Anda di halaman 1dari 63

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan memegang peranan sangat penting bagi perkembangan individu.
Kualitas masyarakat yang berpendidikan akan mendukung perkembangan suatu negara
menjadi bangsa yang besar, bermartabat, dan bangga serta cinta tanah air.
Madrasah, dalam hal ini sebagai ‘miniatur dunia’, tentunya diharapkan dapat
menyiapkan siswa menjadi pribadi yang tangguh, kritis, kreatif, dan memiliki sikap
positif dalam menghadapi perubahan. Madrasah harus siap membimbing siswa untuk
berkembang di setiap proses belajarnya sehingga mereka akan menjadi pribadi yang
memiliki kompetensi untuk menjadi bagian dari masyarakat dunia.
Madrasah adalah tempat berkumpulnya anak dengan potensi yang tidak sama.
Di dalam kelas, setiap siswa memiliki kebutuhan yang berbeda. Hal ini tentunya harus
difasilitasi oleh Madrasah. Sebagai miniatur dunia, Madrasah berfungsi sebagai
laboratorium sosialisasi yang sangat bermanfaat bagi siswa untuk bersosialisasi,
berkomunikasi, mengembangkan keterampilan emosi, dan memecahkan masalah.
Untuk membekali siswa menjadi pribadi yang kompeten dibutuhkan suatu
perangkat yang dikembangkan dengan memerhatikan berbagai dimensi serta
melibatkan berbagai ahli dan merujuk kepada referensi yang terpercaya. Dengan
demikian, kurikulum yang dikembangkan disesuaikan dengan kebutuhan siswa.
Untuk mencapai tujuan di atas, Madrasah membutuhkan sebuah dokumen
sebagai acuan dalam menjalankan program belajarnya. Dokumen ini merupakan
dokumen kurikulum operasional yang menjadi pegangan (living document) Madrasah.
Kurikulum operasional ini disusun dengan beberapa alasan:
1. Sebagai pedoman dalam mengembangkan kurikulum
2. Sebagai pedoman mengevaluasi program Madrasah
3. Sebagai acuan untuk perencanaan program selanjutnya
4. Sebagai bahan informasi untuk para pemangku kepentingan

1
B. Tujuan Pengembangan Kurikulum
Secara umum tujuan diterapkan Kurikulum Madrasah adalah untuk
memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan
(otonomi) kepada satuan pendidikan dan mendorong untuk melakukan pengambilan
keputusan secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum. Sedangkan secara
khusus tujuannya adalah:
1. meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif madrasah dalam
mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumber daya yang
tersedia; (b) meningkatkan kepedulian warga madrasah dalam mengembangkan
kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama untuk mewujudkan keunggulan
madrasah; dan (c) meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan.
Pengembangan Kurikulum Madrasah diserahkan kepada satuan pendidikan dengan
pertimbangan sebagai berikut:
2. madrasah lebih mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi dirinya
sehingga dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang tersedia untuk
memajukan lembaganya;
3. madrasah lebih mengetahui kebutuhan lembaganya, khususnya input pendidikan
yang akan dikembangkan dan didayagunakan dalam proses pendidikan dengan
tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik; (c) pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh madrasah lebih cocok untuk memenuhi kebutuhan madrasah karena
pihak madrasahlah yang paling tahu apa yang terbaik bagi madrasahnya;
4. keterlibatan semua warga madrasah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum
menciptakan transparansi dan demokrasi yang sehat, serta lebih efisien dan efektif
bilamana dikontrol oleh masyarakat setempat;
5. madrasah dapat bertanggung jawab tentang mutu pendidikan masing- masing kepada
pemerintah, orang tua peserta didik dan masyarakat pada umumnya, oleh karena itu
madrasah akan berupaya semaksimal mungkin untuk melaksanakan dan mencapai
sasaran KOM;
6. madrasah dapat melakukan persaingan sehat dengan satuan pendidikan lain untuk
meningkatkan mutu pendidikan melalui upaya-upaya inovatif dengan dukungan
orang tua peserta didik, masyarakat dan pemerintah setempat;

2
7. madrasah dapat secara cepat merespon perkembangan zaman, aspirasi masyarakat
dan lingkungannya yang berubah dengan cepat dan sulit diduga pada saat sekarang
dan yang akan datang.

C. Landasan Pengembangan Kurikulum


1. Landasan Hukum
Landasan hukum yang dipergunakan MI Kementerian Agamadalam
mengembangkan dan menyusun Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan. Tahun
Ajaran 2023 / 2024 adalah sebagai berikut.
a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
b. Peraturan Pemerintah 13 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Pemerintah 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
c. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2014 tentang Kebijakan Madrasah Ramah
Anak.
d. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62
Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah.
e. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63
Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler
Wajib Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
f. Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 111
Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah.
g. Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal.
h. Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun
2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan
Tahun 2020-2024.
i. Peraturan Gubernur No.19 Tahun 2014 tentang Bahasa Daerah Sebagai Muatan
Lokal Wajib di madrasah/madrasah.
j. Permendikbudristek No.262 Tahun 2022 perubahan permendikbudristek no 56
2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Merdeka

3
k. Permendikbudristek No.5 Tahun 2022 Tentang SKL Kurmer
l. Permendikbudristek No.7 Tahun 2022 Tentang Standart Isi Kurmer
m. Permendikbudristek No.16 Tahun 2022 Tentang Standart Proses Kurmer
n. Permendikbudristek No.21 Tahun 2022 Tentang Standart Penilaian Kurmer
o. KMA Nomor 347 Tahun 2022 tentang Pedoman Kurikulum Merdeka Pada
Madrasah.
p. SK Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan
Kemendikbudristek No. 008 Tahun 2022 Ttng CP Mapel umum
q. SK Dirjen Pendis No. 3211 tentang CP/materi Agama dan B. Arab
r. Permendikbudristek No.56/M/2022, proyek penguatan profil pelajar Pancasila

2. Landasan Sosiologis
Madrasah, sebagai suatu lembaga pendidikan yang bertanggung jawab
terhadap proses belajar siswa, memiliki tujuan yang mulia dalam mengembangkan
pendidikan anak – anak Indonesia di lingkungannya. Sebagai bangsa Indonesia,
pendidikan yang mereka dapatkan berlandaskan pada agama dan nilai – nilai luhur
yang dianut oleh bangsa serta tidak melupakan akar budaya dalam perjalanan belajar
mereka. Siswa Indonesia diharapkan menjadi warga negara yang mandiri dan
bertanggung jawab, menghargai kebhinekaan, mengedepankan berpikir positif dan
kritis, serta mampu berkolaborasi. Hal tersebut bertujuan untuk melahirkan generasi
pelurus yang tangguh.

3. Landasan Pedagogis
Madrasah adalah suatu lembaga yang terdiri atas siswa yang memiliki
karakteristik unik. Siswa di kelas awal adalah anak-anak usia dini yang masih
berpikir konkret dan baru mengenal pendidikan formal. Transisi dari pendidikan
sebelumnya membutuhkan program yang disesuaikan dengan perkembangan usia.
Siswa pada tingkatan kelas yang lebih tinggi adalah siswa dengan usia transisi dari
pendidikan usia dini ke jenjang pendidikan yang membutuhkan pola berpikir yang
lebih abstrak. Pada jenjang ini keterampilan berpikir siswa dikembangkan melalui
proses belajar yang menantang sehingga kemampuan kognitifnya berkembang
maksimal.
Siswa di Madrasah Ibtidaiyah membutuhkan pengenalan pendidikan karakter.
Proses penanaman pendidikan karakter dilakukan melalui pembiasaan yang

4
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Belajar dari nilai-nilai baik yang mereka
lihat di sekitar mereka menjadi sangat penting. Madrasah dan rumah harus
memberikan contoh baik sehingga siswa dapat belajar langsung dan meneladaninya.
Proses belajar ini menjadi fondasi yang sangat penting dan menjadi bekal menuju
jenjang pendidikan selanjutnya.
Pengalaman belajar yang beragam dan kontekstual akan membantu siswa
memahami konsep yang diberikan. Belajar bagi siswa harus menyenangkan,
bermakna, sekaligus menantang. Kesempatan untuk bereksplorasi membantu siswa
menumbuhkan rasa ingin tahu.
Keberhasilan proses belajar setiap siswa akan tercapai dengan dukungan dari
semua pihak. Manajemen madrasah yang responsif, guru yang memahami kebutuhan
siswa, serta dukungan positif dari orang tua akan membantu setiap anak
memaksimalkan potensinya.

5
BAB II
KARAKTERISTIK MADRASAH

A. Karakteristik Lingkungan Sosial Budaya

Awal mula berdirinya MI Kementerian Agama, tidak ubahnya seperti


lembaga-lembaga pendidikan pada umumnya. Meski bukan lembaga pendidikan yang
dananya selalu disubsidi oleh pemerintah, lambat laun sekolah ini menjadi pilihan
favorit masyarakat Kadur.
Pada bulan Agustus 1949 mayoritas warga ... memasukkan anaknya yang
umur 6 sampai 7 tahun. Akhirnya MI Kementerian Agama yang berlokasi di Desa ...
yang dulunya hanya satu kelas (sekitar 20 anak), Alhamdulillah saat ini mencapai 137
siswa, yang dulunya masih menumpang di MI Kementerian Agama, Alhamdulillah
saat ini memiliki gedung sendiri. Pada awal berdirinya MI Kementerian Agama
jumlah guru sebanyak 5 orang. Di samping itu juga, alhamdulillah saat ini guru MI
Kementerian Agama sebanyak 18 orang dengan jumlah peserta didik satiap tahun
selalu mengalami peningkatan.
Uniknya MI Kementerian Agama mungkin menjadi satu-satunya di Desa atau
bahkan Kecamatan .... yang siswanya hanya terdiri dari perempuan semua. Para
pendiri dahulu memang tidak membuka untuk laki-laki karena berdekatan dengan
SDN ... II dan para beliau mendirikan Madrasan Ibtidaiyah khusus untuk tidak bukan
untuk mengajari para perempuan sejak kecil tentang ilmu agama yg mungkin tidak di
dapat di Sekolah Dasar.

MI Kementerian Agama mulai dari awal berdirinya menitikberatkan pada


program tahfidz. Mulai dari pembiasaan sampai pada ekstrakurikuler. Program ini juga
didukung oleh pihak internal maupun ekstrenal madrasah.
Lingkungan Madrasah dirancang sesuai dengan tujuan pendidikan yang dapat
dimanfaatkan siswa sebagai sumber belajar dan laboratorium sosialisasi. Madrasah
merancang fasilitas belajar siswa yang dapat mendukung perkembangan belajar
siswa,dikelompokkan sesuai tingkat/fasenya.
Dengan pertimbangan kemiripan karakteristik siswa sehingga memudahkan guru
dalam mengelola dalam menyediakan fasilitas serta kegiatan pembelajaran.
Area permainan dan area sosialisasi siswa dikondisikan sesuai kelompok kelas.

6
Ragam dan tingkat kesulitan permainan dirancang untuk memenuhi kebutuhan
perkembangan motorik dan sosialisasi siswa. Pendampingan aktif dari guru-guru
dilakukan saat siswa berinteraksi untuk memastikan proses sosialisasi siswa berjalan
sesuai yang diharapkan.
MI Kementerian Agama meyakini bahwa mencetak siswa berjiwa Qurani
merupakan kebutuhan dasar yang harus dimiliki. Keterampilan ini akan berkembang
maksimal apabila siswa berada dalam lingkungan belajar yang religius Untuk
mewujudkan hal ini Madrasah memperkaya kegiatan tahfidz baik di dalam maupun
luar lingkungan madrasah bahkan ada tambahan pada kegatan ekstrakulikuler. Wujud
kegiatan tahfidz ini diharapkan dapat juga diintegrasikan dengan pelaksanaan Proyek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil ‘alamin.

B. Letak Geografis

Secara geografis, desa Kadur berada di antara 6°51'-7°31' Lintang Selatan


(LS) dan 113°19'-113°58' Bujur Timur (BT) dengan ketinggian ± 140 meter di atas
permukaan laut, dengan luas wilayah 7,35 km2. Luas wilayah desa Kadur merupakan
14,02 % dari luas kecamatan Kadur yang memiliki luas 52,42 km2. Temperatur udara
dikisaran 28-30° C dengan kelembaban 80%. Dan Kecamatan Kadur masuk
Pembantu Bupati Wilayah Kerja Pegantenan.

