Anda di halaman 1dari 8

CATATAN KECIL BUAT KAWAN

Kilas Balik dan Muara Perjalanan Bimtek Tindak Lanjut AKMI

Pengantar
1) Berdasarkan data hasil tes PISA (Program for International Student Assessment), mutu
pendidikan di Indonesia dapat dikatakan masih rendah, bahkan semakin menurun dari
tahun-tahun sebelumnya apabila dibandingkan dengan negara-negara lain peserta PISA.
2) Rendahnya mutu pendidikan tersebut menjadi keprihatinan berbagai kalangan,
terutama yang bergerak dan berkecimpung dalam bidang Pendidikan.
3) Kementerian Agama Republik Indonesia bekerjasama dengan Bank Dunia berusaha
memperbaiki mutu pendidikan tersebut, terutama di lingkungan madrasah, melalui
solusi nyata yang dilakukan secara sistemik dan berkelanjutan .
4) Perbaikan mutu pendidikan madrasah diwujudkan dalam program dengan nama AKMI
(Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia).

Sekilas tentang AKMI


1) AKMI adalah instrumen evaluasi yang berfungsi sebagai alat diagnosis bagi kompetensi
siswa Madrasah.
2) Instrumen evaluasi yang dikembangkan dalam program AKMI ini digunakan untuk
mendiagnosis kompetensi siswa madrasah pada literasi membaca, numerasi, sains, dan
sosial budaya.
3) Instrumen evaluasi tersebut berupa perangkat soal yang dikembangkan dengan
mempertimbangkan level kognitif dan tuntutan berpikir yang diharapkan dapat dikuasai
oleh siswa madrasah sesuai dengan tuntutan paradigma pendidikan abad ke-21 dan era
disrupsi saat in .
4) Ragam bentuk soal yang dikembangkan dalam instrumen AKMI memiliki ciri ke-AKMI-an
yang terdiri atas soal (a) pilihan ganda dengan satu pilihan jawaban benar, (b) pilihan
ganda dengan lebih dari satu pilihan jawaban benar, (c) pilihan jawaban benar-salah
dengan alasan, (d) pilihan jawaban setuju-tidak setuju dengan alasan, (e) mencari
pasangan yang tepat (menjodohkan), dan (f) jawaban singkat.
5) Konten atau domain yang diteskan didasarkan pada karakteristik setiap literasi dengan
konteks personal, sosial-budaya, sain, dan religius.
6) Asesmen program AKMI tersebut dilakukan dalam multistage assessment sehingga
diharapkan benar-benar dapat menggambarkan potret kompetensi siswa secara
objektif, apakah siswa termasuk dalam jenjang kemahiran perlu intervensi, dasar, cakap,
terampil, atau perlu ruang kreasi.
7) Hasil asesmen tersebut diharapkan menjadi data objektif dan ilmiah yang sangat
bermanfaat bagi pihak-pihak terkait, terutama guru, dalam memahami karakteristik
kompetensi siswanya sehingga mereka dapat mengambil langkah-langkah strategis
dalam mengatasi kelemahan siswa melalui aktivitas pembelajaran.

