Anda di halaman 1dari 7

PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN

Sekolah : ………………………………………..
Kelas : ………………………………………..
Semester : ………………………………………..
Tahun : ………………………………………..

A. Prosedur Penilaian Proses dan Hasil Belajar


Pengaturan mengenai penilaian pendidikan perlu disesuaikan dengan perkembangan dan
kebutuhan dalam penilaian hasil belajar. Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan
untuk memantau dan mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar
peserta didik secara berkesinambungan. Penilaian hasil belajar peserta didik pada
pendidikan dasar dan pendidikan menengah meliputi aspek sikap, pengetahuan dan
keterampilan.

1. Penilaian aspek sikap dilakukan melalui tahapan:


a. Mengamati perilaku peserta didik selama pembelajaran.
b. Mencatat perilaku peserta didik dengan menggunakan lembar observasi/pengamatan.
c. Menindaklanjuti hasil pengamatan
d. Mendeskripsikan perilaku peserta didik.

2. Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tahapan:


a. Menyusun perencanaan penilaian.
b. Mengembangkan instrumen penilaian
c. Melaksanakan penilaian.
d. Memanfaatkan hasil penilaian
e. Melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan deskripsi.

3. Penilaian aspek keterampilan dilakukan melalui tahapan:


a. Menyusun perencanaan penilaian
b. Mengembangkan instrumen penilaian
c. Melaksanakan penilaian
d. Memanfaatkan hasil penilaian.
e. Melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan deskripsi.
4. Prosedur penilaian proses belajar dan hasil belajar oleh pendidik dilakukan dengan
urutan:
a. Menetapkan tujuan penilaian dengan mengacu pada RPP yang telah disusun.
b. Menyusun kisi-kisi penilaian.
c. Membuat instrumen penilaian berikut pedoman penilaian.
d. Melakukan analisis kualitas instrument.
e. Melakukan penilaian.
f. Mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian.
g. Melaporkan hasil penilaian;
h. Memanfaatkan laporan hasil penilaian.

Tahapan serta prosedur yang telah ditentukan baiknya diaplikasikan oleh pendidik dalam
proses penilaian proses dan hasil penilaian agar rangkaian pembelajaran serta tujuan dapat
diukur sudah sesuai ataukah belum dengan perencanaan yang sudah dibuat.

B. Remedial Pembelajaran

1. Pengertian Remedial
Pembelajaran remedial adalah suatu proses pengajaran ulang bagi siswa yang memiliki
hasil belajar yang tidak memenuhi standar nilai yang dibuat oleh masing-masing tempat
belajar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi dari remedial adalah
berhubungan dengan perbaikan atau pengajaran. Remedial dikhususkan untuk siswa yang
prestasi belajarnya kurang baik. Tujuannya adalah untuk membuat siswa mendapatkan
nilai standar yang diharapkan dan menyembuhkan kelemahan siswa terhadap pelajaran-
pelajaran yang sebelumnya dianggap sulit.

2. Tujuan Remedial
Tujuan guru melaksanakan kegiatan remedial adalah membantu siswa yang mengalami
kesulitan menguasai kompetensi yang telah ditentukan agar mencapai hasil belajar yang
lebih baik. Secara umum tujuan kegiatan remdiasi adalah sama dengan pembelajaran
pada umumnya yakni memperbaiki miskonsepsi siswa sehingga siswa dapat mncapai
kompetensi yang telah ditetapkan berdasarkan kurikulum yang berlaku. Secara khusus
kegiatan remediasi bertujuan membantu siswa yang belum tuntas menguasai kompetensi
ditetapkan melalui kegiatan pembelajaran tambahan. Melalui kegiatan remediasi siswa
dibantu untuk mengatasi kesulitan belajar yang dihadapinya.

