/49:12-13 dengan benar Hujurat/49:12-13 dengan jelas
dan benar
4.1.2 menulis Q.S. Al-Kafirun, Q.S. Al-
Maidah/5:2-3 dan Q.S. al-
Hujurat/49:12-13 dengan benar
4.1.3 menunjukkan hafalan Q.S. Al-Kafirun,
Q.S. Al-Maidah/5:2-3 dan Q.S. al-
Hujurat/49:12-13 dengan benar
3.2 memahami makna al-Asmau al- 4.2 membaca al-Asmau al-Husna: As-
Husna: As-Samad, Al-Muqtadir, Al- Samad, Al-Muqtadir, Al-Muqaddim,
Muqaddim, dan Al-Baqi dan Al-Baqi dengan jelas dan
benar
3.3 memahami hikmah beriman kepada 4.3 menunjukkan contoh hikmah beriman
hari akhir yang dapat membentuk kepada hari akhir yang dapat
perilaku akhlak mulia membentuk perilaku akhlak mulia
3.4 memahami hikmah beriman kepada 4.4 menunjukkan hikmah beriman
qadha dan qadar yang dapat kepada qadha dan qadar yang dapat
membentuk perilaku akhlak mulia membentuk perilaku akhlak mulia
3.5 memahami perilaku hormat dan 4.5 mencontohkan perilaku hormat dan
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
patuh kepada orangtua, guru, dan patuh kepada orangtua, guru, dan
sesama anggota keluarga sesama anggota keluarga
3.6 memahami sikap toleran dan 4.6 menunjukkan sikap toleran dan
simpatik terhadap sesama simpatik terhadap sesama
sebagai wujud dari pemahaman sebagai wujud dari pemahaman
Q.S. al- Q.S. al-
Kafirun Kafirun
3.7 memahami hikmah zakat, infaq, dan 4.7 menunjukkan hikmah zakat, infaq,
sedekah sebagai implementasi rukun dan sedekah sebagai implementasi
Islam rukun Islam
3.8 memahami kisah keteladanan 4.8 menceritakan kisah keteladanan
Nabi Yunus a.s. Nabi Yunus a.s.
3.9 memahami kisah keteladanan 4.9 menceritakan kisah keteladanan
Nabi Zakariya a.s. Nabi Zakariya a.s.
3.10 memahami kisah keteladanan 4.10 menceritakan kisah keteladanan
Nabi Yahya a.s. Nabi Yahya a.s.
3.11 memahami kisah keteladanan 4.11 menceritakan kisah keteladanan
Nabi Isa a.s. Nabi Isa a.s.
3.12 memahami kisah Nabi Muhammad 4.12 menceritakan kisah keteladanan Nabi
saw. Muhammad saw.
3.13 memahami kisah keteladanan 4.13 menceritakan kisah keteladanan
sahabat-sahabat Nabi Muhammad sahabat-sahabat Nabi Muhammad
saw. saw.
3.14 memahami kisah keteladanan 4.14 menceritakan kisah keteladanan
Ashabul Kahfi sebagaimana terdapat Ashabul Kahfi sebagaimana terdapat
dalam al-Qur‟an dalam al-Qur‟an

Standar Inti dan Kompetensi Dasar PPKn


KELAS: I
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)

1. menerima dan menjalankan 2. menunjukkan perilaku jujur, disiplin,


ajaran agama yang dianutnya tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi
dengan
keluarga, teman, dan guru

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.1 Mensyukuri ditetapkannya bintang, 2.1 Bersikap santun, rukun, mandiri, dan
rantai, pohon beringin, kepala banteng, percaya diri sesuai dengan sila-sila
dan padi kapas sebagai gambar pada Pancasila dalam lambang negara
lambang negara “Garuda Pancasila” “Garuda Pancasila” dalam kehidupan
sehari-hari
1.2 Menunjukkan sikap patuh aturan agama 2.2 Melaksanakan aturan yang berlaku
yang dianut dalam kehidupan sehari- dalam kehidupan sehari-hari di rumah
hari di rumah
1.3 Menerima keberagaman karakteristik 2.3 Menampilkan kebersamaan dalam
individu sebagai anugerah Tuhan Yang keberagaman karakteristik individu di
Maha Esa di rumah rumah
1.4 Menerima keberagaman di rumah 2.4 Menampilkan sikap kerja sama dalam
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha keberagaman di rumah
Esa di rumah

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual


dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas dan logis,
(mendengar, melihat, membaca) dalam karya yang estetis, dalam
dan menanya berdasarkan rasa gerakan yang mencerminkan anak
ingin tahu tentang dirinya, sehat, dan dalam tindakan yang
makhluk ciptaan Tuhan dan mencerminkan perilaku anak
kegiatannya, dan benda-benda beriman dan berakhlak mulia
yang dijumpainya di rumah dan
di
sekolah

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 memahami gambar pada 4.1 menceritakan gambar pada
lambang negara “Garuda lambang negara “Garuda Pancasila”
Pancasila”
3.2 mengurutkan aturan yang berlaku 4.2 melakukan kegiatan sesuai dengan
dalam kehidupan sehari-hari di aturan yang berlaku dalam
rumah kehidupan sehari-hari di rumah
3.3 memahami keberagaman individu 4.3 menceritakan pengalaman
di rumah kebersamaan dalam keberagaman
individu di rumah
3.4 menggambarkan bentuk 4.4 menceritakan pengalaman
kerjasama dalam keberagaman di kerjasama dalam keberagaman di
rumah rumah

KELAS: II
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
KOMPETENSI INTI 1(SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2(SIKAP SOSIAL)
1. menerima dan menjalankan 2. menunjukkan perilaku jujur,
ajaran agama yang disiplin, tanggung jawab,
dianutnya santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan
keluarga,
teman, dan guru

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.1 Menerima hubungan gambar 2.1 Bersikap bekerja sama, disiplin,


bintang, rantai, pohon beringin, dan peduli sesuai dengan sila-sila
kepala banteng, dan padi kapas Pancasila dalam lambang negara
dan sila-sila Pancasila sebagai “Garuda Pancasila dalam
anugerah Tuhan Yang Maha Esa kehidupan sehari-hari
1.2 Menunjukkan sikap patuh aturan 2.2 Melaksanakan aturan yang
agama yang dianut dalam berlaku di rumah dan tata tertib
kehidupan sehari-hari di sekolah yang berlaku di sekolah
1.3 Menerima keberagaman 2.3 Menampilkan kebersamaan dalam
karakteristik individu sebagai keberagaman karakteristik individu di
anugerah Tuhan Yang Maha Esa di sekolah
sekolah
1.4 Menerima keberagaman di sekolah 2.4 Menampilkan sikap kerja sama
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha dalam keberagaman di sekolah
Esa

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam


dengan cara mengamati [mendengar, bahasa yang jelas dan logis, dalam
melihat, membaca] dan menanya karya yang estetis, dalam gerakan yang
berdasarkan rasa ingin tahu tentang mencerminkan anak sehat, dan dalam
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan tindakan yang mencerminkan perilaku
kegiatannya, dan benda-benda yang anak beriman dan berakhlak mulia
dijumpainya di rumah dan di sekolah

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Mengidentifikasi hubungan antara 4.1 Menjelaskan hubungan gambar pada
simbol dan sila-sila Pancasila dalam lambang Negara dengan sila-sila
lambang negara “Garuda Pancasila
Pancasila”
3.2 Mengidentifikasi aturan dan tata tertib 4.2 Menceritakan kegiatan sesuai aturan
yang berlaku di sekolah dan tata tertib yang berlaku di
sekolah
3.3 Mengidentifikasi jenis-jenis 4.3 Mengelompokkan jenis-jenis
keberagaman karakteristik individu keberagaman karakteristik individu di
di sekolah sekolah
3.4 Memahami makna bersatu dalam 4.4 Menceritakan pengalaman yang
keberagaman di sekolah mencerminkan persatuan dalam
keberagaman di sekolah
KELAS: III
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)

1. menerima dan menjalankan 2. menunjukkan perilaku jujur,


ajaran agama yang dianutnya disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, dan percaya diri
dalam
berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru dan tetangganya

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.1 Menerima arti bintang, rantai, pohon 2.1 Bersikap jujur, peduli, kasih sayang
beringin, kepala banteng, dan padi sesuai dengan sila-sila Pancasila dalam
kapas pada lambang negara “Garuda lambang negara “Garuda Pancasila”
Pancasila” sebagai anugerah Tuhan
Yang Maha Esa
1.2 Menghargai kewajiban dan hak 2.2 Melaksanakan kewajiban dan hak
sebagai anggota keluarga dan warga sebagai anggota keluarga dan warga
sekolah sebagai wujud rasa syukur sekolah
kepada Tuhan Yang Maha Esa
1.3 Mensyukuri keberagaman 2.3 Menampilkan kebersamaan dalam
karakteristik individu di lingkungan keberagaman karakteristik individu di
sekitar sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa lingkungan sekitar
1.4 Mensyukuri makna bersatu dalam 2.4 Menampilkan sikap kerja sama
keberagaman di lingkungan sekitar sebagai wujud bersatu dalam
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha keberagaman di lingkungan sekitar
Esa

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan


dengan cara mengamati (mende- faktual dalam bahasa yang jelas
ngar, melihat, membaca) dan dan logis, dalam karya yang
menanya berdasarkan rasa ingin estetis, dalam gerakan yang
tahu tentang dirinya, makhluk mencerminkan anak sehat, dan
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dalam tindakan yang
dan benda-benda yang dijumpai- mencerminkan perilaku anak
nya di rumah dan di sekolah beriman dan berakhlak mulia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Memahami arti gambar pada lambang 4.1 Menceritakan arti gambar pada
negara “Garuda Pancasila” lambang negara “Garuda
Pancasila”
3.2 Mengidentifikasi kewajiban dan hak 4.2 Menyajikan hasil identifikasi kewajiban
sebagai anggota keluarga dan warga dan hak sebagai anggota keluarga dan
sekolah warga sekolah
3.3 Menjelaskan makna keberagaman 4.3 Menyajikan makna keberagaman
karakteristik individu di lingkungan karakteristik individu di lingkungan
sekitar sekitar
3.4 Memahami makna bersatu dalam 4.4 Menyajikan bentuk-bentuk kebersatuan
keberagaman di lingkungan sekitar dalam keberagaman di lingkungan.
KELAS: IV
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)

1. menerima, menjalankan dan 2. menunjukkan perilaku jujur, disiplin,


menghargai ajaran agama tanggung jawab, santun, peduli,
yang dianutnya dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru dan
tetangganya

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.1 Menerima makna hubungan bintang, 2.1 Bersikap berani mengakui kesalahan,
rantai, pohon beringin, kepala meminta maaf, memberi maaf, dan
banteng, dan padi kapas pada santun sebagai perwujudan nilai dan
lambang negara “Garuda Pancasila” moral Pancasila.
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha
Esa
1.2 Menghargai kewajiban dan hak warga 2.2 Menunjukkan sikap disiplin dalam
masyarakat dalam kehidupan sehari- memenuhi kewajiban dan hak sebagai
hari dalam menjalankan agama warga masyarakat sebagai wujud
cinta
tanah air
1.3 Mensyukuri keberagaman umat 2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman
beragama di masyarakat sebagai umat beragama di masyarakat dalam
anugerah Tuhan Yang Maha Esa konteks Bhinneka Tunggal Ika
dalam konteks Bhineka Tunggal Ika
1.4 Mensyukuri berbagai bentuk 2.4 Menampilkan sikap kerja sama dalam
keberagaman suku bangsa, sosial, berbagai bentuk keberagaman suku
dan budaya di Indonesia yang bangsa, sosial, dan budaya di
terikat persatuan dan kesatuan Indonesia yang terikat persatuan dan
sebagai kesatuan
anugerah Tuhan Yang Maha Esa

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual


dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas dan logis,
(mendengar, melihat, membaca) dan dalam karya yang estetis, dalam
menanya berdasarkan rasa ingin tahu gerakan yang mencerminkan anak
tentang dirinya, makhluk ciptaan sehat, dan dalam tindakan yang
Tuhan dan kegiatannya, dan benda- mencerminkan perilaku anak
benda yang beriman
dijumpainya di rumah dan di sekolah dan berakhlak mulia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami makna hubungan simbol 4.1 Menjelaskan makna hubungan simbol
dengan sila-sila Pancasila dengan sila-sila Pancasila sebagai
satu kesatuan dalam kehidupan
sehari-hari
3.2 Mengidentifikasi pelaksanaan 4.2 Menyajikan hasil identifikasi
kewajiban dan hak sebagai warga pelaksanaan kewajiban dan hak
masyarakat dalam kehidupan. sebagai warga masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari
3.3 Menjelaskan manfaat keberagaman 4.3 Mengemukakan manfaat keberagaman
karakteristik individu dalam karakteristik individu dalam kehidupan
kehidupan sehari-hari sehari-hari
3.4 Mengidentifikasi berbagai bentuk 4.4 Menyajikan berbagai bentuk
keberagaman suku bangsa, sosial, dan keberagaman suku bangsa, sosial, dan
budaya di Indonesia yang terikat budaya di Indonesia yang terikat
persatuan dan kesatuan persatuan dan kesatuan

KELAS: V
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)

1. menerima, menjalankan dan 2. menunjukkan perilaku jujur,


menghargai ajaran agama disiplin, tanggung jawab,
yang dianutnya santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru dan
tetangganya
serta cinta tanah air

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha 2.1 Bersikap tanggung jawab, cinta tanah
Esa atas nilai-nilai Pancasila dalam air, dan rela berkorban sesuai nilai-
kehidupan sehari-hari nilai sila Pancasila
1.2 Menghargai kewajiban, hak, dan 2.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab
tanggug jawab sebagai warga dalam memenuhi kewajiban dan hak
masyarakat dan umat beragama sebagai warga masyarakat dalam
dalam kehidupan sehari-hari kehidupan sehari-hari

1.3 Mensyukuri keberagaman sosial 2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman


budaya masayarakat sebagai sosial budaya masyarakat dalam
anugerah Tuhan Yang Maha Esa konteks Bhineka Tunggal Ika
dalam konteks Bhineka Tunggal Ika
1.4 Mensyukuri manfaat persatuan dan 2.4 Menampilkan sikap jujur pada
kesatuan sebagai anugerah penerapan nilai-nilai persatuan dan
Tuhan Yang Maha Esa kesatuan untuk membangun
kerukunan di bidang sosial budaya

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual


dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas dan logis,
(mendengar, melihat, membaca) dalam karya yang estetis, dalam
dan menanya berdasarkan rasa ingin gerakan yang mencerminkan anak
tahu tentang dirinya, makhluk sehat, dan dalam tindakan yang
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan mencerminkan perilaku anak
benda-benda yang dijumpainya di beriman dan berakhlak mulia
rumah dan di sekolah

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Mengidentifikasi nilai-nilai Pancasila 4.1 Menyajikan hasil identifikasi nilai-nilai
dalam kehidupan sehari-hari Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
3.2 Memahami hak, kewajiban dan 4.2 Menjelaskan hak, kewajiban, dan
tanggung jawab sebagai warga tanggung jawab sebagai warga
dalam kehidupan sehari-hari masyarakat dalam kehidupan sehari-hari
3.3 Menelaah keberagaman sosial 4.3 Menyelenggarakan kegiatan yang
budaya masyarakat mendukung keberagaman sosial budaya
masyarakat
3.4 Menggali manfaat persatuan dan 4.4 Menyajikan hasil penggalian tentang
kesatuan untuk membangun manfaat persatuan dan kesatuan untuk
kerukunan hidup membangun kerukunan.

KELAS: VI
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)

1. menerima, menjalankan dan 2. menunjukkan perilaku jujur, disiplin,


menghargai ajaran agama tanggung jawab, santun, peduli, dan
yang dianutnya percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru
dan tetangganya serta cinta tanah
air
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

2..1 Bersikap penuh tanggung jawab


1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha sesuai nilai-nilai Pancasila dalam
Esa atas nilai-nilai Pancasila secara kehidupan sehari-hari
utuh sebagai satu kesatuan dalam
kehidupan sehari-hari

2.2 Melaksanakan kewajiban, hak, dan


1.2 Menghargai makna kewajiban, tanggung jawab sebagai warga negara
hak, dan tanggung jawab sebagai sebagai wujud cinta tanah air
warga negara dalam menjalankan
agama
1.3 Mensyukuri keberagaman sosial, 2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman
budaya, dan ekonomi masyarakat sosial, budaya, dan ekonomi
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha masyarakat dalam konteks Bhineka
Esa dalam konteks Bhineka Tunggal Tunggal Ika
Ika
2.4 Menampilkan sikap tanggung jawab
1.4 Mensyukuri persatuan dan kesatuan terhadap penerapan nilai persatuan dan
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha kesatuan dalam kehidupan
Esa beserta dampaknya

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan


dengan cara mengamati faktual dalam bahasa yang jelas
(mendengar, melihat, membaca) dan logis, dalam karya yang
dan menanya berdasarkan rasa estetis, dalam gerakan yang
ingin tahu tentang dirinya, mencerminkan anak sehat, dan
makhluk ciptaan Tuhan dan dalam tindakan yang
kegiatannya, dan benda-benda mencerminkan perilaku anak
yang dijumpainya di rumah dan di beriman dan berakhlak mulia
sekolah

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Menganalisis penerapan nilai-nilai 4.1 Menyajikan hasil analisis pelaksanaan


Pancasila dalam kehdupan sehari- nilai-nilai Pancasila dalam
hari kehidupan sehari-hari
3.2 Menganalisis pelaksanaan kewajiban, 4.2 Menyajikan hasil analisis
hak, dan tanggung jawab sebagai pelaksanaan kewajiban, ha, dan
warga negara beserta dampaknya tanggung jawab sebagai warga
dalam kehidupan sehari-hari masyarakat beserta
dampaknya dalam kehidupan sehari-
hari
3.3 Menelaah keberagaman sosial, 4.3 Mengampanyekan manfaat
budaya, dan ekonomi masyarakat keanekaragaman sosial, budaya, dan
ekonomi
3.4 Menelaah persatuan dan kesatuan 4.4 Menyajikan hasil telaah persatuan dan
terhadap kehidupan berbangsa dan kesatuan terhadap kehidupan
bernegara beserta dampaknya berbangsa dan bernegara beserta
dampaknya
Standar Inti dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia
KELAS: I

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


4. menyajikan pengetahuan faktual
3. memahami pengetahuan faktual
dalam bahasa yang jelas dan logis
dengan cara mengamati
dalam karya yang estetis, dalam
(mendengar, melihat, membaca)
gerakan yang mencerminkan anak
dan menanya berdasarkan rasa ingin
sehat, dan dalam tindakan yang
tahu tentang dirinya, makhluk
mencerminkan perilaku anak
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
beriman dan berakhlak mulia
benda-benda yang dijumpainya di
rumah dan di sekolah

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Menjelaskan kegiatan persiapan 4.1 mempraktikkan kegiatan persiapan
membaca permulaan (cara duduk membaca permulaan (duduk wajar
wajar dan baik, jarak antara mata dan baik, jarak antara mata dan
dan buku, cara memegang buku, buku, cara memegang buku, cara
cara membalik halaman buku, membalik halaman buku, gerakan
gerakan mata dari kiri ke kanan, mata dari kiri ke kanan, memilih
memilih tempat dengan cahaya yang terang)
tempat dengan cahaya yang terang) dengan benar
dengan cara yang benar
3.2 Mengemuka-kan kegiatan persiapan 4.2 mempraktikkan kegiatan persiapan
menulis permulaan (cara duduk, cara menulis permulaan (cara duduk, cara
memegang pensil, cara menggerakkan memegang pensil, cara meletakkan
pensil, cara meletakkan buku, jarak buku, jarak antara mata dan buku,
antara mata dan buku, pemilihan tempat gerakan tangan atas-bawah, kiri-
dengan cahaya yang terang) yang benar kanan, latihan pelenturan gerakan
secara lisan tangan dengan gerakan menulis di
udara/pasir/ meja, melemaskan jari
dengan mewarnai, menjiplak,
menggambar, membuat garis tegak,
miring, lurus, dan lengkung,
menjiplak berbagai bentuk gambar,
lingkaran, dan bentuk huruf di
tempat
bercahaya terang) dengan benar
3.3 Menguraikani lambang bunyi vokal 4.3 melafalkan bunyi vokal dan konsonan
dan konsonan dalam kata bahasa dalam kata bahasa Indonesia atau
Indonesia atau bahasa daerah bahasa daerah
3.4 Menentukan kosakata tentang anggota 4.4 Menyampaikan penjelasan (berupa
tubuh dan pancaindra serta gambar dan tulisan) tentang anggota
perawatannya melalui teks pendek tubuh dan panca indera serta
(berupa gambar, tulisan, slogan perawatannya menggunakan kosakata
sederhana, dan/atau syair lagu) bahasa Indonesia dengan bantuan
dan eksplorasi lingkungan bahasa daerah secara lisan dan/atau tulis
3.5 Mengenal kosakata tentang cara 4.5 Mengemukakan penjelasan tentang
memelihara kesehatan melalui teks cara memelihara kesehatan dengan
pendek (berupa gambar, tulisan, dan pelafalan kosakata Bahasa Indonesia
slogan sederhana) dan/atau eksplorasi yang tepat dan dibantu dengan bahasa
lingkungan. daerah
3.6 Menguraikan kosakata tentang berbagai 4.6 Menggunakan kosakata bahasa
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
jenis benda di lingkungan sekitar melalui Indonesia dengan ejaan yang tepat dan
teks pendek (berupa gambar, slogan dibantu dengan bahasa daerah mengenai
sederhana, tulisan, dan/atau syair lagu) berbagai jenis benda di lingkungan
dan/atau eksplorasi lingkungan. sekitar dalam teks tulis sederhana
3.7 Menentukan kosakata yang berkaitan 4.7 Menyampaikan penjelasan dengan
dengan peristiwa siang dan malam kosakata Bahasa Indonesia dan dibantu
melalui teks pendek (gambar, tulisan, dengan bahasa daerah mengenai
dan/atau syair lagu) dan/atau peristiwa siang dan malam dalam teks
eksplorasi tulis dan gambar
lingkungan.
3.8 Merinci ungkapan penyampaian terima 4.8 Mempraktikan ungkapan terima kasih,
kasih, permintaan maaf, tolong, dan permintaan maaf, tolong, dan pemberian
pemberian pujian, ajakan, pujian, dengan menggunakan bahasa
pemberitahuan, perintah, dan petunjuk yang santun kepada orang lain secara
kepada orang lain dengan menggunakan lisan dan tulis
bahasa yang santun secara lisan dan
tulisan yang dapat dibantu
dengan kosakata bahasa daerah
3.9 Merinci kosakata dan ungkapan 4.9 Menggunakan kosakata dan ungkapan
perkenalan diri, keluarga, dan orang- yang tepat untuk perkenalan diri,
orang di tempat tinggalnya secara lisan keluarga, dan orang-orang di tempat
dan tulis yang dapat dibantu dengan tinggalnya secara sederhana dalam
kosakata bahasa daerah bentuk lisan dan tulis
3.10 Menguraikan kosakata hubungan 4.10 Menggunakan kosakata yang tepat
kekeluargaan melalui gambar/bagan dalam percakapan tentang hubungan
silsilah keluarga dalam bahasa Indonesia kekeluargaan dengan menggunakan
atau bahasa daerah bantuan gambar/bagan silsilah
keluarga
3.11 Mencermati puisi anak/syair lagu (berisi 4.11 Melisankan puisi anak atau syair lagu
ungkapan kekaguman, kebanggaan, (berisi ungkapan kekaguman,
hormat kepada orang tua, kasih sayang, kebanggaan, hormat kepada orang tua,
atau persahabatan) yang diperdengarkan kasih sayang, atau persahabatan)
dengan tujuan untuk kesenangan sebagai bentuk ungkapan diri
KELAS: II
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas dan logis,
(mendengar, melihat, membaca) dan dalam karya yang estetis, dalam
menanya berdasarkan rasa ingin tahu gerakan yang mencerminkan anak
tentang dirinya, makhluk ciptaan sehat, dan dalam tindakan yang
Tuhan dan mencerminkan perilaku anak beriman
kegiatannya, dan benda-benda yang dan berakhlak mulia
dijumpainya di rumah dan di sekolah

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Merinci ungkapan, ajakan, perintah, 4.1 Menirukan ungkapan, ajakan, perintah,
penolakan yang terdapat dalam teks penolakan dalam cerita atau lagu anak-
cerita atau lagu yang menggambarkan anak dengan bahasa yang santun
sikap
hidup rukun
3.2 Menguraikan kosakata dan konsep 4.2 Melaporkan penggunaan kosakata
tentang keragaman benda berdasarkan Bahasa Indonesia yang tepat atau bahasa
bentuk dan wujudnya dalam bahasa daerah hasil pengamatan tentang
Indonesia atau keragaman
bahasa daerah melalui teks tulis, lisan, benda berdasarkan bentuk dan
visual, dan/atau eksplorasi wujudnya dalam bentuk teks tulis, lisan,
lingkungan. dan visual
3.3 Menentukan kosakata dan konsep tentang 4.3 Melaporkan penggunaan kosakata Bahasa
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
lingkungan geografis, kehidupan ekonomi, Indonesia yang tepat atau bahasa daerah
sosial dan budaya di lingkungan sekitar hasil pengamatan tentang lingkungan
dalam bahasa Indonesia atau bahasa geografis, kehidupan ekonomi, sosial dan
daerah melalui teks tulis, lisan, visual, budaya di lingkungan sekitar dalam bentuk
dan/atau eksplorasi lingkungan. teks tulis, lisan, dan visual
3.4 Menenetukan kosakata dan konsep 4.4 Menyajikan penggunaan kosakata bahasa
tentang lingkungan sehat dan lingkungan Indonesia yang tepat atau bahasa daerah
tidak sehat di lingkungan sekitar serta hasil pengamatan tentang lingkungan
cara menjaga kesehatan lingkungan dalam sehat dan lingkungan tidak sehat di
Bahasa Indonesia atau bahasa daerah lingkungan sekitar serta cara menjaga
melalui teks tulis, lisan, visual, dan/atau kesehatan lingkungan dalam bentuk teks
eksplorasi lingkungan tulis, lisan, dan visual
3.5 Mencermati puisi anak dalam bahasa 4.5 Membacakan teks puisi anak tentang
Indonesia atau bahasa daerah melalui alam dan lingkungan dalam bahasa
teks tulis dan lisan Indonesia dengan lafal, intonasi, dan
ekspresi yang
tepat sebagai bentuk ungkapan diri
3.6 Mencermati ungkapan permintaan 4.6 Menyampaikan ungkapan-ungkapan
maaf dan tolong melalui teks tentang santun (menggunakan kata “maaf”,
budaya santun sebagai gambaran sikap “tolong”) untuk hidup rukun dalam
hidup rukun dalam kemajemukan kemajemukan
masyarakat
Indonesia
3.7 Mencermati tulisan tegak bersambung 4.7 Menulis dengan tulisan tegak bersambung
dalam cerita dengan memperhatikan menggunakan huruf kapital (awal kalimat,
penggunaan huruf kapital (awal kalimat, nama bulan, hari, dan nama diri) serta
nama bulan dan hari, nama orang) serta tanda titik pada kalimat berita dan tanda
mengenal tanda titik pada kalimat berita tanya pada kalimat tanya dengan benar
dan tanda tanya pada kalimat tanya
3.8 Menggali informasi dari dongeng 4.8 Menceritakan kembali teks dongeng
binatang (fabel) tentang sikap hidup binatang (fabel) yang menggambarkan
rukun dari teks lisan dan tulis dengan sikap hidup rukun yang telah dibaca
tujuan untuk secara
kesenangan nyaring sebagai bentuk ungkapan
3.9 Menentukan kata sapaan dalam 4.9 Menirukan kata sapaan dalam dongeng
dongeng secara lisan dan tulis secara lisan dan tulis
3.10 Mencermati penggunaan huruf kapital 4.10 Menulis teks dengan menggunakan huruf
(nama Tuhan nama orang, nama agama) kapital (nama Tuhan, nama agama, nama
serta tanda titik dan tanda tanya dalam orang), serta tanda titik dan tanda tanya
kalimat yang benar pada akhir kalimat dengan benar
KELAS: III