MI Kementerian Agama merupakan Lembaga di bawah naungan


Kementerian Agama yang beralamatkan di Kadur Kecamatan Kadur Kabupaten
Adapun lokasi MI Kementerian Agama terletak pada geografis yang sangat cocok
untuk proses belajar mengajar yang terletak di tengah pemukiman penduduk. MI ini
dibangun dengan pertimbangan tata letak bangunan yang memberikan kenyamanan
untuk belajar. Hal ini dapat di lihat dari tata letak ruang belajar yang agak jauh dari
jalan raya sehingga kebisingan dari kendaraan bermotor dan kendaraan umum yang
melintasi jalan raya dapat diminimalisir dan siswa tetap belajar dengan nyaman.

Adapun batas – batas dari lokasi MI Kementerian Agama adalah sebelah


utara berbatasan dengan Desa Klompang Timur , sebelah barat berbatasan dengan
Desa Bagnkes sebelah selatan berbatasan dengan Desa Larangan, sebelah timur
berbatasan dengan Desa Duko Timur.

7
C. Karakteristik Sarana Dan Prasarana

Ketersediaan sarana dan prasarana merupakan salah satu komponen penting


yang harus terpenuhi dalam menunjang pencapaian tujuan pendidikan. Sarana
pembelajaran yang terdapat MI Kementerian Agama cukup memadai. Di antaranya,
Madrasah menyediakan LCD dan layar proyektor sebagai media pembelajaran yang
bisa di pakai ketika dibutuhkan bahkan lembaga ini mekakai Smart Digital dan TV
Digital (Tooch screen dan manual).
Di perpustakan tersedia al-Qur’an, dan guru PAI ( Al Quran hadits, Akida
Akhlak, Fikih, dan SKI serta B. Arab) juga memberikan Gefa (Gerakan Furudlul
Ainiyah) untuk peserta didik.. Berikut ini adalah prasarana yang terdapat di MI
Kementerian Agama bisa dilihat pada table berikut:

Tabel 2.1 : Prasarana MI Kementerian Agama


a.
No Prasarana Jumlah Kondisi
1. Kantor guru 1 Baik
2. Ruang kepala sekolah 1 Baik
3. Ruang tata usaha 1 Baik
4. Ruang kelas 6 Baik
5. Aula -
6. Musholla 1 Baik
7. Perpustakaan 1 Baik
8. Laboratorium computer 1 Baik
9. Toilet Guru 1 Baik
10 Toilet Siswa 20 Baik
11. Kantin 1 Baik
12 Gudang 1 Baik
13 Empat Parkir 1 Baik
13 Dst.

Sarana dan Prasarana yang dimiliki oleh lembaga ini kurang didukung oleh

kompetensi pendidik dan tenaga kepenididikan. Sebagian besar dari mereka belum

menguasai IT sehingga penggunaan alat media pembelajaran kurang maksimal. Oleh

karena itu perlu ada workshop khusus peningkatan kompetensi di bidang IT.

8
D. Karakteristik pendidik dan Tenaga Kependidikan

Kegiatan belajar mengajar di MI Kementerian Agama di selenggarakan pada


waktu pagi hari, di mulai pada pukul 07.00 – 12.15 WIB, menyadari sangat
pentingnya tenaga kependidikan dan keberhasilan proses belajar mengajar, lembaga
pendidikan ini benar – benar memperhatikan mutu guru. Hal ini dibuktikan dengan
tenaga pengajar yang mengajar di lembaga ini yaitu hampir semua guru berlatar
belakang pendidikan. Jumlah tenaga seluruhnya ada 15 orang guru dan 3 orang
Tenaga Kependidikan.
Adapun Daftar Nama Guru MI Kementerian Agama tahun 2023/2024 adalah
sebagai berikut:
Tabel 2.1 : Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan Status Sertifikasi
Nama Guru Tera Jabatan Kepegawaia
Ada Tidak
khir n
Risyati, S.Pd S1 Kepala GTY 
Sa`id, S.Pd S1 Wakil Kepala GTY 
Nurul Afifah, S.Pd.I S1 Guru Kelas PNS 
Nanik Suraida, S.Pd.SD S1 Guru Kelas PNS 
Rifatul Bariroh, S.Pd.I S1 Guru Kelas GTY 
Mas`ud, S.Ag. S1 Guru Mapel GTY 
Abdul Kifli, S.Pd.I S1 Guru Mapel GTY 
Herwin, S.Pd S1 Guru Mapel GTY 
Abd Aziz, S.Pd S1 Guru Kelas GTY 
Achmad Fudlaily, S.Pd S1 Guru Kelas GTY 
Ahmad Hasan, S.Pd S1 Guru Kelas GTY 
Sri Wahyu Ningsih SMA Guru Mapel GTY 
Thayyibah SMA Guru Mapel GTY 
Masruhah SMA Guru MapelGTY 
Mabruroh SMA Guru PJOKGTY 
Lukmanul Hakim SMA TU/ GTY 
OPERA
TOR

Dari data di atas masih ada ada 5 guru yang belum berkualifikasi S1 dan

hanya 3 guru yng sudah bersertifikasi. Sehingga pihak madrasah perlu membantu guru

9
untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi guna mendukung peningkatan prestasi

siswa di MI ini.

E. Karakteristik Peserta Didik

Di MI Kementerian Agama pada tahun ajarann 2023/2024, jumlah siswa secara keseluruhan
adalah 137 siswa, yang terdiri dari 49 laki-laki dan 88 perempuan. Peserta didik
berasal dari berbagai daerah dengan latar belakang etnik dan kultul yang berbeda-
beda. Sebagian besar dari Peserta didik MI ini bermukim di pondok. sehingga sangat
mendukung terhadap program tahfidz di madrasah.

Adapun rincian jumlah peserta sebagai berikut:


Tabel 2.2 : Data Jumlah siswa MI Kementerian Agama
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
I 7 20 27
II 11 12 23
III 6 19 25
IV 7 16 23
V 10 10 20
VI 8 11 19
Jumlah 137

F. Kemitraan

Lembaga-lembaga yng bermitra MI Kadur diantaranya dengan TK Asy


Syuhada, Puskesmas, dan lembaga eksternal lainnya baik langsung maupun tidak
langsung.

G. Potensi Sumber Dana

Sumber dana utama MI berasal daridana BOS. Namun pada kegiatan tertentu seperti
hari-hari besar lainnya baik dari yayasan maupun komite dan masyarakat sekitar
berpartisipasi dalam hal kelengkapannya. Mengingat kepedulian masyarakat pada
lembaga ini sangat besar.

H. Analisis Konteks

1. Kelebihan

a. Madrasah sudah membentuk Tim Pengembang Kurikulum Madrasah sehingga


dapat membuat program madrasah secara maksimal.

10
b. Madrasah menyusun KTSP tahun ajarann 2022/2023 yang sudah disahkan dengan
melibatkan Pengawas, Perwakilan Pengurus Yayasan, Komite, Kepala Madrasah,
Guru, dan tenaga kependidikan.
c. Hubungan yang baik antara guru dengan guru ataupun guru dengan siswa sangat
kondusif baik dalam kegiatan ektrakurikuler ataupun pembelajaran untuk
membentuk kualitas siswa yang positif.
d. Tiap kelas disediakan mushaf Qur’an sehingga sangat mendukung terhadap
program tahfidz.

e. Madrasah menyediakan mading untuk menempel karya siswa dan guru yang
terbaik.

f. Guru yang mengampu bidang tahfidz adalah lulusan pondok pesantren

g. Sebanyak 80% guru sudah bisa menyusun RPP/modul Ajar dan MP


h. Tenaga pengajar yang usianya relatif muda sehingga memiliki kinerja yang tinggi
dan semangat serta secara kependidikannya 90% lulusan S1 dan 10% lulusan
SMA/MA dalam meningkatkan disiplin semua personal dan meningkatkan
kinerja untuk membentuk siswa menjadi lebih berpengalaman dan mendapatkan
ilmu yang sesuai dengan tingkatannya.
i. Siswa perkelas di madrasah tidak melebihi standar maksimal sehingga
memudahkan guru untuk melakukan tugasnya dengan maksimal
j. Mempunyai letak geografis yang unik didasari daya dukung yang sangat positif
dari masyarakat sehingga dapat meningkatkan hubungan kerja sama antara
madrasah , komite, orang tua siswa dan masyarakat.
k. Madrasah memiliki program unggulan yaitu Madrasah Tahfidz

2. Kelemahan
a. Sebanyak 4 tidak menysun perangkat pembelajaran.
b. Madrasah memiliki alat peraga IPAS, dan Matematika tapi tidak sesuai dengan
standar.
c. Hanya 3 dari 16 sudah memiliki sertifikat pendidik.
d. Program unggulan madrasah berupa program Madrasah Tahfidz sudah
terlaksana tetapi hanya 3 orang pembimbing yang menguasai ilmu al quran
e. Siswa tidak boleh membawa Hp sehingga pembelajaran kurang di dukung oleh
kemampuan IT siswa.
f. Sebanyak 5 guru masih berkualifikasi S1 sehingga perlu dukungan dari kepala
untuk melajutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

11
g. Masih 10 guru mengajar sesuai langkah-langkah yang ada di RPP sehingga
pencapaian tujuan pembelajaran kurang maksimal.
h. Hanya 10 gutu yang bisa mengoperasikan laptop
i. Penyusunan program tahfidz belum dilengkapi dengan target dan indikator
ketercapaian.
j. Tidak adanya ruangan khusus siswa yang mengikuti program tahfidz
k. Dst.

3. Peluang dan Tantangan

Peluang

a. Terlaksanya hafalan juz amma di semua kelas yang dijadikan sebagai syarat
kenaikan kelas bagi siswa kelas tinggi.

b. Sarana dan prasarana merupakan kekuatan yang telah ada agar bisa dipergunakan
dan pemanfaatannya yang ada harus di kembangkan terus.

c. Dukungan masyarakat yang ingin menjadikan siswa menjadi religius dan


berprestasi setelah lulus dari MI Kementerian Agama bisa melanjutkan ke jenjang
yang lebih tinggi.

d. Jumlah siswa yang tidak terlalu banyak yang memudahkan guru dalam
memberikan pelayanan terhadap siswa dan memberikan bimbingan secara
maksimal.

e. Lingkungan yang cukup tenang, jauh dari kebisingan.

f. Menjadi dasar awal menggabungkan pemahaman antara al-qur`an dengan ilmu


pengetahuan lainnya dan P5RA

Tantangan

a. Minimnya guru yang hafal juz amma sehingga perlu ada rekrutmen guru pengampu
program tahfidz

b. Guru mencari metode baru untuk mempercepat hafalan siswa

c. Belum tersedianya ruangan yang lengkap dengan sarana dalam mendukung program
tahfidz

d. Guru belu bisa Mengintegrasikan Tema P5RA dengan materi al Quran

12
Kurikulum Kementerian Agama

BAB III
VISI, MISI DAN TUJUAN

A. Visi Dan Misi Madrasah


Visi
" Terwujudnya warga madrasah yang Qur`ani, unggul dalam ilmu pengetahuan, teguh
dalam iman dan taqwa “

Misi
1. Mengoptimalkan program Tahfid Al-Qur`an dan pengamalannya ;
2. Melaksanakan pembelajaran yang berkualitas dan bimbingan secara efektif, sehingga
murid berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki ;
3. Menumbuhkan semangat budaya baca secara intensif kepada seluruh warga
madrasah ;
4. Mendorong dan membantu setiap murid untuk mengenali potensi dirinya, sehingga
dapat dikembangkan secara optimal ;
5. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran Agama Islam dan juga budaya bangsa
sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak dan bertanggung jawab ;
6. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga madrasah dan
kelompok kepetingan yang terkait dengan madrasah (stakeholders) dalam
mewujudkan madrasah tahfidz;
7. Meningkatkan pengolahan Madrasah yang disesuaikan dengan kemampuan warga
madrasah.
8. Membangun dan mengembangkan komitmen cinta kehidupan alam dan lingkungan
hidup.
9. Memberi layanan bagi tenaga kependidikan melalui diklat tingkat dasar yang
berorentasi pada akhlaqul karimah dan kesempurnaan IMTAQ kepada Allah SWT.

