1. Sebutkan pengertian kesehatan lingkungan menurut sintesa dari Azrul Azwar, Slamet Riyadi,
WHO dan Sumengen !
2. Sebutkan ruang lingkup kesehatan lingkungan menurut Pasal 22 ayat (3) UU No 23 tahun
1992 !
3. Jelasakan konsep hubungan interaksi antara tiga komponen yang berperan dalam
menimbulkan penyakit model ecology (Jhon Gordon)
4. Sebutkan karakteristik host, agent dan environmental dan beri contoh masing-masing 2 (diua)
buah !
5. Sebutkan masalah-masalah kesehatan lingkungan di Indonesia dan apa penyebabnya ?
6. Jelaskan dengan contoh (2 saja), hubungan dan pengaruh kondisi lingkungan terhadap
kesehatan masyarakat di perkotaan dan pemukiman !
7. Jelaskan dengan diagram, kaitan antara Indonesia sehat 2010, kesehatan lingkungan dan
Healty city !
Mading sangat mungkin dijumpai di banyak tempat seperti mesjid, sekolah, perpustakaan umum,
instansi pemerintahan dan lain sebagainya. Hal ini karena mading bisa dikelola oleh siapa saja
dan bisa ditempatkan dimana saja. Misalnya Mading Ikatan Remaja Mesjid, Mading LSM,
Mading Kampus, Mading Sekolah dan lain-lain.
Mading sekolah adalah mading yang dikelola oleh suatu sekolah tertentu baik siswa maupun
guru dan biasanya disajikan agar dapat dibaca oleh warga sekolah tersebut. Mading sekolah
selain sebagai media untuk menyampaikan informasi (pengumuman atau berita) juga dapat
dijadikan ajang atau sarana pengembangan minat dan bakat baik siswa maupun guru dalam
bidang tulis menulis.
Mading juga sangat berperan dalam mengasah kemampuan siswa untuk belajar berorganisasi
secara baik, melatih kedisiplinan karena harus bekerja sesuai jadwal, belajar untuk lebih kreatif
dalam mencari ide-ide baru untuk tema dan tampilan mading, dan melatih siswa untuk bisa lebih
bertanggungjawab terhadap tugas yang harus dikerjakannya.
Mengingat keberadaan mading sekolah memiliki arti yang penting baik bagi siswa maupun guru,
maka hendaknya mading sekolah dikelola secara baik agar tetap eksis. Dengan pengelolaan yang
baik, diharapkan mading akan selalu dapat terbit pada waktunya dengan tema-tema dan
tampilan-tampilan yang menarik.
B. Manajemen Mading Sekolah
Mengelola sebuah media informasi tentu memerlukan kepengurusan yang baik, tertata rapi, dan
berjalan sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Mading sekolah sekalipun
diperlukan suatu kepengurusan atau organisasi agar semuanya bisa berjalan lancar.
Menurut Rachim (2006), dalam pengelolaannya mading harus memiliki dua manajemen yaitu
manajemen organisasi dan manajemen redaksional. Kedua manajemen tersebut memiliki tugas
yang berbeda satu sama lain.
a. Manajemen Organisasi
Manajemen organisasi dalam pengelolaan mading sebagai sebuah organisasi intra sekolah
sangatlah diperlukan, karena tanpa organisasi ini pengelolaan mading akan sulit untuk berjalan
dengan baik.
Manajemen organisasi dalam pelaksanaan tugasnya lebih bersifat administratif dan tidak
berhubungan secara langsung dengan hal teknis penerbitan mading. Keberadaan struktur atau
jabatan manajemen organisasi mading tergantung dari kebutuhan pengelolaan mading itu sendiri.
Menurut Rachim (2006), Manajemen organisasi mading biasanya dipimpin oleh seorang
pemimpin umum, dibantu oleh beberapa seksi seperti seksi Administrasi, Keuangan,
Sponsorship, dll., sesuai kebutuhan Mading.
