PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan memegang peranan sangat penting bagi perkembangan individu.
Kualitas masyarakat yang berpendidikan akan mendukung perkembangan suatu negara
menjadi bangsa yang besar, bermartabat, dan bangga serta cinta tanah air.
Madrasah, dalam hal ini sebagai ‘miniatur dunia’, tentunya diharapkan dapat
menyiapkan siswa menjadi pribadi yang tangguh, kritis, kreatif, dan memiliki sikap
positif dalam menghadapi perubahan. Madrasah harus siap membimbing siswa untuk
berkembang di setiap proses belajarnya sehingga mereka akan menjadi pribadi yang
memiliki kompetensi untuk menjadi bagian dari masyarakat dunia.
Madrasah adalah tempat berkumpulnya anak dengan potensi yang tidak sama.
Di dalam kelas, setiap siswa memiliki kebutuhan yang berbeda. Hal ini tentunya harus
difasilitasi oleh Madrasah. Sebagai miniatur dunia, Madrasah berfungsi sebagai
laboratorium sosialisasi yang sangat bermanfaat bagi siswa untuk bersosialisasi,
berkomunikasi, mengembangkan keterampilan emosi, dan memecahkan masalah.
Untuk membekali siswa menjadi pribadi yang kompeten dibutuhkan suatu
perangkat yang dikembangkan dengan memerhatikan berbagai dimensi serta
melibatkan berbagai ahli dan merujuk kepada referensi yang terpercaya. Dengan
demikian, kurikulum yang dikembangkan disesuaikan dengan kebutuhan siswa.
Untuk mencapai tujuan di atas, Madrasah membutuhkan sebuah dokumen
sebagai acuan dalam menjalankan program belajarnya. Dokumen ini merupakan
dokumen kurikulum operasional yang menjadi pegangan (living document) Madrasah.
Kurikulum operasional ini disusun dengan beberapa alasan:
1. Sebagai pedoman dalam mengembangkan kurikulum
2. Sebagai pedoman mengevaluasi program Madrasah
3. Sebagai acuan untuk perencanaan program selanjutnya
4. Sebagai bahan informasi untuk para pemangku kepentingan
1
B. Tujuan Pengembangan Kurikulum
Secara umum tujuan diterapkan Kurikulum Madrasah adalah untuk
memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan
(otonomi) kepada satuan pendidikan dan mendorong untuk melakukan pengambilan
keputusan secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum. Sedangkan secara
khusus tujuannya adalah:
1. meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif madrasah dalam
mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumber daya yang
tersedia; (b) meningkatkan kepedulian warga madrasah dalam mengembangkan
kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama untuk mewujudkan keunggulan
madrasah; dan (c) meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan.
Pengembangan Kurikulum Madrasah diserahkan kepada satuan pendidikan dengan
pertimbangan sebagai berikut:
2. madrasah lebih mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi dirinya
sehingga dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang tersedia untuk
memajukan lembaganya;
3. madrasah lebih mengetahui kebutuhan lembaganya, khususnya input pendidikan
yang akan dikembangkan dan didayagunakan dalam proses pendidikan dengan
tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik; (c) pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh madrasah lebih cocok untuk memenuhi kebutuhan madrasah karena
pihak madrasahlah yang paling tahu apa yang terbaik bagi madrasahnya;
4. keterlibatan semua warga madrasah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum
menciptakan transparansi dan demokrasi yang sehat, serta lebih efisien dan efektif
bilamana dikontrol oleh masyarakat setempat;
5. madrasah dapat bertanggung jawab tentang mutu pendidikan masing- masing kepada
pemerintah, orang tua peserta didik dan masyarakat pada umumnya, oleh karena itu
madrasah akan berupaya semaksimal mungkin untuk melaksanakan dan mencapai
sasaran KOM;
6. madrasah dapat melakukan persaingan sehat dengan satuan pendidikan lain untuk
meningkatkan mutu pendidikan melalui upaya-upaya inovatif dengan dukungan
orang tua peserta didik, masyarakat dan pemerintah setempat;
2
7. madrasah dapat secara cepat merespon perkembangan zaman, aspirasi masyarakat
dan lingkungannya yang berubah dengan cepat dan sulit diduga pada saat sekarang
dan yang akan datang.
