Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh:
NISA AKMALIA
NIM: 11160170000036
i
ABSTRACT
Nisa Akmalia (11160170000036), "Analysis of Numerical Literacy Skills for Class VIII Middle
School/MTs Students in Belendung Village." Thesis Department of Mathematics Education,
Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta,
2023.
Numerical literacy ability is a person's ability to solve a problem in the context of everyday life by
involving mathematical knowledge and skills possessed to do reasoning in the form of analyzing
the information displayed so that the right decision can be obtained in its completion. This study
aims to find out how the numeracy literacy skills of Class VIII SMP/MTs students in the
Belendung Village are. This research was conducted at MTsN 3 Kota Tangerang, MTs At-Taqwa,
and SMP Excellent 1. The research method is a quantitative descriptive analysis method.
Indicators of numeracy literacy are: (1) the ability to use various kinds of numbers and symbols to
solve practical problems in various contexts of everyday life; (2) the ability to analyze information
presented in various forms (graphs, tables, charts, etc.); and (3) the ability to interpret the results of
the analysis that has been done to predict and to conclude. The instrument used to collect data was
a description test of six questions on number pattern material. The results showed that the
numeracy and literacy level of Class VIII SMP/MT students in the Belendung Village, based on an
overall average score of 14.85, was still relatively low. The average score for the numeracy and
literacy ability of students in the high group was 34.17, the medium group was 11.96, and the low
group was 3.57.
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Shalawat serta salah senantiasa
penulis curahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW beserta seluruh
keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Penulis menyadari selama penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai
hambatan dan kesulitan yang harus dihadapi. Akan tetapi, berkat kesungguhan
hati dalam mencibir ataupun mendoakan dari berbagai pihak sehingga memotivasi
penulis yang pada akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Diri saya sendiri, karena telah berhasil melangkah sejauh ini meski dihunus
oleh berbagai panah dari segala arah.
2. Keluarga terkasih, yakni mama, ayah, dan adik-adikku (Ari, Danil, dan
Akhdan) yang menjadi alasan terbesar penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Terima kasih untuk banyak hal yang tidak bisa penulis sebutkan.
3. Alm. Nenek tercinta (Syuhadah) yang sudah mampu bertahan hingga
seminggu sebelum pelaksanaan sidang munaqosah, meski penulis inginnya
lebih lama lagi. Terima kasih atas cinta dan perhatian yang terlambat penulis
sadari. Semoga nenek bahagia dan tenang di sana (Aamiin).
4. Ibu Dr. Gelar Dwirahayu, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
5. Ibu Gusni Satriawati, S.Ag., M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan
Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
6. Ibu Dr. Dedek Kustiawati, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I yang telah
berkenan meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, motivasi,
iii
dan semangat selama proses penyusunan skripsi. Terima kasih bu, semoga
kebaikan ibu dibalas dengan berlipat ganda oleh Allah (aamiin).
7. Bapak Firdausi, S.Si., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang telah
berkenan meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, motivasi,
dan semangat selama proses penyusunan skripsi. Terima kasih pak, semoga
kebaikan bapak dibalas dengan berlipat ganda oleh Allah (aamiin).
8. Ibu Maifalinda Fatra, S.Ag., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah memberikan arahan dan motivasi.
9. Bapak Ramdani Miftah, M.Pd., Bapak M. Hafiz, M.Pd., Ibu Marlianah Gobel,
S.Pd., Ibu Nofia Nirwati, S.Pd., Ibu Supinarni, S.Pd., Ibu Neng Nurjannah,
S.Pd., dan Ibu Martini, S.Pd. yang telah bersedia menjadi validator ahli pada
penelitian penulis.
10. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah memberikan berbagai ilmu pengetahuan dan bimbingan
selama penulis mengikuti perkuliahan.
11. Staf Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan serta staf Jurusan Pendidikan
Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan
kemudahan dalam proses administrasi.
12. Kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, dan staf SMPN 21 Kota
Tangerang yang telah menerima dan memberikan izin untuk melakukan
penelitian.
13. Kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, dan staf SMP Excellent 1 yang
telah menerima dan memberikan izin untuk melakukan penelitian.
14. Kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, dan staf MTsN 3 Kota Tangerang
yang telah menerima dan memberikan izin untuk melakukan penelitian.
15. Kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, dan staf MTs At-Taqwa yang
telah menerima dan memberikan izin untuk melakukan penelitian.
16. Seluruh paman dan bibi yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, tetapi
telah memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
17. Seluruh sepupu yang telah memberikan motivasi, terkhusus Nunu yang telah
memberikan banyak bantuan kepada penulis.
iv
18. Bella Pratiwi sebagai teman terbaik yang telah memberikan banyak sekali
bantuan kepada penulis dalam berbagai hal. Terima kasih banyak, calon istri
eaJ). Semoga Allah memberikan balasan kebaikan berkali-kali lipat kepada
dirimu (aamiin).
19. Manusia-manusia tercinta, Mimih, Cidut, Fatma, Kris, Asti, Po Lian, Mba
Yuli. Terima kasih untuk kebaikan, perhatian, motivasi, dan saran dari kalian.
20. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Matematika, khususnya Alvi, Cica,
Nadia, Sonia, Nida, Dwi S, Indri, Khois, Daus, Khusna, dan Azizah.
21. Senior Pendidikan Matematika, khusunya Ka Diana yang telah memberikan
masukkan, saran, serta motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
22. Kepada sosok yang ingin penulis temui langsung suatu saat nanti. Sosok
manis yang lengkung senyumnya mampu membuat penulis ingin kembali
melanjutkan hidup. Terima kasih telah menjadi salah satu alasan penulis
bertahan sejauh ini. Semoga kita bisa segera bertemu dan bersatu (aamiin).
Btw, I can’t take my eyes off you.
23. Berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu namanya, terima
kasih untuk pertanyaan “Kapan skripsinya selesai?”, dan penulis ingin
menjawab “I’ve finished it!”.
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................i
ABSTRACT ............................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................x
DAFTAR GRAFIK ................................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................................ 7
C. Pembatasan Masalah ....................................................................................... 7
D. Rumusan Masalah ........................................................................................... 8
E. Tujuan Penelitian .............................................................................................8
F. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 9
1. Manfaat Teoretis: ......................................................................................... 9
2. Manfaat Praktis: ........................................................................................... 9
BAB II KAJIAN TEORITIK .................................................................................10
A. Deskripsi Konseptual .................................................................................... 10
1. Kemampuan Matematis ..............................................................................10
2. Kemampuan Literasi Matematis ................................................................ 11
3. Kemampuan Literasi Numerasi ..................................................................20
B. Penelitian yang Relevan ................................................................................ 27
C. Kerangka Berpikir......................................................................................... 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................. .31
A. Tempat dan Waktu Penelitian....................................................................... .31
B. Metode Penelitian...........................................................................................31
C. Populasi dan Sampel ..................................................................................... 32
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................34
vi
E. Instrumen Penelitian.......................................................................................34
F. Validasi Instrumen .........................................................................................38
1. Uji Validitas ............................................................................................... 38
2. Uji Reliabilitas.............................................................................................41
3. Uji Taraf Kesukaran ................................................................................... 42
4. Uji Daya Pembeda ......................................................................................44
G. Teknik Analisis Data .....................................................................................46
BAB IV HASIL PENELITIAN .............................................................................48
A. Deskripsi Data ...............................................................................................48
1. Distribusi Frekuensi Kemampuan Literasi Numerasi Siswa ......................48
2. Statistika Kemampuan Literasi Numerasi Siswa ....................................... 49
3. Persentase Kemampuan Literasi Numerasi Siswa berdasarkan
Indikatornya ................................................................................................50
4. Perbandingan Kemampuan Literasi Numerasi Kelompok Tinggi,
Kelompok Sedang, dan Kelompok Rendah Siswa berdasarkan Indikator
Literasi Numerasi ........................................................................................52
B. Pembahasan Hasil Penelitian .........................................................................58
C. Keterbatasan Penelitian ................................................................................. 68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 69
A. KESIMPULAN .............................................................................................69
B. SARAN ......................................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................71
vii
DAFTAR TABEL
viii
ix
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4. 3 Contoh (1) jawaban salah pada indikator 2 (soal nomor 2a) .61
Gambar 4. 4 Contoh (2) jawaban salah pada indikator 2 (soal nomor 2a). 62
Gambar 4. 5 Contoh jawaban benar pada indikator 3 (soal nomor 2b) ......63
Gambar 4. 6 Contoh jawaban benar pada indikator 3 (soal nomor 2b) ......65
x
DAFTAR GRAFIK
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Muhammad Daut Siagian, “Kemampuan Koneksi Matematika dalam Pembelajaran
Matematika”, MES (Journal of Mathematics Education and Science), Vol. 2, No. 1, 2016, h. 58.
2
Ahmad Supendi, Yulis Jamiah, Dian Ahmad, “Model Means-Ends Analysis dan Direct
Intruction Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa”, Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran Khatulistiwa, Vol. 6, No. 2, 2017, h. 2.
3
Masjaya dan Wardono, “Pentingnya Kemampuan Literasi Matematika untuk
Menumbuhkan Kemampuan Koneksi Matematika dalam Meningkatkan SDM”, PRISMA 1
(Prosiding Seminar Nasional Matematika), Vol. 1, 2018, h. 568.