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas, sistematis
(mendengar, melihat, membaca) dan dan logis, dalam karya yang estetis,
menanya berdasarkan rasa ingin tahu dalam gerakan yang mencerminkan
tentang dirinya, makhluk ciptaan anak sehat, dan dalam tindakan yang
Tuhan dan kegiatannya, dan benda- mencerminkan perilaku anak beriman
benda yang dan berakhlak mulia
dijumpainya di rumah dan di sekolah

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Menggali informasi tentang konsep 4.1 Menyajikan hasil informasi tentang
perubahan wujud benda dalam konsep perubahan wujud benda dalam
kehidupan sehari-hari yang disajikan kehidupan sehari-hari dalam bentuk
dalam bentuk lisan, tulis, visual, dan/atau lisan, tulis, dan visual menggunakan
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
eksplorasi lingkungan kosakata baku dan kalimat efektif
3.2 Menggali informasi tentang sumber dan 4.2 Menyajikan hasil penggalian informasi
bentuk energi yang disajikan dalam tentang konsep sumber dan bentuk
bentuk lisan, tulis, visual, dan/atau energi dalam bentuk tulis dan visual
eksplorasi lingkungan menggunakan kosakata baku dan kalimat
efektif
3.3 Menggali informasi tentang perubahan 4.3 Menyajikan hasil penggalian informasi
cuaca dan pengaruhnya terhadap tentang konsep perubahan cuaca dan
kehidupan manusia yang disajikan pengaruhnya terhadap kehidupan
dalam bentuk lisan, tulis, visual, manusia dalam bentuk tulis
dan/atau eksplorasi lingkungan menggunakan kosakata baku dan kalimat
efektif
3.4 Mencermati kosakata dalam teks tentang 4.4 Menyajikan laporan tentang konsep ciri-
konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan ciri, kebutuhan (makanan dan tempat
dan tempat hidup), pertumbuhan, dan hidup), pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup yang perkembangan makhluk hidup yang
ada di lingkungan setempat yang ada di lingkungan setempat secara
disajikan tertulis
dalam bentuk lisan, tulis, visual, menggunakan kosakata baku dan
dan/atau eksplorasi lingkungan kalimat efektif
3.5 Menggali informasi tentang cara-cara 4.5 Menyajikan hasil wawancara tentang
perawatan tumbuhan dan hewan cara-cara perawatan tumbuhan dan
melalui wawancara dan/atau hewan dalam bentuk tulis dan
eksplorasi lingkungan visual menggunakan kosakata baku
dan
kalimat efektif
3.6 Mencermati isi teks informasi 4.6 Meringkas informasi tentang
tentang perkembangan teknologi perkembangan teknologi produksi,
produksi, komunikasi, dan komunikasi, dan transportasi di
transportasi di lingkungan setempat lingkungan setempat secara tertulis
menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif
3.7 Mencermati informasi tentang konsep 4.7 Menjelaskan konsep delapan arah mata
delapan arah mata angin dan angin dan pemanfaatannya dalam
pemanfaatannya dalam denah dalam denah dalam bentuk tulis dan visual
teks lisan, tulis, visual, dan/atau menggunakan kosakata baku dan
eksplorasi lingkungan kalimat efektif
3.8 Menguraikan pesan dalam dongeng yang 4.8 Memeragakan pesan dalam dongeng
disajikan secara lisan, tulis, dan visual sebagai bentuk ungkapan diri
dengan tujuan untuk kesenangan menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif
3.9 Mengidentifi-kasi lambang/ simbol 4.9 Menyajikan hasil identifikasi tentang
(rambu lalu lintas, pramuka, dan lambang/simbol (rambu lalu lintas,
lambang negara) beserta artinya pramuka, dan lambang negara) beserta
dalam teks lisan, tulis, visual, dan/atau artinya dalam bentuk visual dan tulis
eksplorasi lingkungan menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif
3.10 Mencermati ungkapan atau kalimat 4.10 Memeragakan ungkapan atau kalimat
saran, masukan, dan penyelesaian saran, masukan, dan penyelesaian
masalah (sederhana) dalam teks masalah (sederhana) sebagai bentuk
tulis. ungkapan diri menggunakan kosakata
baku dan kalimat efektif yang dibuat
sendiri
KELAS: IV

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dan dalam bahasa yang jelas, sistematis
menanya berdasarkan rasa ingin dan logis, dalam karya yang estetis,
tahu tentang dirinya, makhluk dalam gerakan yang mencerminkan
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, anak sehat, dan dalam tindakan yang
dan benda-benda yang dijumpainya mencerminkan perilaku anak beriman
di dan berakhlak mulia
rumah, di sekolah dan di tempat
bermain

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Mencermati gagasan pokok dan gagasan 4.1 Menata informasi yang didapat dari teks
pendukung yang diperoleh dari teks berdasarkan keterhubungan
lisan, antargagasan ke dalam kerangka tulisan
tulis, atau visual
3.2 Mencermati keterhubungan 4.2 Menyajikan hasil pengamatan tentang
antargagasan yang didapat dari teks keterhubungan antargagasan ke dalam
lisan, tulis, atau visual tulisan
3.3 Menggali informasi dari seorang tokoh 4.3 Melaporkan hasil wawancara
melalui wawancara menggunakan daftar menggunakan kosakata baku dan kalimat
pertanyaan efektif dalam bentuk teks tulis
3.4 Membandingkan teks petunjuk 4.4 Menyajikan petunjuk penggunaan alat
penggunaan dua alat yang sama dan dalam bentuk teks tulis dan visual
berbeda menggunakan kosakata baku dan kalimat
efektif
3.5 Menguraikan pendapat pribadi tentang 4.5 Mengomunikasikan pendapat pribadi
isi buku sastra (cerita, dongeng, dan tentang isi buku sastra yang dipilih dan
sebagainya) dibaca sendiri secara lisan dan tulis yang
didukung oleh alasan
3.6 Menggali isi dan amanat puisi yang 4.6 Melisankan puisi hasil karya pribadi
disajikan secara lisan dan tulis dengan dengan lafal, intonasi, dan ekspresi
tujuan untuk kesenangan yang tepat sebagai bentuk ungkapan
diri
3.7 Menggali pengetahuan baru yang 4.7 Menyampaikan pengetahuan baru dari
terdapat pada teks nonfiksi teks nonfiksi ke dalam tulisan dengan
bahasa sendiri
3.8 Membandingkan hal yang sudah 4.8 Menyampaikan hasil membandingkan
diketahui dengan yang baru diketahui pengetahuan lama dengan pengetahuan
dari teks nonfiksi baru secara tertulis dengan bahasa
sendiri
3.9 Mencermati tokoh-tokoh yang terdapat 4.9 Menyampaikan hasil identifikasi tokoh-
pada teks fiksi tokoh yang terdapat pada teks fiksi
secara lisan, tulis, dan visual
3.10 Membanding-kan watak setiap tokoh 4.10 Menyajikan hasil membanding-kan
pada teks fiksi watak setiap tokoh pada teks fiksi secara
lisan, tulis, dan visual

KELAS: V

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. memahami pengetahuan faktual dan 4. menyajikan pengetahuan
konseptual dengan cara mengamati, faktual dan konseptual dalam
menanya dan mencoba berdasarkan bahasa yang jelas, sistematis,
rasa ingin tahu tentang dirinya, logis dan
kritis, dalam karya yang estetis,
makhluk ciptaan Tuhan dan dalam gerakan yang
kegiatannya, dan benda- benda yang mencerminkan anak sehat, dan
dijumpainya di rumah, di sekolah dan dalam tindakan yang
tempat bermain mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Menentukan pokok pikiran dalam teks 4.1 Menyajikan hasil identifikasi pokok
lisan dan tulis pikiran dalam teks tulis dan lisan secara
lisan, tulis, dan visual
3.2 Mengklasifikasi informasi yang didapat 4.2 Menyajikan hasil klasifikasi
dari buku ke dalam aspek: apa, di informasi yang didapat dari buku
mana, kapan, siapa, mengapa, dan yang dikelompokkan dalam aspek:
bagaimana apa, di mana, kapan, siapa,
mengapa, dan
bagaimana menggunakan kosakata baku
3.3 Meringkas teks penjelasan (eksplanasi) 4.3 Menyajikan ringkasan teks penjelasan
dari media cetak atau elektronik (eksplanasi) dari media cetak atau
elektronik dengan menggunakan
kosakata baku dan kalimat efektif secara
lisan, tulis, dan visual
3.4 Menganalisis informasi yang disampaikan 4.4 Memeragakan kembali informasi
paparan iklan dari media cetak atau yang disampaikan paparan iklan dari
elektronik media cetak atau elektronik dengan
bantuan
lisan, tulis, dan visual
3.5 Menggali informasi penting dari teks 4.5 Memaparkan informasi penting dari
narasi sejarah yang disajikan secara teks narasi sejarah menggunakan
lisan dan tulis menggunakan aspek: apa, aspek: apa, di mana, kapan, siapa,
di mana, kapan, siapa, mengapa, dan mengapa, dan bagaimana serta
bagaimana kosakata baku dan kalimat efektif

3.6 Menggali isi dan amanat pantun yang 4.6 Melisankan pantun hasil karya pribadi
disajikan secara lisan dan tulis dengan dengan lafal, intonasi, dan ekspresi
tujuan untuk kesenangan yang
tepat sebagai bentuk ungkapan diri
3.7 Menguraikan konsep-konsep yang 4.7 Menyajikan konsep-konsep yang saling
saling berkaitan pada teks nonfiksi berkaitan pada teks nonfiksi ke dalam
tulisan dengan bahasa sendiri
3.8 Menguraikan urutan peristiwa atau 4.8 Menyajikan kembali peristiwa atau
tindakan yang terdapat pada teks tindakan dengan memperhatikan latar
nonfiksi cerita yang terdapat pada teks fiksi
3.9 Mencermati penggunaan kalimat efektif 4.9 Membuat surat undangan (ulang tahun,
dan ejaan dalam surat undangan (ulang kegiatan sekolah, kenaikan kelas, dll.)
tahun, kegiatan sekolah, kenaikan dengan kalimat efektif dan memperhati-
kelas, kan penggunaan ejaan
dll.)

KELAS: VI
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual
dan konseptual dengan cara dan konseptual dalam bahasa yang
mengamati, menanya dan mencoba jelas, sistematis, logis dan kritis,
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dalam karya yang estetis, dalam
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan gerakan yang mencerminkan anak
kegiatannya, dan benda-benda yang sehat, dan dalam tindakan yang
dijumpainya di rumah, di sekolah mencerminkan perilaku anak
dan di tempat bermain beriman dan berakhlak
mulia
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menyimpulkan informasi berdasarkan 4.1 Menyajikan simpulan secara lisan dan
teks laporan hasil pengamatan yang tulis dari teks laporan hasil pengamatan
didengar dan dibaca atau wawancara yang diperkuat oleh
bukti
3.2 Menggali isi teks penjelasan (eksplanasi) 4.2 Menyajikan hasil penggalian informasi
ilmiah yang didengar dan dibaca dari teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah
secara lisan, tulis, dan visual dengan
menggunakan kosakata baku dan kalimat
efektif
3.3 Menggali isi teks pidato yang didengar 4.3 Menyampaikan pidato hasil karya pribadi
dan dibaca dengan menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif sebagai bentuk ungkapan
diri
3.4 Menggali informasi penting dari buku 4.4 Memaparkan informasi penting dari
sejarah menggunakan aspek: apa, di buku sejarah secara lisan, tulis, dan
mana, kapan, siapa, mengapa, dan visual dengan menggunakan aspek: apa,
bagaimana di mana, kapan, siapa, mengapa, dan
bagaimana serta memperhatikan
penggunaan kosakata baku dan kalimat
efektif
3.5 Membandingkan karakteristik teks 4.5 Mengubah teks puisi ke dalam teks prosa
puisi dan teks prosa dengan tetap memperhatikan makna isi
teks puisi

3.6 Mencermati petunjuk dan isi teks 4.6 Mengisi teks formulir (pendaftaran,
formulir (pendaftaran, kartu anggota, kartu anggota, pengiriman uang melalui
pengiriman uang melalui bank/kantor bank/kantor pos, daftar riwayat hidup,
pos, daftar riwayat hidup, dsb.) dll.) sesuai petunjuk pengisiannya
3.7 Memperkirakan informasi yang dapat 4.7 Menyampaikan kemungkinan informasi
diperoleh dari teks nonfiksi sebelum yang diperoleh berdasarkan membaca
membaca (hanya berdasarkan membaca judul teks nonfiksi secara lisan, tulis, dan
judulnya saja) visual
3.8 Menggali informasi yang terdapat pada 4.8 Menyampaikan hasil membandingkan
teks nonfiksi informasi yang diharapkan dengan
informasi yang diperoleh setelah
membaca teks nonfiksi secara lisan, tulis,
dan visual
3.9 Menelusuri tuturan dan tindakan tokoh 4.9 Menyampaikan penjelasan tentang
serta penceritaan penulis dalam teks fiksi tuturan dan tindakan tokoh serta
penceritaan penulis dalam teks
fiksi
secara lisan, tulis, dan visual
3.10 Mengaitkan peristiwa yang dialami 4.10 Menyajikan hasil pengaitan peristiwa
tokoh dalam cerita fiksi dengan yang dialami tokoh dalam cerita fiksi
pengalamn pribadi dengan pengalaman pribadi secara lisan,
tulis, dan visual
Standar Inti dan Kompetensi Dasar Matematika
KELAS: I
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, adalah “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini,


yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas dan logis,
(mendengar, melihat, membaca) dalam karya yang estetis, dalam
dan menanya berdasarkan rasa ingin gerakan yang mencerminkan anak
tahu tentang dirinya, makhluk sehat, dan dalam tindakan yang
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan mencerminkan perilaku anak beriman
benda-benda yang dijumpainya di dan berakhlak mulia
rumah dan di sekolah

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 menjelaskan makna bilangan 4.1 menyajikan bilangan cacah sampai
cacah sampai dengan 99 sebagai dengan 99 yang bersesuaian
banyak anggota suatu kumpulan dengan
objek banyak anggota kumpulan objek
yang disajikan
3.2 menjelaskan bilangan sampai dua 4.2 menuliskan lambang bilangan
angka dan nilai tempat penyusun sampai dua angka yang
lambang bilangan menggunakan menyatakan banyak anggota suatu
kumpulan benda konkret serta kumpulan objek dengan ide nilai
cara tempat
membacanya
3.3 membandingkan dua bilangan 4.3 mengurutkan bilangan-bilangan
sampai dua angka dengan sampai dua angka dari bilangan
menggunakan kumpulan benda- terkecil ke bilangan terbesar atau
benda konkret sebaliknya dengan menggunakan
kumpulan benda-benda konkret
3.4 menjelaskan dan melakukan 4.4 menyelesaikan masalah kehidupan
penjumlahan dan pengurangan sehari-hari yang berkaitan dengan
bilangan yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan
bilangan cacah sampai dengan 99 bilangan yang melibatkan bilangan
dalam kehidupan sehari-hari serta cacah sampai dengan 99
mengaitkan penjumlahan dan
pengurangan
3.5 mengenal pola bilangan yang 4.5 memprediksi dan membuat pola
berkaitan dengan kumpulan bilangan yang berkaitan dengan
benda/gambar/gerakan atau kumpulan benda/gambar/ gerakan
lainnya atau lainnya
3.6 mengenal bangun ruang dan bangun 4.6 mengklasifikasi bangun ruang dan
datar dengan menggunakan berbagai bangun datar dengan menggunakan
benda konkret berbagai benda konkret
3.7 mengidentifikasi bangun datar yang 4.7 mnyusun bangun-bangun datar
dapat disusun membentuk pola untuk membentuk pola
pengubinan pengubinan
3.8 mengenal dan menentukan panjang 4.8 melakukan pengukuran panjang dan
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
dan berat dengan satuan tidak baku berat dalam satuan tidak baku
menggunakan benda/situasi konkret dengan menggunakan benda/situasi
konkret
3.9 membandingkan panjang, berat, 4.9 mengurutkan benda/kejadian/
lamanya waktu, dan suhu keadaan berdasarkan panjang,
menggunakan benda/situasi konkret berat,
lamanya waktu, dan suhu

KELAS: II

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu


siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas dan logis,
(mendengar, melihat, membaca) dalam karya yang estetis, dalam
dan menanya berdasarkan rasa ingin gerakan yang mencerminkan anak
tahu tentang dirinya, makhluk sehat, dan dalam tindakan yang
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan mencerminkan perilaku anak
benda-benda yang dijumpainya di beriman dan berakhlak mulia
rumah dan di sekolah

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 menjelaskan makna bilangan 4.1 membaca dan menyajikan bilangan
cacah dan menentukan cacah dan lambangnya
lambangnya berdasarkan nilai berdasarkan nilai tempat dengan
tempat dengan menggunakan model konkret
menggunakan model konkret serta
cara membacanya
3.2 membandingkan dua bilangan cacah 4.2 mengurutkan bilangan-bilangan dari
bilangan terkecil ke bilangan terbesar
atau sebaliknya
3.3 menjelaskan dan melakukan 4.3 menyelesaikan masalah
penjumlahan dan pengurangan penjumlahan dan pengurangan
bilangan yang melibatkan bilangan bilangan yang melibatkan bilangan
cacah sampai dengan 999 dalam cacah sampai dengan 999 dalam
kehidupan sehari-hari serta kehidupan sehari- hari serta
mengaitkan penjumlahan dan mengaitkan penjumlahan dan
pengurangan pengurangan
3.4 menjelaskan perkalian dan 4.4 menyelesaikan masalah perkalian
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
pembagian yang melibatkan bilangan dan pembagian yang melibatkan
cacah dengan hasil kali sampai bilangan cacah dengan hasil kali
dengan 100 dalam kehidupan sehari- sampai dengan 100 dalam
hari serta mengaitkan perkalian dan kehidupan sehari-hari serta
pembagian mengaitkan
perkalian dan pembagian
3.5 menjelaskan nilai dan kesetaraan 4.5 mengurutkan nilai mata uang
pecahan mata uang serta mendemonstrasikan
berbagai
kesetaraan pecahan mata uang
3.6 menjelaskan dan menentukan 4.6 melakukan pengukuran panjang,
panjang, berat, dan waktu dalam berat, dan waktu dalam satuan
satuan baku, yang berkaitan baku, yang berkaitan dengan
dengan kehidupan
kehidupan sehari-hari sehari-hari
3.7 menjelaskan pecahan 1/2, 1/3 , 4.7 menyajikan pecahan 1/2, 1/3 , dan
dan 1/4 menggunakan benda- 1/4 yang bersesuaian dengan
benda konkret bagian
dari keseluruhan suatu benda
konkret
3.8 menjelaskan dan menentukan 4.8 mengukur jarak antara dua tempat
jarak antara dua tempat dengan dengan satuan baku yang
satuan baku yang berkaitan berkaitan dengan kehidupan
dengan sehari-hari
kehidupan sehari-hari
3.9 menjelaskan ruas garis dengan 4.9 mengidentifikasi ruas garis dengan
menggunakan model konkret bangun menggunakan model konkret
datar dan bangun ruang bangun datar dan bangun ruang
3.10 menjelaskan bangun datar dan 4.10 mengklasifikasi bangun datar dan
bangun ruang berdasarkan ciri- bangun ruang berdasarkan ciri-
cirinya cirinya

KELAS: III

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru dan tetangganya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan
kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu


siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas,
(mendengar, melihat, membaca) sistematis dan logis, dalam karya
dan yang estetis,
menanya berdasarkan rasa ingin dalam gerakan yang mencerminkan
tahu tentang dirinya, makhluk anak sehat, dan dalam tindakan
yang
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan mencerminkan perilaku anak beriman
benda-benda yang dijumpainya di dan berakhlak mulia
rumah dan di sekolah

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 menjelaskan sifat-sifat operasi 4.1 menyelesaikan masalah yang
hitung pada bilangan cacah melibatkan penggunaan sifat-sifat
operasi hitung pada bilangan cacah
3.2 menjelaskan penyajian bilangan 4.2 menggunakan penyajian
cacah dan pecahan sederhana bilangan cacah dan pecahan
(seperti 1/2, 1/3 , dan 1/4) pada sederhana
garis bilangan (seperti 1/2, 1/3 , dan 1/4 ) pada
garis bilangan
3.3 menyatakan suatu bilangan sebagai 4.3 menyajikan suatu bilangan sebagai
jumlah, selisih, hasil kali, atau jumlah, selisih, hasil kali, atau
hasil bagi dua bilangan cacah hasil bagi dua bilangan cacah
3.4 menggeneralisasi ide pecahan 4.4 menyajikan pecahan sebagai
sebagai bagian dari bagian dari keseluruhan
keseluruhan menggunakan
menggunakan benda-benda konkret benda-benda konkret
3.5 menjelaskan dan melakukan 4.5 menyelesaikan masalah
penjumlahan dan pengurangan penjumlahan dan pengurangan
pecahan berpenyebut sama pecahan
berpenyebut sama
3.6 menjelaskan dan menentukan lama 4.6 menyelesaikan masalah yang
waktu suatu kejadian berlangsung berkaitan lama waktu suatu
kejadian
berlangsung
3.7 mendeskripsikan dan menentukan 4.7 menyelesaikan masalah yang
hubungan antarsatuan baku berkaitan dengan hubungan
untuk panjang, berat, dan waktu antarsatuan baku untuk panjang,
yang umumnya digunakan dalam berat, dan waktu yang umumnya
kehidupan sehari-hari digunakan dalam kehidupan sehari-
hari
3.8 menjelaskan dan menentukan luas 4.8 menyelesaikan masalah luas dan
dan volume dalam satuan tidak baku volume dalam satuan tidak baku
dengan menggunakan benda konkret dengan menggunakan benda konkret
3.9 menjelaskan simetri lipat dan simetri 4.9 mengidentifikasi simetri lipat dan
putar pada bangun datar simetri putar pada bangun datar
menggunakan benda konkret menggunakan benda konkret
3.10 menjelaskan dan menentukan 4.10 menyajikan dan menyelesaikan
keliling bangun datar masalah yang berkaitan dengan
keliling bangun datar
3.11 menjelaskan sudut, jenis sudut 4.11 mengidentifikasi jenis sudut,
(sudut siku-siku, sudut lancip, dan (sudut siku-siku, sudut lancip, dan
sudut tumpul), dan satuan sudut
pengukuran tidak baku tumpul), dan satuan pengukuran
tidak baku
3.12 menganalisis berbagai bangun 4.12 mengelompokkan berbagai
datar berdasarkan sifat-sifat yang bangun datar berdasarkan sifat-
dimiliki sifat yang
dimiliki
3.13 menjelaskan data berkaitan 4.13 menyajikan data berkaitan
dengan diri siswa yang disajikan dengan diri siswa yang disajikan
dalam dalam
bentuk gambar bentuk gambar
KELAS: IV

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima, menjalankan, dan menghargai


ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya”. Kedua kompetensi
tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung ( indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta
kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu


siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dan dalam bahasa yang jelas, sistematis
menanya berdasarkan rasa ingin dan logis, dalam karya yang estetis,
tahu tentang dirinya, makhluk dalam gerakan yang mencerminkan
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, anak sehat, dan dalam tindakan yang
dan benda-benda yang dijumpainya mencerminkan perilaku anak
di rumah, di sekolah, dan tempat beriman dan berakhlak mulia
bermain

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 menjelaskan pecahan-pecahan 4.1 mengidentifikasi pecahan-pecahan
senilai dengan gambar dan model senilai dengan gambar dan model
konkret konkret
3.2 menjelaskan berbagai bentuk 4.2 mengidentifikasi berbagai bentuk
pecahan (biasa, campuran, pecahan (biasa, campuran,
desimal, dan persen) dan desimal, dan persen) dan
hubungan di hubungan di
antaranya antaranya
3.3 menjelaskan dan melakukan 4.3 menyelesaikan masalah penaksiran
penaksiran dari jumlah, selisih, dari jumlah, selisih, hasil kali, dan
hasil kali, dan hasil bagi dua hasil bagi dua bilangan cacah
bilangan maupun pecahan
cacah maupun pecahan
3.4 menjelaskan faktor dan 4.4 mengidentifikasi faktor dan
kelipatan suatu bilangan kelipatan suatu bilangan
3.5 menjelaskan bilangan prima 4.5 mengidentifikasi bilangan prima
3.6 menjelaskan dan menentukan faktor 4.6 menyelesaikan masalah yang
persekutuan, faktor persekutuan berkaitan dengan faktor
terbesar (FPB), kelipatan persekutuan, faktor persekutuan
persekutuan, dan kelipatan terbesar (FPB), kelipatan
persekutuan terkecil (KPK) dari dua persekutuan, dan kelipatan
bilangan berkaitan dengan persekutuan terkecil (KPK) dari dua
kehidupan sehari-hari bilangan berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari
3.7 menjelaskan dan melakukan 4.7 menyelesaikan masalah pembulatan
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
pembulatan hasil pengukuran hasil pengukuran panjang dan berat
panjang dan berat ke satuan ke satuan terdekat
terdekat
3.8 menganalisis segibanyak beraturan 4.8 mengidentifikasi segibanyak
dan segibanyak tidak beraturan beraturan dan segibanyak
tidak
beraturan
3.9 menjelaskan dan menentukan 4.9 menyelesaikan masalah
keliling dan luas daerah persegi, berkaitan dengan keliling dan
persegipanjang, dan segitiga luas daerah
persegi, persegipanjang, dan segitiga
3.10 menjelaskan hubungan antar 4.10 mengidentifikasi hubungan
garis (sejajar, berpotongan, antar garis (sejajar,
berhimpit) menggunakan model berpotongan,
konkret berhimpit) menggunakan model
konkret
3.11 menjelaskan data diri siswa dan 4.11 membaca data diri siswa dan
lingkungannya yang disajikan dalam lingkungannya yang disajikan dalam
bentuk diagram batang bentuk diagram batang
3.12 menjelaskan dan menentukan 4.12 mengukur sudut pada bangun
ukuran sudut pada bangun datar datar dalam satuan baku dengan
dalam satuan baku dengan menggunakan busur derajat
menggunakan busur derajat

KELAS: V

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima, menjalankan, dan menghargai


ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung ( indirect teaching),
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik
mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu


siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. memahami pengetahuan faktual dan 4. menyajikan pengetahuan faktual
konseptual dengan cara mengamati dan konseptual dalam bahasa yang
dan menanya berdasarkan rasa jelas, sistematis, logis dan kritis,
ingin tahu tentang dirinya, makhluk dalam karya yang estetis, dalam
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan gerakan yang mencerminkan anak
benda-benda yang dijumpainya di sehat, dan dalam tindakan yang
rumah, di sekolah, dan tempat mencerminkan
bermain perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menjelaskan dan melakukan 4.1 Menyelesaikan masalah yang
penjumlahan dan pengurangan berkaitan dengan penjumlahan dan
dua pecahan dengan penyebut pengurangan dua pecahan dengan
berbeda penyebut berbeda
3.2 Menjelaskan dan melakukan 4.2 Menyelesaikan masalah yang
perkalian dan pembagian pecahan berkaitan dengan perkalian dan
dan desimal pembagian pecahan dan desimal
3.3 Menjelaskan perbandingan dua 4.3 menyelesaikan masalah yang
besaran yang berbeda (kecepatan berkaitan dengan perbandingan
sebagai perbandingan jarak dengan dua besaran yang berbeda
waktu, debit sebagai perbandingan (kecepatan, debit)
volume dan waktu)
3.4 Menjelaskan skala melalui denah 4.4 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan skala pada denah
3.5 Menjelaskan, dan menentukan 4.5 Menyelesaikan masalah yang
volume bangun ruang dengan berkaitan dengan volume bangun
menggunakan satuan volume ruang dengan menggunakan
(seperti kubus satuan) serta satuan volume (seperti kubus
hubungan pangkat tiga dengan satuan) melibatkan pangkat tiga
akar pangkat tiga dan akar pangkat tiga
3.6 Menjelaskan dan menemukan 4.6 Membuat jaring-jaring bangun
jaring-jaring bangun ruang ruang sederhana (kubus dan balok)
sederhana (kubus dan balok)
3.7 Menjelaskan data yang berkaitan 4.7 Menganalisis data yang berkaitan
dengan diri peserta didik atau dengan diri peserta didik atau
lingkungan sekitar serta cara lingkungan sekitar serta cara
pengumpulannya pengumpulannya
3.8 Menjelaskan penyajian data yang 4.8 Mengorganisasikan dan
berkaitan dengan diri peserta didik menyajikan data yang berkaitan
dan membandingkan dengan data dengan diri peserta didik dan
dari lingkungan sekitar dalam membandingkan dengan data dari
bentuk daftar, tabel, diagram lingkungan sekitar dalam bentuk
gambar (piktogram), diagram daftar, tabel, diagram gambar
batang, atau diagram garis (piktogram), diagram batang, atau
diagram garis