Modul Pembelajaran Tindak Lanjut AKMI


1) Modul pembelajaran tindak lanjut AKMI adalah perangkat bahan ajar yang tersusun
dalam bentuk modul yang dikembangkan berdasarkan kerangka kerja (framework) yang
digunakan dalam pengembangan soal-soal AKMI.
2) Modul tersebut juga terdiri atas 4 jenis literasi, yakni (a) modul pembelajaran literasi
membaca, (b) modul pembelajaran literasi numerasi, (c) modul pembelajaran literasi
sains, dan (d) modul pembelajaran literasi sosial-budaya.
3) Modul ini dirancang dan dikembangkan setelah kerangka kerja (framework) untuk
penulisan soal-soal AKMI benar-benar telah mantap dan tervalidasi. Karena itu,
penulisan modul pembelajaran tindak lanjut AKMI ini dilakukan hampir secara serentak
dengan penulisan soal-soal AKMI.
4) Modul pembelajaran yang dikembangkan untuk setiap literasi mengacu pada potret
jenjang kemahiran siswa (yang kemungkinan beragam dari hasil asesmen AKMI)
sehingga modul pembelajaran yang dikembangkan terdiri atas modul pembelajaran
untuk jenjang perlu intervensi, dasar, cakap, terampil, dan perlu ruang kreasi.
5) NAMUN, HAL YANG PERLU DIPAHAMI bahwa modul pembelajaran tindak lanjut AKMI
ini TIDAK berisi materi yang membekali siswa agar dapat mengerjakan soal-soal AKMI,
tetapi berisi materi yang mampu memantik, memacu, dan memicu guru agar dapat lebih
kreatif dan inovatif dalam pembelajaran sehingga dapat membantu siswa sadar belajar
dan dapat mencapai jenjang kemahiran yang lebih baik lagi sebagaimana yang
ditargetkan.
6) Setiap literasi mengembangkan 5 modul sesuai dengan jenjang kemahiran siswa, dan
setiap modul berisi 4—5 kegiatan pembelajaran/belajar (KP1—KP 4 atau KB1 – KB 5),
sesuai dengan tuntutan level kognitif yang ditargetkan dalam kerangka kerja AKMI.
7) Setiap modul berisi wawasan umum tentang literasi masing-masing, dan setiap KP berisi
fokus capaian, mekanisme pembelajaran, wawasan teoretis, model dan langkah-langkah
pembelajaran, refleksi, dan tindak lanjut.
8) Modul untuk setiap jenjang kemahiran per literasi ditulis oleh seorang penulis modul
yang kompeten (yang terpilih melalui seleksi dan pertimbangan kompetensi) dan
didampingi oleh pakar dalam bidangnya.
9) Karena itu, modul tersebut layak digunakan sebagai wahana dan sumber untuk
memantik para guru untuk mengembangkan kreasi inovatif dalam pembelajaran.

Konten LMS (Learning Management System)


1) Konten LMS merupakan konten inti yang gambaran secara utuh dari setiap modul per
literasi.
2) Konten LMS tersebut berisi bagian-bagian penting dari modul yang disajikan secara
runtut isi keseluruhan untuk digunakan sebagai materi dalam bimtek.
3) Konten LMS tersebut dimaksudkan memicu dan memacu kreativitas guru dalam
mengembangkan pembelajaran yang inovatif sehingga dalam konten LMS tersebut,
selain materi modul, juga diasjikan tagihan/tugas-tugas untuk cek pemahaman dan
tugas akhir pendalaman pengalaman belajar.
4) Untuk mengukur capaian pemahaman terhadap isi pembelajaran, pada bagian akhir LMS
diberikan tes akhir.