1
2
1
Ibid., 569.
2
Yeni Astuti, Sudarman Bennu, Baharuddin Paloloang, “Identifikasi Kemampuan Literasi
Matematika Siswa Kelas VIII SMPN Model Terpadu Madani Pada Materi Aritmatika Sosial”, Jurnal
Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako, Vol. 5, No. 3, 2018, h. 355.
3
Fatimah, Matematika Asyik dengan Metode Pemodelan (Bandung: PT Mizan Pustaka,
2009), Cet. 1, h. 8.
4
Fitraning Tyas Puji Pangesti, “Menumbuhkembangkan Literasi Numerasi Pada
Pembelajaran Matematika Dengan Soal HOTS”, Indonesian Digital Journal of mathematics and
Education, Vol. 5, No. 9, 2018, h. 567.
5
Lucky Heriyanti Jufri, “Penerapan Double Loop Problem Solving untuk Meningkatkan
Kemampuan Literasi Matematis Level 3 Pada Siswa Kelas VIII SMPN 27 Bandung”, LEMMA, Vol. 2,
No. 1, 2015, h. 52.
3
6
Andes Safarandes Asmara, S. B. Waluya, Rochmad, “Analisis Kemampuan Literasi
Matematika Siswa Kelas X Berdasarkan Kemampuan Matematika”, Scholaria, Vol.7, No.2, 2017,
h.135.
7
Nabilah Mansur, “Melatih Literasi Matematika Siswa dengan Soal PISA”, PRISMA
(Prosiding Seminar Nasional Matematika), 2018, h.141.
8
Rahayu Febrina Sari, Skripsi: “Analisis Kemampuan Literasi Aljabar Siswa SMP”
(Bandung: UPI, 2018), h. 1.
9
Syahlan, “Literasi Matematika Dalam Kurikulum 2013”, Jurnal Penelitian, Pemikiran,
dan Pengabdian, Vol. 3, No. 1, 2015, h. 41.
4
10
Bagus Wahyu Purnomo dan Anisa Fatwa Sari, “Literasi Matematika Siswa IPS dalam
Menyelesaikan Soal PISA Konteks Saintifik”, Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 10,
No. 3, 2021, h. 358.
11
Ibid.
12
Ibid.
13
Elsa Susanti dan Salmaini Safitri Syam, “Peran Guru Dalam Meningkatkan Kemampuan
Literasi Matematika Siswa Indonesia”, Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika UNY,
2017, h. PM-32.
14
Andreas Schleicher, “PISA 2018 Insights and Interpretations”, (tt.p: OECD Publishing,
2018): p. 7.
5
mengelola sebidang tanah yang yang kita miliki untuk memperoleh suatu
keuntungan maka kita akan memerlukan perhitungan matematis yang
melibatkan angka-angka di dalamnya. Kemampuan yang demikian itu,
dimana terdapat penggunaan angka, data, maupun simbol matematika,
berhubungan dengan literasi numerik atau literasi numerasi17.
Kemampuan literasi numerasi dapat didefinisikan sebagai kemampuan
dalam memahami informasi yang dinyatakan secara matematis,
kemampuan untuk menginterpretasi informasi kuantitatif, serta
kemampuan mengaplikasikan konsep bilangan dan keterampilan operasi
hitung dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang memiliki konteks
terkait kehidupan di sekeliling18. Literasi numerasi memiliki keterkaitan
erat dengan literasi matematis apabila dilihat dari ruang lingkup konteks,
kompetensi, dan konten. Dilihat dari segi konteks, baik literasi numerasi
dan literasi matematis memiliki ruang lingkup yang sama. Jika dilihat dari
segi kompetensi, maka semua kompetensi pada literasi numerasi tercakup
dalam literasi matematis. Dari segi konten pun, semua konten yang ada
dalam literasi numerasi tercakup pada literasi matematis 19
. Dengan
mengacu pada hasil penilaian PISA mengenai kemampuan literasi
matematis siwa Indonesia yang masih sangat rendah, maka dapat
dikatakan bahwa kemampuan literasi numerasi siswa Indonesia juga masih
sangat rendah. Sebagaimana yang dikatakan oleh Nahdi, Jatisunda,
Cahyaningsih, dan Suciawati (2020) bahwa siswa Indonesia masih
kesulitan untuk memahami informasi yang ditampilkan dalam bentuk tabel
dan grafik sehingga berdampak pada rendahnya kemampuan literasi
numerasi yang dimiliki20. Padahal kemampuan literasi numerasi sangat
diperlukan untuk membantu menyelesaikan berbagai persoalan di
17
Fitraning Tyas Puji Pangesti, loc. cit.
18
Ibid., h. 568.
19
Erdy Poernomo, Lia Kurniawati, Khamida Siti Nur Atiqoh, “Studi Literasi Matematis”,
ALGORITMA Journal of Mathematics Education (AJME), Vol. 3, No. 1, 2021, h. 98.
20
Dede Salim Nahdi et al, “Pre-Service Teacher’s Ability in Solving Mathematics Problem
Viewed from Numeracy Literacy Skills”, Elementary Education Online, Vol. 19, No. 4, 2020, h.
1903.
7
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dapat
dilakukan pengidentifikasian terhadap beberapa masalah sebagai berikut:
1. Kemampuan literasi numerasi siswa yang memiliki keterkaitan erat
dengan literasi matematis di Indonesia tergolong masih rendah.
2. Siswa masih memiliki kesulitan dalam memecahkan masalah yang
bersifat kontekstual terkait kehidupan sehari-hari.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dibuat agar tidak terjadi perluasan masalah
sehingga memperjelas masalah yang akan dipaparkan. Berdasarkan
pengidentifikasian masalah yang telah dilakukan, maka dapat dibuat
pembatasan masalah berikut:
1. Kemampuan yang akan diukur dalam penelitian ini adalah kemampuan
literasi numerasi.
8
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah
utama yang akan dikaji lebih lanjut dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana kemampuan literasi numerasi siswa SMP/MTs Kelas VIII di
Kelurahan Belendung?
2. Bagaimana kemampuan literasi numerasi siswa SMP/MTs Kelas VIII di
Kelurahan Belendung jika dikategorikan berdasarkan kelompok
berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah dibuat, maka tujuan
dilakukannya penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana
9
F. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian analisis kemampuan literasi numerasi siswa
SMP/MTs kelas VIII di Kelurahan Belendung ini, diharapkan dapat
memberikan beberapa kontribusi sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis:
a. Memberikan informasi terkait kemampuan literasi numerasi siswa
SMP/MTs Kelas VIII di Kelurahan Belendung.
b. Sebagai referensi untuk dijadikan bahan pertimbangan bagi
penelitian yang relevan dikemudian hari.
2. Manfaat Praktis:
a. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk
mengembangkan kompetensi yang dimiliki dalam proses belajar
mengajar di masa yang akan datang.
b. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran
mengenai mutu pendidikan yang telah dilakukan sehingga dapat
dijadikan referensi untuk kemudian ditindak lanjuti dengan
melakukan berbagai perbaikan.
c. Bagi peneliti ini, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk
melakukan penelitian.yang ingin dilakukan.
d. Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu sumber
penilaian mengenai kemampuan literasi numerasi yang dimiliki
sehingga dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan
kemampuannya tersebut.
BAB II
KAJIAN TEORITIK
A. Deskripsi Konseptual
1. Kemampuan Matematis
Di era globalisasi seperti sekarang ini, teknologi dan komunikasi
mengalami perkembangan yang begitu pesat. Berbagai informasi
dengan mudahnya menyebar hingga penjuru dunia. Dengan keadaan
yang demikian maka kebutuhan akan tenaga-tenaga ahli yang handal
dalam mengelola ide-ide baru sangat dibutuhkan, terlebih lagi jika
diimbangi dengan adanya sikap tanggap dalam menghadapi berbagai
perubahan yang terjadi, serta kemampuan untuk menangani
ketidakpastian, keteraturan, dan permasalahan yang ada. Sikap berpikir
seperti itu dapat kita temukan pada pola pembelajaran matematika.1
Melalui pembelajaran matematika siswa tidak hanya dididik agar
memiliki kecakapan berhitung, tetapi juga akan diberikan pengetahuan
serta berbagai keterampilan yang dapat membuat mereka berpikir
secara rasional sehingga memungkinkan mereka untuk mengatasi
berbagai permasalahan dalam kehidupan sehari-hari terkait
perhitungan angka dengan baik.
Matematika sebagai cabang ilmu pengetahuan memiliki peranan
penting, baik sebagai alat bantu dalam pengembangan matematika itu
sendiri maupun dalam penerapan bidang ilmu lain terutama sains dan
teknologi.2 Bahkan sejak awal perkembangannya, matematika menjadi
tenaga pendukung bagi perkembangan teknologi.3 Peranan matematika
yang begitu besar sebagai ilmu dasar terlihat pada besarnya tuntutan
1
Mohammad Archi Maulyda, Paradigma Pembelajaran Matematika Berbasis NCTMI,
(Malang: CV IRDH, 2020), Cet. 1, h. 1.
2
Muhammad Daut Siagian, op. cit., h. 60.
3
Dede Salim Nahdi, “Keterampilan Matematika di Abad 21”, Jurnal Cakrawala Pendas,
Vol. 5, No. 2, 2019, h. 135.