B. Tujuan Madrasah
1. Tujuan Madrasah (Umum)
Dengan visi dan misi yang telah ditetapkan dalam kurun waktu yang telah
ditetapkan, tujuan umum yang diharapkan tercapai oleh madrasah adalah:
a. Mampu secara aktif melaksanakan ibadah yaumiyah dengan benar dan tertib.
13
Kurikulum Kementerian Agama

b. Meningkatkan prestasi siswa di bidang akademik dan nonakademik.


c. Berakhlak mulia (Akhlakul Karimah).
d. Paeserta hafal juz 30 (Juz Amma).
e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sikap dan praktek kegiatan serta amaliyah
keagamaan.
f. Mampu menumbuhkan budaya baca dan menulis bagi warga madrasah

g. Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak
agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan.

h. Dapat bersaing dan tidak kalah dengan para siswa dari Madrasah yang lain dalam
bidang ilmu pengetahuan

i. Berkepribadian, berpola hidup sehat, serta peduli pada lingkungan.

2. Tujuan Madrasah (Khusus)


Dengan visi dan misi yang telah ditetapkan dalam kurun waktu yang telah
ditetapkan, tujuan yang diharapkan adalah:
a. Mengupayakan pemenuhan sarana yang vital dalam mendukung terciptanya sistem
pendidikan yang berorientasi madrasah tahfidz ;
b. Mewujudkan iklim belajar yang memadukan penggunaan sumber dan sarana
belajar di madrasah dan di luar madrasah ;
c. Mengembangkan kurikulum sesuai dengan tuntutan masyarakat ,lingkungan, dan
budaya baca ;
d. Melakasanakan sistem pendidikan yang berbasis kompetensi ;
e. Menjadikan kegiatan extrakurikuler sebagai sarana menjadikan anak didik agar
lebih terlatih dan terbiasa dalam menghadapi sebuah permasalahan baik teknis
ataupun organisasi
f. Memberi kesempatan seluas-luasnya bagi peserta didik untuk mengembangkan
bakat dan minat yang dimiliki ;
g. Mendidik siswa dengan norma Agama agar memiliki pendirian yang kuat sekaligus
mencinta negara dengan kemandirian dalam diri masing-masing.

C. Kompetensi Karakteristik Kekhasan Lulusan Madrasah


Madrasah sebagai tempat menempuh ilmu pengetahuan dan pembentukan
14
Kurikulum Kementerian Agama

karakter generasi bangsa. Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rohmatan
Lil’aalamin diharapkan mampu membentuk sumber daya manusia yang unggul
sebagai pembelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan
berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Dalam pencapaian visi, misi dan tujuan madrasah, maka disusun kompetensi
lulusan peserta didik MI Kementerian Agamasebagai alat ukur pencapaian
kurikulum dan target pelaksanaan proses pembelajaran pelaksanaan kurikulum
operasional MI Kementerian Agama.
Adapun kompetensi lulusan MI Kementerian Agamamempertimbangkan
dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara berimbang sesuai capaian
pembelajaran pada setiap fase di madrasah dasar, membentuk Profil Pelajar
Pancasila dan Profil Pelajar Rohmatan Lil’aalamin, dan inovatif, tangguh dan
memiliki kecakapan hidup yang dibutuhkan untuk masa depannya.

Standar Kompetensi Lulusan pada madrasah ibtidaiyah dirumuskan secara


terpadu dalam bentuk deskripsi kompetensi yang terdiri atas:
1. Mengenal Allah swt., Tuhan yang Maha Esa melalui sifat-sifatNya, memahami
ajaran pokok Agama Islam, melaksanakan ibadah dengan bimbingan, bersikap jujur,
menunjukkan perilaku hidup sehat dan bersih, menyayangi dirinya, sesama manusia
serta alam sebagai ciptaan Allah swt., Tuhan yang Maha Esa, serta taat pada aturan
agama.
2. Mengenal dan mengekspresikan identitas diri dan budayanya, mengenal dan
menghargai keragaman budaya di lingkungannya, melakukan interaksi antar budaya,
dan mengklarifikasi prasangka dan stereotip serta berpartisipasi untuk menjaga
Negara Kesatuan Republik Indonesia;
3. Menunjukkan sikap peduli dan perilaku berbagi serta berkolaborasi antar sesama
tanpa diskriminasi dengan bimbingan di lingkungan sekitar;
4. Menunjukkan sikap bertanggung jawab sederhana, kemampuan mengelola pikiran
dan perasaan, serta tak bergantung pada orang lain dalam pembelajaran dan
pengembangan diri;

15
Kurikulum Kementerian Agama

5. Menunjukkan kemampuan menyampaikan gagasan, membuat tindakan atau karya


kreatif sederhana, dan mencari alternatif tindakan untuk menghadapi tantangan,
termasuk melalui kearifan lokal;
6. Menunjukkan kemampuan menanya, menjelaskan dan menyampaikan kembali
informasi yang didapat atau masalah yang dihadapi;
7. Menunjukkan kemampuan dan kegemaran berliterasi berupa mencari dan
menemukan teks, menyampaikan tanggapan atas bacaannya, dan mampu menulis
pengalaman dan perasaan sendiri;
8. Menunjukkan kemampuan numerasi dalam bernalar menggunakan konsep, prosedur,
fakta dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan diri
dan lingkungan terdekat.
9. Memiliki kemampuan bersikap dan berperilaku akhlakul karimah, dan moderat
dalam kehidupan sehari-hari pada lingkup keluarga dan lingkungan sekitar yang
berdasar pada pemahaman ulama yang sahih dari al-Qur’an dan Hadis yang
termanifestasikan pada akidah sebagai dasar dorongan beramal, dengan fikih sebagai
basis ketentuan beribadah dan bermuamalah, yang mengambil pelajaran dari sejarah
peradaban Islam sebagai inspirasi yang bijaksana, serta mampu berkomunikasi
dengan menggunakan bahasa Arab sebagai sarana mempelajari agama dari sumber
autentiknya.
10. Memiliki kemampuan membaca Al-Qur’an yang baik dan benar sebagai sebuah
kekhasan kompetensi siswa madrasah.

D. Program Prioritas/Unggulan MI Kementerian Agama

Madarasah Ibtidaiyah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal


bercirikhas agama Islam senyatanya memiliki keunggulan dalam membangun
komitmen keagamaan yang jelas dan memiliki prospek yang sanagat baik. Dalam
rangka menjaga eksistensi dan kulalitas madrasah. Sehingga perlu adanya inovasi
yang dilakukan oleh madrasah dengan menentukan program program unggulan
sesuai potensi madrasah.
Sesuai dengan kearifan lokal dan kondisi madrasah, maka Prioritas program
16
Kurikulum Kementerian Agama

unggulan yang dijalankan MI Kementerian Agama dalam meningkatkan mutu dan


daya saing global melalui pengembangan karakter, literasi, kompetensi adalah ingin
mewujudkan Madrasah Tahfidz. Pelaksanaan program ini dimulai dengan upaya
membenahi ruang perpustakaan dan ruang kelas serta lingkungan sekolah.
Selanjutnya dibentuk tim “Gelem” dalam rangka menyusun program.
1. Konsep Madrasah Tahfidz ubah ( contoh disesuaikan dengan program unggulan
Madrasah)
Madrasah Tahfidz adalah madrasah yang mengembangkan menghafal dan
membaca qur`an dari kelas I sampai kelas VI unutuk mengimbangi kemajuan ilmu
pengetahuan dan bisa menggabungkan dua teori dari Al-Qur`an dan ilmu
pengetahuan dan teknologi, bisa mencetak siswa yang unggul dalam segala hal,
mempunyai akhlakul karimah yang tinggi. Dimulai dari kelas paling bawah akan
membiasakan siswa untuk menjadi kebiasan di tengah maraknya kemajuan ilmu
pengetahuan untuk tetap menyempatkan diri menghafal dan membaca al-qur`an yang
kelak akan dirasakan hikmahnya di hari tua.
2. Tujuan Madrasah Tahfidz MI Kementerian Agama
a. Menumbuhkembangkan budaya menghafal dan membaca al-qur`an di madrasah.
b. Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan Madrasai Tahfidz.
c. Menjadikan madrasah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak
agar warga madrasahh mampu menggabungan pengetahuan umum dan agama.
d. Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku bacaan
dan metode menghafal al-qur`an dan mewadahi berbagai strategi membaca.

3. Upaya yang ditempuh untuk mewujudkan Madrasah Tahfidz


berupa
a. pembiasaan mengaji bagi peserta didik. Pembiasaan ini dilakukan dengan 15
menit mengaji waktu istirahat selam 10 menit.
b. Jika sudah terbentuk, selanjutnya diarahkan ke tahap pengembangan dan
penghafalan ( dengan tagihan).

17
Kurikulum Kementerian Agama

c. Untuk tetap terus-menerus dan berkembang maka dibuat jadwal serta dilakukan
asesmen agar dampak program ini dirasakan oleh warga sekolah khususnya dan
masyarakat sekitar pada umumnya.

18
Kurikulum Kementerian Agama

BAB IV
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

A. Alur Penyusunan Rancangan Kurikulum dan Pendekatan Pembelajaran


Kurikulum operasional di satuan pendidikan MI Kementerian Agama
merupakan sebuah bentuk kurikulum operasional untuk melaksanakan Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum yang telah dibuat oleh pusat, baik capaian
pembelajaran, prinsip pembelajaran dan asesmen serta Profil Pelajar Pancasila/Profil
Pelajar Rohmatan Lil’aalamin. Kurikulum operasional di satuan Pendidikan ini
merupakan bentuk penyesuaian dari kerangka yang disusun pusat dengan
menyelaraskan potensi daerah, kemampuan Madrasah dan latar belakang peserta
didik.

Dan Profil Pelajar Rohmatan lil’alamin

Madrasah
Madrasah

Kaldik Madrasah

Gambar 4. 1. Alur Perancangan Kurikulum

Kurikulum operasional di satuan pendidikan disusun mulai dengan


menganalisis mata pelajaran yang akan dimuat dalam kegiatan intrakurikuler dengan
sistem reguler. Kegiatan intrakurikuler ini dikemas sebagai pembelajaran rutin enam
hari efektif setiap minggunya. Hasil analisis mata pelajaran akan dilanjutkan dengan

19
Kurikulum Kementerian Agama

mengemas pilihan pembelajaran dalam bentuk mapel dan atau parsial dengan
mengintegrasikan Profil Pelajar Pancasila di dalamnya, kemudian dikemas dalam
bentuk yang lebih mengerucut dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yang
bersifat reflektif.
Dalam menentukan pembelajaran mapel dan/ parsial. MI Kementerian
Agama mempertimbangkan prinsip pembelajaran, penentuan materi esensial dan
juga pengolaborasian pembelajaran terpadu dengan mengambil tema-tema yang
kontekstual dengan peserta didik, mudah dipahami dan dieksplorasi, dan up-date
dengan perkembangan informasi dengan rincian sebagai berikut;
1. Setiap pembelajaran dilakukan terpisah antara satu mata pelajaran dan mapel
lainnya
2. Tatap muka dilakukan secara reguler setiap pekan dengan jumlah jam tatap muka
sesuai yang ditetapkan oleh masing-masing madrasah berdasarkan ketemtuian
minimal dari pemerintah

B. Pengorganisasian Pembelajaran

1. Intrakurikuler
a. Mata Pelajaran Umum
Mata pelajaran yang dilaksanakan oleh MI Kementerian Agamatahun ajarann
2023 / 2024 adalah Pendidikan Agama Islam(SKI,FIKIH,Akidah Akhlak,QH) dan
Bahasa Arab sebagai ciri khas MI Kementerian Agama, PPKn, Bahasa Indonesia,
Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial, Seni dan Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan. Sedangkan untuk mata pelajaran Seni, MI Kementerian
Agamamengakomodir Seni Musik, Seni Rupa dan Seni Tari.
Pembelajaran dibuat Mapel semua baik untuk mata pelajaran PPKn, Bahasa
Indonesia, Matematika,PJOK dan IPAS dan Seni. Begitu juga untuk Pendidikan
Agama Islam (SKI, FIKIH, Akidah Akhlak, QH) dan Bahasa Arab dilakukan
mapel/parsial. Rencana pembelajaran mata pelajaran memuat tujuan pembelajaran,
kegiatan pembelajaran dan penilaian yang lengkap. Tujuan pembelajaran dibuat
terukur, sehingga dapat terlihat progress dan umpan balik yang jelas
pencapaiannya. Dalam kegiatan inti harus tersirat implentasi model pembelajaran

20
Kurikulum Kementerian Agama

(contohnya: problem based learning, project based learning dan inquiry based
learning dan lainnya) dan strategi pembelajaran yang beragam untuk
mengakomodir perbedaan karakteristik peserta didik. Diharapkan variasi model
pembelajaran bermanfaat untuk mengingkatkan kemampuan peserta didik dalam
menemukan “AHA”, menyampaikan ide dan gagasan, menemukan solusi,
menghasilkan produk dan mengasah kemampuan literasi numerasi.
Rencana pembelajaran bersifat reflektif. Kontinuitas pembelajaran dapat
terlihat dengan harapan tidak terjadi gap dan miskonsepsi dari pembelajaran
sebelumnya. Dapat disusun mingguan yang tertuang ke dalam jadwal pembelajaran
mingguan, namun catatan refleksi menjadi tambahan dalam kegiatan pembelajaran
selanjutnya.