KELAS: VI

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima, menjalankan, dan menghargai


ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung ( indirect teaching),
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik
mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu
siswa mampu:
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan faktual dan 4. menyajikan pengetahuan faktual dan
konseptual dengan cara mengamati, konseptual dalam bahasa yang jelas,
menanya, dan mencoba berdasarkan sistematis, logis dan kritis, dalam
rasa ingin tahu tentang dirinya, karya yang estetis, dalam gerakan
makhluk ciptaan Tuhan dan yang mencerminkan anak sehat, dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dalam tindakan yang mencerminkan
dijumpainya di perilaku
rumah, di sekolah, dan tempat bermain anak beriman dan berakhlak mulia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 menjelaskan bilangan bulat negatif 4.1 menggunakan konsep bilangan bulat
(termasuk menggunakan garis negatif (termasuk mengggunakan
bilangan) garis bilangan) untuk menyatakan
situasi
sehari-hari
3.2 menjelaskan dan melakukan operasi 4.2 menyelesaikan masalah yang berkaitan
penjumlahan, pengurangan, dengan operasi penjumlahan,
perkalian, dan pembagian yang pengurangan, perkalian, dan
melibatkan bilangan bulat negatif pembagian
yang melibatkan bilangan bulat negatif
dalam kehidupan sehari-hari
3.3 menjelaskan dan melakukan 4.3 menyelesaikan masalah yang berkaitan
operasi hitung campuran yang operasi hitung campuran yang melibatkan
melibatkan bilangan cacah dan/atau bilangan cacah dan/atau bilangan
bilangan pecahan
pecahan dalam berbagai bentuk dalam berbagai bentuk
3.4 menjelaskan titik pusat, jari-jari, 4.4 mengidentifikasi titik pusat, jari-jari,
diameter, busur, tali busur, diameter, busur, tali busur,
tembereng, tembereng,
dan juring dan juring
3.5 menjelaskan taksiran keliling dan 4.5 menaksir keliling dan luas lingkaran
luas lingkaran serta menggunakannya untuk
menyelesaikan
masalah
3.6 menjelaskan diagonal bidang dan 4.6 mengidentifikasi diagonal-diagonal bidang
diagonal ruang suatu bangun dan diagonal ruang suatu bangun ruang
ruang
3.7 menganalisis prisma, tabung, 4.7 mengidentifikasi prisma, tabung,
limas, kerucut, dan bola. limas, kerucut, dan bola
3.8 menjelaskan dan menentukan 4.8 menyelesaikan masalah yang berkaitan
modus, median, dan mean dari data dengan modus, median, dan mean dari
tunggal data tunggal dalam penyelesaian masalah

Standar Inti dan Kompetensi Dasar SBdP


KELAS: I

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu


siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual


dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas dan logis,
(mendengar, melihat, membaca) dan dalam karya yang estetis, dalam
menanya berdasarkan rasa ingin tahu gerakan yang mencerminkan anak
tentang dirinya, makhluk ciptaan sehat, dan dalam tindakan yang
Tuhan dan kegiatannya, dan benda- mencerminkan perilaku anak
benda yang beriman
dijumpainya di rumah dan di sekolah dan berakhlak mulia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 mengenal karya ekspresi dua 4.1 membuat karya ekspresi dua dan
dan tiga dimensi tiga dimensi
3.2 mengenal elemen musik melalui lagu 4.2 menirukan elemen musik melalui
lagu
3.3 mengenal gerak anggota 4.3 meragakan gerak anggota
tubuh melalui tari tubuh melalui tari
3.4 mengenal bahan alam 4.4 membuat karya dari bahan alam
dalam berkarya

KELAS: II

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu


siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas dan
(mendengar, melihat, membaca) logis, dalam karya yang estetis,
dan menanya berdasarkan rasa ingin dalam gerakan yang
tahu tentang dirinya, makhluk mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan mencerminkan perilaku anak beriman
benda-benda yang dijumpainya di dan berakhlak mulia
rumah dan di sekolah

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 mengenal karya imajinatif dua 4.1 membuat karya imajinatif dua dan
dan tiga dimensi tiga dimensi
3.2 mengenal pola irama 4.2 menampilkan pola irama
sederhana melalui lagu anak- sederhana melalui lagu anak-anak
anak
3.3 mengenal gerak keseharian 4.3 meragakan gerak keseharian
dan alam dalam tari dan alam dalam tari
3.4 mengenal pengolahan bahan 4.4 membuat hiasan dari bahan alam
alam dan buatan dalam berkarya dan buatan

KELAS: III

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru dan tetangganya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan
kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu


siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual


dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas, sistematis
(mendengar, melihat, membaca) dan logis, dalam karya yang estetis,
dan menanya berdasarkan rasa ingin dalam gerakan yang mencerminkan
tahu tentang dirinya, makhluk anak sehat, dan dalam tindakan
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan yang mencerminkan perilaku anak
benda-benda yang dijumpainya di beriman dan berakhlak mulia
rumah dan di sekolah

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 mengetahui unsur-unsur rupa dalam 4.1 membuat karya dekoratif
karya dekoratif
3.2 mengetahui bentuk dan variasi 4.2 menampilkan bentuk dan variasi
pola irama dalam lagu irama melalui lagu
3.3 mengetahui dinamika gerak tari 4.3 meragakan dinamika gerak tari
3.4 mengetahui teknik potong, lipat, 4.4 membuat karya dengan teknik
dan sambung potong, lipat, dan sambung
KELAS: IV

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima, menjalankan, dan menghargai


ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya”. Kedua kompetensi
tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung ( indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta
kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu


siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual


dengan cara mengamati dan dalam bahasa yang jelas, sistematis
menanya berdasarkan rasa ingin dan logis, dalam karya yang estetis,
tahu tentang dirinya, makhluk dalam gerakan yang mencerminkan
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, anak sehat, dan dalam tindakan
dan benda-benda yang dijumpainya yang mencerminkan perilaku anak
di beriman dan berakhlak mulia
rumah, di sekolah dan tempat
bermain

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 mengetahui gambar dan bentuk 4.1 menggambar dan membentuk
tiga dimensi tiga dimensi
3.2 mengetahui tanda tempo dan 4.2 menyanyikan lagu dengan
tinggi rendah nada memperhatikan tempo dan
tinggi
rendah nada
3.3 mengetahui gerak tari kreasi daerah 4.3 meragakan gerak tari kreasi daerah
3.4 mengetahui karya seni rupa 4.4 membuat karya kolase,
teknik tempel montase, aplikasi, dan mozaik

KELAS: V

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima, menjalankan, dan menghargai


ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching),
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik
mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu


siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual


dan konseptual dengan cara dan konseptual dalam bahasa yang
mengamati, menanya dan mencoba jelas, sistematis, logis dan kritis,
berdasarkan rasa ingin tentang dalam karya yang estetis, dalam
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan gerakan yang mencerminkan anak
kegiatannya, dan benda-benda yang sehat, dan dalam tindakan yang
dijumpainya di rumah, di sekolah mencerminkan perilaku anak
dan tempat beriman dan berakhlak
bermain mulia
1
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 memahami gambar cerita 4.1 membuat gambar cerita
3.2 memahami tangga nada 4.2 menyanyikan lagu-lagu dalam
berbagai tangga nada dengan
iringan
musik
3.3 memahami pola lantai dalam tari 4.3 mempraktikkan pola lantai pada
kreasi daerah gerak tari kreasi dearah
3.4 memahami karya seni rupa daerah 4.4 membuat karya seni rupa daerah

KELAS: VI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima, menjalankan, dan menghargai
ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung ( indirect teaching),
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik
mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu
siswa mampu:
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami pengetahuan faktual dan 4. menyajikan pengetahuan faktual


konseptual dengan cara mengamati, dan konseptual dalam bahasa yang
menanya dan mencoba berdasarkan jelas, sistematis, logis dan kritis,
rasa ingin tahu tentang dirinya, dalam karya yang estetis, dalam
makhluk ciptaan Tuhan dan gerakan yang mencerminkan anak
kegiatannya, dan benda-benda yang sehat, dan dalam tindakan yang
dijumpainya di rumah, di sekolah mencerminkan perilaku anak
dan beriman dan berakhlak
tempat bermain mulia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 memahami reklame 4.1 membuat reklame
3.2 memahami interval nada 4.2 memainkan interval nada
melalui lagu dan alat musik
3.3 memahami penampilan tari 4.3 menampilkan tari kreasi daerah
kreasi daerah
3.4 memahami patung 4.4 membuat patung

Standar Inti dan Kompetensi Dasar PJOK


KELAS: I

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu


siswa mampu:
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas dan logis,
[mendengar, melihat, membaca] dalam karya yang estetis, dalam
dan menanya berdasarkan rasa ingin gerakan yang mencerminkan anak
tahu tentang dirinya, makhluk sehat, dan dalam tindakan yang
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan mencerminkan perilaku anak
benda-benda yang dijumpainya di beriman dan berakhlak mulia
rumah, dan di sekolah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 memahami prosedur gerak dasar 4.1 mempraktikkan gerak dasar
lokomotor sesuai dengan konsep lokomotor sesuai dengan
tubuh, ruang, usaha, dan konsep tubuh, ruang, usaha,
keterhubungan dalam berbagai dan keterhubungan dalam
bentuk permainan sederhana dan/ berbagai
atau tradisional bentuk permainan sederhana
dan/atau tradisional
3.2 memahami prosedur gerak dasar 4.2 mempraktikkan gerak dasar non-
non-lokomotor sesuai dengan lokomotor sesuai dengan konsep
konsep tubuh, ruang, usaha, dan tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam berbagai keterhubungan dalam berbagai
bentuk permainan sederhana dan/ bentuk permainan sederhana
atau tradisional dan/
atau tradisional

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.3 memahami prosedur pola gerak 4.3 mempraktikkan pola gerak dasar
dasar manipulatif sesuai dengan manipulatif sesuai dengan konsep
konsep tubuh, ruang, usaha, dan tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam berbagai keterhubungan dalam berbagai
bentuk permainan sederhana bentuk permainan sederhana
dan/ dan/
atau tradisional atau tradisional
3.4 memahami prosedur menjaga sikap 4.4 mempraktikkan sikap tubuh
tubuh (duduk, membaca, berdiri, (duduk, membaca, berdiri, jalan),
jalan), dan bergerak secara lentur dan bergerak secara lentur serta
serta seimbang dalam rangka seimbang dalam rangka
pembentukan tubuh melalui pembentukan tubuh melalui
permainan sederhana dan/atau permainan sederhana dan/atau
tradisional tradisional
3.5 memahami prosedur berbagai gerak 4.5 mempraktikkan berbagai pola gerak
dominan (bertumpu, bergantung, dominan (bertumpu, bergantung,
keseimbangan, berpindah/lokomotor, keseimbangan,
tolakan, putaran, ayunan, melayang, berpindah/lokomotor, tolakan,
dan mendarat) dalam aktivitas putaran, ayunan, melayang, dan
senam lantai mendarat) dalam aktivitas
senam lantai
3.6 memahami prosedur gerak dasar 4.6 mempraktikkan gerak dasar
lokomotor dan non-lokomotor lokomotor dan non-lokomotor
sesuai dengan irama (ketukan) sesuai dengan irama (ketukan)
tanpa/dengan musik dalam aktivitas tanpa/dengan musik dalam aktivitas
gerak berirama gerak berirama
3.7 memahami prosedur berbagai 4.7 mempraktikkan berbagai
pengenalan aktivitas air dan pengenalan aktivitas air dan
menjaga keselamatan diri/orang lain menjaga
dalam aktivitas air keselamatan diri/orang lain dalam
aktivitas air
3.8 memahami bagian-bagian tubuh, 4.8 menceritakan bagian-bagian tubuh,
bagian tubuh yang boleh dan bagian tubuh yang boleh dan tidak
tidak boleh disentuh orang lain, boleh disentuh orang lain, cara
cara menjaga kebersihannya,
menjaga kebersihannya, dan dan kebersihan pakaian
kebersihan pakaian

KELAS: II

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu


siswa mampu:
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas dan logis,
[mendengar, melihat, membaca] dan dalam karya yang estetis, dalam
menanya berdasarkan rasa ingin gerakan yang mencerminkan anak
tahu tentang dirinya, makhluk sehat, dan dalam tindakan yang
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan mencerminkan perilaku anak
benda-benda yang dijumpainya di beriman dan berakhlak mulia
rumah, dan di sekolah

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 memahami prosedur variasi gerak 4.1 mempraktikkan variasi gerak
dasar lokomotor sesuai dengan dasar lokomotor sesuai dengan
konsep tubuh, ruang, usaha, dan konsep tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam berbagai keterhubungan dalam berbagai
bentuk permainan sederhana dan/ bentuk permainan sederhana dan/
atau tradisional atau tradisional
3.2 memahami prosedur variasi gerak 4.2 mempraktikkan variasi gerak dasar
dasar non-lokomotor sesuai non-lokomotor sesuai dengan
dengan konsep tubuh, ruang, konsep tubuh, ruang, usaha, dan
usaha, dan keterhubungan dalam keterhubungan dalam berbagai
berbagai bentuk permainan bentuk permainan sederhana
sederhana dan/atau tradisional
dan/atau tradisional
3.3 memahami prosedur variasi gerak 4.3 mempraktikkan variasi gerak
dasar manipulatif sesuai dengan dasar manipulatif sesuai dengan
konsep tubuh, ruang, usaha, dan konsep tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam berbagai keterhubungan dalam berbagai
bentuk permainan sederhana dan/ bentuk permainan sederhana
atau tradisional dan/atau tradisional
4.4 mempraktikkan prosedur bergerak
3.4 memahami prosedur bergerak
secara seimbang, lentur, dan kuat
secara seimbang, lentur, dan kuat
dalam rangka pengembangan
dalam rangka pengembangan
kebugaran jasmani melalui
kebugaran jasmani melalui
permainan sederhana dan/atau
permainan sederhana dan/atau
tradisional
tradisional
4.5 mempraktikkan variasi berbagai
3.5 memahami prosedur variasi
pola gerak dominan (bertumpu,
berbagai pola gerak dominan
bergantung, keseimbangan,
(bertumpu, bergantung,
berpindah/lokomotor tolakan,
keseimbangan, berpindah/lokomotor
putaran, ayunan, melayang, dan
tolakan, putaran, ayunan, melayang,
mendarat) dalam aktivitas senam
dan mendarat) dalam aktivitas
lantai
senam lantai
3.6 memahami prosedur penggunaan 4.6 mempraktikkan penggunaan variasi
variasi gerak dasar lokomotor dan gerak dasar lokomotor dan non-
non-lokomotor sesuai dengan irama lokomotor sesuai dengan irama
(ketukan) tanpa/dengan musik (ketukan) tanpa/dengan musik
dalam dalam
aktivitas gerak berirama aktivitas gerak berirama
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.7 memahami prosedur penggunaan
4.7 mempraktikkan penggunaan gerak
gerak dasar lokomotor, non-
dasar lokomotor, non-lokomotor, dan
lokomotor,dan manipulatif dalam
manipulatif dalam bentuk
bentuk permainan, dan menjaga
permainan, dan menjaga
keselamatan diri/orang lain
keselamatan diri/orang lain dalam
dalam
aktivitas air
aktivitas air
3.8 memahami manfaat pemanasan dan 4.8 menceritakan manfaat pemanasan
pendinginan, serta berbagai hal dan pendinginan, serta berbagai
yang harus dilakukan dan dihindari hal yang harus dilakukan dan
sebelum, selama, dan setelah dihindari sebelum, selama, dan
melakukan aktivitas fisik setelah
melakukan aktivitas fisik
3.9 menerapkan cara menjaga 4.9 menceritakan cara menjaga
kebersihan lingkungan (tempat kebersihan lingkungan (tempat tidur,
tidur, rumah, kelas, lingkungan sekolah,
rumah, kelas, lingkungan sekolah, dan lain-lain)
dan lain-lain)

KELAS: III

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, dan tetangga”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan
kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu


siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas, sistematis
[mendengar, melihat, membaca] dan dan logis, dalam karya yang estetis,
menanya berdasarkan rasa ingin dalam gerakan yang mencerminkan
tahu tentang dirinya, makhluk anak sehat, dan dalam tindakan
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan yang mencerminkan perilaku anak
benda-benda yang dijumpainya di beriman dan berakhlak mulia
rumah, dan di sekolah

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 menerapkan prosedur gerak 4.1 mempraktikkan gerak kombinasi
kombinasi gerak dasar lokomotor gerak dasar lokomotor sesuai
sesuai dengan konsep tubuh, ruang, dengan konsep tubuh, ruang, usaha,
usaha, dan keterhubungan dalam dan keterhubungan dalam berbagai
berbagai bentuk permainan bentuk permainan sederhana
sederhana dan/atau tradisional dan/atau tradisional
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.2 menerapkan prosedur gerak 4.2 mempraktikkan gerak kombinasi
kombinasi gerak dasar non- gerak dasar non-lokomotor sesuai
lokomotor sesuai dengan konsep dengan konsep tubuh, ruang,
tubuh, ruang, usaha, dan usaha, dan keterhubungan dalam
keterhubungan dalam berbagai berbagai bentuk permainan
bentuk permainan sederhana sederhana dan/atau tradisional
dan/
atau tradisional
3.3 menerapkan prosedur kombinasi 4.3 mempraktikkan kombinasi gerak
gerak dasar manipulatif sesuai dasar manipulatif sesuai dengan
dengan konsep tubuh, ruang, konsep tubuh, ruang, usaha, dan
usaha, dan keterhubungan dalam keterhubungan dalam berbagai
berbagai bentuk permainan bentuk permainan sederhana
sederhana dan/
dan/atau tradisional atau tradisional
3.4 memahami prosedur bergerak 4.4 mempraktikkan bergerak secara
secara seimbang, lentur, lincah, dan seimbang, lentur, lincah, dan
berdaya tahan dalam rangka berdaya tahan dalam rangka
pengembangan kebugaran jasmani pengembangan kebugaran
melalui permainan sederhana jasmani melalui permainan
dan/atau tradisional sederhana
dan/atau tradisional
3.5 menerapkan prosedur kombinasi 4.5 mempraktikkan kombinasi
berbagai pola gerak dominan berbagai pola gerak dominan
(bertumpu, bergantung, (bertumpu, bergantung,
keseimbangan, berpindah/ keseimbangan, berpindah/
lokomotor, tolakan, putaran, lokomotor, tolakan, putaran,
ayunan, melayang, dan mendarat) ayunan, melayang, dan mendarat)
dalam dalam aktivitas senam
aktivitas senam lantai lantai
3.6 menerapkan prosedur penggunaan 4.6 mempraktikkan penggunaan
kombinasi gerak dasar lokomotor, kombinasi gerak dasar lokomotor,
non-lokomotor dan manipulatif non-lokomotor dan manipulatif
sesuai dengan irama (ketukan) sesuai dengan irama (ketukan)
tanpa/dengan musik dalam tanpa/dengan musik dalam
aktivitas aktivitas
gerak berirama gerak berirama
3.7 memahami prosedur gerak dasar 4.7 mempraktikkan gerak dasar
mengambang (water trappen) dan mengambang (water trappen) dan
meluncur di air serta menjaga meluncur di air serta menjaga
keselamatan diri/orang lain dalam keselamatan diri/orang lain dalam
aktivitas air aktivitas air
3.8 memahami bentuk dan manfaat 4.8 menceritakan bentuk dan manfaat
istirahat dan pengisian waktu istirahat dan pengisian waktu
luang untuk menjaga kesehatan luang untuk menjaga kesehatan
3.9 menganalisis perlunya memilih 4.9 menceritakan perlunya memilih
makanan bergizi dan jajanan sehat makanan bergizi dan jajanan sehat
untuk menjaga kesehatan tubuh untuk menjaga kesehatan tubuh
KELAS: IV

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima, menjalankan, dan menghargai


ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga”. Kedua kompetensi
tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta
kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu


siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual dalam
dengan cara mengamati dan bahasa yang jelas, sistematis dan
menanya berdasarkan rasa ingin logis, dalam karya yang estetis, dalam
tahu tentang dirinya, makhluk gerakan yang mencerminkan anak
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, sehat, dan dalam tindakan yang
dan benda-benda yang mencerminkan perilaku anak beriman
dijumpainya dan berakhlak mulia
di rumah, di sekolah, dan tempat
bermain

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 memahami prosedur variasi 4.1 mempraktikkan variasi gerak dasar
gerak dasar lokomotor, non- lokomotor, non-lokomotor, dan
lokomotor, dan manipulatif sesuai manipulatif sesuai dengan konsep
dengan konsep tubuh, ruang, tubuh, ruang, usaha, dan
usaha, dan keterhubungan dalam keterhubungan dalam permainan
permainan bola besar sederhana bola besar sederhana dan/atau
dan/atau tradisional
tradisional
3.2 memahami prosedur variasi gerak 4.2 mempraktikkan variasi gerak dasar
dasar lokomotor, non-lokomotor, lokomotor, non-lokomotor, dan
dan manipulatif sesuai dengan manipulatif sesuai dengan konsep
konsep tubuh, ruang, usaha, dan tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam permainan keterhubungan dalam permainan
bola kecil sederhana dan/atau bola kecil sederhana dan/atau
tradisional tradisional
3.3 memahami prosedur variasi gerak 4.3 mempraktikkan variasi pola dasar
dasar jalan, lari, lompat, dan jalan, lari, lompat, dan lempar melalui
lempar melalui permainan/olahraga yang dimodifikasi
permainan/olahraga dan/atau olahraga tradisional
yang dimodifikasi dan/atau
olahraga tradisional
3.4 menerapkan prosedur gerak dasar 4.4 mempraktikkan gerak dasar
lokomotor dan non-lokomotor lokomotor dan non lokomotor untuk
untuk membentuk gerak dasar seni membentuk gerak dasar seni beladiri
beladiri
3.5 menganalisis prosedur berbagai 4.5 mempraktikkan berbagai aktivitas
aktivitas kebugaran jasmani kebugaran jasmani melalui berbagai
melalui berbagai bentuk latihan; bentuk latihan; daya tahan,
daya tahan, kekuatan, kecepatan, kekuatan, kecepatan, dan kelincahan
dan kelincahan untuk mencapai untuk mencapai berat badan ideal
berat
badan ideal
3.6 menerapkan prosedur variasi dan 4.6 mempraktikkan variasi dan
kombinasi berbagai pola gerak kombinasi berbagai pola gerak
dominan (bertumpu, bergantung, dominan
keseimbangan, (bertumpu, bergantung,
keseimbangan, berpindah/ lokomotor,
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
berpindah/lokomotor, tolakan, tolakan, putaran, ayunan, melayang,
putaran, ayunan, melayang, dan dan mendarat) dalam aktivitas senam
mendarat) dalam aktivitas senam lantai
lantai
3.7 menerapkan prosedur variasi gerak 4.7 mempraktikkan variasi gerak dasar
dasar langkah dan ayunan lengan langkah dan ayunan lengan
mengikuti irama (ketukan) mengikuti irama (ketukan)
tanpa/dengan musik dalam tanpa/dengan musik dalam aktivitas
aktivitas gerak berirama
gerak berirama
3.8 memahami prosedur gerak 4.8 mempraktikkan gerak dasar satu
dasar satu gaya renang gaya renang
3.9 memahami jenis cidera dan cara 4.9 memaparkan jenis cidera dan cara
penanggulangannya secara penanggulangannya secara
sederhana saat melakukan sederhana saat melakukan aktivitas
aktivitas fisik dan dalam kehidupan fisik dan dalam kehidupan sehari-hari
sehari-
hari
3.10 menganalisis perilaku terpuji 4.10 memaparkan perilaku terpuji
dalam pergaulan sehari-hari dalam pergaulan sehari-hari
(antarteman sebaya, orang yang (antarteman sebaya, orang yang
lebih tua, dan lebih tua, dan
orang yang lebih muda) orang yang lebih muda)

KELAS: V

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima, menjalankan, dan menghargai


ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga serta cinta tanah air”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung ( indirect teaching),
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik
mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu


siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual
dan konseptual dengan cara dan konseptual dalam bahasa
mengamati, menanya dan mencoba yang jelas, sistematis, logis dan
berdasarkan rasa ingin tentang kritis, dalam karya yang estetis,
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan dalam gerakan yang
kegiatannya, dan benda-benda yang mencerminkan anak sehat, dan
dijumpainya di rumah, di sekolah, dalam tindakan yang
dan tempat bermain mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 menerapkan kombinasi gerak 4.1 mempraktikkan kombinasi gerak
lokomotor, non-lokomotor, dan lokomotor, non-lokomotor, dan
manipulatif sesuai dengan manipulatif sesuai dengan
konsep tubuh, ruang, usaha, dan konsep tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam berbagai keterhubungan dalam berbagai
permainan bola besar sederhana permainan bola besar sederhana
dan/atau tradisional dan/atau tradisional
3.2 menerapkan prosedur kombinasi 4.2 mempraktikkan kombinasi gerak
gerak dasar lokomotor, non- dasar lokomotor, non-lokomotor,
lokomotor, dan manipulatif sesuai dan manipulatif sesuai dengan
dengan konsep tubuh, ruang, konsep tubuh, ruang, usaha, dan
usaha, dan keterhubungan dalam keterhubungan dalam berbagai
berbagai permainan bola kecil sederhana
permainan bola kecil sederhana dan/atau tradisional
dan/atau tradisional
3.3 menerapkan prosedur kombinasi 4.3 mempraktikkan kombinasi gerak
gerak dasar jalan, lari, lompat, dan dasar jalan, lari, lompat, dan
lempar melalui permainan/olahraga lempar melalui permainan/
yang dimodifikasi dan/atau olahraga olahraga yang dimodifikasi dan/
tradisional atau
olahraga tradisional
3.4 menerapkan prosedur variasi gerak 4.4 mempraktikkan variasi gerak dasar
dasar lokomotor dan non lokomotor dan non lokomotor
lokomotor untuk membentuk gerak untuk membentuk gerak dasar seni
dasar seni beladiri
beladiri
3.5 memahami prosedur aktivitas latihan 4.5 mempraktikkan aktivitas latihan
daya tahan jantung (cardio daya tahan jantung (cardio
respiratory) untuk pengembangan respiratory) untuk
kebugaran jasmani pengembangan
kebugaran jasmani
3.6 menerapkan prosedur kombinasi 4.6 mempraktikkan kombinasi pola
pola gerak dominan (bertumpu, gerak dominan (bertumpu,
bergantung, keseimbangan, bergantung, keseimbangan,
berpindah/lokomotor, tolakan, berpindah/lokomotor, tolakan,
putaran, ayunan, melayang, dan putaran, ayunan, melayang, dan
mendarat) untuk membentuk mendarat) untuk membentuk
keterampilan dasar senam keterampilan dasar senam
menggunakan alat menggunakan alat
3.7 menerapkan prosedur penggunaan 4.7 mempraktikkan pengunaan
kombinasi gerak dasar langkah dan kombinasi gerak dasar langkah dan
ayunan lengan mengikuti irama ayunan lengan mengikuti irama
(ketukan) tanpa/dengan musik dalam (ketukan) tanpa/dengan musik
aktivitas gerak berirama dalam aktivitas gerak berirama
3.8 menerapkan prosedur salah satu 4.8 mempraktikkan salah satu gaya
gaya renang dengan koordinasi yang renang dengan koordinasi yang baik
baik pada jarak tertentu pada jarak tertentu
4.9 memaparkan perlunya
3.9 memahami perlunya
pemeliharaan kebersihan alat
pemeliharaan kebersihan alat
reproduksi
reproduksi
3.10 memahami bahaya merokok, 4.10 memaparkan bahaya merokok,
minuman keras, dan narkotika, zat- meminum minuman keras, dan
zat aditif (NAPZA) dan obat mengonsumsi narkotika, zat-zat
berbahaya lainnya terhadap aditif (NAPZA) dan obat berbahaya
kesehatan tubuh lainnya terhadap kesehatan tubuh
KELAS: VI