Implementasi Bimtek AKMI


1) Bimbingan teknis (Bimtek) merupakan suatu upaya untuk memberikan pelatihan melalui
pembimbingan secara teknis kepada calon instruktur ataupun para guru dalam
menerapkan pembelajaran secara lebih kreatif dan inovatif.
2) Bimtek AKMI dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat Nasional, Provinsi,
Kabupaten/Kota, dan Madrasah.
3) Bimtek AKMI bertujuan untuk membangun individu lebih bermartabat, yakni menjadi
manusia yang mampu berpikir logis dan rasional, mampu memahami dan
mengomunikasikan pengetahuan ilmiah secara jujur dan bertanggung jawab, mampu
menggunakan bahasa yang santun dan humanis serta mampu memecahkan berbagai
masalah yang dihadapi dalam kehidupan di masyarakat, serta mampu menemukan
solusi yang adil, arif, dan bijaksana.
4) Bimtek AKMI bukan merupakan pendalaman materi untuk mata pelajaran tertentu.
5) Bimtek AKMI berupaya mengubah mindset guru yang berprinsip bahwa pembelajaran
hanya untuk mencapai nilai ujian yang tinggi.
6) Bimtek AKMI berupaya mengembangkan 3 matra secara terpadu, kemampuan kognitif,
pskomotorik, dan afektif sehingga menjadikan menjadikan guru memiliki kompetensi
dan kiat dalam pengembangan pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif.
7) Karena itu, untuk sementara abaikan dan tinggalkan (a) kebingungan yang terkait
kompetensi dasar (KD) yang ada pada kurikulum, (b) pikiran lain tentang perubahan
kurikulum karena tidak ada hubungannya sama sekali, (c) kebiasaan/rutinitas yang
terjadi dalam pembelajaran sehari-hari, dan (d) Kekhawatiran hasil tes peserta didik
yang kurang baik terkait dengan implementasi AKMI.
8) Dalam menjalani Bimtek ini, marilah kita berpikir positif dan lebih futuristic bahwa (a)
melalui AKMI kita dapat (a) memahami secara ilmiah dan lebih objektif tentang kondisi
peserta didik, (b) mengambil langkah strategis dalam meningkatkan kompetensi peserta
didik, dan (c) menemukan metode yang jitu dalam membangun kompetensi dan
kepribadian siswa secara utuh.
9) Dalam Bimtek tersebut, kita perlu memiliki wawasan bahwa (a) literasi membaca bukan
hanya untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, (b) literasi sain bukan hanya untuk mata
pelajaran IPA, (c) literasi numerasi bukan hanya untuk mata pelajaran Matermatika, dan
(d) literasi sosial budaya bukan hanya untuk mata pelajaran IPS.
10) Bimtek AKMI memiliki tujuan sebagai berikut.
a) Literasi Membaca bertujuan membekali individu agar dapat mengembangkan
kemampuan untuk (i) memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan
berbagai hal yang dibaca (apa saja yang dibaca), (ii) mengembangkan kapasitas diri
sebagai warga Indonesia dan warga dunia, dan (iii) berkontribusi secara produktif
kepada masyarakat
b) Literasi Numerasi bertujuan membekali individu agar dapat mengembangkan
kemampuan untuk (i) berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat
matematika, dan (ii) menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks
yang relevan untuk individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia.
c) Literasi sain bertujuan membekali individu agar dapat mengembangkan kemampuan
untuk (i) bersikap lebih cermat dan berhati-hati, bertanggung jawab, percaya diri,
punya motivasi tinggi, pemahaman diri, dan nilai-nilai, dan (ii) menumbuhkan rasa
ingin tahu, berpikir ilmiah dan kritis, kemandirian, pengembangan sikap peduli dan
tanggung jawab terhadap lingkungan alam dan sosial.
d) Literasi Sosial-Budaya bertujuan membekali individu agar dapat mengembangkan
kemampuan untuk (i) lebih bersikap arif dan bijak dalam menghadapi berbagai
persoalan, (ii) lebih bersikap humanis dalam melakukan interaksi dan komunikasi
dengan masyarakat dan lingkungannya, dan (iii) lebih santun dan tenggang rasa
dalam kehidupan bermasyarakat.
11) Berbagai kemampuan yang diperoleh melalui 4 literasi tersebut merupakan keutuhan
yang diharapkan dapat dimiliki oleh setiap individu.
12) Kemampuan tersebut melingkupi dan dapat menjadi ruh yang menjiwai seluruh mata
pelajaran, tidak hanya untuk mata pelajaran bahasa Indonesia, matematika, IPA, dan IPS.
13) Karena itu, arah bimtek tindak lanjut AKMI ini bukan pendalaman materi untuk 4 mata
pelajaran tersebut, tetapi menumbuhkembangkan kemampuan berliterasi yang
berdampak pada berbagai mata pelajaran.