Gambar 4.2. Alur Pelaksanaan Pembelajaran

Dan Profil Pelajar Rohmatan lil’alamin


21
Kurikulum Kementerian Agama

b. Mata Pelajaran Bahasa Madura


Selain mata pelajaran umum, MI Kementerian Agamapun mengakomodir
bahasa Jawa sebagai salah satu mata pelajaran wajib. Bahasa Madura merupakan
bahasa ibu bagi masyarakat Mojorejo Wates Pamekasan. Bahasa Jawa juga menjadi
bahasa pengantar pembelajaran di kelas-kelas awal MI Kementerian Agama.
Melalui pembelajaran bahasa Jawa diperkenalkan kearifan lokal sebagai landasan
etnopedagogis. Pembelajaran bahasa dan sastra Jawa diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Jawa
dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan
apresiasi terhadap budaya dan hasil karya sastra daerah.
Desain pembelajaran mata pelajaran Bahasa Madura diturunkan dari
kompetensi yang telah disusun oleh tim pengembang kurikulum Bahasa Daerah
Madura. Konten dalam Bahasa Madura sama halnya dengan Bahasa Indonesia yang
terdiri dari 4 elemen kebahasaan.

c. Pengaturan Beban dan Waktu Belajar

Pengaturan waktu belajar intrakurikuler setiap mata pelajaran di MI


Kementerian Agama dari kelas 1 dan kelas 4 akan dilaksanakan dengan jumlah jam
pertahun 288 untuk kelas 1 dan sebanyak 342 untuk kelas 4. Dengan antara 20%-
30% dari Mapel Utama. Selain itu teerdapat pembelajaran berbasis proyek
penguatan Profil Pelajar Pancasila Rohmatan Lil’alamin dalam bentuk kegiatan
kokurikuler.

Tabel 4.1 Struktur Kurikulum MI : KELAS 1


Alokasi Waktu Per Tahun

Kegiatan Aplikasi P5 dan Total JP Per


reguler/Pertahun P2 RA
Tahun
Mata Pelajaran (minggu) per tahun Ket
Pendidikan Agama
Islam*;
a. Al Quran Hadis
72 (2) 18 90
b. Akidah Akhlak
72 (2) 18 90

22
Kurikulum Kementerian Agama

c. Fikih
72 (2) 18 90
d. SKI

Bahasa Arab
72 (2) 18 90
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180

Bahasa Indonesia 216 (6) 72 288

Matematika 144 (4) 36 180

Ilmu Pengetahuan Alam dan


Sosial
Pendidikan Jasmani
Olahraga dan
Kesehatan 108 (3) 36 144
Seni dan Budaya**:
1. Seni Musik
2. Seni Rupa
3. Seni Teater
4. Seni Tari
Prakarya (Budidaya,
Pengolahan,
Kerajinan, dan
Rekayasa) 108 (3) 36 144
Bahasa Inggris 72 (2) -
72 (2) ***
Muatan Lokal **** 72 (2) *** - 72 (2) ***

Total*****: 1152 (32) 288 1.440

23
Kurikulum Kementerian Agama

Tabel 4.2 Struktur Kurikulum MI : KELAS ,IV


Alokasi Waktu Per Tahun
Kegiatan Aplikasi P5 dan Total JP Per
reguler/Pertahun P2 RA
Tahun
(minggu) per tahun Ket
Pendidikan Agama
Islam*;
a. Al Quran Hadis
72 (2) 18 90
b. Akidah Akhlak
72 (2) 18 90
c. Fikih
72 (2) 18 90
d. SKI
72 (2) 18 90
Bahasa Arab
72 (2) 18 90
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 216 (6) 72 288
Matematika 180 (5) 36 216

Ilmu Pengetahuan Alam dan


Sosial 180 (5) 36 216
Pendidikan Jasmani
Olahraga dan
Kesehatan
108 (3) 36 144
Seni dan Budaya**:
1. Seni Musik
2. Seni Rupa
3. Seni Teater
4. Seni Tari
Prakarya (Budidaya,
Pengolahan,
Kerajinan, dan
Rekayasa) 108 (3) 36 144
Bahasa Inggris -
72 (2) 72 (2) ***
Muatan Lokal **** 72 (2) *** - 72 (2) ***

Total*****: 1440 (40) 342 1.782

24
Kurikulum Kementerian Agama

Keterangan:
a. Diikuti oleh seluruh peserta didik madrasah
b. **Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni atau prakarya (Seni Musik,
Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, dan/atau Prakarya). Peserta didik memilih 1 (satu)
jenis seni atau prakarya di madrasah.
c. *** Madrasah dapat mengembangkan muatan lokal sesuai dengan kekhasan madrasah dan
kebutuhan daerah
d. **** total JP tidak termasuk pelajaran Muatan Lokal dan/atau pelajaran tambahan yang
diselenggarakan oleh Madrasah
e. Madrasah dapat melakukan penambahan dan/atau relokasi jam pelajaran sesuai
dengan kebutuhan dan ketersediaan waktu di madrasah

f. Pengemasan Proyek Profil Pelajar Pancasila Rohmatan lil’alamin berada di luar jam
pembelajaran regular pada kelas I dan IV dengan komposisi sekitar 20% dari alokasi
waktu selama satu tahun. Sehingga proyek ini tidak mengganggu atau mengurangi
jumlah jam pembelajaran intrakurikuler.
g. Setelah analisis kebutuhan mapel, maka akan disusun analisis operasional sebagai
turunan dari capaian pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang telah
disediakan pusat. Analisis ini akan diselaraskan dengan muatan lokal dan potensi
daerah juga program Madrasah dengan menghitung alokasi waktu yang tidak
membebani peserta didik agar kenyamanan dan kebahagiaan dalam belajar tetap
terjaga utuh. Kurikulum operasional di satuan Pendidikan MI Kementerian
Agamamempertimbangkan karakteristik peserta didik yang beragam dan
mengedepankan proses dinamis yang reflektif dalam proses pelaksanaannya
sehingga tujuan akhir profil peserta didik sesuai dengan yang diharapkan pada visi,
misi dan tujuan madrasah.

Tabel 4.3 : Struktur Kurikulum Kelas II, III, V, dan VI

Mata Pelajaran Alokasi Waktu Perpekan


Kelompok A II III V VI Penambahan
1. Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur’an Hadis 2 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2 2
c. Fikih 2 2 2 2
25
Kurikulum Kementerian Agama

d. Sejarah Kebudayaan Islam


- 2 2 2
Pendidikan Pancasila dan
2 5 6 4 4
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 7 8 5 5
4 Bahasa Arab 2 2 2 2
5 Matematika 6 6 6 6
6 Ilmu Pengetahuan Alam - - 3 3
7 Ilmu Pengetahuan Sosial - - 3 3
Kelompok B

1 Seni Budaya danPrakarya* 4 4 5 5


Pendidikan Jasmani,
2 4 4 4 4
Olahraga dan Kesehatan
1 Muatan Lokal*
a. Bahasa Daerah 2 2 2 2 2 JP
b. Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 JP
Jumlah 38 42 44 44
Keterangan :
* Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah

Struktur kurikulum MI Kementerian Agama meliputi substansi pembelajaran


yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan. Struktur kurikulum MI Kementerian
Agama Kelas II, III, V, dan VI disusun berdasarkan KMA Nomor 184 Tahun 2019
tentang Pedoman Implementasi Kurikulum pada Madrasah dan Kurikulum Merdeka,
sebagai berikut:

a. Pengorganisasian Kurikulum MI Kementerian Agama untuk Kelas I sampai


dengan kelas VI dilaksanakan mata pelajaran baik mata pelajaran Umum maupun
muatan lokal
b. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS merupakan ”IPA Terpadu” dan ”IPS
Terpadu”.
c. Pembelajaran pada kelas I - VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran
d. Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 35 menit.
e. Minggu efektif dalam satu tahun ajarann (dua semester) adalah 36-40 minggu.
f. Asumsi 1 Tahun = 36 pekan dan 1 JP = 35 menit untuk kelas I – V
g. Asumsi 1 Tahun = 32 pekan dan 1 JP = 35 menit untuk kelas VI

26
Kurikulum Kementerian Agama

h. Madrasah dapat melakukan penambahan dan/atau relokasi jam pelajaran sesuai


dengan kebutuhan dan ketersediaan waktu di madrasah
i. Madrasah dapat menentukan model pembelajarannya sesuai kebutuhan belajar
siswa,misalnya pembelajaran konvensional, pembelajaran berbasis proyek untuk
satu mata pelajaran atau kolaborasi beberapa mata pelajaran dengan berbasis
tema, pembelajaran model blok untuk satu kompetensi dalam satuan waktu
tertentu, atau inovasi lain yang dirancang oleh madrasah
j. Mata pelajaran Bahasa Inggris merupakan mata pelajaran pilihan yang dapat
diselenggarakan berdasarkan kesiapan satuan pendidikan. Pemerintah melakukan
fasilitasi penyelenggaraan mata pelajaran Bahasa Inggris, misalnya terkait
peningkatan kompetensi dan penyediaan pendidik. Satuan pendidikan yang belum
siap memberikan mata pelajaran Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran pilihan
dapat mengintegrasikan muatan Bahasa Inggris ke dalam mata pelajaran lain
dan/atau ekstrakurikuler dengan melibatkan masyarakat, komite madrasah,
relawan, dan/atau bimbingan orang tua.

Pengaturan jam Pengaturan waktu belajar


Tabel 4.4 Pengaturan jam belajar Khusus hari Senin s/d Kamis dan Sabtu
Senins/d Kamis dan Sabtu
No
Kls 1 – 3 Kls 4 – 6

1 06.30 – 07.00 (upacara) 06.30 – 07.00 (upacara)

2 07.00 - 07.35 (jam ke-1) 07.00 - 07.35 (jam ke-1)

3 07.35 - 08.10 (jam ke-2) 07.35 - 08.10 (jam ke-2)

4 08.10 - 08.45 (jam ke-3) 08.10 - 08.45 (jam ke-3)

5 08.45 - 09.20 (jam ke-4) 08.45 - 09.20 (jam ke-4)

6 09.20 - 09.50 (istirahat ) 09.20 - 09.50 (istirahat )

7 09.50 - 10.25 (jam ke-5) 09.50 - 10.25 (jam ke-5)

8 10.25 – 11.00 (jam ke-6) 10.25 – 11.00 (jam ke-6)


27
Kurikulum Kementerian Agama

9 11.00 – 11.35 (jam ke-7) 11.00 - 11.35 (jam ke-7)


10 11.35– 12.10 (jam ke-8) 11.35– 12.10 (jam ke-8)
12.10-12.45 ( jam ke -9) 12.10-12.45 ( jam ke -9)

Tabel 4.5 Pengaturan waktu belajar Hari Selasa s.d Kamis dan Jumat-Sabtu
Hari Senin s.d Kamis Jumat Sabtu
Jam ke Kls 1 s.d 3 Kelas 4 s.d 6 Kls 1 s.d 3 Klas 4 s.d 6
0 06.45 – 07.00 06.45 – 07.00 06.45 – 07.00 06.45 – 07.00
1 07.00 - 07.35 07.00 - 07.35 07.00 - 07.35 07.00 - 07.35
2 07.35 - 08.10 07.35 - 08.10 07.35 - 08.10 07.35 - 08.10
3 08.10 - 08.45 08.10 - 08.45 08.10 - 08.45 08.10 - 08.45
4 08.45 - 09.20 08.45 - 09.20 08.45 - 09.20 08.45 - 09.20
Istirahat 09.20 - 09.50 09.20 - 09.50 09.20 - 09.50 09.20 - 09.50
5 09.50 - 10.25 09.50 - 10.25 09.50 - 10.25 09.50 - 10.25
6 10.25 - 11.00 10.25 - 11.00 10.25 - 11.00 10.25 - 11.00
7 11.00 – 11.35 11.00 – 11.35 11.00 – 11.35
8 11.35– 12.10 11.35– 12.10 11.35– 12.10
9 12.10-12.45 12.10-12.45 12.10-12.45

28
Kurikulum Kementerian Agama

2. Pengembangan Diri
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat,
dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi madrasah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan yang yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang
berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial belajar, dan
pengembangan karir peserta didik.
Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif. Adapun tahapan
kegiatan pengembangan diri dilakukan dengan cara:
a. Identifikasi yang meliputi daya dukung, potensi bakat dan minat peserta didik
dan potensi daerah.
b. Pemetaan untuk :
1) Jenis layanan pengembangan diri
2) Petugas yang melayani
3) Peserta didik yang dilayani
c. Pelaksanaan program
1) Pelaksanaan ( Orentasi, pemantapan, pengembangan )
2) Monitoring Pelaksanan
3) Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif )
d. Analisis hasil penilaian (berbasis data, proporsional, realistis, valid, transparan
dan akuntabel)
e. Pelaporan berupa format deskripsi dalam buku laporan pengembangan diri.