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima, menjalankan, dan menghargai


ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga serta cinta tanah air”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung ( indirect teaching),
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik
mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu


siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual
dan konseptual dengan cara dan konseptual dalam bahasa yang
mengamati, menanya dan mencoba jelas, sistematis, logis dan kritis,
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dalam karya yang estetis, dalam
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan gerakan yang mencerminkan anak
kegiatannya, dan benda-benda yang sehat, dan dalam tindakan yang
dijumpainya di rumah, di sekolah, mencerminkan perilaku anak
dan di tempat bermain beriman dan berakhlak
mulia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 menerapkan prosedur variasi dan 4.1 mempraktikkan variasi dan
kombinasi gerak dasar kombinasi gerak dasar lokomotor,
lokomotor, non-lokomotor, dan non- lokomotor, dan manipulatif
manipulatif dengan kontrol yang dengan kontrol yang baik dalam
baik dalam permainan bola besar permainan bola besar sederhana
sederhana dan/atau
dan/atau tradisional tradisional
3.2 menerapkan prosedur variasi dan 4.2 mempraktikkan variasi dan
kombinasi gerak dasar kombinasi gerak dasar lokomotor,
lokomotor, non-lokomotor, dan non- lokomotor, dan manipulatif
manipulatif dengan kontrol yang dengan kontrol yang baik dalam
baik dalam permainan bola kecil permainan bola kecil sederhana
sederhana dan/atau
dan/atau tradisional tradisional
3.3 menerapkan prosedur variasi dan 4.3 mempraktikkan variasi dan kombinasi
kombinasi gerak dasar jalan, lari, gerak dasar jalan, lari, lompat, dan
lompat, dan lempar dengan lempar dengan kontrol yang baik
kontrol melalui permainan dan/ atau olahraga
yang baik melalui permainan dan/ tradisional
atau olahraga tradisional
3.4 menerapkan prosedur variasi dan
4.4 mempraktikkan variasi dan
kombinasi gerak dasar lokomotor,
kombinasi gerak dasar lokomotor,
non lokomotor, dan manipulatif
untuk membentuk gerak dasar seni
non lokomotor, dan manipulatif
beladiri
untuk membentuk gerak dasar seni
beladiri
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.5 menerapkan prosedur latihan
4.5 mempratikkan latihan kebugaran
kebugaran jasmani dan pengukuran
jasmani dan pengukuran tingkat
tingkat kebugaran jasmani pribadi
kebugaran jasmani pribadi
secara sederhana (contoh:
secara sederhana (contoh:
menghitung denyut nadi,
menghitung denyut nadi,
menghitung kemampuan
menghitung kemampuan
melakukan push up, menghitung
melakukan push up, menghitung
kelenturan
kelenturan tungkai)
tungkai)
3.6 menerapkan prosedur rangkaian 4.6 mempraktikkan rangkaian tiga
tiga pola gerak dominan (bertumpu, pola gerak dominan (bertumpu,
bergantung, keseimbangan, bergantung, keseimbangan,
berpindah/lokomotor, tolakan, berpindah/lokomotor, tolakan,
putaran, ayunan, melayang, dan putaran, ayunan, melayang, dan
mendarat) dengan konsisten, tepat mendarat) dengan konsisten, tepat
dan terkontrol dalam aktivitas senam dan terkontrol dalam aktivitas senam
3.7 menerapkan prosedur penggunaan 4.7 mempraktikkan penggunaan variasi
variasi dan kombinasi gerak dasar dan kombinasi gerak dasar
rangkaian langkah dan ayunan rangkaian langkah dan ayunan
lengan mengikuti irama (ketukan) lengan mengikuti irama (ketukan)
tanpa/dengan musik dalam tanpa/dengan musik dalam aktivitas
aktivitas gerak berirama
gerak berirama
3.8 memahami prosedur keterampilan 4.8 mempraktikkan keterampilan salah
salah satu gaya renang dan dasar- satu gaya renang dan dasar-dasar
dasar penyelamatan diri penyelamatan diri
3.9 Memahami perlunya pemeliharaan 4.9 Memaparkan perlunya pemeliharaan
kebersihan alat reproduksi kebersihan alat reproduksi

Standar Inti dan Kompetensi Dasar IPA


KELAS: IV

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, dan tetangganya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan
kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu
siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual


dengan cara mengamati dan dalam bahasa yang jelas,
menanya berdasarkan rasa ingin tahu sistematis
tentang dirinya, makhluk ciptaan dan logis, dalam karya yang estetis,
dalam gerakan yang mencerminkan
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

Tuhan dan kegiatannya, dan benda- anak sehat, dan dalam tindakan yang
benda yang dijumpainya di rumah, di mencerminkan perilaku anak beriman
sekolah dan tempat bermain dan berakhlak mulia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 menganalisis hubungan antara bentuk 4.1 menyajikan laporan hasil pengamatan
dan fungsi bagian tubuh pada hewan tentang bentuk dan fungsi bagian
dan tumbuhan tubuh hewan dan tumbuhan
3.2 Membandingkan siklus hidup 4.2 membuat skema siklus hidup
beberapa jenis makhluk hidup beberapa jenis mahluk hidup
serta yang
mengaitkan dengan upaya ada di lingkungan sekitarnya, dan
pelestariannya slogan upaya pelestariannya
3.3 Mengidentifikasi macam-macam gaya, 4.3 mendemonstrasikan manfaat gaya
antara lain: gaya otot, gaya listrik, dalam kehidupan sehari-hari,
gaya magnet, gaya gravitasi, dan misalnya gaya otot, gaya listrik,
gaya gesekan gaya magnet, gaya gravitasi, dan
gaya
gesekan
3.4 Menghubungkan gaya dengan gerak 4.4 menyajikan hasil percobaan
pada peristiwa di lingkungan sekitar tentang hubungan antara gaya dan
gerak
3.5 Mengidentifikasi berbagai sumber 4.5 menyajikan laporan hasil
energi, perubahan bentuk energi, pengamatan dan penelusuran
dan sumber energi alternatif (angin, informasi tentang berbagai
air, matahari, panas bumi, bahan perubahan bentuk energi
bakar organik, dan nuklir) dalam
kehidupan
sehari-hari
3.6 menerapkan sifat-sifat bunyi dan 4.6 menyajikan laporan hasil
keterkaitannya dengan indra pengamatan dan/atau percobaan
pendengaran tentang sifat-sifat bunyi
3.7 menerapkan sifat-sifat cahaya 4.7 menyajikan laporan hasil
dan keterkaitannya dengan indera pengamatan dan/atau percobaan
penglihatan yang
memanfaatkan sifat-sifat cahaya
3.8 menjelaskan pentingnya upaya 4.8 melakukan kegiatan upaya
keseimbangan dan pelestarian pelestarian sumber daya alam
sumber daya alam di lingkungannya bersama orang-
orang di lingkungannya

KELAS: V

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu
siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami pengetahuan faktual dan 4. menyajikan pengetahuan faktual


konseptual dengan cara mengamati, dan konseptual dalam bahasa
menanya dan mencoba berdasarkan yang jelas, sistematis, logis dan
rasa ingin tentang dirinya, makhluk kritis, dalam karya yang estetis,
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan dalam gerakan yang
benda-benda yang dijumpainya di mencerminkan anak sehat, dan
rumah, di sekolah, dan tempat dalam tindakan yang
bermain mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 menjelaskan alat gerak dan 4.1 membuat model sederhana alat
fungsinya pada hewan dan manusia gerak manusia atau hewan
serta cara memelihara kesehatan alat
gerak
manusia
3.2 menjelaskan organ pernapasan dan 4.2 membuat model sederhana
fungsinya pada hewan dan manusia, organ pernapasan manusia
serta cara memelihara kesehatan
organ
pernapasan manusia
3.3 menjelaskan organ pencernaan dan 4.3 menyajikan karya (misalnya poster,
fungsinya pada hewan danmanusia model, atau bermain peran)
serta cara memelihara kesehatan tentang konsep organ dan fungsi
organ pencernaan manusia pencernaan pada hewan atau
manusia
3.4 menjelaskan organ peredaran darah 4.4 menyajikan karya tentang organ
dan fungsinya pada hewan dan peredaran darah pada hewan dan
manusia serta cara memelihara manusia
kesehatan organ peredaran darah
manusia
3.5 menganalisis hubungan antar 4.5 membuat karya tentang konsep
komponen ekosistem dan jaring- jaring-jaring makanan dalam
jaring suatu
makanan di lingkungan sekitar ekosistem
3.6 menerapkan konsep perpindahan 4.6 melaporkan hasil pengamatan
kalor dalam kehidupan sehari-hari tentang perpindahan kalor
3.7 memahami pengaruh kalor terhadap 4.7 melaporkan hasil percobaan
perubahan suhu dan wujud benda pengaruh kalor pada benda
dalam kehidupan sehari-hari
3.8 memahami siklus air dan dampaknya 4.8 membuat karya tentang skema
pada peristiwa di bumi serta siklus air berdasarkan informasi
kelangsungan mahluk hidup dari berbagai sumber
3.9 mengelompokkan penggolongan 4.9 melakukan pengamatan sifat-sifat
materi dalam kehidupan sehari-hari campuran dan komponen
berdasarkan komponen penyusunnya penyusunnya dalam kehidupan
(zat tunggal dan campuran) sehari-hari
KELAS: VI

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu


siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami pengetahuan faktual dan 4. menyajikan pengetahuan faktual


konseptual dengan cara mengamati, dan konseptual dalam bahasa yang
menanya dan mencoba berdasarkan jelas, sistematis, logis dan kritis,
rasa ingin tahu tentang dirinya, dalam karya yang estetis, dalam
makhluk ciptaan Tuhan dan gerakan yang mencerminkan anak
kegiatannya, dan benda-benda yang sehat, dan dalam tindakan yang
dijumpainya di rumah, di sekolah dan mencerminkan
tempat bermain perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 membandingkan cara perkembang- 4.1 menyajikan karya


biakan tumbuhan dan hewan perkembangbiakan tumbuhan
3.2 menghubungkan ciri pubertas pada 4.2 menyajikan karya tentang ciri-
laki-laki dan perempuan dan ciri pubertas dan cara
hubungannya dengan kesehatan menyikapinya
reproduksi
3.3 menganalisis cara makhluk hidup 4.3 menyajikan karya tentang cara
menyesuaikan diri dengan makhluk hidup menyesuaikan diri
lingkungan dengan lingkungannya sebagai hasil
penelusuran dari berbagai sumber
3.4 mengidentifikasi komponen- 4.4 membuat rangkaian listrik
komponen listrik dan fungsinya sederhana secara seri dan paralel
dalam
rangkaian listrik sederhana
3.5 mengidentifkasi sifat-sifat magnet 4.5 membuat laporan hasil
dalam kehidupan sehari-hari percobaan tentang sifat-sifat
magnet dan penerapannya dalam
kehidupan
sehari-hari
3.6 menjelaskan cara menghasilkan, 4.6 menyajikan karya tentang berbagai
menyalurkan, dan menghemat cara melakukan penghematan
energi energi
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

listrik dan usulan sumber alternatif


energi listrik
3.7 menjelaskan sistem tata surya 4.7 membuat model sistem tata surya
dan karakteristik anggota tata
surya
3.8 menjelaskan peristiwa rotasi dan 4.8 membuat model gerhana bulan
revolusi bumi serta terjadinya dan gerhana matahari
gerhana bulan dan gerhana matahari

Standar Inti dan Kompetensi Dasar IPS


KELAS: IV

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima, menghargai, dan menjalankan


ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya”. Kedua kompetensi
tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu


siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dan dalam bahasa yang jelas, sistematis
menanya berdasarkan rasa ingin dan logis, dalam karya yang estetis,
tahu tentang dirinya, makhluk dalam gerakan yang mencerminkan
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, anak sehat, dan dalam tindakan yang
dan benda-benda yang dijumpainya mencerminkan perilaku anak beriman
di dan berakhlak mulia
rumah, di sekolah, dan tempat
bermain

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 mengidentifikasi karakteristik ruang 4.1 menyajikan hasil identifikasi
dan pemanfaatan sumber daya karakteristik ruang dan
alam untuk kesejahteraan pemanfaatan sumber daya alam
masyarakat dari tingkat untuk kesejahteraan masyarakat
kota/kabupaten sampai dengan dari tingkat kota/kabupaten sampai
tingkat provinsi dengan tingkat provinsi

3.2 mengidentifikasi keragaman sosial, 4.2 menyajikan hasil identifikasi


ekonomi, budaya, etnis, dan mengenai keragaman
agama sosial,
di provinsi setempat sebagai ekonomi, budaya, etnis, dan agama
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
identitas bangsa Indonesia di provinsi setempat sebagai
identitas bangsa Indonesia
3.3 mengidentifikasi kegiatan 4.3 menyajikan hasil identifikasi
ekonomi dalam meningkatkan kegiatan ekonomi dalam
kehidupan masyarakat di bidang meningkatkan kehidupan
pekerjaan, sosial, dan budaya di masyarakat di bidang pekerjaan,
lingkungan sekitar sampai dengan sosial, dan budaya di lingkungan
provinsi sekitar sampai dengan
provinsi
3.4 mengidentifikasi kerajaan Hindu, 4.4 menyajikan hasil identifikasi
Buddha, dan Islam serta kerajaan Hindu, Buddha, dan Islam
pengaruhnya pada kehidupan serta pengaruhnya pada kehidupan
masyarakat masa kini di masyarakat masa kini di lingkungan
lingkungan daerah setempat
daerah setempat

KELAS: V

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima, menghargai, dan menjalankan


ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu


siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual
dan konseptual dengan cara dan konseptual dalam bahasa yang
mengamati, menanya dan mencoba jelas, sistematis, logis, dan kritis,
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dalam karya yang estetis, dalam
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan gerakan yang mencerminkan anak
kegiatannya, dan benda-benda yang sehat, dan dalam tindakan yang
dijumpainya di rumah, di sekolah mencermin-kan perilaku anak
dan di tempat bermain beriman dan berakhlak mulia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 mengidentifikasi karakteristik 4.1 menyajikan hasil identifikasi
geografis Indonesia sebagai negara karakteristik geografis Indonesia
kepulauan/maritim dan agraris sebagai negara kepulauan/maritim
serta pengaruhnya terhadap dan agraris serta pengaruhnya
kehidupan ekonomi, sosial, budaya, terhadap kehidupan ekonomi, sosial,
dan komunikasi serta transportasi budaya, dan komunikasi serta
transportasi
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.2 menganalisis bentuk bentuk 4.2 menyajikan hasil analisis tentang
interaksi manusia dengan interaksi manusia dengan
lingkungan dan pengaruhnya lingkungan dan pengaruhnya
terhadap pembangunan sosial, terhadap pembangunan sosial,
budaya, dan budaya, dan
ekonomi masyarakat Indonesia ekonomi masyarakat Indonesia
3.3 menganalisis peran ekonomi dalam 4.3 menyajikan hasil analisis tentang
upaya menyejahterakan kehidupan peran ekonomi dalam upaya
masyarakat di bidang sosial dan menyejahterakan kehidupan
budaya untuk memperkuat masyarakat di bidang sosial dan
kesatuan dan persatuan bangsa budaya untuk memperkuat
kesatuan
dan persatuan bangsa
3.4 mengidentifikasi faktor-faktor penting 4.4 menyajikan hasil identifikasi
penyebab penjajahan bangsa mengenai faktor-faktor penting
Indonesia dan upaya bangsa penyebab penjajahan bangsa
Indonesia dalam mempertahankan Indonesia dan upaya bangsa
kedaulatannya Indonesia dalam mempertahankan
kedaulatannya

KELAS: VI

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima, menghargai, dan menjalankan


ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching),
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik
mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu


siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. memahami pengetahuan faktual dan 4. menyajikan pengetahuan faktual dan
konseptual dengan cara mengamati, konseptual dalam bahasa yang jelas,
menanya dan mencoba berdasarkan sistematis, logis, dan kritis, dalam
rasa ingin tahu tentang dirinya, karya yang estetis, dalam gerakan
makhluk ciptaan Tuhan dan yang mencerminkan anak sehat, dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dalam tindakan yang mencermin-kan
dijumpainya di rumah, di sekolah perilaku anak beriman dan berakhlak
dan mulia
di tempat bermain

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 mengidentifikasi karakteristik 4.1 menyajikan hasil identifikasi
geografis dan kehidupan sosial karakteristik geografis dan
budaya, ekonomi, serta politik di kehidupan
wilayah ASEAN sosial budaya, ekonomi, serta politik
di wilayah ASEAN
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.2 menganalisis perubahan sosial 4.2 menyajikan hasil analisis
budaya dalam rangka mengenai perubahan sosial
modernisasi bangsa Indonesia budaya dalam rangka modernisasi
bangsa
Indonesia
3.3 menganalisis posisi dan peran 4.3 menyajikan hasil analisis tentang
Indonesia dalam kerja sama di posisi dan peran Indonesia dalam
bidang ekonomi, politik, sosial, kerja sama di bidang ekonomi,
budaya, teknologi, dan politik, sosial, budaya, teknologi,
pendidikan dan
dalam lingkup ASEAN pendidikan dalam lingkup ASEAN
3.4 memahami makna proklamasi 4.4 menyajikan laporan tentang makna
kemerdekaan, upaya proklamasi kemerdekaan, upaya
mempertahankan kemerdekaan, mempertahankan kemerdekaan,
dan dan
upaya mengembangkan kehidupan upaya mengembangkan kehidupan
kebangsaan yang sejahtera kebangsaan yang sejahtera

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Bahasa Jawa


Kelas I Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Mendengarkan
1. Mampu mendengarkan dan 1.1 Mendengarkan dan membedakan berbagai
memahami berbagai wacana lisan bunyi/ suara dan atau bunyi bahasa.
melalui mendengarkan berbagai 1.2 Mendengarkan tembang dolanan
bunyi/suara dan bunyi bahasa,
dan tembang dolanan.
Berbicara
2. Mampu mengungkapkan gagasan 2.1 Memperkenalkan diri menggunakan kalimat
dan perasaan, secara lisan melalui sederhana dengan ragam bahasa tertentu.
Memperkenalkan 2.2 Menyapa dengan kalimat sederhana dan
diri,menyapa,menjawab santun.
sapaansesuai unggah-ungguh. 2.3 Menjawab sapaan sesuai unggah-ungguh.
Membaca
3 Mampu mengeja huruf ,membaca 3.1 Mengeja huruf
suku kata,kata,dan kalimat 3.2 Membaca suku kata dan kata
sederhana dengan nyaring. 3.3 Membaca nyaring kalimat sederhana
dengan lafal yang tepat dan lancar.
Menulis
4 Mampu menulis huruf,suku 4.1 Menulis huruf.
kata,kata dan kalimat 4.2 Menulis suku kata dan kata
sederhanadengan huruf lepas . 4.3 Menulis kalimat sederhana.

Kelas I Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Mendengarkan
1. Mampu mendengarkan dan 1.1 Mendengarkan pesan lisan dalam
memahami berbagai wacana lisan ragam ngoko dan ngoko alus.
sederhana (dongeng)dalam ragam 1.2 Mendengarkan dongeng binatang.
bahasa tertentu.
Berbicara
1. Mampu mengungkapkan 2.1 Menyebutkan nama dan fungsi anggota
gagasan dan perasaan, secara tubuh serta benda di sekitarnya.
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
lisan tentang nama dan fungsi 2.2 Menyampaikan rasa suka atau tidak suka
anggota tubuh serta benda- terhadap sesuatu atau kegiatan dengan
benda di sekitar sesuai dengan menggunakan ragam bahasa tertentu.
unggah-ungguh.
Membaca
3 Mampu membaca dengan lafal 3.1 Membaca nyaring.
dan intonasi yang benar serta 3.2 Menyanyikan tembang dolanan.
memahami isi teks. 3.3 Membaca teks pendek.
Menulis
4 Mampu menulis kalimat 4.1 Menulis kalimat sederhana (2-3 kata)
sederhana dengan huruf lepas dengan huruf sambung.
,sambung dan dikte. 4.2 Menulis kalimat yang didiktekan.

Kelas II Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Mendengarkan
1. Mampu mendengarkan dan 1.1 Mendengarkan pesan lisan.
memahami berbagai wacana lisan 1.2 Mendengarkan percakapan sederhana.
berupa pesan, percakapan 1.3 Mendengarkan cerita tokoh wayang.
sederhana,dan tokoh wayang.
Berbicara
2. Mampu mengungkapkan gagasan 2.1 Mengajukan pertanyaan secara lisan
dan perasaan, secara lisan mengenaikegiatan sehari-hari dengan
mengenai kegiatan sehari-hari menggunakan ragam bahasa tertentu.
sesuai unggah-ungguh. 2.2 Menceritakan kegiatan sehari-hari
dengan menggunakan ragam bahasa
tertentu.

Membaca
3. Mampu membaca dan memahami 3.1 Membaca pemahaman teks pendek
teks pendek 3.2 Membaca indah (misal:geguritan,tembang
dolanan)
Menulis
4. Mampu mengungkapkan gagasan/ 4.1 Menulis kalimat sederhana .
pendapat secara tertulis dalam 4.2 Menulis nama gamelan ,Panakawan,dan
berbagai ragam bahasa Jawa benda-benda di sekitarnya yang didiktekan.
sesuai unggah-ungguh.
Kelas II Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Mendengarkan
1. Mampu mendengarkan dan 1.1 Mendengarkan cerita teman
memahami berbagai wacana lisan 1.2 Mendengarkan tembang dolanan.
tentang ungkapan teman dan
tembang dolanan.
Berbicara
2. Mampu mengungkapkan gagasan 2.1 Menceritakan pengalaman sendiri
dan perasaan, secara lisan tentang dengan ragam bahasa tertentu.
pengalaman dan mendeskripsikan 2.2 Mendeskripsikan benda di sekitarnya
benda di sekitarnya. dengan ragam bahasa tertentu,
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Membaca
3. Mampu membaca nyaring dengan 3.1 Membaca nyaring dan lancar teks sastra
lancar dan memahami teks sastra. sederhana (maksimal 15 kalimat).
3.2 Membaca indah
Menulis
4 Mampu mengungkapkan pikiran/ 4.1 Menulis kegiatan sehari-hari
perasaan secara tertulis dalam 4.2 Menulis kegiatan sehari-hari yang
berbagai ragam bahasa Jawa sesuai didiktekan.
unggah-ungguh.

Kelas III dan IV Semester 1


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Mendengarkan
1.Mampu mendengarkan dan mema- 1.1 Mendengarkan pembacaan teks nonsastra.
hami berbagai wacana lisan melalui 1.2 Mendengarkan pembacaan geguritan
pembacaan teks dan geguritan.
Berbicara
1 Mampu mengemukakan perasaan 2.1 Menceritakan berbagai keperluan
dan gagasan secara lisan tentang berdasarkan gambar.
berbagai keperluan dalam situasi 2.2 Mengungkapkan keinginan dengan
tertentu dengan tata cara yang menggunakan ragam bahasa yang tepat.
santun
Membaca
2 Mampu membaca nyaring, 3.1 Membaca nyaring dengan lafal dan intonasi
membaca teks nonsastra, yang tepat(20-25 kalimat)
dan membaca huruf Jawa 3.2 Membaca pemahaman teks nonsastra.
3.3 Membaca kata berhruf Jawa yang
menggunakan sandhangan
swara(wulu, suku,pepet,taling,taling
tarung)
Menulis
3 Mampu menulis percakapan /dialog 4.1 Menulis percakapan/edialog sederhana
dalam berbagai ragam bahasa 4.2 Menulis kata berhuruf Jawa yang
Jawa sesuai dengan unggah- menggunakan sandhangan
ungguh dan menulis huruf Jawa. swara(wulu, suku,pepet,taling,taling
tarung)

Kelas III dan IV Semester 2


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Mendengarkan
1.Mampu mendengarkan dan 1.1 Mendengarkan cerita tradisi setempat dengan
memahami ragam wacana lisan ragam bahasa tertentu.
tentang cerita trradisi setempat 1.2 Mendengarkan tembang gambuh.
dan tembang macapat.

Berbicara
1.Mampu mengemukakan perasaan 2.1 Menanggapi suatu peristiwa dengan
dan gagasan secara lisan tentang menggunakan ragam bahasa tertentu.
peristiwa tertentu dan cerita tokoh 2.2 Menceritakan tokoh wayang Puntadewa.
wayang dengan bahasa yang
santun
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Membaca
3 Mampu membaca dan memahami 3.1 Membaca teks sastra(misalnya:percakap-
teks sastra dan membaca kalimat an,sandiwara dan sebagainya)
sederhana berhuruf Jawa. 3.2 Membaca kata berhuruf Jawayang
menggunakan sandhangan panyigeg
wanda(layar,cecak,wignyan)
Menulis
4 Mampu menulis karangan dalam 4.1 Menulis urutan cara membuat sesuatu secara
berbagai ragam bahasa Jawa sesuai sederhana.
sesuai unggah-ungguh dan menulis 4.2 Menulis kalimat sederhana berhuruf Jawa
huruf Jawa. menggunakan sandhangan panyigeg wanda
dan wyanjana

Kelas V dan VI Semester 1


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Mendengarkan
1. Mampu mendengarkan dan 1.1 Mendengarkan pesan
memahami ragam wacana lisan 1.2 Mendengarkan cerita tokoh wayang Werkudara
berupa pesan langsung dan cerita
tokoh wayang
Berbicara
2. Mampu mengungkapkan pendapat 2.1 Menyampaikan pesan dan saran .
dan perasaan untuk menanggapi 2.2 Melakukan wawancara .
permasalahan dan melakukan
wawancara sesuai dengan unggah-
ungguh.
Membaca
3. Mampu membaca dan memahami 3.1 Membaca teknik(teks pidato,berita,dialog dan
teks bacaan teknik, intensif,dan sebagainya)
membaca huru Jawa 3.2 Membaca kalimat berhuruf Jawa yang
menggunakan sandhangan panyigeg wanda.
Menulis
4. Mampu menulis karangan dalam 4.1 Menulis surat pribadi
berbagai ragam bahasa Jawa sesuai 4.2 Menulis kalimat berhuruf Jawa menggunakan
unggah-ungguh dan menulis huruf sandhangan panyigeg wanda.
Jawa.

