KURIKULUM
SD NEGERI 2 PANDAN
TAHUN PELAJARAN
2021/2022
LEMBAR PENETAPAN
KURIKULUM
Mengetahui
Ketua Kepala Sekolah
Komite
Mengesahkan
KEPALA DINAS
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN WONOGIRI
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat,
karunia, dan ridlo-Nya, sehingga penyusunan kurikulum SD Negeri 2 Pandan tahun
pelajaran 2021/2022 telah terselesaikan dengan baik. Semoga Allah SWT
memberikan kekuatan untuk mengemban amanah pendidikan demi Indonesia yang
cerdas, beriman dan bermartabat.
Penyusunan kurikulum SD Negeri 2 Pandan tahun pelajaran 2021/2022
mengacu pada standar, standar kompetensi lulusan, standar proses dan pedoman
penyusunan kurikulum yang dikeluarkan oleh BSNP dan instruksi pihak terkait
sehubungan dengan dampak mewabahnya virus Corona. Penyusunan kurikulum
dilakukan oleh tim penyusun kurikulum SD Negeri 2 Pandan di bawah koordinasi
dan supervisi Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri serta di bawah bimbingan nara
sumber ahli pendidikan dan pembelajaran.
Kurikulum SD Negeri 2 Pandan tahun pelajaran 2021/2022 merupakan
pedoman bagi penyelenggara pendidikan dan pengajaran di SD Negeri 2 Pandan
terkhusus pada saat kondisi terkait Covid-19 agar tercipta pembelajaran yang baik
yang berlangsung secara efektif yang mampu membangkitkan aktivitas dan
kreativitas peserta didik sehingga mampu mendukung tercapai tujuan pendidikan
nasional.
Kurikulum SD Negeri 2 Pandan Tahun Pelajaran 2021/2022 ini merupakan
hasil revisi dan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya. Kurikulum SD Negeri 2
Pandan ini bersifat dinamis yang senantiasa dapat mengalami perubahan sesuai
dengan perubahan dan perkembangan situasi dan kondisi yang belum menentu
karena Covid 19.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan baik bantuan yang berupa bimbingan, motivasi, saran-saran
maupun bentuk bantuan lainnya pengembangan kurikulum ini. Semoga kurikulum
ini bisa menjadi acuan dalam penyelenggaraan pendidikan di SD Negeri 2 Pandan.
DAFTAR ISI
JUDUL...................................................................................... i
VERIFIKASI DAN VALIDASI ....................................................... ii
PENETAPAN ............................................................................. iii
PENGESAHAN .......................................................................... iv
KATA PENGANTAR ................................................................... v
DAFTAR ISI.............................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................. 1
B. Landasan .................................................... 8
C. Tujuan Pengembangan Kurikulum................... 14
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum................... 14
E. Karakteristik Kurikulum ................................. 18
F. Prinsip pelaksanaan Kurikulum ...................... 19
BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN PENDIDIKAN
A. Tujuan Pendidikan Nasional ........................... 24
B. Tujuan Pendidikan Dasar................................ 24
C. Visi dan Misi Sekolah....................................... 25
D. Tujuan Sekolah.............................................. 28
E. Strategi Pencapaian Tujuan ............................ 33
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum.......................................... 41
B. Muatan Lokal.................................................. 44
C. Ekstra Kurikuler............................................... 44
D. Pengaturan Beban Belajar................................ 53
E. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global 55
F. Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan …………. 56
G. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar............. 57
H. Muatan Pembelajaran ..................................... 118
BAB IV PERENCANAAN, PELAKSANAAN, DAN PENILAIAN
A. Perencanaan Pembelajaran ............................ 120
B. Pelaksanaan Pembelajaran ............................. 121
C. Penilaian Pembelajaran .................................. 123
BAB V PERATURAN AKADEMIK
A. Ketentuan Kehadiran Minimal ......................... 135
B. Ketentuan Remidial dan Pengayaan ............... 136
C. Ketentuan Pemanfaatan Fasilitas Sekolah ........ 136
D. Ketentuan Layanan Konsultasi Guru ................ 139
E. Ketentuan Mutasi Siswa ................................. 140
F. Ketentuan Pemberian Penghargaan dan Sanksi 141
BAB VI KALENDER PENDIDIKAN
A. Pengaturan Waktu Belajar Efektif…………….......... 143
B. Alokasi Waktu .................................................. 145
C. Penetapan Kalender Pendidikan SD Negeri 2 Pandan 146
BAB VII PENUTUP....................................................................
A. Kesimpulan .............................…………….......... 156
B. Saran ............................................................. 156
DAFTAR PUSTAKA........................................................ 158
LAMPIRAN................................................................... 159
SK Tim Pengembang Kurikulum SD Negeri 2 Pandan
Berita Acara Pengembangan Kurikulum SD Negeri 2
Pandan Notulen penyusunan kurikulum SD Negeri 2
Pandan
Undangan penyusunan kurikulum SD Negeri 2 Pandan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa
pembentukan Pemerintah Negara Indonesia yaitu untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa. Mewujudkan upaya tersebut, Undang-Undang Dasar
1945 Pasal 31 Ayat (3) memerintahkan agar Pemerintah mengusahakan
dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-
undang.
Perwujudan dari amanat Undang-Undang Dasar 1945 yaitu dengan
diberlakukannya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, yang merupakan produk undang-undang
pendidikan pertama pada awal abad ke-21. Undang-undang ini menjadi
dasar hukum untuk membangun pendidikan nasional dengan
menerapkan prinsip demokrasi, desentralisasi, dan otonomi pendidikan
yang menjunjung tinggi hak asasi manusia. Sejak Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945, undang-undang tentang sistem
pendidikan nasional telah mengalami beberapa kali perubahan.
Pendidikan nasional, sebagai salah satu sektor pembangunan
nasional dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, mempunyai
visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat
dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia
berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan
proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Makna
manusia yang berkualitas, menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu manusia terdidik yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
2. Misi Sekolah
Misi adalah tindakan strategis yang akan dilaksanakan untuk
mencapai visi sekolah. Untuk mencapai visi sebagai sekolah perlu
dilakukan suatu misi berupa kegiatan jangka panjang dengan arah yang
jelas dan sistematis. Berikut misi SD Negeri 2 Pandan yang dirumuskan
berdasarkan visi sekolah, adalah :
a. Membentuk peserta didik menjadi pribadi yang penuh keimanan dan
ketaqwaan.
b. Meningkatkan profesionalisme dalam proses belajar mengajar.
c. Menumbuhkan sifat kreatif, inovatif serta kompetitif pada peserta didik.
d. Meningkatkan pemahaman terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
e. Menjadikan lingkungan pendidikan yang kondusif, aman dan nyaman untuk
belajar.
f. Meningkatkan hubungan kerjasama antara sekolah, orangtua dan masyarakat serta
instansi terkait baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam rangka mewujudkan misi tersebut, sekolah berusaha
menerapkan peraturan yang sesuai dengan kedudukan masing-
masing dan menjalin komunikasi yang baik untuk menjamin hubungan
kerja yang harmonis.
D. Tujuan Sekolah
Tujuan sekolah dijabarkan berdasarkan tujuan umum
pendidikan, visi, dan misi sekolah. Berdasarkan tiga hal tersebut, dapat
dijabarkan tujuan SD Negeri 2 Pandan, adalah sebagai berikut :
Tujuan sekolah dijabarkan berdasarkan tujuan umum pendidikan, visi, dan misi sekolah.
Berdasarkan tiga hal tersebut, dapat dijabarkan tujuan SD Negeri 2 Pandan, adalah sebagai
berikut :
1. Dapat mengamalkan ajaran Agama dan budi pekerti sebagai hasil proses
pembelajaran dan kegiatan pembiasaan.
2. Meraih prestasiak ademik maupun non akademik.
3. Menguasai dasar-dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sebagai bekal untuk
melanjutkan kesekolah yang lebih tinggi.
4. Terbinanya ketaqwaan melalui pembiasaan ibadah.
5. Meningkatnya wawasan keilmuan dan melek teknologi.
6. Terbentuknya jiwa raga yang sehat dan kompetitif untuk mencapai hasil belajar
dan prestasi sekolah yang maksimal.
7. Terlaksananya pembelajaran bermakna, konstektual, dan menyenangkan.
8. Terbinanya kedisiplinan melalui budaya 5 S (Senyum, Salam, Salim, Sopan dan
Santun), budaya bersih, budaya tertib, budaya kerja dan budaya cinta alam.
9. Terlaksananya program program sekolah dengan perencanaan yang matang,
pelaksanaan yang transparan dan akuntabel, serta hasil yang maksimal.
Tujuan sekolah tersebut akan dimonitor, dievaluasi, dan
dikendalikan dalam kurun waktu tertentu untuk mencapai hasil yang
optimal. Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar mengacu
pada tujuan umum pendidikan dasar yaitu meletakkan dasar
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Sedangkan
secara operasional tujuan yang akan dicapai oleh SD Negeri 2 Pandan
pada akhir tahun pelajaran 2021/2022 meliputi :
1. Terlaksananya kegiatan keagamaan yaitu shalat Dhuha, hafalan Juz
„Amma, Shalat Dzuhur berjamaah, dan latihan Qurban.
2. Terlaksananya kegiatan pembiasaan pagi meliputi penanaman jiwa
patriotisme (hormat bendera dan menyanyi lagu nasional), piket
kebersihan, dan gerakan literasi sekolah.
3. Terlaksananya proses pembelajaran yang tepat waktu, tepat strategi,
dan tepat sasaran.
4. Terlaksananya kegiatan ekstra kurikuler pramuka, tenis meja, atletik
kids dan seni sehingga mampu memperoleh kejuaraan di tingkat
kecamatan.
5. Terlaksananya kegiatan tambahan pelajaran bagi kelas tinggi dalam
meraih prestasi akademik dan tingkat kelulusan 100%.
6. Memiliki sound sistem luar sehingga dapat mendukung kegiatan
pembiasaan pagi, hafalan juz „amma dan pemasangan bel otomatis.
7. Terlaksananya kegiatan peningkatan kompetensi guru melalui
kegiatan In House Training.
8. Memiliki kebun sekolah untuk menunjang pembelajaran muatan lokal,
kegiatan cinta alam, dan membekali keterampilan bercocok tanam.
9. Terlaksananya kegiatan kewirausahaan melalui koperasi sekolah,
kantin sekolah, dan kegiatan Marketing Day.
Selain itu, pengembangan Kurikulum Nasional perlu disesuaikan
dengan Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP).
Adapun Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP)
selengkapnya adalah:
1. Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap
perkembangan anak.
2. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri.
3. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya.
4. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan
sosial ekonomi di lingkungan sekitarnya.
5. Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis,
kritis, dan kreatif.
6. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif dengan
bimbingan guru/pendidik.
7. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari
potensinya.
8. Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam
kehidupan sehari-hari.
9. Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial di
lingkungan sekitar.
10. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan.
11. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara,
dan tanah air Indonesia .
12. Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan
budaya lokal.
13. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan
memanfaatkan waktu luang.
14. Berkomunikasi secara jelas dan santun.
15. Bekerja sama dalam kelompok, tolong-menolong, dan menjaga diri
sendiri dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya.
16. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis.
17. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca,
menulis, dan berhitung.
Sebagaimana disebutkan pada Tujuan Pengembangan Kurikulum,
Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) terdiri atas
kelompok kelompok mata pelajaran seperti berikut.
1. Agama dan Akhlak Mulia;
2. Kewarganegaraan dan Kepribadian;
3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
4. Estetika;
5. Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan.
Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP)
dikembangkan berdasarkan tujuan dan cakupan muatan dan/atau
kegiatan setiap kelompok mata pelajaran. Adapun Standar Kompetensi
Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) untuk masing-masing satuan
pendidikan selengkapnya adalah sebagai berikut:
Penilaian Autentik
3.
a.Jenis Penilaian Autentik
Perubahan paradigma pendidikan dari behavioristik ke
konstruktivistik mendatangkan problem bagi pendidik dalam proses
pembelajaran dan penilaian. Pendidik merasa kebingungan dalam
proses penilaian yang dapat memberikan gambaran yang utuh
mengenai sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik
dikaitkan dengan kehidupan nyata mereka di luar sekolah atau
masyarakat dan juga serta bagaimana format penilaiannya.
Makalah ini membahas tentang penilaian Autentik sebagai jawaban
atas kebingungan pendidik dalam penilaian sesuai ketentuan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006
tentang penilaian autentik (authentic asessment) dan
Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian
Pendidikan.
Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap
pendekatan ilmiah dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan
Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 mempertegas adanya
pergeseran dalam melakukan penilaian, yakni dari penilaian melalui
tes (berdasarkan hasil saja), menuju penilaian autentik (mengukur
sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan
hasil)”. Penilaian ini mampu menggambarkan peningkatan hasil
belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar,
mencoba, dan membangun jejaring. Penilaian autentik dilakukan
oleh guru dalam bentuk penilaian kelas melalui penilaian kinerja,
portofolio, produk, projek, tertulis, dan penilaian diri.