Pengembangan diri terdiri atas 2 (dua) bentuk kegiatan, yaitu terprogram dan
tidak terprogram atau pembiasaan.
a. Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan
perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan

29
Kurikulum Kementerian Agama

peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal melalui


penyelenggaraan kegiatan sebagai berikut ini.

Tabel 4.6 Program Pengembangan Diri Terprogram


Kegiatan Pelaksanaan
Layanan dan kegiatan pendukung  Individual
konseling  Kelompok: tatap muka guru BP masuk
ke kelas
Ekstrakurikuler  Kepramukaan ( ekstra wajib)
 Tahfidz Juz Amma dan Juz 1 (kelas atas)
 Tartilul Qur’an

b. Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dilaksanakan dengan


perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan peserta
didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal melalui penyelenggaraan kegiatan
sebagai berikut ini :
Tabel 4.7 Program Pengembangan Diri Tak Terprogram (menyesuaikan dengan
program madrasah)
Kegiatan Pelaksanaan
Rutin  Baca Al Qur’an sebelum memulai
pembelajaran
 Shalat Dhuha
 Shalat dzuhur berjemaah
Spontan/pembiasaan  Salam, Senyum, Sapa
 Cium tangan guru
 Membuang sampah pada tempatnya
 Besuk teman dan guru yang sakit

c. Jenis dan strategi pelaksanaan Pengembangan Diri yang diselenggarakan


MI Kementerian Agama radalah sebagai berikut ini.
Tabel 4.8 Jenis dan strategi pelaksanaan Pengembangan Diri

30
Kurikulum Kementerian Agama

Nilai-nilai yang
Jenis Pengembangan Diri Strategi
ditanamkan
A. Bimbingan Konseling (BK)  Kemandirian  Pembentukan
 Percaya diri karakter atau
 Kerja sama kepribadian
 Demokratis  Pemberian
 Peduli sosial motivasi
 Komunikatif 
 Jujur
B. Kegiatan Ekstrakurikuler:  Demokratis  Latihan
1. Kepramukaan  Disiplin terprogram
 Kerja sama (kepemimpinan,
 Rasa berorganisasi)
Kebangsaan
 Toleransi
 Peduli sosial
dan lingkungan
 Cinta damai
 Kerja keras

2. Baca Al Qur’an sebelum  Disiplin


 Kegiatan
memulai pembelajaran  Keimanan
terprogram
3. Shalat Dhuha  Ketaqwaan
4. Shalat dzuhur berjemaah  Jujur

C. TIK mempersiapkan  Kegiatan


peserta didik terprogram
dalam
menyongsong
abad milenial.

Revolusi Industri 4.0 yang dilakukan serba komputerisasi dan serba digital.
Materi pembelajaran komputer diawali dari pengenalan sederhana komputer, tool-
tool yang yang ada di komputer.

3. Penguatan Profil Pelajar Pancasila Rohmatan lii’alamin


a. Implementasi Penguatan Profil Pelajar Pancasila Rohmatan lii’alamin

Dalam kurikulum operasional di satuan pendidikan MI Kementerian


31
Kurikulum Kementerian Agama

Agamadirancang pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan Profil Pelajar


Pancasila dan Profil Pelajar Rohmatan lii’alamin. Pembelajaran ini masuk ke dalam
ko-kurikuler yang dirancang dalam sesuai tema besar yang telah ditentukan dengan
mengintegrasikan beberapa mata pelajaran sebagai bentuk proyek implementasi
Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rohmatan lii’alamin di Madrasah.
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rohmatan lii’alamin
dikemas dalam dua proyek utama yang dapat ditampilkan secara terpadu dari mulai
kelas 1 sampai 6. Pengalokasian waktu untuk kegiatan ini terpisah dari alokasi
waktu kegiatan intrakurikuler sehingga tidak mengurangi kegiatan regular
mingguan. Selain kedua proyek besar tersebut, dimensi Profil Pelajar Pancasila dan
Profil Pelajar Rohmatan lii’alamin pun dikembangkan dalam proses pembelajaran
intrakurikuler dalam pembelajaran tema dan mata pelajaran, dan kegiatan
ekstrakurikuler.
Pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila dan
Profil Pelajar Rohmatan lii’alamin diselaraskan dengan potensi lokal yang menjadi
ciri khas satuan pendidikan, capaian operasional pembelajaran, dapat
mengakomodir keragaman minat bakat peserta didik dan mampu mengembangkan
kecakapan hidup peserta didik. Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar
Rohmatan lii’alamin terdiri dari enam dimensi yaitu beriman, bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, gotong
royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.

Gambar 3. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek

32
Kurikulum Kementerian Agama

Dalam membuat rancangan pembelajaran berbasis proyek terdapat langkah-


langkah yang harus disusun secara bertahap mulai dari mengidentifikasi masalah
dengan pertanyaan pemicu yang diambil dari permasalahan kontekstual
implementasi Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rohmatan lii’alamin
kemudian merancang proyek secara kolaboratif antara guru dan peserta didik
disertai program penjadwalan yang disepakati, setelah itu dilanjut ke tahap
pelaksanaan. Di bagian akhir ada presentasi hasil yang akan dievaluasi dan
kemudian menjadi refleksi untuk perbaikan.

Gambar 4.3 Langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek

Pada tahun ajarann 2023 / 2024, pembelajaran berbasis proyek penguatan


Profil Pelajar Pancasila mengusung implemetasi nilai-nilai Pancasila dan Agama.
Diawali dengan menganalisis permasalahan kontekstual yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari kemudian menentukan proyek dalam bentuk hasil karya tulis,
gerak dan seni, jiwa kewirausahaan dan potensi sumber daya alam dan budaya lokal
di sekitar satuan pendidikan. Proyek ini dikembangkan per jenjang kelas dengan
bimbingan guru kelas dan guru mata pelajaran yang kemudian digabungkan dalam
satu event di akhir proyek di tiap-tiap akhir semester. Proyek pertama yang akan
dilaksanakan pada bulan Desember 2023 dengan mengambil tema kewirausahaan
yang mengusung pemanfaatan potensi dan budaya daerah dalam menanggulangi
masalah lingkungan di sekitar Madrasah. Proyek kedua dilaksanakan pada bulan

33
Kurikulum Kementerian Agama

Mei 2024 bertema Cerlang Budaya Daerah yang mengemas drama musikal untuk
menampilkan proses riset budaya peserta didik untuk menjadi duta budaya Jawa.
Proyek ini pun sebagai bentuk peringatan Hari Pendidikan Nasional dan Hari
Kebangkitan Nasional dan peringatan hari besar Islam, yang merupakan tonggak
sejarah dalam dunia pendidikan dan dunia Islam yang mengusung persatuan dan
kesatuan bangsa.

34
Kurikulum Kementerian Agama

Tahap terakhir adalah tercapainya tujuan akhir dari pembelajaran berbasis


proyek ini, yaitu selain untuk mengimplementasikan dalam keseharian sebagai agen
Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin juga untuk merancang
pembelajaran kokurikuler yang inovatif, menarik dan capaian pembelajaran yang
terkemas berbeda. Pembelajaran ini juga bentuk penguatan karakter yang membudaya
pada satuan pendidikan.

b. Pengembangan Topik Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil
Alamin

Tabel 4.9 Tema P5 dan P2 RA untuk fase A dan B


Tema: Gaya Hidup Berkelanjutan
Madrasah Fase A Membuat sistem pembuangan dan pemilahan
Ibtidaiyah (MI)( Kelas 1-2) sampah sederhana di rumah dan di satuan
pendidikan, misal piket,waktu rutin khusus
untuk kebersihan.
Fokus: Pengembangan Akhlak terhadap alam
- Mulai membangun tanggung jawab bersama terhadap
kebersihan lingkungan sekitar
Fase B Infografik hasil survei kebiasaan membuang dan
( Kelas 3-4) memilah sampah di rumah dan di satuan pendidikan
beserta dampaknya, dilengkapi usulan solusi
Fokus: Pengembangan Akhlak terhadap alam
Mengumpulkan
dan mengolah data amatan dari lingkungan sekitar

Tema: Kearifan local


Fase A Membuat mainan tradisional daerahnya, Mengenal pakaian adat daerahnya.
Mengenal budaya keagamaan daerahnya.
Fokus: mengenal dan menghargai budaya - Mengidentifikasi dan
mendeskripsikan identitas dirinya dan beberapa kelompok di lingkungan
sekitarnya
Fase B Mengidentifikasi pakaian adat daerah lain serta kebiasaan- kebiasaan
budaya dan keagamaan orang lain.
Fokus: mengenal dan menghargai budaya - Mengidentifikasi dan
membandingkan praktik keseharian diri dan budayanya dengan orang lain di
tempat dan waktu/era yang berbeda.

35
Kurikulum Kementerian Agama

Tema: Bhinneka Tunggal Ika


Madrasah Fase A Buku kumpulan doa dan puisi bertema rasa syukur.
Ibtidaiyah Fokus: Akhlak kepada manusia - Mengidentifikasi emosi
(MI) orang- orang terdekat (teman, pendidik, orang tua,
dll), mengatakannya dalam pertanyaan, dan mulai
membiasakan berbuat baik kepada orang lain di
lingkungan sekitarnya. Terbiasa mengucapkan kata-
kata yang bersifat apresiatif di lingkungan satuan
pendidikan dan masyarakat( seperti "terimakasih",
"bagus sekali", dll).
Fase B Membuat buku kumpulan cerita pendek yang membawa
pesan tentang perbedaan individu memperkaya relasi
sosial dalam masyarakat dan mengampanyekannya
dalam keseharian di satuan pendidikan.
Fokus: Akhlak kepada manusia - Mengidentifikasi emosi
orang- orang terdekat (teman, pendidik, orang tua,
dll), mengatakannya dalam pertanyaan, dan mulai
membiasakan berbuat baik kepada orang lain di
lingkungan sekitarnya.

Tema: Demokrasi Pancasila


Madrasah Fase A Untuk tema ini, penerapan di MI bukan berbentuk
IbtidaiyaFASE B projek tapi lebih berfokus pada ekosistem satuan
FASE C
h (MI) pendidikan yang memberi ruang sebesar-besarnya
pada anak untuk berpendapat atau memiliki hak
suaranya.

36
Kurikulum Kementerian Agama

Tema: Rekayasa dan Teknologi


Madrasah Fase A Menciptakan berbagai mainan yang menggunakan prinsip-
Ibtidaiya prinsip fisika.
h (MI) Fokus: Akhlak Bernegara - Mengenali hak dan tanggung
jawabnya di rumah, satuan pendidikan, dan lingkungan
sekitar.
Fase BMerancang model dan maket gedung yang menerapkan prinsip
hemat energi dan ramah lingkungan.

Tema: Bangunlah Jiwa dan Raganya


Fase A Mencatat perasaan dan tingkat kesehatan harian dengan jurnal
bergambar, lalu memulai satu kebiasaan baik berdasarkan refleksi
dari jurnal tersebut.

Fokus: Akhlak pribadi - mengenali kebiasaan diri dan kebutuhan tubuh,


serta meresponnya melalui perubahan kebiasaan.
Fase B “Restoran sehat”, peserta didik bermain peran menjadi pemilik
restoran yang sedang menyusun menu untuk restorannya. Peserta
didik mengeksplorasi serta mencoba berbagai olahan buah dan
sayur, lalu mengembangkan daftar menu. Projek profil diakhiri
dengan pesta makan di restoran, menunya olahan sayur dan buah
pilihan peserta didik.

Fokus: Pembiasaan makan sehat sejak dini.


Fokus: Akhlak Bernegara - Mengidentifikasi hak dan tanggung
jawabnya di rumah, satuan pendidikan, dan lingkungan sekitar.

37
Kurikulum Kementerian Agama

Tema: Kewirausahaan
Madrasah Fase A Pasar Kreasi, mengadakan pasar yang jual beli berbagai kreasi
Ibtidaiyah mandiri berupa benda fungsional sederhana dari barang
(MI) bekas. Fokus: Akhlak Pribadi - Membiasakan bersikap
jujur kepada diri sendiri dan orang lain

Fase B Membuat pementasan seni sederhana untuk menggalang dana


kemanusiaan.
Fokus: Akhlak Pribadi - Memahami bahwa setiap tindakan
memiliki konsekuensi.

c. Asesmen Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil Alamin

Asesmen Formatif Asesmen Sumatif


 Pada awal  Biasanya dikakukan
perencanaan (jika pada akhir proyek
Waktu penggunaan membuat sendiri profil
projek profil)
modul  Dapat dilakukan di
atau pada penentuan
akhir tahap kegiatan
dimensi, elemen dan
sub elemen (jika (terutama pada projek
menggunakan modul profil dengan jangka
projek profil yang waktu yang Panjang)

sudah ada)
• Pada awal projek profil: Pendidik
Pihak yang • Selama projek profil: pendidik, peserta didik secara
memberikan pribadi (self- assessment), sesama peserta didik
Asesmen (peer- assessment), mitra satuan pendidikan dalam
projek profil (misalnya: orang tua, narasumber)

Contoh bentuk Rubrik, umpan balik (dari Rubrik, presentasi, poster,


asesmen pendidikdan sesama diorama, produk
peserta didik) baik teknologi atau seni, esai,
secara lisan maupun kolase, drama
tertulis, observasi, diskusi,
presentasi,

Asesmen merupakan bagian penting dari pembelajaran dalam projek profil

38
Kurikulum Kementerian Agama

pelajar. Oleh karena itu dalam merencanakan projek profil pelajar, termasuk dalam
menyusun modul projek sebagai berikut:

4. Program Inklusif
MI Kementerian Agamabelum termasuk madrasah inklusif, namun MI
Kementerian Agamatetap mengusung keadilan dalam pendidikan dimana satuan
pendidikan menerima peserta didik dengan berbagai latar belakang kemampuan diri.
Untuk alasan tersebut, MI Kementerian Agamamerancang program inklusif dalam
bentuk program individu yang dapat memfasilitasi peserta didik berkebutuhan khusus
dengan kategori rendah.
Program individu disusun dengan penyesuaian kebutuhan masing-masing peserta
didik, baik akademik maupun non-akademik. Program ini disusun oleh tim guru dengan
melibatkan orang tua dan terapis atau psikolog. Hal utama yang diperhatikan dalam
proses penyusunan program ini adalah bagaimana peserta didik dengan kebutuhan
khusus mampu melakukan kecakapan dasar, keterampilan hidup, dan penumbuhan
percaya diri. Kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi baca, tulis
hitung, cara bersosialisasi dan kemandirian merupakan bentuk program individu
tersebut. Program ini pun akan dilakukan evaluasi secara berkala setiap tiga bulan sekali
atau bisa lebih cepat jika ada kondisi khusus untuk penyesuaian sehingga dapat terlihat
bagaimana perkembangan peserta didik.
Pengondisian dalam lingkungan belajar dan bermain menjadi fokus utama
lainnya sehingga peserta didik mampu belajar hal positif dari lingkungan sekitarnya,
penerimaan yang baik dari lingkungan sekitar dan terhindar dari kasus bullying.

5. Kalender Akademik
Kurikulum pada satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjangdiselenggarakan
dengan mengikuti kalender pendidikan. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu

39
Kurikulum Kementerian Agama

untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup
permulaan tahun ajarann, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari
libur.

Untuk Tahun ajarann 2023/2024, Pembelajaran dimulai 17 Juli 2023 dan


berakhir pada bulan Juni 2024 sesuai SK Dirjen Pendidikan Islam No 27626 Tahun 2023
Tentang Kalender Pendidikan Madrasah Tahun ajarann 2023/2024.

a. Permulaan Waktu Pelajaran


Permulaan waktu pelajaran di setiap satuan pendidikan dimulai pada setiap awal
tahun ajarann yaitu tanggal 17 Juli 2023.
b. Pengaturan Waktu Belajar Efektif
1) Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran di luar waktu
libur untuk setiap tahun ajarann pada setiap satuan pendidikan.

2) Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu yang
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan
lokal (kurikulum tingkat daerah), ditambah jumlah jam untuk kegiatan lain yang
dianggap penting oleh satuan pendidikan.

c. Pengaturan Waktu Libur

Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku
tentang hari libur, baik nasional maupun daerah. Waktu libur dapat berbentuk jeda
tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun ajarann, hari libur keagamaan,
hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus. Alokasi waktu
minggu efektif belajar, waktu libur, dan kegiatan lainnya tertera pada bagan sebagai
berikut;

Tabel 4.10 Pekan Efektif Belajar

40
Kurikulum Kementerian Agama

No KEGIATAN ALOKASI WAKTU KETERANGAN


Minggu efektif belajar Minimum 18 minggu Digunakan untuk kegiatan
1. dan maksimum pembelajaran efektif pada
20 minggu setiap satuan pendidikan
/semester
Jeda tengah semester Maksimum 2 minggu Satu minggu setiap semester
2.

Libur akhir tahun ajarann Maksimum 2 minggu Digunakan untuk penyiapan


3. /semester kegiatan dan administrasi
akhir dan awal tahun ajarann
Hari libur keagamaan 2 minggu Daerah khusus yang
4. memerlukan libur
keagamaan lebih panjang
dapat mengaturnya sendiri
tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan
waktu
Hari libur Maksimum 2 minggu Disesuaikan dengan Peraturan
5. umum/nasiona Pemerintah
l
Hari libur khusus Maksimum 1 minggu Untuk satuan pendidikan
6. sesuai dengan ciri
kekhususan masing-masing
Kegiatan khusus Maksimum 3 minggu Digunakan untuk kegiatan
7. madrasah yang diprogramkan secara
khusus oleh madrasah tanpa
mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif

d. Perhitungan Pekan Efektif Tahun ajarann 2023/2024


Tabel 4.11 : Perhitungan Pekan Dan Jam Efektif Semester 1

Jml. Pekan Jml. Jam


Jumlah Jml. Pekan
No Bulan Tidak Pelajaran/ Jam Efektif
Pekan Efektif
Efktif Minggu
1 Juli 5 3 2 245*) 490**)
2 Agustus 5 0 5 245*) 980**)
3 September 4 0 4 245*) 980**)
4 Oktober 5 1 3 245*) 980**)
5 Nopember 4 0 4 245*) 980**)

41
Kurikulum Kementerian Agama

6 Desember 5 5 0 245*) 245**)


Jumlah 28 10 18 4655**)

Tabel 4.12 : Perhitungan Pekan Dan Jam Efektif Semester 2

Jml. Jam
Jml. Pekan
Jumlah Jml. Pekan Pelaja
No Bulan Tidak Jam Efektif
Pekan Efektif ran/M
Efktif
inggu
1 Januari 4 0 4 245*) 980**)
2 Pebruari 4 0 4 245*) 980**)
3 Maret 5 0 5 245*) 1225**)
4 April 4 1 3 245*) 735**)
5 Mei 5 4 1 245*) 245**)
6 Juni 5 4 0 245*) 0**)
Jumlah 27 10 17 4165**)

Catatan:
*) diisi dengan jumlah jam mata pelajaran / minggu.
**) diisi (jumlah pekan efektif kali jumlah jam pelajaran/minggu)

Tabel 4.13 : Kegiatan semester, minggu efektif dan libursekolah


KEGIATAN SEMESTER DAN MINGGU EFEKTIF SERTA LIBUR SEKOLAH
DI LINGKUNGAN MI MIFTAHUL ANWAR II
TAHUN AJARANN 2023/2024
JUMLAH JML MINGGU JENIS LIBUR
BULAN
SEMESTER HES HEF KTS EFEKTIF LU LHB LS LPP LHR JML
I JULI 2023 16 0 3 4 0 0 - 1 5
AGUSTUS 2023 23 0 4 5 3 - - - 8
SEPTEMBER 2023 26 - 4 4 0 - - - 4
OKTOBER 2023 24 - 6 4 4 3 - - - 7
NOPEMBER 2023 25 - 4 4 0 - - - 4
DESEMBER 2023 17 - 0 4 2 9 - - 15

JUMLAH
SEMESTER 131 0 6 19 25 8 9 0 1 43
I

BULAN JUMLAH JML MINGGU JENIS LIBUR

42
Kurikulum Kementerian Agama

SEMESTER HES HEF KTS EFEKTIF LU LHB LS LPP LHR JML


II JANUARI 2024 24 4 5 1 - - - 6
PEBRUARI 2024 23 4 4 1 - - - 5
MARET 20214 26 5 4 1 - - - 5
APRIL 2024 22 6 3 4 1 - 3 - 8
MEI 2024 9 3 1 5 4 - - 10 19
JUNI 2024 15 0 4 1 10 - 15
JULI 2024 0 0 0 - 0
JUMLAH
SEMESTER 119 3 6 17 26 9 10 3 10 59
II
JUMLAH SELURUHNYA 250 3 12 36 51 17 19 3 11 102

KETERANGAN :
HES : Hari Efektif Sekolah Pamekasan, Juli 2023
HEF : Hari Efektif Fakultatif
PTS : Kegitan Tengah Semester
LU : Libur Umum
LHB : Libur Hari Besar
LS : Libur Semester
LPP : Libur Permulaan Puasa
LHR : Libur Hari Raya

Kalender Akademik disesuaikan dengan lembaga

43
Kurikulum Kementerian Agama Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2762 Tahun 2023
Tentang Kalender Pendidikan Madrasah Tahun Pelajaran 2023/2024

KALENDER PENDIDIKAN MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Juli 2023 Agustus 2023 September 2023 Oktober 2023


Hari Efektif dan Kalender Pendidikan
Aha Sen Sel Rab Kam Jum Sab Aha Sen Sel Rab Kam Jum Sab Aha Sen Sel Rab Kam Jum Sab Aha Sen Sel Rab Kam Jum Sab
1 1 2 3 4 5 1 2 1 2 3 4 5 6 7
2 3 4 5 6 7 8 6 7 8 9 10 11 12 3 4 5 6 7 8 9 8 9 10 11 12 13 14
9 10 11 12 13 14 15 13 14 15 16 17 18 19 10 11 12 13 14 15 16 15 16 17 18 19 20 21
16 17 18 19 20 21 22 20 21 22 23 24 25 26 17 18 19 20 21 22 23 22 23 24 25 26 27 28
23 24 25 26 27 28 29 27 28 29 30 31 24 25 26 27 28 29 30 29 30 31
30 31
HK : 31 HE : 12 HK : 31 HE : 26 HK : 30 HE : 25 HK : 31 HE : 26

November 2023 Desember 2023 Januari 2024 Februari 2024


Aha Sen Sel Rab Kam Jum Sab Aha Sen Sel Rab Kam Jum Sab Aha Sen Sel Rab Kam Jum Sab Aha Sen Sel Rab Kam Jum Sab
1 2 3 4 1 2 1 2 3 4 5 6 1 2 3
5 6 7 8 9 10 11 3 4 5 6 7 8 9 7 8 9 10 11 12 13 4 5 6 7 8 9 10
12 13 14 15 16 17 18 10 11 12 13 14 15 16 14 15 16 17 18 19 20 11 12 13 14 15 16 17
19 20 21 22 23 24 25 17 18 19 20 21 22 23 21 22 23 24 25 26 27 18 19 20 21 22 23 24
26 27 28 29 30 24 25 26 27 28 29 30 28 29 30 31 25 26 27 28 29
31
HK : 30 HE : 26 HK : 31 HE : 20 HK : 31 HE : 26 HK : 29 HE : 23