10
11
4
Karlimah, dkk, “Pengembangan Kemampuan Proses Matematika Siswa Melalui
Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Tidak Langsung di Sekolah Dasar”, Jurnal
Pendidikan MIPA, Vol. 13, No. 2, 2012, h. 105.
5
Nanang Diana, Didi Suryadi, dan Jarnawi Afgani Dahlan, “Analysis of Students’
Mathematical Connection Abilities in Solving Problem of Circle Material : Transposition Study”,
Journal for the Education of Gifted Young Scientists, Vol. 8, No. 2, 2020, h. 831.
6
Ahmad Muzaki dan Masjudin, “Analisis Kemampuan Literasi Matematis Siswa”,
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 8, No. 3, 2019, h. 495.
12
7
Haerudin, “Pengaruh Literasi Numerasi terhadap Perubahan Karakter Siswa”, Prosiding
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (Sesiomadika), 2018, h. 402.
8
Hariyadi Hamid, Manajemen Merah Putih: Kumpulan Esai yang Mulanya Berserakan,
(Makassar: CV. Social Politic Genius (SIGn), 2018), Cet. 1, h. 92.
9
Saiful Anwar, Skripsi: “Pembelajaran IPS Berbasis Literasi (Gerakan Literasi Sekolah
Tahap Pembelajaran) pada Kelas VIII di SMPN 2 Banyubiru” (Semarang: UNS, 2019), h. 13.
10
Haerudin, loc. cit.
11
Andreas Schleicher, “PISA 2018 Results WHAT STUDENTS KNOW AND CAN DO”, (OECD
Publishing), Vol. 1, 2018, p. 104.
13
12
Rosalia Hera Novita Sari, “Literasi Matematika: Apa, Mengapa dan Bagaimana?”,
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNY, 2015, h. 714.
13
Ibid.
14
Ahmad Muzaki dan Masjudin, op. cit., h. 494.
14
15
Yunus Abidin, Tita Mulyati, Hana Yunansah, PEMBELAJARAN LITERASI Strategi
Meningkatkan Kemampuan Literasi Matematika, Sains, Membaca, dan Menulis (Jakarta: BUMI
AKSARA, 2017), Cet. 1, h.100.
16
Ibid., h. 108
17
Ibid.
18
Yudi Yunika Putra dan Rajab Vebrian, Literasi Matematika (Mathematical Literacy)
Soal Matematika Model PISA Menggunakan Konteks Bangka Belitung, (Sleman: CV Budi Utama,
2020), Cet. 1, h. 7-8.
19
Yunus Abidin, Tita Mulyati, dan Hana Yunansah, op. cit., h. 109-110.
15
20
Yudi Yunika Putra dan Rajab Vebrian, op. cit., h. 10-14.
21
Yunus Abidin, Tita Mulyati, dan Hana Yunansah, op. cit., h. 110.
16
Level Deskripsi
Menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan soal rutin,
1
dan dapat menyelesaikan masalah yang konteksnya umum.
Menginterpretasikan masalah dan menyelesaikan masalah
2
tersebut dengan menggunakan rumus.
Melaksanakan prosedur penyelesaian soal dengan baik serta
3
dapat memilih strategi yang tepat dalam pemecahan masalah.
Bekerja secara efektif dengan model dan dapat memilih serta
4 mengintegrasikan representasi yang berbeda, kemudian
menghubungkannya dengan dunia nyata.
Bekerja dengan menggunakan model matematis untuk situasi
5 yang kompleks serta dapat menyelesaikan masalah yang
rumit.
6 Menggunakan penalaran dalam menyelesaikan masalah
matematis, dapat membuat generalisasi, dan juga mampu
merumuskan serta mengkomunikasikan hasil temuannya.
Husna Nur Dinni, “HOTS (High Order Thinking Skills) dan Kaitannya dengan
23
24
Yudi Yunika Putra dan Rajab Vebrian, op. cit., h. 22-23.
18
d. Level 4
Siswa mampu bekerja secara efektif dengan model yang tersirat
dalam sistuasi konkret yang bersifat kompleks.
Siswa mampu memilah dan menggabungkan representasi
berbeda, serta menyimbolkan dan menghubungkannya dengan
dunia nyata.
Siswa mampu menggunakan perkembangan keterampilan dan
mengemukakan alasan atau pandangan sesuai konteks.
Siswa mampu membangun dan mengomunikasikan penjelasan
dan pendapatnya.
e. Level 5
Siswa mampu mengembangkan dan bekerja dengan model
pada sistuasi kompleks.
Siswa mampu memilih, membandingkan dan mengevaluasi
strategi penyelesaian masalah yang sesuai.
Siswa mampu menggunakan pemikiran dan penalaran yang
luas untuk menghubungkan pengetahuan dan keterampilan
matematikanya dengan situasi yang dihadapi.
Siswa mampu melakukan refleksi terhadap hasil kerjanya dan
mengomunikasikan interpretasi serta penalarannya.
f. Level 6
Siswa mampu melakukan konseptualisasi, generalisasi, dan
menggunakan informasi atas dasar investigasi dan modeling
pada situasi kompleks.
Siswa mampu menghubungkan berbagai informasi dan
menerjemahkannya.
Siswa mampu berpikir dan bernalar secara matematis.
19
Level Skor
Di bawah level 1 ���� < 357.77
1 357.77 ≤ ���� < 420.07
2 420.07 ≤ ���� < 482.38
3 482.38 ≤ ���� < 544.68
4 544.68 ≤ ���� < 606.99
5 606.99 ≤ ���� < 669.30
6 ���� > 669.30
Sumber: OECD, PISA 2018
Awal Matematis Mahasiswa”, Seminar Nasional Pendidikan Matematika Ahmad Dahlan, 2018, h.
735.
20
27
Mustari Lamada, Edi Suhardi Rahman, dan Herawati, “Analisis Kemampuan Literasi
Siswa SMK Negeri di Kota Makassar”, Jurnal Media Komunikasi Pendikan Teknologi dan Kejuruan,
Vol. 6, No. 1, 2019, h. 38.
28
Deti Nudiati dan Elih Sudiapermana, “Literasi Sebagai Kecakapan Hidup Abad 21 pada
Mahasiswa”, Indonesia Journal of Learning Education and Counseling, Vol. 3, No. 1, 2020, h. 36.
29
Tim Gerakan Literasi Nasional (GLN) Kemendikbud, Materi Pendukung Literasi
Numerasi,(Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017), h. 2.
21
30
Erdy Poernomo, Lia Kurniawati, Khamida Siti Nur Atiqoh, op. cit., h. 96-97
22
31
Ibid.
23
35
Muhammad Rifqi Mahmud dan Inne Marthyane Pratiwi, “Literasi Numerasi Siswa
dalam Pemecahan Masalah Tidak Terstruktur”, KALAMATIKA Jurnal Pendidikan Matematika, Vol.
4, No. 1 (April, 2019): h. 70.
36
Tim Gerakan Literasi Nasional (GLN) Kemendikbud, op. cit., h. 3.
37
Yunus Abidin, Tita Mulyati, dan Hana Yunansah, op. cit., h. 107.
38
Muhammad Rifqi Mahmud dan Inne Marthyane Pratiwi, loc. cit.
25
39
Ana Puspita Maulidina dan Sri Hartatik, “Profil Kemampuan Numerasi Siswa Sekolah
Dasar Berkemampuan Tinggi dalam Memecahkan Masalah Matematika”, Jurnal Bidang
Pendidikan Dasar (JBPD), Vol. 3, No. 2, 2019, h. 2.
40
Farinia Flanto, Literasi Numerasi dalam Pengembangan Klub STEAM & Wirausaha di
Sekolah (Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
dan Menengah, 2018), h. 2.
26
41
Muhammad Rifqi Mahmud dan Inne Marthyane Pratiwi, op. cit., h. 71.
42
Tim Gerakan Literasi Nasional (GLN) Kemendikbud, op. cit., h. 5.
43
Fitraning Tyas Puji Pangesti, op. cit., h. 569.
44
Ana Puspita Maulidina dan Sri Hartatik, loc. cit.
27
C. Kerangka Berpikir
Hasil penilaian PISA terhadap kemampuan literasi matematis siswa
Indonesia selalu menduduki posisi rendah. Literasi matematis sendiri
memiliki keterkaitan yang erat dengan literasi numerasi. Literasi numerasi
juga merupakan bagian dari 6 literasi dasar yang wajib dikuasai pada abad
ini. Hal tersebut membuat penulis ingin mengetahui sejauh mana
kemampuan literasi numerasi siswa SMP/MTs kelas VIII di Kelurahan
Belendung, Kecamatan Benda, Kota Tangerang.
Pada penelitian ini, penulis mengukur kemampuan literasi numerasi
siswa dengan menggunakan tes tertulis. Hasil tes tertulis akan digunakan
untuk menganalisis pola pikir siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang
diberikan, sehingga dapat diketahui tingkat kemampuan literasi numerasi
yang dimiliki siswa. Tingkatan kemampuan literasi numerasi siswa
diklasifikasikan menjadi kemampuan tinggi, sedang, dan rendah.
Dengan adanya hasil analisis mengenai kemampuan literasi
numerasi siswa, diharapkan dapat menjadi acuan untuk melakukan
berbagai upaya dalam meningkatkan pembelajaran matematika agar lebih
bermakna.