3. Prosedur Remedial
Dalam melaksanakan kegiatan remedial sebaiknya mengikuti langkah sebagai berikut:

a. Analisis Pencapaian Kompetensi (ketuntasan belajar)

Melalui kegiatan diagnosis guru akan mengetahui para siswa yang perlu
mendapatkan bantuan. Untuk keperluan kegiatan remedial, tentu yang menjadi fokus
perhatian adalah siswa-siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar yang
ditunjukkan tidak tercapainya kriteria keberhasilan belajar. Setelah guru mengetahui
siswa-siswa mana yang harus mendapatkan remedial, informasi selanjutnya yang
harus diketahui guru adalah topik atau materi apa yang belum dikuasai oleh siswa
tersebut. Dalam hal ini guru harus melihat kesulitan belajar siswa secara individual.
Hal ini dikarenakan ada kemungkinan masalah yang dihadapi siswa satu dengan
siswa yang lainnnya tidak sama.

b. Menemukan Penyebab Kesulitan (analisis butir soal)

Sebelum merancang kegiatan remedial, terlebih dahulu harus mengetahui mengapa


siswa mengalami kesulitan dalam menguasai materi pelajaran. Faktor penyebab
kesuliatan ini harus diidentifikasi terlebih dahulu.

c. Menyusun Rencana Kegiatan Remedial (sesuai ketidaktuntasan belajar)

Sama halnya pada pembelajaran pada umumnya, komponen-komponen yang harus


direncanakan dalam melaksanakan kegiatan remedial adalah sebagai berikut;

1) Merumuskan Kompetensi Dasar

2) Merumuskan tujuan pembelajaran

3) Menentukan prosedur penilaian proses dan hasil belajar

4) Melakukan Analisis pencapaian kompetensi

5) Memilih strategi dan metode yang sesuai dengan karakteristik siswa


6) Merencanakan waktu yang diperlukan

7) Menentukan jenis, prosedur dan alat penilaian setelah remedial

d. Menilai Kegiatan Remedial

Penilaian ini dapat dilakukan dengan cara mengkaji kemajuan belajar siswa.Apabila
siswa mengalami kemauan belajar sesuai yang diharapkan, berarti kegiatan remedial
yang direncanakan dan dilaksanakan cukup efektif membantu siswa yang mengalami
kesulitan belajar. Tetapi, apabila siswa tidak mengalami kemajuan dalam belajarnya
berarti kegiatan remedial yang direncanakan dan dilaksanakan kurang efektif. Untuk
itu guru harus menganalisis setiap komponen pembelajaran.

4. Strategi Remedial

Beberapa teknik dan strategi yang dipergunakan dalam pelaksanaan pembelajaran


remedial antara lain:

1. Pemberian Tugas

Dalam pemberian tugas dapat dilakukan dengan berbagai jenis antara lain dengan
pemberian rangkuman baik dilakukan secara individual maupun secara kelompok.

2. Melakukan aktivitas fisik, misal demosntrasi, atau praktek dan diskusi

Ada konsep-konseps yang lebih mudah dipahami lewat aktivitas fisik, missal contoh,
memahai bahwa volume fluida tidak beuabah kalau berada di dalam wadah yang
berbeda bentuknya. Guru sebaiknya menggunakan berbagai media dan alat
pembelajaran sehingga dapat mengkonkritkan konsep yang dipelajarinya, selain itu
hendaknya guru banyak memberi kesempatan kepada siswa untuk mengunakan
media terebut, karena siswa pada umumnya perkemangan berpikir mereka berada
pada tingkat operasional konkrit. Mereka akan dapat mencerna dengan baik konsep
yang divisualisasikan atau dikonkritkan.

3. Kegiatan Kelompok
Diskusi kelompok dapat digunakan guru untuk membantu siswa yang mengalami
kesulitan belajar. Yang perlu diperhatikan guru dalam menetapkan kelompok dalam
kegiatan remedial adalah dalam menentukan anggota kelompok. Kegiatan kelompok
dapat efektif dalam membantu siswa, jika diantara anggota kelompok ada siswa yang
benar-benar menguasai materi dan mampu memberi penjelasan kepada siswa
lainnya.