Maret 2024 April 2024 Mei 2024 Juni 2024


Aha Sen Sel Rab Kam Jum Sab Aha Sen Sel Rab Kam Jum Sab Aha Sen Sel Rab Kam Jum Sab Aha Sen Sel Rab Kam Jum Sab
1 2 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 1
3 4 5 6 7 8 9 7 8 9 10 11 12 13 5 6 7 8 9 10 11 2 3 4 5 6 7 8
10 11 12 13 14 15 16 14 15 16 17 18 19 20 12 13 14 15 16 17 18 9 10 11 12 13 14 15
17 18 19 20 21 22 23 21 22 23 24 25 26 27 19 20 21 22 23 24 25 16 17 18 19 20 21 22
24 25 26 27 28 29 30 28 29 30 26 27 28 29 30 31 23 24 25 26 27 28 29
31 30
HK : 31 HE : 24 HK : 30 HE : 24 HK : 31 HE : 24 HK : 30 HE : 17

44
Kurikulum Kementerian Agama
SEMESTER GANJIL SEMESTER GENAP
TANGGAL KETERANGAN TANGGAL KETERANGAN
17 Juli 2023 Hari pertama masuk madrasah TP 2023/2024 1 Januari 2024 Tahun Baru Masehi
17 - 22 Juli 2023 Rentang waktu MATSAMA 2 Januari 2024 Awal masuk semester genap TP 2023/2024
19 Juli 2023 Tahun Baru Islam 1445 H 3 Januari 2024 HAB Kementerian Agama
17 Agustus 2022 HUT Kemerdekaan RI 8 Februari 2024 Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW
28 September 2023 Maulid Nabi Muhammad SAW 10 Februari 2024 Tahun baru Imlek
27 Nov - 9 Des 2023 Asesmen Sumatif Akhir Semester Ganjil 11 Maret 2024 Hari Raya Nyepi
22 Desember 2023 Pembagian rapor Semester Ganjil (5 hari kerja) 18 Maret - 6 April 2024 Perkiraan rentang waktu Asesmen Madrasah jenjang MA/MAK
23 Desember 2023 Pembagian rapor Semester Ganjil (6 hari kerja) 29 Maret 2024 Wafat Yesus Kristus
25 - 26 Desember 2023 Hari Raya Natal dan Cuti Bersama 31 Maret 2024 Hari Paskah
25 - 30 Desember 2022 Libur pembelajaran semester ganjil 10 - 11 April 2024 Hari raya Idul Fitri 1445 H
22 April - 18 Mei 2024 Perkiraan rentang waktu Asesmen Madrasah jenjang MI dan MTs
1 Mei 2024 Hari Buruh
9 Mei 2024 Kenaikan Yesus Kristus
23 Mei 2024 Hari Raya Waisak
27 Mei - 8 Juni 2024 Asesmen Sumatif Akhir Semester Genap
1 Juni 2024 Hari Lahir Pancasila
17 Juni 2023 Hari Raya Idul Adha 1445 H
21 Juni 2024 Pembagian rapor semester genap (5 hari kerja)
22 Juni 2024 Pembagian rapor semester genap (6 hari kerja)
24 Juni - 13 Juli 2024 Libur pembelajaran akhir tahun pelajaran

45
BAB V
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
DAN ASESMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN
A. Perencanaan Pembelajaran
Rencana pembelajaran disusun secara rutin untuk memetakan dan
merencanakan proses pembelajaran secara rimci. Rencana pembelajaran
merupakan kompas bagi guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran
berpusat pada peserta didik yang tetap mengusung kegiatan pembelajaran yang
menarik, menyenangkan dan memotivasi peserta didik menjadi pembelajar
sepanjang hayat.
Tujuan dari penyusunan Rencana pembelajaran adalah sebagai berikut.
1. Pembelajaran menjadi lebih sistematis.
2. Memudahkan analisis keberhasilan belajar peserta didik.
3. Memudahkan guru dalam penyampaian materi ajar.
4. Mengatur pola pembelajaran.
Rencana pembelajaran MI Kementerian Agama terdiri dari silabus dan
rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun rutin secara sederhana, aktual dan
mudah dipahami untuk mencapai tujuan pembelajaran yang akan dicapai sehingga
melalui Rencananya seorang guru bisa memastikan seluruh proses pembelajaran
bisa efektif dan efisien.
ATP/Silabus MI Kementerian Agama dibuat dalam bentuk matriks yang
memuat alur tujuan pembelajaran, materi ajar, kegiatan pembelajaran, penilaian dan
sumber belajar.
1. Alur tujuan pembelajaran disusun untuk menerjemahkan capaian pembelajaran
yang berfungsi mengarahkan guru dalam merencanakan, mengimplementasi dan
mengevaluasi pembelajaran secara keseluruhan sehingga capaian pembelajaran
diperoleh secara sistematis, konsisten, terarah dan terukur.Alur pembelajaran
mengurutkan tujuan-tujuan pembelajaran sesuai kebutuhan, meskipun beberapa
tujuan pembelajaran harus menggunakan tahapan tertentu yang meliputi konten/
materi, keterampilan dan konsep inti untuk mencapai Capaian Pembelajaran
setiap fase dan menjelaskan kedalaman setiap konten.
2. Materi ajar merupakan materi esensial yang telah disusun pada alur tujuan
pembelajaran.
46
3. Kegiatan pembelajaran dikemas secara umum sebagai acuan untuk menyusun
rencana pelaksaanaan pembelajaran.

4. Asesmen merupakan penilaian otentik yang memadukan dimensi sikap,


pengetahuan dan keterampilan selama dan setelah proses pembelajaran. Sumber
belajar dipilah sesuai kebutuhan peserta didik dan merupakan sumber belajar
yang mudah digunakan, berbasis lingkungan, dan mendukung pembelajaran yang
kontekstial dan menyenangkan.
Modul Ajar / Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) MI Kementerian
Agama disusun dalam bentuk sederhana dengan keterbacaan yang baik yang
memuat tiga poin utama dalam proses pembelajaran, yaitu tujuan pembelajaran,
aktivitas atau kegiatan pembelajaran dan penilaian. Tujuan pembelajaran
merupakan penerjemahan tujuan capaian pembelajaran yang dapat terukur
pencapaian dan keberhasilannya. Kegiatan pembelajaran disusun dalam langkah-
langkah aktivitas peserta didik yang menarik dan menyiratkan model dan
strategi pembelajaran yang kontekstual dan menarik sesuai diferensiasi
karakteristik peserta didik serta mampu mengakomodir minat bakat peserta
didik. Dalam kegiatan pembelajaran pun diintegrasikan penumbuhan dan
penguatan Profil Pelajar Pancasila Rohmatan lil’alamin. Selain itu, dalam
kegiatan pembelajaran disusun prediksi respon peserta didik sehingga menjaga
alur pembelajaran yang tetap terkondisikan dengan baik. Untuk penilaian
dilakukan selama proses pembelajaran dan pasca pembelajaran yang dirancang
untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran baik dari dimensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Di akhir bagian Modul Ajar/ RPP, terdapat
kolom refleksi untuk mengulas kekurangan dan kelebihan proses pembelajaran
untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya. Hal ini menunjukkan bagaimana
dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebagai dokumen yang hidup dan
dinamis.

B. Asesmen Capaian Pembelajaran


47
1. Tujuan Pembelajaran
a. memantau proses pembelajaran,
b. memetakan kemajuan belajar dan penguasaan kompetensi,
c. perbaikan atau pengayaan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil
belajar,
d. memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.
Konsep asesmen otentik yang dilakukan mengukur dimensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Variasi bentuk asesmen akan lebih
memperlihatkan kemampuan peserta didik. Rubrik asesmen dibuat berdasarkan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Materi pengayaan hanya diperuntukkan
peserta didik yang telah melampaui capaian pembelajaran dan bersifat optional.
Sedangkan remedial merupakan kegiatan wajib dilaksanakan sehingga
pembelajaran tetap berkelanjutan. Asesmen hasil belajar peserta didik pada
jenjang pendidikan dasar didasarkan pada prinsip asesmen. Dimana asesmen
dilakukan mempertimbangkan karakteristik peserta didik pada setiap kelas
berdasarkan pada hasil proses pembelajaran dalam mencapai semua aspek
kompetensi yang tertera pada tujuan pembelajaran sehingga jelas kemampuan
yang akan diukur dengan prosedur dan kriteria yang jelas. Prosedur asesmen,
kriteria dan dasar pengambilan keputusan terhadap hasil asesmen dapat diakses
oleh pihak yang berkepentingan. Asesmen di MI Kementerian Agamabersifat
kontinuitas tidak tersekat per kelas, sehingga hasil asesmen sebelumnya
merupakan referensi untuk asesmen kemudian. Sistem asesmen yang sistematis
dan mengacu pada kriteria harus dapat dipertanggungjawabkan secara teknis,
prosedur dan hasil akhirnya.
2. Lingkup Asesmen
Lingkup asesmen hasil belajar oleh pendidik mencakup aspek sikap, aspek
pengetahuan, dan aspek keterampilan. Adapun mekanisme asesmen hasil
belajar oleh pendidik meliputi:
a. Rencana strategi asesmen oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan
Modul Ajar/Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
b. Asesmen Hasil Belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses,
kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan
pengukuran pencapaian satu atau lebih capaian pembelajaran.
48
c. Asesmen aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan sebagai sumber
informasi utama dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali kelas atau
guru kelas.
d. Hasil asesmen pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk
deskripsi.
e. Asesmen aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan
penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai disampaikan dalam bentuk
deskripsi.
f. Asesmen keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek, portofolio,
dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai.
g. Hasil asesmen pencapaian pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik
disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi.

Asesmen dilakukan untuk mencari bukti ataupun dasar pertimbangan


tentang ketercapaian tujuan pembelajaran. Maka dari itu, pendidik dianjurkan
untuk melakukan asesmen-asesmen berikut ini:

3. Jenis Asesmen

a. Asesmen formatif,yaitu asesmen yang bertujuan untuk memberikan informasi


atau umpan balik bagi pendidik dan peserta didik untuk memperbaiki proses
belajar.
1). Asesmen di awal pembelajaran, dilakukan untuk mengetahui kesiapan
peserta didik untuk mempelajari materi ajar dan mencapai tujuan pembelajaran
yang direncanakan. Asesmen ini termasuk dalam kategori asesmen formatif
karena ditujukan untuk memberikan informasi kepada guru sebagai bahan
pertimbangan dalam merancang pembelajaran, tidak untuk keperluan penilaian
hasil belajar peserta didik yang dilaporkan dalam rapor. Pada pelaksanaan
asesmen awal, beberapa aspek yang perlu diketahui oleh pendidik meliputi
kesiapan belajar, minat, maupun profil belajar peserta didik.

2). Asesmen di dalam proses pembelajaran,dilakukan selama proses


pembelajaran untuk mengetahui perkembangan peserta didik dan sekaligus
pemberian umpan balik yang cepat. Biasanya asesmen ini dilakukan
sepanjang atau di tengah kegiatan/langkah pembelajaran,
49
50
dan dapat juga dilakukan di akhir langkah pembelajaran. Asesmen ini juga
termasuk dalam kategori asesmen formatif jika tujuannya untuk
memberikan umpan balik dan perbaikan pembelajaran atas proses
pembelajaran yang sudah dilakukan.
Bagi PDBK, asesmen formatif dapat menggunakan hasil asesmen PDBK
yang tertuang dalam Program Pendidikan Individual (PPI) untuk kegiatan
pembelajaran yang akomodatif dan kegiatan lain sesuai kebutuhan.

b. Asesmen sumatif, yaitu asesmen yang dilakukan untuk memastikan


ketercapaian keseluruhan tujuan pembelajaran. Asesmen ini dilakukan pada
akhir setiap proses pembelajaran pada satu tujuan pembelajaran atau dapat juga
dilakukan sekaligus untuk dua atau lebih tujuan pembelajaran, sesuai dengan
pertimbangan pendidik, misalnya terkait keterbatasan alokasi waktu, maupun
kebijakan satuan pendidikan. Hasil asesmen sumatif akan dijadikan bagian dari
perhitungan penilaian di akhir semester, akhir tahun ajaran, dan/atau akhir
jenjang.
Asesmen sumatif bagi PDBK dilaksanakan secara akomodatif sesuai
dengan kondisi dan kemampuan PDBK dengan melakukan penyesuaian pada
CP, teknik, dan alat/media yang digunakan.
Kedua jenis asesmen tersebut tidak harus digunakan dalam suatu rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) atau modul ajar, namun tergantung pada
cakupan tujuan pembelajaran. Pendidik adalah sosok yang paling memahami
kemajuan belajar peserta didik sehingga pendidik perlu memiliki kompetensi
dan keleluasaan untuk melakukan asesmen agar sesuai dengan kebutuhan
peserta didik masing- masing. Keleluasaan tersebut mencakup perancangan
asesmen, waktu pelaksanaan, penggunaan teknik dan instrumen asesmen,
penentuan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran, dan pengolahan hasil
asesmen. Termasuk dalam keleluasaan ini adalah keputusan tentang penilaian
tengah semester. Pendidik dan satuan pendidikan berwenang untuk memutuskan
perlu atau tidaknya melakukan penilaian tersebut.