Kelas V dan VI Semester 2


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Mendengarkan
1. Mampu mendengarkan dan 1.1. Mendengarkan cerita rakyat
memahami wacana lisan melalui 1.2. Mendengarkan tembang Mijil
pembacaan teks cerita rakyat
dan
tembang macapat.
Berbicara
2 Mampu mengungkapkan pendapat 2.1 Mendeskripsikan benda di sekitar.
gagasan dan perasaan secara lisan 2.2 Menanggapi persoalan faktual
,mendeskripsikan benda dan menggunakan ragam bahasa yang santun
menanggapi persoalan factual sesuai
dengan unggah-ungguh
Membaca
1. Mampu membaca dan memahami 3.1 Membaca cerita anak
teks cerita anak,membaca indah dan 3.2 Membaca indah (misalnya :geguritan)
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
membaca huruf Jawa 3.3 Membaca kalimat sederhana berhuruf Jawa
yang menggunakan pasangan.
Menulis
2. Mampu menulis laporan sederhana 4.1 Menulis laporan sederhana hasil pelaksanaan
dalam ragam bahasa Jawa tertentu tugas.
dan menulis huruf Jawa. 4.2 Menulis kalimat sederhana berhuruf Jawa
menggunakan pasangan.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SSD


Kelas IV Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Mampu menyebutkan berbagai 1.1 Menjelaskan Pengertian Tembang


macam jenis Seni Suara Daerah 1.2 Menyebutkan macam-macam tembang
(Jawa) dengan melalui pengamatan,
latihan serta kegiatan perpustakaan

2. Memahami berbagai ragam corak 2.1 Menyebutkan 5 macam ragam cengkok


atau cengkok tembang macapat tembang mocopat
2.2 Menjelaskan kerangka tembang macapat
2.3 Memahami titi laras slendro dan pelog
2.4 Menyebutkan macam-macam tembang macapat
yang menggunakan cengkok lendro dan pelog
3. Menyanyikan tembang jawa 3.1 Menyanyikan lagu dolanan yang bersifat
:lagu dolanan, tembang anonin dan kreasi baru.
mocopat, tembang tengahan, 3.2 Menyanyikan tembang mocopat ciptaan
dan tembang gedhe atau sekar pujangga lama dan karangan baru
ageng 3.3 Mengenal tembang tengahan
3.4 Mengenal tembang gedhe

Kelas IV Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Mampu mengenal, menghayati, 1.1 Mengenal dan menghayati sejumlah literatur


menikmati, dan menghargai bentuk buku tembang Jawa, cipataan pengarang
dan isi tembang, karya pujangga lama dan baru
dan pengarang. 1.2 Menikmati dan menghargai keindahan
tembang baik susunan dan pilihan kata,
maupun irama dan lagu
1.3 Menangkap makna/hakekat isi tembang
1.4 Menumbuhkan sikap dan perilaku yang
mengacu kepada pembentukan watak budi
luhur, sebagai akibat kedalaman filsafat yang
terkandung dalam tembang
2. Memahami cara mengarang atau 2.1 Menggubah/menciptakan tembang dolanan
menciptakan lagu (Tembang Jawa) dengan syair-syair baru, untuk lagu dolanan
dengan mengingat tingkatan yang sudah ada
kemampuan anak, agar hasilnya 2.2 Mengarang.mencipta tembang macapat
memadahi dengan berpedoman pada ketentuan yang
sudah berlaku, yang diwarnai dengan tema
yang beraspek : Pembangunan, pendidikan,
keindahan alam, sosial, filsafat, dan keagaman
Kelas V dan VI Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Mampu menyebutkan berbagai 1.1 Menjelaskan Pengertian Tembang


macam jenis Seni Suara Daerah 1.2 Menyebutkan macam-macam tembang
(Jawa) dengan melalui
pengamatan, latihan serta kegiatan
perpustakaan

2. Memahami berbagai ragam corak 2.1 Menyebutkan 6 macam ragam


atau cengkok tembang macapat cengkok tembang mocopat
2.2 Menjelaskan kerangka tembang macapat
2.3 Memahami titi laras slendro dan pelog
2.4 Menyebutkan macam-macam tembang macapat
yang menggunakan cengkok slendro dan pelog
3.Menyanyikan tembang jawa : lagu 3.1 Menyanyikan lagu dolanan yang bersifat anonin
dolanan, Tembang mocopat, dan kreasi baru.
Tembang Tengahan, dan Tembang 3.2 Menyanyikan tembang mocopat ciptaan
Gedhe atau Sekar Ageng pujangga lama dan karangan baru
3.3 Mengenal tembang tengahan
3.4 Mengenal tembang gedhe

Kelas V dan VI Semester 2


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Mampu mengenal, menghayati, 1.1 Mengenal dan menghayati sejumlah literatur


menikmati, dan menghargai bentuk buku tembang Jawa, cipataan pengarang lama
dan isi tembang, karya pujangga dan baru
dan pengarang. 1.2 Menikmati dan menghargai keindahan tembang
baik susunan dan pilihan kata, maupun irama
dan lagu
1.3 Menangkap makna/hakekat isi tembang
1.4 Menumbuhkan sikap dan perilaku yang
mengacu kepada pembentukan watak budi
luhur, sebagai akibat kedalaman filsafat yang
terkandung dalam tembang
2. Memahami cara mengarang atau 2.1 Menggubah/menciptakan tembang dolanan
menciptakan lagu (Tembang Jawa) dengan syair-syair baru, untuk lagu dolanan
dengan mengingat tingkatan yang sudah ada
kemampuan anak, agar hasilnya 2.2 Mengarang.mencipta tembang macapat dengan
memadahi berpedoman pada ketentuan yang sudah
berlaku, yang diwarnai dengan tema yang
beraspek: Pembangunan, pendidikan,
keindahan alam, sosial, filsafat, dan keagaman

H. Muatan Pembelajaran
Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SD/MI dilakukan melalui pembelajaran
dengan pendekatan tematik-terpadu dari Kelas I sampai Kelas VI. Mata
pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dikecualikan untuk tidak
menggunakan pembelajaran tematik-terpadu. Pembelajaran tematik
terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan
berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai
tema seperti yang terdapat dalam tabel berikut ini.
Tabel Daftar Tema Kelas I, II, dan III
KELAS I KELAS II KELAS III
1. Diriku 1. Hidup Rukun 1. Perkembangan Hewan
dan Tumbuhan
1. Kegemaranku 2. Bermain di 2. Perkembangan Teknologi
Lingkunganku
3. Kegiatanku 3. Tugasku Sehari-hari 3. Perubahan di Alam
4. Keluargaku 4. Aku dan Sekolahku 4. Peduli Lingkungan
Sosial
5. Pengalamanku 5. Hidup Bersih dan Sehat 5. Permainan Tradisional
6. Lingkungan 6. Air, Bumi, dan Matahari 6. Indahnya Persahabatan
Bersih, Sehat,
dan Asri
7. Benda, Hewan, 7. Merawat Hewan dan 7. Energi dan Perubahannya
dan Tanaman Tumbuhan
di Sekitarku
8. Peristiwa Alam 8. Keselamatan di Rumah 8. Bumi dan Alam Semesta
dan Perjalanan
Tabel Daftar Tema Kelas IV, V, dan VI
KELAS IV KELAS V KELAS VI
1. Indahnya 1. Benda-benda di 1. Selamatkan Makhluk
Kebersamaan Lingkungan Sekitar Hidup
2. Selalu Berhemat 2. Peristiwa dalam 2. Persatuan dalam
Energi Kehidupan Perbedaan
3. Peduli terhadap 3. Kerukunan dalam 3. Tokoh dan Penemuan
Lingkungan Hidup Bermasyarakat
4. Berbagai 4. Sehat itu Penting 4. Globalisasi
Pekerjaan
5. Pahlawanku 5. Bangga sebagai 5. Wirausaha
Bangsa Indonesia
6. Indahnya 6. Organ Tubuh Manusia 6. Menuju Masyarakat Sehat
Negeriku dan Hewan
7. Cita-citaku 7. Sejarah Peradaban 7. Kepemimpinan
Indonesia
8. Tempat Tinggalku 8. Ekosistem 8. Bumiku
9. Makananku Sehat 9. Lingkungan Sahabat 9. Menjelajah Angkasa Luar
dan Bergizi Kita
BAB IV
PERENCANAAN, PELAKSANAAN, DAN PENILAIAN PEMBELAJARAN

Acuan dalam melaksanakan pembelajaran diawali dari perencanaan,


pelaksanaan, dan penilaian.
A. Perencanaan Pembelajaran
1. Silabus

Dokumen II (Silabus) disusun oleh kelompok guru yang


tergabung dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) sesuai kelas
masing-masing. Dalam workshop KTSP yang dilaksanakan oleh
satuan pendidikan guru-guru kelas menggabung menjadi satu
kelompok KKG bekerja secara kolaboratif menyusun Silabus.
Adapun alur penyusunan Silabus sebagai berikut.

Menganalisis Mengidentifikasi Merancang


SKL, KI, materi kegiatan
dan KD pokok/materi pembelajaran
pembelajaran untuk
mencapai KD

Menentukan Merancang
Menentukan jenis penilaian
alokasi waktu
sumber
belajar
Komponen silabus meliputi, (a) Identitas mata pelajaran, (b)
Identitas sekolah, (c) Kompetensi inti, (d) Kompetensi dasar, (e)
Indikator Pencapaian Kompetensi, (f) Materi Pembelajaran, (g)
Kegiatan Pembelajaran, (h) Penilaian, (i) Alokasi waktu, (j) Sumber
belajar.

2. RPP

Dokumen III (RPP) disusun oleh kelompok guru yang tergabung


dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) sesuai kelas masing-masing.
Dalam workshop KTSP yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan
guru-guru kelas menggabung menjadi satu kelompok KKG bekerja
secara kolaboratif menyusun Silabus. Penyusunan RPP juga bisa
dilakukan mandiri oleh guru kelas. Adapun komponen penyusunan
RPP sebagai berikut. Komponen dalam RPP minimal terdiri dari (a)
Identitas RPP (b) Tujuan Pembelajaran, (c) Langkah-langkah
(kegiatan) Pembelajaran (d) Penilaian, dan (e) Lampiran-
lampiran/komponen lainnya bersifat pelengkap.

B. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan guru yang mengacu
pada standar proses. Dasar pelaksanaan pembelajaran ini berpedoman
pada Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah yang merupakan kriteria mengenai
pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan satuan
pendidikan dasar menengah untuk mencapai kompetensi lulusan.
Dalam pembelajaran guru juga melakukan kegiatan literasi.
Literasi adalah suatu kegiatan atau aktivitas untuk lebih membudidayakan
gerakan membaca serta juga menulis. Kegiatan ini untuk mendukung
perkembangan siswa, menambah khasanah keilmuan, dan penguatan
pendidikan karakter. Penguatan Pendidikan karakter (PPK) yang
dikembangkan meliputi kegiatan pembiasaan relijius, nasionalisme,
kemandirian, gotong-royong dan integritas atau kejujuran.
Selain itu, Perkembangan dunia abad 21 ditandai dengan
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam segala segi
kehidupan, termasuk dalam proses pembelajaran. Dunia kerja menuntut
perubahan kompetensi. Kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah,
dan berkolaborasi menjadi kompetensi penting dalam memasuki
kehidupan abad 21. Sekolah dituntut mampu menyiapkan siswa/peserta
didik memasuki abad 21.
Pembelajaran pada abad 21 hendaknya disesuaikan dengan
kemajuan dan tuntutan zaman. Begitu halnya dengan kurikulum yang
dikembangkan oleh sekolah dituntut untuk merubah pendekatan
pembelajaran yang berpusat pada guru/pendidik (teacher centered
learning) menjadi pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik (student-centered learning). Hal ini sesuai dengan tuntutan dunia
masa depan anak yang harus memiliki kecakapan berpikir dan belajar
(thinking and learning skills).
Kecakapan-kecakapan tersebut diantaranya adalah kecakapan
memecahkan masalah (problem solving), berpikir kritis (critical thinking),
kolaborasi, dan kecakapan berkomunikasi. Semua kecakapan ini bisa
dimiliki oleh peserta didik apabila pendidik mampu mengembangkan
rencana pembelajaran yang berisi kegiatan-kegiatan yang menantang
peserta didik untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah. Kegiatan
yang mendorong peserta didik untuk bekerja sama dan berkomunikasi
harus tampak dalam setiap rencana pembelajaran yang dibuatnya.
Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik memiliki beberapa
karakter yang sering di sebut sebagai 4C, yaitu:
Communication
Pada karakter ini, peserta didik dituntut untuk memahami, mengelola, dan
menciptakan komunikasi yang efektif dalam berbagai bentuk dan isi
secara lisan, tulisan, dan multimedia. Peserta didik diberikan kesempatan
menggunakan kemampuannya untuk mengutarakan ide-idenya, baik itu
pada saat berdiskusi dengan teman-temannya maupun ketika
menyelesaikan masalah dari pendidiknya.
Collaboration
Pada karakter ini, peserta didik menunjukkan kemampuannya dalam
kerjasama berkelompok dan kepemimpinan, beradaptasi dalam berbagai
peran dan tanggungjawab, bekerja secara produktif dengan yang lain,
menempatkan empati pada tempatnya, menghormati perspektif berbeda.
Peserta didik juga menjalankan tanggungjawab pribadi dan fleksibitas
secara pribadi, pada tempat kerja, dan hubungan masyarakat,
menetapkan dan mencapai standar dan tujuan yang tinggi untuk diri
sendiri dan orang lain, memaklumi kerancuan.
Critical Thinking and Problem Solving
Pada karakter ini, peserta didik berusaha untuk memberikan penalaran
yang masuk akal dalam memahami dan membuat pilihan yang rumit,
memahami interkoneksi antara sistem. Peserta didik juga menggunakan
kemampuan yang dimilikinya untuk berusaha menyelesaikan
permasalahan yang dihadapinya dengan mandiri, peserta didik juga
memiliki kemampuan untuk menyusun dan mengungkapkan, menganalisa,
dan menyelesaikan masalah.
Creativity and Innovation
Pada karakter ini, peserta didik memiliki kemampuan untuk
mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-gagasan
baru kepada yang lain, bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif
baru dan berbeda.

C. Penilaian
Penilaian pembelajaran meliputi ketuntasan belajar, kriteria kenaikan
kelas, kriteria kelulusan, dan laporan hasil pencapaian siswa. Adapun
penjelasannya terurai sebagai berikut.
1. Ketuntasan Belajar
Penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang
ditetapkan. Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap
kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap kriteria yang ditetapkan,
misalnya ketuntasan belajar minimal (KKM), yang ditetapkan oleh satuan
pendidikan masing-masing dengan mempertimbangkan karakteristik
kompetensi dasar yang akan dicapai, daya dukung (sarana dan guru),
dan karakteristik peserta didik.
KKM diperlukan agar guru mengetahui kompetensi yang sudah
dan belum dikuasai secara tuntas. Guru mengetahui sedini mungkin
kesulitan peserta didik, sehingga pencapaian kompetensi yang kurang
optimal dapat segera diperbaiki. Bila kesulitan dapat terdeteksi sedini
mungkin, peserta didik tidak sempat merasa frustasi, kehilangan
motivasi, dan sebaliknya peserta didik merasa mendapat perhatian yang
optimal dan bantuan yang berharga dalam proses pembelajarannya.
Ketuntasan belajar ditentukan seperti pada tabel berikut:
Tabel Ketuntasan belajar

Nilai Kompetensi
Predikat
Pengetahuan Keterampilan Sikap
A 86 – 100 86 – 100 Sangat Baik
B 70 – 85 70 – 85 Baik
C 56 – 69 56 – 69 Cukup
D ≤ 55 ≤ 55 Perlu Pendampingan

Kriteria ketuntasan belajar minimal untuk kompetensi pada


kategori KI-3 dan KI-4 adalah B (70). Untuk KD pada KI-1 dan KI-2,
ketuntasan seorang peserta didik dilakukan dengan memperhatikan
aspek sikap pada KI-1 dan KI-2 untuk mata pelajaran Pendidikan Agama
dan Budi Pekerti serta guru PPKn.
Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan
belum tuntas belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila
menunjukkan indikator nilai < 70 dari hasil tes formatif.. Bagi peserta
didik yang belum tuntas untuk kompetensi tertentu harus mengikuti
pembelajaran remedial, sedangkan bagi yang sudah tuntas boleh
mempelajari kompetensi berikutnya.
Berdasarkan pertimbangan tersebut SD Negeri 2 Pandan
menetapkan ketuntasan belajar 0% - 100%. Kriteria ideal ketuntasan
untuk masing-masing indikator 75 %. Sekolah menentukan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) sebagai target pencapaian kompetensi
(TPK). Ketuntasan belajar didasarkan beberapa pertimbangan
karakteristik kompetensi dasar yang akan dicapai (aspek kompleksitas),
sumber daya pendukung (sarana dan guru), dan intake peserta didik.
KKM diperlukan agar guru mengetahui kompetensi yang sudah
dan belum dikuasai secara tuntas. Guru mengetahui sedini mungkin
kesulitan peserta didik, sehingga pencapaian kompetensi yang kurang
optimal dapat segera diperbaiki. Bila kesulitan dapat terdeteksi sedini
mungkin, peserta didik tidak sempat merasa frustasi, kehilangan
motivasi, dan sebaliknya peserta didik merasa mendapat perhatian
yang optimal dan bantuan yang berharga dalam proses
pembelajarannya. Namun ketuntasan belajar minimal tidak perlu
dicantumkan dalam buku rapor, hanya menjadi catatan guru
Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusahakan
peningkatan kriteria ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria
ketuntasan ideal. Apabila peserta didik belum mencapai nilai ketuntasan
belajar diadakan program perbaikan (remidi) sampai mencapai batas
ketuntasan. Bagi siswa yang telah mencapai lebih dari batas ketuntasan
belajar mengikuti program pengayaan (enrichment).Berikut ini tabel
nilai Kriteria Ketuntasan Minimal yang menjadi target pencapaian
kompetensi (TPK) tahun pelajaran 2021/2022 SD Negeri 2 Pandan
adalah :
Tabel Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal SD Negeri 2 Pandan

Kelas Semester 1 Kelas Semester 2 Rerata


N
Komponen
o I II III IV V VI I II III IV V VI

1 Sikap B B B B B B B B B B B B B

2 Pengetahuan 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 ( B)
3 Ketrampilan 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 (B)

B. Kegiatan Ko dan Ekstrakurikuler

1 Pramuka B B B B B B B B B B B - B
2 Seni - - B B B B - - B B B - B
3 Olahraga - - B B B B - - B B B - B

2. Kriteria Kenaikan Kelas


Kenaikan kelas peserta didik ditetapkan melalui rapat dewan guru
dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang telah disepakati oleh
seluruh warga satuan pendidikan, seperti minimal kehadiran, ketaatan
pada tata tertib, dan peraturan lainnya yang berlaku disatuan pendidikan
tersebut. Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas apabila hasil belajar
dari paling sedikit 3 (tiga) mata pelajaran pada kompetensi pengetahuan
keterampilan belum tuntas dan/atau sikap belum baik.
3. Kriteria Kelulusan
Kelulusan dan kriteria kelulusan peserta didik dari Satuan
Pendidikan ditetapkan melalui rapat dewan guru. Peserta didik dinyatakan
lulus dari Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah
setelah memenuhi syarat berikut.
(1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
(2) Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal Baik; dan
(3) Lulus Ujian Sekolah seluruh muatan/mata pelajaran.
4. Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Siswa
Sesuai dengan Permendikbud nomor 53 tahun 2019 tentang penilaian
hasil belajar oleh pendidik, Penilain hasil pencapaian kompetensi siswa
pada kurikulum 2013 adalah sebagai berikut :
(1) Karakteristik Penilaian Siswa
Dengan diberlakukannya kurikulum 2013 yang menekankan pada
pembelajaran berbasis aktivitas, maka penilaiannya lebih
menekankan pada penilaian proses baik pada aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Dengan demikian diperlukan suatu
pedoman penilaian yang memberikan fokus perhatian pada hal-hal
sebagai berikut.
(a)Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi
dasar pada KI-3 dan KI-4.
(b) Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa
yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses
pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang
terhadap kelompoknya.
(c) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang
berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih,
kemudian hasilnya dianalisis untuk mengetahui kesulitan peserta
didik.
(d) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut.
Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya,
program remedi bagi peserta didik yang pencapaian
kompetensinya di bawah ketuntasan, dan program pengayaan
bagi peserta didik yang telah memenuhi ketuntasan.
(e)Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar
peserta didik yang ditempuh dalam proses pembelajaran.
Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas
observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada
proses misalnya teknik wawancara, maupun produk berupa hasil
melakukan observasi lapangan
Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap
kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap kriteria yang ditetapkan,
misalnya ketuntasan minimal, yang ditetapkan oleh satuan
pendidikan masing-masing.
Penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi
yang ditetapkan. Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan
terhadap kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap kriteria yang
ditetapkan, misalnya ketuntasan belajar minimal (KKM), yang
ditetapkan oleh satuan pendidikan masing-masing dengan
mempertimbangkan karakteristik kompetensi dasar yang akan
dicapai, daya dukung (sarana dan guru), dan karakteristik peserta
didik.
KKM diperlukan agar guru mengetahui kompetensi yang sudah
dan belum dikuasai secara tuntas. Guru mengetahui sedini mungkin
kesulitan peserta didik, sehingga pencapaian kompetensi yang
kurang optimal dapat segera diperbaiki. Bila kesulitan dapat
terdeteksi sedini mungkin, peserta didik tidak sempat merasa
frustasi, kehilangan motivasi, dan sebaliknya peserta didik merasa
mendapat perhatian yang optimal dan bantuan yang berharga dalam
proses pembelajarannya.
(2) Jenis Penilaian Siswa
Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik
mencakup penilaian Autentik, penilaian diri, penilaian berbasis
portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, dan
ulangan akhir semester yang diuraikan sebagai berikut.
(a)Penilaian Autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara
komprehensif untuk menilai aspek sikap, pengetahuan,
keterampilan mulai dari masukan (input), proses, sampai
keluaran
(output) pembelajaran. Penilaian Autentik bersifat alami, apa
adanya, tidak dalam suasana tertekan.
(b) Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh
peserta didik secara reflektif untuk membandingkan posisi
relatifnya dengan kriteria yang telah ditetapkan.
(c) Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang
dilaksanakan untuk menilai keseluruhan entitas proses belajar
peserta didik termasuk penugasan perseorangan dan/atau
kelompok di dalam dan/atau di luar kelas dalam kurun waktu
tertentu.
(d) Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam
proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan perbaikan
hasil belajar peserta didik.
(e) Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara
periodik untuk menilai kompetensi peserta didik setelah
menyelesaikan satu sub-tema. Ulangan harian terintegrasi dengan
proses pembelajaran lebih untuk mengukur aspek pengetahuan,
dalam bentuk tes tulis, tes lisan, dan penugasan.
(f) Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan
oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran.
(g) Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan
oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik di akhir semester.
(h) Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK
merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh satuan
pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi.
Cakupan UTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang
merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi
tersebut.
(i) Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UMTK
merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh
pemerintahuntuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi.
Cakupan UMTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang
merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi
tersebut.
(3) Waktu Penilaian
No Jenis Penilaian Waktu Pelaksanaan
1 Ulangan Harian Setiap akhir pembelajaran suatu KD
atau beberapa bagian KD
2 Ujian Tengah Semester Pada minggu 7 suatu semester
3 Ujian Akhir Semester Pada akhir suatu semester
4 Ujian Sekolah Pada akhir tahun belajar Satuan
Pendidikan
5 Penilaian Proses Dilaksanakan selama proses
pembelajaran sepanjang tahun ajaran
6 Penilaian Diri Dilaksanakan pada akhir setiap
semester

Penilaian dilakukan secara holistik meliputi aspek sikap,


pengetahuan dan keterampilan untuk setiap jenjang pendidikan,
baik selama pembelajaran berlangsung (penilaian proses) maupun
setelah pembelajaran usai dilaksanakan (penilaian hasil belajar).
Pada jenjang pendidikan dasar, proporsi pembinaan karakter lebih
diutamakan dari pada proporsi pembinaan akademik

(4) Pelaporan Pencapaian Kompetensi Peserta Didik


Skor dan Nilai
Kurikulum 2013 menggunakan skala skor penilaian 4,00 – 1,00
dalam menyekor pekerjaan peserta didik untuk setiap kegiatan
penilaian (ulangan harian, ujian tengah semester, ujian akhir
semester, tugas-tugas, ujian sekolah). Penilaian kompetensi hasil
belajar mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dilakukan dapat secara terpisah tetapi dapat
juga melalui suatu kegiatan atau peristiwa penilaian dengan
instrumen penilaian yang sama.
Untuk masing-masing ranah (sikap, pengetahuan, dan
keterampilan) digunakan penyekoran dan pemberian predikat yang
berbeda sebagaimana tercantum dalam tabel berikut.
Tabel konversi skor dan predikat hasil belajar untuk setiap ranah
SIKAP PENGETAHUAN KETRAMPILAN
Modus Predikat Skor Rerata Huruf Capaian Huruf
Optimum
4,00 SB A A
86 – 100 86 – 100
(sangat baik)
B (Baik) 70 – 85 B 70 – 85 B

3.00. C (Cukup) 56 – 69 C 56 – 69 C
D (Perlu ≤ 55 D ≤ 55 D
Pendampingan

Nilai akhir yang diperoleh untuk ranah sikap diambil dari nilai modus
(nilai yang terbanyak muncul). Nilai akhir untuk ranah pengetahuan
diambil dari nilai rerata. Nilai akhir untuk ranah keterampilan diambil
dari nilai optimal (nilai tertinggi yang dicapai).
(5) Bentuk Laporan
Laporan hasil pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik dalam
bentuk sebagai berikut.
(a)Pelaporan oleh Pendidik
Laporan hasil penilaian oleh pendidik dapat berbentuk laporan
hasil ulangan harian, PTS, PAS.
(b) Pelaporan oleh Satuan Pendidikan
Rapor yang disampaikan oleh pendidik kepada kepala sekolah
dan pihak lain yang terkait (misal: wali kelas, guru Bimbingan
dan Konseling, dan orang tua/wali). Pelaporan oleh Satuan
Pendidikan meliputi:
i. hasil pencapaian kompetensi dan/atau tingkat kompetensi
kepada orangtua/wali peserta didik dalam bentuk buku
rapor;
ii. pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada
dinas pendidikan kabupaten/kota dan instansi lain yang
terkait; dan
iii. hasil ujian Tingkat Kompetensi kepada orangtua/wali peserta
didik dan dinas pendidikan.
Penilaian Rapor
Hasil belajar yang dicantumkan dalam Rapor berupa:
1). untuk ranah sikap menggunakan predikat Perlu
Pendampingan(PB) Cukup (C), Baik (B), dan Sangat
Baik (SB);
2) untuk ranah pengetahuan menggunakan skor rerata 0-100
dengan predikat D – A.
3) untuk ranah keterampilan menggunakan skor optimum 1-100
dengan predikat D – A.
(2) Format Rapor
Format rapor untuk SD Negeri 2 Pandan disajikan sesuai dengan
format rapor Permendikbud Nomor 53 tahun 2015 tentang
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan
pada pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah dan Petunjuk
Penilaian
(6) Jenis Penilaian Kurikulum 2013
(a)Sikap
Penilaian aspek sikap diperoleh dengan menggunakan
instrumen: (1) observasi; (2) Penilaian diri sendiri; (3)
Penilaian antar teman; dan (4) Jurnal catatan guru. Tetapi
dalam pengolahan nilai yang akan diisikan pada buku
rapor, penilaian diri sendiri dan penilaian antarteman hanya
digunakan sebagai bahan konfirmasi. Sedangkan jurnal
catatan guru digunakan untuk mengisi saran-saran pada
buku rapor
(b) Pengetahuan
1) Jenis Penilaian kompetensi pengetahuan
Penilaian aspek kompetensi pengetahuan adalah sebagai
berikut :
a) Tes tertulis.
Bentuk soal tes tertulis, yaitu:
(1) pilihan ganda
(2) isian atau melengkapi
(3) uraian
b) Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab &
Percakapan.
c) Penugasan
2) Meskipun nilai aspek pengetahuan diolah secara
kuantitatif, tetapi yang diisikan di buku rapor adalah
deskripsi kualitatif. Deskripsi tersebut berupa kalimat
positif tentang apa yang menonjol terkait kemampuan
siswa dalam tiap muatan pelajaran, dan usaha-usaha apa
yang perlu untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan
3) Penghitungan nilai pengetahuan dilakukan dengan cara :
menggunakan skala nilai 0 sd 100, selanjutnya dikonversi
pada skala 1-4.
(c) Ketrampilan
1) Penilaian K4 diperoleh melalui penilaian kinerja yang
terdiri atas:
a) Nilai Kinerja atau praktik
b) Nilai Proyek
c) NIlai produk
d) Nilai Portofolio
2) Untuk mengisi nilai pada buku rapor untuk aspek
keterampilan (KI-4), dirangkum dari ketiga sumber nilai
yaitu: praktik, proyek, portofolio

(7) Penilaian Rapor Pengetahuan dan Ketrampilan


a. menggunakan penilaian kuantitatif 0 – 100
No Rentang Keterangan Predikat
. Nilai
1 Nilai A = lebih dari 85 dan kurang dari atau A
86 – 100
sama 100
2 Nilai B = lebih dari 70 dan kurang dari atau B
70 – 85
sama dengan 85
3 Nilai C- = lebih dari 55 dan kurang dari atau C
56 – 69
sama dengan 70
4 ≤ 55 Nilai D = kurang dari atau sama dengan 55. D

2) Ketuntasan Belajar untuk pengetahuan ditetapkan dengan


skor rerata 70 untuk keterampilan ditetapkan dengan
capaian optimum 70
3) Ketuntasan sikap, dalam bentuk deskripsi
4) Ketuntasan pengetahuan dan keterampilan ditetapkan
dalam Nilai,Predikat, dan diskripsi
BAB V
PERATURAN AKADEMIK

Pedoman utama dalam pengelolaan pelaksanaan rencana kerja


sekolah bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran adalah peraturan
akademik. Peraturan akademik adalah seperangkat aturan yang harus
dipatuhi dan dilaksanakan oleh semua komponen sekolah yang terkait
dalam pelaksanaan rencana kerja sekolah bidang kurikulum dan kegiatan
pembelajaran yang disusun untuk satu tahun pelajaran. Guna
mempercepat pemenuhan standar pengelolaan pendidikan, SD Negeri 2
Pandan Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri menyusun Peraturan
Akademik Tahun pelajaran 2021/2022.