Bimtek Nasional Tindak Lanjut AKMI


1) Bimtek nasional tindak lanjut AKMI adalah bimtek yang dilakukan pada tingkat nasional
yang diikuti oleh perwakilan provinsi untuk setiap literasi (calon-calon instruktur
provinsi) yang dipilih melalui seleksi.
2) Bimtek nasional dibimbing oleh instruktur nasional (IN) yang terpilih melalui seleksi
terbuka dengan mempertimbangkan kompetensi atas penguasaan materi literasi sesuai
dengan bidang keahlian yang dimilikinya.
3) Instruktur nasional (IN) harus benar-benar menguasai konsep-konsep teoretis dan
praktis sehingga mampu menyajikan prinsip-prinsip pembelajaran literasi secara kreatif
dan inovatif kepada calon-calon IP.
4) Dalam konteks tersebut, IN harus benar-benar menguasai secara memadai konsep-
konsep, prinsip, dan prosedur pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga mampu
membimbing calon-calon instruktur provinsi sesuai dengan literasi yang dikuasainya.
5) IN harus benar-benar menguasai konsep-konsep dan landasan berpikir yang kuat dalam
pembelajaran literasi sesuai dengan bidang keahliannya.
6) Dalam bimtek nasional, setiap peserta bimtek perwakilan provinsi memperoleh
bimbingan teknis tentang pembelajaran literasi secara utuh sesuai dengan bidang literasi
yang dipilihnya.

Bimtek Provinsi Tindak Lanjut AKMI


1) Bimtek provinsi tindak lanjut AKMI adalah bimtek yang dilakukan pada tingkat provinsi
yang diikuti oleh perwakilan kabupaten/kota di provinsi masing-masing untuk literasi
tertentu (calon-calon instruktur kabupaten/kota) yang dipilih melalui seleksi.
2) Bimtek provinsi dibimbing oleh instruktur nasional (IN) dan IP yang telah lulus dan
direkomendasi untuk menjadi instruktur dengan mempertimbangkan kompetensi atas
penguasaan materi literasi sesuai dengan bidang keahlian yang dimilikinya.
3) Instruktur provinsi (IP) harus benar-benar menguasai prinsip-prinsip pembelajaran
literasi secara kreatif dan inovatif sehingga mampu menjabarkannya ke dalam prosedur
pembelajaran secara sistematis, kreatif, dan inovatif.
4) Dalam konteks tersebut, IN harus benar-benar menguasai secara memadai prinsip-
prinsip dan prosedur pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga mampu
membimbing calon-calon instruktur kabupaten/kota (calon IK) sesuai dengan literasi
yang dikuasainya.
5) Dalam bimtek provinsi, setiap peserta bimtek perwakilan kabupaten/kota memperoleh
bimbingan teknis tentang pembelajaran 2 literasi secara terpadu sesuai dengan bidang
literasi yang dipilihnya (literasi membaca dan sosbud ATAU literasi numerasi dan sain).

Bimtek Kabupaten/Kota Tindak Lanjut AKMI


1) Bimtek kabupaten/kota tindak lanjut AKMI adalah bimtek yang dilakukan pada tingkat
kabupaten/kota yang diikuti oleh perwakilan madrasah di kabupaten/kota masing-
masing untuk 4 literasi.
2) Bimtek kabupaten/kota dibimbing oleh instruktur nasional (IN), instruktur provinsi (IP),
dan instruktur kabupaten/kota (IK) yang telah lulus dan direkomendasi untuk menjadi
instruktur dengan mempertimbangkan kompetensi atas penguasaan materi 2 literasi
yang dicapainya.
3) Instruktur kabupaten/kota (IK) harus benar-benar menguasai prosedur pembelajaran
literasi secara kreatif dan inovatif sehingga mampu menjabarkannya ke dalam praktik
nyata pembelajaran secara sistematis, kreatif, dan inovatif.
4) Dalam konteks tersebut, IK harus benar-benar menguasai secara memadai prosedur
pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga mampu membimbing calon-calon guru
madrasah sesuai dengan literasi yang dikuasainya.
5) Dalam bimtek kabupaten/kota, setiap peserta bimtek perwakilan madrasah
memperoleh bimbingan teknis tentang pembelajaran 4 literasi secara terpadu.