4
Pendidik perlu memahami prinsip-prinsip asesmen yang disampaikan dalam
Bab tentang Prinsip Pembelajaran dan Asesmen, di mana salah satu prinsipnya
adalah mendorong penggunaan berbagai bentuk asesmen, bukan hanya
menggunakan tes tertulis saja, agar pembelajaran bisa lebih terfokus pada
kegiatan yang bermakna serta informasi atau umpan balik dari asesmen tentang
kemampuan peserta didik juga menjadi lebih kaya dan bermanfaat dalam proses
perancangan pembelajaran berikutnya.
Untuk dapat merancang dan melaksanakan pembelajaran dan asesmen
sesuai arah kebijakan Kurikulum Merdeka, berikut ini adalah penjelasan lebih
lanjut tentang asesmen formatif dan asesmen sumatif sebagai acuan.

Hasil asesmen kemudian dilakukan analisis atau evaluasi hasil belajar.


Evaluasi ini bertujuan untuk menentukan ketercapaian pemahaman peserta didik
terhadap tujuan capaian pembelajaran dan penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Analisis untuk pengetahuan juga dilakukan untuk menentukan umpan balik
pasca penilaian terhadap peserta didik, yaitu pelaksanaan program remedial dan
pengayaan. Proses evaluasi ini dilakukan baik setelah peserta didik mengerjakan
post tes harian, penilaian harian, penilaian tengah semester dan penilaian akhir
semester serta Asesmen akhir tahun.
Kriteria kenaikan kelas setidak-tidaknya harus memenuhi kriteria, yaitu
pertama, keikutsertaan peserta didik dalam pembelajaran, kedua, ketuntasan
mata pelajaran pada kompetensi pengetahuan dan keterampilan, dan ketiga,
penilaian baik pada kompetensi sikap.

4
BAB VI
PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN
PROFESIONAL
A. Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesional
Kegiatan pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional
dilaksanakan untuk memastikan pembelajaran berjalan sesuai dengan rencana dan
agar setiap program yang direncanakan mengarah kepada visi, misi dan tujuan yang
sudah ditetapkan serta terjadi peningkatan kualitas secara berkelanjutan. Kegiatan
pendampingan, evaluasi, dan pengembangan professional meliputi 4 kegiatan
sebagai berikut:

1. Kegiatan Intrakurikuler
2. Kegiatan Ekstrakulikuler
3. Kegiatan Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil Alamiin
4. Program unggulan
Bentuk pelaksanaan kegiatan pendampingan, evaluasi dan pengembangan
professional dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 6.1 Pendampingan, Evaluasi dan Pengembangan Profesional Kegiatan Intrakurikuler

NoBentuk dan Teknik Strategi Pihak yang terlibat Waktu

Kegiatan Intrakurikuler
1 Pendampingan
a. Coaching 1) Observasi Sasaran: Sebelum
2) Pemberian Semua guru evaluasi dan
umpan balik sesudah
3) Pemberian Pendamping: evaluasi
penghargaan Wakil kepala
madrasah
bidang
kurikulum, Tim
Pengembang
Kurikulum (TPK)
4
NoBentuk dan Teknik Strategi Pihak yang terlibat Waktu

Kegiatan Intrakurikuler
b. Mentoring Sasaran: Sesudah
Semua guru evaluasi

Pendamping:
Guru dengan
mata pelajaran
yang sama atau
serumpun
2 Evaluasi/Refleksi
a. Supervisi 1) Observasi Sasaran: Dua kali dalam
Pembelajara: 2) Pemberian Semua guru satu
Perencanaan, umpan balik semester
Pelaksanaan, 3) Pemberian Pendamping: Wakil
dan Penilaian penghargaan kepala madrasah
pembelajaran bidang
kurikulum
b. Focus Group Sasaran: Per unit belajar
Discussion Semua guru
(FGD) MGMP
Internal Pendamping:
Madrasah Guru dengan
mata pelajaran
yang sama atau
serumpun
c. Diseminasi Sasaran: Setiap bulan
hasil refleksi Semua guru

Pendamping: Wakil
kepala madrasah
bidang
4
NoBentuk dan Teknik Strategi Pihak yang terlibat Waktu

Kegiatan Intrakurikuler
kurikulum
Pengembangan
3
professional
a. Pelatihan rutinPelatihan/workshop/ Sasaran: Sesuai kebutuhan
berdasarkan Bimtek Semua guru
rencana
kebutuhan
kurikulum
b. Dst

Tabel 6.2 Pendampingan, Evaluasi dan Pengembangan Profesional Kegiatan Ekstrakurikuler

No Bentuk dan Teknik Strategi Pihak yang terlibat Waktu

Kegiatan Ekstrakurikuler
1 Pendampingan
Coaching 1) Observasi Sasaran: Sebelum
2) Pemberian Semua pembina evaluasi dan
umpan balik dan pelatih sesudah
3) Pemberian evaluasi
penghargaan Pendamping:
Wakil kepala
madrasah
bidang
kesiswaan

2 Evaluasi
a, Supervisi 1) Observasi Sasaran: Dua kali
 Keterlaksanaan 2) Pemberian Semua pembina dalam satu
program umpan balik dan pelatih semester
kegiatan 3) Pemberian
4
No Bentuk dan Teknik Strategi Pihak yang terlibat Waktu

Kegiatan Ekstrakurikuler
 Capaian penghargaan Pendamping:
program Wakil kepala
kegiatan madrasah
(capaian PPP bidang
dan PPRA kesiswaan
serta capaian
prestasi)
b. Supervisi Penyusunan Sasaran: Setiap
administrasi program dan Semua pembina kegiatan
laporan dan pelatih

Pendamping:
Wakil kepala
madrasah
bidang
kesiswaan
Pengembangan
3
profesional
a. Pelatihan rutin Pelatihan/workshop/ Sasaran: Sesuai
berdasarkan Bimtek Semua pembina kebutuhan
rencana dan pelatih
kebutuhan
b. dst

Silakan lanjutkan untuk Kegiatan Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil
Alamiin dan Program unggulan

B. Evaluasi Kurikulum Operasional Madrasah


Kegiatan evaluasi merupakan upaya menjamin pelaksanaan kurikulum
operasional agar berjalan secara efektif. Kegiatan ini dirancang berdasarkan
4
kebutuhan madrasah untuk mencapai tujuan dan karakteristik lulusan yang telah
ditetapkan madrasah. Komponen yang dievaluasi sebagai berikut:

1. Visi, Misi dan Tujuan Madrasah


2. Karakteristik madrasah
3. Pengorganisasian pembelajaran
4. Perencanaan pembelajaran

Pelaksanaan evaluasi kurikulum operasional melibatkan semua stakeholder


dengan tujuan agar hasil evaluasi bisa komprehenshif. Evaluasi yang komprehenshif
akan mempermudah proses penyempurnaan dan proses tindak lanjut pengembangan
kurikulum operasional di tahun ajaran berikutnya. Pelaksanaan evaluasi kurikulum
operasional dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 6.3 Evaluasi Kurikulum Madrasah


Waktu dan
No Bentuk Sumber Data Pelaksana Hasil
Pelaksanaan
1 Harian
Respon peserta didik Perbaikan mutu
Guru mata
dalam proses proses
pelajaran
pembelajaran pembelajaran
Observasi Perbaikan mutu
Hasil 4 layanan BK Guru BK
layanan BK
Temuan hasil Rekomendasi
Supervisor
supervisi hasil supervisi
Hasil penilaian Guru mata Perbaikan proses
Penilaian
formatif dan sumatif pelajaran pembelajaran
2 Per bulan
Pemetaan Kumpulan nilai Guru mata Laporan
sumatif pelajaran perkembangan
Rekap perkembangan Guru BK belajar dan
karakter PPP dan karakter
PPRA
4
Waktu dan
No Bentuk Sumber Data Pelaksana Hasil
Pelaksanaan
Laporan hasil
Rencana tindak lanjut Tim supervisor
tindak lanjut
1. Catatan anecdotal
KBM
 Tim
2. Catatan anecdotal
supervisor
BK 1. Laporan
 Guru mata
3. Catatan anecdotal evaluasi
Focus Group pelajaran
supervisi KBM 2. Rencana
Discussion (FGD)  WALI
4. Laporan tindak lanjut
KELAS/Guru
perkembangan bulanan
BK
belajar
 Wali kelas
5. Laporan hasil
tindak lanjut
3 Per Semester
Analisis hasil
Penilaian formatif Guru mata
Penilaian penilaian
Penilaian sumatif pelajaran
semester
Rekap hasil
Kuesioner Peserta didik Wali kelas
kuesioner
1. Kumpulan nilai
sumatif Hasil
2. Nilai sumatif akhir pengolahana
Guru mata
Pemetaan semester nilai
pelajaran
3. Rekap Laporan hasil
perkembangan belajar
PPP dan PPRA
Supervisi Temuan supervisi Laporan hasil
Tim supervisor
pembelajaran pembelajaran supervisi
Focus Group 1. Rekap hasil  Kepala  Laporan hasil
4
Waktu dan
No Bentuk Sumber Data Pelaksana Hasil
Pelaksanaan
kuesioner peserta madrasah
didik  Tim evaluasi
2. Laporan evaluasi  Guru mata
bulanan pelajaran
evaluasi
3. Laporan hasil  Guru BK
 Rencana
Discussion (FGD) belajar  Walikelas
tindak lanjut
4. Laporan hasil  Komite
supevisi semester madrasah
5. Laporan hasil  Pengawas
tindak lanjut madrasah
semester pembina
4 Per Tahun
Orangtua / Wali Rekap hasil
Kuesioner Walikelas
peserta didik kuesioner
Laporan capaian
Pemetaan Tujuan Madrasah Tim evaluasi
kurikulum
Focus Group 1. Laporan hasil 1. Kepala Laporan evaluasi
Discussion (FGD) kuesioner orangtua madrasah 1 tahun
/ wali peserta didik 2. Tim Rencana
2. Laporan hasil evaluasi krikulum tahunj
evaluasi 3. Guru mata berikutnya
3. Lporan capaian pelajaran
kurikulum 4. Guru BK
5. Walikelas
6. Komite
madrasah
7. Pengawas
madrasah
Pembina
4
Waktu dan
No Bentuk Sumber Data Pelaksana Hasil
Pelaksanaan
8. Ahli

4
BAB VII

PENUTUP

Kurikulum operasional di satuan pendidikan MI Kementerian Agama


disusun sebagai kerangka acuan atau pedoman dalam pelaksanaan
pembelajaran di madrasah tahun ajaran 2023/2024. Kurikulum operasional di
satuan pendidikan juga sebagai panduan ketercapaian pembelajaran bagi
peserta didik dan upaya guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
Kurikulum operasional di satuan pendidikan MI Kementerian Agama
yang telah tersusun ini akan berjalan lancar bila ada dukungan penuh dari
semua pihak, yaitu kepala Madrasah, guru, komite Madrasah dan stake
holder yang ada. Mudah-mudahan dukungan dan partisipasi aktif semua
pihak dapat memajukan MI Kementerian Agama. sesuai dengan apa yang
telah terumuskan dalam visi, misi dan tujuan Madrasah.

Anda mungkin juga menyukai