30
Dikategorikan berdasarkan
kelompok berkemampuan:
1. Tinggi
2. Sedang
3. Rendah
METODOLOGI PENELITIAN
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. “Penelitian deskriptif
menurut Bugin merupakan metode penelitian yang bertujuan untuk
menggambarkan, meringkas, serta menganalisis berbagai kondisi, situasi,
ataupun fenomena realitas sosial yang terdapat di masyarakat sebagai
objek penilaian dalam penelitian untuk kemudian dilakukan penarikan
realitas tersebut ke permukaan agar memperoleh suatu ciri, karakter, sifat,
model, tanda atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun fenomena
tertentu”1 . Hipotesis tidak diperlukan pada penelitian ini. Hasil penelitian
akan diperoleh setelah melakukan analisis terhadap kemampuan literasi
numerasi melalui tes tertulis. Penelitian deskriptif ini diharapkan mampu
memberikan gambaran mengenai kemampuan literasi numerasi yang
dimiliki oleh siswa SMP/MTs kelas VIII yang berada di Kelurahan
Belendung untuk kemudian ditindaklanjuti.
1
Kadir, dkk, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, (Jakarta: UIN Jakarta, 2019), h. 46
31
32
�
n=
1 + �. �2
Ket:
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
e = Batas toleransi kesalahan
Dikarenakan jumlah populasi 598 siswa dan batas toleransi kesalahan yang
digunakan sebesar 15%, sehingga:
598
n=
1 + 598. (15%)2
598
=
1 + 13,455
598
=
14,455
= 41,35
≈ 42
2
Dwi Rini Sovia Firdaus dan Roni Jayawinangun, “Efektivitas Sosialisasi Modul Kesehatan
Program Family Development Session dalam Membentuk Sikap Keluarga Penerima Manfaat”,
Journal Unpak, Vol. 25, No. 2, 2019, h. 8
33
�� = �� × �
Ket:
�� = Sampling Fraction Cluster
� = Jumlah individu yang dijadikan sampel (jumlah sampel)
�� = Jumlah anggota cluster yang dijadikan sub-sampel
3
Ibid.
4
Ibid.
34
� 598 ∑ 43
E. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian yang digunakan ialah tes kemampuan literasi
numerasi, tes tersebut berbentuk essay (uraian) dengan materi pola
bilangan sebanyak 6 butir soal. Soal disusun berdasarkan rumusan
indikator literasi numerasi.
35
Kriteria Skor No
Indikator
Soal
Mampu menggunakan Tidak ada jawaban/Jawaban 0 1, 5
berbagai macam angka benar atau salah, tetapi tanpa
dan simbol untuk penjelasan.
memecahkan masalah Menggunakan angka dan 1
praktis dalam berbagai simbol dengan tidak tepat, dan
macam konteks hasil akhir jawaban salah atau
kehidupan sehari-hari. tidak ada.
Menggunakan angka atau 2
simbol dengan tidak tepat,
tetapi jawaban benar.
37
F. Validasi Instrumen
Sebagaimana penelitian ilmiah lainnya, instrumen penelitian harus
diuji coba terlebih dahulu untuk mengetahui kelayakannya sebagai alat
pengumpul data. Uji coba tersebut diolah melalui uji validitas, uji
reliabilitas, uji taraf kesukaran, dan uji daya pembeda. Berikut merupakan
langkah-langkah dalam pengolahan data uji coba soal:
1. Uji Validitas
Validitas merupakan suatu ukuran yang dapat menunjukkan
tingkatan kevalidan atau kesahihan dari sebuah instrumen. Suatu
instrument dapat dikatakan valid apabila instrumen tersebut mampu
mengukur apa yang diinginkan5. Uji validitas yang dilakukan terhadap
5
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta: PT Rineka Cipta), Cet. XV, h. 211
39
instrument ini ialah uji validitas isi (Content Validity). Validitas isi
dilakukan dengan mempertimbangkan pendapat para ahli mengenai
kesesuaian indikator dan butir soal yang dikembangkan.
Pada penelitian ini terdapat 9 ahli matematika yang berpartisipasi
untuk menilai kevaliditasan isi dari 6 butir soal uraian yang telah
dibuat oleh peneliti. Ahli matematika tersebut terdiri atas 4 dosen
matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 4 guru matematika
SMPN 21 Kota Tangerang, dan 1 guru matematika SMPN 225 Jakarta
Barat. Hasil validitas ini digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki
instrumen penelitian. Perbaikan yang dilakukan diantaranya:6
1) Memperbaiki redaksi soal agar mudah dipahami oleh siswa.
2) Memodifikasi soal yang dianggap kurang realistis.
Metode perhitungan validitas isi yang digunakan peneliti
adalah metode CVR. Rumus CVR yang digunakan ialah sebagai
berikut:7
�
�� −
CVR = 2
�
2
� : Jumlah penilai
6
Hania Rahmah, Skripsi: Efektivitas Pemberian Challenging Mathematical Task terhadap
Kemampuan Higher Order Mathematical Thinking (Studi Single Subject pada Siswa Gifted),
(Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2018), h. 38.
7
C. H. Lawshe, “A Quantitative Approach to Content Validity”, Personal Psychology, INC.,
1975, h. 567.
40
Setelah melakukan uji validitas ahli dan juga revisi terhadap hasil
butir soal yang tidak valid, langkah selanjutnya seluruh butir soal
8
Ibid, h.568.
41
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas memiliki keterkaitan dengan masalah kepercayaan. Uji
reliabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kepercayaan suatu
instrumen tes. Sebagaimana pernyataan Arikunto bahwa suatu
instrumen tes akan memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi apabila
instrumen tes tersebut mampu memberikan hasil yang tetap.9
Uji reliabilitas ini dilakukan menggunakan program SPSS, setelah
dilakukan uji validitas terhadap instrumen tes terlebih dahulu. Adapun
kriteria indeks reliabilitas yang digunakan berdasarkan rumus Alpha
Cronbach adalah sebagai berikut :10
9
Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 221.
10
Umai Matul Wafa, Skripsi: Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika
Siswa SMPIT Nur Hikmah (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2019), h. 31.
42
11
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara), Edisi
Ketiga, Cet.1, h.232.
43
index)12. Uji taraf kesukaran pada butir soal literasi numerasi yang
berbentuk uraian menggunakan rumus:13
Taraf Kesukaran
Terlalu sukar
Sukar
Sedang
Mudah
Terlalu mudah
12
Suharsimi Arikunto, loc. cit.
13
Mik Salmina & Fadlillah Adyansyah, “Analisis Kualitas Soal Ujian Matematika Semester
Genap Kelas XI SMA Inshafuddin Kota Banda Aceh”, Vol. 4, No. 1, April 2019, h. 43.
14
Umai Matul Wafa, op. cit., h.33
44
15
Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 235.
16
Mik Salmina & Fadlillah Adyansyah, op. cit., h. 44.
45
Tidak baik
Kurang baik
Cukup baik
Baik
Sangat baik
17
Umai Matul Wafa, op. cit., h. 32.
46
Keterangan:
NP : nilai
R : skor mentah yang diperoleh
SM : skor maksimum siswa ideal
100 : bilangan tetap
d. Menghitung skor rata-rata dan standar deviasi untuk seluruh aspek
indikator literasi numerasi yang terdapat pada tes, serta menghitung
persentase rata-rata dengan rumus:
Keterangan:
X : Nilai siswa
: Rata-rata distribusi
: Standar deviasi
Ahmad Fadillah & Ni’mah, “Analisis Literasi Matematika Siswa dalam Memecahkan
18
Soal Matematika PISA Konten Change and Relationship”, JTAM (Jurnal Teori & Aplikasi
Matematika), Vol. 3, No. 2, Oktober 2019, h. 129.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan pada sekolah-sekolah SMP/MTs yang
berada di Keluarahan Belendung, dengan menjadikan siswa kelas VIII
sebagai sampel. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
hasil tes kemampuan literasi numerasi pada materi pola bilangan. Data-
data yang diperoleh kemudian dianalisis untuk mengetahui tingkat
kemampuan literasi numerasi yang dimiliki siswa, melalui tes berbentuk
uraian. Berikut ialah penjabaran hasil kemampuan literasi numerasi siswa:
1 0-7 7 16 7
2 8 - 15 21 49 28
3 16 - 23 10 23 38
4 24 - 31 2 5 40
5 32 - 39 2 5 42
6 40 - 47 0 0 42
7 48 - 55 1 2 43
Jumlah 43 100
48
49
Statistika Hasil
Rata-rata 14,85
Median 13,02
Modus 11,98
Varians 92,14
1. Mampu menggunakan
berbagai macam angka
dan simbol yang
terkait dengan 8 76 1,77 22,09
matematika dasar
untuk memecahkan
masalah praktis dalam
berbagai macam
konteks kehidupan
sehari-hari.
2. Mampu menganalisis
informasi yang
ditampilkan dalam 8 45 1,05 13,08
berbagai bentuk
(grafik, tabel, bagan,
dsb).
51
3. Mampu menafsirkan
hasil analisis yang
telah dilakukan untuk
memprediksi dan 8 15 0,35 4,36
mengambil keputusan.
keputusan.