A. Ketentuan Kehadiran Minimal


Ketentuan kehadiran minimal siswa SD Negeri 2 Pandan terinci sebagai
berikut.
1. Tingkat kehadiran siswa dalam mengikuti pelajaran dan
melaksanakan tugas dari guru minimal adalah 85% dari total jumlah
tatap muka dan total jumlah tugas dari guru.
2. Setiap siswa harus hadir dan mengikuti dengan aktif pada seluruh
kegiatan pembelajaran di kelas atau di luar kelas baik teori maupun
praktik.
3. Ketidakhadiran karena sakit, harus ada keterangan dari orang tua
secara tertulis atau surat keterangan dokter.
4. Ketidakhadiran siswa karena sebab lain harus ada surat keterangan
dari orang tua atau wali murid/ wali siswa.

B. Ketentuan Remidial dan Pengayaan


Ketentuan remidial dan pengayaan bagi siswa SD Negeri 2 Pandan
terinci setelah dinyatakan tuntas atau tidak tuntas berdasarkan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) sebagai berikut.
1. Remidial
Remedial merupakan program pembelajaran yang
diperuntukkan bagi peserta didik yang belum mencapai KKM dalam
satu KD tertentu. Pembelajaran remedial diberikan segera setelah
peserta didik diketahui belum mencapai KKM. Pembelajaran remedial
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan/hak peserta didik. Dalam
pembelajaran remedial, pendidik membantu peserta didik untuk
memahami kesulitan belajar yang dihadapi secara mandiri,
mengatasi kesu•litan dengan memperbaiki sendiri cara belajar dan
sikap belajarnya yang dapat mendorong tercapainya hasil belajar
yang optimal. Dalam hal ini, penilaian merupakan assessment as
learning.
Metode yang digunakan pendidik dalam pembelajaran
remedial juga dapat bervariasi sesuai dengan sifat, jenis, dan latar
belakang kesulitan belajar yang dialami peserta didik. Tujuan
pembelajaran juga dirumuskan sesuai dengan kesulitan yang dialami
peserta didik. Pada pelaksanaan pembelajaran reme•dial, media
pembelajaran juga harus betul •betul disiapkan pendidik agar dapat
mempermudah peserta didik dalam memahami KD yang dirasa sulit
itu. Dalam hal ini, penilaian tersebut merupakan assessment for
learning. Pelaksanaan pembelajaran remedial disesuaikan dengan
jenis dan tingkat ke•sulitan yang dapat dilakukan dengan cara: (1)
pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada
bebe•rapa anak yang mengalami kesulitan yang berbeda-•beda,
sehingga memer•lukan bimbingan secara individual. Bimbingan yang
diberikan disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang dialami oleh
peserta didik; (2) pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini
dilakukan apabila dalam pembelajaran klasikal ada beberapa peserta
didik yang mengalami kesu•litan sama; (3) pemberian pembelajaran
ulang dengan metode dan media yang berbeda. Pembelajaran ulang
dilakukan apabila semua peserta didik mengalami kesulitan.
Pembelajaran ulang dilakukan dengan cara penyederhanaan ma•teri,
variasi cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan; (4)
pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman
sekelas yang telah mencapai KKM, baik secara individu maupun
kelompok. Pembelajaran remedial diakhiri dengan penilaian untuk
melihat pencapaian peserta didik pada KD yang diremedial.
Pembelajaran remedial pada dasarnya difokuskan pada KD yang
belum tuntas dan dapat diberikan berulang•ulang sampai mencapai
KKM dengan waktu hingga batas akhir semester. Apabila hingga
akhir semester pembelajaran remedial belum bisa membantu peserta
didik mencapai KKM, pembelajaran remedial bagi peserta didik
tersebut dapat dihentikan. Pendidik tidak dianjurkan memaksakan
untuk memberi nilai tuntas (sesuai KKM) kepada peserta didik yang
belum mencapai KKM.
2. Pengayaan
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan
kepada peserta didik yang telah melampaui KKM. Fokus pengayaan
adalah pendalaman dan perluasan dari kompetensi yang dipelajari.
Pengayaan biasanya diberikan segera setelah peserta didik diketahui
telah mencapai KKM berdasarkan hasil PH. Pembelajaran pengayaan
biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulang•kali sebagaimana
pembelajaran remedial. Pembelajaran pengayaan umumnya tidak
diakhiri dengan penilaian. Bentuk pelaksanaan pembelajaran
pengayaan dapat dilakukan melalui: (1) Belajar kelompok, yaitu
sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu diberikan
tugas untuk memecahkan permasalahan, membaca di perpustakaan
terkait dengan KD yang dipelajari pada jam pelajaran sekolah atau di
luar jam pelajaran sekolah. Pemecahan masalah yang diberikan
kepada peserta didik berupa pemecahan masalah nyata. Selain itu,
secara kelompok peserta didik dapat diminta untuk menyelesaikan
sebuah proyek atau penelitian ilmiah.
1) Belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar mengenai
sesu•atu yang diminati, menjadi tutor bagi teman yang
membutuhkan. Kegiatan pemecahan masalah nyata, tugas proyek,
ataupun penelitian ilmiah juga dapat dilakukan oleh peserta didik
secara mandiri jika kegiatan tersebut diminati secara individu.

C. Ketentuan Pemanfaatan Fasilitas Sekolah


Ketentuan pemanfaatan fasilitas sekolah bagi siswa SD Negeri 3
Randusari terinci sebagai berikut.
1. Siswa berkewajiban memelihara semua alat dan bahan praktikum.
2. Siswa memelihara media pembelajaran akademik.
3. Siswa memelihara media pelajaran Kesenian, Penjasorkes dan
Keterampilan.
4. Siswa ikut memelihara dan menjaga fasilitas ibadah/ mushola.
5. Setiap peserta didik berkewajiban untuk memiliki buku pelajaran
setiap mata pelajaran yang sesuai dengan Standar Isi Kurikulum.
6. Setiap peserta didik berkewajiban untuk memelihara dan ikut
merawat taman sekolah

D. Ketentuan Layanan Konsultasi Guru


Untuk membantu pencapaian kompetensi, setiap peserta didik dapat
melakukan konsultasi akademik kepada guru kelas dan guru mata
pelajaran. Layanan konsultasi dengan guru, antara lain:
1. Setiap siswa berhak mendapat layanan konsultasi dengan wali/guru
kelas dan guru mapel.
2. Layanan konsultasi dengan wali/guru kelas dilakukan pada waktu
yang ditentukan secara bersama antara siswa dan wali/guru kelas
dan guru mapel.
3. Layanan konsultasi dengan wali/guru kelas dan guru mapel terkait
dengan berbagai masalah siswa di kelas siswa yang bersangkutan
E. Ketentuan Mutasi Siswa
Prosedur pindah Sekolah inipun bisa jadi antar satu daerah dengan
daerah lainnya memiliki perbedaan. Namun secara umum prosedur
yang berlaku adalah sebagai berikut:
1. Orang tua/wali murid mengajukan Surat Permohonan Pindah
Sekolah yang hendak ditinggalkan. Beberapa daerah mensyaratkan
surat permohonan ini disertai dengan materai.
2. Sekolah menerbitkan Surat Keterangan Pindah Sekolah berdasarkan
Surat Permohonan Pindah Sekolah/Madrasah tersebut. Dalam surat
ini disertakan juga alasan perpindahan, nama dan alamat Sekolah
tujuan.
3. Jika mutasi terjadi antar kabupaten/kota, dibutuhkan Surat
Rekomendasi Pindah Sekolah dari kantor Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten/Kota asal.
4. Orang tua/wali murid menerima Surat Keterangan Pindah Sekolah
dan Surat Permohonan Rekomendasi Pindah Sekolah yang
ditujukan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten/Kota. Kemudian orang tua/wali murid membawanya ke
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten/Kota untuk
mendapatkan Surat Rekomendasi Pindah Sekolah.
5. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten/Kota asal
menerbitkan Surat Rekomendasi Pindah Sekolah.
6. Orang tua/wali murid membawa Surat Keterangan Pindah Sekolah
(dari Sekolah asal) dan Surat Rekomendasi Pindah Sekolah (dari
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab/Kota) ke Sekolah tujuan.
Sedangkan prosedur untuk pindah masuk di Sekolah tujuan adalah
sebagai berikut:
1. Orang tua/wali murid menyerahkan surat keterangan pindah
sekolah yang disertai dengan surat rekomendasi pindah sekolah
(dari dinas pendidikan dan kebudayaan kab/kota), foto copy surat
permohonan pindah sekolah (dari orang tua / wali murid), dan
raport siswa.
2. Sekolah tujuan menerbitkan surat keterangan telah menerima siswa
pindahan.
3. Orang tua/wali murid menyerahkan surat keterangan telah
menerima siswa pindahan ke sekolah asal.

F. Ketentuan Pemberian Penghargaan dan Sanksi


Ketentuan pemberian penghargaan bagi siswa berprestasi di SD Negeri 2
Pandan antara lain:
1. Setiap siswa yang berprestasi di bidang akademik maupun non
akademik berhak mendapat penghargaan.
2. Penghargaan siswa berprestasi berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Ketentuan pemberian sanksi berguna untuk mengatur perilaku siswa di
sekolah sehingga kegiatan belajar dan mengajar dapat berlangsung
dengan nyaman. Berikut ini tingkatan sanksi berdasar pelanggaran yang
dilakukan:
1. Pelanggaran I:
a. Datang terlambat masuk sekolah.
b. Keluar kelas tanpa izin.
c. Piket kelas tidak melaksanakan tugas.
d. Berpakaian seragam tidak lengkap.
e. Makan di kelas pada waktu pelajaran.
f. Membeli makanan pada waktu pelajaran.
g. Membuang sampah tidak pada tepatnya.
h. Berhias berlebihan.
i. Memakai perhiasan yang berlebihan bagi wanita.
j. Tidak memperhatikan panggilan.
k. Rambut gondrong bagi laki-laki.
l. Berada di luar pada waktu pelajaran.
Sanksi bagi pelanggaran I:
a. Melakukan pelanggaran 1 kali tidak diperkenankan mengikuti
pelajaran sampai pergantian jam.
b. Melakukan pelanggaran 3 kali harus membuat surat
pernyataan yang diketahui wali kelas.
c. Melakukan pelanggaran 4 kali dipanggil dan membuat surat
pernyataan yang harus diketahui wali kelas dan Kepala
Sekolah.
d. Melakukan pelanggaran 5 kali orang tua datang ke sekolah.
e. Melakukan pelanggaran 7 kali diserahkan ke orang tua 1
hari dapat masuk bersama orang tua.
f. Melakukan pelanggaran 9 kali atau lebih dikembalikan ke orang
tua dan dipersilakan meninggalkan sekolah atau pindah sekolah.
2. Pelanggaran II:
a. Membuat izin palsu.
b. Membolos atau keluar meninggalkan sekolah tanpa izin.
c. Membawa buku atau gambar porno.
d. Tidak mengikuti upacara.
e. Mengganggu atau mengacau kelas lain.
f. Bersikap tidak sopan/menentang guru mengajar.
g. Mencoreti pintu, meja, kursi.
Sanksi bagi pelanggaran II:
a. Melakukan pelanggaran 1 kali dipanggil.
b. Melakukan pelanggaran 2 kali dipanggil dan membuat surat
pernyataan diketahui orang tua, wali kelas dan Kepala
Sekolah.
c. Melakukan pelanggaran 3 kali orang tua dipanggil ke sekolah.
d. 5 kali dikembalikan ke orang tua 1 hari dapat masuk bersama
orang tua.
e. 7 kali dikembalikan ke orang tua dipersilakan mengajukan
permohonan keluar.
3. Pelanggaran III:
a. Memalsu tanda tangan Wali Kelas / Kepala Sekolah.
b. Merusak sarana, prasarana sekolah.
c. Mencuri.
d. Membawa atau menyebarkan selebaran yang meresahkan.
e. Berurusan dengan yang berwajib karena melakukan kejahatan.
f. Merusak atau membakar rapor.
g. Terlibat dalam penggunaan narkoba.
h. Membawa senjata tajam tanpa sepengetahuan sekolah.
Sanksi bagi pelanggaran III:
a. Apabila orang tua tidak memenuhi undangan sekolah,
maka siswa yang bersangkutan tidak diperkenankan
mengikuti pelajaran sampai orang tua/wali murid datang ke
sekolah.
b. Jika sampai dengan 30 hari sejak dikirimkannya surat
undangan orang tua siswa tidak kunjung datang, maka siswa
tersebut dianggap telah mengundurkan diri dari sekolah.
BAB VI
KALENDER PENDIDIKAN

Pada Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik


Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan bahwa Kalender pendidikan merupakan pengaturan waktu
untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang
mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif, dan hari libur.

A. Pengaturan Waktu Belajar Efektif


1. Permulaan Tahun Ajaran
Permulaan tahun ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan
pembelajaran pada awal tahun ajaran pada setiap satuan
pendidikan.
a. Pengaturan Waktu Belajar Efektif
1) Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan
pembelajaran untuk setiap tahun ajaran pada setiap satuan
pendidikan,
2) Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran
setiap minggu yang meliputi jumlah jam pembelajaran untuk
seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah
jumlah jam untuk kegiatan lain yang dianggap penting oleh
satuan pendidikan, yang pengaturannya disesuaikan dengan
keadaan dan kondisi daerah.
b. Pengaturan Waktu Libur
Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada
ketentuan yang berlaku tentang hari libur, baik nasional maupun
daerah. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda
antarsemester, libur akhir tahun ajaran, hari libur keagamaan,
hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur
khusus.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur, dan kegiatan
lainnya tertera pada Tabel berikut ini.

Tabel Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan

ALOKASI
NO KEGIATAN KETERANGAN
WAKTU
1. Minggu efektif belajar Minimal 36 Digunakan untuk kegiatan
reguler setiap tahun minggu pembelajaran efektif pada setiap
(Kelas I-V) satuan pendidikan
2. Minggu efektif semester Minimal 18
ganjil tahun terakhir minggu
setiap satuan pendidikan
(Kelas VI)
3. Minggu efektif semester Minimal 14
genap tahun terakhir minggu
setiap satuan pendidikan
(Kelas VI)
4. Jeda tengah semester Maksimal 2 Satu minggu setiap semester
minggu
5. Jeda antarsemester Maksimal 2 Antara semester I dan II
minggu
6. Libur akhir tahun ajaran Maksimal 3 Digunakan untuk penyiapan
minggu kegiatan dan administrasi akhir
dan awal tahun ajaran
7. Hari libur keagamaan Maksimal 4 Daerah khusus yang memerlukan
minggu libur keagamaan lebih panjang
dapat mengaturnya sendiri tanpa
mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif
8. Hari libur umum/ Maksimal 2 Disesuaikan dengan Peraturan
nasional minggu Pemerintah
9. Hari libur khusus Maksimal 1 Untuk satuan pendidikan sesuai
minggu dengan ciri kekhususan masing-
masing
10. Kegiatan khusus satuan Maksimal 3 Digunakan untuk kegiatan yang
pendidikan minggu diprogramkan secara khusus oleh
satuan pendidikan tanpa
mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif
B. Alokasi Waktu
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran
untuk setiap tahun pelajaran. Sekolah/madrasah dapat mengalokasikan
lamanya minggu efektif belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhan.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pelajaran setiap
minggu, meliputi jumlah jam pelajaran untuk seluruh mata pelajaran
termasuk muatan lokal ditambah jumlah jam untuk kegiatan
pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan
kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud.
Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antarsemester,
libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk
hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
Hari libur sekolah/madrasah ditetapkan berdasarkan Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional dan/atau Keputusan Menteri Agama dalam hal
yang terkait dengan hari raya keagamaan. Kepala Daerah Tingkat
Kabupaten/Kota dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat
menetapkan hari libur khusus.
Sekolah atau sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur
keagamaan lebih panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri
tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran
efektif. Bagi sekolah/madrasah yang memerlukan kegiatan khusus dapat
mengalokasikan waktu secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu
efektif dan waktu pembelajaran efektif.
Hari libur umum/nasional atau penetapan libur serentak untuk
jenjang dan jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
Pusat/Provinsi/Kabupaten/ Kota. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu
dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap
satuan pendidikan.
C. Penetapan Kalender Pendidikan SD Negeri 2 Pandan
1. Pendaftaran penerimaan peserta didik baru di SD Negeri 2 Pandan
dilaksanakan mulai tanggal 21-30 Juni 2021.
2. Permulaan tahun pelajaran adalah 12 Juli 2021.
3. a. Hari-hari pertama masuk satuan pendidikan merupakan
serangkaian kegiatan satuan pendidikan pada permulaan tahun
pelajaran baru dimulai dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah
(MPLS), diisi dengan kegiatan antara lain : Peserta didik kelas I (satu)
sampai dengan kelas VI (enam) diisi dengan kegiatan yang konstruktif
dan edukatif sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan peserta
didik antara lain: penetapan pengurus kelas, pengenalan warga kelas,
menciptakan kegiatan yang dinamis di kelas dengan dipandu guru
kelas, pembentukan kelompok belajar, pembenahan 7 K (Kebersihan,
Keamanan, Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, Kesehatan dan
Kerindangan), kegiatan keagamaan, patriotisme dan gerakan literasi
sekolah dimulai pukul 07.00 WIB. Selain itu ada kegiatan ekstra
kurikuler Kepramukaan dengan model blok berupa Orientasi
Pendidikan Kepramukaan pada awal tahun pelajaran.
b. Hari-hari pertama masuk satuan pendidikan tidak diperkenankan
melakukan kegiatan yang mengarah pada kekerasan fisik dan
mental yang dapat mambahayakan keselamatan peserta didik baik
di dalam maupun di luar satuan pendidikan.
c. Hari-hari pertama masuk satuan pendidikan berlangsung selama 3
(tiga) hari mulai hari Senin tanggal 12 Juli 2021 dan berakhir hari
tanggal 18 Juni 2022.
4. Kegiatan awal masuk sekolah ini semua dilaksanakan secara Daring
(dalam jaringan). Pembelajaran yang dilaksanakan di masa Covid-19
adalah Pembelajaran Jarak jauh (PJJ).
5. Dalam penyelenggaraan pendidikan, satuan pendidikan menggunakan
sistem semester.
6. Jam belajar efektif adalah jam belajar yang betul-betul digunakan
dalam proses pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum. Jumlah
jam belajar efektif setiap minggu untuk kelas I–III (dengan model
pembelajaran tematik terpadu) adalah 32,34,36 jam pelajaran,
sedangkan untuk kelas IV–VI adalah 38 jam pelajaran. Berdasarkan
ketentuan tersebut, alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur
dan kegiatan lainnya dalam Kalender Pendidikan SEKOLAH DASAR
NEGERI 2 PANDAN Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri Tahun
Pelajaran 2021/2022 adalah sebagai berikut :
a. Hari belajar efektif adalah hari belajar yang betul-betul digunakan
untuk kegiatan pembelajaran, sesuai dengan ketentuan kurikulum
dan protokoler penanggulangan covid-19.
b. Kegiatan awal masuk sekolah ini semua dilaksanakan secara
Daring (dalam jaringan). Pembelajaran yang dilaksanakan di masa
Covid-19 adalah Pembelajaran Jarak jauh (PJJ).
c. Jumlah hari pembelajaran efektif dalam 1 (satu) tahun pelajaran
sekurang-kurangnya 204 (dua ratus empat) hari belajar dan
sebanyak-banyaknya 228 (dua ratus dua puluh delapan) hari
belajar yang digunakan untuk kegiatanpembelajaran, sesuai
dengan kurikulum yang berlaku.
d. Waktu pembelajaran efektif adalah jam pembelajaran setiap
minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata
pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk
kegiatan pengembangan diri.
e. Beban belajar kegiatan tatap muka keseluruhan untuk setiap
satuan pendidikan adalah sebagai berikut : Jumlah waktu
pembelajaran per minggu untuk kelas I (satu) sampai dengan
kelas III (tiga) masing-masing minimum sebanyak 26-28 jam
pembelajaran, dengan alokasi waktu 35 menit per jam
pembelajaran tatap muka.
f. Jumlah waktu pembelajaran per tahun untuk kelas I (satu) sampai
dengan kelas III (tiga) masing-masing minimum sebanyak 884-
1064 jam pembelajaran (30940-37240 menit). Sedangkan minggu
efektif per tahun pelajaran sebanyak 32-36 dan jumlah jam per
tahun (@ 60 menit) = 516-621 jam.
g. Jumlah waktu pembelajaran per minggu untuk kelas IV (empat)
sampai dengan kelas VI (enam) masing-masing minimum
sebanyak 38 jam pembelajaran, dengan alokasi waktu 35 menit
per jam pembelajaran tatap muka.
h. Jumlah waktu pembelajaran per tahun untuk kelas IV (empat)
sampai dengan kelas VI (enam) masing-masing minimum
sebanyak 1088-1216 jam pembelajaran (38080-42560 menit).
Sedangkan jumlah minggu efektif per tahun pelajaran sebanyak
38 dan jam per tahun (@ 60 menit) = 635-709 jam
7. a. Jeda Tengah Semester adalah penggalan paruh waktu yang
ada pada semester gasal dan semester genap; Pada Jeda
Tengah Semester Gasal dan Semester Genap satuan pendidikan
melakukan kegiatan klasmeeting olahraga dan seni
,outbond/karyawisata, lomba kreativitas atau praktik
pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan bakat,
kepribadian, prestasi dan kreativitas peserta didik dalam rangka
mengembangkan pendidikan anak seutuhnya;
b. Satuan pendidikan melaksanakan kegiatan Jeda Tengah
Semester setelah ulangan tengah semester, direncanakan
selama 4 hari, yaitu :
1) Jeda Tengah Semester Gasal dimulai pada tanggal 13
September 2021 dan berakhir pada hari Kamis tanggal 16
September 2021. Jeda Semester Gasal dimulai pada tanggal 13
Desember 2021 dan berakhir pada tanggal 16 Desember 2021.
2) Jeda Tengah Semester Genap dimulai pada tanggal 9 Maret
2022 dan berakhir pada tanggal 12 Maret 2022. Jeda Semester
Genap dimulai pada tanggal 13 Juni 2022 dan berakhir pada
tanggal 16 Juni 2022.
8. a. Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah menggunakan berbagai teknik penilaian sesuai
dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai.
b. Jenis-jenis Ulangan adalah sebagai berikut :
1) Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara
periodik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau
lebih.
2) Ulangan Tengah Semester adalah kegiatan yang dilakukan
oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik setelah melaksanakan 8-9 minggu kegiatan
pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator
yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
3) Ulangan Akhir Semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik di akhir semester gasal. Cakupan ulangan meliputi
indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester
tersebut.
4) Ulangan Kenaikan Kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik diakhir semester genap untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik di akhir semester genap pada
satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket. Cakupan
ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan
KD pada semester tersebut.
c. Nilai pada buku laporan pendidikan semester gasal/ semester
genap dan akhlak serta kepribadian menjadi bahan
pertimbangan untuk menentukan kenaikan kelas.
d. Penilaian pada akhir satuan pendidikan dilaksanakan Ujian
Sekolah dan Ujian Nasional.
e. Penilaian untuk semester gasal, genap dan akhir satuan
pendidikan dilaksanakan melalui laporan penilaian peserta didik
dan portofolio.
9. Ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester
dan ulangan kenaikan kelas merupakan tugas dan tanggung jawab
pendidik yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
a. Ulangan Tengah Semester Gasal : 6 September s.d 11 September
2021.
b. Ulangan Tengah Semester Genap: 1 s.d. 8 Maret 2022
10. Ulangan Akhir Semester dan persiapan penyerahan Buku Laporan
Hasil Belajar dilaksanakan pada:
a. Ulangan Akhir Semester
b. Semester Gasal : tanggal 29 November 2021 - 11 Desember 2021.
c. Semester Genap : tanggal 30 Mei – 11 Juni 2022.
d. Semester Genap untuk kelas 6, dilaksanakan sebelum Ujian
Sekolah.
e. Persiapan penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar :
1) Semester Gasal : tanggal 13 - 16 Desember 2021
2) Semester Genap : tanggal 13 - 16 Juni 2022
11. Waktu pelaksanaan Ujian Sekolah/ dan Nasional tertulis ditentukan
sebagai berikut :
a. Ujian Sekolah dilaksanakan tanggal 18 - 28 April 2022;
b. Ujian Sekolah praktik dilaksanakan satu minggu sebelum Ujian
Sekolah/Madrasah tertulis.
c. Jadwal pelaksanaan Ujian Sekolah tahun pelajaran 2021/2022
ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten
12. Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar Peserta Didik dilaksanakan
pada
a. Semester Gasal hari Sabtu tanggal 18 Desember 2021
b. Semester Genap hari Sabtu tanggal 17 Juni 2022
13. Hari libur satuan pendidikan adalah hari yang ditetapkan untuk tidak
diadakan proses pembelajaran di satuan pendidikan. Hari libur
sebagaimana dimaksud terdiri atas hari libur semester, hari libur bulan
Ramadhan, hari libur khusus dan hari libur umum
a. Akhir semester gasal mulai tanggal 20 - 31 Desember 2021.
b. Akhir semester genap yang merupakan libur akhir tahun
c. Kepala satuan pendidikan dapat menetapkan hari-hari dalam bulan
Ramadhan sebagai hari pembelajaran atau hari libur dengan
persetujuan Komite Sekolah dan dilaporkan kepada Kepala Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Tengah/Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota atau Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Jawa Tengah/ Kabupaten/Kota setempat
d. Satuan pendidikan yang melakukan libur bulan Ramadhan, supaya
mengisi hari libur tersebut dengan berbagai kegiatan yang
diarahkan pada peningkatan akhlak mulia, pemahaman,
pendalaman dan amaliah agama, termasuk berbagai kegiatan
ekstrakurikuler lainnya yang bernuansa moral
e. Libur Umum :
1. Tanggal 20 Juli 2021 : Idul Adha 1442 H.
2. Tanggal 17 Agustus 2021 : Hari Kemerdekaan RI.
3. Tanggal 10 Agustus 2021 : Tahun Baru Hijriyah 1443 H
4. Tanggal 19 Oktober 2021 : Maulid Nabi Muhammad
5. Tanggal 25 Desember 2021 : Hari Natal
6. Tanggal 1 Januari 2022 : Libur Tahun Baru Masehi 2022
7. Tanggal 1 Februari 2022 : Libur Imlek 2573
8. Tanggal 28 Februari 2022 : Libur Isro‟ Mi‟roj
9. Tanggal 3 Maret 2022 : Libur Raya Nyepi
10. Tanggal 15 April 2022 : Libur Wafat Isa
11. Tanggal 1 Mei 2022 : Libur Hari Buruh
12. Tanggal 13 Mei 2022 : Libur Kenaikan Isa
13. Tanggal 29 April -4 Mei 2022 : Libur Idul Fitri 1443 H
14. Tanggal 4 Mei 2022 : Libur Cuti Idul Fitri 1443 H
15. Tanggal 16 Mei 2022 : Libur Hari Raya Waisyak
16. Tanggal 1 Juni 2022 : Libur Lahir Pancasila
14. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh
masing-masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu
sebagaimana tersebut pada dokumen standar isi dengan
memerhatikan ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.
15. Analisis belajar efektif disajikan pada kalender pendidikan berikut ini:
Tabel Analisis Belajar Efektif Kalender Pendidikan SD Negeri 2 Pandan Tahun
Pelajaran 2021/2022

SEMESTER 1

JUMLAH HARI KEGIATAN JUMLAH HARI LIBUR


JML
N JML HARI
BULAN
O LIBUR
Peny Rama
Hari Akhir Umu
Hari Kegi Upac erah dhan/
HPMS Efekt Sem Minggu m
HSE atan ara an Hari
if ester
BLP Raya
1 JULI 11 3 - - - 14 7 4 - 1 17 31
2 AGUSTUS 20 - - 1 - 21 - 5 1 - 10 31
3 SEPTEMBER 17 - 5 - - 22 - 4 - - 8 30
4 OKTOBER 18 - - 2 - 20 - 5 1 - 11 31
5 NOPEMBER 19 - 2 1 - 22 - 4 - - 8 30
6 DESEMBER 4 - 8 - 1 13 9 4 1 1 18 31
JUMLAH 89 3 15 4 1 112 16 26 3 2 72 184

SEMESTER 2

1 JANUARI 21 - - - - 21 - 5 1 - 10 31
2 FEBRUARI 18 - - - - 18 - 4 2 - 10 29
3 MARET 17 - 5 - - 22 - 4 1 - 9 31
4 APRIL 9 - 9 - - 18 - 4 1 2 12 30
5 MEI 14 - 2 1 - 17 - 4 4 2 14 31
6 JUNI 4 - 7 1 1 13 9 4 - - 17 30
7 JULI - - - - - - - - - - - -
JUMLAH 83 0 23 2 1 132 9 25 9 4 72 181
JUMLAH DALAM 1
TAHUN PELAJARAN 172 3 38 6 2 263 23 49 22 6 144 365
2021/2022
Kalender Pendidikan SD Negeri 2
Pandan
Kalender Pendidikan Semester I Tahun 2021/2022

LAMPIRAN
6 HARI SEKOLAH
X
KALENDER PENDIDIKAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
UNTUK SD/SDLB SEMESTER GENAP

BULAN JULI 2021 AGUSTUS 2021 SEPTEMBER 2021

17 25 26
HARI

MINGGU 4 11 18 25 1 8 15 22 29 5 12 19 26
SENIN 5 12 19 26 2 9 16 23 30 6 13 20 27
SELASA 6 13 20 27 3 10 17 24 31 7 14 21 28
RABU 7 14 21 28 4 11 18 25 1 8 15 22 29
KAMIS 1 8 15 22 29 5 12 19 26 2 9 16 23 30
JUM'AT 2 9 16 23 30 6 13 20 27 3 10 17 24

SABTU 3 10 17 24 31 7 14 21 28 4 11 18 25

BULAN OKTOBER 2021 NOVEMBER 2021 DESEMBER 2021

25 26 16
HARI

MINGGU 3 10 17 24 31 7 14 21 28 5 12 19 26

SENIN 4 11 18 25 1 8 15 22 29 6 13 20 27
SELASA 5 12 19 26 2 9 16 23 30 7 14 21 28
10
RABU 6 13 20 27 3 17 24 1 8 15 22 29
28
KAMIS 7 14 21 4 11 18 25 2 9 16 23 30
1
JUM'AT 8 15 22 29 5 12 19 26 3 10 17 24 31
SABTU 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25
Kalender Pendidikan Semester I Tahun 2021/2022

6 HARI SEKOLAH
KALENDER PENDIDIKAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
UNTUK SD/SDLB SEMESTER GENAP

BULAN JANUARI 2022 FEBRUARI 2022 MARET 2022

25 22 26
HARI

MINGGU 2 9 16 23 30 6 13 20 27 6 13 20 27
SENIN 3 10 17 24 31 7 14 21 28 7 14 21 28
SELASA 4 11 18 25 1 8 15 22 1 8 15 22 29
RABU 5 12 19 26 2 9 16 23 2 9 16 23 30
KAMIS 6 13 20 27 3 10 17 24 3 10 17 24 31
JUM'AT 7 14 21 28 4 11 18 25 4 11 18 25
SABTU 1 8 15 22 29 5 12 19 26 5 12 19 26

BULAN APRIL 2022 MEI 2022 JUNI 2022

23 21 16
HARI

MINGGU 3 10 17 24 1 8 15 22 29 5 12 19 26

SENIN 4 11 18 25 2 9 16 23 30 6 13 20 27

SELASA 5 12 19 26 3 10 17 24 31 7 14 21 28
RABU 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29

KAMIS 7 14 21 28 5 12 19 26 2 9 16 23 30

JUM'AT 1 8 15 22 29 6 13 20 27 3 10 17 24
SABTU 2 9 16 23 30 7 14 21 28 4 11 18 25
ALOKASI WAKTU PADA KALENDER PENDIDIKAN
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

1. Minggu Efektif 34 – 38 minggu Digunakan untuk kegiatan pembelajaran


belajar efektif pada setiap satuan pendidikan.