3
k. Permendikbudristek No.5 Tahun 2022 Tentang SKL Kurmer
l. Permendikbudristek No.7 Tahun 2022 Tentang Standart Isi Kurmer
m. Permendikbudristek No.16 Tahun 2022 Tentang Standart Proses Kurmer
n. Permendikbudristek No.21 Tahun 2022 Tentang Standart Penilaian Kurmer
o. KMA Nomor 347 Tahun 2022 tentang Pedoman Kurikulum Merdeka Pada
Madrasah.
p. SK Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan
Kemendikbudristek No. 008 Tahun 2022 Ttng CP Mapel umum
q. SK Dirjen Pendis No. 3211 tentang CP/materi Agama dan B. Arab
r. Permendikbudristek No.56/M/2022, proyek penguatan profil pelajar Pancasila
2. Landasan Sosiologis
Madrasah, sebagai suatu lembaga pendidikan yang bertanggung jawab
terhadap proses belajar siswa, memiliki tujuan yang mulia dalam mengembangkan
pendidikan anak – anak Indonesia di lingkungannya. Sebagai bangsa Indonesia,
pendidikan yang mereka dapatkan berlandaskan pada agama dan nilai – nilai luhur
yang dianut oleh bangsa serta tidak melupakan akar budaya dalam perjalanan belajar
mereka. Siswa Indonesia diharapkan menjadi warga negara yang mandiri dan
bertanggung jawab, menghargai kebhinekaan, mengedepankan berpikir positif dan
kritis, serta mampu berkolaborasi. Hal tersebut bertujuan untuk melahirkan generasi
pelurus yang tangguh.
3. Landasan Pedagogis
Madrasah adalah suatu lembaga yang terdiri atas siswa yang memiliki
karakteristik unik. Siswa di kelas awal adalah anak-anak usia dini yang masih
berpikir konkret dan baru mengenal pendidikan formal. Transisi dari pendidikan
sebelumnya membutuhkan program yang disesuaikan dengan perkembangan usia.
Siswa pada tingkatan kelas yang lebih tinggi adalah siswa dengan usia transisi dari
pendidikan usia dini ke jenjang pendidikan yang membutuhkan pola berpikir yang
lebih abstrak. Pada jenjang ini keterampilan berpikir siswa dikembangkan melalui
proses belajar yang menantang sehingga kemampuan kognitifnya berkembang
maksimal.
Siswa di Madrasah Ibtidaiyah membutuhkan pengenalan pendidikan karakter.
Proses penanaman pendidikan karakter dilakukan melalui pembiasaan yang
4
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Belajar dari nilai-nilai baik yang mereka
lihat di sekitar mereka menjadi sangat penting. Madrasah dan rumah harus
memberikan contoh baik sehingga siswa dapat belajar langsung dan meneladaninya.
Proses belajar ini menjadi fondasi yang sangat penting dan menjadi bekal menuju
jenjang pendidikan selanjutnya.
Pengalaman belajar yang beragam dan kontekstual akan membantu siswa
memahami konsep yang diberikan. Belajar bagi siswa harus menyenangkan,
bermakna, sekaligus menantang. Kesempatan untuk bereksplorasi membantu siswa
menumbuhkan rasa ingin tahu.
Keberhasilan proses belajar setiap siswa akan tercapai dengan dukungan dari
semua pihak. Manajemen madrasah yang responsif, guru yang memahami kebutuhan
siswa, serta dukungan positif dari orang tua akan membantu setiap anak
memaksimalkan potensinya.
5
BAB II
KARAKTERISTIK MADRASAH
6
Ragam dan tingkat kesulitan permainan dirancang untuk memenuhi kebutuhan
perkembangan motorik dan sosialisasi siswa. Pendampingan aktif dari guru-guru
dilakukan saat siswa berinteraksi untuk memastikan proses sosialisasi siswa berjalan
sesuai yang diharapkan.
MI Kementerian Agama meyakini bahwa mencetak siswa berjiwa Qurani
merupakan kebutuhan dasar yang harus dimiliki. Keterampilan ini akan berkembang
maksimal apabila siswa berada dalam lingkungan belajar yang religius Untuk
mewujudkan hal ini Madrasah memperkaya kegiatan tahfidz baik di dalam maupun
luar lingkungan madrasah bahkan ada tambahan pada kegatan ekstrakulikuler. Wujud
kegiatan tahfidz ini diharapkan dapat juga diintegrasikan dengan pelaksanaan Proyek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil ‘alamin.
B. Letak Geografis
7
C. Karakteristik Sarana Dan Prasarana
Sarana dan Prasarana yang dimiliki oleh lembaga ini kurang didukung oleh
kompetensi pendidik dan tenaga kepenididikan. Sebagian besar dari mereka belum
karena itu perlu ada workshop khusus peningkatan kompetensi di bidang IT.
8
D. Karakteristik pendidik dan Tenaga Kependidikan
Dari data di atas masih ada ada 5 guru yang belum berkualifikasi S1 dan
hanya 3 guru yng sudah bersertifikasi. Sehingga pihak madrasah perlu membantu guru
9
untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi guna mendukung peningkatan prestasi
siswa di MI ini.
Di MI Kementerian Agama pada tahun ajarann 2023/2024, jumlah siswa secara keseluruhan
adalah 137 siswa, yang terdiri dari 49 laki-laki dan 88 perempuan. Peserta didik
berasal dari berbagai daerah dengan latar belakang etnik dan kultul yang berbeda-
beda. Sebagian besar dari Peserta didik MI ini bermukim di pondok. sehingga sangat
mendukung terhadap program tahfidz di madrasah.