Berdasarkan tabel 4.5 dan grafik 4.1 terlihat bahwa skor rata-rata
setiap indikator berdasarkan kelompok tinggi, sedang, dan rendah terdapat
perbedaan. Skor rata-rata yang diperoleh kelompok tinggi unggul dalam
semua indikator dibanding dengan kelompok sedang dan kelompok rendah.
Pada kelompok tinggi, memperoleh urutan rata-rata skor tertinggi hingga
terendah yaitu dimulai dari indikator I, indikator II, dan indikator III.
Indikator I
Indikator I meliputi soal nomor 1 dan 5. Untuk soal nomor 1, tidak ada
seorang pun siswa dalam kelompok ini yang berhasil menjawab soal
55
Soal no. 5
numerasi yang sangat baik pada indikator pertama. Kita dapat melihat
bahwa siswa tersebut mampu memahami soal dengan baik sehingga
mampu menentukan pola bilangan dengan caranya sendiri untuk
menyelesaikan permasalahan. Hanya saja siswa menuliskan cara dia
menentukan beda dari suatu suku ke suku berikutnya masih kurang rapi.
Soal no. 2a
Gambar 4. 3 Contoh (1) jawaban salah pada indikator 2 (soal nomor 2a)
62
Gambar 4. 4 Contoh (2) jawaban salah pada indikator 2 (soal nomor 2a)
Pada soal nomor 2a ini tidak ada seorang pun siswa yang mampu
menjawab soal secara tepat. Hal tersebut dikarenakan mayoritas siswa
mengalami kekeliruan dalam menggunakan angka dan melakukan
operasi hitung. Dapat kita lihat pada contoh jawaban siswa di atas. Pada
contoh (1) siswa mengalami kekeliruan dalam melakukan perhitungan
pada harga tiket bus C, D, dan E. Bahkan siswa tersebut juga salah
menentukan besarnya kenaikan harga tiket bus E. Sedangkan pada
contoh (2) siswa mengalami kekeliruan dalam menggunakan angka.
Sebagaimana siswa diminta untuk menentukan harga tiket bus pada
tahun 2042, tetapi siswa tersebut justru menentukan harga tiket bus pada
tahun 2024. Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa kedua siswa
ini belum memiliki kemampuan literasi numerasi yang baik pada
indikator 2 terutama soal nomor 2a.
63
Soal no. 3
Contoh jawaban benar yang diberikan siswa pada soal nomor 2b ini
menunjukkan cara siswa menyelesaikan permasalahan dengan caranya
sendiri. Di sini siswa tidak menuliskan penyelesaiannya secara runtun,
64
Soal no. 2b
Soal nomor 2b ini merupakan lanjutan dari soal nomor 2a, sehingga
siswa harus menjawab soal nomor 2a terlebih dahulu agar bisa menjawab
soal nomor 2b. Contoh jawaban benar yang dikerjakan oleh seorang
siswa menunjukkan bahwa siswa ini memahami soal dengan sangat baik.
Meski ia tidak menulis jawaban secara runtun, namun ia mengerti bahwa
total harga tiket bus untuk empat orang anggota keluarga yang akan pergi
tidak boleh melebihi biaya yang telah disiapkan. Dari harga tiket masing-
masing bus yang telah dihitungnya (tercantum dalam jawaban soal 2a)
kemudian siswa kalikan dengan 4 untuk menemukan bus mana yang
hasilnya tidak melebihi biaya yang disiapkan, sehingga siswa dapat
menentukan bus yang tepat untuk dikendarai oleh keluarga tersebut.
Hal ini menunjukkan bahwa siswa tersebut memiliki kemampuan literasi
numerasi pada indikator ketiga dengan sangat baik.
Soal no. 4
Pada soal nomor 4 ini tidak ada seorangpun yang mampu menjawab soal
secara tepat. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, sebagian besar
dari mereka tidak memahami soal dan sisanya mengalami kebingungan
dalam menentukan cara penyelesaiannya. Soal nomor 4 ini merupakan
soal lanjutan dari soal nomor 3, sehingga siswa harus mampu menjawab
soal nomor 3 dengan tepat terlebih dahulu agar dapat mengerjakan soal
nomor 4. Gambar di atas merupakan contoh jawaban siswa yang hanya
mampu menyelesaikan sebagian jawaban, dan itupun tidak tertulis secara
runtut. Sehingga dapat dikatakan bahwa siswa tersebut belum memiliki
kemampuan literasi numerasi yang baik pada indikator 3, terutama
dengan permasalahan nomor 4 ini.
68
C. Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini masih jauh dari kata
sempurna, meskipun sudah dilakukan berbagai upaya agar hasil yang
diperole maksimal. Hal ini dikarenakan terdapat berbagai kekurangan dan
keterbatasan di dalam melakukan penelitian ini. Adapun keterbatasan
tersebut antara lain :
1. Penelitian ini hanya berfokus pada pokok bahasan materi pola bilangan
kelas VIII, sehingga hasil penelitian ini belum dapat menyetakan
kemampuan literasi numerasi siswa secara umum.
2. Alokasi waktu yang kurag dan waktu penelitian yang sangat mendesak
dikarenakan mendekati Ujian Akhir Semester Genap sehingga
menjadikan penelitian ini kurang terkoordinasi dengan baik.
3. Pada saat penelitian masih terdapat beberapa sekolah yang masih
melakukan PTM terbatas akibat covid, sehingga pengambilan sampel
dilaukan seminim mungkin tetapi cukup untuk memenuhi syarat
minimum penggunaan sampel dalam suatu penelitian.
4. Penelitian ini tidak menggunakan tingkatan level kemapuan literasi
matematis.
Berdasarkan jawaban siswa mengenai instrumen tes kemampuan
literasi numerasi dapat diketahui bahwa mayoritas siswa sering sekali
melakukan kekeliruan dalam perhitungan. Di samping itu, siswa juga terlalu
sering memberikan jawaban tanpa menuliskan cara penyelesaiannya. Hal
tersebut yang menyebabkan sebagian besar siswa memperoleh nilai rendah.
BAB V
A. KESIMPULAN
Berdasarkan deskripsi mengenai hasil analisis terhadap kemampuan
literasi numerasi siswa SMP/MTs kelas VIII di Kelurahan Belendung pada
materi pola bilangan, dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa masih
memiliki kemampuan yang sangat kurang dalam memahami soal.
Kurangnya kemampuan tersebut dikarenakan kecenderungan soal-soal
latihan sehari-hari yang diberikan biasanya berbentuk sederhana, praktis,
dan mudah sehingga siswa kurang terlatih di dalam mengerjakan soal-soal
berbentuk cerita. Oleh karena itu, siswa mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan soal-soal literasi numerasi yang diberikan. Meskipun
demikian, masih ada segelintir siswa yang mampu memahami soal dengan
baik serta mampu mengerjakannya secara benar dengan caranya sendiri.
Kemampuan literasi numerasi siswa SMP/MTs kelas VIII di
Kelurahan Belendung masih tergolong rendah sekali dan belum
berkembang. Dapat dilihat dari nilai rata-rata seluruh siswa yang dijadikan
sampel hanya sebesar 14,85. Angka tersebut berada sangat jauh di bawah
kisaran angka yang umumnya menjadi nilai minimum matematika di
sekolah, yaitu 70-75.
Berdasarkan pengategorian kelompok tinggi, sedang, dan rendah
mengenai hasil penilaian kemampuan literasi numerasi diperoleh nilai
rata-rata untuk kelompok tinggi 34,17, kelompok sedang 11,96, dan
kelompok rendah 3,57. Jika nilai rata-rata tersebut dibandingkan dengan
nilai minimum matematika di sekolah yang berkisar antara 70 sampai 75,
maka perbedaannya sangat jauh sekali. Oleh karena itu dapat disimpulkan
bahwa siswa yang tergolong ke dalam kelompok tinggi, sedang, maupun
kelompok rendah masih memiliki kemampuan literasi numerasi yang
rendah sekali.
69
70
B. SARAN
Berikut adalah beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan:
1. Bagi guru dan sekolah, penelitian ini memberikan informasi mengenai
kemampuan literasi numerasi siswa khususnya siswa SMP/MTs kelas
VIII di Kelurahan Belendung. Oleh karena itu, hasil penelitian ini
dapat dijadikan acuan untuk mencari alternatif solusi untuk
memperbaiki atau meningkatkan kemampuan literasi numerasi siswa.
2. Bagi siswa dapat dijadikan gambaran mengenai kemampuan literasi
numerasi siswa Indonesia, sehingga diharapkan siswa termotivasi
untuk meningkatkan kemampuan literasi numerasi yang dimiliki.