2. Jeda tengah Maksimum 2 Satu minggu setiap semester


semester minggu

3. Jeda antar Maksimum 2 Antara semester 1 dan 2


semester minggu
Digunakan untuk menyiapkan administrasi
akhir dan awal tahun pelajaran

4. Libur Akhir tahun Maksimal 3


pelajaran minggu

5. Hari libur 2 – 4 Minggu Daerah khusus yang memerlukan libur


keagamaan keagamaan lebih lama dapat mengaturnya
sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu pembelajaran
efektif.

6. Hari libur maksimum Disesuaikan dengan peraturan pemerintah


umum/Nasional

7. Hari libur khusus Maksimim 1 Untuk satuan pendidikan sesuai ciri


minggu kekhususan masing-masing.

8. Kegiatan Khusus Maksimum 3 Digunakan untuk kegiatan yang


sekolah minggu diprogramkan secara khusus oleh sekolah /
madarasah tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif.
BAB VII
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun
2013 SD Negeri 2 Pandan telah selesai dan menjadi acuan untuk
menyelenggarakan kegiatan pembelajaran kelas I sampai dengan kelas VI
Tahun Pelajaran 2020/ 2021 di tenggah pademi Covid-19 ini, maupun saat
pandemi sudah berakhir.
Kurikulum 2013 SD Negeri 2 Pandan yang telah disusun diharapkan
dapat memenuhi standar sehingga seluruh kegiatan yang direncanakan
dapat terlaksana dengan lancar baik secara daring maupun luring, baik
secara tatap muka maupun jarak jauh sesuai instruksi Dinas Pendidikan
dan Pemerintah Daerah.
Dukungan, himbauan dan motivasi dari semua pihak khususnya
para guru, karyawan, peserta didik, orang tua / wali, komite sekolah
sangat diharapkan agar proses pembelajaran dapat berjalan secara
maksimal, sehingga meningkatkan kualitas pembelajaran peserta didik
secara jasmani maupun rohani dalam upaya meningkatkan kualitas
pendidikan seutuhnya dan khususnya pendidikan di SEKOLAH DASAR
NEGERI 2 PANDAN.

B. Saran
Penerapan KTSP dalam aktivitas KBM, memerlukan latihan,
bimbingan, dan pengembangan kurikulum sekolah.. Impelementasinya
juga membutuhkan penciptaan iklim pendidikan yang memungkinkan
tumbuhnya semangat intelektual dan ilmiah bagi setiap guru. Diharapkan
guru dapat melakukan inovasi-inovasi kreaitif dalam bentuk penelitian
tindakan terhadap berbagai teknik atau model pengelolaan pembelajaran
yang mampu menghasilkan lulusan yang kompeten. Untuk menjamin
mutu KTSP, perlu adanya strategi operasional penjaminan mutu KTSP. Di
masa mendatang perlu diadakan audit mutu ke sekolah-sekolah pasca
diterapkannya KTSP.
Dalam menentukan arah pendidikannya, sekolah perlu melakukan
kajian-kajian dan penyempurnaan sesuai dengan antisipasi berbagai
perkembangan dan perubahan. Diharapkan sekolah dan komite sekolah
atau forum orang tua murid mampu mengembangkan KTSP berdasarkan
kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan yang disusun
sendiri berdasarkan kebutuhan sekolah dan murid.
Perlunya pemahaman guru dalam mempelajari pengembangan
KTSP agar pembelajaran yang diperoleh siswa sesuai dengan situasi dan
kondisi dan sesuai yang diharapkan. Perlunya mewujudkan tujuan proses
pendidikan dan pembelajaran yang menyeluruh dalam segi aspek afektif,
psikomotorik, dan kognitif siswa agar proses pembelajaran dapat
mencapai tujuan yang diharapkan dan diprogramkan.
DAFTAR PUSTAKA

Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional, (2003).Jakarta: Depdiknas, Dirjen Dikdasmen
Peraturan Pemerintah No.32 tahun 2013 tentang Standar Nasional
Pendidikan pengganti PP No.19 tahun 2005
Permendikbud No.20 tahun 2016 pengganti Permendikbud No. 54 tahun
2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Permendikbud No.57 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SD/MI
Permendikbud No.61 tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP)
Permendikbud No.62 tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada
Pendidikan Dasar dan Menengah
Permendikbud No.63 tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai
Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan
Menengah
Permendikbud No.103 tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah
Permendikbud No.104 tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh
Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Permendikbud No.105 tahun 2014 tentang Pendampingan Pelaksanaan
Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah
Permendikbud No.111 tahun 2014 tentang Bimbingan Dan Konseling pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Permendikbud No.160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun
2006 dan Kurikulum 2013
Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 423.5/5/2010 tentang Kurikulum
Mata Pelajaran Muatan Lokal (Bahasa Jawa) untuk Jenjang
Pendidikan SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs Negeri dan Swasta
Provinsi Jawa Tengah;
Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020
Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat
Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19);
Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kemendikbud Nomor 15 Tahun 2020
Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah (BDR) dalam masa
Darurat Corona Disease (Covid – 19)
Peraturan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
Nomor: 420/066797 tentang Pedoman Penyusunan Kalender
Pendidikan Tahun Pelajaran 2021/2022.
LAMPIRAN - LAMPIRAN
PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SD NEGERI 2 PANDAN SLOGOHIMO
Alamat: Dusun Kembar RT.02/RW.01 Desa Pandan Slogohimo, Kode Pos 57694
email: sdn2pandan@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA SD NEGERI 2 PANDAN


Nomor : 423.5/ 29 / 2021
PENETAPAN TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SD NEGERI 2 PANDAN

Menimbang : Bahwa dalam rangka memperlancar pelaksanaan


Kegiatan Belajar Mengajar di SD Negeri 2 Pandan mulai
tahun pelajaran 2021/2022, perlu ditetapkan Tim
Pengembang Kurikulum SD Negeri 2 Pandan.
Mengingat :
1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah No.32 tahun 2013 tentang
Standar Nasional Pendidikan pengganti PP No.19 tahun
2005
3. Permendikbud No.20 tahun 2016 pengganti
Permendikbud No. 54 tahun 2013 tentang Standar
Kompetensi Lulusan
4. Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi.
5. Permendikbud No.57 tahun 2014 tentang Kurikulum
2013 SD/MI
6. Permendikbud No.61 tahun 2014 tentang Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
7. Permendikbud No.62 tahun 2014 tentang Kegiatan
Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Menengah
8. Permendikbud No.63 tahun 2014 tentang Pendidikan
Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib
pada Pendidikan Dasar dan Menengah
9. Permendikbud No.103 tahun 2014 tentang
Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah
10. Permendikbud No.105 tahun 2014 tentang
Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada
Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah
11. Permendikbud No.111 tahun 2014 tentang Bimbingan
Dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah
12. Permendikbud No.160 tahun 2014 tentang
Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 Dan Kurikulum
2013
13. Permendikbud No.53 tahun 2015 tentang Penilaian
Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
14. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona
Virus Disease (Covid-19);
15. Surat lntruksi Gubernur Jawa Tengah selaku Ketua
Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 di
Provinsi Jawa Tengah Nomor: 2 tahun 2020 tentang
Pedoman bagi rnasyarakat dalam rangka persiapan
menuju Pemulihan Bencana COVID-19 di Provinsi Jawa
Tengah;
16. Surat Edaran Bupati Wonogiri Nomor 443/1347 tanggal
15 Maret 2020 tentang Peningkatan Kewaspadaan
Terhadap Resiko Penularan lnveksi Corana Virus
Disease (COVID-19) di Wonogiri;
17. Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 420/2800 tanggal 21 Juni 2021 tentang
Pedoman Penyusunan Kalender Pendidikan Tahun
Pelajaran 2021/2022.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Menetapkan susunan Tim Pengembang Kurikulum SD
Negeri 2 Pandan tahun pelajaran 2021/2022.
Kedua : Pembagian tugas dalam proses pengembangan
kurikulum SD Negeri 2 Pandan.
Ketiga : Segala biaya yang timbul akibat pelaksanaan keputusan
ini dibebankan pada anggaran yang sesuai.
Keempat : Apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan
dibetulkan sebagaimana mestinya.
Kelima : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di : Pandan
Pada Tanggal : 8 Juli 2021
Kepala SD Negeri 2 Pandan

DWI LESTARININGSIH, S.Pd.,M.Pd


Pembina Tk.I
NIP. 19661218 198803 2 006
Tembusan :
1. Korwilcam Bidang Pendidikan Slogohimo
2. Guru dan Ketua Komite untuk digunakan sebagaimana mestinya
3. Arsip
Lampiran I:
Keputusan Kepala SD Negeri 2 Pandan
Nomor : 423.5/ 29
Tanggal : 8 Juli Tahun 2021

SUSUNAN TIM PENGEMBANG KURIKULUM


SEKOLAH DASAR NEGERI 2 PANDAN

NAMA JABATAN

A. Pelindung Korwilbiddikcam Slogohimo


Sutarman, S,Pd., M.Pd.
B. Penasihat Pengawas SD Kec. Slogohimo
Drs. Tarto, M.Pd.
Jamilah,S.Pd, M.Pd.
C. Ketua Merangkap Anggota
Dwi Lestariningsih, S.Pd.,M.Pd Kepala SD Negeri 2 Pandan

D. Sekretaris Merangkap Anggota


Guru Kelas
Kadharwati, S.Pd.SD
E. Anggota
1. Suratin, S.Pd.I Guru PAI
2. Sumarsih, S.Pd.SD Guru Kelas
3. Niken Arista Paramita Putri Guru Kelas
4. Rizqi Anjar Setyani Guru Kelas
5. Agus Gumelar Guru Kelas
6. Rudianto, S.Pd Guru PJOK
7. Sarto, M.Pd Ketua Komite Sekolah
8. Ratna Kusuma Hastuti Anggota Komite

Ditetapkan di : Pandan
Pada Tanggal : 8 Juli 2021
Kepala SD Negeri 2 Pandan

DWI LESTARININGSIH, S.Pd.,M.Pd


Pembina Tk.I
NIP. 19661218 198803 2 006
Lampiran II:
Keputusan Kepala SD Negeri 2 Pandan
Nomor : 423.5/ 29
Tanggal : 8 Juli Tahun 2021

URAIAN TUGAS TIM PENGEMBANG KURIKULUM


SEKOLAH DASAR NEGERI 2 PANDAN

Ketua :
1. Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan yang berkaitan
dengan proses pengembangan Kurikulum SD Negeri 2 Pandan dari
perencanaan sampai dengan pengadaan.
2. Mendelegasikan tugas dan tanggung jawab kepada staf dan guru /
karyawan demi kelancaran kegiatan.

Koordinator Pengembang Kurikulum :


1. Mempelajari pedoman yang berlaku yang ada kaitannya dengan
proses pengembangan Kurikulum SD Negeri 2 Pandan.
2. Mengikuti Workshop atau kegiatan sejenis untuk menambah
wawasan dan pengertian dalam pengembangan Kurikulum SD
Negeri 2 Pandan.
3. Menjabarkan secara teknis tentang pengembangan Kurikulum SD
Negeri 2 Pandan dan mendelegasikan / mengatur secara teknis
penyusunan pengembangan Kurikulum SD Negeri 2 Pandan.
4. Mengatur jadwal pengembangan.
5. Bertanggung jawab tehadap proses pengembangan sampai
diperoleh dokumen pengembangan Kurikulum SD Negeri 2 Pandan.

Anggota Team Pengembang Kurikulum :


1. Memberi masukan dan data yang dibutuhkan dalam penyusunan
pengembangan Kurikulum SD Negeri 2 Pandan .
2. Membantu koordinator bilamana diperlukan demi kelancaran proses
penyusunan pengembangan Kurikulum SD Negeri 2 Pandan.

Koordinator Pengembang Silabus dan RPP :


1. Mempelajari pedoman yang berlaku yang ada kaitannya dengan
proses pengambangan Silabus dan RPP.
2. Mengikuti Workshop atau kegiatan sejenis untuk menambah
wawasan dan pengertian dalam pengembangan Silabus dan RPP.
3. Menjabarkan secara teknis tentang pengembangan Silabus dan RPP
dan mendelegasikan / mengatur secara teknis penyusunan
pegembangan Silabus dan RPP.
4. Mengatur jadwal pengembangan.
5. Bertanggung jawab terhadap prosese pengembangan sampai
diperoleh dokumen pengembangan Silabus dan RPP.

Anggota Tim Pengembang Silabus dan RPP :


1. Memberi masukan dan data yang dibutuhkan dalam penyusunan
pengembangan Silabus dan RPP.
2. Membantu koordinator bilamana diperlukan demi kelancaran proses
penyusunan pengembangan Silabus dan RPP.
3. Mempelajari dan menyusun pengembangan Silabus dan RPP sesuai
dengan mata pelajaran yang diampunya.
4. Bertanggung jawab terhadap dokumen hasil pengembangan
Silabus dan RPP.

Ditetapkan di : Pandan
Pada Tanggal : 8 Juli 2021
Kepala SD Negeri 2 Pandan

DWI LESTARININGSIH, S.Pd.,M.Pd


Pembina Tk.I
NIP. 19661218 198803 2 006
PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SD NEGERI 2 PANDAN SLOGOHIMO
Alamat: Dusun Kembar RT.02/RW.01 Desa Pandan Slogohimo, Kode Pos 57694
email: sdn2pandan@gmail.com

BERITA ACARA
PENGEMBANGAN KURIKULUM SD NEGERI 2 PANDAN
2021/2022
Pada hari ini Kamis tanggal delapan bulan Juli Tahun dua ribu dua puluh
satu mengadakan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Sekolah Dasar (KTSP) Dokumen I.
Pengembangan kurikulum ini kami buat bersama Tim Pengembang KTSP
SD Negeri 2 Pandan, yang terdiri dari unsur Guru dan Pengurus Komite
dengan nara sumber dari Pengawas SD Korwilcam Bidang Pendidikan
Slogohimo.
Demikian berita acara pembuatan KTSP ini dibuat agar dapat digunakan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Pandan
Pada Tanggal : 8 Juli 2021
Kepala SD Negeri 2 Pandan

DWI LESTARININGSIH, S.Pd.,M.Pd


Pembina Tk.I
NIP. 19661218 198803 2 006
PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SD NEGERI 2 PANDAN SLOGOHIMO
Alamat: Dusun Kembar RT.02/RW.01 Desa Pandan Slogohimo, Kode Pos 57694
email: sdn2pandan@gmail.com

NOTULEN PENETAPAN KTSP


SD NEGERI 2 PANDAN
Hari/Tanggal : Rabu , 7 Juli 2021
Waktu : Jam 08.00 WIB
Tempat : Kantor Guru SD Negeri 2 Pandan
Peserta rapat : Guru , Komite, dan narasumber
Keperluan : Rapat Penetapan KK SD Negeri 2
Pandan Acara :
1. Pembukaan
2. Materi Rapat :
a. Penyusunan kurikulum SD Negeri 2 Pandan
b. Penetapan kurikulum SD Negeri 2 Pandan
c. Masukan dari pihak terkait
3. Doa
4. Penutup

I. PEMBUKAAN
Acara dibuka pukul 08.00 dengan ucapan terima kasih dan puji syukur
kepada Tuhan YME oleh Kepala Sekolah

II. MATERI RAPAT


1. Penyusunan kurikulum SD Negeri 2 Pandan
a. Evaluasi kurikulum tahun pelajaran lalu.
- Visi misi dan tujuan perlu disempurnakan
visi SD Negeri 2 Pandan adalah ” Terwujudnya lulusan
yang bertaqwa, berilmu, raga sehat, berakhlaq mulia,
berkualitas, dan cinta alam”

misi SD Negeri 2 Pandan yang dirumuskan berdasarkan visi


sekolah, adalah :
a. Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, ilmu pengetahuan dan teknologi.
b. Menumbuhkan jiwa raga yang sehat dan kompetitif
untuk menuju kualitas belajar dan prestasi sekolah.
c. Mewujudkan pembelajaran yang bermutu dan relevan
dengan kebutuhan era globalisasi.
d. Menanamkan kedisiplinan melalui budaya 5 S
(Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun), budaya
bersih, budaya tertib, budaya kerja dan budaya cinta
alam.
e. Mewujudkan sistem manajemen yang handal dalam
menjamin terselenggaranya layanan pendidikan.
f. Memberdayakan seluruh komponen dan sumber daya
sekolah yang berwawasan lingkungan.

Tujuan Umum SD Negeri 2 Pandan, adalah sebagai berikut


:
1. Terbinanya ketaqwaan melalui pembiasaan ibadah dan
meningkatnya wawasan keilmuan.
2. Terbentuknya jiwa raga yang sehat dan kompetitif
untuk mencapai hasil belajar dan prestasi sekolah yang
maksimal.
3. Terlaksananya pembelajaran bermakna, konstektual,
dan menyenangkan.
4. Terbinanya kedisiplinan melalui budaya 5 S (Senyum,
Salam, Sapa, Sopan dan Santun), budaya bersih,
budaya tertib, budaya kerja dan budaya cinta alam.
5. Terlaksananya program program sekolah dengan
perencanaan yang matang, pelaksanaan yang
transparan dan akuntabel, serta hasil yang maksimal.
6. Terbinanya kerja tim yang solid dan kondusif dalam
melaksanakan program-program sekolah.

Tujuan operasional yang akan dicapai oleh SD Negeri 2


Pandan pada akhir tahun pelajaran 2021/2022 meliputi :
1. Terlaksananya kegiatan keagamaan yaitu shalat
Dhuha, hafalan Juz „Amma, Shalat Dzuhur berjamaah,
dan latihan Qurban baik saat PJJ maupun bila nanti
tatap muka.
2. Terlaksananya kegiatan pembiasaan pagi meliputi
penanaman jiwa patriotisme (hormat bendera dan
menyanyi lagu nasional), piket kebersihan, dan
gerakan literasi sekolah baik saat PJJ maupun bila
nanti tatap muka.
3. Terlaksananya proses pembelajaran yang tepat waktu,
tepat strategi, dan tepat sasaran.
4. Terlaksananya kegiatan ekstra kurikuler pramuka, tenis
meja, voli, sepak takraw dan seni sehingga mampu
memperoleh kejuaraan di tingkat kecamatan.
5. Terlaksananya kegiatan tambahan pelajaran bagi kelas
tinggi dalam meraih prestasi akademik dan tingkat
kelulusan 100%.
6. Membiasakan PHBS dan CTPS serta pakai masker
disetiap tempat guna mempercepat penanggulangan
virus corona/ covid-19.
7. Terlaksananya kegiatan peningkatan kompetensi guru
melalui kegiatan In House Training.
8. Memiliki kebun sekolah untuk menunjang
pembelajaran muatan lokal, kegiatan cinta alam, dan
membekali keterampilan bercocok tanam.
9. Terlaksananya kegiatan kewirausahaan melalui
koperasi sekolah, kantin sekolah, dan kegiatan
Marketing Day.
- Pembiasaan dan literasi perlu dikembangkan
Sudah terbahas pada tujuan opesasional
- Muatan lokal lebih menekankan pada potensi daerah
Muatan lokal sekolah yang semula Tata Boga, kini diganti
Pertanian. Muatan lokal dimulai kelas 4-6.

b. Penyempurnaan kurikulum untuk acuan tahun


pelajaran 2021/2022

2. Penetapan kurikulum SD Negeri 2 Pandan


3. Masukan dari pihak terkait
Ketua Komite
1) Visi sudah bagus
2) Misi sudah sesuai
3) Tujuan sesuai harapan masyarakat
4) Pembiasaan dan literasi perlu dilaksanakan walau lewat PJJ
siswa juga di rumah dibiasakan membaca dan dibiasakan
ibadah, juga olah raga ringan.
5) Perlu pembelajaran yang berorientasi penanganan C-19 dan
pembiasaan budaya hidup bersih, CTPS, dan pakai masker.
6) Pelaksanaan pembelajaran jarak jauh lewat luring, karena
kendala sinyal dan daya dukung alat komunikasi dari orang
tua siswa.

III. Doa
 Acara ditutup dengan doa

IV. PENUTUP
Rapat ditutup jam 10.00 dengan doa dan harapan peningkatan mutu
pendidikan di SD Negeri 2 Pandan pada tahun pelajaran 2021/2022

Pandan, 7 Juli 2021

Kepala SD Negeri 2 Pandan Notulis

DWI LESTARININGSIH, S.Pd.,M.Pd KADHARWATI, S.Pd.SD


Pembina Tk.I NIP.-
NIP. 19661218 198803 2 006
PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SD NEGERI 2 PANDAN SLOGOHIMO
Alamat: Dusun Kembar RT.02/RW.01 Desa Pandan Slogohimo, Kode Pos 57694
email: sdn2pandan@gmail.com

No : 005/ 27 Pandan, 6 Juli 2021


Hal : Undangan

Kepada :

Yth. Bp/ Ibu Guru dan Pengurus Komite


SD Negeri 2 Pandan
Di Randusari

Mengharap dengan hormat atas kehadirannya besuk

pada: Hari/Tanggal : Rabu, 7 Juli 2021

Waktu : Jam 08.00 WIB

Tempat : Kantor Guru SD Negeri 2 Pandan

Keperluan : Rapat Pembentukan Tim Pengembang KK dan

penyusunan kurikulum

Demikian undangan kami, atas kehadirannya diucapkan terima kasih.

Kepala SD Negeri 2 Pandan

DWI LESTARININGSIH, S.Pd.,M.Pd


Pembina Tk.I
NIP. 19661218 198803 2 006
SURAT REKOMENDASI

Yang bertanda tangan di bawah ini, Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan


dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri menyatakan bahwa SD Negeri 2
Pandan, Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri telah melakukan
seluruh proses penyusunan dan pengembangan KTSP.

Selanjutnya dokumen KTSP tersebut direkomendasikan untuk disahkan


oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri.

Demikian surat rekomendasi ini dibuat untuk digunakan sebagaimana


mestinya.