Penilaian Autentik (Authentic Assessment) adalah
pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar
peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan
pengetahuan.Istilah Assessment merupakan sinonim dari penilaian,
pengukuran, pengujian, atau evaluasi. Sedangkan istilah Autentik
merupakan sinonim dari asli, nyata, valid, atau reliabel.
Penilaian Autentik merupakan suatu bentuk tugas yang
menghendaki peserta didik untuk menunjukkan kinerja di dunia
nyata secara bermakna, yang merupakan penerapan esensi
pengetahuan dan keterampilan. Penilaian Autentik juga
menekankan kemampuan peserta didik untuk mendemonstrasikan
pengetahuan yang dimiliki secara nyata dan bermakna. Kegiatan
penilaian tidak sekedar menanyakan atau menyadap pengetahuan,
melainkan kinerja secara nyata dari pengetahuan yang telah
dikuasai sehingga penilaian Autentik merupakan penilaian yang
dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan
(input), proses,dan keluaran (output) pembelajaran
Penilaian Autentik lebih menuntut pembelajar
mendemonstrasikan pengetahuan, keterampilan, dan strategi
dengan mengkreasikan jawaban atau produk. Peserta didik tidak
sekedar diminta merespon jawaban seperti dalam tes tradisional,
melainkan dituntut untuk mampu mengkreasikan dan menghasilkan
jawaban yang dilatarbelakangi oleh pengetahuan teoretis.Penilaian
Autentik dalam implementasi kurikulum 2013 mengacu kepada
standar penilaian yang terdiri dari:
1) Penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri,
penilaian “teman sejawat”(peer evaluation) oleh peserta didik
dan jurnal
2) Pengetahuan melalui tes tulis, tes, lisan, dan penugasan.
3) Keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang
menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi
tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian
portofolio
b. Jenis-jenis Penilaian Autentik
1) Penilaian Sikap
Contoh muatan KI -1 (Sikap Spiritual) antara lain: ketaatan
beribadah, berperilaku syukur, berdoa sebelum dan sesudah
melakukan kegiatan, toleransi dalam beribadah. Contoh KI -2
(Sikap Sosial) antara lain: jujur, disiplin, tanggungjawab,
santun, peduli, percaya diri, bias ditambah lagi sikap-sikap yang
lain sesuai kompetensi dalam pembelajaran, misal : kerja sama,
ketelitian, dan ketekunan. Penilaian sikap ini bukan merupakan
penilaian yang terpisah dan berdiri sendiri, namun merupakan
penilaian yang pelaksanaannya terintegrasi dengan penilaian
pengetahuan dan ketrampilan, sehingga bersifat autentik
(mengacu kepada pemahaman bahwa pengembangan dan
penilaian KI 1 dan KI 2 dititipkan melalui kegiatan yang
didesain untuk mencapai KI3 danKI 4)
Penilaian Aspek sikap dilakukan melalui:
a) Observasi
b) Penilaian diri
c) Penilaian antar teman
d) Jurnal catatan Guru
2) Penilaian Pengetahuan
Aspek pengetahuan dapat dinilai dengan cara berikut
a) Tes tertulis
Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik
berkesempatan memberikan jawabannya sendiri yang
berbeda dengan teman-temannya, namun tetap terbuka
memperoleh nlainya yang sama
b) Tes Lisan
c) Penugasan
3) Penilain Ketrampilan
Aspek ketrampilan dapat dinilai dengan cara berikut
a) Penilaian Kinerja
b) Penilaian Proyek
c) Penilaian Portofolio
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
1. Struktur Kurikulum Sekolah Dasar
Struktur Kurikulum SD/MI terdiri atas mata pelajaran umum
kelompok A dan mata pelajaran umum kelompok B. Mata pelajaran
umum kelompok A merupakan program kurikuler yang bertujuan
untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan,
dan kompetensi keterampilan peserta didik sebagai dasar penguatan
kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Mata pelajaran umum kelompok B merupakan program
kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap,
kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik
terkait lingkungan dalam bidang sosial, budaya, dan seni. Khusus
untuk MI, dapat ditambah dengan mata pelajaran keagamaan yang
diatur oleh Kementerian Agama
= Pembelajaran Tematik Terpadu, Kecuali Pendidikan Agama & Budi Pekerti, PJOK,
dan Matematika (kelas Atas)
B. Muatan Lokal
Berdasarkan SK Gubernur Jawa Tengah Nomor 895.5/01/2005
tanggal 23 Februari 2005 Tentang Kurikulum Mata Pelajaran Bahasa Jawa
Tahun 2004 untuk jenjang pendidikan SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs dan
SMA/SMALB/SMK/MA Negeri dan Swasta sebagai Mulok Wajib di Provinsi
Jawa Tengah adalah Bahasa Jawa. SEKOLAH DASAR NEGERI 2 PANDAN
melaksanakan Pembelajaran Mulok Bahasa Daerah Jawa sebagai upaya
mempertahankan nilai-nilai budaya (Jawa) masyarakat setempat dalam
wujud komunikasi dan apresiasi sastra, dengan alokasi waktu yang
diperlukan adalah 2 jam pelajaran.
C. Ekstra Kurikuler
Kegiatan Ekstrakurikuler diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan RI Nomor 62 tahun 2014 tentang Kegiatan
Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan
oleh peserta didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan
kokurikuler, di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan
Kegiatan Ekstrakurikuler diselenggarakan dengan tujuan untuk
mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian,
kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal dalam rangka
mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional
Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah terbagi menjadi ekstrakurikuler
wajib dan ekstrakurikuler pilihan. Kegiatan ekstrakurikuler Pramuka
merupakan ekstrakurikuler wajib yang harus diikuti oleh setiap peserta
didik. Kepramukaan merupakan bagian tak terpisahkan dari sistem
pendidikan dalam menyiapkan anak bangsa menjadi kader bangsa yang
berkualitas baik moral, mental, spiritual, intlelektuan, emosional, maupun
fisik dan ketrampilan.
Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan sebagaimana dimaksud merupakan
Kegiatan Ekstrakurikuler yang dikembangkan dan diselenggarakan oleh
satuan pendidikan sesuai bakat dan minat peserta didik. Kegiatan
Ekstrakurikuler Pilihan dapat berbentuk latihan olah-bakat dan latihan
olah-minat.
Berdasarkan kondisi yang ada di sekolah maka kegiatan ekstra
kurikuler dipilih dan ditetapkan SD Negeri 2 Pandan sebagai berikut:
1. Kegiatan Ekstra Kurikuler Wajib Kepramukaan
Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang
harus diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali bagi peserta didik
dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkannya untuk
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut.
1) Jenis dan Tujuan Kegiatan Kepramukaan
Pendidikan kepramukaan sebagai ekstrakurikuler di sekolah d
asar sampai dengan sekolah menengah,
mengacu pada Permendikbud No.63 Tahun 2014 Tentang
Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib
pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah
Di samping itu terdapat pengaturan dalam Undang
Undang Nomor 12 Tahun 2010,
yang mengatur penyelenggaraan pendidikan kepramukaan.
Dalam implmentasi kurikulum 2013 kegiatan ekstrakurikuler
kepramukaan dapat diimplementasikan dalam 3 model, yaitu: (1)
Sistem Blok merupakan kegiatan wajib dalam bentuk perkemahan
yang dilaksanakan setahun sekali dan diberikan penilaian umum.;
(2) Sistem Aktualisasi, merupakan kegiatan wajib dalam bentuk
penerapan sikap dan keterampilan yang dipelajari didalam kelas
yang dilaksanakan dalam kegiatan Kepramukaan secara rutin,
terjadwal, dan diberikan penilaian formal; dan (3) Sistem Reguler
merupakan kegiatan sukarela berbasis minat peserta didik yang
dilaksanakan di Gugus depan.
Model yang dipakai dalam ekstrakurikuler pramuka SD Negeri 2
Pandan adalah Model Aktualisasi. Secara rinci karakteristik Model
Aktualisasi dapat dideskripsikan sebagai berikut.
a) Diikuti oleh seluruh siswa.
b) Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali.
c) Setiap satu kali kegiatan dilaksanakan selama 35-70 menit.
3) Alokasi Waktu
1) Kelas I – V dialokasikan 2 jam pelajaran (ekuivalen 2 X 35
menit)
2) Di semester 2, kelas VI diberikan secara intensif sebagai
Bimbingan Belajar persiapan UN dan UAS.
4) Penilaian
Kegiatan Ekstra kurikuler dinilai dan dilaporkan secara berkala
kepada Sekolah dan Orang Tua dalam bentuk nilai kualitatif, yaitu:
Tabel Penilaian Kegiatan Ekstra kurikuler
Kategori Keterangan
A ( 86 – 100 ) Sangat Baik
B ( 70 – 85 ) Baik
C ( 56 – 69 ) Cukup
D ( < 55) Kurang
4. Kegiatan Pembiasaan
1) Pembiasaan Rutin
Merupakan proses pembentukan akhlak dan
penanaman/pengamalan ajaran Islam. Adapun kegiatan pembiasaan
tersebut meliputi:
1) Sholat Dhuha
2) Dhuhur berjamaah
3) Pembinaan hafalan Juz Amma
Target Hafalan Juz Amma tiap
kelas
Kelas 1: Tujuh Surat (An-Naas; Al-Falaq; Al-Ikhlash; Al-Lahab; An-
Nashr; Al-Kaafiruun; Al-Kautsar)
Kelas 2: Sepuluh Surat (Target Kelas 1 tambah Al-Maa‟uun; Al-
Qurasy; Al-Fiil)
Kelas 3: Tiga Belas Surat (Target Kelas 2 tambah Al-Humazah; Al-
„Ashr; At-Takatsur)
Kelas 4: Enam Belas Surat (Target Kelas 3 tambah Al-Qaari‟ah; Al-
„Aadiyaat; Al-Zalzalah)
Kelas 5: Sembilan Belas Surat (Target Kelas 4 tambah Al-Bayyinah; Al-
Qadar; Al-Alaq)
Kelas 6: Dua puluh dua Surat (Target Kelas 5 tambah At-Tiin; Alam
Nasyrah; Ad-Dhuhaa)
4) Berdoa sebelum dan sesudah belajar dan melakukan kegiatan
5) Penanaman akhlak mulia, antara lain:
a) Salam dan jabat tangan (bila kondisi C-19 sudah selesai)
b) Adab sehari-hari(makan minum,masuk masjid,dan lain-lain)
c) Menjaga kebersihan pribadi, pakaian, dan lingkungan
2) Pembiasaan Terprogram
1) Pelaksanaan gerakan Jumat bersih
2) Kegiatan pesantren pada bulan Ramadhan
3) Pelaksanaan halal bilhalal
4) Pelaksanaan penyembelihan hewan qurban
5) Pelaksanaan Kegiatan Virtual (Fotogenik, menyanyi, dan film
pendek)
6) Kegiatan berkebun
7) Kegiatan Klasmeeting
8) Kegiatan Marketing Day
3) Kegiatan Spontan
Kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja, di mana saja tanpa
dibatasi ruang. Bertujuan untuk memberikan pendidikan pada saat
itu juga, terutama dalam disiplin, sopan santun, dan kebiasaan yang
lain. Jenis kegiatannya antara lain:
1) Membiasakan memberi salam
2) Membiasakan mengucapkan terima kasih atas
pemberian/pertolongan dari orang lain
3) Membiasakan membuang sampah pada tempatnya
4) Membiasakan memungut sampah secara spontan
5) Membiasakan menegur/mengatasi silang pendapat, pertengkaran,
atau hal-hal yang tidak pantas.
6) Membiasakan menghemat energi air,listrik.
7) Membiasakan budaya antri.
8) Membiasakan memelihara kelestarian lingkungan
4) Kegiatan Keteladanan
Kegiatan keteladanan adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan
saja yang lebih mengutamakan pemberian contoh dari guru, kepala
sekolah, dan pengelola pendidikan lainnya kepada peserta didik,
yang bertujuan memberikan contoh tentang kebiasaan yang baik.
Jenis kegiatannya antara lain:
1) Memberi contoh berpakaian rapi/sederhana.
2) Memberi contoh datang tepat waktu.
3) Memberi contoh pulang pada waktunya/sesuai jadwal pulang.
4) Memberi contoh hidup sederhana.
5) Memberi contoh berbicara sopan dan santun.
6) Memberi contoh berperilaku jujur.
7) Memberi contoh memuji hasil kerja yang baik.
5) Kegiatan Nasionalisme
1) Upacara bendera setiap hari Senin, maupun hari-hari besar yang
telah ditetapkan oleh pemerintah.
2) Kegiatan mengisi HUT RI, misalnya perlombaan.