3. Bagi peneliti lain, bisa menjadi referensi untuk melakukan penelitian
lanjutan atau penelitian dengan berfokus pada kemampuan yang sama
namun dengan pokok materi matematika yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
71
72
Lampiran 1
Bilangan hasil dari dua kali bentuk lingkaran yang kelima + bentuk persegi
yang kesepuluh − dua kali bentuk segitiga yang kedelapan = …
77
2. Di bawah ini merupakan tabel mengenai kenaikan harga tiket berbagai macam
bus jurusan Tangerang - Denpasar (Bali) :
Macam Tahun
Bus 2018 2019 2020 2021 2022
A 343.000 392.900 442.800 492.700 542.600
B 360.000 407.700 455.400 503.100 550.800
C 337.000 390.500 444.000 497.500 551.000
D 348.000 397.800 447.600 497.400 547.200
E 354.000 402.500 451.000 499.500 548.000
4. Mengacu pada soal nomor (3). Jika bakteri yang memiliki jumlah paling
sedikit pada saat satu jam pembelahan, melakukan pembelahan lagi dengan
aturan waktu dan pola yang tetap. Berapa kali pembelahan lagi yang
dibutuhkan setelah satu jam pembelahan, agar bakteri tersebut memiliki
jumlah yang lebih besar dari pada dua kali lipat jumlah bakteri terbanyak pada
saat satu jam pembelahan? Tentukan pukul berapa bakteri tersebut dapat
menghasilkan jumlah bakteri yang diinginkan!
5. Toko kue “Harum Manis” hanya menjual kue tart dengan permukaan kue
berbentuk persegi saja. Meski begitu, ukuran kue tart yang ditawarkan sangat
bervariasi. Panjang sisi ukuran kue tart yang ditawarkan mulai dari
4 ��, 7 ��, 12 ��, 19 ��, dan seterusnya hingga membentuk pola bilangan.
Ukuran kue tart terbesar memiliki keliling 268 �� . Berapa banyak variasi
ukuran kue tart yang ditawarkan oleh toko kue “Harum Manis” tersebut?
GOOD LUCK !
79
Lampiran 2
Kunci Jawaban
1. Diketahui:
Pola Bilangan
Ditanya:
Bilangan hasil dari dua kali bentuk lingkaran yang kelima + bentuk persegi
yang kesepuluh − dua kali bentuk segitiga yang kedelapan = …
Jawab:
3
Bentuk ke-10: �10 = 0 + 10 − 1 1,5 atau �10 = 0 + 10 − 1 2
3
= 0 + 9 1,5 = 0 + (9)
2
27
= 0 + 13,5 =0+
2
27
= 13,5 = 2
1 1 3
Bentuk ke-8: �8 = 2 + 8 − 1 1,5 atau �8 = 2 + 8 − 1 2
1 3
= 0,5 + 7 1,5 = + (7)
2 2
1 21
= 0,5 + 10,5 =2+ 2
22
= 11 =
2
Bilangan hasil dari dua kali bentuk lingkaran yang kelima + bentuk persegi
yang kesepuluh − dua kali bentuk segitiga yang kedelapan
= 2 7 + 13,5 − 2(11)
= 14 + 13,5 − 22
= 27,5 − 22
= 5,5
Atau
81
14 27 22
=2 2
+ −2 2
2
28 27 44
= 2
+ 2
− 2
28+27−44
=
2
55−44
= 2
11
=
2
Jadi, bilangan hasil dari dua kali bentuk lingkaran yang kelima + bentuk persegi
��
yang kesepuluh − dua kali bentuk segitiga yang kedelapan = �, � atau �
.
2. (Soal a)
Diketahui:
Kenaikan harga tiket masing-masing bus dari tahun ke tahun adalah tetap, maka
kenaikan harga tiket bus ini membentuk suatu pola bilangan (aritmatika).
Kenaikan harga tiket bus = ���� pada Pola Aritmatika.
Menentukan suku ke-�: �� = � + � − 1 �
Jika tahun 2018 merupakan suku ke-1, maka tahun 2042 merupakan suku ke-25.
Ditanya:
Berapakah harga tiket masing-masing bus (A, B, C, D, dan E) pada tahun 2042?
Dari kelima bus tersebut, urutkan bus yang memiliki harga tiket paling murah
hingga paling mahal pada tahun 2042!
Jawab:
Bus A
(Rumus Aritmatika)
� = 392.900 − 343.000
= 49.900
�25 = 343.000 + 25 − 1 49.900
82
= 343.000 + 24 (49.900)
= 343.000 + 1.197.600
= 1.540.600
(Cara Manual)
Harga tiket bus tahun 2022 + kenaikan harga tiket bus (hingga th. 2042)
= 542.600 + 49.900 + 49.900 . . . (ℎ����� �ℎ. 2042)
= 542.600 + 20 49.900
= 542.600 + 998.000
= 1.540.600
Harga tiket Bus A adalah �� 1.540.600
Bus B
(Rumus Aritmatika)
� = 407.700 − 360.000
= 47.700
�25 = 360.000 + 25 − 1 47.700
= 360.000 + 24 (47.700)
= 360.000 + 1.144.800
= 1.504.800
(Cara Manual)
Harga tiket bus tahun 2022 + kenaikan harga tiket bus (hingga th. 2042)
= 550.800 + 47.700 + 47.700 . . . (ℎ����� �ℎ. 2042)
= 550.800 + 20 47.700
= 550.800 + 954.000
= 1.504.800
Harga tiket Bus B adalah �� 1.504.800
Bus C
(Rumus Aritmatika)
� = 390.500 − 337.000
= 53.500
�25 = 337.000 + 25 − 1 53.500
83
= 337.000 + 24 (53.500)
= 337.000 + 1.284.000
= 1.621.000
(Cara Manual)
Harga tiket bus tahun 2022 + kenaikan harga tiket bus (hingga th. 2042)
= 551.000 + 53.500 + 53.500 . . . (ℎ����� �ℎ. 2042)
= 551.000 + 20 53.500
= 551.000 + 1.070.000
= 1.621.000
Harga tiket Bus C adalah �� 1.621.000
Bus D
(Rumus Aritmatika)
� = 397.800 − 348.000
= 49.800
�25 = 348.000 + 25 − 1 49.800
= 348.000 + 24 (49.800)
= 348.000 + 1.195.200
= 1.543.200
(Cara Manual)
Harga tiket bus tahun 2022 + kenaikan harga tiket bus (hingga th. 2042)
= 547.200 + 49.800 + 49.800 . . . (ℎ����� �ℎ. 2042)
= 547.200 + 20 49.800
= 547.200 + 996.000
= 1.543.200
Harga tiket Bus D adalah �� 1.543.200
Bus E
(Rumus Aritmatika)
� = 402.500 − 354.000
= 48.500
�25 = 354.000 + 25 − 1 48.500
84
= 354.000 + 24 (48.500)
= 354.000 + 1.164.000
= 1.518.000
(Cara Manual)
Harga tiket bus tahun 2022 + kenaikan harga tiket bus (hingga th. 2042)
= 548.000 + 48.500 + 48.500 . . . (ℎ����� �ℎ. 2042)
= 548.000 + 20 48.500
= 548.000 + 970.000
= 1.518.000
Harga tiket Bus E adalah �� 1.518.000
Maka, urutan bus jurusan Tangerang - Bali yang memiliki harga tiket paling
murah hingga paling mahal pada tahun 2042:
Toko emas B = �� 1.504.800
Toko emas E = �� 1.518.000
Toko emas A = �� 1.540.600
Toko emas D = �� 1.543.200
Toko emas C = �� 1.621.000
(Soal b)
Diketahui:
Tahun 2042
Uang yang dimiliki �� 6.100.000
Banyak tiket yang harus dibeli 4 ���ℎ.
Mereka ingin berangkat bersama menggunakan bus yang sama.
Ditanya:
Maka bus mana sajakah yang dapat mereka gunakan pada saat keberangkatan?
Berikan alasanmu!
Jawab:
85
Agar mereka berempat bisa berangkat bersama menggunakan bus yang sama
dari Tangerang menuju Bali dengan uang �� 6.100.000, maka bus yang dapat
mereka gunakan pada saat keberangkatan ialah bus B dan bus E karena harga
tiket bus tersebut tidak lebih dari �� 1.525.000
3. Diketahui:
Pembelahan bakteri �, �, dan � membentuk pola bilangan (pola geometri)
Rumus Pola Geometri, suku ke- �: �� = ��(�−1) ,
��
dimana � =
�(�−1)
Jika waktu mula-mula bakteri adalah pukul 15.22 ��� , maka pada saat satu
jam pembelahan adalah pukul 16.22 ���.
Setiap bakteri akan mengalami pembelahan setiap 12 �����
Ditanya:
Berapa jumlah masing-masing bakteri pada saat satu jam pembelahan?
Manakah bakteri yang memiliki jumlah paling banyak pada saat satu jam
pembelahan tersebut?
