Anda di halaman 1dari 1

Berdasarkan hasil bacaan dan pengamatan saya dari materi yang telah disajikan, cara seseorang

memandang tentu tidak sama dengan orang lain yang dipandang. Itu sebabnya, satu informasi dapat
memiliki banyak makna bila disampaikan ke beberapa orang. Hal tersebut terjadi karena cara pandang
hanyalah interpretasi saja, dan tidak akan sama dengan realitasnya. Dengan kata lain, peristiwa yang
terjadi di luar kepala kita bersifat faktual dan netral. Untuk itu, Membangun Perspektif sangat
diperlukan dan harus dimiliki setiap orang karena ia merupakan alat atau metode yang sangat penting
untuk menghindari kekeliruan dalam bernalar, menyadari berbagai sikap/tindakan atas keragaman
berasumsi yang bisa saja dianggap kebenaran faktual.
Selain itu, dengan membangun perspektif, dalam tantangan kehidupan beragama saat ini akan
sangat mudah bagi kita menentukan sikap atau tindakan apa yang kita berikan terhadap pandangan
atau perilaku keagamaan eksklusif yang bersemangat menolak perbedaan dan menyingkirkan
kelompok lain. Dengan demikian, ketika kita mampu membangun perspektif kemudian
menerapkannya di segala segi kehidupan, terutama dalam beragama, maka terciptalah manusia
beragama yang moderat, yang tidak akan terpengaruh oleh ajaran-ajaran yang menyesatkan atau
terdoktrin pemikiran/pandangan cara beragama yang eksklusif serta kekerasan bermotif agama,
Adapun landasan moderasi beragama tentunya tidak terlepas dari sumbernya, yaitu berbasis dalil-
dalil agama yang dalam agama Islam merujuk pada al-Qur’an dan Hadis. Artinya, moderasi beragama
ada di dalam kitab suci al-Qur’an, ada di dlam hadis, dan dipraktekkan sejak zaman Rasulullah Saw.
salah satunya adalah QS. Al-Baqarah/2: 143
Ada 9 kata kunci untuk mengukur atau menilai seseorang moderat atau tidak moderat. Bila
memenuhi 9 kata kunci ini,maka ia bisa dikatakan sebagai seorang yang moderat.
1. kemanusiaan
2. kemaslahatan umum
3. adil
4. berimbang
5. taat konstitusi
6. komitmen kebangsaan
7. toleransi
8. anti kekerasan
9. penghormatan kepada tradisi

Adapun strategi penguatan moderasi beragama menggunakan pendekatan Iceberg Analysis processium.
Dengan pendekatan ini, kita akan melihat apa yang terjadi sesungguhnya, apa penyebabnya, kemudian
membentuk program baru untuk bisa mengubah yang tadinya bermasalah menjadi tidak bermasalah.
Yang tadinya dekstruktif menjadi konstruktif.

Anda mungkin juga menyukai