Pemimpin redaksi adalah orang yang adalah orang yang bertanggungjawab penuh atas materi
atau isi yang disajikan dalam mading. Redaktur pelaksana bertugas mengkoordinasikan tugastugas yang menyangkut keredaksian kepada para redaktur. Redaktur bertugas memberikan
instruksi kepada para reporter untuk melakukan peliputan atau pencarian berita atau informasi
yang akan disajikan. Setelah mendapat laporan atau bahan-bahan informasi dari reporter, tugas
redaktur selanjutnya adalah melakukan proses editing naskah/tulisan serta melakukan rapat
koordinasi untuk menentukan kelayakan naskah atau tulisan untuk diputuskan apakah tulisan
tersebut layak untuk dipublikasikan atau tidak. Sedangkan seorang reporter bertugas mencari
berita atau bahan informasi di lapangan sesuai dengan instruksi redaktur atau atas kemauan
sendiri.
Dari uraian tentang manajemen mading sekolah dapat digambarkan contoh organisasi mading
sekolah sebagai berikut :
a. Waktu Terbit
Waktu terbit mading perlu menjadi bahan diskusi, hal ini karena ada beberapa alasan salah
satunya agar pelaksanaan kegiatan pembuatan mading itu tidak mengganggu waktu belajar
seperti situasi menjelang pelaksanaan ujian. Selain itu waktu terbit mading harus diperhatikan
jangan sampai mading terbit menjelang liburan sekolah, sebab apabila mading terbit dan di
pasang menjelang libur sekolah mading itu akan sia-sia karena tidak ada yang membaca.
Waktu terbit Rutin mading pun sebaiknya diperhatikan dan dijadwalkan sedemikian rupa
sehingga mading bisa terbit secara rutin dan waktu terbitnya juga tepat. Penerbitan mading
sekolah bisa dilakukan misalnya setiap 2 minggu sekali atau setiap satu bulan sekali.
Penggantian mading sebaiknya jangan terlalu cepat ataupun terlalu lama sebab bila mading
diganti terlalu cepat barangkali belum sempet dibaca orang lain sehingga sangat sayang jika apa
yang telah dikerjakan tidak berguna. Begitupula jika penggantian mading dilakukan terlalu lama
mungkin akan menimbulkan efek bosan bagi pembaca, sehingga mereka enggan untuk datang
melihat mading.
b. Tema
Mading yang diterbitkan sebaiknya memiliki Tema yang berbeda-beda untuk setiap kali terbit.
Hal ini dimaksudkan agar pembaca tidak bosan dengan satu tema yang disajikan dan juga
diharapkan dapat menambah wawasan para pembaca tentang tema-tema yang disajikan.
Pemilihan tema mading sangat bebas bisa, misalnya mengenai remaja, IPTEK, Seputar Kegiatan
Nasional atau Internasional terkini, atau juga dapat disesuaikan dengan bulan-bulan terbit seperti
bila terbit bulan januari bisa mengulas masalah tahun baru, bila terbit bulan April bisa mengulas
masalah kepahlawanan atau semangat Juang R.A. Kartini, dll.
c. Rubrik
Rubrik mading merupakan topik-topik yang dapat disajikan dalam mading. Rubrik mading bisa
saja sama setiap kali terbit, atau bisa juga berubah jika diperlukan. Jumlah dan jenis rubrik dalam
mading tergantung dari kesepakatan bersama anggota tim. Apabila rubrik sudah ditentukan maka
langkah berikutnya akan memudahkan dalam pembagian pelaksanaan tugas. Misalnya setiap
rubrik yang sudah ditentukan dibebankan kepada dua, tiga, atau lebih anggota dan mereka
bertanggungjawab untuk mengisi rubrik tersebut.
Meskipun rubrik mading dapat berubah-ubah, namun sebaiknya ada beberapa rubrik yang
dipertahankan setiap kali terbit. Beberapa contoh rubrik yang dapat dimuat dalam mading
sekolah misalnya :
- Berita Seputar Sekolah
- Cerpen
- Puisi
- Sahabat mading
- Surat Pembaca
- Profil Siswa / Guru
- Dll.
d. Jadwal Kerja
Dalam pelaksanan kegiatan pembuatan mading penjadwalan adalah sesuatu yang harus dibuat
apabila mading ingin bisa terbit tepat waktu dengan hasil yang memuaskan. Penjadwalan bisa
didasarkan pada tahapan-tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan seperti batas akhir
pengumpulan materi, penyortiran materi layak terbit atau tidak, editing, layouting, dekorasi dll.
Jadwal yang sudah ditetapkan sebaiknya dapat dilaksanakan dengan sebaik mungkin.
Tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam pembuatan mading adalah sebagai berikut :
a. Pengumpulan Materi
Pengumpulan materi merupakan tugas seorang reporter. Materi yang dapat ditampilkan dalam
mading dapat berasal dari mana saja seperti :
1. Hasil Studi Pustaka
Studi pustaka dapat dilakukan melalui buku, majalah, koran, internet, dan lain sebagainya.
2. Hasil Survey atau pemantauan langsung di lapangan
Seorang reporter dapat mencari sumber berita dengan terjun langsung ke lapangan untuk meliput
peristiwa atau kegiatan-kegiatan yang terjadi di lingkungan baik sekolah maupun masyarakat.
3. Hasil Interview/Wawancara
Wawancara dapat dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dari orang-orang
yang bersangkutan seperti pakar, praktisi, profesional, pengamat, pelaku, korban, dll.
D. Evaluasi Mading
Segalanya tak ada yang sempurna mungkin pepatah itu harus selalu kita pegang untuk lebih
memperbaiki diri kita dan apa yang kita kerjakan di masa yang akan datang. Begitu pula halnya
dalam pembuatan mading, setelah mading diterbitkan dan di baca oleh khalayak atau keluarga
besar sekolah maka ada baiknya Tim Mading melakukan evaluasi baik berdasarkan
pengamatannya maupun berdasarkan hasil kuisioner pembaca terhadap mading yan disajikan.
Penilaian-penilaian, kritik dan saran dari pembaca dapat dijadikan nodal perbaikan di masa yang
akan datang.
Daftar Pustaka
Anonim, 2008. Cara Guampaang Mengelola Mading Sekolah. Elfata Online.
Rachim, M. D. 2006. Manajemen Majalah Dinding Sekolah.
http://frirac.multiply.com/journal/item/13/Manajemen_Mading_Sekolah_Makalah
Pengertian Majalah Dinding
Majalah dinding atau disingkat mading adalah salah satu media komunikasi massa tulis,yang
penyajiannya biasanya dipajang pada media dinding atau sejenisnya.
2.
3.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Penulis
2.
Ilustrator
3.
Dokumentator
Pelindung/Penasihat
2.
Penanggung Jawab
3.
Pembina/Pembimbing
4.
Redaksi (Ketua,Sekretaris,Anggota)
5.
Staf Redaksi/Bagian:
Bagian Dokumentasi
Jika ruang lingkup majalah dinding itu khusus, maka organisasi pengelolanya terdiri
dari:
1.
2.
3.
Pengurus Majalah:
1. Ketua
2. Sekretaris
3. Bendahara
4. Seksi-seksi :
Pengantar Redaksi
2.
Berita
3.
Laporan/reportase/liputan
4.
5.
Feature/tulisan khas
6.
Kronik kegiatan
7.
Profil Tokoh
8.
Pojok
3.
Karikatur
4. Artikel
5.
Surat Pembaca
6.
7.
Esey/kolomdll.
Cerita Pendek
2.
Puisi
3.
Humor
4.
Musik
5. Anekdot
6.
Kartun/karikatur
7. Vignet/kaligrafi/grafiti/gambar
8.
3. Penyiapan Bahan, berupa kegiatan membaca naskah yang masuk dari penulis, mengedit
naskah, pengetikan atau penulisan ulang hasil edit, memberi ilustrasi pada naskah,.
4. Produksi; menata letak kertas dan tulisan, mengatur tata warna, mendisain huruf dan
gambar, menulis naskah untuk diterbitkan, menempelkan tulisan dan gambar pada bidang media,
pemasangan pada media baca/dinding.
4.
7.
8.