Jawab:
Setiap bakteri akan mengalami pembelahan setiap 12 �����, maka waktu dari
jumlah bakteri mula-mula hingga jumlah bakteri pada saat satu jam pembelahan:
15.22 ��� → waktu �1
15.34 ��� → waktu �2
15.46 ��� → waktu �3
15.58 ��� → waktu �4
16.10 ��� → waktu �5
16.22 ��� → waktu �6
Bakteri �
� 40
� = �2 = 8
=5
1
�� = ��(�−1)
�6 = 8 × 5(6−1)
= 8 × 55
= 8 × 3.125
= 25.000
Jumlah bakteri � pada saat satu jam pembelahan adalah 25.000
Bakteri �
� 64
� = �2 = 16 = 4
1
�� = ��(�−1)
�6 = 16 × 4(6−1)
= 16 × 45
= 16 × 1.024
= 16.384
Jumlah bakteri � pada saat satu jam pembelahan adalah 16.384
Bakteri �
� 87
� = �2 = =3
1 29
�� = ��(�−1)
�6 = 29 × 3(6−1)
= 29 × 35
= 29 × 243
= 7.047
Jumlah bakteri � pada saat satu jam pembelahan adalah 7.047
Pada pukul 15.58 ��� jumlah bakteri � adalah 1000, maka untuk menentukan
jumlah bakteri � pada saat satu jam pembelahan (pada pukul 16.22 ���), yaitu:
= 1.000 × 5
= 5.000
= 5.000 × 5
= 25.000
Bakteri �
Pada pukul 15.58 ��� jumlah bakteri � adalah 1.024, maka untuk menentukan
jumlah bakteri � pada saat satu jam pembelahan (pada pukul 16.22 ���), yaitu:
= 1.024 × 4
= 4.096
= 4.096 × 4
= 16.384
Bakteri �
Pada pukul 15.58 ��� jumlah bakteri � adalah 783, maka untuk menentukan
jumlah bakteri � pada saat satu jam pembelahan (pada pukul 16.22 ���), yaitu:
= 783 × 3
= 2.349
= 2.349 × 3
= 7.047
Jadi, bakteri yang memiliki jumlah paling banyak pada saat satu jam
pembelahan adalah Bakteri �.
88
4. Diketahui:
Bakteri yang memiliki jumlah paling sedikit pada saat satu jam pembelahan =
Bakteri �
Pembelahan yang dibutuhkan agar bakteri � memiliki jumlah yang lebih besar
dari pada dua kali lipat jumlah bakteri terbanyak pada saat satu jam pembelahan.
Dua kali lipat jumlah bakteri terbanyak pada saat satu jam pembelahan
= 2 × 25.000
= 50.000
Maka,
= 21.141
89
= 63.423
Jadi, bakteri � membutuhkan dua kali pembelahan lagi setelah satu jam
pembelahan untuk memiliki jumlah yang lebih besar dari pada dua kali lipat
jumlah bakteri terbanyak pada saat satu jam pembelahan.
5. Diketahui:
Panjang sisi ukuran kue tart yang ditawarkan mulai dari
4 ��, 7 ��, 12 ��, 19 ��, dan seterusnya.
Ukuran kue tart terbesar memiliki keliling 268 ��.
Panjang sisi ukuran kue tart dari yang terkecil hingga terbesar membentuk suatu
pola bilangan.
Ditanya:
Berapa banyak variasi ukuran kue tart yang ditawarkan oleh toko kue “Harum
Manis” tersebut?
Jawab:
Karena permukaan kue berbentuk persegi, maka panjang sisi ukuran kue tart
terbesar:
�������� ��� ���� �������� 268
= = 67 ��
4 4
�1 = 4 → 12 + 3
�2 = 7 → 22 + 3
90
�3 = 12 → 32 + 3
�4 = 19 → 42 + 3
.
.
�� = 67 → �2 + 3
Sehingga,
�� = �2 + 3
67 = �2 + 3
67 − 3 = �2
�2 = 67 − 3
�2 = 64
� = 64
�=8
Jadi, banyak variasi ukuran kue tart yang ditawarkan oleh toko kue “Harum
Manis” adalah 8 buah variasi.
91
Lampiran 3
soal_2 soal_2
soal_1 a b soal_3 soal_4 soal_5 Jumlah
soal_1 Pearson
1 .504** .393** -.139 -.222 -.072 .385**
Correlation
N 46 46 46 46 46 46 46
soal_2 Pearson
.504** 1 .601** .273 .183 .327* .752**
a Correlation
N 46 46 46 46 46 46 46
soal_2 Pearson
.393** .601** 1 .348* .050 .216 .708**
b Correlation
N 46 46 46 46 46 46 46
soal_3 Pearson
-.139 .273 .348* 1 .658** .706** .746**
Correlation
N 46 46 46 46 46 46 46
soal_4 Pearson
-.222 .183 .050 .658** 1 .503** .524**
Correlation
N 46 46 46 46 46 46 46
92
soal_5 Pearson
-.072 .327* .216 .706** .503** 1 .705**
Correlation
N 46 46 46 46 46 46 46
Jumlah Pearson
.385** .752** .708** .746** .524** .705** 1
Correlation
N 46 46 46 46 46 46 46
Karena hasil perhitungan tiap soal pada kolom jumlah lebih besar dari ������ ,
dimana ������ = 0,376 sehingga dapat dikatakan jika seluruh soal tersebut valid.
93
Lampiran 4
Lampiran 5
1 ARA 1 0 0 0 0 0
2 ASS 1 1 0 0 0 4
3 AR 1 1 0 0 0 0
4 AAD 3 3 1 0 0 0
5 AN 1 2 1 2 4 1
6 AA 3 1 1 4 2 2
7 CCN 1 2 1 4 3 4
8 DA 1 1 1 0 0 0
9 EFP 1 2 1 4 1 0
10 EA 1 2 1 4 3 4
11 FDP 3 3 0 0 0 0
12 FRR 3 4 4 4 1 4
13 FIK 3 4 4 4 1 4
14 G 1 2 0 0 0 0
15 HB 1 2 1 3 3 1
16 KF 1 1 0 0 0 0
17 KK 3 1 0 3 0 4
18 KRA 3 1 3 0 0 0
19 MNF 3 3 3 0 0 0
20 MRB 1 0 0 0 0 0
95
21 MJK 4 1 1 0 0 0
22 MRS 4 2 0 0 0 0
23 MR 4 1 0 0 0 0
24 MS 3 4 4 4 1 4
25 MFR 3 2 4 1 0 0
26 NAP 3 1 3 0 0 0
27 NAS 1 3 1 1 0 1
28 NSR 4 1 1 0 0 0
29 NAM 1 2 4 3 0 1
30 RFW 3 1 1 2 1 0
31 RA 4 1 0 0 0 0
32 RZY 3 1 4 3 0 0
33 RGL 1 0 0 1 0 0
34 RMF 4 4 4 0 0 0
35 SDW 1 0 0 0 0 0
36 SA 1 0 0 0 0 0
37 SN 1 0 0 0 0 0
38 SK 4 4 3 1 0 0
39 SH 4 3 1 0 0 0
40 SNR 4 3 1 0 0 0
41 S 3 2 4 0 0 0
42 SY 4 3 1 0 0 0
43 VA 0 0 0 1 0 0
44 VH 1 0 0 1 0 0
96
45 ZAP 1 0 0 1 0 0
46 Z 1 0 0 1 0 0
JUMLAH 103 75 59 52 20 34
4 4 4 4 4 4
TARAF KESUKARAN
0.56 0.41 0.32 0.28 0.11 0.19
(TK)
Lampiran 6
Batas Atas
1 FRR 3 4 4 4 1 4 20
2 FIK 3 4 4 4 1 4 20
3 MS 3 4 4 4 1 4 20
4 CCN 1 2 1 4 3 4 15
5 EA 1 2 1 4 3 4 15
6 AA 3 1 1 4 2 2 13
7 RMF 4 4 4 0 0 0 12
8 SK 4 4 3 1 0 0 12
9 AN 1 2 1 2 4 1 11
10 HB 1 2 1 3 3 1 11
11 KK 3 1 0 3 0 4 11
12 NAM 1 2 4 3 0 1 11
13 RZY 3 1 4 3 0 0 11
14 MFR 3 2 4 1 0 0 10
15 EFP 1 2 1 4 1 0 9
16 MNF 3 3 3 0 0 0 9
17 S 3 2 4 0 0 0 9
18 RFW 3 1 1 2 1 0 8
98
19 SH 4 3 1 0 0 0 8
20 SNR 4 3 1 0 0 0 8
21 SY 4 3 1 0 0 0 8
22 AAD 3 3 1 0 0 0 7
23 KRA 3 1 3 0 0 0 7
JUMLAH 62 56 52 46 20 29
265
RATA-RATA (�� ) 2.70 2.43 2.26 2.00 0.87 1.26
Batas Bawah
24 NAP 3 1 3 0 0 0 7
25 NAS 1 3 1 1 0 1 7
26 ASS 1 1 0 0 0 4 6
27 FDP 3 3 0 0 0 0 6
28 MJK 4 1 1 0 0 0 6
29 MRS 4 2 0 0 0 0 6
30 NSR 4 1 1 0 0 0 6
31 MR 4 1 0 0 0 0 5