F. Kemitraan
Sumber dana utama MI berasal daridana BOS. Namun pada kegiatan tertentu seperti
hari-hari besar lainnya baik dari yayasan maupun komite dan masyarakat sekitar
berpartisipasi dalam hal kelengkapannya. Mengingat kepedulian masyarakat pada
lembaga ini sangat besar.
H. Analisis Konteks
1. Kelebihan
10
b. Madrasah menyusun KTSP tahun ajarann 2022/2023 yang sudah disahkan dengan
melibatkan Pengawas, Perwakilan Pengurus Yayasan, Komite, Kepala Madrasah,
Guru, dan tenaga kependidikan.
c. Hubungan yang baik antara guru dengan guru ataupun guru dengan siswa sangat
kondusif baik dalam kegiatan ektrakurikuler ataupun pembelajaran untuk
membentuk kualitas siswa yang positif.
d. Tiap kelas disediakan mushaf Qur’an sehingga sangat mendukung terhadap
program tahfidz.
e. Madrasah menyediakan mading untuk menempel karya siswa dan guru yang
terbaik.
2. Kelemahan
a. Sebanyak 4 tidak menysun perangkat pembelajaran.
b. Madrasah memiliki alat peraga IPAS, dan Matematika tapi tidak sesuai dengan
standar.
c. Hanya 3 dari 16 sudah memiliki sertifikat pendidik.
d. Program unggulan madrasah berupa program Madrasah Tahfidz sudah
terlaksana tetapi hanya 3 orang pembimbing yang menguasai ilmu al quran
e. Siswa tidak boleh membawa Hp sehingga pembelajaran kurang di dukung oleh
kemampuan IT siswa.
f. Sebanyak 5 guru masih berkualifikasi S1 sehingga perlu dukungan dari kepala
untuk melajutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
11
g. Masih 10 guru mengajar sesuai langkah-langkah yang ada di RPP sehingga
pencapaian tujuan pembelajaran kurang maksimal.
h. Hanya 10 gutu yang bisa mengoperasikan laptop
i. Penyusunan program tahfidz belum dilengkapi dengan target dan indikator
ketercapaian.
j. Tidak adanya ruangan khusus siswa yang mengikuti program tahfidz
k. Dst.
Peluang
a. Terlaksanya hafalan juz amma di semua kelas yang dijadikan sebagai syarat
kenaikan kelas bagi siswa kelas tinggi.
b. Sarana dan prasarana merupakan kekuatan yang telah ada agar bisa dipergunakan
dan pemanfaatannya yang ada harus di kembangkan terus.
d. Jumlah siswa yang tidak terlalu banyak yang memudahkan guru dalam
memberikan pelayanan terhadap siswa dan memberikan bimbingan secara
maksimal.
Tantangan
a. Minimnya guru yang hafal juz amma sehingga perlu ada rekrutmen guru pengampu
program tahfidz
c. Belum tersedianya ruangan yang lengkap dengan sarana dalam mendukung program
tahfidz
12
Kurikulum Kementerian Agama
BAB III
VISI, MISI DAN TUJUAN
Misi
1. Mengoptimalkan program Tahfid Al-Qur`an dan pengamalannya ;
2. Melaksanakan pembelajaran yang berkualitas dan bimbingan secara efektif, sehingga
murid berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki ;
3. Menumbuhkan semangat budaya baca secara intensif kepada seluruh warga
madrasah ;
4. Mendorong dan membantu setiap murid untuk mengenali potensi dirinya, sehingga
dapat dikembangkan secara optimal ;
5. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran Agama Islam dan juga budaya bangsa
sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak dan bertanggung jawab ;
6. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga madrasah dan
kelompok kepetingan yang terkait dengan madrasah (stakeholders) dalam
mewujudkan madrasah tahfidz;
7. Meningkatkan pengolahan Madrasah yang disesuaikan dengan kemampuan warga
madrasah.
8. Membangun dan mengembangkan komitmen cinta kehidupan alam dan lingkungan
hidup.
9. Memberi layanan bagi tenaga kependidikan melalui diklat tingkat dasar yang
berorentasi pada akhlaqul karimah dan kesempurnaan IMTAQ kepada Allah SWT.
B. Tujuan Madrasah
1. Tujuan Madrasah (Umum)
Dengan visi dan misi yang telah ditetapkan dalam kurun waktu yang telah
ditetapkan, tujuan umum yang diharapkan tercapai oleh madrasah adalah:
a. Mampu secara aktif melaksanakan ibadah yaumiyah dengan benar dan tertib.