Wonogiri, 8 Juli 2021 Pengawas Sekolah

SUTARMAN, S.Pd.,M.Pd.
NIP 196406171988061001
PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SD NEGERI 2 PANDAN SLOGOHIMO
Alamat: Dusun Kembar RT.02/RW.01 Desa Pandan Slogohimo, Kode Pos 57694
email: sdn2pandan@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA SD NEGERI 2 PANDAN


Nomor : 423.5/ 30 / 2021
PENETAPAN KURIKULUM
SD NEGERI 2 PANDAN

Menimbang : Bahwa dalam rangka memperlancar pelaksanaan


Kegiatan Belajar Mengajar di SD Negeri 2 Pandan mulai
tahun pelajaran 2021/2022, perlu ditetapkan Kurikulum
SD Negeri 2 Pandan.
Mengingat
: 1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah No.32 tahun 2013 tentang
Standar Nasional Pendidikan pengganti PP No.19
tahun 2005
3. Permendikbud No.20 tahun 2016 pengganti
Permendikbud No. 54 tahun 2013 tentang Standar
Kompetensi Lulusan
4. Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar
Isi.
5. Permendikbud No.57 tahun 2014 tentang Kurikulum
2013 SD/MI
6. Permendikbud No.61 tahun 2014 tentang Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
7. Permendikbud No.62 tahun 2014 tentang Kegiatan
Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan
Menengah
8. Permendikbud No.63 tahun 2014 tentang
Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan
Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan
Menengah
9. Permendikbud No.103 tahun 2014 tentang
Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah
10. Permendikbud No.105 tahun 2014 tentang
Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada
Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah
11. Permendikbud No.111 tahun 2014 tentang
Bimbingan Dan Konseling pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah
12. Permendikbud No.160 tahun 2014 tentang
Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 Dan
Kurikulum 2013
13. Permendikbud No.53 tahun 2015 tentang Penilaian
Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
14. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan
Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat
Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19);
15. Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kemendikbud
Nomor 15 Tahun 2020 Pedoman Penyelenggaraan
Belajar Dari Rumah (BDR) dalam masa Darurat
Corona Disease (Covid – 19);
16. Surat lntruksi Gubernur Jawa Tengah selaku Ketua
Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-
19 di Provinsi Jawa Tengah Nomor: 2 tahun 2020
tentang Pedoman bagi rnasyarakat dalam rangka
persiapan menuju Pemulihan Bencana COVID-19 di
Provinsi Jawa Tengah;
17. Surat Edaran Bupati Wonogiri Nomor 443/1347
tanggal 15 Maret 2020 tentang Peningkatan
Kewaspadaan Terhadap Resiko Penularan lnveksi
Corana Virus Disease (COVID-19) di Wonogiri;
18. Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 420/2800 tanggal 21 Juni 2021
tentang Pedoman Penyusunan Kalender Pendidikan
Tahun Pelajaran 2021/2022.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Menetapkan Kurikulum SD Negeri 2 Pandan tahun
pelajaran 2021/2022.
Kedua : Pembagian tugas dalam Pelaksanaan kurikulum SD
Negeri 2 Pandan.
Ketiga : Segala biaya yang timbul akibat pelaksanaan keputusan
ini dibebankan pada anggaran yang sesuai.
Keempat : Apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan
dibetulkan sebagaimana mestinya.
Kelima : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Pandan
Pada Tanggal : 8 Juli 2021
Kepala SD Negeri 2 Pandan

DWI LESTARININGSIH, S.Pd.,M.Pd


Pembina Tk.I
NIP. 19661218 198803 2 006

1. Guru dan Ketua Komite untuk digunakan sebagaimana mestinya


2. Arsip
PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SD NEGERI 2 PANDAN SLOGOHIMO
Alamat: Dusun Kembar RT.02/RW.01 Desa Pandan Slogohimo, Kode Pos 57694
email: sdn2pandan@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA SD NEGERI 2 PANDAN


Nomor : 423.5/ 28 / 2021
PENETAPAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL
(KKM) SD NEGERI 2 PANDAN

Menimbang : Bahwa dalam rangka evaluasi dan standarisasi Kegiatan


Belajar Mengajar di SD Negeri 2 Pandan mulai tahun
pelajaran 2021/2022, perlu ditetapkan Kriteria
Ketuntasan Minimal SD Negeri 2 Pandan.
Mengingat
: 1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah No.32 tahun 2013 tentang
Standar Nasional Pendidikan pengganti PP No.19
tahun 2005
3. Permendikbud No.20 tahun 2016 pengganti
Permendikbud No. 54 tahun 2013 tentang Standar
Kompetensi Lulusan
4. Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar
Isi.
5. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang
Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah.
6. Permendikbud No.61 tahun 2014 tentang Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
7. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan
Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat
Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19);
8. Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kemendikbud
Nomor 15 Tahun 2020 Pedoman Penyelenggaraan
Belajar Dari Rumah (BDR) dalam masa Darurat
Corona Disease (Covid – 19);
9. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan
Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat
Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19);
10. Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kemendikbud
Nomor 15 Tahun 2020 Pedoman Penyelenggaraan
Belajar Dari Rumah (BDR) dalam masa Darurat
Corona Disease (Covid – 19);
11. Surat lntruksi Gubernur Jawa Tengah selaku Ketua
Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-
19 di Provinsi Jawa Tengah Nomor: 2 tahun 2020
tentang Pedoman bagi rnasyarakat dalam rangka
persiapan menuju Pemulihan Bencana COVID-19 di
Provinsi Jawa Tengah;
12. Surat Edaran Bupati Wonogiri Nomor 443/1347
tanggal 15 Maret 2020 tentang Peningkatan
Kewaspadaan Terhadap Resiko Penularan lnveksi
Corana Virus Disease (COVID-19) di Wonogiri;
13. Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 420/2800 tanggal 21 Juni 2021
tentang Pedoman Penyusunan Kalender Pendidikan
Tahun Pelajaran 2021/2022.

MEMUTUSKAN
Menetapkan Pertama : Menetapkan Kriteria
: Ketuntasan Minimal
(KKM) SD Negeri 2
Pandan tahun pelajaran
2021/2022.
Kedua : Pembagian tugas dalam
Penetapan KKM SD Negeri
2 Pandan.
Ketiga : Segala biaya yang timbul
akibat pelaksanaan
keputusan ini dibebankan
pada anggaran yang
sesuai.
Keempat : Apabila terdapat
kekeliruan dalam
keputusan ini akan
dibetulkan sebagaimana
mestinya.
Kelima : Keputusan ini mulai berlaku sejak
tanggal ditetapkan

Di
te
ta
p
ka
n
di :
P
a
n
d
a
n
Pada

8
Kepala

DWI
LESTARININGSI
H, S.Pd.,M.Pd

Pe
m
bi
na
Tk
.I

NIP. 19661218 198803 2 006

Tembusan :
1. Korwilcam
Bidang
Pendidikan
Slogohimo
2. Guru dan
Ketua Komite
untuk
digunakan
sebagaimana
mestinya
3. Arsip
PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SD NEGERI 2 PANDAN SLOGOHIMO
Alamat: Dusun Kembar RT.02/RW.01 Desa Pandan Slogohimo, Kode Pos 57694
email: sdn2pandan@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA SD NEGERI 2 PANDAN


Nomor : 423.5/ 27 / 2021
PENETAPAN KALENDER PENDIDIKAN
SD NEGERI 2 PANDAN

Menimbang : Bahwa dalam rangka memperlancar pelaksanaan


Kegiatan Belajar Mengajar di SD Negeri 2 Pandan mulai
tahun pelajaran 2021/2022, perlu ditetapkan Kurikulum
SD Negeri 2 Pandan.
Mengingat
: 1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah No.32 tahun 2013 tentang
Standar Nasional Pendidikan pengganti PP No.19
tahun 2005
3. Permendikbud No.20 tahun 2016 pengganti
Permendikbud No. 54 tahun 2013 tentang Standar
Kompetensi Lulusan
4. Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar
Isi.
5. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang
Standar Proses.
6. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang
Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah.
7. Permendikbud No.57 tahun 2014 tentang Kurikulum
2013 SD/MI
8. Permendikbud No.61 tahun 2014 tentang Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
9. Permendikbud No.62 tahun 2014 tentang Kegiatan
Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan
Menengah
10. Permendikbud No.63 tahun 2014 tentang
Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan
Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan
Menengah
11. Permendikbud No.103 tahun 2014 tentang
Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah
12. Permendikbud No.53 tahun 2015 tentang Penilaian
Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
13. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan
Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat
Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19);
14. Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kemendikbud
Nomor 15 Tahun 2020 Pedoman Penyelenggaraan
Belajar Dari Rumah (BDR) dalam masa Darurat
Corona Disease (Covid – 19);
15. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan
Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat
Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19);
16. Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kemendikbud
Nomor 15 Tahun 2020 Pedoman Penyelenggaraan
Belajar Dari Rumah (BDR) dalam masa Darurat
Corona Disease (Covid – 19);
17. Surat lntruksi Gubernur Jawa Tengah selaku Ketua
Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-
19 di Provinsi Jawa Tengah Nomor: 2 tahun 2020
tentang Pedoman bagi rnasyarakat dalam rangka
persiapan menuju Pemulihan Bencana COVID-19 di
Provinsi Jawa Tengah;
18. Surat Edaran Bupati Wonogiri Nomor 443/1347
tanggal 15 Maret 2020 tentang Peningkatan
Kewaspadaan Terhadap Resiko Penularan lnveksi
Corana Virus Disease (COVID-19) di Wonogiri;
19. Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 420/2800 tanggal 21 Juni 2021
tentang Pedoman Penyusunan Kalender Pendidikan
Tahun Pelajaran 2021/2022.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Menetapkan Kaldik SD Negeri 3 Randusari tahun
pelajaran 2021/2022.
Kedua : Pembagian tugas dalam Pelaksanaan kaldik SD Negeri 2
Pandan.
Ketiga : Segala biaya yang timbul akibat pelaksanaan keputusan
ini dibebankan pada anggaran yang sesuai.
Keempat : Apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan
dibetulkan sebagaimana mestinya.
Kelima : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Pandan
Pada Tanggal : 8 Juli 2021
Kepala SD Negeri 2 Pandan

DWI LESTARININGSIH, S.Pd.,M.Pd


Pembina Tk.I
NIP. 19661218 198803 2 006
PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SD NEGERI 2 PANDAN SLOGOHIMO
Alamat: Dusun Kembar RT.02/RW.01 Desa Pandan Slogohimo, Kode Pos 57694
email: sdn2pandan@gmail.com

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL


(KKM) SD NEGERI 2 PANDAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Kelas Semester 1 Kelas Semester 2 Rerata


N
Komponen
o I II III IV V VI I II III IV V VI

1 Sikap B B B B B B B B B B B B B

2 Pengetahuan 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 ( B)
3 Ketrampilan 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 (B)

B. Kegiatan Ko dan Ekstrakurikuler

1 Pramuka B B B B B B B B B B B - B
2 Seni - - B B B B - - B B B - B
3 Olahraga - - B B B B - - B B B - B

Kepala SD Negeri 2 Pandan

DWI LESTARININGSIH, S.Pd.,M.Pd


Pembina Tk.I
NIP. 19661218 198803 2 006
LAPORAN ANALISIS KONTEK

SD NEGERI 2 PANDAN

KOORDINATOR WILAYAH
KECAMATAN BIDANG PENDIDIKAN
SLOGOHIMO

PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI


DINAS PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN SD NEGERI 2 PANDAN
TAHUN 2021
Analisis kontek

A. Rasional
Kurikulum Tingkat Sekolah (KTSP) merupakan kurikulum
operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing
sekolah. KTSP ini dikembangkan sesuai dengan tuntutan otonomi
pendidikan. Pengembangan KTSP oleh sekolah sesuai dengan situasi dan
konteks yang dimilikinya. Akan tetapi, sekolah tetap harus mengacu pada
lingkup standar nasional pendidikan yang ada, sesuai dengan PP 19 tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Keleluasaan sekolah dalam mengembangkan KTSP tentu harus
diikuti dengan analasis situasi sekolah untuk mencapai lingkup standar
nasional pendidikan yang sudah ditetapkan, di antaranya Standar Isi
(SI)dalam Permendiknas no 22 tahun 2006 dan Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) dalam Permendiknas no 23 tahun 2006. Hasil analisis
tersebut merupakan dasar pijakan untuk menentukan kedalaman dan
keluasan target-target yang ditetapkan, budaya yang akan dibangun,
tujuan yang ingin dicapai, serta isi dan bahan pelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan bermutu di sekolah tersebut. Pencapaian tujuan
pendidikan bermutu tersebut sesuai dengan UU Sisdiknas no 20 tahun
2003 pasal 5, yaitu “Setiap warga negara mempunyai hak yang sama
untuk memperoleh pendidikan yang bermutu”.
Penyusunan dan pengembangan KTSP merupakan bagian dari
kegiatan perencanaan sekolah/madrasah. Kegiatan ini dapat berbentuk
rapat kerja dan/atau lokakarya sekolah/madrasah dan/atau kelompok
sekolah/madrasah yang diselenggarakan dalam jangka waktu sebelum
tahun pelajaran baru (BSNP, 2006: 33). Tahap kegiatan penyusunan KTSP
secara garis besar meliputi: analisis sekolah, penyiapan dan penyusunan
draf, reviu dan revisi, serta finalisasi, pemantapan dan penilaian (cf. BSNP,
2006: 33).
B. Tujuan Analisis Konteks
Tujuan Analisis Situasi Sekolah adalah (1) memperoleh gambaran
nyata kondisi sekolah dan (2) memperoleh gambaran nyata situasi sekolah
C. Analisis Konteks
Analisis konteks dalam pelaksanaan penyusunan KTSP berwujud
evaluasi diri (self evaluation) terhadap sekolah. Hal itu dapat dilakukan
dengan menerapkan pendekatan SWOT (strengths, weaknesses,
opportunities, dan threats ). Dalam hal ini dapat diterapkan kajian
lingkungan internal untuk memahami strengths atau kekuatan dan
weaknesses atau kelemahan, serta kajian lingkungan eksternal untuk
mengungkap opportunities atau peluang dan threats atau tantangan.
Adapun analisis konteks melalui SWOT terdiri atas hal-hal sebagai berikut
(cf. BSNP, 2006: 32):
1. Visi, misi, dan tujuan sekolah
2. Identifikasi SI dan SKL
3. Kajian internal atau kondisi sekolah (kekuatan dan kelemahan)
yang meliputi: (1) peserta didik, (2) pendidik dan tenaga kependidikan,
(3) sarana dan prasarana, (4) biaya, (5) program-program
4. Kajian eksternal atau situasi sekolah (peluang dan tantangan) yang
dilihat dari masyarakat dan lingkungan sekolah yang meliputi: (a) komite
sekolah, (b) dewan pendidikan, (c) dinas pendidikan, (d) asosiasi profesi,
(e) dunia industri dan dunia kerja, (f) sumber daya alam dan sosial
budaya.
Berikut ini adalah penjelasan masing-masing
1. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah
Penetapan visi, misi, dan tujuan sekolah akan sangat berperan bagi
pengembangan sekolah di masa depan. Visi dan misi saling berkaitan. Visi
(vision) merupakan gambaran (wawasan) tentang sekoah yang diinginkan
di masa jauh ke depan.
Misi (mission) ditetapkan dengan mempertimbangkan rumusan
penugasan (yang merupakan tuntutan tugas “dari luar”) dan keinginan
“dari dalam” (yang antara lain berkaitan dengan visi ke masa depan dan
situasi yang dihadapi saat ini. Misi sebuah sekolah perlu
mempertimbangkan misi induknya (dinas pendidikan kabupaten/kota).
Misi diperjelas dan dijabarkan dengan tujuan sekolah (goals).
Tujuan sekolah seharusnya tidak betentangan dengan visi dan misi
sekolah yang sudah ditetapkan. Perumusan tujuan harus nyata dan
terukur.
Deskripsi visi, misi, tujuan seharusnya (1) tidak bertentangan
dengan visi, misi, tujuan dinas pendidikan dan koheren dengan renstra
depdiknas, (2) mencerminkan dengan jelas kebutuhan lokal dan nasional
atau bahkan internasional berkaitan dengan kemampuan lulusan, (3) jelas
bagi pihak-pihak yang berminat, ketercapaian tujuan dapat diamati,
ditunjukkan dan dapat diuji secara objektif, dipersepsi sebagai sesuatu
yang berharga oleh seluruh pihak yang berminat, realistis, (4) secara
tersurat ada prioritas menghasilkan peserta didik yang bermutu.
2. Identifikasi SI dan SKL
Para pendidik di sekolah perlu melakukan identifikasi SI dan SKL.
Identifikasi dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut:
membaca secara saksama, memahami, mengkaji, dan membedah SI dan
SKL. Hal itu perlu dilakukan supaya penerapan SI dan SKL di sekolah dan
terutama dalam pembelajaran benar-benar baik.
3. Situasi Internal atau Kondisi Sekolah
a. Peserta Didik
Analisis terhadap kekuatan dan kelemahan peserta didik dapat
dilihat dari input awal dan saat pembelajaran. Analisi ini meliputi rata-rata
kemampuan akademik peserta didik, minat, dan bakat peserta didik. Jadi,
analisis peserta didik meliputi analisis kemampuan akademik dan
nonakademik.
b. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Analisis terhadap pendidik dan tenaga kependidikan dimaksudkan
untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan sumber daya manusia
yang dimiliki oleh sekolah. Analisis ini perlu dilakukan agar KTSP yang
disusun dan dikembangkan sesuai dengan kemampuan sekolah dan dapat
dilaksanakan secara maksimal. Dalam melakukan identifikasi, setidaknya
perlu diperoleh informasi mengenai: jumlah pendidik dan rinciannya,
kelayakan fisik dan mental pendidik, latar belakang pendidikan dan/atau
sertifat keahlian, kompetensi pendidik (pedagogik, kepribadian,
profesional, sosial), rata-rata beban mengajar pendidik, rasio pendidik dan
peserta didik, minat pendidik dalam pengembangan profesi, jumlah
tenaga kependidikan dan rinciannya, kelayakan fisik dan mental tenaga
kependidikan, jenis keahlian, latar belakang tenaga kependidikan, dan
minat tenaga kependidikan dalam pengembangan profesi.
c. Sarana dan Prasarana
Analisis atas sarana yang dimiliki oleh sekolah meliputi perabot,
peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya,
bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.(SNP
pasal 42 ayat 1).
Perabot di antaranya meliputi meja, kursi, papan tulis yang ada di setiap
kelas. Peralatan meliputi peralatan laboratorium ilmu pengetahuan alam
(IPA), laboratorium bahasa, laboratorium komputer, dan peralatan
pembelajaran lain (cf. SNP pasal 43). Media pendidikan di antaranya alat
peraga, OHP, LCD, slide, gambar yang mendukung ketercapaian
pembelajaran. Yang termasuk dalam buku dan sumber belajar di
antaranya adalah bahan cetakan baik jurnal, buku teks, maupun referensi;
lingkungan; media cetak maupun elektronik; narasumber. Adapun bahan
habis pakai meliputi bahan-bahan yang digunakan dalam praktik
pembelajaran. Analisis terhadap kekuatan dan kelemahan semua sarana
itu meliputi kepemilikan, kelayakan, jumlah, dan kondisi sarana yang ada.
Analisis atas prasarana meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan
sekolah, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang
laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin,
instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat
bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan (SNP
pasal 42 ayat 2). Analisis terhadap kekuatan dan kelemahan prasarana di
sekolah meliputi keberadaannya, rasio banyaknya, kelayakannya, dan
kebersihannya.
d. Biaya
Analisis biaya sesuai dengan pasal 62 tentang standar pembiayaan dalam
SNP. Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi,
dan biaya personal. Biaya investasi sekolah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan
sumberdaya manusia, dan modal kerja tetap. Biaya personal sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan
oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara
teratur dan berkelanjutan. Biaya operasi sekolah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi:
• gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang
melekat pada gaji,
• bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan
• biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa
telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur,
transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya.
Analisis terhadap pembiayaan di sekolah mengarah pada
kelemahan dan kekuatan pembiayaan di sekolah tersebut terhadap
pengembangan dan pelaksanaan KTSP
e. Program-program
KTSP disusun oleh sekolah untuk memungkinkan penyesuaian
program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Analisis terhadap kekuatan dan kelemahan program-program meliputi:
program pendidikan (antara lain: pemilihan mata pelajaran muatan
nasional dan muatan lokal, pemilihan kegiatan pengembangan diri,
penentuan pendidikan kecakapan hidup, penentuan pendidikan berbasis
keunggulan lokal dan global), program pembelajaran, program remedial,
dan program pengayaan.
Ada atau tidaknya program, keterlaksanaan, serta kesesuaian
program dengan kebutuhan dan potensi yang ada di sekolah/ daerah
merupakan analisis yang sangat diperlukan untuk mengembangkan KTSP.
4. Kondisi Masyarakat dan Lingkungan Sekolah
a. Komite Sekolah
Komite sekolah/madrasah merupakan pihak yang ikut berlibat
dalam penyusunan KTSP di samping narasumber dan pihak lain yang
terkait. Adapun tim penyusun KTSP terdiri atas pendidik, konselor, dan
kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota.
Pada tahap akhir, komite sekolah juga harus memberikan
pertimbangan terhadap penyusunan KTSP. Dalam BSNP (2006: 5)
disebutkan, pengembangan KTSP mengacu pada SI dan SKL dan
berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh
BSNP, serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah/madrasah.
Dalam kaitannya dengan pengambilan keputusan, dalam SNP Pasal
51 ayat 2 dinyatakan bahwa pengambilan keputusan pada sekolah dasar
dan menengah di bidang nonakademik dilakukan oleh komite sekolah
yang dihadiri oleh kepala sekolah. Selain itu, komite sekolah juga
memutuskan pedoman struktur organisasi sekolah dan biaya operasional
sekolah. Komite sekolah juga memberikan masukan tentang tata tertib
sekolah, yang minimal meliputi tata tertib pendidik, tenaga kependidikan
dan peserta didik, serta penggunaan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana. Pimpinan sekolah dan komite sekolah juga melakukan
pemantauan untuk menilai efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas sekolah.
Adapun pelaksanaan pengelolaan pendidikan pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah dipertanggungjawabkan oleh kepala sekolah kepada
rapat dewan pendidik dan komite sekolah/madrasah. Berdasarkan hal-hal
itulah, analisis terhadap peluang dan tantangan dari pihak komite
sekolah/madrasah perlu dilakukan untuk mengembangkan KTSP.
b. Dewan Pendidikan
Dewan Pendidikaan beranggotakan masyarakat yang peduli
terhadap pendidikan. Dalam penyusunan KTSP, dewan pendidikan
berperan sebagai lembaga yang dapat ikut memantau dan mengevaluasi
pelaksanaan KTSP. Berdasarkan hal itulah, analisis terhadap kepedulian
dewan pendidikan perlu dilakukan untuk semakin memantapkan
pengembangan KTSP.
c. Dinas Pendidikan
Dinas pendidikan kabupaten/kota bertugas melakukan koordinasi
dan supervisi terhadap pengembangan KTSP SMP. Pengembangan KTSP
mengacu pada SI dan SKL dan berpedoman pada panduan penyusunan
kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta memperhatikan pertimbangan
komite sekolah/madrasah. Dalam hal ini, dinas Pendidikan setempat dapat
memfasilitasi penyusunan silabus dengan membentuk sebuah tim yang
terdiri atas para pendidik berpengalaman di bidangnya. Analisis terhadap
peluang dan tantangan yang ada di dinas pendidikan perlu dilakukan guna
pengembangan KTSP.
d. Asosiasi Profesi
Ada beberapa asosiasi profesi secara umum yang ikut mendukung
profesionalisme pendidik. Akan tetapi, secara lebih khusus, asosiasi profesi
untuk para pendidik/guru mata pelajaran di SMP terwujud dalam
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) yang meliputi MGMP sekolah,
kabupaten/kota, dan provinsi. MGMP dapat berperan pula sebagai tim
yang menyusun silabus mata pelajaran tertentu. Keberadaan tim ini akan
sangat membantu pengembangan KTSP. Peluang dan tantangan atas
keberadaan MGMP perlu dianalisis untuk pengembangan KTSP.
e. Dunia Industri dan Dunia Kerja
Salah satu prinsip pengembangan KTSP adalah relevan dengan
kebutuhan kehidupan. Dalam hal ini, pengembangan kurikulum dilakukan
dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk
menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di
dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha, dan dunia kerja. Oleh
karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir,
keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional
merupakan keniscayaan (BSNP, 2006).
Selain itu, KTSP disusun dengan memperhatikan berbagai hal, di
antaranya adalah dunia industri dan dunia kerja serta perkembangan
ipteks. Dalam KTSP, rencana kegiatan pembelajaran harus dapat
mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa
kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Dalam hal ini, dunia
indsutri di sekitar sekolah dapat diberdayakan untuk menunjang program
pendidikan sekolah yang bersangkutan. Contoh: di dekat sekolah ada
industri kerajinan, peserta didik dapat melakukan berbagai kegiatan untuk
mencapai kompetensi dasar sesuai konteks industri kerajinan tersebut.
Berdasarkan hal-hal itulah, analisis terhadap peluang dan tantangan dunia
industri dan dunia kerja di lingkungan sekolah perlu dilakukan untuk
pengembangan KTSP.
f. Sumber Daya Alam dan Sosial Budaya
KTSP disusun dengan memperhatikan berbagai hal, di antaranya
adalah keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan;
kondisi sosial budaya masyarakat setempat; kesetaraan gender. Pada
dasarnya, setiap daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan
keragaman karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan
pendidikan sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup
sehari-hari. Oleh karena itu, KTSP harus memuat keragaman tersebut
untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan
pengembangan daerah. Sumber daya alam yang ada di lingkungan serta
aspek sosial budaya yang berlaku di tempat sekolah tersebut berada,
dapat menjadi peluang sekaligus tantangan bagi pelaksanaan penyusunan
KTSP.
Sekolah yang berada di daerah pantai, dapat memanfaatkan aspek
kelautan sebagai peluang dan tantangan untuk mengembangkan potensi
peserta didik. Pendidik dapat mengajarkan dan mengajak peserta didik
menanam bakau untuk menahan abrasi pantai. Ini merupakan salah satu
contoh pembelajaran untuk memahami alam sekitar dan sekaligus
mengatasi tantangan alam.
Selain itu, KTSP harus dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang
kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya
setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum mempelajari
budaya dari daerah dan bangsa lain. Agar peluang dan tantangan yang
tersedia di alam sekitar dan ada di dalam kehidupan sosial budaya
masyarakat dapat dimanfaatkan secara maksimal serta dapat memberikan
nilai tambah bagi perkembangan peserta didik, diperlukan upaya
identifikasi dengan memperhatikan berbagai hal, antara lain:
keterjangkauan jarak, waktu, dan biaya; kesesuaian dengan visi, misi, dan
tujuan sekolah; ketersediaan dan kemampuan SDM dalam mengelola
sekolah; kebermanfaatan aspek sosial budaya bagi peserta didik di masa
kini dan yang akan datang. Pada sisi lain, KTSP juga harus diarahkan
kepada terciptanya pendidikan yang berkeadilan dan memperhatikan
kesetaraan gender.
Berdasarkan hal itulah, analisis terhadap peluang dan tantangan
sumber daya alam dan sosial budaya lingkungan sekolah perlu dilakukan
untuk mengembangkan KTSP.
D. Pengembangan Instrumen
Analisis terhadap situasi sekolah dilakukan dengan menggunakan
instrumen analisis. Instrumen yang digunakan bisa menggunakan model
check list ataupun skala. Satuan pendidikan harus menyiapkan instrumen
tersebut sebagai panduan pengambilan data.
No Aspek yang Dianalisis
1. Keberadaan dunia industri
2. Kebermaknaan dunia industri dalam pengembangan kompetensi

3. Kelayakan dunia industri sebagai sumber belajar


4. Kedekatan jarak letak dunia industri dengan sekolah
5. Hubungan baik dunia industri dengan pihak sekolah
E. Analisis Instrumen
Data yang telah diperoleh dianalisis. Hasil analisis tersebut
diklasifikasi atas peluang atau tantangan yang akan menjadi kesimpulan
pengambilan keputusan
F. Pemanfaatan Hasil Instrumen
Berdasarkan hasil analisis yang telah diperoleh , satuan pendidikan
mengembangkan program yang terkait dalam pengembangan KTSP.
Contoh pemanfaatan
1. Bila kesimpulan dunia industri/kerajinan menjadi peluang, satuan
pendidikan dapat memutuskan bahwa dunia industri/kerajinan menjadi
alternatif acuan kompetensi untuk dikembangkan dalam mata pelajaran
muatan lokal atau sebagai sumber belajar dalam pendidikan berbasis
keunggulan lokal.
2. Bila kesimpulan dunia industri/kerajinan menjadi tantangan, satuan
pendidikan dapat memutuskan bahwa dunia industri/kerajinan menjadi
acuan kompetensi untuk dikembangkan dalam mata pelajaran muatan
lokal atau sebagai sumber belajar dalam pendidikan berbasis keunggulan
lokal, tetapi dengan syarat-syarat yang harus dipenuhi. Jarak dunia
industri/kerajinan jauh, tentu tantangan satuan pendidikan untuk
menyediakan biaya transportasi ke tempat dunia usaha/industri tersebut.
Selain itu, satuan pendidikan mempunyai tantangan untuk membina
hubungan baik dengan dunia industri tersebut.
G. Penutup
Pada prinsipnya, KTSP untuk pendidikan dasar dikembangkan oleh
setiap sekolah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau
kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota. Pengembangan KTSP
mengacu pada SI dan SKL dan berpedoman pada panduan penyusunan
kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta memperhatikan pertimbangan
komite sekolah/madrasah.
Dalam pengembangan KTSP ini, analisis situasi sekolah sangat
perlu dilakukan sehingga KTSP yang dikembangkan benar-benar
didasarkan pada kondisi dan situasi sekolah (di samping didasarkan pula
pada prinsip-prinsip pengembangan KTSP). KTSP yang dikembangkan
berdasarkan analisis situasi sekolah diharapkan akan benar-benar
mencerminkan upaya peningkatan kondisi internal yang ada di sekolah
yang meliputi peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana
prasarana, biaya, dan program-program lainnya. Di samping itu, KTSP
yang baik harus dikembangkan atas dasar analisis peluang dan tantangan
situasi eksternal yang berhubungan dengan masyarakat dan lingkungan
sekitar, yang meliputi: komite sekolah, dewan pendidikan, dinas
pendidikan, asosiasi profesi, dunia industri dan dunia kerja, sumber daya
alam dan sosial budaya.

Anda mungkin juga menyukai