32 RA 4 1 0 0 0 0 5
33 DA 1 1 1 0 0 0 3
34 G 1 2 0 0 0 0 3
99
35 AR 1 1 0 0 0 0 2
36 KF 1 1 0 0 0 0 2
37 RGL 1 0 0 1 0 0 2
38 VH 1 0 0 1 0 0 2
39 ZAP 1 0 0 1 0 0 2
40 Z 1 0 0 1 0 0 2
41 ARA 1 0 0 0 0 0 1
42 MRB 1 0 0 0 0 0 1
43 SDW 1 0 0 0 0 0 1
44 SA 1 0 0 0 0 0 1
45 SN 1 0 0 0 0 0 1
46 VA 0 0 0 1 0 0 1
JUMLAH 41 19 7 6 0 5
4 4 4 4 4 4 78
�����
Lampiran 7
1 AN 1 0 0 0 0 0 1 4.17
2 AA 1 0 0 0 0 0 1 4.17
3 AS 1 0 0 0 0 0 1 4.17
4 JMS 1 0 4 4 0 4 13 54.17
5 MBS 3 0 0 0 0 0 3 12.50
6 IR 1 1 0 0 0 4 6 25.00
7 FAS 3 0 0 0 0 0 3 12.50
8 JK 2 0 0 0 0 0 2 8.33
9 KL 4 0 0 0 0 0 4 16.67
10 HN 4 0 0 0 0 0 4 16.67
11 LD 1 0 0 0 0 0 1 4.17
12 NJ 4 0 0 0 0 0 4 16.67
13 RM 1 1 0 0 0 0 2 8.33
14 PC 1 1 1 0 0 0 3 12.50
15 FS 1 1 1 0 0 0 3 12.50
16 KA 1 0 1 0 0 0 2 8.33
17 DH 1 1 0 0 0 0 2 8.33
18 EN 1 1 0 0 0 0 2 8.33
19 ZA 1 0 1 0 0 0 2 8.33
101
20 ADR 1 1 0 0 0 0 2 8.33
21 ADA 1 1 0 0 0 0 2 8.33
22 RIH 1 0 0 0 0 0 1 4.17
23 RDA 1 1 0 0 0 0 2 8.33
24 BNR 1 0 1 0 0 0 2 8.33
25 ADI 1 0 1 0 0 0 2 8.33
26 TAW 1 1 0 0 0 0 2 8.33
27 SNJ 1 0 0 0 0 0 1 4.17
28 SM 0 0 0 0 0 0 0 0.00
29 AD 1 1 0 0 0 0 2 8.33
30 APL 1 1 0 2 1 1 6 25.00
31 MPP 1 1 0 0 0 0 2 8.33
32 FAZ 1 1 0 0 0 0 2 8.33
33 TN 1 1 0 0 0 0 2 8.33
34 WY 1 1 0 2 0 0 4 16.67
35 B 3 1 0 1 0 0 5 20.83
36 AS 1 1 0 2 0 0 4 16.67
37 RST 1 1 0 2 0 0 4 16.67
38 AWF 3 1 0 0 0 0 4 16.67
39 WI 3 1 3 1 0 0 8 33.33
40 HW 3 1 0 1 0 0 5 20.83
41 VF 1 1 0 1 0 0 3 12.50
42 MRM 3 1 0 0 0 0 4 16.67
43 DK 1 1 0 4 1 1 8 33.33
102
Lampiran 8
1. Distribusi Frekuensi
= 54.17 − 0.00
= 54.17
= 1 + 5.43
�
5. Panjang Kelas (P) =
�
54.17
=
7
Mean 14,85
Median 13,02
Modus 11,98
Varians 92,14
∑�� . ��
�=
∑��
Ket:
� = Mean/Nilai Rata-rata
∑�� . �� = Jumlah dari hasil perkalian midpoint (nilai tengah) dari masing-
1
n − fk
Me = Tb + 2 .p
fi
Me = Median/Nilai Tengah
� = Panjang kelas
105
1 1
n = (43) = 21,5 sehingga diperoleh kelas yang memuat data ke-21,5
2 2
1
n−fk 21,5−7
Me = b + 2
. p = 7,5 + . 8 = 7,5 + 5,52 = 13,02
fi 21
3. Modus (Mo)
d1
Mo = Tb + .p
d1 + d2
� = Panjang kelas
d1 14
Mo = Tb + d1 +d2
. p = 7,5 + 14+11
. 8 = 7,5 + 4,48 = 11,98
4. Varians ��
2
∑ �� .��
∑ �� .�� 2 −
2
� = �
(� − 1)
638,5 2
13350,75 −
= (43 − 1)
43
407682,25
13350,75 −
= 43
42
106
13350,75 − 9480,98
= 42
3869,77
=
42
= 92,14
5. Simpangan Baku �
2
∑ ��.��
∑ �� .��2 −
�= (� − 1)
�
= 92,14
= 9,60
107
Lampiran 10
1 AN 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 4.17
2 AA 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 4.17
3 AS 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 4.17
4 JMS 1 0 4 4 0 4 13 5 4 4 54.17
5 MBS 3 0 0 0 0 0 3 3 0 0 12.50
6 IR 1 1 0 0 0 4 6 5 1 0 25.00
7 FAS 3 0 0 0 0 0 3 3 0 0 12.50
8 JK 2 0 0 0 0 0 2 2 0 0 8.33
9 KL 4 0 0 0 0 0 4 4 0 0 16.67
10 HN 4 0 0 0 0 0 4 4 0 0 16.67
11 LD 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 4.17
12 NJ 4 0 0 0 0 0 4 4 0 0 16.67
13 RM 1 1 0 0 0 0 2 1 1 0 8.33
14 PC 1 1 1 0 0 0 3 1 1 1 12.50
15 FS 1 1 1 0 0 0 3 1 1 1 12.50
16 KA 1 0 1 0 0 0 2 1 0 1 8.33
17 DH 1 1 0 0 0 0 2 1 1 0 8.33
18 EN 1 1 0 0 0 0 2 1 1 0 8.33
108
19 ZA 1 0 1 0 0 0 2 1 0 1 8.33
20 ADR 1 1 0 0 0 0 2 1 1 0 8.33
21 ADA 1 1 0 0 0 0 2 1 1 0 8.33
22 RIH 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 4.17
23 RDA 1 1 0 0 0 0 2 1 1 0 8.33
24 BNR 1 0 1 0 0 0 2 1 0 1 8.33
25 ADI 1 0 1 0 0 0 2 1 0 1 8.33
26 TAW 1 1 0 0 0 0 2 1 1 0 8.33
27 SNJ 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 4.17
28 SM 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00
29 AD 1 1 0 0 0 0 2 1 1 0 8.33
30 APL 1 1 0 2 1 1 6 2 3 1 25.00
31 MPP 1 1 0 0 0 0 2 1 1 0 8.33
32 FAZ 1 1 0 0 0 0 2 1 1 0 8.33
33 TN 1 1 0 0 0 0 2 1 1 0 8.33
34 WY 1 1 0 2 0 0 4 1 3 0 16.67
35 B 3 1 0 1 0 0 5 3 2 0 20.83
36 ASO 1 1 0 2 0 0 4 1 3 0 16.67
37 RST 1 1 0 2 0 0 4 1 3 0 16.67
38 AWF 3 1 0 0 0 0 4 3 1 0 16.67
39 WI 3 1 3 1 0 0 8 3 2 3 33.33
40 HW 3 1 0 1 0 0 5 3 2 0 20.83
41 VF 1 1 0 1 0 0 3 1 2 0 12.50
42 MRM 3 1 0 0 0 0 4 3 1 0 16.67
109
43 DK 1 1 0 4 1 1 8 2 5 1 33.33
SKOR IDEAL 8 8 8 -
Lampiran 11
Berdasarkan perhitungan terhadap nilai rata-rata dan standar deviasi, diperoleh hasil sebagai berikut:
Dengan menggunakan perhitungan untuk pengategorian kelompok tinggi, sedang, dan rendah dengan menggunakan nilai rata-rata
(mean) dan standar deviasi, maka dapat ditampilkan sebagai berikut:
Lampiran 12
Kelompok Tinggi
INDIKATOR
NO NAMA NILAI
1&5 2a & 3 2b & 4
1 JMS 5 4 4 54.17
2 IR 5 1 0 25.00
3 APL 2 3 1 25.00
4 WI 3 2 3 33.33
5 DK 2 5 1 33.33
JML 17 15 9 170.83
Kelompok Sedang
NAM INDIKATOR
NO NILAI
A 1&5 2a & 3 2b & 4
1 MBS 3 0 0 12.50
2 FAS 3 0 0 12.50
3 JK 2 0 0 8.33
4 KL 4 0 0 16.67
5 HN 4 0 0 16.67
6 NJ 4 0 0 16.67
112
7 RM 1 1 0 8.33
8 PC 1 1 1 12.50
9 FS 1 1 1 12.50
10 KA 1 0 1 8.33
11 DH 1 1 0 8.33
12 EN 1 1 0 8.33
13 ZA 1 0 1 8.33
14 ADR 1 1 0 8.33
15 ADA 1 1 0 8.33
16 RDA 1 1 0 8.33
17 BNR 1 0 1 8.33
18 ADI 1 0 1 8.33
19 TAW 1 1 0 8.33
20 AD 1 1 0 8.33
21 MPP 1 1 0 8.33
22 FAZ 1 1 0 8.33
23 TN 1 1 0 8.33
24 WY 1 3 0 16.67
25 B 3 2 0 20.83
26 ASO 1 3 0 16.67
27 RST 1 3 0 16.67
28 AWF 3 1 0 16.67
29 HW 3 2 0 20.83
30 VF 1 2 0 12.50
113
31 MRM 3 1 0 16.67
JML 53 30 6 370.8
Kelompok Rendah
INDIKATOR
NO NAMA NILAI
1&5 2a & 3 2b & 4
1 AN 1 0 0 4.17
2 AA 1 0 0 4.17
3 AS 1 0 0 4.17
4 LD 1 0 0 4.17
5 RIH 1 0 0 4.17
6 SNJ 1 0 0 4.17
7 SM 0 0 0 0.00
JML 6 0 0 25.02
Lampiran 13
Lampiran 14
SMP Excellent 1
MTs At-Taqwa
141
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17