13
Kurikulum Kementerian Agama
g. Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak
agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan.
h. Dapat bersaing dan tidak kalah dengan para siswa dari Madrasah yang lain dalam
bidang ilmu pengetahuan
karakter generasi bangsa. Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rohmatan
Lil’aalamin diharapkan mampu membentuk sumber daya manusia yang unggul
sebagai pembelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan
berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Dalam pencapaian visi, misi dan tujuan madrasah, maka disusun kompetensi
lulusan peserta didik MI Kementerian Agamasebagai alat ukur pencapaian
kurikulum dan target pelaksanaan proses pembelajaran pelaksanaan kurikulum
operasional MI Kementerian Agama.
Adapun kompetensi lulusan MI Kementerian Agamamempertimbangkan
dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara berimbang sesuai capaian
pembelajaran pada setiap fase di madrasah dasar, membentuk Profil Pelajar
Pancasila dan Profil Pelajar Rohmatan Lil’aalamin, dan inovatif, tangguh dan
memiliki kecakapan hidup yang dibutuhkan untuk masa depannya.
15
Kurikulum Kementerian Agama
17
Kurikulum Kementerian Agama
c. Untuk tetap terus-menerus dan berkembang maka dibuat jadwal serta dilakukan
asesmen agar dampak program ini dirasakan oleh warga sekolah khususnya dan
masyarakat sekitar pada umumnya.
18
Kurikulum Kementerian Agama
BAB IV
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
Madrasah
Madrasah
Kaldik Madrasah
19
Kurikulum Kementerian Agama
mengemas pilihan pembelajaran dalam bentuk mapel dan atau parsial dengan
mengintegrasikan Profil Pelajar Pancasila di dalamnya, kemudian dikemas dalam
bentuk yang lebih mengerucut dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yang
bersifat reflektif.
Dalam menentukan pembelajaran mapel dan/ parsial. MI Kementerian
Agama mempertimbangkan prinsip pembelajaran, penentuan materi esensial dan
juga pengolaborasian pembelajaran terpadu dengan mengambil tema-tema yang
kontekstual dengan peserta didik, mudah dipahami dan dieksplorasi, dan up-date
dengan perkembangan informasi dengan rincian sebagai berikut;
1. Setiap pembelajaran dilakukan terpisah antara satu mata pelajaran dan mapel
lainnya
2. Tatap muka dilakukan secara reguler setiap pekan dengan jumlah jam tatap muka
sesuai yang ditetapkan oleh masing-masing madrasah berdasarkan ketemtuian
minimal dari pemerintah
B. Pengorganisasian Pembelajaran
1. Intrakurikuler
a. Mata Pelajaran Umum
Mata pelajaran yang dilaksanakan oleh MI Kementerian Agamatahun ajarann
2023 / 2024 adalah Pendidikan Agama Islam(SKI,FIKIH,Akidah Akhlak,QH) dan
Bahasa Arab sebagai ciri khas MI Kementerian Agama, PPKn, Bahasa Indonesia,
Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial, Seni dan Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan. Sedangkan untuk mata pelajaran Seni, MI Kementerian
Agamamengakomodir Seni Musik, Seni Rupa dan Seni Tari.
Pembelajaran dibuat Mapel semua baik untuk mata pelajaran PPKn, Bahasa
Indonesia, Matematika,PJOK dan IPAS dan Seni. Begitu juga untuk Pendidikan
Agama Islam (SKI, FIKIH, Akidah Akhlak, QH) dan Bahasa Arab dilakukan
mapel/parsial. Rencana pembelajaran mata pelajaran memuat tujuan pembelajaran,
kegiatan pembelajaran dan penilaian yang lengkap. Tujuan pembelajaran dibuat
terukur, sehingga dapat terlihat progress dan umpan balik yang jelas
pencapaiannya. Dalam kegiatan inti harus tersirat implentasi model pembelajaran
20
Kurikulum Kementerian Agama
(contohnya: problem based learning, project based learning dan inquiry based
learning dan lainnya) dan strategi pembelajaran yang beragam untuk
mengakomodir perbedaan karakteristik peserta didik. Diharapkan variasi model
pembelajaran bermanfaat untuk mengingkatkan kemampuan peserta didik dalam
menemukan “AHA”, menyampaikan ide dan gagasan, menemukan solusi,
menghasilkan produk dan mengasah kemampuan literasi numerasi.
Rencana pembelajaran bersifat reflektif. Kontinuitas pembelajaran dapat
terlihat dengan harapan tidak terjadi gap dan miskonsepsi dari pembelajaran
sebelumnya. Dapat disusun mingguan yang tertuang ke dalam jadwal pembelajaran
mingguan, namun catatan refleksi menjadi tambahan dalam kegiatan pembelajaran
selanjutnya.
22
Kurikulum Kementerian Agama
c. Fikih
72 (2) 18 90
d. SKI
Bahasa Arab
72 (2) 18 90
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
23
Kurikulum Kementerian Agama
24
Kurikulum Kementerian Agama
Keterangan:
a. Diikuti oleh seluruh peserta didik madrasah
b. **Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni atau prakarya (Seni Musik,
Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, dan/atau Prakarya). Peserta didik memilih 1 (satu)
jenis seni atau prakarya di madrasah.
c. *** Madrasah dapat mengembangkan muatan lokal sesuai dengan kekhasan madrasah dan
kebutuhan daerah
d. **** total JP tidak termasuk pelajaran Muatan Lokal dan/atau pelajaran tambahan yang
diselenggarakan oleh Madrasah
e. Madrasah dapat melakukan penambahan dan/atau relokasi jam pelajaran sesuai
dengan kebutuhan dan ketersediaan waktu di madrasah
f. Pengemasan Proyek Profil Pelajar Pancasila Rohmatan lil’alamin berada di luar jam
pembelajaran regular pada kelas I dan IV dengan komposisi sekitar 20% dari alokasi
waktu selama satu tahun. Sehingga proyek ini tidak mengganggu atau mengurangi
jumlah jam pembelajaran intrakurikuler.
g. Setelah analisis kebutuhan mapel, maka akan disusun analisis operasional sebagai
turunan dari capaian pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang telah
disediakan pusat. Analisis ini akan diselaraskan dengan muatan lokal dan potensi
daerah juga program Madrasah dengan menghitung alokasi waktu yang tidak
membebani peserta didik agar kenyamanan dan kebahagiaan dalam belajar tetap
terjaga utuh. Kurikulum operasional di satuan Pendidikan MI Kementerian
Agamamempertimbangkan karakteristik peserta didik yang beragam dan
mengedepankan proses dinamis yang reflektif dalam proses pelaksanaannya
sehingga tujuan akhir profil peserta didik sesuai dengan yang diharapkan pada visi,
misi dan tujuan madrasah.
26
Kurikulum Kementerian Agama
Tabel 4.5 Pengaturan waktu belajar Hari Selasa s.d Kamis dan Jumat-Sabtu
Hari Senin s.d Kamis Jumat Sabtu
Jam ke Kls 1 s.d 3 Kelas 4 s.d 6 Kls 1 s.d 3 Klas 4 s.d 6
0 06.45 – 07.00 06.45 – 07.00 06.45 – 07.00 06.45 – 07.00
1 07.00 - 07.35 07.00 - 07.35 07.00 - 07.35 07.00 - 07.35
2 07.35 - 08.10 07.35 - 08.10 07.35 - 08.10 07.35 - 08.10
3 08.10 - 08.45 08.10 - 08.45 08.10 - 08.45 08.10 - 08.45
4 08.45 - 09.20 08.45 - 09.20 08.45 - 09.20 08.45 - 09.20
Istirahat 09.20 - 09.50 09.20 - 09.50 09.20 - 09.50 09.20 - 09.50
5 09.50 - 10.25 09.50 - 10.25 09.50 - 10.25 09.50 - 10.25
6 10.25 - 11.00 10.25 - 11.00 10.25 - 11.00 10.25 - 11.00
7 11.00 – 11.35 11.00 – 11.35 11.00 – 11.35
8 11.35– 12.10 11.35– 12.10 11.35– 12.10
9 12.10-12.45 12.10-12.45 12.10-12.45
28
Kurikulum Kementerian Agama
2. Pengembangan Diri
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat,
dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi madrasah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan yang yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang
berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial belajar, dan
pengembangan karir peserta didik.
Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif. Adapun tahapan
kegiatan pengembangan diri dilakukan dengan cara:
a. Identifikasi yang meliputi daya dukung, potensi bakat dan minat peserta didik
dan potensi daerah.
b. Pemetaan untuk :
1) Jenis layanan pengembangan diri
2) Petugas yang melayani
3) Peserta didik yang dilayani
c. Pelaksanaan program
1) Pelaksanaan ( Orentasi, pemantapan, pengembangan )
2) Monitoring Pelaksanan
3) Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif )
d. Analisis hasil penilaian (berbasis data, proporsional, realistis, valid, transparan
dan akuntabel)
e. Pelaporan berupa format deskripsi dalam buku laporan pengembangan diri.
Pengembangan diri terdiri atas 2 (dua) bentuk kegiatan, yaitu terprogram dan
tidak terprogram atau pembiasaan.
a. Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan
perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan
29
Kurikulum Kementerian Agama
30
Kurikulum Kementerian Agama
Nilai-nilai yang
Jenis Pengembangan Diri Strategi
ditanamkan
A. Bimbingan Konseling (BK) Kemandirian Pembentukan
Percaya diri karakter atau
Kerja sama kepribadian
Demokratis Pemberian
Peduli sosial motivasi
Komunikatif
Jujur
B. Kegiatan Ekstrakurikuler: Demokratis Latihan
1. Kepramukaan Disiplin terprogram
Kerja sama (kepemimpinan,
Rasa berorganisasi)
Kebangsaan
Toleransi
Peduli sosial
dan lingkungan
Cinta damai
Kerja keras
Revolusi Industri 4.0 yang dilakukan serba komputerisasi dan serba digital.
Materi pembelajaran komputer diawali dari pengenalan sederhana komputer, tool-
tool yang yang ada di komputer.
32
Kurikulum Kementerian Agama
33
Kurikulum Kementerian Agama
Mei 2024 bertema Cerlang Budaya Daerah yang mengemas drama musikal untuk
menampilkan proses riset budaya peserta didik untuk menjadi duta budaya Jawa.
Proyek ini pun sebagai bentuk peringatan Hari Pendidikan Nasional dan Hari
Kebangkitan Nasional dan peringatan hari besar Islam, yang merupakan tonggak
sejarah dalam dunia pendidikan dan dunia Islam yang mengusung persatuan dan
kesatuan bangsa.
34
Kurikulum Kementerian Agama
b. Pengembangan Topik Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil
Alamin
35
Kurikulum Kementerian Agama
36
Kurikulum Kementerian Agama
37
Kurikulum Kementerian Agama
Tema: Kewirausahaan
Madrasah Fase A Pasar Kreasi, mengadakan pasar yang jual beli berbagai kreasi
Ibtidaiyah mandiri berupa benda fungsional sederhana dari barang
(MI) bekas. Fokus: Akhlak Pribadi - Membiasakan bersikap
jujur kepada diri sendiri dan orang lain
sudah ada)
• Pada awal projek profil: Pendidik
Pihak yang • Selama projek profil: pendidik, peserta didik secara
memberikan pribadi (self- assessment), sesama peserta didik
Asesmen (peer- assessment), mitra satuan pendidikan dalam
projek profil (misalnya: orang tua, narasumber)
38
Kurikulum Kementerian Agama
pelajar. Oleh karena itu dalam merencanakan projek profil pelajar, termasuk dalam
menyusun modul projek sebagai berikut:
4. Program Inklusif
MI Kementerian Agamabelum termasuk madrasah inklusif, namun MI
Kementerian Agamatetap mengusung keadilan dalam pendidikan dimana satuan
pendidikan menerima peserta didik dengan berbagai latar belakang kemampuan diri.
Untuk alasan tersebut, MI Kementerian Agamamerancang program inklusif dalam
bentuk program individu yang dapat memfasilitasi peserta didik berkebutuhan khusus
dengan kategori rendah.
Program individu disusun dengan penyesuaian kebutuhan masing-masing peserta
didik, baik akademik maupun non-akademik. Program ini disusun oleh tim guru dengan
melibatkan orang tua dan terapis atau psikolog. Hal utama yang diperhatikan dalam
proses penyusunan program ini adalah bagaimana peserta didik dengan kebutuhan
khusus mampu melakukan kecakapan dasar, keterampilan hidup, dan penumbuhan
percaya diri. Kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi baca, tulis
hitung, cara bersosialisasi dan kemandirian merupakan bentuk program individu
tersebut. Program ini pun akan dilakukan evaluasi secara berkala setiap tiga bulan sekali
atau bisa lebih cepat jika ada kondisi khusus untuk penyesuaian sehingga dapat terlihat
bagaimana perkembangan peserta didik.
Pengondisian dalam lingkungan belajar dan bermain menjadi fokus utama
lainnya sehingga peserta didik mampu belajar hal positif dari lingkungan sekitarnya,
penerimaan yang baik dari lingkungan sekitar dan terhindar dari kasus bullying.
5. Kalender Akademik
Kurikulum pada satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjangdiselenggarakan
dengan mengikuti kalender pendidikan. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu
39
Kurikulum Kementerian Agama
untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup
permulaan tahun ajarann, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari
libur.
2) Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu yang
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan
lokal (kurikulum tingkat daerah), ditambah jumlah jam untuk kegiatan lain yang
dianggap penting oleh satuan pendidikan.
Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku
tentang hari libur, baik nasional maupun daerah. Waktu libur dapat berbentuk jeda
tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun ajarann, hari libur keagamaan,
hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus. Alokasi waktu
minggu efektif belajar, waktu libur, dan kegiatan lainnya tertera pada bagan sebagai
berikut;
40
Kurikulum Kementerian Agama
41
Kurikulum Kementerian Agama
Jml. Jam
Jml. Pekan
Jumlah Jml. Pekan Pelaja
No Bulan Tidak Jam Efektif
Pekan Efektif ran/M
Efktif
inggu
1 Januari 4 0 4 245*) 980**)
2 Pebruari 4 0 4 245*) 980**)
3 Maret 5 0 5 245*) 1225**)
4 April 4 1 3 245*) 735**)
5 Mei 5 4 1 245*) 245**)
6 Juni 5 4 0 245*) 0**)
Jumlah 27 10 17 4165**)
Catatan:
*) diisi dengan jumlah jam mata pelajaran / minggu.
**) diisi (jumlah pekan efektif kali jumlah jam pelajaran/minggu)
JUMLAH
SEMESTER 131 0 6 19 25 8 9 0 1 43
I
42
Kurikulum Kementerian Agama
KETERANGAN :
HES : Hari Efektif Sekolah Pamekasan, Juli 2023
HEF : Hari Efektif Fakultatif
PTS : Kegitan Tengah Semester
LU : Libur Umum
LHB : Libur Hari Besar
LS : Libur Semester
LPP : Libur Permulaan Puasa
LHR : Libur Hari Raya
43
Kurikulum Kementerian Agama Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2762 Tahun 2023
Tentang Kalender Pendidikan Madrasah Tahun Pelajaran 2023/2024
44
Kurikulum Kementerian Agama
SEMESTER GANJIL SEMESTER GENAP
TANGGAL KETERANGAN TANGGAL KETERANGAN
17 Juli 2023 Hari pertama masuk madrasah TP 2023/2024 1 Januari 2024 Tahun Baru Masehi
17 - 22 Juli 2023 Rentang waktu MATSAMA 2 Januari 2024 Awal masuk semester genap TP 2023/2024
19 Juli 2023 Tahun Baru Islam 1445 H 3 Januari 2024 HAB Kementerian Agama
17 Agustus 2022 HUT Kemerdekaan RI 8 Februari 2024 Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW
28 September 2023 Maulid Nabi Muhammad SAW 10 Februari 2024 Tahun baru Imlek
27 Nov - 9 Des 2023 Asesmen Sumatif Akhir Semester Ganjil 11 Maret 2024 Hari Raya Nyepi
22 Desember 2023 Pembagian rapor Semester Ganjil (5 hari kerja) 18 Maret - 6 April 2024 Perkiraan rentang waktu Asesmen Madrasah jenjang MA/MAK
23 Desember 2023 Pembagian rapor Semester Ganjil (6 hari kerja) 29 Maret 2024 Wafat Yesus Kristus
25 - 26 Desember 2023 Hari Raya Natal dan Cuti Bersama 31 Maret 2024 Hari Paskah
25 - 30 Desember 2022 Libur pembelajaran semester ganjil 10 - 11 April 2024 Hari raya Idul Fitri 1445 H
22 April - 18 Mei 2024 Perkiraan rentang waktu Asesmen Madrasah jenjang MI dan MTs
1 Mei 2024 Hari Buruh
9 Mei 2024 Kenaikan Yesus Kristus
23 Mei 2024 Hari Raya Waisak
27 Mei - 8 Juni 2024 Asesmen Sumatif Akhir Semester Genap
1 Juni 2024 Hari Lahir Pancasila
17 Juni 2023 Hari Raya Idul Adha 1445 H
21 Juni 2024 Pembagian rapor semester genap (5 hari kerja)
22 Juni 2024 Pembagian rapor semester genap (6 hari kerja)
24 Juni - 13 Juli 2024 Libur pembelajaran akhir tahun pelajaran
45
BAB V
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
DAN ASESMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN
A. Perencanaan Pembelajaran
Rencana pembelajaran disusun secara rutin untuk memetakan dan
merencanakan proses pembelajaran secara rimci. Rencana pembelajaran
merupakan kompas bagi guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran
berpusat pada peserta didik yang tetap mengusung kegiatan pembelajaran yang
menarik, menyenangkan dan memotivasi peserta didik menjadi pembelajar
sepanjang hayat.
Tujuan dari penyusunan Rencana pembelajaran adalah sebagai berikut.
1. Pembelajaran menjadi lebih sistematis.
2. Memudahkan analisis keberhasilan belajar peserta didik.
3. Memudahkan guru dalam penyampaian materi ajar.
4. Mengatur pola pembelajaran.
Rencana pembelajaran MI Kementerian Agama terdiri dari silabus dan
rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun rutin secara sederhana, aktual dan
mudah dipahami untuk mencapai tujuan pembelajaran yang akan dicapai sehingga
melalui Rencananya seorang guru bisa memastikan seluruh proses pembelajaran
bisa efektif dan efisien.
ATP/Silabus MI Kementerian Agama dibuat dalam bentuk matriks yang
memuat alur tujuan pembelajaran, materi ajar, kegiatan pembelajaran, penilaian dan
sumber belajar.
1. Alur tujuan pembelajaran disusun untuk menerjemahkan capaian pembelajaran
yang berfungsi mengarahkan guru dalam merencanakan, mengimplementasi dan
mengevaluasi pembelajaran secara keseluruhan sehingga capaian pembelajaran
diperoleh secara sistematis, konsisten, terarah dan terukur.Alur pembelajaran
mengurutkan tujuan-tujuan pembelajaran sesuai kebutuhan, meskipun beberapa
tujuan pembelajaran harus menggunakan tahapan tertentu yang meliputi konten/
materi, keterampilan dan konsep inti untuk mencapai Capaian Pembelajaran
setiap fase dan menjelaskan kedalaman setiap konten.
2. Materi ajar merupakan materi esensial yang telah disusun pada alur tujuan
pembelajaran.
46
3. Kegiatan pembelajaran dikemas secara umum sebagai acuan untuk menyusun
rencana pelaksaanaan pembelajaran.
3. Jenis Asesmen
4
Pendidik perlu memahami prinsip-prinsip asesmen yang disampaikan dalam
Bab tentang Prinsip Pembelajaran dan Asesmen, di mana salah satu prinsipnya
adalah mendorong penggunaan berbagai bentuk asesmen, bukan hanya
menggunakan tes tertulis saja, agar pembelajaran bisa lebih terfokus pada
kegiatan yang bermakna serta informasi atau umpan balik dari asesmen tentang
kemampuan peserta didik juga menjadi lebih kaya dan bermanfaat dalam proses
perancangan pembelajaran berikutnya.
Untuk dapat merancang dan melaksanakan pembelajaran dan asesmen
sesuai arah kebijakan Kurikulum Merdeka, berikut ini adalah penjelasan lebih
lanjut tentang asesmen formatif dan asesmen sumatif sebagai acuan.
4
BAB VI
PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN
PROFESIONAL
A. Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesional
Kegiatan pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional
dilaksanakan untuk memastikan pembelajaran berjalan sesuai dengan rencana dan
agar setiap program yang direncanakan mengarah kepada visi, misi dan tujuan yang
sudah ditetapkan serta terjadi peningkatan kualitas secara berkelanjutan. Kegiatan
pendampingan, evaluasi, dan pengembangan professional meliputi 4 kegiatan
sebagai berikut:
1. Kegiatan Intrakurikuler
2. Kegiatan Ekstrakulikuler
3. Kegiatan Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil Alamiin
4. Program unggulan
Bentuk pelaksanaan kegiatan pendampingan, evaluasi dan pengembangan
professional dapat dilihat pada tabel berikut:
Kegiatan Intrakurikuler
1 Pendampingan
a. Coaching 1) Observasi Sasaran: Sebelum
2) Pemberian Semua guru evaluasi dan
umpan balik sesudah
3) Pemberian Pendamping: evaluasi
penghargaan Wakil kepala
madrasah
bidang
kurikulum, Tim
Pengembang
Kurikulum (TPK)
4
NoBentuk dan Teknik Strategi Pihak yang terlibat Waktu
Kegiatan Intrakurikuler
b. Mentoring Sasaran: Sesudah
Semua guru evaluasi
Pendamping:
Guru dengan
mata pelajaran
yang sama atau
serumpun
2 Evaluasi/Refleksi
a. Supervisi 1) Observasi Sasaran: Dua kali dalam
Pembelajara: 2) Pemberian Semua guru satu
Perencanaan, umpan balik semester
Pelaksanaan, 3) Pemberian Pendamping: Wakil
dan Penilaian penghargaan kepala madrasah
pembelajaran bidang
kurikulum
b. Focus Group Sasaran: Per unit belajar
Discussion Semua guru
(FGD) MGMP
Internal Pendamping:
Madrasah Guru dengan
mata pelajaran
yang sama atau
serumpun
c. Diseminasi Sasaran: Setiap bulan
hasil refleksi Semua guru
Pendamping: Wakil
kepala madrasah
bidang
4
NoBentuk dan Teknik Strategi Pihak yang terlibat Waktu
Kegiatan Intrakurikuler
kurikulum
Pengembangan
3
professional
a. Pelatihan rutinPelatihan/workshop/ Sasaran: Sesuai kebutuhan
berdasarkan Bimtek Semua guru
rencana
kebutuhan
kurikulum
b. Dst
Kegiatan Ekstrakurikuler
1 Pendampingan
Coaching 1) Observasi Sasaran: Sebelum
2) Pemberian Semua pembina evaluasi dan
umpan balik dan pelatih sesudah
3) Pemberian evaluasi
penghargaan Pendamping:
Wakil kepala
madrasah
bidang
kesiswaan
2 Evaluasi
a, Supervisi 1) Observasi Sasaran: Dua kali
Keterlaksanaan 2) Pemberian Semua pembina dalam satu
program umpan balik dan pelatih semester
kegiatan 3) Pemberian
4
No Bentuk dan Teknik Strategi Pihak yang terlibat Waktu
Kegiatan Ekstrakurikuler
Capaian penghargaan Pendamping:
program Wakil kepala
kegiatan madrasah
(capaian PPP bidang
dan PPRA kesiswaan
serta capaian
prestasi)
b. Supervisi Penyusunan Sasaran: Setiap
administrasi program dan Semua pembina kegiatan
laporan dan pelatih
Pendamping:
Wakil kepala
madrasah
bidang
kesiswaan
Pengembangan
3
profesional
a. Pelatihan rutin Pelatihan/workshop/ Sasaran: Sesuai
berdasarkan Bimtek Semua pembina kebutuhan
rencana dan pelatih
kebutuhan
b. dst
Silakan lanjutkan untuk Kegiatan Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil
Alamiin dan Program unggulan
4
BAB VII
PENUTUP