4. Tutorial Sebaya

Kegiatan tutorial dapat dipilih sebagai kegiatan remedial. Dalam kegiatan ini seorang
guru meminta bantuan kepada siswa yang lebih pandai untuk membantu siswa yang
mengalami kesulitan belajar. Siswa yang dijadikan tutor bisa berasal dari kelas yang
sama atau dari kelas yang lebih tinggi. Apabila menggunakan tutor yang sebaya
sangat membantu sekali, karena tingkat pemahaman dan penyampaian tutor yang
sebaya lebih dimengerti oleh siswa yang bermasalah, selain itu mereka tidak merasa
canggung dalam menanyakan setiap permasalahan karena usia mereka sama
sehingga mudah dimengerti olehnya. 

5. Menggunakan Sumber Lain

Selain dengan pembelajaran ulang, kegiatan kelompok, tutorial, guru juga dapat
menggunakan sumber belajar lain yang relevan dalam membantu siswa yang
mengalami kesulitan memahami materi pelajaran. Misalanya guru meminta untuk
mengunjungi ahli atau praktisi yang berkaitan dengan materi yang dibahas, misalnya
”bagaimana cara mencangkok ” siswa dapat mendatangi tukang kebun yang kegiatan
sehari-hari memang mencakok. Atau juga siswa diminta membaca sumber lain dan
bahkan kalau mungkin mendatangkan anggota masyarakat yang mempunyai keahlian
yang sesuai dengan materi yang dipelajari.

C. Kompetensi

1. Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual , konseptual, propsedural
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi
seni budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan
procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
2. Kompetensi Dasar

No Kompetensi Dasar

1 3.1 ……….. 4.1 …………

2 3.2 ………… 4.2 ………..

3 3.3 …………. 4.3 ………….

3. Tujuan Pembelajaran
a. Setelah membaca dan mengamati diagram representasi konvensi aliran darah siswa
dapat mendeskripsikan tentang struktur dan fungsi organ peredaran darah
berdasarkan urutan yang tepat.
b. Setelah mengamati video siswa dapat memahami meknisme sistem sirkulasi secara
berurutan.
c. Setelah melakukan simulasi bermain peran terhadap organ sirkulasi siswa dapat
membedakan funfsi organ sistem sirkulasi secara tepat.
d. Setelah merasakan denyut nadi siswa dapat memahami tekanan aliran darah dengan
baik.
e. Setelah melakukan presentsi siswa dapat menganalisis macam – macam ganguan
pada sistem sirkulasi secara tepat.

4. Analisis Materi
a. ……………………..
b. ……………………..
c. …………………….
d. ……………………..
RENCANA PELAKSANAAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN

Prosedur Penilaian Strategi/Metode


Kompetens Proses dan Hasil Analisis Pencapaian Pelaksanaan Remedial/Pengayaan Tanggal Prosedur dan alat
No Tujuan Pembelajaran
i Dasar Belajar Siswa Kompetensi Pelaksanaan Penilaian
1 3.1 ………… Setelah membaca dan Ketuntasan belajar Jika ketuntasan <20%: Guru mengulas kembali materi
Analisis butir soal tersebut tetapi dalam mengajarkan materi metode
mengamati diagram dan model pembelajarannya
Fokus materi tidak tuntas
representasi konvensi aliran
darah siswa dapat Jika ketuntasan <50%: Guru mencari tahu materi
bagian mana yang belum dipahami siswa dengan
mendeskripsikan tentang menganalisis
struktur dan fungsi organ
peredaran darah berdasarkan Jika ketuntasan >50%
urutan yang tepat. Guru membuat kelompok belajar (tutorial sebaya) di
dalamnya terdapat siswa yang pandai, siswa yang
nilainya rata-rata dan siswa yang mengalami
kesulitan.
2 41 ………
3 3.2 ………
4 4.2

…………, ………………………………………..
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

……………………………………… ………………………………………
NIP NIP

Anda mungkin juga menyukai