3) Peringatan Hari pendidikan Nasional.
4) Kegiatan Pembiasaan Pagi
6) Pembinaan dan bimbingan bagi Calon Siswa Berprestasi
1) Pembinaan Olimpiade MIPA
2) Pembinaan prestasi bidang agama
3) Pembinaan prestasi bidang kesenian
4) Pembinaan prestasi bidang olah raga
IV 35 38 37 49.210 820
V 35 38 37 49.210 820
VI 35 38 37 49.210 820
E. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
SD Negeri 2 Pandan terletak di daerah berbasis pertanian, letak
sekolahnya berdekatan dengan sawah. Sebagai bekal hidup di
masyarakat setelah siswa menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar,
maka SD Negeri 2 Pandan menyusun kurikulum pendidikan berbasis
keunggulan lokal yaitu pertanian. Kegiatan ini dijadwalkan pada jam-jam
tertentu seperti jeda mid atau jeda akhir semester dan atau saat jam
muatan lokal. Adapun program pembelajaran yang harus dikuasai siswa
selama menempuh pembelajaran di SD Negeri 2 Pandan sebagai berikut.
Tabel Program Keunggulan Lokal
KELAS MATERI
I Membantu menaman dan merawat pisang
II Membantu menaman dan merawat pepaya
III Membantu budidaya ikan lele
IV Mempelajari teknik menanam pisang
Praktik menaman dan merawat pisang
Mempelajari teknik menanam sayuran
Praktik menaman dan merawat sayuran
V Mempelajari teknik menanam pepaya
Praktik menaman dan merawat pepaya
Mempelajari teknik menanam sayuran
Praktik menaman dan merawat sayuran
VI Mempelajari teknik budidaya lele
Praktik budidaya lele
Memasarkan hasil panen lele
KELAS: II
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
1. menerima dan menjalankan 2. menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
ajaran agama yang dianutnya tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, dan guru
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 terbiasa membaca basmalah 2.1 menunjukkan sikap percaya diri dalam
setiap memulai belajar al-Qur‟an melafalkanhuruf hijaiyyah
bersambung
1.2 terbiasa membaca al-Qur‟an dengan 2.2 menunjukkan sikap berlindung diri
tartil kepada Allah Swt. dan saling
menasehati sebagai implementasi
pemahaman makna Q.S. an-Nas
dan
Q.S. al-„Asr
1.3 meyakini Hadis yang terkait 2.3 menunjukkan sikap berani
dengan anjuran menuntut ilmu bertanya sebagai implementasi
pemahaman Hadis yang terkait
dengan anjuran
menuntut ilmu
1.4 meyakini Hadis yang terkait 2.4 menunjukkan perilaku hidup bersih
dengan perilaku hidup bersih dan dan sehat sebagai implementasi
sehat pemahaman Hadis yang terkait
dengan
perilaku hidup bersih dan sehat
1.5 menerima adanya Allah Swt. 2.5 menunjukkan perilaku rendah hati,
Yang Maha Suci, Maha Pemberi damai, dan bersyukur sebagai
Keselamatan, dan Maha Pencipta implementasi pemahaman makna al-
Asmau al-Husna: al-Quddus, as-Salam,
dan al-Khaliq
1.6 terbiasa berdoa sebelum 2.6 menunjukkan perilaku sehat sebagai
dan sesudah makan implementasi pemahaman makna
doa
sebelum dan sesudah makan
1.7 meyakini bahwa perilaku kasih 2.7 menunjukkan perilaku kasih
sayang kepada sesama sayang kepada sesama
sebagai cerminan dari iman
1.8 meyakini bahwa sikap kerja sama 2.8 menunjukkan sikap kerja sama dan
dan saling tolong menolong sebagai tolong-menolong
cerminan iman
1.9 terbiasa berdoa sebelum 2.9 menunjukkan perilaku hidup sehat
dan sesudah wudu dan peduli lingkungan sebagai
implementasi pemahaman doa
sebelum dan sesudah wudu
1.10 menjalankan salat dengan tertib 2.10 menunjukkan sikap disiplin sebagai
implementasi pemahaman tata
cara
salat dan bacaannya
1.11 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.11 menunjukkan sikap berani
Saleh a.s. bertanya sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladanan
Nabi Saleh a.s.
1.12 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.12 menunjukkan perilaku kerja keras
Lut a.s. sebagai implementasi pemahaman
kisah keteladanan Nabi Lut a.s.
1.13 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.13 menunjukkan sikap damai sebagai
Ishaq a.s. implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Ishaq a.s.
1.14 meyakini kebenaran kisah 2.14 menunjukkan perilaku kasih sayang
Nabi Ya‟qub a.s. sebagai implementasi pemahaman
kisah keteladanan Nabi Ya‟qub
a.s.
1.15 meyakini kebenaran kisah 2.15 menunjukkan sikap jujur dan kasih
Nabi Muhammad saw. sayang sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladanan
Nabi
Muhammad saw.
KELAS: III
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
1. menerima, menjalankan, dan 2. menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
menghargai ajaran agama tanggung jawab, santun, peduli, dan
yang dianutnya percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya
KELAS: IV
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
1. menerima, menjalankan, dan 2. menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
menghargai ajaran agama tanggung jawab, santun, peduli,
yang dianutnya dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya
KELAS: V
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
1. menerima, menjalankan, dan 2. menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
menghargai ajaran agama tanggung jawab, santun, peduli,
yang dianutnya dan
percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru, dan
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
tetangganya serta cinta tanah air
KELAS: VI
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
1. menerima, menjalankan, dan 2. menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
menghargai ajaran agama tanggung jawab, santun, peduli,
yang dianutnya dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya serta cinta tanah air
1.1 Mensyukuri ditetapkannya bintang, 2.1 Bersikap santun, rukun, mandiri, dan
rantai, pohon beringin, kepala banteng, percaya diri sesuai dengan sila-sila
dan padi kapas sebagai gambar pada Pancasila dalam lambang negara
lambang negara “Garuda Pancasila” “Garuda Pancasila” dalam kehidupan
sehari-hari
1.2 Menunjukkan sikap patuh aturan agama 2.2 Melaksanakan aturan yang berlaku
yang dianut dalam kehidupan sehari- dalam kehidupan sehari-hari di rumah
hari di rumah
1.3 Menerima keberagaman karakteristik 2.3 Menampilkan kebersamaan dalam
individu sebagai anugerah Tuhan Yang keberagaman karakteristik individu di
Maha Esa di rumah rumah
1.4 Menerima keberagaman di rumah 2.4 Menampilkan sikap kerja sama dalam
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha keberagaman di rumah
Esa di rumah
KELAS: II
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
KOMPETENSI INTI 1(SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2(SIKAP SOSIAL)
1. menerima dan menjalankan 2. menunjukkan perilaku jujur,
ajaran agama yang disiplin, tanggung jawab,
dianutnya santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan
keluarga,
teman, dan guru
1.1 Menerima arti bintang, rantai, pohon 2.1 Bersikap jujur, peduli, kasih sayang
beringin, kepala banteng, dan padi sesuai dengan sila-sila Pancasila dalam
kapas pada lambang negara “Garuda lambang negara “Garuda Pancasila”
Pancasila” sebagai anugerah Tuhan
Yang Maha Esa
1.2 Menghargai kewajiban dan hak 2.2 Melaksanakan kewajiban dan hak
sebagai anggota keluarga dan warga sebagai anggota keluarga dan warga
sekolah sebagai wujud rasa syukur sekolah
kepada Tuhan Yang Maha Esa
1.3 Mensyukuri keberagaman 2.3 Menampilkan kebersamaan dalam
karakteristik individu di lingkungan keberagaman karakteristik individu di
sekitar sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa lingkungan sekitar
1.4 Mensyukuri makna bersatu dalam 2.4 Menampilkan sikap kerja sama
keberagaman di lingkungan sekitar sebagai wujud bersatu dalam
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha keberagaman di lingkungan sekitar
Esa
1.1 Menerima makna hubungan bintang, 2.1 Bersikap berani mengakui kesalahan,
rantai, pohon beringin, kepala meminta maaf, memberi maaf, dan
banteng, dan padi kapas pada santun sebagai perwujudan nilai dan
lambang negara “Garuda Pancasila” moral Pancasila.
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha
Esa
1.2 Menghargai kewajiban dan hak warga 2.2 Menunjukkan sikap disiplin dalam
masyarakat dalam kehidupan sehari- memenuhi kewajiban dan hak sebagai
hari dalam menjalankan agama warga masyarakat sebagai wujud
cinta
tanah air
1.3 Mensyukuri keberagaman umat 2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman
beragama di masyarakat sebagai umat beragama di masyarakat dalam
anugerah Tuhan Yang Maha Esa konteks Bhinneka Tunggal Ika
dalam konteks Bhineka Tunggal Ika
1.4 Mensyukuri berbagai bentuk 2.4 Menampilkan sikap kerja sama dalam
keberagaman suku bangsa, sosial, berbagai bentuk keberagaman suku
dan budaya di Indonesia yang bangsa, sosial, dan budaya di
terikat persatuan dan kesatuan Indonesia yang terikat persatuan dan
sebagai kesatuan
anugerah Tuhan Yang Maha Esa
3.1 Memahami makna hubungan simbol 4.1 Menjelaskan makna hubungan simbol
dengan sila-sila Pancasila dengan sila-sila Pancasila sebagai
satu kesatuan dalam kehidupan
sehari-hari
3.2 Mengidentifikasi pelaksanaan 4.2 Menyajikan hasil identifikasi
kewajiban dan hak sebagai warga pelaksanaan kewajiban dan hak
masyarakat dalam kehidupan. sebagai warga masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari
3.3 Menjelaskan manfaat keberagaman 4.3 Mengemukakan manfaat keberagaman
karakteristik individu dalam karakteristik individu dalam kehidupan
kehidupan sehari-hari sehari-hari
3.4 Mengidentifikasi berbagai bentuk 4.4 Menyajikan berbagai bentuk
keberagaman suku bangsa, sosial, dan keberagaman suku bangsa, sosial, dan
budaya di Indonesia yang terikat budaya di Indonesia yang terikat
persatuan dan kesatuan persatuan dan kesatuan
KELAS: V
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
KELAS: VI
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
KELAS: V
3.6 Menggali isi dan amanat pantun yang 4.6 Melisankan pantun hasil karya pribadi
disajikan secara lisan dan tulis dengan dengan lafal, intonasi, dan ekspresi
tujuan untuk kesenangan yang
tepat sebagai bentuk ungkapan diri
3.7 Menguraikan konsep-konsep yang 4.7 Menyajikan konsep-konsep yang saling
saling berkaitan pada teks nonfiksi berkaitan pada teks nonfiksi ke dalam
tulisan dengan bahasa sendiri
3.8 Menguraikan urutan peristiwa atau 4.8 Menyajikan kembali peristiwa atau
tindakan yang terdapat pada teks tindakan dengan memperhatikan latar
nonfiksi cerita yang terdapat pada teks fiksi
3.9 Mencermati penggunaan kalimat efektif 4.9 Membuat surat undangan (ulang tahun,
dan ejaan dalam surat undangan (ulang kegiatan sekolah, kenaikan kelas, dll.)
tahun, kegiatan sekolah, kenaikan dengan kalimat efektif dan memperhati-
kelas, kan penggunaan ejaan
dll.)
KELAS: VI
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual
dan konseptual dengan cara dan konseptual dalam bahasa yang
mengamati, menanya dan mencoba jelas, sistematis, logis dan kritis,
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dalam karya yang estetis, dalam
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan gerakan yang mencerminkan anak
kegiatannya, dan benda-benda yang sehat, dan dalam tindakan yang
dijumpainya di rumah, di sekolah mencerminkan perilaku anak
dan di tempat bermain beriman dan berakhlak
mulia
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menyimpulkan informasi berdasarkan 4.1 Menyajikan simpulan secara lisan dan
teks laporan hasil pengamatan yang tulis dari teks laporan hasil pengamatan
didengar dan dibaca atau wawancara yang diperkuat oleh
bukti
3.2 Menggali isi teks penjelasan (eksplanasi) 4.2 Menyajikan hasil penggalian informasi
ilmiah yang didengar dan dibaca dari teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah
secara lisan, tulis, dan visual dengan
menggunakan kosakata baku dan kalimat
efektif
3.3 Menggali isi teks pidato yang didengar 4.3 Menyampaikan pidato hasil karya pribadi
dan dibaca dengan menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif sebagai bentuk ungkapan
diri
3.4 Menggali informasi penting dari buku 4.4 Memaparkan informasi penting dari
sejarah menggunakan aspek: apa, di buku sejarah secara lisan, tulis, dan
mana, kapan, siapa, mengapa, dan visual dengan menggunakan aspek: apa,
bagaimana di mana, kapan, siapa, mengapa, dan
bagaimana serta memperhatikan
penggunaan kosakata baku dan kalimat
efektif
3.5 Membandingkan karakteristik teks 4.5 Mengubah teks puisi ke dalam teks prosa
puisi dan teks prosa dengan tetap memperhatikan makna isi
teks puisi
3.6 Mencermati petunjuk dan isi teks 4.6 Mengisi teks formulir (pendaftaran,
formulir (pendaftaran, kartu anggota, kartu anggota, pengiriman uang melalui
pengiriman uang melalui bank/kantor bank/kantor pos, daftar riwayat hidup,
pos, daftar riwayat hidup, dsb.) dll.) sesuai petunjuk pengisiannya
3.7 Memperkirakan informasi yang dapat 4.7 Menyampaikan kemungkinan informasi
diperoleh dari teks nonfiksi sebelum yang diperoleh berdasarkan membaca
membaca (hanya berdasarkan membaca judul teks nonfiksi secara lisan, tulis, dan
judulnya saja) visual
3.8 Menggali informasi yang terdapat pada 4.8 Menyampaikan hasil membandingkan
teks nonfiksi informasi yang diharapkan dengan
informasi yang diperoleh setelah
membaca teks nonfiksi secara lisan, tulis,
dan visual
3.9 Menelusuri tuturan dan tindakan tokoh 4.9 Menyampaikan penjelasan tentang
serta penceritaan penulis dalam teks fiksi tuturan dan tindakan tokoh serta
penceritaan penulis dalam teks
fiksi
secara lisan, tulis, dan visual
3.10 Mengaitkan peristiwa yang dialami 4.10 Menyajikan hasil pengaitan peristiwa
tokoh dalam cerita fiksi dengan yang dialami tokoh dalam cerita fiksi
pengalamn pribadi dengan pengalaman pribadi secara lisan,
tulis, dan visual
Standar Inti dan Kompetensi Dasar Matematika
KELAS: I
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, adalah “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
KELAS: II
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
KELAS: III
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru dan tetangganya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan
kondisi siswa.
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
KELAS: V
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan atau ekstrakurikuler.
KELAS: VI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan atau ekstrakurikuler.
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
KELAS: II
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
KELAS: III
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru dan tetangganya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan
kondisi siswa.
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
KELAS: V
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan atau ekstrakurikuler.
KELAS: VI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima, menjalankan, dan menghargai
ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung ( indirect teaching),
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik
mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
KELAS: II
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
KELAS: III
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, dan tetangga”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan
kondisi siswa.
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
KELAS: V
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, dan tetangganya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan
kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu
siswa mampu:
Tuhan dan kegiatannya, dan benda- anak sehat, dan dalam tindakan yang
benda yang dijumpainya di rumah, di mencerminkan perilaku anak beriman
sekolah dan tempat bermain dan berakhlak mulia
KELAS: V
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu
siswa mampu:
3.1 menjelaskan alat gerak dan 4.1 membuat model sederhana alat
fungsinya pada hewan dan manusia gerak manusia atau hewan
serta cara memelihara kesehatan alat
gerak
manusia
3.2 menjelaskan organ pernapasan dan 4.2 membuat model sederhana
fungsinya pada hewan dan manusia, organ pernapasan manusia
serta cara memelihara kesehatan
organ
pernapasan manusia
3.3 menjelaskan organ pencernaan dan 4.3 menyajikan karya (misalnya poster,
fungsinya pada hewan danmanusia model, atau bermain peran)
serta cara memelihara kesehatan tentang konsep organ dan fungsi
organ pencernaan manusia pencernaan pada hewan atau
manusia
3.4 menjelaskan organ peredaran darah 4.4 menyajikan karya tentang organ
dan fungsinya pada hewan dan peredaran darah pada hewan dan
manusia serta cara memelihara manusia
kesehatan organ peredaran darah
manusia
3.5 menganalisis hubungan antar 4.5 membuat karya tentang konsep
komponen ekosistem dan jaring- jaring-jaring makanan dalam
jaring suatu
makanan di lingkungan sekitar ekosistem
3.6 menerapkan konsep perpindahan 4.6 melaporkan hasil pengamatan
kalor dalam kehidupan sehari-hari tentang perpindahan kalor
3.7 memahami pengaruh kalor terhadap 4.7 melaporkan hasil percobaan
perubahan suhu dan wujud benda pengaruh kalor pada benda
dalam kehidupan sehari-hari
3.8 memahami siklus air dan dampaknya 4.8 membuat karya tentang skema
pada peristiwa di bumi serta siklus air berdasarkan informasi
kelangsungan mahluk hidup dari berbagai sumber
3.9 mengelompokkan penggolongan 4.9 melakukan pengamatan sifat-sifat
materi dalam kehidupan sehari-hari campuran dan komponen
berdasarkan komponen penyusunnya penyusunnya dalam kehidupan
(zat tunggal dan campuran) sehari-hari
KELAS: VI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi siswa.
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
KELAS: V
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
KELAS: VI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Kelas I Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Mendengarkan
1. Mampu mendengarkan dan 1.1 Mendengarkan pesan lisan dalam
memahami berbagai wacana lisan ragam ngoko dan ngoko alus.
sederhana (dongeng)dalam ragam 1.2 Mendengarkan dongeng binatang.
bahasa tertentu.
Berbicara
1. Mampu mengungkapkan 2.1 Menyebutkan nama dan fungsi anggota
gagasan dan perasaan, secara tubuh serta benda di sekitarnya.
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
lisan tentang nama dan fungsi 2.2 Menyampaikan rasa suka atau tidak suka
anggota tubuh serta benda- terhadap sesuatu atau kegiatan dengan
benda di sekitar sesuai dengan menggunakan ragam bahasa tertentu.
unggah-ungguh.
Membaca
3 Mampu membaca dengan lafal 3.1 Membaca nyaring.
dan intonasi yang benar serta 3.2 Menyanyikan tembang dolanan.
memahami isi teks. 3.3 Membaca teks pendek.
Menulis
4 Mampu menulis kalimat 4.1 Menulis kalimat sederhana (2-3 kata)
sederhana dengan huruf lepas dengan huruf sambung.
,sambung dan dikte. 4.2 Menulis kalimat yang didiktekan.
Kelas II Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Mendengarkan
1. Mampu mendengarkan dan 1.1 Mendengarkan pesan lisan.
memahami berbagai wacana lisan 1.2 Mendengarkan percakapan sederhana.
berupa pesan, percakapan 1.3 Mendengarkan cerita tokoh wayang.
sederhana,dan tokoh wayang.
Berbicara
2. Mampu mengungkapkan gagasan 2.1 Mengajukan pertanyaan secara lisan
dan perasaan, secara lisan mengenaikegiatan sehari-hari dengan
mengenai kegiatan sehari-hari menggunakan ragam bahasa tertentu.
sesuai unggah-ungguh. 2.2 Menceritakan kegiatan sehari-hari
dengan menggunakan ragam bahasa
tertentu.
Membaca
3. Mampu membaca dan memahami 3.1 Membaca pemahaman teks pendek
teks pendek 3.2 Membaca indah (misal:geguritan,tembang
dolanan)
Menulis
4. Mampu mengungkapkan gagasan/ 4.1 Menulis kalimat sederhana .
pendapat secara tertulis dalam 4.2 Menulis nama gamelan ,Panakawan,dan
berbagai ragam bahasa Jawa benda-benda di sekitarnya yang didiktekan.
sesuai unggah-ungguh.
Kelas II Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Mendengarkan
1. Mampu mendengarkan dan 1.1 Mendengarkan cerita teman
memahami berbagai wacana lisan 1.2 Mendengarkan tembang dolanan.
tentang ungkapan teman dan
tembang dolanan.
Berbicara
2. Mampu mengungkapkan gagasan 2.1 Menceritakan pengalaman sendiri
dan perasaan, secara lisan tentang dengan ragam bahasa tertentu.
pengalaman dan mendeskripsikan 2.2 Mendeskripsikan benda di sekitarnya
benda di sekitarnya. dengan ragam bahasa tertentu,
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Membaca
3. Mampu membaca nyaring dengan 3.1 Membaca nyaring dan lancar teks sastra
lancar dan memahami teks sastra. sederhana (maksimal 15 kalimat).
3.2 Membaca indah
Menulis
4 Mampu mengungkapkan pikiran/ 4.1 Menulis kegiatan sehari-hari
perasaan secara tertulis dalam 4.2 Menulis kegiatan sehari-hari yang
berbagai ragam bahasa Jawa sesuai didiktekan.
unggah-ungguh.
Berbicara
1.Mampu mengemukakan perasaan 2.1 Menanggapi suatu peristiwa dengan
dan gagasan secara lisan tentang menggunakan ragam bahasa tertentu.
peristiwa tertentu dan cerita tokoh 2.2 Menceritakan tokoh wayang Puntadewa.
wayang dengan bahasa yang
santun
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Membaca
3 Mampu membaca dan memahami 3.1 Membaca teks sastra(misalnya:percakap-
teks sastra dan membaca kalimat an,sandiwara dan sebagainya)
sederhana berhuruf Jawa. 3.2 Membaca kata berhuruf Jawayang
menggunakan sandhangan panyigeg
wanda(layar,cecak,wignyan)
Menulis
4 Mampu menulis karangan dalam 4.1 Menulis urutan cara membuat sesuatu secara
berbagai ragam bahasa Jawa sesuai sederhana.
sesuai unggah-ungguh dan menulis 4.2 Menulis kalimat sederhana berhuruf Jawa
huruf Jawa. menggunakan sandhangan panyigeg wanda
dan wyanjana
Kelas IV Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
H. Muatan Pembelajaran
Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SD/MI dilakukan melalui pembelajaran
dengan pendekatan tematik-terpadu dari Kelas I sampai Kelas VI. Mata
pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dikecualikan untuk tidak
menggunakan pembelajaran tematik-terpadu. Pembelajaran tematik
terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan
berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai
tema seperti yang terdapat dalam tabel berikut ini.
Tabel Daftar Tema Kelas I, II, dan III
KELAS I KELAS II KELAS III
1. Diriku 1. Hidup Rukun 1. Perkembangan Hewan
dan Tumbuhan
1. Kegemaranku 2. Bermain di 2. Perkembangan Teknologi
Lingkunganku
3. Kegiatanku 3. Tugasku Sehari-hari 3. Perubahan di Alam
4. Keluargaku 4. Aku dan Sekolahku 4. Peduli Lingkungan
Sosial
5. Pengalamanku 5. Hidup Bersih dan Sehat 5. Permainan Tradisional
6. Lingkungan 6. Air, Bumi, dan Matahari 6. Indahnya Persahabatan
Bersih, Sehat,
dan Asri
7. Benda, Hewan, 7. Merawat Hewan dan 7. Energi dan Perubahannya
dan Tanaman Tumbuhan
di Sekitarku
8. Peristiwa Alam 8. Keselamatan di Rumah 8. Bumi dan Alam Semesta
dan Perjalanan
Tabel Daftar Tema Kelas IV, V, dan VI
KELAS IV KELAS V KELAS VI
1. Indahnya 1. Benda-benda di 1. Selamatkan Makhluk
Kebersamaan Lingkungan Sekitar Hidup
2. Selalu Berhemat 2. Peristiwa dalam 2. Persatuan dalam
Energi Kehidupan Perbedaan
3. Peduli terhadap 3. Kerukunan dalam 3. Tokoh dan Penemuan
Lingkungan Hidup Bermasyarakat
4. Berbagai 4. Sehat itu Penting 4. Globalisasi
Pekerjaan
5. Pahlawanku 5. Bangga sebagai 5. Wirausaha
Bangsa Indonesia
6. Indahnya 6. Organ Tubuh Manusia 6. Menuju Masyarakat Sehat
Negeriku dan Hewan
7. Cita-citaku 7. Sejarah Peradaban 7. Kepemimpinan
Indonesia
8. Tempat Tinggalku 8. Ekosistem 8. Bumiku
9. Makananku Sehat 9. Lingkungan Sahabat 9. Menjelajah Angkasa Luar
dan Bergizi Kita
BAB IV
PERENCANAAN, PELAKSANAAN, DAN PENILAIAN PEMBELAJARAN
Menentukan Merancang
Menentukan jenis penilaian
alokasi waktu
sumber
belajar
Komponen silabus meliputi, (a) Identitas mata pelajaran, (b)
Identitas sekolah, (c) Kompetensi inti, (d) Kompetensi dasar, (e)
Indikator Pencapaian Kompetensi, (f) Materi Pembelajaran, (g)
Kegiatan Pembelajaran, (h) Penilaian, (i) Alokasi waktu, (j) Sumber
belajar.
2. RPP
B. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan guru yang mengacu
pada standar proses. Dasar pelaksanaan pembelajaran ini berpedoman
pada Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah yang merupakan kriteria mengenai
pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan satuan
pendidikan dasar menengah untuk mencapai kompetensi lulusan.
Dalam pembelajaran guru juga melakukan kegiatan literasi.
Literasi adalah suatu kegiatan atau aktivitas untuk lebih membudidayakan
gerakan membaca serta juga menulis. Kegiatan ini untuk mendukung
perkembangan siswa, menambah khasanah keilmuan, dan penguatan
pendidikan karakter. Penguatan Pendidikan karakter (PPK) yang
dikembangkan meliputi kegiatan pembiasaan relijius, nasionalisme,
kemandirian, gotong-royong dan integritas atau kejujuran.
Selain itu, Perkembangan dunia abad 21 ditandai dengan
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam segala segi
kehidupan, termasuk dalam proses pembelajaran. Dunia kerja menuntut
perubahan kompetensi. Kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah,
dan berkolaborasi menjadi kompetensi penting dalam memasuki
kehidupan abad 21. Sekolah dituntut mampu menyiapkan siswa/peserta
didik memasuki abad 21.
Pembelajaran pada abad 21 hendaknya disesuaikan dengan
kemajuan dan tuntutan zaman. Begitu halnya dengan kurikulum yang
dikembangkan oleh sekolah dituntut untuk merubah pendekatan
pembelajaran yang berpusat pada guru/pendidik (teacher centered
learning) menjadi pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik (student-centered learning). Hal ini sesuai dengan tuntutan dunia
masa depan anak yang harus memiliki kecakapan berpikir dan belajar
(thinking and learning skills).
Kecakapan-kecakapan tersebut diantaranya adalah kecakapan
memecahkan masalah (problem solving), berpikir kritis (critical thinking),
kolaborasi, dan kecakapan berkomunikasi. Semua kecakapan ini bisa
dimiliki oleh peserta didik apabila pendidik mampu mengembangkan
rencana pembelajaran yang berisi kegiatan-kegiatan yang menantang
peserta didik untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah. Kegiatan
yang mendorong peserta didik untuk bekerja sama dan berkomunikasi
harus tampak dalam setiap rencana pembelajaran yang dibuatnya.
Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik memiliki beberapa
karakter yang sering di sebut sebagai 4C, yaitu:
Communication
Pada karakter ini, peserta didik dituntut untuk memahami, mengelola, dan
menciptakan komunikasi yang efektif dalam berbagai bentuk dan isi
secara lisan, tulisan, dan multimedia. Peserta didik diberikan kesempatan
menggunakan kemampuannya untuk mengutarakan ide-idenya, baik itu
pada saat berdiskusi dengan teman-temannya maupun ketika
menyelesaikan masalah dari pendidiknya.
Collaboration
Pada karakter ini, peserta didik menunjukkan kemampuannya dalam
kerjasama berkelompok dan kepemimpinan, beradaptasi dalam berbagai
peran dan tanggungjawab, bekerja secara produktif dengan yang lain,
menempatkan empati pada tempatnya, menghormati perspektif berbeda.
Peserta didik juga menjalankan tanggungjawab pribadi dan fleksibitas
secara pribadi, pada tempat kerja, dan hubungan masyarakat,
menetapkan dan mencapai standar dan tujuan yang tinggi untuk diri
sendiri dan orang lain, memaklumi kerancuan.
Critical Thinking and Problem Solving
Pada karakter ini, peserta didik berusaha untuk memberikan penalaran
yang masuk akal dalam memahami dan membuat pilihan yang rumit,
memahami interkoneksi antara sistem. Peserta didik juga menggunakan
kemampuan yang dimilikinya untuk berusaha menyelesaikan
permasalahan yang dihadapinya dengan mandiri, peserta didik juga
memiliki kemampuan untuk menyusun dan mengungkapkan, menganalisa,
dan menyelesaikan masalah.
Creativity and Innovation
Pada karakter ini, peserta didik memiliki kemampuan untuk
mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-gagasan
baru kepada yang lain, bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif
baru dan berbeda.
C. Penilaian
Penilaian pembelajaran meliputi ketuntasan belajar, kriteria kenaikan
kelas, kriteria kelulusan, dan laporan hasil pencapaian siswa. Adapun
penjelasannya terurai sebagai berikut.
1. Ketuntasan Belajar
Penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang
ditetapkan. Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap
kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap kriteria yang ditetapkan,
misalnya ketuntasan belajar minimal (KKM), yang ditetapkan oleh satuan
pendidikan masing-masing dengan mempertimbangkan karakteristik
kompetensi dasar yang akan dicapai, daya dukung (sarana dan guru),
dan karakteristik peserta didik.
KKM diperlukan agar guru mengetahui kompetensi yang sudah
dan belum dikuasai secara tuntas. Guru mengetahui sedini mungkin
kesulitan peserta didik, sehingga pencapaian kompetensi yang kurang
optimal dapat segera diperbaiki. Bila kesulitan dapat terdeteksi sedini
mungkin, peserta didik tidak sempat merasa frustasi, kehilangan
motivasi, dan sebaliknya peserta didik merasa mendapat perhatian yang
optimal dan bantuan yang berharga dalam proses pembelajarannya.
Ketuntasan belajar ditentukan seperti pada tabel berikut:
Tabel Ketuntasan belajar
Nilai Kompetensi
Predikat
Pengetahuan Keterampilan Sikap
A 86 – 100 86 – 100 Sangat Baik
B 70 – 85 70 – 85 Baik
C 56 – 69 56 – 69 Cukup
D ≤ 55 ≤ 55 Perlu Pendampingan
1 Sikap B B B B B B B B B B B B B
2 Pengetahuan 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 ( B)
3 Ketrampilan 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 (B)
1 Pramuka B B B B B B B B B B B - B
2 Seni - - B B B B - - B B B - B
3 Olahraga - - B B B B - - B B B - B
3.00. C (Cukup) 56 – 69 C 56 – 69 C
D (Perlu ≤ 55 D ≤ 55 D
Pendampingan
Nilai akhir yang diperoleh untuk ranah sikap diambil dari nilai modus
(nilai yang terbanyak muncul). Nilai akhir untuk ranah pengetahuan
diambil dari nilai rerata. Nilai akhir untuk ranah keterampilan diambil
dari nilai optimal (nilai tertinggi yang dicapai).
(5) Bentuk Laporan
Laporan hasil pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik dalam
bentuk sebagai berikut.
(a)Pelaporan oleh Pendidik
Laporan hasil penilaian oleh pendidik dapat berbentuk laporan
hasil ulangan harian, PTS, PAS.
(b) Pelaporan oleh Satuan Pendidikan
Rapor yang disampaikan oleh pendidik kepada kepala sekolah
dan pihak lain yang terkait (misal: wali kelas, guru Bimbingan
dan Konseling, dan orang tua/wali). Pelaporan oleh Satuan
Pendidikan meliputi:
i. hasil pencapaian kompetensi dan/atau tingkat kompetensi
kepada orangtua/wali peserta didik dalam bentuk buku
rapor;
ii. pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada
dinas pendidikan kabupaten/kota dan instansi lain yang
terkait; dan
iii. hasil ujian Tingkat Kompetensi kepada orangtua/wali peserta
didik dan dinas pendidikan.
Penilaian Rapor
Hasil belajar yang dicantumkan dalam Rapor berupa:
1). untuk ranah sikap menggunakan predikat Perlu
Pendampingan(PB) Cukup (C), Baik (B), dan Sangat
Baik (SB);
2) untuk ranah pengetahuan menggunakan skor rerata 0-100
dengan predikat D – A.
3) untuk ranah keterampilan menggunakan skor optimum 1-100
dengan predikat D – A.
(2) Format Rapor
Format rapor untuk SD Negeri 2 Pandan disajikan sesuai dengan
format rapor Permendikbud Nomor 53 tahun 2015 tentang
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan
pada pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah dan Petunjuk
Penilaian
(6) Jenis Penilaian Kurikulum 2013
(a)Sikap
Penilaian aspek sikap diperoleh dengan menggunakan
instrumen: (1) observasi; (2) Penilaian diri sendiri; (3)
Penilaian antar teman; dan (4) Jurnal catatan guru. Tetapi
dalam pengolahan nilai yang akan diisikan pada buku
rapor, penilaian diri sendiri dan penilaian antarteman hanya
digunakan sebagai bahan konfirmasi. Sedangkan jurnal
catatan guru digunakan untuk mengisi saran-saran pada
buku rapor
(b) Pengetahuan
1) Jenis Penilaian kompetensi pengetahuan
Penilaian aspek kompetensi pengetahuan adalah sebagai
berikut :
a) Tes tertulis.
Bentuk soal tes tertulis, yaitu:
(1) pilihan ganda
(2) isian atau melengkapi
(3) uraian
b) Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab &
Percakapan.
c) Penugasan
2) Meskipun nilai aspek pengetahuan diolah secara
kuantitatif, tetapi yang diisikan di buku rapor adalah
deskripsi kualitatif. Deskripsi tersebut berupa kalimat
positif tentang apa yang menonjol terkait kemampuan
siswa dalam tiap muatan pelajaran, dan usaha-usaha apa
yang perlu untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan
3) Penghitungan nilai pengetahuan dilakukan dengan cara :
menggunakan skala nilai 0 sd 100, selanjutnya dikonversi
pada skala 1-4.
(c) Ketrampilan
1) Penilaian K4 diperoleh melalui penilaian kinerja yang
terdiri atas:
a) Nilai Kinerja atau praktik
b) Nilai Proyek
c) NIlai produk
d) Nilai Portofolio
2) Untuk mengisi nilai pada buku rapor untuk aspek
keterampilan (KI-4), dirangkum dari ketiga sumber nilai
yaitu: praktik, proyek, portofolio
ALOKASI
NO KEGIATAN KETERANGAN
WAKTU
1. Minggu efektif belajar Minimal 36 Digunakan untuk kegiatan
reguler setiap tahun minggu pembelajaran efektif pada setiap
(Kelas I-V) satuan pendidikan
2. Minggu efektif semester Minimal 18
ganjil tahun terakhir minggu
setiap satuan pendidikan
(Kelas VI)
3. Minggu efektif semester Minimal 14
genap tahun terakhir minggu
setiap satuan pendidikan
(Kelas VI)
4. Jeda tengah semester Maksimal 2 Satu minggu setiap semester
minggu
5. Jeda antarsemester Maksimal 2 Antara semester I dan II
minggu
6. Libur akhir tahun ajaran Maksimal 3 Digunakan untuk penyiapan
minggu kegiatan dan administrasi akhir
dan awal tahun ajaran
7. Hari libur keagamaan Maksimal 4 Daerah khusus yang memerlukan
minggu libur keagamaan lebih panjang
dapat mengaturnya sendiri tanpa
mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif
8. Hari libur umum/ Maksimal 2 Disesuaikan dengan Peraturan
nasional minggu Pemerintah
9. Hari libur khusus Maksimal 1 Untuk satuan pendidikan sesuai
minggu dengan ciri kekhususan masing-
masing
10. Kegiatan khusus satuan Maksimal 3 Digunakan untuk kegiatan yang
pendidikan minggu diprogramkan secara khusus oleh
satuan pendidikan tanpa
mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif
B. Alokasi Waktu
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran
untuk setiap tahun pelajaran. Sekolah/madrasah dapat mengalokasikan
lamanya minggu efektif belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhan.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pelajaran setiap
minggu, meliputi jumlah jam pelajaran untuk seluruh mata pelajaran
termasuk muatan lokal ditambah jumlah jam untuk kegiatan
pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan
kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud.
Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antarsemester,
libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk
hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
Hari libur sekolah/madrasah ditetapkan berdasarkan Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional dan/atau Keputusan Menteri Agama dalam hal
yang terkait dengan hari raya keagamaan. Kepala Daerah Tingkat
Kabupaten/Kota dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat
menetapkan hari libur khusus.
Sekolah atau sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur
keagamaan lebih panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri
tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran
efektif. Bagi sekolah/madrasah yang memerlukan kegiatan khusus dapat
mengalokasikan waktu secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu
efektif dan waktu pembelajaran efektif.
Hari libur umum/nasional atau penetapan libur serentak untuk
jenjang dan jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
Pusat/Provinsi/Kabupaten/ Kota. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu
dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap
satuan pendidikan.
C. Penetapan Kalender Pendidikan SD Negeri 2 Pandan
1. Pendaftaran penerimaan peserta didik baru di SD Negeri 2 Pandan
dilaksanakan mulai tanggal 21-30 Juni 2021.
2. Permulaan tahun pelajaran adalah 12 Juli 2021.
3. a. Hari-hari pertama masuk satuan pendidikan merupakan
serangkaian kegiatan satuan pendidikan pada permulaan tahun
pelajaran baru dimulai dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah
(MPLS), diisi dengan kegiatan antara lain : Peserta didik kelas I (satu)
sampai dengan kelas VI (enam) diisi dengan kegiatan yang konstruktif
dan edukatif sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan peserta
didik antara lain: penetapan pengurus kelas, pengenalan warga kelas,
menciptakan kegiatan yang dinamis di kelas dengan dipandu guru
kelas, pembentukan kelompok belajar, pembenahan 7 K (Kebersihan,
Keamanan, Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, Kesehatan dan
Kerindangan), kegiatan keagamaan, patriotisme dan gerakan literasi
sekolah dimulai pukul 07.00 WIB. Selain itu ada kegiatan ekstra
kurikuler Kepramukaan dengan model blok berupa Orientasi
Pendidikan Kepramukaan pada awal tahun pelajaran.
b. Hari-hari pertama masuk satuan pendidikan tidak diperkenankan
melakukan kegiatan yang mengarah pada kekerasan fisik dan
mental yang dapat mambahayakan keselamatan peserta didik baik
di dalam maupun di luar satuan pendidikan.
c. Hari-hari pertama masuk satuan pendidikan berlangsung selama 3
(tiga) hari mulai hari Senin tanggal 12 Juli 2021 dan berakhir hari
tanggal 18 Juni 2022.
4. Kegiatan awal masuk sekolah ini semua dilaksanakan secara Daring
(dalam jaringan). Pembelajaran yang dilaksanakan di masa Covid-19
adalah Pembelajaran Jarak jauh (PJJ).
5. Dalam penyelenggaraan pendidikan, satuan pendidikan menggunakan
sistem semester.
6. Jam belajar efektif adalah jam belajar yang betul-betul digunakan
dalam proses pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum. Jumlah
jam belajar efektif setiap minggu untuk kelas I–III (dengan model
pembelajaran tematik terpadu) adalah 32,34,36 jam pelajaran,
sedangkan untuk kelas IV–VI adalah 38 jam pelajaran. Berdasarkan
ketentuan tersebut, alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur
dan kegiatan lainnya dalam Kalender Pendidikan SEKOLAH DASAR
NEGERI 2 PANDAN Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri Tahun
Pelajaran 2021/2022 adalah sebagai berikut :
a. Hari belajar efektif adalah hari belajar yang betul-betul digunakan
untuk kegiatan pembelajaran, sesuai dengan ketentuan kurikulum
dan protokoler penanggulangan covid-19.
b. Kegiatan awal masuk sekolah ini semua dilaksanakan secara
Daring (dalam jaringan). Pembelajaran yang dilaksanakan di masa
Covid-19 adalah Pembelajaran Jarak jauh (PJJ).
c. Jumlah hari pembelajaran efektif dalam 1 (satu) tahun pelajaran
sekurang-kurangnya 204 (dua ratus empat) hari belajar dan
sebanyak-banyaknya 228 (dua ratus dua puluh delapan) hari
belajar yang digunakan untuk kegiatanpembelajaran, sesuai
dengan kurikulum yang berlaku.
d. Waktu pembelajaran efektif adalah jam pembelajaran setiap
minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata
pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk
kegiatan pengembangan diri.
e. Beban belajar kegiatan tatap muka keseluruhan untuk setiap
satuan pendidikan adalah sebagai berikut : Jumlah waktu
pembelajaran per minggu untuk kelas I (satu) sampai dengan
kelas III (tiga) masing-masing minimum sebanyak 26-28 jam
pembelajaran, dengan alokasi waktu 35 menit per jam
pembelajaran tatap muka.
f. Jumlah waktu pembelajaran per tahun untuk kelas I (satu) sampai
dengan kelas III (tiga) masing-masing minimum sebanyak 884-
1064 jam pembelajaran (30940-37240 menit). Sedangkan minggu
efektif per tahun pelajaran sebanyak 32-36 dan jumlah jam per
tahun (@ 60 menit) = 516-621 jam.
g. Jumlah waktu pembelajaran per minggu untuk kelas IV (empat)
sampai dengan kelas VI (enam) masing-masing minimum
sebanyak 38 jam pembelajaran, dengan alokasi waktu 35 menit
per jam pembelajaran tatap muka.
h. Jumlah waktu pembelajaran per tahun untuk kelas IV (empat)
sampai dengan kelas VI (enam) masing-masing minimum
sebanyak 1088-1216 jam pembelajaran (38080-42560 menit).
Sedangkan jumlah minggu efektif per tahun pelajaran sebanyak
38 dan jam per tahun (@ 60 menit) = 635-709 jam
7. a. Jeda Tengah Semester adalah penggalan paruh waktu yang
ada pada semester gasal dan semester genap; Pada Jeda
Tengah Semester Gasal dan Semester Genap satuan pendidikan
melakukan kegiatan klasmeeting olahraga dan seni
,outbond/karyawisata, lomba kreativitas atau praktik
pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan bakat,
kepribadian, prestasi dan kreativitas peserta didik dalam rangka
mengembangkan pendidikan anak seutuhnya;
b. Satuan pendidikan melaksanakan kegiatan Jeda Tengah
Semester setelah ulangan tengah semester, direncanakan
selama 4 hari, yaitu :
1) Jeda Tengah Semester Gasal dimulai pada tanggal 13
September 2021 dan berakhir pada hari Kamis tanggal 16
September 2021. Jeda Semester Gasal dimulai pada tanggal 13
Desember 2021 dan berakhir pada tanggal 16 Desember 2021.
2) Jeda Tengah Semester Genap dimulai pada tanggal 9 Maret
2022 dan berakhir pada tanggal 12 Maret 2022. Jeda Semester
Genap dimulai pada tanggal 13 Juni 2022 dan berakhir pada
tanggal 16 Juni 2022.
8. a. Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah menggunakan berbagai teknik penilaian sesuai
dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai.
b. Jenis-jenis Ulangan adalah sebagai berikut :
1) Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara
periodik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau
lebih.
2) Ulangan Tengah Semester adalah kegiatan yang dilakukan
oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik setelah melaksanakan 8-9 minggu kegiatan
pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator
yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
3) Ulangan Akhir Semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik di akhir semester gasal. Cakupan ulangan meliputi
indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester
tersebut.
4) Ulangan Kenaikan Kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik diakhir semester genap untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik di akhir semester genap pada
satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket. Cakupan
ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan
KD pada semester tersebut.
c. Nilai pada buku laporan pendidikan semester gasal/ semester
genap dan akhlak serta kepribadian menjadi bahan
pertimbangan untuk menentukan kenaikan kelas.
d. Penilaian pada akhir satuan pendidikan dilaksanakan Ujian
Sekolah dan Ujian Nasional.
e. Penilaian untuk semester gasal, genap dan akhir satuan
pendidikan dilaksanakan melalui laporan penilaian peserta didik
dan portofolio.
9. Ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester
dan ulangan kenaikan kelas merupakan tugas dan tanggung jawab
pendidik yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
a. Ulangan Tengah Semester Gasal : 6 September s.d 11 September
2021.
b. Ulangan Tengah Semester Genap: 1 s.d. 8 Maret 2022
10. Ulangan Akhir Semester dan persiapan penyerahan Buku Laporan
Hasil Belajar dilaksanakan pada:
a. Ulangan Akhir Semester
b. Semester Gasal : tanggal 29 November 2021 - 11 Desember 2021.
c. Semester Genap : tanggal 30 Mei – 11 Juni 2022.
d. Semester Genap untuk kelas 6, dilaksanakan sebelum Ujian
Sekolah.
e. Persiapan penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar :
1) Semester Gasal : tanggal 13 - 16 Desember 2021
2) Semester Genap : tanggal 13 - 16 Juni 2022
11. Waktu pelaksanaan Ujian Sekolah/ dan Nasional tertulis ditentukan
sebagai berikut :
a. Ujian Sekolah dilaksanakan tanggal 18 - 28 April 2022;
b. Ujian Sekolah praktik dilaksanakan satu minggu sebelum Ujian
Sekolah/Madrasah tertulis.
c. Jadwal pelaksanaan Ujian Sekolah tahun pelajaran 2021/2022
ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten
12. Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar Peserta Didik dilaksanakan
pada
a. Semester Gasal hari Sabtu tanggal 18 Desember 2021
b. Semester Genap hari Sabtu tanggal 17 Juni 2022
13. Hari libur satuan pendidikan adalah hari yang ditetapkan untuk tidak
diadakan proses pembelajaran di satuan pendidikan. Hari libur
sebagaimana dimaksud terdiri atas hari libur semester, hari libur bulan
Ramadhan, hari libur khusus dan hari libur umum
a. Akhir semester gasal mulai tanggal 20 - 31 Desember 2021.
b. Akhir semester genap yang merupakan libur akhir tahun
c. Kepala satuan pendidikan dapat menetapkan hari-hari dalam bulan
Ramadhan sebagai hari pembelajaran atau hari libur dengan
persetujuan Komite Sekolah dan dilaporkan kepada Kepala Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Tengah/Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota atau Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Jawa Tengah/ Kabupaten/Kota setempat
d. Satuan pendidikan yang melakukan libur bulan Ramadhan, supaya
mengisi hari libur tersebut dengan berbagai kegiatan yang
diarahkan pada peningkatan akhlak mulia, pemahaman,
pendalaman dan amaliah agama, termasuk berbagai kegiatan
ekstrakurikuler lainnya yang bernuansa moral
e. Libur Umum :
1. Tanggal 20 Juli 2021 : Idul Adha 1442 H.
2. Tanggal 17 Agustus 2021 : Hari Kemerdekaan RI.
3. Tanggal 10 Agustus 2021 : Tahun Baru Hijriyah 1443 H
4. Tanggal 19 Oktober 2021 : Maulid Nabi Muhammad
5. Tanggal 25 Desember 2021 : Hari Natal
6. Tanggal 1 Januari 2022 : Libur Tahun Baru Masehi 2022
7. Tanggal 1 Februari 2022 : Libur Imlek 2573
8. Tanggal 28 Februari 2022 : Libur Isro‟ Mi‟roj
9. Tanggal 3 Maret 2022 : Libur Raya Nyepi
10. Tanggal 15 April 2022 : Libur Wafat Isa
11. Tanggal 1 Mei 2022 : Libur Hari Buruh
12. Tanggal 13 Mei 2022 : Libur Kenaikan Isa
13. Tanggal 29 April -4 Mei 2022 : Libur Idul Fitri 1443 H
14. Tanggal 4 Mei 2022 : Libur Cuti Idul Fitri 1443 H
15. Tanggal 16 Mei 2022 : Libur Hari Raya Waisyak
16. Tanggal 1 Juni 2022 : Libur Lahir Pancasila
14. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh
masing-masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu
sebagaimana tersebut pada dokumen standar isi dengan
memerhatikan ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.
15. Analisis belajar efektif disajikan pada kalender pendidikan berikut ini:
Tabel Analisis Belajar Efektif Kalender Pendidikan SD Negeri 2 Pandan Tahun
Pelajaran 2021/2022
SEMESTER 1
SEMESTER 2
1 JANUARI 21 - - - - 21 - 5 1 - 10 31
2 FEBRUARI 18 - - - - 18 - 4 2 - 10 29
3 MARET 17 - 5 - - 22 - 4 1 - 9 31
4 APRIL 9 - 9 - - 18 - 4 1 2 12 30
5 MEI 14 - 2 1 - 17 - 4 4 2 14 31
6 JUNI 4 - 7 1 1 13 9 4 - - 17 30
7 JULI - - - - - - - - - - - -
JUMLAH 83 0 23 2 1 132 9 25 9 4 72 181
JUMLAH DALAM 1
TAHUN PELAJARAN 172 3 38 6 2 263 23 49 22 6 144 365
2021/2022
Kalender Pendidikan SD Negeri 2
Pandan
Kalender Pendidikan Semester I Tahun 2021/2022
LAMPIRAN
6 HARI SEKOLAH
X
KALENDER PENDIDIKAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
UNTUK SD/SDLB SEMESTER GENAP
17 25 26
HARI
MINGGU 4 11 18 25 1 8 15 22 29 5 12 19 26
SENIN 5 12 19 26 2 9 16 23 30 6 13 20 27
SELASA 6 13 20 27 3 10 17 24 31 7 14 21 28
RABU 7 14 21 28 4 11 18 25 1 8 15 22 29
KAMIS 1 8 15 22 29 5 12 19 26 2 9 16 23 30
JUM'AT 2 9 16 23 30 6 13 20 27 3 10 17 24
SABTU 3 10 17 24 31 7 14 21 28 4 11 18 25
25 26 16
HARI
MINGGU 3 10 17 24 31 7 14 21 28 5 12 19 26
SENIN 4 11 18 25 1 8 15 22 29 6 13 20 27
SELASA 5 12 19 26 2 9 16 23 30 7 14 21 28
10
RABU 6 13 20 27 3 17 24 1 8 15 22 29
28
KAMIS 7 14 21 4 11 18 25 2 9 16 23 30
1
JUM'AT 8 15 22 29 5 12 19 26 3 10 17 24 31
SABTU 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25
Kalender Pendidikan Semester I Tahun 2021/2022
6 HARI SEKOLAH
KALENDER PENDIDIKAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
UNTUK SD/SDLB SEMESTER GENAP
25 22 26
HARI
MINGGU 2 9 16 23 30 6 13 20 27 6 13 20 27
SENIN 3 10 17 24 31 7 14 21 28 7 14 21 28
SELASA 4 11 18 25 1 8 15 22 1 8 15 22 29
RABU 5 12 19 26 2 9 16 23 2 9 16 23 30
KAMIS 6 13 20 27 3 10 17 24 3 10 17 24 31
JUM'AT 7 14 21 28 4 11 18 25 4 11 18 25
SABTU 1 8 15 22 29 5 12 19 26 5 12 19 26
23 21 16
HARI
MINGGU 3 10 17 24 1 8 15 22 29 5 12 19 26
SENIN 4 11 18 25 2 9 16 23 30 6 13 20 27
SELASA 5 12 19 26 3 10 17 24 31 7 14 21 28
RABU 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29
KAMIS 7 14 21 28 5 12 19 26 2 9 16 23 30
JUM'AT 1 8 15 22 29 6 13 20 27 3 10 17 24
SABTU 2 9 16 23 30 7 14 21 28 4 11 18 25
ALOKASI WAKTU PADA KALENDER PENDIDIKAN
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
A. Kesimpulan
Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun
2013 SD Negeri 2 Pandan telah selesai dan menjadi acuan untuk
menyelenggarakan kegiatan pembelajaran kelas I sampai dengan kelas VI
Tahun Pelajaran 2020/ 2021 di tenggah pademi Covid-19 ini, maupun saat
pandemi sudah berakhir.
Kurikulum 2013 SD Negeri 2 Pandan yang telah disusun diharapkan
dapat memenuhi standar sehingga seluruh kegiatan yang direncanakan
dapat terlaksana dengan lancar baik secara daring maupun luring, baik
secara tatap muka maupun jarak jauh sesuai instruksi Dinas Pendidikan
dan Pemerintah Daerah.
Dukungan, himbauan dan motivasi dari semua pihak khususnya
para guru, karyawan, peserta didik, orang tua / wali, komite sekolah
sangat diharapkan agar proses pembelajaran dapat berjalan secara
maksimal, sehingga meningkatkan kualitas pembelajaran peserta didik
secara jasmani maupun rohani dalam upaya meningkatkan kualitas
pendidikan seutuhnya dan khususnya pendidikan di SEKOLAH DASAR
NEGERI 2 PANDAN.
B. Saran
Penerapan KTSP dalam aktivitas KBM, memerlukan latihan,
bimbingan, dan pengembangan kurikulum sekolah.. Impelementasinya
juga membutuhkan penciptaan iklim pendidikan yang memungkinkan
tumbuhnya semangat intelektual dan ilmiah bagi setiap guru. Diharapkan
guru dapat melakukan inovasi-inovasi kreaitif dalam bentuk penelitian
tindakan terhadap berbagai teknik atau model pengelolaan pembelajaran
yang mampu menghasilkan lulusan yang kompeten. Untuk menjamin
mutu KTSP, perlu adanya strategi operasional penjaminan mutu KTSP. Di
masa mendatang perlu diadakan audit mutu ke sekolah-sekolah pasca
diterapkannya KTSP.
Dalam menentukan arah pendidikannya, sekolah perlu melakukan
kajian-kajian dan penyempurnaan sesuai dengan antisipasi berbagai
perkembangan dan perubahan. Diharapkan sekolah dan komite sekolah
atau forum orang tua murid mampu mengembangkan KTSP berdasarkan
kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan yang disusun
sendiri berdasarkan kebutuhan sekolah dan murid.
Perlunya pemahaman guru dalam mempelajari pengembangan
KTSP agar pembelajaran yang diperoleh siswa sesuai dengan situasi dan
kondisi dan sesuai yang diharapkan. Perlunya mewujudkan tujuan proses
pendidikan dan pembelajaran yang menyeluruh dalam segi aspek afektif,
psikomotorik, dan kognitif siswa agar proses pembelajaran dapat
mencapai tujuan yang diharapkan dan diprogramkan.
DAFTAR PUSTAKA
NAMA JABATAN
Ditetapkan di : Pandan
Pada Tanggal : 8 Juli 2021
Kepala SD Negeri 2 Pandan
Ketua :
1. Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan yang berkaitan
dengan proses pengembangan Kurikulum SD Negeri 2 Pandan dari
perencanaan sampai dengan pengadaan.
2. Mendelegasikan tugas dan tanggung jawab kepada staf dan guru /
karyawan demi kelancaran kegiatan.
Ditetapkan di : Pandan
Pada Tanggal : 8 Juli 2021
Kepala SD Negeri 2 Pandan
BERITA ACARA
PENGEMBANGAN KURIKULUM SD NEGERI 2 PANDAN
2021/2022
Pada hari ini Kamis tanggal delapan bulan Juli Tahun dua ribu dua puluh
satu mengadakan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Sekolah Dasar (KTSP) Dokumen I.
Pengembangan kurikulum ini kami buat bersama Tim Pengembang KTSP
SD Negeri 2 Pandan, yang terdiri dari unsur Guru dan Pengurus Komite
dengan nara sumber dari Pengawas SD Korwilcam Bidang Pendidikan
Slogohimo.
Demikian berita acara pembuatan KTSP ini dibuat agar dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Pandan
Pada Tanggal : 8 Juli 2021
Kepala SD Negeri 2 Pandan
I. PEMBUKAAN
Acara dibuka pukul 08.00 dengan ucapan terima kasih dan puji syukur
kepada Tuhan YME oleh Kepala Sekolah
III. Doa
Acara ditutup dengan doa
IV. PENUTUP
Rapat ditutup jam 10.00 dengan doa dan harapan peningkatan mutu
pendidikan di SD Negeri 2 Pandan pada tahun pelajaran 2021/2022
Kepada :
penyusunan kurikulum
SUTARMAN, S.Pd.,M.Pd.
NIP 196406171988061001
PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SD NEGERI 2 PANDAN SLOGOHIMO
Alamat: Dusun Kembar RT.02/RW.01 Desa Pandan Slogohimo, Kode Pos 57694
email: sdn2pandan@gmail.com
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Menetapkan Kurikulum SD Negeri 2 Pandan tahun
pelajaran 2021/2022.
Kedua : Pembagian tugas dalam Pelaksanaan kurikulum SD
Negeri 2 Pandan.
Ketiga : Segala biaya yang timbul akibat pelaksanaan keputusan
ini dibebankan pada anggaran yang sesuai.
Keempat : Apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan
dibetulkan sebagaimana mestinya.
Kelima : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di : Pandan
Pada Tanggal : 8 Juli 2021
Kepala SD Negeri 2 Pandan
MEMUTUSKAN
Menetapkan Pertama : Menetapkan Kriteria
: Ketuntasan Minimal
(KKM) SD Negeri 2
Pandan tahun pelajaran
2021/2022.
Kedua : Pembagian tugas dalam
Penetapan KKM SD Negeri
2 Pandan.
Ketiga : Segala biaya yang timbul
akibat pelaksanaan
keputusan ini dibebankan
pada anggaran yang
sesuai.
Keempat : Apabila terdapat
kekeliruan dalam
keputusan ini akan
dibetulkan sebagaimana
mestinya.
Kelima : Keputusan ini mulai berlaku sejak
tanggal ditetapkan
Di
te
ta
p
ka
n
di :
P
a
n
d
a
n
Pada
8
Kepala
DWI
LESTARININGSI
H, S.Pd.,M.Pd
Pe
m
bi
na
Tk
.I
Tembusan :
1. Korwilcam
Bidang
Pendidikan
Slogohimo
2. Guru dan
Ketua Komite
untuk
digunakan
sebagaimana
mestinya
3. Arsip
PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SD NEGERI 2 PANDAN SLOGOHIMO
Alamat: Dusun Kembar RT.02/RW.01 Desa Pandan Slogohimo, Kode Pos 57694
email: sdn2pandan@gmail.com
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Menetapkan Kaldik SD Negeri 3 Randusari tahun
pelajaran 2021/2022.
Kedua : Pembagian tugas dalam Pelaksanaan kaldik SD Negeri 2
Pandan.
Ketiga : Segala biaya yang timbul akibat pelaksanaan keputusan
ini dibebankan pada anggaran yang sesuai.
Keempat : Apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan
dibetulkan sebagaimana mestinya.
Kelima : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di : Pandan
Pada Tanggal : 8 Juli 2021
Kepala SD Negeri 2 Pandan
1 Sikap B B B B B B B B B B B B B
2 Pengetahuan 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 ( B)
3 Ketrampilan 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 (B)
1 Pramuka B B B B B B B B B B B - B
2 Seni - - B B B B - - B B B - B
3 Olahraga - - B B B B - - B B B - B
SD NEGERI 2 PANDAN
KOORDINATOR WILAYAH
KECAMATAN BIDANG PENDIDIKAN
SLOGOHIMO
A. Rasional
Kurikulum Tingkat Sekolah (KTSP) merupakan kurikulum
operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing
sekolah. KTSP ini dikembangkan sesuai dengan tuntutan otonomi
pendidikan. Pengembangan KTSP oleh sekolah sesuai dengan situasi dan
konteks yang dimilikinya. Akan tetapi, sekolah tetap harus mengacu pada
lingkup standar nasional pendidikan yang ada, sesuai dengan PP 19 tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Keleluasaan sekolah dalam mengembangkan KTSP tentu harus
diikuti dengan analasis situasi sekolah untuk mencapai lingkup standar
nasional pendidikan yang sudah ditetapkan, di antaranya Standar Isi
(SI)dalam Permendiknas no 22 tahun 2006 dan Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) dalam Permendiknas no 23 tahun 2006. Hasil analisis
tersebut merupakan dasar pijakan untuk menentukan kedalaman dan
keluasan target-target yang ditetapkan, budaya yang akan dibangun,
tujuan yang ingin dicapai, serta isi dan bahan pelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan bermutu di sekolah tersebut. Pencapaian tujuan
pendidikan bermutu tersebut sesuai dengan UU Sisdiknas no 20 tahun
2003 pasal 5, yaitu “Setiap warga negara mempunyai hak yang sama
untuk memperoleh pendidikan yang bermutu”.
Penyusunan dan pengembangan KTSP merupakan bagian dari
kegiatan perencanaan sekolah/madrasah. Kegiatan ini dapat berbentuk
rapat kerja dan/atau lokakarya sekolah/madrasah dan/atau kelompok
sekolah/madrasah yang diselenggarakan dalam jangka waktu sebelum
tahun pelajaran baru (BSNP, 2006: 33). Tahap kegiatan penyusunan KTSP
secara garis besar meliputi: analisis sekolah, penyiapan dan penyusunan
draf, reviu dan revisi, serta finalisasi, pemantapan dan penilaian (cf. BSNP,
2006: 33).
B. Tujuan Analisis Konteks
Tujuan Analisis Situasi Sekolah adalah (1) memperoleh gambaran
nyata kondisi sekolah dan (2) memperoleh gambaran nyata situasi sekolah
C. Analisis Konteks
Analisis konteks dalam pelaksanaan penyusunan KTSP berwujud
evaluasi diri (self evaluation) terhadap sekolah. Hal itu dapat dilakukan
dengan menerapkan pendekatan SWOT (strengths, weaknesses,
opportunities, dan threats ). Dalam hal ini dapat diterapkan kajian
lingkungan internal untuk memahami strengths atau kekuatan dan
weaknesses atau kelemahan, serta kajian lingkungan eksternal untuk
mengungkap opportunities atau peluang dan threats atau tantangan.
Adapun analisis konteks melalui SWOT terdiri atas hal-hal sebagai berikut
(cf. BSNP, 2006: 32):
1. Visi, misi, dan tujuan sekolah
2. Identifikasi SI dan SKL
3. Kajian internal atau kondisi sekolah (kekuatan dan kelemahan)
yang meliputi: (1) peserta didik, (2) pendidik dan tenaga kependidikan,
(3) sarana dan prasarana, (4) biaya, (5) program-program
4. Kajian eksternal atau situasi sekolah (peluang dan tantangan) yang
dilihat dari masyarakat dan lingkungan sekolah yang meliputi: (a) komite
sekolah, (b) dewan pendidikan, (c) dinas pendidikan, (d) asosiasi profesi,
(e) dunia industri dan dunia kerja, (f) sumber daya alam dan sosial
budaya.
Berikut ini adalah penjelasan masing-masing
1. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah
Penetapan visi, misi, dan tujuan sekolah akan sangat berperan bagi
pengembangan sekolah di masa depan. Visi dan misi saling berkaitan. Visi
(vision) merupakan gambaran (wawasan) tentang sekoah yang diinginkan
di masa jauh ke depan.
Misi (mission) ditetapkan dengan mempertimbangkan rumusan
penugasan (yang merupakan tuntutan tugas “dari luar”) dan keinginan
“dari dalam” (yang antara lain berkaitan dengan visi ke masa depan dan
situasi yang dihadapi saat ini. Misi sebuah sekolah perlu
mempertimbangkan misi induknya (dinas pendidikan kabupaten/kota).
Misi diperjelas dan dijabarkan dengan tujuan sekolah (goals).
Tujuan sekolah seharusnya tidak betentangan dengan visi dan misi
sekolah yang sudah ditetapkan. Perumusan tujuan harus nyata dan
terukur.
Deskripsi visi, misi, tujuan seharusnya (1) tidak bertentangan
dengan visi, misi, tujuan dinas pendidikan dan koheren dengan renstra
depdiknas, (2) mencerminkan dengan jelas kebutuhan lokal dan nasional
atau bahkan internasional berkaitan dengan kemampuan lulusan, (3) jelas
bagi pihak-pihak yang berminat, ketercapaian tujuan dapat diamati,
ditunjukkan dan dapat diuji secara objektif, dipersepsi sebagai sesuatu
yang berharga oleh seluruh pihak yang berminat, realistis, (4) secara
tersurat ada prioritas menghasilkan peserta didik yang bermutu.
2. Identifikasi SI dan SKL
Para pendidik di sekolah perlu melakukan identifikasi SI dan SKL.
Identifikasi dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut:
membaca secara saksama, memahami, mengkaji, dan membedah SI dan
SKL. Hal itu perlu dilakukan supaya penerapan SI dan SKL di sekolah dan
terutama dalam pembelajaran benar-benar baik.
3. Situasi Internal atau Kondisi Sekolah
a. Peserta Didik
Analisis terhadap kekuatan dan kelemahan peserta didik dapat
dilihat dari input awal dan saat pembelajaran. Analisi ini meliputi rata-rata
kemampuan akademik peserta didik, minat, dan bakat peserta didik. Jadi,
analisis peserta didik meliputi analisis kemampuan akademik dan
nonakademik.
b. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Analisis terhadap pendidik dan tenaga kependidikan dimaksudkan
untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan sumber daya manusia
yang dimiliki oleh sekolah. Analisis ini perlu dilakukan agar KTSP yang
disusun dan dikembangkan sesuai dengan kemampuan sekolah dan dapat
dilaksanakan secara maksimal. Dalam melakukan identifikasi, setidaknya
perlu diperoleh informasi mengenai: jumlah pendidik dan rinciannya,
kelayakan fisik dan mental pendidik, latar belakang pendidikan dan/atau
sertifat keahlian, kompetensi pendidik (pedagogik, kepribadian,
profesional, sosial), rata-rata beban mengajar pendidik, rasio pendidik dan
peserta didik, minat pendidik dalam pengembangan profesi, jumlah
tenaga kependidikan dan rinciannya, kelayakan fisik dan mental tenaga
kependidikan, jenis keahlian, latar belakang tenaga kependidikan, dan
minat tenaga kependidikan dalam pengembangan profesi.
c. Sarana dan Prasarana
Analisis atas sarana yang dimiliki oleh sekolah meliputi perabot,
peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya,
bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.(SNP
pasal 42 ayat 1).
Perabot di antaranya meliputi meja, kursi, papan tulis yang ada di setiap
kelas. Peralatan meliputi peralatan laboratorium ilmu pengetahuan alam
(IPA), laboratorium bahasa, laboratorium komputer, dan peralatan
pembelajaran lain (cf. SNP pasal 43). Media pendidikan di antaranya alat
peraga, OHP, LCD, slide, gambar yang mendukung ketercapaian
pembelajaran. Yang termasuk dalam buku dan sumber belajar di
antaranya adalah bahan cetakan baik jurnal, buku teks, maupun referensi;
lingkungan; media cetak maupun elektronik; narasumber. Adapun bahan
habis pakai meliputi bahan-bahan yang digunakan dalam praktik
pembelajaran. Analisis terhadap kekuatan dan kelemahan semua sarana
itu meliputi kepemilikan, kelayakan, jumlah, dan kondisi sarana yang ada.
Analisis atas prasarana meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan
sekolah, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang
laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin,
instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat
bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan (SNP
pasal 42 ayat 2). Analisis terhadap kekuatan dan kelemahan prasarana di
sekolah meliputi keberadaannya, rasio banyaknya, kelayakannya, dan
kebersihannya.
d. Biaya
Analisis biaya sesuai dengan pasal 62 tentang standar pembiayaan dalam
SNP. Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi,
dan biaya personal. Biaya investasi sekolah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan
sumberdaya manusia, dan modal kerja tetap. Biaya personal sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan
oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara
teratur dan berkelanjutan. Biaya operasi sekolah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi:
• gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang
melekat pada gaji,
• bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan
• biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa
telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur,
transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya.
Analisis terhadap pembiayaan di sekolah mengarah pada
kelemahan dan kekuatan pembiayaan di sekolah tersebut terhadap
pengembangan dan pelaksanaan KTSP
e. Program-program
KTSP disusun oleh sekolah untuk memungkinkan penyesuaian
program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Analisis terhadap kekuatan dan kelemahan program-program meliputi:
program pendidikan (antara lain: pemilihan mata pelajaran muatan
nasional dan muatan lokal, pemilihan kegiatan pengembangan diri,
penentuan pendidikan kecakapan hidup, penentuan pendidikan berbasis
keunggulan lokal dan global), program pembelajaran, program remedial,
dan program pengayaan.
Ada atau tidaknya program, keterlaksanaan, serta kesesuaian
program dengan kebutuhan dan potensi yang ada di sekolah/ daerah
merupakan analisis yang sangat diperlukan untuk mengembangkan KTSP.
4. Kondisi Masyarakat dan Lingkungan Sekolah
a. Komite Sekolah
Komite sekolah/madrasah merupakan pihak yang ikut berlibat
dalam penyusunan KTSP di samping narasumber dan pihak lain yang
terkait. Adapun tim penyusun KTSP terdiri atas pendidik, konselor, dan
kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota.
Pada tahap akhir, komite sekolah juga harus memberikan
pertimbangan terhadap penyusunan KTSP. Dalam BSNP (2006: 5)
disebutkan, pengembangan KTSP mengacu pada SI dan SKL dan
berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh
BSNP, serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah/madrasah.
Dalam kaitannya dengan pengambilan keputusan, dalam SNP Pasal
51 ayat 2 dinyatakan bahwa pengambilan keputusan pada sekolah dasar
dan menengah di bidang nonakademik dilakukan oleh komite sekolah
yang dihadiri oleh kepala sekolah. Selain itu, komite sekolah juga
memutuskan pedoman struktur organisasi sekolah dan biaya operasional
sekolah. Komite sekolah juga memberikan masukan tentang tata tertib
sekolah, yang minimal meliputi tata tertib pendidik, tenaga kependidikan
dan peserta didik, serta penggunaan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana. Pimpinan sekolah dan komite sekolah juga melakukan
pemantauan untuk menilai efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas sekolah.
Adapun pelaksanaan pengelolaan pendidikan pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah dipertanggungjawabkan oleh kepala sekolah kepada
rapat dewan pendidik dan komite sekolah/madrasah. Berdasarkan hal-hal
itulah, analisis terhadap peluang dan tantangan dari pihak komite
sekolah/madrasah perlu dilakukan untuk mengembangkan KTSP.
b. Dewan Pendidikan
Dewan Pendidikaan beranggotakan masyarakat yang peduli
terhadap pendidikan. Dalam penyusunan KTSP, dewan pendidikan
berperan sebagai lembaga yang dapat ikut memantau dan mengevaluasi
pelaksanaan KTSP. Berdasarkan hal itulah, analisis terhadap kepedulian
dewan pendidikan perlu dilakukan untuk semakin memantapkan
pengembangan KTSP.
c. Dinas Pendidikan
Dinas pendidikan kabupaten/kota bertugas melakukan koordinasi
dan supervisi terhadap pengembangan KTSP SMP. Pengembangan KTSP
mengacu pada SI dan SKL dan berpedoman pada panduan penyusunan
kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta memperhatikan pertimbangan
komite sekolah/madrasah. Dalam hal ini, dinas Pendidikan setempat dapat
memfasilitasi penyusunan silabus dengan membentuk sebuah tim yang
terdiri atas para pendidik berpengalaman di bidangnya. Analisis terhadap
peluang dan tantangan yang ada di dinas pendidikan perlu dilakukan guna
pengembangan KTSP.
d. Asosiasi Profesi
Ada beberapa asosiasi profesi secara umum yang ikut mendukung
profesionalisme pendidik. Akan tetapi, secara lebih khusus, asosiasi profesi
untuk para pendidik/guru mata pelajaran di SMP terwujud dalam
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) yang meliputi MGMP sekolah,
kabupaten/kota, dan provinsi. MGMP dapat berperan pula sebagai tim
yang menyusun silabus mata pelajaran tertentu. Keberadaan tim ini akan
sangat membantu pengembangan KTSP. Peluang dan tantangan atas
keberadaan MGMP perlu dianalisis untuk pengembangan KTSP.
e. Dunia Industri dan Dunia Kerja
Salah satu prinsip pengembangan KTSP adalah relevan dengan
kebutuhan kehidupan. Dalam hal ini, pengembangan kurikulum dilakukan
dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk
menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di
dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha, dan dunia kerja. Oleh
karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir,
keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional
merupakan keniscayaan (BSNP, 2006).
Selain itu, KTSP disusun dengan memperhatikan berbagai hal, di
antaranya adalah dunia industri dan dunia kerja serta perkembangan
ipteks. Dalam KTSP, rencana kegiatan pembelajaran harus dapat
mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa
kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Dalam hal ini, dunia
indsutri di sekitar sekolah dapat diberdayakan untuk menunjang program
pendidikan sekolah yang bersangkutan. Contoh: di dekat sekolah ada
industri kerajinan, peserta didik dapat melakukan berbagai kegiatan untuk
mencapai kompetensi dasar sesuai konteks industri kerajinan tersebut.
Berdasarkan hal-hal itulah, analisis terhadap peluang dan tantangan dunia
industri dan dunia kerja di lingkungan sekolah perlu dilakukan untuk
pengembangan KTSP.
f. Sumber Daya Alam dan Sosial Budaya
KTSP disusun dengan memperhatikan berbagai hal, di antaranya
adalah keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan;
kondisi sosial budaya masyarakat setempat; kesetaraan gender. Pada
dasarnya, setiap daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan
keragaman karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan
pendidikan sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup
sehari-hari. Oleh karena itu, KTSP harus memuat keragaman tersebut
untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan
pengembangan daerah. Sumber daya alam yang ada di lingkungan serta
aspek sosial budaya yang berlaku di tempat sekolah tersebut berada,
dapat menjadi peluang sekaligus tantangan bagi pelaksanaan penyusunan
KTSP.
Sekolah yang berada di daerah pantai, dapat memanfaatkan aspek
kelautan sebagai peluang dan tantangan untuk mengembangkan potensi
peserta didik. Pendidik dapat mengajarkan dan mengajak peserta didik
menanam bakau untuk menahan abrasi pantai. Ini merupakan salah satu
contoh pembelajaran untuk memahami alam sekitar dan sekaligus
mengatasi tantangan alam.
Selain itu, KTSP harus dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang
kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya
setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum mempelajari
budaya dari daerah dan bangsa lain. Agar peluang dan tantangan yang
tersedia di alam sekitar dan ada di dalam kehidupan sosial budaya
masyarakat dapat dimanfaatkan secara maksimal serta dapat memberikan
nilai tambah bagi perkembangan peserta didik, diperlukan upaya
identifikasi dengan memperhatikan berbagai hal, antara lain:
keterjangkauan jarak, waktu, dan biaya; kesesuaian dengan visi, misi, dan
tujuan sekolah; ketersediaan dan kemampuan SDM dalam mengelola
sekolah; kebermanfaatan aspek sosial budaya bagi peserta didik di masa
kini dan yang akan datang. Pada sisi lain, KTSP juga harus diarahkan
kepada terciptanya pendidikan yang berkeadilan dan memperhatikan
kesetaraan gender.
Berdasarkan hal itulah, analisis terhadap peluang dan tantangan
sumber daya alam dan sosial budaya lingkungan sekolah perlu dilakukan
untuk mengembangkan KTSP.
D. Pengembangan Instrumen
Analisis terhadap situasi sekolah dilakukan dengan menggunakan
instrumen analisis. Instrumen yang digunakan bisa menggunakan model
check list ataupun skala. Satuan pendidikan harus menyiapkan instrumen
tersebut sebagai panduan pengambilan data.
No Aspek yang Dianalisis
1. Keberadaan dunia industri
2. Kebermaknaan dunia industri dalam pengembangan kompetensi