Muara Perjalanan Bimtek Tindak Lanjut AKMI


Keberhasilan program tindak lanjut AKMI bukan terletak pada kelancaran proses
kegiatan yang telah dijalankan mulai dari tingkat pusat sampai tingkat daerah, melainkan
terletak pada kualitas proses dan hasil belajar yang diperoleh para peserta didik di
madrasah. Peningkatan kualitas pembelajaran di madrasah menjadi tujuan utama program
AKMI tersebut. Sejalan dengan peningkatan kualitas pembelajaran ini, guru madrasah
merupakan ujung tombak yang menentukan keberhasilan rangkaian kegiatan panjang dari
AKMI. Guru madrasah perlu mendapatkan pembekalan secara memadai melalui
pelaksanaan bimtek yang strategis agar pemahaman, keterampilan, dan kinerja guru lebih
meningkat.
Perjalanan panjang aktivitas Bimtek muaranya adalah peningkatan martabat
pendidikan di madrasah sehingga menjadikan madrasah hebat, mandiri, dan berprestasi.
Karena itu, tujuan akhir dari bimtek tersebut terletak pada terbentuknya karakter siswa
yang mandiri, kreatif, dan sadar belajar sehingga terjadi peningkatan kualitas proses dan
hasil belajar siswa secara optimal. Hal ini dapat dicapai apabila guru-guru madrasah memiliki
1) kompetensi akademik dan pedagogik yang memadai dalam pembelajaran literasi
membaca, literasi sosial-budaya, literasi sain, dan literasi numerasi.
2) wawasan tentang beragam model pembelajaran inovatif dan menerapkannya dalam
realitas belajar-mengajar.
3) sikap positif untuk selalu berinovasi dalam pembelajaran sesuai dengan konteks
lingkungan dan tuntutan perubahan paradigma Pendidikan abad XXI.
Melalui kegiatan bimtek lanjut AKMI, pengalaman belajar yang harus dicapai oleh
guru madrasah adalah terjadinya perubahan wawasan, keterampilan, dan sikap ke arah
yang lebih baik dan mewujudkannya dalam proses pembelajaran secara nyata dan
berkelanjutan. Secara terperinci, standar capaian bimtek tersebut adalah sebagai berikut.
1) Guru madrasah memiliki pemahaman secara memadai tentang konsep dasar, model,
dan prosedur pembelajaran literasi membaca, literasi sosial-budaya, literasi sain, dan
literasi numerasi.
2) Guru madrasah memiliki pemahaman secara memadai tentang karakteristik level
kognitif peserta didik pada jenjang kemahiran perlu intervensi, dasar, cakap, terampil,
dan perlu ruang kreasi.
3) Guru madrasah memiliki pemahaman tentang beragam model pembelajaran yang dapat
diterapkan dalam aktivitas pembelajaran literasi membaca, literasi sosial-budaya, literasi
sain, dan literasi numerasi sesuai dengan keberagaman karakteristik jenjang kemahiran
peserta didik.
4) Guru madrasah menguasai keterampilan mengembangkan rancangan pembelajaran
literasi (membaca, sosial-budaya, sain, dan numerasi) yang lebih kreatif dan inovatif
sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan keberagaman karakteristik kemahiran
peserta didik.
5) Guru madrasah menguasai keterampilan menerapkan pembelajaran literasi (membaca,
sosial-budaya, sain, dan numerasi) berdasarkan rancangan yang telah dikembangkan
secara kontekstual.
6) Guru madrasah menunjukkan kesungguhan dalam mengembangkan kompetensinya
melalui aktivitas bimtek yang dilakukan melalui daring ataupun luring.
7) Guru madrasah memiliki sikap positif untuk menerima perubahan dan menerapkannya
dalam aktivitas pembelajaran.

TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai